1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari gejala alam dan
menerangkan bagaimana gejala tersebut terjadi. Fisika merupakan mata
pelajaran yang tidak hanya berisi teori dan rumus untuk dihafal, tetapi fisika
memerlukan pengertian dan pemahaman konsep yang dititikberatkan pada
proses terbentuknya pengetahuan melalui suatu penemuan maupun penyajian
data. Permasalahan yang sering terjadi di dalam pembelajaran fisika adalah
proses pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional, siswa
hanya diberi materi dan contoh soal, kemudian mengerjakan soal latihan. Pada
umumnya
siswa
cenderung
pasif
sehingga
membuat
siswa
kurang
mengembangkan keterampilan berpikirnya.
Mengacu kepada Kurikulum 2013 (K-13), pendidikan bertujuan
untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka perlu
adanya implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran di sekolah.
Pembelajaran kurikulum 2013 merupakan pembelajaran kompetensi dengan
memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Fauzi dkk (2012: 28) menyatakan bahwa persepsi siswa terhadap
fisika sebagai suatu proses perlu ditingkatkan dengan penggunaan metode
ilmiah seperti praktek laboratorium dalam pembelajaran konstekstual.
Pembelajaran yang hanya berpusat pada penyampaian guru secara satu arah
berdampak pada rendahnya interaksi siswa untuk saling bekerjasama dalam
suatu pekerjaan atau penyelesaian masalah. Kebanyakan siswa hanya belajar
dengan cara menghafalkan teori dan rumus di buku fisika.
1
2
Bersumber dari permasalahan utama yang ada yaitu kurangnya
kemampuan
kerjasama
dan
sikap
ilmiah
siswa,
tindakan
untuk
meningkatkannya dengan menggunakan pembelajaran berbasis empat pilar
pendidikan. Pembelajaran berbasis empat pilar pendidikan tersebut bertujuan
untuk membentuk pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup). Pembelajaran
berbasis empat pilar terdiri kemampuan untuk berbuat (learning to do),
kerjasama (learning to live together), pengetahuan kognitif (learning to know),
dan sikap ilmiah (learning to be). (Muslikah, 2010: 12)
Di dalam proses belajar mengajar, salah satu hal yang perlu
dipersiapkan untuk menunjang penyampaian materi pembelajaran dan
keberhasilan
suatu
pembelajaran
yaitu
dengan
menggunakan
media
pembelajaran. Hamalik dalam Arsyad (2011: 15) mengemukakan bahwa
“pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologi
sterhadap siswa”.
Pada pelaksanaan K-13, hal ini masih menjadi salah satu kendala
yang dihadapi oleh peserta didik, guru maupun sekolah karena terbatasnya
ketersediaan media pelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013, khususnya
buku fisika SMA. Salah satu bahan ajar yang bisa dikembangkan yaitu modul.
Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar cetak yang disajikan secara
sistematis, sehingga penggunanya dapat belajar dengan atau tanpa guru.
Menurut Depdiknas (2008:36) bahan ajar berupa modul memiliki kelebihan
dengan beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut:
Modul dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri; program
pembelajaran modul yang utuh dan sistematis; modul mengandung tujuan,
bahan atau kegiatan dan evaluasi; modul disajikan secara komunikatif, dua
arah; modul diupayakan agar dapat mengganti beberapa peran pengajar;
cakupan bahasan modul terfokus dan terukur; modul mementingkan
aktivitas belajar pemakai.
Pembelajaran fisika tidak semuanya bisa dilaksanakan melalui
pelaksanaan percobaan di laboratorium. Dalam beberapa materi, perhitungan
rumus tidak dilakukan secara ideal, misalnya dengan meniadakan pengaruh
3
variabel tertentu. Contohnya dalam pembelajaran Gerak Osilasi, yaitu rumusan
gerak osilasi yang menghilangkan pengaruh hambatan udara pada gerak pegas
bermassa sehingga diperoleh grafik yang bersifat konstan menyerupai grafik
sinus. Padahal jika dihitung gesekan terhadap sangat berpengaruh, yang pada
pembahasan
berikutnya
digunakan
rumusan
pegas
teredam
untuk
menunjukkannya. Guna memberikan visualisasi yang tepat, dibutuhkan alat
bantu untuk mengsimulasikannya. Maka pemanfaatan media pembelajaran
penting untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data
dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan
informasi.
Berdasarkan hasil penelitian, Sutardi (2008:54) menyatakan bahwa
kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan hasil praktikum dengan grafik
tergolong rendah. Rendahnya kemampuan siswa antara lain dalam hal
penentuan variabel suatu persamaan dan tidak lengkapnya pemaparan grafik
sehingga menyulitkan pembacaan grafik tersebut.
Potensi spreadsheet excel sebagai alat bantu untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep dan berkomunikasi ilmiah belum dimanfaatkan
secara maksimal. Sedangkan dipihak guru, jarang sekali ditemui guru fisika
yang menggunakan spreadsheet excel dalam pembelajaran.
Menurut
Fauzi
(2009:7)
potensi
spreadsheet
excel
dalam
pembelajaran fisika antara lain adanya kemampuan visualisasi, simulasi dan
animasi suatu gejala fisika dengan tampilan angka dan grafik dinamis yang
dapat dibuat tanpa harus menggunakan bahasa pemrograman. Namun belum
banyak yang mengkaji karena kurang populernya pemanfaatan spreadsheet
untuk pembelajaran fisika dan masih sulit ditemukan bahan ajar berbasis
spreadsheet excel di dunia pembelajaran fisika.
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merasa perlu untuk menulis
skripsi yang berjudul “Implementasi Modul Fisika Kelas XI SMA pada
Materi Dinamika Getaran Menggunakan Aplikasi Spreadsheet Berbasis
Empat Pilar Pendidikan”.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalahmasalah, yaitu :
1. Pemerintah belum menyediakan buku teks pelajaran fisika SMA yang sesuai
dengan kurikulum 2013.
2. Pembelajaran fisika di sekolah masih bersifat satu arah sehingga tidak
memunculkan minat belajar siswa.
3. Kemampuan siswa dalam kerjasama dan sikap ilmiah siswa perlu ditingkatkan
melalui pendekatan empat pilar pendidikan.
4. Siswa tidak memiliki bahan belajar dan media pembelajaran yang dapat
dijadikan sumber untuk belajar mandiri.
5. Potensi spreadsheet excel sebagai alat bantu untuk pembelajaran fisika belum
dimanfaatkan secara maksimal.
6. Pemanfaatan modul dalam proses belajar mengajar kurang mempertimbangkan
tingkat pengaruh penggunaannya terhadap nilai kognitif siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dalam
penelitian ini dibatasi permasalahan sebagai berikut :
1. Pengembangan bahan ajar berupa modul pembelajaran fisika berbasis empat
pilar pendidikan berbantuan spreadsheet excel.
2. Modul diperuntukkan bagi siswa SMA kelas XI.
3. Modul pembelajaran fisika memuat materi Gerak Osilasi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat
dirumuskan masalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan
dengan spreadsheet excel pada materi Gerak Osilasi untuk siswa SMA kelas XI
agar memenuhi kriteria baik?
2. Bagaimana pengaruh penggunaan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan
dengan spreadsheet excel pada materi Gerak Osilasi terhadap kemampuan
kognitif siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta?
5
E. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk
1. Menghasilkan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan
spreadsheet excel pada materi Gerak Osilasi untuk siswa SMA kelas XI yang
memenuhi kriteria baik.
2. Menjelaskan pengaruh penggunaan modul fisika berbasis empat pilar
pendidikan dengan spreadsheet excel pada materi Gerak Osilasi terhadap
kemampuan kognitif siswa kelas XI MIA 2 SMA N 1 Surakarta.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai acuan atau alternatif bahan ajar
pembelajaran untuk menyampaikan materi atau tema pembelajaran kepada
siswa agar menarik dan lebih efektif.
2. Bagi siswa, dapat memberikan kemudahan dalam belajar secara aktif dan
mandiri.
3. Bagi peneliti lainnya, bahan ajar ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam
pengembangan bahan ajar selanjutnya, baik untuk tema yang sama atau
berbeda.
Download