Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Media Massa dan Proses Sosialisasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT www.mercubuana.ac.id Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Sosialisasi dan Agen Sosialisasi Sosialisasi adalah suatu proses sosiopsikologis yang dijalani setiap orang dan berlangsung seumur hidup dimana individu tersebut menjadikan norma, nilai dan pola prilaku yang diterima dan dianut masyarakatnya menjadi bagian dari dirinya. Sosialisasi dan Agen Sosialisasi Menurut Wilson (1966), sosialisasi merupakan suatu proses dimana sejumlah keajaiban kecil terjadi, makhluk menjadi manusia, perilaku ikut-ikutan menjadi tata laku, individu sebagai suatu unit organisasi menjadi seseorang yang sadar diri dan mampu mengarahkan perilakunya dalam arti isyarat yang semakin halus terhadap ekspektasi orang lain. 1. 2. 3. Proses sosialisasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni : Proses formal : proses yang dilalui secara teratur dan terstruktur seperti sekolah, pelatihan, pengalaman kerja dan sebagainya. Proses informal : kebalikan dari proses formal yang terjadi tanpa direncanakan dan tidak sama Antara satu individu dengan individu lainnya, seperti pergaulan, keluarga serta pengalaman pribadi. Media massa agen sosialisasi Media massa di era modrenisasi seperti saat ini semakin menunjukan diri sebagai agen sosialisasi baik secara formal maupun informal. Artinya, media massa telah mengambil peran yang cukup besar bagi kehidupan sebagai agen erubahan an agen sosialisasi bagi kehidupan masyarakat modern. Media massa agen sosialisasi Untuk mengetahui dengan tepat bagian mana yang diperoleh seseorang dari media massa dalam proses sosialisasinya memang bukan hal yang mudah: 1. Diperlukan data mengenai perilaku komunikasi orang menurut tingkat usia, jenis kelamin dan sebagainya. Selama ini memang sudah sering dilakukan penelitian, bahwa anak-anak yang masih berusia muda lebih banyak menghabiskan waktunya bersama media massa. 2. Untuk memahami sepenuhnya, diperlukan data yang lebih rinci disamping itu juga diperlukan penelitian jangka panjang untuk mengetahui perubahan kebiasaan media anggota masyarakat. 3. Diperlukan informasi yang lebih banyak mengenai sejauh mana orang menyerap norma-norma social dari media massa aik secara sadar maupun tidak, langsung atau tidak langsung. Untuk itu diperlkan data rujukan identifikasi khalayak degan tokoh-tokoh tertentu dalam menerapkan nilai dan perilaku. Media massa agen sosialisasi Untuk mengetahui dengan tepat bagian mana yang diperoleh seseorang dari media massa dalam proses sosialisasinya memang bukan hal yang mudah: 4. Perlu diketahui lebih banyak tentang derajat relative media massa sebagai sumber normative diantara berbagai agen sosialisasi yang lain. Artinya kelompok atau bagian mana yang lebih didengar dan lebih berpengaruh bagi masing-masing individu. 5. Perlu diperluas penelitian agar mencakup isi sosialisasi selain norma-norma yang eksplisit. Seperti dikemukakan oleh Herbert Hyman, perlu diteliti peran media massa dalam mensosialisasikan individu kepada rasa moral dan social seperti simpati, kasihan, kasih saying dsb. Peran Media Massa dalam Proses Sosialisasi Menyambung pada agen sosialisasi berikutnya, adalah institusi media massa. Lembaga yang dalam operasionalisasi kerjanya mewujudkan informasi melalui saluran komunikasi massa baik dalam bentuk media cetak, elektronik, maupun media dotcom. Melalui pesan-pesan yang disampaikan ke dalam iklan komersial, siaran berita perekonomian - terorisme - perang, infotainment, film atau opera sabun sering dikaitkan mendorong terjadinya perubahan dalam cara pandang dan perilaku masyarakatnya. Media Massa Sebagai Agen Sosialisasi • Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. • Proses sosialisasi akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-agen sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain. Akan tetapi, di masyarakat, sosialisasi dijalani oleh individu dalam situasi konflik pribadi karena dikacaukan oleh agen sosialisasi yang berlainan. Sosialisasi terhadap individu • Antropologi. Dalam antropologi, sosialisasi diterangkan sebagai awal proses bagaimana seorang anggota baru dari suatu masyarakat mengambil kemudian menggunakan aspek-aspek lain di luar kebudayaan dan diinterdalisasikan bagi dirinya dalam kebudayaan atau disebut term enkulturasi (enculturation). Proses internalisasi melalui pemindahan aspek-aspek baru itu tidak hanya dalam adat dan tradisi kebudayaan yang lain namun juga dalam bahasa, pemakaian artefak seni, legenda, mitos, kepercayaan, maupun lagu-lagu rakyat. Jika orang mengganti seluruh aspek dari kebudayaan lain ke dalam dirinya hal itu disebut dengan asimilasi. • • Psikologi Psikologi cenderung memandang sosialisasi sebagai proses seseorang mempelajari, menerima sesuatu pengaruh stimulus dari luar karena melalui proses semacam ini seseorang mengontrol keinginan atau bawaan dasarnya ke arah yang lebih baik sehingga tidak besifat merusak. Paradigma teroitis dari Freud tersebut dapat diterapkan dalam segala bidang termasuk menjelaskan bagaimana hubungan antara pesan-pesan media dengan sikap seseorang. Sosialisasi terhadap individu • • Sosiologi Menurut sudut pandang ilmu sosiologi, satu merupakan langkah pengetahuan mereka tentang apa yang mereka butuhkan karena menjadi anggota suatu kelompok misalnya keluarga. Kedua, memberikan bagi setiap individu untuk memahami jenis-jenis kelompok yang membentuk suatu masyarakat. Meskipun tidak pernah menjadi anggota secara langsung harapan terhadap kelompok ini, misalnya harapan orang terhadap pelayanan pemerintah, rumah sakit, asuransi, tim sepakbola PSSI, polisi dan lain-lain. Jadi, melalui keikutsertaan seseorang dalam suatu kelompok baik bersifat membership ataukah reference member ataupun partisipan namun kelompok-kelompok itu dapat berperan sebagai sosialisasi nilai, dalam hal ini termasuk media massa. Sosialisasi bagi Masyarakat Sosialisasi dapat dikatakan sebagai usaha suatu masyarakat (kumpulan individu) untuk melanjutkan sistemnya menjadi lebih stabil. Perjuangan itu terjadi secara konstant dari anggotanya semenjak lahir sampai kematiannya demi kelangsungan sistem secara kontinyu. Hal ini memungkinkan terjadi karena dasar dari organisasi sosial dan kebudayaan secara umum ditansmisikan melalui proses social. Sosialisasi bagi Masyarakat 1. 2. 3. 4. 5. Keluarga Teman Sepermainan (Kelompok Sebaya) Sekolah Lingkungan Kerja Media Massa Daftar Pustaka • • • • • • • • • • • • Berger, Peter L. 1993. Invitation to Sociology; A Humanistic Perspective, 1978, dalam Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Desiana E. Pramesti. Modul Bahan Ajar Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Mead, George Herbet. 1993. Mind, Self, Society; From The Stand Point of The Social Behavioris, 1972, dalam Kamanto Soenarto, Pengantar Sosiologi, Jakarta: Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Nasution, Zulkarimein. 2002. Sosiologi Komunikasi Massa. Universitas Terbuka: Jakarta. Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Raja Grafindo Persada: Jakarta Rakhmat, Jajaluddin. 1997. Generasi Muda di Tengah Arus Perkembangan Informasi, dalam Idi Subandy Ibrahim, Lifestyle Ecstasy; Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Jalasutra. Soekanto, Soerjono. 2007.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Syam, Nina. 2012. Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi, Simbiosa Rekatama Media; Bandung Terima Kasih Enjang Pera Irawan, S.Sos., M.I.Kom