MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X COMMUNITY RELATION PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TANAH RAWA DI KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN Saladin Ghalib, Irwansyah, Yuanita Setyastuti, Sri Astuty Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin [email protected] Abstract The research objective is to identify and analyze on community relations of palm plantation companies marshland in fostering good relations and handling problems with masyarakatsekitar where previously more rampant land clearing switching function for large-scale oil palm plantations. This raises the pros and cons in the community, especially around oil palm estates. The method used in this research is descriptive method Qualitative and exploratory research. Data collection through depth interviews with semi-structured interviews with key informants and informant support. Mechanical Analysis of data using analysis phases of Miles and Huberman namely data reduction, data presentation, Draw Conclusions and Verifikasi. Validation data using triangulation and triangulation methods. The results of this study indicate that companies of oil palm plantations in the area Barito Kuala particularly in Sub Rantau Badauh and the District Cerbon not implement community relations to the maximum, where the activities of community relations is limited only to charity, CSR partnership programs plasma and plasma-core, as well as sponsorship, while for the new community development include the provision of postal services where health is not enabled, so the action and communication in fostering and addressing the problems with the local community still require a further commitment from the company. Keywords : Community Relation, Community Development, Corporate Social Responsibility, Palm Oil Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisa mengenai community relation Perusahaan Perkebunan KelapaSawit tanah rawa dalam membina hubungan baik dan menangani permasalahan dengan masyarakatsekitar dimana sebelumnya semakin marak pembukaan lahan yang beralih fungsi untuk perkebunan kelapa sawit berskala besar. Hal tersebut menimbulkan pro kontra dalam masyarakat, khususnya masyarakat sekitar perkebunan kelapa sawit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan tipe penelitian eksploratif. Teknik pengumpulan data melalui depth interview melalui wawancara semi terstruktur dengan informan kunci dan informan pendukung. Teknik Analisa data menggunakan tahapan analisa dari Miles dan Huberman yaitu Reduksi data, penyajian data, Menarik Kesimpulan danVerifikasi . Validasi data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit di area Kabupaten Barito Kuala khususnya di Kecamatan Rantau Badauh dan Kecamatan Cerbon belum melaksanakan community relations secara maksimal, dimana kegiatan community relations masih terbatas hanya untuk kegiatan amal, CSR program kemitraan plasma dan inti plasma, serta sponsorship, sementara untuk community development baru berupa penyediaan tempat layanan pos kesehatan yang juga tidak difungsikan, sehingga sisi aksi dan komunikasi dalam membina dan menangani permasalahan dengan masyarakat sekitar masih memerlukan komitmen lebih lanjut dari pihak perusahaan. Kata kunci : Community Relation, Community Development, Corporate Social Responsibility, Palm Oil serta karakteristik tanah berupa tanah rawa Pendahuluan Kalimantan provinsi yang Selatan memiliki merupakan dan tanah gambut. Struktur geologi tanah di karakteristik Kalimantan Selatan sebagian besar adalah geografis yang memiliki banyak sungai tanah basah yaitu 22,76 49 persen. Pada MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 sepanjang daerah aliran sungai P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X juga Daun dengan luas lahan 9.000 hektar merupakan tanah rawa dengan tingkat meliputi kecamatan Mekarsari, Tamban, dan keasaman yang cukup tinggi. Penggunaan Tabunganen (Frasetyandi, 2011). lahan sebagian besar adalah untuk kegiatan Alih perkebunan yaitu sebesar 11,63 persen dan perkebunan untuk persawahan sebesar 11,35 persen. Frasetyadi dalam (blhd.kalselprov.go.id,2014). berdampak pada Perkebunan yang fungsi kelapa lahan menjadi sawit, Saturi menurut (2012) kapasitas dapat penyediaan mendominasi pangan bahkan dapat menimbulkan kerugian pemanfaatan lahan rawa adalah perkebunan sosial. Salah satu permasalahan yang dapat sawit dan perkebunan karet. dikaji Dewasa ini, dari perubahan sosial budaya lahan rawa untuk pertanian mulai banyak perkembangan perkebunan sawit adalah yang beralih fungsi seiring perubahan fungsi lahan dan kearifan lokal. maraknya pembukaan semakin lahan untuk Menurut Sanjaya dalam Berita perkebunan kelapa sawit berskala besar. Kalimantan.co (2013), terdapat berbagai hal Terdapat yang sensitif yang sangat memungkinkan untuk mengembangkan kebun kelapa sawit di berkembang menjadi masalah jika tidak tanah perusahaan dilakukan dengan hati - hati diantara lain sejumlah 19 perusahaan. 4 perusahaan adalah terkait ganti rugi lahan masyarakat diantaranya berada di Kabupaten Barito yang banyak menimbulkan konflik antara Kuala (Saturi, 2012) perusahaan dan masyarakat. Tak hanya itu, 6 rawa (enam) dengan kabupaten total Perusahaan Perkebunan Sawit yang tambahnya, terdapat di Kabupaten Barito Kuala antara perkebunan dengan lain PT. Putra Bangun Bersama dengan luas bergerak di mencapai 6.744 hektar meliputi Kecamatan pertambangan, Jajangkit, PT lindung, hutan masyarakat adat, tanah adat, Angri Bumi Sentosa (ABS) dengan luas tanah keramat, lahan pertanian masyarakat, mencapai 10.000 hektar meliputi kecamatan juga Tabukan,Wana Perkebunan Rantau Bedauh, Cerbon. Raya, Barambai dan kerap tumpang tindih perusahaan bidang hutan kelapa sawit yang kehutanan, produksi, memicu lahan hutan permasalahan. juga harus Marabahan. PT.Citra Putera Kebun Aseri menyerap tenaga kerja lokal. Selain sebagai dengan upaya luas 7.900 hektar meliputi kecamatan Kuripan dan Bakumpai. PT. Tiga pemberdayaan, juga memelihara kondusivitas investasi . 49 untuk MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 Terdapat berbagai persoalan yang P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X Selain itu, pemerintah juga telah terjadi di Kabupaten Barito Kuala berkaitan membuat dengan Perkebunan Kelapa Sawit. Keluhan Pengelolaan dan Hak Guna Tanah berkaitan atau permasalahan ini di rasakan oleh warga dengan dibukanya lahan di Kalimantan Desa Sungai Rasau Kecamatan Cerbon Selatan untuk perkebunan Kelapa Sawit Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan secara massal. Pada Konferensi Sawit ,di mana Lahan Hutan Galam yang menjadi Indonesia, sumber kehidupan masyarakat di rambah presiden untuk menjadi perkebunan kelapa sawit oleh industri sawit tak merusak lingkungan. pemerintah Yudoyono daerah Kabupaten Batola. aturan dan Susilo kala juga ketentuan untuk Bambang Yudoyono, itu mengingatkan, mengajak agar perusahaan- Frasetyandi (2011) mengungkapkan bahwa perusahaan sawit membangun kemitraan lahan dengan Galam yang dulunya seluas 9 lembaga-lembaga Kilometer persegi sekarang bersisa sekitar 6 masyarakat, kilometer musuh. persegi yang di jadikan bukan sebaliknya swadaya menjadi perkebunan kelapa sawit oleh PT. Putra “Lakukanlah opinion building. Kalau tidak kita divonis seolah-olah industri sawit merusak lingkungan. Gunakan cara cerdas dan riil bahwa saudara menjaga kelestarian lingkungan.” Presiden meminta perusahaan mencegah konflik, dan melibatkan masyarakat serta memberikan pekerjaan kepada mereka. Jadi, harus memastikan kalau kawasan sawit tumbuh masyarakat juga sejahtera. “Pastikan penghasilan masyarakat baik. Kalau mereka punya lapangan pekerjaan tidak perlu hawatir terjadi konflik, kekerasan atau masalah sosial. Itulah konsep pembangunan inklusif, ajak mereka. Saudara punya CSR, gunakan dengan baik, karena itu bagian dari modal sosial,” (www.mangobay.co.id, 2013) Bangun Putra dan yang sisanya itupun tidak lepas dari provokasi perusahaan dengan dalih Hak Guna Usaha. Namun, disisi lain terdapat beberapa manfaat di bukanya lahan perkebunan di daerah bagi warga masyarakat. Bupati Barito Kuala H.Hasannudin Murad SH, mengatakan “Tujuan di ijinkannya beroperasinya perkebunan kelapa sawit demi kesejahteraan warga,misalnya yang dulunya mencari kayu dan menangkap ikan dan sebagai petani bisa beralih sebagai petani kelapa sawit apalagi 20 % lahan perkebunan di peruntukan bagi warga sebagai pola plasma kemitraan” (meratusinstitute.com, 2011). Permasalahan berkaitan perkebunan kelapa 50 sawit dapat dimimalisir jika MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 perusahaan mampu mewujudkan dan P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X memelihara hubungan baik dengan memenuhi aturan yang telah di tentukan, lingkungan sekitar perusahaan merupakan serta kegiatan community relation. manfaat perkebunan kelapa sawit tersebut dapat bagi dengan pelaksanaan membina hubungan Sehingga baik dengan publiknya, terdapat kegiatan perkebunan sawit, terutama dengan sistem aksi dan komunikasi ( Dozzier dan Broom, plasma 2008). Sehingga pengembangan dimaksimalkan Berkaitan masyarakat. yang melibatkan masyarakat komunikasi dan aksi khususnya melalui koperasi plasma yang merupakan hal yang penting dan saling dikelola oleh masyarakat tersebut mampu melengkapi. menguntungkan masyarakat mutual undertanding diantara perusahaan maupun bagi perusahaan. Hubungan yang dan publiknya. Namun, tidak akan maksimal saling menguntungkan tersebut harus selalu tanpa aksi pelaksanaan. Begitu juga, aksi dibina dan dipelihara. Disinilah peranan pelaksanaan yang biasanya diwujudkan humas selalu dalam bentuk community development tidak membina hubungan baik dengan masyarakat akan maksimal tanpa komunikasi yang baik. dari sekitar, baik bagi perusahaan karena untuk mendukung sekitar Tanggung jawab sosial perusahaan perusahaan merupakan publik eksternal dari memang hal yang sudah seharusnya ada dari perusahaan dulu hingga sekarang, sebuah keberadaan yang masyarakat Komunikasi juga menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Namun yang tidak dapat dipisahkan dari eksistensi harus setiap organisasi bisnis yang tidak perlu memperhatikan dan turut bertanggung jawab diperdebatkan lagi. Kalau setiap perusahaan terhadap kelangsungan hidup masyarakat menghayati dengan sepenuh hati apa yang dan lingkungan sekitar tempat masyarakat menjadi tinggal. Hal ini tertuang para eksistensi perusahaan manfaat bagi disisi Social lain, perusahaan Responsibility juga Corporate yang telah tanggung jawabnya, maka akan memberi masyarakat. Tujuan dicanangkan oleh pemerintah. Seperti yang perusahaan disampaikan oleh Sanjaya dalam Berita akumulasi profit tetapi melampaui hal itu. Kalimantan.co (2013) bahwa Corporate Sepanjang perusahaan itu menggunakan Social Responsibility dan pembangunan sumber kebun rakyat harus direalisasikan oleh finansial dari komunitas yang ada, maka Perusahaan perusahaan mempunyai tanggung jawab perkebunan. Usaha untuk 51 bukan daya, baik hanya manusia mengejar maupun MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 untuk menghasilkan profit P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X dan Perkebunan Kelapa Sawit tanah rawa di mengembalikan sebagian dari profit bagi Kabupaten Barito Kuala dalam membina masyarakat. Disamping itu, hubungan serasi hubungan baik dan menangani permasalahan dengan komunitas sekitar menjadi keharusan dengan masyarakat sekitar. bagi perusahaan dimanapun agar tidak Kajian Pustaka dilanda gejolak-gejolak atau bahkan terlibat Berbagai studi pendahuluan yang dalam konflik yang berkepanjangan dengan dilakukan pada penelitian ini yaitu : (1) masyarakat Penelitian setempat yang akan mengganggu kelancaran usaha. kajian dalam “bagaimanakah Perusahaan khususnya diareal penelitian community Perkebunan yang berjudul Community Relation PT. Adaro Indonesia Berdasarkan beberapa kasus diatas maka terdahulu dalam ini menangani lingkungan di kasus pencemaran Kabupaten Tabalong relation Kalimantan Selatan (Setyastuti, 2004); (2) Kelapa Sawit Data sekunder berupa Data dari Badan rawa dalam Lingkungan tanah Hidup Daerah Kalimantan membina hubungan baik dan menangani Selatan tahun 2014, tentang pemanfaatan permasalahan dengan masyarakat sekitar lahan rawa sebagai perkebunan Kelapa pada Sawit di Kalimantan Selatan; kecamatan Rantau Badauh dan Kecamatan Cerbon serta bagaimanakah pendahuluan faktor relation beberapa permasalahan dengan perusahaan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit tanah perkebunan di Kabupaten Barito Kuala yang rawa di Kabupaten Barito Kuala dalam diungkapkan oleh masyarakat dan termuat di membina hubungan baik dan menangani media massa; dan (4) Konferensi Sawit permasalahan dengan masyarakat sekitar?”. Indonesia, Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk presiden mengetahui industri sawit tak merusak lingkungan. penghambat community dan menganalisa mengenai berupa (3) Studi Susilo kala temuan Bambang Yudoyono, itu mengingatkan, mengajak agar community relation Perusahaan Perkebunan Yudoyono Kelapa Sawit tanah rawa di Kecamatan perusahaan sawit membangun kemitraan Rantau Badauh dan Kecamatan Cerbon dengan Kabupaten Barito mengetahui dan Kuala; juga beberapa lembaga-lembaga (2) Untuk masyarakat, menganalisa faktor musuh. (Mangobay.co.id, 2013). penghambat community relation Perusahaan 52 perusahaan- bukan sebaliknya swadaya menjadi MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 Right (1991) memaparkan bahwa community relations bagian dari tersendiri adalah salah satu public relations P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X yang merupakan wujud tanggungjawab sosial organisasi. yang Istilah community berhubungan dengan komunitas perusahaan relations (hubungan itu berada. Sedangkan Peak dalam Effendy dalam (2007, 187 ). Hubungan dengan komunitas (2004:415) sebagai hubungan sekelompok orang yang hidup di tempat masyarakat merupakan partisipasi suatu sama, pemerintah sama dan mempunyai lembaga dan kebudayaan dan sejarah yang umumnya berkesinambungan didalam suatu komunitas turun temurun dan mempunyai tujuan yang untuk memelihara dan membina lingkungan sama”. demi keuntungan kedua belah pihak, baik (2004:77), community bagi organisasi maupun komunitas. dasarnya adalah kegiatan public relations, salah yang satu terencana, Iriantara community fungsi aktif (2004) relations memandang berdasarkan public dengan komunitas) relations menurut adalah: Moore “Hubungan Sedangkan antara menurut Yosal relations pada maka langkah-langkah dalam proses PR pun dua mewarnai langkah-langkah pendekatan. Pertama, dalam konsep public dalam community relations. PR disini lebih relations memposisikan dimaknai sebagai kegiatan organisasi dan organisasi sebagai pemberi donasi, maka bukan proses komunikasi yang dilakukan program organisasi dengan publiknya. Kalau pun ada lama yang community relations hanyalah bagian dari aksi dan komunikasi dalam sedikit proses public relations. Bila berdasarkan pelaksanaan kegiatan, lebih disebabkan pengumpulan fakta dan perumusan masalah karena sifat kegiatan yang diselenggarakan ditemukan dalam community relations. Satu prinsip bahwa permasalahan yang perbedaan mendesak adalah menangani komunitas, yang maka dalam perencanaan akan disusun kegiatan program community relations. Kedua, yang hubungan bertetangga yang baik. memposisikan komunitas sebagai mitra, dan konsep komunitasnya bukan hendak dalam ini pendekatan dikembangkan adalah melalui mengembangkan Perusahaan yang ada akan dipandang sekedar oleh tetangganya, yakni masyarakat sekitar kumpulan orang yang berdiam di sekitar perusahaan, wilayah Masyarakat sekitar perusahaan mempunyai relations operasi organisasi, dianggap sebagai community program keinginan 53 seperti untuk miliknya turut sendiri. menjaga dan MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X melindungi perusahaan tersebut, karena Menggerakkan manfaat keberadaan perusahaan itu memang masyarakat, dan sebagainya. dirasakan oleh mengaktifkan sekitarnya. Menurut Moore (2004:418) tujuan Yosal dari program Community Relations secara relations adalah: umum untuk : (1) Memberikan informasi “program pengembangan komunitas yang kepada komunitas mengenai kebijaksanaan, melalui berbagai upaya untuk kemaslahatan kegiatan bersama Menurut masyarakat dan Jerold dalam (2004:20) community bagi komunitas”. Menurut Yosal (2004:20) dan masalah organisasi atau organisasi dan perusahaan. Misalnya informasi mengenai DeMartinis dalam jumlah pekerja, besar upah, pembiayaan menjelaskan community pajak, berapa besar untuk komunitas, relations hanya sebagai: “cara berinteraksi tanggung jawab organisasi atau perusahaan dengan berbagai publik yang saling terkait terhadap komunitas, serta sumbangan bagi dengan operasi organisasi.”. komunitas; (2) Memberikan penjelasan atau Menurut Moore (2002:19) Berbagai jawaban terhadap pertanyaan atau tanggapan cara untuk mendukung kegiatan community negatif bagi masyarakat sekitar perusahaan; relations bisa dengan memulai berbagai (3) Memberikan bantuan kepada lingkungan kegiatan melalui yang membentuk relasi baik organisasi atau perusahaan dengan lingkungan masyarakat, antara lain : setempat; (4) Bekerjasama dengan sekolah (1) Menggali, membentuk dan membuat dan perguruan tinggi dengan menyediakan sesuatu bahan-bahan pendidikan serta sasaran dan yang Menghilangkan masalah; dibutuhkan; sesuatu (3) yang (2) membuat Memperkenalkan fasilitasnya; arti (5) Mendukung program- program kesehatan; dan (6) Mendukung kemandirian; (4) Memanfaatkan secara lebih kegiatan olah raga, budaya dan kreasi optimal atas apa yang telah dimiliki dan Community ditujukan melibatkan masyarakat tak mampu; (5) sebagai Berbagi peralatan, fasilitas dan keahlian perusahaan dengan komunitas. Dalam hal ini professional; pengajaran, Wilcox, Ault dan Agee dalam Iriantara konsultasi dan pelatihan; (7) Membentuk, (2007) mengungkapkan bahwa community memperbaiki dan meningkatkan masyarakat; relations merupakan dialog antar perusahaan (8) Mempromosikan masyarakat sekitar dengan keluar sebenarnya dapat memantau bagaimana (6) lingkungan Memberi organisasi; dan (9) 54 kegiatan relations komunitas, berkomunikasi dimana antar perusahaan MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 pendapat publik atau komunitas akan P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X pengembangan masyarakat (community keberadaan perusahaan mereka. Isu apakah development). Pengembangan masyarakat yang saat itu tengah pada masyarakat yang berkembang di kiranya nanti dapat pemberdayaan berpengaruh pada eksistensi perusahaan. Rogovsky (2007) (2005) menjelaskan dasarnya merupakan masyarakat melalui kemampuan dan potensi yang dimiliki dalam Iriantara masyarakat itu. dalam adanya manfaat masyarakat ini, masyarakat adalah partisipan keterlibatan bagi komunitas dan organisasi sekaligus bisnis manfaat (beneficiaries) dari pada upaya pelaksanaan community pengembangan pemetik pembangunan. relations. Jika dulu banyak pandangan Keterlibatan bahwa community relations adalah sebuah komunitasnya bukan hanya menguntungkan usaha bagi masyarakat sekitar, namun juga sangat yang hanya menguntungkan komunitas dan sia-sia bagi perusahaan uang, pelaksanaan namun Community Relations pada dasarnya sebenarnya kategori eksternal relation, dimana sebuah dibangun berdasarkan tanggung jawab sosial organisasi maupun perusahaan melakukan korporat akan memberikan manfaat yang usaha untuk menjalin hubungan baik dengan bisa dipetik oleh kedua belah pihak. publik eksternalya. Adapun publik eksternal Sehingga penting untuk disadari bahwa public relation antara lain adalah konsumen, program-program pemerintah, media, dan komunitas atau community relations program dari perusahaan untuk komunitas melainkan perusahaan dan program relations merupakan kegiatan public relation dalam yang bukanlah community dalam menguntungkan bagi perusahaan. karena hanya sekedar upaya penghamburhamburan perusahaan program komunitas. community masyarakat untuk sekitar.Oleh karena itu, langkah-langkah dalam proses PR pun Program- mewarnai relations bukanlah community langkah-langkah relations. dalam Perusahaan program dari perusahaan untuk komunitas menampilkan sisi dirinya sebagai satu melainkan program untuk perusahaan dan lembaga sosial, yang bersama-sama dengan komunitas. komunitas bentuk Menurut lain dari kegiatan community dilakukan organisasi Yosal (2004:21), program atau memecahkan permasalahan yang dihadapi komunitas relations yang bisnis berusaha untuk adalah bersama. 55 mencapai tujuan kemaslahatan MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 Dengan menggunakan P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X tahapan- masalah tanggung jawab sosial perusahaan tahapan dalam proses PR yang bersifat siklis pada komunitasnya sehingga memilih untuk maka program dan kegiatan community menjalankan program kegiatan tersebut.; relations perusahaan pun akan melalui dan tahapan-tahapan berikut (Iriantara, 2007: 80) keharusan pada setiap akhir program atau yaitu : (1) Pengumpulan fakta, dimana kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan dalam mengumpulkan fakta, perusahaan efisiensi program. mencari tahu apa yang menjadi masalah sosial yang Evaluasi yang merupakan Selanjutnya terdapat 6 (enam) prinsip dihadapi masyarakat dan bagaimana cara perusahaan (5) communiy relation menurut Hawn (2007) mencari tahu yaitu : (1) Menetapkan dan menjalankannya masalah sosial tersebut; (2) Perumusan pada pesan pesan proyek harus tersampaikan masalah, masalah secara sederhana bisa dengan jelas terhadap komunitas; (2) Speak dirumuskan sebagai kesenjangan antara with one voice, tim harus berkomunikasi yang diharapkan dengan apa yang dialami, dengan kebijakan dan metode yang sama, yang untuk menyelesaikannya diperlukan dan semua kemampuan dan makna yang sama; (3) Mendedikasikan diri ketrampilan secara tepat.; (3) Perencanaan sebagai kontak point community relation , dan merupakan sebagai jembatan antara tim teknis dan sebuah perkiraan yang didasarkan pada fakta komunitas; (4) Mengaplikasikan model risk dan informasi tentang sesuatu yang akan communication, terwujud atau terjadi nanti. Perencanaaan mendengarkan program berbicara, menghindari jargon yang terlslu menggunakan pemrograman, community rencana pikiran relations terbagi dokumen harus memiliki memahami lebih audience, banyak daripada menjadi 2 (dua) bagian menurut Iriantara mencolok, (2011: 109-110) yaitu perencanaan strategis empaty,memelihara dan perencanaan operasional; (4) Aksi dan berkesinambungan; (5) Menyediakan model Komunikasi, aksi sebagai implementasi komunikasi program yang sudah direncanakan, pada berpusat pada komunikan, menyesuaikan dasarnya sama saja dengan implementasi pesan sesuai karakteristik mereka; (6) program apapun dan tentu saja didalamnya Memiliki juga ada komunikasi yang menjelaskan mengakhiri kegiatan dengan baik, dimana mengapa program ini dijalankan, juga 56 menunjukkan yang exit kontak reguler strategy dan yang secara ganda, baik, MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X komunitas akan memiliki kenangan yang bekerja sama dengan pihak lain dalam baik ketika program sudah selesai memecahkan masalah yang ada. Community relation yang merupakan Menurut Boone dan Kurtz (dalam salah satu kegiatan public relation, sangat Harmoni berkaitan corporate tanggung jawab sosial (social responsibility) karena secara umum adalah dukungan manajemen dengan responsibility. community social Hal relation tersebut sebagai kebutuhan dan terhadap Ade, 2008), pengertian kewajiban perusahaan untuk membina hubungan baik mempertimbangkan dengan masyarakat sekitar yang bermanfaat pelanggan dan kesejahteraan masyarakat untuk membangun citra, sebenarnya juga secara setara dalam mengevaluasi kinerja merupakan wujud dan pemenuhan tanggung perusahaan. Achda (2007) mengartikan CSR jawab sebagai sosial. Yudarwati ( 2012) komitmen laba, untuk kepuasan perusahaan untuk menyampaikan bahwa community relations mempertanggungjawabkan sebagai relations operasinya dalam dimensi sosial, ekonomi, merupakan wujud tanggung jawab sosial dan lingkungan serta terus-menerus menjaga organisasi. Hal tersebut sesuai dengan agar dampak tersebut menyumbang manfaat pendapat Bernays (dalam Grunig & Hunt, kepada 1984) bahwa public relations adalah praktik hidupnya. bagian dari public masyarakat dan dampak lingkungan tanggung jawab sosial. Buchholz (dalam Community development merupakan Daugherty, 2001) memilih menggunakan evolusi yang terencana berkaitan dengan istilah public responsibility untuk mengganti seluruh aspek dari masyarakat social responsibility. Menurut Buchhloz, termasuk sosial, public responsibility berkaitan dengan niat maupun budaya Community Development baik organisasi untuk secara aktif terlibat merupakan dalam berbagai isu publik meskipun tidak sekitar bersama sama turut ambil bagian berkaitan langsung dengan kepentingan dalam organisasi. Keterlibatan ini dapat diawali permasalahan umum. (Frank and Smith ; dengan melakukan identifikasi dan riset isu 1999). publik, itikad baik untuk mendiskusikannya Metode Penelitian di arena publik dan kemampuan untuk ekonomi, proses mencari Berdasarkan dimana solusi sekitar lingkungan masyarakat mengenai permasalahan yang diteliti, penelitian ini dilakukan dengan 57 MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 menggunakan Pendekatan penelitian pendekatan kualitatif ini karena P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X kualitatif. dan informasi secara lebih mendalam. dalam Informan kunci dari penelitian ini yaitu ingin masyarakat sekitar. Sedangkan informan dipilih peneliti menganalisis data secara lebih mendalam pendukungnya mengenai yang ataupun divisi community relation dari dilaukan oleh perusahaan perkebunan dalam perusahaan perkebunan dan pemerintah memelihara daerah. Data yang diperoleh dianalisis community relation hubungan dan mengatasi adalah dengan penelitian ini adalah eksploratif, dilakukan menggunakan pendekatan model interaktif memperoleh data dan mengkaji dengan lebih yang mendalam mengenai Huberman dalam Sugiyono (2012), yaitu : dikembangkan perencanaan, dan pelaksanaan komunikasi (1) dan aksi dalam community relation pemilihan, yang analisa relation konflik dengan masyarakat sekitar. Tipe penemuan fakta, teknik public Reduksi data data oleh dengan Miles merupakan pemusatan dan proses perhatian pada pengabstrakkan, dan dilaukan oleh perusahaan perkebunan dalam penyerderhanaan, memelihara transformasi data yang muncul dari catatan- hubungan dan mengatasi konflik dengan masyarakat sekitar. Untuk catatan lapangan Pada tahap ini, peneliti pengumpulan data, penelitian ini dilakukan melakukan dengan dua cara, kedua cara tersebut adalah memilah-milah, : (1) 1. Studi Pustaka berupa pengumpulan membuat abstraksi dari catatan lapangan, data dan teori-teori yang relevan dalam wawancara dan dokumentasi; (2) Penyajian penelitian ini menggunakan sumber dan data bahan-bahan tertulis sebagai kerangka dasar diperoleh dari hasil observasi, wawancara penelitian; dan (2). dan dokumentasi dianalisis Penelitian lapangan reduksi data dengan cara mengkategorikan dan berbentuk teks naratif. disajikan pada Wawancara), CL (Catatan Lapangan) dan peneliti melakukan CW Dokumentasi); (Catatan pengamatan langsung pada objek penelitian CD yaitu pada pelaksanaan aksi dan komunikasi Verifikasi community relation yang dilakukan.; dan (b) langkah Wawancara yang dilakukan pada peneliti kualitatif model interaktif adalah penarikan ini berupa depth interview dan focus grup kesimpulan dari verifikasi. Berdasarkan data discussion, sehingga dapat diperoleh data yang telah direduksi dan disajikan, peneliti 58 (Catatan bentuk kemudian melalui dua cara cara, yaitu: (a) Observasi , observasi, dalam Data yang dan penarikan terakhir dalam dan (3) kesimpulan, analisis data MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X membuat kesimpulan yang didukung dengan sebanyak 4 (empat) perusahaan ,bahkan 16 bukti yang kuat pada tahap pengumpulan kecamatan yang ada di Kabupaten Barito data. Data divalidasi dengan menggunakan Kuala sudah di pastikan menjadi perkebunan 2 pertama sawit selain Kecamatan Anjir Muara dan sumber, yaitu Anjir Pasar. Empat perusahaan itu antara jenis triangulasi, yang menggunakan triangulasi membandingkan informan hasil kunci pendukung. wawancara dengan Triangulasi menggunakan triangulasi dari lain : PT.Putra Bangun Bersama (PT.PBB), informan dengan luas mencapai 6.744 hektar meliputi yang kedua Kecamatan Jajangkit, Rantau metode, yaitu Badauh,Cerbon. Selanjutnya PT.Angri Bumi membandingkan antara data yang diperoleh Sentosa (PT.ABS) dengan luas mencapai dari wawancara dengan onservasi dan studi 10000 sekunder. Tabukan,Wanaraya, hektar meliputi kecamatan Barambai dan Marabahan; PT.Citra Putera Kebun Aseri (PT.CPKA) Hasil Penelitian dan Pembahasan dengan luas 7900 hektar Wilayah Kabupaten Barito Kuala meliputi Kecamatan Kuripan dan Bakumpai; dianggap sebagai wilayah yang memiliki dan PT.Tiga Daun dengan luas lahan 9000 potensi area yang cocok untuk perkebunan hektar meliputi area Kecamatan Mekarsari, tanaman berserabut maupun jenis tanaman Tamban, dan Tabunganen. lainnya seperti padi, sayuran, jenis buah Selanjutnya dengan keberadaan nanas dan budidaya buah rambutan dan lain- perkebunan kepala sawit diharapkan dapat lain. Untuk perkembangan lebih lanjut meningkatkan memang bisnis perkebunan yang potensial misalnya yang dulunya mencari kayu dan dikembangkan adalah industri pengolahan menangkap ikan dan sebagai petani bisa kelapa sawit. Selain usaha perkebunan yang beralih sebagai petani kelapa sawit apalagi dikembangkan oleh perusahaan swasta, ada 20 % lahan perkebunan di peruntukan bagi beberapa komoditas yang sudah berkembang warga sebagai pola plasma kemitraan. dan diusahakan masyarakat setempat, seperti Sebagaimana karet, kelapa dalam, kelapa sawit, dan beberapa masyarakat dan karyawan disekitar purun. Dinas perkebunan kelapa sawit yang rata-rata Kehutanan Kabupaten Barito Kuala jumlah sampai dengan tahun 2016 telah bekerja perusahaan yang sudah memiliki izin lokasi pada perusahaan perkebunan kelapa sawit 4- Berdasarkan data dari 59 kesejahteraan hasil wawancara warga, dengan MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 8 tahun bahwa keberadaan mengubah kesejahteraan hidup mereka. keberadaan perkebunan tersebut sangat baik Dengan hasil bekerja sebagai karyawan pada sekali, karena dengan adanya perkebunan perusaaah sawit mereka bisa membiayai tersebut dapat mengurangi pengangguran anak-anaknya sekolah hingga perguruan dan tinggi, dapat membeli rumah, motor serta dapat dengan P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X meningkatkan pendapatan masyarakat yang bekerja di sana, dimana kebutuhan hidup yang tercukupi. dengan bekerja di perkebunan tersebut dapat Perusahaan dalam melakukan sebuah penghasilan Rp. 2,500.000,- perbulan, yang kegiatan tentu memperhatikan timbal balik pada yang didapatkan baik secara langsung awalnya sebagai petani dengan penghasilan 100-200 belek pertahun. Berdasarkan wawancara tersebut data dan diatas masyarakat yang bekerja maupun jangka panjang, salah satunya hasil adalah citra perusahaan. Perusahaan dengan rata-rata citra diperusahaan yang baik akan mendapatkan penerimaan untuk melakukan kegiatan usaha sawit di Kabupaten Barito Kuala khususnya dari di area Kecamatan Rantau Bedauh dan cenderung Kecamatan Cerbon merasakan dampak yang penerimaan terhadap sebuah perusahaan positif terhadap pemenuhan hidup mereka yang mampu menjawab kebutuhan dan meskipun mereka menyadari bahwa lahan memberikan dampak positif. Program yang pertanian yang selama ini mereka garap sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan untuk sejalan dengan kepentingan perusahaan akan bertani menopang dan hidup telah cukup mereka lama semakin masyarakat. Masyarakat memiliki menghasilkan akan perhatian keuntungan positif dan pada menyempit dengan keberadaan perusahaan kedua belah pihak. Namun disadari betul kelapa sawit dan CPO nya. Dimana pula masih terdapat konflik internal dan eksternal taraf hidup untuk kesejahteraan diukur dari berkaitan kemampuan terpenuhinya kebutuhan mereka manajemen karyawan, persoalan batas areal yang sebelumnya ketika mereka menggarap perkebunan, sawah tidak sehingga kosentrasi pada terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan community relations keberadaan perkebunan kelapa sawit bagi terhambat, sebab fokus utama perusahaan mereka yang terserap sebagai tenaga kerja / masih pada hal-hal yang sifatnya prinsip karyawan pada perusahaan tersebut mampu manajemen perusahaan kepada pemerintah. banyak kebutuhan yang 60 dengan pembebasan perizinan, dan lahan, lain-lain pelaksanaan menjadi MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 Berdasarkan hasil wawancara dengan P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X perusahaan memang belum seluruhnya dapat masyarakat sekitar perkebunan kelapa sawit dilaksanakan, yang ada di Kabupaten Barito Kuala bahwa berasumsi keberadaan perusahaan sawit ini bentuk community relations yang dilakukan telah berupaya membantu masyarakat mulai sebenarnya tidak terlalu banyak, hanya saja dari menyerap tenaga kerja, membeli sawit kadang untuk minta bantuan kegiatan amal dari saja, misalnya untuk kegiatan Peringatan kegiatan amal, dan menjadi sponsorship Maulid Nabi Muhammad SAW, bulan untuk Ramadhan, ada memang fasilitas kesehatan meskipun disadari bahwa untuk sementara yang dibangun semacam pos kesehatan penyediaan tetapi perusahaan dalam hal ini pelaksanaan itupun sudah lama dan tidak tetapi tanaman pihak perusahaan masyarakat, kegiatan-kegiatan membantu masyarakat fasilitas-fasilitas , pihak operasional, lebih banyak untuk positifnya community dengan keberadaan perkebunan kelapa sawit mengupayakan karena kondisi perusahaan ini adalah menyerap tenaga kerja lokal tetapi juga saat ini masih belum stabil, meskipun itupun hanya sebagai buruh kasar di demikian keberadaan perusahaan kelapa perkebunan, sehingga secara keseluruhan sawit memang perusahaan belum sepenuhnya Kecamatan Rantau Badauh dan Kecamatan melaksanakan program dimaksud. Selain itu Cerbon bisa diterima. bentuk community relations yang dimaksud developmentnya ditengah-tengah Bahwa masih masyarakat aktivitas di community adalah bentuk kemitraan antara perusahaan relations yang dilakukan oleh perusahaan dan masyarakat, dimana masyarakat dalam perkebunan kelapa sawit yang ada di hal ini petani sawit dapat menjual hasil Kabupaten Barito Kuala seharusnya sesuai sawitnya kepada perusahaan dengan harga dengan ketentuan yang pantas, selain itu perusahaan juga beberapa program kegiatan antara lain kerap perbaikan membantu masyarakat berupa fasilitas dapat mencakup sekolah dasar, memberikan bantuan untuk kegiatan amal kesehatan, masjid, pasar desa, olahraga dan dan sponshorship untuk kegiatan-kegiatan lain-lain. Dapat pula berupa pemberian yang dilaksanakan masyarakat seperti 17 edukasi, Agustus dan acara-acara lainnya. outreach, sponsorship dan kegiatan amal Pada penelitian ini terdapat pelatihan , capacity building, serta hal-hal lain yang secara fisik maupun kecenderungan bahwa community relations 61 MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X nonfisik keberadaannya dapat dirasakan dan dikembangkan melalui community relations dinikmati bersama masyarakat. adalah Dari hasil penelitian diatas diketahui mengembangkan bertetangga yang hubungan baik dan saling bahwa dampat positf keberadaan kelapa menguntungkan sehingga perusahaan dapat sawit hanya untuk menyerap tenaga kerja berkembang lokal khususnya untuk bagian kasar atau masyarakat pun mendapatkan keuntungan, buruh tani pada perusahaan sawit tersebut, entah sementara kegiatan community relations kesejahteraan warga dan lain sebagainya. perusahaan tidak terlalu banyak, hanya Terlepas sebagai sponshorship jika ada kegiatan dikembangkan oleh perusahaan baik yang kemasyarakatan, bersifat sementara untuk kegiatan fasilitas-fasilitas amal, kesehatan, dan itu beraktivitas dalam dari pola persuasif hal dan pendanaan, komunikasi dan yang edukatif yaitu berupaya untuk membentuk perilaku, sikap olahraga, sekolah dasar, pasar desa serta bertindak, lain-lain yang bersifat infrastruktur belum membentuk opini publik yang mendukung terpenuhi, dimana atau menguntungkan bagi perusahaan. coorporate social dapat dikatakan persepsi, hingga dan Pentingnya menjalin hubungan baik community development belum terlaksana perusahaan dengan stakeholder tidak dapat dengan baik oleh perusahaan-perusahaan dipisahkan dengan kegiatan sawit tersebut, sehingga perlu komitemen relations. yang dan gamblang dapat diartikan sebagai kegiatan demikian, yang digunakan untuk mengembangkan membina hubungan kuat dari sisi komunikasinya. perusahaan resposibility tanggapan, plan, Namun berusaha untuk aksi hubungan yang baik dengan masyarakat. Secara relations jelas adalah tujuan community community bertetangga (2004:1) relations relations yang secara baik. menjelaskan sebagai,” cara membina berinteraksi dengan berbagai publik yang hubungan yang baik dengan masyarakat saling terkait dengan operasi organisasi,” yang ada disekitar lingkungan perusahaan. Selanjutnya dijelaskan DeMartinis bahwa Menjalankan community relations adalah komunitas mencakup klien, lingkungan, salah satu strategi yang baik untuk membina pejabat public, lembaga pemerintah dan hubungan keberadaan lembaga lain. Lebih spesifik, Gregory yang perusahaan itu berdiri. Prinsip yang hendak dikutip oleh Yosal Iriantara dalam bukunya baik bagaimana DeMartinis Community community di tengah 62 MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X Community Relations (2004:21), Community menyerahkan hasil sawit mereka kepada Relations atau hubungan komunitas adalah perusahaan, hubungan menguntungkan relations dengan satu atau lebih stakeholder, untuk tersendiri meningkatkan reputasi perusahaan menjadi tanggungjawab sosial organisasi. sebuah Simpulan yang saling perusahaan yang baik bagi masyarakat. Kenyataan yang terjadi pada tertapi haruslahcommunity dianggap sebagai yang program merupakan Community relations wujud perusahaan perusahaan Sawit di Kabupaten barito Kuala sawit yang ada di Kabupaten Barito Kuala sebagaimana (2004) lebih banyak berupa program kemitraan relations berbentuk program kegiatan plasma dan inti pendapat memandang Iriantara community berdasarkan dua pendekatan. Dan pada plasma pendekatan pertama inilah yang terjadi pada sponsorship kegiatan. Komunikasi antara perusahaan sasaran program dengan perusahaan masing sawit dimana, lebih sawit, donasi, informasi dimiliki oleh sasaran program. relations semua hanyalah bagian dari aksi dan komunikasi Program dalam program yang telah dilaksanakan belum proses berdasarkan public pengumpulan perumusan menangani fakta relations dengan dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di masalah ditemukan bahwa Rantau Bedauh maupun di Cerbon secara yang mendesak adalah infrastrukutur dan noninfrastruktur. Faktor dalam penghambat perusahaan belum melaksanakan community relations permasalahan komunitas, perencanaan community relations. Bila community tidak dan belum community sehingga amal memposisikan organisasi sebagai pemberi dimana efektif kegiatan akan maka disusun yang sebagaimana pada masyarakat adalah bahwa masih ada konflik kelompok-kelompok kemitraan plasma dan yang harus diselesaikan secara internal dan inti plasma. Sementara dalam pendekatan eksternal yang perusahaan yang belum stabil, pembebasan dimaksud relations. program ini[un kedua Komunitas hanya terbatas dimana seharusnya ketentuan dan harapan dalam hal ini adalah kondisi memposisikan komunitas sebagai mitra, dan lahan, konsep community relations perusahaan kumpulan orang yang berdiam di sekitar terlaksana dengan baik. wilayah operasi organisasi dalam hal ini penelitian ini adalah perusahaan perlu komunitasnya bukan sekedar 63 manajemen, sehingga kegiatan belum Kontribusi MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X meningkatkan program community relations Relations (Edisi9). Prenada Media kedalam bentuk-bentuk program yang sesuai Group dengan kebutuhan masyarakat dan Daugherty, Emma L. 2001. Public relations sebagaimana ketentuan yang diatur untuk and social responsibility CSR perusahaan. Komunikasi antar pihak Robert L and Vasquez, Gabriel (eds). yang melakukan relasi harus diperhatikan Handbook dengan California: Sage Publication, Inc. (h. baik. Informasi yang dimiliki perusahaan harus disampaikan ke pihak of Public Heath, Relations. 389-402). yang lain agar tidak terjadi salah penafsiran antar pihak. perlu dilakukan jadwal Effendy, Onong Uchjana . 2007. Hubungan pengontrolan terhadap pelaksanaan program, Masyarakat, PT Remaja Rosdakarya, setidaknya sekali dalam setahun sebagai Bandung bentuk Frank, Flo., and Smith, Anne . 1999.The komunikasi hubungan antara masyarakat dan peningkatan perusahaan sekaligus dengan Community Development Handbook; a upaya Tool to Build Community Capacity. sebagai langsung perusahaan untuk menghimpun Minister masukan Government Services , Canada dari sasaran program dan pemeliharaan hubungan dengan masyarakat. of Public Works and Grunig, James E & Todd Hunt. 2001. Managing Public relations. Chicago: Holt, Rinehart and Winston, Inc. DAFTAR PUSTAKA Hamidjojo, Achda B, Tamam. 2009. Konteks Sosiologi Perkembangan Corporate 1998. Social Beberapa Pengungkapan Responsibility: Coorporate Social Dari tenteng Harmoni, Ati dan Andriyani, Ade. 2008. Indonesia B. 2012. Catatan Partisipasi Masyarakat, Dekdikbud Responsibility dan Implementasinya di Azheri, Santoso S. dan Iskandar A., Corporate Social Responsiblity (CSR) pada Official Voluntary Website Perusahaan studi pada PT. Menjadi Mandatory. Rajawali Pers, Unilever Indonesia Tbk.” Seminar Jakarta Ilmiah Nasional Komputer danSistem Cutlip, Scot M., Center, AllenH.and Broom, Glen M. 2009. Effective Intelijen. Depok, 20-21 Agustus 2008. Public 64 MetaCommunication; Journal Of Communication Studies Vol 2 No 1 Maret 2017 Hawn, Robin 2007. Community Relations P-ISSN : 2356-4490 E-ISSN : 2549-693X Triyono, Agus. 2014. Model , Sea dumped Conference Masyarakat October 10, 2007 Development Program Posdaya (Pos Iriantara, Yosal. 2004. Melalui Pemberdayaan Community Community Pemberdayaan Keluarga) Pt. Holcim Relations: Konsep dan Aplikasinya. Indonesia Tbk Pabrik Cilacap. Jurnal Simbiosa Rekatama Media. Bandung. KomuniTi, Vol. VI, No. 2 September Kriyantono, R. 2010. Teknik Praktis Riset 2014 Komunikasi, Kencana Media, Jakarta. Yudarwati, G Arum, 2012. Community Relations: Bentuk Tanggung Jawab Moore Frazier, 2004. Humas Membangun Sosial Organisasi, Volume1, Nomor 2, Citra dengan Komunikasi, PT Remaja Desember: 143-156 Rosdakarya, Sumber Lain Bandung https://baritobasin.wordpress.com/2007/12/1 Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility:Antara Kenyataan. Teori Media 3/rencana-kebun-sawit-diperdebatkan/ dan http://beritakalimantan.co/8-masalah- Pressindo, perkebunan-sawit-pemicu-kontra- Yogyakarta masyarakat/ Ruslan, Rosady, 2002. Manajemen Public Profil kehutanan Relations, Grafindo, Jakarta http://www.dephut.go.id/uploads/files/ Saturi, Sapariah. 2013. konflik warga dan e80f4a51757cee299f1282cd6fecee66. perkebunan sawit, Presiden Minta pdf Industri Sawit Tak Rusak Lingkungan November 28, http://www.mongabay.co.id/2012/07/12/laha 2013 n-rawa-jadi-kebun-sawit-marak-di- http://www.mongabay.co.id/tag/konfli kalsel/ k-warga-dan-perkebunansawit/page/2/ Setyastuti, Yuanita. 2004.Community Relation PT. Adaro Indonesia dalam Menangani Kasus Pencemaran Lingkungan. 65