WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Oleh : Mohammad Salem , Ronny Malavia Mardani 2), Budi Wahono 3) 1) Alumni FE Unisma; 2) Dosen tetap FE Unisma; 3) Dosen tetap FE Unisma Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang 1) ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan tahun 2011 sampai 2013. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa a) Keputusan Investasi (PER) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya nilai perusahaan meningkat bila ada peningkatan Keputusan Investasi (PER) dan sebaliknya nilai perusahaan akan menurun bila ada penurunan Keputusan Investasi (PER), b) Keputusan Pendanaan (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya nilai perusahaan menurun bila ada peningkatan Keputusan Pendanaan (DER) dan sebaliknya nilai perusahaan akan meningkat bila ada penurunan Keputusan Pendanaan (DER) dan c) Tingkat Suku Bunga (SB) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kata kunci : Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Perusahaan PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam memaksimumkan nilai perusahaan, menurut Murtini (2008), manajemen perusahaan dapat melakukan tiga kebijakan, yaitu kebijakan pendanaan, investasi dan dividen. Kebijakan pendanaan adalah kebijakan manajemen keuangan untuk mendapatkan dana (baik dari pasar uang maupun pasar modal). Setelah mendapatkan dana, manajemen keuangan akan menginvestasikan dana yang diperoleh ke dalam persahaan. Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan (Hasnawati, 2005). Menurut righam dan Houston (2001) dalam Wibawa dan Wijaya (2010), peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar. Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan. Kebijakan lain yang berkenaan dengan nilai perusahaan adalah keputusan investasi, dimana keputusan investasi dalam hal ini adalah investasi jangka pendek dan jangka panjang. Menurut Hidayat (2010), keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi keuangan perusahaan, dimana nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan kemakmuran pemegang saham hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan. Tujuan keputusan investasi adalah memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi dengan tingkat risiko tertentu. Keuntungan yang tinggi disertai dengan risiko yang bisa dikelola, diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan, yang berarti menaikkan kemakmuran pemegang saham. Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi (loanable funds). Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator dalam menentukan apakah seseorang akan melakukan invesatasi atau menabung (Boediono, 1994 :76). Prasetyo (2009), Bunga adalah 239 240 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 harga dari (penggunaan) leonable funds, atau bias diartikan sebagai dana yng tersedia untuk dipinjamkan atau dana investasi, karena menurut teori klasik, bunga adalah harga yang terjadi di pasar investasi. Suku bunga merupakan biaya modal bagi perusahaan (Sujoko,2007). Suku bunga yang tinggi akan mengurangi minat investor untuk menginvestasikan dananya ke pasar modal sehinngga aktivitas perdagangan akan menurun dan nilai perusahaan menurun. Nilai perusahaan menunjukkan nilai dari berbagai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk surat berharga yang dikeluarkannya. Nilai perusahaan tercermin pada data akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan (Ohlson, 1995 dalam Darminto, 2010). Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham (Bringham Gapensi, 1996, dalam Susanti 2010). Semakin tinggi harga saham maka nilai perusahaan juga akan semakin tinggi. Tetapi pada kenyataannya tidak semua perusahaan menginginkan harga saham yang tinggi karena kuatir tidak laku dijual. Hal ini terbukti dengan adanya perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di BEI yang melakukan stock split (memecah saham). Oleh karena itu harga saham harus optimal, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan? 2. Bagaimana Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan? 3. Bagamana Pengaruh Tinkat Suku Bunga tererhadap Nilai Perusahaan? Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Kesempatan Investasi terhadap Nilai Perusahaan. 2. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan. 3. Untuk menganalisis dan menguji pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan. Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh Kesemptan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan 2. Penelitian ini diharapkan dijadikan referensi para investor untuk mengetahui informasi dalam pengambilan keputusan berinvestasi 3. Untuk memperdalam wawasan atau ilmu berinvestasi dan memberikan pembelajaran kelak sebagai manajer investasi atau menjadi investor pemula 4. Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan oleh pihak-pihak terkait baik untuk dijadikan referensi atau acuan penelitian kedepannya KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Hasil Penelitian Terdahulu Hasnawati (2005) meneliti Implikasi keputusan investasi, pendanaan, dan dividen terhadap nilai perusahaan. Penelitiannya bertujuan untuk menguji pengaruh keputusan keuangan (keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen) terhadap nilai perusahaan. Periode penelitiannya adalah tahun 2001, dan diperoleh populasinya adalah 259 perusahaan di Jakarta Stock Exchange. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan menggunakan Price Book Value, sedangkan variabel independennya adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen. Hasil penelitiannya WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 menunjukan bahwa secara parsial keputusan investasi, pendanaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, serta kebijakan dividen secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan melalui kebijakan dividen dan keputusan pendanaan. Wijaya, Bandi dan Wibawa (2010), melakukan penelitian tentang keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitiannya dipilih menggunakan metode purposive sampling terhadap perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2009. Variabel dependennya adalah nilai perusahaan yang diukur dengan Price Book Value (harga pasar perlembar saham atas nilai perlembar saham), sedangkan variabel independennya terdiri dari keputusan investasi yang diukur dengan Price Earning Ratio (PER), keputusan pendanaan diukur dari Debt Equity Ratio (DER) dan kebijakan dividen diukur dari Dividend Policy Ratio (DPR). Hasilnya menunjukan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Arieska dan Gunawan (2010), penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aliran kas bebas dan keputusan pendanaan terhadap nilai pemegang saham dengan set kesempatan investasi dan dividen sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian menunjukkan keputusan pendanaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pemegang saham. Secara teori hutang akan mengendalikan manajer untuk mengurangi tindakan perquisites dan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien sehingga penilaian investor terhadap perusahaan akan meningkat. Hasil yang tidak signifikan dalam penelitian ini disebabkan adanya kekhawatiran dari investor bahwa peningkatan hutang akan menyebabkan perusahaan mengalami debt default dan meningkatkan resiko kebangkrutan. Utama (2011) meneliti dengan judul pengaruh keputusan invesatasi, keputusan pendanaan dan corporate governance terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2009. Hasil dari penelitian adalah keputusan investasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan. Keputusan pendanaan berpengaruh secara negatif terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial berpengaruh secara siginifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan, namun kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Tinjauan Teori Nilai Perusahaan Nilai perusahaan atau juga disebut dengan nilai pasar perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Fakta menunjukkan bahwa nilai kekayaan yang ditunjukkan pada neaca tidak mmiliki hubungan dengan nilai pasar dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan memiliki kekayaan yang tidak bisa dilaporkan dalam neraca seperti manajemen yang baik, reputasi yang baik dan prospek yang cerah (Erlangga dan Suryandari, 2009). Menurut Fama (1978) nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan penjumlahan dari hutang dan ekuitas berdasarkan nilai pasar. Jika tujuan manajemen adalah memaksimumkan nilai perusahaan maka perusahaan harus memilih rasio hutang terhadap ekuitas yang menghasilkan nilai perusahaan sebesar mungkin. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004) nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, sedangkan menurut Keown, et al (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan 241 242 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 ekiutas perusahaan yang beredar. Harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli diartikan sebagai harga pasar atas perusahaan itu sendiri. Di bursa saham, harga pasar berarti harga yang bersedia dibayar olehinvestor untuk setiap lembar saham perusahaan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang selalu dikaitkan dengan harga saham. Keputusan Investasi/Investment Opportunity Set (IOS) Keputusan investasi adalah keputusan untuk berinvestasi dalam aset berwujud maupun tak berwujud. Keputusan investasi dimulai dengan identifikasi peluang investasi, yang sering disebut dengan proyek investasi modal. Karena itu, keputusan investasi dapat juga disebut sebagai keputusan penganggaran modal karena sebagian besar perusahaan mempersiapkan anggaran tahunan yang terdiri dari investasi modal yang disahkan (Brealey et al., 2008:4). Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi (Fama, 1978). Myers (1977) memperkenalkan Investment Opportunity Set (IOS) pada studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan keputusan investasi. IOS didefinisikan sebagai kombinasi antara aktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif. IOS memberikan petunjuk yang lebih luas dengan nilai perusahaan tergantung pada pengeluaran perusahaan di masa yang akan datang, sehingga prospek perusahaan dapat ditaksir dari IOS. Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan dapat diartikan sebagai keputusan yang menyangkut struktur keuangan (financial structure). Struktur keuangan perusahaan merupakan komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Struktur keuangan perusahaan sering kali berubah akibat investasi yang akan dilakukan perusahaan. Oleh karena itu besar kecilnya investasi yang akan dilakukan perusahaan akan berpengaruh pada komposisi (struktur) pendanaan perusahaan. Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan dan meminimalkan biaya modal. (Purnamasari, 2009). Menurut Darminto (2008) keputusan pendanaan (financing decision) menyangkut komposisi pendanaan berupa ekuitas pemilik (owner's fund), kewajiban jangka panjang (long term loans) dan kewajiban jangka pendek atau kewajiban lanear (current liabilities). Sumber modal dapat berasal dari pinjaman jangka panjang, menambah modal sendiri yang berasal laba ditahan maupun dengan emisi saham. Penggunaan utang merupakan trade antara benefit and cost dalam menentukan bauran utang dengan ekuitas yang optimal dalam jangka panjang. Bauran yang optimal akan menyumbangkan antara benefit and cost sehingga akan meminimalkan biaya modal dan meningkatkan nilai perusahaan (Brigham, 1998). Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga (interest rate) merupakan salah satu variabel ekonomi yang sering dipantau oleh para pelaku ekonomi. Tingkat suku bunga dipandang memiliki dampak langsung terhadap kondisi perekonomian. Berbagai keputusan yang berkenaan dengan konsumsi, tabungan dan investasi terkait erat dengan kondisi tingkat suku bunga. Menurut Prasetiantono (2000) mengenai suku bunga adalah : jika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka menyimpan dananya di bank karena ia dapat mengharapkan pengembalian yang menguntungkan. Dan pada posisi ini, permintaan masyarakat untuk memegang uang tunai menjadi lebih rendah karena mereka sibuk mengalokasikannya ke dalam bentuk portfolio perbankan (deposito dan tabungan). Seiring dengan berkurangnya jumlah uang beredar, gairah belanja pun menurun. Selanjutnya harga barang dan jasa umum akan cenderung stagnan, atau tidak terjadi dorongan inflasi. WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 Hipotesis H1 : Keputusan Investasi berpengruh Positif terhadap Nilai perusahaan. H2 : Keputusan Pendanaan berpengaruh Positif terhadap Nilai Perusahaan. H3 : Tingat Suu Bunga berpengaruh Negatif terhadap Nilai Perusahaan METODOLOGI PENEITIAN Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian penjelas (Explanatory Research) yaitu penelitian yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa yang telah dirumuskan. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengkajian Pasar Modal (P4M) Universitas Islam Malang, yang berlokasi di Jl. MT. Haryono No. 193 Malang. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juni 2015. Periode penelitian ini mulai tahun 2011-2013 pada parusahaan yang terdaftar di BEI. Populasi dan Sampel Penelitian Pengertian populasi menurut Sugiyono (2008:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan tahun 2011 sampai 2013. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel yang diambil berdasarkan kreteria yang telah ditentukan yaitu: 1. Perusahaan Perbankan yang go publik. 2. Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI yang mencantumkan laporan keuangan yang lengkap selama periode pengamatan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 3. Sahamnya aktif diperdagangkan di BEI 4. Perusahaan Perbankan yang mencantumkan harga saham penutupan setiap tahunnya. Sesuai dengan kriteria tersebut terdapat 31 perusahaan Perbankan yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah penentu construct sehingga menjadi variable yang dapat diukur, definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran construct yang baik” (Indriantoro dan Supomo, 2002:69). Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Keptusan Investasi Keputusan investasi yang didefinisikan sebagai kombinasi antaraaktiva yang dimiliki (assets in place) dan pilihan investasi di masa yang akandatang dengan net present value positif (Myers, 1977 dalam Wijaya danWibawa, 2010). IOS tidak dapat diobservasi secara langsung (Laten), Sehinga dalam perhitungannya diproksikan denganPER (Price Earning Ratio), dimana PER menunjukkan perbandingan antaraclosing price dengan laba per lembar saham (earning per share). PER dirumuskan dengan : (Wijaya dan Wibawa, 2010) HARGA SAHAM EPS PER = 2. Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan (Hasnawati, 2005 dalam Wijaya dan Wibawa, 2010). Keputusan pendanaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Debt to Equity Ratio 243 244 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 (DER), dimana rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui ekuitas. DER dirumuskan dengan : (Wijaya dan Wibawa, 2010) DER = TOTAL HUTANG TOTAL EKUITAS 3. Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi (loanable funds). Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator dalam menentukan apakah seseorang akan melakukan invesatasi atau menabung (Boediono, 1994 :76). Menurut rata-rata suku bunga BI rate per tahun 2008 sampai 2012 berupa persentase (%). 4. Nilai Perusahaan Nilai Perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat (Hasnawati, 2005 dalam Wijaya dan Wibawa, 2010). Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Price Book Value (PBV). PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh. PBV dirumuskan dengan : (Wijaya dan Wibawa, 2010). Model Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka dapat ditetapkan model penelitian seperti pada Gambar 1: Keputusan Investasi Keputusan Pendanaan Nilai Perusahaan Tingkat Suku Bunga Gambar 1 Model Penelitian Sumber dan Metode Pengumpulan Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan di catat oleh pihak lain), arsip, atau documenter yang dipublikasikan. (Indriantoro dan Supomo, 1999:147). Sumber data diperoleh dari Indonesia Capital Market Dicktionary 2012, dan harga saham sektor 2008-2012. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi, dimana data yang diperoleh tidak diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Penelitian ini data-data diperoleh melalui website www.idx.co.id,www.finance.yahoo.com, dan literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh terhadap terhadap nilaiperusahaan. Untuk itu akan digunakan teknik analisis regresi linear berganda.Sebelum analisis ini dilaksanakan, terlebih dahulu perlu dilakukan uji Normalitas untuk menghasilkan nilai parameter model penduga yang sah. WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagaian besar mendekati nilai rata-ratanya suliyanto (2011:69). Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak maka digunakan metode statistik Kolmogorov Smirnov, dengan kaidah keputusan uji normalitas yaitu : a. Jika nilai sign > 0,05 maka H0 atau data yang ada berdistribusi normal b. Jika nilai sign < 0,05 maka H0 ditolak atau berdistribusi tidak normal Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat darinilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Apabila nilai VIF< mengindikasikan bahwa model regresi bebas dari multikolinearitas, sedangkanuntuk nilai tolerance>0,1 (4%) menunjukkan bahwa model regresi bebasdari multikolinearitas. Dasar pengambilan keputusannya adalah : Jika VIF >4 atau jika tolerance < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika VIF <4 atau jika tolerance > 0,1 maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Uji Heteroskedastisitas (Gujarati, 2007: 82) Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu observasi dengan observasi yang lain. Jika varians dari residual menunjukkan bervariasi dari observasi ke observasi maka disebut Heteroskedastisitas, sedangkan model regresi yang baik adalah tidak terjadinya Heteroskedastisitas. 3. Uji Autokolerasi Uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam suatu modelregresi linear ada korelasi antara pengganggu periode t dengan kesalahan padaperiode t-1 (sebelumnya). Jika terdapat korelasi, maka dinamakan ada problema utokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi berurutan sepanjangwaktu berkaitan satu sama yang lain. Masalah ini timbul karena residual(kesalahaan penganggu) tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salahsatu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya auatokorelasi adalah uji Durbin-Witson (DW test). Uji Durbin-watson hanya digunakanuntuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel bebas. Pengujian Hipotesis Setelah melalui tahap uji asumsi klasik, tahap berikutnya adalah dengan ujihipotesis yakni uji Simultan (uji F), pengujian secara Parsial (uji t), dankoefisien determinasi (R2). 1. Uji Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji apakah sekelompok variabel bebas tidak memliki dampak terhadap variabel terikat, dengan mengontrol dampak suatu set variabel bebas yanbg lain (Ariefianto, 2012: 21). Uji F yaitu pengujian regresi secara serempak (simultan) yang digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh secara simultan variabel independen (variabel bebas ) terhadap variabel dependen (variabel terikat). 2. Uji Parsial ( Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi, dengan melihat rata-rata dua sampel nya(santoso, 2003:269). Uji t yaitu pengujian regresi secara parsial atau sendiri-sendiri yang digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. 245 246 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 HASIL PENELITIAN Gambaran Sampel Penelitian Sebagaimana bahasan pada bab sebelumnya, populasi dari penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 sampai 2013. Di dalam pengambilan sampel penulis menggunakan metode purposive sampling sebagai berikut: Tabel 1 Proses Penentuan Sampel Keterangan Jumlah Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 37 2013 Tidak mempublis laporan keuangan selama tahun 2011 – 2013 secara 5 berturut-turut Mempublis laporan keuangan selama tahun 2011 – 2013 secara berturut-turut 32 Memiliki data tidak lengkap 1 Perusahaan yang layak dijadikan sample penelitian 31 Berdasarkan proses penentuan sample sebagaimana pada table 1, dapat diketahui bahwa populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 – 2013 yang berjumlah 37 perusahaan. Sebagaimana kriteria penelitian dapat diketahui bahwa 37 perusahaan yang menjadi populasi, hanya 31 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2 Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Keputusan Investasi (PER) 93 -83,30 39,58 10,0945 12,70479 Keputusan Pendanaan (DER) 93 1,86 15,62 8,4481 2,70476 Tingkat Suku Bunga (SB) 93 6 8 6,42 0,777 Nilai Perusahaan (PBV) 93 0,46 18,88 1,8778 2,06861 Sumber : data diolah, 2015 Tabel 2 menunjukkan bahwa variabel Keputusan Investasi memiliki rata-rata sebesar 10,0945, dengan nilai minimum sebesar -83,30 dan nilai maksimum sebesar 39,58, sedangkan standar deviasinya sebesar 12,70479. Rata-rata Keputusan Investasi yang lebih mendekati nilai maksimum menunjukkan bahwa sebagian besar investor memandang berinvestasi di perusahaan perbankan sangat menguntungkan. Keputusan Pendanaan memiliki rata-rata sebesar 8,4481 dengan nilai minimum sebesar 1,86 dan nilai maksimum sebesar 15,62, sedangkan standar deviasinya sebesar 2,70476. Rata-rata Keputusan Pendanaan yang lebih mendekati nilai minimum menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan memiliki rasio DER dibawah rata-rata. Tingkat Suku Bunga memiliki rata-rata sebesar 6,42 dengan nilai minimum sebesar 6 dan nilai maksimum sebesar 8, sedangkan standar deviasinya sebesar 0,777. Rata-rata Tingkat Suku Bunga yang lebih mendekati nilai minimum menunjukkan bahwa pada periode penelitian tingkat suku bunga tidak mendukung investasi karena berada dibawah rata-rata. Nilai Perusahaan memiliki rata-rata sebesar 1,8778 dengan nilai minimum sebesar 0,46 dan nilai maksimum sebesar 18,88, sedangkan standar deviasinya sebesar 2,06861. Rata-rata Nilai Perusahaan yang lebih mendekati nilai minimum menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan memiliki harga saham yang tidak berbeda jauh dengan nilai bukunya. WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 PEMBAHASAN Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05, maka terdistribusi normal dan sebaliknya terdistribusi tidak normal. Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Variabel bebas KS Z Sig. Keterangan Keputusan Investasi (PER) 1,218 0,128 Berdistribusi Normal Keputusan Pendanaan (DER) 0,495 0,967 Berdistribusi Normal Tingkat Suku Bunga (SB) 1,176 0,186 Berdistribusi Normal Nilai Perusahaan (PBV) 1,078 0,244 Berdistribusi Normal Sumber: Data primer diolah, 2015 Dari hasil uji normalitas dengan mengunakan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi masing-masing variable > 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas ditunjukkan sebagaiman tabel dibawah ini Tabel 4 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel bebas VIF Keterangan Keputusan Investasi (PER) 1,004 Non Multikolinieritas Keputusan Pendanaan (DER) 1,004 Non Multikolinieritas Tingkat Suku Bunga (SB) 1,004 Non Multikolinieritas Sumber: Data primer diolah, 2014 Dari tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel bebas mempunyai nilai VIF ≤ 4, sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinieritas. 2. Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas ditunjukkan sebagaiman tabel dibawah ini: Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel bebas T uji Sig. Keterangan Keputusan Investasi (PER) -0,487 0,628 Homoskedastisitas Keputusan Pendanaan (DER) 0,289 0,773 Homoskedastisitas Tingkat Suku Bunga (SB) -0,857 0,394 Homoskedastisitas Sumber: Data primer diolah, 2015 Dari tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variable bebas memiliki tingkat signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak tejadi heteroskedastisitas. 3. Uji Autokorelasi Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode Durwin Watson statistik. Hasil pengujian didapatkan nilai sebesar 2,168. Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada galat model regresi,hal ini karena nilai koefisien dw berada diantara dU dan 4 - dU (dU (1,596) < dW (2,168) < 4 – dU (2,404), sehingga asumsi autokorelasi terpenuhi dan dapat dilakukan analisis regresi. Analisis Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas 247 248 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 terhadap variabel terikat. Secara ringkas hasil analisis regresi linier berganda ditunjukkan pada tabel dibawah ini: Tabel 6 Rekapitulasi Analisis Regresi Linier Berganda Variabel B t uji Sig t Hipotesis Konstanta 6,257 3,564 0,001 Keputusan Investasi (PER) 0,041 2,711 0,008 H1 Diterima Keputusan Pendanaan (DER) -0,285 -3,988 0,000 H2 Diterima Tingkat Suku Bunga (SB) -0,373 -1,500 0,137 H3 Ditolak N = 93 R = 0,478 R Square = 0,228 Adjusted R Square = 0,202 F hitung = 8,779 Sig. F = 0,000 Sumber: Data primer diolah, 2015 Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diperoleh hasil sebagai berikut: Y= 6,257 + 0,041 X1 - 0,285 X2 - 0,373 X2 + e Uji Hipotesis 1. Analisis dan Interpretasi Uji Simultan (Uji F) dan R Square Dari hasil perhitungan uji F dapat dilihat bahwa F hitung sebesar 8,779 dengan nilai sig = 0,000 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel Keputusan Investasi (PER), Keputusan Pendanaan (DER) dan Tingkat Suku Bunga (SB) berpengaruh signifikan terhadap variabel Nilai Perusahaan. Sedangkan besarnya konstribusi Keputusan Investasi (PER), Keputusan Pendanaan (DER) dan Tingkat Suku Bunga (SB) terhadap Nilai Perusahaan ditunjukkan dengan koefisien determinan (Adjusted R Square) sebesar 0,202 atau 20,2%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini adalah 20,2% sedangkan sisanya yaitu 79,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. 2. Analisis dan Intepretasi Uji Parsial Untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bebas yang terdiri dari Keputusan Investasi (PER), Keputusan Pendanaan (DER) dan Tingkat Suku Bunga (SB) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan dapat dilihat pada uraian berikut: a. Keputusan Investasi (PER) Berdasarkan table 4.7 dapat diketahui bahwa Preferensi Agamis memiliki nilai t hitung 2,711 dengan nilai sig = 0,008 0,05. Dengan hasil ini maka H1 yang menyatakan secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara variabel Keputusan Investasi (PER) terhadap Nilai Perusahaan dapat diterima. b. Keputusan Pendanaan (DER) Berdasarkan table 4.7 dapat diketahui bahwa Variabel Keputusan Pendanaan (DER) memiliki nilai t hitung -3,988 dengan nilai sig = 0,000 0,05. Dengan hasil ini maka H2 yang menyatakan secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara variabel Keputusan Pendanaan (DER) terhadap Nilai Perusahaan dapat diterima. c. Tingkat Suku Bunga (SB) Berdasarkan table 4.7 dapat diketahui bahwa Variabel Tingkat Suku Bunga (SB) memiliki nilai t hitung -1,500 dengan nilai sig = 0,137 > 0,05. Dengan hasil ini maka H3 yang menyatakan secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara variabel Tingkat Suku Bunga (SB) terhadap Nilai Perusahaan ditolak. WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 Implikasi Penelitian Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka implikasi dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Keputusan Investasi (PER) Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui hasil bahwa Keputusan Investasi (PER) sebesar 0,041 dengan nilai t uji sebesar 2,711 (sig 0,000 < 0,008). Hasil ini menunjukkan bahwa Keputusan Investasi (PER) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya nilai perusahaan meningkat bila ada peningkatan Keputusan Investasi (PER) dan sebaliknya nilai perusahaan akan menurun bila ada penurunan Keputusan Investasi (PER). Hasil ini menunjukkan bahwa Keputusan Investasi (PER) yang baik (positif) akan direspon oleh pasar, sehingga harga saham perusahaan akan meningkat. Peningkatan harga saham akan berdampak pada peningkatan nilai kapitalisasi pasar yang juga meningkat, sehingga akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Hasnawati (2005), Murtini (2008), Darminto (2008) dan Wijaya, Bandi dan Wibawa (2010) yang dalam penelitiannya juga dapat membuktikan bahwa secara parsial Keputusan Investasi (PER) berpengaruh signifikan peningkatan nilai perusahaan. b. Keputusan Pendanaan (DER) Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui hasil bahwa koefisien regresi Keputusan Pendanaan (DER) sebesar -0,285 dengan nilai t uji sebesar -3,988 (sig 0,000 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa Keputusan Pendanaan (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya nilai perusahaan menurun bila ada peningkatan Keputusan Pendanaan (DER) dan sebaliknya nilai perusahaan akan meningkat bila ada penurunan Keputusan Pendanaan (DER). Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio hutang terhadap modal akan direspon negatif oleh pasar karena pasar menganggap perusahaan semakin berisiko, sehingga harga saham perusahaan akan terkoreksi secara negatif. Hasil ini mendukung penelitian Hasnawati (2005), Murtini (2008), Darminto (2008) dan Wijaya, Bandi dan Wibawa (2010) yang dalam penelitiannya juga dapat membuktikan bahwa secara parsial Keputusan Pendanaan (DER) berpengaruh negatif signifikan peningkatan nilai perusahaan. c. Tingkat Suku Bunga (SB) Berdasarkan hasil analisis statistik yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui hasil bahwa koefisien regresi Tingkat Suku Bunga (SB) sebesar -0,373 dengan nilai t uji sebesar 0,373 (sig 0,137 > 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa Tingkat Suku Bunga (SB) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Keputusan Investasi (PER) berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya nilai perusahaan meningkat bila ada peningkatan Keputusan Investasi (PER) dan sebaliknya nilai perusahaan akan menurun bila ada penurunan Keputusan Investasi (PER) 2. Keputusan Pendanaan (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, artinya nilai perusahaan menurun bila ada peningkatan Keputusan Pendanaan (DER) dan sebaliknya nilai perusahaan akan meningkat bila ada penurunan Keputusan Pendanaan (DER). 3. Tingkat Suku Bunga (SB) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 249 250 WARTA EKONOMI VOL. 04 NO. 02 AGUSTUS 2015 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu : 1. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan perbankan sebagai sampel penelitian, sehingga kurang spesifik pada perusahaan industri tertentu 2. Penelitian ini hanya menggunakan sebuah rasio keuangan sebagai indikator dari variabel penelitian. Sehingga tidak dapat membandingkan kontribusi dari rasio-rasio keuangan yang dapat diproxikan pada variabel yang digunakan Saran-saran Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya serta kesimpulan yang telah dirumuskan di awal bab ini maka saran-saran yang dapat dikemukakan sebagai suatu bahan pertimbangan dan sebagai bahan telaah bagi pihak-pihak yang berkepentingan adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih memperbanyak sampel yang digunakan serta lebih spesifik pada industri tertentu, sehingga hasilnya dapat lebih akurat pada jenis industri tertentu. 2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga perusahaan diharapkan dapat meningkatkan labanya. Dengan peningkatan laba ini, diharapkan harga saham perusahaan dapat meningkat, sehingga investor akan mendapatkan return yang positif dan pada akhirnya risiko dapat lebih ditekan. DAFTAR PUSTAKA Arieska Metha dan Gunawan Barbara. 2011. Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham dengan Set Kesempatan Investasi dan Dividen Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan. Vol. 13, No. 1, Mei 2011 : 13-23. Boediono. 1994. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE. Darminto,2010. Pengaruh factor ekternal dan berbagai keputusan keuangan terhadap Nilai perusahaan, Jurnal Akuntansi Manajemen, volume 28 November 2010 Edwards, Sebastian dan Mohsin S. Khan, 1985. Interest Rate Determination In Developing Countries: a Conceptual Framework. NBER Working Paper Series. Working Paper No. 1531 Fama, E.F., and French, Kenneth. 1998. Taxe, Financing Decision, and Firm Value. The Journal of Finance. Vol LIII No. 3, June, pp 819-843. Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar, Erlangga, Jakarta. Hasnawati, Sri. 2005. ìImplikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakartaî. Usahawan: No.09/Th XXXIX, September 2005. Modigliani, F. and Miller, M.H. (1958). The cost of capital, corporation finance and the theory of investment. American Economic Review. 47(3): 261-297 Sujoko dan Soebiantoro, U., 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 9, 47. Suad Husnan & Pudjiastuti, Enny. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : UPP AMP YKPM. Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Utama, Siddharta dan Afriani, Chyntia (2005). Praktek Corporate Governance dan Penciptaan Nilai Perusahaan: Studi Empiris di BEJ. Usahawan no.88 th XXXIV. Weston, J. F. dan Copeland T. E., Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Erlangga., 1992.