SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Mendag Ajak Asosiasi Peduli Perlindungan Konsumen dan HAKI Jakarta, 5 Juni 2013 – Untuk mengetahui secara langsung implementasi Peraturan Menteri Perdagangan No. 53 Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan, hari ini (Rabu, 5/6), melakukan dialog dengan beberapa perwakilan asosiasi di pusat perbelanjaan Summarecon Mal Serpong, Tangerang. Para perwakilan tersebut merupakan anggota dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Asosiasi Pemasok dan anggota Forum Komunikasi Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. “Dialog ini ditujukan untuk mengetahui sejauh mana kepedulian asosiasi-asosiasi tersebut terhadap para pemasok produk Indonesia, kepedulian terhadap perlindungan konsumen, serta pemahaman terhadap HAKI. Pemilihan Summarecon Mal Serpong ini kami lakukan dengan pertimbangan bahwa pusat perbelanjaan tersebut menjual produk dan merek lokal, serta produk UMKM di atas 75%,” jelas Gita Wirjawan. Mendag menjelaskan bahwa pertumbuhan perdagangan modern yang ditandai dengan pertumbuhan pusat belanja dan toko modern didorong oleh urbanisasi, peningkatan pendapatan penduduk dan perubahan gaya hidup. Pertumbuhan pusat belanja dan toko modern pada dasarnya merupakan gambaran dari peningkatan standar hidup masyarakat. Keberadaan pusat belanja dibutuhkan sebagai sarana pemasaran bagi jaringan ritel nasional maupun multinasional. Perubahan gaya hidup konsumen telah disikapi oleh pengelola pusat belanja dan toko modern dengan melakukan perubahan konsep dan format toko atau ruang usaha sesuai dengan keinginan konsumen akan suasana belanja yang lebih santai dan nyaman. Pelaku usaha pusat belanja yang tergabung dalam Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) tahun 2012 mencapai 300 anggota, dimana hampir 30% berada di DKI Jakarta. Pertumbuhan toko modern di Indonesia selama 2012-2015 diperkirakan berada pada kisaran 4,5-5% per tahun. Menurut Mendag, pelaku usaha ritel modern merupakan pelaku usaha di bidang distribusi dan merupakan salah satu binaan Kementerian Perdagangan. Jumlah gerai ritel modern yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) mencapai 20 ribu gerai. Pertumbuhan gerai hypermarket rata-rata sebesar 30% per tahun, supermarket 7% per tahun dan mini market sekitar 15% per tahun. 1 Total omzet penjualan ritel modern mencapai Rp 135 triliun pada tahun 2012 dan diperkirakan pada tahun 2013 mencapai Rp 150 triliun (65% makanan dan 35% non makanan). Dari jumlah belanja makanan, hypermarket mengambil porsi 35%, minimarket 35% dan supermarket 30%. Sementara dari segi penyerapan tenaga kerja, sebanyak 560 anggota ritel modern yang bernaung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang. Pada kesempatan ini, Mendag juga menghimbau kepada para anggota APRINDO beserta pemilik mal untuk memulai gerakan kampanye “bebas CD bajakan” (self-regulation); menerapkan SNI wajib, label, kartu manual dan kartu garansi dalam bahasa Indonesia; serta mempromosikan dan menjual produk Indonesia. Sekilas Profil Summarecon Mal Serpong Summarecon Mal Serpong (SMS) merupakan pusat belanja yang unik, megah dan mewah di kawasan Serpong, Tangerang. SMS yang diresmikan pada 28 Juni 2007 dan berdiri di atas lahan seluas 50.000 m2 ini adalah pengembangan tahap pertama dengan sistem full-leased mall, yang dalam kurun waktu 10 tahun ke depan akan dikembangkan dalam tiga tahap. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan di kawasan Summarecon Serpong, pada 27 Oktober 2011 Summarecon Mal Serpong Tahap 2 resmi dibuka. SMS Tahap 2 dengan konsep arsitektur modern dan ramah lingkungan merupakan perluasan dari SMS Tahap 1, dibangun sesuai dengan rencana awal pengembangan kawasan komersial Sentra Gading Serpong. SMS Tahap 2 memiliki luas 60.000 m2, terdiri dari 3 lantai dan dipenuhi oleh kurang lebih 180 tenant. Dengan adanya pengembangan ini, maka total SMS secara keseluruhan seluas 110.000 m2. SMS Tahap 2 hadir menyempurnakan konsep yang telah dikembangkan di tahap sebelumnya, tiga buah atrium secara total melengkapi SMS sebagai area yang dapat dimanfaatkan untuk penyelenggaraan kegiatan besar, pameran maupun peluncuran produk. Selain itu, Downtown Walk yang senantiasa menjadi destinasi masyarakat, juga diperluas dengan penambahan 3 buah panggung. Downtown Walk juga akan dilengkapi fasilitas F&B Pad. SMS Tahap 2 juga memberikan pilihan berbelanja yang lebih beragam kepada pelanggan, dengan bergabungnya anchor tenant terpilih. Kenyamanan berbelanja pengunjung SMS juga disempurnakan dengan penambahan area parkir yang secara keseluruhan SMS memiliki kapasitas parkir mobil hingga 4.000 kendaraan. Kehadiran SMS sejak Tahap 1 di wilayah Serpong telah berhasil mentransformasi gaya hidup masyarakat Serpong. Kesuksesan Downtown Walk menjadi ikon gaya hidup masyarakat, bahkan memberikan inspirasi bagi pusat hiburan lainnya di wilayah Serpong dan Jakarta. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Arlinda Imbang Jaya Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Nurlaila Nur Muhammad Direktur Bina Usaha Perdagangan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-23528683/021-23528693 Email: [email protected] 2