Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014 UJI SKRINING FITOKIMIA PADA EKSTRAK HEKSAN, KLOROFORM DAN METANOL DARI TANAMAN PATIKAN KEBO(Euphorbiae hirtae) PHYTOCHEMICAL SCREENING TEST ON HEXANE, CHLOROFORM AND METHANOL EXTRACTS OF PATIKAN KEBO(Euphorbiae hirtae) Minhatun Nafisah, Tukiran, Suyatno, dan Nurul Hidayati Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Jl. Ketintang Surabaya (60231), Telp. 031-8298761 E-mail:[email protected] ABSTRACT Abstrak.Telah dilakukan uji skrining fitokimia terhadap ekstrak heksana, kloroform dan metanol pada tanaman patikan kebo(Euphorbiae hirtae) yang meliputikandungan senyawa fenolik, flavonoid, saponin, alkaloid, tanin dan steroid atau triterpenoid pada.Hasil uji skrining fitokimia terhadap ekstrak heksan pada tanaman tersebut diketahuimengandung senyawa fenolik, flavonoid dan steroid. Untuk ekstrak kloroform diketahui tumbuhan ini mengandung senyawa fenolik dan steroid,sedangkan ekstrak metanol terdapat senyawa fenolik, tanin, steroid, dan alkaloid(pereaksi Dragendorf dan Wagner). Senyawa-senyawa kimia yang tidak ditemukan dalam ekstrak metanol, kloroform dan heksan pada tanaman patikan kebo adalah senyawa saponin, triterpenoid dan alkaloid (pereaksi Mayer). Kata kunci: Fitokimia, Patikan Kebo, Skrining Abstract.It has been conducted a phytochemical screening test on hexane, chloroform and methanol extracts of patikan kebo (Euphorbiae hirtae) includingphenolic, flavonoid, saponin, alkaloid, tannin and steroid/triterpenoid.The results ofphytochemical screening teston the hexane extract was known contain phenolic, flavonoid and steroid. The chloroform extractof the plant can be identified the contents of phenolicand steroid. Meanwhile, the methanol extractwas reported that the extractconsist of phenolic, tannin, steroid, and alkaloid (by Dragendorfand Wagner’s reagents). For a while, the results of the test on hexane, chloroform, and methanol extractsabovecould be informed that the plantdoesn’t contain saponin, triterpenoid and alkaloid (by Mayer’s reagent). Keywords: Phytochemical, Patikan Kebo, Screening rerumputan tepi jalan, kebun atau pekarangan rumah yang tidak terurus, sungai. Keluarga herbal ini dicirikan dengan batang lunak yang tidak begitu kuat menyangga daun, serta memiliki getah putih yang cukup kental. Tanaman ini masih famili dengan patikan cina, yaitu dalam famili Euphorbiaceae. Patika kebo di Indonesia punya berbagai naman daerah. Di Sumatera dikenal dengan daun biji kacang, daun dadih-dadih. Penduduk di Jawa menyebutnya gelang susu, gedong anak, nanangkaan, nangkaan, kukonkukon, PENDAHULUAN Patikan kebo (Euphorbiae hirtae) merupakan tanaman herba merambat yang hidup di permukaan tanah, terutama pada daerah yang beriklim tropis. Patikan kebo termasuk tanaman liar yang biasa tumbuh di permukaan tanah yang tidak terlalu lembab dan ditemukan secara terpencar satu sama lain (Hamdiyati dkk., 2008). Tanaman patikan kebo merupakan tanaman liar yang banyak ditemukan di daerah tropis. Di Indonesia, tanaman obat tradisional ini dapat ditemukan diantara B - 279 Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014 patikan, patikan jiwa, patikan kebo, kaksekakan. Masyarakat di Maluku menyebutnya sosonongan, isuma ibi, isu gibi (http://tarmiziblog. blogspot.com/2011/03/manfaat-patikancina-dan-patikan-kebo.html/23.04/11-092014). merupakan khasiat dari daun patikan kebo, diantaranya mengobati radanga tenggorokan, bronkhitis, asma, radang perut, diare, disentri, dan kencing darah, radang kelenjar susu dan payudarah bengkak, penyakit eksim dan berak darah. Kemampuan tanaman patiakan kebo dalam mengobati berbagai macam penyakit ini melibatkan senyawa-senyawa kimia di dalamnya yang dapat bersifat antiseptik, anti-inflamasi, antifungi, dan antibakterial, seperti kandungan tanin, flavanoid (terutama quarcitrin dan myricitrin) (Ekpo & Pretorius, 2007: 201). Cara dan penyiapan tanaman patikan kebo sebagai obat tradisional antara lain:1) Radang tenggorokan, ambil daun patikan kebo secukupnya, kemudian cuci sampai bersih, lalu seduh dengan air panas secukupnya, kemudian saring dan ambil airnya. Gunakan air seduhan daun petikan kebo tersebut untuk berkumurkumur. 2) Bronkhitis, ambil daun patikan kebo 1 genggam dan cuci sampai bersih, kemudian direbus dengan ½ botol cocacola sampai mendidih, setelah mendidih angkat saring ambil airnya. Minum air ramuan tersebut 3 kali sehari masingmasing ½ cangkir sekali minum.3) Asma, ambil daun patikan kebo kering 1 genggam, cuci sampai bersih, selanjutnya rebus dengan 2-3 gelas air sampai mendidih. Cara menggunakannya minum ramuan tersebut 2 kali sehari ½ gelas pagi dan sore.4) Radang Perut, Diare, Disentri, Dan Kencing Darah, ambil daun patiakan kebo segenggam dan cuci sampai bersih, kemudian daun patikan kebo dan satu potong gula batu rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih. Cara menggunakannya, saring ambil airnya, kemudian minum air ramuan tersebut dua kali sehari dengan dosis sekali minum 1 cangkir.5) Radang Kelenjar Susu dan Payudarah Bengkak, ambil daun patikan kebo 1 genggam dan dua sendok kedelai, cuci samapai bersih, kemudian rebus kedua bahan tersebut secara bersamaan dengan volume air 3-5 gelas sampai Tanaman Patikan kebo Patikan kebo merupakan tumbuhan gulma, terna, tegak dengan ketinggian sekitar 6 cm sampai 60 cm, batangnya berambut berwarna hijau kecoklatan, percabangan selalu keluar dari dekat pangkal batang dan tumbuh lurus ke atas, akar tunggang dan jarang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Daun patikan kebo berbentuk jorong meruncing sampai tumpul, tepinya bergerigi dan berbulu dipermukaan atas dan bawah. Panjang helaian daun mencapai 50 mm dan lebarnya 25 mm, pertulangan menyirip, letak daun yang satu dengan yang lain berhadap-hadapan.Daunnya berwarna hijau atau hijau keunguan. Tumbuhan patikan kebo mampu bertahan hidup selama 1 tahun dan berkembang biak melalui biji. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam tanaman patikan kebo sangat banyak, tidak hanya terdapat pada bagian daunnya dibagaian akar serta batang terdapat senyawa kimia, diantaranya myricyl alkohol, taraxerol, tirucalol, kamzuiol, hentriacon-tane yang terdapat pada bagian akarnya, sedangkan cosmosiin terdapat pada bagaian batang dan daun.Khasiat pada tanaman patikan kebo telah dimanfaat sebagai obat untuk mengobati berbagai penyakit. Berikut B - 280 Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014 mendidih. Saring ambil airnya, minum air ramuan tersebut dua kali sehari dengan dosis satu gelas. Untuk cara lain : ambil daun patikan kebo yang masih segar kemudian dicuci sampai bersih, selanjutnya ditambahkan garam dapur secukupnya, kedua bahan tersebut tumbuk sampai halus, tempelkan pada bagian payudarah yang sakit. 6) Eksim, ambil daun patikan kebo secukupnya, kemudian cuci sampai bersih, rebus dengan air secukupnya sampai mendidih. Gunakan air ramuan tersebut untuk bagian tubuh yang sakit (http://khasiatdaunalami.blogspot.com/201 3/03/khasiat-daun-patikankerbau.html/21.09/11-09-2014) b. Tahap ekstraksi tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae) Serbuk halus tanaman tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae)sebanyak 5 gram dimaserasi dengan pelarut metanol, heksan, dan kloroform dengan ketinggian pelarut ±1 cm diatas sampel. Maserasi didiamkan selama 24 jam pada suhu kamar. Hasil maserasi disaring menggunakan penyaring Buchner dan filtrat yang diperoleh diuapkan secara vakum menggunakan penguap putar rotary vacuum evaporator untuk memperoleh ekstrak kental. c. Uji fitokimia pada beberapa tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae)dengan pelarut metanol, heksana dan kloroform Ekstrak kental tanaman tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae)dari beberapa pelarut di analisis dengan dilakukan uji kandungan alkoloid, saponin, flavonoid, steroid, triterpenoid, fenolik dengan langkah sebagai berikut: 1 Identifikasi kandungan alkaloid Sebanyak 1 ml ekstrak kental tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae)dari pelarut metanol, heksan, kloroform masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambah dengan 5 tetes amonia pekat. Setelah itu, disaring kemudian ditambah 2 ml asam sulfat 2N dan dikocok hingga memberi lapisan atas dan bawah. Larutan dibagi menjadi 3 bagian, pada tabung pertama ditambahkan 1 tetes mayer, adanya alkaloid ditandai dengan terbentuknya endapan. Pada tabung kedua ditambah 1 tetes pereaksi Dragendorf dan terbentuknya endapan menandakan adanya alkaloid. Tabung ketiga ditambah 1 tetes pereaksi Wagner dan terbentuknya endapan coklat menandakan adanya alkaloid (Harborne, 1987). 2 Uji kandungan steroid dan triterpenoid METODE PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan: gelas kimia, gelas ukur, vial besar, labu ukur, spatula, corong kaca, seperangkat alat penyaring Buchner, rotary vacuum evaporator (Heidolph laborata 4001), timbangan digital, penyemprot, pipa kapiler, pipet tetes, pipet volum, penangas listrik, kasa, cawan petri, pisau. Sementara bahan yang digunakan yaitu serbuk dari daun tanaman patikan kebo, metanol, heksan, kloroform, HgCl2, KI, asam salisilat, I2, Bi(NO3)3, HNO3 pekat, H2SO4 pekat, FeCl3, HCl pekat, pita Mg, asam asetat anhidrat, NaCl, gelatin, amonia dan aquades. Prosedur Penelitian a. Penyiapan sampel tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtaeherba) Sampel daun tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae)yang terkumpul dibersihkan dari kotoran yang menempel, kemudian dipotong kecil-kecil, selanjutnya dikeringkan dengan di angin-anginkan. Sampel yang sudah kering kemudian digiling hingga diperoleh serbuk halus yang siap untuk dimaserasi. B - 281 Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014 Sebanyak 1 ml ekstrak kental tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae)dari pelarut metanol, heksan, kloroform masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi. Kemudian ditambah dengan asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat. Jika terbentuk warna biru atau hijau menandakan adanya steroid. Jika terbantuk warna ungu atau jingga menandakan adanya triterpenoid (Harborne, 1987). 3 Uji kandungan fenolik Sebanyak 3 tetes ekstrak kental tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae)dari pelarut metanol, heksan, kloroform masing-masing diteteskan pada .pelet porselen. Kemudian ditambah dengan metanol, lalu diaduk sampai homogen. Seteh itu, ditambah FeCl3. Adanya fenolik ditandai dengan terbentuknya warna hijau, kuning, orange, atau merah (Harborne, 1987). 4 Uji kandungan flavonoid Sebanyak 1 ml ekstrak kental tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae)dari pelarut metanol, heksan, kloroform masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi. Kemudian ditambah dengan 5 tetes etanol, lalu dikocok sampai homogen. Setelah itu ditambah dengan pita Mg dan 5 tetes HCl pekat. Jika menghasilkan warna kuning, orange, dan merah menandakan adanya flavonoid (Harborne, 1987). 5 Uji kandungan saponin Sebanyak 1 ml ekstrak tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae)dari pelarut metanol, heksan, kloroform masingmasing dimasukkan dalam tabung reaksi. Kemudian ditambah 2 ml aquades, lalu dikocok sampai homogen. Setelah itu, dipanaskan selama 2-3 menit. Dinginkan, setelah dingin kocok dengan kuat. Adanya busa yang stabil selama 30 detik menunjukkan sampel mengandung saponin (Harborne, 1987). 6 Uji kandungan tanin Sebanyak 1 ml ekstrak kental tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae) dari pelarut metanol, heksan, kloroform masing-masing dimasukkan dalam tabung reaksi. Kemudian ditambah 5 tetes NaCl 10%, lalu dikocok sampai homogen. Setelah itu disaring, filtrat yang dihasilkan ditambah dengan gelatin 1% dan NaCl 10%. Terbentuknya endapan menandakan adanya tanin (Harborne, 1987). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji dari fitokimia ekstrak daun tanaman patikan kebo dengan berbagai pelarut menunjukkan bahawa terdapat senyawa bioaktif pada daun yang mengindikasikan adanya senyawa fenolik, flavonoid, tanin, alkaloid, saponin, steroid atau triterpenoid sebagaimana didalam tabel. Tabel. Hasil uji skrining fitokimia ekstrak pada berbagai pelarut dari tanaman patikan kebo (Euphorbiae hirtae) Uji Fitokimia 1. Fenolik 2. Flavonoid 3. Tanin 4. Saponin 5. Alkaloid : a. Dragendorf b. Wagner c. Mayer 6. Steroid/ triterpen Metanol + + - Heksana + + - Kloroform + - + + +/- +/- +/- B - 282 Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa senyawa yang terkandung maupun tidak terkandung dalam daun tanaman obat patikan kebo dapat dijelaskansebagai berikut. Hasil uji skrining fitokimia terhadap ekstrak heksan pada tanaman tersebut diketahui mengandung senyawa fenolik, flavonoid dan steroid. Untuk ekstrak kloroform diketahui tumbuhan ini mengandung senyawa fenolik dan steroid, sedangkan ekstrak metanol terdapat senyawa fenolik, tanin, steroid, dan alkaloid (pereaksi Dragendorf dan Wagner). Senyawa-senyawa kimia yang tidak ditemukan dalam ekstrak metanol, kloroform dan heksan pada tanaman tersebut adalah senyawa saponin, triterpenoid dan alkaloid (pereaksi Mayer). Berikut adalah penjelasan uji skrining fitokimia yang memberikan tanda positif untuk masing-masing senyawa. Senyawa fenolik, ekstrak tanaman patikan kebo dinyatakan positif terhadap uji senyawa fenolik jika timbul warna hijau, merah, kuning, orange, biru atau hitam.Persamaan reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut: FeCl3( aq ) 6 ArOH ( s ) 6 H 3Cl [ Fe(OAr )6 ]3 ( aq ) Tanaman patikan kebo yang diekstraksi dengan pelarut yang berbeda (heksana, kloroform, dan methanol) dilaporkan ketiga ekstak mengandung senyawa fenolik. Warna yang ditimbulkan berbeda pada setiap ekstrak. Pada ekstrak metanol, timbul warna biru kehitaman yang menandakan positif terdapat senyawa fenolik. Untuk ekstrak kloroform timbul warna hijau kehitaman yang menandakan positif senyawa fenolik,sedangkan ekstrak heksana positif senyawa fenolik yang ditandai dengan timbulnya warna hijau. Senyawa flavonoid, untuk mengetahui ekstrak yang uji mengandung senyawa flavonoid digunakan uji shinoda test, yaitu menggunakan larutan HCl pekat dan sedikit potongan Mg yang menghasilkan warna orange. Berikut adalah reaksi uji flavonoid terhadap ekstrak patikan kebo berdasarkan uji shonoda test: Mg( s ) 2 HCl(l ) MgCl2( aq ) H 2( g ) MgCl2( aq ) 6 ArOH ( s ) [ Mg (OAr )6 ]4( aq ) 6 H 2Cl Hasil uji ekstrak pada tanaman patikan kebo dilaporkan bahwa senyawa flavonoid terdapat pada esktrak heksana, dan tidak ada padaekstrak kloroform dan metanol. Warna yang ditimbulkan dari ekstrak metanol dan kloroform berwarna hijau, sedangkan ekstrak heksana berwarna kuning. Senyawa tanin, pada uji tanin ekstrak patikan kebo menunjukkan hasil positif jika ditandai dengan adanya endapan kuning. Dari hasil uji fitokimia tanaman obat ini, ditemukan senyawa tanin pada ekstrak dengan pelarut B - 283 Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014 metanol yang ditandai dengan timbulnya warna kuning kehijauan dan terdapat endapan. Pada pelarut kloroform dan heksan tidak timbul endapan, sehingga senyawa tanin negatif pada pelarut ini. Senyawa saponin, ekstrak patikan kebo diuji dengan menggunakan metode Forth. Timbulnya buih pada uji Forth menunjukkan adanya glikosida dalam ekstrak tersebut yang mempunyai kemampuan membentuk buih dalam air yang terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa lainnya. Uji saponin ini menunjukkan hasil positif dimana setelah dikocok dan didiamkan ada busa yang stabil/bertahan selama 2-4menit. Dari hasil uji tidak ditemukan senyawa saponin pada ketiga ekstrak. Warna yang dihasilkan hijau untuk pelarut kloroform dan metanol, sedangkan pelarut heksana timbul warna kuning. Senyawa alkaloid, pada uji senyawa alkaloid ditetesi dengan 3 reagen yaitu reagen Meyer, reagen Dragendrof dan reagen Wagner. Untuk senyawa alkaloid pada pereaksi Meyer, diperkirakan nitrogen pada alkaloid akan bereaksi dengan ion logam K+ dari kalium tetraiodomerkurat(II) membentuk kompleks kalium-alkaloid yang mengendap. Persamaan reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut: Pada reaksi menggunakan pereaksi Wagner, dijelaskan bahwa ion logam K+ membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan alkaloid sehingga membentuk kompleks kalium-alkaloid yang mengendap. Persamaan reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut: Pada reaksi menggunakan reagen Dragendorf, dinyatakan bahwa ion logam K+ membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan alkaloid sehingga membentuk kompleks kalium-alkaloid yang mengendap. Persamaan reaksi dapat dinyatakan sebagai berikut: B - 284 Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014 Adanya alkaloid masing-masing ditandai dengan terbentuknya endapan putih, coklat, dan jingga. Pada hasil uji fitokimia dari tanaman patikan kebo diketahui terdapat senyawa alkaloid (Reagen Dragendorf dan Wagner) pada pelarut metanol, yaitu timbul warna hijau kecokelatan dan terdapat endapan pada alkaloid dengan reagen Dragendorf, sedangkan pelarut metanol dengan reagen Wagner timbul warna cokelat dan ada endapan. Senyawa steroid/triterpenoid, uji yang banyak digunakan untuk mengetahui kandungan steroid/triterpenoid adalah LiebermannBurchard yang dengan kebanyakan sterol dan triterpen memberikan warna biru dan hijau. Berikut merupakan mekanisme secara umum reaksi Liebermann-Burchard : HOAc/H2SO4 + HO Carbonium Ion of 3,5-Diena Ac2O (SO3) + SO2 + HOO2 S Cholestahexaena Sulfonic Acid λmax 410 NM (calc. 418 NM)** Pentaenylic cation λ max 620NM (calc.626 NM)* (Sumber: Burke et al., 1974) Hasil uji skrining fitokimia pada tanaman obat tidak ditemukan adanya senyawa triterpenoid pada ketiga pelarut, sedangkan senyawa steroid ditemukan terkandung pada pelarut metanol, kloroform dan heksana yang memberikan warna hijau pada ketiganya. Dragendorf dan Wagner). Untuk senyawasenyawa kimia yang tidak ditemukan dalam ekstrak heksana, kloroform, dan metanol dari tanaman patikan kebo diantaranya senyawa saponin, triterpen dan alkaloid (Meyer). SARAN Untuk memaksimalkan hasil dari penelitian ini, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap tanaman patikan kebo, baik dari sisi isolasi, pemurnian, elusidasi struktur dari isolate murni, maupun uji hayati terhadap senyawa aktifnya sehingga nantinya dapat diaplikasikan pada bidang-bidang ilmu lain seperti kedokteran, pertanian, farmasi dan lain-lain. Selain dapat menambah wawasan yang lebih dalam tentang senyawasenyawa atau komponen-komponen kimia yang terkandung didalamnya juga dapat SIMPULAN Berdasarkan hasil uji skrining fitokimia ini, senyawa yang tekandung dalam ekstrak heksana, kloroform dan metanol dari tanaman patikan kebo teridentifikasi senyawa steroid dan fenolik. Selain itu, pelarut heksana juga terindentifikasi senyawa flavonoid, sedangkan ekstrak tanaman patikan kebo dengan pelarut metanol juga diketahui terdapat senyawa lainnya seperti senyawatanin dan alkaloid (reagen B - 285 Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014 memberikan informasi yang berguna dan bermanfaat bagi semua masyarakat. Padmawinata & I. Soediro, Penerbit ITB: Bandung. Harborne, J.B., 1996. Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Terbitan Kedua. Penerbit ITB: Bandung. Tarmudji dan M. Soleh., 2006. Mengatasi Berak Darah dengan Patika Kebo, Penerbit Tabloid Sinar Tani, Bogor. http://khasiatdaunalami.blogspot.com/201 3/03/khasiat-daun-patikankerbau.html (diakses 11-09-2014, 21.09). http://tarmiziblog.blogspot.com/2011/03/m anfaat-patikan-cina-dan-patikankebo.html (diakses 11-09-2014, 23.04). Ucapan Terima Kasih Terima kasih kami ucapkan kepada Prof. Dr. Tukiran, M.Si.selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan membantu semua kelancaran dalam proses penelitian hingga berjalannya proses publikasi/seminar ini. Penelitian ini didanai sebagian dari Islamic Development Bank (IDB) melalui kerjasama dengan Program Desentralisasi, Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, dengan nomor SK Rektor Unesa: 097/UN38/HK/LT/2014, tertanggal 25 Februari 2014. Untuk ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan dana tersebut. DAFTAR ACUAN Hamdiyati, Y., Kusnadi, I. dan Hardian. 2008. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermis. Jurusan Pendidikan Biologi MIPA. Universitas Pendidikan Indonesia. Jurnal Pengajaran MIPA, 12(2). Ekpo, O.E. & Pretorius, E., 2007. “Asthma, Euphorbia hirta and Its Anti-inflamatory Properties”. South African Journal of Science. 103, 201-203. Assidqi, Khoirunnisa., Tjahjaningsih, Wahyu., Sigit, Setyawati. 2012. The Potentials of Leaves Extracts of Patikan Kebo (Euphorbia hirta) As Antibacterial Against Aeromonas Hydrophila Invitro. Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga. Journal of Marine and Coastal Science. 1(2), pp. 113 – 124. Harborne, J. B., 1987. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Terjemahan K. B - 286