Bab 2 - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Laporan Keuangan
2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data
atau aktivitas perusahaan tersebut.
Menurut Kieso dan Weygandt (2004), menjelaskan bahwa :
“Financial statements are the principal means throught which financial
information is communicated to those outside an enterprise. These
statement provide the firm s history quantified in money terms”.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang terdiri dari pencatatan,
pengelompokan, pelaporan dan penginterpretasikan yang isinya merupakan data
historis dan masa kini dari perusahaan yang dalam satuan uang.
Menurut Alimansyah dan Panji (2003) disajikan dalam bukunya yang
berjudul Kamus Istilah Akuntansi, menyatakan bahwa:
“Laporan Keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para
pembuat keputusan baik didalam maupun di luar perusahaan,
mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan
keuangan terdiri dari neraca, perhitungan rugi atau laba, dan
laporan perubahan posisi keuangan”.
7
8
2.1.2 Macam-macam Laporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari :
1. Laporan posisi keuangan atau neraca yaitu laporan mengenai aktiva, hutang
dan modal dari perusahaan pada suatu saat tertentu.
a. Aktiva, dibagi menjadi dua, yaitu :
-
Jangka panjang, yaitu jangka waktu lebih dari 1 tahun
-
Jangka pendek, yaitu jangka waktu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.
b. Hutang dapat diklasifikasikan menjadi :
-
Dijamin penuh, kreditor yang diberi jaminan sama atau lebih dari
besarnya hutang.
-
Dijamin sebagian, kreditor yang diberi jaminan kurang dari besarnya
hutang
-
Kreditur tidak dijamin, kreditor yang tidak diberi jaminan dalam
bentuk barang-barang tertentu.
2. Laporan laba konferhensif
3. Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan yang menunjukansemua perubahan
ekuitas dan perubahan-perubahan yang muncul dari transaksi-transaksi yang
muncul dari pihak pemegang saham dalam kapasitas mereka sebagai pemilik
perusahaan.
4. Laporan arus kas yaitu laporan yang menunjukkan operasi perusahaan,
investasi, dan aliran kas pembiayaan.
5. Catatan atas laporan keuangan yang berisi informasi terkait dengan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan catatan-catatan penjelasan-penjelasan.
9
6. Laporan posisi keuangan disajikan pada periode komperatif paling awal
apabila suatu entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif
atau melakukan penyajian kembali secara retrospektif atau melakukan
penyajian kembali secara retrospektif atau apabila dilakuakan reklasifikasi
atas akun-akun yang ada pada laporan keuangan.
2.1.3 Tujuan dan Manfaat Laporan keuangan
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan
Posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Tujuan Laporan keuangan
menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No 1 tahun 2010 menyatakan :
1. Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai.
3. Laporan keuangan menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen
(Stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya.
10
2.1.4 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Menurut Darsono dan Ashari dalam bukunya yang berjudul Pedoman
Praktis Memahami Laporan Keuangan (2004) menyatakan bahwa laporan
keuangan menggambarkan kondisi secara umum dari perusahaan. Oleh karena itu,
laporan keuangan sebagai jendela untuk mengetahui isi rumah, tidak terlepas dari
kerterbatasan. Keterbatasan-keterbatasannya adalah sebagai berikut :
1. Penyajian dikelompokan pada akun-akun yang material, tidak bisa dirinci.
2. Laporan keuangan sering disajikan terlambat, sehingga informasinya
kadaluarsa.
Keterbatasan
sebenarnya
tergantung
pada
ketertiban
administrasinya, jika sistemnya baik, maka akan cepat tersaji apabila
menggunakan komputerisasi.
3. Laporan keuangan menekankan pada harga historis (harga perolehan), sehigga
jika terjadi perubahan nilai perlu dilakukan penyesuaian.
4. Penyajian laporan keuangan dilakukan dengan bahasa teknis akuntansi,
sehingga bagi orang awam perlu belajar dulu, tetapi bagi pelaku bisnis akan
mudah menggunakan bahasa bisnis.
2.2
Laporan Keuangan Koperasi
2.2.1 Penjelasan Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan koperasi terdiri dari laporan sisa hasil usaha, neraca,
laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan
keuangan.
11
Laporan sisa hasil usaha atau memuat pendapatan (untuk koperasi yang
bergerak di bidang jasa) atau penjualan (untuk koperasi yang bergerak di bidang
jual-beli), harga pokok penjulan, biaya-biaya usaha dan keuntungan/laba (sisa
hasil usaha). Pendapatan harus dibedakan antara pendapata anggota dan dari
pendapatan non anggota. Penjualan juga harus dibedakan antara penjulan kepada
anggota dan penjulana kepada nonanggota. Laba yang berasal dari anggota dan
laba yang berasal dari bukan anggota terpisah, karena laba yang berasal dari
anggota sebagian besar ditunjukkan bagi anggota sebagai jasa modal atau jasa
anggota. Sedangkan laba yang berasal dari bukan anggota umumnya tidak
dibagikan pada anggota tetapi lebih dititikberatkan untuk cadangan.
Neraca menyajikan informasi mengenasi aktiva, kewajiban, dan modal
koperasi. modal koperasi terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan
koperasi, dan donasi jika ada. Simpanan sukarela tidak dimasukan sebagai modal
koperasi karena sifatnya yang setiap saat dapat diambil kembali oleh anggota.
Dan, untuk dana-dana yang berasal dari pembagiam SHU, seperti dana
pendidikan, dana pegawai, dan dana social dimasukkan sebagai hutang jangka
pendek.
Laporan arus kas menyajikan inforamasi mengenai perubahan kas
selama periode tertentu. Laporan arus kas terdiri dari saldo awal, penerimaan,
pengeluaran, dan saldo akhir kas.
Laporan promosi ekonomi adalah laporan yang mengikhtisarkan
manfaat ekonomi yang didapatkan anggota selama periode tertentu. Laporan
prinsip ekonomi mencakup:
12
1.
Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama
2.
Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolhan bersama
3.
Manfaat ekonomi dari simpanan pinjam lewat koperasi
4.
Manfaat ekonomi dalam pembagian SHU laporan promosi ekonomi anggota
disesuaikan dengan jenis koperasi dan bidang usaha yang dijalankan.
Catatan kas laporan keuangan memuat akuntansi mengenai:
1. Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi koperasi
dengan anggota dan nonanggota.
2. Kebijakan akuntansi mengenai aktiva tetap, penilaian persediaan, piutang dan
lain-lain.
3. Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non anggota.
2.2.2
Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Koperasi
Secara umum sifat dan keterbatasan pelaporan keuangan koperasi adalah:
1.
Laporan keuangan bersifat historis.
2.
Laporan keuangan bersifat umum.
3.
Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran
dan berbagai pertimbangan.
4.
Akuntansi hanya melaporkan informasi yang bersifat material.
5.
Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
6.
Laporan keuangan lebih menekankan makna ekonomis suatu peristiwa/
transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas).
13
7.
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan
pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat
dari informasi yang dilaporkan.
8.
Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan
tingkat kesuksesan antar perusahaan.
9.
Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikualifikasikan
umumnya diabaikan.
2.2.3 Bentuk Laporan Keuangan Koperasi
Bentuk bentuk laporan keuangan koperasi menurut Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 paragraph 56 (Revisi 1998) tahun 2009:
1.
Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas
koperasi pada waktu tertentu.
2.
Perhitungan Hasil Usaha (PHU)
Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan
beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama periode tertentu.
Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha.
Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan
laba atau rugi kantor dengan non-anggota.
14
3.
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan
manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu.
Laporan tersebut mencakup empat unsur, yaitu :
4.
a.
Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama
b.
Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama
c.
Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi
d.
Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang
meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo
akhir kas pada periode tertentu.
5.
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan yang memuat:
a.
Perlakuan akuntansi antara lain mengenai:
-
Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi
koperasi dengan anggota dan non-anggota
-
Kebijakan akuntansi tentang aset tetap, penilaian persediaan,
piutang, dan sebagainya.
b.
Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non-anggota.
Pengungkapan informasi
15
2.2.3.1 Pembagian Sisa Hasil Usaha
Sisa Hasil Usaha koperasi dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu :
1.
Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang dilakukan untuk anggota.
2.
Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang dilakukan untuk pihak ketiga
atau bukan anggota.
Sisa hasil usaha yang boleh dibagikan kepada para anggota hanyalah sisa
hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam anggaran dasar koperasi, dimana
komponen dari sisa hasil usaha yang berasal dari anggota adalah sebagai berikut :
1.
Cadangan koprasi.
2.
Anggota sebanding dengan jasa yang diberikan
3.
Dana pengurus
4.
Dana pegawai/karyawan
5.
Dana pendidikan koperasi
6.
Dana sosial
7.
Dana pembangunan daerah
Sedangkan hasil usaha yang berasal dari bukan anggota adalah sebagai
berikut :
1.
Cadangan koperasi.
2.
Dana pengurus
3.
Dana pegawai/karyawan
4.
Dana pendidikan koperasi
5.
Dana sosial
6.
Dana pembangunan daerah
16
Sisa hasil usaha koperasi yang disediakan oleh koperasi bagi para
anggotanya terdiri dari 2 macam, yaitu :
1.
Jasa modal yaitu bagian dari sisa hasil usaha yang disediakan untuk para
anggota berdasarkan uang simpanan mereka, yang merupakan modal
koperasi.
2.
Jasa anggota yaitu bagian dari sisa hasil usaha yang disediakan untuk anggota
seimbang dengan jasanya dalam usaha koperasi untuk memperoleh sisa hasil
usaha. Sebagian dari sisa hasil usaha (keuntungan) koperasi disisihkan dan
dibukukan di sebelah kredit sebuah perkiraan dengan judul “cadangan”.
Cadangan ini dimaksudkan untuk memupuk modal koperasi sendiri dan untuk
menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Maka cadangan tidak boleh
dibagikan kepada anggota walaupun pada waktu pembubaran. Cadangan
koperasi disajikan di neraca pada kelompok modal.
Sisa hasil usaha koperasi yang berasal dari usaha diselenggarakan untuk para
anggotanya tidak dikenakan pajak penghasilan sedangkan sisa hasil usaha
berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk pihak ketiga (bukan anggota)
dikenakan pajak penghasilan yang tarifnya sama dengan tarif pajak
penghasilan persekutuan firma/komanditer.
3.
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan
manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu.
Laporan tersebut mencakup empat unsur, yaitu :
17
4.
a.
Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama
b.
Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama
c.
Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi
d.
Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang
meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo
akhir kas pada periode tertentu.
5.
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan yang memuat:
a.
Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi koperasi
dengan anggota dan non anggota
b.
Kebijakan akuntansi mengenai aktifa tetap, penilaian persediaan, piutang
dan lain-lain
c.
2.3
Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non anggota.
Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah suatu proses penyediaan laporan keuangan
perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu, siklus ini dimulai dari terjadinya
transaksi sampai laporan keuangan pada akhir periode.
18
Gambar 2.1
Siklus Akuntansi
2
1
Dokumen
Sumber
6
Jurnal
6
9
9
Buku Besar
3
10
7
Data Penyesuaian
Daftar saldo
yang belum
disesuaikan
Daftar saldo
yang
disesuaikan
Daftar saldo
setelah
penutupan
Langkah Siklus Akuntansi:
1.
Menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi ke dalam jurnal.
2.
Memindahkan transaksi tersebut ke buku besar
3.
Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan
4.
Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian
5.
Menyiapkan kertas kerja akhir periode (operasional)
6.
Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memindahkan ke buku besar
7.
Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan
8.
Menyiapkan laporan keuangan
9.
Membuat ayat jurnal penutup dan posting ke buku besar
5
Kertas kerja
Laporan
Keuangan
10. Menyiapkan daftar saldo setelah penutupan
Sumber : Soemarso S.R. (2005), Akuntansi Suatu Pengantar
8
8
19
2.3.1
Bukti Transaksi
Bukti transaksi adalah kejadian yang dapat mempengaruhi posisi
keuangan dari suatu badan usaha dan juga sebagai hal yang wajar untuk dilakukan
pencatatan. Contohnya sebagai berikut:
1. Bukti transaksi penjualan
2. Bukti transaksi penerimaan kas
3. Bukti transaksi pengeluaran kas
Bukti transaksi penjualan, yaitu sebagai bukti bahwa telah terjadi proses
penjualan baik secara tunai maupun secara kredit.
Bukti transaksi penerimaan kas, yaitu sebagai bukti bahwa telah terjadi
penambahan kas yang akan berpengaruh terhadap posisi keuangan.
Bukti transaksi pengeluaran kas, yaitu sebagai bukti bahwa telah terjadi
pengurangan kas yang akan berpengaruh pada posisi keuangan.
2.3.2 Jurnal
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi
diperusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu
terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus didebet dan dikredit beserta
jumlah rupiahnya masing-masing.
1. Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan, adalah jurnal yang dibaut untuk mencatat penjualan kredit
barang dagangan.
20
Tanggal
xx-xx-xx
Uraian
Kas
Penjualan
(tunai)
Debit
Kredit
xxx
xxx
2. Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian, adalah jurnal tempat mencatat pembelian secara kredit.
Tanggal
xx-xx-xx
Uraian
Pembelian
Kas
Debit
xxx
Kredit
xxx
3. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas, adalah jurnal untuk mencatat seluruh penerimaan
uang tunai.
Tanggal
xx-xx-xx
Uraian
Abcd
Debit
xxx
Kredit
Saldo
xxx
4. Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal pengeluaran kas, adalah jurnal yang dibuat untuk mencatat
pengeluaran uang tunai.
Tanggal
xx-xx-xx
Uraian
Abcd
Debit
xxx
Kredit
Saldo
xxx
Jurnal khusus memiliki manfaat antara lain mempermudah pembagian
pekerjaan,
memudahkan
pemindahbukuan
ke
memungkinkan pengendalian internal yang lebih baik.
akun
buku
besar,
dan
21
2.3.3 Buku Besar
Buku besar adalah untuk mengetahui total saldo pada masing-masing
rekening yamg nantinya akan dipindahkan ke neraca saldo secara satu persatu
tiap-tiap rekening, jenis buku besar adalah sebagai berikut:
1. Buku besar pembantu adalah untuk pencatatan apabila terdapat jumlah akun
yang sangat besar dengan karakteristik yang sama.
2. Buku besar umum adalah untuk menampung semua akun neraca dan laporan
laba rugi.
Nama Akun:
Tanggal
Kode Akun:
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
Debit
Kredit
2.3.4 Neraca Saldo
Neraca saldo adalah untuk memastikan bahwa buku besar telah seimbang
sebelum memulai pencatatan data akuntansi pada periode berikutnya.
Neraca saldo yang belum disesuaikan adalah suatu hal yang bukan
merupakan bukti keakuratan yang lengkap mengenai buku besar. Daftar saldo ini
hanya menunjukan bahwa jumlah debit sama dengan jumlah kredit.
Perusahaan xxxxx
Neraca Saldo yang belum disesuaikan
Per xx-xx-xxxx
Tanggal
Nama Akun
Debit
Kredit
22
Neraca saldo yang disesuaikan adalah untuk memeriksa
kesamaan
jumlah saldo debit dan kredit. Hal ini adalah langkah terakhir sebelum
menyiapkan laporan keuangan.
Perusahaan xxxxx
Neraca Saldo yang belum disesuaikan
Per xx-xx-xxxx
Tanggal
Nama Akun
Debit
Kredit
Neraca saldo setelah penutupan adalah untuk memastikan bahwa buku
besar telah sesuai pada awal periode berikutnya. Semua akun beserta saldo dalam
daftar saldo setelah penutupan harus sama dengan akun dan saldo di neraca pada
akhir periode.
Perusahaan xxxxx
Neraca Saldo setelah penutupan
Per xx-xx-xxxx
Tanggal
Nama Akun
Debit
Kredit
23
2.3.5 Neraca Lajur
Neraca Lajur adalah kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas
kerja dalam penyusunan laporan keuangan. Pengunaan neraca lajur, dapat
mengurangi kesalahan terlupakannya salah satu ayat jurnal penyesuaian yang
harus dilakukan.
NERACA LAJUR PER xx-xx-xxxx
PADA PERUSAHAAN XXXXX
NO
Uraian
Neraca
per xx-xx-xxxx
D
K
Mutasi
D
K
Neraca
Saldo
D
K
Rugi/Lab
a
D
K
Neraca
per xx-xx-xxxx
D
K
2.3.6 Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi
yang terdiri dari pencatatan, pengelompokan, pelaporan dan penginterpretasikan
yang isinya merupakan data historis dan masa kini dari perusahaan yang dalam
satuan uang. Proses pelaporan keuangan yaitu: laporan laba rugi disiapkan terlebih
dahulu, diikuti oleh laporan ekuitas pemilik, kemudian neraca.
Laporan Laba Rugi
Perusahaan xxxxx
Laporan Laba Rugi
Per xx-xx-xxxx
24
Laporan Ekuitas Pemilik Saham
Perusahaan xxxxx
Laporan Ekuitas Pemilik Saham
Per xx-xx-xxxx
Neraca
Perusahaan xxxxx
Neraca
Per xx-xx-xxxx
Asset
2.4
Kewajiban
Tinjauan Umum Koperasi
Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial
diharapkan dapat berperan dalam pembangunan ekonomi di wilayah kerjanya.
Salah satu keberhasilan koperasi didalam mengelola gerak usahanya dapat dilihat
dari pencapaian tujuannya yaitu memberikan kesejahteraan bagi anggotanya.
Selain memberikan kesejahteraan bagi anggotanya koperasi juga bertujuan
memberikan kesejahteraan bagi masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang 1945.
25
2.4.1 Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari bahasa Inggris Cooperation. Sesuai dengan arti kata
itu, koperasi secara harfiah berarti kerja sama. Pengertian koperasi Menurut
Undang-Undang No. 25 tahun 1992:
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan”
Pengertian koperasi menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 27 (Revisi 1998) paragraph 17 tahun 2009 :
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
Dari pengertian di atas tentang perkoperasian menghendaki agar koperasi
dapat dijadikan sebagai gerakan ekonomi rakyat. Karena ekonomi rakyat harus
diberdayakan. Seluruh rakyat perlu menghimpun diri dalam koperasi agar dapat
bersaing dalam hal kualitas dan hidup berdampingan dengan badan-badan usaha
lainnya, seperti BUMN dan badan-badan usaha milik swasta.
Koperasi juga merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial milik
bersama para anggota, pengurus maupun pengelola.
Koperasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Perkumpulan orang
2.
Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa yang dibatasi.
26
3.
Tujuannya
meringankan
beban
ekonomi
anggotanya,
memperbaiki
kesejahteraan anggotanya, pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4.
Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
5.
Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan
pribadi dengan prinsip kebersamaan.
6.
Dalam rapat anggota tiap anggota masing-masing satu suara tanpa
memperhatikan jumlah modal masing-masing.
7.
Setiap anggota bebas untuk masuk/keluar (anggota berganti) sehingga dalam
koperasi tidak terdapat modal permanen.
8.
Seperti halnya perusahaan yang terbentuk Perseroan Terbatas (PT) maka
Koperasi mempunyai bentuk Badan Hukum.
9.
Menjalankan suatu usaha.
10. Penanggungjawab koperasi adalah pengurus.
11. Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang bertujuan mencari laba
sebesar-besarnya.
12. Koperasi adalah usaha bersama kekeluargaan dan kegotongroyongan. Setiap
anggota
berkewajiban
bekerja
sama
untuk
mencapai
tujuan
yaitu
kesejahteraan para anggota.
13. Kerugian dipikul bersama antara anggota. Jika koperasi menderita kerugian,
maka para anggota memikul bersama. Anggota yang tidak mampu
dibebaskan atas beban/tanggungan kerugian. Kerugia dipikul oleh anggota
yang mampu.
27
Pendirian Koperasi
Koperasi mempunyai badan hukum yang sangat berperanan penting dalam
perekonomian
Indonesia
menurut
Undang-undang
No.12
tahun
1967
menyebutkan bahwa:
“Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang
merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas azas
kekeluargaan”.
Pembentukkan Koperasi
Dasar-dasar pendirian Koperasi Indonesia menurut Undang-Undang Dasar
1945 Pasal 33 Ayat (1) beserta penjelasnnya, Undang-Undang (UU) RI No.79
tahun 1958, UndangUndang RI No.14 tahun 1965 dan Undang-Undang No.12
tahun 1967 serta peraturan koperasi yang bersifat khusus antara lain Anggaran
Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), Keputusan rapat anggota dan
rapat pengurus.
Syarat-syarat dalam mendirikan sebuah koperasi adalah sebagai berikut :
1.
Harus ada 20 orang dianggap sebagai pendiri-pendiri koperasi untuk
berdirinya koperasi.
Anggota harus terdiri dari :
a.
Mampu untuk melakukan tindakan hukum
b.
Menerima landasan idiil sebagai asas dan sendi dasar koperasi
c.
Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota
Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992, Anggaran
Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan koperasi lainnya.
28
2.
Harus ada akte pendirian koperasi yang memuat anggaran dasar koperasi dan
anggaran rumah tangga yang disusun oleh pendiri. Dalam Anggaran Dasar
dalam akte pendirian koperasi harus ada sekurang kurangnya:
a.
Daftar nama pendiri
b.
Nama dan tempat kedudukan
c.
Maksud dan tujuan serta bidang usaha
d.
Ketentuan mengenai keanggotaan
e.
Ketentuan mengenai Rapat Anggota
f.
Ketentuan mengenai pengelolaan
g.
Ketentuan mengenai permodalan
h.
Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya
i.
Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
j.
Ketentuan mengenai sanksi
Pengesahan pendirian koperasi dicatat dalam buku daftar umum dan
diumumkan dalam Berita Negara. Harus memiliki pengurus dengan ketentuan
sebagai berikut :
a.
Tugas/kewajiban pengurus koperasi adalah memimpin organisasi dan
usaha koperasi serta mewakilinya di muka dan di luar pengadilan sesuai
dengan keputusan rapat anggota.
b.
Pengurus dapat mempekerjakan seorang atau beberapa orang untuk
melakukan pekerjaan sehari-hari.
29
c.
Pengurus bertanggung jawab melaporkan kepada rapat anggota tentang
segala sesuatu yang menyangkut tata kehidupan koperasi dan segala
laporan pemeriksaan atas tata kehidupan koperasi. Khusus mengenai
laporan tertulis dari badan pemeriksa, pengurus menyampaikan pula
salinannya kepada pejabat.
d.
Tiap-tiap anggota pengurus harus memberi bantuan kepada pejabat yang
sedang melakukan tugasnya.
e.
Pengurus wajib menyelenggarakan rapat anggota tahunan menurut
ketentuan yang tercantum di dalam anggaran dasar.
f.
Pengurus wajib mengadakan buku daftar anggota pengurus yang cara
penyusunannya dilakukan menurut ketentuan yang ditetapkan oleh
pejabat.
g.
Pengurus harus menjaga kerukunan anggota dan melayaninya. Untuk
mendirikan Koperasi harus melalui prosedur-prosedur yang harus
ditempuh sebagai berikut :
1) Persiapan
pendahuluan
yaitu
ada
orang
yang
mempunyai
kepentingan yang sama, ada tujuan yang sama, calon anggota
sekurang-kurangnya 20 orang dan calon anggota bertempat tinggal
dalam satu wilayah tertentu.
2) Persiapan mendirikan koperasi yaitu ada prakarsa untuk mendirikan
koperasi secara mantap dan dapat direalisasi dalam bentuk panitia,
ada konsep anggaran dasar koperasi dan panitia mengadakan
undangan rapat terhadap calon anggota, para pejabat pemerintah dan
kepala kantor koperasi setempat.
30
3) Rapat pendirian koperasi yaitu harus dibicarakan antara lain alasan
yang mereka lakukan untuk pendirian koperasi, tujuan didirikannya
koperasi, persetujuan didirikannya koperasi, perumusan anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga koperasi dan pemilihan pengurus
& badan pemeriksa serta penetapan orang yang menandatangani akta
pendirian koperasi.
4) Laporan dan permohonan pengakuan; Setelah rapat pembentukan
selesai, pengurus terpilih berkewajiban :
-
Membuat buku daftar anggota koperasi,
-
Membuat buku daftar pengurus,
-
Membuat laporan telah terbentuknya koperasi kepada yang
berwenang,
-
Mengirim surat permohonan pengakuan badan hukum kepada
kepala kantor direktorat koperasi setempat.
Standar Akuntansi Koperasi
Menurut Arifin Sitio dan Halomoan Tamba (2001) dalam bukunya yang
berjudul Koperasi Teori dan Praktik, menyatakan bahwa :
1.
Laporan keuangan koperasi meliputi : neraca, perhitungan hasil usaha,
laporan perubahan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan, serta
laporan perubahan kekayaan bersih sebagai laporan keuangan tambahan.
2.
Perhitungan hasil usaha harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari
anggota dan bukan anggota.
3.
Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada
perhitungan hasil usaha, berdasarkan perbandingan manfaat yang diterima
31
oleh anggota dan bukan anggota. Namun hal demikian sulit dilaksanakan
alokasi dapat dilakukan secara sistematis dan rasional. Metode alokasi
pendapatan dan beban harus diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
4.
Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi
dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih
koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan
tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu
melakukan penilaian kembali.
5.
Kopersi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah
pengelolaan, maka disusun laporan keuangan konsolidasi atau laporan
keuangan gabungan.
6.
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau penyerahan produk
atau penyerahan jasa kepada anggota dilaporkan secara terpisah pada
perhitungan hasil usaha sebagai penjualan kepada anggota atau pendapatan
dari anggota. Pendapatan sehubungan dengan transaksi penjualan produk atau
penyerahan jasa.
7.
Pendapatan yang realisasi penerimaannya belum pasti dicatat sebagai
pendapatan ditangguhkan dan disajikan dalam kelompok kewajiban.
Penjelasan secukupnya perlu diberikan dalam catatan atas laporan keuangan.
8.
Harga pokok penjualan yang timbul sehubungan dengan transaksi penjualan
produk kepada anggota disajikan secara terpisah pada perhitungan hasil usaha
koperasi. Harga pokok penjualan yang timbul sehubungan dengan transaksi
penjualan produk kepada bukan anggota disajikan sesuai dengan ketentuanketentuan dalam PAI 1984.
32
9.
Beban yang terjadi karena aktivitas dalam kaitannya dengan program khusus
merupakan pengorbanan ekonomis yang telah dimanfaatkan.
10. Beban harus disajikan secara terpisah antara beban usaha anggota dan bukan
anggota. Pengalokasian beban usaha tersebut sedapat mungkin didasarkan
atas perbandingan jumlah manfaat yang diterima. Dalam hal cara demikian
sulit dilaksanakan, maka alokasi dapat dilakukan secara sistematis dan
rasional. Metode koperasi yang digunakan diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan.
2.4.2 Landasan Asas Koperasi
Dalam melaksanakan kegiatannya, koperasi berdasar asas kekeluargaan,
sesuai dengan asas itu, dalam melakukan kegiatan usahanya koperasi harus
mementingkan kebersamaan. Artinya, pengelolaan koperasi dilakukan oleh, dari,
dan untuk para anggota secara kekeluargaan. Jadi, maju mundurnya koperasi
sangat bergantung pada keputusan dan kehendak para anggota secara keseluruhan.
Kunci penting dalam asas kekeluargaan itu adalah kebersamaan dan gotong
royong dalam menjalankan kegiatan koperasi agar para anggota dan pengurus
dapat menciptakan kesejahteraan bersama sesuai dengan kepastiannya masingmasing.
Landasan koperasi adalah dasar atau pedoman yang harus dimiliki oleh
setiap koperasi dalam menentukan arah, tujuan, dan kegiatan koperasi. Menurut
Suyanto dan Nurhadi (2003) dalam bukunya berjudul Ekonomi, secara rinci
landasan koperasi dapat diuraikan sebagai berikut:
33
1.
Landasan Idiil
Koperasi memiliki landasan idiil pancasila. Artinya, Koperasi harus
mendasarkan dirinya kepada Pancasila dalam upaya mencapai cita-citanya.
2.
Landasan Struktural
Landasan struktural koperasi adalah UUD 1945. Secara eksplisit Pasal 33
ayat 1 tidak menyebutkan koperasi sebagai salah satu bangun structural
perekonomian Indonesia. Akan tetapi, kata-kata asas kekeluargaan yang dapat
menjamin keberadaan struktural Koperasi (Kekeluargaan) merupakan asas
bagi seluruh koperasi.
3.
Landasan Mental
Koperasi memiliki landasan mental berupa kesetiakawanan dan kesadaran
pribadi. Maksudnya, diantara sesama anggota koperasi harus ada rasa
kesetiakawanan, kebersamaan, rasa kekeluargaan, sadar akan pentingnya
bekerja sama dan sekaligus mempunyai rasa percaya diri.
4.
Landasan Operasional
Landasan operasional berupa undang-undang dan peraturan-peraturan yang
disepakati secara bersama. Oleh karena itu landasan operasional koperasi
meliputi:
a.
Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok koperasi
b.
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi
2.4.3
Fungsi dan Tujuan Koperasi
Berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 menyatakan
bahwa:
34
1.
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2.
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sokogurunya.
4.
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
berupa usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
2.4.4
Prinsip-prinsip Koperasi
Menurut Arifin Sitio dan Halomoan Tamba (2001) dalam bukunya yang
berjudul Koperasi Teori dan Praktik, menyatakan bahwa :
“Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles) adalah ketentuanketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan disajikan sebagai
pedoman kerja koperasi”.
Sedangkan Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992
menyatakan bahwa:
a. Keanggotaan bersifat sukarela
b. Pengelolaan dilakukan secara sukarela
c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (keuntungan) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
35
d. Pemberian balas jasa yang terbatas
e. Kemandirian
f. Pendidikan perekonomian
2.4.5 Jenis-jenis Koperasi
Menurut Suyanto dan Nurhadi (2003) dalam bukunya yang berjudul IPS
Ekonomi, jenis-jenis koperasi berdasarkan fungsi adalah :
1.
Koperasi Konsumen
Koperasi konsumen merupakan koperasi yang beranggotakan para konsumen.
Pada hakekatnya ada dua tujuan penting didirikannya koperasi konsumen,
yaitu:
a.
Meningkatkan
kesejahteraan
anggota
koperasi
dengan
menjual
barangbarang konsumsi dengan harga relatif murah dan kualitas yang
baik
b.
Meningkatkan pendapatan para anggota koperasi melalui penghematanpenghematan pembelian barang konsumsi akibat lebih murahnya harga
barang-barang yang dijual koperasi Agar tujuan-tujuan koperasi itu
tercapai, maka barang yang akan dijual ke anggota harus :
c.
Dibeli langsung dari produsen;
d.
Memiliki ukuran, takaran dan timbangan yang benar
e.
Memiliki kualitas yang tinggi
36
2.
Koperasi Produsen
Koperasi produsen merupakan koperasi yang beranggotakan para produsen
barang atau jasa tertentu. Koperasi produsen didirikan dengan tujuan antara
lain :
a.
Menghindari persaingan diantara para produsen dalam menjual barang
hasil produksi, sehingga harga barang dapat dipertahankan pada tingkat
yang lebih menguntungkan.
b.
Mempertahankan mutu barang hasil produksinya agar tetap sesuai
dengan cita rasa atau selera konsumen, sehingga barang yang dihasilkan
tetap laku dipasar.
c.
Menjaga kestabilan harga barang yang dihasilkan melalui kesepakatan
terhadap jumlah barang yang dihasilkan.
3.
Koperasi Pemasaran
Koperasi Pemasaran menguntungkan bagi para konsumen. Koperasi
pemasaran merupakan koperasi yang kegiatan ekonominya memasarkan
barang atau jasa tertentu. Koperasi pemasaran bertujuan mencapai tingkat
harga yang menguntungkan bagi para anggota koperasi. Keuntungan
didirikannya koperasi adalah sebagai berikut :
a.
Harga akan dapat dijamin stabilitasnya
b.
Persaingan harga yang sering merugikan produsen dapat dihindarkan
c.
Ketersediaan barang-barang dipasar juga terjamin
37
4.
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi
simpan
pinjam
merupakan
koperasi
yang
meningkatkan
kesejahteraan anggotanya dengan kegiatan kredit berbunga murah. Koperasi
simpan pinjam tidak saja harus memberi pinjaman dengan tingkat bunga yang
rendah, tetapi ia harus memberikan pinjaman kepada anggota dengan
prosedur yang cepat dan mudah.
5.
Koperasi Serba Usaha
Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang kegiatan ekonominya
lebih dari satu bidang usaha. Oleh karena itu dalam koperasi serba usaha
bidang-bidang usaha atau kegiatan ekonomi seperti produksi, konsumsi,
kredit, pemasaran dan jasa dilakukan oleh koperasi itu secara bersama.
6.
Koperasi Jasa
Koperasi jasa merupakan koperasi dengan kegiatan utamanya pelayanan jasa.
Jasa dalam koperasi ini bukanlah seperti jasa pada koperasi simpan pinjam.
Layanan utama yang diberikan atau dijual oleh koperasi kepada anggotanya
dan masyarakat adalah berupa jasa antaralain jasa bidang angkutan, asuransi,
perlistrikan dan perumahan.
Menurut Panji Anoraga dan Ninik Wijaya (1992) dalam bukunya
Dinamika Koperasi dan Jenis-jenis Koperasi, berdasarkan hierarki organisasinya
adalah :
1.
Koperasi Primer
Ialah Koperasi yang anggotanya adalah orang-orang yang memiliki kesamaan
kepentingan ekonomi dan melakukan kegiatan usaha yang langsung melayani
38
para anggotanya tersebut, Contohnya adalah KUD di desa-desa dan koperasikoperasi tingkat primer lainnya.
2.
Koperasi Sekunder
Ialah Koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum koperasi karena
kesamaan kepentingan ekonomis mereka berfederasi (bergabung) untuk
tujuan efesiensi dan kelayakan ekonomis dalam rangka melayani para
anggotanya. Jenjang penggabungan ini bertingkat tingkat atau hanya setingkat
saja. Semua ini didasarkan kepada pertimbangan-pertimbangan kelayakan
dan efisiensi usaha dan pelayanan kepada para anggota. Koperasi Sekunder
dapat dibagi menjadi:
a.
Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5
Koperasi Primer
b.
Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 Koperasi
Pusat
c.
Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya 3 gabungan
koperasi.
2.4.6 Modal Koperasi
Menurut UU RI No. 25 tahun 1992 modal koperasi terdiri dari modal
sendiri dan modal pinjaman
1.
Modal Sendiri
Modal sendiri yang dimiliki koperasi adalah modal yang menanggung risiko
atau disebut juga dengan modal. Dikatakan menanggung risiko karena jika
39
koperasi menderita rugi dalam usaha ekonominya, modal sendiri koperasi
itulah yang digunakan untuk menutup kerugian. Modal sendiri meliputi:
a.
Simpanan Pokok
Simpanan pokok merupakan sejumlah uang besarnya sama banyak yang
wajib dibayarkan kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
b.
Simpanan Wajib
Simpanan wajib merupakan jumlah simpanan yang tidak harus sama,
yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dan waktu dalam
kesempatan tertentu.
c.
Dana cadangan
Dana cadangan merupakan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan
sisa hasil usaha, untuk menambah modal sendiri dan menutup kerugian
koperasi bila perlu.
d.
Hibah
Hibah merupakan sejumlah uang yang didapatkan koperasi dari
sumbangan atau bantuan pihak lain secara sukarela.
2.
Modal Pinjaman
Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 41 Ayat (3), modal pinjaman dapat
berasal dari:
a.
Anggota
b.
Koperasi lainnya dan atau anggota
c.
Bank dan atau lembaga keuangan lainnya
d.
Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya
e.
Sumber lainnya yang sah
40
3.
Permodalan Koperasi
Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri
dapat berasal dari :
a.
Simpanan pokok, adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama
banyaknya yang harus kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi.
b.
Simpanan wajib, adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayar
oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan.
Simpanan wajib dapat diambil kembali dengan cara-cara yang diatur
lebih lanjut dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan keputusan
rapat anggota.
c.
Dana cadangan, adalah sejumlah uang diperoleh dari penyisihan sisa
hasil usaha, yang dimaksud untuk memupuk modal sendiri dan untuk
menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Modal koperasi yang berasal
dari penyetoran anggota dapat berbentuk simpanan pokok, simpanan
wajib dan simpanan sukarela.
d.
Simpanan sukarela, adalah suatu jumlah tertentu dalam nilai uang yang
diserahkan oleh anggota atau bukan anggota kepada koperasi atas
kehendak sendiri sebagai simpanan. Simpanan sukarela dapat diambil
kembali setap saat. Selain dari modal sendiri untuk mengembangkan
usahanya koperasi dapat menggunakan modal pinjaman dengan
memperhatikan kelayakan dan kelangsungan usahanya. Modal pinjaman
dapat berasal dari :
41
-
Anggota
-
Koperasi lainnya dan atau anggotanya
-
Bank dan lembaga keuangan lainnya
-
Sumber lain yang sah
Pinjaman yang diperlukan dari anggota termasuk calon anggota yang
memenuhi syarat. Pinjaman dari koperasi lainnya dan atau anggotanya
didasari dengan perjanjian kerja sama antar koperasi. Pinjaman dari Bank
dan lembaga keuangan lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumber lainnya yang sah
adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui
penawaran secara umum. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya
dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
e.
Sisa Hasil Usaha
Sisa hasil usaha adalah laba bersih atau pendapatan yang diperoleh dalam
setahun dikurangi dengan penyusutan dan biaya-biaya dari tahun buku
yang bersangkutan. Sisa hasil usaha dapat dibagi atas sisa hasil usaha
yang diperoleh dari para anggotanya dan sisa hasil usaha bukan dari
transaksinya dengan para anggota. Kedua jenis ini dapat dibedakan antara
lain bahwa sisa hasil usaha dari anggota dapat dikembalikan kepada
anggota sedangkan sisa hasil usaha yang diperoleh bukan dari anggota
tidak dibagikan kepada anggota.
42
Sisa hasil usaha setelah dikurangi dengan bagian yang dikembalikan
kepada anggota dapat dibagikan untuk :
1) Cadangan koperasi
2) Dana pengurus
3) Dana pegawai/karyawan
4) Dana pendidikan koperasi
5) Dana pembangunan daerah kerja.
2.4.7 Perangkat Organisasi Koperasi
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 21 menyebutkan
bahwa, perangkat organisasi koperasi meliputi :
1.
Rapat anggota
Koperasi harus melaksanakan rapat anggota paling sedikit dalam satu tahun.
Kedudukan rapat anggota dalam koperasi sangat penting, hal ini ditegaskan
dalam UU No.25 tahun 1992 bahwa:
a.
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
b.
Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam
anggaran dasar.
2.
Pengurus Koperasi
Tugas Pengurus Koperasi meliputi:
a.
Mengelola koperasi dan usahanya
b.
Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi
43
3.
c.
Menyelenggarakan rapat anggota
d.
Mengajukan laporan keuangan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
e.
Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan investasi secara tertib
f.
Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Pengawas Koperasi
Prosedur mengenai pembentukan pengawas dan ketentuan mengenai tugas
maupun wewenang pengawas diatur dalam UU Perkoperasian No. 25 tahun
1992 Pasal 38 dan 39. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai
anggota pengawas ditetapkan dalam anggaran dasar. Pembentukan pengawas
koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota serta
bertanggungjawab kepada rapat anggota. Sedangkan tugas dan wewenang
koperasi adalah sebagai berikut:
1) Tugas
a.
Melakukan
pengawas
terhadap
pelaksanaan
kebijakan
dan
pengelolaan koperasi.
b.
Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
2) Wewenang:
a.
Meneliti catatan yang ada di koperasi
b.
Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
3) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasan terhadap pihak ketiga.
4.
Pemeriksaan Koperasi
Pemeriksaan atas laporan keuangan badan usaha koperasi yang dilakukan
oleh Koperasi Jasa Audit dan Kantor Akuntan Publik harus sesuai dengan
44
norma pemeriksaan akuntan. Pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan laporan
keuangan yang diperluas dengan aspek lainnya yaitu aspek organisasi, tata
laksana, usaha, dan ekonomi diluar laporan keuangan sesuai dengan lingkup
perjanjian penugasan. Pemeriksaan koperasi bertujuan untuk memberikan
pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan koperasi yang sesuai
dengan prinsip akuntansi Indonesia yang diterapkan secara konsisten. Dan
memberikan saran perbaikan atas aspek organisasi, tata laksana, usaha dan
ekonomi dalam kaitannya dengan pelaksanaan asas dan sendi dasar koperasi.
Ruang lingkup pemeriksaan laporan keuangan koperasi adalah neraca,
perhitungan hasil usaha, laporan perubahan posisi keuangan dan catatan asas
laporan keuangan, serta laporan keuangan kekayaan bersih sebagai laporan
keuangan tambahan. Ruang lingkup ini dapat diperluas tergantung pada
perjanjian penugasan yang dibuat oleh pemberi tugas dengan Koperasi Jasa
Audit atau Kantor Akuntan Publik.
Surat penugasan berisi antara lain sifat pemeriksaan, ruang lingkup
pemeriksaan serta tanggung jawab dan kewajiban masing-masing pihak. Ruang
lingkup pemeriksaan aspek lain di luar laporan keuangan mencakup pengkajian,
pengujian, dan penilaian terhadap aspek organisasi, tata laksana, usaha dan
ekonomi dalam kaitannya dengan pelaksanaan asas dan sendi dasar koperasi.
Pemeriksaan ini dapat menindentifikasikan kelemahan dan kekuatan aspek tata
laksana dan usaha koperasi yang diberikan serta memberikan saran perbaikan.
Penilaian sistem pengawasan intern koperasi. Sistem pengawasan intern dalam
rangka pemeriksaan akuntan publik atas laporan keuangan dapat dibagi 2 yaitu :
45
1.
Pengawasan administratif yang meliputi, tetapi tidak terbatas pada organisasi
dan semua prosedur serta catatan yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan yang mengarah pada otorisasi manajemen atas suatu
transaksi. Otorisasi ini suatu fungsi manajemen yang secara langsung
berhubungan dengan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan organisasi
dan merupakan titik pangkal dari penyelenggaraan pengawasan akuntansi
terhadap transaksi.
2.
Pengawasan akuntansi meliputi organisasi, semua prosedur dan catatan yang
berhubungan dengan pengamanan harta kekayaan, serta dapat dipercayainya
catatan keuangan. Karena itu, pengawasan ini harus disusun sedemikian rupa,
sehingga memberi jaminan yang memadai bahwa :
a.
Transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi manajemen, baik yang
bersifat umum mapun yang khusus.
b.
Transaksi dibukukan sedemikian rupa, sehingga :
1) Memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan
Prinsip Akuntansi Indonesia atau kriteria lain yang berlaku bagi
laporan keuangan dan
2) Untuk menyelenggarakan pertanggunganjawaban atas aktivitas
perusahaan.
3) Setiap kegiatan yang berkenaan dengan aktiva hanya diperkenankan
apabila sesuai dengan otorisasi manajemen.
c.
Pertanggungjawaban pencatatan akuntansi biaya dibandingkan dengan
aktiva yang ada dalam selang waktu yang wajar dan bila ada selisih
diambil tindakan penyelesaian yang tepat.
Download