Keragaman Jenis Tumbuhan Obat Indigenous di - Journal

advertisement
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017
P: ISSN 2086-4604
E: ISSN 2549-8819
Keragaman Jenis Tumbuhan Obat Indigenous
di Sulawesi Selatan
Elis Tambaru
Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Hasanuddin, Makassar, 90245
email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian keragaman jenis tumbuhan obat indigenous berasal dari tumbuhan
liar di alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifkasi keragaman jenis-jenis
tumbuhan indigenous, organ tumbuhan yang digunakan, dan cara pengolahannya untuk
penanggulangan beberapa macam penyakit pada masyarakat di Sulawesi Selatan. Metode
penelitian ini adalah deskriptif yang bersifat eksploratif. Pengumpulan data kualitatif
dilakukan dengan metode jelajah Cruise Method. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa
tumbuhan indigenous berkhasiat obat ditemukan sebanyak 9 (sembilan) jenis yaitu: bandotan
Ageratum conyzoides L.; kirinyu Eupatorium odoratum L.; insulin Tithonia diversifolia
(Hemsl.) A. Gray.; hiptis Hyptis capitata Mart. & Gal.; patikan kebo Euphorbia hirta L.;
tembelekan Lantana camara L.; senggani Melastoma malabathricum L.; sirih-sirihan
Peperomia pellucida (L.) Kunth, dan ketepeng cina Cassia alata L. Organ tumbuhan
yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat yaitu: organ daun dan proses
pengolahan dengan cara direbus.
Kata kunci: keragaman , tumbuhan obat, indigenous
ada, pengobatan tradisional dianggap
PENDAHULUAN
Penelitian tentang
pemanfaatan
perlu untuk lebih dikembangkan, melihat
tumbuhan obat berkembang pesat dengan
dari perubahan alam dan pola hidup
adanya kesadaran untuk back to nature,
masyarakat
termasuk bidang kesehatan, mendorong
Menurut Darusman
penggunaan tumbuhan obat. Pemanfaatan
masyarakat lokal memiliki pengertian
tumbuhan
akhirnya
yang dalam tentang
menjadi bagian dari budaya masyarakat
jenis tumbuhan lokal.
untuk
kesehatan
yang diturunkan dari generasi ke generasi
(Siswanto
Pemanfaatan
dan
Widiyastuti,
tumbuhan
2004).
tradisional
obat
fisik
tumbuhan
Sejalan
(2004)
manfaat berbagai
masyarakat
secara
turun
temurun
merupakan langkah awal yang sangat
membantu
mental.
2000).
dan Arief
Pengetahuan
dimaksudkan bagi peningkatan kesehatan
dan
(Wijayakusuma,
dengan
perkembangan pengobatan modern yang
untuk
mengetahui
berkhasiat
obat
suatu
(Dharma,
2001). Penelitian tentang tumbuhan obat
10
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017
dan
cara
pemanfaatannya
masyarakat
kurang
Sulawesi
dilakukan,
kesehatan
melalui
oleh
P: ISSN 2086-4604
E: ISSN 2549-8819
obat
dapat
dipertanggungjawabkan
Selatan
masih
khasiatnya secara ilmiah. Penelitian ini
meskipun
upaya
bertujuan
penggunaan
untuk
mengidentifkasi
obat
keragaman
tradisional dari tumbuh-tumbuhan ini
indigenous,
telah dikenal masyarakat dari sejak
digunakan,
dahulu kala
untuk penanggulangan beberapa macam
sampai saat ini. Adanya
jenis-jenis
organ
dan
tumbuhan
tumbuhan
cara
pengolahannya
permasalahan di atas, maka dilakukan
penyakit pada masyarakat di
penelitian
Selatan.
mengenai
tumbuhan
yang
yang
Sulawesi
berkhasiat sebagai obat tradisional pada
METODE PENELITIAN
masyarakat di daerah Sulawesi Selatan,
Alat dan Bahan
sehingga perlu digali atau dipublikasikan.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
Penggalian potensi pengetahuan lokal
masyarakat
tentang
tumbuhan
adalah
yang
selotip,
lisan tersebut, perlu dilakukan khususnya
deskriptif
kelompok tumbuhan berhabitus perdu,
fenolik,
sekunder
alkaloid,
bersifat
survey/
Sampel jenis tumbuhan yang telah
difoto,
senyawa
dan
adalah
beberapa lokasi di Sulawesi Selatan.
dan
seperti
yang
ini
Data jenis tumbuhan dikumpulkan dari
pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat
metabolisme
penelitian
dengan metode jelajah Cruise Method.
menjadi bahan informasi ilmiah dalam
mendapatkan
digunakan
1. Observasi lapangan yang dilakukan
punah. Penelitian ini diharapkan hasilnya
untuk
yang
peralatan
beberapa tahapan sebagai berikut:
hayati
penelitian
dan
eksploratif. Penelitian ini terbagi dalam
dipelihara
yang perlu dilestarikan, sehingga tidak
pengembangan
label
Bahan
Jenis
tumbuh secara alamiah dan liar dari
manusia merupakan kekayaan
menulis,
indigenous yang berpotensi sebagai obat.
jenis tumbuhan indigenous yang dapat
tanpa
tulis
alkohol 70% dan jenis-jenis tumbuhan
Sulawesi Selatan. Keberadaan berbagai
herba
kertas
herbarium.
pada masyarakat diberbagai kabupaten di
dan
alat
penggaris, gunting, kertas koran, linggis,
berkhasiat obat hanya diturunkan secara
semak
kamera,
diambil,
selanjutnya
diidentifikasi di Laboratorium Botani,
tanin,
Departemen
terpenoid
Biologi,
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
(Gbadamosi, 2012), sehingga tumbuhan
Alam, Universitas Hasanuddin.
11
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017
P: ISSN 2086-4604
E: ISSN 2549-8819
2. Data tumbuhan obat yang diperoleh
tradisional
pada
masyarakat
melalui hasil penelitian diolah secara
Sulawesi
deskriptif dengan cara dikelompokkan
tumbuhan obat, digunakan literatur
dan
yaitu:
disajikan dalam bentuk tabel.
Selanjutnya
data
mendapatkan
dianalisis
gambaran
untuk
Selatan.
di
Tjitrosoepomo
Identifikasi
(2005)
dan
Dasuki (1991).
mengenai
HASIL DAN PEMBAHASAN
jenis-jenis tumbuhan indigenous yang
HASIL
tumbuh dan bermanfaat sebagai obat
Tabel 1. Jenis Tumbuhan Indigenous Berfungsi Sebagai Obat Tradisional pada Masyarakat
di Sulawesi Selatan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama
Indonesia/Lokal
Bandotan
Ruku-ruku Bembe
(Makassar)
Kirinyu
Kopasanda
(Makassar)
Insulin
Bunga Pai (Mamasa)
Hiptis
Tallang-tallang
(Mamasa)
Tembelekan
Bunga Tai Jangang
(Makassar)
Patikan Kebo
Pa’tik-pa’tik
(Toraja)
Senggani
Botto-botto (Toraja)
Sirih-Sirihan
Lawi-lawi Batu
(Makassar)
Ketepeng Cina
Kiti-kiti Balanda
(Makassar)
Berdasarkan
Nama Ilmiah/
Familia
Ageratum conyzoides L.
Asteraceae
Organ
Digunakan
Daun
Eupatorium odoratum L.
Asteraceae
Daun
Luka dan diabetes
Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray.
Asteraceae
Hyptis capitata Mart. & Gal.
Lamiaceae
Daun
Luka dan diabetes
Daun
Penurun panas
Lantana camara L.
Verbenaceae
Daun
Maag, sakit kuning, luka, dan
batuk
Euphorbia hirta L.
Euphorbiaceae
Melastoma malabathricum L.
Melastomataceae
Peperomia pellucida (L.) Kunth
Piperaceae
Cassia alata L.
Caesalpineaceae
hasil
penelitian
secara
Khasiat /Obat
Luka berdarah, bisul, demam,
obat batuk, dan maag
Seluruh
bagian
tumbuhan
daun
Batuk dan TBC
Seluruh
bagian
tumbuhan
Daun
Sakit kepala dan asam urat
alamiah
Sariawan, keputihan, dan diare
Panu, kurap, kudis, dan sakit
kuning
dan
penyebarannya
keragaman jenis tumbuhan indigenous
mulai dari dataran rendah sampai daerah
berfungsi sebagai obat tradisional pada
pegunungan. Jenis-jenis tumbuhan ini
masyarakat
Selatan
banyak dijumpai tumbuh di kebun, tepi
ditemukan sebanyak 9 jenis tumbuhan.
jalan, tepi sungai, dan ruang terbuka hijau
di
Sulawesi
Jenis tumbuhan tersebut dapat tumbuh
12
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017
P: ISSN 2086-4604
E: ISSN 2549-8819
seperti ditunjukkan pada Tabel 1 dan
2. Kirinyu Eupatorium odoratum L.
Gambar 1.
Deskripsi:
Habitus
perdu,
sistem
perakaran tunggang. Batang bulat dan
PEMBAHASAN
berwarna
1. Bandotan Ageratum conyzoides L.
berhadapan,
Deskripsi:
sistem
bergerigi, warna daun hijau keunguan
perakaran tunggang, batang bulat, tegak.
saat muda dan hijau tua saat tua, ujung
Daun tunggal, bangun
daun berbentuk
daun meruncing, pangkal daun runcing
bulat telur dengan ujung daun runcing,
dan pertulangan daun menjari. Bunga
pangkal tumpul, tepi beringgit, bunga
majemuk
majemuk berbentuk cawan, buah bulat
berbentuk tandan dan biji berwarna hitam
panjang, kecil, dan bijinya kecil berwarna
dan ringan.
hitam.
Daun kirinyu dimanfaatkan sebagai obat
Daun bandotan berkhasiat sebagai obat
menghentikan pendarahan saat luka dan
maag, sakit tenggorokan dan demam,
diabetes. Pengolahannya
cara mengolahnya dengan
diremas-remas,
Habitus
herba,
diremas-
ungu.
Daun
berbentuk
bongkol
tunggal,
lanset,
berwarna
tepi
putih
dengan cara
kemudian ditempelkan
remas, kemudian diperas lalu dicampur
pada luka. Obat batuk yaitu dengan cara
dengan
diminum.
diseduh kemudian diminum. Berdasarkan
Selain itu, juga berkhasiat sebagai obat
penelitian Rungnapa (2003), bahwa daun
pendarahan saat luka, daun diremas atau
kirinyu mengandung senyawa flavonoid,
ditumbuk
sehingga dapat dimanfaatkan untuk obat
bagian
madu
selanjutnya
kemudian
luka.
ditempelkan
Penelitian
ke
Gbadamosi
infeksi luka. Jenis tumbuhan
(2012), bandotan mengandung senyawa
dapat
alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, dan
penyebarannya
glikosida, senyawa tersebut
rendah sampai daerah pegunungan.
berfungsi
sebagai antibakteri, antiinflamasi dan
obat kumur. Jenis tumbuhan ini
tumbuh
secara
penyebarannya
alamiah
tumbuh
3. Insulin
dapat
secara
kirinyu
alamiah
dan
mulai dari dataran
Tithonia
diversifolia
(Hemsl.) A. Gray.
dan
Deskripsi:
mulai dari dataran
Habitus
perdu,
sistem
perakaran tunggang. Batang tegak, bulat
rendah sampai daerah pegunungan.
dan berwarna hijau.
Daun tunggal,
berseling,
pangkal
runcing,
13
ujung
dan
pertulangan
daun
daun menyirip,
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017
P: ISSN 2086-4604
E: ISSN 2549-8819
berwarna hijau. Bunga majemuk bentuk
hiptis dapat tumbuh secara alamiah dan
cawan, kelopak bunga berbentuk tabung,
penyebarannya
berbulu halus. Buahnya bulat, jika masih
rendah sampai daerah pegunungan.
muda
berwarna
hijau
setelah
tua
mulai dari dataran
5. Patikan kebo Euphorbia hirta L.
berwarna coklat. Bijinya bulat, keras, dan
Deskripsi:
berwarna
insulin
perakaran tunggang. Batang berbentuk
dimanfaatkan sebagai obat diabetes dan
bulat berwarna merah keunguan. Daun
obat luka. Penelitian Sibagariang (2014)
tunggal dengan duduk daun berhadapan,
terhadap serbuk simplisia daun insulin
pertulangan dau menyirip, ujung daun
mengandung
lain
runcing, pangkal daun membulat, tepi
glikosida, flavonoid, saponin, dan tanin.
daun bergerigi. Bunga majemuk muncul
Tumbuhan insulin dapat tumbuh secara
di ketiak daun dan
alamiah dan penyebarannya pada daerah
Patikan kebo dimanfaatkan sebagai obat
pegunungan.
batuk,
4. Hiptis Hyptis capitata Mart. & Gal.
Pengolahannya dengan cara direbus lalu
Deskripsi:
sistem
diminum. Kemampuan tumbuhan patikan
perakaran tunggang. Batang tegak dan
kebo dalam mengobati berbagai macam
berbulu halus, berbentuk segi empat,
penyakit
berwarna hijau. Daun tunggal, bentuk
tanin, flavonoid dan triterpenoid (Ekpo
bulat telur, tepinya beringgit, ujung daun
dan Pretorius, 2007 dalam Assidqi et al.
meruncing dan pangkal daun agak lancip.
2012). Jenis tumbuhan patikan
Bunga majemuk, berbentuk bulir, muncul
tumbuh
dari ketiak daun, dan berwarna hijau. Biji
penyebarannya
berbentuk kecil dan berwarna cokelat
rendah sampai daerah pegunungan.
cokelat.Daun
senyawa
Habitus
antara
herba,
kehitam-hitaman. Daun hiptis sebagai
Habitus
herba,
bronkhitis
sistem
berukuran kecil.
dan
asma.
karena memiliki senyawa
secara
dapat
alamiah
dan
mulai dari dataran
6. Tembelekan Lantana camara L.
obat penurun panas cara pengolahannya
Deskripsi:
dengan
diremas lalu ditempelkan ke
perakaran tunggang. Batang berkayu,
dahi. Berdasarkan informasi ilmiah daun
tegak, bercabang, dan berduri. Daun
hiptis bermanfaat sebagai obat maag,
tunggal, duduk daun berhadapan, bulat
karena
asam
telur, tepi daun bergerigi dan berbulu
antiperadangan
kasar, pangkal tumpul, ujung runcing,
(Mandal et al. 2007). Jenis tumbuhan
tulang daun menyirip, permukaan atas
oleanolik
daunnya
mengandung
sebagai
14
Habitus
perdu,
sistem
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017
P: ISSN 2086-4604
E: ISSN 2549-8819
berbulu kasar, permukaan bawah berbulu
obat batuk, dan sakit gigi dengan cara
jarang.
berwarna
daun direbus untuk obat batuk. Sakit
kuning, merah dan merah muda, buah
perut daun dikunyah, daun ditempelkan
buni
Bunga
bulat
tembelekan
majemuk,
berukuran
berkhasiat
kecil.
Daun
untuk obat penutup luka, getah ditetesi
sebagai
obat
untuk obat sakit gigi. Berdasarkan data
maag, obat luka, dan obat penyakit
ilmiah
kuning dengan cara ditumbuk kemudian
senyawa
diperas lalu diminum. Daun tembelekan
flavonoid dan tanin (Siti et al. 2003).
untuk obat maag caranya direbus lalu
Jenis tumbuhan senggani dapat tumbuh
diminum, sedangkan untuk obat luka
secara alamiah dan penyebarannya pada
ditumbuk lalu ditempelkan pada luka.
daerah pegunungan.
Berdasarkan penelitian Rijai (2014), daun
flavonoid.
Jenis
Deskripsi:
mulai dari dataran
perdu,
daun
runcing,
sirihan untuk pengobatan rematik dan
melengkung,
asam urat, yang diolah dengan cara
direbus/diseduh
lalu
diminum.
Berdasarkan penelitian Hariana (2006),
ujung cabang, berwarna ungu muda,
dalam Sitorus et al. 2013, sirih-sirihan
berbunga sepanjang tahun. Buah buni,
mengandung alkaloid, tanin dan saponin,
kulit buah warna cokelat muda. Daun dan
oleh
daun
majemuk dan berbentuk bulir. Sirih-
membulat. Bunga majemuk terletak di
dimanfaatkan
ujung
hijau tua dari permukaan bawah. Bunga
ujung daun runcing dan pangkal daun
buah
jantung,
bulat telur, dan permukaan atas berwarna
Daun tunggal,
daun
sistem
pangkal daunnya berlekuk, berbentuk
kedua permukaan daun berbulu halus dan
petulangan
herba,
pertulangan melengkung, tepi daun rata,
sistem
bangun daun bulat telur, tepi daun rata
rapat,
Habitus
tunggal, duduk berselang seling, bentuk
perakaran tunggang, batang bersegi, kulit
batang berwarna ungu.
saponin,
dan berwarna hijau transparan. Daun
7. Senggani Melastoma malabathricum
L.
habitus
yaitu
perakaran tunggang. Batang bulat, tegak,
rendah sampai daerah pegunungan.
Deskripsi:
fitokimia
mengandung
(L.) Kunth
tumbuhan
tembelekan dapat tumbuh secara alamiah
dan penyebarannya
ini
8. Sirih-sirihan Peperomia pellucida
tembelekan mengandung senyawa steroid
dan
tumbuhan
dimanfaatkan
masyarakat
mengobati
beberapa
penyakit, seperti bisul, jerawat, radang
sebagai obat penutup luka, sakit perut,
kulit, dan asam urat. Jenis tumbuhan
15
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017
Gambar
1.
sirih-sirihan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tanaman berkhasiat obat (1) Bandotan Ageratum conyzoides L.;
(2) Kirinyu Eupatorium odoratum L.; (3) Insulin Tithonia diversifolia (Hemsl.) A.
Gray.; (4) Hiptis Hyptis capitata Mart. & Gal.; (5) Patikan kebo Euphorbia hirta
L.; (6) Tembelekan Lantana camara L.; (7) Senggani Melastoma malabathricum
L.; (8) Sirih-sirihan Peperomia pellucida (L.) Kunth; (9) Ketepeng cina Cassia
alata L.
dapat
tumbuh
alamiah dan penyebarannya
dataran
P: ISSN 2086-4604
E: ISSN 2549-8819
rendah
secara
berbentuk
mulai dari
sampai
bulat,
Daun
majemuk,
menyirip genap, berbentuk bulat panjang
daerah
dengan ujung tumpul, pangkal daun
pegunungan.
membulat, tepi daun rata, pertulangan
9. Ketepeng cina Cassia alata L.
daun
Deskripsi: Habitus perdu dengan sistem
berbentuk tandan dan berwarna kuning.
perakaran tunggang. Batang berkayu,
Buah polong,
menyirip.
Bunga
majemuk,
pada saat masih muda
berwarna hijau, namun pada saat sudah
16
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017
P: ISSN 2086-4604
E: ISSN 2549-8819
tua warnanya hitam kecokelatan, biji
(L.) Kunth, dan ketepeng cina Cassia
berbentuk segi tiga lancip dan
pipih.
alata L. Organ tumbuhan yang banyak
Daun ketepeng cina berkhasiat sebagai
dimanfaatkan sebagai bahan baku obat
obat sakit kuning,
yaitu:
dicampur
gula
diolah dengan cara
merah
lalu
direbus
organ
daun
dan
proses
pengolahan dengan cara direbus.
kemudian diminum. Daun ketepeng cina
juga berkhasiat sebagai obat panu yaitu
DAFTAR PUSTAKA
dengan
Assidqi, K., W Tjahjaningsih dan S. Sigit,
2012. Potensi Ekstrak Daun
Patikan Kebo (Euphorbiahirta)
sebagai Antibakteri terhadap
Aeromonas hydrophila secara in
Vitro. Universitas Airlangga.
Surabaya. Journal of Marine and
Coastal Science. 1 (2): 113-124.
Darusman, L.K. dan H. Arief, 2004.
Tumbuhan Obat dan Khasiatnya
Seri I. Penebar. Jakarta.
Dasuki, U. A., 1991. Sistematika
Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar
Universitas Bidang Ilmu Hayat
ITB. Bandung.
Dharma, A., 2001. Uji Bioaktifitas
Metabolit Sekunder. FMIPA
UNAND. Padang.
Gbadamosi, T. I., 2012. Evaluation of
Antibacterial Activity of ix
Ethnobotanicals Used in the
Treatment of Infectious Diseases
in Nigeria . Botany Research
International. 5 (4). 83-89.
Hujjatusnaini, N., 2006. Uji Potensi
Ekstrak Daun Ketepeng Cina
(Cassia alata L.) Terhadap
Penghambatan
Pertumbuhan
Trichophyton
sp.
STAIN.
Palangka Raya.
Mandal, S. M., K.C. Mondal, S. Day, and
B. R. Pati, 2007. Antimicrobial
Activity of the Leaf Extracts of
Hyptis suaveolens (L.) Poit.
Vidyasagar University. India.
Indian Journal of Pharmaceutical
Sciences. 69 (4): 568-569.
cara
diremas
kemudian
ditempelkan ke bagian kulit terkena panu.
Berdasarkan
penelitian
Hujjatusnaini
(2006), daun ketepeng cina memiliki
kandungan antimikrobia seperti tanin,
alkaloid
dan
flavonoid,
mengobati
penyakit panu. Jenis tumbuhan tersebut
dapat
tumbuh
secara
penyebarannya
alamiah
dan
mulai dari dataran
rendah sampai daerah pegunungan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian keragaman
jenis
tumbuhan
indigenous
yang
berkhasiat obat pada masyarakat di
Sulawesi Selatan dapat disimpulkan: ada
9 (sembilan) jenis tumbuhan indigenous
yang sering dijumpai yaitu: bandotan
Ageratum
conyzoides
Eupatorium
L.;
odoratum
kirinyu
L.;
insulin
Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray.;
hiptis Hyptis capitata Mart. & Gal.;
patikan
kebo
tembelekan
Euphorbia
Lantana
senggani Melastoma
hirta
camara
L.;
L.;
malabathricum
L.; sirih-sirihan Peperomia pellucida
17
Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017
Rijai, L., 2014. Potensi Tumbuhan
Tembelekan (Lantana camara
Linn) sebagai Sumber Bahan
Farmasi Potensial. Laboratorium
Penelitian dan Pengembangan
Kefarmasian. Farmaka Tropis
Fakultas Farmasi Universitas
Mulawarman. J. Trop. Pharm.
Chem. 2 (4).
Rungnapa, O., 2003. Phytochemistry and
Antimalarial
Activity
of
Eupatorium odoratum L. Thesis.
Pharmaceutical Chemistry And
Phytochemstry.
Faculty
of
Graduate
Studies.
Mahidol
University. Bangkok.
Sibagariang, H. S. P., 2014. Skrining
Fitokimia dan Uji Aktivitas
Antibakteri. Universitas Sumatera
Utara.
Siti , J. O., Abdullah, K. A. Khairoji, C.C.
Sieo and M. Hamid, 2003. Potentials
of Melastoma malabathricum Linn.
Flower and Fruit Extracts as
Antimicrobial Infusions. Department
of Microbiology, Faculty of
Biotechnology and Biomolecular
Sciences. Universiti Putra Malaysia.
Serdang. Malaysia.
Siswanto dan Y. Widiyastuti, 2004.
Penanganan
Hasil
Panen
Tanaman
Obat
Komersial.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Sitorus, E., L. I. Momuat dan D. G.
Kadja, 2013. Aktivitas Antioksi
dan
Tumbuhan
Suruhan
(Peperomia pellucida (L) Kunth).
Universitas
Sam
Ratulangi.
Manado. Jurnal Ilmiah Sains. 13
(2): 80-85.
Tjitrosoepomo, G., 2005. Taksonomi
Tumbuhan Spermatophyta. Jakarta:
UI-Press.
Wijayakusuma,
M.
H.,
2000.
Ensiklopedia
Milineum,
Tumbuhan
Berkhasiat
Obat
Indonesia: Jilid 1. Prestasi.
Jakarta.
18
P: ISSN 2086-4604
E: ISSN 2549-8819
Download