PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMUNIKASI

advertisement
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT FASTFOOD INDONESIA Tbk.
(KFC CABANG DEMANG LEBAR DAUN) PALEMBANG
Syahyuni, *)
Tio Erdhiansyah Pratama
([email protected])
ABSTRACT.
This study is to determine the influence of Organizational Culture and
Communication on Employee Performance at PT.Fastfood Indonesia Tbk. (KFC
branch of Demang Lebar Daun) Palembang with a population of 59 employees,
and a sample of 59 people. The data collection technique is done through the
division of questionnaires and processed statistically with the method of multiple
aggression analysis with Y = a + b1 X1 + b2X2 + edan processed with SPSS 17
program. Validity of test results obtained rhitung> rtabel for each
itempernyataan and reliability testing of questionnaires obtained value of each
variabelyaitu 0757 for the variables X1, X2 0771's, as well as 0.765untuk variable
Y. This value describes the reliability values> 0.60, meaning that the value of The
research instrument is reliable and can be used as a measuring tool is analyzed
selanjutya. Data analysis of each variable obtained multiple linear regression
equation Y = 6.694 + 0.313 X1 + 0.732 X2 + e. Obtained Adjusted R Square
value of 0.410, which means X1 and X2 explain the effect on variable Y by 41%,
while the remaining 59% described other variables outside the study. From the
results of test calculations simultansebesar 21 166 with Ftabel of 3:16
yangartinya Fhitung> Ftabeldengan significant value of 0.005, which means that
organizational culture and komunikasisecara together have an effect
simultaneously to employee performance at KFC branch Lebar Daun demat
Palembang. From the resulting partial test each bebasberpengaruh significant
variables on the dependent variable, denganBudaya Organization has a
significance level of less than 0.05, so the hypothesis is accepted while variable
memilikisignifikansi Communication is also smaller than 0,005 studies that the
hypothesis is accepted.
Keywords: Organizational Culture, Communication, and Employee Performance
Karena sebaik apapun organisasi
A.PENDAHULUAN
Sumber
daya
manusia
merupakan aset yang mendukung
aktivitas dan tujuan perusahaan,
tanpa adanya peran dari sumber daya
manusia
semua
itu
tidak
akan
berjalan dengan baik. Sumber daya
*) Dosen FakultasEkonomi UTP
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
128
Jurnal Kompetitif
manusia
Universitas Tridinanti Palembang
merupakan
motor
lingkungannya.
Kepribadian
penggerak bagi kehidupan organisasi
seseorang tentunya akan terbentuk
yang mengatur dan menjalankan
pula
sarana dan prasarana yang ada dalam
sekitarnya.
organisasi. Selain itu, pada era
pembentukan
globalisasi saat ini, era dimana
karakter seseorang kearah yang lebih
kemajuan ilmu pengetahuan dan
positif dibutuhkan suatu norma yang
teknologi yang sangat pesat dan
menjadi dasar dan pedoman dalam
semakin
bertindak. Pada dasarnya seseorang
berkembang.Perubahan
oleh
keadaan
lingkungan
Untuk
mengarahkan
kepribadian
teknologi memberikan pengaruh bagi
yang
perusahaan
organisasi berusaha menentukan dan
untuk
lebih
berada
dalam
dan
sesuatu
kehidupan
meningkatkan kualitas sumber daya
membentuk
manusianya.
Menurut
Melayu
mengarahkan kepentingan bersama
(2014:250),
perencanaan
sumber
agar tujuan organisasi tercapai dan
dapat
daya manusia adalah merencanakan
tidak
tenaga kerja agar sesuai dengan
kepentingan
kebutuhan
dankinerja
tersebut. Sesuatu tersebut adalah
membantu
budaya
perusahaan
karyawandalam
terjadi
yang
benturan-benturan
dalam
dimana
organisasi
individu
berada
terwujudnya tujuan perusahaan. Oleh
seperti nilai keyakinan, anggapan
karena itu, dalam upaya mendukung
dan harapan.
terwujudnya
organisasi
Selain itu, salah satu hal yang
tersebut, diperlukan sumber daya
dilakukan oleh setiap manusia adalah
manusia yang berkualitas. Sumber
komunikasi. Manusia selain sebagai
daya
mahluk
yang
tujuan
berkualitas
cendrung
individual,
mereka
juga
memiliki kinerja yang lebih baik,
dikatakan sebagai mahluk sosial.
sehingga upaya peningkatan sumber
Hubungan antar individu dibutuhkan
daya manusia yang ada didalam
untuk
organisasi harus senantiasa dilakukan
kegiatan
dan dikembangkan agar menjadi
sendiri dalam melakukan interaksi.
sumber daya yang kompetitif.
Komunikasi mempunyai andil dalam
Dalam kehidupan sehari-hari
seseorang tidak akan terlepas dari
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
kelangsungan
hidup
dan
organisasi
manusia
itu
membangun lingkungan organisasi,
yang berdampak kepada membangun
129
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
budaya organisasi. Dengan adanya
perlu menerapkan budaya organisasi
komunikasi, segala informasi dapat
yang menjadi pedoman perusahaan
disampaikan secara langsung dan
yang
cepat. Oleh sebab itu, komunikasi
karyawan karena terjadi penurunan
sangat penting dan harus terjalin
kinerja karyawan. Hal ini juga
dengan baik, terutama dalam bidang
terlihat
pekerjaan
untuk
informasi
anatara
saling
bertukar
atasan
dan
bawahan maupun sesama karyawan
dalam
satu
perusahaan.
harus
dijalankan
dari
setiap
masih
kurangnya
kesadaran
karyawan
terhadap
kedisiplinan
dan
prilaku
dalam
bekerja.
Karena
Serta,
faktor
lain
komunikasi yang baik dan efektif
mempengaruhi
dapat membuat kinerja karyawan
komunikasi. Komunikasi yang terjadi
menjadi lebih baik.
haruslah efektif dimana pesan yang
PT. Fastfood Indonesia Tbk.
disampaikan
kinerja
yang
diantara
karyawan
(KFC Indonesia) adalah salah satu
dapat
perusahaan restoran makanan cepat
mempengaruhi kegiatan organisasi
saji terbaik di indonesia bahkan di
dan kinerja karyawan. Tetapi dalam
dunia yang masih bertahan dan
menjalankan
berjalan
kesuksesannya
organisasi yang efektif pada KFC
dengan
terus
Demang Lebar Daun Palembang,
menghadirkan
masih adanya perbedaan komunikasi
produk ke masyarakat. PT. Fastfood
antar karyawan dalam penyampaian
Indonesia (KFC Indonesia) sendiri
pesan dan perbedaan pandangan atau
memiliki 11 cabang yang berada di
pola
kota palembang. Dimana salah satu
Sehingga
cabangnya yang beralamat dijalan
terciptanya kinerja yang efektif dan
Demang
efisien antar bagian.
sampai
dengan
saat
berinovasi
ini,
dalam
Lebar
Daun
no
89
diterima
adalah
pikir
agar
komunikasi
yang
sering
menjadi
dapat
dalam
terjadi.
kendala
Palembang yang diresmikan pada
Berikut data karyawan PT
tanggal 21 januari 2011. Dari hasil
Fastfood Indonesia (KFC cabang
observasi
pada
PT.
Demang Lebar Daun) Palembang
Indonesia
Tbk.
(KFC
Fastfood
cabang
berdasarkan jabatan dan bagian :
Demang Lebar Daun) Palembang,
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
130
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
Tabel 1
Jumlah Karyawan
No.
Jabatan
Jumlah Karyawan
1.
Restaurant General Manager
1
2.
Assistant Restaurant General Manager
2
3.
Shift Supervisor/Shift Leader
2
4.
All Star
30
5.
Star CSTM/Star FSTM/Star HD
22
6.
Crew
2
Total
59
Sumber : PT. Fastfood Indonesia Tbk. KFC cabang Demang Lebar Daun
Palembang, 201
Mengingat
pentingnya
terhadap Kinerja karyawan
serta
pada PT. Fastfood Indonesia
didukung oleh komunikasi yang baik
Tbk. (KFC cabang Demang
agar terciptanya kinerja karyawan
Lebar Daun Palembang) ?
yang maksimal, maka untuk meneliti
2. Apakah Budaya organisasi
budaya organisasi dan komunikasi
berpengaruh terhadap Kinerja
untuk meningkatkan kinerja yang ada
karyawan pada PT. Fastfood
pada KFC cabang Demang Lebar
Indonesia Tbk. (KFC cabang
Daun
Demang
budaya
dalam
organisasi
Palembang,
adapun
3. Apakah
hasil
Daun
Palembang) ?
Perumusan Masalah
Dari
Lebar
identifikasi
masalah tersebut, permasalahan yang
dapat dirumuskan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Budaya organisasi
Komunikasi
berpengaruh terhadap Kinerja
karyawan pada PT. Fastfood
Indonesia Tbk. (KFC cabang
Demang
Lebar
Daun
Palembang) ?
dan Komunikasi berpengaruh
secara
bersama-sama
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
131
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
Adapun tujuan yang ingin dicapai
pada filsafat positivisme, metode ini
dalam penelitian ini adalah untuk
sebagai
mengetahui,
karena
menganalisis
dan
membuktikan :
telah
ilmiah/scientific
memenuhi
kaidah-
kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,
1. Pengaruh Budaya organisasi
dan
metode
Komunikasi
bersama-sama
secara
terhadap
Kinerja karyawan pada PT.
Fastfood
Indonesia
Tbk.
(KFC cabang Demang Lebar
obyektif,
dansistematis,
2. Pengaruh Budaya organisasi
terhadap Kinerja karyawan
pada PT. Fastfood Indonesia
Tbk. (KFC cabang Demang
metodediscovery,
rasional
juga
disebut
karena
dengan
metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru,
metode
ini
disebut
data
metode
penelitian
berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.
3.5
Variabel
dan
Definisi
Operasional
1. Variabel Penelitian
Lebar Daun Palembang).
Komunikasi
terhadap Kinerja karyawan
pada PT. Fastfood Indonesia
Tbk. (KFC cabang Demang
Lebar Daun Palembang).
B. METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2014:38),
variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan
oleh
peneliti
dipelajari
sehingga
informasi
tentang
kemudian
ditarik
hal
untuk
diperoleh
tersebut,
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini ada 2 jenis
1.Rancangan Penelitian
Metode
bisa
kuantitatifkarena
Daun Palembang).
3. Pengaruh
terukur,
variabel yang diteliti yaitu variabel
yang
digunakan
independen dan variabel dependen.
dalam penelitian ini adalah metode
Menurut Sugiyono (2014:39),
penelitian
kuantitatif.
Menurut
Variabel dependen sering disebut
Sugiyono
(2014:7),
metode
sebagai variabel output, kriteria,
yang
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia
penelitian
sering
kuantitatif
disebut
prositivistik
atau
sebagai
karena
metode
berlandaskan
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
sering
disebut
sebagai
variabel
terikat. Variabel terikat merupakan
132
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
variabel yang dipengaruhi atau yang
operasional.
menjadi
karakteristik
akibat,
karena
adanya
Berdasarkan
yang
diamati
yang
variabel bebas. Variabel dependen
memungkinkan
peneliti
untuk
atau terikat dalam penelitian ini
melakukan
observasi
atau
adalah Kinerja.
pengukuran secara cermat terhadap
2.Definisi Operasional
suatu objek atau fenomena (Alimul
Defenisi operasional adalah
Hidayat, 2007)
mendifinisikan
variabel
secara
Tabel 2
Variabel dan Definisi Operasional
VARIABEL
DEFINISI
INDIKATOR
OPERASIONAL
Budaya
budaya
organisasi
Organisasi
merupakan
(X1)
kesepakatan perilaku
1.
Inovasi
karyawan
pengambilan resiko
karyawan
didalam
organisasi
yang
2. Kecermatan pegawai, analisis,
perhatian yang mendetail
3. Perhatian
manajemen pada
digambarkan dengan
hasil,
selalu
mencapai hasil
berusaha
menciptakan
kesalahan, perhatian
terfokus kepada hasil
kepentingan
karyawan,
kreatif,
dan
akurat
menjalankan
tugas.
Fattah (2014:49)
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
teknik,
dan
proses
4. Keputusan manajemen, dampak
efisiensi, bebas dari
dan
dan
terhadap karyawan
5. Kegiatan
kerja,
organisasi
kegiatan kerja
6. Keagresifan
dan
kompetitif
karyawan, bukan santai
7. Kegiatan
menekankan
organisasi
pada
stabilitas
kerja. Fattah (2014:49-50)
133
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
Komunikasi
Karakteristik
1. Bijaksana dan kesopanan
(X2)
kompetensi
2. Penerimaan umpan balik
komunikasi sebagai
3. Berbagi informasi
kemampuan
umum
yang esensial untuk
4. Memberikan informasi tugas
menjalankan
5. Mengurangi
pekerjaan, tetapi
ketidakpastian
tugas
yang tidak memadai
untuk menghasilkan
Sriussadaporn-Charoenngam,
tingkat
Nongluck dab Fredric M Jabin
efektivitas
yang unggul dalam
(dalam Yussi Rapareni, 2013)
komunikasi.
SriussadapornCharoenngam,
Nongluck
dab
Fredric M Jabin
(dalam
Yussi
Rapareni, 2013)
Kinerja
kinerja adalah hasil
1. Tujuan
(Y)
kerja atau prestasi
2. Standar
kerja. Bukan hanya
3. Umpan balik
hasil
4. Alat atau sarana
kerja,
tetapi
termasuk bagaimana
5. Kompetensi
proses
6. Motif
pekerjaan
berlangsung, tentang
7. Peluang. Wibowo (2014:87-88)
melakukan pekerjaan
dan
hasil
dicapai
pekerjaan
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
yang
dari
tersebut,
134
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
tentang
apa
yang
dikerjakan
dan
bagaimana
cara
mengerjakannya.
Wibowo (2014:7)
Sumber : Hasil kajian peneliti, 2016
1.Analisis Regresi linier berganda
Menurut Siregar (2013:301),
analisis
regresi
merupakan
linier
berganda
pengembangan
keterangan :
Y
X1
melakukan
prediksi
permintaan dimasa yang akan datang
variabel
terikat
: Nilai variabel bebas (budaya
organisasi)
sama alat yang dapat digunakan
untuk
Nilai
(kinerja)
dari
regresi linier sederhana, yaitu sama-
:
X2
:
Nilai
variabel
bebas
(komunikasi)
berdasarkan data masa lalu atau
untuk mengetahui pengaruh satu atau
lebih variabel bebas (independent)
terhadap
satu
variabel
a
b1,b2 : Koefisien regresi
terikat
e
(dependent).
Perbedaan penerapan metode
variabel bebas (independent) yang
digunakan.Penerapan metode regresi
jumlah
variabel
bebas
(independent) yang digunakan lebih
dari satu yang memengaruhi satu
variabel terikat (dependent). Menurut
Siregar (2013:301), rumus regresi
linier berganda untuk dua variabel
bebas adalah sebagai berikut :
: Faktor lain
2.Analisis Koefisien Korelasi
ini hanya terletak pada jumlah
berganda
: Nilai konstanta.
Menurut Siregar (2013:251),
analisis koefisien korelasi
adalah
bilangan yang menyatakan kekuatan
hubungan antara dua variabel atau
juga dapat menentukan arah dari
kedua variabel. Menurut Siregar
(2013 : 251) nilai korelasi (r) = (-1 <
0 < 1). Untuk kekuatan hubungan,
nilai
koefisien
korelasi
berada
diantara -1 sampai 1, sedangkan
Y = a + b1 X1 + b2 X2+e
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
135
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
untuk arah dinyatakan dalam bentuk
koefisien determinasi dapat dilihat
positif (+) dan negatif (-).
pada nilai Adjusted R Square.
1. nilai r = -1 korelasi negatif
sempurna,
artinya
terjadi
4.
Uji Statistik F (Uji secara
Simultan)
hubungan bertolak belakang
Menurut Kuncoro (2011 :
antara variabel X dan variabel
106), uji statistik F pada dasarnya
Y. Jika variabel X naik, maka
menunjukkan apakah semua variabel
variabel Y turun.
bebas yang dimasukkan dalam model
2. nilai r = 1 korelasi positif
sempurna,
artinya
terjadi
mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
hubungan searah variabel X
terikat. Hipotesis uraiannya adalah
dan variabel Y. Jika variabel
sebagai berikut :
X naik, maka variabel Y naik.
3.Analisis Koefisien Determinasi
Menurut Siregar (2013 : 252),
koefisien determinasi (KD) adalah
angka
yang
digunakan
menyatakan
untuk
atau
mengetahui
kontribusi atau sumbangan yang
diberikan oleh sebuah variabel atau
lebih X (bebas) terhadap variabel Y
(terikat).
Dasar
pengambilan
keputusannya adalah seberapa besar
nilai kontribusi atau sumbangan yang
diberikan oleh sebuah variabel atau
lebih X (bebas) terhadap variabel Y
(terikat). Oleh karena itu, untuk
mengetahui besar pengaruh variabel
independent
terhadap
variabel
dependent. Pada penelitian ini nilai
1. Formulasi HO Dan H1
a) H0 : b1,b2 = 0, artinya tidak
ada
pengaruh
variabel
Pengaruh Budaya organisasi
dan
Komunikasi
bersama-sama
secara
terhadap
Kinerja karyawan pada PT.
Fastfood
Indonesia
Tbk.
(KFC cabang Demang Lebar
Daun Palembang).
b) H1 : b1,b2 ≠ 0, artinya ada
pengaruh Pengaruh Budaya
organisasi dan Komunikasi
secara
bersama-sama
terhadap Kinerja karyawan
pada PT. Fastfood Indonesia
Tbk. (KFC cabang Demang
Lebar Daun Palembang).
2. variabel Menentukan level of
signifikan ( α ) = 0,05
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
136
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
3. Karakteristik pengujian :
Ho
diterima
apabila
3. Karakteristik pengujian :
F
signifikan >0,05
Ho
ditolak
diterima
apabila
t
apabila
t
signifikan > 0,05
apabila
F
signifikan < 0,05
4. Kesimpulan menerima atau
Ho
ditolak
signifikan < 0,05
4. Kesimpulan menerima atau
menolak HO
5.
Ho
Uji Statistik t (Uji secara
Parsial)
menolak HO
Uji 2 hipotesis uraiannya adalah
Menurut Kuncoro (2011 :
sebagai berikut :
105), uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan
seberapa
pengaruh
variabel
secara
satu
jauh
penjelas
individual
dalam
menerangkan variasi variabel terikat.
1. Formulasi HO Dan H1
a) Ho : b2 = 0,artinya tidak
adanya
pengaruh
variabel
Komunikasi terhadap Kinerja
1. Formulasi HO Dan H1
Karyawan pada PT. Fastfood
a) Ho : b1 = 0, artinya tidak
Indonesia Tbk. (KFC cabang
adanya
pengaruh
variabel
Budaya organisasi terhadap
Kinerja karyawan pada PT.
Fastfood
Indonesia
Tbk.
Demang
Lebar
Daun
Palembang).
b) H1 : b2 ≠ 0, artinya terdapat
pengaruh
(KFC cabang Demang Lebar
variabelKomunikasi terhadap
Daun Palembang).
Kinerja Karyawan pada PT.
b) H1 : b1 ≠ 0, artinya terdapat
pengaruh
variabel
Budaya
organisasi terhadap Kinerja
karyawan pada PT. Fastfood
Indonesia Tbk. (KFC cabang
Demang
Lebar
Daun
level
of
Indonesia
Tbk.
(KFC cabang Demang Lebar
Daun Palembang).
2. Menentukan
level
of
signifikan (α ) = 0,05
3. Karakteristik pengujian :
Ho
Palembang).
2. Menentukan
Fastfood
diterima
apabila
t
signifikan > 0,05
signifikan (α ) = 0,05
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
137
Jurnal Kompetitif
Ho
Universitas Tridinanti Palembang
ditolak
apabila
t
signifikan < 0,05
1. Ada pengaruh yang signifikan
secara simultan antara Budaya
4. Kesimpulan menerima atau
menolak HO
Organisasi
dan
Komunikasi
terhadap Kinerja.Dari analisis
C. HASIL PENELITIAN DAN
regresi linier berganda, diperoleh
PEMBAHASAN
nilai persamaan Y = 6.694 +
Dari hasil uji coba instrumen
menjelaskan dalam uji validitas dan
reliabilitas
semua
instrumen
penelitian variabel Budaya Organisai
(X1), Komunikasi (X2) dan kinerja
(Y) sudah valid dan reliabel. Dimana
dalam
hasil
uji
validitas
bahwa
instrumen
variabel
Budaya
menunjukkan
penelitian
Organisasi (X1), Komunikasi (X2)
dan kinerja (Y) semua nilai rhitung>
rtabel
yang
artinya
instrumen
penelitian dapat dikatakan valid.
Selanjutnya,
reliabilitas
dalam
hasil
menunjukkan
uji
bahwa
instrumen penelitian variabel Budaya
Organisasi (X1), Komunikasi (X2)
dan
kinerja
(Y)
semua
nilai
reliabilitas (r11) > 0,60 yang artinya
instrumen penelitian sudah reliabel.
1. Hasil Analisis Data dan Uji
Hipotesis
antara
Variabel
0.313
X1
+
0.732
menjelaskan (a = 6.694) kinerja,
jika
tanpa
adanya
dan X2 = 0), maka variabel
Kinerja
(Y)
Koefisien
hanya
regresi
besaran
penambahan tingkat kinerja (Y)
untuk
setiap
pertambahan
budaya
organisasi
(X1)
dan
komunikasi (X2).
2. Dari analisis koefisien korelasi
menunjukkan
antara
nilai
variabel
hubungan
Budaya
Organisasi (X1) terhadap Kinerja
(Y) sebesar 0.330 maksudnya
terjadi hubungan yang lemah
antara
Budaya
Organisasi
terhadap kinerja, dan variabel
Komunikasi terhadap Kinerja
(Y)
sebesar
yang
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
berganda
mengindikasikan
Komunikasi
Kinerja (Y)
6.694.
sebesar b1 = 0.313, b2 = 0.732
maksudnyaterjadi
terhadap
Budaya
Organisasi dan Komunikasi (X1
Budaya Organisasi (X1) dan
(X2)
X2
kuat
antara
0.603.
hubungan
variabel
Komunikasi terhadap Kinerja.
138
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
Hubungan
Budaya
meliahat tabel Fdengan nilai
Organisasi (X1) dan Komunikasi
signifikan 0.05 (df1 =k – 1 =
(X2) terhadap Kinerja (Y) dapat
3 – 1 = 2 dan df2 = n – k =
dilihat pada tingkat korelasi dan
56) maka nilai Fhitung = 21.166
kekuatan hubungan pada tabel
> Ftabel
3.4 pada bab III halaman 38.
sebesar 0.000a dan nilai α
3. Dari
antara
analisis
koefisien
2
=
3.16, nilai signifikan
sebesar
0.05,
maka
a
nilai
< α =
determinasi (R ) menjelaskan
signifikan = 0.000
nilai Adjusted R2 sebesar 0.410
0.05. Maka H0 ditolak dan
yang artinya Budaya Organisasi
H1 diterima, artinya Budaya
(X1)
dan
memberikan
Komunikasi
(X2)
Organisasi
(X1)
sumbangan
atau
Komunikasi
dan
(X2)
kontribusi yaitu sebesar 41%
berpengaruh secara bersama
terhadap kinerja (Y) pada PT.
– sama terhadap Kinerja (Y)
Fastfood Indonesia Tbk. KFC
pada KFC cabang Demang
(cabang Demang Lebar Daun)
Lebar Daun Palembang.
Palembang. Sedangkan sisanya
59%
dipengaruhi
kemampuan,
oleh
motivasi,
dan
lingkungan yang tidak diteliti.
2. Hasil uji Hipotesis Simultan (Uji
F)
antara
Variabel
Budaya
Organisasi
(X1)
dan
Komunikasi
(X2)
terhadap
Kinerja (Y)
1. Dari hasil perhitungan uji F,
menjelaskan
nilai
Fhitung
sebesar 21.166 dengan nilai
Ftabel sebesar 3.16 maka, nilai
Fhitung = 21.166 > Ftabel = 3.16.
Nilai
diperoleh
dengan
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
3 Hasil Uji Hipotesis Parsial
(Uji
T)
antara
Organisasi
(X1)
Budaya
dan
Komunikasi (X2) terhadap
Kinerja (Y)
1. Hasil dari (uji t) variabel
Budaya
Organisasi
(X1)
diperoleh nilai thitung sebesar
2.562
dengan
nilai
ttabelsebesar 1,672 diperoleh
dengan melihat tabel t (α =
0.05)(n – 2 = 57), maka nilai
thitung = 2.562 > ttabel 1.672.
Dengan
signifikan
sebesar
0.013 dan niali α sebesar
0.05. Maka H0 ditolak dan
139
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
H1 diterima, artinya terdapat
dibandingkan dengan variabel
pengaruh signifikan antara
Budaya Organisasi (X1) yang
variabel Budaya Organisasi
tidakberpengaruh
(X1) terhadap Kinerja (Y)
terhadap
Kinerja
(Y),
pada PT. Fastfood Indonesia
dikarenakan masih
adanya
Tbk. KFC cabang Demang
faktorlain yang menyebabkan
Lebar Daun Palembang.
tidak adanya pengaruh yang
2. Hasil dari (uji t) variabel
signifikan
signifikan
antara
Budaya
Komunikasi (X2) diperoleh
Organisasi dan Kinerja pada
nilai thitung
sebesar 5.626
PT. Fastfood Indonesia Tbk.
dengan nilai ttabel sebesar
KFC cabang Demang Lebar
1,672
Daun
diperoleh
dengan
Palembang
salah
motivasi,
karena
melihat tabel t (α = 0.05)(n –
satunya
2 = 57), maka nilai thitung =
karyawan juga membentuk
5.626> ttabel 1.672. Dengan
budaya
tersendiri
signifikan sebesar 0.000 dan
budaya
perusahaan.
niali α sebesar 0.05. Maka H0
karena
ditolak
dan
diterima,
perusahaan
artinya
terdapat
pengaruh
karyawan atau sejauh mana
signifikan
H1
antara
variabel
perusahaan
(X2)
terhadap
karyawan
Komunikasi
Kinerja
itu
(Y)
pada
PT.
didalam
Oleh
bagaimana
memandang
memperhatikan
dan
perusahaan
bagaimana
memandang
Fastfood Indonesia Tbk. KFC
sumber daya manusia yang
cabang Demang Lebar Daun
ada diperusahaan sebagai aset
Palembang.
yang
Dari hasil uji hipotesis
secara parsial uji (uji t) diatas
dapat
dinyatakan
bahwa
variabel
Komunikasi
(X2)
memiliki
pengaruh
yang
paling
variabel
signifikan
terhadap
Kinerja
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
(Y)
mendukung
dan
tujuan
aktivitas
perusahaan
tersebut
D. SIMPULAN DAN SARAN
1.Simpulan
1. Budaya
Organisasi
berpengaruh secara positif
dan
signifikan
terhadap
140
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
Kinerja Karyawan, hal ini
pengaruh yang lebih besar
dapat dilihat dari nilai uji
terhadap Kinerja Karyawan
parsial
dibandingkan
Budaya
sebesar
Organisasi
2.562
dengan
variabel
Budaya Organisasi (X1).
signifikan 0.013 yang artinya
4. Darihasil penelitian pada PT.
signifikan terhadap Budaya
Fastfood Indonesia Tbk. KFC
Organisasi
karena
nilai
cabang
signifikan
<0.05
yang
Daun) Palembang, variabel
menyatakan
hipotesis
diterima.
(Demang
Budaya
Organisasi
Komunikasi
2. Dari hasil penelitian pada PT.
secara
dan
Berpengaruh
–
bersama
Fastfood Indonesia Tbk. KFC
mempengaruhi
(cabang
Daun)
Lebar
Kinerja
Demang
Lebar
Karyawan
Palembang
bahwa
dilihat dari uji F menjelaskan
Komunikasi
nilai Fhitung sebesar 21.166
variabel
berpengaruh
positif
hal
sama
ini
dapat
dan
dengan nilai Ftabel sebesar
signifikan terhadap Kinerja.
3.16 yang artinya dengan
Pengaruh Komunikasi dengan
nilai signifikan (α) 0.000<
uji
0.05
parsial
nilaisebesar
diperoleh
5.626
dengan
menyatakan
bahwa
hipotesis diterima.
signifikan 0.000 yang artinya
5. Diperoleh nilai Adjusted R
signifikan terhadap Kinerja
Square sebesar 0.410, yang
Karyawan
nilai
berarti
yang
Organisasi dan Komunikasi
karena
signifikan
<
0.05
menyatakan
hipotesis
diterima.
parsial)
variabel
menjelaskan
Budaya
pengaruh
terhadap Kinerja Karyawan
3. Berdasarkan perhitungan uji t
(uji
variabel
dari
independen
kedua
yaitu
sebesar 41%, sedangkan 59%
dijelaskan variabel lain diluar
penelitian.
Budaya Organisasi (X1) dan
Komunikasi (X2), variabel
Komunikasi (X2) memiliki
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
141
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
dilanjutkan
2. Saran
dengan
Adapun saran – saran yang dapat
mengembangkan faktor lain
diberikan sehubungan dengan hasil
yang dapat mempengaruhi
penelitian ini adalah sebagai berikut :
kinerja.
1. Berdasarkan hasil penelitian,
Budaya
Organisasi
Komunikasi
Karena
hasil
penelitian ini menunjukkan
dan
masih
mempunyai
lainnya
terdapat
variabel
yang
dapat
pengaruh terhadap Kinerja
mempengaruhi kinerja seperti
Karyawan pada PT. Fastfood
kemampuan, motivasi, dan
Indonesia Tbk. KFC (cabang
lingkungan yang tidak diteliti.
Demang
Lebar
Daun)
Palembang. Terlebih untuk
variabel Komunikasi. Hal ini
berarti
perusahaan
menjaga
interaksi
harus
sesama
karyawan ataupun karyawan
dengan
atasan
agar
perusahaan memperoleh hasil
yang
maksimal
meningkatnya
yang
dari
komunikasi
berdampak
kepada
Kinerja.
2. Demikian
Budaya
pula
dengan
Organisasi
yang
cukup baik namun perlu di
tingkatkan
lagi,
dan
dijalankan
terutama
mengatasi
dalam
konflik
yang
bisa
terjadi
kemungkinan
DAFTAR RUJUKAN
Fattah,
Hussein, 2014, Perilaku
Pemimpin
dan
Kinerja
Pegawai
(Budaya
Organisasi,Efikasi Diri, dan
Kepuasan Kerja. Elmartera :
Jogyakarta.
Hasibuan, S.P. Malayu. 2014.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
http://sepatanpaper.blogspot.co.id/2
009/04/pengaruh-komunikasiorganisasi-terhadap.html
Kamsrin Sa’i, dkk., 2015, Pedoman
Penulisan Skripsi dan Laporan
Akhir,
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Tridinanti
:
Palembang.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013.
Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
didalam perusahaan.
3. Bagi
hasil
peneliti
selanjutnya,
penelitian ini
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
dapat
Purwanto, Joko. 2010, Komunikasi
Bisnis, Edisi keempat., Erlangga :
Jakarta
142
Jurnal Kompetitif
Universitas Tridinanti Palembang
Siregar, Syofian. 2014. Metode
Penelitian
Kuantitatif
Dilengkapi
Dengan
Perbandingan
Perhitungan
Manual & SPSS. Jakarta :
Kencana Prenadamedia Group.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D. Bandung : CV. Alfabeta.
Sedarmayanti. 2014. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia,
Reformasi
Birokrasi
dan
Manajemen
Negeri
Sipil.
Bandung : PT Refika Aditama.
Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja.
Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Yussi Rapareni, Analisis Pengaruh
Kompetensi
Komunikasi,
Kecerdasan Emosional, dan
Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja
Karyawan
Radio
Republik
Indonesia
Palembang, Jurnal Ekonomi
dan
Informasi
Akuntansi
(Jenius), Januari, 2013, Hal. 39
– 40
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
143
Jurnal Kompetitif
Vol.6 No. 1 Ed. Januari - Juli 2017
Universitas Tridinanti Palembang
144
Download