AKSes for Trust

advertisement
AK S e s f o r Tr u s t
Annual Report 2009
“Kami yakin, keterbukaan dapat
meningkatkan kepercayaan...”
A K S e s f o r Tr u s t
Setelah teruji mampu melewati masa krisis, KSEI
sebagai Self Regulatory Organization membuat para
investor yakin akan kinerja KSEI. Tetapi sebagai
Kustodian sentral yang memiliki Visi berdaya saing di
tingkat regional tentunya KSEI tidak berhenti dan puas
pada pembuktian itu saja.
KSEI yang memiliki nilai inti perusahaan
(Integrity, Excellence, Continual Development dan
Togetherness) terus meningkatkan layanannya yang
inovatif dan efisien sesuai perkembangan pasar
regional.
Memberikan keterbukaan informasi yang dapat
diakses dengan mudah oleh para investor adalah
salah satunya. KSEI yakin dengan memberikan
keterbukaan melalui Fasilitas AKSes, maka akan
tercipta kepercayaan bagi para investor.
Having tested through the crisis, as the Self Regulatory Organizations,
KSEI make sure investors about KSEI performance. But as a Central
Securities Depository which has a Vision of regional competitiveness,
KSEI certainly did not stop and satisfied on the evidence alone.
KSEI who have company’s core values (Integrity, Excellence, Continual
Development and Togetherness) continue to improve services efficient
innovative and appropriate development of the regional market.
Provide disclosure of information that can be accessed easily by the
investors is one of them. KSEI sure to provide transparency with AKSes
Facility, a good confidence for investors.
Daftar Isi
Contents
Misi, Visi & Nilai Inti Perusahaan
Mission, Vision & Core Values
2
Sekilas KSEI
KSEI in Brief
4
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
6
Perjalanan 2009
2009 Journey
8
Sambutan Dewan Komisaris
Message from the Board of Commisioners
10
Laporan Direksi
Director’s Report
14
Laporan Usaha
Business Report
a. Jasa KSEI
KSEI Services
b. Pengembangan Teknologi dan Produk
Technology and Product Development
22
24
32
c. Sumber Daya Manusia
Human Resources
d. Kepuasan Pemakai Jasa
Customer Satisfaction
e. Pengembangan Pasar Modal dan Kegiatan Sosial
Capital Market Development and Social Activities
40
45
50
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
56
Diskusi dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
67
Struktur Organisasi
Organization Structure
75
Tanggung Jawab Laporan Tahunan
Responsibility for the Annual Report
76
Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan
Independent Auditor’s Report and Financial Statements
77
Misi Mission
Berperan aktif dalam mewujudkan pasar modal
Indonesia yang berdaya saing global dengan:
• Menyediakan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian
transaksi Efek yang wajar, aman, akurat, teratur, tepat
waktu dan berorientasi pada kebutuhan pemakai jasa
dan standar internasional.
• Menjadi mitra terpercaya yang senantiasa memberi
nilai tambah bagi pemakai jasa.
To take an active role in supporting the actualization of a globally competitive Indonesian capital
market by:
• Providing fair, secured, accurate, orderly and timely central depository services and Securities
transaction settlement with services and oriented on customers needs and international standards.
• Becoming a reliable partner that always delivers added-value to the customers.
Visi Vision
Menjadi Kustodian sentral yang andal dan berdaya
saing di tingkat regional. Andal dalam arti mampu
memberikan layanan jasa yang wajar, aman, akurat,
teratur dan tepat waktu. Untuk mampu berdaya saing
di tingkat regional, KSEI akan berusaha memberikan
layanan yang inovatif dan efisien sesuai perkembangan
pasar regional dan kebutuhan para pemakai jasa.
To become a reliable Central Securities Depository with a regional competitiveness. Reliable means
that KSEI is able to deliver fair, secure, accurate, orderly and timely services. To be competitive in the
regional level, KSEI exerts to provide innovative and efficient services that suit to the regional market
development and customer’s needs.
AKSes for Trust
Nilai Inti Core Values
Setiap perusahaan harus memiliki nilai-nilai
perusahaan yang menggambarkan sikap moral
perusahaan dalam menjalankan usahanya.
Untuk mencapai Misi dan Visi perusahaan,
KSEI memiliki nilai-nilai utama yang meliputi:
Every company must hold on to their own
corporate values that reflect the moral stance
of the company in running their business. To
achieve the Mission and Vision of the company,
KSEI maintains the following core values:
1. Integrity, menunjukkan integritas dalam
interaksi bisnis maupun pribadi, yang
didukung dengan bertindak jujur, amanah
serta profesional.
1. Integrity, reflecting integrity in business and
personal interaction, through honest, trustful
and professional actions.
2. Excellence, berdedikasi untuk mencapai
kesempurnaaan kinerja perusahaan dan
individu. Setiap pribadi yang bekerja di
KSEI diharapkan senantiasa berdedikasi
untuk mencapai hasil terbaik, kompeten
menjalankan tugas dan tanggung jawab
profesi serta mengutamakan kebutuhan
pemakai jasa.
3. Continual Development, mewujudkan
pengembangan yang berkesinambungan
melalui proses pembelajaran yang
berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan
berperilaku antusias untuk menjadi
lebih baik, belajar secara mandiri dan
berkesinambungan serta mengelola dan
berbagi pengetahuan.
4. Togetherness, mewujudkan kebersamaan
untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Hal
ini dilakukan dengan menempatkan tujuan
perusahaan di atas kepentingan individu
kelompok, mendukung keputusan bersama,
menghargai orang lain, peduli terhadap
orang lain dan percaya kepada orang lain.
2. Excellence, dedicated to excellence in
the performance of the company and as
an individual. Every individual working at
KSEI is expected to achieve the best, to be
competent in fulfilling his/her duty and be
professionally accountable to serve the serve
the customers’ needs.
3. Continual Development, to achieve
sustainable development through continuous
learning. Oriented towards self-improvement,
continual independent learning as well as
managing and sharing knowledge are the
key elements.
4. Togetherness, to reach harmony in fulfilling
the company’s purpose. Mutual accord is
upheld to put forward the company’s interest
above personal interest, in which all KSEI
staffs are expected to endorse the collective
decision and respect and trust as well as
care for others.
Sekilas KSEI
KSEI in Brief
Dengan semangat ‘AKSes for Trust’, kami memberikan
keterbukaan dan kemudahan akses informasi sehingga
kepercayaan investor terhadap kinerja KSEI khususnya
semakin meningkat dan mendorong pasar modal Indonesia
semakin kredibel.
In the spirit of ‘AKSes for Trust’, we provide transparency and easy access to information so that investor
confidence in the KSEI’s performance in particular may increase and to encourage a more credible Indonesian
capital market.
Access for Trust
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang
didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1997
merupakan salah satu Self Regulatory Organization
(SRO) di pasar modal Indonesia, selain PT Bursa Efek
Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia.
Sampai 30 Desember 2009, Saham KSEI dimiliki
oleh 29 Perusahaan Efek (31,5%), 9 Bank Kustodian
(36%), 4 Biro Administrasi Efek (4%), PT Bursa
Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (27,5%) serta Treasury Stock (1%). Sesuai
dengan fungsinya sebagai Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia, KSEI
menyelenggarakan sentralisasi penyimpanan
Efek serta pencatatan aktivitas dan penyelesaian
transaksi Efek yang teratur, wajar dan efisien dengan
menggunakan sistem penyimpanan dan penyelesaian
transaksi berteknologi tinggi bernama The Central
Depository and Book Entry Settlement System
(C-BEST).
Situasi pasar modal yang kurang bergairah akibat
terjadinya krisis keuangan global tidak menyurutkan
langkah dan semangat KSEI untuk terus memperbaiki
layanannya. Salah satunya adalah dengan
mengembangkan layanan dan infrastruktur teknologi
informasi yang diharapkan dapat menunjang dinamika
pasar modal Indonesia. Di pertengahan tahun 2009,
KSEI telah mengimplementasikan Fasilitas AKSes
(Acuan Kepemilikan Sekuritas), dulu bernama Fasilitas
Investor Area, yaitu sarana informasi secara online
atas portofolio investasi berupa Efek atau Sekuritas
yang disimpan dalam Sub Rekening Efek di KSEI.
Fasilitas AKSes merupakan langkah awal
implementasi Identitas Tunggal (Single Investor
Identity) bagi investor dalam seluruh aktivitas di pasar
modal Indonesia, mulai dari melakukan transaksi di
bursa, proses kliring hingga penyelesaian transaksi
di KSEI. Fasilitas ini merupakan salah satu bentuk
komitmen KSEI untuk memberikan kepastian
berinvestasi yang aman, nyaman dan transparan
serta meningkatkan kepercayaan investor untuk
berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Berbagai terobosan yang dilakukan KSEI secara
berkesinambungan menjadikan fasilitas dan layanan
jasa KSEI dapat disejajarkan dengan kustodian lain
di dunia. Kini, tak hanya instrumen pasar modal tetapi
juga beberapa instrumen pasar uang dapat disimpan
di KSEI. Total Efek yang tercatat di C-BEST hingga
akhir tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 6,91%
jika dibandingkan dengan data per Desember 2008.
Sampai dengan akhir tahun 2009, nilai keseluruhan
Efek yang tercatat di C-BEST mencapai Rp 1.276,43
triliun yang terdiri dari 434 Saham, 208 Obligasi
Korporasi, 43 Medium Term Notes, 41 Waran,
38 Obligasi Pemerintah, 28 Sukuk, 11 Sertifikat Bank
Indonesia, 10 Reksa Dana, 3 Surat Berharga Syariah
Negara, 2 Efek Beragun Aset serta masing-masing
1 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan
1 Promissory Notes.
KSEI meyakini bahwa kepercayaan harus ditunjang
oleh infrastruktur yang baik dan andal. Dengan
semangat ‘AKSes for Trust’, kami memberikan
keterbukaan dan kemudahan akses informasi
sehingga kepercayaan investor terhadap kinerja KSEI
khususnya semakin meningkat dan mendorong pasar
modal Indonesia semakin kredibel.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), founded
in Jakarta on 23 December 1997, is one of the Self
Regulatory Organization (SRO) in addition to
PT Bursa Efek Indonesia and PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia. As far as 30 December 2009, Shares
of KSEI were owned by 29 Securities Companies
(31.5%), 9 Custodian Banks (36%), 4 Registars (4%),
PT Bursa Efek Indonesia and PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (27.5%) and Treasury Stock (1%).
In accordance with its function as a Central Securities
Depository Institution in Indonesian capital market,
KSEI provides orderly, fair and efficient centralized
Securities depository and keeps the record of
Securities activities and transaction settlements by
applying state of the art technology of depository and
transaction settlements system namely The Central
Depository and Book Entry Settlement System
(C-BEST).
The capital market situation that was a bit weakened
as a result of the global financial crisis did not
hinder KSEI steps and spirit to continuously improve
its services. One of which is to develop services
and information technology infrastructure which is
expected to support the dynamics of Indonesian
capital market. In the middle of 2009, KSEI
implemented AKSes Facility (Securities Ownership
Reference), previously named Investor Area Facility,
that is a mean of online information of the investment
portfolio in the form of Securities deposited in the Sub
Securities Account at KSEI. AKses Facility is the first
step in implementing the Single Investor Identity for
investors in all of their activities in Indonesian capital
market, starting from doing transaction at the stock
exchange, clearing process up to the transaction
settlements at KSEI. This facility is one of KSEI
commitments to giving certainty to a safe, convenient
and transparent investment and improving investor
confidence to invest in the Indonesian capital market.
Continuous breakthroughs done by KSEI have
made KSEI facilities and services comparable to
other depositories in the world. At present, not only
the capital market instruments, but also some money
market instruments can be deposited at KSEI.
The total Securities recorded in C-BEST until the end
of the year 2009 increased by 6.91% compared with
the data of December 2008. Until the end of 2009,
the total value of listed Securities in C-BEST reached
Rp 1,276.43 trillion consisting of 434 Shares,
208 Corporate Bonds, 43 Medium Term Notes,
41 Warrants, 38 Government Bonds, 28 Sukuk,
11 Bank Indonesia Certificates, 10 Mutual Funds,
3 Surat Berharga Syariah Negara, 2 Asset Backed
Securities, 1 Rights and 1 Promissory Notes.
KSEI believe that trust must be supported by good
and reliable infrastructure. In the spirit of ‘AKSes
for Trust’, we provide transparency and easy
access to information so that investor confidence in
the KSEI‘s performance in particular may increase
and to encourage a more credible Indonesian
capital market.
AKSes for Trust
Ikhtisar Data Keuangan
Financial Highlight
(Juta Rupiah)
2005
2006
2007
2008
2009
(Million Rupiah)
Jumlah Aktiva
153,063
195,413
292,674
378,697
461,584
Total Assets
Aktiva Lancar
131,548
176,966
276,043
305,766
371,562
Current Assets
21,515
18,447
16,631
72,931
90,022
Non Current Assets
153,063
195,413
292,674
378,697
461,584
Total Liabilities & Equity
23,685
15,279
37,774
36,140
36,297
Current Liabilities
Aktiva Tidak Lancar
Jumlah Kewajiban & Ekuitas
Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak Lancar
7,019
3,860
2,361
2,081
3,849
Non Current Liabilities
122,359
176,275
252,539
340,476
421,438
Equity
Pendapatan Usaha Bersih
82,616
96,334
134,236
138,794
130,732
Net Revenues
Beban Usaha
46,362
49,625
62,946
74,987
82,563
Operating Expenses
Laba Usaha
36,254
46,709
71,290
63,807
48,169
Operating Income
Penghasilan Lain-lain - Bersih
16,655
23,241
25,012
49,013
48,741
Other Income - Net
Laba Sebelum Pajak
52,909
69,950
96,302
112,820
96,909
Income Before Tax
(12,231)
(16,033)
(24,161)
(22,862)
(15,947)
Tax Expense
40,678
53,916
72,141
89,958
80,962
Net Income
Ekuitas
Beban Pajak
Laba Bersih
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Inggris
Numerical notation in all tables and graphs are in English
Aktiva
(Juta Rupiah)
Assets (Million Rupiah)
500
400
300
200
100
0
Ekuitas (Juta Rupiah)
Equity (Million Rupiah)
500
400
300
200
100
0
Pendapatan Usaha Bersih (Juta Rupiah)
Net Revenues (Million Rupiah)
160
140
120
100
80
60
40
20
0
AKSes for Trust
Ikhtisar Kinerja
Performance Highlight
Sub Rekening Efek
Sub Securities Account
450
375
300
225
150
75
0
Total Asset di C-BEST
(Triliun Rupiah)
Total Assets in C-BEST (Trillion Rupiah)
1500
1250
1000
750
500
250
0
Jumlah Saham di C-BEST
Number of Share in C-BEST
450
375
300
225
150
75
0
Volume Saham di C-BEST
Share Volume in C-BEST (Billion Unit)
1200
1000
800
600
400
200
0
(Miliar Unit)
Perjalanan 2009
2009 Journey
25 February
23 March
29 April
Peresmian Sekolah Pasar
Modal 2009
KSEI bersama BEI, KPEI dan
PT Danareksa (Persero) untuk
keempat kalinya menyelenggarakan
Sekolah Pasar Modal untuk
masyarakat yang dibagi dalam 3
(tiga) program kelas, yaitu: Basic,
Intermediate dan Advance.
Penandatanganan MOU
KSEI dan TSD
KSEI dan Thailand Securities
Depository Co., Ltd. menandatangani
Memorandum of Understanding yang
menandai dimulainya kerja sama antar
Central Securities Depository dalam
rangka meningkatkan layanan jasa
dengan standar internasional.
Emiten Seminar
Penyelenggaraan seminar bagi Emiten
dengan topik “Dampak Krisis Global
dan Peraturan Perpajakan Baru Terkait
Perusahaan Terdaftar” di Hotel Mulia
Jakarta. Kegiatan ini menghadirkan
nara sumber dari KSEI dan Direktorat
Jenderal Pajak.
The 2009 Capital Market School
Ceremony
For the fourth time, KSEI together
with BEI, KPEI and PT Danareksa
(Persero) held a public Capital Market
School which is divided into 3 (three)
class programs, as follows: Basic,
Intermediate and Advance.
KSEI and TSD MOU Signing
KSEI and Thailand Securities
Depository Co., Ltd. signed the
Memorandum of Understanding that
marks the beginning of cooperation
between the Central Securities
Depository in order to improve the
services with international standards.
Issuer Seminar
The seminar for Issuers was held at
Mulia Hotel, Jakarta, with topic “The
Impact of Global Crisis and the New
Tax Regulations Related to Registered
Companies”. This activity presented
a resource person from KSEI and
Directorate General of Tax.
17 July
July - September
7 - 8 August
Penunjukan Bank Pembayaran
KSEI menunjuk 4 (empat) bank
yang akan bertindak sebagai Bank
Pembayaran untuk periode 2009 2011, yaitu: PT Bank Central Asia Tbk,
PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank
Permata Tbk.
KSEI Customer Survey
Penyelengaraan Customer Survey
kepada Perusahaan Efek, Bank
Kustodian, Emiten, BAE dan Manajer
Investasi yang bertujuan untuk
mengukur kepuasan pemakai jasa
KSEI melalui kegiatan kuesioner,
kunjungan ke beberapa pemakai jasa
dan Focus Group Discussion.
KSEI Shareholders Seminar
Penyelengaraan kegiatan diperuntukkan
bagi Pemegang Saham KSEI di Bali.
Seminar dengan tema “Securities
Lending and Borrowing” terselenggara
atas kerja sama dengan Deutsche Bank
A.G Indonesia.
The appointment of Payment Bank
KSEI appointed 4 (four) banks that will
act as the Payment Bank for 2009 2011 period, i.e.: PT Bank Central
Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk,
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
and PT Bank Permata Tbk.
KSEI Customer Survey
KSEI carried out Customer Survey
to Securities Companies, Custodian
Banks, Issuers, Registrars and the
Investment Managers which aimed to
measure KSEI’s customers satisfaction
through distribution and collection
of questionnaires, visits to several
customers and the Focus Group
Discussion.
The Shareholders Seminar
The seminar for KSEI Shareholders
was held in Bali with the theme of
“Securities Lending and Borrowing”.
This event held in cooperation with
Deutsche Bank A.G Indonesia.
AKSes for Trust
18 June
23 June and 29 October
3 - 5 July
Implementasi Fasilitas AKSes
Penyediaan Fasilitas Investor Area
sebagai sarana investor untuk
memonitor posisi atau mutasi Efek
miliknya dalam Sub Rekening Efek
di KSEI. Pada Desember 2009, fasilitas
ini menggunakan nama baru, yaitu
Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan
Sekuritas).
RUPS Tahunan dan RUPS
Luar Biasa
Penyelenggaraan RUPS Tahunan di
Ballroom 3, Hotel Mulia - Jakarta dan
RUPS Luar Biasa di Grand Ballroom
Hotel Dharmawangsa - Jakarta.
Team Building Pemakai Jasa KSEI
Penyelenggaraan Team Building di
Bandung bertujuan untuk mempererat
hubungan dan kerja sama antara KSEI
dan pemakai jasa. Kegiatan ini diikuti
perwakilan Perusahaan Efek, Bank
Kustodian, Biro Administrasi Efek,
Bank Pembayaran, BEI dan KPEI.
Implementation of AKSes Facility
Provide Investor Area Facility as
a means for investors to monitor
the balance and Securities transfer
position in their Sub Securities Account
deposited at KSEI. In December 2009,
this facility used a new name, the
AKSes Facility (Securities Ownership
Reference).
The Annual GMS and Extraordinary
GMS
The Annual GMS was conducted at
Ballroom 3, Mulia Hotel, Jakarta and
The Extraordinary GMS was conducted
at Grand Ballroom Dharmawangsa
Hotel - Jakarta.
Team Building for KSEI’s Customers
Team Building was held in Bandung.
This event aims to strengthen the
relationship and cooperation between
KSEI and its customers.This activity
was attended by representatives of
the Securities Companies, Custodian
Banks, Registrars, Payment Banks,
BEI and KPEI.
31 October
12 November
2 - 3 December
Aksi Sosial
KSEI menyelenggarakan aksi sosial
di Solo - Jawa Tengah kepada 2 (dua)
Panti Asuhan, yaitu: Panti Asuhan
Yatim Putri Aisyiyah - Cabang Kota
Barat dan Panti Asuhan Karuna Surakarta. Bantuan yang diberikan berupa
perlengkapan, bahan pokok serta dana
tunai.
Penandatanganan MOU
KSEI dan JASDEC
KSEI dan Japan Securities Depository Center, Inc melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding yang menandai kerja sama
saling memberikan manfaat dalam
meningkatkan kemajuan pasar modal
di kedua negara.
Investor Summit dan Capital
Market Expo 2009
Acara yang diselenggarakan
di The Ritz Carlton - Jakarta oleh
Bapepam-LK, BEI, KPEI dan KSEI
merupakan salah satu bentuk
program edukasi dan promosi
pasar modal kepada masyarakat.
Corporate Social Responsibility
KSEI organized CSR activity in Solo Central Java which was given to 2
(two) Orphanages, i.e.: Panti Asuhan
Yatim Putri Aisyiyah - Cabang Kota
Barat and Panti Asuhan Karuna
Surakarta. The donation of poviding
supplies, equipment and cash.
KSEI and JASDEC MOU Signing
KSEI and the Japan Securities
Depository Center, Inc. signed a
Memorandum Of Understanding that
marked the mutual cooperation in
improving the development of capital
market in both countries.
The 2009 Investor Summit and
Capital Market Expo
The event was conducted at The
Ritz Carlton - Jakarta by
Bapepam-LK, BEI, KPEI and
KSEI as a form of education
and promotion about capital
market to public.
Sambutan Dewan Komisaris
Message from Board of Commissioners
Kami melaporkan bahwa Direksi KSEI berhasil berkonsolidasi
dengan Bapepam-LK dan Self Regulatory Organization lain serta
berperan aktif dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap pasar modal Indonesia melalui penyediaan jasa
Kustodian sentral yang transparan dan terpercaya.
We report that the Directors of KSEI has successfully consolidate with Bapepam-LK and Self
Regulatory Organizations, as well as playing an active role in improving public trust in Indonesian
capital market through the provision of transparent and reliable Central Securities Depository.
Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2009 merupakan tahun istimewa bagi bangsa
Indonesia, dimana situasi perekonomian di awal
tahun masih dibayangi keraguan bagi pelaku bisnis
sebagai dampak krisis ekonomi di Amerika Serikat
di penghujung tahun 2008. Selain itu, di Indonesia
pada semester pertama tahun 2009 tengah diwarnai
oleh hiruk pikuk penyelenggaraan pesta demokrasi,
pemilihan presiden Republik Indonesia dan jajaran
legislatif untuk periode 2009 - 2014, yang disikapi
dengan penuh kehati-hatian oleh para pengamat
ekonomi. Namun demikian, pesimisme tersebut dapat
diatasi dengan hasil yang tidak mengecewakan.
Tahun 2009, Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup pada
posisi 2.534,356 atau meningkat sebesar 87%
dibanding tahun sebelumnya yang berada pada
posisi 1.355,408. Nilai kapitalisasi pasar saham juga
mengalami peningkatan sebesar 88% dari
Rp 1.076,49 triliun pada akhir 2008 menjadi
Rp 2.019,37 triliun pada tahun 2009.
The year 2009 was a special year for the Indonesian
nation, where the economic situation at the beginning
of the year was overshadowed by doubts felt by
business participants as a result of the economic crisis
in the United States in late 2008. In addition,
in Indonesia, the first half of 2009 was characterized
by the frenzy of a democratic occasion, the presidential
election and the legislative member elections for the
period of 2009 to 2014, that were dealt with utmost
caution by economic observers. However, satisfactory
results could overcome such pessimism. In 2009,
Stock Composite Index of PT Bursa Efek Indonesia
(BEI) closed at a position of 2,534.356 or increased
87% over the previous year’s position at 1,355.408.
The market capitalization value also increased by 88%
from Rp 1,076.49 trillion at the end of 2008 to
Rp 2,019.37 trillion in 2009.
Dewan Komisaris melaporkan bahwa Direksi
KSEI telah berhasil mengarahkan sumber daya
perusahaan untuk berkonsolidasi dengan Badan
Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) dan Self Regulatory Organization
(SRO) di pasar modal, serta berperan aktif dalam
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pasar modal Indonesia, melalui penyediaan jasa
Kustodian sentral yang transparan dan terpercaya.
KSEI senantiasa mengikuti perubahan yang terjadi
dan tanggap dalam mengambil langkah sepanjang
tahun 2009. Peningkatan kepercayaan masyarakat ini
tampak positif, terbukti dengan meningkatnya IHSG,
kapitalisasi pasar maupun resiliensi pasar terhadap
krisis global dan ketidakpastian situasi politik dan
perekonomian dalam negeri.
Sementara itu, kinerja keuangan KSEI mencatat laba
bersih setelah pajak sebesar Rp 80,96 miliar, yang
merupakan penurunan sebesar 11%, dari Rp 89,95
miliar di tahun 2008. Penurunan ini merupakan imbas
dari pengaruh situasi krisis global dan ketidakpastian
perekonomian dan politik dalam negeri di tahun
2009. Namun dengan kerja keras manajemen dan
staf KSEI dalam hal memperbaiki kualitas layanan
dan menekan biaya operasional melalui efisiensi dan
penataan kembali, kinerja keuangan masih dapat
dijaga dengan baik.
Dalam tahun 2009, KSEI menunjukkan kinerja positif.
KSEI mulai fokus pada pengembangan Identitas
Tunggal Pemodal (Single Investor Identity) yang
diawali pada peluncuran Fasilitas AKSes sebagai
sarana informasi online atas portofolio investasi
berupa Efek yang disimpan di KSEI pada bulan
Juni 2009. Pengembangan Fasilitas AKSes
merupakan langkah awal implementasi Single
Investor Identity sebagai bagian dari proyek
pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia
yang dicanangkan Bapepam-LK dan SRO untuk
merealisasikan sistem perdagangan Efek yang
terintegrasi (Straight Through Processing).
Board of Commissioners report that the Directors of
KSEI has successfully led the company’s resources
to consolidate with the Capital Market Supervisory
Agency - Financial Institutions (Bapepam-LK) and
other Self Regulatory Organizations (SRO) in the
capital market, as well as playing an active role in
improving public trust in Indonesian capital market
through the provision of transparent and reliable
Central Securities Depository services. KSEI always
keeps to changes that occurred and was responsive
in taking steps during the year 2009. Increasing public
confidence appeared to be positive, as evidenced
by the increases of Stock Composite Index, market
capitalization and market resilience toward the global
crisis and the political and economic uncertainty in
the country.
Meanwhile, KSEI’s financial performance recorded net
earnings Rp 80.96 billion after tax representing a 11%
decrease of net income from Rp 89.95 billion in 2008.
The despite of the fact that the decrease occurred as
the impact of global financial crisis as well as domestic
economy and political uncertainly in 2009. However,
with achievement reflects the tenacity of KSEI
management and all employees to improve the quality
of its services and minimize its operational expenses
by improving efficiency and conducting internal
restructuring, the financial performance remained
stable.
In 2009, KSEI showed a positive performance.
KSEI began to focus on the Single Investor Identity
development, which began with AKSes Facility which
is the online information of investment portfolio in form
of Securities deposited in KSEI launching in June
2009. The development of this facility is the first step
of Single Investor Identity implementation as part the
Indonesian capital market infrastructure development
declared by the Bapepam-LK and SROs to realize the
integrated Securities trading system (Straight Through
Processing).
AKSes for Trust
11
Selain itu, KSEI juga melanjutkan proyek-proyek
pengembangan lainnya, seperti: fasilitas pembekuan
atau pemblokiran saldo Efek (Blocking Balances),
layanan jasa penyelesaian transaksi Repurchase
Agreement (REPO), penerapan ketentuan Sub
Rekening Efek Tidak Aktif atau Dormant Account,
penyediaan pembukaan Sub Rekening Efek Jaminan
dan Sub Rekening Efek Pinjam-Meminjam untuk
nasabah Pemegang Rekening serta penggunaan
instruksi Delivery Free of Payment (DFOP).
Sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab
terhadap para stakeholders, KSEI memahami
sepenuhnya bahwa prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik harus selalu diterapkan.
KSEI secara konsisten telah menerapkan sistem tata
kelola perusahaan yang baik melalui program yang
dijalankan oleh Komite yang terdapat di KSEI pada
setiap aspek bisnis dan operasional. Saat ini KSEI
memiliki 3 (tiga) Komite Kerja, yaitu: Komite Usaha,
Komite Peraturan dan Komite Pengendalian Interen,
serta 1 (satu) Komite Anggaran. Sementara itu
dalam kaitan dengan pengelolaan risiko, KSEI telah
mengambil langkah penting dengan menerapkan
Enterprise Risk Management sebagai sistem
pengelolaan risiko yang berguna untuk pencapaian
tujuan dan sasaran perusahaan.
KSEI yang berfungsi sebagai back office BEI
dituntut untuk terus meningkatkan kualitas produk
dan jasanya sekaligus meningkatkan keamanan,
efisiensi dan transparansi transaksi. Hal-hal tersebut
diyakini dapat memperkuat kepercayaan investor
dalam melakukan transaksi di pasar modal dan
pada akhirnya meningkatkan kinerja pasar modal
Indonesia serta menopang perekonomian Indonesia.
Kami yakin, dengan pengalaman dan kemampuan
Direksi, di masa mendatang KSEI dapat berperan
tidak hanya sebagai lembaga penyedia jasa yang
sanggup memenuhi berbagai kebutuhan back office
pelaku pasar modal, tetapi juga melayani semua
pelaku industri keuangan di Indonesia.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapepam-LK, serta para
Pemegang Saham dan stakeholders atas kerja sama
dan dukungannya. Terima kasih dan penghargaan
kami kepada Direksi dan seluruh karyawan KSEI
atas dedikasi dan kerja kerasnya untuk menjadikan
KSEI seperti sekarang ini. Kami yakin, dengan
semangat dan kerja sama semua pihak terkait, kita
akan dapat menjawab berbagai tantangan yang
ada dalam mengantarkan pasar modal Indonesia
mencapai kinerja dan pencapaian yang lebih baik
di tahun-tahun mendatang.
Erry Firmansyah
Komisaris Utama
Chairman
12
AKSes for Trust
In addition, KSEI also continued the development
projects, such as Blocking Balances, Repurchase
Agreement (REPO) transaction settlement,
application of provisions for Inactive Sub Securities
Account or called Dormant Account, opening Sub
Securities Account with Collateral and LendingBorrowing types for Account Holder’s customers and
the utilization of Delivery Free of Payment (DFOP)
instructions.
As a company that has responsibilities for its
stakeholders, KSEI fully understands that the
principles of good corporate governance should
always be applied. KSEI has consistently introduced
good corporate governance system through
programs run by the Committee existed in KSEI on
every business and operational aspects of KSEI.
Currently KSEI has 3 (three) Working Committees,
namely Business Committee, Regulation Committee
and Internal Control Committee, and 1 (one) Budget
Committee. Meanwhile, in relation to the risk
management, KSEI has taken an important step for
Enterprise Risk Management implementation as
a risk management system that is beneficial for
the company’s goals and objectives achievements.
KSEI that functions as a back office of KSEI is
required to continually improve the quality of
products and services while increasing safety,
efficiency and transparency of transactions. These
are believed to strengthen the investors’ confidence
in conducting transactions in the capital market and
ultimately these will improve the performance of
Indonesian capital market and sustain Indonesian
economy. We are confident that, with experience
and skills of the Directors, in the future KSEI will be
able to act not only as services provider who can
meet various needs of capital market participants for
a back office, but also serves all financial industry
participants in Indonesia.
Finally, we would like to convey our sincere thanks to
Bapepam-LK, the Shareholders and stakeholders for
their cooperation and support. We would also like to
express our thanks and appreciation to Directors and
all employees of KSEI for their dedication and hard
work to make KSEI what it is today. We are confident
that with the spirit and cooperation of all parties
involved, we will be able to answer the challenges
ahead in order to bring Indonesian capital market
achieve better performance and achievement in
years ahead.
Heri Sunaryadi
Komisaris
Commissioner
Elwin Karyadi
Komisaris
Commissioner
Erry Firmansyah
Menjabat sebagai Komisaris Utama KSEI sejak RUPS Tahunan bulan Juni 2009. Pria
kelahiran Bandung, 18 September 1955, mengawali karir profesionalnya sebagai auditor
di Drs Hadi Sutanto Office (1982 - 1984), Finance and Accounting Manager PT Dwi Satya
Utama (1984 -1985), Senior Manager di PT Sumarno Prabottinggi MGT (1985 - 1990) dan
Lippo Group (1990 - 1998). Meniti karir di pasar modal sejak menjabat sebagai Direktur Utama
KSEI (Oktober 1998 - Maret 2002) dan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (Maret 2002 Juni 2009). Penyandang gelar kesarjanaan di bidang Ekonomi ini juga menjabat sebagai
Dewan Penasihat di berbagai organisasi profesi seperti Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntansi Indonesia, Ikatan Akuntansi Manajemen Indonesia dan Certified Wealth Managers
Association.
Serves as Chairman of KSEI since the Annual General Meeting of Shareholders, on June 2009.
He was born in Bandung, 18 September 1955, started his professional career as an auditor
at Drs Hadi Sutanto Office (1982 -1984), Finance and Accounting Manager at PT Dwi Satya
Utama (1984 -1985), Senior Manager at PT Sumarno Prabottinggi MGT (1985 - 1990) and
Lippo Group (1990 - 1998). Dedicated his capability in capital market ever since he assumed
a position as President Director of KSEI (October 1998 - March 2002) then as President
Director of PT Bursa Efek Indonesia (March 2002 - June 2009). A Bachelor degree holder in
Economics, he also served as Board of Advisory in several professional organizations such
as Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia, Ikatan Akuntansi Manajemen
Indonesia and Certified Wealth Managers Association.
Heri Sunaryadi
Sejak tahun 1988 telah berkecimpung dalam bidang ekonomi dan pasar modal Indonesia.
Meniti karir dengan bergabung pada Group Astra, yaitu: PT Astra Internasional (1988 -1990),
Astra Credit Company (1993 -1997) dan PT Astra Securities (1989 - 1999) sebelum bergabung
di PT Bahana Securities sebagai Direktur Equity Sales (1999 - 2003), Direktur Fixed Income
Sales (2003 - 2004), Direktur Investment Banking (2004 - 2005) dan Direktur Securities
Trading and Research (2006 - 2007). Pria kelahiran Jember, 26 Juni 1965, menjabat sebagai
Direktur Utama PT Bahana Securities ( 2007 - saat ini) sebelum menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Bahana Artha Ventura dan Komisaris Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Mandiri
sampai sekarang. Beliau menyelesaikan pendidikan formalnya di Fakultas Teknik Pertanian,
Institut Pertanian Bogor pada tahun 1987.
Has been engaged in the Indonesian economy and capital market since 1988. Developing his
career by joining the Astra Group, i.e.: PT Astra International (1988 -1990), Astra Credit Company
(1993 -1997) and PT Astra Securities (1989 - 1999) before joining at PT Bahana Securities as the
Director of Equity Sales (1999 - 2003), Director of Fixed Income Sales (2003 - 2004), Director of
Investment Banking (2004 - 2005) and Director of Securities Trading and Research (2006 2007). He was born in Jember, on 26 June 1965, serves as President Director of PT Bahana
Securities (2007 - present) before assuming position as Chairman of PT Bahana Artha Ventura
and Chairman of PT Bahana Pembinaan Usaha Mandiri concurrently. He completed his formal
education at the Faculty of Agricultural Engineering, Institut Pertanian Bogor in 1987.
Elwin Karyadi
Berkecimpung dalam berbagai aspek industri perbankan Indonesia sebelum menjabat sebagai
Komisaris KSEI sejak Juni 2009. Beliau dilahirkan di Jakarta, 14 Maret 1963. Karirnya diawali
sebagai Manager Investment Banking di PT Bank International Indonesia, Assistant Vice
President (1992 - 1995) dan Vice President berbagai bidang terkait dengan bidang pemasaran
di ABN AMRO Bank N.V (1995 - 2004) dan melanjutkan sebagai Senior Vice President, Private
Banking Group Head di PT Bank Niaga Tbk (2004 - 2005). Peraih gelas Master di bidang
Keuangan dan Pemasaran Internasional dari Universitas Indonesia sejak November 2005
menjabat sebagai Direktur, Country Head Custody Business Deustche Bank A.G.
Involved in various aspects of Indonesian banking industry before serving as a Commissioner
of KSEI since June 2009. He was born in Jakarta, 14 March 1963. His career started as
a Manager of Investment Banking at PT Bank International Indonesia, Assistant Vice President
(1992 - 1995) and Vice President of several marketing position at ABN AMRO Bank N.V (1995 2004) and later as Senior Vice President, Private Banking Group Head in PT Bank Niaga Tbk
(2004 - 2005). Obtained a Master’s degree in Finance and International Marketing from the
Universitas Indonesia, he assumed a position as Director, Country Head Custody Business
Deustche Bank A.G since November 2005.
AKSes for Trust
13
Laporan Direksi
Director’s Report
Pengembangan berbagai fasilitas dan layanan jasa
merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab
KSEI untuk menciptakan efisiensi, transparansi
informasi dan kepercayaan para investor.
The various development of facilities and services is a form of commitment and KSEI
responsibility to create efficiency, transparancy of information and investor’s confident.
14
Access for Trust
Tahun 2009 merupakan tahun penyempurnaan
bagi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
sebagai LPP di pasar modal Indonesia. Sepanjang
tahun, seluruh sumber daya perusahaan difokuskan
untuk menindaklanjuti proyek pengembangan
infrastruktur pasar modal Indonesia yang
dicanangkan oleh Bapepam-LK serta SRO dalam
rangka meningkatkan kredibilitas pasar modal
Indonesia di mata para investor, baik domestik
maupun asing.
In 2009 was a year of improvement for PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI) as the Central
Securities Depository Institution in Indonesian capital
market. Throughout the year, the entire company’s
resources focused on following up on the Indonesian
capital market infrastructure project development
declared by the Bapepam-LK and Self Regulatory
Organization in order to improve the Indonesian
capital market credibility in the eyes of investors both
domestic and foreign.
KSEI telah melakukan pengembangan layanan
jasa dan produk yang inovatif dan efisien sesuai
perkembangan pasar regional untuk meningkatkan
efisiensi pemakai jasanya dalam melakukan
penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek.
Beberapa layanan jasa yang dikembangkan telah
memperoleh persetujuan Bapepam-LK untuk
diimplementasikan. Hal ini merupakan langkah maju
KSEI dalam meraih pencapaian sebagai Kustodian
sentral berdaya saing global.
KSEI has conducted services development and
innovative and efficient products in keeping with
the regional market development, as well as has
improved customer’s efficiency in performing
depository and Securities settlement transactions.
Some services developed have gained approval
from Bapepam-LK to be implemented. This is
a step forward for KSEI achievement as a globally
competitive Central Securities Depository.
Kinerja Operasional
Sebagai back office yang senantiasa mendukung
PT Bursa Efek Indonesia (BEI), KSEI tak dapat
menghindari dampak buruk terhadap kasus
penyalahgunaan rekening investor yang terjadi di
awal tahun 2009, yang menjadi tahun penuh kehatihatian bagi para pelaku ekonomi di Indonesia.
Namun patut disyukuri bahwa pengaruh krisis
global, ketidakpastian perekonomian dan politik
dalam negeri dapat dilalui dengan baik oleh pelaku
pasar modal Indonesia, termasuk KSEI. Total aset
yang tercatat di C-BEST hingga akhir tahun 2009
mencatat kenaikan sebesar 68,48%, yaitu senilai
Rp 1.276,43 triliun dari Rp 757,62 triliun di tahun
2008. Selain itu, terdapat peningkatan jumlah
Emiten, dari 584 menjadi 615 Emiten. Di lain pihak
terjadi penurunan pada total Efek hasil Corporate
Action yang didistribusikan KSEI tahun 2009.
Dari 237,52 miliar unit Efek dalam bentuk Saham,
Waran dan HMETD pada Desember 2008 menjadi
25,59 miliar unit Efek dengan nilai yang juga
turun 89,22% dari tahun sebelumnya menjadi
Rp 83,92 triliun dan USD 68,06 juta.
Di tengah pengaruh situasi krisis global dan
ketidakpastian perekonomian dan politik dalam
negeri, KSEI mampu mempertahankan kinerja
keuangan yang baik. Pendapatan usaha KSEI
tahun 2009, mencapai Rp 130,73 miliar atau turun
5,8% dari sebesar Rp 138,79 miliar di tahun 2008.
Pendapatan lain-lain juga mengalami penurunan
sebesar 0,55% yaitu semula Rp 49,01 miliar di
tahun 2008 menjadi Rp 48,74 miliar di akhir tahun
2009. Disisi lain, total beban usaha di tahun 2009
meningkat menjadi Rp 82,56 miliar dibandingkan
Rp 74,99 miliar di tahun sebelumnya seiring
dengan upaya pengembangan infrastruktur pasar
modal Indonesia. Total laba bersih yang tercatat di
tahun 2009 sebesar Rp 80,96 miliar atau menurun
sebesar 11% dari tahun sebelumnya.
Operational Performance
As a back office who continually supports PT Bursa
Efek Indonesia (BEI), KSEI could not avoid the
adverse effects of abuse case occurred in early
2009 with the investor accounts. The year 2009 was
a year full of caution for all Indonesian economic
actors. However, we should be grateful that
Indonesian capital market participants, including
KSEI could overcome the effects of global crisis,
the economy and political uncertainty in the country.
Total assets recorded in C-BEST at the end of 2009
increased by 68.48%, to be valued at Rp 1,276.43
trillion while the initial asset at the end of 2008 was
Rp 757.62 trillion. Besides, there were an increasing
number of Issuers listed, from 584 to 615 Issuers.
On the other hand there was a considerable
decrease in the total Securities distributed by KSEI
in Corporate Action activities during 2009. From
237.52 billion units of Securities in the form of
Shares, Warrants and Rights in December 2008 to
25.59 billion units of Securities with a value that also
decreased to 89.22% from the previous year to be
Rp 83.92 trillion and USD 68.06 million.
Among the impacts of gobal financial crisis
as well as domestic economy and political
uncertainly, KSEI was able to generate good
financial performance. KSEI revenues in 2009,
reached Rp 130.73 billion or 5.8% down from
Rp 138.79 billion in 2008. Other incomes also
decreased by 0.55% of the initial Rp 49.01 billion
in 2008 to Rp 48.74 billion at the end of 2009.
Meanwhile, the total operating expenses in 2009
increased to Rp 82.56 billion compared to
Rp 74.99 billion in previous year. In line with the
development effort of Indonesian capital market
infrastructure. Total net profit recorded in 2009
is Rp 80.96 billion or reduced by 11% from
previous year.
AKSes for Trust
15
Pengembangan Bisnis
Merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab
KSEI untuk menciptakan efisiensi, transparansi
informasi dan kepercayaan para investor, baik
investor domestik maupun asing terhadap pasar
modal Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanat dalam
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal. Oleh karena itu, pengembangan, pemeliharaan
dan inovasi sistem di KSEI senantiasa diarahkan untuk
mencapai hal-hal tersebut.
Di tahun 2009, KSEI antara lain mengembangkan
berbagai fasilitas dan layanan jasa kepada pemakai
jasanya, seperti: Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan
Sekuritas), fasilitas pembekuan atau pemblokiran
saldo Efek (Blocking Balances), layanan jasa
penyelesaian transaksi Repurchase Agreement
(REPO), penerapan ketentuan bagi Sub Rekening
Efek Tidak Aktif atau Dormant Account, penyediaan
pembukaan Sub Rekening Efek Jaminan dan Sub
Rekening Efek Pinjam Meminjam untuk nasabah
Pemegang Rekening serta penggunaan instruksi
Delivery Free of Payment (DFOP). Berbagai layanan
jasa baru tersebut tertuang dalam Perubahan
Peraturan Jasa Kustodian sentral yang bertujuan
memenuhi kebutuhan pemakai jasa khususnya,
maupun pasar modal Indonesia secara keseluruhan.
Fasilitas AKSes yang pada awal peluncurannya
bernama Fasilitas Investor Area merupakan salah
satu bentuk komitmen KSEI untuk memberikan
perlindungan dan keterbukaan informasi kepada para
investornya. Dengan menggunakan Fasilitas AKSes,
maka investor dapat secara langsung memantau
posisi dan mutasi Efek yang dimiliki serta memperoleh
laporan-laporan lainnya. Setiap investor akan diberi
tanda pengenal unik yang disebut dengan ‘Identitas
Investor’ (Investor ID) yang dapat dihubungkan dengan
Sub Rekening Efek miliknya di KSEI.
Fasilitas AKSes dengan menggunakan Investor ID
merupakan langkah awal dari penerapan Identitas
Tunggal Pemodal (Single Investor Identity) yang
akan diimplementasikan pada 2011. Kedepannya,
penggunaan Single Investor Identity diharapkan akan
menciptakan sistem perdagangan yang lebih efisien,
efektif dan terintegrasi (Straight Through Processing)
untuk mengakomodir kemajuan industri pasar modal
Indonesia. Selain itu, dengan Single Investor Identity
dapat memberikan kemudahan monitoring dan
transparansi informasi agar tercipta pasar modal
yang wajar, teratur, kredibel dan efisien.
Di tahun 2009, KSEI juga mengembangkan layanan
jasa untuk penyimpanan dan penyelesaian transaksi
bagi instrumen baru di pasar modal Indonesia, yaitu:
Efek Beragun Aset, Surat Berharga Syariah Negara
Ritel (Sukuk Ritel) dan Reksa Dana Penyertaan
Terbatas. Hadirnya berbagai ragam jenis Efek yang
tercatat dalam C-BEST, diharapkan juga dapat
meningkatkan manfaat kepada pemakai jasa secara
keseluruhan atas penyelenggaraan layanan jasa
Kustodian sentral oleh KSEI.
16
AKSes for Trust
Business Development
It is a form of commitment and responsibility of KSEI
to create efficiency, transparency of information and
confidence of investors, both domestic and foreign to
Indonesian capital market. This is in accordance with
the mandate of Law Number 8 Year 1995 regarding
Capital Market. Therefore, the system development,
maintenance and innovation in KSEI are continually
aimed to achieve these.
During 2009, KSEI among others developed a variety
of facilities and services for customers, such as
AKSes Facility (Securities Ownership Reference),
Blocking Balances, Repurchase Agreement (REPO)
transaction settlement, application of provisions for
Inactive Sub Securities Account or called Dormant
Account, opening Sub Securities Account with
Collateral and Lending-Borrowing types for Account
Holder customers and the utilization of Delivery
Free of Payment (DFOP) Instructions. Various new
services are provided by KSEI as stipulated in the
Amendment Rule on Central Securities Depository
Services whose aim to meet the customers’ needs
in particular, as well as the Indonesian capital market
industry as a whole.
AKSes Facility that at the beginning of the launch
was named investor Area Facility is one form
of KSEI’s commitment to provide protection and
disclosure of information to investors. By using
AKSes Facility, the investor can directly monitor the
balance and Securities transfer position owned and
obtain other reports. The investor who will access
this facility will be provided a unique identity called
the “Investor ID” that can be connected to the Sub
Securities Account deposited in KSEI.
AKSes Facility using Investor ID is the first step
of Single Investor Identity application that will be
implemented in 2011. In the future, the use of
Single Investor Identity is expected to create a more
efficient, effective and integrated trading system
(Straight Through Processing) to accommodate the
progress of Indonesian capital market industry.
In addition, the Single Investor Identity can provide
easy monitoring and transparency of information in
order to create a fair, orderly, credible and efficient
capital market.
In 2009, KSEI also developed services for depository
and Securities settlement for new instruments
in Indonesian capital market, i.e.: Asset Backed
Securities, Retail Islamic Syariah Securities (Sukuk
Retail) and Limited Participation Mutual Fund.
It is expected that the presence of various types
of Securities recorded in the C-BEST will generally
increase benefits for customers towards the Central
Securities Depository services provided by KSEI.
Berkenaan dengan pencanangan proyek
Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia
oleh Bapepam-LK dan SRO, KSEI telah melakukan
langkah-langkah persiapan baik dalam hal sistem
maupun peraturan, yang dikhususkan pada kegiatan
pengembangan Single Investor Identity sebagai
kelanjutan pengembangan Fasilitas AKSes. Untuk
tahun mendatang, KSEI akan memfokuskan diri
pada pengembangan proyek tersebut dalam
mendukung perwujudan implementasi Straight
Through Processing di pasar modal Indonesia.
AKSes kepada Kepercayaan
Krisis keuangan global dan kasus penyalahgunaan
dana nasabah yang terjadi di paruh pertama 2009
telah memukul kepercayaan investor pasar modal
dan membuat tahun 2009 tidak diwarnai dengan
optimisme seperti tahun-tahun sebelumnya. Tetapi
hal tersebut tidak menyurutkan langkah KSEI untuk
terus melakukan penyempurnaan layanannya.
Dengan memberikan keterbukaan informasi yang
dapat diakses dengan mudah, KSEI yakin dapat
mengembalikan kepercayaan investor kepada pasar
modal Indonesia. Keterbukaan informasi tersebut
diberikan dengan mengembangkan infrastruktur
teknologi informasi yang diharapkan dapat
menunjang dinamika pasar modal Indonesia.
Pada pertengahan tahun 2009, dimana volume
transaksi di pasar modal Indonesia mulai mengalami
kenaikan, KSEI mengimplementasikan Fasilitas
AKSes yang dibangun guna menyongsong program
sosialisasi penerapan Single Investor Identity bagi
investor dalam seluruh aktivitas di pasar modal
Indonesia, mulai dari transaksi hingga penyelesaian
di KSEI. Fasilitas ini merupakan bentuk komitmen
KSEI untuk memberikan kepastian berinvestasi yang
aman dan nyaman serta meningkatkan kepercayaan
investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
KSEI menyadari bahwa dinamika pasar modal
yang demikian tingginya telah menimbulkan
berbagai tantangan, baik bagi KSEI maupun para
pelaku pasar modal lainnya. Krisis ekonomi global
saat ini semakin menggarisbawahi pentingnya
keamanan bagi para pelaku pasar modal untuk
bertransaksi. Meskipun demikian, situasi tersebut
juga memberikan peluang bagi para pelaku pasar
serta KSEI sebagai salah satu SRO di pasar modal
Indonesia.
Menurut kami, ke depan KSEI harus mampu
menjawab pertanyaan mengenai bagaimana KSEI
dapat berperan dalam meningkatkan kepercayaan
investor domestik dan asing terhadap pasar modal
Indonesia, serta bagaimana meningkatkan potensi
daya tarik pasar modal Indonesia sebagai pasar
modal yang aman, transparan dan efisien bagi
para investor. Oleh karena itu, di tahun mendatang,
kami akan lebih fokus pada strategi bagaimana
menciptakan pasar modal yang lebih kredibel
dengan menyiapkan infrastruktur yang dapat
menunjang pencapaian tersebut.
With regard to the project declaration of the
Indonesian Capital Market Infrastructure
Development by Bapepam-LK and SROs, KSEI
has taken preparatory steps regarding both the
system and regulations that are aimed at developing
the Single Investor Identity activity, which is the
continuation of AKSes Facility development. In the
coming years, KSEI will focus on that project in order
to support the realization of the Straight Through
Processing in Indonesian capital market.
AKSes for Trust
The global financial crisis and the cases of
manipulation of customers’ funds that occurred in the
first half of 2009 has hit the confidence of the capital
market’s investors and has made the year 2009 as
the year when optimism in the capital market was
poorer than in previous years. However, this does
not discourage KSEI steps to improve its services.
By providing transparency of information that can be
accessed easily, KSEI is certain that it can restore
the investors’ confidence in Indonesian capital
market. The disclosure of information provided by
developing information technology infrastructure
is expected to support the dynamics of Indonesian
capital market.
In mid 2009 when the volume of transactions in the
Indonesian capital market began to increase, KSEI
implemented AKSes Facility which is built to meet
the socialization program of Single Investor Identity
application for all investor activities in Indonesian
capital market, starting from the transaction until
settlement in KSEI. This facility is a form of KSEI
commitment to provide certainty to invest safely and
comfortably and to increase investors’ confidence
to invest in Indonesian capital market.
KSEI realizes that the dynamics of capital market
has led to such a high number of challenges, both
for KSEI and other capital market participants. The
current global economic crisis is further underlined
the importance of security for the capital market
participants to perform transactions. Nevertheless,
the situation also provides an opportunity for
market participants as well as KSEI as one SRO
in Indonesian capital market.
We think in the future KSEI should be able to
answer questions about how KSEI can play roles
in improving confidence in domestic and foreign
investors on Indonesian capital market, as well as
on how to increase the potential market appeal of
the Indonesian capital market, as a safe, transparent
and efficient capital market for investors. Therefore,
in years ahead, we will focus on the strategies of
how to create a capital market that is more credible
by preparing the infrastructure that supports such
achievements.
AKSes for Trust
17
Di tahun 2009, kami melaksanakan Disaster
Recovery Center (DRC) Live Test untuk memastikan
bahwa sistem cadangan yang ada di lokasi DRC
dapat digunakan dengan baik apabila terjadi
gangguan pada sistem utama, serta untuk menjamin
bahwa prosedur penanganan bencana dapat
diimplementasikan dengan baik. Menyadari bahwa
data merupakan aset perusahaan dan kinerja
C-BEST sebagai sistem utama harus selalu bekerja
secara andal dan optimal, maka pada tahun 2009
ini KSEI memperbaharui mesin server baru guna
menunjang kinerja C-BEST.
Sementara itu, untuk mengantisipasi risiko bencana
yang akan mengganggu kegiatan operasional
perusahaan dan mengakibatkan kerugian, KSEI
telah membentuk prosedur Business Continuity
Plan (BCP). Dengan adanya BCP, KSEI memiliki
suatu perencanaan bisnis yang digunakan untuk
mengantisipasi terjadinya bencana yang dapat
mengganggu kelangsungan bisnis KSEI.
Untuk mencapai Misi dan Visi yang dimiliki KSEI,
salah satu mekanisme peningkatan kinerja
perusahaan yang secara rutin dijalankan oleh KSEI
setiap tahunnya adalah pelaksanaan kegiatan
Customer Survey dengan menggunakan konsultan
independen. Melalui penyelenggaraan survei ini,
KSEI berusaha menggali aspirasi serta masukan
dari para pemakai jasa atas layanan jasa yang
disediakan. Selain merupakan pengukuran tingkat
kepuasan sebagai basis pengukuran efektivitas
manajemen perusahaan, maka perusahaan juga
dapat memperoleh berbagai masukan berharga
yang dapat digunakan untuk menyusun strategi
pengembangan layanan di tahun mendatang
yang dituangkan dalam Action Plan untuk dapat
ditindaklanjuti.
Secara internal, KSEI telah memastikan siap
menjawab tantangan di masa depan, dengan
dukungan organisasi yang telah dirancang untuk
fleksibel dan dinamis, serta Sumber Daya Manusia
(SDM) yang tangguh. Dalam upaya menciptakan
organisasi yang berorientasi pada pencapaian
kinerja (performance organization), KSEI juga
mengembangkan Balance Scorecard melalui
penerapan dan penyempurnaan sistem penilaian
kinerja individu yang terintegrasi antara kompetensi
dengan indikator kinerja utama (key performance
indicator).
Sejalan dengan salah satu Nilai Inti KSEI, yaitu
Continual Development atau pengembangan yang
berkesinambungan, SDM KSEI yang saat ini terdiri
dari 84 (delapan puluh empat) orang senantiasa
diikutsertakan dalam berbagai pelatihan dalam
dan luar negeri untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kompetensinya. Kami yakin,
dengan SDM yang memiliki integritas, berorientasi
pada pencapaian yang tinggi, antusias dalam
mengembangkan dan memperbaiki diri, serta
kebersamaan yang menciptakan sinergi, KSEI
akan mencapai Misi dan Visinya.
18
AKSes for Trust
In 2009, we conduct the Disaster Recovery Center
(DRC) Live Test to ensure that the existing reserve
system in the DRC location could be used properly
in the event of interference with the main system,
and to ensure that disaster management procedures
could be well implemented. Realizing that the data is
the company’s assets and performance of C-BEST
as the primary systems should always work reliably
and optimally, in 2009 KSEI updated the server
machine to support the performance of C-BEST.
To anticipate disaster risks that would disrupt
the company’s operational activities and result
in losses, KSEI has established procedures for
Business Continuity Plan (BCP). With BCP, KSEI
has a business plan that is used to anticipate the
occurrence of disasters that can disrupt KSEI
business continuity.
To achieve KSEI’s Mission and Vision, one of
the mechanisms of the company’s performance
improvement that is regularly conducted by KSEI
annually is Customer Survey activities by utilizing
independent consultants. With the implementation
of this survey, KSEI strived to explore aspirations
and inputs from customers. In addition, measuring
the level of satisfaction is the basis of the company’s
management effectiveness measurement,
the company was be able to obtain many valuable
inputs that could be used to develop service
development strategy in the coming years set forth in
the form of Action Plan to be followed up.
Internally, KSEI has ensured that it is prepared to
answer the future’s challenges with the organization
that has been designed for flexibility and dynamics,
and tough human resources. In attempt to create
a performance achievement oriented organization
(performance organization), KSEI has also
developed a Balance Scorecard through the
implementation and improvement of individual
performance appraisal system that integrates
between the competencies and key performance
indicators.
In line with one of KSEI Core Values which is
Continual Development, current 84 (eighty four)
of KSEI employees are always included in the
country and overseas training to enhance knowledge,
skills and competence. We believe, KSEI will achieve
its Mission and Vision with human resources that
have integrity, excellent, enthusiastically improving
and developing themselves that creates synergy.
Tata Kelola Perusahaan dan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Direksi KSEI selalu berusaha bekerja sesuai kerangka
Undang-undang dan Peraturan Perusahaan yang
berlaku. Kami selalu melakukan konsultasi dengan
Dewan Komisaris yang setiap saat mendukung kami
untuk menentukan berbagai keputusan strategis.
Pemenuhan atas prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang baik kami lakukan antara lain melalui
konsultasi dan komunikasi dengan komite-komite
yang ada, yaitu: 3 (tiga) Komite Kerja, yang terdiri
atas Komite Usaha, Komite Peraturan dan Komite
Pengendalian Interen, serta 1 (satu) Komite Anggaran.
Sementara itu, KSEI senantiasa berkomitmen dalam
menerapkan pengelolaan risiko yang berguna untuk
pencapaian tujuan dan sasaran perusahan. Salah satu
bentuknya dengan mengimplementasikan pendekatan
Enterprise Risk Management yang merupakan
pendekatan komprehensif untuk mengelola risiko-risiko
perusahaan secara terintegrasi dan komprehensif,
meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
mengelola ketidakpastian, meminimalisir ancaman dan
memaksimalkan peluang.
Salah satu bentuk perwujudan tanggung jawab sosial
KSEI yang merupakan organisasi yang tumbuh
dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat
Indonesia adalah dengan menyelenggarakan berbagai
program edukasi, baik untuk para pelaku pasar modal
Indonesia maupun untuk masyarakat luas melalui
kerja sama dengan beberapa universitas dan berbagai
asosiasi terkait pasar modal. Salah satu bentuk kerja
sama KSEI dengan SRO lainnya, yaitu dalam hal
penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal yang bersifat
terbuka bagi berbagai kalangan.
Kegiatan sosial turut menjadi agenda rutin KSEI.
Di tahun 2009, selain kegiatan sosial kepada beberapa
panti asuhan, bantuan untuk pembangunan mesjid dan
khitanan masal bagi anak yatim dan dhuafa, KSEI juga
memberikan bantuan untuk para korban bencana alam,
baik korban gempa di Sumatera Barat maupun gempa
di Kuningan - Jawa Barat. Selain itu, dalam rangkaian
HUT Pasar Modal ke-32, KSEI bersama SRO lainnya
memberikan bantuan berupa pembuatan sarana air
bersih dan kamar mandi umum di Kuningan - Jawa
Barat dan Teluk Naga - Tangerang. Dalam rangkaian
kegiatan tersebut, dilakukan juga pendirian taman
bacaan di Bojonegoro - Jawa Timur yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas generasi muda.
Good Corporate Governance and Corporate
Social Responsibility
The Directors of KSEI continually strive to work
within the framework of Corporate Law and
Regulation applied. We always do consultation with
the Board of Commissioners at any time to support
us to determine various strategic decisions. We
have done our best to comply with the principles of
Good Corporate Governance among others, through
consultation and communications with the existing
committees, namely 3 (three) Working Committees,
consisting of Business Committee, Regulation
Committee and Internal Control Committee, as well
as 1 (one) Budget Committee.
In the meantime, KSEI is ever committed to
implement the beneficial of risk management to
achieve the company’s goals and objectives. One
form is to begin implementing Enterprise Risk
Management that is a comprehensive approach
to manage corporate risks in a comprehensive
and integrated manner, to increase the company’s
abilities to manage uncertainty, minimize threats and
maximize opportunities.
One of social responsibility realization of KSEI which
is an organization that grows and develops as part
of Indonesian society, is by conducting various
educational programs, both to Indonesian capital
market participants and public by cooperating with
several universities and various associations related
to capital market. An example is the collaboration
between KSEI with other SROs in the establishment
of the Capital Market School that is open for public.
Social activities as a part of KSEI routine agenda.
In 2009, in addition to social activities to several
orphanages, assistance for the construction of
mosques and mass circumcision for orphans and
the poor, KSEI also provided assistance to natural
disasters victims, both victims of the earthquakes
in West Sumatra and in Kuningan - West Java.
Besides, in a series of events to celebrate the 32nd
Year Capital Market Anniversary, KSEI along with
other SROs provided assistance in the form of
building clean water facilities and public lavatories in
Kuningan - West Java and Teluk Naga - Tangerang.
In a those series of activities, KSEI also established
a reading public library in Bojonegoro - East Java
whose aims was to improve the quality of young
generation.
AKSes for Trust
19
Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas kemudahan yang diberikan sehingga kami
dapat menjalani tahun 2009 dengan baik. Kami
menyadari bahwa hasil yang kami raih merupakan
bentuk kerja sama dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, perkenankan kami dalam
kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada
Dewan Komisaris yang senantiasa memberikan
arahan dan masukannya kepada kami dalam
mencapai seluruh kinerja di tahun 2009 ini, serta
kepada otoritas pasar modal Indonesia; Bapepam-LK
dan SRO, yaitu: PT Bursa Efek Indonesia dan
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, para pemakai
jasa selaku Pemegang Saham serta seluruh
stakeholders. Kepada seluruh jajaran manajemen
dan karyawan KSEI atas semangatnya yang
kuat dalam mengejar kinerja yang optimum, kami
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya.
Pertahankan semangat dan kinerja yang luar biasa
ini guna pencapaian hasil yang maksimal.
Ananta Wiyogo
Direktur Utama
President Director
20
AKSes for Trust
We would like to express our gratitude to God
Almighty for contentment provided so that we can
survive well in 2009. We realize that the outcome we
achieve was resulted from cooperation and support
from various parties. Therefore, let us take this
opportunity to thank the Board of Commissioners
who always provide directions and inputs to us
in achieving the performance in 2009, and to
Indonesian Capital Market Authority; BapepamLK and other SROs, i.e.: PT Bursa Efek Indonesia
and PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, all
capital market participants as our Shareholders and
all stakeholders. To the entire management and
employees of KSEI with their resilient spirit in the
pursuit of optimum performance, we convey our
sincere gratitude. Keep the spirit and performance of
this extraordinary achievement for maximum results.
Trisnadi Yulrisman
Direktur
Director
Risbadi Purbowo
Direktur
Director
Ananta Wiyogo
Lahir di Roma, Italia, 14 Agustus 1957, Bapak Ananta Wiyogo menjabat sebagai Direktur
Utama KSEI sejak Juni 2007. Pengalaman yang luas di bidang keuangan, perbankan, pasar
modal dan pemeringkatan Efek sangat mendukung posisinya. Meniti karir sebagai Internal
Control di PT Atlantic Richfield Indonesia (1987 - 1989) dan Vice President Corporate Finance
di Bankers Trust (1989 - 1995). Beliau menjabat sebagai Vice President Merchant Banking
PT Bank Niaga Tbk (1995 - 1997), Managing Director Niaga Finance Co. Ltd, Hong Kong
(1997 - 1999), Direktur Keuangan PT Tunas Sepadan Investama (1999 - 2001) dan Direktur
Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (2001 - 2007). Lulusan Bentley College, Waltham, MA,
USA dan meraih gelar MSc bidang Keuangan (1987) serta MSc bidang Manajemen dari Arthur
D. Little Management Education Institute, Cambridge, USA, Wijawiyata Manajemen, LPPM
(1981) serta Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor (1981).
Born in Rome, Italy, 14 August 1957, Mr. Ananta Wiyogo serves as President Director of KSEI
since June 2007. His extensive experience in finance, banking, capital market and Securities
rating highly supports his position. He began his career as an Internal Control at PT Atlantic
Richfield Indonesia (1987 - 1989) and as Vice President Corporate Finance at Bankers Trust
(1989 -1995). He also assumed a position as Vice President Merchant Banking PT Bank
Niaga Tbk (1995 - 1997), Managing Director of Niaga Finance Co. Ltd., Hong Kong (1997 1999), Director of Finance PT Tunas Sepadan Investama (1999 - 2001) and President Director
of PT Pemeringkat Efek Indonesia (2001 - 2007). Graduated from Bentley College, Waltham,
MA, USA and obtained a MSc degree in Finance (1987) and MSc degree in Management from
Arthur D. Little Management Education Institute, Cambridge, USA, Wijawiyata Management,
LPPM (1981) and Faculty of Fisheries Institut Pertanian Bogor (1981).
Trisnadi Yulrisman
Menjabat sebagai Direktur KSEI sejak 2004. Beliau lahir di Jakarta pada 26 Juli 1966 dan
memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik di bidang pengawasan dan pasar modal.
Memulai karir di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan
Propinsi Sumatera Utara (1987 - 1990), BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat (1994 - 1997)
sebelum memasuki dunia pasar modal. Beliau menjabat sebagai Kepala Unit di Satuan
Pemeriksa Keuangan PT Bursa Efek Jakarta (1997 - 2000) dan Kepala Satuan Pemeriksa
Internal PT Bursa Efek Jakarta (2000 - 2004). Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara,
Jakarta (1993) dan menyelesaikan studi S-2 di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia
(IPMI), Jakarta pada tahun 2007.
Serves as Director of KSEI since 2004. He was born in Jakarta on 26 July 1966 and has
experiences and good knowledge in auditing and capital market. Developing his career at
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) North Sumatra Province
(1987 - 1990), BPKP West Java Province (1994 - 1997) before joining the capital market
industry. He assumed a position as Head of Financial Audit Task Force Unit of PT Bursa Efek
Jakarta (1997 - 2000) and Head of Internal Audit Division of PT Bursa Efek Jakarta
(2000 - 2004). Graduated from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta (1993) and
completed S-2 study from Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI),
Jakarta in 2007.
Risbadi Purbowo
Sebagai Direktur KSEI sejak tahun 2007, Bapak Risbadi Purbowo telah berpengalaman
di bidang pasar modal melalui jenjang karirnya di berbagai Perusahaan Efek di Indonesia.
Lahir di Ponorogo, 24 September 1953, beliau meniti karir dari PT Bank Ekspor Impor
Indonesia (1983 - 1992), kemudian menjabat sebagai Direktur Utama pada PT Merincorp
Securities Indonesia (1992 - 1999), PT Exim Securities (1999 - 2000), PT Mandiri Sekuritas
(2000 - 2003), Direktur PT Mandiri Sekuritas (2003 - 2005) serta Head Securities Services
di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2005 - 2007). Lulusan Sarjana Ekonomi Universitas
Diponegoro, Semarang pada tahun 1981.
Serves as Director of KSEI since 2007, Mr. Risbadi Purbowo has an extensive experience
in capital market area obtained through his position at several Securities Companies
in Indonesia. Born in Ponorogo, 24 September 1953, he built his career at PT Bank Export
Import Indonesia (1983 - 1992), served as the President Director of PT Merincorp Securities
Indonesia (1992 - 1999), PT Exim Securities (1999 - 2000), PT Mandiri Sekuritas (2000 2003), Director of PT Mandiri Sekuritas (2003 - 2005) and Head of Securities Services at
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2005 - 2007). Graduated with a degree in Economics from
Universitas Diponegoro, Semarang in 1981.
AKSes for Trust
21
Laporan Usaha
Business Report
Pengembangan yang berkelanjutan untuk mewujudkan Misi
dan Visi KSEI dapat menciptakan kepercayaan bagi para
investor.
The continual development in achiving Mission and Vission of KSEI will create trust among the
investors.
22
AKSes for Trust
Jasa KSEI
KSEI Services
Pada akhir tahun 2009, nilai aset yang tercatat di C-BEST
mengalami kenaikan sebesar 68,48%, yang menunjukkan bahwa
industri pasar modal Indonesia mulai menggeliat kembali setelah
redanya krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 lalu.
At the end of 2009, total value of assets recorded in the C-BEST increased by 68.48%, shows that the
Indonesian capital market industry began to rise again after the global financial crisis that occurred in
the year 2008 had subsided.
Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
di pasar modal Indonesia, KSEI berdedikasi
untuk menyediakan jasa Kustodian sentral dan
penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar
dan efisien, sehingga terpenuhi kebutuhan akan
perlindungan dan transparansi informasi bagi para
pelaku pasar modal. Kedua hal tersebut akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pelaku
pasar modal terhadap pasar modal Indonesia
dimana KSEI merealisasikannya melalui penyediaan
layanan jasa yang meliputi: penyimpanan Efek
dalam bentuk data elektronik, penyelesaian transaksi
Efek, distribusi hasil Corporate Action dan jasa-jasa
terkait lainnya, seperti: Post Trade Processing serta
penyediaan laporan-laporan jasa Kustodian sentral
yang memberikan nilai tambah kepada pemakai
jasanya.
Jasa Penyimpanan Efek
Jasa untuk penyimpanan Efek dalam bentuk
elektronik terkait jumlah Efek dan Rekening Efek
serta Sub Rekening Efek yang tercatat di C-BEST
secara keseluruhan mengalami peningkatan.
Pada akhir tahun 2009, jumlah Efek yang tercatat
mengalami peningkatan sebesar 6,91% dari 767
Efek di tahun 2008 menjadi 820 Efek. Jumlah Efek
ini berasal dari 615 Emiten yang menyimpan Efeknya
dalam penitipan kolektif KSEI, yang meningkat
jumlahnya sebesar 5,31% dibandingkan tahun
sebelumnya yang berjumlah 584 Emiten.
Jenis Efek
Type of Securities
No.
As a Central Securities Depository Institution in
Indonesian capital market, KSEI is dedicated to
provide Central Securities Depository services and
Securities transaction settlement that are orderly,
fair and efficient, thus fulfilled the need for protection
and transparency of information for capital market
participants. Both will improve public confidence
and capital market participants, in particular to the
Indonesian capital market where KSEI realizes
it through the provision of services that include
electronic depository of Securities, settlement of
Securities transaction, distribution of results from
Corporate Actions and other related services, such
as Post Trade Processing and the preparation of
central Custodian reports that provide added value
to its customers.
Securities Depository Service
Overall, the electronic Securities depository
service has increased in terms of the number of
Securities Accounts and Sub Securities Accounts
registered in the C-BEST. At the end of 2009, the
number of Securities listed is 820, increasing by
6.91% as compared to 767 in 2008. The number of
Securities was derived from 615 Issuers that deposit
its Securities under collective custody of KSEI,
increasing by 5.31% as compared to the previous
year of 584.
Jumlah
Total
2008
2009
1.
Saham Shares
422
434
2.
Obligasi Korporasi Corporate Bonds
197
208
3.
Obligasi Pemerintah Government Bonds
36
38
4.
Waran Warrants
54
41
5.
HMETD Rights
6.
MTN
7.
8.
1
1
26
43
PN
5
1
Efek Beragun Aset Asset Backed Securities
-
2
9.
Reksa Dana Mutual Funds
2
10
10.
SBI Bank Indonesia Certificates
11.
Sukuk Islamic Bonds
12.
SPN
1
-
13.
SBSN
2
3
767
820
Jumlah Total
4
11
17
28
Tabel 1 - Jumlah Efek di C-BEST tahun 2008 - 2009
Table 1 - Number of Securities in C-BEST in 2008 - 2009
AKSes for Trust
25
Jumlah Pemegang Rekening di KSEI selama
tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan
tahun sebelumnya, yaitu dari 156 perusahaan
menjadi 147 perusahaan.
Pemegang Rekening
Account Holder
Perusahaan Efek Securities Company
Bank Kustodian Custodian Bank
Jumlah Total
The number of Account Holder at KSEI in 2009 was
decreased to the previous year, from 156 to 147
company.
Jumlah Total
2008
2009
134
131
22
16
156
147
Tabel 2 - Jumlah Pemegang Rekening KSEI tahun 2008 - 2009
Table 2 - Number of Account Holder in 2008 - 2009
Sementara itu, Sub Rekening Efek yang tercatat
pada Desember 2009 mengalami peningkatan yang
cukup signifikan, yakni sebesar 24,07%, dari 302.447
pada tahun 2008 menjadi 375.239 pada tahun 2009.
Jumlah Sub Rekening Efek Number of Sub Securities Account
Meanwhile, the number of Sub Securities Account
as at the end of December 2009 increased quite
significantly by 24.07%, from 302,447 in 2008
jumped to 375,239 in 2009.
2008
2009
302,447
375,239
Tabel 3 - Jumlah Sub Rekening Efek KSEI tahun 2008 - 2009
Table 3 - Number of Sub Securities Account in 2008 - 2009
Pada akhir tahun 2009 nilai aset yang tercatat di
C-BEST mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa industri pasar modal
Indonesia mulai menggeliat kembali setelah redanya
krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008
lalu. Total nilai aset yang dikelola KSEI pada
Desember 2009 tercatat senilai Rp 1.276,43 triliun,
mengalami peningkatan 68,48% dibandingkan
nilai aset yang tercatat pada Desember 2008 yaitu
Rp 757,62 triliun.
Aset yang mengalami peningkatan terbesar adalah
Surat Berharga Syariah Negara, yaitu sebesar
1.216% dari Rp 189 miliar pada Desember 2008
menjadi Rp 2,48 triliun pada Desember 2009.
Sementara itu aset lainnya juga mengalami
peningkatan dengan nilai yang cukup signifikan
seperti Saham yang mengalami kenaikan sebesar
75,07% dari Rp 657,70 triliun pada tahun 2008
menjadi Rp 1.151,36 triliun pada akhir tahun 2009.
Selain itu Sertifikat Bank Indonesia juga mengalami
kenaikan sampai 957% menjadi Rp 5,29 triliun,
Sukuk naik sebesar 54,2% menjadi Rp 5,29 triliun
di tahun 2009. Di lain pihak, beberapa jenis Efek
menunjukkan penurunan, antara lain: Waran yang
turun sebesar 16,56% dari Rp 1,57 triliun menjadi
Rp 1,31 triliun, sementara Hak Memesan Efek
Terlebih dahulu turun sampai 59% menjadi
Rp 746,75 juta. Penurunan nilai aset terbesar terjadi
pada Promissory Notes, yaitu sebesar 71,27%,
sehingga nilainya yang semula mencapai Rp 97,45
miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 28 miliar pada
tahun 2009.
26
AKSes for Trust
At the end of 2009 total value of assets recorded in
C-BEST experienced quite an increase. This shows
that the Indonesian capital market industry began
to rise again after the global financial crisis that
occurred in the year 2008 had subsided. The total
value of assets managed by KSEI in December 2009
recorded at Rp 1,276.43 trillion, increasing 68.48%
compared to the value of assets recorded
at December 2008 is Rp 757.62 trillion.
Assets that experienced the highest increase were
Surat Berharga Syariah Negara, by 1,216% from
Rp 189 billion in December 2008 to Rp 2.48 trillion
in December 2009. Meanwhile, other assets that also
increased their value significantly are Shares with an
increase of 75.07% from Rp 657.70 trillion in 2008
to Rp 1,151.36 trillion at the end of 2009.
Also Bank Indonesia Certificates increased up to
957% to Rp 5.29 trillion, Sukuk increased by 54.2%
to Rp 5.29 trillion in 2009. On the other hand, some
types of Securities showed a decline in their asset
values, among others: Warrants which fell by 16.56%
from Rp 1.57 trillion to Rp 1.31 trillion, while Rights
was down to 59% to Rp 746.75 million. The highest
decline in asset values occurred in Promissory
Notes, which fell by 71.27%, thus, the initial value
that reached Rp 97.45 billion in 2008 remained
Rp 28 billion in 2009.
No.
Nilai Efek
Assets Value
Jenis Efek
Types of Securities
2008
2009
1.
Saham Shares
Rp
657.70
trillion
Rp
1,151.36 trillion
2.
Obligasi Korporasi Corporate Bonds
Rp
70.21
trillion
Rp
83.80 trillion
3.
Obligasi Pemerintah Government Bonds
Rp
15.26
trillion
Rp
15.38 trillion
4.
Waran Warrants
Rp
1.57
trillion
Rp
1.31 trillion
5.
HMETD Rights
Rp
1.82
billion
Rp
746.75 million
6.
MTN
Rp
7.71
trillion
Rp
10.49 trillion
7.
PN
Rp
97.45
billion
Rp
28 billion
8.
Efek Beragun Aset Asset Backed Securities
Rp
439.43 billion
9.
Reksa Dana Mutual Funds
Rp
724.57
billion
Rp
556.96 billion
10.
Sertifikat Bank Indonesia Bank Indonesia Certificate
Rp
500
billion
Rp
5.29 trillion
11.
Sukuk Islamic Bonds
Rp
3.43
trillion
Rp
5.29 trillion
12.
SPN
Rp
220.93
billion
13.
SBSN
Rp
189
billion
Rp
2.48 trillion
Jumlah Total
Rp
757.62
trillion
Rp
1,276.43 trillion
-
-
Tabel 4 - Nilai Aset yang Terdaftar di C-BEST tahun 2008 - 2009
Table 4 - Value of Assets Registered in C-BEST in 2008 - 2009
Jasa Penyelesaian Transaksi Efek
Jasa penyelesaian transaksi Efek secara
pemindahbukuan disediakan oleh KSEI untuk semua
Efek yang tercatat di C-BEST, baik untuk Transaksi
Bursa maupun Transaksi di Luar Bursa (Over The
Counter Transaction). KSEI merupakan lembaga
non perbankan yang tidak dapat menjalankan fungsi
pemindahbukuan dana, terutama pembayaran dana
kepada pemakai jasa, sehingga memerlukan kerja
sama dengan Bank Pembayaran untuk melakukan
penyelesaian transaksi Efek. Untuk periode
tahun 2009 - 2011, sejak 17 Juli 2009 KSEI resmi
menunjuk 4 (empat) bank umum yang bertindak
sebagai Bank Pembayaran. Keempat bank tersebut
yaitu: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB
Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan
PT Bank Permata Tbk.
Selama tahun 2009, penyelesaian Transaksi di Luar
Bursa (Over The Counter) untuk seluruh jenis Efek
yang tercatat di C-BEST mengalami kenaikan pada
sisi volume, yaitu sebesar 27,10% jika dibandingkan
dengan tahun 2008, sehingga menjadi 243,38 miliar
unit di tahun 2009. Sementara itu dari sisi frekuensi
transaksi terjadi penurunan 3,41%, dari 552.691
transaksi menjadi 533.829 transaksi.
Securities Settlement Transaction Service
The book-entry Securities settlement transaction
services are provided by KSEI for all Securities
registered in the C-BEST, both for Stock Exchange
Transactions and Over The Counter Transactions.
KSEI is a non-bank institution that has no authorities
to perform book-entry transfer of funds, particularly
the payment of funds to customers, thus it requires
cooperation with the Payment Bank for Securities
settlement transactions. For periods of 2009 - 2011,
since 17 July 2009, KSEI officially appointed 4 (four)
commercial banks that act as the Payment Bank.
The four banks are PT Bank Central Asia Tbk,
PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk and PT Bank Permata Tbk.
During 2009, settlement of Over The Counter
Transaction for all Securities types recorded in
C-BEST increased in terms of volume as compared
to the previous year, decreasing by 27.10% from
2008 to 243.38 billion units in 2009. Meanwhile,
its frequency decreased by 3.41%, from 552,691
to 533,829 transactions.
2008
Frekuensi
Frequency
2009
Jumlah (Unit)
Total (Unit)
Frekuensi
Frequency
Jumlah (Unit)
Total (Unit)
OTC FOP
119,881
92,137,383,169,079
97,969
121,109,352,003,426
OTC VP
432,810
99,342,542,053,702
435,860
122,269,696,617,373
Jumlah Total
552,691
191,479,925,222,781
533,829
243,379,048,620,799
Tabel 5 - Total Penyelesaian Transaksi Di Luar Bursa (OTC FOP + OTC VP) tahun 2008 - 2009
Table 5 - Settlement of Over The Counter Transactions (OTC FOP + OTC VP) in 2008 - 2009
AKSes for Trust
27
Selama tahun 2009, Transaksi di Luar Bursa dengan
pembayaran (OTC Versus Payment) untuk seluruh
jenis Efek yang tercatat di C-BEST adalah Rp 868,40
miliar, mengalami penurunan dibandingkan dengan
pembayaran pada tahun 2008 yang mencapai
Rp 1.119,42 miliar. Sementara itu, dari sisi jumlah yang
ditransaksikan mengalami kenaikan di tahun 2009
sebesar 27,10% dibandingkan tahun 2008.
During 2009, settlement of Over The Counter
Transaction for all Securities types recorded
in the C-BEST decreased was Rp 868.40 billion,
compared to payments in 2008 which reached
Rp 1,119.42 billion. Meanwhile, the amount
transacted was increased of 27.10% in 2009,
compared to 2008.
2008
Total
2009
Frekuensi
Frequency
Jumlah (Unit)
Volume (unit)
Pembayaran (Rp)
Payment (IDR)
552,691
191,479,925,222,781
1,119,422,483,878,130
Frekuensi
Frequency
533,829
Jumlah (Unit)
Volume (unit)
Pembayaran (Rp)
Payment (IDR)
243,379,048,620,799
868,404,260,898,810
Tabel 6 - Penyelesaian Transaksi di Luar Bursa dengan Pembayaran tahun 2008 - 2009
Table 6 - Settlement of Over The Counter Transactions with Payment in 2008 - 2009
Jasa Distribusi Corporate Action
Corporate Action yang dilakukan KSEI dibagi menjadi
2 (dua) kategori, yaitu Mandatory Corporate Action,
seperti: pembagian dividen, pembayaran bunga/
pokok Obligasi, distribusi HMETD, Bonus Saham,
Waran, Merger, Akuisisi, Stock Split/Reverse Split;
dan Voluntary Corporate Action, seperti: pelaksanaan
HMETD dan Waran.
Corporate Action Distribution Service
Corporate Action performed by KSEI is divided into
2 (two) categories, namely Mandatory Corporate
Action such as dividend distribution, interest/principal
Bonds payment, Rights distribution, Stock Bonus,
Warrants, Merger, Acquisition, Stock Split/Reverse
Split; and Voluntary Corporate Action, such as Rights
and Warrants exercises.
Kegiatan distribusi Corporate Action selama tahun
2009 dilaksanakan KSEI tepat waktu sesuai tanggal
distribusi yang ditetapkan Emiten dengan jumlah 1.898
kegiatan, dengan rincian sebagaimana tercantum
pada tabel berikut:
The Corporate Action distribution activities during
2009 were performed in timely manner, according to
the date set by Issuers with 1,898 activities. Details
are mentioned in the following table:
Jenis Corporate Action
Type of Corporate Action
No.
1.
Amortisasi Amortization
2.
Pembelian Kembali Buy Back
3.
Dividen Tunai dan Interim Cash and Interim Dividend
173
4.
Fee Ijarah Ijarah Fee
87
5.
Penggabungan Perusahaan Merger
1
6.
Dividen Campuran Mix Dividend
7.
Pelunasan Pokok Principal Redemption
8.
Pembayaran Bunga MTN Interest Payment for MTN
9.
Pembayaran Bunga Obligasi Interest Payment for Bonds
10.
Pembayaran Kompensasi / Consent Fee Compensation Payment / Consent Fee
11.
Pembayaran Premi Payment of Premium
0
12..
Pendapatan Bagi Hasil Revenue Sharing
44
13.
Restrukturisasi Restructuring
0
14.
HMETD Right Issue
15.
RUPS / RUPO AGM/EGM and Bondholder Meeting
16.
Bonus Saham Stock Bonus
1
17.
Dividen Saham Stock Dividend
0
18.
Pemecahan / Penggabungan Nilai Nominal Saham dan Penyesuaian Waran
16
7
1
19.
Penawaran Tender Tender Offer
Jumlah Total
Tabel 7 - Jenis Corporate Action yang didistribusikan melalui KSEI selama tahun 2009
Table 7 - Type of Corporate Action distributed through KSEI in 2009
AKSes for Trust
213
0
754
7
9
Stock Split / Reverse Stock and Warrant Adjusment
28
Kegiatan
Activities
576
3
6
1,898
Jumlah dana yang didistribusikan selama tahun
2009 mencapai Rp 83,92 triliun dan USD 68,06 juta,
sedangkan jumlah Efek yang dibagikan dalam bentuk
Saham adalah 11.68 miliar unit, dalam bentuk Waran
0,51 miliar unit dan HMETD 13,40 miliar unit.
Total funds distributed in 2009 reached Rp 83.92
trillion and USD 68.06 million, while the number of
Securities distributed was 11.68 billion unit of Shares,
0.51 billion unit of Warrants and 13.40 billion unit of
Rights.
IDR
Dana Fund
Efek Bersifat Ekuitas (Dividen dan Exercise)
USD
27.72 trillion
61.75 million
56.20 trillion
6.31 million
83.92 trillion
68.06 million
Equity (Dividend and Exercise)
Efek Bersifat Utang (Bunga dan Pokok)
Debt (Interest Payment and Principal Redemption)
Jumlah Dana Total Fund
Jumlah (Unit Efek)
Volume (Unit of Securities)
Efek Securities
11.68 billion
Saham Shares
0.51 billion
Waran Warrants
HMETD Rights
13.40 billion
Jumlah Efek Total Securities
25.59 billion
Tabel 8 - Jumlah Corporate Action yang didistribusikan melalui KSEI selama tahun 2009
Table 8 - Total of Corprate Action distributed through KSEI in 2009
Jasa Lainnya
Selain jasa utama di atas, KSEI juga menyediakan
jasa lain yang memberikan berbagai kemudahan bagi
pemakai jasanya, sebagai berikut:
Other Services
Other than the primary services mentioned above,
KSEI also offers other services that will provide
convenience for its customers, as follows:
• Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas)
Fasilitas ini mulai disediakan KSEI kepada
investor yang merupakan nasabah Pemegang
Rekening pada tanggal 18 Juni 2009, dengan
nama sebelumnya Fasilitas Investor Area. Fasilitas
ini memungkinkan investor untuk melihat dan
memonitor catatan kepemilikan Efek miliknya yang
tersimpan di Sub Rekening Efek di KSEI melalui
website http://akses.ksei.co.id pada setiap saat
tanpa dikenakan biaya.
• AKSes Facility (Securities Ownership
Reference)
KSEI began to provide this facility to investors who
are clients of Account Holder on 18 June 2009,
with the previous name as Investor Area Facility.
The facility allows investors to view and monitor
the Securities ownership record deposited in Sub
Securities Account at KSEI through the website
of http://akses.ksei.co.id at any time and free of
charge.
Semua investor yang telah dibukakan Sub Rekening
Efek di KSEI berhak mendapatkan akses atas
Fasilitas AKSes melalui Pemegang Rekening
dimana investor menjadi nasabah. Berdasarkan
surat Bapepam-LK No.: S-4882/BL/2009 tanggal
8 Juni 2009, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian
harus memenuhi permohonan investor untuk
memperoleh Fasilitas AKSes.
Investors who have opened Sub Securities Account
at KSEI are entitled to access the AKSes Facility
through the Account Holder where the investors
become the clients. According to the letter of
Bapepam-LK No.: S-4882/BL/2009 dated 8 June
2009, the Securities Company or Custodian Bank
must meet the of investors’ request to get AKSes
Facility.
Berdasarkan data statistik per tanggal 30 Desember
2009, jumlah pengguna Fasilitas AKSes sebanyak
8.474 investor.
Based on statistics data as of 30 December 2009,
the number of AKSes Facility users were 8,474
investors.
Jenis Investor
Types of Investors
Domestik Domestic
Asing Foreign
Jumlah Total
Jumlah Investor
Number of Investor
8,433
41
8,474
Tabel 9 - Jumlah Pengguna Fasilitas AKSes selama tahun 2009
Table 9 - Number of AKSes Facility Users in 2009
AKSes for Trust
29
• Fasilitas Penyimpanan dan Penyelesaian
Transaksi Efek Beragun Aset, Sukuk Ritel dan
Reksa Dana Penyertaan Terbatas
Seiring dengan perkembangan pasar modal
Indonesia dan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai jasanya, KSEI melakukan penyimpanan
atas instrumen Efek Beragun Aset (EBA) yang
ditransaksikan melalui PT Bursa Efek Indonesia
mulai tanggal 12 Februari 2009. Dengan demikian,
penerbitan serta penyelesaian transaksi EBA telah
dapat dilakukan secara elektronik sehingga
dapat menciptakan efisiensi bagi penerbit dan
pelaku pasar.
Sementara itu, pada 26 Februari 2009 KSEI
mulai melakukan penyimpanan dan penyelesaian
transaksi Surat Berharga Syariah Negara Ritel
(Sukuk Ritel) sebagai diversifikasi instrumen untuk
memperluas basis investor individu yang diterbitkan
oleh Departemen Keuangan - RI. Sukuk Ritel ini
diterbitkan berdasarkan akad Ijarah yang bisa
dikatakan sebagai perjanjian Sale and Lease Back
(Jual dan Sewa Kembali).
Tidak ketinggalan, penyimpanan dan penyelesaian
transaksi atas instrumen Reksa Dana Penyertaan
Terbatas (RDPT) yang merupakan Reksa Dana
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang dipakai
untuk menghimpun dana dari pemodal profesional
untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer
Investasi pada portofolio Efek. KSEI mulai
menyediakan layanan ini sejak tanggal 17 Juli 2009.
Hadirnya produk-produk investasi baru ini, selain
dapat memperkaya ragam produk investasi di pasar
modal, juga dapat memberikan alternatif investasi
bagi para investor dan juga sebagai sumber
pengembangan usaha.
Standar Kualitas Layanan Jasa - ISO 9001: 2000
Untuk menjamin bahwa para pemakai jasa
memperoleh kualitas layanan yang terbaik, KSEI
telah memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 sejak
bulan Juli 2003. Pada 30 Oktober 2009, KSEI berhasil
mempertahankan Sertifikasi ISO tersebut setelah
melalui proses surveillance audit oleh PT SGS
Indonesia. Pada tahun 2010, KSEI akan
meningkatkan sertifikasi menjadi ISO 9001:2008.
Hal ini dilatarbelakangi oleh keinginan KSEI untuk
menerapkan Standar Manajemen Mutu yang lebih
komprehensif, terutama mengenai penggunaan jasa
pihak ketiga dan lingkungan kerja.
30
AKSes for Trust
• Facilities of Depository and Settlement
Transactions of Asset Backed Securities, Retail
Sukuk and Limited Participation Mutual Fund
Along with the progress of Indonesian capital
market and the needs fulfilments of service users,
KSEI performed depository of Asset Backed
Securities (EBA) that are traded through the
PT Bursa Efek Indonesia starting on 12 February
2009. Thus, the issuance and settlement of
EBA transactions can be done electronically, so
it creates efficiency for publishers and market
participants.
Meanwhile, on 26 February KSEI started Islamic
Syariah Securities (Retail Sukuk) depository and
settlement transactions as a diversified instrument
for broadening the basis of individual investors
issued by the Ministry of Finance - Republic of
Indonesia. The Retail Sukuk was issued based on
Ijarah agreement that can be termed as Sale and
Lease Back agreement.
In addition, the depository and settlement of Limited
Participation Mutual Fund in the form of Collective
Investment Contract used to raise funds from
professional investors for further invested by the
Investment Manager on portfolio Securities. KSEI
began providing such services of since 17 July
2009.
The presence of new investment products, in
addition to enriching the range of investment
products in the capital market, can also provide
alternative investments for investors and also as
a source of business development.
Standard of Quality of Service - ISO 9001: 2000
To ensure that customers obtain the highest level
of quality of service, KSEI has acquired the ISO
9001:2000 Certification since July 2003.
On 30 October 2009, KSEI succeeded to maintain
the ISO Certification after going through a
surveillance audit conducted by PT SGS Indonesia.
In 2010, KSEI will increase the certification to ISO
9001:2008. This is motivated by the desire of KSEI
to implement the more comprehensive Quality
Management Standard, in particular regarding the
use of third-party services and work environment.
Pengembangan Teknologi dan Produk
Technology and Product Development
Fasilitas AKSes diharapkan dapat memberikan perlindungan
dan transparansi informasi atas kepemilikan Efek investor
secara online dengan mudah dan tanpa biaya.
AKSes Facility is expected to provide online protection and transparency of information on the
investors’ ownership of Securities that can be accessed easily and free of charge.
32
Access for Trust
Dengan semangat nilai-nilai inti Integrity, Excellence,
Continual Development dan Togetherness, KSEI
terus berupaya meningkatkan layanannya agar lebih
inovatif dan efisien sesuai perkembangan pasar
regional. Salah satu upaya yang telah berhasil KSEI
lakukan yaitu memberikan kemudahan bagi para
pemakai jasanya dengan membangun fasilitas yang
memberikan keterbukaan informasi dan kemudahan
secara online kepada investor untuk memonitor
portofolio investasinya yang disimpan di KSEI.
KSEI yakin dengan memberikan fasilitas keterbukaan
informasi ini dapat lebih meningkatkan kepercayaan
para investor akan kinerja KSEI serta pasar modal
Indonesia secara keseluruhan.
Rencana kerja tahun 2009 merupakan lanjutan dari
rencana kerja 2008 yang tetap mengutamakan fungsi
KSEI sebagai Kustodian sentral dan masih tetap
melakukan penyempurnaan C-BEST sebagai sistem
pendukung utama layanan jasa KSEI. Keamanan
dan keandalan C-BEST merupakan hal yang mutlak
mengingat C-BEST harus memenuhi kebutuhan
pemakai jasa KSEI untuk mengelola 820 Efek dan
375.239 Sub Rekening Efek dan juga menyediakan
akses penuh kepada 147 Pemegang Rekening pada
tahun 2009.
Fokus utama di tahun 2009 yaitu implementasi
Fasilitas AKSes sebagai langkah awal penerapan
Single Investor Identity. Fasilitas yang merupakan
sarana online ini memungkinkan investor dapat
memonitor posisi dan mutasi Efek miliknya yang
tersimpan di Sub Rekening Efek dimana merupakan
salah satu jawaban atas kebutuhan investor terhadap
perlindungan dan transparansi informasi sebagai
faktor utama dalam berinvestasi di pasar
modal. Fasilitas AKSes diharapkan dapat
mengantisipasi kasus-kasus penggelapan atau
penyelewengan portofolio investor yang dipercayakan
kepada Perusahaan Efek dan Bank Kustodian,
yang mana hal ini dapat menurunkan tingkat
kepercayaan para investor terhadap pasar modal
Indonesia. Melalui Fasilitas AKSes diharapkan dapat
memberikan perlindungan dan transparansi informasi
atas kepemilikan Efek investor secara online dengan
mudah dan tanpa biaya.
Perangkat Lunak dan Perangkat Keras
Untuk menunjang performansi kerja sistem utama
C-BEST agar dapat meningkatkan kecepatan
pemrosesan data, pada bulan November 2009 KSEI
melakukan pembaharuan mesin server versi HP-UX
dengan Processor RISC RP 7420 dan storage
EVA4000, menjadi Server HP-UX dengan Processor
Itanium RP 7640 dan storage EVA8100. Sebelum
melakukan pembaharuan sistem tersebut telah
dilakukan proses proof of concept untuk memastikan
bahwa aplikasi C-BEST berikut semua aplikasi
pendukungnya seperti Oracle, Weblogic dan Java
dapat berjalan di server baru tersebut.
In the spirit of the core values - Integrity, Excellence,
Continual Development and Togetherness, KSEI
continuously improves its services so as to be more
innovative and efficient in accordance with the
development of regional markets. One effort that
KSEI has successfully managed is accommodating
simplicity for service users by developing facilities
that provide online transparency in information and
easiness for investors to monitor their investment
portfolio deposited in KSEI. KSEI believes that
providing this disclosure facility can further increase
the confidence of investors in KSEI performance and
Indonesian capital market as a whole.
Year 2009 work plan is a continuation of the 2008
work plan which prioritizes KSEI function as a
Central Securities Depository, and keeps making
improvements of C-BEST as the primary support
system of KSEI services. Security and reliability
of C-BEST is an absolute thing as C-BEST has to
meet the needs of KSEI customers to manage 820
Securities and 375,239 Sub Securities Accounts
and also to provide full access to the 147 Account
Holders in 2009.
The main focus in 2009 was the implementation
of AKSes Facility as the initial step of Single
Investor Identity implementation. This online facility
which allows investors to monitor the balance
and Securities transfer position deposited in Sub
Securities Account is one of the answers to the
investor needs of protection and transparency
of their investment portfolio as a major factor in
investing in the capital market. The AKSes Facility
is expected to anticipate the cases of fraud or
mistreatment of investor portfolio entrusted to the
Securities Company and Custodian Bank, in which
case it can reduce the level of investor confidence
in Indonesian capital market. Through KSI AKSes
Facility, we are expected to provide online protection
and transparency of information on the investors’
ownership of Securities that can be accessed easily
and free of charge.
Software and Hardware
To support C-BEST main systems of work
performance to increase data processing speed, in
November 2009 KSEI upgraded its server machine
HP-UX version with RISC processor RP 7420 and
EVA4000 storage, to Server HP-UX with Itanium
Processor RP 7640 and EVA8100 storage. Before
the upgrading of the system was conducted, we
had performed proof of concept process to ensure
that the C-BEST application and all supporting
applications such as Oracle, Weblogic and Java
AKSes for Trust
33
Jaringan dan Infrastruktur
Pada tahun 2009 ini, KSEI melakukan tender
untuk pemilihan rekanan Private Network Provider.
Sebelumnya sejak bulan Juli 2000 saat mulai
diterapkannya scripless trading, KSEI telah bekerja
sama dengan PT Pasifik Satelit Nusantara sebagai
peyedia jasa Private Network bagi pemakai jasa
KSEI. Mengingat perjanjian kerja sama tersebut
telah berakhir, maka KSEI membuka peluang kerja
sama dengan Private Network Provider lain dengan
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi,
seperti: High Availability Network Architecture,
koneksi jaringan dari pemakai jasa, koneksi jaringan
ke KSEI, pengalaman atas jasa penyediaan jaringan
dan penyediaan perangkat jaringan yang sesuai
dengan perangkat yang dimiliki oleh KSEI saat ini.
Setelah melewati proses seleksi, maka sejak
6 Oktober 2009 telah tersedia 2 (dua) Private
Network Provider yang ditetapkan sebagai rekanan
KSEI untuk 4 (empat) tahun mendatang, yaitu:
PT Pasifik Satelit Nusantara dan PT First Media Tbk.
Dengan adanya 2 (dua) Private Network Provider
ini, pemakai jasa dapat memilih salah satu atau
mungkin keduanya sebagai penyedia jaringan data
untuk koneksi ke sistem C-BEST dan pendukungnya,
serta diharapkan kualitas, performa dan keamanan
jaringan data pemakai jasa KSEI dapat lebih
ditingkatkan.
Network and Infrastructures
In this 2009, KSEI performed a tender for the
selection of Private Network Provider partners.
Previously, since July 2000 when starting the
application of scripless trading, KSEI worked
together with PT Pasifik Satelit Nusantara as our
Private Network provider for KSEI customers.
As the cooperation agreement had expired, KSEI
offered some cooperation opportunities with
other Private Network Providers with a number of
requirements to be met, such as: High Availability
Architecture, a network connection from customers,
a network connection to KSEI, experienced as
a network services provider and appropriate network
devices to those owned by KSEI today.
After going through the selection process, since
6 October 2009 there has been 2 (two) Private
Network Providers appointed as KSEI partner for
the following 4 (four) years, i.e.: PT Pasifik Satelit
Nusantara and PT First Media Tbk. With these
2 (two) Private Network Providers, customers
can choose either or both of them as their data
network provider to connect to the C-BEST system
and its supporters and it is expected that quality,
performance and security of KSEI customers’ data
network services can be further increased.
Fasilitas AKSes merupakan sarana informasi
secara online atas portofolio investasi berupa
Efek atau Sekuritas yang disimpan dalam Sub
Rekening Efek di KSEI untuk para investor di
pasar modal Indonesia.
AKSes Facility is an online information facility
regarding the investment portfolio of Securities
owned by investor that are deposited in Sub
Securities Account at KSEI.
Keamanan Sistem
Sebagai kegiatan rutin untuk memastikan bahwa
semua rencana penanganan keadaan darurat selalu
siap digunakan, pada tahun 2009 KSEI kembali
mengadakan pengujian Disaster Recovery Centre
(DRC) Live Test ke-12 pada 31 Juli 2009. DRC Live
Test dilakukan untuk memastikan bahwa sistem
operasional cadangan yang disiapkan oleh KSEI
mampu mengambil alih keadaan pada saat terjadi
keadaan darurat sehingga penyediaan layanan
kepada pemakai jasa KSEI dapat terus dilakukan
tanpa mengalami gangguan. DRC Live Test ini
berjalan baik dan lancar sesuai dengan skenario
yang direncanakan.
34
AKSes for Trust
Security System
As a regular activity to ensure that all emergency
management plans are always ready for use, this
year the 12th Disaster Recovery Center (DRC) Live
Test is re-conducted on 31 July 2009. DRC Live Test
is performed to ensure that the reserved operating
system prepared by KSEI is always able to take over
the emergency situations so that the provision of
services to KSEI customers can be provided without
interruption. DRC Live Test done at this time was
running in accordance with the planned scenario.
KSEI sebagai penyedia jasa Kustodian sentral dan
penyelesaian transaksi Efek senantiasa melayani
industri pasar modal yang bisa dikatakan tidak
pernah tidur. Oleh karena itu, diperlukan tingkat
keamanan dan keandalan sistem yang tinggi.
Untuk mengantisipasi risiko bencana yang akan
mengganggu kegiatan operasional perusahaan dan
ketersediaan sistem, maka KSEI mengembangkan
kebijakan keamanan Teknologi Informasi yang
bernama Business Continuity Plan (BCP).
BCP merupakan strategi perusahaan yang bertujuan
untuk meminimalisir risiko kerugian yang akan timbul
atau menghindari kerusakan yang fatal, mengurangi
dampak gangguan serta meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam proses pemulihan sehingga
proses dari bisnis utama dapat terus berlangsung
apabila terjadi bencana. Sejak 30 September
2009, KSEI telah membentuk organisasi BCP yang
terdiri dari 2 (dua) tim utama, yaitu: Emergency
Response Team dan Crisis Management Team.
Untuk memastikan BCP dapat berjalan lancar
dan sesuai prosedur BCP umumnya, maka pada
tanggal 21 November 2009 telah dilaksanakan BCP
Testing untuk yang pertama kalinya. BCP Testing
ini rencananya dilaksanakan minimal sekali dalam
setahun.
Selain memiliki DRC dan BCP, KSEI menggunakan
jasa auditor sistem eksternal, terutama auditor
keamanan sistem baik dari sisi jaringan, kinerja
infrastruktur dan aplikasi.
Pengembangan Produk dan Layanan Jasa
KSEI sebagai back office senantiasa harus
mendukung front office, yaitu PT Bursa Efek
Indonesia, dan mempunyai strategi ke depan agar
pasar modal Indonesia menjadi lebih kredibel
sehingga volume transaksi di pasar modal dapat
mengalami peningkatan. Terkait dengan strategi
tersebut, fokus utama KSEI tahun 2009 ini adalah
menitikberatkan pada pengembangan infrastruktur
yang diawali dengan pengembangan Single Investor
Identity dan peningkatan keterbukaan kepada
nasabah.
Pengembangan Single Investor Identity yang
merupakan identitas tunggal bagi setiap investor
di pasar modal Indonesia dimaksudkan untuk
memberikan kemudahan bagi otoritas pasar modal
melakukan pengawasan atas seluruh transaksi
Efek yang dilakukan oleh investor sehingga
penyalahgunaan dan penyelewengan rekening
nasabah dapat dihindari. Implementasi Single
Investor Identity yang direncanakan pada tahun
2011 telah mulai diterapkan melalui Fasilitas AKSes.
Pada 23 Desember 2009, bersamaan dengan HUT
KSEI ke-12, Fasilitas Investor Area telah berubah
nama menjadi Fasilitas AKSes. Perubahan nama
ini diharapkan mampu meningkatkan minat pelaku
pasar, terutama investor untuk menggunakan
fasilitas ini.
KSEI as the Central Securities Depository and
Securities transactions settlement provider
serves the never-sleeps capital market industry.
Consequently, it needs the highest security and
reliability of KSEI system. To anticipate the risks of
disaster that would disrupt the company’s operational
activities and the availability of the system, KSEI
develops Information Technology security policy,
namely Business Continuity Plan (BCP). BCP is
a corporate strategy that aims to minimize the risk
of losses that may arise or to avoid fatal damage,
reduce the impact of interference and improve
corporate capabilities in the recovery process so
that the main business processes can continue to
take place in the event of a disaster. KSEI BCP
organization has been formed since 30 September
2009, which consists of 2 (two) main teams which are
Emergency Response Team and Crisis Management
Team. To ensure BCP can run smoothly and
according to BCP procedures in general, on
21 November 2009 BCP Testing was conducted
for the first time. BCP Testing is scheduled to be
held at least once a year.
Besides DRC and BCP, KSEI hires an external
auditors for its system, particularly system security
auditor for the network, infrastructure and application
performance.
Product and Service Development
KSEI, being the back office that should always
support the front office, which is PT Bursa Efek
Indonesia, and has a forward strategy in order to
make the Indonesian capital market more credible
so that the volume of transactions in the capital
market may increase. KSEI main focus in 2009
was to support this strategy, emphasizing on
infrastructure development that began with the
development of Single Investor Identity and
increasement of transparency to customers.
The development of Single Investor Identity as
a single identity for each investor in the Indonesian
capital market was intended to provide facilities for
the capital market authority to conduct supervision
over all Securities transactions made by investors
so that any misapplication and deviation to customer
account can be avoided. Single Investor Identity
implementation which is scheduled in 2011 has
begun to be applied through AKSes Facility.
On 23 December 2009, in conjunction with the
KSEI 12th anniversary, Investor Area Facility
changed its name to AKSes Facility. The rebranding
was expected to increase the interest of market
participants, particularly the investors to use this
facility.
AKSes for Trust
35
Fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan
kepercayaan dan rasa aman berinvestasi serta
menciptakan transparansi di pasar modal Indonesia.
Berkat dukungan dari PT Bursa Efek Indonesia
dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia serta
naungan Bapepam-LK, KSEI tengah mempersiapkan
program komunikasi selama 1 (satu) tahun sebagai
salah satu bentuk kegiatan sosialisasi Fasilitas
AKSes di seluruh Indonesia, baik melalui kegiatan
seminar, workshop, pameran atau publikasi
melalui media massa. Diharapkan, sosialisasi ini
dapat meningkatkan self urgency investor dalam
menggunakan fasilitas keamanan dan transparansi
informasi yang disediakan melalui Fasilitas AKSes.
Dalam rangka menjaga keandalan dan kestabilan
kinerja C-BEST, berbagai upaya terus KSEI lakukan,
antara lain dengan menerapkan prosedur dan
fitur baru terkait Sub Rekening Efek Tidak Aktif
atau Dormant Account, implementasi pembekuan
atau pemblokiran saldo Efek (Blocking Balances),
penyediaan pembukaan Sub Rekening Efek Jaminan
dan Pinjam Meminjam untuk nasabah Pemegang
Rekening, penyelesaian transaksi Repurchase
Agreement (REPO) dan penggunaan instruksi
Delivery Free of Payment (DFOP). Seluruh layanan
jasa ini telah mendapatkan persetujuan BapepamLK dan tertuang dalam Peraturan Jasa Kustodian
Sentral di akhir tahun 2009, yaitu:
• Dormant Account - Prosedur dan fitur Dormant
Account bertujuan mengurangi beban sistem
dengan banyaknya rekening yang tidak aktif
(tanpa saldo Efek dan atau dana). Dengan
fitur ini, sistem pada setiap akhir hari secara
otomatis akan memblokir rekening yang selama
6 (enam) bulan tidak aktif dan selanjutnya tidak
mengikutsertakannya dalam proses. Pemilik
rekening mendapat kesempatan hingga bulan ke9 untuk memutuskan akan mengaktifkan kembali
atau menutup rekening tersebut. Penerapan
ketentuan ini bertujuan untuk mengetahui
jumlah rekening aktif dan menghindari
penyalahgunaan rekening yang tidak aktif. Selain
itu, penerapan ketentuan ini diharapkan untuk
lebih mendisiplinkan Pemegang Rekening terkait
pembukaan Sub Rekening Efek para investor
yang menjadi nasabahnya. Sesuai Peraturan
Jasa Kustodian sentral, maka ketentuan Dormant
Account telah diterapkan pada 1 Januari 2010.
• Pembekuan atau pemblokiran saldo Efek
(Blocking Balances) - Fasilitas ini memberikan
kemudahan bagi Pemegang Rekening untuk
melakukan pembekuan atau pemblokiran saldo
Efek dalam jumlah tertentu di Sub Rekening
Efeknya, yang digunakan untuk keperluan agunan
atau dengan alasan lain sesuai instruksi nasabah.
Dengan fasilitas ini Pemegang Rekening dapat
melakukan pemblokiran saldo Efek tanpa harus
terlebih dahulu memindahkan saldo Efek tersebut
ke dalam Sub Rekening Efek khusus. Sejumlah
saldo Efek yang akan diblokir diberikan tanda
khusus dan tetap berada dalam Sub Rekening
Efek yang sama dengan posisi Efek lainnya.
Fasilitas ini juga telah diimplementasikan pada
1 Januari 2010.
36
AKSes for Trust
This facility aims to enhance confidence and security
to invest and also to create transparency in the
Indonesian capital market. Receiving supports from
PT Bursa Efek Indonesia and PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia as well as Bapepam-LK, KSEI is
currently preparing a communication program for
1 (one) year as a form of socialization activity of
AKSes Facility in Indonesia, either through seminars,
workshops, exhibitions or publication through the
mass media. It is expected that the socialization
program can enhance investors’ self urgency in using
the security and transparency of information facilities
provided through AKSes Facility.
In order to maintain the reliability and stability of
C-BEST performance, various efforts are
continuously made by KSEI, partly by implementing
new procedures and features of Inactive Sub
Securities Account (Dormant Account), Blocking
Balances, provision of opening Sub Securities
Account with Collateral and Lending-Borrowing
types for Account Holder Customers, Repurchase
Agreement (REPO) transactions settlement and
the utilization of Delivery Free of Payment (DFOP)
Instructions. All these services have received the
approval from Bapepam-LK and stipulated in Rule on
Central Securities Depository Services by the end of
2009, namely:
• Dormant Account - Dormant Account procedure
and features aim at reducing the burden of the
system with many inactive accounts (without the
balance of Securities and or funds). With this
feature, the system at each end of the day will
automatically block the account which are 6 (six)
months inactive and then not to include them in
the process. Account Holders had a chance until
the 9th month to decide to reactivate or close
the account. Application of this provision is to
determine the number of active accounts and
avoid the misuse of inactive accounts. In addition,
the application of this provisions is expected to
discipline the Account Holders more when opening
of the Sub Securities Account of the investors
who become their customers. In accordance with
Rules on Central Securities Depository Services
the provisions have been applied to Dormant
Account on 1 January 2010.
• Freezing or blocking Securities Balance (Blocking
Balances) - This facility enabling Account
Holders to easily freeze or block the balance
of Securities in a certain amount in their Sub
Securities Account, which is used for collateral
purposes or other reasons in accordance with
customers’ instructions. This facility enables the
Account Holder block their Securities balance
without moving the balance of these Securities
into the special Sub Securities Account. A number
of Securities balance to be blocked is given
the special sign and remains in the same Sub
Securities Account with other Securities. This
facility was also implemented on 1 January 2010.
• Penyediaan Sub Rekening Efek Jaminan dan
Sub Rekening Efek Pinjam Meminjam - Untuk
memenuhi pengembangan di sistem e-CLEARS
(Electronic Clearing and Guarantee System)
milik PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Sub
Rekening Efek yang dimiliki nasabah Anggota
Kliring perlu memiliki rekening dengan tipe
Jaminan dan Pinjam Meminjam. Sebelumnya
di C-BEST hanya Rekening Efek milik Anggota
Kliring yang memiliki rekening bertipe Jaminan
dan Pinjam Meminjam. Namun saat ini Anggota
Kliring dapat mengajukan pembukaan Sub
Rekening Efek Jaminan dan Sub Rekening Efek
Pinjam Meminjam untuk nasabahnya apabila
diminta oleh nasabah dimaksud. Ketentuan ini
mulai berlaku pada 1 Februari 2010.
• Penyelesaian Transaksi REPO - Jasa ini
digunakan untuk memfasilitasi transaksi
Repurchase Agreement (REPO) yang berlaku
baik untuk Efek bersifat Ekuitas maupun Efek
bersifat Utang yang tercatat di C-BEST. Selama
ini transaksi REPO belum diproses secara
terpisah dalam C-BEST dan dilakukan dengan
memanfaatkan layanan jasa penyelesaian
Transaksi di Luar Bursa (Over The Counter
Transaction). Melalui fasilitas REPO yang terdapat
di C-BEST, maka para pihak yang melakukan
transaksi REPO akan memperoleh kemudahan
dalam proses penyelesaian transaksi tersebut
terkait dengan tersedianya pembuatan instruksi
REPO yang telah digabungkan untuk satu
rangkaian transaksi. Penyelesaian transaksi
REPO dengan menggunakan modul ini dapat
memberikan identifikasi yang jelas dari tujuan
Pemegang Rekening melakukan penyelesaian
transaksi melalui KSEI. Layanan jasa ini akan
mulai diimplementasikan pada 1 Juni 2010.
• Penggunaan instruksi Delivery Free Of
Payment (DFOP) - Dalam rangka menertibkan
pemindahbukuan Efek antar Pemegang
Rekening, ditetapkan persyaratan penggunaan
instruksi DFOP dimana instruksi DFOP yang
disampaikan Pemegang Rekening wajib sesuai
dengan underlying transaksi instruksi tersebut,
yaitu penyelesaian Transaksi Bursa dan
Transaksi di Luar Bursa. Pada instruksi DFOP
untuk penyelesaian Transaksi Bursa, Pemegang
Rekening wajib mencantumkan referensi sesuai
dengan yang diterapkan oleh Bursa Efek.
Sementara itu, dalam menggunakan instruksi
DFOP untuk penyelesaian Transaksi di Luar
Bursa, Pemegang Rekening wajib mencantumkan
underlying transaction yang menjadi dasar
pencantuman DFOP, antara lain: jual beli, hibah,
waris, subscription dan redemption ETF, Pinjam
Meminjam Efek, putusan badan peradilan, agunan
Efek, distribusi hasil IPO, pemindahbukuan
Efek antar Sub Rekening Efek milik nasabah
yang sama. Ketentuan yang tertuang dalam
Peraturan Jasa Kustodian Sentral ini akan mulai
diimplementasikan pada 1 Juni 2010.
• Provision of Sub Securities Account for Colateral
as well as Lending-Borrowing - In order to meet
the development of e-CLEARS (Electronic
Clearing and Guarantee System) owned by
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Sub
Securities Account owned by the Clearing
Members have to have accounts with the type
of Collateral as well as Lending-Borrowing.
Previously in C-BEST there was only Securities
Account owned by the Clearing Members who
had an account type and Collateral and LendingBorrowing. But this time the Clearing Members
may propose the opening of Sub Securities
Account with Collateral and Lending-Borrowing
to their customers if requested by the customers.
This provision was put into effect on 1 February
2010.
• REPO Transaction Settlement - This service is
used to facilitate Repurchase Agreement (REPO)
transactions in both Securities which are Equity or
Debt recorded at the C-BEST. REPO transactions
so far have not been processed separately in
C-BEST and processed by using Over The
Counter Transaction settlement. Through REPO
facility in C-BEST, the parties to do REPO
transaction will get easier process in the
settlement process as there is the availability
of making REPO instructions which have been
combined for a series of transaction. REPO
transaction settlement using this module can
also provide a clear transaction identification of
objectives of the Account Holder’s transaction
through KSEI settlement. These services will
begin to be implemented on 1 June 2010.
• The use of Delivery Free Of Payment (DFOP)
instructions - To bring book entry of Securities
among Account Holders into order, it is required
to use DFOP instruction where the instruction
of DFOP by KSEI’s Account Holder must be in
accordance with the underlying transaction, which
is the settlement of Stock Exchange Transactions
and Over the Counter Transactions. In DFOP
instructions for Stock Exchange Transactions
settlement, Account Holders must include a
reference in accordance with that stipulated by
the Stock Exchange. Meanwhile, in using the
DFOP instructions for completing Over The
Counter Transactions, Account Holders must
include the underlying transaction, which is the
basis of inclusion DFOP, including: sales and
purchase, gift, inheritance, subscription and
redemption ETF, Securities Lending-Borrowing,
the decision of the judiciary, collateral Securities,
the distribution of the IPO, Securities book entry
among Sub Securities Account owned by the
same customers. Provisions as stipulated in the
Rules on Central Securities Depository Services
will begin implementation on 1 June 2010.
AKSes for Trust
37
Menyadari bahwa sebagai Lembaga Penyimpanan
Penyelesaian yang bertanggung jawab terhadap
penitipan kolektif atas Efek di pasar modal Indonesia,
KSEI harus memiliki sistem terintegrasi, lengkap
dan konsisten terhadap berbagai sumber data
yang dikelolanya, termasuk adanya kebutuhan
data untuk pemakai jasa KSEI dengan berbagai
jenis dan kepentingannya.Oleh karena itu, KSEI
mengembangkan aplikasi Business Intelligence pada
awal Februari 2009 ini. Dengan aplikasi ini, pemakai
jasa dapat dengan mudah membuat sendiri laporan
atau data statistik yang dibutuhkan untuk kebutuhan
publikasi, riset serta pengambilan keputusan.
Diharapkan, dengan menggunakan Business
Intelligence maka penyediaan informasi jangka
panjang dapat dilakukan tanpa harus query langsung
ke database. Selain itu, aplikasi ini diharapkan akan
menghasilkan pengelolaan data yang lebih berdaya
guna sehingga membantu KSEI dalam berperan
serta dalam pengembangan industri pasar modal.
Sementara itu, pengembangan fasilitas C-BEST
Straight Through Processing Back Office Interface
terus menjadi titik perhatian pengembangan KSEI.
Fasilitas STP Real Time Back Office Interface ini
merupakan pengembangan C-BEST yang akan
menghubungkan sistem utama KSEI dengan sistem
back office Pemegang Rekening secara real time.
Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi kegiatan
operasional Pemegang Rekening. Fasilitas tersebut
selain akan mendukung dalam penggunaan
format standar internasional, seperti: SWIFT, XML
Message dan sebagainya, juga diharapkan dapat
menggantikan aktivitas semi manual yang digunakan
saat ini melalui proses upload dan download file
yang telah dilakukan Pemegang Rekening KSEI.
Kerja Sama Internasional
KSEI memiliki komitmen untuk meningkatkan
peran dan kontribusi KSEI sebagai Lembaga
Penyimpanan Penyelesaian dalam pengembangan
pasar modal Indonesia dengan memberikan
layanan jasa Kustodian sentral yang inovatif
dan efisien sesuai dengan perkembangan pasar
regional dan internasional. Oleh karenanya, di
tahun 2009 KSEI berinisiatif untuk melakukan
kerja sama dengan beberapa Kustodian sentral
lain melalui penandatanganan Nota Kesepahaman
(Memorandum Of Understanding) dengan Thailand
Securities Depository Co., Ltd pada 23 Maret 2009,
dan pada 12 November 2009 dengan Japan
Securities Depository Center, Inc. Penandatanganan
Nota Kesepahaman ini menandai hubungan kerja
sama saling menguntungkan dan pertukaran
informasi antara KSEI dengan Central Securities
Depository di Thailand dan Jepang.
38
AKSes for Trust
Realizing that as the Central Securities Depository
Institution which is responsible for collective custody
of Securities in Indonesian capital market, KSEI
must have a system that is integrated, complete
and consistent with the various sources of data it
manages, including the data need for KSEI service
users with various types and interests.Therefore,
KSEI developed Business Intelligence application
in early February 2009. With this application,
customers can easily create their own reports or
statistical data required for the needs of publications,
research and decision-making. It is expected that
by using Business Intelligence the provision of
long-term information can be done without having
to directly query the database. In addition, Business
Intelligence application is also expected to produce
data management more efficiently, so helping KSEI
in participating in the development of capital market
industry.
Meanwhile, the development of C-BEST Straight
Through Processing Back Office Interface facility
continues to be the focal point of KSEI development.
STP Real Time Back Office Interface facility is a
C-BEST development that connects KSEI main
system with back office systems of Account Holders
in real time. The objective is to improve the efficiency
of operational activities of the Account Holders.
This facility will not only support the use of
international standard formats such as SWIFT,
XML Message and so on, but will also replace the
semi-manual activity currently used by the upload
and download files that have been conducted by the
KSEI’s Account Holder.
International Cooperation
KSEI is committed to improving KSEI role and
contribution as the Central Securities Depository
Institution in the Indonesian capital market
development by providing Central Securities
Depository services that are innovative and efficient
in accordance with the development of both the
regional and international markets. Therefore, in the
year 2009 KSEI initiated cooperation with some of
Central Securities Depository through the signing
of the Memorandum Of Understanding with the
Thailand Securities Depository Co., Ltd. on 23 March
2009 and on 12 November 2009 with the Japan
Securities Depository Center, Inc. The signing of this
Memorandum of Understanding marked the mutually
beneficial cooperation and information exchange
between KSEI with the Central Securities Depository
in Thailand and Japan.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Sesuai dengan nilai inti KSEI yaitu Continual Development,
KSEI selalu mendukung karyawannya untuk melakukan
pengembangan diri yang berkelanjutan melalui coaching,
counseling, peningkatan pendidikan formal maupun non-formal.
In accordance with KSEI’s core values of Continual Development, KSEI always supports its
employees to conduct ongoing self-development through coaching, counseling, improvement
of both formal and non-formal education.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah
satu aset terbesar yang dimiliki oleh KSEI sebagai
perusahaan berbasis pelayanan. Peningkatan
kompetensi, efektivitas kerja dan kapabilitas SDM
selalu KSEI lakukan agar dapat terus mengikuti arah
perkembangan perusahaan dan perkembangan
pasar modal khususnya. Selain itu, SDM sebagai
ujung tombak suatu perusahaan diharapkan
mampu menjunjung tinggi nilai-nilai inti KSEI,
yaitu: Integrity, Excellence, Continual Development
dan Togetherness. SDM yang berkualitas dapat
menjadi mitra terpercaya yang senantiasa memberi
nilai tambah bagi pemakai jasa. Hal-hal inilah
yang membuat manajemen selalu menempatkan
pengembangan kualitas SDM sebagai prioritas
utama.
Strategi Pengembangan
Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan dan
kinerjanya, sejak tahun 2007 KSEI telah
mempersiapkan penerapan sistem pemantauan
proses kinerja karyawan secara menyeluruh
melalui sistem Balance Scorecard (BSC) yang
selaras dengan sistem manajemen risiko.
Di tahun 2009, sistem monitoring BSC ini telah
siap diimplementasikan di lingkungan kerja KSEI.
Penyempurnaan sistem Penilaian Kinerja Individu
yang terintegrasi antara kompetensi sebagai
penilaian proses kerja dengan Indikator Kinerja
Utama (Key Performance Indicator) turut menjadi
fokus strategi pengembangan SDM di tahun 2009 ini.
Sesuai dengan tujuan perusahaan untuk menjadi
organisasi berkelas dunia, di tahun 2009 kami
telah melakukan pemetaan kompetensi organisasi
dengan kompetensi yang dimiliki karyawan
(competency assesment) dimana pada tahap awal,
diterapkan pada level Kepala Divisi, Kepala Bagian
dan staf senior. Kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan jasa konsultan independen menjadi
acuan untuk perencanaan dan pengembangan
individu yang tertuang dalam Personal Development
Plan. Dengan adanya program-program ini,
diharapkan di masa mendatang karyawan KSEI
memiliki kemampuan yang sejalan dengan
perkembangan perusahaan dan industri pasar
modal, namun juga mampu memenuhi tuntutan
persaingan global.
Sepanjang tahun KSEI menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
kualitas dan kapabilitas SDM. Guna menanamkan
budaya corporate culture dalam diri para karyawan,
di awal tahun 2009 KSEI mengadakan Internalisasi
Corporate Values di Padalarang - Jawa Barat.
Melalui acara yang dipandu oleh konsultan
independen ini dimaksudkan agar Misi, Visi dan
Nilai Inti yang sudah pernah disosialisasikan kepada
karyawan dapat diaplikasikan dan menjadi panduan
seluruh karyawan sehingga kualitas SDM yang
dimiliki KSEI dapat menjadi lebih baik lagi dan
mampu mencerminkan nilai yang terkandung dalam
Nilai Inti KSEI.
As a service-based company, human resources is one
of the biggest assets. In order to growth along with
Indonesia capital market, KSEI will always improve
it’s competencies, effectiveness and capabilities. In
addition, human resources as the company’s frontliner
is expected to be able to uphold the core values
of KSEI, which are Integrity, Excellence, Continual
Development and Togetherness. Competence human
resources can be a trusted partner that always
delivers added values to the customers. These factors
always lead the management to put the development
of human resources qualities as a priority of human
resources development strategy.
Development Strategy
In order to optimize its services and performance,
since 2007 KSEI has been thoroughly preparing the
implementation of a system of monitoring employee’s
performance process through Balance Scorecard
(BSC) system which is in line with risk management
system. In 2009, this BSC monitoring system
was ready to be implemented in the KSEI work
environment. Improvement of Individual Performance
Appraisal system which was integrated between the
competencies as the assessment of working process
with Key Performance Indicators was a focus of
human resources development strategy in the year
2009 as well.
In accordance with the objectives of the company to
become a world-class organization, in the year 2009
we mapped the organizational competencies with
employees competency assessment. Which at this
early stage, it was applied on Head of Division,
Head of Department and senior staff level.
The activity (which is held by independent consultant)
was referred in planning and developing individuals as
stated in the Personal Development Plan. With these
programs, it is expected that KSEI employees will
have the ability in line with the growth of the company
and the capital market industries, and will also be able
to meet the demands of global competition in
the future.
Throughout the year KSEI organized various events
which is aiming to develop qualities and capabilities
of human resources. To implement a corporate
culture within the employees, in early 2009 KSEI held
Corporate Values Internalization in Padalarang West Java. Through the event hosted by an
independent consultant, this event was intended for
employees to implement Mission, Vision and Core
Values that had been socialized to employees and
become a guide for all employees. Thus, the quality of
human resources can be better and able to reflect the
values contained in the KSEI Core Values.
AKSes for Trust
41
Sesuai dengan salah satu nilai inti yang dimiliki,
yaitu Continual Development, KSEI selalu mendukung
karyawannya untuk melakukan pengembangan diri
yang berkelanjutan. Peningkatan kompetensi tersebut
dilakukan melalui coaching, counseling, peningkatan
pendidikan formal maupun non-formal. Pada
tahun 2009 ini KSEI memberikan program bantuan
pendidikan untuk jalur pendidikan formal maupun
non-formal. Untuk pendidikan formal, pada tahun
2009 KSEI memberikan beasiswa 8 (delapan)
karyawan untuk melanjutkan studi ke jenjang
Strata-2 dan 7 (tujuh) karyawan untuk pendidikan
Strata-1. Program untuk jalur non formal, salah
satunya dilakukan melalui program sertifikasi.
Saat ini terdapat 11 (sebelas) karyawan KSEI
yang mempunyai sertifikasi di bidang pasar modal,
misalnya Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil
Penjamin Emisi Efek dan Wakil Manajer Investasi.
Pelatihan dan Pengembangan
Kompetensi karyawan, baik yang berada pada divisi
inti maupun divisi pendukung selalu mendapatkan
perhatian dari pihak manajemen. Tahun 2009, para
karyawan telah mendapat kesempatan mengikuti
berbagai pelatihan. Hal ini penting, mengingat seluruh
divisi di KSEI merupakan satu kesatuan utuh yang
tak dapat dipisah-pisahkan dalam pencapaian tujuan
perusahaan.
Untuk mendukung kegiatan operasional layanan
jasa, sepanjang tahun 2009 KSEI menyelenggarakan
beberapa in house training yang diikuti karyawan
KSEI. Selain itu, pelatihan dan seminar baik di dalam
negeri maupun luar negeri yang mencakup topik-topik
seperti pasar modal, keuangan, akuntansi, teknologi
informasi dan lainnya juga diikuti oleh karyawan
KSEI. Diantaranya adalah melakukan sharing best
practice untuk menambah ilmu dan pengetahuan ke
Kustodian sentral seperti India, pertukaran informasi
sesama lembaga sejenis dan kerja sama dengan
Central Securities Depository yang diawali dengan
penandatanganan Nota Kesepahaman dengan
Thailand Securities Depository Co., Ltd pada 23 Maret
2009 dan pada 12 November 2009 dengan Japan
Securities Depository Center, Inc.
Penilaian Kinerja Karyawan
Prestasi karyawan mendapatkan penilaian secara
rutin setiap tahunnya. Sejak 2004 KSEI menerapkan
penilaian kinerja karyawan pada level Kepala Divisi
dan Kepala Bagian dengan metode penilaian 360º
(penilaian dilakukan oleh atasan, bawahan dan rekan
kerja), yang pelaksanaannya didukung oleh sistem
otomasi penilaian kinerja. Sementara itu untuk level
staf senior, mulai tahun 2008 diterapkan metode
penilaian kinerja 180º (penilaian dilakukan oleh
atasan dan rekan kerja). Dengan menerapkan strategi
penilaian ini diharapkan dapat mengurangi unsur
subyektivitas dan meningkatkan obyektivitas penilaian
kinerja karyawan.
42
AKSes for Trust
In accordance with core value, Continual
Development, KSEI always supports its employees
to conduct ongoing self-development. In order
to develop competencies which is done through
coaching, counseling, improvement of both formal
and nonformal education. In 2009 KSEI provided
scholarship for 8 (eight) employees in master degree
and 7 (seven) employees in bachelor degree. For
non-formal education, KSEI provided training for
professional capital market certification program.
Currently there are 11 (eleven) employees who have
certification in capital market area, such as Securities
Broker-Dealer, Underwriter and Investment Manager.
Training and Development
In 2009, KSEI put more emphasis in developing
employee competencies’ through various training.
Developing competencies is needed for employee
from core and supporting Divisions. This is important,
since all divisions in KSEI is integrated to achieve
corporate goals.
To support the operational of services, throughout
the year 2009 KSEI held several in-house trainings.
In addition, both domestic and overseas trainings
and seminars that cover various topics include
capital market, finance, accounting, information
technology and many others were also attended.
Among them were held to conduct best practice
sharing to increase knowledge through other Central
Securities Depositories such as India. The exchange
of information and cooperation with the Central
Securities Depository was initially started with the
signing of the Memorandum Of Understanding with
the Thailand Securities Depository Co., Ltd. on
23 March 2009 and with Japan Securities Depository
Center on 12 November 2009, Inc.
Employee’s Performance Appraisal
Employee performance is assessed regularly
every year. Since 2004 KSEI has been used
360º performance appraisal method (assessed
by supervisors, subordinates and peers) on
Head of Division and Head of Department, which
implemented electronically. Meanwhile, at senior
staff level, we adopted 180º performance appraisal
method (assessed by supervisors and peers)
in 2008. By applying this assessment strategy,
it is expected that the element of subjectivity
can be reduced while objectivity can be improved.
Profil Karyawan
Jumlah karyawan KSEI pada akhir 2009 mencapai
84 (delapan puluh empat) orang. Dengan jumlah
karyawan serta tuntutan perkembangan pasar modal
yang pesat, KSEI mendorong karyawannya untuk
memiliki pengetahuan dan wawasan yang tinggi
melalui berbagai usaha peningkatan kompetensi.
Peningkatan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan,
baik itu melalui pendidikan formal maupun pendidikan
non-formal merupakan hal yang mutlak. Hal ini
sangatlah penting dalam pencapaian tujuan KSEI,
baik jangka pendek maupun jangka panjang
Profile of Employee
The number of KSEI employees at the end of 2009
was 84 (eighty four) people. With the number of
employees and the rapidly growing demands of
capital market development, KSEI encouraged its
employees to gain knowledge and insight through
a variety of high competence improvement efforts.
Increasing employee competencies, either through
formal and non-formal education is a mandatory.
It is important to achieve short-term and long-term
of KSEI’s objectives.
2008
Tingkat Pendidikan
Education Level
S-2 Master
S-1 Bachelor
Perempuan
Female
Laki-laki
Male
2009
Jumlah
Total
Perempuan
Female
Laki-laki
Male
Jumlah
Total
0
6
6
1
8
9
18
31
49
16
32
48
D-3 Diploma 3
8
2
10
8
1
9
SMA High School
3
14
17
3
13
16
SMP Junior High School
Jumlah Total
0
2
2
0
2
2
29
55
84
28
56
84
Tabel - Komposisi Karyawan KSEI Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin
Table - Composition of Employee Based on Education Level and Gender
AKSes for Trust
43
Jasa Konsultan
Dalam rangka peningkatan dan pengembangan
sistem SDM yang merupakan tanggung jawab
KSEI untuk menopang kinerja karyawan dalam
mencapai Misi dan Visi perusahaan, maka KSEI
juga bekerjasama dengan konsultan independen,
yang meliputi konsultan bagi pengembangan
BSC, pengembangan evaluasi jabatan dan sistem
penggajian serta kompetensi SDM KSEI.
Rencana Ke Depan
Prioritas KSEI saat ini adalah penyempurnaan
terhadap strategi dan kebijakan SDM yang
berlaku,dengan berpedoman pada arah pencapaian
Misi, Visi perusahaan dan penerapan nilai inti
yang menjadi budaya perusahaan. Perusahaan
sangat memahami, pengelolaan SDM yang baik
merupakan investasi yang sangat bernilai guna
mendukung pencapaian tujuan jangka pendek dan
jangka panjang perusahaan. Setiap karyawan KSEI
dianugerahi beragam potensi dan kemampuan
yang unik dalam memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan KSEI sebagai
salah satu anggota keluarga besar pasar modal
Indonesia. Diharapkan, kontribusi KSEI bagi dunia
pasar modal Indonesia di masa mendatang semakin
meningkatkan kinerja KSEI dan mampu bersaing
hingga tingkat regional dan internasional.
44
AKSes for Trust
Consultant Services
It is KSEI’s responsibility to support the employees’
performance in order to achieve its Mission and
Vision. KSEI also cooperates with independent
consultants, which includes consultant for BSC
development, job evaluation, payroll systems, and
human resources competencies.
Future Plan
KSEI’s current priority is to improve human resources
strategies and policies, inline with the directions
to achieve company’s Mission, Vision and the
application of its core values. KSEI realized that
good human resources management is a valuable
investment to support the achievement of company’s
short-term and long-term objectives. Each KSEI
employee is blessed with various potential and
unique capabilities in contributing to the growth and
development of KSEI as one of the members of
Indonesian capital market. It is expected that KSEI
contribution to the Indonesian capital market in the
future will improve KSEI performance further and that
KSEI can compete in the regional and international
levels.
Kepuasan Pemakai Jasa
Customer Satisfaction
KSEI menyelenggarakan Customer Survey setiap tahun
dengan tujuan mengukur kepuasan para pemakai jasanya
dan menilai seberapa jauh tingkat pelayanan KSEI sehingga
dapat menjadi dasar pengembangan layanan KSEI di masa
mendatang.
KSEI’s Customer Survey has been conducted annually in order to measure the satisfaction of its
customers and to assesses how far was the level of service provided by KSEI, so that it can be used
as the basis of KSEI service development in the coming years.
Di tengah krisis kepercayaan investor terhadap
industri pasar modal Indonesia akibat banyaknya
kasus penyalahgunaan portofolio investor yang
dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,
KSEI tetap berkomitmen untuk selalu memberikan
layanan jasa terbaik bagi pemakai jasanya. Oleh
karena itu, KSEI senantiasa melakukan berbagai
perbaikan dan penyempurnaan kualitas layanan jasa
untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasanya.
Sejak tahun 2003 KSEI menyelenggarakan
Customer Survey setiap tahun dengan tujuan
untuk mengukur kepuasan para pemakai jasanya.
Customer Survey juga menilai seberapa jauh
tingkat pelayanan yang telah dilakukan KSEI
kepada pemakai jasa sehingga dapat menjadi dasar
pengembangan layanan KSEI di tahun mendatang.
Pengukuran kepuasan pemakai jasa dinilai dari
5 (lima) aspek, yaitu: Pelayanan Pelanggan; Jasa
Informasi dan Komunikasi; Teknologi; Proses
Transaksi; serta Pengembangan Bisnis dan Sistem.
Kegiatan ini sekaligus merupakan pemenuhan
salah satu persyaratan ISO 9001:2000, yakni
Fokus Kepada Pelanggan.
Customer Survey 2009 diselenggarakan selama
bulan Juli - Oktober 2009 dengan menggunakan
jasa konsultan independen yang berperan sebagai
pengolah data hasil kuesioner dan juga sebagai
fasilitator dalam kegiatan kunjungan serta Focus
Group Discussion. Customer Survey dilakukan
kepada 4 (empat) kelompok pemakai jasa KSEI,
yang meliputi: Pemegang Rekening, Emiten, Biro
Administrasi Efek (BAE) dan Manajer Investasi.
Metode pelaksanaan Customer Survey dilakukan
dalam 3 (tiga) bentuk kegiatan, yang meliputi:
1. Penyampaian kuesioner kepada 4 (empat)
kelompok pemakai jasa, yaitu: Perusahaan Efek
dan Bank Kustodian, Emiten, BAE dan Manajer
Investasi, dilakukan selama periode 29 Juli 11 September 2009.
2. Kunjungan ke beberapa pemakai jasa untuk
mendapatkan masukan, komentar atau usulan
pengembangan secara jelas dan lebih mendalam.
Kunjungan ini dilaksanakan selama periode
12 - 28 Agustus 2009.
3. Focus Group Discussion berupa pertemuan dan
diskusi dengan beberapa wakil pemakai jasa
guna membahas hasil kuesioner dan kunjungan
untuk menentukan Action Plan 2009 - 2010 guna
meningkatkan layanan KSEI, dilakukan selama
periode 21 - 22 Oktober 2009.
Jumlah kuesioner yang masuk dinilai sudah
cukup mewakili keseluruhan pemakai jasa
KSEI. Dari kuesioner yang masuk diperoleh
Customer Satisfaction Index (CSI) atau Indeks
Kepuasan sebesar 76,66% yang menunjukkan
bahwa pemakai jasa KSEI telah puas dengan
layanan yang diberikan oleh KSEI. Nilai ini lebih
tinggi apabila dibandingkan dengan Indeks
Kepuasan untuk lembaga/institusi keuangan
di Singapura (67,00%) dan Amerika Serikat
(76,00%) yang digunakan sebagai benchmark.
In the middle of the crisis of confidence in Indonesian
capital market industry due to many cases of misuse
of investors’ portfolio conducted by the irresponsible
parties, KSEI remains committed to always providing
the best services for its customers. Therefore, KSEI
constantly performs various repair and improvement
of service quality to enhance customer satisfaction.
Since 2003 KSEI’s Customer Survey has been
conducted annually in order to measure the
satisfaction of its customers. Customer Survey also
assesses how far was the level of service provided
by KSEI to its customers, so that its can be used as
the basis of KSEI service development in the coming
years. The measurement of customer satisfaction
was assessed using 5 (five) aspects, i.e.: Customer
Service; Information and Communication Services;
Technology; Transaction Process; and Business
and Systems Development. This activity was also
the commitment to comply with requirement of ISO
9001:2000, i.e. Customer Focus.
Customer Survey 2009 held in July to October 2009
utilized the service of independent consultant who
processed the data processing from questionnaires
and facilitated the visit and Focus Group Discussion
activities. The Customer Survey was carried out to
4 (four) KSEI’s groups of customers, which covered
Account Holder, Issuer, Registrar and Investment
Manager.
Customer Survey method was conducted in 3 (three)
types of activities, which included:
1. Distribution of questionnaires to 4 (four) groups of
customers i.e: Securities Company and Custodian
Bank, Issuer, Registrar and Investment Manager,
was conducted during the period of 29 July 11 September 2009.
2. Visits to some customers to obtain feedback,
comments or suggestions of development clearly
and more intensely, were conducted during the
period of 12 - 28 August 2009.
3. Focus Group Discussion in forms of meetings and
discussions with some customer representatives
to discuss the results of questionnaires and visits
to develop the 2009 - 2010 Action Plan, which was
conducted during the period of 21 - 22 October
2009.
The number of questionnaires collected was sufficient
to represent the overall KSEI’s customers. From
the questionnaires collected, Customer Satisfaction
Index (CSI) or the Satisfaction Index of 76.66% was
obtained, which shows that KSEI’s customers were
satisfied with the services provided by KSEI. This
Satisfaction Index score was significantly higher
when compared to the financial institution/institutions
in Singapore (67.00%), and the United States of
America (76.00%), that were used as a benchmark.
Namun demikian, Indeks Kepuasan tahun 2009 ini
menunjukkan sedikit penurunan jika dibandingkan
dengan Indeks Kepuasan tahun 2008 (77,34%), serta
mengalami peningkatan bila dibandingkan Indeks
Kepuasan tahun 2007 (75,95%).
Kegiatan Customer Survey ini juga menghasilkan
Action Plan 2009 - 2010, antara lain meliputi kegiatankegiatan berikut:
• Peningkatan penguasaan personal terhadap aspek
teknis dan teknik komunikasi pelayanan.
• Peningkatan kecepatan informasi apabila terdapat
gangguan teknis.
• Penyempurnaan fungsi Customer Service dan
perannya dalam mempercepat pelayanan.
• Penambahan informasi di website, khususnya
fasilitas Emiten Area agar dilengkapi dengan
informasi volume transaksi.
• Peningkatan performa sistem C-BEST serta
konektivitas jaringan C-BEST, baik kapasitas
maupun proses.
• Penyelenggaraan pelatihan terkait Management
Information System, bagaimana cara mengambil
data, tips dan lainnya.
Seluruh masukan serta saran yang diperoleh selama
kegiatan Customer Survey tersebut akan menjadi
dasar perbaikan, peningkatan dan pengembangan
layanan jasa KSEI serta menjadi Action Plan tahun
2009 - 2010. Dengan penyediaan sistem, kemudahan
akses penggunaannya serta keterbukaan informasi
yang kami berikan, diharapkan mampu memberikan
rasa aman dan nyaman kepada investor sehingga
dapat meningkatkan rasa percaya pemakai jasa
terhadap kinerja KSEI. Diharapkan, di masa
mendatang KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia semakin
memberikan layanan terbaik bagi pemakai jasanya.
Jenis Pemakai Jasa
Types of Customer
However, this Satisfaction Index in 2009 decreased
compared to the Satisfaction Index in 2008 (77.34%)
and has shown an increase compared to the
Satisfaction Index in 2007 (75.95%).
This Customer Survey activity also resulted the 2009 2010 Action Plan, which among other things, has
covered the following activities:
• Improve personal mastery of technical and service
communication techniques.
• Improve the speed of information should technical
problems be occured.
• Improve of Customer Service’s functions and roles
in accelerating services.
• Add information on the website, particularly Emiten
Area facility to be equipped with transaction volume
information.
• Improve the performance of C-BEST system and
network connectivity of C-BEST, both the capacity
and processes.
• Provide relevant training related to Management
Information System how to download data, tips
and others.
All inputs and suggestions obtained during the
Customer Survey activities will be the basis of KSEI’s
service improvement and development and will be
developed into the 2009 - 2010 Action Plan.
By providing a system, its accessibility and
transparency of the information we disclose, it is
expected to provide a sense of security and comfort
to the investors so as to increase the customers’
confidence toward KSEI’s performance. We expect
that in the future KSEI as the Central Securities
Depository Institution in Indonesian capital market
will provide the best services for its customers.
Kuesioner Masuk
Returning Questionnaire
Pemegang Rekening (AB & BK)
Account Holder (AB & BK)
106
Emiten Issuer
196
BAE Registrar
10
Manajer Investasi
Investment Manager
36
Tabel - Data Statistik Distribusi dan Pengembalian Kuesioner
Table - Statistic of Distribution and Returning Questionnaire Data
AKSes for Trust
47
Indeks Kepuasan Pemakai Jasa
Satisfaction Index of Service Users
80.00%
75.00%
70.00%
65.00%
60.00%
55.00%
50.00%
ACSI : American Customer Index
CSISG : Customer Satisfaction Index Singapore
Indeks Kepuasan Per Jenis Pemakai Jasa
Satisfaction Index by Type of Service Users
80.00%
75.00%
70.00%
65.00%
60.00%
55.00%
50.00%
Level Kepuasan
25% - 43,75%
> 43,75% - 62,50%
> 62,50% - 81,25%
> 81,25% - 100%
48
AKSes for Trust
: Sangat tidak puas
: Tidak Puas
: Puas
: Sangat Puas
Satified Level
25% - 43,75%
> 43.75% - 62.50%
> 62.50% - 81.25%
> 81.25% - 100%
: Very Unsatisfied
: Unsatisfied
: Satisfied
: Very Satisfied
AKSes for Trust
49
Pengembangan Pasar Modal dan Kegiatan Sosial
Capital Market Development and Social Activities
Sebagai salah satu Self Regulatory Organization di pasar modal
Indonesia, KSEI berperan aktif dalam menunjang pengembangan
pasar modal melalui berbagai sosialisasi dan edukasi bagi para
pelaku pasar modal dan masyarakat luas.
As one of the Self Regulatory Organizations in the Indonesian capital market, KSEI actively supports
the development of the capital market through various socialization and education programs for capital
market participants and public.
Pengembangan Pasar Modal
KSEI memiliki komitmen untuk meningkatkan
akses terhadap pendidikan dan pengetahuan
demi memajukan perekonomian Indonesia serta
meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat
Indonesia. Dalam kerangka peran KSEI sebagai
salah satu Self Regulatory Organization di industri
pasar modal Indonesia, KSEI berperan aktif dalam
menunjang kegiatan pengembangan industri pasar
modal melalui pelaksanaan berbagai kegiatan
sosialisasi dan edukasi bagi para pelaku pasar
modal dan masyarakat luas, baik yang dilakukan
secara independen maupun bekerjasama dengan
SRO lainnya.
Pada 25 Februari 2009, bersama-sama dengan
PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan
Efek Indonesia dan PT Danareksa (Persero), KSEI
kembali membuka penyelenggaraan Sekolah Pasar
Modal untuk ke-4 (empat) kalinya. Kegiatan yang
bertempat di Jakarta ini memiliki 3 (tiga) program
kelas, yaitu: Kelas Basic untuk peserta yang masih
awam tentang investasi di pasar modal, Kelas
Intermediate untuk peserta yang telah mengikuti
kelas Basic dan tertarik untuk mendalami transaksi
Efek dan analisanya secara lebih lanjut dan Kelas
Advance untuk peserta yang telah menjadi investor
dan ingin mendalami tentang investasi di Pasar
Modal. Penyelenggaraannya dibagi dalam per
gelombang, yakni: Kelas Basic (10 gelombang),
Kelas Intermediate (10 gelombang) dan Kelas
Advance (3 gelombang), dimana setiap gelombang
dilakukan 4 (empat) kali pertemuan setiap hari Rabu.
Total jumlah peserta Sekolah Pasar Modal selama
tahun 2009 sebesar 3.071 peserta.
Kegiatan rutin lain yang diselenggarakan dalam
rangka sosialisasi dan edukasi pasar modal
adalah dengan menerima kunjungan mahasiswa
dari berbagai lembaga dan institusi pendidikan.
Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan SRO
lainnya dengan memberikan pemaparan tentang
pasar modal Indonesia secara umum, termasuk
mekanisme, fungsi serta berbagai layanan jasa
yang tersedia di pasar modal Indonesia.
Capital Market Development
KSEI is committed to improving access to education
and knowledge to promote Indonesia’s economy
and to improve the welfare of all Indonesian people.
Within the framework of KSEI role as one of the Self
Regulatory Organizations in the Indonesian capital
market industry, KSEI actively supports the activities
of developing the capital market industry through the
implementation of various information dissemination
and education for capital market participants and
the public, both conducted independently or in
cooperation with other SROs.
On 25 February 2009, together with PT Bursa Efek
Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
and PT Danareksa (Persero), KSEI held the fourth
Sekolah Pasar Modal (Capital Market School).
Taking place in Jakarta, this activity comprised
of 3 (three) classes program, i.e.: Basic Class for
participants who has just started to get acquainted
with investing in the capital market, Intermediate
Class for those who have become investors already
attendees of the Basic Class and are interested to
deepen their understanding on Securities transaction
and it analysis, and Advance Class for those who
have become an investor and would like to have
in-depth knowledge on investment in capital market.
The implementation has been devided into waves,
as follows: Basic Class (10 waves), Intermediate
Class (10 waves) and Advanced Class (3 waves),
which its waves is carried out into 4 (four) times
session, every Wednesday. During the year 2009
program, the participants of this Capital Market
School reached 3,071 participants.
Other routine activity has been conducted in order
to promote social market socialization and education
program by receiving institution and college students’
visits request. This activity was carried out with other
SROs by giving explanation about Indonesian capital
market in general, including the mechanism, function
and various services provided in Indonesian capital
market.
AKSes for Trust
51
Di tahun 2009, KSEI juga menyelenggarakan kegiatan
sosialisasi untuk layanan jasa yang baru kepada
Pemegang Rekening yaitu Fasilitas AKSes (Acuan
Kepemilikan Sekuritas). Kegiatan sosialisasi dari
fasillitas yang semula bernama Fasilitas Investor Area
ini dilakukan dalam 2 (dua) kegiatan, yaitu: tanggal
9 Februari 2009 di Financial Club - Graha Niaga,
Jakarta dan 19 Maret 2009 di Hotel Mulia Jakarta. Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan
agar Pemegang Rekening memahami layanan
jasa perlindungan dan transparansi informasi atas
portofolio investasi yang disediakan oleh KSEI kepada
para investor yang menjadi nasabahnya.
Tidak terbatas kepada Pemegang Rekening, KSEI
turut menyelenggarakan kegiatan sosialisasi tentang
Fasilitas AKSes kepada masyarakat luas melalui
berbagai kegiatan seperti: seminar, workshop,
pameran dan publikasi melalui media massa.
Pada tahun mendatang, KSEI bersama SRO serta
dukungan Bapepam-LK akan menjalankan program
sosialisasi Fasilitas AKSes kepada masyarakat,
khususnya investor, melalui rangkaian kegiatan
sosialisasi yang terencana, berkesinambungan dan
terpadu dengan dukungan strategi komunikasi yang
efektif dan tepat sasaran agar tercipta self urgency
untuk investor menggunakan haknya atas Fasilitas
AKSes. Diharapkan, kedepannya jumlah investor yang
menggunakan Fasilitas AKSes akan terus bertambah.
Dalam rangka mewujudkan apresiasi KSEI terhadap
Emiten yang sudah mencatatkan Efeknya, KSEI
mengadakan program sosialisasi berbentuk seminar
dengan topik “Dampak Krisis Global dan Peraturan
Perpajakan Baru Terkait Perusahaan Terdaftar”
di Jakarta, tanggal 29 April 2009. Seminar ini
dihadiri lebih dari 350 peserta yang merupakan
perwakilan dari Emiten. Selain itu, KSEI mengadakan
Shareholders Seminar 2009 pada tanggal 6 - 9
Agustus 2009 di Nusa Dua - Bali dengan topik
”Securities Lending and Borrowing”. Seminar ini
diselenggarakan melalui kerja sama dengan Deutsche
Bank A.G Indonesia yang menghadirkan nara sumber
dari Deutsche Bank A.G, Singapore, Taiwan Stock
Exchange dan Korea Securities Depository.
52
AKSes for Trust
In the year 2009, KSEI also organized socialization
activities program of new services, namely AKSes
Facility (Securities Ownership Reference).
This socialization program which previously named
Investor Area Facility was conducted 2 (two) times,
on 9 February 2009 at the Financial Club - Graha Niaga,
Jakarta and 19 March 2009 at Hotel Mulia - Jakarta.
The implementation of this activity aimed at ensuring
the Account Holders understand the protective and
information transparency services on the investment
portfolio provided by KSEI to investors who become its
clients.
Not limited to the Account Holders, KSEI conducted the
socialization program of AKSes Facility to the public
through various activities such as: seminars, workshops,
exhibitions and publications through mass media. In the
coming years, KSEI with SROs and with the support
from Bapepam-LK will run the socialization program
of AKSes Facility to the public, especially investors,
through a series of socialization activities which are well
planned, sustainable and integrated with the support
from an effective and targeted communication strategy
in order to create self urgency investors to use their
rights of AKSes Facility, so the number of investors who
use AKSes Facility will continue to be increased.
In order to realize the KSEI appreciation to the Issuers
who already registered their Securities, KSEI held
a socialization program in a form of a seminar with
the topic of “Global Crisis Impacts and the New Tax
Regulations for Listed Companies“ in Jakarta, on
29 April 2009. This seminar was attended by more
than 350 participants as representatives of the Issuers.
In addition, on 6 - 9 August 2009, KSEI performed
Shareholders Seminar 2009. Taken place in Nusa Dua Bali and this seminar was talking about “Securities
Lending and Borrowing”. It was organized through
cooperation with Deutsche Bank A.G that presenting
a source from Deutsche Bank A.G, Singapore, Taiwan
Stock Exchange and Korea Securities Depository.
Sebagai bentuk perwujudan partisipasi dan
aktualisasi SRO dan Bapepam-LK dalam upaya
mengembangkan pasar modal di Indonesia, pada
17 Juni 2009 telah dilakukan penandatanganan
Perjanjian Kerja sama Pendirian “Indonesian Capital
Market Education Center” (ICMEC) oleh BEI, KPEI,
KSEI dengan Universitas Indonesia. Kerja sama
yang dilakukan melalui Perhimpunan Pendidikan
Pasar Modal Indonesia ini diharapkan dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang andal
di bidang pasar modal.
Sebagai bagian dari keluarga pasar modal dunia,
KSEI juga berpartisipasi pada beberapa kegiatan
yang bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran
informasi dan meningkatkan kerja sama antara
KSEI dan negara-negara anggota lainnya.
Beberapa kegiatan yang dihadiri KSEI, antara lain:
The 10th Conference of Central Securities
Depositories di Hungaria pada tanggal 20 - 22
Mei 2009, The 11th Asia Pacific Central Securities
Depository Group Cross Training Seminar di
Bangladesh pada tanggal 2 - 4 Juli 2009 dan
The 13th General Meeting of Asia Pacific Central
Securities Depository Group di Vietnam pada tanggal
7 - 9 Oktober 2009.
Partisipasi KSEI bersama SRO dan Bapepam-LK
pada kegiatan internasional dilakukan antara lain
dengan menyelenggarakan pameran pada The 42nd
Annual Meeting of Governers Asian Development
Bank (ADB) tanggal 2 - 5 Mei 2009 di Bali. Kegiatan
pameran ini merupakan bagian dari rangkaian
acara sidang serta seminar tahunan yang diikuti
oleh sekitar 5.000 anggota delegasi dari 67 negara
yang merupakan pemegang saham ADB. Dalam
pameran ini, pengunjung diperkenalkan mengenai
transaksi di pasar modal Indonesia termasuk produk
serta fasilitas yang tersedia serta berbagai sarana
pendukung lainnya. Diharapkan melalui kegiatan ini
dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk
berinvestasi di pasar modal Indonesia.
As the actualization of SRO and Bapepam-LK
participation in developing capital market in
Indonesia, on 17 June 2009 an agreement namely
Agreement of Cooperation to Establish “Indonesian
Capital Market Education Center” (ICMEC) was
signed by BEI, KPEI and KSEI with Universitas
Indonesia. This cooperation carried out through the
Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia is
expected to generate reliable human resources in
capital market area.
As part of a global capital market, KSEI also
participated in several events in order to facilitate
information exchange and improve cooperation
between KSEI and other countries. Some events
attended by KSEI, as follows: The 10th Conference
of Central Securities Depositories in Hungaria on
20 - 22 May 2009, The 11th Asia Pacific Central
Securities Depository Group Cross Training Seminar
in Bangladesh on 2 - 4 July 2009 and The 13th
General Meeting of Asia Pacific Central Securities
Depository Group in Vietnam on
7 - 9 October 2009.
KSEI’s participation in international events was
carried out with SROs and Bapepam-LK by
conducting, i.e.: an exhibition at The 42nd Annual
Meeting of Governers Asian Development Bank
(ADB) on 2 - 5 May 2009 in Bali. This exhibition
event was a part of assembly and annual seminar
series participated by almost 5,000, delegation
members from 67 countries which is ADB
shareholders. The exhibitions enabled the visitors
to be introduced about the Securities transaction in
Indonesian capital market, including the products
provided facilities and other supported facilities.
It was expected, this event improve the investor’s
trust in investing in Indonesian capital market.
AKSes for Trust
53
Di penghujung tahun 2009, KSEI bekerja
sama dengan Bapepam-LK dan segenap SRO
menyelenggarakan Investor Summit dan Capital
Expo 2009 di Jakarta pada tanggal 2 - 3 Desember
2009. Acara ini bertema “Strategi Investasi di
Pasar Modal Indonesia 2010”, dimana salah satu
tujuannya adalah mendorong masyarakat untuk
menjadikan investasi di pasar modal sebagai salah
satu bentuk portofolio dalam berinvestasi. Acara ini
juga merupakan program edukasi dan promosi pasar
modal untuk meningkatkan rasa optimisme investor
dan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal
Indonesia.
Untuk mempererat hubungan dan kerja sama KSEI
dengan para pemakai jasa, maka pada tanggal
3 - 5 Juli 2009, KSEI menyelenggarakan kegiatan
Team Building Pemakai Jasa 2009 di Bandung.
Acara ini diikuti oleh 350 peserta yang berasal dari
perwakilan Perusahaan Efek, Bank Kustodian, Biro
Administrasi Efek, Bank Pembayaran, BEI dan KPEI.
Selain itu, untuk menciptakan kerja sama yang
baik dengan Bank Pembayaran KSEI, diadakan
kegiatan Team Building di Manado. Kegiatan yang
dilaksanakan pada 4 - 6 Desember 2009 diikuti oleh
perwakilan dari 4 (empat) Bank Pembayaran.
54
AKSes for Trust
At the end of 2009, KSEI worked together with
Bapepam-LK and all SRO organized Investor
Summit and Expo 2009 in Jakarta on 2 -3 December
2009. The event was themed “Investment Strategy
in the Indonesian Capital Market 2010”. One of
the goals of this event was to encourage people to
make investments in capital market as one form of
portfolio in investment. In addition, this event was
also an educational program and a promotion of
capital market so as to enhance a sense of optimism
in the investors and public to invest in the Indonesian
capital market.
To strengthen the relationship and cooperation
between KSEI and its customers, on 3 - 5 July
2009 KSEI conducted an activity namely Team
Building 2009 for Customers in Bandung. The event
was attended by 350 participants coming from
representatives of Securities Companies, Custodian
Banks, Registrars, Payment Banks, BEI and KPEI.
In addition, to create a good cooperation with KSEI
Payment Banks, we held Team Building activity in
Manado. It was carried out on 4 - 6 December 2009
and attended by representatives from the 4 (four)
Payment Banks.
Kegiatan Sosial
Sebagai perusahaan, KSEI menyadari
keberadaannya sebagai bagian dari masyarakat
dan lingkungan dalam menjalankan usahanya.
KSEI percaya bahwa komitmen dan tanggung
jawab serta kepekaan sosial terhadap lingkungan
akan memperkuat struktur sosial masyarakat yang
pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam mencapai Misi dan Visinya.
Komitmen KSEI telah menyatu dengan budaya
organisasi, sehingga perencanaan bisnis perusahaan
setiap tahun selalu melibatkan pengembangan
perencanaan program sosial serta pengalokasian
dananya.
Selama tahun 2009, KSEI bersama-sama dengan
SRO lain telah menyelenggarakan kegiatan
rutin untuk membantu sesama, antara lain:
khitanan massal bagi anak dhuafa, donor darah,
bantuan untuk pembangunan masjid dan bantuan
pendidikan. Pada tanggal 31 Oktober 2009, KSEI
menyelenggarakan kegiatan aksi sosial berupa
pemberian bantuan perlengkapan serta bahan pokok
kepada 2 (dua) panti asuhan di Solo, yaitu Panti
Asuhan Yatim Putri Aisyiyah - Cabang Kota Barat
dan Panti Asuhan Karuna Surakarta. Terjadinya
bencana gempa bumi di Indonesia pada tahun
2009 yang mengakibatkan banyaknya korban, tidak
luput dari perhatian KSEI, dengan ikut mengirimkan
bantuan dana kepada korban gempa di Sumatera
Barat dan pembangunan rumah-rumah penduduk
yang terkena gempa di Kuningan - Jawa Barat.
Bertepatan dengan momentum perayaan 32 tahun
Pasar Modal Indonesia, KSEI bersama SRO serta
insan pasar modal lainnya menyelenggarakan
rangkaian kegiatan berupa bantuan pembuatan
sarana air bersih dan kamar mandi umum di
Desa Cirukem, Kuningan - Jawa Barat dan di
Kampung Muara, Teluk Naga - Tangerang. Selain
itu, juga dilakukan pembangunan Taman Bacaan di
Bojonegoro - Jawa Timur. Program-program tersebut
merupakan wujud serta bentuk komitmen dan
inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan demi
terciptanya masyarakat yang sehat dan berkualitas.
Social Activities
As a company, KSEI is aware of its presence
as part of the community and the environment
in conducts its business. KSEI believes that the
commitment, responsibility and social sensitivity to
the environment will strengthen the social structure
of the society, which will ultimately improve the
company’s ability to achieve its mission and vision.
KSEI commitment has merged with its organizational
culture, so every year the company’s business plan
always involves the development of social program
planning target and allocation of budget.
During the year 2009, KSEI together with other
SROs conducted regular activities to help others,
among these are: mass circumcision of children
from underprivileged families, blood donors,
contribution to construct mosques and educational
assistance. On 31 October 2009, KSEI conducted
social activities in the form of providing supplies and
equipment for 2 (two) orphanages in Solo; Panti
Asuhan Yatim Putri Aisyiyah - Cabang Kota Barat
and Panti Asuhan Karuna Surakarta. Earthquakes
happening in Indonesia in 2009 with so many victims
did not escape the attention of KSEI; we donated
funds to the victims in West Sumatera and also
to help the construction of houses affected by the
earthquake in Kuningan - West Java.
Coincided with the momentum of 32 years of
Indonesian capital market, KSEI with SROs and
other capital market people held a series of activities
in the form of accommodating clean water supply
and public bathrooms in Desa Cirukem, Kuningan West Java and in Kampung Muara, Teluk Naga Tangerang. In addition, we also supported the
development Taman Bacaan (small library) in
Bojonegoro - East Java. These programs were held
as our commitment and our social responsibility
initiatives to the environment for the creation of
healthy and qualified communities.
AKSes for Trust
55
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Prinsip-prinsip yang merupakan inti dari Tata Kelola
Perusahaan telah menyatu dengan budaya perusahaan
dan terinternalisasi dalam diri kami.
The principles which are the core of Good Corporate Governance are consolidaled with company’s
culture and internalized in ourselves.
56
AKSes for Trust
Access for Trust
57
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
KSEI senantiasa berkomitmen dalam menerapkan
pengelolaan risiko yang berguna untuk pencapaian
tujuan dan sasaran perusahaan.
KSEI is ever commited to implement the beneficial of risk management to achieve the company’s
goals and objectives.
Prinsip Dasar
Sebagai Self Regulatory Organization (SRO) yang
memfasilitasi industri pasar modal, KSEI menjunjung
tinggi 2 (dua) prinsip utama, yaitu: Kepercayaan
dan Independensi. Prinsip kepercayaan menjadikan
KSEI untuk menjalankan amanah yang baik di
dalam memegang kepercayaan yang diberikan oleh
segenap pelaku pasar modal Indonesia. Sementara
itu, prinsip independensi merupakan simbolisasi
KSEI sebagai fasilitator atas aktivitas penyelesaian
transaksi di bursa maupun di luar bursa. Di dalam
menjalankan prinsip kepercayaan dan independensi
tersebut, adalah penting bagi KSEI untuk selalu
menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik
dalam menjalankan operasional perusahaan.
Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang
mencakup transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
kemandirian dan kewajaran serta kesetaraan
telah menjadi bagian dari budaya perusahaan dan
terinternalisasi dalam diri manajemen dan karyawan.
Prinsip-prinsip tersebut selalu tercermin dalam setiap
langkah pengambilan keputusan yang merupakan
syarat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan.
Komitmen untuk mempertahankan standar Tata
Kelola Perusahaan yang baik adalah hal mutlak
bagi KSEI untuk melindungi dan memberikan
manfaat bagi kepentingan para stakeholders. Terkait
dengan hal tersebut, dalam menjalankan kegiatan
operasional perusahaan, KSEI selalu menjunjung
tinggi etika bisnis dan prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang baik menuju standar tertinggi,
dengan berlandaskan nilai-nilai inti yang dimiliki oleh
perusahaan, yaitu: Integrity, Excellence, Continual
Development dan Togetherness.
Sementara itu pengelolaan risiko dilakukan dengan
suatu pendekatan komprehensif yang dikenal
dengan istilah Enterprise Risk Management (ERM).
Hal ini dilakukan agar pengelolaan risiko dapat
lebih terintegrasi dan komprehensif. Pengelolaan
risiko ERM mulai diterapkan KSEI sejak awal
tahun 2008 dan merupakan suatu sistem yang
mampu mengelola tingkat risiko dari setiap proses
kegiatan perusahaan. ERM dikembangkan untuk
meminimalisir besarnya risiko yang timbul (impact)
dan kemungkinan terjadinya risiko (likelihood). ERM
merupakan sebuah pendekatan yang komprehensif
untuk mengelola risiko-risiko perusahaan secara
menyeluruh, meningkatkan kemampuan perusahaan
untuk mengelola ketidakpastian, meminimalisir
ancaman dan memaksimalkan peluang. Tingkat
risiko tersebut secara umum dibagi menjadi
4 (empat) jenis, yaitu: strategic risk, compliance
risk, financial risk dan operating risk. Dalam ERM,
keempat jenis risiko tersebut dipadukan dengan
komponen risiko yang terdapat pada Public Central
Securities Depository Rating dari Thomas Murray
yang meliputi asset commitment risk, asset servicing
risk, counterparty risk dan liquidity risk.
Basic Principles
As a Self Regulatory Organization (SRO) that
facilitates capital market industry, KSEI has 2 (two)
main principles, i.e.: Trust and Independence.
The principle of trust enables KSEI to keep the
trustworthiness given by all the Indonesian capital
market participants. Meanwhile, the principle of
independence is a symbol of KSEI as a facilitator
of settlement activity for both Stock Exchange
Transaction and Over The Counter Transaction.
In carried out the trust and independence principles,
it is essential for KSEI to always implement Good
Corporate Governance principles in the company’s
operational activities.
The principles of Good Corporate Governance which
includes transparency, accountability, responsibility,
independency and appropriateness as well as
equality has been embedded within the corporate
culture and internalized in the mind of management
and employees. These principles always reflected in
every step of decision making, which is an important
condition for achieving company’s objectives. The
commitment to maintain the principles of Good
Corporate Governance is an obligation for KSEI to
protect the interests of stakeholders. Related to this,
KSEI always performs its company’s operational
activities within the framework of business ethics
and Good Corporate Governance principles to
the highest standard, based on the core values of
the company, i.e.: Integrity, Excellence, Continual
Development and Togetherness.
Meanwhile, the risk management is developed by
KSEI through a comprehensive approach, namely
Enterprise Risk Management (ERM). It aims to
make the risk management more integrated and
comprehensive. Started since the beginning of 2008,
the risk management of ERM is a system risk of each
company’s operational activities. ERM is developed
to minimize the risk occurred (impact) and the
possibility risk (likelihood). ERM is a comprehensive
approach to wholly manage corporate risks,
to improve corporate capability in managing
uncertainty, to minimize threats, and to maximize
opportunities. The type of such risks is divided into
4 (four) types, as follows: strategic risk, compliance
risk, financial risk and operating risk. In ERM, the
risk type is combined with risk component of Public
Central Securities Depository Rating from Thomas
Murray, comprising of asset commitment risk, asset
servicing risk, counterparty risk and liquidity risk.
AKSes for Trust
59
Kepatuhan terhadap Ketentuan dan Peraturan
Pasar Modal
Sebagai bagian dari infrastruktur pasar modal
Indonesia, KSEI senantiasa selalu mengacu dan
patuh kepada seluruh ketentuan, undang-undang
dan peraturan yang berlaku, maupun tata cara
berusaha dari perusahaan. Terkait dengan fungsi
perusahaan sebagai SRO, pembuatan peraturan
selalu mengikuti prosedur rule of making rule yang
telah ditetapkan oleh Bapepam-LK.
Selama tahun 2009, KSEI telah menyampaikan
Rancangan Peraturan Jasa Kustodian Sentral
kepada Bapepam-LK terkait dengan penyediaan
layanan jasa baru atau penyesuaian kegiatan
operasional KSEI, yang dituangkan dalam
peraturan sebagai berikut:
1. Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral
sebagai Lampiran Keputusan Direksi KSEI
No.: KEP-003/DIR/KSEI/0209 tanggal 3 Februari
2009 terkait dengan Fasilitas Investor Area dan
layanan jasa sistem administrasi agunan Efek.
2. Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral
sebagai Lampiran Keputusan Direksi KSEI
No.: KEP-016/DIR/KSEI/1209 tanggal
9 Desember 2009 terkait dengan layanan jasa
Repurchase Agreement (REPO), fasilitas Blocking
Balance, pembukaan Sub Rekening Efek Jaminan
dan Sub Rekening Efek Pinjam-Meminjam,
penggunaan instruksi Delivery Free Of Payment
serta ketentuan Dormant Account.
Sementara itu, penyusunan laporan keuangan
perusahaan dilakukan dengan memenuhi standar
akuntansi yang berlaku dan kebijakan yang
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan
peraturan-peraturan di pasar modal.
Transaksi Berbenturan Kepentingan
Pada tahun 2009, tidak terdapat transaksi yang
dilakukan perusahaan dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.
Transaksi Material
Peraturan Bapepam No. IX.E.2 dan Anggaran Dasar
perusahaan menjelaskan bahwa perusahaan yang
melakukan Transaksi Material dengan nilai transaksi
20% - 50% dari Ekuitas perusahaan, maka tidak
diwajibkan untuk memperoleh persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS). Namun demikian
perusahaan wajib menginformasikan kepada
Pemegang Saham dan menyampaikan kepada
Bapepam-LK termasuk dokumen terkait transaksi
tersebut. Selama tahun buku 2009, tidak ada
transaksi material yang dilakukan oleh perusahaan.
Perkara-perkara Penting yang Dihadapi
Dalam upaya penegakan hukum, KSEI harus
menghadapi proses litigasi di pengadilan. Hingga
akhir tahun 2009, KSEI terlibat dalam 3 (tiga)
perkara. Perkara pertama diajukan oleh PT Pandu
Dana Utama Berjangka terkait dengan masalah
kredit di PT Bank Century Tbk.
60
AKSes for Trust
Compliance to Capital Market Rule and Regulation
As part of the Indonesian capital market infrastructure,
KSEI always refer and comply with all existing rule,
regulation and law including the company’s business
procedure. Related to the company’s function as
an SRO, preparation of regulation should always
follow the “rule making rule” procedure that has been
established by Bapepam-LK.
During 2009, KSEI has been submitted draft rule
to the Central Securities Depository Service to
Bapepam-LK related to the new services or the
adjustment of KSEI operational activities, which was
described in the following rules:
1. Amendment of Rule on Central Securities
Depository Services as an appendix to KSEI‘s
Directors Decision No.: KEP-003/DIR/KSEI/0209
dated 3 February 2009 related to Investor Area
Facility and collateral Securities administration
system.
2. Amendment of Rule on Central Securities
Depository Services as an appendix to KSEI’s
Directors Decision No.: KEP-016/DIR/KSEI/1209
dated 9 December 2009 related to Repurchase
Agreement (REPO), Blocking Balance facility,
the opening of Collateral Securities Sub Account
and Lending-Borrowing Sub Securities Account,
application of Delivery Free Of Payment instruction
and Dormant Account stipulation.
Meanwhile, preparation of the company’s financial
reports is carried out by conforming to the general
accounting standard and policy issued by the Ikatan
Akuntan Indonesia and capital market rule.
Conflict of Interest Transaction
In the year 2009, there was no transactions occurred
between the company and specially related parties.
Material Transaction
Bapepam Rule No IX.E.2 and Company’s Article
of Association explained that the Company made
material transactions with a transaction value 20% 50% of the Equity of the company, is not required to
obtain approval of the Shareholders General Meeting
(AGM), but the company shall notify the Shareholders
and submitted to Bapepam-LK including transactionrelated documents. In 2009, there was no such
material transactions conducted by the company.
Important Cases
In the law enforcement, KSEI have to facing litigation
in court. Until the end of 2009, KSEI involved in
3 (three) cases. The first case proposed by PT Pandu
Dana Utama Berjangka related to credit issues
in PT Bank Century Tbk.
Perkara kedua dan ketiga diajukan oleh nasabah
PT Sarijaya Permana Sekuritas terkait dengan
masalah pembayaran dana yang tersimpan di
PT Sarijaya Permana Sekuritas. Dalam keseluruhan
perkara tersebut, KSEI berkedudukan sebagai
Turut Tergugat. Sampai dengan akhir tahun 2009,
untuk perkara PT Pandu Dana Utama Berjangka,
penggugat telah mengajukan banding ke Pengadilan
Tinggi terkait dengan keputusan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menyatakan
menolak atas gugatan yang diajukan PT Pandu Dana
Utama Berjangka, sedangkan untuk kasus Nasabah
PT Sarijaya Permana Sekuritas masih dalam proses
persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Struktur Pengelolaan Perseroan
Rapat Umum Pemegang Saham
Berlandaskan kepada Anggaran Dasar KSEI, Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan
organ penting dalam perusahaan selaku pemegang
wewenang dan kekuasaan tertinggi. RUPS dalam
perusahaan terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: RUPS
Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan
diselenggarakan setiap tahun paling lambat 6 (enam)
bulan setelah tutup tahun buku perusahaan.
Sedangkan RUPS Luar Biasa diselenggarakan
selambat-lambatnya tanggal 31 Oktober setiap
tahunnya untuk memberikan persetujuan atas
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT)
tahun berikutnya.
RUPS sebagai organ perusahaan tertinggi
memiliki wewenang antara lain mengangkat dan
memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan
Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar,
menyetujui laporan tahunan dan menetapkan bentuk
dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris
dan Direksi. Selain itu pada RUPS Tahunan,
Pemegang Saham dapat mengevaluasi kinerja
Dewan Komisaris dan Direksi serta pelaksanaan
kewajiban utama mereka. Sedangkan kinerja Direksi
diarahkan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris
dalam rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris.
RUPS Tahunan diselenggarakan pada tanggal
23 Juni 2009 yang dihadiri oleh 36 (tiga puluh enam)
Pemegang Saham atau 82,22% dari jumlah saham
yang mempunyai hak suara yang sah. RUPS
Tahunan tersebut mengangkat Erry Firmansyah,
Heri Sunaryadi dan Elwin Karyadi sebagai Dewan
Komisaris baru periode 2009 - 2012 menggantikan
susunan Dewan Komisaris periode sebelumnya.
Beberapa keputusan penting lainnya yang dihasilkan
oleh rapat, antara lain: persetujuan atas Laporan
Tahunan Perseroan dan Pengesahan Laporan
Keuangan Perseroan tahun buku 2008, pemberian
bonus bagi karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris,
serta persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan. Pada RUPS Tahunan ini juga dilakukan
pemilihan dan pengangkatan Komite Anggaran
Perseroan dan penunjukkan Kantor Akuntan Publik
untuk mengaudit buku perusahaan tahun buku 2009.
The second and third cases proposed by investor
of PT Sarijaya Permana Sekuritas related to payment
issues of fund deposited in PT Sarijaya Permana
Sekuritas. In all cases, KSEI’s position is defendants
participated. Until the end of 2009, for the case
of PT Pandu Dana Utama Berjangka, the litigant
have submitted an appeal to the High Court related
to decision of the Central Jakarta District Court’s
judges that have rejected their claim, while the case
of Customers of PT Sarijaya Permana Sekuritas still
in the process of the trial in South Jakarta District
Court.
Structure of Management
General Meeting of Shareholders
Based on the KSEI’s Article of Association, the
General Meeting of Shareholders (GMS) is an
important organ in the company as the holder of
highest power and authority. There was 2 (two) types
of GMS, i.e.: Annual GMS and Extraordinary GMS.
Annual GMS should be held annually, at the latest
of 6 (six) months after the end of financial year.
Meanwhile, the Extraordinary GMS should be held
on 31 October at the latest annually to grant approval
on the Annual Working and Budget Plan for the
following year.
The GMS as the highest organ in the company
is authorized among other responsibilities,
to assign and terminate members of the Board
of Commissioners and Directors, evaluate their
performance, approve the amendments to the
Articles of Association, approve the annual report
and determine remuneration form and value for
members of the Board of Commissioners and
Directors. In addition, Shareholders can evaluate
the performance of the Board of Commissioners
and Directors as well as the implementation of
their main obligations at the Annual GMS. While
the performance of the Directors was directed
and evaluated by the Board of Commissioners
in joint meetings of the Directors and Board of
Commissioners.
The Annual GMS organized on 23 June 2009 which
was attended by 36 (thirty six) Shareholders or
82.22% of total Shares with lawful rights. The Annual
GMS appointed Erry Firmansyah, Heri Sunaryadi
and Elwin Karyadi as the new Board of
Commissioners for 2009 - 2012, replacing the
previous Board of Commissioners. Other important
decisions made by Annual GMS, i.e.: the approval on
the Company’s Annual Report and the endorsement
of its Financial Statements for the financial year of
2008, granting bonus to employees, Directors and
Board of Commissioners, as well as approval on the
Amendment of Company’s Articles of Association.
The Annual GMS was also selected and appointed
the Budget Committee and the assignment of Public
Accounting Office of to audit the company’s book for
the financial year 2009.
AKSes for Trust
61
Sementara itu, RUPS Luar Biasa dilaksanakan pada
29 Oktober 2009 dan dihadiri oleh 38 (tiga puluh
delapan) Pemegang Saham atau 95,88% dari jumlah
saham yang mempunyai suara sah perusahaan.
Pada rapat yang membahas beberapa agenda
tersebut, para Pemegang Saham secara aklamasi
menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
(RKAT) Tahun Buku 2010.
Dewan Komisaris dan Direksi
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Sesuai Anggaran Dasar KSEI, fungsi Dewan
Komisaris adalah mewakili kepentingan para
Pemegang Saham dan bertanggungjawab kepada
Rapat Umum Pemegang Saham, serta mengawasi
kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan
perusahaan dan memberikan nasihat kepada
Direksi.
Dewan Komisaris KSEI Tahun Buku 2009 terdiri dari
3 (tiga) orang anggota, yaitu:
1. Erry Firmansyah Komisaris Utama
2. Heri Sunaryadi Komisaris
3. Elwin Karyadi
Komisaris
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi merupakan organ perusahaan pemegang
kekuasaan eksekutif tertinggi. Tugas Direksi adalah
melakukan pengendalian operasional perusahaan
agar tetap dalam batas-batas yang ditentukan oleh
Anggaran Dasar dan RUPS atas pengawasan
Dewan Komisaris.
Dalam Anggaran Dasar KSEI secara umum
ditetapkan bahwa Direksi bertanggungjawab
penuh melaksanakan tugasnya dalam mengurus
dan memelihara kekayaan perusahaan secara
independen dan cermat untuk kepentingan
perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
Direksi KSEI Tahun Buku 2009 terdiri dari 3 (tiga)
orang anggota, yaitu:
1. Ananta Wiyogo Direktur Utama
2. Trisnadi Yulrisman Direktur
3. Risbadi Purbowo Direktur
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Selama tahun 2009, telah diselenggarakan 12 (dua
belas) kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan
Direksi, dengan jumlah kehadiran sebagai berikut:
Meanwhile, the Extraordinary GMS held on
29 October 2009 and attended by 38 (thirty eight)
Shareholders or 95.88% of total Shares with lawful
rights. The meeting has approved the Annual
Working and Budget Plan for 2010 in acclamation.
Board of Commissioners and Directors
Duties and Responsibilities of The Board
of Commissioners
According to the KSEI’s Articles of Association,
Board of Commissioners represents the interests
of Shareholders and responsible to the General
Meeting of Shareholders, as well as supervises
the Director’s policy in running the company and
provides advice to the Directors.
Board of Commissioners for the financial year 2009
comprised of 3 (three) members, as follows:
1. Erry Firmansyah
Chairman
2. Heri Sunaryadi
Commissioner
3. Elwin Karyadi
Commissioner
Duties and Responsibilities of the Directors
The Directors is an organ of the company that holds
the highest executive power. The duty of Directors is
to control the day-to-day operations of the company
as governed the Articles of Association and the GMS
and operates under supervision of the Board of
Commissioners.
The Articles of Association of the company
determines that the Directors assume the whole
responsibility of management and maintenance of
the company’s assets independently and for the
interest of company to accomplish its goals and
purposes.
Directors for the financial year 2009 comprised of
3 (three) members, as follows:
1. Ananta Wiyogo President Director
2. Trisnadi Yulrisman
Director
3. Risbadi Purbowo Director
Meetings of the Board of Commissioners and
Directors
During the year 2009, 12 (twelve) joint meetings
of the Board of Commissioners and Directors were
held, with total attendance as follows:
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Meeting Board of Commissioner and Director
Arys Ilyas*
Susiana Suhendra*
Uriep Budhi Prassetyo*
Erry Firmansyah**
Elwin Karyadi**
Heri Sunaryadi**
Ananta Wiyogo
Trisnadi Yulrisman
Risbadi Purbowo
Tabel 1 - Jumlah Kehadiran pada Rapat Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2009
Table 1 - Total Attendance at the Board of Commissioner and Director’s Meeting in 2009
Notes:
* ended term of office effective on 23 June 2009.
** started term of office effective on 23 June 2009.
62
AKSes for Trust
Jumlah
Total
4
4
4
8
8
7
12
12
11
Anak Perusahaan dan Afiliasi
KSEI bersama-sama dengan PT Bursa Efek
Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
memiliki penyertaan pada PT Penilai Harga Efek
Indonesia yang didirikan pada 28 Desember 2007.
Maksud dan tujuan usahanya adalah menjalankan
usaha di bidang jasa pengelolaan dan penyediaan
data Efek serta menjalankan usaha di bidang penilai
harga Efek.
Kebijakan Remunerasi
Prinsip transparansi dan akuntabilitas terhadap
Pemegang Saham yang dijunjung tinggi oleh
Perusahaan salah satunya diwujudkan dengan
penetapan dasar penerimaan remunerasi yang
jelas, transparan dan adil. Paket remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan dengan
menggunakan indikator yang terukur, seperti acuan
industri sejenis dan laba bersih usaha. Di tahun
2009, remunerasi (diluar bonus dan fasilitas lainnya)
yang diterima Dewan Komisaris adalah sebesar
Rp 910,22 juta dan yang diterima Direksi sebesar
Rp 3,55 miliar.
Komite Kerja
Komite Kerja dibentuk dengan berlandaskan
Peraturan Bapepam No. III.C.6 mengenai Prosedur
Operasi dan Pengendalian Interen Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian. Komite Kerja terdiri
atas Komite Usaha, Komite Peraturan dan Komite
Pengendalian Interen.
Pemilihan Anggota Komite Kerja dilakukan dengan
melibatkan para Pemegang Saham KSEI yang aktif
di pasar modal. Masing-masing anggota Komite
Kerja harus mewakili Pemegang Saham berbeda.
Calon-calon yang diajukan merupakan anggota
Direksi atau pegawai setingkat di bawah direksi dari
Pemegang Saham yang dimaksud. Adapun kriteria
yang harus dipenuhi calon anggota Komite Kerja,
antara lain:
• Memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang
pasar modal;
• Mempunyai pemahaman terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal; dan
• Mempunyai integritas serta komitmen terhadap
pengembangan pasar modal.
Sementara itu seluruh anggota Komite Pengendalian
Interen merupakan perwakilan dari Bank Kustodian.
Komite Usaha
Tugas utama Komite Usaha adalah:
• Memberikan saran dan masukan kepada Direksi
KSEI baik diminta maupun tidak diminta berkaitan
dengan pemberian layanan jasa KSEI, termasuk
pengembangan jasa dan pengenaan biaya
layanan jasa.
• Memberikan rekomendasi atas rencana perubahan
bisnis, layanan jasa baru, perubahan dalam biaya
layanan jasa KSEI sebelum rencana dan
perubahan tersebut dimintakan persetujuan
kepada Bapepam-LK.
Subsidiary and Affiliated Company
KSEI together with PT Bursa Efek Indonesia and
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia possess
ownership in PT Penilai Harga Efek Indonesia which
was established on 28 December 2007. The purpose
and objective of its business are to provide Securities
data management and Securities valuation services.
Remuneration Policy
The principle of transparency and accountability
to Shareholders of the company is realized by
established a clear, transparent and fair basis
of remuneration. Remuneration packages are
determined using measurable indicators, such
as benchmarking to typical industries and net
operating profit. In 2009, remuneration (excluding
bonus and other facilities) received by the Board of
Commissioners and Directors amounted Rp 910.22
million and Rp 3.55 billion, respectively.
Working Committee
Working Committee was formed with Bapepam-LK
Rule No.III.C.6 regarding Operational and Internal
Control Procedure of Central Securities Depository
Institution. The Working Committee consists of
Business Committee, Regulation Committee and
Internal Control Committee.
The selection of Working Committee member was
carried out by involving KSEI’s Shareholders who are
active in capital market. Each member of Working
Committee should represent different KSEI’s
Shareholders.
The proposed candidates should be member of
Shareholder’s board of directors or one level under.
The candidates should meet the following criterias:
• Possess knowledge and expertise in the capital
market area;
• Have a clear understanding of rule and regulation
in the capital market; and
• Have an integrity as well as commitment to the
capital market development.
Meanwhile, all members of the Internal Control
Committee are the representatives of Custodian
Bank.
Business Committee
The main tasks of Business Committee are:
• To provide suggestion and input to the Directors
of KSEI both based on or without request, in
regard with KSEI service, including development
and service fee.
• To provide recommendation on business change
plan, new service and changes of KSEI service
charges prior to the request for approval of the
plan and proposal to Bapepam-LK.
AKSes for Trust
63
Komite Peraturan
Tugas utama Komite Peraturan adalah:
• Memberikan saran dan masukan kepada Direksi
KSEI baik diminta maupun tidak diminta berkenaan
dengan peraturan layanan jasa KSEI.
• Memberikan rekomendasi atas setiap rancangan
peraturan KSEI sebelum rancangan peraturan
tersebut dimintakan persetujuan Bapepam-LK.
Regulation Committee
The main tasks of Regulation Committee are:
• To provide suggestion and input to the KSEI’s
Directors based on or without request, in regard
with the rule of KSEI services;
• To provide recommendation on every draft of
KSEI rule before it is proposed to Bapepam-LK
for approval.
Komite Pengendalian Interen
Tugas utama Komite Pengendalian Interen adalah:
• Memberikan saran dan masukan kepada Direksi
KSEI baik diminta maupun tidak diminta berkaitan
dengan pengendalian interen khususnya
pengendalian sistem layanan jasa guna
memastikan bahwa layanan jasa KSEI sesuai
dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
• Memberikan rekomendasi atas penunjukan
kontraktor yang berkaitan dengan sistem layanan
jasa yang digunakan secara langsung oleh
Pemegang Rekening, termasuk penunjukan Bank
Pembayaran.
• Memberikan saran dan tanggapan atas laporanlaporan yang diterima dari KSEI berkenaan
dengan prosedur audit, pengendalian interen,
prosedur keamanan dan setiap penyimpangan
material yang terjadi dalam pelaksanaan sistem
operasional.
Internal Control Committee
The main tasks of Internal Control Committee are:
• To provide suggestion and input to the Directors
based on or without request, in regard with internal
control, particularly control of service system to
ensure that KSEI’s service comply with prevailing
rule and procedure.
• To provide recommendation on the assignment of
contractor related to the service system directly
used by Account Holder, including assignment of
Payment Bank.
• To provide suggestion and feedback on KSEI’s
report regarding audit procedure, internal control,
security procedure and any material discrepancies
in the implementation of operational system.
The active Working Committee member was
determined by Annual GMS held on 11 June 2008,
for the term of 2008 - 2010.
Komite Kerja yang aktif saat ini ditetapkan
berdasarkan keputusan RUPS Tahunan pada
tanggal 11 Juni 2008 (periode 2008 - 2010).
Anggota Komite Kerja KSEI
Member of KSEI Working Committee
Business Commitee
A. Wishnu Handoyono 1)
Antony Kristanto
Michael Steven
Lily Widjaja
Margeret M. Tang
Regulation Commitee
Handrata Sadeli
Hoesen
Indrawati Widjaja
Justitia Tripurwasani 2)
Sumiaty Wilopo
Internal Control Commitee
Basuki Setyadjid 3)
Jie Gunawan 4)
Norvin Osel
Naniwati Tanuwidjaja
Nora Susana Sutiono
1)
2)
3)
4)
President Director, PT Bhakti Securities
President Director, PT HD Capital Tbk
President Director, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk
President Director, PT Merrill Lynch Indonesia
Securities Country Manager Indonesia, Citibank N.A
President Director, PT Panin Sekuritas Tbk
President Director, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Director, PT Wanteg Securindo
Director, PT Bursa Efek Indonesia
Director, PT Sirca Datapro Perdana
Head of Treasury, PT BRI (Persero) Tbk
VP Operations Custody and Clearing HSBC Securities Services, The HSBC Corp. Ltd
Head of Securities Services, Standard Chartered Bank
AVP Solution Delivery, PT Bank Permata Tbk
Head Securities Custody Operations, Deutsche Bank A.G
January 2010 : Replaced by Wito Mailoa, President Director, PT Bhakti Securities
October 2009 : Replaced by Wan Wei Yiong, Director, PT Bursa Efek Indonesia
November 2009 : Replaced by Dede Suherman, Head of Treasury, PT BRI (Persero) Tbk
May 2009 : Replaced by Cindralela Darsia, VP Operations Custody and Clearing HSBC Securities Services, The HSBC Corp Ltd
Komite Anggaran
Tugas Komite Anggaran, sesuai Anggaran Dasar
KSEI adalah untuk membantu Dewan Komisaris
dalam menelaah Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan untuk tahun berikutnya, setelah sebelumnya
dipersiapkan terlebih dahulu oleh Direksi.
64
AKSes for Trust
Budget Committee
The task of Budget Committee, according to KSEI
Article of Associations, is to support the Board of
Commissioner in reviewing Annual Working and
Budget Plan for the following year, after being
prepared by the Directors.
Anggota Komite Anggaran diangkat dari wakil
Pemegang Saham dan ditetapkan berdasarkan
keputusan RUPS Tahunan tanggal 23 Juni 2009,
(periode 2009 - 2010).
The Budget Committee member was appointed from
the representative of Shareholder, and determined by
Annual GSM held on 23 June 2009, for term of service
from 2009 to 2010.
Anggota Komite Anggaran KSEI
Member of KSEI Budget Committee
Chaeruddin Berlian
Daniel Wijono
Supandi
Erry Raksa Komara
Novi Mariana Thamrin
President Director, PT Indomitra Securities
Vice President-Head of Product and Account Management, Citibank N.A
Director, PT Bursa Efek Indonesia
Senior Manager, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Senior Vice President, Head of Custody and Clearing - The HSBC Corp. Ltd.
Penunjukan Auditor Independen
Sesuai keputusan RUPS Tahunan tanggal 23 Juni
2009, Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio &
Rekan, Member of Deloitte Touche Tohmatsu telah
ditetapkan untuk melakukan audit terhadap buku
Perseroan untuk tahun buku 2009. Penunjukkan
Akuntan Publik dilatarbelakangi komitmen
KSEI untuk memenuhi prinsip akuntabilitas dan
transparansi perusahaan.
Assignment of Independent Auditor
In accordance to KSEI Annual GMS held on 23 June
2009, Public Accounting Office Osman Bing Satrio &
Partners, Member of Deloitte Touche Tohmatsu has
been appointed to audit the company’s book for
the financial year 2009. The appointment of public
accounting office was based on the commitment of
KSEI to meet the principles of accountability and
transparency.
Penyebaran Informasi Perusahaan dan Laporan
Berkala Tepat Waktu
Informasi dan data kinerja KSEI secara transparan
disampaikan kepada para stakeholders dan
masyarakat luas dengan melakukan penerbitan
laporan-laporan berkala seperti Laporan Triwulan
untuk para Pemegang Saham, Buletin Forum
Kustodian sentral (Fokuss) yang terbit 2 (dua) bulan
sekali, Konperensi Pers Tengah dan Akhir Tahun dan
beberapa kegiatan lainnya.
Company’s Information Dissemination and
On-time Regular Updates
Information and data on KSEI’s performance were
disseminated transparently by KSEI to the stakeholders
as well as public in general by publishing regular
reports such as Quarterly Reports for Shareholders,
Bulletin Forum Kustodian sentral (Fokuss) - bimonthly
bulletin, Press Conference - mid and end year and
other activities.
Selain itu, KSEI juga menyediakan berbagai media
distribusi informasi melalui profil perusahaan
dan brosur, serta website: http://www.ksei.co.id.
Informasi mengenai kinerja operasional dan
keuangan perusahaan disajikan dalam Laporan
Tahunan perusahaan yang diterbitkan setiap tahun
dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Laporan ini
juga memuat upaya-upaya berkelanjutan yang
dijalankan perusahaan dalam rangka pengembangan
sumber daya manusia, pelaksanaan tata kelola
perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan.
In addition, KSEI also offer various media of
information’s distribution through company’s profile and
brochures, as well as website: http://www.ksei.co.id.
Information on operational and financial performances
are presented in the Annual Report published annually
both in Indonesian and English language. This report
also presents the sustainable efforts conducted by
the company with regard to the human resources
development, company’s good corporate governance
and social responsibility.
Diskusi dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Di tengah pengaruh situasi krisis global dan ketidakpastian
perekonomian dan politik dalam negeri, melalui kerja keras
dalam memperbaiki kualitas layanan jasa dan menekan
biaya operasional melalui efisiensi dan penataan kembali
maka kinerja keuangan KSEI masih dapat dijaga dengan
baik.
Among the impacts of gobal financial crisis as well as domestic economy and political uncertainly, with
achievement reflects to improve the quality of its sevices and minimize its operational expenses by
improving efficiency and conducting internal restructuring, the KSEI’s financial performance remained
stable.
Tinjauan Umum
Pengaruh krisis keuangan global tahun sebelumnya
masih membayangi aktivitas pasar modal di tahun
2009. Selain itu, pasar modal Indonesia juga
mengalami guncangan di awal tahun 2009 dengan
adanya kasus penyelewengan dana nasabah
oleh salah satu Anggota Bursa yang sangat
mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap
pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, secara
umum pelaku pasar mengambil sikap hati-hati dan
menunggu dalam menyikapi situasi pasar.
Namun demikian, Bursa Efek Indonesia masih
mampu menunjukkan kinerja yang memadai. Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada posisi
2.534,36 atau meningkat sebesar 87% dibanding
tahun sebelumnya yang berada pada posisi 1.355,40.
Namun total nilai transaksi menurun sebesar 8,6%
yaitu menjadi sebesar Rp 975,1 triliun dibandingkan
dengan total nilai transaksi tahun 2008 yang sebesar
Rp 1.064,5 triliun.
Situasi ini tentunya mempengaruhi kinerja keuangan
KSEI. Untuk mengantisipasi pemulihan ekonomi
ke depan, manajemen KSEI tetap mendedikasikan
seluruh sumber dayanya untuk menciptakan pasar
yang transparan, efisien, wajar dan teratur.
General Overview
The influences of the global financial crisis in the
previous year still haunt the capital market activities in
2009. Besides, in the first half of 2009 the Indonesian
Capital Market also experienced a shock caused by
the cases of manipulation of customers’ fund by one of
the brokerage, which was affect public confidence in
the Indonesian capital market. Therefore, in general,
market players take cautious stance in addressing the
situation and wait for the market.
However, Bursa Efek Indonesia continued to show an
adequate performance. Stock Composite Index closed
at 2,534.36, increasing by 87% over the previous year
which positioned at 1,355.40. However, the value of
transactions totalled decreased by 8.6% of Rp 975.1
trillion, compared with a total transaction value in 2008
of Rp 1,064.5 trillion.
This situation would affect the financial performance
of KSEI. However, to anticipate the future economic
recovery, company’s management remains to dedicate
all its resources to create a transparent, efficient, fair
and regular marketplace.
Dalam Juta Rupiah In Million Rupiah
2005
2006
2007
2008
2009
Pendapatan Usaha Operating Revenues
Pendapatan Jasa Kustodian Sentral Central Custodial Fee
49,058
56,425
82,621
88,358
84,335
Pendapatan Jasa Transaksi Bursa
33,558
39,910
62,499
61,690
56,997
82,616
96,334
145,120
150,048
141,332
-
-
(10,884)
(11,254)
(10,600)
Stock Exchange Transaction Settlement Fee
Jumlah Pendapatan Total Revenues
Biaya Tahunan - Setoran PNBP
Annual Contribution on Non-Tax State Revenue
Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenues
82,616
96,334
134,236
138,794
130,732
(46,362)
(49,625)
(62,946)
(74,987)
(82,563)
Laba Usaha Operating Income
36,254
46,709
71,290
63,807
48,169
Penghasilan Lain-lain Bersih Net Other Income
16,655
23,241
25,012
49,013
48,741
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Income Before Tax
52,909
69,950
96,302
112,820
96,909
(12,231)
(16,033)
(24,161)
(22,862)
(15,947)
40,678
53,916
72,141
89,958
80,962
Beban Usaha Operating Expenses
Pajak Pengasilan Income Tax
Laba Bersih Net Income
Laba Usaha
Pada tahun 2009, KSEI membukukan Laba Usaha
sebesar Rp 48,17 miliar atau menurun 25%
dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 63,81 miliar.
Operating Income from Operations
In 2009, KSEI booked an operating income from
operation of Rp 48.17 billion or decreasing by 25%
compared to Rp 63.81 billion in 2008.
Rasio Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha
Bersih pada tahun 2009 sebesar 37% menurun
dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 46%.
Rasio Beban Usaha terhadap Pendapatan Usaha
Bersih pada tahun 2009 sebesar 63% atau
mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan
tahun 2008 sebesar 54%. Peningkatan Beban Usaha
ini tetap mengacu pada Rencana Kerja Anggaran
Tahunan (RKAT) yang telah disetujui pada Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
dan Bapepam-LK.
The ratio of Operating Income to Operating RevenuesNet in 2009 was 37% declining compared to 2008 of
46%. The ratio of Operating Expenses to Operating
Revenues - Net in 2009 was 63% or increasing
compared to 2008 of 54%. The increase of Operating
Expenses was still based on the Annual Working
and Budget Plan (RKAT) that has been approved by
Extraordinary General Meeting of Shareholders and
Bapepam-LK.
68
AKSes for Trust
Laba Bersih
KSEI membukukan Laba Bersih sebesar Rp 80,96
miliar menurun 10% dari Laba Bersih tahun 2008
sebesar Rp 89,96 miliar. Penurunan Laba Bersih
tersebut diakibatkan antara lain dari penurunan
sebesar 6% pada Pendapatan Usaha Bersih,
kenaikan sebesar 10% pada beban usaha dan
penurunan sebesar 1% pada Penghasilan Lain-lain
bersih.
Rasio Laba Bersih terhadap Pendapatan Usaha
Bersih mengalami penurunan dari 65% di tahun 2008
menjadi 62% di tahun 2009.
Pendapatan Usaha Bersih
Komponen Pendapatan Usaha KSEI terdiri dari
Pendapatan Jasa Transaksi Bursa dan Pendapatan
Jasa Kustodian sentral yang terdiri dari jasa
penyimpanan Efek, jasa pemindahbukuan, jasa
pengelolaan aset berupa biaya pendaftaran dan
biaya tahunan serta jasa agen pembayaran.
Pendapatan Usaha bersih KSEI setelah dikurangi
dengan Biaya Tahunan - Setoran atas Penerimaan
Negara Bukan Pajak mengalami penurunan sebesar
6% dari Rp 138,79 miliar di tahun 2008 menjadi
Rp 130,73 miliar di tahun 2009.
Net Income
KSEI recorded Net Income at an amount of Rp 80.96
billion, decreasing by 10% from 2008 Net Income of
Rp 89.96 billion. The decrease of Net Income was
resulted from 6% decrease in a Operating RevenuesNet, the increase 10% of operating expenses and 1%
in Other income-Net.
The ratio of Net Income to Net Operating Income has
declined from 65% in 2008 to 62% in 2009.
Operating Revenues-Net
KSEI Operating Revenues component comprise of
Stock Exchange Transaction Settlement Services
Fee and Central Custodial Fee consisting of
safekeeping fee, book entry fee, asset management
fee in form of joining and annual fee, and paying
agent fee.
KSEI Operating Revenues-Net after deducted by
Annual Contribution on Non-Tax State Revenue
decreased by 6% from Rp 138.79 billion in 2008 to
Rp 130.73 billion in 2009.
Below is the graph and table of the KSEI Operating
Revenues-Net for the last 5 (five) years:
Dibawah ini grafik dan tabel atas Pendapatan Usaha
Bersih KSEI selama 5 (lima) tahun:
Pendapatan Jasa Transaksi Bursa (Juta Rupiah)
Stock Exchage Transaction Settlement Fee (Million Rupiah)
Pendapatan Jasa Kustodian Sentral (Juta Rupiah)
Central Custodial Fee (Million Rupiah)
Dalam Juta Rupiah In Million Rupiah
2005
2006
2007
2008
2009
Pendapatan Usaha Operating Revenues
Pendapatan Jasa Transaksi Bursa
33,558
39,910
62,499
61,690
56,997
Jasa Kustodian Custodial Services
25,067
31,232
49,978
54,300
51,479
Transaksi OTC OTC Transaction
12,908
14,480
20,968
22,312
21,416
122
40
85
66
69
Joining dan Annual Fee Joining and Annual Fee
6,730
6,528
7,044
6,935
6,837
Jasa Agen Pembayaran Paying Agent Fee
4,231
4,145
4,546
4,745
4,534
49,058
56,425
82,621
88,358
84,335
82,616
96,334
145,120
150,048
141,332
-
-
(10,884)
(11,254)
(10,600)
82,616
96,334
134,236
138,794
130,732
Stock Exchange Transaction Settlement Fee
Pendapatan Jasa Kustodian Sentral Central Custodial Fee
Pendapatan dari Partisipan Revenues from Participant
Penarikan Efek dan Pelaporan Withdrawal and Reporting
Pendapatan dari Emiten Revenues from Issuer
Jumlah Pendapatan Total Revenues
Biaya Tahunan - Setoran PNBP
Annual Contribution on Non-Tax State Revenue
Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenues
AKSes for Trust
69
Pendapatan Jasa Transaksi Bursa
Pendapatan Jasa Transaksi Bursa merupakan porsi
yang diterima KSEI sebagai salah satu SRO yang
melakukan fungsi penyimpanan dan penyelesaian.
Pendapatan Jasa Transaksi Bursa pada tahun 2009
sebesar Rp 56,99 miliar atau turun sebesar 8%
dari Rp 61,69 miliar pada tahun 2008. Penurunan
ini disebabkan adanya penurunan rata-rata nilai
transaksi harian di Bursa Efek Indonesia yakni yang
semula Rp 4,44 trilliun pada tahun 2008 menjadi
sebesar Rp 4,05 triliun pada tahun 2009.
Pendapatan Jasa Kustodian Sentral
Pendapatan Jasa Kustodian Sentral terdiri dari
Pendapatan dari Partisipan dan Pendapatan dari
Emiten.
Pendapatan dari Partisipan
Pendapatan dari Partisipan terdiri dari Jasa-jasa
penyimpanan Efek, jasa pemindahbukuan, jasa
penarikan Efek dan jasa pelaporan terkait dengan
fungsi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.
Pada tahun 2009, pendapatan dari jasa penyimpanan
Efek sebesar Rp 51,48 miliar atau turun sebesar 5%
dari Rp 54,30 miliar pada tahun 2008. Penurunan ini
disebabkan oleh turunnya nilai rata-rata Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia
yakni yang semula 2.101 sepanjang tahun 2008
menjadi 1.981 pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, pendapatan dari jasa
pemindahbukuan sebesar Rp 21,42 miliar atau turun
sebesar 4% dari Rp 22,31 miliar pada tahun 2008.
Penurunan ini disebabkan oleh turunnya frekuensi
pemindahbukuan Over the Counter (OTC) melalui
C-BEST.
Pendapatan dari Emiten
Pendapatan dari Emiten terdiri dari jasa pengelolaan
aset berupa biaya pendaftaran dan biaya tahunan
serta jasa agen pembayaran.
Pendapatan dari biaya pendaftaran dan biaya
tahunan Emiten pada tahun 2009 sebesar Rp 6,84
miliar atau turun sebesar 1% dari Rp 6,94 miliar
pada tahun 2008. Walaupun terdapat penambahan
jumlah Emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia,
namun biaya tahunan ditagihkan secara proporsional
tergantung kapan Emiten mencatatkan Efeknya di
Perusahaan.
Pada tahun 2009, Pendapatan dari jasa agen
pembayaran sebesar Rp 4,53 miliar atau turun
sebesar 5% dari Rp 4,75 miliar pada tahun 2008.
Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan kegiatan
Tindakan Korporasi dari Emiten berupa pembayaran
obligasi baik pokok maupun bunga, dividen tunai,
dividen saham, bonus saham, distribusi waran dan
stock/reverse split.
70
AKSes for Trust
Stock Exchange Transaction Settlement Fee
Stock Exchange Transaction Settlement Services
Fee is part of KSEI revenues as one of the SROs
that perform depository and settlement functions.
KSEI’s Stock Exchange Transaction Fee during
2009 amounted to Rp 56.99 billion or declining by
8% of Rp 61.69 billion in 2008. This decrease was
attributed to - a drop in average daily transaction
value of shares at the Bursa Efek Indonesia from
Rp 4.44 trillion in 2008 to Rp 4.05 trillion in 2009.
Central Custodial Fee
Central Custodial Fee consists of fees from
Participant and Issuer.
Revenues from Participant
Revenues from Participants comprise of safekeeping
fees, book entry fee withdrawal fee and reporting fee
related with KSEI’s function as the Central Securities
Depository Institution.
In 2009, safekeeping fee amounted to Rp 51.48
billion or decreasing by 5% from Rp 54.30 billion in
2008. This decrease was due to the drop of the Stock
Composite Index average at Bursa Efek Indonesia
from 2,101 during 2008 to 1,981 in 2009.
In 2009, book entry fee totaled Rp 21.42 billion or
decreasing by 4% from Rp 22.31 billion in 2008 as a
result of decrease of Over the Counter (OTC) book
entry frequency through C-BEST.
Revenues of the Issuer
Revenues of the Issuer consist of asset management
fee in form of joining and annual fees, as well as
paying agent fee.
Revenues from Issuer’s joining and annual fee in
2009 was Rp 6.84 billion, slighty declining by 1%
from Rp 6.94 billion in 2008. Despite the increasing
number of Issuer listed on Bursa Efek Indonesia,
annual fee are recognized proportionally over the
year commencing from the Securities listing date in
the company.
In 2009, revenues from paying agent fee amounted
Rp 4.53 billion or decreasing by 5% from Rp 4.75
billion in 2008. The decrease was attributed to the
decreasing number of Corporate Actions by Issuer,
both in form of payment of interest and redemption,
cash dividend, stock bonus, warrant distribution and
stock/reverse split.
Beban Usaha
Komponen Beban Usaha meliputi Beban Gaji dan
Tunjangan, Beban Umum dan Administrasi, Beban
Pengembangan Usaha dan Pasar Modal dan Beban
Penyusutan. Secara keseluruhan, Beban Usaha
KSEI mengalami peningkatan sebesar 10% dari
Rp 74,99 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 82,56
miliar di tahun 2009.
Operating Expenses
Operating Expenses components include Salaries
and Allowances, General and Administrative,
Business and Capital Market Development and
Depreciation. Overall, KSEI Operating Expenses
increased by 10% from Rp 74.99 billion in 2008 to
Rp 82.56 billion in 2009.
Beban Usaha (Juta Rupiah)
Operating Expenses (Million Rupiah)
Dalam Juta Rupiah In Million Rupiah
2005
2006
2007
2008
2009
Gaji, Honor dan Tunjangan Salaries, Honorarium and Allowances
17,058
21,293
25,158
34,956
32,520
Umum dan Administrasi General and Administrative
16,256
11,056
16,267
20,480
20,904
4,995
12,909
14,962
12,992
20,795
Pengembangan Usaha dan Pasar Modal
Business and Capital Market Development
Penyusutan Depreciation
Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses
Beban Gaji dan Tunjangan
Beban Gaji dan Tunjangan terdiri dari biaya gaji
dan tunjangan karyawan, direksi dan honor dewan
komisaris serta beban imbalan pasca kerja dan
bonus. Beban ini merupakan komponen terbesar dari
seluruh komponen beban usaha KSEI. Pada tahun
2009, beban gaji dan tunjangan sebesar Rp 32,52
miliar atau turun sebesar 7% dari Rp 34,96 miliar
pada tahun 2008. Penurunan ini disebabkan oleh
adanya penurunan bonus dan tunjangan pajak atas
bonus di tahun 2009.
Beban Umum dan Administrasi
Beban Umum dan Administrasi terdiri dari biaya
sewa ruangan kantor, biaya pendidikan dan latihan,
biaya konsultan, biaya telekomunikasi, biaya
pemeliharaan dan perbaikan, biaya asuransi serta
biaya umum dan administrasi lainnya.
Pada tahun 2009, Beban Umum dan Administrasi
mengalami kenaikan sebesar 2% dari Rp 20,48
miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 20,90 miliar
pada tahun 2009.
8,054
4,367
6,560
6,559
8,344
46,362
49,625
62,946
74,987
82,563
Salaries and Allowances Expenses
Salaries and Allowances Expenses comprise of
salaries and allowances for employees, directors and
honorarium for board of commissioners and postemployment benefits and bonus. This account is the
largest component amongst all of KSEI operating
expenses. In 2009, salaries and allowances expenses
totaled Rp 32.52 billion or decreasing by 7% from
Rp 34.96 billion in 2008. The decrease was caused
by the decline of bonus and taxes bonus in 2009.
General and Administrative Expenses
General and Administrative Expenses includes
office space rental, education and training, consultant,
telecommunication, maintenance and repairs,
insurance, and other general and administrative
expenses.
In 2009, General and Administrative Expenses rose
2% from Rp 20.48 billion in 2008 to Rp 20.90 billion
in 2009.
AKSes for Trust
71
Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal
Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal
terdiri dari biaya iklan dan sponsorship, biaya
pelatihan pelaku pasar modal, corporate social
responsibility dan biaya pengembangan usaha dan
pasar modal.
Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal
mengalami peningkatan sebesar 60% yakni dari
Rp 12,99 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 20,79
miliar pada tahun 2009. Peningkatan yang terjadi
di tahun 2009 antara lain karena adanya program
pemberian subsidi biaya jaringan kepada Partisipan
KSEI serta berpartisipasi dalam pendirian Sekolah
Tinggi Pasar Modal (Indonesian Capital Market
Education Center) bersama SRO.
Beban Penyusutan
Beban Penyusutan tahun 2009 meningkat 27%
dibanding sebelumnya yakni dari sebesar Rp 6,56
miliar di tahun 2008 menjadi Rp 8,34 miliar di tahun
2009. Peningkatan ini disebabkan antara lain oleh
adanya pengadaan penggantian komputer hardware
berupa server untuk menggantikan server utama
yang usianya sudah cukup lama, pengadaan sistem
customer care dan business intelligent serta upgrade
software SWIFT. Total penambahan Aset Tetap di
tahun 2009 adalah sebesar Rp 8,85 miliar.
Penghasilan Lain-lain - Bersih
Penghasilan Lain-lain Bersih terdiri dari penghasilan
bunga yang diperoleh dari penempatan investasi
dalam bentuk deposito dan Surat Utang Negara
(SUN), pendapatan dari Bank Pembayaran,
pendapatan sewa jaringan data, dan pendapatan
lainnya. Sedangkan biaya lain-lain terdiri dari biaya
administrasi bank, rugi selisih kurs, biaya di luar
usaha lainnya dan absorb kerugian dari investasi
penyertaan saham di perusahaan asosiasi.
Pada tahun 2009 Penghasilan Lain-lain Bersih
KSEI turun sebesar 1% yakni dari Rp 49,01 miliar
pada tahun 2008 menjadi Rp 48,74 miliar pada
tahun 2009. Hal ini disebabkan oleh menurunnya
penghasilan sewa jaringan komputer sebesar 35%
dari Rp 415 juta di tahun 2008 menjadi Rp 268 juta
di tahun 2009. Penurunan tersebut terkait adanya
program perusahaan berupa pemberian subsidi
biaya jaringan untuk partisipan KSEI. Sementara
itu pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi
deposito dan SUN hanya meningkat tipis sebesar
4% atau sebesar Rp 47,15 miliar pada tahun 2008
menjadi Rp 49,09 miliar pada tahun 2009. Selain
itu, KSEI menderita kerugian selisih kurs sebesar
Rp 1,08 miliar lebih besar dibandingkan tahun
2008 yakni sebesar Rp 46 juta. Hal ini berasal
dari kerugian selisih kurs dari dana yang yang
ditempatkan dalam bentuk deposito yang diperoleh
dari Bank Pembayaran sebesar USD 600.000
yang baru dapat dicairkan setelah kontrak
berjalan selama 1 tahun.
72
AKSes for Trust
Business and Capital Market Development
Expenses
Business and Capital Market Development Expenses
comprises of advertising and sponsorship, capital
market participants training, corporate social
responsibility as well as business and capital market
development expenses.
Business and Capital Market Development Expenses
increased by 60%, from Rp 12.99 billion in 2008 to
Rp 20.79 billion in 2009. This was because there was
a network subsidy program to KSEI’s Participant,
KSEI also participated in the establishment of the
Indonesian Capital Market Education Center with
SRO’s.
Depreciation Expenses
Depreciation expense in 2009 increased by 27%
from Rp 6.56 billion in 2008 to Rp 8.34 billion in
2009. The increase was due to the capitalization of
computer hardware, the new server to replace the
old primary which was old enough, customer care
system, software business intelligent and upgrading
SWIFT software. Total Fixed Asset additions in the
year 2009 amounted to Rp 8.85 billion.
Other Income - Net
Other Income - Net consists of interest income
generated from placement of investment in form
of time deposits and Government Bonds (SUN),
Payment Bank’s contribution income, computer
network payment income and miscellaneous.
As for other expenses are included bank
administration expenses, loss on foreign exchange,
other operating expenses and absorption of loss from
stock investments at associates.
In 2009, KSEI Other Income-Net decreased by
1% from Rp 49.01 billion in 2008 to Rp 48.74 billion
in 2009. This was due to the decrease in computer
network paymet income that dropped 35% from
Rp 415 million in 2008 to Rp 268 million in 2009.
The decrease was attributing to the network subsidy
program to KSEI’s participants. Meanwhile, interest
income obtained from time deposits and SUN
investment slightly increased by 4% or from
Rp 47.15 billion in 2008 to Rp 49.09 billion in 2009.
In addition, KSEI also suffered loss from foreign
exchange amounted to Rp 1.08 billion, which was
higher than 2008 amounted to Rp 46 million. This
was due to the derived of loss of foreign exchange
from the funds placed in the form of deposits
acquired from Payment Bank amounting to
USD 600,000 which only can liquidated after
1 year contract.
Beban Pajak - Bersih
Pada tahun 2009, KSEI mencatat Beban Pajak Bersih
sebesar Rp 15,95 miliar atau turun sebesar 30%,
dari semula Rp 22,86 miliar pada tahun 2008.
Penurunan ini berkaitan dengan laba usaha yang
diperoleh KSEI pada tahun 2009 lebih kecil
dibandingkan tahun 2008.
Arus Kas
Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 2009 tercatat
sebesar Rp 126,69 miliar, mengalami penurunan
sebesar 40% dari Rp 212,10 miliar pada akhir
tahun 2008.
Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional
sedikit menurun yaitu dari Rp 91,22 miliar pada tahun
2008 menjadi Rp 90,81 miliar pada tahun 2009.
Penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan
pendapatan dari jasa transaksi bursa sebesar 39%
dan peningkatan pembayaran untuk beban usaha dan
aktivitas operasi lainnya sebesar 30%.
Kas Bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
tercatat sebesar Rp 94,78 miliar pada tahun 2008 dan
Rp 176,22 miliar pada tahun 2009 atau meningkat
sebesar 86%. Peningkatan ini disebabkan oleh
penambahan investasi jangka pendek yang diperoleh
dari laba bersih setelah pajak tahun 2009.
Posisi Keuangan
Aset Lancar dan Kewajiban Lancar (Modal Kerja)
Aset Lancar pada tahun 2009 tercatat sebesar
Rp 371,56 miliar atau mengalami peningkatan sebesar
22% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 305,77
miliar. Sedangkan Kewajiban Lancar pada tahun
2009 tercatat sebesar Rp 36,29 miliar atau meningkat
sebesar 1% dibandingkan tahun 2008 sebesar
Rp 36,14 miliar.
Peningkatan Aset Lancar terutama disebabkan oleh
kenaikan pada nilai investasi jangka pendek sebesar
249% yaitu dari Rp 60,45 miliar di tahun 2008 menjadi
Rp 210,93 miliar di tahun 2009.
Modal Kerja Bersih yang tercermin dari besarnya nilai
Aset Lancar dikurangi Kewajiban Lancar mengalami
kenaikan sebesar 24,3% dari Rp 269,63 miliar pada
tahun 2008 menjadi Rp 335,26 miliar pada tahun
2009. Rasio lancar pada tahun 2009 sebesar 1.024%
atau meningkat 21% dari yang semula 846% di tahun
2008. Peningkatan ini menunjukkan tingkat likuiditas
yang dapat menjamin tersedianya dana untuk kegiatan
operasional dan pengembangan usaha KSEI serta
kegiatan untuk pengembangan pasar modal.
Tax Expenses - Net
During 2009, KSEI recorded Tax Expense - Net of
Rp 15.95 billion or declining by 30%, from initially
Rp 22.86 billion in 2008. This was related to the
decrease in operating income that earned in 2009
KSEI is smaller than the year 2008.
Cash Flows
Cash and Cash Equivalents at end of 2009
amounted at Rp 126.69 billion, decreasing by 40%
from Rp 212.10 billion at the end of 2008.
Net Cash from operational activities slightly declined
from Rp 91.22 billion in 2008 to Rp 90.81 billion in
2009. The decrease particularly resulted from the
drop in stock transaction income amount to 39% and
the increase operating expenses and other operating
activities amounted to 30%.
Net cash for investment activities recorded an
amount Rp 94.78 billion in 2008, increasing by 86%
from Rp 176.22 billion in 2009. This was caused by
the addition of short-term investments acquired from
the net Income after tax in 2009.
Financial Position
Current Assets and Current Liabilities (Working
Capital)
Current Assets in 2009 were recorded at Rp 371.56
billion or increasing by 22% compared to 2008 of
Rp 305.77 billion. Meanwhile, Current Liabilities
in 2009 was Rp 36.29 billion or increasing by 1%
compared to 2008 of Rp 36.14 billion.
Increase in Current Assets was mainly due to the
increase of short-term investment amounted of
249%, from Rp 60.45 billion in 2008 to Rp 210.93
billion in 2009.
Net Working Capital, which was reflected from
Current Assets deducted by Current Liabilities,
experienced an increase of 24.3% from Rp 269.63
billion in 2008 to Rp 335.26 billion in 2009. Current
ratio in 2009 soared considerably to 1,024% or
increased 21% from previously 846% in 2008.
This reflects the liquidity level that guarantee the
availability of funds for operational and business
development activities, and also for capital market
development.
AKSes for Trust
73
Belanja Modal
Pada tahun 2009, Belanja Modal untuk Aset Tetap
difokuskan pada revitalisasi Sistem Depositori
Sentral serta Pengembangan sistem lainnya untuk
menunjang kinerja sistem utama KSEI. Hal ini
dilakukan agar sistem utama KSEI mempunyai
kualitas yang semakin andal. Pada tahun 2009,
Belanja Modal untuk penambahan Aset Tetap
tercatat sebesar Rp 8,85 miliar.
Capital Expenditures
In 2009, Capital Expenditures for Fixed Assets
remained to be focusing on the revitalization of
Central Depository System and other system
development to support the performance of KSEI
main system. This was carried out to enhance the
reliability of the main system. In 2009, the Capital
Expenditures for addition of Fixed Assets totaled
Rp 8.85 billion.
Nilai Aset Tetap Bersih pada tahun 2009 menurun
sebesar 3% yakni Rp 20,99 miliar pada tahun 2008
menjadi Rp 20,32 miliar pada tahun 2008.
The value of Fixed Assets Net in 2009 decreased by
3%, from Rp 20.99 billion in 2008 to Rp 20.32 billion
in 2008.
Ekuitas
Jumlah Ekuitas pada tahun 2009 sebesar Rp 421,44
miliar atau meningkat sebesar 24% dari Rp 340,48
miliar pada tahun 2008. Peningkatan tersebut
berasal dari peningkatan saldo laba perusahaan.
Equity
Total Equity in 2009 amounted to Rp 421.44 billion
or rising by 24% from Rp 340.48 billion in 2008. The
rise was generated from the increases of company’s
income.
74
AKSes for Trust
Struktur Organisasi
Organization Structure
Shareholders
General Meeting
President Director
Director I
Director II
Central
Depository
Service
Division
Information
Technology
Division
Settlement of
Transaction
Department
Information
Technology
Operational
Department
Corporate
Communication
Department
Customer
Relation
Department
Application
Support
Department
Legal
Departement
Corporate
Action
Department
BCP &
Information
Security
Department
Information
System
Development
Division
Research &
Business
Development
Division
Administration &
Finance
Division
Human
Resources
Development
Department
Information
System
Development
Department
Research
Department
Accounting &
Tax
Department
Internal Audit &
Risk
Management
Department
Quality
Assurance
Department
Business
Development
Department
Finance
Department
General
Affairs
Department
AKSes for Trust
75
Tanggung Jawab Laporan Tahunan
Responsibility for the Annual Report
Laporan Tahunan 2009 ini telah disetujui oleh
seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
pada bulan Mei 2010.
This 2009 Annual Report has been approved
by all members of the Board of Commissioners
and the Directors in May 2010.
Dewan Komisasris
Board of Commissioners
Erry Firmansyah
Komisaris Utama
Chairman
Heri Sunaryadi
Komisaris
Commissioners
Elwin Karyadi
Komisaris
Commissioners
Direksi
Directors
Ananta Wiyogo
Direktur Utama
Presiden Director
Trisnadi Yulrisman
Direktur
Director
Berkaitan dengan tindakan kami selaku Dewan
Komisaris terhitung sejak tanggal 8 Maret 2006
sampai dengan tanggal 23 Juni 2009, kami
menyetujui Laporan Tahunan Perseroan 2009
yang menyangkut kejadian sampai dengan
tanggal 23 Juni 2009.
Arys Ilyas
76
AKSes for Trust
Risbadi Purbowo
Direktur
Director
With regard to our duties as Board of
Commissioners from 8 March 2006 to 23 June
2009, we herewith agree with the Annual Report
of the Company for period 2009 that relates to
accured until 23 June 2009.
Susiana Suhendra
Uriep Budhi Prassetyo
Laporan Keuangan
Financial Report
Laporan Auditor Independen
dan
Laporan Keuangan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2009 dan 2008
Independent Auditor’s Report
and
Financial Statements
For The Years Ended
31 December 2009 and 2008
AKSes for Trust
AKSes for Trust
AKSes for Trust
AKSes for Trust
AKSes for Trust
AKSes for Trust
AKSes for Trust
AKSes for Trust
10
AKSes for Trust
AKSes for Trust
11
12
AKSes for Trust
AKSes for Trust
13
14
AKSes for Trust
AKSes for Trust
15
16
AKSes for Trust
AKSes for Trust
17
18
AKSes for Trust
AKSes for Trust
19
20
AKSes for Trust
AKSes for Trust
21
22
AKSes for Trust
AKSes for Trust
23
24
AKSes for Trust
AKSes for Trust
25
26
AKSes for Trust
AKSes for Trust
27
28
AKSes for Trust
AKSes for Trust
29
30
AKSes for Trust
AKSes for Trust
31
32
AKSes for Trust
AKSes for Trust
33
34
AKSes for Trust
AKSes for Trust
35
36
AKSes for Trust
AKSes for Trust
37
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower, 5th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Phone (+62 21) 5299 1099, Fax (+62 21) 5299 1199
Call Center: (+62 21) 515 2855
Toll Free: 0800 186 5734
www.ksei.co.id
Download