WARTA EKONOMI VOL. 02 NO. 02 AGUSTUS 2013

advertisement
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN TINGKAT SUKU BUNGA
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Oleh :
Mohammad Salem , Ronny Malavia Mardani 2), Budi Wahono 3)
1) Alumni FE Unisma; 2) Dosen tetap FE Unisma; 3) Dosen tetap FE Unisma
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang
1)
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Keputusan
Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan. populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI selama
periode pengamatan tahun 2011 sampai 2013.
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa a) Keputusan Investasi (PER)
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya nilai perusahaan meningkat
bila ada peningkatan Keputusan Investasi (PER) dan sebaliknya nilai perusahaan akan menurun
bila ada penurunan Keputusan Investasi (PER), b) Keputusan Pendanaan (DER) berpengaruh
negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya nilai perusahaan menurun bila ada
peningkatan Keputusan Pendanaan (DER) dan sebaliknya nilai perusahaan akan meningkat bila
ada penurunan Keputusan Pendanaan (DER) dan c) Tingkat Suku Bunga (SB) tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci : Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Tingkat Suku Bunga dan Nilai
Perusahaan
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam memaksimumkan nilai perusahaan, menurut Murtini (2008), manajemen
perusahaan dapat melakukan tiga kebijakan, yaitu kebijakan pendanaan, investasi dan dividen.
Kebijakan pendanaan adalah kebijakan manajemen keuangan untuk mendapatkan dana (baik
dari pasar uang maupun pasar modal). Setelah mendapatkan dana, manajemen keuangan akan
menginvestasikan dana yang diperoleh ke dalam persahaan.
Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi
pendanaan yang dipilih oleh perusahaan (Hasnawati, 2005). Menurut righam dan Houston
(2001) dalam Wibawa dan Wijaya (2010), peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya
risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar. Terdapat dua
pandangan mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan
tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan.
Kebijakan lain yang berkenaan dengan nilai perusahaan adalah keputusan investasi,
dimana keputusan investasi dalam hal ini adalah investasi jangka pendek dan jangka panjang.
Menurut Hidayat (2010), keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi keuangan
perusahaan, dimana nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi.
Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan kemakmuran pemegang saham hanya
akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan. Tujuan keputusan investasi adalah
memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu. Keuntungan yang
tinggi disertai dengan risiko yang bisa dikelola, diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan,
yang berarti menaikkan kemakmuran pemegang saham.
Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi (loanable funds).
Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator dalam menentukan apakah seseorang akan
melakukan invesatasi atau menabung (Boediono, 1994 :76). Prasetyo (2009), Bunga adalah
239
240
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
harga dari (penggunaan) leonable funds, atau bias diartikan sebagai dana yng tersedia untuk
dipinjamkan atau dana investasi, karena menurut teori klasik, bunga adalah harga yang terjadi
di pasar investasi. Suku bunga merupakan biaya modal bagi perusahaan (Sujoko,2007). Suku
bunga yang tinggi akan mengurangi minat investor untuk menginvestasikan dananya ke pasar
modal sehinngga aktivitas perdagangan akan menurun dan nilai perusahaan menurun.
Nilai perusahaan menunjukkan nilai dari berbagai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan,
termasuk surat berharga yang dikeluarkannya. Nilai perusahaan tercermin pada data akuntansi
yang terdapat dalam laporan keuangan (Ohlson, 1995 dalam Darminto, 2010). Semakin tinggi
nilai perusahaan maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham (Bringham Gapensi,
1996, dalam Susanti 2010). Semakin tinggi harga saham maka nilai perusahaan juga akan
semakin tinggi. Tetapi pada kenyataannya tidak semua perusahaan menginginkan harga saham
yang tinggi karena kuatir tidak laku dijual. Hal ini terbukti dengan adanya
perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di BEI yang melakukan stock split (memecah
saham). Oleh karena itu harga saham harus optimal, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
rendah.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan?
2. Bagaimana Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan?
3. Bagamana Pengaruh Tinkat Suku Bunga tererhadap Nilai Perusahaan?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Kesempatan Investasi terhadap Nilai
Perusahaan.
2. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai
Perusahaan.
3. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan.
Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh Kesemptan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Tingkat
Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan
2. Penelitian ini diharapkan dijadikan referensi para investor untuk mengetahui informasi
dalam pengambilan keputusan berinvestasi
3. Untuk memperdalam wawasan atau ilmu berinvestasi dan memberikan pembelajaran kelak
sebagai manajer investasi atau menjadi investor pemula
4. Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan oleh pihak-pihak terkait baik untuk dijadikan
referensi atau acuan penelitian kedepannya
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Hasil Penelitian Terdahulu
Hasnawati (2005) meneliti Implikasi keputusan investasi, pendanaan, dan dividen
terhadap nilai perusahaan. Penelitiannya bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan
keuangan (keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen) terhadap nilai
perusahaan. Periode penelitiannya adalah tahun 2001, dan diperoleh populasinya adalah 259
perusahaan di Jakarta Stock Exchange. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang
diukur dengan menggunakan Price Book Value, sedangkan variabel independennya adalah
keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen. Hasil penelitiannya
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
menunjukan bahwa secara parsial keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan dividen
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, serta kebijakan dividen secara langsung
mempengaruhi nilai perusahaan melalui kebijakan dividen dan keputusan pendanaan.
Wijaya, Bandi dan Wibawa (2010), melakukan penelitian tentang keputusan investasi,
keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitiannya
dipilih menggunakan metode purposive sampling terhadap perusahaan go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2009. Variabel dependennya adalah nilai
perusahaan yang diukur dengan Price Book Value (harga pasar perlembar saham atas nilai
perlembar saham), sedangkan variabel independennya terdiri dari keputusan investasi yang
diukur dengan Price Earning Ratio (PER), keputusan pendanaan diukur dari Debt Equity Ratio
(DER) dan kebijakan dividen diukur dari Dividend Policy Ratio (DPR). Hasilnya menunjukan
bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Arieska dan Gunawan (2010), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
aliran kas bebas dan keputusan pendanaan terhadap nilai pemegang saham dengan set
kesempatan investasi dan dividen sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan
keputusan pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pemegang saham. Secara
teori hutang akan mengendalikan manajer untuk mengurangi tindakan perquisites dan kinerja
perusahaan menjadi lebih efisien sehingga penilaian investor terhadap perusahaan akan
meningkat. Hasil yang tidak signifikan dalam penelitian ini disebabkan adanya kekhawatiran
dari investor bahwa peningkatan hutang akan menyebabkan perusahaan mengalami debt
default dan meningkatkan resiko kebangkrutan.
Utama (2011) meneliti dengan judul pengaruh keputusan invesatasi, keputusan
pendanaan dan corporate governance terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2009. Hasil dari penelitian adalah keputusan
investasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Keputusan
pendanaan berpengaruh secara negatif terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial
berpengaruh secara siginifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan, namun kepemilikan
institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Tinjauan Teori
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan atau juga disebut dengan nilai pasar perusahaan merupakan harga
yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Fakta
menunjukkan bahwa nilai kekayaan yang ditunjukkan pada neaca tidak mmiliki hubungan
dengan nilai pasar dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan memiliki kekayaan
yang tidak bisa dilaporkan dalam neraca seperti manajemen yang baik, reputasi yang baik dan
prospek yang cerah (Erlangga dan Suryandari, 2009).
Menurut Fama (1978) nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga
pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi
transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari
nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai
pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi
dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang,
sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan penjumlahan dari hutang dan ekuitas berdasarkan nilai
pasar. Jika tujuan manajemen adalah memaksimumkan nilai perusahaan maka perusahaan
harus memilih rasio hutang terhadap ekuitas yang menghasilkan nilai perusahaan sebesar
mungkin. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004) nilai perusahaan merupakan harga yang
bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, sedangkan menurut
Keown, et al (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan
241
242
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
ekiutas perusahaan yang beredar. Harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli diartikan
sebagai harga pasar atas perusahaan itu sendiri. Di bursa saham, harga pasar berarti harga
yang bersedia dibayar olehinvestor untuk setiap lembar saham perusahaan. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan
yang selalu dikaitkan dengan harga saham.
Keputusan Investasi/Investment Opportunity Set (IOS)
Keputusan investasi adalah keputusan untuk berinvestasi dalam aset berwujud
maupun tak berwujud. Keputusan investasi dimulai dengan identifikasi peluang investasi, yang
sering disebut dengan proyek investasi modal. Karena itu, keputusan investasi dapat juga
disebut sebagai keputusan penganggaran modal karena sebagian besar perusahaan
mempersiapkan anggaran tahunan yang terdiri dari investasi modal yang disahkan (Brealey et
al., 2008:4).
Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi (Fama, 1978).
Myers (1977) memperkenalkan Investment Opportunity Set (IOS) pada studi yang dilakukan
dalam hubungannya dengan keputusan investasi. IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara
aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net
present value positif. IOS memberikan petunjuk yang lebih luas dengan nilai perusahaan
tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang, sehingga prospek
perusahaan dapat ditaksir dari IOS.
Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan dapat diartikan sebagai keputusan yang menyangkut struktur
keuangan (financial structure). Struktur keuangan perusahaan merupakan komposisi dari
keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal
sendiri. Struktur keuangan perusahaan sering kali berubah akibat investasi yang akan dilakukan
perusahaan. Oleh karena itu besar kecilnya investasi yang akan dilakukan perusahaan akan
berpengaruh pada komposisi (struktur) pendanaan perusahaan. Setiap perusahaan akan
mengharapkan adanya struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan dan
meminimalkan biaya modal. (Purnamasari, 2009).
Menurut Darminto (2008) keputusan pendanaan (financing decision) menyangkut
komposisi pendanaan berupa ekuitas pemilik (owner's fund), kewajiban jangka panjang (long
term loans) dan kewajiban jangka pendek atau kewajiban lanear (current liabilities). Sumber
modal dapat berasal dari pinjaman jangka panjang, menambah modal sendiri yang berasal laba
ditahan maupun dengan emisi saham. Penggunaan utang merupakan trade antara benefit and
cost dalam menentukan bauran utang dengan ekuitas yang optimal dalam jangka panjang.
Bauran yang optimal akan menyumbangkan antara benefit and cost sehingga akan
meminimalkan biaya modal dan meningkatkan nilai perusahaan (Brigham, 1998).
Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga (interest rate) merupakan salah satu variabel ekonomi yang sering
dipantau oleh para pelaku ekonomi. Tingkat suku bunga dipandang memiliki dampak langsung
terhadap kondisi perekonomian. Berbagai keputusan yang berkenaan dengan konsumsi,
tabungan dan investasi terkait erat dengan kondisi tingkat suku bunga.
Menurut Prasetiantono (2000) mengenai suku bunga adalah : jika suku bunga tinggi,
otomatis orang akan lebih suka menyimpan dananya di bank karena ia dapat mengharapkan
pengembalian yang menguntungkan. Dan pada posisi ini, permintaan masyarakat untuk
memegang uang tunai menjadi lebih rendah karena mereka sibuk mengalokasikannya ke dalam
bentuk portfolio perbankan (deposito dan tabungan). Seiring dengan berkurangnya jumlah
uang beredar, gairah belanja pun menurun. Selanjutnya harga barang dan jasa umum akan
cenderung stagnan, atau tidak terjadi dorongan inflasi.
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Hipotesis
H1 : Keputusan Investasi berpengruh Positif terhadap Nilai perusahaan.
H2 : Keputusan Pendanaan berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan.
H3 : Tingat Suu Bunga berpengaruh Negatif terhadap Nilai Perusahaan
METODOLOGI PENEITIAN
Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian penjelas (Explanatory Research) yaitu penelitian
yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa yang telah
dirumuskan. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengkajian Pasar Modal
(P4M) Universitas Islam Malang, yang berlokasi di Jl. MT. Haryono No. 193 Malang. Penelitian
ini akan dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juni 2015. Periode
penelitian ini mulai tahun 2011-2013 pada parusahaan yang terdaftar di BEI.
Populasi dan Sampel Penelitian
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2008:115), “Populasi adalah wilayah
generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Adapun populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI selama
periode pengamatan tahun 2011 sampai 2013.
Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling, yaitu sampel yang diambil berdasarkan kreteria yang telah ditentukan
yaitu:
1. Perusahaan Perbankan yang go publik.
2. Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI yang mencantumkan laporan keuangan yang
lengkap selama periode pengamatan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013
3. Sahamnya aktif diperdagangkan di BEI
4. Perusahaan Perbankan yang mencantumkan harga saham penutupan setiap tahunnya.
Sesuai dengan kriteria tersebut terdapat 31 perusahaan Perbankan yang dapat
dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah penentu construct sehingga menjadi variable yang dapat
diukur, definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam
mengoperasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan
replikasi pengukuran construct yang baik” (Indriantoro dan Supomo, 2002:69). Variabel dalam
penelitian ini adalah:
1. Keptusan Investasi
Keputusan investasi yang didefinisikan sebagai kombinasi antaraaktiva yang dimiliki
(assets in place) dan pilihan investasi di masa yang akandatang dengan net present value
positif (Myers, 1977 dalam Wijaya danWibawa, 2010). IOS tidak dapat diobservasi secara
langsung (Laten), Sehinga dalam perhitungannya diproksikan denganPER (Price Earning
Ratio), dimana PER menunjukkan perbandingan antaraclosing price dengan laba per lembar
saham (earning per share). PER dirumuskan dengan : (Wijaya dan Wibawa, 2010)
HARGA SAHAM
EPS
PER =
2. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi
pendanaan yang dipilih oleh perusahaan (Hasnawati, 2005 dalam Wijaya dan Wibawa,
2010). Keputusan pendanaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Debt to Equity Ratio
243
244
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
(DER), dimana rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan
melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas. DER dirumuskan dengan : (Wijaya dan
Wibawa, 2010)
DER =
TOTAL HUTANG
TOTAL EKUITAS
3. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi (loanable funds).
Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator dalam menentukan apakah seseorang
akan melakukan invesatasi atau menabung (Boediono, 1994 :76). Menurut rata-rata suku
bunga BI rate per tahun 2008 sampai 2012 berupa persentase (%).
4. Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat
memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham
perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005 dalam Wijaya dan Wibawa, 2010). Nilai
perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Price Book Value (PBV). PBV mengukur
nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai
sebuah perusahaan yang terus tumbuh. PBV dirumuskan dengan : (Wijaya dan Wibawa,
2010).
Model Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka dapat ditetapkan model
penelitian seperti pada Gambar 1:
Keputusan Investasi
Keputusan Pendanaan
Nilai Perusahaan
Tingkat Suku Bunga
Gambar 1 Model Penelitian
Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu sumber
data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan di catat
oleh pihak lain), arsip, atau documenter yang dipublikasikan. (Indriantoro dan Supomo,
1999:147). Sumber data diperoleh dari Indonesia Capital Market Dicktionary 2012, dan harga
saham sektor 2008-2012. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi, dimana data yang diperoleh tidak
diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Penelitian ini data-data diperoleh melalui
website www.idx.co.id,www.finance.yahoo.com, dan literatur-literatur yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
Metode Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan
kebijakan dividen berpengaruh terhadap terhadap nilaiperusahaan. Untuk itu akan digunakan
teknik analisis regresi linear berganda.Sebelum analisis ini dilaksanakan, terlebih dahulu perlu
dilakukan uji Normalitas untuk menghasilkan nilai parameter model penduga yang sah.
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah
distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan
berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagaian besar mendekati nilai
rata-ratanya suliyanto (2011:69).
Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak maka digunakan
metode statistik Kolmogorov Smirnov, dengan kaidah keputusan uji normalitas yaitu :
a. Jika nilai sign > 0,05 maka H0 atau data yang ada berdistribusi normal
b. Jika nilai sign < 0,05 maka H0 ditolak atau berdistribusi tidak normal
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat darinilai tolerance
dan VIF (Variance Inflation Factor). Apabila nilai VIF< mengindikasikan bahwa model regresi
bebas dari multikolinearitas, sedangkanuntuk nilai tolerance>0,1 (4%) menunjukkan bahwa
model regresi bebasdari multikolinearitas.
Dasar pengambilan keputusannya adalah :
Jika VIF >4 atau jika tolerance < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika VIF <4 atau jika tolerance > 0,1 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Uji Heteroskedastisitas
(Gujarati, 2007: 82) Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu
observasi dengan observasi yang lain. Jika varians dari residual menunjukkan bervariasi dari
observasi ke observasi maka disebut Heteroskedastisitas, sedangkan model regresi yang
baik adalah tidak terjadinya Heteroskedastisitas.
3. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam suatu modelregresi linear
ada korelasi antara pengganggu periode t dengan kesalahan padaperiode t-1 (sebelumnya).
Jika terdapat korelasi, maka dinamakan ada problema utokorelasi. Autokorelasi muncul
karena observasi berurutan sepanjangwaktu berkaitan satu sama yang lain. Masalah ini
timbul karena residual(kesalahaan penganggu) tidak bebas dari suatu observasi ke observasi
lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salahsatu cara
yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya auatokorelasi adalah uji
Durbin-Witson (DW test). Uji Durbin-watson hanya digunakanuntuk autokorelasi tingkat
satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada
variabel lagi diantara variabel bebas.
Pengujian Hipotesis
Setelah melalui tahap uji asumsi klasik, tahap berikutnya adalah dengan ujihipotesis yakni
uji Simultan (uji F), pengujian secara Parsial (uji t), dankoefisien determinasi (R2).
1. Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah sekelompok variabel bebas tidak memliki
dampak terhadap variabel terikat, dengan mengontrol dampak suatu set variabel bebas
yanbg lain (Ariefianto, 2012: 21). Uji F yaitu pengujian regresi secara serempak (simultan)
yang digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara simultan variabel independen
(variabel bebas ) terhadap variabel dependen (variabel terikat).
2. Uji Parsial ( Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara
dua populasi, dengan melihat rata-rata dua sampel nya(santoso, 2003:269). Uji t yaitu
pengujian regresi secara parsial atau sendiri-sendiri yang digunakan untuk menguji
signifikansi pengaruh parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen.
245
246
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
HASIL PENELITIAN
Gambaran Sampel Penelitian
Sebagaimana bahasan pada bab sebelumnya, populasi dari penelitian ini adalah
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 sampai 2013. Di
dalam pengambilan sampel penulis menggunakan metode purposive sampling sebagai berikut:
Tabel 1 Proses Penentuan Sampel
Keterangan
Jumlah
Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 37
2013
Tidak mempublis laporan keuangan selama tahun 2011 – 2013 secara
5
berturut-turut
Mempublis laporan keuangan selama tahun 2011 – 2013 secara berturut-turut
32
Memiliki data tidak lengkap
1
Perusahaan yang layak dijadikan sample penelitian
31
Berdasarkan proses penentuan sample sebagaimana pada table 1, dapat diketahui
bahwa populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama tahun 2011 – 2013 yang berjumlah 37 perusahaan. Sebagaimana kriteria
penelitian dapat diketahui bahwa 37 perusahaan yang menjadi populasi, hanya 31 perusahaan
yang memenuhi kriteria sampel penelitian.
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada
tabel 2 berikut:
Tabel 2 Statistik Deskriptif
N
Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Keputusan Investasi (PER)
93
-83,30
39,58 10,0945
12,70479
Keputusan Pendanaan (DER)
93
1,86
15,62 8,4481
2,70476
Tingkat Suku Bunga (SB)
93
6
8
6,42
0,777
Nilai Perusahaan (PBV)
93
0,46
18,88 1,8778
2,06861
Sumber : data diolah, 2015
Tabel 2 menunjukkan bahwa variabel Keputusan Investasi memiliki rata-rata sebesar
10,0945, dengan nilai minimum sebesar -83,30 dan nilai maksimum sebesar 39,58, sedangkan
standar deviasinya sebesar 12,70479. Rata-rata Keputusan Investasi yang lebih mendekati nilai
maksimum menunjukkan bahwa sebagian besar investor memandang berinvestasi di
perusahaan perbankan sangat menguntungkan.
Keputusan Pendanaan memiliki rata-rata sebesar 8,4481 dengan nilai minimum sebesar
1,86 dan nilai maksimum sebesar 15,62, sedangkan standar deviasinya sebesar 2,70476.
Rata-rata Keputusan Pendanaan yang lebih mendekati nilai minimum menunjukkan bahwa
sebagian besar perusahaan memiliki rasio DER dibawah rata-rata.
Tingkat Suku Bunga memiliki rata-rata sebesar 6,42 dengan nilai minimum sebesar 6 dan
nilai maksimum sebesar 8, sedangkan standar deviasinya sebesar 0,777. Rata-rata Tingkat Suku
Bunga yang lebih mendekati nilai minimum menunjukkan bahwa pada periode penelitian
tingkat suku bunga tidak mendukung investasi karena berada dibawah rata-rata.
Nilai Perusahaan memiliki rata-rata sebesar 1,8778 dengan nilai minimum sebesar 0,46
dan nilai maksimum sebesar 18,88, sedangkan standar deviasinya sebesar 2,06861. Rata-rata
Nilai Perusahaan yang lebih mendekati nilai minimum menunjukkan bahwa sebagian besar
perusahaan memiliki harga saham yang tidak berbeda jauh dengan nilai bukunya.
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
PEMBAHASAN
Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji
Kolmogorov-Smirnov > 0,05, maka terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak
normal.
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas
Variabel bebas
KS Z
Sig.
Keterangan
Keputusan Investasi (PER)
1,218
0,128
Berdistribusi Normal
Keputusan Pendanaan (DER)
0,495
0,967
Berdistribusi Normal
Tingkat Suku Bunga (SB)
1,176
0,186
Berdistribusi Normal
Nilai Perusahaan (PBV)
1,078
0,244
Berdistribusi Normal
Sumber: Data primer diolah, 2015
Dari hasil uji normalitas dengan mengunakan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan
bahwa nilai signifikansi masing-masing variable > 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Hasil uji multikolinieritas ditunjukkan sebagaiman tabel dibawah ini
Tabel 4 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel bebas
VIF
Keterangan
Keputusan Investasi (PER)
1,004
Non Multikolinieritas
Keputusan Pendanaan (DER)
1,004
Non Multikolinieritas
Tingkat Suku Bunga (SB)
1,004
Non Multikolinieritas
Sumber: Data primer diolah, 2014
Dari tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel bebas
mempunyai nilai VIF ≤ 4, sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi yang digunakan
dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan sebagaiman tabel dibawah ini:
Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel bebas
T uji
Sig.
Keterangan
Keputusan Investasi (PER)
-0,487
0,628
Homoskedastisitas
Keputusan Pendanaan (DER)
0,289
0,773
Homoskedastisitas
Tingkat Suku Bunga (SB)
-0,857
0,394
Homoskedastisitas
Sumber: Data primer diolah, 2015
Dari tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variable bebas memiliki
tingkat signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan
tidak tejadi heteroskedastisitas.
3. Uji Autokorelasi
Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode
Durwin Watson statistik. Hasil pengujian didapatkan nilai sebesar 2,168.
Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
autokorelasi pada galat model regresi,hal ini karena nilai koefisien dw berada diantara dU
dan 4 - dU (dU (1,596) < dW (2,168) < 4 – dU (2,404), sehingga asumsi autokorelasi terpenuhi
dan dapat dilakukan analisis regresi.
Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas
247
248
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
terhadap variabel terikat. Secara ringkas hasil analisis regresi linier berganda ditunjukkan pada
tabel dibawah ini:
Tabel 6 Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel
B
t uji
Sig t
Hipotesis
Konstanta
6,257
3,564
0,001
Keputusan Investasi (PER)
0,041
2,711
0,008
H1 Diterima
Keputusan Pendanaan (DER)
-0,285
-3,988
0,000
H2 Diterima
Tingkat Suku Bunga (SB)
-0,373
-1,500
0,137
H3 Ditolak
N
= 93
R
= 0,478
R Square
= 0,228
Adjusted R Square = 0,202
F hitung
= 8,779
Sig. F
= 0,000
Sumber: Data primer diolah, 2015
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diperoleh hasil sebagai berikut: Y= 6,257 +
0,041 X1 - 0,285 X2 - 0,373 X2 + e
Uji Hipotesis
1. Analisis dan Interpretasi Uji Simultan (Uji F) dan R Square
Dari hasil perhitungan uji F dapat dilihat bahwa F hitung sebesar 8,779 dengan nilai sig
= 0,000  0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara
simultan variabel Keputusan Investasi (PER), Keputusan Pendanaan (DER) dan Tingkat Suku
Bunga (SB) berpengaruh signifikan terhadap variabel Nilai Perusahaan.
Sedangkan besarnya konstribusi Keputusan Investasi (PER), Keputusan Pendanaan
(DER) dan Tingkat Suku Bunga (SB) terhadap Nilai Perusahaan ditunjukkan dengan koefisien
determinan (Adjusted R Square) sebesar 0,202 atau 20,2%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini
adalah 20,2% sedangkan sisanya yaitu 79,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian.
2. Analisis dan Intepretasi Uji Parsial
Untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bebas yang terdiri dari Keputusan
Investasi (PER), Keputusan Pendanaan (DER) dan Tingkat Suku Bunga (SB) berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan dapat dilihat pada uraian berikut:
a. Keputusan Investasi (PER)
Berdasarkan table 4.7 dapat diketahui bahwa Preferensi Agamis memiliki nilai t
hitung 2,711 dengan nilai sig = 0,008  0,05. Dengan hasil ini maka H1 yang menyatakan
secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara variabel Keputusan Investasi (PER)
terhadap Nilai Perusahaan dapat diterima.
b. Keputusan Pendanaan (DER)
Berdasarkan table 4.7 dapat diketahui bahwa Variabel Keputusan Pendanaan
(DER) memiliki nilai t hitung -3,988 dengan nilai sig = 0,000  0,05. Dengan hasil ini maka
H2 yang menyatakan secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara variabel
Keputusan Pendanaan (DER) terhadap Nilai Perusahaan dapat diterima.
c. Tingkat Suku Bunga (SB)
Berdasarkan table 4.7 dapat diketahui bahwa Variabel Tingkat Suku Bunga (SB) memiliki
nilai t hitung -1,500 dengan nilai sig = 0,137 > 0,05. Dengan hasil ini maka H3 yang
menyatakan secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara variabel Tingkat Suku
Bunga (SB) terhadap Nilai Perusahaan ditolak.
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Implikasi Penelitian
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka
implikasi dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Keputusan Investasi (PER)
Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui
hasil bahwa Keputusan Investasi (PER) sebesar 0,041 dengan nilai t uji sebesar 2,711 (sig
0,000 < 0,008). Hasil ini menunjukkan bahwa Keputusan Investasi (PER) berpengaruh
positif signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya nilai perusahaan meningkat bila ada
peningkatan Keputusan Investasi (PER) dan sebaliknya nilai perusahaan akan menurun bila
ada penurunan Keputusan Investasi (PER).
Hasil ini menunjukkan bahwa Keputusan Investasi (PER) yang baik (positif) akan
direspon oleh pasar, sehingga harga saham perusahaan akan meningkat. Peningkatan harga
saham akan berdampak pada peningkatan nilai kapitalisasi pasar yang juga meningkat,
sehingga akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan.
Hasil ini mendukung penelitian Hasnawati (2005), Murtini (2008), Darminto (2008)
dan Wijaya, Bandi dan Wibawa (2010) yang dalam penelitiannya juga dapat membuktikan
bahwa secara parsial Keputusan Investasi (PER) berpengaruh signifikan peningkatan nilai
perusahaan.
b. Keputusan Pendanaan (DER)
Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui
hasil bahwa koefisien regresi Keputusan Pendanaan (DER) sebesar -0,285 dengan nilai t uji
sebesar -3,988 (sig 0,000 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa Keputusan Pendanaan
(DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya nilai perusahaan
menurun bila ada peningkatan Keputusan Pendanaan (DER) dan sebaliknya nilai
perusahaan akan meningkat bila ada penurunan Keputusan Pendanaan (DER).
Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio hutang terhadap modal akan
direspon negatif oleh pasar karena pasar menganggap perusahaan semakin berisiko,
sehingga harga saham perusahaan akan terkoreksi secara negatif.
Hasil ini mendukung penelitian Hasnawati (2005), Murtini (2008), Darminto (2008)
dan Wijaya, Bandi dan Wibawa (2010) yang dalam penelitiannya juga dapat membuktikan
bahwa secara parsial Keputusan Pendanaan (DER) berpengaruh negatif signifikan
peningkatan nilai perusahaan.
c. Tingkat Suku Bunga (SB)
Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui hasil
bahwa koefisien regresi Tingkat Suku Bunga (SB) sebesar -0,373 dengan nilai t uji sebesar 0,373 (sig 0,137 > 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa Tingkat Suku Bunga (SB) tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisis data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Keputusan Investasi (PER) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya
nilai perusahaan meningkat bila ada peningkatan Keputusan Investasi (PER) dan sebaliknya
nilai perusahaan akan menurun bila ada penurunan Keputusan Investasi (PER)
2. Keputusan Pendanaan (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan,
artinya nilai perusahaan menurun bila ada peningkatan Keputusan Pendanaan (DER) dan
sebaliknya nilai perusahaan akan meningkat bila ada penurunan Keputusan Pendanaan
(DER).
3. Tingkat Suku Bunga (SB) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
249
250
WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu :
1. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan perbankan sebagai sampel penelitian,
sehingga kurang spesifik pada perusahaan industri tertentu
2. Penelitian ini hanya menggunakan sebuah rasio keuangan sebagai indikator dari variabel
penelitian. Sehingga tidak dapat membandingkan kontribusi dari rasio-rasio keuangan
yang dapat diproxikan pada variabel yang digunakan
Saran-saran
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya serta kesimpulan yang telah
dirumuskan di awal bab ini maka saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai suatu bahan
pertimbangan dan sebagai bahan telaah bagi pihak-pihak yang berkepentingan adalah sebagai
berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih memperbanyak sampel yang digunakan
serta lebih spesifik pada industri tertentu, sehingga hasilnya dapat lebih akurat pada jenis
industri tertentu.
2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga perusahaan
diharapkan dapat meningkatkan labanya. Dengan peningkatan laba ini, diharapkan harga
saham perusahaan dapat meningkat, sehingga investor akan mendapatkan return yang
positif dan pada akhirnya risiko dapat lebih ditekan.
DAFTAR PUSTAKA
Arieska Metha dan Gunawan Barbara. 2011. Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Keputusan
Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham dengan Set Kesempatan Investasi dan
Dividen Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan. Vol. 13, No. 1, Mei
2011 : 13-23.
Boediono. 1994. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.
Darminto,2010. Pengaruh factor ekternal dan berbagai keputusan keuangan terhadap Nilai
perusahaan, Jurnal Akuntansi Manajemen, volume 28 November 2010
Edwards, Sebastian dan Mohsin S. Khan, 1985. Interest Rate Determination In Developing
Countries: a Conceptual Framework. NBER Working Paper Series. Working Paper No.
1531
Fama, E.F., and French, Kenneth. 1998. Taxe, Financing Decision, and Firm Value. The Journal of
Finance. Vol LIII No. 3, June, pp 819-843.
Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta.
Hasnawati, Sri. 2005. ìImplikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakartaî. Usahawan: No.09/Th XXXIX,
September 2005.
Modigliani, F. and Miller, M.H. (1958). The cost of capital, corporation finance and the theory of
investment. American Economic Review. 47(3): 261-297
Sujoko dan Soebiantoro, U., 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor
Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol 9, 47.
Suad Husnan & Pudjiastuti, Enny. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : UPP
AMP YKPM.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.
Utama, Siddharta dan Afriani, Chyntia (2005). Praktek Corporate Governance dan Penciptaan
Nilai Perusahaan: Studi Empiris di BEJ. Usahawan no.88 th XXXIV.
Weston, J. F. dan Copeland T. E., Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Erlangga., 1992.
Download