PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU ADMNISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG NASKAH PUBLIKASI OLEH NURSHILA Nama Pembimbing I : Wahjoe Pangestoeti, M. Si Nama Pembimbing II : Ramadhani Setiawan, M. Soc.Sc PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016 SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut di bawah ini : Nama : Nurshila NIM : 100563201051 Jurusan Prodi : Ilmu Administrasi Negara Alamat : Jln. Kuantan Gg. Putri Ledang Delapan Nomor Telpon : 081270705068 Email : [email protected] Judul Naskah : Pelaksanaan Kearsipan di Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah Ilmiah dan untuk dapat di terbitkan . Tanjungpinang, Agustus 2016 Yang menyatakan Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Wahjoe Pangestoeti, M.Si NINDN.0713097001 Ramadhani Setiawan, M. Soc.Sc NIND.1026058301 i PELAKSANAAN KEARSIPAN DI PROGRAM STUDI ILMU ADMNISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIMRAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG Nurshila [email protected] Wahjoe Pangestoeti, M.Si [email protected] Ramadhani Setiawan, M. Soc.Sc [email protected] ABSTRAK Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Arsip merupakan objek yang penting dalam menjalankan sebuah aktivitas pekerjaan di kantor khususnya yang berhubungan dengan pelayanan administrasi. Arsip sebagai sumber ingatan dan informasi membantu mekanisme kerja dari seluruh pegawai instansi dalam pencapaian tujuan yang lebih efisien dan efektif. Maka untuk menjamin terlaksananya tugas-tugas organisasi khususnya dalam hal pelayanan administrasi dengan lancar, diperlukan adanya arsip-arsip yang utuh, otentik, dan terpercaya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan kearsipan di Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dijelaskan bahwa penelitian ini tidak menggunakan populasi dan sampel, melainkan key informan dan responden. Peneliti menentukan Wakil Dekan II FISIP sebagai key informan, sedangkan responden adalah Ketua Program Studi IAN, Sekretaris Program Studi IAN dan keseluruhan staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara sesuai dengan lingkup permasalahan penelitian ini. Skripsi ini menggambarkan hasil penelitian yang berkenaan dengan kearsipan di Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UMRAH. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif yang kemudian dianalisa menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum diperhatikannya beberapa faktor yang dapat menunjang kearsipan dalam bekerja yaitu faktor ekonomis, keamanan, penempatan yang strategis, fleksibel, dan petugas arsip. Sebagai sebuah institusi yang bersentuhan langsung kepada masyarakat dalam hal pelayanan hendaknya Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP lebih memperhatikan faktor-faktor yang dapat menunjang kearsipan demi terciptanya pelayanan yang lebih efektif dan efisien. Kata Kunci: kearsipan ii ABSTRACT Archive is an important object in performing a work activity in the office, especially relating to administrative services. Archive as a source of memories and information helps the mechanism of action of all employees of the agency in achieving more efficient and effective goal. So to ensure the implementation of organizational tasks, especially in terms of administration services fluently, the needed of intact, authentic, and reliable archives. The purpose of this study is to investigate the implementation of archives at the Department of Public Administration FISIP of Raja Ali Haji Maritime University. It was explained that this study did not use sample and population, but key informants and respondents. Researchers determine the Chairman of the Department as a key informant while the respondent is the whole staff of the Department of Public Administration in accordance with the scope of the problem of this research. This research describes the results of studies related to the archives at the Department of Public Administration of FISIP UMRAH. The type of research is descriptive research then analyzed using a qualitative approach. The research results showed that not noticed yet of some factors that can support the archival work that is economical, security, strategic placement, flexible, and archivist. As an institution that is in direct contact to the community in terms of service, Public Administration Department of FISIP should give more attention to the factors that can support archival services for the creation of a more effective and efficient services. Keyword : Archives iii pelayanan dalam suatu organisasi Betapa pentingnya arsip dalam administrasi negara Indonesia dan bagi penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya telah disadari oleh pemerintah Republik Indonesia dengan ditetapkannya Peraturan Presiden No.19 Tahun 1961 tentang Pokok-pokok Kearsipan Nasional. memerlukan sistem menajemen yang Setiap pekerjaan dan kegiatan tepat, dimana usaha yang dapat kantor, baik pemerintah maupun menunjang tersebut swasta memerlukan penyimpanan, diperlukan informasi yang tepat dan pencatatan serta pengolahan surat, cepat. Salah satu informasi yang baik kedalam maupun keluar dengan penting sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha meningkatkan manajemen bagi organisasi adalah tertentu dan dapat kegiatan organisasi itu sendiri yang dipertanggungjawabkan. Kegiatan ini terekam dalam arsip. Dalam arti arsip disebut dengan istilah Manajemen tercipta sebagai akibat dari proses Kearsipan. kegiatan yang dilakukan suatu Menurut Amsyah (2003:2), setiap pekerjaan dan kegiatan di perkantoran memerlukan data dan informasi. Salah satu sumber data adalah arsip karena arsip adalah bukti rekaman dari kegiatan atau transaksi mulai dari kegiatan terdepan sampai pada kegiatan pengambilan keputusan. Sesuai Undangundang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan menerangkan bahwa yang dimaksud dengan kearsipan organisasi. Arsip merupakan salah satu aspek penting yang seringkali dilupakan kehidupan. keberadaannya Padahal, dalam arsip mempunyai nilai urgensi yang tinggi. Arsip merupakan salah satu faktor yang menunjang kelancaran penyelenggaraan kegiatan di suatu instansi. 1 adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip sedangkan yang dimaksud dengan arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. masyarakat dengan penyelenggaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu efisien dan efektif. Informasi yang urusan publik. Arsip yang dimiliki organisasi harus dikelola dengan baik sebab validitas pada bidang kearsipan akan sangat membantu tugas pimpinan mekanisme serta kerja membantu dari seluruh karyawan instansi yang bersangkutan dalam pencapaian tujuan secara lebih Politik Universitas Maritim Raja Ali diperlukan Haji Tanjungpinang sebagai lembaga menghindari salah pemerintahan mencegah adanya daerah oleh diharapkan melalui arsip dapat komunikasi, duplikasi mampu menunjukkan peran nyata pekerjaan dan membantu mencapai dalam implementasi efisiensi kerja. Dengan bantuan data Undang-Undang Nomor 25 Tahun dan informasi yang benar dan teliti 2009 publik, maka pengambilan keputusan dapat khususnya dalam penyediaan arsip dipertanggungjawabkan di kemudian yang utuh, otentik, dan terpercaya hari. mendukung tentang untuk pelayanan pelayanan meningkatkan publik dalam kualitas Menurut Sedarmayanti (2003:19), “peran arsip adalah sebagai alat utama ingatan organisasi, bahan atau alat pembuktian (bukti otentik), bahan dasar rangka memperoleh kepastian hukum antara 2 perencanaan dan pengambilan keputusan, barometer kegiatan suatu organisasi mengingat setiap kegiatan pada umumnya menghasilkan arsip, serta sebagai bahan informasi kegiatan ilmiah lainnya.” Semakin besar kontribusi arsip dalam mendukung kelancaran aktivitas organisasi, menunjukkan pula tingginya keberhasilan pengelolaan arsip.” Oleh sebab itu, arsip-arsip perlu disimpan dengan Kesadaran akan pemahaman memperhatikan faktor-faktor bahwa peran arsip sebagai aspek penunjangnya agar mudah dan cepat penting yang harus dimiliki oleh ditemukan kembali apabila pengelola kearsipan dan semua pihak diperlukan. Menurut Sedarmayanti yang berkepentingan terhadap arsip, (2003:43) untuk dapat menunjang terlebih lagi bagi para pengambil penyimpanan dan penemuan kembali kebijakan. Apabila kesadaran ini arsip dengan cepat dan tepat, telah dipahami dan dihayati bersama, diperlukan peralatan dan akan ada keselarasan bahwa tiap perlengkapan baik secara manual pihak akan melaksanakan tanggung maupun secara elektronis. Telah jawab masing-masing. dikatakan bahwa arsip mengandung Menurut Burhanudin (2009:1), “penyelenggaraan tata kearsipan yang baik harus dapat menjamin ketersediaan arsip yang memberikan kepuasan bagi pengguna (user) serta menjamin keselamatan arsip itu sendiri. Indikator keberhasilan penyelenggaraan arsip adalah sejauh mana kearsipan tersebut memberikan kontribusi dalam pencapaian tujuan organisasi. informasi yang berguna bagi organisasi. Jika informasi yang diperlukan tidak segera diperoleh maka akan menghambat jalannya roda organisasi dan kemajuannya. Sedangkan (2000:125) 3 menurut syarat Gie pokok penyimpanan arsip yang baik ialah program pemerintah biasanya terarah kemungkinan diketemukan kembali pada implementasinya di tingkat secara kelurahan. cepat sewaktu arsip Hal ini dikarenakan dibutuhkan. Pelaksanaan kegiatan program-program oleh suatu organisasi, dalam hal ini berdampak langsung pada kelompok organisasi birokrasi penyelenggara masyarakat terkecil. Dengan begitu, negara, harus terdokumentasi atau program-program tersebut akan lebih terarsipkan secara baik dalam tiap tepat sasaran. Untuk mewujudkan tahapannya kesejahteraan masyarakat pedesaan dan dalam tersebut penyimpanannya tersimpan dalam tersebut, satu berkas yang mudah ditemukan administrasi pemerintahan kelurahan kembali. Hal ini akan memudahkan yang baik mutlak diperlukan. organisasi untuk dukungan akan Untuk pelayanan mendukung mempertanggungjawabkan terlaksananya tugas dan fungsinya, kinerjanya. Program Studi Ilmu Administrasi Seperti halnya Fakultas Ilmu Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Sosial dan Ilmu Politik Universitas Ilmu Politik Universitas Maritim Maritim Raja Raja Ali Haji Ali Haji Tanjungpinang Tanjungpinang merupakan bentuk memerlukan data dan informasi yang pemerintahan tingkat bawah yang bersumber dari arsip. Fungsi dan menjadi bagi peranan arsip sebagai pusat ingatan stabilitas pemerintahan di tingkat dan informasi serta sumber sejarah yang lebih tinggi. Realisasi program- perlu dikelola dengan baik dengan landasan utama 4 memperhatikan faktor penunjang Maritim Raja Ali Haji agar dapat memperlancar seluruh Tanjungpinang terdapat gejala-gejala kegiatan dan proses pekerjaan kantor atau fenomena sebagai berikut: yang berhasil guna dan berdaya a. Masih terdapat sarana kerja yang guna. Dalam dapat tidak memadai terutama dalam informasi penyimpanan data dan informasi yang akurat dalam memecahkan yang ada seperti penanganan data- masalah administrasi pada umumnya. data yang mudah rusak. memberikan Namun hal ini pelayanan di dalam kegiatan b. Prosedur ketata-usahaan yang perkantoran masih banyak pegawai belum efektif terutama dalam yang belum menyadarinya seperti pencarian kembali data dan halnya arsip tidak tertata dengan rapi informasi kadang kala data di dalam gudang dan masih terdapat tersebut tidak bisa ditemukan. beberapa gejala mendukung yang proses tidak c. Masih kegiatan terdapat sistem penyimpanan arsip yang belum kearsipan. standar. Dari hasil pengamatan d. Pemeliharaan arsip kurang perhatian seperti penulis pada saat melakukan pra mendapat survei objek perawatan sarana penyimpanan pelaksanaan arsip maupun pengawasan keluar dengan penelitian mengamati yaitu kearsipan di Program Studi Ilmu masuknya arsip. Administrasi Negara Fakultas Ilmu e. Pemahaman Sosial dan Ilmu Politik Universitas pegawai terhadap pentingnya arsip masih kurang. 5 Dari hasil pra penelitian maupun penyusutan. Oleh karena itu diperoleh jumlah data berkala arsip demi kelancaran pelayanan suatu di Program Studi Ilmu Administrasi organisasi, maka perlu diperhatikan Negara Fakultas Ilmu Sosial dan faktor-faktor Ilmu Politik Universitas Maritim penyimpanan dan penemuan kembali Raja Ali Haji Tanjungpinang sebagai arsip. berikut: penunjang Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka penulis tertarik untuk Tabel I.2 Jumlah Arsip Mahasiswa Aktif di Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang mengadakan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Kearsipan di 2011 Program Studi Ilmu Administrasi Arsip Negara Fakultas Ilmu Sosial dan 542 2012 Ilmu Politik 646 Universitas Maritim 2013 Raja Ali704 Haji Tanjungpinang Kota 677 Tanjungpinang”. Tahun 2014 Sumber: Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Tahun 2016 B. Perumusan Masalah Dari tersebut penelitian yang baik. Berdasarkan menunjukkan bahwa arsip bersifat latar belakang tersebut, maka yang dinamis sehingga arsip dari tahun ke menjadi perumusan masalah dalam tahun akan mengalami penambahan penelitian ini adalah: hasil tabel Dalam sebuah penelitian, perlu dirumuskan masalah secara jelas 6 untuk mendapatkan hasil “Bagaimana yang pelaksanaan memberikan kearsipan di Program Studi Ilmu pemahaman dan Administrasi Fakultas pengetahuan yang dan Ilmu Politik berhubungan dengan Ilmu Negara Sosial kearsipan. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang b. Secara Kota hasil penelitian ini diharapkan Tanjungpinang?” C. Tujuan praktis, dan dapat Kegunaan menjadi bahan Penelitian pertimbangan 1. Tujuan Penelitian informasi tentang faktor- Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah ataupun faktor untuk penunjang kearsipan dalam sebuah mengetahui pelaksanaan kearsipan di organisasi Ilmu Administrasi Negara Fakultas seperti Ilmu Politik Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji Universitas Maritim Raja Tanjungpinang Kota Tanjungpinang. Ali Haji Tanjungpinang. Sosial dan Ilmu kegunaan dari penelitian penelitian ini adalah : dapat dijadikan Ilmu akademis, ini sebagai tulis untuk menyelesaikan studi karya a. Secara ilmiah, penelitian ini Fakultas c. Secara 2. Kegunaan Penelitian Adapun pemerintah, tingkat sarjana sekaligus sebagai bahan masukan menjadi 7 penambahan referensi di perpustakaan Dalam penelitian ini yang menjadi Ilmu Administrasi Negara konsep teori adalah: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik pada bidang ilmu 1. Pengertian sosial khususnya dalam Kearsipan bidang Ilmu Administrasi kata "Arsip". Arsip pada prinsipnya mengandung pengertian defenitif yang sama, namun demikian para D. Konsep Teoritis Sebelum melakukan lebih dan Istilah Kearsipan berasal dari Negara. penelitian Arsip lanjut, ahli cenderung memberikan perlu pengertian arsip yang berlainan satu mengemukakan teori-teori sebagai dengan lainnya, tergantung pada kerangka untuk sudut pandang dan poin penekanan menggambarkan dari sudut mana utama yang diberikan didalamnya penelitian menyoroti masalah yang sebagaimana dikemukakan oleh Gie dipilih. (2006:37) (2000:18) bahwa “arsip adalah suatu adalah kumpulan warkat yang disimpan serangkaian asumsi, konsep dan secara sistematis karena mempunyai konstruksi, definisi dan proposisi suatu kegunaan agar setiap kali untuk menerangkan suatu fenomena diperlukan sosial secara sistematis dengan cara ditemukan kembali.” berpikir Singarimbun menyebutkan teori merumuskan hubungan antar konsep. dapat Barthos secara cepat (2005:1) menyebutkan arsip adalah setiap 8 catatan tertulis baik dalam bentuk ditentukan gambar ataupun bagan yang memuat sedemikian rupa sehingga setiap keterangan-keterangan mengenai kertas (surat) apabila diperlukan sesuatu subyek (pokok persoalan) dapat diketemukan kembali dengan ataupun peristiwa yang dibuat orang mudah dan cepat.” untuk membantu daya ingatan orang Beberapa pengertian lain mengenai (itu) pula. Jadi yang termasuk arsip arsip, akan dikemukakan dibawah ini misalnya: : surat-surat, kwitansi, faktur, pembukuan, daftar gaji, daftar harga, kartu organisasi, penduduk, foto-foto dan bagan dalam Amsyah (2003:2), arsip lain adalah: 1) Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembagalembaga negara dan badanbadan pemerintahan dalam bentuk dan corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan. Menurut Wursanto (2000:13) “Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat 2) Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badanbadan swasta dan atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan. cepat ditemukan kembali”. berpendapat adalah bahwa penempatan dahulu a. Menurut UU No.7/1971/pasal 1 sebagainya. Moekijat terlebih (2002:75) “kearsipan kertas-kertas dalam tempat-tempat penyimpanan yang baik menurut aturan yang telah 9 b. Menurut Lembaga Administrasi disimpan secara tidak teratur akan Negara (LAN) dalam Wursanto menyebabkan proses temu kembali (2000:47) yang sukar. Arsip sebagai segala kertas, buku, foto, film, rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen-dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya, asli atau salinannya, serta dengan segala penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu organisasi/badan, sebagai bukti atas tujuan, organisasi, fungsi-fungsi, kebijaksanaankebijaksanaan, keputusankeputusan, prosedur-prosedur, pekerjaan-pekerjaan, atau kegiatan pemerintah yang lain, atau karena pentingnya informasi yang terkandung didalamnya. 2. Jenis Arsip Berdasarkan jenisnya, arsip dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari segi jenis peninjauannya. Jenis arsip menurut fungsi dan kegunaannya dibedakan menjadi 2 yaitu: a) Arsip Dinamis adalah arsip yang dipergunakan dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan administrasi suatu organisasi. Arsip ini tidak hanya berupa kertas atau surat saja, tetapi juga termasuk bahan tertulis atau bahan tercetak yang direkam dalam pita kaset, juga termasuk naskah-naskah, memorandum, nota, slide, foto dan lain-lain. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan adalah kumpulan bahwa arsip surat yang mengandung arti dan mempunyai kegunaan baik kepentingan suatu Berdasarkan instansi. Kepentingan nilainya arsip tersebut dinamis dibagi sebagai berikut : berkaitan individu/pribadi/perorangan. dengan 1) Arsip Aktif yaitu arsip yang masih dipergunakan terusmenerus bagi kelangsungan pekerjaan di unit suatu organisasi/kantor. 2) Arsip in-aktif yaitu arsip yang tidak lagi dipergunakan secara langsung karena Arsip disimpan dengan metode tertentu sehingga dapat dengan mudah dan cepat ditemukan kembali. Arsip yang 10 nilainya yang semakin menurun di unit suatu organisasi/kantor. b) Arsip Statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan kegiatan maupun ketatausahaan. Arsip tersebut cenderung mempunyai kepentingan dalam nilai sejarah dan disimpan ditempat yang lebih aman dan sulit dijangkau. Arsip ini tidak lagi berada pada organisasi atau kantor pencipta arsip tersebut akan tetapi berada di Arsip Nasional Republik Indonesia (ARNAS). Contoh arsip statis adalah berkas Undang-undang, peraturan dan lain-lain. Arsip ini tidak diperlukan secara langsung tetapi dibutuhkan sebagai referensi untuk kegiatan lainnya. 3. Ciri-Ciri Sistem 2. 3. 4. Kearsipan yang Baik Menurut Sedarmayanti 5. (2008:104) bahwa ada beberapa faktor yang menunjang dan perlu diperhatikan dalam kearsipan sehingga memudahkan penyimpanan dan penemuan kembali arsip, yaitu 6. sebagai berikut: 1. Kesederhanaan, sistem penataan yang dipilih dan diterapkan harus mudah 11 agar bukan hanya oleh satu orang saja yang mengerti melainkan juga dapat dimengerti oleh pegawai lain. Ketepatan menyimpan arsip berdasarkan sistem yang digunakan, harus memungkinkan penemuan kembali arsip dengan cepat dan tepat. Memenuhi persyaratan ekonomis, yaitu dapat memanfaatkan ruangan, tempat dan peralatan yang ada serta biaya yang sederhana. Menjamin keamanan, arsip harus terhindar dari kerusakan, pencurian/kemusnahan dan harus aman dari bahaya seperti api, air, udara yang lembab, gangguan binatang dan lain-lain, sehingga penyimpanan harus ditempat yang benarbenar aman dari segala gangguan. Penempatan arsip hendaknya diusahakan pada tempat yang strategis, maksudnya adalah agar tempat penyimpanan mudah dicapai oleh setiap unit tanpa membuang banyak waktu dan tenaga. Sistem yang digunakan harus fleksibel, maksudnya adalah harus memberikan kemungkinan adanya perubahan-perubahan dalam rangka penyempurnaan dan efektivitas kerja. 7. Petugas arsip perlu memahami pengetahuan di bidang kearsipan. penelitian adalah gunakan oleh Selanjutnya agar penemuan 1. Jenis Penelitian kembali arsip dapat cara yang peneliti di dalam mengumpulkan data penelitiannya.” terlaksana Jenis penelitian ini adalah dengan baik, maka beberapa syarat deskriptif dengan pendekatan yang harus ditaati adalah: kualitatif. Sugiono (2009:11), bahwa “penelitian menyatakan 1. Kebutuhan pemakai arsip atau surat harus diteliti dahulu dan sistemnya harus mudah diingat. 2. Harus didasarkan atas kegiatan nyata instansi yang bersangkutan, maka disusunlah kata tangkap / indeks sebagai tanda pengenal. 3. Sistem penemuan kembali arsip harus logis, konsisten dan mudah diingat. 4. Sistem penemuan harus didukung oleh peralatan dan perlengkapan. 5. Selanjutnya sistem penemuan harus didukung oleh personil yang terlatih dan harus mempunyai daya tangkap yang tinggi, cepat, tekun, suka bekerja, senang bekerja secara detail tentang informasi. deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel maupun lebih tanpa membuat suatu perbandingan, atau menghubungkan satu variabel dengan variabel lain”. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Selanjutnya Singarimbun E. Metode Penelitian (2006:4), Arikunto menyebutkan bahwa (2010:151) “penelitian deskriptif dimaksudkan menyebutkan bahwa, “metode 12 untuk pengukuran yang cermat untuk Ilmu Sosial dan Ilmu Politik fenomena sosial tertentu, peneliti Universitas Maritim Raja Ali mengembangkan dan Haji Tanjungpinang sebagai tidak salah satu instansi yang harus menghimpun konsep fakta, tetapi menggunakan uji hipotesa”. menyelenggarakan pelayanan Sedangkan yang dimaksud administrasi yang baik. Untuk dengan pendekatan kualitatif yaitu itu, membuat informasi rangkaian atau proses diperlukan data yang dan lengkap penyaringan data atau informasi yang dalam hal ini arsip sebagai bersifat sewajarnya mengenai suatu penunjang kegiatan. masalah dalam kondisi, aspek atau bidang tertentu dalam kehidupan 3. Informan Penelitian objeknya. Metode digunakan 2. Lokasi Penelitian menggunakan sebutan populasi dan Negara Fakultas Ilmu Sosial dan sampel Ilmu Politik Universitas Maritim memberikan lokasi Studi informan. informasi dengan pengertian ini maka informan dapat penelitian tersebut yaitu karena: a. Program melainkan Informan merupakan orang yang Raja Ali Haji Tanjungpinan. Adapun memilih deskriptif informasi dalam penelitian ini tidak Program Studi Ilmu Administrasi peneliti adalah yang kualitatif, maka untuk memperoleh Penelitian ini dilakukan di alasan penelitian dikatakan sama dengan responden Ilmu Administrasi Negara Fakultas 13 apabila pemberian keterangannya langsung dari sumber data yang karena dipancing oleh pihak peneliti. Dalam penelitian dikumpulkan ini berhubungan secara khusus langsung dan dengan penentuan responden menggunakan masalah yang diteliti. Data primer teknik purposive sampling. Menurut didapat Sugiyono purposive sampling adalah wawancara teknik penentuan sampel dengan masalah yang diteliti. pertimbangan tertentu (Sugiyono, melalui observasi berkaitan dan dengan b. Data Sekunder 2011:67). Data sekunder adalah data Berdasarkan teknik pendukung yang melengkapi data penentuan informan tersebut maka primer, yang diperoleh dari jurnal- ditentukan jurnal penelitian, literatur dan buku- informannya adalah Kepala Tata Usaha, 2 orang staf buku Program Studi Ilmu Administrasi hubungannya dengan penelitian ini Negara Fakultas Ilmu Sosial dan untuk dijadikan sebagai landasan Ilmu Politik Universitas Maritim teori Raja Ali Haji Tanjungpinang. pemecahan yang dihadapi. 4. 5. Teknik dan Alat Pengumpulan Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini sumber kepustakaan dalam yang mencari ada alternatif Data data didapat dari: a. Observasi Secara a. Data Primer Data primer adalah yaitu data observasi penelitian yang diperoleh secara umum, atau pengertian pengamatan merupakan suatu teknik atau cara 14 mengumpulkan data dengan jalan yang lebih mendalam dan jumlah mengadakan pengamatan terhadap respondennya sedikit atau kecil. kegiatan yang berlangsung. Sugiyono Adapun jenis wawancara (2009:166) mengemukakan bahwa yang digunakan dalam penelitian ini “teknik observasi merupakan suatu adalah proses yang komplek dan sulit, yang Menurut tersusun dari wawancara biologis dan berbagai proses proses wawancara terstruktur. Sugiyono (2009:194), terstruktur digunakan psikologis sebagai teknik pengumpulan data, diantaranya yang terpenting adalah apabila peneliti atau pengumpul data pengamatan dan ingatan”. Dalam telah penelitian ini observasi tentang informasi apa yang akan digunakan untuk mengumpulkan diperoleh. Oleh karena itu dalam data tentang gambaran umum obyek melakukan wawancara, pengumpul penelitian. data telah menyiapkan instrumen teknik mengetahui penelitian dengan berupa pasti pertanyaan- b. Wawancara pertanyaan Menurut yang alternatif Sugiyono jawabannya pun telah disiapkan. (2009:194), wawancara digunakan Wawancara ini dilakukan sebagai teknik pengumpulan data terhadap staf dan kepala bagian tata apabila peneliti akan melaksanakan usaha di Program Studi Fakultas studi pendahuluan untuk menemukan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik permasalahan yang harus diteliti, dan Universitas Maritim Raja Ali Haji juga apabila peneliti ingin Tanjungpinang mengetahui hal-hal dari responden 15 yang menjadi informan berkaitan dengan sehingga dapat dikemukakan tema pelaksanaan kearsipan. seperti yang disarankan oleh data. Dengan c. Dokumentasi Menurut (2010:231), teknik pengumpulan data seperti yaitu hasil wawancara dari responden dan mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa hasil dokumentasi sesuai dengan literatur, indikator yang digunakan. Data dan catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, legger, prasasti, agenda notulen dan data kualitatif yang dikumpulkan melalui Arikunto dokumentasi menyajikan informasi yang bersifat kualitatif rapat, tersebut selanjutnya diinterpretasikan sebagainya. oleh penulis sesuai dengan tujuan Misalnya literatur tentang kearsipan, penelitian yang telah dirumuskan faktor penunjang kearsipan, dan sebelumnya. Untuk itu data primer sebagainya. dan sekunder yang sudah terkumpul akan diorganisir dan disusun. Setelah F. Teknik Analisis Data tersusun Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kemudian dilakukan penafsiran dan pembahasan. ini adalah teknik analisa data kualitatif. Menurut Patton dalam BAB II Moleong LANDASAN TEORITIS (2002:103) analisa data kualitatif Cooper and Schindler dalam adalah proses pengorganisasian dan Sugiyono (2009:80), menyebutkan pengurutan data ke dalam pola dan bahwa kategori serta satuan uraian dasar, 16 teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang adalah fungsi tata penyelenggaraan tersusun secara sistematis sehingga terhadap komunikasi dan pelayanan dapat digunakan untuk menjelaskan warkat dari suatu organisasi. dan meramalkan fenomena. Sebagai landasan berpikir menyelesaikan atau Menurut Terry dalam Gie dalam (2000:3), manajemen perkantoran memecahkan dapat didefinisikan masalah yang ada, perlu adanya perencanaan, pedoman pengorganisasian teoritis yang dapat sebagai pengendalian, dan pekerjaan dijadikan sebagai bahan referensi perkantoran, dalam membantu proses penelitian. mereka yang melaksanakannya agar Mengkaji faktor-faktor serta penggerakan mencapai tujuan-tujuan yang telah penunjang kearsipan di Kelurahan ditentukan Kampung Bulang yang merupakan bersangkut paut dengan peredaran unsur pelaksanaan hidup di bidang perusahaan dari sejak penciptaannya yang melalui pemeliharaan, penyebaran, dianggap relevan untuk menelaah dan penyimpanannya kalau memiliki fokus nilai tetap atau pemusnaannya kalau pendukung pemerintah pelayanan, daerah maka masalah Manajemen konsep adalah konsep Perkantoran dan data lebih dan dahulu. Ini keterangan usang. Manajemen Kearsipan. Selanjutnya manajemen A. Manajemen Perkantoran Menurut Grager dalam Gie mengenai perkantoran, Gie (2000:4) menyatakan bahwa: “Pada pokoknya manajemen perkantoran merupakan (2000:2), manajemen perkantoran 17 rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi, dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuatu hal. Hal atau sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah office work (pekerjaan perkantoran).” Selanjutnya (2002:18), dijelaskan secara tugas/pekerjaan Moekijat garis besar kantor itu berhubungan dengan warkat-warkat dan statistik-statistik, dengan komunikasi-komunikasi, dengan perhitungan, dengan perencanaan, dan dengan penemuan waktu. Lebih lengkapnya, Dalam manajemen perkantoran hal ini, menurut berarti Denyer yang dikutip oleh Moekijat penerapan fungsi-fungsi manajemen (2002:23) mengemukakan fungsi pada sarana dan sumber daya kantor kantor itu adalah untuk memberikan untuk mencapai tujuan dan sasaran pelayanan komunikasi dan warkat yang ditetapkan, dengan cara secara rinci adalah: memberdayakan pegawai sebaik1. Untuk menerima keterangan (misalnya surat-surat, harga-harga, kutipan-kutipan, dan sebagainya) 2. Untuk mencatat keterangan (misalnya persediaan, dan catatancatatan kepegawaian) 3. Untuk menyusun keterangan (misalnya dalam pembiayaan, pembukuan) 4. Untuk memberi keterangan (misalnya faktur-faktur penjualan, perkiraan-perkiraan) baiknya, menggunakan mesin dan perlengkapan dengan tepat, menggunakan metode yang paling baik, dan memberikan lingkungan yang kondusif. Gunanya kantor seperti yang dikemukakan (2002:22) oleh adalah Moekijat memberikan pelayanan komunikasi dan warkat. 18 5. Untuk menjamin aktivaaktiva (misalnya pemeliharaan uang tunai, persediaan-persediaan). individu dalam lingkungan kantor sebaliknya komunikasi ekstern adalah pertukaran opini atau pikiran yang datang dari luar lingkungan kantor. Menurut Winardi (1990:9), pekerjaan kantor umumnya Sedangkan menurut berhubungan dengan empat macam Leffingwell dan Robinson dalam Gie aktivitas pokok, yaitu: (2000:14), pekerjaan kantor dapat 1. Catatan; misalnya data finansial, rekeningrekening, keterangan dan lain sebagainya merupakan bukti tertulis guna menyimpan atau meneruskan pengetahuan mengenai kejadiankejadian lampau. 2. Angka-angka dan perhitungan-perhitungan; menunjukkan jumlah dan trend pada berbagai fase perusahaan yang bersangkutan merupakan aktivitas dasar sebagian pekerjaan kantor. Upaya statistik seringkali sebagai tindakan membuat perbandingan antara data. 3. Penyimpanan produkproduknya sendiri; mencakup dokumendokumen kantor yang dapat digunakan pada masa yang akan datang. 4. Komunikasi intern dan ekstern; merupakan aktivitas penting dalam bidang pekerjaan kantor. Komunikasi intern sebagai pertukaran opini atau pikiran antara dirinci dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Menerima pesananpesanan, mengantarkan, dan mengirimkannya dengan kapal. 2. Membuat rekening. 3. Sutat menyurat, mendikte, mengetik. 4. Menyimpan warkat. 5. Menyampaikan hutang dan mengumpulkan perhitungan-perhitungan yang belum diselesaikan. 6. Mengurus, membagibagi, dan mengirimkan surat-surat pos. 7. Pekerjaan memperbanyak warkat dan membubuhkan alamat. 8. Macam-macam pekerjaan seperti menelepon, menerima tamu, pekerjaan pesuruh. 9. Tugas-tugas khusus dengan maksud untuk menyederhanakan sistem, menghapuskan pekerjaan yang tidak perlu. 19 10. Membuat warkat-warkat, mencatat data yang diinginkan. Winardi menyebutkan paling banyak terdapat pada bidang manajemen perkantoran adalah: 1. Ketidakmampuan untuk mengerti hubungan-hubungan tepat kantor dengan bagianbagian lain dari perusahaan. 2. Pekerjaan kertas dilakukan secara berlebihan yang sebagian besar tidak perlu. 3. Kegagalan untuk menyederhanakan pekerjaanpekerjaan kantor. 4. Ketiadaan keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi. 5. Penerapan azas-azasm mekanisasi tanpa motivasi. 6. Ketidaksediaan untuk mendelegasi, tingkat otoritas yang perlu untuk melaksanakan fungsi mereka dengan baik, kepada pihak bawahan. 7. Terbatasnya jumlah pengawas-pengawas yang merupakan pemimpin. (1990:12) manajemen dapat diterapkan dalam bidang pekerjaan kantor. Ada macam-macam fungsi manajemen kantor; tetapi walaupun demikian aktivitas-aktivitas tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: 1. Menyediakan sesuatu organisasi kantor yang efektif, 2. Mengusahakan adanya fasilitas-fasilitas fisik yang baik di kantor, 3. Menspesifikasikan dan membeli alat-alat dan persediaan-persediaan (supplies), 4. Mengusahakan adanya fasilitas service dan komunikasi, 5. Mengusahakan adanya hubungan majikan pekerja yang memuaskan, 6. Menganalisis dan memperbaiki metode-metode kantor serta prosedurprosedur, 7. Mengawasi aktivitasaktivitas kantor. Kantor terdiri dari beberapa komponen yaitu manusia, sarana, dan pekerjaan. Pengelolaan yang baik dan efektif dari ketiganya akan meningkatkan nilai yang tinggi bagi perusahaan. Menurut Maryati (2008:5), peran penting manajemen Menurut Winardi (1990:15), perkantoran dalam perusahaan antara kesalahan-kesalahan umum yang lain: 20 1. Membantu pihak manajerial dalam membuat keputusan. 2. Membantu bagian lain memberikan pelayanan administrasi. 3. Membantu meningkatkan pelayanan pelanggan. 6. Menganalisis dan memperbaiki metode serta prosedur kerja, untuk mencari yang terbaik sebelum dijadikan standar kerja. 7. Membuat standar kerja yang akan digunakan untuk evaluasi kinerja pekerjaan kantor. 8. Mengarahkan pegawaipegawai kantor untuk bekerja dengan optimal. Adapun kegiatan manajemen perkantoran menurut Maryati (2008:8), meliputi: 1. Menyediakan organisasi kantor yang efektif, agar tercapai efisiensi perusahaan. 2. Menyediakan informasi yang tepat, agar dalam pengambilan keputusan pihak manajerial dapat menetapkan strategi yang tepat, sehingga jalannya roda organisasi mampu menggelinding ke depan dengan cepat. 3. Mengusahakan fasilitas pelayanan dan komunikasi, agar tercipta kinerja yang prima di dalam perusahaan. 4. Menentukan luasnya otomatisasi kantor yang diperlukan, agar tidak terjadi pemborosan yang berlebihan karena ketidaktepatan dalam strategi otomatisasi peralatan kantor. 5. Mengelola lingkungan fisik, agar tercipta kenyamanan kerja sehingga karyawan lebih produktif dalam bekerja. B. Manajemen Kearsipan Menurut Soedjadi (2000:97), titik berat arsip dalam kearsipan adalah pada segi penemuan kembali bukan pada penyimpanan. tertulis Informasi disimpan kemungkinan yang untuk dipergunakan pada waktu yang akan datang. Manajemen pengertian, secara sebagaimana yang dikemukakan oleh Follet yang dikutip oleh Sule dan Saefullah (2006:5) adalah “seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui 21 orang lain. Management is the art pengurusan arsip yang meliputi of getting things done through pencatatan, pepole”. pendistribusian, Menurut Manullang pengendalian pemeliharaan, dan penyimpanan, pengawasan, (2009:15), pengertian manajemen pemindahan dan pemusnahan. dapat dilihat dari 3 pengertian Jadi pekerjaan tersebut meliputi yaitu: manajemen sebagai suatu suatu siklus “kehidupan” warkat proses, manajemen sebagai suatu sejak lahir sampai mati. kolektivitas manusia manajemen sebagai Menurut Handoko “manajemen dengan dan Menurut ilmu. Wahyono (2000:10), adalah menyebutkan untuk dan Pekerjaan atau kegiatan berhubungan arsip dengan disebut Manajemen Kearsipan. Menurut kearsipan arsip 1. Arsip sebagai ingatan atau memori Arsip yang disimpan merupakan bank data yang dapat dijadikan rujukan pencarian informasi apabila diperlukan. Dengan demikian kita bias mengingat atau menemukan kembali informasi-informasi yang terekam dalam arsip tersebut. mencapai tujuan-tujuan.” Amsyah bahwa yaitu: menginterpretasikan, pengurusan dalam mempunyai beberapa kegunaan menentukan, yang (2005:9-10) dan Manajemen Kearsipan Modern, bekerja orang-orang Sugiarto (2003:4), adalah manajemen pekerjaan 22 2. Arsip sebagai bahan pengambil keputusan Pihak manajemen dalam kegiatannya tentunya memerlukan berbagai data atau informasi yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Data atau informasi tersebut dapat ditemukan dalam arsip yang disimpan dala berbagai media baik media elektronik maupun non elektronik. 3. Arsip sebagai bukti atau legalitas Arsip yang dimiliki organisasi memiliki fungsi sebagai pendukung legalitas atau bukti –bukti apabila diperlukan. 4. Arsip sebagai rujukan historis Arsip merekam informasi masa lalu dan menyediakan informasi untuk masa yang akan datang. Sehingga arsip dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui perkembangan sejarah atau dinamika kegiatan organisasi. management Dalam hal ini, Martono dengan (1994:4) mengatakan secara singkat disebut juga manajemen warkat, tidak lain adalah seluruh mata rantai aktivitas penataan warkat sejak warkat dilahirkan hingga warkat tersebut dimusnahkan atau dilindungi secara permanen karena mempunyai nilai guna yang permanen”. Arsip perlu suatu dikelola organisasi dengan baik karena mempunyai fungsi dan nilai guna yang sangat diperlukan oleh suatu organisasi. Adapun nilai guna dari suatu arsip meliputi berbagai aspek sesuai dengan nilai guna yang dimilikinya. Menurut guna “record suatu maksudnya: 23 Martono arsip ALFRED, nilai disingkat yang A = Administration Value / warkat yang bernilai administrasi L = Legal Value / warkat yang mempunyai nilai hukum F = Fiscal Value / warkat yang mempunyai nilai keuangan R = Research Value / warkat yang mempunyai nilai penelitian E = Education Value / warkat yang mempunyai nilai pendidikan D = Documentary Value / warkat yang mempunyai nilai dokumentasi Dari pendapat kearsipan inilah informasi dan data yang otentik dan akurat dapat diperoleh dengan cepat dan mudah. Banyak penyelenggaraan adalah pendapatnya di atas, sebuah proses organisasi diterimanya dalam dimana yang berbagai format dan jenis media, mulai dari penciptaan, pengunaan, penyimpanan, dan penyusutan. Kearsipan organisasi dalam berfungsi bahwa fungsi 1. Sebagai alat menyimpan warkat 2. Sebagai alat bantu perpustakaan khususnya pada perusahaan besar yang menyelenggarakan sistem sentralisasi. Demikian pula arsip, surat, warkat yang menjadi milik perusahaan merupakan sekumpulan data yang berguna bagi perusahaan. 3. Dengan menyimpan warkat tersebut terdapat keputusan yang dambil merupakan bantuan yang berguna bagi pejabat dalam menentukan kebijaksanaan. semua aspek arsip baik yang maupun kearsipan kearsipan yang baik adalah: mengelola diciptakan dari Anhar (1980:55), mengemukakan dapat disimpulkan manajemen arsip fungsi suatu sebagai penunjang kelancaran kegiatan operasional organisasi. Melalui 24 4. Kearsipan berarti menyimpan secara tepat dan teratur warkat penting mengenai kemajuan perusahaan. 5. Surat-surat dapat dilaksanakan ke sistematika tertentu kearah tercapainya efektivitas dan efisiensi kerja. 6. Melengkapi bila ada kasus yang membingungkan. 7. Memberikan keterangan-keterangan bila diperlukan. 8. Memberitahukan tentang kegiatankegiatan bersaing. 9. Bahan-bahan yang berhubungan dengan keputusan yang lalu dapat membantu perumusan kebijaksanaan di masa yang akan datang. 10. Pengambilan keputusan didasarkan atas system kearsipan yang baik. dalam kesatuan sistem kearsipan, Menurut arsip dapat dipergunakan oleh yaitu: 1. Arsip sebagai informasi 2. Arsip sebagai penelitian 3. Arsip sebagai sejarah 4. Arsip sebagai ingatan 5. Arsip sebagai komunikasi sumber sumber sumber sumber sumber Menurut Widjaja (1999:1) fungsi arsip yang sangat penting yaitu sebagai sumber informasi dan dokumentasi. Sebagai sumber informasi maka arsip akan dapat membantu mengingatkan petugas yang lupa mengenai Sebagai Wiryatmi sesuatu sumber masalah. dokumentasi (1993:14), dikatakan bahwa arisp pimpinan organisasi untuk dapat dilihat dari fungsi arsip membuat atau baik secara mikro maupun makro keputusan secara tepat mengenai mengambil sesuatu masalah yang dihadapi. 25 Dari pendapat Soewito dalam Suhaedin dapat disimpulkan bahwa fungsi (2009:36) tujuan kearsipan arsip adalah: bagi tersebut organisasi banyak manfaat dalam memberikan berfungsi sebagai 1. Agar arsip terpelihara dengan baik, teratur dan aman 2. Agar mudah mendapatkan kembali arsip yang dibutuhkan 3. Untuk menghindari pemborosan waktu dan tenaga dalam mencari arsip yang dibutuhkan 4. Untuk menghemat tempat penyimpanan arsip 5. Untuk menjaga kerahasiaan arsip 6. Untuk menjaga kelestarian arsip komunikasi, karena Selain itu, Widjaja (1999:8) mencapai tujuan, terutama sebagai sumber informasi. Arsip berfungsi sebuah sebagai urat organisasi maupun swasta nadi pemerintah karena arsip sarat akan nilai-nilai tentang data dan informasi. Selain itu arsip juga dapat jembatan tiap-tiap bagian dalam organisasi juga erat hubungannya dengan bidang kearsipan diantaranya: kearsipan. Oleh karena itu arsip perlu diatur dengan baiknya, agar dapat melancarkan pekerjaan kantor. fungsi, penyelenggaraan memiliki tujuan. arsip tujuan 1. Menyimpan surat dengan aman dan mudah selama diperlukan. 2. Menyimpan surat setiap saat diperlukan. 3. Mengumpulkan bahan yang mempunyai sangkut paut dengan suatu masalah yang diperlukan sebagai pelngkap. sebaik- Selain mengungkapkan pun Menurut 26 keterangan A. Banyak bila diperlukan, faktor yang penyusunan dokumen secara up to kearsipan agar date, serta sistem penggolongan yang berjalan dengan baik dan lancar. tepat. Selanjutnya dijelaskan Widjaja Seperti (1999:103) tentang kearsipan yang mempengaruhi yang Wursanto dikemukakan (1991:30), oleh sistem kearsipan yang dijalankan oleh suatu penggunaan instansi apabila yang mudah memenuhi dikatakan baik mempunyai ciri-ciri: dilaksanakan, mudah murah/ekonomis, dimengerti, tidak baik sistem tepat, faktor-faktor penyimpanan fasilitas syarat, yaitu: kearsipan dan petugas kearsipan yang memenuhi syarat. memakan Dalam penelitian ini, peneliti tempat, mudah dicapai, cocok bagi menggunakan organisasi, dapat Sedarmayanti (2008:104) bahwa ada mencegah kerusakan dan kehilangan beberapa faktor yang menunjang dan arsip, perlu diperhatikan dalam kearsipan fleksibel/luwes, serta pengawasan. (2002:20) dapat mempermudah Sedangkan mengatakan dikatakan memperhatikan Sutarto sehingga memudahkan penyimpanan kearsipan dan penemuan kembali arsip, yaitu: baik hal-hal pendapat jika kesederhanaan, ketepatan, ekonomis, sebagai keamanan, penempatan yang berikut: kepadatan, mudah dicapai, strategis, fleksibel dan petugas arsip. kesederhanaan, Dari hasil wawancara terhadap key keamanan, kehematan, elastisitas, penyimpanan informan dokumen seminimalnya, pemberian pengamatan 27 dan responden di serta lapangan menunjukkan bahwa Program Studi hendaknya diletakkan pada pegawai Ilmu Administrasi Negara FISIP yang sering memerlukannya agar UMRAH belum memperhatikan dan dapat melaksanakan pekerjaan faktor-faktor yang menciptakan yang suatu cepat. Faktor dapat menunjang kearsipan agar fleksibel berjalan dengan baik. Adapun faktor sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut antara lain: faktor ekonomis, dan perkembangann teknologi zaman keamanan, yang sekarang. Sedangkan faktor petugas strategis, fleksibel, dan petugas arsip. arsip yang merupakan faktor penting penempatan Faktor kearsipan ekonomis diharapkan dalam dalam mampu seharusnya proses diterapkan menjalankan hendaknya memiliki kearsipan pengetahuan mengontrol anggaran atau biaya yang dan pemahaman yang cukup pada dikeluarkan penyimpanan untuk sarana tata kelola arsip yang baik dan benar. maupun peralatan Menurut Amsyah (2003:7-8), kearsipan agar berkualitas dan tahan kantor-kantor lama banyak sehingga pemborosan. tidak berhubungan kegiatannya dengan keamanan pelayanan diharapkan mempunyai diharapkan mampu menjaga arsip- file yang dapat berjalan dengan arsip penting agar tidak terjadi efektif dan efisien. Oleh karena itu, kerusakan yang disebabkan oleh penting untuk diperhatikan faktor- alam maupun kecuaian manusia. faktor Faktor penempatan yang strategis kearsipan agar berjalan dengan baik berarti Faktor terjadi yang sarana penyimpanan 28 yang dapat menunjang demi kelancaran sebuah pelayanan arsip dan tingkat kemudahan administrasi. pengurusan arsip maka dapat BAB V penulis simpulkan bahwa tempat PENUTUP penyimpanan arsip sebagai faktor penunjang A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dapat dikatakan sederhana. dan pembahasan yang telah penulis uraikan kearsipan 2. Tanggapan responden terhadap pelaksanaan dimensi ketepatan yang diperoleh kearsipan di Program Studi Ilmu dari indikator tingkat kecepatan Administrasi Negara FISIP UMRAH dan tingkat ketepatan penemuan dengan kembali menggunakan teori arsip, maka dapat Sedarmayanti (2008:104) mengenai diketahui bahwa penataan dan faktor-faktor penunjang kearsipan metode penyimpanan telah tepat dari tujuh dimensi yang terdiri dari sehingga kesederhanaan, ketepatan, ekonomis, faktor kearsipan. keamanan, penempatan menunjang faktor- arsip 3. Selanjutnya tanggapan responden strategis, fleksibel dan petugas arsip terhadap dimensi ekonomis yang dan hasil observasi yang penulis dilihat melalui indikator tingkat lakukan, dapat disimpulkan bahwa: efisiensi penggunaan tempat dan 1. Hasil responden peralatan kearsipan dan tingkat terhadap dimensi kesederhanaan pemanfaatan peralatan kearsipan yang diperoleh dari indikator diperoleh tingkat kemudahan menyimpan penggunaan tempat atau ruang tanggapan 29 kesimpulan bahwa dan peralatan ekonomis arsip dalam belum 6. Berikutnya tanggapan responden menunjang terhadap dimensi fleksibel dilihat faktor-faktor kearsipan. dari indikator tingkat kesesuaian 4. Dari hasil tanggapan terhadap sistem yang digunakan dan dimensi keamanan yang dilihat kemungkinan perluasan sistem, melalui penulis indikator tingkat menyimpulkan bahwa pemeliharaan arsip dan tingkat sistem penyimpanan arsip belum keamanan maka dapat penulis fleksibel simpulkan faktor-faktor kearsipan. bahwa keamanan dalam menunjang pengawasan dan pemeliharaan 7. Terakhir tanggapan responden arsip sebagai faktor penunjang terhadap dimensi petugas arsip kearsipan yang belum dilakukan dengan maksimal. 5. Berdasarkan responden tanggapan terhadap dimensi dilihat dari tingkat pemahaman terhadap kearsipan dan tata tingkat pemahaman terhadap penempatan arsip strategis yang perlengkapan dilihat tingkat kearsipan maka dapat penulis kemudahan pengambilan arsip simpulkan bahwa masih ada dan tingkat keteraturan maka beberapa dapat kurang dari indikator ditarik kesimpulan dan peralatan petugas arsip paham penempatan dan penataan ruang kearsipan dalam menunjang faktor-faktor faktor-faktor kearsipan. kearsipan belum strategis. B. Saran-saran 30 dalam tentang yang tata menunjang Dalam rangka menunjang untuk pelaksanaan kearsipan yang baik berbagai keperluan sekaligus. maka penulis memberikan saran dari 2. Selain memperhatikan dalam faktor hasil penelitian ini sebagai berikut: ekonomis 1. Bagi pemimpin dan pegawai di kearsipan yang baik, diperhatikan Program Studi Ilmu Adm.Negara juga FISIP Pemeliharaan UMRAH hendaknya menunjang faktor keamanan. arsip memperhatikan faktor ekonomis disimpan dalam menunjang kearsipan yang memadai dan standar sehingga baik. Penggunaan tempat dan aman dan jauh dari kerusakan. peralatan kearsipan senantiasa Disamping mempertimbangkan sisi kuantitas keluar masuknya arsip penting yang diperlukan sehingga tidak hendaknya menggunakan kartu menghamburkan kendali. tidak material terjadi dan pemborosan 3. Faktor pada sebaiknya sarana itu, lainnya yang pengawasan yaitu faktor sedangkan sisi kualitas sebaiknya penempatan arsip yang strategis. mempertimbangkan Perabotan besarnya maupun biaya yang dikeluarkan sehingga arsip tidak terjadi penghematan semu. disusun sesuai dengan urutan Pemanfaatan peralatan kearsipan penyelesaian arsip pada pegawai diusahakan yang membutuhkannya sehingga yang bercorak serbaguna sehingga dapat dipakai hendaknya peralatan pengambilan 31 dan diletak dan pengurusan arsip dapat mudah dilakukan 5. Faktor (efektif). terakhir yang perlu diperhatikan dalam menunjang 4. Selanjutnya faktor fleksibel kearsipan yaitu faktor petugas dalam menunjang kearsipan perlu arsip mendapat pegawai,mereka perhatian juga. dalam hal ini hendaknya Fleksibel berarti perubahan untuk dibekali membuat suatu sistem menjadi kearsipan dari tahap pembuatan lebih efektif hingga pemusnahan arsip. Selain Dengan itu juga pemahaman akan cara perkembangan teknologi zaman penggunaan perlengkapan dan ini, penyimpanan peralatan kearsipan juga harus hendaknya menggunakan sistem dibekali agar tidak mudah rusak pengarsipan dan proses kerja menjadi lancar. mudah dilakukan. sistem atau otomatis pengetahuan (komputeriasi). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 32 tentang Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen kersipan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Anhar. 1980. Menyusun Surat dan Kearsipan. Jakarta: Depdikbud. Barthos, Basir. 2005. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi Aksara. Bungin, Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Burhanudin, TR. 2009. Pendekatan, Metode, dan Teknik Penelitian Pendidikan. Purwakarta: UPI. Gie, The Liang. 2000. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty. Handoko T. Hani. 2000. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Manullang. 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Martono. 1994. Record Manajemen dan Filling dalam Praktek Perkantoran Modern. Jakarta: Karya Utama. Maryati, MC. 2008. Manajemen Perkantoran Efektif. Jogyakarta: YKPN Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Unit Penerbit dan Pecetakan. Mills, Geoffrey., Standingford Oliver., Appleby Robert C. 1991. Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta Barat: Binarupa Aksara. Moekijat. 2002. Tata Laksana Kantor. Bandung: Mandar Maju. Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nuraida, Ida. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi kesepuluh. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia Sedarmayanti. 2003. Tata Kearsipan dengan Memamfaatkan Teknologi Modern. Bandung: Mandar Maju. . 2008. Tata Kearsipan dengan Memamfaatkan Teknologi Modern. Bandung: Mandar Maju. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES. 2 Soedjadi. 2000. Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana. Sugiarto, Wahyono. 2005. Manajemen Kearsipan Modern. Yogyakarta: Gava Media. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta. Suhaedin, Enjang. 2009. Pengaruh Kemampuan Kerja Petugas Arsip Terhadap Efektivitas Kearsipan Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung. Skripsi pada FPEB UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Sukoco, Badri Munir. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Erlangga. Sule, Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sutarto . 2002. Dasar-dasar University Press. Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada Warsoamisastro, A.J., Soepeket. 1981. Pengurusan Surat dan Kearsipan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Widjaja, AW. 1999. Administrasi Kearsipan: Suatu Pengantar. Jakarta: Raka Grafindo Pustaka. Winardi. 1990. Manajemen Perkantoran dan Pengawasan. Bandung: Mandar Maju . 2007. Manajemen Perilaku Organisasi (Edisi Revisi). Jakarta: Prenada Media Group. Wiryatmi, Endang. 1993. Arsip Dinamis dalam Informasi. Jakarta: Biro Tata Media Cipta. Wursanto, Ig. 2000. Kearsipan Jilid 1 dan 2.Yogyakarta: Kanisius. Yatimah, Durotul. 2005. Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Keahlian: Kesekretarisan Modern & Administrasi Perkantoran. Bandung: Pustaka Setia. 3