BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang pendekatan kualitatif. digunakan dalam penelitian Sukmadinata (2009:60) mengatakan ini menggunakan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelmpok. Penelitian ini berusaha menggambarkan data dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh simpulan. Fraenkel dan Wallen (2007:G6) menyatakan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengharuskan peneliti mengkaji fenomena yang terjadi secara alamiah dengan segala kompleksitasnya. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah intrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiono, 2009:1, Sugiono, 2010:15). Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian terhadap karya sastra (novel) ini menggunakan pendekatan objektif, yaitu pendekatan penelitian sastra yang memusatkan perhatiannya pada otonomi sastra sebagai karya fiksi. Artinya menyerahkan pemberian makna karya sastra itu sendiri tanpa mengaitkan unsur yang ada di luar signifikansinya (Jabrohim, 2003:62). Menurut Abrams 102 103 (Teeuw, 1988:120) pendekatan objektif yaitu pendekatan yang menekankan karya sastra sebagai struktur yang sedikit banyaknya bersifat otonom. Pendekatan objektif merupakan pendekatan yang terpenting sekaligus memiliki kaitan yang paling erat dengan teori sastra modern, khususnya teori-teori yang menggunakan konsep dasar struktur. Pendekatan objektif memusatkan perhatian semata-mata pada unsur-unsur yang dikenal dengan analisis intrinsik. Melalui pendekatan objektif karya sastra dieksploitasi semaksimal mungkin. Pendekatan objektif merupakan pendekatan yang terpenting sebab pendekatan apa pun yang dilakukan pada dasarnya bertumpu atas karya sastra itu sendiri (Ratna, 2008:73). Pendekatan objektif dengan demikian memusatkan perhatian semata-mata pada unsur-unsur, yang dikenal dengan analisis intrinsik. Sebagai konsekuensinya adalah mengabaikan bahkan menolak segala unsur ekstrinsik, seperti aspek historis, sosiologis, politis, dan unsur-unsur sosio-kultural lainnya, termasuk biografi. Oleh karena itu, pendekatan obyektif dikenal dengan analisis otonomi, analisis ergocentric, pembacaan mikroskopi. Pendekatan objektif memandang karya sastra sebagai dunia otonom yang dapat dilepaskan dari dunia pengarang dan latar belakang sosial budaya zamannya sehingga karya sastra dapat dianalisis berdasarkan strukturnya sendiri (Yudiono, 2009:43). Ikram (Esten, tt: 30), dalam penelitian sastra, usaha untuk memusatkan perhatian pada karya dan menimba sebanyak mungkin dari dunia kata yang terdapat di dalamnya dimulai dengan penelitian-penelitian seperti yang dilakukan oleh Resser (1923), Worsley (1975), yang kemudian dilanjutkan oleh Ikram (1978), Sulastin Sutrisno (1983), dan lain-lainnya. Masih menurut Ikram (Esten, 104 tt:30-31), kedua pendekatan dalam penelitian sastra , yaitu (1) dengan bantuan segala sesuatu diluar karya, termasuk ilmu-ilmu lain, (2) hanya dengan menggali dari karya itu sendiri, mempunyai keabsahannya masing-masing. Pendekatan yang memfokuskan diri pada teks/karya sastra dikenal juga dengan pendekatan tekstual, yaitu pendekatan yang menekankan pada pembahasan kritis terhadap novel yang dibatasi pada informasi yang diperoleh dari teks yang ada dalam novel (Aziez & Abdul Hasim, 2010:90). Kaum Formalis adalah salah satu kelompok kritikus yang sangat memerhatikan bentuk (form) dari karya sastra, tetapi istilah itu telah diterapkan terutama pada dua kelompok kritikus: “Formalis Rusia” yang merebak sekitar tahun 1920-an dan Kritikus Baru Anglo-Amerika yang merebak sekitar tahun 1940-an dan 1950-an. Kaum kritikus baru, secara berlebihan, menolak apa yang mereka sebut sebagai informasi “eksternal” atau “ekstrinsik”, dan lebih suka memerhatikan “karya itu sendiri”. Dalam metode, mereka sering menggunakan apa yang disebut dengan close reading atau membaca cermat (Aziez & Abdul Hasim, 2010:91). B. Sumber Data dan Data Penelitian Sumber data dalam penelitian ini adalah karya sastra (novel) yang berjudul Dalam Mihrab Cinta karangan Habiburrahman El-Shirazy, cetakan ke 1 tahun 2010, dan diterbitkan oleh Ihwah Publishing Jakarta Selatan. Sedangkan data dalam penelitian ini adalah hasil dari proses analisis terhadap karya sastra, dalam hal ini adalah novel yang berjudul Dalam Mihrab Cinta karangan Habiburrahman El-Shirazy. Data tersebut dapat berbentuk kata-kata, kalimat-kalimat atau ungkapan yang secara totalitas menyatu dalam keseluruhan cerita novel. Hal ini 105 senada dengan pendapat Lofland dan Lofland (Moleong, 1999:112) sumber data utama dalam penelitian alamiah adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Masih menurut Moleong, data dalam penelitian kualitatif dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik. Pertimbangan penulis memilih novel ini sebagai sampel dalam penelitian adalah karena pertimbangan penulis sendiri yang beranggapan bahwa novel ini memiliki respon dan apresiasi yang sangat tinggi dari pecinta sastra. Hal ini terbukti novel ini sudah dingakat ke dalam layar kaca dalam bentuk sebuah sinetron. Sedangkan pertimbangan yang lainnya adalah novel ini merupakan novel yang sarat akan nilai-niai pendidikan yang layak untuk diapresiasi sehingga akan menambah kekayaan akan khazanah kesusastraan, khususnya pada lembaga pendidikan dan masyarakat pada umumnya. C. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Metode merupakan cara kerja dalam memahami obyek yang menjadi sasaran penelitian. Peneliti dapat memilih salah satu dari berbagai metode yang ada sesuai dengan tujuan, sifat, objek, sifat ilmu atau teori yang mendukungnya. Dalam penelitian, objeklah yang menentukan metode yang akan digunakan (Koentjaraningrat, 1977:7-8). Sukmadinata (2009:60) menyebutkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Penelitian ini berusaha 106 menggambarkan data dengan kata-kata atau kalimat yang dibedakan menurut unsur-unsur/bagian-bagian tertentu untuk memperoleh simpulan. Sedangkan Frankel dan Wallen (2007:G6) menyatakan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengharuskan peneliti mengkaji fenomena yang terjadi secara alamiah dengan segala kompleksitasnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif. Menurut Ratna (2007: 39), metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan dengan cara menganalisis dan menguraikan data untuk menggambarkan keadaan objek yang diteliti yang menjadi pusat perhatian penelitian. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian, yang terjadi pada saat penelitian berlangsung (Sudjana dan Ibrahim, 1989:64). Penelitian yang menggunakan metode deskriptif analitis tidak terbatas pada pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi dari data tersebut (Surakhmad, 1994:139). Sedangkan menurut Sukmadinata (2009:72), penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar, yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Dengan kata lain, metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan keadaan objek yang diteliti dengan menguraikan hal-hal yang menjadi pusat perhatian dan mendukung objek penelitian tersebut. Peneltian deskriptif tidak memberikan perlakuan , manipulasi, atau pengubahan pada variable-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Metode deskriptif ini disertai dengan kegiatan analisis agar diperoleh pemahaman dan 107 pembahasan yang mendalam mengenai struktur dan nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Dalam Mihrab Cinta (DMC) dan kemungkinannya untuk digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di MTs. 2. Teknik Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi. Kata “dokumen”, digunakan untuk mengacu pada setiap tulisan atau bukan selain “rekaman”, yaitu tidak dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu, seperti surat-surat, buku harian, naskah editorial surat kabar, catatan kasus, skrip televisi, foto-foto (Syamsudin dan Vismaia S. Damainati, 2007:108). Kemudian, dilakukan pembacaan secara cermat (close reading) terhadap sumber data yang berbentuk novel (Endraswara, 2011:53, Musthafa, 2008:154). Setelah sumber data yang berbentuk novel/teks novel tersebut dibaca, kemudian hasil pembacaan tersebut dijadikan dasar untuk pengklasifikasian dan pengelompokkan data berdasarkan unsur-unsur/bagian-bagian tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun teknik/langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Membaca, menelaah dan memahami unsur-unsur struktur novel dan nilainilai pendidikan yang terdapat dalam novel. 2. Mencatat data berupa kata, frasa, kalimat, ungkapan, pernyataan, dan lainlain yang berkaitan dengan struktur dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel. 3. Mengelompokkan data atau mengklasifikasikan data berdasarkan unsurunsur struktur dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel. 108 4. Mendeskripsikan data berdasarkan unsur-unsur struktur dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel. 5. Menganalisis data berdasarkan unsur-unsur struktur dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel. 6. Menyimpulkan hasil analisis struktur dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel. 7. Menyusun laporan hasil penelitian. D. Instrumen Peneitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data atau mendapatkan data. Menurut Sugiyono (2010:305), dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Posisi peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2010:306). Selanjutnya Nasution (Sugiyono, 2010:306) menyebutkan “dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Instrumen penelitian diperlukan untuk mendukung langkah-langkah operasional penelitian terutama yang berkaitan dengan teknik pengumpulan data. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti di bantu oleh instrumen-instrumen pembantu berupa pedoman analisis struktur novel/pedoman analisis unsur-unsur intrinsik novel, pedoman analisis nilai-nilai pendidikan, kartu data, alat tulis, dan buku catatan. 109 E. Teknik Analisis Data Teknik anaisis data bertujuan untuk mengungkapkan proses pengorganisasian dan pengurutan data tentang struktur dan nilai-nilai pendidikan novel yang terdapat dalam novel yang berjudul Dalam Mihrab Cinta (DMC) ke dalam pola kategori dan satuan uraian sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan tentang struktur dan nilai-nilai pendidikan pada novel Dalam Mihrab Cinta yang dilengkapi dengan data pendukung. Setelah data terkumpul secara keseluruhan, kemudian data diklasifikasikan, dideskripsikan, dianalisis berdasarkan masalah penelitian. Secara rinci teknik analisis data adalah seperti berikut ini. 1. Data dikelompokkan atau diklasifikasi berdasarkan masalah penelitian, yaitu berdasarkan struktur novel (tema, plot, latar, tokoh/penokohan, sudut pandang), nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam karya sastra, dalam hal ini novel. 2. Mendeskripsikan struktur novel, dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel. 3. Menganalisis struktur novel, menganalisis nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel. 4. Membuat simpulan tentang hasil analisis terhadap karya sastra (novel). 5. Menyusun hasil analisis atau hasil pengkajian. 6. Menyusun laporan hasil penelitian.