APLIKASI PERANCANGAN KONTROLER KAMERA PERSONAL KOMPUTER UNTUK MENGIKUTI OBJEK BERGERAK Didik Tristianto Dosen Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama, Surabaya [email protected] Abstract Among the field of science has grown most rapidly is the information technology and telecommunications. On this field we witness the remarkable development of the rapidly both in the field of hardware and software. One of the applications in this field is to build a monitoring system based camera supervisor, but who developed many of these applications is in terms of the network while the camera movement is still waiting to be moved by the operator. This application seeks to develop the movement of the camera to move automatically at the time of capturing a moving object. In the computer system is used to process the image of the object, to detect moving objects, determine the center object and determine the center point the camera lens as a sensor position. Further information from image processing is used as data for the camera movement. In addition to this application required a micro controler AT89S51, DAC circuit, signal conditioning, motor, motor servo and web camera. To control the position of the camera is used with the PID controller and Zieger Nichols method. With this system is expected to be developed and implemented in the network to perform remote control. Key words : PID controller, Zieger Nichols, image processing, camera monitoring PENDAHULUAN komputer. Rreferensi diatas menjadi dasar Salah satu alasan merancang kontroler pemikiran untuk mengembangkan agar kamera yang dapat mengikuti objek bergerak pergerakkan kamera dapat mengikuti objek secara yang bergerak secara otomatis jadi tidak otomatis diterapkan untuk keamanan guna adalah karena pengawasan diaplikasikan dapat ataupun menunggu input dari operator komputer. dalam Pada penelitian ini sebatas komputer lingkungan perusahaan, perkantoran atau dapat menampilkan objek yang ditangkap perumahan sebagai pemantauan aktifitas melalui kamera dan selanjutnya kamera karyawan, mesin-mesin produksi, keamanan dapat mengikuti objek tersebut jika objek dan lain-lain. bergerak. Sebagai kontroler motor servo Dengan adanya aplikasi ini diharapkan pihak-pihak yang bertanggung untuk mengendalikan jawab dapat memantau suatu lokasi secara digunakan terus menerus hanya dengan menggunakan Integrator Differensial) dengan penalaan algoritma posisi PID kamera (Proposional Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 2, Juli 2013 menggunakan zieger-nichols. metode 1 Penelitian ini bertujuan pembuatan aplikasi Perancangan Diagram blok Alat Perencanaan alat pembuatan mengikuti dan Penyusunan blok diagram sistem untuk digunakannya kontroler PID untuk mengatur mempermudah pemahaman mengenai alur posisi motor sebagai penggerak kamera. kerja alat yang akan dibuat serta pembuatan Pergerakan motor ini selain dapat mengikuti skema rangkaian. objek 2 juga yang dapat bergerak, lebih memfokuskan blok dari sebagai kamera pengawas dimana dapat objek diagram dimulai sistem. Penentuan Spesifikasi Alat pengamatan terhadap suatu objek sehingga Sebelum melakukan perencanaan sudut pandang yang dijangkau oleh kamera dan perealisasian alat, maka ditentukan menjadi lebih luas. spesifikasi alat dan komponen apa saja yang Dengan tercapainya perancangan ini diharapkan dapat dikembangkan akan dibuat. untuk 3 Perancangan Alat keperluan pengawasan yang lebih komplek, Perencanaan alat yang dibuat adalah misalnya untuk pengawasan jarak jauh, a. Rangkaian gambar yang ditangkap dari komputer ini 89S51 Mikrokontroler dapat ditransmisikan lewat jaringan komputer b. Rangkaian DAC (LAN), c. internet, handphone atau lewat Atmel Rangkaian Pengkondisi Sinyal d. Rangkaian Driver / penggerak Motor wireless. e. Desain mekanik kamera METODOLOGI f. Penelitian ini didasarkan pada masalah Perancangan Software Sub program yang harus dibuat adalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan Sub program kontroler PID dengan perealisasian alat agar dapat menampilkan menggunakan sistem Zieger-Nichols. kerja direncanakan sesuai dengan dengan yang mengacu pada yang digunakan perencanaan merupakan data 89S51 untuk kontrol kamera dalam Sub program pengolahan citra Digital sekunder (Deteksi yang diambil dari buku data komponen elektronika. Pemilihan Tuning Sub program interface dengan Atmel rumusan masalah. Data dan spesifikasi komponen metode benda bergerak, posisi fokus benda dan posisi kamera) komponen Sub berdasarkan perencanaan dan disesuaikan program interface dengan pemakai (GUI) dengan komponen yang ada di pasaran. Program pada Atmel 89S51 Langkah-langkah yang perlu dilakukan 4 untuk merealisasikan alat yang akan dibuat Realisasi Alat Skema adalah sebagai berikut: dari alat ini selanjutnya direalisasikan dalam bentuk PCB. Setelah PCB selesai dibuat, dilanjutkan dengan 13 Didik T. : Aplikasi Perancangan ….. pemasangan komponen, penyolderan dan Perancangan Perangkat Keras pengemasan rangkaian. Rangkaian Mikrokontroler AT89S51 5 Pengujian Alat Pada Untuk mengetahui fungsi kerja alat yang aplikasi ini digunakan mikrokontroler AT89S51 dimana rangkaian dirancang, apakah sesuai dengan yang mikrokontroler direncanakan komunikasi data antara komputer dengan rangkaian. maka Pengujian dilakukan pengujian dilakukan dengan ini akan berfungsi untuk DAC melalui port serial RS232. mengintegrasikan sistem secara keseluruhan menjadi satu lalu kamera ditempatkan dalam sutau ruangan dan diamati agar kamera dapat menangkap gambar yang bisa dilihat lewat monitor komputer. Lalu kamera dihadapkan pada suatu objek yang dapat bergerak, pada saat objek bergerak diuji agar kamera dapat mengikuti kecepatan dan Gambar 2. Rangkaian Mikrokontroler posisi dari objek tersebut. 6. Analisa Data dan Pengambilan Kabel RS232 To TTL Kesimpulan Komunikasi dengan port serial komputer Kesimpulan didapat berdasarkan dari hasil perealisasian pengendalian posisi dan motor dilakukan menggunakan standar RS232. pengujian DC Oleh karena itu dibutuhkan sebuah antar yang muka RS232 sebagai perantara antara port digunakan sebagai penggerak kamera dan serial Mikrokontroler AT89S51 dan port serial pergerakannya dapat mengikuti dari objek komputer. yang ditangkap oleh kamera. Data serial dikirimkan oleh komputer melalui port serialnya dalam bentuk RS232 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT dan diubah menjadi level TTL oleh antar Diagram Blok Sistem muka RS232 selanjutnya data dapat diterima Diagram blok sistem ditunjukkan dalam oleh port serial AT89S51. gambar 1 - Gambar 3. Antar muka Port serial komputer Gambar 1. Diagram blok dengan AT89S51 14 Jurnal Monitor, Rangkaian Vol. 2, No. 2, Juli 2013 DAC R-2R Ladder Rf Vo 1 .Vi R Vo 10,5 Rf 1.R 1.10 K 11K Vi 5 dan Pengkondisi Sinyal Seperti dijelaskan pada dasar teori, bahwa rangkaian DAC R-2R ladder Jadi diketemukan Rf sebesar 11 KΩ mengkonversikan 8 bit data digital menjadi tegangan analog. agar menghasilkan tegangan 12 V. disini Apabila semua bit data digunakan Rf sebesar 100 KΩ sehingga hasil berlogika 1 (FFH) maka tidak ada arus Io keluaran yang mengalir sehingga tegangan output tegangan dapat diatur sesuai dengan keperluan. (Vo) = 5 V dan jika semua bit data = 0 (0H) Berikut gambar rangkaian DAC R-2R maka mengalir arus Io dan tegangan output Ladder secara lengkap dengan rangkaian = 10 V. Pada bagian ini ada suatu level DC pengkondisi sinyal : 5 Volt yang harus dihilangkan agar output DAC berayun antara 0 sampai 5 V. Untuk menghilangkan level DC 5 volt ini ini menggunakan rangkaian pengkondisi sinyal penguat membalik seperti pada rangkaian dimana nantinya akan menghasilkan output DAC 0 – 5 Volt saja. Karena tegangan output ini dibutuhkan untuk menggerakkan motor Gambar 4. Rangkaian DAC R-2R Ladder dengan dengan pengkondisi sinyal kebutuhan tegangan maksimal sebesar 12 volt maka output tegangan dari 0 – 5 Volt tadi Driver Motor DC dihubungkan dengan rangkaian pengkondisi sinyal penguat tidak membalik, agar output Dalam aplikasi ini motor DC digunakan tegangan dapat berayun dari 0 – 12 volt untuk menggerakkan kamera, yang dapat sesuai kebutuhan yang akan digunakan bergerak searah jarum jam atau sebaliknya. untuk menggerakkan motor. Perlu diketahui Karena tegangan yang keluar dari DAC dan bahwa OP-AMP rangkaian pengkondisi sinyal adalah positif, tergantung dari tegangan supplynya, dan maka diperlukan sebuah rangkaian yang besarnya output maksimal 1,5 Volt dibawah dapat mengubah arah putaran motor. Untuk tegangan supply positifnya. Disini digunakan mengubah tegangan supply 12 volt berarti output diperlukan adalah rangkaian yang dapat maksimal sekitar 10,5 volt. mengubah arah arus yang mengalir melalui ouput maksimal dari arah motor tersebut. Jika digunakan R sebesar 10 KΩ, maka putaran motor yang Pada prinsipnya untuk mengubah putaran motor adalah dengan dengan rumus mengubah polaritas tegangan motor. 15 Didik T. : Aplikasi Perancangan ….. Pengubahan polaritas tegangan dapat dilakukan dengan menggunakan transistor seperti rangkaian dibawah: Gambar 6. Rangkaian Darlington NPN Pada saat DRV0 berlogika 0 dan DRV1 berlogika 1, maka transistor Q1 dan Q2 yang membentuk konfigurasi transistor darlington akan non aktif sedangkan Q3 dan Q4 aktif. Gambar 5. Rangkaian pengaturan arah Kaki motor Proses kendali dalam hal melalui R3 sehingga transistor darlington inipun aktif dan mengalirkan tegangan positif ke bagian kiri dari motor (gambar 4.6). Kondisi logika 1 pada DRV0 dan DRV1 Logika 0 pada kaki DRV0 membuat transistor diperbolehkan, darlington yang dibentuk oleh Q1 dan Q2 karena hal ini akan mengakibatkan semua non aktif sehingga bagian kiri dari motor atau transistor berada pada kondisi aktif dan kolektor dari transistor ini tidak terhubung ke sistem akan terhubung singkat. Dalam dibentuk gambar dengan akan transistor tersebut akan terhubung ke ground Motor akan berhenti jika keduanya berlogika tidak motor dibentuk oleh Q7 dan Q8. Basis dari dan DRV1 harus saling berbeda logika. bersamaan dari dengan basis transistor darlington yang ini dimana agar motor tersebut bekerja DRV0 secara kanan terhubung ke ground (negatif), demikian pula ditentukan oleh logika DRV0 dan DRV1, 0. sebelah rangkaian konfigurasi ground. Arus tidak mengalir dari basis transistor transistor darlington yang dibentuk oleh Q5 darlington, dan Q6 ke ground sehingga transistor inipun dimana setiap konfigurasi terdiri dari 2 buah tidak aktif. transistor yaitu 2N3055 dan C9013 untuk Sebaliknya bila kondisi logika dari DRV0 dan NPN dan MJ2955 dan C9012 untuk PNP. DRV1 dibalik, maka Q1-Q2 dan Dengan konfigurasi darlington, maka HFE Q5-Q6 aktif sedangkan Q3-Q4 dan Q7-Q8 (penguatan) dari transistor tersebut adalah tidak aktif motor akan mendapat polaritas sebesar hasil kali dari HFE keduanya, tegangan yang terbalik pula. sedangkan tegangan VBE adalah 0,7 V x 2 = Skema pada gambar 4.5 merupakan skema 1,4 Volt. pengendali motor dengan kapasitas maksimum 5A. Proses perhitungan dari gambar 4.5 diperoleh sebagai berikut: Arus motor maksimum (ICmax) = 5A 16 Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 2, Juli 2013 HFE 2N3055 dan HFE MJ2955 = 20 Desain mekanik dari aplikasi ini lebih HFE C9013 dan HFE C9012 = 60 bersifat trial and error dalam menentukan HFE darlington = 1200 besarnya gear yang dibuat. Trial and error VBE = 1,4 V ini memperhatikan beberapa hal, yaitu: V+ = 20 V 1. Pergerakan VOH DRV0 = VOH DRV1 = 4,5 V yang dihasilkan harus selembut mungkin. Arus basis (Ib) = ICmax/HFE darlington 2. Kecepatan respon untuk = 5/1200 menggerakkan kamera sesuai dengan = 4,16 mA yang diharapkan tidak terlalu lambat Nilai R1 dan R2 adalah sama V DRV 0 VBE R1 OH IB dan tidak terlalu cepat. (Jika terlalu lambat akan kehilangan objek yang ditangkap, Jika terlalu cepat akan 4,5V 1,4V R1 4,16mA R1 745 (4.2) merusak gambar yang ditangkapnya) 3. Pergerakan kamera tidak merusak gambar yang ditangkapnya. untuk amannya digunakan nilai yang sedikit Dari hasil trial and error diperoleh lebih besar yaitu 1KΩ desain mekanik sebagai berikut: Nilai R3 dan R4 adalah sama V VBE \ Ib 20V 1,4V R3 4,16mA R3 4,47 K R3 untuk amannya digunakan nilai yang sedikit lebih besar yaitu 4,7KΩ Gambar 7. Mekanik penggerak kamera Mekanik Penggerak Kamera Gerakan yang diperlukan untuk Perancangan Perangkat Lunak aplikasi ini adalah relatif pelan dan lembut. 1. Software Jika kamera dihubungkan dengan poros motor langsung akan Komputer menghasilkan dilengkapi dengan perangkat lunak agar data masukan setiap perpindahan kamera yang cepat dan tidak periode lembut. Hal ini tentu tidak sesuai dengan dibandingkan dengan harga yang diinginkan. tujuan dari aplikasi ini. Untuk itu diperlukan Data eror itu dihitung dengan berdasarkan cara transmisi daya motor agar sesuai algortima pengendali. Hasil perhitungan itu dengan kebutuhan. kemudian dikirim ke mikrokontroler melalui Salah satu metodenya adalah menggunakan sistem gear. transmisi gear yang digunakan pencuplikan dapat dibaca dan Sistem RS232 untuk dilanjutkan ke rangkaian DAC. adalah Diagram hubungan gear-belt. alir algoritma perangkat ditunjukkan oleh gambar 4.8. 17 lunak Didik T. : Aplikasi Perancangan ….. Software Kontroler PID Digital Algoritma PID bermaksud untuk melakukan penjumlahan dari proses-proses penguatan, pengintegralan dan penurunan nilai error dan mengeluarkan hasil perhitungan sebagai sinyal kontrol. Algoritma pengolahan data pengendali PID memiliki bentuk persamaan transformasi Z sebagai berikut: Ki.T / 2.(Z 1) K D (1 Z 1 ) Z 1 T Untuk merealisasikan Persamaan G( Z ) Kp Gambar 8. Algoritma software dalam perangkat lunak (sofware), terlebih Saat software dijalankan, yang pertama dilakukan adalah melakukan dulu inisialisasi. persamaan itu diubah kedalam Yang dimaksud inisialisasi disini adalah persamaan pecahan polinomial z sebagai software dapat menangkap sinyal gambar berikut: dari kamera selanjutnya dengan software pengolahan citra dapat mendeteksi adanya dengan ai, bi merupakan konstanta. gerakan objek dan menentukan titik fokus dari objek. Suku z-1 pada persamaan diatas menyatakan Selanjutnya setelah melakukan proses sebuah waktu tunda (delay time). inisialisasi parameter-parameter Kp, Kd dan Diagram bloknya ditunjukkan oleh gambar Ki ditentukan dimana nilai-nilai parameter ini 4.9. akan digunakan untuk algoritma PID. Kemudian menentukan set point, yang menjadi set point disini adalah titik focus dari objek tersebut yang sudah ditentukan lewat Gambar 9. Diagram blok waktu tunda software pengolah citra tadi. Posisi titik fokus ini nantinya akan Berdasarkan persamaan diatas, fungsi alih diterjemahkan ke level tegangan dan nilai ini pengendali PID dari persamaan 1 dapat akan dikirimkan ke DAC lewat mikrokontroler dinyatakan dalam bentuk berikut ini. AT89S51 untuk menggerakan motor. Akibat dari berputarnya motor fokus kamerapun akan ikut berubah terhadap fokus objek. Dengan analisa menggunakan software pengolah citra perubahan fokus kamera akan dijadikan sinyal umpan balik untuk dibandingkan dengan set point. Selisih dari hasil perbandingan ini yang dinamakan error. 18 Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 2, Juli 2013 data yang diterima oleh komputer merupakan Bentuk fungsi M(z) menjadi sebagai berikut: M (Z ) a1.M (Z ).Z 1 b0.E(Z ) b1.E(Z ).Z 1 b2.E(Z ).Z sinyal umpan balik yang berasal dari sensor 2 kamera dengan software pengolahan citra Persamaan beda menjadi sebagai berikut: digital untuk menentukan fokus kamera. m(k ) a1.m(k 1) b0.e(k ) b1.e(k 1) b2.e(k 2) dengan : k=0, 1, 2, 3,..... m(k) Software Pengolahan Citra Digital = keluaran PID saat ini m(k-1) = keluaran PID sebelum saat ini e(k) = error masukan saat ini e(k-1) = error masukan sebelum saat ini Diagram alir dari pengolahan data yang didasarkan algoritma PID ditunjukkan oleh gambar 10. Gambar 11. Algoritma Pengolahan Citra Untuk deteksi gerakan Gambar untuk 11 mendeteksi algoritma adanya digunakan gerakan dan deteksi benda untuk setting PID. Aplikasi ini ditujukan untuk mendeteksi benda yang bergerak, sedangkan setting PID digunakan Gambar 10. Algoritma PID Software Komunikasi Dengan untuk menentukan parameter kontroler (Kp, Ki dan Kd) dalam hal ini yang dideteksi AT89S51 adalah Pada Komputer Aplikasi ini ditentukan membutuhkan menampung Data digunakan yang dikirimkan dari komputer ke AT89S51 fokusnya. diam selanjutnya Pada algoritma gambar untuk saat ini, menampung PREV gambar sebelumnya dan RESULT digunakan untuk berasal dari algoritma PID, selanjutnya dari menampung gambar hasil pengolahan data. mikrokontroler data ini dikirimkan ke DAC untuk menggerakkan motor. yang terdapat variabel CUR yang digunakan untuk komunikasi data antara komputer dengan AT89S51 melalui port serial RS232. benda Saat deteksi benda bergerak terdapat proses Sedangkan 19 Didik T. : Aplikasi Perancangan ….. bahwa gambar saat ini (CUR) di XOR kan dengan gambar sebelumnya (PREV) yang hasilnya ditampung dalam RESULT. Jika terdapat perbedaan warna pada pixelnya maka akan menghasilkan nilai pixel lebih dari 0 dan hal ini menunjukkan adanya gerakan. Nilai RGB pada RESULT lebih dari 10 dimaksudkan agar tidak terlalu peka, karena kadang perbedaan cahaya atau perbedaan waktu dalam pengambilan gambar dari kamera sudah menunjukkan nilai pixel yang berbeda. Saat setting PID yang aktif terdapat Gambar 12. Tampilan Software proses bahwa gambar saat ini di OR kan dengan warna hitam (atau nilai 0), yang hasilnya disimpan dalam RESULT. Software Pada Mikrokontroler AT89S51 Hal ini Software berarti bahwa warna apapun jika di OR kan dari komputer ke DAC (Digital Analog to warna itu sendiri. Selanjutnya setting RGB untuk mendeteksi mikrokontroler merupakan interface untuk mengirimkan data dengan nilai 0 maka akan menghasilkan digunakan pada Converter). bendanya, warna yang dianggap sebagai benda akan disetting dan akan dideteksi sebagai benda. Agar tidak adanya gangguan saat proses setting PID, warna backgraound dan benda diharapkan polos serta berbeda, dengan perbedaan nilai RGB yang tinggi. Software Interface Dengan Pengguna (GUI) Software Interface dengan pengguna (Graphical User Interface / GUI) merupakan bentuk tampilan software untuk berinteraksi dengan pengguna. Gambar dibawah adalah gambar tampilan software saat seeting PID dilakukan. Gambar 13. Algoritma pada mikrokontroler 20 Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 2, Juli 2013 PENGUJIAN ALAT Pengujian perangkat ini keras meliputi dan pengujian perangkat b lunak Pengujian Rangkaian Pengkondisi Sinyal Pengujian ini dilakukan untuk kontroler dan sistem secara keseluruhan. mengetahui keluaran analog yang dihasilkan Pengujian perangkat keras dilakukan agar oleh dapat mengetahui apabila terjadi kesalahan berdasarkan tegangan yang diberikan. Hasil dalam penggunaan komponen. Sedangkan pengujian rangkaian pengkondisi sinyal yang pengujian perangkat lunak untuk mengetahui ada dalam tabel 5.2. terlihat kesalahan data apakah program dapat berjalan dengan baik berkisar dari 1.786% sampai dengan 4.522% sesuai dengan yang diinginkan. Pengujian dengan rata-rata kesalahan 2,732%. Dengan perangkat lunak meliputi pengujian kontroler rata-rata kesalahan kurang dari 5% maka PID dan sistem secara kesuluruhan. rangkaian ini bisa dikatakan berjalan dengan rangkaian pengkondisi sinyal baik pada aplikasi yang direncanakan 1. Pengujian Perangkat Keras a. Pengujian Rangkaian DAC Pengujian ini Tabel 2. Hasil Pengujian Pengkondisi Sinyal dilakukan untuk mengetahui keluaran analog yang dihasilkan oleh rangkaian DAC (Digital to Analog Converter) berdasarkan masukan digital yang diberikan. Hasil pengujian DAC yang ada dalam tabel 5.1. terlihat kesalahan data berkisar dari 0,340% sampai dengan 3% dengan rata-rata kesalahan 1.044%. Dengan rata-rata kesalahan kurang dari 5% maka DAC ini bisa dikatakan berjalan dengan baik pada aplikasi Pengujian Driver Motor DC yang Pengujian direncanakan. ini dilakukan untuk mengetahui keluaran analog yang dihasilkan . Tabel 1. Hasil pengujian DAC oleh rangkaian driver motor DC berdasarkan tegangan yang diberikan dan mengetahui arah putar pada motor DC. Hasil pengujian driver motor yang ada dalam tabel 5.3. terlihat kesalahan data berkisar dari 0,223% sampai dengan 1.349% dengan rata-rata kesalahan 0.753%. Dengan rata-rata kesalahan kurang dari 5% maka driver motor ini bisa dikatakan berjalan dengan baik pada aplikasi yang direncanakan. 21 Didik T. : Aplikasi Perancangan ….. d. Hasil Pengujian dan Analisis Tabel 3 . Pengujian Driver Motor DC Tabel 4. Hasil Pengujian 89S51 Dari tabel 4. terlihat bahwa komunikasi antara komputer dengan mikrokontroler dapat berjalan dengan baik. Selain pengujian tegangan output diatas, Penalaan dan Pengujian Kontroler PID juga dilakukan pengujian untuk arah motor. Dalam pengujian merubah-ubah dip dilakukan switch, jika dengan Pengujian ini dilakukan dengan tujuan : yang Menentukan parameter pengendali terhubung dengan pin DRV0 (pada driver proporsional, integral dan differensial motor DC) di on kan atau berlogika 1 dan pada metode zieger nichols. Mengetahui jalannya program yang terhubung dengan pin DRV1 off, maka motor bergerak ke arah kanan dan jika kontroler PID berdasarkan posisi kondisi sebaliknya motor bergerak kekiri, hal yang diinginkan. ini berarti untuk pengaturan arah motor pada rangkaian driver motor dapat bekerja dengan Tabel 2. Hasil Penalaan, Pengujian dan baik. Analisis Pengujian eksperimen ini memberikan Pengujian Perangkat Lunak nilai ultimate gain Ku sebesar 7 dan ultimate Pengujian Sistem Mikrokontroler AT89S51 period Tu sebesar 4 s. Nilai yang diperoleh digunakan untuk menghitung nilai parameter Pengujian ini dilakukan untuk proporsional, integral mengetahui software dalam mikrokontroler pengendali dan dapat bekerja dengan baik atau tidak. diferensial. Gambar 5.2 menunjukkan grafik ketika respon berosilasi. Hasil perhitungan ini ditunjukkan oleh Tabel 5.6. Gambar 14. Blok Diagram Pengujian 89S51 Gambar 15. Hasil saat respon berosilasi 22 Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 2, Juli 2013 Tabel 5. Hasil penalaan paramater PID 5.11 menunjukkan hasil untuk Kp=3,2 dan dengan metode osilasi Ti=3,33. Dari hasil respon sistem dapat Pengatur P PI PID diketahui waktu tunda (td) = 0,6s , waktu naik Kp 3.5 3.2 4.2 (tr) = 1,5s , waktu puncak (tp) = 2,1s dan Ti - 2 2 Td - - lewatan maksimum (Mp) = 100%. 0.5 Sistem Dengan Pengendali P Pada pengujian pertama, Sistem kontrol posisi menggunakan pengendali proporsional (P). Karakteristik pengendali P diperoleh dengan menyetel Gambar 17. Respon sistem dengan Kp=3,5 parameter dan Ti=3,33 integral Ti=∞ dan parameter diferensial Td=0. Pengamatan prilaku sistem didasarkan pada Sistem Dengan Pengendali PID spesifikasi waktu sistem: waktu naik, waktu lewatan Hasil pengujian respon sistem yang maksimum. Gambar 5.3 menunjukkan salah menggunakan pengendali PID ditunjukkan satu hasil respon sistem untuk pengendali oleh Gambar 5.12 untuk pengendali Kp=4.2, proporsional dengan Kp=3,5. Dari hasil Ti=2 dan Td=0,5. Dari hasil Respon Sistem respon sistem dapat diketahui waktu tunda dapat diketahui waktu tunda (td) = 0,6s , (td) = 0,6 s , Waktu naik (tr) = 0.9s , waktu waktu naik (tr) = 2,7s , waktu puncak (tp) = puncak 1,8s dan lewatan maksimum = 3,6s dan lewatan maksimum (Mp) = 100%. tunda, waktu puncak dan 66,67% Gambar 18. Respon sistem dengan Kp=4,2, Ti=2 dan Td=0,5 Gambar 16. Respon Sistem dengan Kp = 3,5 Dari semua pengujian Respon sistem yang Sistem Dengan Pengendali PI Penalaan kedua memuaskan diperlihatkan oleh pengendali proporsional. bertujuan mengamati pengaruh pengubahan parameter Pengujian Sistem Secara Keseluruhan integral Ti pada pengendali PI terhadap Pengujian spesifikasi sistem. Karakteristik pengendali ini dilakukan untuk mengetahui kerja dari sistem secara PI diperoleh dengan menyetel Td=0. Gambar 23 Didik T. keseluruhan dengan mengintegrasikan : Aplikasi Perancangan ….. baik semua perangkat lunak dan perangkat keras. dengan rata-rata kesalahan sebesar 0,753% Dari pengamatan terhadap pengujian f. Rangkaian mikrokontroler AT89S51 sistem secara keseluruhan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik sesuai masih dapat berjalan dengan baik saat dengan mendeteksi objek yang bergerak. Sistem diharapkan yaitu untuk komunikasi masih melalui port serial dengan komputer. dapat mengikuti objek dengan baik sebatas kecepatan manusia perancangan yang berjalan. g. Parameter pengendali PID berupa Kecepatan yang dapat diikuti ini tergantung Kp, Ti, Td ditentukan melalui metode dari kepekaan kamera dan jarak kamera penalaan terhadap suatu objek. penguatan Ziegler-Nichols. yang Nilai didapat dari percobaan besarnya adalah SIMPULAN Simpulan yang dapat diambil setelah melakukan penelitian, Untuk pengendali proporsional Kp = 3,5 perancangan, Untuk pengendali proporsional plus integral Kp = 3,2; Ti = 3,33 pembuatan alat, dan pengujian alat adalah: a. Perancangan kontroler kamera yang Untuk pengendali proporsional dapat mengikuti objek bergerak ini plus menggunakan Kp = 4,2; Ti = 2; Td = 0.5 rangkaian perangkat DAC R-2R keras integral plus diferensial h. Respon sistem yang memuaskan Ladder, pengkondisi sinyal, motor servo dan diperlihatkan mikrokontroler AT89S51 untuk antar proporsional. oleh pengendali muka komputer melalu port serial. b. Perangkat lunak digunakan untuk pengolahan citra dari DAFTAR PUSTAKA kamera, pengolahan kontrol digital PID dan c. 1. Askari Azikin, (2005). Kamera untuk antar muka dengan pengguna. Pengawas Berbasis Open Rangkaian Source, DAC R-2R yang digunakan mampu mengubah data PT. Elex Media Komputindo, Jakarta digital menjadi data analog dengan 2. Chairuzzaini, Mohammad rata-rata kesalahan sebesar 1,044 Rudy %. Metode Ziegler-Nichols pada Ariyanto, Rusli, (1998). d. Rangkaian pengkondisi sinyal dapat Sistem Kontrol Servo Posisi bekerja dengan baik dengan rata- Berbasis Komputer IBM-PC, rata kesalahan sebesar 2,732% http://www.elektroindonesia. e. Rangkaian driver motor yang com digunakan dapat bekerja dengan 3. Endra Pitowarno, (2006). Robotika – Desain, 24 Kontrol dan Jurnal Monitor, Vol. 2, No. 2, Juli 2013 Kecerdasan Buatan, ANDI 7. http://laursen.dk/twiki/bin/view/Motion Offset, Yogyakarta /WebHome 4. Paulus Andi Nalwan, (2003). Teknik Antarmuka 8. http://www.delta-electronic.com dan Pemrograman Mikrokontroler Riwayat Penulis AT89C51, PT. Elex Media Didik Tristianto, M.Kom, Lahir di ponorogo, Komputindo, Jakarta 26 Juni 1967, 5. Rinaldi Munir, (2004). Pengolahan Citra Digital Pendekatan Penerbit Penulis Tamat S-1 Manajemen Informatika dengan STMIK Akakom Yogyakarta Tahun 1994, Algoritmik, Melanjutkan studi S-2 Ilmu Komputer UGM Informatika, Yogyakarta tahun 2003 dan Lulus pada Bandung. tanggal 25 April 2005 6. Rui Jorge Alves, (2004). Grasp2 – Saat ini bekerja sebagai dosen dan Ka. Prodi Teleoperated Robotic Arm Sistem Komputer di Fakultas Ilmu Komputer With Feedback Live Camera Univ. Narotama Surabaya, selain itu penulis Feed, http://zodiak.f2o.org sebagai Asesor Telematika di Badan Nasional Sertifikasi dan Profesi (BNSP) 25