sosiologi komunikasi - Universitas Mercu Buana

advertisement
10
Modul ke:
Fakultas
Ilmu
Komunikasi
Program Studi
Penyiaran
http://mercubuana.ac.id
SOSIOLOGI
KOMUNIKASI
MEDIA MASSA DAN PROSES
SOSIALISASI
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
PENGERTIAN SOSIALISASI
Sosialisasi adalah :
suatu proses sosiopsikologis yang dijalani setiap orang dan
berlangsung seumur hidup dimana individu tersebut
menjadikan norma, nilai dan pola prilaku yang diterima
dan dianut masyarakatnya menjadi bagian dari dirinya.
Menurut Wilson (1966), sosialisasi
merupakan suatu proses dimana sejumlah
keajaiban kecil terjadi, makhluk menjadi
manusia, perilaku ikut-ikutan menjadi tata
laku, individu sebagai suatu unit organisasi
menjadi seseorang yang sadar diri dan mampu
mengarahkan perilakunya dalam arti isyarat
yang semakin halus terhadap ekspektasi orang
lain.
Proses sosialisasi dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :
• Proses formal : proses yang dilalui secara teratur dan terstruktur
seperti sekolah, pelatihan, pengalaman kerja dan sebagainya.
• Proses informal : kebalikan dari proses formal yang terjadi tanpa
direncanakan dan tidak sama Antara satu individu dengan
individu lainnya, seperti pergaulan, keluarga serta pengalaman
pribadi.
PERAN MEDIA MASSA DALAM PROSES SOSIALISASI
• Berbicara mengenai peran media massa dalam proses sosialisasi
bearti kita berbicara mengenai sejauh mana penggunaan media
massa mempengaruhi dan menggiring masyarakat modern kea
rah perubahan yang bersifat lebih global dan laten.
• Segala sesuatu yang pada akhirnya dapat dipermudah dan
dipangkas menjadi lebih praktis menjadi pilihan utama
masyarakat modern. Media massa baik cetak, maupun
elektronik memudahkan proses sosialisasi baik dari segi efisiensi
waktu juga kapasitas penyebaran nilai dan norma yang
diberikan.
MEDIA MASSA SEBAGAI AGEN SOSIALISASI
• Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan
atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam
sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut
sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena
dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan
oleh individu.
•
1.
2.
3.
Sosialisasi terhadap individu :
Antropologi
Psikologi
Sosiologi
• Menurut Charles H. Cooley
Cooley lebih menekankan peranan interaksi dalam teorinya.
Menurut dia, Konsep Diri (self concept) seseorang
berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Sesuatu
yang kemudian disebut looking-glass self terbentuk melalui
tiga tahapan sebagai berikut:
• Kita membayangkan bagaimana kita di mata orang lain.
• Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat
dan yang paling pintar karena sang anak memiliki prestasi di
kelas dan selalu menang di berbagai lomba.
• Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai kita.
• Dengan pandangan bahwa si anak adalah anak yang hebat,
sang anak membayangkan pandangan orang lain
terhadapnya. Ia merasa orang lain selalu memuji dia, selalu
percaya pada tindakannya.
TEORI PENIRUAN DARI MEDIA MASSA
• TEORI IMITASI
• Usaha-usaha untuk mengkaji perilaku meniru
secara umum dikaitkan dengan adanya
dorongan pembawaan (iinnate urges) atau
kecendrungan yang dimiliki oleh setiap
manusia. Menurut pandangan umum ini,
manusia cenderung untuk meniru perbuatan
orang lain, semata-mata karena hal itu
merupakan baian dari “sifat” biologis mereka
untuk malakukan hal tersebut.
• Melalui eksperimen, Tarde menguji teori positivistisnya untuk menemukan
kecenderungan perilaku peniruan diakibatkan terpaan pesan yang secara intensif
diarahkan pada responden hingga pelaku memiliki perangkat konsep meniru perilaku
model. Pandangan ini determinan sebab teorinya dinilai lemah untuk menjelaskan
bahwa perilaku imitasi didapat seseorang melalui proses belajar (learned action) dengan
meniru berbagai macam tindakan dari berbagai sumber. Studi Seymour Feshbach,
mengkaji ulang pandangan Tarde. Menurutnya, tidak semua sosialisasi pesan media
dapat dijadikan model imitasi, hanya perilaku tertentu yang ditiru seseorang untuk
dijadikan pola perilakunya. Aksi kekerasan dalam tayangan televisi tidak selalu
memberikan efek kekerasan pada audience-nya, justru sebaliknya suguhan kekerasan
menumbuhkan frustasi – hal ini memperkecil kemungkinan khalayak meniru adegan
kekerasan dalam dunia nyata (Feshbach, Personality, 1995).
• Media Massa
Media massa terdiri atas media cetak (surat kabar
dan majalah) dan media elektronik (radio, televisi,
video, film, dan internet). Meningkatnya teknologi
komunikasi
dan
informasi
memungkinkan
peningkatan kualitas pesan serta peningkatan
frekuensi penyertaan masyarakat atas pesan tersebut
memberi peluang bagi media massa untuk berperan
sebagai agen sosialisasi yang semakin penting.
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang
melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Ada
empat agen sosialisasi yang utama, yaitu
keluarga, kelompok bermain, media massa, dan
lembaga pendidikan sekolah, jadi Media massa
juga merupakan salah satu agen sosialisasi yang
paling berpengaruh. Pesan-pesan yang
disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak
selamanya sejalan satu sama lain.
MEDIA MASSA DAN WANITA
(Media Massa dan Persepsi tentang Gender)
Stereotip Wanita dalam Media Massa
• Media massa memberikan banyak hal yang dapat
diserap oleh setiap anggota masyarakat antara lain
ikut membentuk perilaku anggota masyarakat
tersebut. Proses ini sebenarnya sudah dimulai pada
permulaan kehidupan seseorang adalah keluarga,
sekolah tempat kerja lingkungan sosial dan media
massa. Keluarga adalah sumber pertama, karena dari
keluargalah, seseorang mendapatkan nilai-nilai dan
norma-norma dalam hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
• Nasution, Zulkarimein. 2002. Sosiologi Komunikasi Massa.
Universitas Terbuka: Jakarta.
• Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Raja Grafindo
Persada: Jakarta
• Soekanto, Soerjono. 2007.Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
• Syam, Nina. 2012. Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi,
Simbiosa Rekatama Media; Bandung
Terima Kasih
RIKA YESSICA RAHMA,M.Ikom
Download