Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017 P: ISSN 2086-4604 E: ISSN 2549-8819 Keragaman Jenis Tumbuhan Obat Indigenous di Sulawesi Selatan Elis Tambaru Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar, 90245 email: [email protected] ABSTRAK Penelitian keragaman jenis tumbuhan obat indigenous berasal dari tumbuhan liar di alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifkasi keragaman jenis-jenis tumbuhan indigenous, organ tumbuhan yang digunakan, dan cara pengolahannya untuk penanggulangan beberapa macam penyakit pada masyarakat di Sulawesi Selatan. Metode penelitian ini adalah deskriptif yang bersifat eksploratif. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan metode jelajah Cruise Method. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tumbuhan indigenous berkhasiat obat ditemukan sebanyak 9 (sembilan) jenis yaitu: bandotan Ageratum conyzoides L.; kirinyu Eupatorium odoratum L.; insulin Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray.; hiptis Hyptis capitata Mart. & Gal.; patikan kebo Euphorbia hirta L.; tembelekan Lantana camara L.; senggani Melastoma malabathricum L.; sirih-sirihan Peperomia pellucida (L.) Kunth, dan ketepeng cina Cassia alata L. Organ tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat yaitu: organ daun dan proses pengolahan dengan cara direbus. Kata kunci: keragaman , tumbuhan obat, indigenous ada, pengobatan tradisional dianggap PENDAHULUAN Penelitian tentang pemanfaatan perlu untuk lebih dikembangkan, melihat tumbuhan obat berkembang pesat dengan dari perubahan alam dan pola hidup adanya kesadaran untuk back to nature, masyarakat termasuk bidang kesehatan, mendorong Menurut Darusman penggunaan tumbuhan obat. Pemanfaatan masyarakat lokal memiliki pengertian tumbuhan akhirnya yang dalam tentang menjadi bagian dari budaya masyarakat jenis tumbuhan lokal. untuk kesehatan yang diturunkan dari generasi ke generasi (Siswanto Pemanfaatan dan Widiyastuti, tumbuhan 2004). tradisional obat fisik tumbuhan Sejalan (2004) manfaat berbagai masyarakat secara turun temurun merupakan langkah awal yang sangat membantu mental. 2000). dan Arief Pengetahuan dimaksudkan bagi peningkatan kesehatan dan (Wijayakusuma, dengan perkembangan pengobatan modern yang untuk mengetahui berkhasiat obat suatu (Dharma, 2001). Penelitian tentang tumbuhan obat 10 Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017 dan cara pemanfaatannya masyarakat kurang Sulawesi dilakukan, kesehatan melalui oleh P: ISSN 2086-4604 E: ISSN 2549-8819 obat dapat dipertanggungjawabkan Selatan masih khasiatnya secara ilmiah. Penelitian ini meskipun upaya bertujuan penggunaan untuk mengidentifkasi obat keragaman tradisional dari tumbuh-tumbuhan ini indigenous, telah dikenal masyarakat dari sejak digunakan, dahulu kala untuk penanggulangan beberapa macam sampai saat ini. Adanya jenis-jenis organ dan tumbuhan tumbuhan cara pengolahannya permasalahan di atas, maka dilakukan penyakit pada masyarakat di penelitian Selatan. mengenai tumbuhan yang yang Sulawesi berkhasiat sebagai obat tradisional pada METODE PENELITIAN masyarakat di daerah Sulawesi Selatan, Alat dan Bahan sehingga perlu digali atau dipublikasikan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini Penggalian potensi pengetahuan lokal masyarakat tentang tumbuhan adalah yang selotip, lisan tersebut, perlu dilakukan khususnya deskriptif kelompok tumbuhan berhabitus perdu, fenolik, sekunder alkaloid, bersifat survey/ Sampel jenis tumbuhan yang telah difoto, senyawa dan adalah beberapa lokasi di Sulawesi Selatan. dan seperti yang ini Data jenis tumbuhan dikumpulkan dari pemanfaatan tumbuhan berkhasiat obat metabolisme penelitian dengan metode jelajah Cruise Method. menjadi bahan informasi ilmiah dalam mendapatkan digunakan 1. Observasi lapangan yang dilakukan punah. Penelitian ini diharapkan hasilnya untuk yang peralatan beberapa tahapan sebagai berikut: hayati penelitian dan eksploratif. Penelitian ini terbagi dalam dipelihara yang perlu dilestarikan, sehingga tidak pengembangan label Bahan Jenis tumbuh secara alamiah dan liar dari manusia merupakan kekayaan menulis, indigenous yang berpotensi sebagai obat. jenis tumbuhan indigenous yang dapat tanpa tulis alkohol 70% dan jenis-jenis tumbuhan Sulawesi Selatan. Keberadaan berbagai herba kertas herbarium. pada masyarakat diberbagai kabupaten di dan alat penggaris, gunting, kertas koran, linggis, berkhasiat obat hanya diturunkan secara semak kamera, diambil, selanjutnya diidentifikasi di Laboratorium Botani, tanin, Departemen terpenoid Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (Gbadamosi, 2012), sehingga tumbuhan Alam, Universitas Hasanuddin. 11 Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017 P: ISSN 2086-4604 E: ISSN 2549-8819 2. Data tumbuhan obat yang diperoleh tradisional pada masyarakat melalui hasil penelitian diolah secara Sulawesi deskriptif dengan cara dikelompokkan tumbuhan obat, digunakan literatur dan yaitu: disajikan dalam bentuk tabel. Selanjutnya data mendapatkan dianalisis gambaran untuk Selatan. di Tjitrosoepomo Identifikasi (2005) dan Dasuki (1991). mengenai HASIL DAN PEMBAHASAN jenis-jenis tumbuhan indigenous yang HASIL tumbuh dan bermanfaat sebagai obat Tabel 1. Jenis Tumbuhan Indigenous Berfungsi Sebagai Obat Tradisional pada Masyarakat di Sulawesi Selatan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Nama Indonesia/Lokal Bandotan Ruku-ruku Bembe (Makassar) Kirinyu Kopasanda (Makassar) Insulin Bunga Pai (Mamasa) Hiptis Tallang-tallang (Mamasa) Tembelekan Bunga Tai Jangang (Makassar) Patikan Kebo Pa’tik-pa’tik (Toraja) Senggani Botto-botto (Toraja) Sirih-Sirihan Lawi-lawi Batu (Makassar) Ketepeng Cina Kiti-kiti Balanda (Makassar) Berdasarkan Nama Ilmiah/ Familia Ageratum conyzoides L. Asteraceae Organ Digunakan Daun Eupatorium odoratum L. Asteraceae Daun Luka dan diabetes Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray. Asteraceae Hyptis capitata Mart. & Gal. Lamiaceae Daun Luka dan diabetes Daun Penurun panas Lantana camara L. Verbenaceae Daun Maag, sakit kuning, luka, dan batuk Euphorbia hirta L. Euphorbiaceae Melastoma malabathricum L. Melastomataceae Peperomia pellucida (L.) Kunth Piperaceae Cassia alata L. Caesalpineaceae hasil penelitian secara Khasiat /Obat Luka berdarah, bisul, demam, obat batuk, dan maag Seluruh bagian tumbuhan daun Batuk dan TBC Seluruh bagian tumbuhan Daun Sakit kepala dan asam urat alamiah Sariawan, keputihan, dan diare Panu, kurap, kudis, dan sakit kuning dan penyebarannya keragaman jenis tumbuhan indigenous mulai dari dataran rendah sampai daerah berfungsi sebagai obat tradisional pada pegunungan. Jenis-jenis tumbuhan ini masyarakat Selatan banyak dijumpai tumbuh di kebun, tepi ditemukan sebanyak 9 jenis tumbuhan. jalan, tepi sungai, dan ruang terbuka hijau di Sulawesi Jenis tumbuhan tersebut dapat tumbuh 12 Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017 P: ISSN 2086-4604 E: ISSN 2549-8819 seperti ditunjukkan pada Tabel 1 dan 2. Kirinyu Eupatorium odoratum L. Gambar 1. Deskripsi: Habitus perdu, sistem perakaran tunggang. Batang bulat dan PEMBAHASAN berwarna 1. Bandotan Ageratum conyzoides L. berhadapan, Deskripsi: sistem bergerigi, warna daun hijau keunguan perakaran tunggang, batang bulat, tegak. saat muda dan hijau tua saat tua, ujung Daun tunggal, bangun daun berbentuk daun meruncing, pangkal daun runcing bulat telur dengan ujung daun runcing, dan pertulangan daun menjari. Bunga pangkal tumpul, tepi beringgit, bunga majemuk majemuk berbentuk cawan, buah bulat berbentuk tandan dan biji berwarna hitam panjang, kecil, dan bijinya kecil berwarna dan ringan. hitam. Daun kirinyu dimanfaatkan sebagai obat Daun bandotan berkhasiat sebagai obat menghentikan pendarahan saat luka dan maag, sakit tenggorokan dan demam, diabetes. Pengolahannya cara mengolahnya dengan diremas-remas, Habitus herba, diremas- ungu. Daun berbentuk bongkol tunggal, lanset, berwarna tepi putih dengan cara kemudian ditempelkan remas, kemudian diperas lalu dicampur pada luka. Obat batuk yaitu dengan cara dengan diminum. diseduh kemudian diminum. Berdasarkan Selain itu, juga berkhasiat sebagai obat penelitian Rungnapa (2003), bahwa daun pendarahan saat luka, daun diremas atau kirinyu mengandung senyawa flavonoid, ditumbuk sehingga dapat dimanfaatkan untuk obat bagian madu selanjutnya kemudian luka. ditempelkan Penelitian ke Gbadamosi infeksi luka. Jenis tumbuhan (2012), bandotan mengandung senyawa dapat alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, dan penyebarannya glikosida, senyawa tersebut rendah sampai daerah pegunungan. berfungsi sebagai antibakteri, antiinflamasi dan obat kumur. Jenis tumbuhan ini tumbuh secara penyebarannya alamiah tumbuh 3. Insulin dapat secara kirinyu alamiah dan mulai dari dataran Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray. dan Deskripsi: mulai dari dataran Habitus perdu, sistem perakaran tunggang. Batang tegak, bulat rendah sampai daerah pegunungan. dan berwarna hijau. Daun tunggal, berseling, pangkal runcing, 13 ujung dan pertulangan daun daun menyirip, Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017 P: ISSN 2086-4604 E: ISSN 2549-8819 berwarna hijau. Bunga majemuk bentuk hiptis dapat tumbuh secara alamiah dan cawan, kelopak bunga berbentuk tabung, penyebarannya berbulu halus. Buahnya bulat, jika masih rendah sampai daerah pegunungan. muda berwarna hijau setelah tua mulai dari dataran 5. Patikan kebo Euphorbia hirta L. berwarna coklat. Bijinya bulat, keras, dan Deskripsi: berwarna insulin perakaran tunggang. Batang berbentuk dimanfaatkan sebagai obat diabetes dan bulat berwarna merah keunguan. Daun obat luka. Penelitian Sibagariang (2014) tunggal dengan duduk daun berhadapan, terhadap serbuk simplisia daun insulin pertulangan dau menyirip, ujung daun mengandung lain runcing, pangkal daun membulat, tepi glikosida, flavonoid, saponin, dan tanin. daun bergerigi. Bunga majemuk muncul Tumbuhan insulin dapat tumbuh secara di ketiak daun dan alamiah dan penyebarannya pada daerah Patikan kebo dimanfaatkan sebagai obat pegunungan. batuk, 4. Hiptis Hyptis capitata Mart. & Gal. Pengolahannya dengan cara direbus lalu Deskripsi: sistem diminum. Kemampuan tumbuhan patikan perakaran tunggang. Batang tegak dan kebo dalam mengobati berbagai macam berbulu halus, berbentuk segi empat, penyakit berwarna hijau. Daun tunggal, bentuk tanin, flavonoid dan triterpenoid (Ekpo bulat telur, tepinya beringgit, ujung daun dan Pretorius, 2007 dalam Assidqi et al. meruncing dan pangkal daun agak lancip. 2012). Jenis tumbuhan patikan Bunga majemuk, berbentuk bulir, muncul tumbuh dari ketiak daun, dan berwarna hijau. Biji penyebarannya berbentuk kecil dan berwarna cokelat rendah sampai daerah pegunungan. cokelat.Daun senyawa Habitus antara herba, kehitam-hitaman. Daun hiptis sebagai Habitus herba, bronkhitis sistem berukuran kecil. dan asma. karena memiliki senyawa secara dapat alamiah dan mulai dari dataran 6. Tembelekan Lantana camara L. obat penurun panas cara pengolahannya Deskripsi: dengan diremas lalu ditempelkan ke perakaran tunggang. Batang berkayu, dahi. Berdasarkan informasi ilmiah daun tegak, bercabang, dan berduri. Daun hiptis bermanfaat sebagai obat maag, tunggal, duduk daun berhadapan, bulat karena asam telur, tepi daun bergerigi dan berbulu antiperadangan kasar, pangkal tumpul, ujung runcing, (Mandal et al. 2007). Jenis tumbuhan tulang daun menyirip, permukaan atas oleanolik daunnya mengandung sebagai 14 Habitus perdu, sistem Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017 P: ISSN 2086-4604 E: ISSN 2549-8819 berbulu kasar, permukaan bawah berbulu obat batuk, dan sakit gigi dengan cara jarang. berwarna daun direbus untuk obat batuk. Sakit kuning, merah dan merah muda, buah perut daun dikunyah, daun ditempelkan buni Bunga bulat tembelekan majemuk, berukuran berkhasiat kecil. Daun untuk obat penutup luka, getah ditetesi sebagai obat untuk obat sakit gigi. Berdasarkan data maag, obat luka, dan obat penyakit ilmiah kuning dengan cara ditumbuk kemudian senyawa diperas lalu diminum. Daun tembelekan flavonoid dan tanin (Siti et al. 2003). untuk obat maag caranya direbus lalu Jenis tumbuhan senggani dapat tumbuh diminum, sedangkan untuk obat luka secara alamiah dan penyebarannya pada ditumbuk lalu ditempelkan pada luka. daerah pegunungan. Berdasarkan penelitian Rijai (2014), daun flavonoid. Jenis Deskripsi: mulai dari dataran perdu, daun runcing, sirihan untuk pengobatan rematik dan melengkung, asam urat, yang diolah dengan cara direbus/diseduh lalu diminum. Berdasarkan penelitian Hariana (2006), ujung cabang, berwarna ungu muda, dalam Sitorus et al. 2013, sirih-sirihan berbunga sepanjang tahun. Buah buni, mengandung alkaloid, tanin dan saponin, kulit buah warna cokelat muda. Daun dan oleh daun majemuk dan berbentuk bulir. Sirih- membulat. Bunga majemuk terletak di dimanfaatkan ujung hijau tua dari permukaan bawah. Bunga ujung daun runcing dan pangkal daun buah jantung, bulat telur, dan permukaan atas berwarna Daun tunggal, daun sistem pangkal daunnya berlekuk, berbentuk kedua permukaan daun berbulu halus dan petulangan herba, pertulangan melengkung, tepi daun rata, sistem bangun daun bulat telur, tepi daun rata rapat, Habitus tunggal, duduk berselang seling, bentuk perakaran tunggang, batang bersegi, kulit batang berwarna ungu. saponin, dan berwarna hijau transparan. Daun 7. Senggani Melastoma malabathricum L. habitus yaitu perakaran tunggang. Batang bulat, tegak, rendah sampai daerah pegunungan. Deskripsi: fitokimia mengandung (L.) Kunth tumbuhan tembelekan dapat tumbuh secara alamiah dan penyebarannya ini 8. Sirih-sirihan Peperomia pellucida tembelekan mengandung senyawa steroid dan tumbuhan dimanfaatkan masyarakat mengobati beberapa penyakit, seperti bisul, jerawat, radang sebagai obat penutup luka, sakit perut, kulit, dan asam urat. Jenis tumbuhan 15 Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017 Gambar 1. sirih-sirihan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tanaman berkhasiat obat (1) Bandotan Ageratum conyzoides L.; (2) Kirinyu Eupatorium odoratum L.; (3) Insulin Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray.; (4) Hiptis Hyptis capitata Mart. & Gal.; (5) Patikan kebo Euphorbia hirta L.; (6) Tembelekan Lantana camara L.; (7) Senggani Melastoma malabathricum L.; (8) Sirih-sirihan Peperomia pellucida (L.) Kunth; (9) Ketepeng cina Cassia alata L. dapat tumbuh alamiah dan penyebarannya dataran P: ISSN 2086-4604 E: ISSN 2549-8819 rendah secara berbentuk mulai dari sampai bulat, Daun majemuk, menyirip genap, berbentuk bulat panjang daerah dengan ujung tumpul, pangkal daun pegunungan. membulat, tepi daun rata, pertulangan 9. Ketepeng cina Cassia alata L. daun Deskripsi: Habitus perdu dengan sistem berbentuk tandan dan berwarna kuning. perakaran tunggang. Batang berkayu, Buah polong, menyirip. Bunga majemuk, pada saat masih muda berwarna hijau, namun pada saat sudah 16 Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017 P: ISSN 2086-4604 E: ISSN 2549-8819 tua warnanya hitam kecokelatan, biji (L.) Kunth, dan ketepeng cina Cassia berbentuk segi tiga lancip dan pipih. alata L. Organ tumbuhan yang banyak Daun ketepeng cina berkhasiat sebagai dimanfaatkan sebagai bahan baku obat obat sakit kuning, yaitu: dicampur gula diolah dengan cara merah lalu direbus organ daun dan proses pengolahan dengan cara direbus. kemudian diminum. Daun ketepeng cina juga berkhasiat sebagai obat panu yaitu DAFTAR PUSTAKA dengan Assidqi, K., W Tjahjaningsih dan S. Sigit, 2012. Potensi Ekstrak Daun Patikan Kebo (Euphorbiahirta) sebagai Antibakteri terhadap Aeromonas hydrophila secara in Vitro. Universitas Airlangga. Surabaya. Journal of Marine and Coastal Science. 1 (2): 113-124. Darusman, L.K. dan H. Arief, 2004. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri I. Penebar. Jakarta. Dasuki, U. A., 1991. Sistematika Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar Universitas Bidang Ilmu Hayat ITB. Bandung. Dharma, A., 2001. Uji Bioaktifitas Metabolit Sekunder. FMIPA UNAND. Padang. Gbadamosi, T. I., 2012. Evaluation of Antibacterial Activity of ix Ethnobotanicals Used in the Treatment of Infectious Diseases in Nigeria . Botany Research International. 5 (4). 83-89. Hujjatusnaini, N., 2006. Uji Potensi Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Terhadap Penghambatan Pertumbuhan Trichophyton sp. STAIN. Palangka Raya. Mandal, S. M., K.C. Mondal, S. Day, and B. R. Pati, 2007. Antimicrobial Activity of the Leaf Extracts of Hyptis suaveolens (L.) Poit. Vidyasagar University. India. Indian Journal of Pharmaceutical Sciences. 69 (4): 568-569. cara diremas kemudian ditempelkan ke bagian kulit terkena panu. Berdasarkan penelitian Hujjatusnaini (2006), daun ketepeng cina memiliki kandungan antimikrobia seperti tanin, alkaloid dan flavonoid, mengobati penyakit panu. Jenis tumbuhan tersebut dapat tumbuh secara penyebarannya alamiah dan mulai dari dataran rendah sampai daerah pegunungan. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian keragaman jenis tumbuhan indigenous yang berkhasiat obat pada masyarakat di Sulawesi Selatan dapat disimpulkan: ada 9 (sembilan) jenis tumbuhan indigenous yang sering dijumpai yaitu: bandotan Ageratum conyzoides Eupatorium L.; odoratum kirinyu L.; insulin Tithonia diversifolia (Hemsl.) A. Gray.; hiptis Hyptis capitata Mart. & Gal.; patikan kebo tembelekan Euphorbia Lantana senggani Melastoma hirta camara L.; L.; malabathricum L.; sirih-sirihan Peperomia pellucida 17 Jurnal Alam dan Lingkungan, Vol. 8 (15) Maret 2017 Rijai, L., 2014. Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kefarmasian. Farmaka Tropis Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman. J. Trop. Pharm. Chem. 2 (4). Rungnapa, O., 2003. Phytochemistry and Antimalarial Activity of Eupatorium odoratum L. Thesis. Pharmaceutical Chemistry And Phytochemstry. Faculty of Graduate Studies. Mahidol University. Bangkok. Sibagariang, H. S. P., 2014. Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri. Universitas Sumatera Utara. Siti , J. O., Abdullah, K. A. Khairoji, C.C. Sieo and M. Hamid, 2003. Potentials of Melastoma malabathricum Linn. Flower and Fruit Extracts as Antimicrobial Infusions. Department of Microbiology, Faculty of Biotechnology and Biomolecular Sciences. Universiti Putra Malaysia. Serdang. Malaysia. Siswanto dan Y. Widiyastuti, 2004. Penanganan Hasil Panen Tanaman Obat Komersial. Penebar Swadaya. Jakarta. Sitorus, E., L. I. Momuat dan D. G. Kadja, 2013. Aktivitas Antioksi dan Tumbuhan Suruhan (Peperomia pellucida (L) Kunth). Universitas Sam Ratulangi. Manado. Jurnal Ilmiah Sains. 13 (2): 80-85. Tjitrosoepomo, G., 2005. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Jakarta: UI-Press. Wijayakusuma, M. H., 2000. Ensiklopedia Milineum, Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia: Jilid 1. Prestasi. Jakarta. 18 P: ISSN 2086-4604 E: ISSN 2549-8819