Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu usaha yang penting dalam membangun mental
bangsa. Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. (UU Sisdiknas, 2006: 8)
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut diperlukan proses pembelajaran
yang efektif. Siswa yang belajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Kemampuan yang diharapkan
dapat dimiliki siswa akan ditentukan oleh kesesuaian penerapan suatu metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada waktu pembelajaran.
Ismail (2008:2) mengemukakan ”tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan
penggunaan metode yang tepat sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri di
dalam suatu tujuan”. Oleh karena itu, penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dan sebaliknya, kesalahan dalam menetapkan
metode akan berakibat fatal. Dengan metode mengajar diharapkan tumbuh berbagai
kegiatan belajar siswa. Oleh karenanya, Suryosubroto (2002:43) mengemukakan bahwa
”metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar
siswa, serta menggunakan metode mengajar secara bervariasi”. Dengan demikian tugas
guru adalah memilih metode mengajar yang tepat untuk menciptakan proses belajar
mengajar yang interaktif. Ketepatan penggunaan metode mengajar sangat tergantung
kepada tujuan, isi proses belajar mengajar dan kegiatan mengajar.
Pembelajaran IPA pada kompetensi perubahan wujud benda bertujuan agar siswa
mampu untuk mengidentifikasi wujud benda dan mendeskripsikan terjadinya perubahan
wujud benda. Selain itu, diharapkan seteleh kegiatan pembelajaran siswa mampu untuk
berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
keckapan hidup (life skill). (Depdiknas, 2010: 3).
1
2
Salah satu upaya yang dapat diterapkan guru dalam pembelajaran IPA tentang
perubahan wujud benda adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Teams Achievement Divisions). Slavin (2008:143) mengemukakan bahwa
model pembelajaran kooperatif STAD merupakan metode pembelajaran yang
menekankan adanya kerja sama antar siswa dengan kelompoknya untuk mencapai tujuan
belajar bersama. Sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif, STAD dapat melatih
siswa untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang dianggap sulit dengan cara
bertukar pikiran atau diskusi dengan teman-temannya melalui kegiatan saling membantu
dan mendorong untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sehingga Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) IPA tentang perubahan wujud benda sebesar 80 dapat tercapai secara
individual maupun klasikal lebih dari 85% siswa.
Namun hal ini belum terjadi di SDN Pati Lor 05. Berdasarkan hasil tes formatif di
SDN Pati Lor 05 menunjukkan bahwa nilai ketuntasan belajar siswa kelas IV pada mata
pelajaran IPA pada kompetensi dasar mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud benda
menunjukkan hasil yang kurang optimal. Dari 29 siswa yang mencapai nilai ketuntasan
minimal (KKM= 80) baru 13 siswa atau sebesar 44,83% sedangkan siswa yang belum
mencapai nilai ketuntasan berjumlah 16 siswa atau sebesar 55,17%.
Hal ini disebabkan karena selama pembelajaran berlangsung siswa kurang
memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru ternyata dalam kegiatan pembelajaran
guru masih menggunakan metode pembelajaran yang tradisional. Dalam menerangkan
pelajaran guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dan mengharapkan siswa
duduk, diam, dengar, catat dan hafal sehingga kegiatan pembelajaran menjadi monoton,
kurang menarik, tampak membosankan, menjenuhkan, dan kurang dapat membuat siswa
bersemangat dalam belajar, sehingga nilai ketuntasan belajar siswa masih rendah. Maka
perlu untuk diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang “Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA bagi Siswa Kelas IV SDN Pati Lor 05 Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalahnya
adalah: nilai ketuntasan belajar IPA kelas IV baru mencapai 44,83%. Hal ini disebabkan
3
pembelajarannya masih berpusat pada guru. Guru IPA dalam menerangkan pelajaran
banyak menggunakan metode ceramah sehingga kondisi pembelajaran kurang menarik
dan membosankan bagi siswa. Kebanyakan siswa masih bersifat pasif dan kurang aktif
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. Kondisi tersebut akan membuat siswa kurang
memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga minat belajar dan
motivasi siswa menjadi rendah. Hal ini tentu berdampak pada rendahnya penguasaan
materi pelajaran dan hasil belajar siswa.
Dalam pandangan penulis, salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk
menjawab permasalahan di atas adalah dengan penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dalam pembelajaran IPA.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis merumuskan suatu permasalah
penelitian, yaitu:
a. Bagaimana aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif STAD (Student Team Achievement Divisions) pada
kompetensi dasar mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud benda siswa kelas IV
SDN Pati Lor 05 Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.
b. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Team Achievement
Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada kompetensi dasar
mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud benda siswa kelas IV SDN Pati Lor 05
Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA pada kompetensi dasar mendeskripsikan
terjadinya perubahan wujud benda dengan menerapkan model model pembelajaran
kooperatif STAD (Student Team Achievement Divisions) pada siswa kelas IV SDN Pati
Lor 05 Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.
b. Untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada kompetensi dasar mendeskripsikan
terjadinya perubahan wujud benda dengan menerapkan model model pembelajaran
4
kooperatif STAD (Student Team Achievement Divisions) pada siswa kelas IV SDN Pati
Lor 05 Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014
1.5 Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat/kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu dari
segi teoritis maupun dari segi praktis. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis dalam penelitian ini yaitu dapat memberikan masukan bagi
peningkatan pembelajaran IPA yang berkaitan dengan penanaman konsep IPA untuk
meningkatkan hasil belajar IPA melalui model pembelajaran STAD (Student Team
Achievement Divisions) serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi
penulis dan pihak-pihak yang berkaitan.
1.5.2 Manfaat Praktis
a) Bagi Guru
Guru IPA dapat mengetahui manfaat penerapan model pembelajaran STAD
yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas, sehingga
permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dapat teratasi,
sehingga hasil belajar siswa akan meningkat. Di samping itu, dengan melaksanakan
penelitian tindakan, masalah yang dihadapi yang tentunya akan sangat membantu bagi
perbaikan pembelajaran serta profesionalisme guru yang bersangkutan.
b) Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan
aktivitas siswa dan hasil belajar IPA pada pada kompetensi dasar mendeskripsikan
terjadinya perubahan wujud benda.
c) SDN Pati Lor 05
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi sekolah, terutama
dalam rangka meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa sehingga
ketuntasan belajar siswa akan meningkat secara optimal.
Download