1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah perusahaan pada saat ini diyakini tidak ada satupun yang tidak
menggunakan tenaga kerja manusia, walaupun sekarang banyak perusahaan yang
menggunakan sistem terkomputerisasi pada perusahaannya namun tetap saja
memerlukan tenaga manusia untuk menjalankan dan mengawasi sistem tersebut.
Perusahaan bisa menghemat biaya operasional dan pekerjaan dapat dilakukan dengan
lebih efektif dan efisien, namun dengan kompleksnya sistem yang ingin digunakan
maka diperlukan tenaga kerja yang lebih ahli dan terlatih untuk mengoperasikan sistem
tersebut, sehingga kendala baru pun muncul. Maka diperlukan kegiatan pelatihan.
Dikemukakan bahwa pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka
pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non
manajerial mempelajari pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam tujuan terbatas
(Mangkunegara 2005). Dengan banyaknya program pelatihan maka perusahaan pun
bisa memiliki tenaga kerja ahli dan terlatih yang pada nantinya bisa meningkatkan hasil
kerja dan tentu saja tujuan akhirnya adalah pada keuntungan bagi perusahaan tersebut.
Selain dengan pelatihan kerja, manajemen sebuah perusahaan juga biasanya
memberikan motivasi atau alasan bagi para tenaga kerja untuk meningkatkan hasil
kerjanya, motivasi kerja yang paling dasar adalah gaji. Seorang tenaga kerja tentu
mendambakan gaji atau upah yang sepadan dengan kinerja yang telah diberikaanya
kepada perusahaan, sehingga gaji tersebut akan dapat memenuhi segala kebutuhan
hidup sang karyawan. Tunjangan atau incentive akan dapat sangat membantu karyawan
1
2
dalam kinerjanya karena memberikan rasa aman dan nyaman pada saat berkerja di
perusahaan yang bisa mensejahterakan tenaga kerjanya. Maka dari itu dengan motivasi
tersebut diyakini oleh para manajemen para tenaga kerja akan berlomba-lomba untuk
memberikan dan menunjukan bahwa mereka bisa memberikan kontribusi paling bersar
bagi perusahaannya, hal ini tentu akan menguntungkan bagi perusahaan sendiri karena
para tenaga kerja bisa memberikan kinerja terbaiknnya bagi perushaan. Hal ini pun
didukung dengan pendapat ahli bahwa, Motivasi dan prestasi kerja mempunyai
hubungan yang positif (Armstrong, 1989).
Kinerja atau hasil kerja seperti yang telah dibahas, bisa ditingkatkan oleh
manajemen perusahaan baik dengan diberi pelatihan sehingga lebih ahli dalam
perkejaannya ataupun diberikan motivasi berupa incentive agar tenaga kerja menjadi
bersemangat untuk berkerja. Perlunya peningkatan kinerja secara terus menerus
diyakini akan berbanding lurus dengan tujuan perusahaan yang mencari keuntungan
yang sebesar-besarnya. Dengan meningkatkan kinerja maka perusahaan akan
mendapat profit yang besar karena sebuah perushaan yang baik pasti memiliki tenaga
kerja yang baik, sehingga perusahaan tersebut lebih dipercaya oleh konsumen.
Perusahaan pun dapat dibagi dua yakni perusahaan dagang dan perusahaan jasa.
Dapat dilihat bahwa perusahaan jasa lebih banyak melibatkan tenaga kerja manusia
daripada perusahaan dagang. Hal ini terlihat karena perusahaan jasa dalam memberikan
pelayanannya haruslah bertemu langsung dengan konsumen, sehingga perushaan harus
memiliki tenaga kerja yang baik sehingga para konsumen dapat merasakan pelayanan
yang nyata dan ramah sehingga para konsumen merasa nyaman dengan pelayanan
perushaan tersebut dan akan datang lagi untuk mendapatkan layanan perushaan
3
tersebut. Beda dengan perusahaan yang menghasilkan produk, perusahaan yang
menghasilkan produk dapat mengemas produknya dengan menarik minat para
konsumen sehingga para konsumen berkeinginan untuk membeli produk tersebut
secara terus-menerus.
Dapat dilihat bahwa perusahaan jasa sangat tergantung keberhasilaanya dari tenaga
kerja manusia. Saat ini salah satu industri jasa pelayanan terbesar adalah industri
pariwisata. Adapun komponen pendukung kegiatan pariwsata antara lain desitnasi
wisata, travel agent dan akomodasi perhotelan. Dari ketiga komponen tersebut hotel
adalah salah satu industri hospitality terbesar saat ini dan tersebar di banyak negara.
Salah satu Jaringan Hotel terbesar saat ini adalah InteContinental Hotels Group. Hal
ini dibuktikan dengan jumlah hotel yang dimiliki IHG per maret 2016 adalah 5032
hotel tidak termasuk 343 proyek yang masih berjalan, dan dengan jumlah kamar kurang
lebih 674.000 di seluruh dunia dan saat ini masih terus bertambah, dengan data tersebut
telah menempatkan IHG sebagai salah satuhotel chain dengan jumlah kamar terbanyak
di dunia apabila dibandingkan dengan hotel chain lainnya seperti Starwood Hotels &
Resort 1.222 Hotel, Carlson Rezidor Hotel Group 1.370 hotel, Hilton Worldwide 4.525
hotel, Marriot International 4.200 hotel, AccorHotels 3,873 hotel, Hyatt Hotels
Corporation
638
hotel,
dan
Wyndham
Hotel
Group
7,812
hotel.
(www.tophotelprojects.com/ Maret 2016)
Dengan banyaknya jumlah hotel yang dimiliki IHG adapun salah satu hotel yang
saat ini merupakan salah satu hotel terbaiknya adalah Holiday Inn Resort Baruna Bali.
Holiday Inn Resort Baruna Bali merupakan salah satu property IHG yang saat ini
menempati posisi teratas dalam pelayanan di jajaran hotel-hotel IHG lainnya di AMEA
4
(Asia, Middle east, and Africa), maka dari itu Holiday Inn Resort Baruna Bali dapat
dijadikan acuan atau contoh bagi hotel lainnya atas prestasi yang telah diraihnya dalam
melayani para tamunya. Dapat dilihat bahwa Holiday Inn Resort telah menuai hasil
setelah 7 tahun berdiri dan telah berhasil mencapai prestasi yang luar biasa di dalam
industri jasa perhotelan. Holiday Inn resort Baruna Bali terdapat beberapa department
yaitu Front Office, Sales & Marketing, Housekeeping, F&B Service, F&B Product,
Engineering, Human Resources, Accounting, Spa dan Risk Management. Di bawah ini
marupakan jumlah karyawan di Holiday Inn Resort Baruna Bali:
Tabel 1.1
Jumlah Karyawan Tiap Deparetmen di
Holiday Inn Resort Baruna Bali
No.
Department
Karyawan (orang)
Administration & General
3
1
Engineering
9
2
Finance Admin
8
3
Information Technology
2
4
Front Office
25
5
Housekeeping
23
6
Human Resources
2
7
Kitchen
43
8
Recreation
13
9
Risk Management
2
10
Sales
Marketing
4
11
Food & Beverage Service
43
12
SPA
8
13
Total
185
Sumber: HRD Holiday Inn Resort Baruna Bali, 2016.
Karyawan Holiday Inn Resort Baruna Bali sangat penting bagi perusahaan karena
para karyawan merupakan frontline yang mempresentasikan perusahaan, maka dari itu
penting bagi peruahaan untuk selalu meningkatkan kinerja karyawan. Dengan kinerja
karyawan dan pelayanan yang baik, Holiday Inn Resort Baruna Bali Telah memiliki
5
beberapa capaian yang terbilang baik, namun saat ini jumlah kunjungan hotel sedang
mengalami penurunan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.2 di bawah ini:
Tabel 1.2
Jumlah Kunjungan Wisatawan di
Holiday Inn Resort Baruna Bali
Jumlah (Orang)
Pertumbuhan (%)
No
Tahun
1.
2011
56.210
-
2.
2012
53.751
-4,37
3.
2013
50.121
-6,75
4.
2014
38.941
-22,30
5.
2015
28.956
-25,64
Total
227.979
Sumber: Front Office Department Holiday Inn Resort Baruna Bali, 2016.
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan signifikan pada jumlah
kunjungan ke Holiday Inn Resort Baruna Bali. menurut Bapak Gede Udiastama selaku
Learning and Development Manager Holiday Inn Resort Baruna Bali dan Bapak Dede
Lesmana Jaya Selaku Duty Manager menyatakan bahwa
“penurunan tersebut terjadi karena adanya pergerseran tamu yang sudah bosan ke
tuban dan sudah pindah ke kawasan wisata seminyak, selain itu sebuah proyek
hotel baru yakni Holiday Inn Express Baruna Bali yang menggunakan lahan hotel
Holiday Inn Resort Baruna Bali, sehingga mengurangi fasilitas yang terdapat di
hotel seperti lahan parkir, dan lapangan tenis. Selain itu dengan adanya proyek
hotel tersebut telah menyebabkan dipindahkannya beberapa kantor ke kamar tamu,
sehingga kamar tamu diubah sedemikian rupa dan difungsikan untuk kantor. Selain
itu beberapa fasilitas lainnya seperti ballroom, kids club, resort hub, dan depature
lounge juga menjadi tidak ada. Hal ini menyebabkan para tamu repeater yang
kebanyakan adalah family guest merasa tidak nyaman untuk menginap di Holiday
Inn Resort Baruna Bali karena berkurangnya fasilitas untuk anak-anak seperti kids
club.”
“Tidak hanya fasilitas tamu, fasilitas penunjang untuk para karyawan pun
berkurang atau menjadi berubah lokasi, seperti loker dan warung kita (kantin hotel)
dan parkir karyawan memiliki lokasi yang berjauhan. Sehingga para karyawan
agak tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Walaupun begitu para karyawan masih
6
tetap bisa memberikan pelayanan terbaik pada para tamu. Hal ini dapat dilihat pada
jumlah kunjungan yang masih tetap tinggi walaupun masih ada penurunan.”
Tidak hanya masalah kunjungan kunjungan, Holiday Inn Resort Baruna Bali juga
memiliki masalah pada kinerja para karyawan, kinerja karyawan dapat dilihat dengan
jumlah keluhan pada layanan karyawan hotel, walaupun sudah lama berdiri namun
masih banyak tamu yang memiliki keluhan-keluhan kepada pihak hotel. Jumlah
keluhan tamu kepada layanan karyawan dapat dilihat pada Tabel 1.3 dibawah ini:
Tabel 1.3
Jumlah Keluhan Tamu Terhadap Pelayanan Karyawan
Holiday Inn Resort Baruna Bali per Juni 2015
June
July
Aug
Month
Sep Oct
Nov
Dec
Jan
Average/
Dept
Enginering
216
132
173
178
182
201
219
162
182,88
2
Food &
Beverage
21
37
33
50
92
98
102
45
59,75
3
Front Office
15
17
21
20
26
12
21
24
19,5
4
Housekeeping
19
18
34
35
35
34
32
14
27,63
5
Hotel
45
45
57
79
116
108
133
73
82
6
Human
Resources
2
5
2
4
3
8
4
4
4
7
IT
12
7
4
21
14
24
16
7
13,13
8
Recreation
1
3
7
3
6
8
14
3
5,625
9
Reservation
13
19
7
18
4
11
21
7
12,5
61
21
16
19
24
5
7
8
20,13
22
37
18
39
23
31
50
23
30,38
0
0
0
0
2
3
6
2
1,63
35,6
28,
4
31
38,
8
43,
9
45,2
52,1
31
No
Department
1
10
11
12
Risk
Management
Sales &
Marketing
SPA
Average/month
Total Average
38,00
Sumber: Quality Management Holiday Inn Resort Baruna Bali, 2015-2016.
7
Dapat dilihat pada Tabel 1.3 bahwa jumlah keluhan tamu rata-rata adalah 38
keluhan tiap bulannya. Keluhan-keluhan tersebut kebanyakan mengenai masalah pada
engineering department yang rata-rata 183 keluhan apabila dibulatkan. Keluhan
tersebut meliputi kerusakan peralatan elektronik seperti AC, mini bar, safety box, dan
peralatan yang berada di hotel seperti lemari, pintu, shower, dan keran, hal ini
disebabkan peralatan-peralatan yang berada di hotel sudah lama dan hanya dilakukan
maintenance apabila peralatan sudah rusak. pelayanan dan hotel, hal ini disebabkan
karena di Holiday Inn terdapat proyek yang sedang berjalan dan menganggu
operasional hotel setiap harinya.
Adapun keluhan departemen lainnya antara lainnya seperti Incident, dan guest
incident pada Risk Management, Room Concern dan Hotel concern pada Sales &
Marketing Department, masalah wifi dan koneksi pada IT departement, masalah check
in dan check out pada Front Office, dan Masalah keterlambatan penyajian makanan
pada FB Department.
Keluhan tersebut juga terlihat lebih nyata saat auditor IHG untuk kawasan AMEA
Anup Pandhare check in pada 13 maret 2016 untuk melaksanakan standard evaluation
brand Holiday Inn Resort. Pada Detailed Non-Complimant Report-nya menyebutkan
bahwa pada proses check in Information on hotel facilities and services, must be
provided upon request, otherwise after the key has been issued. during check in process
on 13th march, Sunday at 1:08 pm staff at reception handed over the keys and completed
the check in process but did not direct further to the elevators until promted nor were
the hotel facilities were explained during encounter.
Dapat diketahui bahwa pada saat proses check in karyawan front office harus
8
menjelaskan tentang fasilitas hotel, namun hal tersebut tidak disampaikan oleh
karyawan tersebut. Maka dari itu terlihat bahwa karyawan kurang motivasi untuk
melaksanakan pekerjaannya. Selain itu Sebelum adanya isu kedatangan auditor,
karyawan front office sudah diberikan pelatihan-pelatihan seperti pemberian
pemahaman lebih dalam tentang standard operational procedure, pelatihan tentang
problem handling dan pelatihan tentang brand product, namun dengan pelatihan
tersebut masih terdapat beberapa kesalahan pada proses pelayanan. Jadi dapat ditarik
kesimpulan bahwa dari pernyataan tersebut bahwa masih terdapat kekurangan dalam
kinerja pada karyawan.
Atas dasar fenomena diatas maka penelitian ini bermaksud meneliti variabel yang
mempengaruhi kinerja karyawan dimana secara teoritis variabel pelatihan dan motivasi
kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Menurunnya kinerja karyawan Holiday
Inn perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak perusahaan untuk mengetahui
pengaruh pelatihan dan motivasi dalam peningkatan kinerja karyawan. Untuk itu
diperlukan suatu penelitian yang mendalam dengan mengambil masalah ”Pengaruh
Pelatihan dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja Karyawan Holiday Inn Resort Baruna
Bali”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang
menjadi pokok permasalahannya adalah :
1. Bagaimanakah pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja Holiday
9
Inn Resort Baruna Bali?
2. Seberapakah besar pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan Holiday Inn Resort Baruna Bali?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka adapun tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan Holiday Inn Resort Baruna Bali
2. Untuk mengetahui besar pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan Holiday Inn Resort Baruna Bali
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat dari penelitian yan berkaitan dengan pelatihan dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan Holiday Inn Resort Baruna Bali adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
Bagi mahasiswa penelitian ini sangat bermanfaat karena dengan melaksanakan
penelitian ini mahasiswa dapat menerapkan semua pengetahuan yang telah
didapatkan selama menempuh pelajaran di bangku kuliah khususnya pelajaran
yang sesuai dengan penelitian yang diteliti yaitu Manajemen Sumber Daya
Manusia atau Human Resources Management dalam organisasi.
2. Manfaat Praktis
Bagi Fakultas Pariwisata Universitas Udayana penelitian ini diharapkan sebagai
sumbangan karya ilmiah yang dapat memperkaya koleksi perpustakaan serta
mungkin dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian pada
10
bidang yang sama di masa yang akan datang yang dapat dijadikan sebagai salah
satu bahan pembanding Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
suatu masukan yang bermanfaat untuk membantu perusahaan dalam mengambil
langkah-langkah dengan tujuan meningkatkan kinerja Karyawan yaitu dengan cara
memberikan pelatihan yang tepat sehingga memotivasi Karyawan untuk dapat
bekerja lebih baik.
1.5 Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian laporan ini terdiri dari lima bab. Setiap bab merupakan satu
kesatuan sehingga memudahkan untuk memahami isi dari laporan ini. Adapun
sistematika penyajian tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, serta sistematika penyajian.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Pada bab ini berisi tentang talaah hasil penelitian sebelumnya dan deskripsi konsep
yang terdiri dari tinjauan tentang manajemen sumber daya manusia, Pelatihan,
motivasi, kinerja, Karyawan, tinjauan tentang hotel.
BAB 3 : Metode Penelitian
Berisi tentang lokasi, definisi operasional variabel (DOV), jenis dan sumber data,
teknik penentuan informan dan teknik analisis data.
BAB IV : Hasil Dan Pembahasan
Pada bab hasil dan pembahasan ini menguraikan tentang hasil penelitian yang
terdiri dari gambaran umum dan fasilitas Holiday Inn Resort Baruna Bali, struktur
11
organisasi Hotel, pembahasan terkait dengan masalah pelatihan dan motivasi
Karyawan pada Holiday Inn Resort Baruna Bali.
BAB V : Simpulan Dan Saran
Bab simpulan dan saran ini akan menguraikan tentang kesimpulan mengenai apa
yang diuraikan bab hasil dan pembahasan ini serta saran sebagai masukan yang
bersifat membangun baik bagi perusahaan yang diteliti serta untuk pembaca.
12
Download