sraddha mala - Kadam Choeling Indonesia

advertisement
SRADDHA MALA
Untaian Keyakinan
Indonesia Gaden Syeydrub Nampar Gyelwei Ling
Kadam Choeling Indonesia
Kata Pengantar
Panitia Pembangunan Biara
Oleh: Rudiyanto Tan (Ketua Panitia)
Dua tahun lebih proyek pembangunan biara Lamrim Kadam
Choeling Indonesia telah berjalan. Dengan bimbingan Guru
Dagpo Rinpoche dan Suhu Bhadraruci, selama dua tahun terakhir
Panitia Pembangunan Biara melakukan banyak usaha untuk
mencari dan mengakuisisi lahan tanah yang cocok sebagai lokasi
biara, menyusun proposal dan melakukan program-program fund
raising, membuat master plan biara termasuk filosofi dan budaya
arsitektur yang akan digunakan, dan mengajak orang banyak
terutama keluarga besar KCI untuk berkontribusi, baik secara
materi dan moril, untuk keberhasilan proyek ini.
Sampai saat ini, melalui program-program fund raising
seperti proposal pembangunan untuk tanah biara atau lebih
dikenal dengan ‘Program Anathapindika’, program ‘Menggali Jejak
Arya Tara di Bumi Nusantara’, dan dukungan dari program ‘Sejuta
Pelita Harapan’, dana telah terkumpul sebesar ± Rp. 6,5 miliar
dengan kontribusi lebih dari seribu orang donatur.
3
Untuk lokasi biara, panitia telah melakukan survei di lebih dari
dua puluh lima lokasi, dua di antaranya telah menjadi fokus utama
untuk diproses lebih lanjut. Tanah yang pertama berlokasi di Desa
Donomulyo yang terletak di Kabupaten Malang. Konflik yang
sangat rumit antara dua pemilik tanah menjadi halangan utama
yang menghambat keberhasilan transaksi ini. Lebih dari setahun
panitia melakukan proses negosiasi dan mencoba membantu
menyelesaikan konflik tersebut namun belum berhasil. Di awal
tahun 2014, panitia memutuskan untuk memindahkan fokus ke
lokasi lain yang terletak di Desa Suko Anyar, Kecamatan Kesamben,
Kabupaten Blitar. Pendekatan aspek sosial telah dilakukan dengan
warga setempat, pemilik lahan, perangkat desa, tokoh masyarakat,
dan pemerintah di kabupaten, termasuk dengan Bupati. Hingga
kini, respon dari orang-orang terkait sangat positif. Proses yang
sedang terjadi dan masih berlangsung adalah proses negosiasi
harga dan persiapan pengalihan hak kepemilikan ratusan warga
pemilik tanah tersebut.
Secara keseluruhan, belum ada kemajuan signifikan yang
dicapai panitia dan jadwal kemajuan proyek ini memang terlambat
dibandingkan dengan rencana awal. Selama pelaksanaan proyek
ini, panitia merasakan banyak kesulitan dan halangan yang
muncul sehingga kemajuan tidak seperti yang diharapkan.
Walaupun demikian, besar harapan kita semua agar panitia dapat
4
menyelesaikan proses akuisisi tanah ini dalam waktu dekat dan
menyelesaikan proyek pembangunan biara secepat mungkin.
Sungguh keberuntungan luar biasa bahwa Guru Dagpo
Rinpoche dalam usia delapan puluh dua tahun masih terus
membimbing kita semua. Tentu saja kita berharap bahwa
Rinpoche masih akan terus membimbing kita hingga waktu yang
sangat lama. Arahan, bimbingan, dan inspirasi Rinpoche sangat
dibutuhkan karena Biara Indonesia Gaden Syeydrub Nampar
Gyelwei Ling ini dibangun atas dasar kelanjutan dari Biara Dagpo
Shedrup Ling yang saat ini ada di India. Biara Dagpo adalah
satu-satunya biara di dunia yang menerapkan Lamrim sekaligus
melanjutkan biara Dagpo Shedrup Ling Tibet yang selama ini
telah menerapkan tradisi Vinaya Mulasarwastiwada dengan ketat.
Seluruh biara ini adalah biara yang menerapkan praktik dharma
dan Lamrim yang murni dan Guru Dagpo Rinpoche adalah sosok
teladan utama sekaligus pemegang silsilah.
Secara khusus, Biara Indonesia Gaden Syeydrub Nampar
Gyelwei Ling ini nantinya merupakan biara yang mewarisi silsilah
emas yang tak terputus. Kita tentunya berharap Guru Dagpo
Rinpoche bisa melihat langsung hasil kerja keras, perjuangan, dan
dedikasi Beliau dalam menyebarkan ajaran khususnya di Indonesia
melalui persembahan biara Lamrim dari murid-muridnya. Dengan
biara ini, kita juga berharap Guru Dagpo Rinpoche bisa merasakan
5
langsung bahwa ajarannya akan terlestarikan untuk waktu yang
sangat lama di Indonesia. Oleh karena itu, proyek pembangunan
biara sangat mendesak dan harus segera diselesaikan.
Untuk menyelesaikan proyek pembangunan biara ini dengan
segera, tentunya kita harus menciptakan sebab-sebab yang mampu
mengatasi semua halangan yang muncul. Dari awal proyek ini
berlangsung, Suhu Bhadra Ruci selalu mengatakan karena biara
Lamrim ini akan berdampak terhadap orang yang sangat banyak
dan akan bertahan dalam waktu yang lama, halangan yang akan
muncul juga pasti akan besar dan berat dan tentunya butuh karma
orang banyak, bukan hanya karma sebagian orang tetapi karma
orang banyak untuk mengatasinya, terutama keluarga besar KCI.
Karena kita semua berhubungan dengan biara ini dan
merupakan milik kita bersama, mari kita bersama-sama menjadi
satu kekuatan besar berdoa dan berlindung kepada para Buddha,
Arya Tara, dan Guru besar lainnya supaya Guru Dagpo Rinpoche
dan Suhu Bhadra Ruci berumur panjang sehingga terus dapat
membimbing kita. Kita berdoa dan berlindung supaya semua
halangan yang muncul dapat teratasi. Kita berdoa dan berlindung
supaya tubuh, ucapan, dan pikiran kita diberkahi sehingga kita
dapat menciptakan sebab-sebab untuk keberhasilan proyek
pembangunan biara ini.
6
Sebagai penutup, kami ingin mengucapkan terima kasih
yang tulus kepada semua pihak yang telah mendukung proyek ini
secara materi dan moril sampai saat ini. Dukungan Anda telah
membuat orang-orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaan
proyek biara ini, khususnya Panitia Pembangunan Biara, menjadi
lebih semangat dan lebih terinspirasi dalam berkarya.
Semoga Biara Lamrim KCI dapat segera terealisasi untuk
dipersembahkan kepada Guru kami. Semoga Biara Lamrim ini
menghasilkan Guru-guru besar di masa mendatang. Semoga
semakin banyak orang yang dapat belajar dan mempraktekkan
Lamrim dalam perjalanan hidupnya.
7
Tiga Doa dengan Ketulusan Hati
dan Keyakinan untuk Biara
Persembahan Bersama untuk Guru
Oleh: YM Suhu Bhadra Ruci
Bandung, 19 Juni 2014
Pelestarian buddhadharma pada intinya adalah penerusan
realisasi akan ajaran tersebut, yang terwujud melalui praktek yang
sungguh-sungguh. Biara yang dengan bergotong-royong sedang
kita bangun selama dua tahun terakhir ini, merupakan faktor
teramat penting dalam menyukseskan upaya mempertahankan
ajaran. Dari sudut pandang lainnya, membangun Biara juga
merupakan persembahan terunggul, wujud rasa bakti tertinggi
terhadap Guru-guru spiritual kita, untuk membalas kebaikan,
demi menyenangkan hati mereka. Merenungkan manfaat
membangun Biara, sudah seharusnya kita antusias terhadap cita
mulia nan bajik ini.
Apa yang saya percaya, bahwa suatu hal bermanfaat besar,
umumnya baru bisa diraih melalui upaya yang tak kalah istimewa
9
besarnya. Yang Mulia Atisha mengarungi samudera ganas tiga belas
bulan, Bodhisattwa Taktungu memotong dagingnya sendiri, serta
pengorbanan luar biasa para Guru Silsilah lainnya, yang kemudian
memberi manfaat lintas benua, lintas abad, melampaui dunia. Maka
senantiasa saya wantikan, membangun Biara juga bakal melewati
hal serupa. Seperti dikatakan Gyelse Tokme, bahwa sebesar upaya
yang kita kerahkan, sebesar itu pula kebajikan yang kita petik.
Berikutnya, teramat penting untuk mendasarkan upaya kita
pada yang satu ini, sebagai jaminan keberhasilan, yaitu meletakkan
keyakinan pada Guru Spiritual. Lalu mengikatnya dengan bersama
memanjatkan doa permohonan agar keberuntungan muncul,
halangan disingkirkan. Mengapa hal ini dapat dan mungkin
terjadi? Dengan berbakti kepada guru spiritual, salah satu dari
delapan manfaat yang dijelaskan dalam Kitab Suci adalah kita akan
mencapai semua tujuan baik yang sementara maupun tertinggi.
Di sinilah yang dimaksud lenyapnya rintangan dan datangnya
keberuntungan.
Dalam kumpulan tiga teks singkat telah disusun upaya untuk
menyatupadukan segenap keluarga besar KCI melalui kekuatan
doa yang terberkahi para guru spiritual, Buddha dan Bodhisatwa.
Agar berkah bisa bekerja, tergantung pada diri kita, ada atau
tidaknya devotion pada guru spiritual kita. Jika kemudian kita
melakukan puja tanpa dilandasi rasa bakti pada guru, maka yang
10
kita lakukan adalah pelafalan semata, sebatas pengulangan kata.
Maka berharap berkah ibarat bunga angkasa.
Secara singkat tentang manfaat melaksanakan puja ini
adalah dengan pelafalan Gugusan Keberuntungan Mulia kita akan
dilindungi dari segala kemalangan, kesalahan dan kekeliruan,
menghimpun semua kualitas baik, dan keberuntungan; Melafalkan
tujuh kali Dharani Arya Mani Bhadra akan membawakan kita
keberhasilan terutama dalam segala hal penunjang kebutuhan
aktivitas terkait Triratna. Lalu pelafalan Sutra Gyaltsen Tsemo, akan
menganugerahkan kita kemenangan, keberuntungan, kemurnian,
ketenaran, kejayaan, dan kemakmuran abadi. Manfaat serta tujuan
tersebut dipaparkan langsung oleh Buddha Sakyamuni, tapi untuk
bisa melihatnya apalagi memperolehnya, tak bisa sekadar ongkos
mulut. Adalah ketulusan hati terutama keyakinan yang akan
melahirkan, mempertahankan, serta mengembangkan semua
kualitas baik tersebut, sebagaimana dikatakan dalam berbagai Kitab
Suci. Dengan cara yang demikian, mengandalkan sepenuhnya
upaya kita pada guru spiritual, pada doa yang diberkahi para
Buddha dan Bodhisattwa, niscaya Biara akan berhasil terbangun,
tak hanya secara materi, tapi baik jasmani pun rohaninya.
Sarwa manggalam.
11
Gugusan Keberuntungan yang Mulia
Sanskerta: Arya Mangala Kuta Nama Mahayana Sutra
Tibet: Phagpa Trasyiy Tsegpa Shey Jawa Thegpa Chenpoi Do
SANGGYEY DANG JANGCHUB SEMPAH THAMCEY LA CHAG
TSHEL LO.
Hormat kepada para Buddha dan Bodhisatwa.
DI KEY DAG GIY THOYPA DUY CIG NA, COMDENDEY RIWO CHOG
GI NEY, TrASYIY TSEGPEI PHODrANG, METOG TSEGPEI TSHEL
DOJE TSEGPEI GUR KHANG, RINCHEN PUNGPEI THrI, GE SAR
PEMEI DEN LA SHUG TE, TrASYIYPEI KHOR MANGPO DANG DENPA, JANGCHU SEMPA CHENPO TONG TSA GYEY KYIY KORWA NI.
Demikianlah yang kudengar. Pada satu ketika, Sang Bhagavan
sedang berada di Gunung Unggul, di dalam istana Gugusan
Keberuntungan, berdiam di hutan kecil di bawah naungan kanopi
vajra, di atas tahta gundukan permata, di atas teratai yang berpijar,
diiringi rombongan besar pembawa keberuntungan, dikelilingi
1.008 Bodhisatwa, para Bodhisatwa agung,
13
DI TA TE, JANGCHUB SEMPA TrASYIY CHOGPA, JANGCHUB SEMPA TrASYIY DUY DANG, JANGCHUB SEMPA TrASYIY GYEN DANG,
JANGCHUB SEMPA TrASYIY KUNTU ZIG DANG, JANGCHUB [245]
SEMPA TrASYIY YONGSU KHYAB DANG, TrASYIY JANGCHUB
SEMPA NAMKHEI NYINGPO DANG, TrASYIY JANGCHUB SEMPA
SEI NYINGPO DANG, TrASYIY JANGCHUB SEMPA LUNG GI NYINGPO DANG, TrASYIY JANGCHUB SEMPA MEI NYINGPO DANG,
TrASYIY JANGCHUB SEMPA CHUI NYINGPO DANG, TrASYIY
JANGCHUB SEMPA DOI NYINGPO DANG, TrASYIY JANGCHUB
SEMPA RINPOCHEI NYINGPO DANG, TrASYIY JANGCHUB SEMPA
KOYPA THAYEY DANG,
termasuk Bodhisatwa Mangala Vara, Bodhisatwa Mangala
Samgraha, Bodhisatwa Mangala Alamkara, Bodhisatwa Mangala
Avaloka,
Bodhisatwa
Mangala
Sarvavyapin,
Bodhisatwa
Akasagarbha yang jaya, Bodhisatwa Ksitigarbha yang jaya,
Bodhisatwa Vayugarbha yang jaya, Bodhisatwa Agnigarbha yang
jaya, Bodhisatwa Jalagarbha yang jaya, Bodhisatwa Asmagarbha
yang jaya, Bodhisatwa Ratnagarbha yang jaya, dan Bodhisatwa
Anantavyuha yang jaya.
DESHIN DU NAMPAR ZIG DANG, LODrOY CHOG DANG, OYPAGMEY DANG, TSHEPAGMEY DANG,SANGGYEY OYSUNG DANG,
TrASYIY DAMPEI TOGCEN DANG, TrASYIY THU TOB DANG DENPA
LAG NA DOJE DANG, TrASYIY KHYENPA DANG DENPA JAMPEL
DANG, TrASYIY THUGJE DAN DENPA CENREYZIG WANGCHUG
14
DANG,SYARII BU DANG RABJOR LA SOGPA TrASYIYPEI KHOR
TONGTSA GYEY DANG,
Sama halnya, Vipasyin, Uttaramati, Amitabha, Amitayus, Buddha
Kasyapa, Satsvetaketu yang jaya, Vajrapani yang jaya dan digdaya,
Manjusri yang jaya dan bijak, Avalokitesvara yang jaya dan
berwelas asih, Sariputra, Subhuti, dan seterusnya, satu rombongan
pengiring pembawa keberuntungan, berjumlah 1.008 dalam
jumlah.
SHEN YANG LHA DANG LU DANG, NOYJIN DANG, DrIZANG DrUL
BUM DANG DANG, MI DANG MI MAYINPEI TSHOG RABTU MANGPO DAG THAB CIG [246]TU SHUG TE,
Juga, para dewa, naga, yaksa, gandharwa, roh kusmanda,
kerumunan besar manusia dan non-manusia yang berkumpul
bersama.
DEI TSHE DEI DUY NA JAMPEL SHOEN NUR GYURPA TEN LEY
LANG TE, COMDENDEY LA KORWA MANGDU DZEY DE, PUYMO
YEYPOI LHA NGA SA LA TSUG TE, COMDENDEY LA DIKEY CEY
SOEL TO.
Kemudian, pada waktu itu, pemuda Manjusri bangkit dari
duduknya dan ber-pradaksina mengelilingi Sang Bhagavan
berulang kali. Dengan lutut kanan menumpu bumi, Ia berkata
pada Sang Bhagavan,
15
COMDENDEY TrASYIY DANG DENPEI KHOR MANGPO SHUGPEI KAB DIR THOGMAR TrASYIY SYING GEWA, BARDU TrASYIY
SYING GEWA, THAMAR TrASYIY SYING GEWA, TrA MI SYIYPA
THAMCEY SHIWAR JEYPA, TrASYIYPA THAMCEY YONGSU DU
BARJEYPA,NYEY KYON SELWA LEGPEI YOENTEN THAMCEY
YONGSU DU BARJEYPA, PEL DANG KELWA ZANGPOR JEYPEI DO
CIG TEN DU SOEL SHEY SHUYPA DANG,
Bhagavan, dengan para pembawa keberuntungan yang kini telah
berkumpul, saya memohon agar anda berkenan mengajarkan sutra
yang jaya dan bajik di awal, jaya dan bajik di pertengahan, jaya dan
bajik di akhir; sutra yang akan menghilangkan kemalangan, yang
akan menghimpun semua keberuntungan, yang akan menghalau
segala kesalahan dan kekeliruan dan menghimpun semua kualitas
sempurna, dan yang akan membawa kemuliaan dan nasib baik.
COMDENDEY KYIY SHEL DZUMPA DZEY NEY DI KEY CEY KATSEL TO,JAMPEL SHEN YANG TrASYIY DANG DENPEI KHOR NAM
NYOEN CIG, NGEY NGOEN DrAMZEI LUY KYIY MI ZEY KYI JIGTEN
GYI KHAM DIR TSHEL LO TONG THUBPEI TSHE, YANGDAGPAR
DZOGPEI SANGGYEY TrASYIY THAMCEY JUNGWEI PEL ZIJIY CEY
JAWA LA TrASYIY TSEGPA SHEY [247]JAWA THEGPA CHENPO DO.
Sang Bhagavan tersenyum dan berkata, Manjusri, dan semua
rombongan pembawa keberuntungan, dengarkanlah. Di masa
lampau, di bumi perkasa ini, ketika jangka hidup manusia
16
masih ribuan tahun lamanya, dengan tubuh Brahmana, Aku
mendengarkan sebuah sutra Mahayana, Gugusan Keberuntungan,
dengan ribuan kualitas sempurnanya, di hadapan Buddha yang
sepenuhnya tercerahkan, Sarva Mangalam Bhava Sritejas.
YOENTEN TONG DEN SHEY JAWEI CHOY KYI NAM DrANG DI
THOY TE,ZUNG SHING CANG TE LAG SYING SYEY DE, JIGTEN GYI
KHAM DI LA LEG NYEY KYIWANG GIY TrA MI SYIYPEI TAG MANG
DU JUNG TE, DU TSHOY NYEYPA DANG, KYEWA NYEYPA DANG,
LO DA MI SYIYPA LA SOGPA DANG, LEY JA NYEYPA DANG, ZEYZA
NYEYPA DANG, GOY TSEM NYEYPA DANG, KHYIM UB NYEYPA
DANG, DrOG TSEL NYEYPA DANG, NOR SEL NYEYPA DANG, TA
CHUG SEL NYEYPA DANG, NA NYEYPA DANG, SYI NYEYPA, LAM
DU JUG NYEYPA DANG, RO DrANG NYEYPA DANG, SYIYJA NYEYPA DANG, DUR DAB NYEYPA LA SOG TE TrA MI SYIYPA THAMCEY
RABTU SHIWAR JEYPA,
Aku mengingat, melafalkan, dan mengajarkannya. Melalui
kekuatan kebaikan dan keburukan, banyak pertanda kemalangan
yang terbit di dunia ini, semisal waktu yang buruk, kelahiran yang
buruk, bulan-bulan buruk, tahun-tahun buruk, dan seterusnya;
kesalahan dalam bertindak, ketika makan, ketika berpakaian,
ketika membangun rumah, ketika mencari sahabat, ketika
menyimpan kekayaan, ketika memelihara kuda dan ternak; masalah
yang timbul dari penyakit, dari kematian, dari perjalanan, dari
17
mengantarkan orang mati, dari menyiapkan upacara pemakaman,
dari menyiapkan tempat pemakaman, dan seterusnya.
TrASYIYPA THAMCEY RABTU DUWAR JEYPA, NYEY KYOEN
THAMCEY RABTU SELWA, LEGPEI YOENTEN THAMCEY YONGSU
DUWAR JEYPA, PEL DANG KELWA ZANGPOR GYURPA, THOG
THAH BARDU GEWA, SOYNAM THAMCEY YONGSU DUYPA,
TrASYIY KYI TSHOG THAMCEY CHAR SHING SYEYPA, DIG DrIB
THAMCEY MEYPAR PHAGPA TrASYIY [248]TSEGPA CHENPOI DO
NGEY KHOY LA TEN GYIY,
Sutra Mahayana ini, Gugusan Keberuntungan, menghalau semua
pertanda kemalangan. Ia menghimpun semua keberuntungan,
menghalau segala kesalahan dan masalah, menghimpun semua
kualitas sempurna, membuat segala-gala menjadi jaya dan
beruntung, menjadikan semuanya baik di awal, pertengahan, dan
akhir. Ia menghimpun semua kebajikan, menyebabkan semua
pertanda baik muncul dan diketahui, menjadikan semuanya
agung serta terbebas dari kesalahan dan kekaburan. Sutra ini akan
kuajarkan kepada kalian.
DI THOY SAM TSAM SYING JOYPA TSAM GYIY, TrA MI SYIYPA
THAMCEY RABTU SHIWAR JEYPA, MO NGENPA DANG, MI TEY
NGENPA DANG, TrA TAG NGENPA DANG, TEY NGENPA THAMCEY DOGPAR JEPEI DO DE SEMCEN THAMCEY LA PHENPA DANG,
18
MENPA DANG DEWEI CHIR KHYOY LANGEY TEN GYIY, RABTU
NYOEN LA YIY LA CHONG SYIG CE KAH TSEL TO.
Dengan mendengar atau menuliskannya, dengan semata
melafalkannya, segala kemalangan akan lenyap. Semua ramalan
buruk, pertanda buruk dalam mimpi, ramalan cermin yang
buruk, dan gelagat buruk akan lenyap. Untuk memberikan
manfaat, penawar, dan kebahagiaan pada semua makhluk, Aku
akan mengajarkan sutra ini kepada kalian. Dengarkan baik-baik.
Camkan dalam batin kalian.
DE LA JAMPEL GYIY LEG SO LEG SO, COMDENDEY SEMCEN
THAMCEY KYI TrA MI SYIYPA THAMCEY DOGPAR JEYPEI DOENDU, TrASYIY TSEGPA SHEY JAWEI DO DE YOENTEN KOYPEI GYELPO CHOY KYI PHUNGPO DE DAG CAG NAM LA SUNG DU SOEL
SHEY SHUYPA DANG,
Manjusri menjawab, Sempurna! Sempurna! Bhagavan, untuk
menghalau segala kemalangan demi kepentingan semua makhluk,
ajarkanlah kami Dharma ini, Sutra Gugusan Keberuntungan,
penghimpun kualitas sempurna yang unggul.
COMDENDEY KYIY KA TSELPA, JAMPEL SHEN YANG TrASYIY DANG
DENPEI KHOR DAG KYE DrO THAH DAG LA LEY DANG, SOYNAM
PHEL SYUG KYIY TrASYIYPA DANG TrA MI SYIYPA NYIYSU JUNG
TE,SEMCEN GYI NANG NEY KYANG MII RIG SU GYURPA LA, TrA
MI SYIYPEI TAG NI LOG NYEYPA DANG, DrI NYEYPA DANG, SYEY
19
[249] NYEYPA DANG, GOM NYEYPA DANG, KYEY MA THAG TU
CHIWA DANG, MUY LONG CEN DANG, SYA TrA CEN DANG, LANG
SYA SYA RO DANG, SYO RE DWA GEL SHAR GUR DANG, ZI MIG
DrUG LAG DONG ME CEN, BAWA SYA LHAG SYA TSHEN DANG,
TSUG NGENPA DANG SYA DZER CEN, YENLAG CHEY LHAG JUNGWA NAM TrA MI SYIYPEI KYOEN YIN TE,
Sang Bhagavan berkata, Manjusri, dan semua rombongan pembawa
keberuntungan. Dengan kekuatan penambahan serta pengurangan
karma dan kebajikan, keberuntungan dan kemalangan akan
muncul. Bagi mereka yang berada di alam manusia, pertanda
kemalangan meliputi: kemerosotan dalam membaca, kemerosotan
dalam menulis, kemerosotan dalam mengajar, kemerosotan dalam
meditasi, meninggal ketika lahir, kebutaan, kulit berbintik, kulit
yang pecah dan mati bak leher sapi, berbibir sumbing, lahir sebagai
yatim piatu, berpunggung bongkok dan bengkok, penyakit kulit
dengan enam mata, tanda di wajah dan tangan, gondok, tanda
lahir, bentuk kepala yang aneh, kutil, kekurangan atau kelebihan
anggota badan. Semua ini adalah pertanda kemalangan. Sama
halnya, di antara ternak, anjing rumah, lahan pertanian, kekayaan
dan barang milik, aneka pertanda kemalangan akan muncul.
DESHIN CHUG DANG GO KHYI DANG SHING KHANG NOR DZEY
KUN LA YANG, TrA MI SYIYPEI KYOEN MANG DU JUNG TE,DEI
TSHEN MA NGENPA DANG. TAG SOG TrA MI SYIYPA KUN, THAMCEY DOG CING GYURWA TE, NYEY KOEN MEYPAR JAWEI CHIR
20
TrASYIY DOEN GYI LHA NGA LA CHAG TSHEL LO.TrASYIY CHOG
GI LHA CHOG KYONG GOENPO NAM LA CHAG TSHEL LO. TrASYIYPAR JEYPEI NGAG JOYPAR JAO.
Untuk menghilangkan dan mengubah semua pertanda buruk
dan kemalangan ini, untuk menghilangkan segala kesalahan dan
kemerosotan: hormat kepada kelima deiti tertinggi yang jaya!
Hormat kepada para deiti, pelindung, dan penuntun unggul yang
jaya! Aku akan mengucapkan mantra pembawa keberuntungan:
SAYAAD YATHE DEN BHIDZAAYE BHIDZAYE, UG GE UG GI SWASTI
KRAPATI, UMUKHI PRASWARADWA, SWASTI SWASTI BHRUM
BHRUM BHRUM PRAHAKKHE, MUNE MUNE, GURANE GURANE,
AKHE MUKHE, MURAKE MURAKE, AMATI GURANAYA, SWASTI
SWASTI SWASTI, GULE MULE, KESYE KESYE, TSURANA TSURANA, BHIRMALE SWAHA.
SHEY TSHIG DI RABTU JOY DO.
SANGGYEY CHOY DANG GEDUN [250]LA, CHAG TSHEL KYAB
SOEL SYIY GYUR CIG, CHI NANG SANGWEI TrASYIY NAM, DE DIR
JUNG SHING BAB GYUR CIG CHI RU TrASYIY NAMKHAH DAGPEI
KHAH, NANG DU TrASYIY SEM NYIY DAGPEI LONG, SANGWEI
TrASYIY CHOY NYIY DAGPEI YING, KHAH LONG YING SUM TrASYING GANG YINPA, TrASYIY DEY KYANG DENG DIR DELEG SYOG.
Hendaklah keberuntungan dari memberi hormat, berlindung, dan
memohon pada Triratna muncul. Semoga semua keberuntungan
21
luar, dalam, dan rahasia datang dan muncul di tempat ini.
Keberuntungan luar dari ruang angkasa murni; keberuntungan
dalam dari lembah batin murni; keberuntungan rahasia dari alam
dharmata murni; apapun keberuntungan dari ruang, batin, dan
alam dharmata, hendaklah mereka muncul di sini sekarang.
NAM LA TrASYIY NYI DA NYIY, ZAH KAR MANGPOI TSHOG KYI
TSHOG KYIY KOR, SA LA TrASYI JUNGWA NGA, ME CHU SA LUNG
TSHOG KYIY KOR, BAR NA TrASYIY KOENCHOG SUM, CHOG CUI
SANGGYEY TSHOG KYI KOR, KOENCHOG SUM GYI TrASYIY GANG
YINPA, TrASYIY DEY KYANG DENG DIR DELEG SYOG.
Di angkasa, mentari dan rembulan yang penuh keberuntungan
dikelilingi gemintang; di bumi, kelima unsur keberuntungan
dikelilingi api, air, tanah, dan udara. Di antara keduanya,
Triratna dikelilingi para Buddha di sepuluh penjuru. Apapun
keberuntungan dari Triratna, semoga semuanya muncul di sini
sekarang.
NAMO BUDDHAYA, NAMO DHARMAYA, NAMO SANGHAYA.
Apapun keberuntungan dari angkasa, bumi, dan ruang di antara
keduanya, hendaklah mereka muncul di sini sekarang. Di tengah
adalah Vairocana, deiti tertinggi yang jaya; apapun keberuntungan
dari Vairocana, hendaklah ia muncul di sini sekarang. Di timur
adalah Vajrasattva, deiti tertinggi yang jaya; apapun keberuntungan
dari Vajrasattva, hendaklah ia muncul di sini sekarang. Di
22
selatan adalah Ratnasambhava, deiti tertinggi yang jaya; apapun
keberuntungan dari Ratnasambhava, hendaklah ia muncul di
sini sekarang. Di barat adalah Amitabha, deiti tertinggi yang jaya;
apapun keberuntungan dari Amitabha, hendaklah ia muncul di
sini sekarang. Di utara adalah Amoghasiddhi, deiti tertinggi yang
jaya; apapun keberuntungan dari Amoghasiddhi, hendaklah ia
muncul di sini sekarang.
OM BUDDHAYA DHU, OM VAJRAYA DHU, OM RATNAYA DHU,
OM PADMAYA DHU, OM KARMAYA DHU.
Aku dan putra-putra keluarga yang jaya,
sponsor dan pelindung di masa kini,
setelah diberkahi para Buddha,
sutra keberuntungan unggul ini,
telah dibabarkan olehku,
dan melalui kebajikan besar tersebut,
hendaklah semua keberuntungan,
yang mencakup bak ruang,
yang bersinar bagaikan mentari dan rembulan,
yang berjumlah sebanyak gemintang,
yang spontan ibarat formasi awan,
yang indah dan menarik seperti pelangi,
yang kokoh dan perkasa serupa Meru,
yang subur laksana ibu bumi,
yang sedalam samudera,
yang mekar seumpama pohon di musim semi,
23
yang seolah-olah berasal dari permata pengabul harapan,
hendaklah mereka mencurah seperti hujan.
OM AH HUM, RATNA BRUM NI A.
Semoga semuanya diliputi keberuntungan.
Kesempurnaan kemurahan hati tanpa kemelekatan,
apapun keberuntungan dari kemurahan hati agung,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Kesempurnaan moralitas tanpa noda,
apapun keberuntungan dari moralitas agung,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Kesempurnaan kesabaran tanpa ingar-bingar,
apapun keberuntungan dari kesabaran agung,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Kesempurnaan ketekunan tanpa kemalasan,
apapun keberuntungan dari ketekunan agung,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Kesempurnaan konsentrasi tanpa kegoncangan,
apapun keberuntungan dari konsentrasi agung,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Kesempurnaan metode tanpa apapun untuk disangkal,
apapun keberuntungan dari metode agung,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Kesempurnaan kekuatan tanpa halangan,
apapun keberuntungan dari kekuatan agung,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
24
Kesempurnaan doa tanpa nafsu atau rasa takut,
apapun keberuntungan dari doa agung,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Kesempurnaan kebijaksanaan tanpa kekeliruan,
apapun keberuntungan dari kebijaksanaan agung,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Apapun keberuntungan dari sepuluh kesempurnaan,
hendaklah mereka muncul di sini sekarang.
Hendaklah semua kebaikan diraih dengan cepat.
OM
SVASTI
TATYATHA
GATE
GATE
PARAGATE
PARASAMGATE BODHI SVAHA.
Roda mulia yang tak terhalangi,
apapun keberuntungan dari roda mulia,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Gajah mulia dengan kekuatan bak kendaraan agung,
apapun keberuntungan dari gajah mulia,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Kuda mulia dengan kekuatan yang maha mengetahui,
apapun keberuntungan dari kuda mulia,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Menteri mulia yang mengendalikan segala hal,
apapun keberuntungan dari menteri mulia,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Jenderal mulia yang menghancurkan tentara pandangan
keliru,
25
apapun keberuntungan dari jenderal mulia,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Ratu mulia sang maha pencipta,
apapun keberuntungan dari ratu mulia,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
Semoga kita menerima semua kebaikan saat ini juga.
Permata mulia yang mengabulkan semua harapan dan
keinginan,
apapun keberuntungan dari permata mulia,
hendaklah ia muncul di sini sekarang.
OM BHESITI, RATNA BHESITI, SAMMUDA GATISE SVAHA, OM
VARYA SULE BHRAMA KHRAMCE, SMARACCHEDANANCA
SVAHA.
NAMO
karena kepala Buddha adalah payung pelindung yang jaya,
karena tubuh Buddha adalah kibaran abadi panji
kemenangan yang jaya,
karena ucapan Buddha adalah putaran searah jarum jam
kerang-kerangan yang jaya,
karena pikiran Buddha adalah tanda-tanda unggul tembus
cahaya yang jaya,
karena mata Buddha adalah ikan mas mulia yang jaya,
karena lidah Buddha adalah teratai mekar sempurna yang
jaya,
karena tenggorokan Buddha adalah jambangan yang jaya,
26
karena tangan Buddha adalah permata dengan kualitas
sempurna yang jaya,
karena kaki Buddha adalah lima roda dengan aktivitas
tercerahkan yang jaya;
delapan unsur yang jaya, fenomena siddhi,
apapun keberuntungan dari delapan unsur unggul,
hendaklah ia datang ke sini sekarang demi kita,
hendaklah ia membawa kebahagiaan kekal.
OM SARVA AYURJNANA RATNA HAMUKI BRUM BRUM BRUM
HUM HUM HUM SVAHA.
Melalui Sutra Gugusan Keberuntungan ini,
yang dibabarkan oleh Buddha,
hendaklah kebahagiaan, umur panjang, keberuntungan,
dan kemakmuran hadir dalam kehidupan saat ini,
hendaklah kebajikan agung, yang diikuti pencerahan
sempurna di masa depan, hadir.
Demikianlah sabda Sang Bhagavan. Rombongan pembawa
keberuntungan, para dewa dan manusia, asura, semuanya
bersukacita mendengar ucapan Sang Bhagavan dan memuji
Sang Tathagata. Kemudian pemuda Manjusri memohon pada
Sang Bhagavan, “Apakah tata cara sutra ini? Bagaimana cara
melaksanakannya?”
Sang Bhagavan menjawab, “Manjusri, tata caranya adalah
sebagai berikut. Lafalkan sutra ini ketika membangun istana
27
untuk Triratna, ketika membangun kuil deiti, kuil utama, stupa,
tempat suci, ketika melakukan konsekrasi relik, kanon ajaran
Buddha, kumpulan kitab, di tempat pembangunan benteng,
ketika mendirikan rumah baru, saat kelahiran anak-anak, saat
memberi dan menerima pengantin, ketika mengantarkan orang
mati, menyiapkan upacara pemakaman, menyiapkan tempat
pemakaman, dan untuk menghalau serta mengubah segala
kemalangan dan pertanda buruk.”
Keberuntungan dari tubuh yang tercerahkan, dharmakaya
yang tak dilahirkan,
keberuntungan dari ucapan yang tercerahkan, suara merdu
Dharma suci,
keberuntungan dari pikiran yang tercerahkan, kualitas
agung tanpa cacat,
keberuntungan dari kualitas yang tercerahkan, membebaskan semua makhluk dari enam alam,
keberuntungan dari aktivitas yang tercerahkan, pencapaian
spontan tanpa upaya,
hendaklah keberuntungan datang di pagi terang, hendaklah
keberuntungan datang di malam gelap,
hendaklah keberuntungan hadir sepanjang hari.
Bagi kalian yang bergerak dengan dua kaki, hendaklah
kebahagiaan muncul,
bagi kalian yang bergerak dengan empat kaki, hendaklah
28
kebahagiaan muncul,
bagi semua yang hidup hari ini, hendaklah kebahagiaan
muncul,
semoga semua makhluk meraih kebahagiaan tertinggi.
OM SAMSKARA SAMSKARA NIRAGADACATA OM SVASTI.
Demikianlah Sutra Gugusan Keberuntungan yang Mulia, bersama
dengan tata cara ritualnya, telah dirampungkan.
29
Phagpa Gyeltsen Gyi Tsemoi Pung Gyen
India: Arya dhavaja agrakeyur namadharani
Tibet: P’hag-pa gyal-tsen gyi tse-mo pung-gyen zhe ja-wa’i zung
Indonesia: Perisai Kuat yang merupakan Puncak Panji Kemenangan
SANGGYEY DANG JANGCHUB SEMPA THAMCHEY LA CHAG
TSHEL LO.
Hormat kepada semua Buddha dan Bodhisatwa!
DIKEY DAG GIY THOPA DUY CIG NA, COMDENDEY SUM CU TSA
SUMPEI LHEI NANG NA,
Demikianlah yang kudengar pada suatu ketika. Buddha Sakyamuni
sedang berdiam di alam surga tiga puluh tiga milik Indra1,
LAWA KARPO TAWUI DO LEB LA SHUG TE, DENEY LHEI WANGPO
GYAJIN LHAMAYIN LEY PHAM,
duduk di atas batu yang seputih wol. Pada waktu itu, Indra, raja
para dewa, telah dikalahkan oleh asura.
RABTU PHAM NEY DE TAB CING RINGPEI ZUG KYIY COMDENDEY
GA LA BA DER SONG TE CHIN NEY,
Telah sepenuhnya takluk dan diliputi rasa takut, ia segera menuju
tempat Buddha berada.
1
Merujuk pada wilayah yang berbeda-beda dalam alam Indra. Masing-masing
wilayah memiliki penguasanya sendiri. Inilah alasan kenapa Indra disebut
‘raja para dewa,’ karena ia memerintah 33 dewa di 33 wilayah. Beberapa teks
mengatakan bahwa 33 dewa adalah anak-anak Indra dari 4 istrinya.
31
COMDENDEY KYI SHAB LA GOWOY CHAG TSHEL TE, COMDENDEY
LA DIKEY CEY SOEL TO.
Ia berlutut di kaki Buddha dengan kepala menyentuh tanah, dan
berkata:
­COMDENDEY DAG DI TAR LHA MAYIN DANG YULKYEWA LEY,
“Oh, Raja. Saya pergi bertempur melawan pasukan asura,
LHA MAYIN GYI WANGPO THAG ZANG RIY LEY PHAM,
dan dikalahkan oleh raja asura, Vemacitra2.
RABTU PHAM TE, SUM CU TSA SUMPEI LHA NAM KYANG PHAM
RABTU PHAM NA,
Saya sepenuhnya takluk, dan begitu pula semua pasukan dewa
dari alam tiga puluh tiga.
COMDENDEY DAG CAG GIY JITAR DRUBPAR GYI, COMDENDEY
KYIY KAHTSELPA,
Oh Sakyamuni, bagaimana agar kami dapat berjaya kembali?”
Buddha menjawab:
LHEI WANGPO KYOY KYIY GYELTSHEN GYI TSEMOI PUNG GYEN
SHEY JAWA SHEN GYIY MITHUBPEI ZUNG ZUNG SYIG.
“Indra, raja para dewa! Lafalkan sutra ‘Perisai Kuat yang merupakan
Puncak Panji Kemenangan,’ yang membuat seseorang terbebas
dari bahaya pihak lain.
NGEY KYANG NGOEN JANGCHUB SEMPAR GYURPA NA,
Sebelumnya, ketika aku masih seorang Bodhisatwa, aku juga
menerima
2
Dikenal dengan nama Bali dalam legenda India kuno.
32
DESHIN SYEGPA SHEN GYIY MI THUBPEI GYELTSEN LEY DI
NOY SO.
sutra ini dari Tathagata Panji Kemenangan yang Tak Terkalahkan.
NOY NEY KYANG SHEN LA GYACHER YANGDAGPAR SYEY DO.
NGOENPAR DrEN TE DE TSUN CHEY JIGPAAM,
Setelah menerimanya, aku juga mengajarkannya secara lengkap
dan sempurna pada makhluk lain. Bila engkau melafalkan sutra
ini, tak ada keraguan
BAG TSHAWAAM, PU ZING SHEY JEYPAAM, THANA KEYCIG YUY
TSAM YANG LUY LA NOYPA JUNG MANYONG NGO.
bahwa engkau akan terbebas dari rasa takut. Engkau takkan
mengalami rasa takut, menjadi pengecut, bulu kuduk merinding,
atau gangguan fisik bahkan untuk satu momen pun.”
COMDENDEY GYELTSEN GYI TSEMOI PUNGGYEN SHEY GYIWA
SHEN GYIY MI THUBPEI ZUNG DE GANG LAG,
“Raja Sakyamuni. Disebut apakah sutra ‘Perisai Kuat yang
merupakan Puncak Panji Kemenangan?’”
COMDENDEY KYIY KATSELPA,
Buddha berkata:
TADYATHA, OM DZAYA DZAYA, WIJAYA WIJAYA, DZAYA PRAHINI,
SYANGKARI SYANGKARI, PRABHEY KARE,
DAG DANG SEMCHEN THAMCHEY KYI,
Karena aku dan semua makhluk:
SARWA SYATRUM, DZAMBHAYA DZAMBHAYA, SATAMBHAYA
SATAMBHAYA, MOHAYA MOHAYA,
33
BHAGAWATI, DZAYAWAHINI, MATHA MATHA, PRAMATHA
PRAMATHA, GRASA GRASA, HASA HASA,
HUNG HUNG, LA HUNG LA HUNG, LAMBO DHAREY, TRE NRE
TRE, TSATUR BHAGA DRE, TSATUR DAMKHATE, TSATUR BHUDZE,
ASI MUSALA, TSAKRA TRISYULA, BENDZKA BENZADHARI,
DAG NOYPA THAMCHEY LEY SUNG SHIG SUNG SHIG,
Lindungi, lindungi aku dari segala marabahaya!
BHAGAWATI, HANA HANA, DAHA DAHA, PATSA PATSA, MATHA
MATHA, PRAMATHA PRAMATHA, DHUNA DHUNA, WIDHUNA
WIDHUNA,
HUNG HUNG PHEY PHEY, BHANDZA BHANDZA, PARA SENAYAM,
WIDHANASAYA, SARWA SYATRUM NASHAYA, DHADZA AGRA
KERAYURE,
TITrA TITrA TITrA, BHITrA BHITrA, ULAKA MUKHI ULAKA
DHARANI, TRILOKYA MATHANI, WIDHAN SAPARA SENAYAN,
DAG NOYPA THAMCHEY LEY SUNG SHIG SUNG SHIG,
Lindungi, lindungi aku dari segala marabahaya!
TSALA TSALA, TSILI TSILI, TSULU TSULU, KAMPA KAMPA KALA
KALA, KILI KILI, KULU KULU, MUNDZA MUNDZA.
ATrA TrAHA SAMA WIDHAN SAYA PARA SENAYAN,
DAG NOYPA THAMCHEY LEY SUNG SHIG SUNG SHIG,
Lindungi, lindungi aku dari segala marabahaya!
TRASAYA TRASAYA, BHRAMAYA BHRAMAYA, BUDDHA SATYENA,
DHARMA SATYENA, SANGHA SATYENA,
34
SATYE WATENAM, SATYEMA BUDDHA SATYE MATI KRAMA,
DHARMA SATYE MATI KRAMA, SANGHA SATYE MATI KRAMA,
SATYE WATINAM, SATYE MATIKRAMA, LAMBHO DHARI
LAMBHODHARI, KUTrA KUTrA, KUDTA KUDTA KUDTA,
KUDTA PAYA KUDTA PAYA, RUDDRA MANAYA, WISHNA MANAYA,
CHANDRA SURYA BAMANA TRE LOKYA ADI PATI MANAYA,
SARWA DEWA ADHIPATI MANAYA, SARWA YAKSYA RAKSYASA
GANDHARWA, KUMBHANDE MAHORA GADHI PATI MANAYA,
WIDHAN SAYA PARASENAM,
RANGGA RANGGA, RANGGHA PAYA RANGGHA PAYA, DZALA
DZALA, PUSYPA MALINI, RUNDHA RUNDHA,
RITI RITI, TSITI TSITI, DHITI DHITI, BHRIKUTI, MUKHE PARA SENA,
KULOY SADHANI KARI,
HALA HALA, HILI HILI, HULU HULU, HE HE, RINI RINI, RINIMATI
DZAMBHA DHADZE,
SARWA BUDDHA AWALOKITE,
DAG JIGPA THAMCHEY LEY SUNG SHIG SUNG SHIG,
Lindungi, lindungi aku dari segala ketakutan!
SARWA TATHAGATA AWALOKITE SWAHA, GUNA RADZA PRABHA
SOYTA ME SWAHA, SURYA ARKA WIMALE SWAHA,
CHANDRA ARKA WIMALE SWAHA, SARWA GRAHA NAKKHATRA
DHEMI KARANE SWAHA,
DAG JIGPA DANG, NOYPA DANG, NEY GOWA DANG, THrUG PA
THAMCHEY LEY SUNG SHIG SUNG SYIG SWAHA,
Lindungi, lindungi aku dari segala ketakutan, halangan, penyakit
menular, dan konflik SVAHA!
35
LHEI GYELPO GYELTSHEN GYI TSEMOI PUNG GYEN SHEY JA WA
SHEN GYIY MITHUBPEI SUNG DIY KYOY YUL TROYPAAM,
“Raja para dewa! Dengan melafalkan sutra agung ini, ‘Perisai Kuat
yang merupakan Puncak Panji Kemenangan,’ juga dikenal dengan
nama ‘Mantra yang Membuat Seseorang Terbebas dari Bahaya
Pihak Lain,’
THABPAAM, TSOYPAAM, GYEYPAAM, GANGDU DrO-YANG
RUNG TE, MIJIG SYING,
maka kapanpun engkau terlibat dalam pertempuran, perkelahian,
konflik, atau perang, kemanapun engkau pergi, engkau takkan
merasa takut dan
THAMCHEY DU GYELWAR GYUR RO. GYEL-TSHEN GYI TSE
MOAM, GUL DU TAG NA MII GYELPO DANG,
akan selalu berjaya. Jika engkau mengikatkan sutra ini di atas
sebuah panji kemenangan, atau mengalungkannya di lehermu,
KYEWU PAHWO THAMCHEY LA SUNGWAR JEY DO. BUY-MEY KYI
ZUG TAWUR GYUR NEY DUN DU DUG TE,
engkau akan terlindung dari pemimpin manusia atau prajurit
hebat mana pun. Para Buddha dan Bodhisatwa akan mewujud
dalam bentuk wanita cantik di hadapanmu.
MI JIGPA JINSHING SUNGWAR JEYDO. PEL KYEYPAR JEY DO.
PHAROEL GYI DE PA GONG BARJEY DO.
dan memberkahimu dengan keberanian dan perlindungan.
Engkau akan berjaya dan mampu menaklukkan semua lawan.
TrASYIYPA DANG, TSANGWA DANG, DRAGPA DANG, PEL DANG
PHUNSUM TSHOGPA KUNDU NEYPAR JEY DO.
36
Engkau akan menikmati keberuntungan, kemurnian, ketenaran,
kejayaan, dan kemakmuran abadi.
COMDENDEY KYI DE KEY CEY KATSEL NEY,
Setelah Sakyamuni berkata demikian,
LHEI WANGPO GYAJIN DANG, LHA DANG MIDANG LHA MA YIN
DANG, DrI ZAR CEYPEI JIGTEN YIRANG TE,
maka seluruh dunia, dengan Indra, para dewa, manusia, asura,
dan gandharwa bersukacita
COMDENDEY KYI SUNGPA LA NGOENPAR TOY DO.
dan memuji perkataan Buddha.
PHAGPA GYELTSHEN GYI TSEMOI PUNGGYEN SHEY JAWEI ZUNG
DZOG SO.
Dengan demikian, sutra ‘Perisai Kuat yang merupakan Puncak
Panji Kemenangan’ telah dirampungkan.
Sutra ini diterjemahkan ke dalam bahasa Tibet baru oleh kepala biara India,
Jinamitra dan Danashila, serta penerjemah Tibet, Bende Yeshe De, yang membuat
semua koreksi penting sampai sutra ini sempurna.
37
Phagpa Norbu Zangpoi Zung
India: Dharani Arya Mani Bhadra
Tibet: pag pa nor bu sang po zung
Motivasi Penerjemah
Untuk membebaskan bilangan tak terkira makhluk neraka, setan
kelaparan, binatang, manusia, asura, dan sura dari sebab-sebab
penderitaan dan menuntun mereka menuju pencerahan, untuk
melenyapkan kemiskinan semua makhluk, untuk mencapai
kebutuhan ajaran Buddha dan makhluk-makhluk suci, Sanggha,
serta untuk menyebarkan Dharma; demi semua ini, aku akan
menerjemahkan metode untuk melenyapkan kemiskinan semua
makhluk, sang mantra, Norbu Sangpo Zung. ‘Zung’ bermakna
kebijaksanaan yang tak terlupakan, mengabaikan ketakbajikan,
dan merangkul kebajikan (dalam judul di sini, ‘zung’ bermakna
dharani).
Dharani Arya Norbu Zangpo
KOENCHOG SUM LA CHAG TSHEL LO.
Aku bersujud kepada Sang Triratna,.
39
DI KEY DAG GIY THOYPA DUY CIG NA, COMDENDEY NYEN YOY
NA GYELBU GYEL JEY KYI TSHEL GOEN MEY ZEY JIN GYI KUN GAH
RAWANA SHUG SO.
Demikianlah yang kudengar pada suatu ketika. Sang Tathagata
sedang berdiam di Sravasti, di ruang Anathapindada di hutan Jeta
(Jetawana) [sumbangan] dari Anathapindika.
DE NEY NOYJIN GYI DE POEN CHENPO NORBU ZANGPOI BUY,
COMDENDEY GA LA WA DER SONG TE CHIN NEY, COMDENDEY
KYI SHAB LA GOWOY CHAG TSHEL TE CHOG CIG TU DUG GO.
Ini adalah taman dengan kuil yang menyimpan kitab-kitab dan
obyek-obyek suci. Kemudian putra Mani Bhadra, pemimpin besar
Yaksa, pergi ke tempat Sang Tathagata berada. Ia bersujud di kaki
Buddha dengan kepala menyentuh tanah, dan setelah duduk
berhadap-hadapan dengan Sang Tathagata, ia menjelaskan hal
berikut:
CHOG CIG TU DUG NEY, NOYJIN GYI DEPOEN CHENPO NORBU
ZANGPOI BUY, COMDENDEY LA DI KEY CEY SOEL TO, TSUNPA
GELONG NGAM GELONGMAAM, GENYEN NAM, GENYENMA
GANG LA SHIG GIY NYINGPO DI NYIN RE SHINDUY SUM DU
DOENPAR JEY NA, DAG DEI LEY SHINDU TAGTU BEYPAR JAO.
“Oh Yang Murni, bhiksu, bhiksuni, umat awam pria yang mendekati
kebajikan (upasaka) atau umat awam wanita yang mendekati
kebajikan (upasika), atau bagi siapapun yang melafalkan mantra
40
hati ini tiga kali setiap hari, aku akan selalu mengiringi orang
tersebut.”
DEI GOYPA THAMCEY KYANG GYO, GOY DANG, ZEY DANG, YIG
DANG, SER DANG, NOR DANG, DrU DANG, NGUL DAG, KYANG
TSELWAR GYIO. DEI DOEN THAMCEY KYANG DrUBPAR GYIO.
SEMCEN THAMCEY KYANG DEI WANG DU GYURWAR GYIO. DEI
JAWA NATSHOG THAMCEY KYANG MOY LA DrUBPAR GYIY TE,
THrIGPA DANG DENPA NI MATOG SO.
Aku akan menyediakan semua kebutuhannya. Bahkan aku akan
mencarikan pakaian, makanan, permata mulia, emas, harta,
gandum, dan perak untuknya. Aku akan mewujudkan semua
tujuan hidupnya. Aku akan membuat semua makhluk berada di
bawah kendalinya. Aku akan mewujudkan aneka aktivitas yang
dilakukannya, kecuali yang berhubungan dengan masalah seksual.”
NAMO RATNA TRAYAYA,
NAMO MANIBHADRAYA, MAHAYAKSHA SENAA PATA YE, SAYAD
YATHE DANA,
HILI MANIBHADRA, HILI HILI MANIBHADRA,
KILI MANIBHADRA, KILI KILI MANIBHADRA,
TSILI MANIBHADRA, TSILI TSILI MANIBHADRA,
TSULU MANIBHADRA, TSULU TSULU MANIBHADRA,
TURU MANIBHADRA, TURU TURU MANIBHADRA,
KURU MANIBHADRA, KURU KURU MANIBHADRA,
41
TSURU MANIBHADRA, TSURU TSURU MANIBHADRA,
SURU MANIBHADRA, SURU SURU MANIBHADRA,
SARWA AATHAMAMA SAA DHAYA SWAHA,
TADYATHA,
PUUTANE
SUPUUTANE
SURUME
SUMAATE,
SURATHE SUSMAWATE HILEKE HILEKELI, PUNYA SIDDHIBHADRA
HILI HILI SWAHA, EHI GONIKHKE EHE KONIKHKE SWAHA.
Dengan melafalkan ini 7 kali, keberhasilan akan diraih. Ritualnya
adalah sebagai berikut: tanggal 15 bulan purnama, bersihkan
tubuh, kenakan pakaian bersih atau baru, persembahkan asap
dengan agaru sebanyak 3 kali, dan bila engkau melafalkan mantra
ini 7.000 kali, engkau akan menemukan emas.
Demikianlah Dharani Arya Mani Bhadra dirampungkan.
SARWA MANGGALAM.
Dedikasi Penerjemah
Melalui kebajikan menerjemahkan mantra ini ke dalam bahasa
Inggris, semoga semua makhluk memperoleh manfaat terbesar.
Semoga siapapun yang, meski hanya mendengar atau melihat
mantra ini – bahkan hanya sekadar menyentuh teks ini atau
menyimpannya – meraih semua kebahagiaan yang mereka
harapkan datang dengan cepat, termasuk semua kekayaan yang
mereka cari. Semoga semua kekayaan yang mereka terima dan
42
kebahagiaan apapun yang mereka raih mengilhami mereka untuk
menolak samsara, meraih bodhicitta dan pandangan benar di
kehidupan saat ini secepat mungkin. Semoga mereka melatih batin
mereka dalam kedua tahapan tantra tertinggi dengan landasan
tunggal untuk menyenangkan hati guru, tanpa membuatnya tak
senang bahkan untuk sedetik pun, dan semoga mereka meraih
kondisi penyatuan Wajradhara dalam kehidupan saat ini. Semoga
setiap orang yang melatih praktik ini dapat membebaskan banyak
makhluk lain dari kemiskinan, dan memberi mereka kekayaan.
Semoga semua kekayaan tersebut dapat membangkitkan kebaikan
hati dalam diri mereka, dan menuntun mereka meraih pencerahan
sempurna dalam batin.
Diedit berdasarkan teks Tibet oleh Lobsang Gyatso di Dharma Center Kadam
Choeling Malang, 2 Juni 2014.
43
Download