BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran pada program "Business System" Tapro Dana Cash 2M PT.Asuransi Life Allianz Cabang Kota Yogyakarta dalam merekrut new Business Executive, menghasilkan kesimpulan yang telah menjadi tujuan dari penelitian. 1. Pengembangan strategi komunikasi pemasaran produk jasa dapat digambarkan melalui tujuan yang dijelaskan dalam segmentation, targeting dan positioning. Dari segmentation, targeting dan positioning (STP) maka dapat ditentukan langkah-langkah atau strategi yang harus ditempuh untuk mencapai goal segmentation, targeting dan positioning (STP) tersebut. Kegiatan yang berkaitan untuk menerapkan strategi tersebut adalah bauran pemasaran yang dikenal dengan istilah 4P. Yaitu produk (product), harga (price), saluran distribusi/tempat (place), dan promosi (promotion). Segmentation, targeting dan positioning (STP) Allianz menempatkannya pada perubahan sistem keagenan asuransinya menjadi Business System. a. Produk Program Tapro Dana Cash 2M menjadi fokus produk yang dipasarkan. b. Harga Komitmen PT.Asuransi Life Allianz Indonesia adalah memberikan produk dan bisnis yang berguna dan mudah untuk diduplikasi. Karenanya melalui produk ini, Allianz menawarkan investasi cerdas untuk meningkatkan sekaligus melindungi asset dengan harga/premi yang murah tetapi sangat menguntungkan. Allianz menyediakan pilihan Menabung hanya Rp1.000.000/bulan sudah bisa mendapatkan Dana Cash 2 Milyar. Atau bisa juga dengan menabung Rp125.000/bulan yang dibayarkan setahun sekali, atau Rp300.000-Rp500.000/bulan yang dibayarkan tiap bulan atau 107 per tiga bulan sudah bisa mendapatkan Dana Cash, yang nanti sesuai hitungannya tersendiri. Dana Cash yang diperoleh belum termasuk nilai profit lainnya. Yang jika diakumulasikan dalam pekerjaan jenis biasa, belum tentu mencapai profit seperti yang dijanjikan Allianz. c. Tempat/Saluran Distribusi Untuk memasarkan produk ini sehingga dapat merekrut new Business Executive, para Business Executive tidak memerlukan tempat khusus yang strategis, melainkan dapat dipasarkan dimanapun dan dalam kesempatan apapun, dan dengan konsep Networking, karena pada dasarnya Business Executive hanya menawarkan program menabung yang sangat mudah dan menarik. Kekuatan produk ini justru pada nilai ekonomis produk dan ketrampilan dari masing-masing Business Executive. Konsep Networking pada bisnis ini memungkinkan pertumbuhan para Business Executive sebagai manpower perusahaan dengan lebih cepat. Karena cara kerjanya memanfaatkan saluran distribusi komunikasi dari banyak Business Executive dibanding sistem agen yang perseorangan. Sehingga mempercepat langkah perusahaan menjadi perusahaan asuransi teratas di Indonesia. d. Promosi Dalam hal merekrut dan mempromosikan produk kepada new Business Executive, khususnya para Business Executive cabang kota Yogyakarta menggunakan beberapa bentuk promosi, yang terangkum dalam bauran komunikasi pemasaran, dari Advertising (periklanan), Personal Selling (Penjualan personal), Public Relations (Hubungan masyarakat) dan Word Of Mouth. 2. Business System sebagai Sistem Keagenan Asuransi yang dipilih Allianz merepresentasikan komunikasi pemasaran Allianz. Dari beragam elemen bauran pemasaran, yang diterapkan oleh Allianz antara lain: 108 a. Advertising Bentuk iklan yang dilakukan dilakukan Business Executive Allianz Cabang Kota Yogyakarta dalam merekrut new Business Executive adalah brosur dan buku pedoman presentasi, serta CD materi audio visual yang dapat dibagikan kepada calon new Business Executive. b. Personal selling Personal Selling yang dilakukan Business Executive Allianz Cabang Kota Yogyakarta adalah dengan cara mengadakan presentasi One on One, Home meeting, Pull Down Meeting dan Business Talk. c. Public Relations (Hubungan masyarakat) Karena produk Tapro ini merupakan produk jasa dengan investasi jangka panjang maka menjaga hubungan baik dengan nasabah sangat diperlukan. Karena itu setiap Business Executive yang ada berperan sekaligus sebagai Public Relations dengan cara mengkomunikasikan secara tepat dan lengkap sistem penduplikasian dalam business system Allianz. d. Word Of Mouth Kegiatan promosi word of mouth (WOM), merupakan promosi secara langsung dengan konsumen yang biasa disebut dengan pembicaraan dari mulut ke mulut atau biasanya dikenal istilah “getok tular”. Kegiatan ini tidak akan berhasil apabila Business Executive Allianz Cabang Kota Yogyakarta tidak bisa membuat calon Business Executivenya merasa terkesan atas informasi product knowledge yang disampaikan tentang program Tapro Dana cash 2M. WOM sangat tercermin dari konsep Networking yang dianut dalam sistem bisnis Allianz. Jadi dalam mempromosikan Tapro, Business Executive memanfaatkan daftar nama. Daftar nama merupakan list nama-nama kerabat, saudara, teman atau keluarga terdekat yang dimiliki dari masing-masing Business Executive dalam daftar kontak hp, email, maupun media jejaring sosial lainnya. Dari daftar nama itulah new Business Executive mengawali langkahnya. 109 3. Allianz menerapkan satu-satunya sistem bisnis keagenan yang belum pernah diterapkan oleh perusahaan sejenis lainnya yakni Business System. Business System hadir sebagai jawaban atas strategi komunikasi pemasaran yang coba diterapkan oleh Allianz untuk menjawab masalah yang dikemukakan dalam latar belakang penelitian ini. Penerapan Business System dalam Allianz yang sempat menyebabkan pro dan kontra dalam keagenannya, menyebabkan perbedaan sistem kerja yang signifikan dengan sistem yang berlaku sebelumnya. Perusahaan mengharapkan Mental Pebisnis yang menjadi output mental dari sistem bisnis ini. Sehingga pelaku bisnis sebagai front-line Allianz dalam memasarkan produk dapat tangguh mengejar ketertinggalan perusahaan melalui sistem kerja jejaringan yang dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan lebih cepat. 4. Akhirnya, pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran Allianz menghasilkan beberapa respon dari audiensnya, yakni kesediaan bergabung dalam program Tapro Dana Cash 2M, menjadi pelaku bisnis sekaligus menabung yang kemudian disebut sebagai Business Executive, kesediaan hanya untuk menabung yang disebut nasabah dan yang menolak. Hasil penelitian menggambarkan penolakan kebanyakan dikarenakan faktor biaya. Dalam hal pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran, perusahaan telah dapat menyampaikan maksud pemasarannya secara optimal, karena menurut data AAJI tentang pemeringkatan perusahaan asuransi di Indonesia, akhir tahun 2014 Allianz sudah menempati peringkat ke 2 dari sebelumnya peringkat ke 6. 5.2. Saran Dari kesimpulan yang ada berkenaan dengan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran, yang dapat penulis sampaikan hanya beberapa saran berikut, yaitu 1. Sebelum melaksanakan strategi komunikasi pemasarannya, sebaiknya Univision melakukan penanaman nilai visi dan misi perusahaan yang lebih baik terhadap para Business Executivenya agar hubungan komunikasi 110 internal menjadi lebih kuat sehingga dapat mendorong pelaksanaan komunikasi pemasaran secara maksimal. 2. Ada baiknya Allianz cabang kota Yogyakarta dalam merekrut new Business Executive melalui Univision dapat memaksimalkan pemanfaatan elemen bauran pemasaran yang sudah digunakan. 3. Lebih baik lagi jika Allianz cabang kota Yogyakarta dalam merekrut new Business Executive dapat mencoba pemanfaatan elemen bauran pemasaran yang lain tetapi dengan tema yang baru. 111