1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan memegang peran sangat penting dalam menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus
dilakukan sejak dini, yaitu agar bayi yang dilahirkan mempunyai potensi
tinggi untuk mencapai tingkat produktivitas yang maksimal. Hal ini berarti
bahwa sejak dalam kandungan keadaan kesehatan dan gizi janin harus lebih
baik (Depkes, 2003).
Moehji (2008), menyatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat
antara makanan dan status gizi seorang wanita selama hamil dengan keadaan
gizi bayi setelah lahir. Status gizi ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh
yang bermakna terhadap kejadian BBLR. Ibu dengan status gizi kurang
sebelum hamil mempunyai resiko 4,27 kali untuk melahirkan bayi BBLR
dibandingkan dengan ibu yang mempunyai status gizi baik (normal) (Nanni,
2007).
Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat
kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik. Ibu yang mengalami
Kekurangan Energi Kronis (KEK) selama hamil akan menimbulkan masalah
baik ibu maupun janin. Masalah yang terjadi pada ibu dapat menyebabkan
risiko dan komplikasi. Status gizi seorang ibu selama hamil mempunyai
pengaruh yang sangat penting baik terhadap kesehatan maupun kemampuan
Hubungan Pengetahuan Tentang..., Juli Muji Lestari, Fak. Ilmu Kesehatan UMP, 2015
2
memproduksi ASI dan menyusui bayi, kebutuhan gizi akan meningkat selama
masa hamil untuk kebutuhan ibu dan janin (Denok, 2004).
Masalah gizi yang dialami ibu hamil saat ini adalah gizi kurang seperti
Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia gizi (Depkes RI, 2000). Prevalensi
anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah 70%, atau 7 dari 10 wanita hamil
menderita anemia. Kekurangan Energi Kronis (KEK) dijumpai pada WUS
usia 15-49 tahun yang ditandai dengan proporsi Lingkar Lengan Atas
(LILA)<23,5 cm. Angka kejadian anemia kehamilan di Jawa Tengah pada
tahun 2012 adalah 9.39%. Tercatat bahwa dari 11.441 ibu hamil terdapat
1.074 yang mengalami anemia kehamilan (Dinkes, 2012).
Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang hubungan konsumsi
makanan dengan kesehatan tubuh. Ibu hamil dengan pengetahuan gizi
baik diharapkan dapat memilih asupan makanan yang bernilai gizi baik dan
seimbang bagi dirinya sendiri beserta janin dan keluarga, dengan pengetahuan
gizi yang cukup dapat membantu seseorang belajar bagaimana menyimpan,
mengolah
serta
menggunakan
bahan
makanan
yang
berkualitas
untuk dikonsumsi menurut kebutuhannya (Hastuti, 2006).
Tingkat pengetahuan gizi ibu baik maka diharapkan status gizi ibu dan
balitanya juga baik, menurut Suhardjo (2006) sebab dari gangguan gizi adalah
kurangnya pengetahuan tentang gizi atau kemampuan meningkatkan
pengetahuan gizi masyarakat. Kurangnya pengetahuan dan salah konsepsi
tentang kebutuhan pangan dan nilai pangan adalah umum dijumpai setiap
negara di dunia. Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi
Hubungan Pengetahuan Tentang..., Juli Muji Lestari, Fak. Ilmu Kesehatan UMP, 2015
3
merupakan faktor penting dalam masalah kurang gizi / lain sebab yang
penting dari gangguan gizi adalah kekurangan pengetahuan tentang gizi atau
kemampuan untuk menerapkan informasi tersebut dalam kehidupan seharihari (Suhardjo, 2006).
Ibu hamil yang memiliki pengetahuan gizi yang cukup diharapkan
dapat mengubah perilaku yang kurang benar sehingga dapat memilih bahan
makanan bergizi serta menyusun menu seimbang sesuai dengan kebutuhan
dan selera serta akan mengetahui akibat adanya kurang gizi (Depkes RI,
2000). Marsianto (1997) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa yang
mempengaruhi status gizi ibu hamil adalah pengetahuannya mengenai
makanan yang harus dikonsumsinya selama hamil. Berdasarkan studi
pendahuluan di Puskesmas Sokaraja I diketahui per April 2013 diketahui
sebanyak 188 ibu hamil, LILA <23,5 cm sebanyak 8 orang serta 90 ibu hamil
diantaranya mendapatkan tablet tambah darah (90 tablet). Selain itu dari hasil
wawancara dengan 10 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas
Sokaraja I dan diwawancara tentang gizi, didapatkan bahwa 4 orang
diantaranya mampu menjawab 70% pertanyaan dengan benar sedangkan yang
lain hanya mampu 50%. Maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan
ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Sokaraja I
masih kurang. Pengetahuan yang kurang dapat menyebabkan bahan makanan
bergizi yang tersedia tidak dikonsumsi secara optimal. Pemilihan bahan
makanan dan pola makan yang salah cukup berperan dalam terjadinya anemia
(Depkes RI, 2003). Berdasarkan data dan teori di atas, peneliti ingin melihat
Hubungan Pengetahuan Tentang..., Juli Muji Lestari, Fak. Ilmu Kesehatan UMP, 2015
4
tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi dan status gizi ibu selama
kehamilan di Kecamatan Puskesmas Sokaraja I.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti ingin mengetahui
“Apakah ada hubungan pengetahuan tentang gizi dengan status gizi ibu hamil
di Puskesmas Sokaraja I Kabupaten Banyumas”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan tentang gizi dengan status gizi
ibu hamil di Puskesmas Sokaraja I Kabupaten Banyumas.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik ibu hamil di Puskesmas Sokaraja I
Kabupaten Banyumas.
b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi di
Puskesmas Sokaraja I Kabupaten Banyumas.
c. Mengidentifikasi status gizi ibu hamil di Puskesmas Sokaraja I
Kabupaten Banyumas.
d. Menganalisis hubungan pengetahuan tentang gizi dengan status gizi
ibu hamil di Puskesmas Sokaraja I Kabupaten Banyumas.
Hubungan Pengetahuan Tentang..., Juli Muji Lestari, Fak. Ilmu Kesehatan UMP, 2015
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
khususnya pemberian pelayanan dan informasi yang berkaitan dengan gizi
ibu hamil.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Menambah studi kepustakaan dan menjadi suatu masukan yang berarti dan
bermanfaat bagi mahasiswa keperawatan dan bidang kesehatan lainnya
mengenai hubungan pengetahuan tentang gizi dengan status gizi ibu hamil.
3. Bagi Peneliti
Menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan yang lebih mengenai
gizi ibu hamil sehingga dapat diterapkan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada ibu hamil.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan penelitian selanjutnya.
E. Penelitian Terkait
1. Mawaddah (2008) dengan judul “Pengetahuan, sikap, dan praktek gizi
serta tingkat konsumsi ibu hamil di kelurahan kramat jati dan kelurahan
ragunan propinsi DKI Jakarta”. Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional study. Pemilihan sample menggunakan purposive sebanyak 100
ibu hamil. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
Hubungan Pengetahuan Tentang..., Juli Muji Lestari, Fak. Ilmu Kesehatan UMP, 2015
6
nyata antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan pengetahuan gizi,
terdapat hubungan nyata antar apengetahuan gizi ibu hamil dengan sikap
gizi ibu hamil dan terdapat hubunan nyata antara pengetahuan gizi dengan
praktek gizi. Tidak ada hubungan nyata antara tingkat pengetahuan gizi
ibu hamil dengan tingkat konsumsi energi, protein, dan zat besi namun
terdapat hubungan nyata antara tingkat pengetahuan gizi dengan tingkat
konsumsi vitamin A ibu hamil. Perbedaan dengan penelitian yang akan
diteliti adalah jumlah variabelnya: pada penelitian ini 2 variabel yaitu
pengetahuan gizi dan status gizi ibu hamil dan pada penelitian terdahulu 4
variabel yaitu pengetahuan, sikap, dan praktek gizi serta tingkat konsumsi
ibu hamil. Persamaannya adalah sama-sama meneliti pengetahuan gizi ibu
hamil.
2. Kusumawati
dan
Mutalazimah
(2004)
dengan
judul
“Hubungan
Pendidikan dan Pengetahuan Gizi Ibu dengan Berat Bayi Lahir Di RSUD
Dr. Moewardi Surakarta”. Penelitian observasional berpendekatan cross
sectional ini menggunakan sample sebanyak 106 ibu hamil. Hasil yang
diperoleh adalah ibu yang berpendidikan dasar sebesar 60,4% dan lanjutan
39,6%. Ibu yang mempunyai pengetahuan baik sebesar 35,8% lebih
rendah dari ibu yang berpengetahuan tidak baik sebesar 64,2%, sedangkan
bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) sebesar 13,2% dan tidak BBLR
sebesar 86,6%. Uji statistik menunjukkan ada hubungan pendidikan dan
pengetahuan gizi ibu dengan berat bayi lahir dengan nilai p sebesar 0,006
dan 0,014. Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti terletak pada
Hubungan Pengetahuan Tentang..., Juli Muji Lestari, Fak. Ilmu Kesehatan UMP, 2015
7
variabel bebas yaitu pengetahuan gizi dan variabel terikat berupa statsu
gizi ibu hamil, sedangkan pada penelitian terdahulu variabel bebasnya
pendidikan dan pengetahuan gizi dan varaibel terikatnya BBLR.
3. Juminten (2008) dengan judul ”Hubungan Antara Berat Badan Lahir
dengan Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas”.
Penelitian ini dilakukan secara retrospektif analitik, memakai metode
distribusi frekuensi dan uji Spearmann. Hasil: terdapat hubungan yang
bermakna antara berat badan lahir dengan status gizi ibu hamil
berdasarkan ukuran lingkar lengan atas, dimana ibu dengan LILA < 23.5
cm melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih rendah dibanding ibu
dengan LILA e” 23.5 cm tetapi tidak selalu BBLR. Perbedaan dengan
penelitian yang akan diteliti terletak pada variabel bebas yaitu pengetahuan
gizi dan pada penelitian terdahulu berupa BBLR.
4. Handri (2012) tentang ” Hubungan Status Gizi dan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah
Kerja Puskesmas Banyumas” penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif,
dengan pendekatn cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
hamil yang mengalami anemia di wilayah kerja Puskesmas Banyumas.
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 53 ibu hamil yang terkena anemia.
Hasil: menunjukan bahwa variabel status gizi (p=0,000) dan variabel
PHBS (p=0,015) berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti terletak pada variabel bebas
Hubungan Pengetahuan Tentang..., Juli Muji Lestari, Fak. Ilmu Kesehatan UMP, 2015
8
yaitu pengetahuan gizi sedangkan penelitian terdahulu yaitu status gizi dan
PHBS.
Hubungan Pengetahuan Tentang..., Juli Muji Lestari, Fak. Ilmu Kesehatan UMP, 2015
Download