BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian pada SDP dan SDP AC gedung KPPN, maka dapat ditarik kesimpulan : a. SDP KPPN Pada SDP KPPN memiliki nilai frekuensi, tegangan, harmonisa tegangan, daya aktif, daya reaktif, daya semu, dan keseimbangan tegangan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari grafik yang didapat yang memiliki nilai sesuai dengan batas toleransinya. Pada panel ini juga memiliki harmonisa arus yang baik. Yang artinya nilainya tidak jauh melebihi standar IEEE. Namun, pada panel ini memiliki keseimbangan beban yang kurang baik sehingga masih muncul arus netral pada penghantar netral. Selain itu, faktor dayanya juga sangat kurang baik dan perlu perbaikan kualitas daya dengan memasang kapasitor bank pada panel SDP KPPN. Nilai faktor dayanya mencapai 0,53 yang jauh dari standarnya yaitu 0,85 sehingga kualitas dayanya kurang baik dan terkena biaya kelebihan pemakaian daya reaktif dari PLN. b. SDP AC KPPN Pada SDP AC KPPN memiliki nilai frekuensi, tegangan, harmonisa tegangan, daya aktif, daya reaktif, daya semu, faktor daya, dan keseimbangan tegangan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari grafik yang didapat yang memiliki nilai sesuai dengan batas toleransinya. Pada panel 97 98 ini memiliki harmonisa arus yang tidak baik. Yang artinya nilainya jauh melebihi standar IEEE. Kemudian panel ini juga memiliki keseimbangan beban yang tidak baik sehingga muncul arus netral yang sangat tinggi pada penghantar netral. Oleh karena itu, pada panel ini perlu diredam harmonisanya dan diperbaiki keseimbangan bebannya. c. Kerugian yang Didapat Akibat Ketidakseimbangan Beban dan Harmonisa Mengalirnya arus netral yang ada di penghantar netral akibat dari ketidakseimbangan beban serta adanya harmonisa arus pada SDP KPPN dan SDP AC KPPN mengakibatkan kerugian yang mengharuskan GKN membayar setiap tahunya sebesar Rp 474.840 untuk gedung KPPN kepada PLN. d. Suhu Ruang pada Gedung KPPN Nilai suhu yang terukur pada setiap ruangan tidak semuanya yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan mayoritas nilainya berada dibawah Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti penyetelan yang sengaja diturunkan agar dapat menghemat energi. e. Tingkat Pencahayaan Ruang pada Gedung KPPN Beberapa ruangan pada gedung KPPN memiliki tingkat pencahayaan (Lux) yang melebihi dan dibawah Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun, mayoritas dari jumlah ruangan yang diukur memiliki nilai yang melebihi Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini 99 disebabkan oleh adanya cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan. Karena pengukuran dilakukan dari pukul 08.88-17.00, sehingga pada saat pengukuran tidak dapat mengukur tingkat pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu pada setiap ruangan dengan maksimal. 4.2 Saran Saran yang dianjurkan oleh penulis setelah melakukan penelitian pada Gedung Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Yogyakarta dan analisa dari hasil yang didapat adalah : a. SDP KPPN Sesuai dengan analisa pada gedung KPPN yang memiliki faktor daya yang tidak baik, maka perlu dipasang kapasitor bank pada panel atau menambah nilai kapasitor utama sebesar 128,28 µFarad untuk membuat nilai faktor daya terendah 0,53 menjadi 0,9 agar kualitas dayanya lebih baik dan mengurangi Losses energi. b. SDP KPPN Harmonisa arus pada panel ini sangat tinggi dan melebihi standar, maka perlu dipasang Filter Pasif Single Tuned untuk meredam harmonisanya pada orde dengan nilai persentase tertinggi yaitu pada orde ke-3. Spesifikasinya adalah : Spesifikasi Filter Pasif Single Tuned Spesifikasi Nilai Xc 0,27 Ω XL 0,03 Ω Xn 0,09 Ω 100 Spesifikasi Filter Pasif Single Tuned Spesifikasi Nilai R 0,0009 Ω L 9,56 x 10−5 H C Qfilter 0,012 F 601,67 KVAR Selain itu, pada panel ini perlu menyeimbangkan penggunaan beban pada tiap fasanya agar arus netral yang mengalir pada penghantar netral akibat ketidakseimbangan beban dapat berkurang sehingga rugi daya juga semakin kecil. c. Suhu Ruang pada Gedung KPPN Rekomendasi untuk suhu pada setiap ruangan gedung KPPN : - Menyesuaikan suhu yang ada dalam setiap ruangan yang ada pada gedung KPPN dengan luas ruangan agar lebih efisien penggunaan pendingin ruangan. Karena semakin luas ruangan maka semakin berat kerja pendingin untuk mendinginkan udara ruangan. - Menjaga suhu ruangan agar sesuai dengan standar 25,5 ± 1,5. Dan menyesuaikan pendingin ruangan yang memiliki nilai suhu dibawah standar agar memiliki suhu yang sesuai. - Mematikan pendingin ruangan yang berada pada ruang jarang dipakai atau tidak terpakai agar lebih hemat energi. 101 d. Tingkat Pencahayaan Ruang pada Gedung KPPN Rekomendasi untuk pencahayaan ruangan pada setiap ruangan gedung KPPN : - Sesuaikan tingkat pencahayaan dengan luas ruangan yang digunakan, karena semakin luas ruangan maka akan butuh tingkat pencahayaan yang lebih besar dan lebih baik. - Mengganti semua lampu yang memiliki nilai tingkat pencahayaan dibawah standar maupun yang melebihi Standar Nasional Indonesia (SNI) agar tingkat pencahayaannya lebih efisien. - Untuk lampu yangakan diganti lebih disarankan menggantinya dengan Lampu Hemat Energi (LHE). - Mematikan lampu ruangan yang berada pada ruang jarang dipakai atau tidak terpakai agar lebih hemat energi.