keamanan pangan - RSUD Dr. Soetomo

advertisement
Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
KEAMANAN PANGAN
Insert :
46
UU RI No.entang
4t
Tahun 201nformasi
Sistem I atan
Keseh
Penyakit
Parkinson / 11
April 2015 Vol.19 No. 2
Destinasi Wisata
Medis di Dunia / 24
20 Kota Paling
Populer di Dunia / 25
ISSN : 14106450
Latih
Tenaga
Medis di
Samsung
Sono
School
Selasa, 17 Pebruari 2015
Diresmikannya Samsung Sono School ini semakin mendukung
peran RSUD Dr. Soetomo sebagai rumah sakit pendidikan. Sesuai
perannya ini RSUD Dr. Soetomo memang memiliki tugas untuk
mendidik para tenaga medis, mulai dari dokter, perawat, hingga tenaga
medis lain. “Kerjasama ini sejalan dengan misi RSUD Dr. Soetomo
untuk meningkatkan keterampilan para dokter dan tenaga medis,” ujar
Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Dodo Anondo, MPH. Sekolah yang
berlokasi di gedung yang sama dengan Skill Lab RSUD Dr. Soetomo
ini dilengkapi perangkat ultrasound buatan Samsung terkini yakni
ultrasound WS80A dan PT60A.
Samsung ultrasound WS80A dilengkapi teknologi mesin pencitraan
terbaru dan S-Vue transducer mampu menghasilkan gambar yang
jelas dan rinci serta memberikan peningkatan visual pada daerah
yang dipindai. Sementara Samsung Ultrasound PT60A adalah sistem
ultrasound portable yang dapat digunakan secara mobile. Kedua alat
ini diharapkan dapat membantu dalam menegakkan diagnosis awal
yang lebih akurat pada pasien dengan lebih mudah, cepat, dan tepat
sehingga memperkecil jumlah kematian. Seperti dalam kasus kematian
ibu hamil atau yang biasa dikenal dengan AKI.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia dinilai masih tergolong
tinggi dibanding negara Asia lainnya. Berdasarkan data RSUD Dr.
Soetomo, pada tahun 2014 terdapat 39 kematian ibu melahirkan di
Kota Surabaya dan 566 kematian di Provinsi Jawa Timur. Hingga kini
penurunan AKI masih menjadi target Millenium Development Goals
(MDGs).
Nantinya alat ini tidak hanya akan digunakan untuk melatih dalam
bidang kedokteran kandungan (obsgin) tapi juga bidang kedokteran
lainnya seperti anastesi, pediatric, penyakit dalam, kardiologi, dan
lainnya.
Kedua jenis alat ultrasound ini akan digunakan untuk melatih
tenaga medis di Jawa Timur. Rencananya RSUD Dr. Soetomo - FK
Unair akan melatih 25 hingga 30 peserta per sesi dengan total 12
sesi setahun. Masing-masing sesi akan berlangsung 2-3 hari.
“Melalui rangkaian pelatihan penggunaan perangkat ultrasoundnya yang memastikan diagnosis awal yang lebih akurat, sebagai
salah satu dukungan kepada Millenium Development Goals
(MDGs),” terang Lee Kang Hyun, Vice President of Corporate Affairs
and Corporate Business PT. Samsung Electronics Indonesia dan
penandatanganan prasasti dilakukan oleh Wagub Jatim, serta demo
ultrasound WS80A dan PT60A.
daftar isi
april 2015 Vol. 19 No. 2
30 RUANG WANITA
02
• Kuluyuk Ayam
Nanas
• Donat Kentang
BERITA UTAMA
Keamanan Pangan
(Hari Kesehatan Se Dunia 2015)
05
ARTIKEL KESEHATAN
1. Identifikasi Sepsis Burn Center
2. Berantas Nyamuk, Cegah Demam Berdarah
Dengue
3. Undescended Testis
4. Penyakit Parkinson
5. Karies gigi pada anak-anak
14 SEPUTAR SOETOMO
1. Seputar Soetomo
16
31
RUANG UNIK & LUCU
32
kuis mimbar
COVER :
Men PAN Yudi Chrisnandi sidak
ke IRD tanggal 8 April 2015
didampingi Direktur RSUD Dr.
Soetomo Dr. Dodo Anondo,
MPH. "Senyum cerah dan
puas" terhadap pelayanan
overloadnya pasien di IRD RSUD
Dr. Soetomo Surabaya.
Dari Redaksi
Kemanan Pangan (Food Safety) merupakan tema Hari
Kesehatan Sedunia pada 7 April 2015 yang juga kita pakai
sebagai tema Majalah Mimbar April 2015 Vol. 19 No. 2 ini.
Kita muat pesan WHO untuk lima kunci untuk keamanan
pangan dan lima kunci untuk menanam buah-buahan dan
sayuran yang lebih aman dan bagaimana di Indonesia.
Kita muat 9 tempat tujuan wisata medis paling populer di
dunia agar kita terpacu juga. Indonesia terutama Surabaya
suatu ketika menjadi salah satu tujuan wisata medis yang
terbaik di dunia, memang suatu impian tetapi siapa tahu
dengan komitmen dan profesionalisme kita akan dapat
terwujud.
Kita juga harus tahu saat ini 20 kota paling populer di
dunia yang dikunjungi, namun kota di Indonesia belum
ada yang masuk, siapa tahu Surabaya akan dapat masuk
oleh karena keindahan taman-tamannya. Jangan lupa baca
artikel kesehatan yang jadi favorit para pembaca.
Salam dari Redaksi dan selamat mengisi kuis Mimbar
sebagai obat anti pikun dan sebagai selingan.
Susunan Redaksi
SEKILAS INFO
Pelindung : Dodo Anondo, dr, MPh - Direktur RSUDD Dr. Soetomo
Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar
Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra.
Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr.,
SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian.
Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas
Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas
Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH,
1. Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman RS 2. Membangun Kerjasama Tim Menuju Pasient
Safety 3. Harapan Lansia Indonesia
4. Tempat tujuan bagi wisatawan medis paling
populer di dunia
5. 20 Kota Paling Populer di Dunia
6. Makanan yang dapat membantu mencegah
terjadinya stroke
Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS
• Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani,
S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM
Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A.
Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123
• eMail: [email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id •
Foto-foto : ZM
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah,
pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang
menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah,
tanpa mengubah isi.
april 2015 mimbar 1
berita utama
Hari Kesehatan SeDunia 2015 :
Keamanan pangan
(Food Safety)
7 April 2015 - Hari Kesehatan SeDunia
Makanan yang tidak aman ini terkait dengan kematian
sekitar 2 juta orang per tahun - terutama anak-anak.
Makanan yang mengandung bakteri berbahaya, virus, parasit
atau zat kimia yang bertanggung jawab untuk lebih dari
200 penyakit, mulai dari diare sampai kanker.
Ancaman baru untuk keamanan pangan terus berkembang.
Perubahan dalam produksi pangan, distribusi dan konsumsi;
perubahan lingkungan; patogen baru dan muncul; resistensi
antimikroba - semua menjadi tantangan untuk sistem
keamanan pangan nasional. Peningkatan perjalanan dan
perdagangan meningkatkan kemungkinan bahwa kontaminasi
dapat menyebar secara internasional.
Topik Hari Kesehatan Dunia 2015 adalah keamanan
pangan
Sebagai pasokan makanan kita menjadi semakin global,
kebutuhan untuk memperkuat sistem keamanan pangan di
dan di antara semua negara menjadi lebih dan lebih jelas.
Itulah mengapa WHO mempromosikan upaya-upaya
untuk meningkatkan keamanan pangan, dari pertanian ke
piring (dan di mana-mana di antara) pada Hari Kesehatan
Dunia, 7 April 2015.
WHO membantu negara-negara mencegah, mendeteksi
dan menanggapi wabah penyakit bawaan makanan sesuai dengan Codex Alimentarius, suatu koleksi standar
makanan internasional, pedoman dan kode praktek yang
mencakup semua makanan utama dan proses. Bersama
dengan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), WHO
mengingatkan negara untuk keadaan darurat keamanan
pangan melalui jaringan informasi internasional.
Lima kunci untuk makanan yang lebih aman
Keamanan pangan merupakan tanggung jawab
bersama. Hal ini penting untuk bekerja sepanjang rantai
produksi pangan - dari petani dan produsen untuk vendor
dan konsumen. Sebagai contoh, Lima kunci makanan yang
lebih aman dari WHO menganjurkan panduan praktis untuk
vendor dan konsumen untuk penanganan dan menyiapkan
makanan :
• Kunci 1 : Jaga kebersihan
• Kunci 2 : Pisahkan Pangan Mentah dan Pangan Matang
• Kunci 3 : Masaklah dengan Benar
• Kunci 4 : Jagalah pangan pada suhu aman
• Kunci 5 : Gunakan air dan bahan baku yang aman
2 mimbar april 2015
Hari Kesehatan Dunia 2015 adalah kesempatan
untuk mengingatkan orang-orang yang bekerja di
sektor pemerintah, petani, produsen, pengecer, praktisi
kesehatan yang berbeda - serta konsumen - tentang
pentingnya keamanan pangan, dan bagian masingmasing dapat bermain dalam memastikan bahwa setiap
orang dapat merasa yakin bahwa makanan di piring
mereka aman untuk dimakan.
Lima kunci untuk keamanan pangan :
1. Jagalah kebersihan
• Cucilah tangan sebelum mengolah pangan dan
sesering mungkin selama pengolahan pangan
• Cucilah tangan sesudah dari toilet
• Cuci dan sanitasi seluruh permukaan yang kontak
dengan pangan dan alat untuk pengolahan pangan
• Jagalah area dapur dan pangan dari serangga,
hama dan binatang lainnya.
Mengapa ?
Walaupun kebanyakan mikroba tidak menyebabkan
gangguan kesehatan, namun mikroba pathogen tersebar
luas di tanah, air, hewan dan manusia. Mikroba ini terbawa
oleh pangan, serbet dan peralatan , terutama pada talenan
yang dapat mencemari pangan dan menyebabkan
penyakit.
2. Pisahkan Pangan Mentah dan Pangan Matang
• Pisahkan daging sapi, daging unggas, dan seafood
dari pangan lain
• Gunakan peralatan yang terpisah, seperti pisau dan
talenan untuk mengolah pangan mentah
• Jangan biarkan makanan beku mencair pada suhu
ruang
Mengapa ?
Mikroba dapat berkembang biak dengan cepat pada
suhu ruang. Dengan menjaga suhu dibawah 5oC atau diatas
60oC, pertumbuhan mikroba lebih lambat atau terhenti.
Beberapa mikroba pathogen dapat tumbuh pada suhu
dibawah 5oC.
5. Gunakan air dan bahan baku yang aman
• Gunakan air yang aman atau beri perlakuan agar air
aman.
• Pilihlah pangan segar dan bermutu
• Pilihlah cara pengolahan yang menghasilkan pangan
aman, seperti susu pasteurisasi
• Cucilah buah-buahan atau sayuran, terutama yang
dimakan mentah
• Jangan mengkonsumsi pangan yang sudah
kadaluwarsa
Mengapa ?
Bahan baku, termasuk air dan es dapat terkontaminasi
oleh mikroba pathogen dan bahan kimia berbahaya. Racun
dapat terbentuk dari pangan yang rusak dan berjamur.
Memilih bahan baku dan perlakuan sederhana seperti
mencuci dan mengupas kulitnya dapat mengurangi risiko.
• Simpan pangan dalam wadah untuk menghindari
kontak antara pangan mentah dan pangan matang
Mengapa ?
Pangan mentah, terutama daging sapi, daging
unggas, seafood dan cairan yang ditimbulkannya dapat
mengandung mikroba pathogen
3. Masaklah dengan Benar
• Masaklah pangan dengan benar terutama daging
sapi, daging unggas, telur dan seafood
• Rebuslah pangan, seperti sup sampai mendidih dan
usahakan cairannya bening, tidak berwarna merah
muda. Agar lebih yakin, gunakan termometer.
• Panaskan kembali pangan secara benar
Mengapa ?
Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh
mikroba patogen. Pangan yang dimasak dengan suhu
internal 70oC dapat member kepastian pangan aman
untuk dikonsumsi. Pangan yang benar-benar harus
diperhatikan adalah daging, terutama daging cincang,
daging panggang utuh, dan potongan daging besar.
4. Jagalah pangan pada suhu aman
• Jangan membiarkan pangan matang pada suhu
ruang lebih dari 2 jam
• Simpan segera semua pangan yang cepat rusak
dalam lemari pendingin (sebaiknya disimpan
dibawah suhu 5oC).
• Pertahankan suhu makanan lebih dari 60oC
sebelum disajikan
• Jangan menyimpan makanan terlalu lama dalam
lemari pendingin
Lima kunci untuk menanam buah-buahan dan
sayuran yang lebih aman :
Mempromosikan kesehatan dengan mengurangi
kontaminasi mikroba.
Kunci 1 : Praktek kebersihan pribadi yang baik
Kunci 2 : Lindungi ladang dari kontaminasi feses hewan
Kunci 3 : Gunakan limbah feses yang telah diolah
Kunci 4 : Mengevaluasi dan mengelola risiko dari air
irigasi
Kunci 5 : Simpan peralatan panen dan penyimpanan
yang bersih dan kering
1. Praktek kebersihan pribadi yang baik
• Cuci dan keringkan tangan dengan bersih, handuk
kering setelah ke toilet, mempopoki anak dan kontak
dengan hewan
• Mengganti pakaian dan mandi secara teratur
• Menutup yang terpotong, lesi dan luka
• Gunakan toilet atau WC untuk buang air kecil dan
defekasi
Mengapa?
Mikroorganisme berbahaya yang ditemukan dalam
limbah tinja manusia dan hewan, dan terinfeksi luka,
dan dapat ditransfer ke buah-buahan dan sayuran
dengan tangan, pakaian dan permukaan lainnya. Praktek
kebersihan pribadi yang baik membantu mencegah transfer
mikroorganisme berbahaya untuk buah-buahan dan
sayuran dan mengurangi risiko penyakit bawaan makanan.
2. Lindungi ladang dari kontaminasi feses hewan
• Jauhkan hewan dari berkeliaran di ladang yang
sedang tumbuh
• Rumah ternak dibawah ladang yang tumbuh di
daerah berpagar
• Hapus sampah dari dalam dan di sekitar ladang
tumbuh
Mengapa?
Mikroorganisme berbahaya dalam kotoran hewan dapat
april 2015 mimbar 3
berita utama
mencemari tanaman secara langsung saat defekasi hewan di
ladang - atau tidak langsung ketika air hujan terkontaminasi
dengan mikroorganisme berbahaya dan berjalan menuruni
bukit ke ladang yang sedang tumbuh. Sampah, makanan
dan air di dalam dan sekitar ladang yang sedang tumbuh
menarik hewan, termasuk burung liar.
3. Gunakan limbah feses yang telah diolah
• Gunakan limbah feses (kotoran dan kotoran manusia)
yang diolah dengan baik
• Terapkan limbah feses yang telah diolah untuk ladang
sebelum penanaman
• Maksimalkan waktu antara aplikasi limbah tinja yang
diolah dan panen
Mengapa?
Limbah feses yang diolah benar (pupuk kandang dan
kotoran manusia) adalah pupuk yang efektif dan aman.
Mikroorganisme berbahaya dalam limbah tinja manusia
dan hewan dapat bertahan hidup untuk jangka waktu yang
panjang dan mencemari buah-buahan dan sayuran. Limbah
feses harus diolah untuk membunuh mikroorganisme.
4. Mengevaluasi dan mengelola risiko dari air irigasi
• Identifikasi semua sumber air yang relevan dengan
ladang anda
• Menyadari resiko air yang terkontaminasi mikroba
• Lindungi air dari kontaminasi feses
• Terapkan langkah-langkah pengendalian bila
menggunakan air yang terkontaminasi atau kualitas
yang tidak diketahui
Mengapa?
Air sangat diperlukan untuk manusia, hewan dan
pertanian. Risiko kontaminasi mikroba dari sumber air yang
berbeda bervariasi. Mikroorganisme berbahaya dalam
limbah tinja dapat mencemari air dan kemudian ditransfer
ke tanah dan tanaman melalui irigasi. Air yang digunakan
untuk irigasi buah-buahan dan sayuran tidak harus
memperkenalkan mikroorganisme berbahaya.
5. Simpan peralatan panen dan penyimpanan yang
bersih dan kering
• Cuci peralatan panen dan penyimpanan dengan air
bersih dan keringkan sebelum digunakan
• Jauhkan wadah dari tanah sebelum, selama dan
setelah panen
• Hilangkan kotoran yang terlihat dari buah-buahan
dan sayuran di lapangan
• Dinginkan buah-buahan dan sayuran secara cepat
• Membatasi akses dari hewan, anak-anak dan nonpekerja lain untuk daerah panen dan penyimpanan
Mengapa?
Buah-buahan dan sayuran dapat terkontaminasi dengan
mikroorganisme berbahaya selama panen melalui kontak
dengan tangan yang terkontaminasi, tanah, peralatan panen
dan fasilitas penyimpanan. Permukaan basah atau lembab
mendorong pertumbuhan mikroorganisme berbahaya.
WHO menyerukan negara, kebijakan, petani, penjamah
makanan, keluarga dan individu untuk membuat prioritas
keamanan pangan, diperkirakan 700.000 anak meninggal
karena diare setiap tahun di Asia Tenggara.
”Bakteri, virus, parasit, bahan kimia dan kontaminan
lainnya dalam makanan kita dapat menyebabkan lebih dari
200 penyakit mulai dari diare hingga kanker. Ancaman baru
4 mimbar april 2015
dan muncul seperti perubahan iklim dan dampaknya
terhadap produksi pangan; muncul pencemaran biologis
dan lingkungan - semua menimbulkan tantangan
terhadap keamanan makanan kita, ”kata Direktur Regional
WHO Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh dalam
sebuah pernyataan.
Sayangnya, Indonesia masih memiliki jalan panjang
untuk menuju sebelum dapat menjamin keamanan
pangan bagi rakyatnya. Negara masih sangat kekurangan
standar keamanan pangan yang memadai, menurut
Dekan Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Agustin Kusumayati.
”Secara umum, kami sangat kekurangan standar
keamanan pangan, mungkin karena kurangnya prioritas
[di sisi pemerintah] untuk mengembangkannya. Itu
sebabnya sulit bagi kita untuk menerapkan reward and
punishment dengan produsen makanan, “katanya.
Pemerintah saat ini bekerja pada penerbitan Standar
Nasional Indonesia (SNI) untuk produk pangan dan
pertanian untuk meningkatkan standar keamanan pangan,
menurut Kementerian Pertanian produksi pertanian dan
direktur pemasaran umum, Ita Munardini.
“Saat ini, kami memiliki sekitar 500 SNI, tetapi hanya
sedikit yang wajib sedangkan sisanya tidak.
Ita berkata kementerian bertujuan untuk meningkatkan
jumlah SNI wajib untuk meningkatkan keamanan pangan
di negara ini.
“Standar keamanan pangan sangat penting. Jika kita
tidak memilikinya, produsen kami tidak akan mampu
bersaing dengan produsen asing, “katanya. ”Katakanlah
kita tidak memiliki standar untuk produksi tomat, yang
berarti tidak akan ada batas dalam penggunaan pestisida
dalam produksi tomat. Jika itu terjadi, maka tomat dari
seluruh dunia bisa datang ke negara itu tanpa batasan.”
Ita mengatakan alasan Indonesia masih kekurangan
standar keamanan makanan karena mahalnya
pengembangannya.
”Salah satu produk dibutuhkan ratusan juta rupiah.
Perlu penelitian dan laboratorium pengujian. Proses ini
memakan waktu lama, ”katanya.
Demikian juga, Agustin mengatakan universitasnya
juga meneliti standar keamanan pangan yang berbiaya
mahal dan memakan waktu.
”Jika kita tidak dapat penelitian standar keamanan
pangan, kita harus menggunakan tolok ukur negara lain,”
katanya. ”Tapi jika kita ingin melakukan itu, kita harus
meratifikasi perjanjian. Itu tidak mudah. ​​”
Agustin berpendapat bahwa memiliki standar
keamanan pangan tidak cukup untuk menjamin
keamanan konsumen sebagai keamanan pangan yang
terlibat banyak pemangku kepentingan.
Sebagai contoh, industri yang beroperasi di sepanjang
sungai akan bertanggung jawab untuk pembuangan
limbah mereka sendiri dan menghindari polusi air dan
mencemari ikan, sedangkan nelayan dan pedagang harus
menahan diri dari menambahkan zat berbahaya untuk
ikan mereka.
Sumber :
1. http://www.who.int/world -health-day/2015
2. Hans Nicholas Jong, The Jakarta Post, Jakarta |
Nasional | Kamis, 2 April 2015, Hal. 4.
IDENTIFIKASI SEPSIS DI BURN CENTER RSUD Dr SOETOMO
JANUARI 2011 - DESEMBER 2013
Iswinarno Doso Saputro, Lynda Hariani, Yugos Juli Fitra
Department of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgery Airlangga University School of Medicine
Dr. Soetomo Hospital Surabaya
ABSTRAK
Latar Belakang: Pasien luka bakar memiliki resiko tinggi
menjadi sepsis namun hingga saat ini belum ada data jumlah
pasien sepsis di RSUD Dr. Soetomo. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan data dasar pasien sepsis antara januari
2011 - desember 2013.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode retrospektif
observasional analitik pasien di Burn Center RSUD Dr. Soetomo
pada periode Januari 2011 – Desember 2013. Data dari
penelitian ini diperoleh dari buku catatan hasil kultur darah
laboratorium mikrobiologi klinik dan catatan medik pasien.
Hasil: Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan
272 pasien laki laki (62,5%)dan 163 pasien perempuan (37,5%)
(n=435). angka kejadian pasien sepsis di Burn Centre adalah
37 pasien laki- laki (56,7%) dan 26 pasien perempuan (41,3%)
(n=63)(14,5%). dengan total jumlah pasien meninggal
52(11,9%). Pseudomonas adalah bakteri yang paling banyak
ditemukan pada kultur darah pasien sepsis.Antibiotik jenis
ampicillin merupakan yang paling sensitif dan jenis cefotaxime
merupakan paling banyak resisten.
Kesimpulan: Angka kejadian sepsis pada pasien luka bakar
dari bulan januari 2011 - desember 2013 di Burn Center RSU
dr. Soetomo – Surabaya adalah (n=63)14,5%. Pseudomonas
adalah bakteri yang paling banyak ditemukan pada kultur
darah pasien sepsis.antibiotik jenis ampicillin merupakan yang
paling sensitif.
L
uka bakar didefinisikan sebagai suatu penyakit yang
disebabkan oleh karena kontak dengan sumber
panas sehingga menyebabkan kerusakan pada
kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam.1 Kedalaman
kerusakan jaringan akibat luka bakar tergantung pada
derajat panas sumber luka bakar, penyebab luka bakar
dan lamanya kontak dengan tubuh penderita.2 Di Amerika,
kedalaman luka bakar terbagi menjadi 4 derajat, yaitu
superficial thickness, partial thickness-superficial, partial
thickness-deep dan full thickness.3 Sedangkan pembagian
derajat kedalaman luka bakar yang digunakan di RSUD
Dr. Soetomo adalah luka bakar derajat I (superfisial), luka
bakar derajat II (partial thickness) dan luka bakar derajat III
(full thickness)2.
Luka bakar berat biasanya dirawat sekitar 1 sampai 6
bulan. Hal ini menyebabkan terjadi komplikasi berupa
terjadinya infeksi, gagal ginjal, ARDS, multiple organ
failure. Selain perawatan yang sukar dan lama terjadi
juga ancaman kematian. Oleh karena itu, luka bakar
harus dirawat secara terpadu dan ketat dari beberapa
disiplin ilmu, di tempat yang mempunyai fasilitas tempat
perawatan, laboratorium, kamar operasi yang memadai.
Dan tentunya SDM yang kemampuan dan jumlahnya
memadai.4 Timbul infeksi luka pada penderita luka
bakar merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
Systemic Inflamatory Response Syndrome (SIRS), sepsis,
syok septik, Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS)
ABSTRACT
Introduction: Burn patients are at high risk for septic, but
until now there is no data on the number of sepsis patients in
Hospital Dr. Soetomo. This study aimed to obtain basic data
septic patients between January 2011 - December 2013.
Method: This study used a retrospective observational
analytic method patient at the Burn Center Hospital Dr.
Soetomo in the period January 2011 - December 2013. The
data from this study were obtained from a notebook blood
culture results and clinical microbiology laboratory and patient
medical records.
Result:From the study,there are 272 men (62,5%) and 163
women(37,5%)(n=435) total septic patient are37men (56,7%)
and 26(41,3%) (n = 63). The mortality is 52 (11.9%). Distribution
patterns of bacteria in culture, Pseudomonas is a type of
bacteria that is commonly found in septic patient bacteria
culture. Ampicillin is the most sensitive and cefotaxime is the
most resistance.
Summary: the incidence of sepsis in burns from january
2011 - december 2013 at the burn center dr. Soetomo – surabaya
is 63 patient (14,5%.). Pseudomonas is a type of bacteria that is
commonly found, Ampicillin is the most sensitive antibiotic.
Keywords: burn injury, burn unit, infection, sepsis
dan Multiple Organ Failure (MOF), terutama pada penderita
dengan luka bakar yang luas dan dalam.5
Prevalensi kejadian luka bakar di Indonesia adalah
sebesar 2,2% dengan mortalitas mencapai 30% pada luka
bakar berat.6 Pada tahun 2006-2008, 213 pasien luka bakar
dirawat di RSUD Dr. Soetomo dengan mortalitas mencapai
11,3%.7
Pasien luka bakar memiliki resiko tinggi untuk terinfeksi
hingga sepsis namun hingga saat ini belum ada data jumlah
pasien sepsis di RSUD Dr. Soetomo. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan data dasar pasien sepsis antara Januari
2011-Desember 2013. Berapa angka kejadian sepsis pasien
luka bakar yang di rawat di Burn Center RSUD Dr. Soetomo,
hasilnya akan dapat digunakan untuk sebagai rekomendasi
penatatalaksaan yang tepat terhadap infeksi bakteri serta resistensi yang mungkin timbul.
JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian retrospektif observasional
analitik. Sampel penelitian ini adalah penderita di Burn Center
RSUD Dr. Soetomo pada periode Januari 2011-Desember
2013. Data dari penelitian ini diperoleh dari buku catatan hasil kultur darah laboratorium mikrobiologi klinik dan catatan medik pasien.
Penderita adalah pasien yang terdiagnosa sebagai
penderita luka bakar . penderita dengan sepsis yaitu pasien
april 2015 mimbar 5
artikel kesehatan
yang terdiagnosa sebagai penderita luka bakar dengan hasil
kultur darah positiv , sedangkan penderita luka bakar tanpa
sepsis adalah penderita luka bakar dengan hasil kultur
darah negativ.
Berdasarkan jumlah pasien yang diambil kultur darah
karena didiagnosa sepsis, jumlah pasien sepsis di Burn
Centre tampak seperti tabel dibawah ini.
SEPSIS
Jenis Kelamin
Total
Laki-Laki
%
Wanita
%
HASIL
Berdasarkan data yang di peroleh dari catatan rekam
2011
12
54,5%
10
45,5%
22
medik Burn Center RSUD Dr. Soetomo pada periode Tahun
2012
7
53,8%
6
46,2%
13
Januari 2011-Desember 2013, didapatkan 435 pasien terdiri
2013
18
64,3%
10
35,7%
28
dari 272 pasien laki laki dan 163 pasien perempuan.
Karakteristik umum penelitian di sajikan dalam bentuk
Total
37
58,7%
26
41,3% 63
tabel distribusi berdasakan jumlah pasien dan pola kuman
Distribusi jumlah pasien sepsis penderita luka bakar di RSUD Dr. Soetomo.
serta sensitivitas antibiotik. Di bawah ini tabel distribusi
jumlah pasien berdasarkan jenis kelamin di Burn Centre.
Dari hasil kultur darah didapatkan hasil kuman
Total pasien laki laki sebanyak 272 pasien dan wanita 163
pseudomonas dan acinetobacter adalah paling tinggi.
pasien.
Tampak pada diagram batang di bawah ini.
Penyajian dalam bentuk diagram batang menunjukkan
bahwa jumlah jenis kelamin laki-laki paling tinggi di tahun
2012 dan 2013.
Distribusi pola kuman pada pasien luka bakar yang terdiagnosa sepsis di
RSUD Dr. Soetomo
Distribusi jumlah pasien penderita luka bakar di RSUD Dr. Soetomo
Berdasarkan persentase jumlah pasien berdasarkan jenis
kelamin luka bakar di RSUD Dr. Soetomo didapatkan hasil
seperti tampak pada tabel di bawah ini.
Jenis Kelamin
Tahun
Total
Laki-Laki
%
Wanita
%
2011
88
49,7%
89
50,3%
177
2012
99
72,8%
37
27,2%
136
2013
85
69,7%
37
30,3%
122
272
62,5%
163
37,5% 435
Total
Sensitivitas terhadap antibiotik menunjukkan bahwa
antibiotik jenis ampicillin merupakan antibiotik yang
paling banyak sensitif dan cefotaxime merupakan jenis
antibiotik yang paling banyak resisten.
Persentase jumlah pasien penderita luka bakar di RSUD Dr. Soetomo
Berdasarkan penyebab terjadinya luka bakar yang di
rawat di RSUD Dr. Soetomo urutan tertinggi penyebab
adalah api.
Penyebab
Air Panas
Listrik
Kimia
Api
2011
33
42
1
90
Air+
Minyak
9
2012
41
27
6
61
0
1
2013
34
27
1
58
0
2
108
96
8
209
9
5
Lain-lain
2
Distribusi penyebab luka bakar penderita luka bakar di RSUD Dr. Soetomo
6 mimbar april 2015
Distribusi pola kuman pada pasien penderita luka bakar di RSUD Dr. Soetomo
Dibawah ini kami sertakan perhitungan hasil uji kepekaan pasien
yang didiagnosa sepsis.
Hasil uji kepekaan
2011
2012
2013
Resisten
Sensitif
Resisten
Sensitif
Resisten
Sensitif
1
Aminoglikosida
Amikacin
8
2
9
2
18
6
Tobramycin
5
4
6
3
15
3
Gentamycin
9
1
12
2
32
4
Kanamycin
2
Beta-Lactam
Peniciliin
Astreonam
8
2
9
1
17
4
Amoxicillin
3
2
7
1
AmoxicillinClavulanic Acid
10
2
9
1
23
Ampicillin
10
13
23
AmpicillinSulbactam
7
2
9
1
15
3
Cloaxacilin
Ticarcilin
9
8
Pencilin G
2
3
6
8
1
9
1
6
4
7
5
10
7
4
4
3
Oxacilin
Beta-Lactam
Cephalosporin
generasi 1
cephalotin
6
7
Ticarcilin
Clavulanate
Pepiracilin
Tazobactam
cephazolin
2
4
16
1
generasi 2
cefuroxim
8
7
1
generasi 3
ceftazidime
8
3
9
2
13
2
cefotaxime
9
9
1
19
1
ceftriaxone
9
1
10
1
26
1
cefoperazoneSulbactam
3
1
2
1
5
8
cefpodoxime
cefixime
1
generasi 4
cefepime
cefpirom
sulfa-trimethoprime
cotrimoxazole
13
1
14
2
16
4
trimethoprime
tetracyclin
3
3
2
3
9
1
tigecycline
1
1
3
4
KESIMPULAN
Selain memiliki kompleksitas, luka bakar juga
memiliki risiko yang besar terhadap terjadinya
sepsis.8 Risiko ini diperberat dengan perawatan
di unit perawatan intensif yang lama, intubasi
dan ventilasi mekanik yang berkepanjangan,
kolonisasi eschar luka bakar, pemasangan infus
dan pemasangan kateter.3
Berdasarkan data yang diperoleh dari
catatan rekam medik Burn Center RSUD Dr.
Soetomo pada periode Januari 2011-Desember
2013, didapatkan 435 pasien yang terdiri dari
272 pasien laki laki (62,5%) dan 163 pasien
perempuan (37,5%). Berdasarkan jumlah
pasien yang diambil kultur darahnya karena
didiagnosa sepsis, jumlah pasien sepsis di Burn
Centre adalah 63 orang (14,5%). Dari hasil kultur
darah yang diperiksakan didapatkan hasil uji
sensitifitas terhadap kuman pseudomonas dan
acinetobacter yang paling tinggi. Sensitivitas
terhadap antibiotik menunjukkan bahwa
antibiotik jenis ampicillin merupakan antibiotik
yang paling sensitif dan cefotaxime merupakan
antibiotik paling resisten.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag./SMF
Ilmu Bedah Plastik (2008). Surabaya: Rumah
Sakit Umum Dokter Soetomo.
2. Noer, M. S., Saputro, I. D., Perdanakusuma, D.
S. 2006. Penanganan Luka Bakar. Surabaya:
Airlangga University Press.
3. Klein, M. B. (2007) Thermal, Chemical, and
Electrical Injuries. Grabb & Smith’s Plastic
Surgery 6th Ed. Philadelphia: Lippincott-Raven
Publishers.
4. Marzoeki, 2006. Overvie Luka Bakar. Di :
Noer, M. S., Saputro, I. D., Perdanakusuma, D.
S. 2006. Penanganan Luka Bakar. Surabaya:
Airlangga University Press
5. Moenadjat, S.B. (2003). Luka Bakar dan
Penanganannya. Jakarta: Balai penerbit FKUI.
6. Departemen Kesehatan RI. (2007). Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007: Laporan
Nasional. Jakarta.
7. Saputro, I. D., Dini B. (2006). Evaluation of Burn
Unit GBPT Performance from 2006-2008. A
retrospective Study. Surabaya: Department of
Plastic Surgery, Airlangga University School
of Medicine Dr. Soetomo Hospital Surabaya.
Available in: Folia Medica Indonesiana Vol. 47
No. 1 January - March 2011 : 1-5.
8. Arifin, H. (2012) Laporan Kasus: Pengelolaan
Infeksi pada Pasien Luka Bakar di Unit
Perawatan Intensif. Majalah Kedokteran
Terapi Intensif, vol. 2, Juli, pp. 160-161.
april 2015 mimbar 7
artikel kesehatan
BERANTAS NYAMUK,
CEGAH DEMAM BERDARAH DENGUE
Silvia Sutandhio, dr., Lindawati Alimsardjono, dr., M.Kes., Sp.MK (K) Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya
D
emam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit
yang menjadi momok negara-negara beriklim tropis,
termasuk Indonesia. Data Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia 2009-2011 menunjukkan, insiden dan
kematian akibat DBD di Indonesia paling tinggi di antara
negara-negara anggota ASEAN. Pada tahun 2014, ada 72
ribu kasus dan 641 orang meninggal dunia karena DBD di
Indonesia.
Saat seseorang terkena DBD, akan terjadi demam yang
awalnya sukar dibedakan dengan demam akibat penyakit
lain (non-spesifik). Namun, gejala DBD akan semakin jelas
pada tiga fase berikutnya, yaitu fase demam, fase kritis, dan
fase penyembuhan.
Fase demam, yang berlangsung 2 hingga 7 hari, sering
disertai kemerahan pada wajah dan kulit, nyeri otot dan
sendi seluruh tubuh, nyeri daerah belakang mata, nyeri
kepala, dan kadang-kadang nyeri telan. Penderita umumnya
mengalami penurunan nafsu makan (anoreksia), mual dan
muntah.
Fase kritis, yang berlangsung 24 hingga 48 jam, ditandai
dengan penurunan suhu tubuh hingga mendekati normal.
Pada fase ini, pasien yang tidak mengalami kebocoran plasma
darah akan mengalami perbaikan kondisi. Sebaliknya, pasien
yang mengalami kebocoran plasma akibat peningkatan
permeabilitas pembuluh darah akan mengalami penurunan
jumlah lekosit dan trombosit, serta peningkatan kepekatan
darah (hematokrit). Kebocoran plasma akan berakibat
kurangnya pasokan darah untuk sirkulasi tubuh. Gejala DBD
yang memperparah kondisi ini adalah anoreksia, muntah,
dan perdarahan, yang menyebabkan pasien semakin
kekurangan cairan. Jika jumlah darah tidak dapat mencukupi
kebutuhan tubuh, pasien akan mengalami penurunan
tekanan darah yang drastis (syok hipovolemik). Pada fase
kritis ini, pasien membutuhkan cairan infus untuk mengganti
cairan tubuh yang hilang dan mencegah terjadinya syok.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
keberhasilan terapi DBD adalah kondisi pasien saat dibawa
ke rumah sakit. Karena sulitnya mengembalikan pasien
syok ke kondisi semula, dokter harus segera memulai terapi
cairan intravena (infus) saat terjadi peningkatan hematokrit
atau penurunan jumlah trombosit yang signifikan. Jika
penanganan syok terlambat, pasien dapat meninggal dunia.
Fase penyembuhan terjadi 48 hingga 72 jam kemudian,
ketika cairan plasma yang bocor mulai diserap masuk ke
dalam pembuluh darah. Kondisi pasien akan membaik, dan
nafsu makan meningkat. Tekanan darah kembali normal,
demikian pula hematokrit, lekosit, dan trombosit. Pada fase
ini, pemberian cairan infus harus dikurangi. Kelebihan cairan
infus dapat berakibat penumpukan cairan di paru, rongga
perut, dan memperberat kerja jantung.
Penyebab dari DBD adalah infeksi virus Dengue
yang ditularkan melalui perantaraan nyamuk. Kita telah
8 mimbar april 2015
mengetahui bahwa ada empat macam serotipe virus
Dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Namun,
virus Dengue dengan serotipe yang berbeda telah
ditemukan di Serawak, Malaysia. Hal ini mempersulit
upaya pengembangan vaksin untuk mencegah terjadinya
DBD.
Solusi paling efektif guna mencegah DBD adalah
membasmi pembawa (vektor) virus Dengue, yaitu nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dengan gerakan 3M
plus. 3M: Menguras dan menyikat tempat penampungan
air, Menutup tempat penampungan air, dan Membuang/
mengubur barang-barang yang dapat menampung air;
Plus: menaburkan larvasida, memelihara ikan pemakan
jentik, dan lain-lain.
Menguras dan menyikat tempat penampungan air
minimal seminggu sekali bertujuan untuk mengenyahkan
telur dan larva nyamuk. Telur-telur nyamuk mengapung
di permukaan air dan dapat menempel pada dinding bak
air saat bak tersebut dikosongkan. Telur-telur ini tahan
terhadap kekeringan, dan dapat menetas menjadi larva
jika digenangi air. Jadi, sekedar mengganti air lama dengan
air baru tidaklah cukup. Siklus pertumbuhan dari telur
menjadi nyamuk dewasa adalah 7 hingga 9 hari. Menguras
tiap 8-10 hari (lebih lama dari siklus nyamuk) akan menjaga
bak air Anda bersih, tetapi tidak dapat membasmi nyamuk.
Sebagai pengganti kegiatan menguras bak air, dapat
ditaburkan butiran larvasida (Abate). Sebanyak 1 gram
larvasida efektif membunuh larva dalam 10 liter air.
Menutup tempat penampungan air yang tidak dapat
dikuras, dan mengubur barang-barang yang dapat
menampung air bertujuan untuk mencegah nyamuk
bertelur di permukaan air tersebut. Selain itu, warga dapat
memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, seperti ikan koi,
ikan cupang, ikan nila, dan lain-lain.
Pengasapan (fogging) dengan insektisida pada
daerah-daerah yang diyakini menjadi habitat nyamuk
Aedes dilakukan pada pagi atau sore hari, sebanyak dua
kali dengan interval satu minggu. Tujuan penyemprotan
pertama adalah membunuh nyamuk yang sudah
mengandung virus Dengue dan berpotensi menularkan
penyakit. Penyemprotan kedua dimaksudkan untuk
membunuh nyamuk Aedes baru yang pada saat
penyemprotan pertama masih berbentuk telur, larva, atau
pupa.
Selain upaya pengendalian nyamuk dengan 3M Plus,
dapat juga dilakukan pencegahan kontak dengan nyamuk.
Pencegahan kontak dilakukan dengan cara biologis,
mekanik, dan kimiawi. Cara biologis dilakukan dengan
membersihkan tempat perindukan nyamuk, misalnya vas
bunga, akuarium, dan selokan. Cara mekanik dilakukan
dengan memasang kawat kasa, atau kelambu. Cara
kimiawi dilakukan dengan penggunaan obat antinyamuk.
Penyebab masih tingginya insiden DBD adalah
tidak serempaknya pelaksanaan gerakan 3M Plus oleh
warga. Sementara sebagian besar anggota masyarakat
berusaha memberantas nyamuk, beberapa orang justru
membiarkan rumahnya menjadi sarang nyamuk. Rumah
yang serba tertutup dan sering ditinggal penghuninya
justru luput dari cakupan juru pemantau jentik (jumantik).
Kesadaran untuk membasmi jentik nyamuk di fasilitas
umum, seperti toilet umum, sumur, dan tempat wudhu,
juga merupakan salah satu hal yang perlu digalakkan.
Pada tabel, terangkum alternatif tindakan yang dapat
dilakukan untuk mengendalikan nyamuk di lingkungan
sekitar kita. Dengan sosialisasi yang tepat, kita dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk turut serta
mencegah penularan DBD.
DAFTAR PUSTAKA
Calemens AS, Sinaro SD, Susanti E. 2014. DBD Masih
Mengancam.
http://sinarharapan.co/news/
read/150202019/dbd-masih-mengancam
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Informasi Umum Demam
Berdarah Dengue. Kementerian Kesehatan RI.
Vasilakis et al. 2012. Fever from the Forest: Prospects for the
Continued Emergence of Sylvatic Dengue Virus and Its
Impact on Public Health. Nat Rev Microbiol.; 9(7): 532541.
WHO. 2012. Global Strategy for Dengue Prevention and Control
2012-2020. Perancis: WHO Press.
april 2015 mimbar 9
artikel kesehatan
UNDESCENDED TESTIS
Penulis: Nur Rochmah, dr, SpA.
Staf Ilmu Kesehatan Anak RS dr Soetomo-FK Universitas Airlangga Surabaya
K
elainan gonad sejak lahir (kongenital) pada buah hati
seringkali menyebabkan keresahan pada orang tua.
Pada laki-laki salah satu kasus yang sering dijumpai
adalah testis tidak turun ke scrotum (undescended testis) atau
kriptorkidisme. Angka kejadian kurang lebih 2-5 persen bayi
laki-laki mengidap undescended testis. Penderita beresiko
tinggi mengalami keganasan testis sebesar 2-8 kali lipat.
Konsekuensi lain yang dapat terjadi termasuk infertilitas,
torsi, dan gangguan psikologis.1
Gambar1.
Gambaran klinis
undescended testis
Penurunan testis terjadi pada
usia gestasi 7-8 bulan. Pada 75%
anak dengan UDT, penurunan
testis terjadi saat 3 bulan pertama
kehidupan, akibat peningkatan aktivitas LH and testosteron.1
Setelah periode ini, kemungkinan testis turun spontan
sangat kecil sehingga disarankan untuk menunggu testis
turun secara spontan hingga usia 4-6 bulan.
Lokasi Testis
Dengan palpasi, dapat ditemukan bahwa testis tidak
teraba. Gliding (testis dapat didorong ke skrotum, namun
segera tertarik ke tuberkel pubis), atau retrakil. Pada
kelompok dengan testis tidak teraba, 50% testis terdapat
di abdomen, sisanya atrofi atau tidak ada. Untuk mencari
testis dalam abdomen, dapat dilakukan USG atau MRI.
Pemeriksaan MRI lebih akurat, namun memerlukan anestesia
umum.2 Neonatus dengan kedua testis tidak teraba, harus
dipastikan jenis kelaminnya dengan dilakukan karyotyping,
uji HCG, dan pemeriksaan imaging. Berbagai kemungkinan
lokasi testis pada true UDT dan ektopik testis dapat dilihat
pada gambar di bawah.
Dalam 6-12 bulan perlu dilakukan pemeriksaan ulang,
karena sebagian testis retraktil dapat berlanjut menjadi
ascending undescended testis (AUT).4 AUT terjadi pada
anak usia 4-10 tahun, diperkirakan akibat involusi prosesus
vaginalis tidak lengkap, sehingga pertumbuhan korda
spermatic tertahan, menyebabkan posisi testis perlahan
naik dari posisi skrotalis.2
Pengobatan UDT
Terapi UDT terdiri dari hormonal, bedah, atau kombinasi
keduanya. Proses penurunan testis berhubungan
dengan hormone, sehingga terapi hormone yang efektif
digunakan adalah human chorionic gonadotropin (hCG),
dimulai dari usia 6 bulan. Keberhasilan terapi hormone
sangat bervariasi (20-99%) dan lebih tinggi pada UDT yang
lebih distal. Selain menurunkan testis, terapi hCG juga
dapat menstimulasi maturasi sel germinal dan proliferasi
untuk meningkatkan fertilitas. Beberapa efek samping
hCG dapat mengganggu, seperti tumbuhnya rambut
pubis, pembesaran penis dan ukuran testis, serta perilaku
agresif selama terapi hormon.5,6 Jika terapi hormone tidak
memuaskan, dilakukan orchiopexy.
Rekomendasi Orchiopexy
Walaupun pada usia 4-6 bulan sekitar 75% UDT turun
secara spontan, beberapa membutuhkan operasi untuk
mengembalikan testis ke skrotum. Orchiopexy, sebuah
pembedahan untuk koreksi lokasi testis dan fiksasi dalam
skrotum, disarankan mulai usia 6 hingga 12 bulan. Usia ini
disarankan karena UDT seharusnya sudah lengkap turun
pada usia 4 bulan dan kerusakan testis mulai ditemukan
jika UDT belum turun saat usia 1 tahun. Orchiopexy pada
usia tersebut menurunkan risiko kanker testis, subfertilitas,
dan torsio testis.1
Gambar 3. Testis sebelum dan setelah orchidopexy.
Gambar2. Kemungkinan lokasi testis pada true UDT dan
ektopik testis. (Dikutip dari : Gill B, Kogan S. Cryptorchidism –
Current Concept. Pediatr Clin North Am 1997; 44 (5): 1211-27) 3
Testis Retraktil
Kesalahan diagnosis UDT dapat terjadi pada anak dengan
testis sudah turun saat lahir, namun tidak ditemukan saat
pemeriksaan. Pada anak usia >1 tahun sering terjadi reflex
kremaster terutama saat tegang atau geli saat diperiksa. Hal
ini normal, disebut testis retraktil. Untuk menghindari refleks
kremakster, pemeriksaan dilakukan dengan kaki relaks
seperti posisi kaki-katak. Testis dikatakan retraktil bila dapat
dimasukkan ke skrotum dengan mudah.2
10 mimbar april 2015
Referensi
1. Petterson A. Richiardi L, Nordenskjold A, Kaijser M, Akre O. Age at
sugery for undescended testis and risk of testicular cancer. N Engl J
Med. 2007;356:1835-41.
2. Elder JS. Disorders and Anomalies of the scrotal contents. Dalam:
Kliegman RM, Stanton BM, Gemell JW, Schor NF, Behrman
RE. Nelson textbook of pediatrics. Edisi ke-19. Philadelphia:
Elsevier;2011.h.1858-64.
3. Gill B, Kogan S. Cryptorchidism – Current Concept. Pediatr Clin North
Am 1997; 44 (5): 1211-27
4. Singal AK, Jain V, Dubey M, Deshpande P. Undescended testis and
torision: is the risk understated? Arch Dis Child 2013;98;77-9.
5. Docimo SD, Silver RI, Cromie W. The undescended testicle: diagnosis
and management. Am Fam Physician. 2000;62:2037-44.
6. Mathers MJ, Sperling H, Rubben H, Roth S. The undescended testis:
diagnosis, treatment, and long-term consequences. Dtsch Arztebl Int.
2009;106:527-32.
Penyakit
Parkinson
Oleh: dr. Hanik B. Hidayati, SpS
- Departemen Neurologi FK UNAIR
– RSUD DrSoetomo
N
ama penyakit parkinson berasal dari nama James Parkinson, seorang dokter Inggris yang pertama kali
mempublikasikan penyakit ini. Penyakit parkinson banyak pada usia lanjut. Pria lebih banyak terkena
penyakit ini dibandingkan wanita.
PENYEBAB
Parkinson dapat disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan (cedera kepala/ paparan pestisida), atau
kombinasi keduanya. Pada penyakit ini terjadi kerusakan sel otak khususnya substansi anigra. Substansi anigra
ini bertanggung jawab atas produksi dopamin, yaitu senyawa kimia yang mampu mengantarkan sinyal dari otak
menuju otot untuk mengkoordinasikan gerakan. Kekurangan dopamin ini menyebabkan seseorang kesulitan
menggerakkan anggota tubuhnya dengan baik.
GEJALA
Gejala penyakit parkinson berupa gemetar, tremor/“buyuten” yang memberat saat posisi diam, kesulitan
melakukan gerak rutin harian (misal: sulit bangun dari tempat duduk, mengancingkan baju, memotong sayur, dll),
bicara menjadi lebih pelan, tulisan yang semakin mengecil, kaku otot, pergerakan yang melambat, ayunan lengan
dan tungkai saat berjalan menghilang menjadi kurang halus, muka “topeng” yaitu menjadi berkurang ekspresinya
dibandingkan sebelumnya dan lebih menyukai bertahan pada posisi tertentu dibandingkan dengan bergerak.
Selain gejala motorik, parkinson juga menyebabkan penurunan fungsi kognitif, seperti demensia, cemas,
depresi perubahan cara berbicara, atau insomnia. Gejala parkinson juga dapat berupa tekanan darah rendah dan
konstipasi.
DIAGNOSIS
Penyakit ini biasanya sulit untuk terdiagnosis pada tahap awal. Belum ada tes yang efektif untuk mendiagnosis
parkinson, tetapi biasanya pasien didiagnosis setelah dokter melihat riwayat kesehatannya dan melakukan
pemeriksaan saraf.
TERAPI
Hingga saat ini penyakit ini belum bisa disembuhkan.Terapi bertujuan untuk mengelola gejala dan
menghambat perkembangan penyakit. Selain obat-obatan, pasien juga perlu melakukan terapi fisik, wicara serta
perubahan gaya hidup.
april 2015 mimbar 11
artikel kesehatan
Karies Gigi pada Anak
Liantari Dyah K, Instalasi Gigi & Mulut RSUD Dr. Soetomo Surabaya
K
aries gigi merupakan penyakit infeksi kronis pada gigi
yang banyak dijumpai, di Indonesia, prevalensi karies
pada anak sekolah dasar hampir 60-80 % (Ilyas,2001).
Definisi karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang
dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat
terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya
yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari
substrat (medium makanan bagi bakteri) yang dilanjutkan
dengan timbulnya destruksi komponen-komponen organik
yang akhirnya terjadi kavitasi(Kennedy,2002).
Faktor utama yang berperan terjadinya karies gigi :
• Host/ gigi
• Diet Karbohidrat
• Lingkungan (Mikroorganisme)à merupakan faktor
paling aktif
• Waktu
Diagram karies
Keempat faktor tersebut harus ada, apabila salah satu
faktor tidak ada maka karies gigi tidak akan pernah terjadi.
Keempat faktor ini merupakan lingkaran yang saling terkait
untuk terjadinya proses karies.
Faktor predisposisi terjadinya karies :
• Konfigurasi anatomis gigi : pit dan fissure yang dalam
• Posisi gigi pada lengkung gigi, hubungannya terhadap
kelenjar ludah, mudah tidaknya dibersihkan dengan
sikat gigi
• Kebiasaan mengunyah makanan yang salah. Mengunyah
satu sisi menyebabkan cepatnya mengedap sisa-sisa
makanan pada sisi yang tidak berfungsi.
• Gigi yang terhambat pertumbuhannya, misalnya
impacted.
Faktor –faktor lain yang berperan terjadinya karies:
• Oral hygiene yang kurang baik, mempermudah terjadinya
12 mimbar april 2015
proses karies
• Diet yang salah, makan makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi dan jarang makan makanan yang
berserat.
Rampant karies
Rampant karies merupakan jenis karies yang proses
terjadinya dan meluasnya sangat cepat dan tiba-tiba,
sehingga menyebabkan lubang pada gigi kemudian
melibatkan pulpa dan cenderung mengenai gigi yang
imun terhadap karies yaitu gigi incisivus depan bawah.
Tidak ada keterangan yang menyatakan bahwa terjadinya
rampan karies berbeda dengan karies biasa, hanya waktu
yang terjadi lebih cepat(McDonald,2004). Rampan karies
dapat juga terjadi pada gigi yang relatif bersih.
Gejala klinis pada umumnya yang terkena adalah
anak-anak usia 4-8 tahun atau remaja usia 11-19 tahun.
Gigi yang terkena rampant karies biasanya sudah
mengalami kerusakan parah. Beberapa gigi atau semuanya
menjadi gangrene atau tinggal sisa akar. Kerusakan yang
melibatkan daerah pulpa gigi menyebabkan rasa sakit
hebat sehingga mengakibatkan anak susah/ tidak mau
makan. Hal ini menyebabkan kurang optimalnya fungsi
pengunyahan sehingga mengakibatkan pertumbuhan
rahang berkurang terutama dimensi vertical.
Perawatan gigi dilakukan pada langkah pertama
adalah dengan relief of pain dan menghilangkan
peradangan. Menghentikan proses karies dilakukan
dengan membuang jaringan nekrotik akibat proses
karies dan menggantikannnya dengan restorasi gigi
(tambalan/tumpatan gigi). Diet sangat perlu dilakukan
dengan menghindari makanan dengan karbohidrat tinggi
terutama diantara dua waktu makan. Pemberian topical
aplikasi fluor dilakukan sebagai tindakan preventif. Pada
evaluasi apabila tidak dijumpai karies baru, topical aplikasi
fluor tidak dilakukan lagi, cukup dengan pemakaian pasta
gigi yang mengandung fluor. Evaluasi bisa dilakukan secara
periodik setiap 3 bulan sampai diperoleh oral hygiene yang
baik. Koreksi faktor sistemik (bila ada), saliva (terutama bila
berhubungan dengan stress) apabila perawatan yang
telah dilakukan tidak berhasil.
Karies Botol
Karies botol adalah suatu karies yang terjadi pada bayi
dan anak yang masih sangat muda ditandai dengan pola
tersendiri atau khas berupa karies yang hebat dan parah
pada gigi desidui disebabkan cara pemberian makanan/
susu/ASI yang tidak tepat. Karies botol tidak tergantung
pada jumlah gigi yang terlibat tetapi pada usia bayi dan
anak (kurang dari 3 tahun, Mc.Donald,2004), gigi dan
posisi yang terlibat. Karies botol dikenal juga dengan
istilah Early Childhood Caries, Baby Bottle Caries, Baby
Bottle Tooth Decay atau Nursing Caries.
Early Childhood Caries pada pemeriksaan klinis
memperlihatkan adanya pola yang khas dan progresif.
Kerusakan gigi dimulai segera setelah gigi erupsi yaitu
pada gigi rahang atas bagian palatal. Geligi yang sering
terlibat adalah geligi depan rahang atas, molar desidui
rahang atas dan bawah, bahkan kadang-kadang gigi
caninus rahang bawah(Mc.Donald,2004).
Secara fisiologis selama menyusui dengan ASI atau
botol, putting susu atau dot terletak di bagian palatal,
menyebabkan palatum tertekan, sementara itu otot oral
menekan isi botol ke dalam mulut. Cairan dari botol atau
ASI tidak atau sedikit mengenai gigi depan bawah karena
secara fisik gigi bawah dilindungi oleh lidah, juga oleh
ludah yang berasal dari glandula salivary. Disamping itu
gigi depan bawah juga merupakan gigi yang relative imun
terhadap karies.
Apabila anak tertidur dengan putting susu atau dot
berada dalam mulut, cairan tersebut akan tergenang pada
gigi atas. Jika cairan tersebut mengandung karbohidrat
maka sekeliling gigi akan terjadi proses dekalsifikasi. Aliran
saliva dan proses penelanan yang kurang selama tidur akan
membahayakan gigi karena tidak ada self cleansing.
Pencegahan
dan
perawatan,
hendaknya
memperhatikan waktu pemberian minuman dengan
mengusahakan sebelum tidur proses minum sudah selesai.
Posisi bayi tidak boleh dibiarkan menghisap sambil tiduran
bahkan sampai tertidur. Pengenalan dokter gigi kepada
anak dilakukan sejak dini (1 tahun) sehingga apabila
terlihat tanda-tanda karies botol dapat ditangani segera.
Perawatan tetap dilakukan meskipun gigi hanya tinggal sisa
akar. Kehilangan atau pencabutan gigi desidui (susu) yang
dini akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan rahang untuk gigi permanen.
Daftar Pustaka
Ilyas,2001, Studi kasus karies gigi di Indonesia. Jakarta :
Penebar Swadaya
Kennedy,2002, Konservasi gigi anak, Pediatric Operative
Dentistry. Jakarta : EGC
Mc.Donald, Avery,Dean, 2004, 8thed, Dentistry for the Child
and Adolescent, Mosby,p.203-210
Separuh dari dunia terdiri dari orang-orang yang punya sesuatu untuk
dikatakan, tapi tak dapat mengatakannya. Separuh yang lainnya tak punya
sesuatu untuk dikatakan, tapi terus berkata.
--- Robert Frost ---
Terima dan ampuni kesalahan, orang yang diampuni dan diberi
kesempatan untuk menggali dan mengembangkan potensi berkemungkinan
memberikan yang terbaik. Orang yang hanya melihat kesalahan saja itu picik.
--- Pepatah Kuno ---
Hadapi masalah sebagai bagian yang tak terelakan dari hidup dan jika
masalah datang, tegakkan kepala. Tatap masalah langsung dimatanya dan
katakan, `saya lebih besar dari kamu. Kamu tak akan bisa mengalahkan saya.
--- Ann Landers ---
Alasan adalah paku yang digunakan untuk membangun rumah kegagalan.
--- Don Wilder --april 2015 mimbar 13
seputar soetomo
Seminar untuk orang awam dengan topik Kegunaan CT Scan pada penyakit Neurologis yang diselenggarakan oleh GRIU Graha Amerta
dengan pembicara Prof. Dr. H. Moh. Hasan Machfoet, dr, Sp.S(K) MS dan narasumber Dr. H. Hendrian D. Subagio, dr, Sp.M (K)
pada Minggu 8 Maret 2015.
Seminar Kesehatan Populer dalam rangka memperingati World Cancer Day 2015 dengan topik ’Sparkling Beauty With True Inner Health’
dengan pembicara Prof. H. Heru Santoso, dr, SpOG(K), Dr. Desak Gede Agung Suprabawati, dr, SpB(K)Onk dan Dwi Wulansari, dr, SpKK
yang diselenggarakan oleh GRIU Graha Amerta, pada Sabtu 14 Maret 2015.
in
Interventional Pa
Workshop bertema
serta
pe
an
ng
de
er
ermediat
Management Int
Indonesia,
se
si
the
es
An
is
dokter-2 Spesial
si &
oleh SMF Anesthe
diselenggarakan
Maret
8
al
gg
Minggu tan
Reanimasi pada
h, Sp.An.
ura
Ng
tut
Ke
I
2015, tampak dr.
ukan
ber sedang melak
sebagai Narasum
n disiarkan
da
6
i
nta
La
PT
Operasi di GB
rta
langsung ke pese
tai Dasar Ruang
yang berada di lan
Pertemuan.
14 mimbar april 2015
(Rabu, 11 Maret 2015) Tasyakuran HUT Paduan Suara RSUD
Dr. Soetomo “Gita Suara Medika (GSM)” ke VI dengan tema
“Bernyanyi Menuju Harmoni sebagai Cermin Budaya Kerja Bermutu”.
Tampak kanan, Wadir Pelayanan Medik, Dr. Kohar Hari Santoso,
dr, Sp.An,KIC memotong tumpeng didampingi Ketua PS GSM, dr.
Syahjenny Mustokoweni, Sp.PA(K). Tampak Atas anggota PS GSM
berfoto bersama para undangan.
Ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua P3BN Urip Moertejo, dr, SpBKL, PGD, Pall. Med diserahkan kepada Prof. R. Sunaryadi
Tejawinata, dr, SpTHT-KL(Onc) PGD, Pall. Med sebagai HUT Instalasi Paliatif & Bebas Nyeri ke 23 yang diselenggarakan pada Rabu 25
Pebruari 2015.
april 2015 mimbar 15
seputar soetomo
Konas Pebkli I telah berlangsung dengan sukses di
Hotel Bumi Surabaya, 21-22 Februari 2015. Nampak Dr.
Maryono, Dr. Yoga Wijayahadi & Dr. Urip Murtedjo saat
diskusi session ilmiah kasus bedah kepala leher.
The 39th Biennial World Congress of the Internastional
College of Surgeons (ICS) di Bali, Oktober 2014.
Nampak foto bersama dengan para Pengurus ICS
Indonesian Section (beberapa dokter RSUD Dr. Soetomo
Prof. Paul Tahalele, Dr. Urip Murtedjo, Dr. Desak Agung
Suprabawati, Dr. Hendy Hendarto, Dr. Djiwatmo)
Tim Paliatif RSUD Dr. Soetomo
& FK Unair mendapat kunjungan
relawan dan tim paliatif Kota
Wisata Batu dipimpin oleh Ibu
Wali Kota Batu untuk berdiskusi
& sharing pendapat dengan
relawan paliatif RSUD Dr.
Soetomo di Gedung GDC Lantai
III RSUD Dr. Soetomo, Maret
2015.
16 mimbar april 2015
Paduan
Suara re
law
RSUD D
r. Soetom an paliatif
o saat m
rombong
en
an relaw
an paliati yambut
Wisata B
f Kota
atu, Mare
t 2015 di
GDC RS
G
UD Dr. S
oetomo S edung
urabaya.
sekilas info
Penyehatan Ruang Bangunan dan
Halaman Rumah Sakit
Oleh: Fitria Merina, S.si - Instalasi Sanitasi Lingkungan RSUD Dr. Soetomo Surabaya
1. Latar Belakang
Seringkali kita merasa ruang kerja atau bangunan
di unit kerja rumah sakit kurang bersahabat. Udara
yang panas, ruangan yang pengap, pencahayaan yang
kurang terang, dinding di ruangan tumbuh jamur, terjadi
kebisingan. Bahkan angka kuman udara yang melebihi
standar menunjukkan kualitas udara ruang yang kurang
baik. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan dalam
bekerja. Mengingat rumah sakit sebagai sarana pelayanan
kesehatan,tempat berkumpulnya orang yang sakit dengan
orang sehat yang memungkinkan terjadinya penularan
penyakit (Infeksi Nosokomial) maupun pencemaran di
lingkungan sekitar rumah sakit. Oleh karena itu, Pemerintah
melalui Menteri Kesehatan menetapkanKepMenKes
1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit. Peraturan tersebut mengatur
tentang penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah
sakit.Penyehatanruangbangunandanhalamanrumahsaki
tdidefinisikan sebagai upaya menciptakan kondisi ruang
bangunan yang memenuhi persyaratan kesehatan di
lingkungan rumah sakit agar tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap pasien, petugas maupun pengunjung.Ada
lima aspek yang menunjang kondisi ruang atau bangunan
yang sehat dan nyaman, yaitu:
1. Aspek ruang bangunan dan halaman rumah sakit.
2. KualitasUdaraRuang
3. Pencahayaan di dalam bangunan rumah sakit.
4. Penghawaan ruang bangunan.
5. Kebisingan.
6. Kebersihan ruang bangunan dan halaman rumah sakit.
2. Tujuan
Tujuan dilakukannya penyehatan ruang dan bangunan
rumah sakit diantaranya:
1. Mencegah terjadinya Infeksi Nosokomial.
2. Menghindari gangguan kesehatan bagi masyarakat
rumah sakit.
3. Menciptakan keamanan dan kenyamanan di lingkungan
rumah sakit.
4. Meningkatkan estetika rumah sakit.
5. Menghindari kerugian ekonomi.
6. Meningkatkan citra rumah sakit.
3. Aspek-aspek Penunjang Ruang Bangunan Rumah
Sakit
3.1. Ruang Bangunan Rumah Sakit
Penataan ruang bangunan rumah sakit dikelompokan
dalam empat zona sesuai dengan tingkat risikonya, yaitu
zona risiko rendah, risiko sedang, risiko tinggi dan risiko
sangat tinggi.
Zona risiko rendah meliputi ruang administrasi,
ruang komputer, ruang pertemuan, ruang perpustakaan,
resepsionis dan ruang pendidikan/pelatihan.
Zona risiko sedang meliputi ruang rawat inap bukan
penyakit menular, rawat jalan, ruang ganti pakaian dan
ruang tunggu pasien. Zona risiko tinggi meliputi ruang
isolasi, ruang perawatan intensif, laboratorium, ruang
penginderaan medis (medical imaging), ruang autopsy dan
ruang jenazah.
Zona risiko sangat tinggi meliputi ruang operasi, ruang
bedah mulut, ruang perawatan gigi, ruang gawat darurat,
ruang bersalin dan ruang patologi.
3.2 Kualitas Udara Ruang
Udara ruang tidak boleh berbau dan harus bebas dari
H2S dan amoniak. Kualitas udara ruang dapat juga dilihat
dari indeks angka kuman atau yang dikenal dengan Angka
Kuman Udara (AKU). Jika AKU melebihi standar yang
dipersyaratkan, maka perlu dievaluasi dalam kegiatan
pembersihan rutin yang telah dilakukan. Standar AKU
ditunjukkan pada tabel 1.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Tabel 1. Indeks Angka Kuman Udara
Menurut Fungsi Ruang/Unit
Angka Kuman Udara
Ruang/Unit
Mikroorganisme per m3 udara (CFU/m3)
Operasi
Bersalin
Pemulihan/Perawatan
Observasi bayi
Perawatan bayi
Perawatan prematur
ICU
Jenazah/autopsy
Penginderaan medis
Laboratorium
Radiologi
Sterilisasi
Dapur
Gawat darurat
Administrasi, pertemuan
Ruang luka bakar
10
200
200-500
200
200
200
200
200-500
200
200-500
200-500
200
200-500
200
200-500
200
Sumber: KepMenKes 1204/SK/X/2004
Keterangan: CFU=Colony-Forming Unit
Kualitas udara ruang operasi (OK) harus diperhatikan,
karena adanya tindakan pembedahan pada tubuh
pasien. Kualitas udara OK yang tidak memenuhi syarat
mengakibatkan kemungkinan terjadinya infeksi pada
pasien.
Penggunaan sinar ultraviolet (UV) bukan merupakan
satu-satunya cara untuk mendesinfeksi ruangan OK
maupun ruangan perawatan lainnya. Ada faktor-faktor
lain yang perlu mendapat perhatian, diantaranya
desain bangunan, sistem HVAC (Heating, Ventilating, Air
Conditioning) dan SOP pembersihan yang dilakukan oleh
cleaning service (Memarzadeh, 2010).
april 2015 mimbar 17
sekilas info
Sinar UV yang efektif dalam proses desinfeksi adalah
sinar UVC pada panjang gelombang 280-200 nm (ASHRAE
Research, 2008).
Bakteri dan virus lebih mudah dibasmi dengan sinar UV
daripada spora bakteri. Namun efektivitasnya dipengaruhi
oleh panjang gelombang, suhu, jenis mikroorganisme
dan intensitas sinar UV yang dipengaruhi oleh jarak dan
paparan dan tube lampu yang kotor (Rutala,et al, 2008).
3.3 Pencahayaan
Intensitas
pencahayaan
disesuaikan
dengan
peruntukan ruang. Standar pencahayaan disajikan pada
tabel 2.
Tabel 2. Indeks Pencahayaan Menurut Fungsi Ruang/Unit
No.
Ruang/Unit
Intensitas Cahaya (lux)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Ruang pasien
100-200
R. operasi umum
300-500
Meja operasi
10.000-20.000
Anestesi, pemulihan
300-500
Endoscopy, lab
75-100
Sinar X
minimal 60
Koridor
minimal 100
Tangga
minimal 100 (malam hari)
Administrasi/kantor
minimal 100
Ruang alat/gudang
minimal 200
Farmasi
minimal 200
Dapur
minimal 200
Ruang cuci
minimal 100
Toilet
minimal 100
R. isolasi khusus penyakit
15.
0,1-0,5 (warna cahaya biru)
tetanus
16.
R. luka bakar
100-200
Sumber: KepMenKes 1204/SK/X/2004
3.4 Penghawaan
Sistem penghawaan disesuaikan dengan peruntukan
ruang/unit dan didesain sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suhu kelembaban, maupun tekanan seperti
pada tabel 3.
Penghawaan dengan sistem pendingin AC sentral harus
diperhatikan cooling tower-nya agar tidak menjadi tempat
perkembangbiakan bakteri legionella dan AHU (Air Handling
Unit) harus dibersihkan dari debu, bakteri, jamur. Selain
itu, AHU dilengkapi dengan HEPA filter. Sistem pendingin
dan tekanan udara di OK harus lebih diperhatikan, karena
berpengaruh terhadap angka kuman udara (AKU).
Cara sederhana (konvensional) untuk mengukur tekanan
udara di OK adalah menggunakan seutas pita ringan atau
benang. Salah satu ujung pita/benang ditempelkan di
depan pintu OK (pintu dibuka sedikit). Jika pita/benang
bergerak menjauhi pintu maka dipastikan tekanan OK positif
dan sebaliknya. Jika pita/benang tidak bergerak menjauhi
pintu maka disimpulkan tekanan udara OK negatif. Sistem
pendingin udara yang digunakan di OK adalah system supply
and return air (ada udara yang diambil dari luar dan disaring,
kemudian didistribusikan di dalam ruangan, serta adanya
pembuangan sebagian udara ke luar OK melalui sistem
pendingin udara) seperti pada gambar 1.
a. Sistem Laminar Flow Diffuser
Tabel 3. Standar Suhu, kelembaban dan Tekanan Udara
Menurut Fungsi Ruang/Unit
Suhu
Kelembaban
No
Ruang/Unit
Tekanan
(0C)
(%)
1. Operasi
19-24
45-60
2. Bersalin
24-26
45-60
3. Pemulihan/perawatan
22-24
45-60
4. Observasi bayi
21-24
45-60
5. Perawatan bayi
22-26
35-60
6. Perawatan prematur
24-26
35-60
7. ICU
22-23
35-60
8. Jenazah/autopsi
21-24
9. Penginderaan medis
19-24
45-60
10. Laboratorium
22-26
35-60
11. Radiologi
22-26
45-60
12. Sterilisasi
22-30
34-60
13. Dapur
22-30
35-60
14. Gawat darurat
19-24
45-60
15. Administrasi, pertemuan
21-24
16. Ruang luka bakar
24-26
35-60
Sumber: KepMenKes 1204/SK/X/2004
18 mimbar april 2015
positif
positif
seimbang
seimbang
seimbang
positif
positif
negatif
seimbang
negatif
seimbang
negatif
seimbang
positif
seimbang
positif
b. Sistem Air Curtain
Gambar 1. Sistem Aliran udara di OK dengan aliran laminar
(udara sejajar ke arah bawah) dengan kecepatan keluaran dari
HEPA filter 0,45 m/s ± 0,1 m/s.
a
b
c
Gambar 1. Kegiatan sampling kualitas lingkungan terkait
dengan sanitasi ruang bangun yang meliputi parameter
suhu, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, angka kuman
udara, swab (usap) lantai di ruang rawat inap, OK dan ruang
penunjang.
a. Kegiatan sampling bakteriologi udara ruang di OK GBPT
b. Pengukuran pencahayaan ruangan dan lampu operasi di
OK IRD
c. Kegiatan sampling swab lantai di OK IRD
3.5 Kebisingan
Sumber-sumber bising dapat berasal dari dalam maupun
dari luar rumah sakit. Sumber bising yang berasal dari
dalam rumah sakit dikendalikan dengan cara peredaman,
penyekatan, pemindahan dan pemeliharaan mesin-mesin.
Sedangkan peredaman sumber bising yang berasal dari luar
rumah sakit diupayakan dengan penanaman pohon (green
belt), meninggikan tembok atau meninggikan tanah (bukit
buatan). Persyaratan kebisingan untuk masing-masing
ruangan seperti pada tabel 4.
Tabel 4. Indeks Kebisingan Menurut Ruangan/Unit
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Ruangan/Unit
Ruang Pasien
Ruang Operasi umum
Anestesi, pemulihan
Endoskopi, laboratorium
Sinar X
Koridor
Tangga
Kantor/loby
Ruang alat/gudang
Farmasi
Dapur
Ruang cuci
Ruang isolasi
Ruang poli gigi
Maksimum Kebisingan
(waktu pemaparan 8 jam)
dBA
45
45
45
65
40
40
45
45
45
45
78
78
40
80
3.6 Kebersihan Ruang Bangunan dan Halaman
Kondisi ruang bangunan dan halaman diupayakan
bebas dari bahaya dan risiko minimal terjadinya infeksi
silang, masalah kesehatan dan keselamatan kerja.
Kebersihan ruang bangun dan halaman rumah sakit
berkaitan dengan fasilitas sanitasi yang harus dilengkapi,
yaitu :
a. Fasilitas penyediaan air minum dan air bersih.
b. Fasilitas toilet dan kamar mandi.
c. Fasilitas pembuangan sampah.
Daftar Pustaka
ASHRAE Research, 2008, Heating, Ventilating and
Air Conditioning System and Equipment, ASHRAE
Handbook, SI edition, Atlanta.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204 Tahun
2004, Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit.
Memarzadeh, Farhad, et al, 2010, Application of
Ultraviolet Germicidal Irradiation Disinfection in
Health Care Facilities: Effective Adjunct, but not Standalone Technology, Elsevier Inc.
Rutala, William A., et al, 2008, Guideline for Disinfection
and Sterilization in Healthcare Facilities, CDC, Chapel
Hill, North Carolina.
www.priceindustries.com
Sumber: KepMenKes 1204/SK/X/2004
Langkah pertama untuk akuisisi kebijaksanaan adalah dengan hening,
kedua dengan mendengarkan, ketiga mengingat, keempat praktik, kelima mengajari
orang lain.
--- Solomon Ibn Gariol ---
Salah satu menjadi juara adalah dengan bertindak seperti juara. Anda harus belajar cara menang dan tidak lari ketika kalah. Semua pernah gagal dan pernah
meraih sukses, anda harus hati-hati agar tidak kehilangan percaya diri atau menjadi
terlalu percaya diri.
--- Nancy Kerrigan ---
Pekerjaan besar biasanya diberikan kepada orang-orang yang telah membuktikan bisa mengerjakan pekerjaan kecil.
--- Ralph Waldo Emerson ---
Hadapi masalah sebagai bagian yang tak terelakan dari hidup dan jika masalah
datang, tegakkan kepala. Tatap masalah langsung dimatanya dan katakan, `saya lebih
besar dari kamu. Kamu tak akan bisa mengalahkan saya.
--- Ann Landers ---
april 2015 mimbar 19
sekilas info
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM MENUJU PASIENT SAFETY
Oleh : Elly Listyani, dr. MKes
Sesungguhnya manusia tidak mungkin hidup bertahan dlam kesendirian. Segala pengorbanan untuk meraih cita-cita atau tujuan yang akan terwujud
tanpa peran dan dukungan orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang fitrahnya salin bergantung dengan manusia lain. Seseorang yang
menginginkan sesuatu membutukan orang lain untuk mencapai apa yang diinginkan. Ibarat mobil yang dijalankan, maka mobil tersebut membutuhkan
mesin, bahan baker serta kelengkapan lain, seperti rem, lampu, roda, bahkan baut dan mur yang ukuran kecil. Hidup dalam kebersamaan akan
banyak membawa kebahagiaan, bukan hanya pada satu orang saja, tetapi juga orang lain. Inilah hakikat hidup yang sesungguhnya. Semua orang
bekerja dengan keahlianya dan bekerja dengan kesungguhanya untuk menunjukan kualitas hidup yang dicita-citakan.
O
rganisasi atau lembaga adalah gambaran sebuah
tim. Berjalan tidaknya sebuah organisasi sangat
tergantung pada individu yang ada didalamnya.
Tujuan dibentuk dan yang ingin dicapai oleh sebuah
organisasi tidak akan terwujud kalau tiap indivdu didalamnya
bekerja sendiri-sendiri. Dapat dibayangkan apa yang akan
terjadi bila mereka bergerak dengan ego masing-masing,
mementingkan diri sendiri dan tidak mau mendengar
pendapat orang lain, apalagi selaras dengan arah organisasi.
Pengertian Tim
Tim bisa didefinisikan sebagi sebuah interaksi diantara
dua atau lebih orang-orang dan saling mempengaruhi kearah
tujuan bersama. Konsep tim hakikatnya terletak pada suatu
kata yang sudah kita dengar berulang-kali yaitu sinergi.
Kata sinergi berasal dari Yunani, sunergos artinya bekerja
sama dan sun (bersama), dan ergos (bekerja). Tim adalah
bentuk khusus dari kelompok kerja yang harus diorganisir
dan dikelola secara berbeda dengan bentuk kelompok kerja
lain. Tim beranggotakan orang-orang yang dikoordinasikan
untuk bekerja bersama, terjadi saling ketergantungan yang
kuat satu sama lain untuk mencapai tujuan. Dengan bekerja
dalam tim diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan
secara perorangan. Demonstrasi yang nyata tentang sinergi
diperlihatkan dalam kontes kuda penghela di Amerika. Kuda
juara pertama sanggup menarik beban 2.250 Kg, kuda juara
kedua sanggup menarik beban 2.000 Kg. Teorinya kedua kuda
tersebut mampu menarik beban maksimum 4.250 Kg. Untuk
mengujinya kedua kuda disatukan untuk menarik gerobak
yang diberi beban. Semua orang yang melihat terperangah.
Kedua kuda tersebut mampu menarik beban 6.000 Kg, atau
1.759 Kg lebih berat dibanding jumlah yang mampu dilakukan
sendiri-sendiri. Dalam hal ini sinergi dapat diartikan sebagai
daya kerja tim untuk menyatukan tenaga individu, untuk
menutup keterbatasan individu, untuk menggandakan upaya
individu supaya sasaran yang dicapai lebih banyak dan lebih
besar. kekuatan sinergi bukanlah seperti kekuatan matematis,
ketika 3 tenaga + 4 tenaga menjadi 7 tenaga, ternyata dengan
bersinergi 3 + 4 sama dengan 10.
Memfokuskan Tim Pada Prestasi Kerja
Dalam sebuah penelitian penting mengenai tim dalam
organisasi masa kini, John Katenzbach dan Douglas Smith
mengembangkan pengertian yang masuk akal mengenai
apa yang membuat tim dapat bekerja.
Yang paling penting tantangan untuk berprestasi
merupakan cara terbaik untuk membentuk tim, dan bahwa
dasar-dasar tim termasuk jumlah anggota, tujuan, sasaran,
ketrampilan, pendekatan dan tanggung jawab seringkali tidak diperhatikan. Dasar penyusunan Tim terdiri dari :
ketrampilan anggota tim, tanggung jawab dan komitmen
anggota tim. Katenzbach dan Smith juga menemukan bahwa
tugas paling susah adalah menciptakan tim di puncak
sebuah organisasi, terutama karena banyak kesalahan
20 mimbar april 2015
(Gambar 1)
asumsi mengenai cara kerja tim. Pada Gambar 1 di atas
banyak hal tidak masuk akal yang bisa diwujudkan, mereka
menyatakan bahwa peraturan sederhana dapat sangat
membantu prestasi tim terutama bila diterapkan pada
tim dipuncak sebuah organisasi. Pertama, penugasan tim
harus didasarkan pada issu yang spesifik dan nyata bukan
generalisasi. Kedua, pekerjaan harus dipecah-pecah dan
dibagi pada sub kelompok dan individu. Ketiga, anggota
tim harus didasarkan pada apa yang dapat dicapai oleh
setiap anggota dan ketrampilan masing-masing anggota
bukan pada wewenang formal atau posisi organisasi.
Keempat, setiap anggota tim harus melakukan pekerjaan
yang sama banyak.
Kelima, dengan pola ini tim dapat bekerja bila pola
hirarki tradisional komunikasi dan wewenang dilanggar.
Dalam hirarki ini tim secara alami mengintegrasikan
prestasi kerja dan proses belajar serta merupakan unit
utama dari prestasi kerja untuk meningkatkan anggota
organisasi. Yang patut dipahami ketika anda menjadi
bagian dari tim :
• tidak meniadakan cita-cita anda
• tidak mengorbankan kesuksesan pribadi anda
• tidak kehilangan tempat mengaktualisasikan diri
Anda justru akan memiliki cita-cita yang jauh lebih
tinggi sehingga dapat memperbesar kesuksesan anda.
hasil
Orang biasa ------------------> luar biasa
hasil
orang luar biasa ------------> sangat luar biasa
Membangun Kerja sama Tim
Tiap anggota tim dapat bekerja itu hal yang biasa,
yang luar biasa adalah bagaimana tiap anggota bekerja
penuh semangat dengan keihklasan.
Menjadi orang luar biasa menupakan sebuah proses
pembentukan, gambaran yang menjelaskan bagaimana
proses itu menjadi sebuah keharusan adalah proses
pembuatan vas bunga. Pertama mengolah tanah kemudian
mengolah tanah menjdi bahan yang siap dibentuk.
setelah jadi sesuai yang diinginkan, tahapan selanjutnya
dipanaskan/dibakar, terakhir dipoles/dilukis sesuai
keinginan dengan cat yang berwarna-warni. Sekarang
jadilah sekarang vas bunga dengan nilai yang tinggi.
Kebersamaan tim adalah sikap “kekitaan” dan
“mengkitakan” bukan ”sikap kesayaan”.
Sebesar apapun hasil kerja yang dapat dicapai oleh
individu, sebuah tim dapat mencapinya lebih besar lagi.
Kepemimpinan tim sangat berkaitan dengan membangun
sikap dan motivasi anggota untuk memilih sikap ”kekitaan”.
Tip dalam interpersonal relationship menurut Palgunadi
Setyawan :
A. Mengenali Diri Sendiri, meliputi :
1. Peka / simpati / empati.
Memiliki kepekaan terhadap orang lain, terutama
ketika orang lain mendapatkan musibah.
Bersimpati dengan ikut merasakan kesulitan yang
sedang dihadapinya. Kepekaan tidak menunggu
orang lain meminta pertolongan pada kita, tapi
sebelum ia minta tolong. Jika kita telah mampu
bersimpati, tingkatkan lagi menjadi berempati,
artinya kita tidak hanya dapat merasakan apa yang
sedang dialami orang lain, namun ikut membantu
menyelesaikan kesulitan tersebut.
2. Peuli / perhatian.
Perhatian pada orang lain artinya mengakui
eksistensi atau keberadaan orang tersebut disekitar
kita. Kepedulian atau perhatian pada orang lain
meskipun kecil, sangat besar artinya bagi orang
tersebut.
3. Positif thinking.
Berfikir positif membuat kita secara psikologis,
merasa tenang, buruk sangka membuat kita
merasa cemas akhirnya jatuh dalam keletihan fisik
dan psikologis .
4. Partisipatif/proaktif.
Orang yang proaktif akan mengantisipasi sebelum
terjadinya peristiwa, misalnya melakukan tindakan
preventif sebelum timbul suatu wabah penyakit.
memahami dan mengkomunikasikan visi tim, menetapkan
sasaran menjadi teladan dan menunjukan jalan yang
harus dilalui dan memotivasi anggota tim. Pemimpin
bukanlah seorang superman yang dapat mengatasi segala
permasalahan. Hanya saja segala permasalahan yang ada
dapat diatur oleh seorang pemimpin sehingga jalan keluar
atau solusi yang diambil tidak merugikan banyak orang.
E. Membentuk Sistem Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang baik akan mempercepat penyelesaian
masalah yang ada serta mengarahkan pada performa yang
semakin baik. Komunikasi sebuah organisasi harus berjalan
dengan baik agar visi-misi organisasi dapat sampai keseluruh
anggota, sehingga tidak terjadi bias dan semua mempunyai
persepsi yang sama.
F. Menentukan Tugas dan Peran yang Tepat bagi
Individu
Adanya pembagian tugas maupun pendelegasian
yang dilakukan oleh pemimpin dengan baik akan
menjadikan kerja lebih efektif dan efisien. Peran pemimpin
untuk menciptakan sebaik-baik tugas adalah dengan
menempatkan seorang sesuai dengan keahliannya. Berbagi
tugas secara jelas telah membuktikan bahwa produktivitas
paling tinggi dimiliki oleh pemimpin yang memperhatikan
bawahannya dengan memposisikan mereka sesuai dengan
keahliannya. Seorang pemimpin yang mengerjakan sendiri
semua pekerjaannya, tanpa melakukan pendelegasian akan
mengalami kejenuhan, yang akan mengakibatkan fruatasi
karena merasa anak buahnya tidak berguna dan tidak ada
yang dapat membantunya.
G. Membuat Aturan Main yang Disepakati
Aturan main dalam organisasi akan menunjukan
budaya organisasi itu. Tujuan utama dari aturan tersebut
adalah untuk menjaga arah kerja guna mencapai sasaran
serta visi-misi. Jika tidak ada aturan para anggota bisa
bertindak semaunya, misalnya pada permainan sepak bola.
H. Mengatasi Konflik yang Terjadi
Konflik dalam tim juga bisa terjadi, ada perbedaan
pendapat adalah hal yang wajar. Namun jika kemudian
sudah diambil oleh tim, setiap anggota harus mematuhinya.
Mengatasi konflik dalam organisasi harus win-win solution.
Mencari jalan keluar terbaik untuk kepentingan bersama
dan tidak berpihak pada salah-satu.
B. Trust
Suatu penelitian menunjukan bahwa kepercayaan
mempunyai pengaruh yang nyata pada efektivitas
kelompok, kemungkinan tiap anggota kelompok
mengungkapkan perasaan dan perbedaan secara terbuka.
Pemimpin dan anggota tim harus asaling mendorong
pengembangan diri dan mendorong terciptanya
kepercayaan pada tiap anggota. Percaya dimulai dengan
menghargai. Anda tidak dapat mempercayai orang lain,
jika anda tidak menghargainya.
I. Mengindentifikasikan masalah dan Mengambil
Keputusan yang Tepat
Mengambil keputusn dari permasalahan yang telah
diidentifikasi dengan baik akan menjadikan keputasan
tersebut objektif dan tidak berpihak pada siapaun. Keputusan
yang diambil bukan untuk kepentingan sekelompok orang,
tetapi untuk keberlangsungan organisasi. Sebab itu jangan
lupa mengidentifikasikan permasalahan dengan tepat
untuk kemudian mefokuskan pada solusi yang harus diambil
secara tepat.
C. Tidak merendahkan Kemampuan Orang Lain
Tuhan menganugrahkan kelebihan dan kekurangan
pada tiap makhlukNya, semua itu untuk sling mengisi.
Sinergi dan kebersamaan tergantung pada tingkat
kejujuran dan kasih sayang dari anggota sehingga mereka
dapat saling menghormati, percaya, membantu dan
berfungsi dalam kesatuan.
J. Memiliki Komitmen terhadap Tim
Ciptakan kesetiaan (saling memberikan komitmen satu
sama lain), komitmen pada kualitas dan kesempurnaan,
komitmen untuk terus mengembangkan diri (constan and
never ending improvement), ketangguhan mental, disiplin
pribadi.
Komitmen dapat dilihat ketika organisasi mengalami
suatu ancaman, kita dapat melihat apakah para anggota
berusaha menyelamatkan diri sendiri atau berusaha
mengatasi ancaman tersebut bersama-sama.
D. Memiliki Pemimpin yang Bertanggung Jawab
Pemimpin yang bertanggung jawab adalah yang
april 2015 mimbar 21
sekilas info
Harapan Lansia Indonesia
adalah Lansia Sehat, Aktif, Mandiri Dimasa Depan
By : Nunung - Poli Geriatri “GRAHA ADI YUSWA” RSUD Dr. Soetomo Surabaya
S
atu bulan fokus mempelajari perawatan Lansia di JICA
(Japan International Cooperation Agency) memberikan
inspirasi pada saya untuk menuangkannya dalam
bentuk tulisan. Dalam tulisan kali ini saya akan memaparkan
pengalaman, pengamatan dan pembelajaran yang saya
telah dapatkan tentang perawatan lansia dan sistem
pengaturannya di Jepang. Saya mengharapkan tulisan ini
dapat memberikan wacana bagi semua kalangan, para
pemerhati lansia pada umumnya terutama bagi profesi
kesehatan di Indonesia untuk mulai lebih serius mengolah
perawatan Lansia.
Sejak 21 Oktober 2014 hingga satu bulan kedepan pada
saat itu, saya mengikuti “Training Curriculum Development
of Nursing Geriatri in Japan”. Tempat-tempat yang kami
kunjungi adalah di Red Cross Imazu Hospital, RS Palang
Merah Fukuoka , Rumah Lansia YORIAI, Pos Perawatan
Kunjungan, Sekolah Tinggi Keperawatan Palang Merah
Jepang, Sekolah Tinggi Keperawatan Nasional Jepang dan
Sekolah Tinggi Keperawatan Int, Palang Merah Kyushu.
Tim kami sebanyak 20 orang yang terdiri dari institusi
Pemerintahan, Pendidikan dan Rumah Sakit sebagai pilot
project. Kami telah sepakat untuk memberi nama tim kami
dengan sebutan “GNWG” (Geriatri Nursing Working Group).
Tugas kami adalah menyusun Standar Asuhan Keperawatan
Geriatri dan menyusun Standar Kurikulum Pelatihan
Keperawatan Geriatri Nasional.
Group Nursing Center di Jepang menyediakan perawatan
lengkap untuk menunjang Lansia dalam berbagai kondisi
yang tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kualitas
hidup Lansia. Selain untuk Lansia dengan gangguan
kesehatan, disini disiapkan pula jenis pelayanan untuk Lansia
yang masih aktif dan tinggal di masyarakat. Beberapa jenis
fasilitas juga dikhususkan untuk Lansia dengan gangguan
22 mimbar april 2015
kognitif seperti demensia. Seluruh fasilitas yang ada dapat
dijangkau oleh Lansia dengan jaminan kesehatan yang
disebut dengan “Long-Term Care Insurance System”.
Populasi Lansia
Saat ini Jepang berada pada pintu menuju masyarakat
dengan jumlah Lansia yang besar (Super Aged Society).
Berdasarkan hasil Sensus Nasional, Biro Statistik Kementrian
Dalam Negeri dan Komunikasi tahun 2005, jumlah total
Lansia saat itu adalah 11,64 juta orang. Sedangkan jumlah
total anak usia dibawah 14 tahun adalah 1,36 juta orang.
Kondisi ini terbalik jika dibandingkan Indonesia dengan
jumlah anak-anaknya yang berada jauh diatas jumlah
populasi Lansia. Usia harapan hidup yang dicapai Lansia
di Jepang untuk pria adalah 78,32 tahun dan 85,23 tahun
untuk wanita (Yoshida, 2003)
Suatu hari ketika selesai berbelanja di Supermarket
Red Cabbage Kyushu, saya dengan sengaja duduk
lama beristirahat didepan sambil memperhatikan para
pengunjung yang datang. Pada tiap pandangan mata,
saya dapatkan sosok Lansia yang sedang berbelanja.
Awalnya saya berpikir hari ini adalah hari khusus untuk
Lansia, tapi seiring dengan waktu, fenomena seperti ini
menjadi pemandangan yang biasa. Dapat kita temukan
Lansia dengan mudahnya hampir disetiap fasilitas umum
di Jepang, mulai dari pusat perbelanjaan, stasiun kereta
api bawah tanah, tempat wisata bahkan, para pekerja di
asrama JICA pun banyak para lansianya.
Jepang memang menyediakan fasilitas khusus untuk
para Lansia dan orang cacat untuk memudahkan mereka
menggunakan fasilitas tersebut, sebagai contoh adalah
pada toilet umum atau sarana transportasi umum seperti
bus dan kereta, dapat kita lihat adanya tempat duduk
yang diprioritaskan untuk Lansia dan orang cacat yang
digunakan sebagaimana mestinya. Lansia di Jepang
dapat beraktifitas layaknya semua orang, mereka tetap
bersosialisasi satu sama lain dan terlihat enerjik. Hal ini
terbukti dengan adanya pemandangan yang setiap pagi
kita lihat dibelakang asrama. Disana terdapat lapangan
luas yang setiap pagi dikunjungi oleh banyak lansia untuk
melaksanakan kegiatan senam pagi bersama. Ibu saya saat ini berusia 77 tahun, beliau sangat jarang
keluar rumah, sebagian besar waktunya dihabiskannya di
dalam rumah. Demikian juga kondisi yang dialami oleh
sebagian besar Lansia di Indonesia. Aktifitas Lansia lebih
banyak dipusatkan pada kegiatan spiritual keagamaan,
mereka mengharapkan ketenangan suasana di hari tua
mereka. Tentu saja hal ini sangat positif dan perlu untuk
dilanjutkan, namun yang ingin saya sampaikan adalah
jangan sampai Lansia tidak dapat beraktifitas keluar
rumah karena memang tidak disiapkan fasilitas yang
dapat membantu mereka.
Saat ini saya berdiri pada dua sisi yang berbeda. Terdapat
perbedaan latar belakang, budaya, perkembangan sosial
ekonomi dan paradigma tentang “age and aging” dari dua
Rumah Lansia Yoriai Kyushu Jepang
negara ini. Jepang adalah negara berkembang yang sudah
mengatur dengan baik pelayanan kesehatan untuk Lansia.
Indonesia masih jauh tertinggal karena memang saat ini
prioritas pelayanan kesehatan Indonesia masih fokus pada
pelayanan kesehatan Ibu dan anak juga penyakit infeksi,
namun demikian tidaklah salah bila kita melihat jauh ke
depan dan belajar dari yang telah dipraktekkan Jepang
dalam memgembangkan program pelayanan kesehatan
untuk Lansia.
System Perawatan Lansia di Jepang
“Long-Term Care Insurance System” yang diluncurkan
Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan
Jepang pada tahun 2000 adalah jawaban untuk mengatasi
masalah peningkatan jumlah Lansia. Memberikan support
bagi penduduk dalam menghadapai hari tua adalah salah
satu dari tujuan sistem ini (Ministry of Health, Labour and
Welfare). Walaupun panjang umur adalah sesuatu yang
seharusnya patut untuk disyukuri, namun hal tersebut
ternyata diikuti oleh masalah sosial seperti peningkatan
jumlah pensiun dan biaya kesehatan. Hal ini tentunya akan
meningkatkan beban ekonomi yang harus ditanggung
pemerintah.
Rumah Jompo (Nursing Home), Layanan harian untuk
Lansia (Day Service), pusat rehabilitasi dan Rumah sakit
khusus Lansia adalah pelayanan Lansia yang banyak ditemui
di Jepang. Rumah Jompo adalah pelayanan untuk Lansia
dengan tingkat ketergantungan perawatan yang tinggi (fisik
lemah), mereka tinggal di fasilitas tersebut sampai waktu
yang tidak ditentukan. Pada umumnya mereka berada di
Panti Jompo sampai akhir hidupnya.
Layanan harian Lansia adalah jenis pelayanan untuk
Lansia yang masih aktif dan tinggal di masyarakat. Lansia
mendatangi pelayanan ini pada pagi hari dan pulang
kembali pada sore hari. Layanan harian yang disediakan
adalah perawatan dasar (pengukuran tanda-tanda vital,
perawatan diri, eliminasi) dan juga sosialisasi berupa olah
raga, permainan, keterampilan dan hiburan. Rumah sakit
dan rehabilitasi Lansia adalah jenis pelayanan perawatan
akut dengan tingkat ketergantungan medis yang tinggi.
Fasilitas pelayanan kesehatan untuk Lansia di tunjang
oleh tim kesehatan yang bekerja secara professional. Tim
kesehatan terdiri dari dokter, perawat, care manager, care
worker, physical therapy, occupational therapy, pharmacist
dan nutritionist. Tim kesehatan bekerja sama dalam setiap
fasilitas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
paripurna untuk Lansia.
Selama sebulan menjalani training di TIC (Tokio
International Center) dan KIC (Kyushu International Center),
saya menemukan banyak hal yang sangat bermanfaat untuk
bisa saya terapkan ditempat kami bekerja. Secara kebetulan
Poli Geriatri pada saat ini sedang gencar-gencarnya untuk
mengembangkan sistem pelayanannya. Disebuah gedung
baru yang indah dan megah dengan dilengkapi fasilitas
sarana prasarana yang canggih. Rasanya sangat sayang
jika tidak disertai peningkatan Sumber Daya Manusia yang
kompeten dibidangnya.
Penutup
Bersyukur sekali saat ini saya ditempatkan di Poli Geriatri
“ Graha Adi Yuswa”. Saya merasa di tempat ini banyak hal
yang bisa kami lakukan dalam menanam benih kebaikan
dalam menolong sesama. Graha Adi Yuswa adalah tempat khusus dipergunakan untuk merawat para lansia yang
membutuhkan uluran tangan kita dengan tulus. Menjadi tua
dan lemah adalah siklus hidup yang akan di lalui oleh semua
manusia, pada fase ini kondisi fisik dan akal bisa dikatakan
banyak mengalami penurunan fungsi. Memberikan
perawatan untuk Lansia harus telaten, sabar dan penuh
kasih sayang, karena memang lansia merupakan seseorang
yang patut kita mulyakan.
Perawatan Lansia bukanlah hal baru di Indonesia, saat ini
dapat kita temui beberapa fasilitas panti jompo yang dikelola
oleh Departemen Sosial atau swasta. Kualitas pelayanan, jenis
pelayanan dan jangkauan oleh Lansia adalah hal penting
yang harus kita tingkatkan, agar tujuan meningkatnya
kualitas hidup Lansia (Quality of Live/ QOL) dapat dicapai.
Sumber : Dwi Nurviyandari K.W, Mahasiswa program
Community Nursing, School of Health Sciences, Medicine
Faculty, Kagoshima University.
april 2015 mimbar 23
sekilas info
9 Tempat Tujuan bagi
Wisatawan Medis
Paling Populer di Dunia
P
ariwisata kesehatan, di mana pasien bepergian ke luar
negeri untuk mengakses perawatan medis, sebagian
besar didorong oleh keinginan untuk memotong
biaya.
Pengobatan yang lebih murah, delay minimal, dan
Infrastruktur pariwisata sangat baik hanya beberapa hal
yang membuat negara-negara tertentu tujuan menarik bagi
pasien internasional.
Berikut 9 tempat tujuan paling populer di dunia
kesehatan menurut data terbaru yang dirilis oleh Paul W.
Tracey Solicitors.
1. Mexico
Dengan penghematan rata-rata 40-65 persen
menggunakan biaya dollar sebagai patokan di berbagai
spesialisasi dan prosedur. Tidak heran negara ini menjadikan
daftar teratas dengan jumlah wisatawan medis mencapai
antara 200.000 dan 1,1 juta per tahun.
Spesialisasi dalam kedokteran gigi (umum, restoratif,
kosmetik), Meksiko memiliki tujuh fasilitas yang telah
terakreditasi-JCI dan nyaman karena tidak memerlukan
waktu tunggu untuk pengobatan.
The Joint Commission International (JCI) adalah lembaga
afiliasi internasional yang diluncurkan oleh Komisi Bersama
yang berbasis di AS tahun 1999 untuk menanggapi
permintaan global untuk standar akreditasi. Dalam rangka
untuk diakreditasi oleh IHSG, rumah sakit internasional
harus memenuhi paket standar yang sama dan ketat yang
ditetapkan di AS oleh Komisi Bersama.
2. Malaysia
Spesialisasi dalam ortopedi (sendi, tulang belakang,
kedokteran olahraga), Malaysia menerima lebih dari 600.000
wisatawan medis per tahun. Kira-kira 40 dari 113 rumah sakit
swasta di negara itu melayani pasien internasional.
Dengan penghematan rata-rata 65-80 persen, perawatan
medis di Malaysia dikatakan 30-50 persen lebih murah
daripada di negara tetangga Singapura.
3. Singapura
Ada 14 fasilitas RS terakreditasi JCI, Singapura menerima
sekitar 550.000 wisatawan medis per tahun.
Spesialisasi dalam oftalmologi, sistem kesehatannya
merupakan salah satu terbaik di dunia dan pasien
internasional dapat berharap untuk menghemat sekitar 2540 persen.
4. Thailand
Setidaknya 500.000 wisatawan medis mengunjungi
Thailand per tahun untuk menghemat 50-75% dari kawasan
sekitar.
24 mimbar april 2015
Sebuah pilihan populer untuk mereka yang mencari
operasi tulang belakang, negara ini memiliki 32 rumah
sakit terakreditasi JCI dan lebih dari 900 dokter ahli Rumah
Sakit Internasional Bumrungrad.
5.India.
Tempat bagi 21 rumah sakit terakreditasi JCI serta
beberapa. dokter terbaik di dunia, India dikatakan
menawarkan penghematan medis sekitar 65-90 persen.
Spesialisasi di bidang kardiologi, dengan kunjungan
hingga 250.000 wisatawan medis per tahun.
6. Korea Selatan
Kedatangan lebih dari 200.000 wisatawan medis, Korea
Selatan menawarkan 32 rumah sakit terakreditasi JCI dan
klinik serta lebih dari 25 rumah sakit internasional modern.
Spesialisasi dalam oncologcy, penghematan kesehatan
di negara tersebut dikatakan 30-45 persen.
7. Turki
Spesialisasi dalam transplantasi, Turki merupakan
tujuan favorit bagi wisatawan medis hingga 110.000 setiap tahun.
Seiring dengan penghematan dari 50-65 persen,
negara ini juga menawarkan 51 rumah sakit terakreditasi
JCI dan lebih dari 1.200 rumah sakit umum dan swasta.
8. Brasil
Terkenal di antara mereka yang mencari bedah
kosmetik, Brasil menyambut lebih dari 50.000 wisatawan
medis setiap tahun yang menikmati penghematan medis
20-30 persen.
Selain memiliki 40 penyedia IHSG terakreditasi, negara
juga memiliki beberapa pusat In Vitro Fertilization (IVF)
terbaik di dunia.
9. Israel
Spesialisasi dalam kesuburan, Israel juga dikunjungi
40.000 wisatawan medis setiap tahun.
Dengan penghematan rata-rata 30-84 persen, Israel
memiliki 11 rumah sakit terakreditasi IHSG, sekolah
kedokteran dan keperawatan. Israel juga ada Ivo Pitanguy,
ahli bedah plastik yang paling terkenal di dunia.
Kita semua mengharapkan RS-RS di Indonesia
memacu diri dan mengembangkan diri dengan Standar
Internasional dengan tariff yang juga tidak mahal, hingga
pasien-pasien menjadi puas terutama pasien dari luar
negeri. Dengan kemauan kuat, pasti kita bisa.
Sumber : Keshle Hernitaningtyas. The Jakarta Post
Tuesday February 24, 2015 p25
No. 1 L
No. 2
ondon
kok
Bang
20 Kota Paling
Populer di Dunia
aris
P
o. 3
No. 4 Singapore
N
No. 6 New York
No. 5 Dubai
april 2015 mimbar 25
sekilas info
No. 7 Istanbul
pur
um
No.
L
uala
8K
No. 9 Hong Kong
a
lon
No.
10
No.
ul
Seo
No. 13 Milan
No. 12 Amsterdam
26 mimbar april 2015
11
ce
Bar
No. 14 Rome
ai
ngh
No.
ha
16 S
ipei
Ta
. 15
No
No. 18 Riyadh
No. 17 Vienna
ma
0 Li
2
No.
No. 19 Tokyo
april 2015 mimbar 27
sekilas info
MAKANAN YANG DAPAT MEMBANTU
MENCEGAH TERJADINYA STROKE
Oleh : Wiwin Yeti Windayati . SKM
S
troke (CVA : Cerebro Vascular Accident) adalah suatu
kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu
bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan
otak,kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian
reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan selsel saraf di otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan
hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.
Stroke penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat
dan banyak Negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila
dapat diselamatkan , kadang-kadang penderita mengalami
kelumpuhan di sebelah anggota badannya, hilang sebagian
ingatan atau kemampuan bicaranya. Stroke terjadi karena
cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli
bisa berupa kolesterol atau udara.
Penyakit ini sering menyerang kelompok lanjut usia.
Dengan bertambahnya usia, resiko seseorang untuk
terserang stroke semakin meningkat. Hampir 80% dari orang
Amerika yang menderita stroke disebabkan oleh terjadinya
gumpalan-gumpalan pada pembuluh darah di bagian otak
dan kepala. Kondisi ini menyebabkan terjadinya gangguan
peredaran darah di otak.
Stroke dapat mengakibatkan lumpuh, penglihatan
terganggu, penurunan fungsi pendengaran, penurunan daya
ingat dan merosotnya kemampuan menghitung. Bahkan
beberapa penderita tidak mampu untuk berkomunikasi.
Makanan dapat membantu mencegah penggumpalan
pembuluh darah. Dalam hal ini, pembuluh darah lebih
elastic, tidak tersumbat dan membuat aliran darah menjadi
normal. Kondisi seperti ini sangat baik untuk mencegah
stroke.
Pencegahan terjadinya stroke harus dilakukan sepanjang
masa. Dengan bertambahnya usia kemungkinan terserang
stroke atau penyakit jantung semakin besar. Oleh karena
itu harus diusahakan untuk selalu mengurangi atau
menghilangkan berbagai faktor resiko, terutama dengan
melakukan diet dan olah raga teratur.
Makanan yang dianjurkan :
1. Sumber asam lemak omega-3
Suatu penelitian yang dilakukan di Belanda terhadap
populasi yang berusia 60-90 tahun, yang selalu
mengkonsumsi ikan (sekurang-kurangnya satu kali
seminggu), membuktikan bahwa resiko terserang
stroke pada 15 tahun kedepan hanya setengah
kali dibandingkan dengan populasi lain yang tidak
mengkonsumsi ikan. Hal ini membuktikan bahwqa
asam lemak omega-3 yang terkandung dalam ikan
akan memperbaiki struktur membran sel, sel akan lebih
kuat dan lentur. Selain itu asam lemak omega-3 dapat
membentuk thromboxane yang berfungsi menurunkan
terbentuknya gumpalan darah. Sumber asam lemak
omega -3 terdapat pada berbagai jenis ikan laut seperti
ikan cucut, teri, sarden , tenggiri, dan minyak ikan.
2. Teh
Sebuah studi di Jepang membuktikan dengan
28 mimbar april 2015
mengkonsumsi teh hijau sebanyak 5 cangkir sehari
dapat menurunkan resiko terserang stroke. Di
dalam teh hijau terkandung antioksidan yang dapat
mencegah terjadinya kerusakan sel. Bahkan teh hijau mengandung komponen antioksidan yang lebih kuat dibanding vitamin E dan C.
Berikut adalah zat-zat yang berperan sebagai sumber
antioksidan :
- Beta- karoten ; dapat mencegah perubahan
kolesterol menjadi unsure toksik yang mampu
membentuk plak dan akan menggumpal di dalam
arteri. Beta-karoten yang diubah menjadi vitamin
A, akan melawan kerusakan sel saraf ketika otak
kehilangan oksigen. Sumber nya terdapat pada
ubi jalar, wortel, labu kuning, mangga, bayam dan
kalian.
- Vitamin E, dapat mengurangi pembentukan
gumpalan darah (plak) yang dapat menyumbat arteri. Sumber vitamin E terdapat pada asparagus,
taoge, minyak sayur dan kacang-kacangan.
- Vitamin C, dapat memperkuat dinding pembuluh
darah dan mencegah terjadinya hemorrhages(
keluarnya darah dari pembuluh) otak. Sumber
Vitamin C terdapat pada daun singkong, mangga,
jeruk, brokoli, sawi dan jambu biji.
3. Sumber Kalium
Makanan sumber kalium dapat menurunkan risiko
terserang stroke. Diduga, asupan kalium yang memadai
membuat dinding arteri lebih elastis dan normal.
Selain itu dapat melindungi kerusakan pembuluh
darah akibat tekanan darah yang tinggi. Sumber
kalium pada makanan terdapat pada kedelai, kacang
hijau, seledri, kacang tanah, bayam dan pisang.
4. Bawang Bombay dan Bawang Putih
Bawang putih dan bawang Bombay dapat mencegah
penggumpalan darah yang akan menyumbat aliran
darah ke otak. Selain itu juga dapat memacu mekanisme
pelarutan gumpalan darah di dalam tubuh.
Makanan yang harus diwaspadai
1. Sumber Lemak
Penderita stroke dianjurkan untuk membatasi asupan
makanan yang mengandung lemak, terutama lemak
jenuh yang dapat memicu terbentuknya gumpalangumpalan lemak dalam pembuluh darah yang
akan menghambat aliran darah ke otak sehingga
menimbulkan stroke.
2. Garam
Diduga, kel;ebihan garam dapat memicu timbulnya
mini stroke. Pengujian yang dilakukan terhadap
tikus menunjukkan bahwa pada otak tikus yang
mengkonsumsi ransum dengan kadar garam yang
tinggi, akan tampak adanya kerusakan arteri dan
jaringan yang disebabkan oleh keadaan mini stroke.
3. Alkohol
Penderita stroke dianjurkan untuk membatasi asupan
alkohol, karena dapat meningkatkan risiko terserang
stroke. Konsentrasi alkohol yang tinggi dapat memicu
terjadinya emboli(penggumpalan) dan ischemia(kurang
nya darah dalam jaringan),yang disebabkan oleh
perubahan konsentrasi darah dan kontraksi pembuluh
darah. Kondisi inilah yang mengawali terjadinya stroke.
Sumber :
- Wirakusumah, Emma S. Menu sehat untuk Lanjut Usia.
Jakarta. Puspa Swara, 2001
- Id. m. Wikipedia.org, 2014
Hari Besar Kesehatan
NO
TANGGAL
KETERANGAN
1
07 April
Hari Kesehatan Se- Dunia
2
08 April
Hari Anak-anak Balita
3
10 April
Hari Meluas Malaria Se- Dunia
4
11 April
Hari Kanker Tulang
5
17 April
Hari Hemofilia Se- Dunia
6
18 April
Hari Diabetes Nasional
7
22 April
Hari Demam Berdarah
8
24 April
Hari Imunisasi
9
01 Mei
Hari Asma
10
08 Mei
Hari Palang Merah Se- Dunia
11
10 Mei
Hari Lupus Se-Dunia
12
29 Mei
Hari Lanjut Usia Nasional
13
31 Mei
Hari Tanpa Tembakau Se- Dunia
14
24 Juni
Hari Stroke Se-Dunia
15
26 Juni
Hari Tanpa Obat
Sumber : Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011
Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013
ruang wanita
DONAT KENTANG
KULUYUK AYAM NANAS
Bahan :
• 250 gr daging ayam, iris 1/2 x 2 x 3 cm
• 1 sdm kecap asin
• 1 siung bawang putih, haluskan
• 1 sdt air jeruk nipis
• 50 gr tepung kanji
• 1/2 buah nenas, belah 4, iris melintang ± 1 cm
• 2 batang daun bawang, potong 1 cm
• 50 gr paprika, potong-potong
• minyak goring
• 3 siung bawang putih, memarkan, lalu kupas
• 50 gr bawang Bombay, iris tipis
• 3 sdm saus tomat
• 1 sdm gula pasir
• 1/2 sdt garam menurut selera
• 1/4 sdt merica halus
• 1/2 sdt cuka
• 150 cc air
• 1 sdt tepung maizena, cairkan dengan sedikit air
Cara Membuat :
1. Campur ayam dengan kecap asin, bawang putIh dan
jeruk nipis. Biarkan selama 15 menit
2. Gulingkan daging ayam pada tepung kanji/ tepung
terigu
3. Goreng sepotong demi sepotong dengan minyak
banyak dan panas sampai matang dan kecoklatan.
Tiriskan.
4. Tumis bawang putih sampal kuning, masukkan
bawang Bombay dan aduk sampai Iayu
5. Masukkan nanas, daun bawang dan bahan Iainnya,
aduk sampal rata, cicipi dan tambahkan garam/ gula
sesuai selera
6. Terakhir, masukkan daging ayam goreng.
Nilai Gizi perporsi :
Energi : 208,2 kkal, Lemak : 12,9 gr, 30 mimbar april 2015
Protein : 11,3 gr, Karbohidrat : 11,3 -gr
Bahan :
• 500 gr tepung terigu protein tinggi
• 200 gr kentang kukus (blender)
• 100 gr gula pasir.
• 50 gr susu bubuk
• 75 gr mentega
• 4 btr kuning telur
• 11 gr ragi instant (1 bks)
• 75 ml air dingin
Cara Membuat :
1. Campur tepung terigu , gula pasir, susu bubuk dan
ragi instan. Aduk hingga tercampur rata
2. Masukkan kentang yang telah dihaluskan ditambah
air. Aduk hingga rata
3. Tambahkan mentega, aduk hingga kalis ± 15 menit
4. Bagi adonan menjadi 20 buah bentuk sesuai selera
5. Setelah semua adonan selesai dan mengembang
goreng dalam minyak panas hingga kecoklatan
6. Beri toping sesuai selera.
Nilai Gizi perporsi :
Energi : 175,2 kkal, Lemak : 5,3 gr, Protein : 4,5 gr, Karbohidrat : 27,4 gr
Resep oleh : Tim Gizi RSUD Dr. Soetomo
ruang unik & lucu
OBAT NGENTUTAN
NASIB ANAK KOS
Cerita ini terjadi saat saya sedang menjadi asisten
dokter yang sedang praktek di poli griu lantai 1. Siang
itu ada seorang pasien, panggil namanya yuk Jah yang
sedang diperiksa oleh dr Boy.
Dr Boy : Ada masalah apa bu ?. Yuk jah tidak serta
menjawab, trus bilang ke dokternya kalau tidak bisa
bahasa indonesia. Dr Boy langsung tanggap dan menanyai
yuk jah rnemakai bahasa jawa.
“Opoko sampeyan ning ?” Jare doktere.
Yuk Jah terus cerito, ‘Iki Iho dok, wis sak wulan iki aku
malih ngentutan. Sak jam isok ping sepuluh aku ngentut.
Cumak untunge, entutku iku gak mambu ambek gak
onok suorone, dhadhi gak onok sing ngerti. Lha iki pas
aku longgo ndhik ngarepe sampeyan ae wis ping telu aku
ngentut. Tapi sampeyan gak ngerti tho, mergo iku mau,
entutku gak muni ambek gak mambu. Curnak aku malih
gak enak dhewe, mosok arek wedhok ngentutan
“Oh, ngono tah.. Lek ngono tebusen resep iki.
Seminggu maneh mbaliko rene maneh” jare doktere.
Pas wis seminggu yuk Jah rnbalik maneh nang doktere.
“Wis enakan tah ?” takok doktere.
“Aku gak ngerti obat opo sing dokter kekno wingi,
cumak entutku saiki kok ambune malih bosok gak karuan.
Sampek kudhu nggeblak aku. Tapi untunge entutku sik
tetep gak muni”, jare yuk Jah.
“Berarti saiki irung sampeyan wis gak buntu maneh.
Saiki tebusen resep iki yo” jare doktere. “Obat opo maneh
iku pak dokter ?” takok yuk Jah.
“Obat KOPOK......
Suatu hari sebelum aku berangkat dinas malam,
teman-teman ditempat kosku ramai karena ada petugas
kelurahan yang akan menguruskan KIPEM. Lumayan
fikirku ada yang menguruskan Kipem, dengan senang
hati KTP dikumpulkan. Selang beberapa lama karena akan
berangkat dinas, aku hampiri petugas untuk meminta
KTP-ku, apaj awaban petugas ?
Petugas : Besok ngurus di kelurahan ya ,Mbak.
Aku : Katanya mau menguruskan Kipem kenapa kok
harus ke kelurahan,Pak?
Petugas : Mbak khan sudah lama di Surabaya belum
punya Kipem, jadi besok ngurus Kipem ya Mbak.
Aku (sambil memelas) : Pak, saya dinas malam, kalau
besok ke kelurahan ngantuk ndak bisa dinas malam dong
Pak.
Petugas : Ndak papa mbak cuman sebentar, habis dari
kelurahan terus beli bakso yang pedes dekat sana biar
ndak ngantuk.
Astaga ternyata aku kena supertrap, ternyata hari ini
"grebekan" Kipem, kalau saja aku tadi tidak tergoda dan
langsung berangkat dinas, pasti aku tidak ikut kenalan
dengan Kipem. Oalah nasiiiiip anak kos........
Wiwin Adi - Bedah Cempaka
"Hadiah PERAK jadi cerita ........ "
Pagi itu kami ada kiriman pasien suspeck MDR TB,
konsulan dari poli DOTS. Seperti biasa bila ada pasien
suspect MDR TB maka kita berikan 3pot dahak untuk
pemeniksaan gene xpert & kultur sputum.
Suster A : "bu, ini saya beri 3 pot dahak. ibu dahak
sekarang kemudian masukkan di pot yg ini (sambil
menunjukkan pot dahak) masukkan ke kulkas dahak di
sini ya. Kemudian 2 pot lainnya ibu bawa pulang. Besok
pagi bangun tidur ibu langsung batuk terus dahaknya
ditampung di pot B. Kalau yang pot A untuk dahak
sewaktu, boleh diisi setelah sarapan, kemudian 2 pot
tadi ibu kirim lagi ke sini". Setelah mendengar penjelasan
tersebut pasien tidak merespon dan terlihat bingung.
Karena si pasien diam saja, maka suster A mengira
bila penjelasannya tadi mungkin terlalu cepat dan
membingungkan maka diulangmnya penjelasannya
tersebut dengan lebih pelan dan telaten. Tetapi pasien
masih tidak berespon. Karena penasaran, maka suster A
pun bertanya ke pasien.
Suster A : Apa ibu mengerti dengan penjelasan saya?
Pasien X : Tak ngerti (dengan logat Madura yang kental)
Suster A : Oalah ... joko sembung numpak ojek iki alias
gak nyambung jek.
Karena waktu itu perawat yang lain, farmasi maupun
dokter jaga tidak ada yang bisa berbahasa Madura,
akhirnya suster A pun menelpon temannya untuk bisa
menerjemahkan penjelasannya ke bahasa Madura
sambil di tulis di kertas. Akhirnya suster A pun mampu
menjelaskan sambil nyontek dan menahan tawa, dan
pasien pun mengangguk mengerti sambil tersenyum
melihat usaha suster A untuk menjelaskan.
Perak atau Pekan Raya Akreditasi Rumah Sakit Dr
Soetomo Surabaya sudah tertaksana tanggal 15 -19
September 2014 dengan sukses, berkahnya rekan gizi
ada yang mendapat hadiah undian kedua (mengisi kuis
online)... amin.
Ada tradisi di gizi, siapa yang dapat rejeki atau hadiah,
sunnah untuk berbagi dengan rekar,-rekan. Kumi (rekan
gizi) yang dapat hadiah undian ingin mentraktir baso buat
rekan-rekannya.
Kum!"rnbak Dewi, nanti siang temani saya pesan baso
'Sabar' ya"
Dewi"Jangan kkawatir, tinggal telpon, nanti dikirim
'Delivery Order'. Mau pesan berapa bungkus?"
Kumi: "Ehm..jumlah rekan kerja kita berapa ya ?"
Dewi : "Ada 25 orang. sip... saya telpon baso: 'Sabar'
sekarang ya.
Singkat cerita, siangnya saat kiriman baso datang,
Dewi meminta Pak Sabar supaya basonya ditaruh di ruang
perpustakaan instalasi gizi. Saat Dewi masuk perpustakaan
gizi (dengan mimik kaget) :
Dewi : “Selamat siang Bu P & Bu I (dalam hati " Waduh,
mau bagi baso, ternyata ada Bu P & Bu I)
Bu P : "Wah, mau makan-makan ya (melihat di meja ada
bungkusan baso)"
Dewi : "Iya Bu, Kumi lagi syukuran dapat hadiah undian
PERAK" (Dengan tersipu mengambil 2 bungkus bakso),
"Ini buat Bu P & Bu I".
Dalam hati Dewi berkata ("ya sudah, tidak apa-apa deh
tidak kebagian basonya")
Bu P & Bu I : "Sampaikan terima kasih buat Kumi ya"
Sambil berlalu, Dewi menghampiri Mbak Rin.
Dewi : "Hehe, tidak dapat bagian mbak
Mbak Rin, "Nih, ada pangsit, tapi cuma setengah porsi.
Buat kamu aja"
Waktu Kumi datang, Dewi bercerita tentang hal tadi
Kumi : "Wah kasihan MbakDewi tidak kebagian
baksoriya. Va sudah, ini baksonya kita bagi berdua ya."
Dewi : "Hehe... terirna kasih Kumi, akhirnya kebagian
deh meski Cuma setengah porsi pangsit dan setengah
porsi bakso. Kalau ada 'PERAK' do'akan ganti saya ya yang
dapat hadiah"
Kumi: "lnsya Allah"
Kumi dan Dewi : Hehe (tertawa bareng)
Sugiarti – Instalasi Rawat Jalan
Dew! Sari Oswarida, Skm - Instalasi Gizi
Rini Purwanti – Hemodialisa GRIU
NYONTEK
april 2015 mimbar 31
kuis mimbar
Tebak Siapa Dia
?
?
?
Tulis nama lengkap
dan unit kerjanya !!!
ak :
bat 6 minggu
eja redaksi paling lam
dim
ai
mp
sa
hir
ak
ter
• Jawaban
terbitan
setelah terbit.
majalah “Mimbar”
mumkan pada
diu
ng
na
me
Pe
•
berikutnya.
di ganggu gugat.
mutlak tidak dapat
njukkan
• Keputusan juri
sendiri dengan menu
mengambil hadiah
rus
ha
ng
na
me
Pe
•
88
kartu identitas.
PKRS Telp. 1086-10
di kantor Instalasi
il
mb
dia
t
pa
da
h
• Hadia
pada Jam kerja.
. 75.000,Hadiah sebesar Rp
Ketentuan meneb
Su Doku Teka-Teki abad ini :
Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai
dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di
dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap
kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah
diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
Jawaban Su Doku
6
5
3
4
8
2
7
9
1
7
1
2
3
6
9
5
4
8
8
9
4
7
5
1
6
2
3
9
4
8
5
1
7
3
6
2
1
2
5
6
3
4
8
7
9
3
6
7
2
9
8
4
1
5
4
3
9
1
7
5
2
8
6
5
7
1
8
2
6
9
3
4
2
8
6
9
4
3
1
5
7
4
8
5
4
4
5
6
9
9
2
1
1
3
2
Pemenang Su Doku :
Pemenangnya :
1. Dwiyanti Permata Sari
Ruang Rosella 2
RSUD Dr. Soetomo
2. Anteng Suyatmi
Poli UPIPI
RSUD Dr. Soetomo
Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 19, No.1 :
Tebak Siapa Dia:
Siti Romlah
Staf SubBag Umum & RT/
Bag. TU RSUD Dr. Soetomo
Pemenangnya :
1. Gogot K
Telp. 5501001
RSUD Dr. Soetomo
2. Wiwit
Bagian Dharma Wanita
RSUD Dr. Soetomo
32 mimbar april 2015
7
9
1
3
7
5
4
8
1
6
8
2
9
6
5
7
Angket Berhadiah
Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi
Mimbar edisi ini :
1. ......................................................................
......................................................................
2. ......................................................................
......................................................................
Pemenang Angket Berhadiah :
1. Sulastri
Bagian Kasir KB II - RSUD Dr. Soetomo
(Artikel Kesehatan & Sekilas Info)
2. Adiek Widyanto
Bag. Keuangan Verifikasi RSUD Dr. Soetomo
(Artikel Kesehatan & Sekilas Info)
Penanda
ta
Kesehata nganan perpanja
ngan Na
n Kota S
skah
urabaya,
P
T
Human R perjanjian kerjas
Mulia da
ama anta
esources
n PT Ban
ra RSUD
Pro
k Pemba
Dr Soeto
ngunan D vider, PT Sinar R
mo d
o
aerah Ja
tim Caba da Utama, PT Ba engan pihak ke II
nk Mand
ng RSUD
I diantara
iri, CV G
Dr. Soeto
raha Man nya adalah Dina
mo pada
s
diri, PT B
Rabu 11
hakti Darm
Pebruari
a
2015.
IRD RSUD Dr. Soetomo menerima
bantuan lagi 2 kursi roda, diterima Ka
IRD tanggal 13 April 2015 supaya dapat
mengatasi pasien-pasien IRD yang
overload.
IGD RSUD Dr. Soetomo
telah menerima sumban
gan 3 brankard dari seo
pengusaha setelah me
rang
nerima berita di Jawa
Pos bahwa IGD kekura
brankard. Sumbangan
ngan
itu diterima P Suparma
n perawat IGD.
Download