107 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran pada program
"Business System" Tapro Dana Cash 2M PT.Asuransi Life Allianz Cabang Kota
Yogyakarta dalam merekrut new Business Executive, menghasilkan kesimpulan
yang telah menjadi tujuan dari penelitian.
1. Pengembangan
strategi
komunikasi
pemasaran
produk
jasa
dapat
digambarkan melalui tujuan yang dijelaskan dalam segmentation, targeting
dan positioning. Dari segmentation, targeting dan positioning (STP) maka
dapat ditentukan langkah-langkah atau strategi yang harus ditempuh untuk
mencapai goal segmentation, targeting dan positioning (STP) tersebut.
Kegiatan yang berkaitan untuk menerapkan strategi tersebut adalah bauran
pemasaran yang dikenal dengan istilah 4P. Yaitu produk (product), harga
(price), saluran distribusi/tempat (place), dan promosi (promotion).
Segmentation, targeting dan positioning (STP) Allianz menempatkannya pada
perubahan sistem keagenan asuransinya menjadi Business System.
a. Produk
Program Tapro Dana Cash 2M menjadi fokus produk yang dipasarkan.
b. Harga
Komitmen PT.Asuransi Life Allianz Indonesia adalah memberikan produk
dan bisnis yang berguna dan mudah untuk diduplikasi. Karenanya melalui
produk ini, Allianz menawarkan investasi cerdas untuk meningkatkan
sekaligus melindungi asset dengan harga/premi yang murah tetapi sangat
menguntungkan.
Allianz
menyediakan
pilihan
Menabung
hanya
Rp1.000.000/bulan sudah bisa mendapatkan Dana Cash 2 Milyar. Atau
bisa juga dengan menabung Rp125.000/bulan yang dibayarkan setahun
sekali, atau Rp300.000-Rp500.000/bulan yang dibayarkan tiap bulan atau
107
per tiga bulan sudah bisa mendapatkan Dana Cash, yang nanti sesuai
hitungannya tersendiri. Dana Cash yang diperoleh belum termasuk nilai
profit lainnya. Yang jika diakumulasikan dalam pekerjaan jenis biasa,
belum tentu mencapai profit seperti yang dijanjikan Allianz.
c. Tempat/Saluran Distribusi
Untuk memasarkan produk ini sehingga dapat merekrut new Business
Executive, para Business Executive tidak memerlukan tempat khusus yang
strategis, melainkan dapat dipasarkan dimanapun dan dalam kesempatan
apapun, dan dengan konsep Networking, karena pada dasarnya Business
Executive hanya menawarkan program menabung yang sangat mudah dan
menarik. Kekuatan produk ini justru pada nilai ekonomis produk dan
ketrampilan dari masing-masing Business Executive. Konsep Networking
pada bisnis ini memungkinkan pertumbuhan para Business Executive
sebagai manpower perusahaan dengan lebih cepat. Karena cara kerjanya
memanfaatkan saluran distribusi komunikasi dari banyak Business
Executive
dibanding
sistem
agen
yang
perseorangan.
Sehingga
mempercepat langkah perusahaan menjadi perusahaan asuransi teratas di
Indonesia.
d. Promosi
Dalam hal merekrut dan mempromosikan produk kepada new Business
Executive, khususnya para Business Executive cabang kota Yogyakarta
menggunakan beberapa bentuk promosi, yang terangkum dalam bauran
komunikasi pemasaran, dari Advertising (periklanan), Personal Selling
(Penjualan personal), Public Relations (Hubungan masyarakat) dan Word
Of Mouth.
2. Business System sebagai Sistem Keagenan Asuransi yang dipilih Allianz
merepresentasikan komunikasi pemasaran Allianz. Dari beragam elemen
bauran pemasaran, yang diterapkan oleh Allianz antara lain:
108
a. Advertising
Bentuk iklan yang dilakukan dilakukan Business Executive Allianz
Cabang Kota Yogyakarta dalam merekrut new Business Executive
adalah brosur dan buku pedoman presentasi, serta CD materi audio
visual yang dapat dibagikan kepada calon new Business Executive.
b. Personal selling
Personal Selling yang dilakukan Business Executive Allianz Cabang
Kota Yogyakarta adalah dengan cara mengadakan presentasi One on
One, Home meeting, Pull Down Meeting dan Business Talk.
c. Public Relations (Hubungan masyarakat)
Karena produk Tapro ini merupakan produk jasa dengan investasi
jangka panjang maka menjaga hubungan baik dengan nasabah sangat
diperlukan. Karena itu setiap Business Executive yang ada berperan
sekaligus sebagai Public Relations dengan cara mengkomunikasikan
secara tepat dan lengkap sistem penduplikasian dalam business system
Allianz.
d. Word Of Mouth
Kegiatan promosi word of mouth (WOM), merupakan promosi secara
langsung dengan konsumen yang biasa disebut dengan pembicaraan
dari mulut ke mulut atau biasanya dikenal istilah “getok tular”.
Kegiatan ini tidak akan berhasil apabila Business Executive Allianz
Cabang Kota Yogyakarta tidak bisa membuat calon Business
Executivenya merasa terkesan atas informasi product knowledge yang
disampaikan tentang program Tapro Dana cash 2M. WOM sangat
tercermin dari konsep Networking yang dianut dalam sistem bisnis
Allianz. Jadi dalam mempromosikan Tapro, Business Executive
memanfaatkan daftar nama. Daftar nama merupakan list nama-nama
kerabat, saudara, teman atau keluarga terdekat yang dimiliki dari
masing-masing Business Executive dalam daftar kontak hp, email,
maupun media jejaring sosial lainnya. Dari daftar nama itulah new
Business Executive mengawali langkahnya.
109
3. Allianz menerapkan satu-satunya sistem bisnis keagenan yang belum pernah
diterapkan oleh perusahaan sejenis lainnya yakni Business System. Business
System hadir sebagai jawaban atas strategi komunikasi pemasaran yang coba
diterapkan oleh Allianz untuk menjawab masalah yang dikemukakan dalam
latar belakang penelitian ini. Penerapan Business System dalam Allianz yang
sempat menyebabkan pro dan kontra dalam keagenannya, menyebabkan
perbedaan sistem kerja yang signifikan dengan sistem yang berlaku
sebelumnya. Perusahaan mengharapkan Mental Pebisnis yang menjadi output
mental dari sistem bisnis ini. Sehingga pelaku bisnis sebagai front-line
Allianz dalam memasarkan produk dapat tangguh mengejar ketertinggalan
perusahaan melalui sistem kerja jejaringan yang dapat meningkatkan
pertumbuhan perusahaan lebih cepat.
4. Akhirnya, pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran Allianz menghasilkan
beberapa respon dari audiensnya, yakni kesediaan bergabung dalam program
Tapro Dana Cash 2M, menjadi pelaku bisnis sekaligus menabung yang
kemudian disebut sebagai Business Executive, kesediaan hanya untuk
menabung yang disebut nasabah dan yang menolak. Hasil penelitian
menggambarkan penolakan kebanyakan dikarenakan faktor biaya. Dalam hal
pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran, perusahaan telah dapat
menyampaikan maksud pemasarannya secara optimal, karena menurut data
AAJI tentang pemeringkatan perusahaan asuransi di Indonesia, akhir tahun
2014 Allianz sudah menempati peringkat ke 2 dari sebelumnya peringkat ke
6.
5.2. Saran
Dari kesimpulan yang ada berkenaan dengan pelaksanaan strategi komunikasi
pemasaran, yang dapat penulis sampaikan hanya beberapa saran berikut, yaitu
1. Sebelum melaksanakan strategi komunikasi pemasarannya, sebaiknya
Univision melakukan penanaman nilai visi dan misi perusahaan yang lebih
baik terhadap para Business Executivenya agar hubungan komunikasi
110
internal menjadi lebih kuat sehingga dapat mendorong pelaksanaan
komunikasi pemasaran secara maksimal.
2. Ada baiknya Allianz cabang kota Yogyakarta dalam merekrut new
Business Executive melalui Univision dapat memaksimalkan pemanfaatan
elemen bauran pemasaran yang sudah digunakan.
3. Lebih baik lagi jika Allianz cabang kota Yogyakarta dalam merekrut new
Business Executive dapat mencoba pemanfaatan elemen bauran pemasaran
yang lain tetapi dengan tema yang baru.
111
Download