AK S e s f o r Tr u s t Annual Report 2009 “Kami yakin, keterbukaan dapat meningkatkan kepercayaan...” A K S e s f o r Tr u s t Setelah teruji mampu melewati masa krisis, KSEI sebagai Self Regulatory Organization membuat para investor yakin akan kinerja KSEI. Tetapi sebagai Kustodian sentral yang memiliki Visi berdaya saing di tingkat regional tentunya KSEI tidak berhenti dan puas pada pembuktian itu saja. KSEI yang memiliki nilai inti perusahaan (Integrity, Excellence, Continual Development dan Togetherness) terus meningkatkan layanannya yang inovatif dan efisien sesuai perkembangan pasar regional. Memberikan keterbukaan informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh para investor adalah salah satunya. KSEI yakin dengan memberikan keterbukaan melalui Fasilitas AKSes, maka akan tercipta kepercayaan bagi para investor. Having tested through the crisis, as the Self Regulatory Organizations, KSEI make sure investors about KSEI performance. But as a Central Securities Depository which has a Vision of regional competitiveness, KSEI certainly did not stop and satisfied on the evidence alone. KSEI who have company’s core values (Integrity, Excellence, Continual Development and Togetherness) continue to improve services efficient innovative and appropriate development of the regional market. Provide disclosure of information that can be accessed easily by the investors is one of them. KSEI sure to provide transparency with AKSes Facility, a good confidence for investors. Daftar Isi Contents Misi, Visi & Nilai Inti Perusahaan Mission, Vision & Core Values 2 Sekilas KSEI KSEI in Brief 4 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 6 Perjalanan 2009 2009 Journey 8 Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commisioners 10 Laporan Direksi Director’s Report 14 Laporan Usaha Business Report a. Jasa KSEI KSEI Services b. Pengembangan Teknologi dan Produk Technology and Product Development 22 24 32 c. Sumber Daya Manusia Human Resources d. Kepuasan Pemakai Jasa Customer Satisfaction e. Pengembangan Pasar Modal dan Kegiatan Sosial Capital Market Development and Social Activities 40 45 50 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 56 Diskusi dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis 67 Struktur Organisasi Organization Structure 75 Tanggung Jawab Laporan Tahunan Responsibility for the Annual Report 76 Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Independent Auditor’s Report and Financial Statements 77 Misi Mission Berperan aktif dalam mewujudkan pasar modal Indonesia yang berdaya saing global dengan: • Menyediakan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang wajar, aman, akurat, teratur, tepat waktu dan berorientasi pada kebutuhan pemakai jasa dan standar internasional. • Menjadi mitra terpercaya yang senantiasa memberi nilai tambah bagi pemakai jasa. To take an active role in supporting the actualization of a globally competitive Indonesian capital market by: • Providing fair, secured, accurate, orderly and timely central depository services and Securities transaction settlement with services and oriented on customers needs and international standards. • Becoming a reliable partner that always delivers added-value to the customers. Visi Vision Menjadi Kustodian sentral yang andal dan berdaya saing di tingkat regional. Andal dalam arti mampu memberikan layanan jasa yang wajar, aman, akurat, teratur dan tepat waktu. Untuk mampu berdaya saing di tingkat regional, KSEI akan berusaha memberikan layanan yang inovatif dan efisien sesuai perkembangan pasar regional dan kebutuhan para pemakai jasa. To become a reliable Central Securities Depository with a regional competitiveness. Reliable means that KSEI is able to deliver fair, secure, accurate, orderly and timely services. To be competitive in the regional level, KSEI exerts to provide innovative and efficient services that suit to the regional market development and customer’s needs. AKSes for Trust Nilai Inti Core Values Setiap perusahaan harus memiliki nilai-nilai perusahaan yang menggambarkan sikap moral perusahaan dalam menjalankan usahanya. Untuk mencapai Misi dan Visi perusahaan, KSEI memiliki nilai-nilai utama yang meliputi: Every company must hold on to their own corporate values that reflect the moral stance of the company in running their business. To achieve the Mission and Vision of the company, KSEI maintains the following core values: 1. Integrity, menunjukkan integritas dalam interaksi bisnis maupun pribadi, yang didukung dengan bertindak jujur, amanah serta profesional. 1. Integrity, reflecting integrity in business and personal interaction, through honest, trustful and professional actions. 2. Excellence, berdedikasi untuk mencapai kesempurnaaan kinerja perusahaan dan individu. Setiap pribadi yang bekerja di KSEI diharapkan senantiasa berdedikasi untuk mencapai hasil terbaik, kompeten menjalankan tugas dan tanggung jawab profesi serta mengutamakan kebutuhan pemakai jasa. 3. Continual Development, mewujudkan pengembangan yang berkesinambungan melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan berperilaku antusias untuk menjadi lebih baik, belajar secara mandiri dan berkesinambungan serta mengelola dan berbagi pengetahuan. 4. Togetherness, mewujudkan kebersamaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Hal ini dilakukan dengan menempatkan tujuan perusahaan di atas kepentingan individu kelompok, mendukung keputusan bersama, menghargai orang lain, peduli terhadap orang lain dan percaya kepada orang lain. 2. Excellence, dedicated to excellence in the performance of the company and as an individual. Every individual working at KSEI is expected to achieve the best, to be competent in fulfilling his/her duty and be professionally accountable to serve the serve the customers’ needs. 3. Continual Development, to achieve sustainable development through continuous learning. Oriented towards self-improvement, continual independent learning as well as managing and sharing knowledge are the key elements. 4. Togetherness, to reach harmony in fulfilling the company’s purpose. Mutual accord is upheld to put forward the company’s interest above personal interest, in which all KSEI staffs are expected to endorse the collective decision and respect and trust as well as care for others. Sekilas KSEI KSEI in Brief Dengan semangat ‘AKSes for Trust’, kami memberikan keterbukaan dan kemudahan akses informasi sehingga kepercayaan investor terhadap kinerja KSEI khususnya semakin meningkat dan mendorong pasar modal Indonesia semakin kredibel. In the spirit of ‘AKSes for Trust’, we provide transparency and easy access to information so that investor confidence in the KSEI’s performance in particular may increase and to encourage a more credible Indonesian capital market. Access for Trust PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1997 merupakan salah satu Self Regulatory Organization (SRO) di pasar modal Indonesia, selain PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. Sampai 30 Desember 2009, Saham KSEI dimiliki oleh 29 Perusahaan Efek (31,5%), 9 Bank Kustodian (36%), 4 Biro Administrasi Efek (4%), PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (27,5%) serta Treasury Stock (1%). Sesuai dengan fungsinya sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia, KSEI menyelenggarakan sentralisasi penyimpanan Efek serta pencatatan aktivitas dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar dan efisien dengan menggunakan sistem penyimpanan dan penyelesaian transaksi berteknologi tinggi bernama The Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST). Situasi pasar modal yang kurang bergairah akibat terjadinya krisis keuangan global tidak menyurutkan langkah dan semangat KSEI untuk terus memperbaiki layanannya. Salah satunya adalah dengan mengembangkan layanan dan infrastruktur teknologi informasi yang diharapkan dapat menunjang dinamika pasar modal Indonesia. Di pertengahan tahun 2009, KSEI telah mengimplementasikan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), dulu bernama Fasilitas Investor Area, yaitu sarana informasi secara online atas portofolio investasi berupa Efek atau Sekuritas yang disimpan dalam Sub Rekening Efek di KSEI. Fasilitas AKSes merupakan langkah awal implementasi Identitas Tunggal (Single Investor Identity) bagi investor dalam seluruh aktivitas di pasar modal Indonesia, mulai dari melakukan transaksi di bursa, proses kliring hingga penyelesaian transaksi di KSEI. Fasilitas ini merupakan salah satu bentuk komitmen KSEI untuk memberikan kepastian berinvestasi yang aman, nyaman dan transparan serta meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Berbagai terobosan yang dilakukan KSEI secara berkesinambungan menjadikan fasilitas dan layanan jasa KSEI dapat disejajarkan dengan kustodian lain di dunia. Kini, tak hanya instrumen pasar modal tetapi juga beberapa instrumen pasar uang dapat disimpan di KSEI. Total Efek yang tercatat di C-BEST hingga akhir tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 6,91% jika dibandingkan dengan data per Desember 2008. Sampai dengan akhir tahun 2009, nilai keseluruhan Efek yang tercatat di C-BEST mencapai Rp 1.276,43 triliun yang terdiri dari 434 Saham, 208 Obligasi Korporasi, 43 Medium Term Notes, 41 Waran, 38 Obligasi Pemerintah, 28 Sukuk, 11 Sertifikat Bank Indonesia, 10 Reksa Dana, 3 Surat Berharga Syariah Negara, 2 Efek Beragun Aset serta masing-masing 1 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan 1 Promissory Notes. KSEI meyakini bahwa kepercayaan harus ditunjang oleh infrastruktur yang baik dan andal. Dengan semangat ‘AKSes for Trust’, kami memberikan keterbukaan dan kemudahan akses informasi sehingga kepercayaan investor terhadap kinerja KSEI khususnya semakin meningkat dan mendorong pasar modal Indonesia semakin kredibel. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), founded in Jakarta on 23 December 1997, is one of the Self Regulatory Organization (SRO) in addition to PT Bursa Efek Indonesia and PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. As far as 30 December 2009, Shares of KSEI were owned by 29 Securities Companies (31.5%), 9 Custodian Banks (36%), 4 Registars (4%), PT Bursa Efek Indonesia and PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (27.5%) and Treasury Stock (1%). In accordance with its function as a Central Securities Depository Institution in Indonesian capital market, KSEI provides orderly, fair and efficient centralized Securities depository and keeps the record of Securities activities and transaction settlements by applying state of the art technology of depository and transaction settlements system namely The Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST). The capital market situation that was a bit weakened as a result of the global financial crisis did not hinder KSEI steps and spirit to continuously improve its services. One of which is to develop services and information technology infrastructure which is expected to support the dynamics of Indonesian capital market. In the middle of 2009, KSEI implemented AKSes Facility (Securities Ownership Reference), previously named Investor Area Facility, that is a mean of online information of the investment portfolio in the form of Securities deposited in the Sub Securities Account at KSEI. AKses Facility is the first step in implementing the Single Investor Identity for investors in all of their activities in Indonesian capital market, starting from doing transaction at the stock exchange, clearing process up to the transaction settlements at KSEI. This facility is one of KSEI commitments to giving certainty to a safe, convenient and transparent investment and improving investor confidence to invest in the Indonesian capital market. Continuous breakthroughs done by KSEI have made KSEI facilities and services comparable to other depositories in the world. At present, not only the capital market instruments, but also some money market instruments can be deposited at KSEI. The total Securities recorded in C-BEST until the end of the year 2009 increased by 6.91% compared with the data of December 2008. Until the end of 2009, the total value of listed Securities in C-BEST reached Rp 1,276.43 trillion consisting of 434 Shares, 208 Corporate Bonds, 43 Medium Term Notes, 41 Warrants, 38 Government Bonds, 28 Sukuk, 11 Bank Indonesia Certificates, 10 Mutual Funds, 3 Surat Berharga Syariah Negara, 2 Asset Backed Securities, 1 Rights and 1 Promissory Notes. KSEI believe that trust must be supported by good and reliable infrastructure. In the spirit of ‘AKSes for Trust’, we provide transparency and easy access to information so that investor confidence in the KSEI‘s performance in particular may increase and to encourage a more credible Indonesian capital market. AKSes for Trust Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlight (Juta Rupiah) 2005 2006 2007 2008 2009 (Million Rupiah) Jumlah Aktiva 153,063 195,413 292,674 378,697 461,584 Total Assets Aktiva Lancar 131,548 176,966 276,043 305,766 371,562 Current Assets 21,515 18,447 16,631 72,931 90,022 Non Current Assets 153,063 195,413 292,674 378,697 461,584 Total Liabilities & Equity 23,685 15,279 37,774 36,140 36,297 Current Liabilities Aktiva Tidak Lancar Jumlah Kewajiban & Ekuitas Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar 7,019 3,860 2,361 2,081 3,849 Non Current Liabilities 122,359 176,275 252,539 340,476 421,438 Equity Pendapatan Usaha Bersih 82,616 96,334 134,236 138,794 130,732 Net Revenues Beban Usaha 46,362 49,625 62,946 74,987 82,563 Operating Expenses Laba Usaha 36,254 46,709 71,290 63,807 48,169 Operating Income Penghasilan Lain-lain - Bersih 16,655 23,241 25,012 49,013 48,741 Other Income - Net Laba Sebelum Pajak 52,909 69,950 96,302 112,820 96,909 Income Before Tax (12,231) (16,033) (24,161) (22,862) (15,947) Tax Expense 40,678 53,916 72,141 89,958 80,962 Net Income Ekuitas Beban Pajak Laba Bersih Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Inggris Numerical notation in all tables and graphs are in English Aktiva (Juta Rupiah) Assets (Million Rupiah) 500 400 300 200 100 0 Ekuitas (Juta Rupiah) Equity (Million Rupiah) 500 400 300 200 100 0 Pendapatan Usaha Bersih (Juta Rupiah) Net Revenues (Million Rupiah) 160 140 120 100 80 60 40 20 0 AKSes for Trust Ikhtisar Kinerja Performance Highlight Sub Rekening Efek Sub Securities Account 450 375 300 225 150 75 0 Total Asset di C-BEST (Triliun Rupiah) Total Assets in C-BEST (Trillion Rupiah) 1500 1250 1000 750 500 250 0 Jumlah Saham di C-BEST Number of Share in C-BEST 450 375 300 225 150 75 0 Volume Saham di C-BEST Share Volume in C-BEST (Billion Unit) 1200 1000 800 600 400 200 0 (Miliar Unit) Perjalanan 2009 2009 Journey 25 February 23 March 29 April Peresmian Sekolah Pasar Modal 2009 KSEI bersama BEI, KPEI dan PT Danareksa (Persero) untuk keempat kalinya menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal untuk masyarakat yang dibagi dalam 3 (tiga) program kelas, yaitu: Basic, Intermediate dan Advance. Penandatanganan MOU KSEI dan TSD KSEI dan Thailand Securities Depository Co., Ltd. menandatangani Memorandum of Understanding yang menandai dimulainya kerja sama antar Central Securities Depository dalam rangka meningkatkan layanan jasa dengan standar internasional. Emiten Seminar Penyelenggaraan seminar bagi Emiten dengan topik “Dampak Krisis Global dan Peraturan Perpajakan Baru Terkait Perusahaan Terdaftar” di Hotel Mulia Jakarta. Kegiatan ini menghadirkan nara sumber dari KSEI dan Direktorat Jenderal Pajak. The 2009 Capital Market School Ceremony For the fourth time, KSEI together with BEI, KPEI and PT Danareksa (Persero) held a public Capital Market School which is divided into 3 (three) class programs, as follows: Basic, Intermediate and Advance. KSEI and TSD MOU Signing KSEI and Thailand Securities Depository Co., Ltd. signed the Memorandum of Understanding that marks the beginning of cooperation between the Central Securities Depository in order to improve the services with international standards. Issuer Seminar The seminar for Issuers was held at Mulia Hotel, Jakarta, with topic “The Impact of Global Crisis and the New Tax Regulations Related to Registered Companies”. This activity presented a resource person from KSEI and Directorate General of Tax. 17 July July - September 7 - 8 August Penunjukan Bank Pembayaran KSEI menunjuk 4 (empat) bank yang akan bertindak sebagai Bank Pembayaran untuk periode 2009 2011, yaitu: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Permata Tbk. KSEI Customer Survey Penyelengaraan Customer Survey kepada Perusahaan Efek, Bank Kustodian, Emiten, BAE dan Manajer Investasi yang bertujuan untuk mengukur kepuasan pemakai jasa KSEI melalui kegiatan kuesioner, kunjungan ke beberapa pemakai jasa dan Focus Group Discussion. KSEI Shareholders Seminar Penyelengaraan kegiatan diperuntukkan bagi Pemegang Saham KSEI di Bali. Seminar dengan tema “Securities Lending and Borrowing” terselenggara atas kerja sama dengan Deutsche Bank A.G Indonesia. The appointment of Payment Bank KSEI appointed 4 (four) banks that will act as the Payment Bank for 2009 2011 period, i.e.: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Permata Tbk. KSEI Customer Survey KSEI carried out Customer Survey to Securities Companies, Custodian Banks, Issuers, Registrars and the Investment Managers which aimed to measure KSEI’s customers satisfaction through distribution and collection of questionnaires, visits to several customers and the Focus Group Discussion. The Shareholders Seminar The seminar for KSEI Shareholders was held in Bali with the theme of “Securities Lending and Borrowing”. This event held in cooperation with Deutsche Bank A.G Indonesia. AKSes for Trust 18 June 23 June and 29 October 3 - 5 July Implementasi Fasilitas AKSes Penyediaan Fasilitas Investor Area sebagai sarana investor untuk memonitor posisi atau mutasi Efek miliknya dalam Sub Rekening Efek di KSEI. Pada Desember 2009, fasilitas ini menggunakan nama baru, yaitu Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa Penyelenggaraan RUPS Tahunan di Ballroom 3, Hotel Mulia - Jakarta dan RUPS Luar Biasa di Grand Ballroom Hotel Dharmawangsa - Jakarta. Team Building Pemakai Jasa KSEI Penyelenggaraan Team Building di Bandung bertujuan untuk mempererat hubungan dan kerja sama antara KSEI dan pemakai jasa. Kegiatan ini diikuti perwakilan Perusahaan Efek, Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek, Bank Pembayaran, BEI dan KPEI. Implementation of AKSes Facility Provide Investor Area Facility as a means for investors to monitor the balance and Securities transfer position in their Sub Securities Account deposited at KSEI. In December 2009, this facility used a new name, the AKSes Facility (Securities Ownership Reference). The Annual GMS and Extraordinary GMS The Annual GMS was conducted at Ballroom 3, Mulia Hotel, Jakarta and The Extraordinary GMS was conducted at Grand Ballroom Dharmawangsa Hotel - Jakarta. Team Building for KSEI’s Customers Team Building was held in Bandung. This event aims to strengthen the relationship and cooperation between KSEI and its customers.This activity was attended by representatives of the Securities Companies, Custodian Banks, Registrars, Payment Banks, BEI and KPEI. 31 October 12 November 2 - 3 December Aksi Sosial KSEI menyelenggarakan aksi sosial di Solo - Jawa Tengah kepada 2 (dua) Panti Asuhan, yaitu: Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah - Cabang Kota Barat dan Panti Asuhan Karuna Surakarta. Bantuan yang diberikan berupa perlengkapan, bahan pokok serta dana tunai. Penandatanganan MOU KSEI dan JASDEC KSEI dan Japan Securities Depository Center, Inc melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding yang menandai kerja sama saling memberikan manfaat dalam meningkatkan kemajuan pasar modal di kedua negara. Investor Summit dan Capital Market Expo 2009 Acara yang diselenggarakan di The Ritz Carlton - Jakarta oleh Bapepam-LK, BEI, KPEI dan KSEI merupakan salah satu bentuk program edukasi dan promosi pasar modal kepada masyarakat. Corporate Social Responsibility KSEI organized CSR activity in Solo Central Java which was given to 2 (two) Orphanages, i.e.: Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah - Cabang Kota Barat and Panti Asuhan Karuna Surakarta. The donation of poviding supplies, equipment and cash. KSEI and JASDEC MOU Signing KSEI and the Japan Securities Depository Center, Inc. signed a Memorandum Of Understanding that marked the mutual cooperation in improving the development of capital market in both countries. The 2009 Investor Summit and Capital Market Expo The event was conducted at The Ritz Carlton - Jakarta by Bapepam-LK, BEI, KPEI and KSEI as a form of education and promotion about capital market to public. Sambutan Dewan Komisaris Message from Board of Commissioners Kami melaporkan bahwa Direksi KSEI berhasil berkonsolidasi dengan Bapepam-LK dan Self Regulatory Organization lain serta berperan aktif dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia melalui penyediaan jasa Kustodian sentral yang transparan dan terpercaya. We report that the Directors of KSEI has successfully consolidate with Bapepam-LK and Self Regulatory Organizations, as well as playing an active role in improving public trust in Indonesian capital market through the provision of transparent and reliable Central Securities Depository. Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Shareholders, Tahun 2009 merupakan tahun istimewa bagi bangsa Indonesia, dimana situasi perekonomian di awal tahun masih dibayangi keraguan bagi pelaku bisnis sebagai dampak krisis ekonomi di Amerika Serikat di penghujung tahun 2008. Selain itu, di Indonesia pada semester pertama tahun 2009 tengah diwarnai oleh hiruk pikuk penyelenggaraan pesta demokrasi, pemilihan presiden Republik Indonesia dan jajaran legislatif untuk periode 2009 - 2014, yang disikapi dengan penuh kehati-hatian oleh para pengamat ekonomi. Namun demikian, pesimisme tersebut dapat diatasi dengan hasil yang tidak mengecewakan. Tahun 2009, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup pada posisi 2.534,356 atau meningkat sebesar 87% dibanding tahun sebelumnya yang berada pada posisi 1.355,408. Nilai kapitalisasi pasar saham juga mengalami peningkatan sebesar 88% dari Rp 1.076,49 triliun pada akhir 2008 menjadi Rp 2.019,37 triliun pada tahun 2009. The year 2009 was a special year for the Indonesian nation, where the economic situation at the beginning of the year was overshadowed by doubts felt by business participants as a result of the economic crisis in the United States in late 2008. In addition, in Indonesia, the first half of 2009 was characterized by the frenzy of a democratic occasion, the presidential election and the legislative member elections for the period of 2009 to 2014, that were dealt with utmost caution by economic observers. However, satisfactory results could overcome such pessimism. In 2009, Stock Composite Index of PT Bursa Efek Indonesia (BEI) closed at a position of 2,534.356 or increased 87% over the previous year’s position at 1,355.408. The market capitalization value also increased by 88% from Rp 1,076.49 trillion at the end of 2008 to Rp 2,019.37 trillion in 2009. Dewan Komisaris melaporkan bahwa Direksi KSEI telah berhasil mengarahkan sumber daya perusahaan untuk berkonsolidasi dengan Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Self Regulatory Organization (SRO) di pasar modal, serta berperan aktif dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia, melalui penyediaan jasa Kustodian sentral yang transparan dan terpercaya. KSEI senantiasa mengikuti perubahan yang terjadi dan tanggap dalam mengambil langkah sepanjang tahun 2009. Peningkatan kepercayaan masyarakat ini tampak positif, terbukti dengan meningkatnya IHSG, kapitalisasi pasar maupun resiliensi pasar terhadap krisis global dan ketidakpastian situasi politik dan perekonomian dalam negeri. Sementara itu, kinerja keuangan KSEI mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp 80,96 miliar, yang merupakan penurunan sebesar 11%, dari Rp 89,95 miliar di tahun 2008. Penurunan ini merupakan imbas dari pengaruh situasi krisis global dan ketidakpastian perekonomian dan politik dalam negeri di tahun 2009. Namun dengan kerja keras manajemen dan staf KSEI dalam hal memperbaiki kualitas layanan dan menekan biaya operasional melalui efisiensi dan penataan kembali, kinerja keuangan masih dapat dijaga dengan baik. Dalam tahun 2009, KSEI menunjukkan kinerja positif. KSEI mulai fokus pada pengembangan Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor Identity) yang diawali pada peluncuran Fasilitas AKSes sebagai sarana informasi online atas portofolio investasi berupa Efek yang disimpan di KSEI pada bulan Juni 2009. Pengembangan Fasilitas AKSes merupakan langkah awal implementasi Single Investor Identity sebagai bagian dari proyek pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia yang dicanangkan Bapepam-LK dan SRO untuk merealisasikan sistem perdagangan Efek yang terintegrasi (Straight Through Processing). Board of Commissioners report that the Directors of KSEI has successfully led the company’s resources to consolidate with the Capital Market Supervisory Agency - Financial Institutions (Bapepam-LK) and other Self Regulatory Organizations (SRO) in the capital market, as well as playing an active role in improving public trust in Indonesian capital market through the provision of transparent and reliable Central Securities Depository services. KSEI always keeps to changes that occurred and was responsive in taking steps during the year 2009. Increasing public confidence appeared to be positive, as evidenced by the increases of Stock Composite Index, market capitalization and market resilience toward the global crisis and the political and economic uncertainty in the country. Meanwhile, KSEI’s financial performance recorded net earnings Rp 80.96 billion after tax representing a 11% decrease of net income from Rp 89.95 billion in 2008. The despite of the fact that the decrease occurred as the impact of global financial crisis as well as domestic economy and political uncertainly in 2009. However, with achievement reflects the tenacity of KSEI management and all employees to improve the quality of its services and minimize its operational expenses by improving efficiency and conducting internal restructuring, the financial performance remained stable. In 2009, KSEI showed a positive performance. KSEI began to focus on the Single Investor Identity development, which began with AKSes Facility which is the online information of investment portfolio in form of Securities deposited in KSEI launching in June 2009. The development of this facility is the first step of Single Investor Identity implementation as part the Indonesian capital market infrastructure development declared by the Bapepam-LK and SROs to realize the integrated Securities trading system (Straight Through Processing). AKSes for Trust 11 Selain itu, KSEI juga melanjutkan proyek-proyek pengembangan lainnya, seperti: fasilitas pembekuan atau pemblokiran saldo Efek (Blocking Balances), layanan jasa penyelesaian transaksi Repurchase Agreement (REPO), penerapan ketentuan Sub Rekening Efek Tidak Aktif atau Dormant Account, penyediaan pembukaan Sub Rekening Efek Jaminan dan Sub Rekening Efek Pinjam-Meminjam untuk nasabah Pemegang Rekening serta penggunaan instruksi Delivery Free of Payment (DFOP). Sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab terhadap para stakeholders, KSEI memahami sepenuhnya bahwa prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik harus selalu diterapkan. KSEI secara konsisten telah menerapkan sistem tata kelola perusahaan yang baik melalui program yang dijalankan oleh Komite yang terdapat di KSEI pada setiap aspek bisnis dan operasional. Saat ini KSEI memiliki 3 (tiga) Komite Kerja, yaitu: Komite Usaha, Komite Peraturan dan Komite Pengendalian Interen, serta 1 (satu) Komite Anggaran. Sementara itu dalam kaitan dengan pengelolaan risiko, KSEI telah mengambil langkah penting dengan menerapkan Enterprise Risk Management sebagai sistem pengelolaan risiko yang berguna untuk pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. KSEI yang berfungsi sebagai back office BEI dituntut untuk terus meningkatkan kualitas produk dan jasanya sekaligus meningkatkan keamanan, efisiensi dan transparansi transaksi. Hal-hal tersebut diyakini dapat memperkuat kepercayaan investor dalam melakukan transaksi di pasar modal dan pada akhirnya meningkatkan kinerja pasar modal Indonesia serta menopang perekonomian Indonesia. Kami yakin, dengan pengalaman dan kemampuan Direksi, di masa mendatang KSEI dapat berperan tidak hanya sebagai lembaga penyedia jasa yang sanggup memenuhi berbagai kebutuhan back office pelaku pasar modal, tetapi juga melayani semua pelaku industri keuangan di Indonesia. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapepam-LK, serta para Pemegang Saham dan stakeholders atas kerja sama dan dukungannya. Terima kasih dan penghargaan kami kepada Direksi dan seluruh karyawan KSEI atas dedikasi dan kerja kerasnya untuk menjadikan KSEI seperti sekarang ini. Kami yakin, dengan semangat dan kerja sama semua pihak terkait, kita akan dapat menjawab berbagai tantangan yang ada dalam mengantarkan pasar modal Indonesia mencapai kinerja dan pencapaian yang lebih baik di tahun-tahun mendatang. Erry Firmansyah Komisaris Utama Chairman 12 AKSes for Trust In addition, KSEI also continued the development projects, such as Blocking Balances, Repurchase Agreement (REPO) transaction settlement, application of provisions for Inactive Sub Securities Account or called Dormant Account, opening Sub Securities Account with Collateral and LendingBorrowing types for Account Holder’s customers and the utilization of Delivery Free of Payment (DFOP) instructions. As a company that has responsibilities for its stakeholders, KSEI fully understands that the principles of good corporate governance should always be applied. KSEI has consistently introduced good corporate governance system through programs run by the Committee existed in KSEI on every business and operational aspects of KSEI. Currently KSEI has 3 (three) Working Committees, namely Business Committee, Regulation Committee and Internal Control Committee, and 1 (one) Budget Committee. Meanwhile, in relation to the risk management, KSEI has taken an important step for Enterprise Risk Management implementation as a risk management system that is beneficial for the company’s goals and objectives achievements. KSEI that functions as a back office of KSEI is required to continually improve the quality of products and services while increasing safety, efficiency and transparency of transactions. These are believed to strengthen the investors’ confidence in conducting transactions in the capital market and ultimately these will improve the performance of Indonesian capital market and sustain Indonesian economy. We are confident that, with experience and skills of the Directors, in the future KSEI will be able to act not only as services provider who can meet various needs of capital market participants for a back office, but also serves all financial industry participants in Indonesia. Finally, we would like to convey our sincere thanks to Bapepam-LK, the Shareholders and stakeholders for their cooperation and support. We would also like to express our thanks and appreciation to Directors and all employees of KSEI for their dedication and hard work to make KSEI what it is today. We are confident that with the spirit and cooperation of all parties involved, we will be able to answer the challenges ahead in order to bring Indonesian capital market achieve better performance and achievement in years ahead. Heri Sunaryadi Komisaris Commissioner Elwin Karyadi Komisaris Commissioner Erry Firmansyah Menjabat sebagai Komisaris Utama KSEI sejak RUPS Tahunan bulan Juni 2009. Pria kelahiran Bandung, 18 September 1955, mengawali karir profesionalnya sebagai auditor di Drs Hadi Sutanto Office (1982 - 1984), Finance and Accounting Manager PT Dwi Satya Utama (1984 -1985), Senior Manager di PT Sumarno Prabottinggi MGT (1985 - 1990) dan Lippo Group (1990 - 1998). Meniti karir di pasar modal sejak menjabat sebagai Direktur Utama KSEI (Oktober 1998 - Maret 2002) dan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (Maret 2002 Juni 2009). Penyandang gelar kesarjanaan di bidang Ekonomi ini juga menjabat sebagai Dewan Penasihat di berbagai organisasi profesi seperti Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia, Ikatan Akuntansi Manajemen Indonesia dan Certified Wealth Managers Association. Serves as Chairman of KSEI since the Annual General Meeting of Shareholders, on June 2009. He was born in Bandung, 18 September 1955, started his professional career as an auditor at Drs Hadi Sutanto Office (1982 -1984), Finance and Accounting Manager at PT Dwi Satya Utama (1984 -1985), Senior Manager at PT Sumarno Prabottinggi MGT (1985 - 1990) and Lippo Group (1990 - 1998). Dedicated his capability in capital market ever since he assumed a position as President Director of KSEI (October 1998 - March 2002) then as President Director of PT Bursa Efek Indonesia (March 2002 - June 2009). A Bachelor degree holder in Economics, he also served as Board of Advisory in several professional organizations such as Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia, Ikatan Akuntansi Manajemen Indonesia and Certified Wealth Managers Association. Heri Sunaryadi Sejak tahun 1988 telah berkecimpung dalam bidang ekonomi dan pasar modal Indonesia. Meniti karir dengan bergabung pada Group Astra, yaitu: PT Astra Internasional (1988 -1990), Astra Credit Company (1993 -1997) dan PT Astra Securities (1989 - 1999) sebelum bergabung di PT Bahana Securities sebagai Direktur Equity Sales (1999 - 2003), Direktur Fixed Income Sales (2003 - 2004), Direktur Investment Banking (2004 - 2005) dan Direktur Securities Trading and Research (2006 - 2007). Pria kelahiran Jember, 26 Juni 1965, menjabat sebagai Direktur Utama PT Bahana Securities ( 2007 - saat ini) sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bahana Artha Ventura dan Komisaris Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Mandiri sampai sekarang. Beliau menyelesaikan pendidikan formalnya di Fakultas Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun 1987. Has been engaged in the Indonesian economy and capital market since 1988. Developing his career by joining the Astra Group, i.e.: PT Astra International (1988 -1990), Astra Credit Company (1993 -1997) and PT Astra Securities (1989 - 1999) before joining at PT Bahana Securities as the Director of Equity Sales (1999 - 2003), Director of Fixed Income Sales (2003 - 2004), Director of Investment Banking (2004 - 2005) and Director of Securities Trading and Research (2006 2007). He was born in Jember, on 26 June 1965, serves as President Director of PT Bahana Securities (2007 - present) before assuming position as Chairman of PT Bahana Artha Ventura and Chairman of PT Bahana Pembinaan Usaha Mandiri concurrently. He completed his formal education at the Faculty of Agricultural Engineering, Institut Pertanian Bogor in 1987. Elwin Karyadi Berkecimpung dalam berbagai aspek industri perbankan Indonesia sebelum menjabat sebagai Komisaris KSEI sejak Juni 2009. Beliau dilahirkan di Jakarta, 14 Maret 1963. Karirnya diawali sebagai Manager Investment Banking di PT Bank International Indonesia, Assistant Vice President (1992 - 1995) dan Vice President berbagai bidang terkait dengan bidang pemasaran di ABN AMRO Bank N.V (1995 - 2004) dan melanjutkan sebagai Senior Vice President, Private Banking Group Head di PT Bank Niaga Tbk (2004 - 2005). Peraih gelas Master di bidang Keuangan dan Pemasaran Internasional dari Universitas Indonesia sejak November 2005 menjabat sebagai Direktur, Country Head Custody Business Deustche Bank A.G. Involved in various aspects of Indonesian banking industry before serving as a Commissioner of KSEI since June 2009. He was born in Jakarta, 14 March 1963. His career started as a Manager of Investment Banking at PT Bank International Indonesia, Assistant Vice President (1992 - 1995) and Vice President of several marketing position at ABN AMRO Bank N.V (1995 2004) and later as Senior Vice President, Private Banking Group Head in PT Bank Niaga Tbk (2004 - 2005). Obtained a Master’s degree in Finance and International Marketing from the Universitas Indonesia, he assumed a position as Director, Country Head Custody Business Deustche Bank A.G since November 2005. AKSes for Trust 13 Laporan Direksi Director’s Report Pengembangan berbagai fasilitas dan layanan jasa merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab KSEI untuk menciptakan efisiensi, transparansi informasi dan kepercayaan para investor. The various development of facilities and services is a form of commitment and KSEI responsibility to create efficiency, transparancy of information and investor’s confident. 14 Access for Trust Tahun 2009 merupakan tahun penyempurnaan bagi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai LPP di pasar modal Indonesia. Sepanjang tahun, seluruh sumber daya perusahaan difokuskan untuk menindaklanjuti proyek pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia yang dicanangkan oleh Bapepam-LK serta SRO dalam rangka meningkatkan kredibilitas pasar modal Indonesia di mata para investor, baik domestik maupun asing. In 2009 was a year of improvement for PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) as the Central Securities Depository Institution in Indonesian capital market. Throughout the year, the entire company’s resources focused on following up on the Indonesian capital market infrastructure project development declared by the Bapepam-LK and Self Regulatory Organization in order to improve the Indonesian capital market credibility in the eyes of investors both domestic and foreign. KSEI telah melakukan pengembangan layanan jasa dan produk yang inovatif dan efisien sesuai perkembangan pasar regional untuk meningkatkan efisiensi pemakai jasanya dalam melakukan penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek. Beberapa layanan jasa yang dikembangkan telah memperoleh persetujuan Bapepam-LK untuk diimplementasikan. Hal ini merupakan langkah maju KSEI dalam meraih pencapaian sebagai Kustodian sentral berdaya saing global. KSEI has conducted services development and innovative and efficient products in keeping with the regional market development, as well as has improved customer’s efficiency in performing depository and Securities settlement transactions. Some services developed have gained approval from Bapepam-LK to be implemented. This is a step forward for KSEI achievement as a globally competitive Central Securities Depository. Kinerja Operasional Sebagai back office yang senantiasa mendukung PT Bursa Efek Indonesia (BEI), KSEI tak dapat menghindari dampak buruk terhadap kasus penyalahgunaan rekening investor yang terjadi di awal tahun 2009, yang menjadi tahun penuh kehatihatian bagi para pelaku ekonomi di Indonesia. Namun patut disyukuri bahwa pengaruh krisis global, ketidakpastian perekonomian dan politik dalam negeri dapat dilalui dengan baik oleh pelaku pasar modal Indonesia, termasuk KSEI. Total aset yang tercatat di C-BEST hingga akhir tahun 2009 mencatat kenaikan sebesar 68,48%, yaitu senilai Rp 1.276,43 triliun dari Rp 757,62 triliun di tahun 2008. Selain itu, terdapat peningkatan jumlah Emiten, dari 584 menjadi 615 Emiten. Di lain pihak terjadi penurunan pada total Efek hasil Corporate Action yang didistribusikan KSEI tahun 2009. Dari 237,52 miliar unit Efek dalam bentuk Saham, Waran dan HMETD pada Desember 2008 menjadi 25,59 miliar unit Efek dengan nilai yang juga turun 89,22% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 83,92 triliun dan USD 68,06 juta. Di tengah pengaruh situasi krisis global dan ketidakpastian perekonomian dan politik dalam negeri, KSEI mampu mempertahankan kinerja keuangan yang baik. Pendapatan usaha KSEI tahun 2009, mencapai Rp 130,73 miliar atau turun 5,8% dari sebesar Rp 138,79 miliar di tahun 2008. Pendapatan lain-lain juga mengalami penurunan sebesar 0,55% yaitu semula Rp 49,01 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 48,74 miliar di akhir tahun 2009. Disisi lain, total beban usaha di tahun 2009 meningkat menjadi Rp 82,56 miliar dibandingkan Rp 74,99 miliar di tahun sebelumnya seiring dengan upaya pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. Total laba bersih yang tercatat di tahun 2009 sebesar Rp 80,96 miliar atau menurun sebesar 11% dari tahun sebelumnya. Operational Performance As a back office who continually supports PT Bursa Efek Indonesia (BEI), KSEI could not avoid the adverse effects of abuse case occurred in early 2009 with the investor accounts. The year 2009 was a year full of caution for all Indonesian economic actors. However, we should be grateful that Indonesian capital market participants, including KSEI could overcome the effects of global crisis, the economy and political uncertainty in the country. Total assets recorded in C-BEST at the end of 2009 increased by 68.48%, to be valued at Rp 1,276.43 trillion while the initial asset at the end of 2008 was Rp 757.62 trillion. Besides, there were an increasing number of Issuers listed, from 584 to 615 Issuers. On the other hand there was a considerable decrease in the total Securities distributed by KSEI in Corporate Action activities during 2009. From 237.52 billion units of Securities in the form of Shares, Warrants and Rights in December 2008 to 25.59 billion units of Securities with a value that also decreased to 89.22% from the previous year to be Rp 83.92 trillion and USD 68.06 million. Among the impacts of gobal financial crisis as well as domestic economy and political uncertainly, KSEI was able to generate good financial performance. KSEI revenues in 2009, reached Rp 130.73 billion or 5.8% down from Rp 138.79 billion in 2008. Other incomes also decreased by 0.55% of the initial Rp 49.01 billion in 2008 to Rp 48.74 billion at the end of 2009. Meanwhile, the total operating expenses in 2009 increased to Rp 82.56 billion compared to Rp 74.99 billion in previous year. In line with the development effort of Indonesian capital market infrastructure. Total net profit recorded in 2009 is Rp 80.96 billion or reduced by 11% from previous year. AKSes for Trust 15 Pengembangan Bisnis Merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab KSEI untuk menciptakan efisiensi, transparansi informasi dan kepercayaan para investor, baik investor domestik maupun asing terhadap pasar modal Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanat dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Oleh karena itu, pengembangan, pemeliharaan dan inovasi sistem di KSEI senantiasa diarahkan untuk mencapai hal-hal tersebut. Di tahun 2009, KSEI antara lain mengembangkan berbagai fasilitas dan layanan jasa kepada pemakai jasanya, seperti: Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas), fasilitas pembekuan atau pemblokiran saldo Efek (Blocking Balances), layanan jasa penyelesaian transaksi Repurchase Agreement (REPO), penerapan ketentuan bagi Sub Rekening Efek Tidak Aktif atau Dormant Account, penyediaan pembukaan Sub Rekening Efek Jaminan dan Sub Rekening Efek Pinjam Meminjam untuk nasabah Pemegang Rekening serta penggunaan instruksi Delivery Free of Payment (DFOP). Berbagai layanan jasa baru tersebut tertuang dalam Perubahan Peraturan Jasa Kustodian sentral yang bertujuan memenuhi kebutuhan pemakai jasa khususnya, maupun pasar modal Indonesia secara keseluruhan. Fasilitas AKSes yang pada awal peluncurannya bernama Fasilitas Investor Area merupakan salah satu bentuk komitmen KSEI untuk memberikan perlindungan dan keterbukaan informasi kepada para investornya. Dengan menggunakan Fasilitas AKSes, maka investor dapat secara langsung memantau posisi dan mutasi Efek yang dimiliki serta memperoleh laporan-laporan lainnya. Setiap investor akan diberi tanda pengenal unik yang disebut dengan ‘Identitas Investor’ (Investor ID) yang dapat dihubungkan dengan Sub Rekening Efek miliknya di KSEI. Fasilitas AKSes dengan menggunakan Investor ID merupakan langkah awal dari penerapan Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor Identity) yang akan diimplementasikan pada 2011. Kedepannya, penggunaan Single Investor Identity diharapkan akan menciptakan sistem perdagangan yang lebih efisien, efektif dan terintegrasi (Straight Through Processing) untuk mengakomodir kemajuan industri pasar modal Indonesia. Selain itu, dengan Single Investor Identity dapat memberikan kemudahan monitoring dan transparansi informasi agar tercipta pasar modal yang wajar, teratur, kredibel dan efisien. Di tahun 2009, KSEI juga mengembangkan layanan jasa untuk penyimpanan dan penyelesaian transaksi bagi instrumen baru di pasar modal Indonesia, yaitu: Efek Beragun Aset, Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Ritel) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas. Hadirnya berbagai ragam jenis Efek yang tercatat dalam C-BEST, diharapkan juga dapat meningkatkan manfaat kepada pemakai jasa secara keseluruhan atas penyelenggaraan layanan jasa Kustodian sentral oleh KSEI. 16 AKSes for Trust Business Development It is a form of commitment and responsibility of KSEI to create efficiency, transparency of information and confidence of investors, both domestic and foreign to Indonesian capital market. This is in accordance with the mandate of Law Number 8 Year 1995 regarding Capital Market. Therefore, the system development, maintenance and innovation in KSEI are continually aimed to achieve these. During 2009, KSEI among others developed a variety of facilities and services for customers, such as AKSes Facility (Securities Ownership Reference), Blocking Balances, Repurchase Agreement (REPO) transaction settlement, application of provisions for Inactive Sub Securities Account or called Dormant Account, opening Sub Securities Account with Collateral and Lending-Borrowing types for Account Holder customers and the utilization of Delivery Free of Payment (DFOP) Instructions. Various new services are provided by KSEI as stipulated in the Amendment Rule on Central Securities Depository Services whose aim to meet the customers’ needs in particular, as well as the Indonesian capital market industry as a whole. AKSes Facility that at the beginning of the launch was named investor Area Facility is one form of KSEI’s commitment to provide protection and disclosure of information to investors. By using AKSes Facility, the investor can directly monitor the balance and Securities transfer position owned and obtain other reports. The investor who will access this facility will be provided a unique identity called the “Investor ID” that can be connected to the Sub Securities Account deposited in KSEI. AKSes Facility using Investor ID is the first step of Single Investor Identity application that will be implemented in 2011. In the future, the use of Single Investor Identity is expected to create a more efficient, effective and integrated trading system (Straight Through Processing) to accommodate the progress of Indonesian capital market industry. In addition, the Single Investor Identity can provide easy monitoring and transparency of information in order to create a fair, orderly, credible and efficient capital market. In 2009, KSEI also developed services for depository and Securities settlement for new instruments in Indonesian capital market, i.e.: Asset Backed Securities, Retail Islamic Syariah Securities (Sukuk Retail) and Limited Participation Mutual Fund. It is expected that the presence of various types of Securities recorded in the C-BEST will generally increase benefits for customers towards the Central Securities Depository services provided by KSEI. Berkenaan dengan pencanangan proyek Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia oleh Bapepam-LK dan SRO, KSEI telah melakukan langkah-langkah persiapan baik dalam hal sistem maupun peraturan, yang dikhususkan pada kegiatan pengembangan Single Investor Identity sebagai kelanjutan pengembangan Fasilitas AKSes. Untuk tahun mendatang, KSEI akan memfokuskan diri pada pengembangan proyek tersebut dalam mendukung perwujudan implementasi Straight Through Processing di pasar modal Indonesia. AKSes kepada Kepercayaan Krisis keuangan global dan kasus penyalahgunaan dana nasabah yang terjadi di paruh pertama 2009 telah memukul kepercayaan investor pasar modal dan membuat tahun 2009 tidak diwarnai dengan optimisme seperti tahun-tahun sebelumnya. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan langkah KSEI untuk terus melakukan penyempurnaan layanannya. Dengan memberikan keterbukaan informasi yang dapat diakses dengan mudah, KSEI yakin dapat mengembalikan kepercayaan investor kepada pasar modal Indonesia. Keterbukaan informasi tersebut diberikan dengan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi yang diharapkan dapat menunjang dinamika pasar modal Indonesia. Pada pertengahan tahun 2009, dimana volume transaksi di pasar modal Indonesia mulai mengalami kenaikan, KSEI mengimplementasikan Fasilitas AKSes yang dibangun guna menyongsong program sosialisasi penerapan Single Investor Identity bagi investor dalam seluruh aktivitas di pasar modal Indonesia, mulai dari transaksi hingga penyelesaian di KSEI. Fasilitas ini merupakan bentuk komitmen KSEI untuk memberikan kepastian berinvestasi yang aman dan nyaman serta meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. KSEI menyadari bahwa dinamika pasar modal yang demikian tingginya telah menimbulkan berbagai tantangan, baik bagi KSEI maupun para pelaku pasar modal lainnya. Krisis ekonomi global saat ini semakin menggarisbawahi pentingnya keamanan bagi para pelaku pasar modal untuk bertransaksi. Meskipun demikian, situasi tersebut juga memberikan peluang bagi para pelaku pasar serta KSEI sebagai salah satu SRO di pasar modal Indonesia. Menurut kami, ke depan KSEI harus mampu menjawab pertanyaan mengenai bagaimana KSEI dapat berperan dalam meningkatkan kepercayaan investor domestik dan asing terhadap pasar modal Indonesia, serta bagaimana meningkatkan potensi daya tarik pasar modal Indonesia sebagai pasar modal yang aman, transparan dan efisien bagi para investor. Oleh karena itu, di tahun mendatang, kami akan lebih fokus pada strategi bagaimana menciptakan pasar modal yang lebih kredibel dengan menyiapkan infrastruktur yang dapat menunjang pencapaian tersebut. With regard to the project declaration of the Indonesian Capital Market Infrastructure Development by Bapepam-LK and SROs, KSEI has taken preparatory steps regarding both the system and regulations that are aimed at developing the Single Investor Identity activity, which is the continuation of AKSes Facility development. In the coming years, KSEI will focus on that project in order to support the realization of the Straight Through Processing in Indonesian capital market. AKSes for Trust The global financial crisis and the cases of manipulation of customers’ funds that occurred in the first half of 2009 has hit the confidence of the capital market’s investors and has made the year 2009 as the year when optimism in the capital market was poorer than in previous years. However, this does not discourage KSEI steps to improve its services. By providing transparency of information that can be accessed easily, KSEI is certain that it can restore the investors’ confidence in Indonesian capital market. The disclosure of information provided by developing information technology infrastructure is expected to support the dynamics of Indonesian capital market. In mid 2009 when the volume of transactions in the Indonesian capital market began to increase, KSEI implemented AKSes Facility which is built to meet the socialization program of Single Investor Identity application for all investor activities in Indonesian capital market, starting from the transaction until settlement in KSEI. This facility is a form of KSEI commitment to provide certainty to invest safely and comfortably and to increase investors’ confidence to invest in Indonesian capital market. KSEI realizes that the dynamics of capital market has led to such a high number of challenges, both for KSEI and other capital market participants. The current global economic crisis is further underlined the importance of security for the capital market participants to perform transactions. Nevertheless, the situation also provides an opportunity for market participants as well as KSEI as one SRO in Indonesian capital market. We think in the future KSEI should be able to answer questions about how KSEI can play roles in improving confidence in domestic and foreign investors on Indonesian capital market, as well as on how to increase the potential market appeal of the Indonesian capital market, as a safe, transparent and efficient capital market for investors. Therefore, in years ahead, we will focus on the strategies of how to create a capital market that is more credible by preparing the infrastructure that supports such achievements. AKSes for Trust 17 Di tahun 2009, kami melaksanakan Disaster Recovery Center (DRC) Live Test untuk memastikan bahwa sistem cadangan yang ada di lokasi DRC dapat digunakan dengan baik apabila terjadi gangguan pada sistem utama, serta untuk menjamin bahwa prosedur penanganan bencana dapat diimplementasikan dengan baik. Menyadari bahwa data merupakan aset perusahaan dan kinerja C-BEST sebagai sistem utama harus selalu bekerja secara andal dan optimal, maka pada tahun 2009 ini KSEI memperbaharui mesin server baru guna menunjang kinerja C-BEST. Sementara itu, untuk mengantisipasi risiko bencana yang akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan dan mengakibatkan kerugian, KSEI telah membentuk prosedur Business Continuity Plan (BCP). Dengan adanya BCP, KSEI memiliki suatu perencanaan bisnis yang digunakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang dapat mengganggu kelangsungan bisnis KSEI. Untuk mencapai Misi dan Visi yang dimiliki KSEI, salah satu mekanisme peningkatan kinerja perusahaan yang secara rutin dijalankan oleh KSEI setiap tahunnya adalah pelaksanaan kegiatan Customer Survey dengan menggunakan konsultan independen. Melalui penyelenggaraan survei ini, KSEI berusaha menggali aspirasi serta masukan dari para pemakai jasa atas layanan jasa yang disediakan. Selain merupakan pengukuran tingkat kepuasan sebagai basis pengukuran efektivitas manajemen perusahaan, maka perusahaan juga dapat memperoleh berbagai masukan berharga yang dapat digunakan untuk menyusun strategi pengembangan layanan di tahun mendatang yang dituangkan dalam Action Plan untuk dapat ditindaklanjuti. Secara internal, KSEI telah memastikan siap menjawab tantangan di masa depan, dengan dukungan organisasi yang telah dirancang untuk fleksibel dan dinamis, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh. Dalam upaya menciptakan organisasi yang berorientasi pada pencapaian kinerja (performance organization), KSEI juga mengembangkan Balance Scorecard melalui penerapan dan penyempurnaan sistem penilaian kinerja individu yang terintegrasi antara kompetensi dengan indikator kinerja utama (key performance indicator). Sejalan dengan salah satu Nilai Inti KSEI, yaitu Continual Development atau pengembangan yang berkesinambungan, SDM KSEI yang saat ini terdiri dari 84 (delapan puluh empat) orang senantiasa diikutsertakan dalam berbagai pelatihan dalam dan luar negeri untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensinya. Kami yakin, dengan SDM yang memiliki integritas, berorientasi pada pencapaian yang tinggi, antusias dalam mengembangkan dan memperbaiki diri, serta kebersamaan yang menciptakan sinergi, KSEI akan mencapai Misi dan Visinya. 18 AKSes for Trust In 2009, we conduct the Disaster Recovery Center (DRC) Live Test to ensure that the existing reserve system in the DRC location could be used properly in the event of interference with the main system, and to ensure that disaster management procedures could be well implemented. Realizing that the data is the company’s assets and performance of C-BEST as the primary systems should always work reliably and optimally, in 2009 KSEI updated the server machine to support the performance of C-BEST. To anticipate disaster risks that would disrupt the company’s operational activities and result in losses, KSEI has established procedures for Business Continuity Plan (BCP). With BCP, KSEI has a business plan that is used to anticipate the occurrence of disasters that can disrupt KSEI business continuity. To achieve KSEI’s Mission and Vision, one of the mechanisms of the company’s performance improvement that is regularly conducted by KSEI annually is Customer Survey activities by utilizing independent consultants. With the implementation of this survey, KSEI strived to explore aspirations and inputs from customers. In addition, measuring the level of satisfaction is the basis of the company’s management effectiveness measurement, the company was be able to obtain many valuable inputs that could be used to develop service development strategy in the coming years set forth in the form of Action Plan to be followed up. Internally, KSEI has ensured that it is prepared to answer the future’s challenges with the organization that has been designed for flexibility and dynamics, and tough human resources. In attempt to create a performance achievement oriented organization (performance organization), KSEI has also developed a Balance Scorecard through the implementation and improvement of individual performance appraisal system that integrates between the competencies and key performance indicators. In line with one of KSEI Core Values which is Continual Development, current 84 (eighty four) of KSEI employees are always included in the country and overseas training to enhance knowledge, skills and competence. We believe, KSEI will achieve its Mission and Vision with human resources that have integrity, excellent, enthusiastically improving and developing themselves that creates synergy. Tata Kelola Perusahaan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Direksi KSEI selalu berusaha bekerja sesuai kerangka Undang-undang dan Peraturan Perusahaan yang berlaku. Kami selalu melakukan konsultasi dengan Dewan Komisaris yang setiap saat mendukung kami untuk menentukan berbagai keputusan strategis. Pemenuhan atas prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik kami lakukan antara lain melalui konsultasi dan komunikasi dengan komite-komite yang ada, yaitu: 3 (tiga) Komite Kerja, yang terdiri atas Komite Usaha, Komite Peraturan dan Komite Pengendalian Interen, serta 1 (satu) Komite Anggaran. Sementara itu, KSEI senantiasa berkomitmen dalam menerapkan pengelolaan risiko yang berguna untuk pencapaian tujuan dan sasaran perusahan. Salah satu bentuknya dengan mengimplementasikan pendekatan Enterprise Risk Management yang merupakan pendekatan komprehensif untuk mengelola risiko-risiko perusahaan secara terintegrasi dan komprehensif, meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengelola ketidakpastian, meminimalisir ancaman dan memaksimalkan peluang. Salah satu bentuk perwujudan tanggung jawab sosial KSEI yang merupakan organisasi yang tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat Indonesia adalah dengan menyelenggarakan berbagai program edukasi, baik untuk para pelaku pasar modal Indonesia maupun untuk masyarakat luas melalui kerja sama dengan beberapa universitas dan berbagai asosiasi terkait pasar modal. Salah satu bentuk kerja sama KSEI dengan SRO lainnya, yaitu dalam hal penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal yang bersifat terbuka bagi berbagai kalangan. Kegiatan sosial turut menjadi agenda rutin KSEI. Di tahun 2009, selain kegiatan sosial kepada beberapa panti asuhan, bantuan untuk pembangunan mesjid dan khitanan masal bagi anak yatim dan dhuafa, KSEI juga memberikan bantuan untuk para korban bencana alam, baik korban gempa di Sumatera Barat maupun gempa di Kuningan - Jawa Barat. Selain itu, dalam rangkaian HUT Pasar Modal ke-32, KSEI bersama SRO lainnya memberikan bantuan berupa pembuatan sarana air bersih dan kamar mandi umum di Kuningan - Jawa Barat dan Teluk Naga - Tangerang. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, dilakukan juga pendirian taman bacaan di Bojonegoro - Jawa Timur yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas generasi muda. Good Corporate Governance and Corporate Social Responsibility The Directors of KSEI continually strive to work within the framework of Corporate Law and Regulation applied. We always do consultation with the Board of Commissioners at any time to support us to determine various strategic decisions. We have done our best to comply with the principles of Good Corporate Governance among others, through consultation and communications with the existing committees, namely 3 (three) Working Committees, consisting of Business Committee, Regulation Committee and Internal Control Committee, as well as 1 (one) Budget Committee. In the meantime, KSEI is ever committed to implement the beneficial of risk management to achieve the company’s goals and objectives. One form is to begin implementing Enterprise Risk Management that is a comprehensive approach to manage corporate risks in a comprehensive and integrated manner, to increase the company’s abilities to manage uncertainty, minimize threats and maximize opportunities. One of social responsibility realization of KSEI which is an organization that grows and develops as part of Indonesian society, is by conducting various educational programs, both to Indonesian capital market participants and public by cooperating with several universities and various associations related to capital market. An example is the collaboration between KSEI with other SROs in the establishment of the Capital Market School that is open for public. Social activities as a part of KSEI routine agenda. In 2009, in addition to social activities to several orphanages, assistance for the construction of mosques and mass circumcision for orphans and the poor, KSEI also provided assistance to natural disasters victims, both victims of the earthquakes in West Sumatra and in Kuningan - West Java. Besides, in a series of events to celebrate the 32nd Year Capital Market Anniversary, KSEI along with other SROs provided assistance in the form of building clean water facilities and public lavatories in Kuningan - West Java and Teluk Naga - Tangerang. In a those series of activities, KSEI also established a reading public library in Bojonegoro - East Java whose aims was to improve the quality of young generation. AKSes for Trust 19 Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemudahan yang diberikan sehingga kami dapat menjalani tahun 2009 dengan baik. Kami menyadari bahwa hasil yang kami raih merupakan bentuk kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan kami dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang senantiasa memberikan arahan dan masukannya kepada kami dalam mencapai seluruh kinerja di tahun 2009 ini, serta kepada otoritas pasar modal Indonesia; Bapepam-LK dan SRO, yaitu: PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, para pemakai jasa selaku Pemegang Saham serta seluruh stakeholders. Kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan KSEI atas semangatnya yang kuat dalam mengejar kinerja yang optimum, kami mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya. Pertahankan semangat dan kinerja yang luar biasa ini guna pencapaian hasil yang maksimal. Ananta Wiyogo Direktur Utama President Director 20 AKSes for Trust We would like to express our gratitude to God Almighty for contentment provided so that we can survive well in 2009. We realize that the outcome we achieve was resulted from cooperation and support from various parties. Therefore, let us take this opportunity to thank the Board of Commissioners who always provide directions and inputs to us in achieving the performance in 2009, and to Indonesian Capital Market Authority; BapepamLK and other SROs, i.e.: PT Bursa Efek Indonesia and PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, all capital market participants as our Shareholders and all stakeholders. To the entire management and employees of KSEI with their resilient spirit in the pursuit of optimum performance, we convey our sincere gratitude. Keep the spirit and performance of this extraordinary achievement for maximum results. Trisnadi Yulrisman Direktur Director Risbadi Purbowo Direktur Director Ananta Wiyogo Lahir di Roma, Italia, 14 Agustus 1957, Bapak Ananta Wiyogo menjabat sebagai Direktur Utama KSEI sejak Juni 2007. Pengalaman yang luas di bidang keuangan, perbankan, pasar modal dan pemeringkatan Efek sangat mendukung posisinya. Meniti karir sebagai Internal Control di PT Atlantic Richfield Indonesia (1987 - 1989) dan Vice President Corporate Finance di Bankers Trust (1989 - 1995). Beliau menjabat sebagai Vice President Merchant Banking PT Bank Niaga Tbk (1995 - 1997), Managing Director Niaga Finance Co. Ltd, Hong Kong (1997 - 1999), Direktur Keuangan PT Tunas Sepadan Investama (1999 - 2001) dan Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (2001 - 2007). Lulusan Bentley College, Waltham, MA, USA dan meraih gelar MSc bidang Keuangan (1987) serta MSc bidang Manajemen dari Arthur D. Little Management Education Institute, Cambridge, USA, Wijawiyata Manajemen, LPPM (1981) serta Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor (1981). Born in Rome, Italy, 14 August 1957, Mr. Ananta Wiyogo serves as President Director of KSEI since June 2007. His extensive experience in finance, banking, capital market and Securities rating highly supports his position. He began his career as an Internal Control at PT Atlantic Richfield Indonesia (1987 - 1989) and as Vice President Corporate Finance at Bankers Trust (1989 -1995). He also assumed a position as Vice President Merchant Banking PT Bank Niaga Tbk (1995 - 1997), Managing Director of Niaga Finance Co. Ltd., Hong Kong (1997 1999), Director of Finance PT Tunas Sepadan Investama (1999 - 2001) and President Director of PT Pemeringkat Efek Indonesia (2001 - 2007). Graduated from Bentley College, Waltham, MA, USA and obtained a MSc degree in Finance (1987) and MSc degree in Management from Arthur D. Little Management Education Institute, Cambridge, USA, Wijawiyata Management, LPPM (1981) and Faculty of Fisheries Institut Pertanian Bogor (1981). Trisnadi Yulrisman Menjabat sebagai Direktur KSEI sejak 2004. Beliau lahir di Jakarta pada 26 Juli 1966 dan memiliki pengalaman dan pengetahuan yang baik di bidang pengawasan dan pasar modal. Memulai karir di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Propinsi Sumatera Utara (1987 - 1990), BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat (1994 - 1997) sebelum memasuki dunia pasar modal. Beliau menjabat sebagai Kepala Unit di Satuan Pemeriksa Keuangan PT Bursa Efek Jakarta (1997 - 2000) dan Kepala Satuan Pemeriksa Internal PT Bursa Efek Jakarta (2000 - 2004). Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta (1993) dan menyelesaikan studi S-2 di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta pada tahun 2007. Serves as Director of KSEI since 2004. He was born in Jakarta on 26 July 1966 and has experiences and good knowledge in auditing and capital market. Developing his career at Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) North Sumatra Province (1987 - 1990), BPKP West Java Province (1994 - 1997) before joining the capital market industry. He assumed a position as Head of Financial Audit Task Force Unit of PT Bursa Efek Jakarta (1997 - 2000) and Head of Internal Audit Division of PT Bursa Efek Jakarta (2000 - 2004). Graduated from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta (1993) and completed S-2 study from Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta in 2007. Risbadi Purbowo Sebagai Direktur KSEI sejak tahun 2007, Bapak Risbadi Purbowo telah berpengalaman di bidang pasar modal melalui jenjang karirnya di berbagai Perusahaan Efek di Indonesia. Lahir di Ponorogo, 24 September 1953, beliau meniti karir dari PT Bank Ekspor Impor Indonesia (1983 - 1992), kemudian menjabat sebagai Direktur Utama pada PT Merincorp Securities Indonesia (1992 - 1999), PT Exim Securities (1999 - 2000), PT Mandiri Sekuritas (2000 - 2003), Direktur PT Mandiri Sekuritas (2003 - 2005) serta Head Securities Services di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2005 - 2007). Lulusan Sarjana Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun 1981. Serves as Director of KSEI since 2007, Mr. Risbadi Purbowo has an extensive experience in capital market area obtained through his position at several Securities Companies in Indonesia. Born in Ponorogo, 24 September 1953, he built his career at PT Bank Export Import Indonesia (1983 - 1992), served as the President Director of PT Merincorp Securities Indonesia (1992 - 1999), PT Exim Securities (1999 - 2000), PT Mandiri Sekuritas (2000 2003), Director of PT Mandiri Sekuritas (2003 - 2005) and Head of Securities Services at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2005 - 2007). Graduated with a degree in Economics from Universitas Diponegoro, Semarang in 1981. AKSes for Trust 21 Laporan Usaha Business Report Pengembangan yang berkelanjutan untuk mewujudkan Misi dan Visi KSEI dapat menciptakan kepercayaan bagi para investor. The continual development in achiving Mission and Vission of KSEI will create trust among the investors. 22 AKSes for Trust Jasa KSEI KSEI Services Pada akhir tahun 2009, nilai aset yang tercatat di C-BEST mengalami kenaikan sebesar 68,48%, yang menunjukkan bahwa industri pasar modal Indonesia mulai menggeliat kembali setelah redanya krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 lalu. At the end of 2009, total value of assets recorded in the C-BEST increased by 68.48%, shows that the Indonesian capital market industry began to rise again after the global financial crisis that occurred in the year 2008 had subsided. Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia, KSEI berdedikasi untuk menyediakan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar dan efisien, sehingga terpenuhi kebutuhan akan perlindungan dan transparansi informasi bagi para pelaku pasar modal. Kedua hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pelaku pasar modal terhadap pasar modal Indonesia dimana KSEI merealisasikannya melalui penyediaan layanan jasa yang meliputi: penyimpanan Efek dalam bentuk data elektronik, penyelesaian transaksi Efek, distribusi hasil Corporate Action dan jasa-jasa terkait lainnya, seperti: Post Trade Processing serta penyediaan laporan-laporan jasa Kustodian sentral yang memberikan nilai tambah kepada pemakai jasanya. Jasa Penyimpanan Efek Jasa untuk penyimpanan Efek dalam bentuk elektronik terkait jumlah Efek dan Rekening Efek serta Sub Rekening Efek yang tercatat di C-BEST secara keseluruhan mengalami peningkatan. Pada akhir tahun 2009, jumlah Efek yang tercatat mengalami peningkatan sebesar 6,91% dari 767 Efek di tahun 2008 menjadi 820 Efek. Jumlah Efek ini berasal dari 615 Emiten yang menyimpan Efeknya dalam penitipan kolektif KSEI, yang meningkat jumlahnya sebesar 5,31% dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 584 Emiten. Jenis Efek Type of Securities No. As a Central Securities Depository Institution in Indonesian capital market, KSEI is dedicated to provide Central Securities Depository services and Securities transaction settlement that are orderly, fair and efficient, thus fulfilled the need for protection and transparency of information for capital market participants. Both will improve public confidence and capital market participants, in particular to the Indonesian capital market where KSEI realizes it through the provision of services that include electronic depository of Securities, settlement of Securities transaction, distribution of results from Corporate Actions and other related services, such as Post Trade Processing and the preparation of central Custodian reports that provide added value to its customers. Securities Depository Service Overall, the electronic Securities depository service has increased in terms of the number of Securities Accounts and Sub Securities Accounts registered in the C-BEST. At the end of 2009, the number of Securities listed is 820, increasing by 6.91% as compared to 767 in 2008. The number of Securities was derived from 615 Issuers that deposit its Securities under collective custody of KSEI, increasing by 5.31% as compared to the previous year of 584. Jumlah Total 2008 2009 1. Saham Shares 422 434 2. Obligasi Korporasi Corporate Bonds 197 208 3. Obligasi Pemerintah Government Bonds 36 38 4. Waran Warrants 54 41 5. HMETD Rights 6. MTN 7. 8. 1 1 26 43 PN 5 1 Efek Beragun Aset Asset Backed Securities - 2 9. Reksa Dana Mutual Funds 2 10 10. SBI Bank Indonesia Certificates 11. Sukuk Islamic Bonds 12. SPN 1 - 13. SBSN 2 3 767 820 Jumlah Total 4 11 17 28 Tabel 1 - Jumlah Efek di C-BEST tahun 2008 - 2009 Table 1 - Number of Securities in C-BEST in 2008 - 2009 AKSes for Trust 25 Jumlah Pemegang Rekening di KSEI selama tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 156 perusahaan menjadi 147 perusahaan. Pemegang Rekening Account Holder Perusahaan Efek Securities Company Bank Kustodian Custodian Bank Jumlah Total The number of Account Holder at KSEI in 2009 was decreased to the previous year, from 156 to 147 company. Jumlah Total 2008 2009 134 131 22 16 156 147 Tabel 2 - Jumlah Pemegang Rekening KSEI tahun 2008 - 2009 Table 2 - Number of Account Holder in 2008 - 2009 Sementara itu, Sub Rekening Efek yang tercatat pada Desember 2009 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 24,07%, dari 302.447 pada tahun 2008 menjadi 375.239 pada tahun 2009. Jumlah Sub Rekening Efek Number of Sub Securities Account Meanwhile, the number of Sub Securities Account as at the end of December 2009 increased quite significantly by 24.07%, from 302,447 in 2008 jumped to 375,239 in 2009. 2008 2009 302,447 375,239 Tabel 3 - Jumlah Sub Rekening Efek KSEI tahun 2008 - 2009 Table 3 - Number of Sub Securities Account in 2008 - 2009 Pada akhir tahun 2009 nilai aset yang tercatat di C-BEST mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa industri pasar modal Indonesia mulai menggeliat kembali setelah redanya krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 lalu. Total nilai aset yang dikelola KSEI pada Desember 2009 tercatat senilai Rp 1.276,43 triliun, mengalami peningkatan 68,48% dibandingkan nilai aset yang tercatat pada Desember 2008 yaitu Rp 757,62 triliun. Aset yang mengalami peningkatan terbesar adalah Surat Berharga Syariah Negara, yaitu sebesar 1.216% dari Rp 189 miliar pada Desember 2008 menjadi Rp 2,48 triliun pada Desember 2009. Sementara itu aset lainnya juga mengalami peningkatan dengan nilai yang cukup signifikan seperti Saham yang mengalami kenaikan sebesar 75,07% dari Rp 657,70 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 1.151,36 triliun pada akhir tahun 2009. Selain itu Sertifikat Bank Indonesia juga mengalami kenaikan sampai 957% menjadi Rp 5,29 triliun, Sukuk naik sebesar 54,2% menjadi Rp 5,29 triliun di tahun 2009. Di lain pihak, beberapa jenis Efek menunjukkan penurunan, antara lain: Waran yang turun sebesar 16,56% dari Rp 1,57 triliun menjadi Rp 1,31 triliun, sementara Hak Memesan Efek Terlebih dahulu turun sampai 59% menjadi Rp 746,75 juta. Penurunan nilai aset terbesar terjadi pada Promissory Notes, yaitu sebesar 71,27%, sehingga nilainya yang semula mencapai Rp 97,45 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 28 miliar pada tahun 2009. 26 AKSes for Trust At the end of 2009 total value of assets recorded in C-BEST experienced quite an increase. This shows that the Indonesian capital market industry began to rise again after the global financial crisis that occurred in the year 2008 had subsided. The total value of assets managed by KSEI in December 2009 recorded at Rp 1,276.43 trillion, increasing 68.48% compared to the value of assets recorded at December 2008 is Rp 757.62 trillion. Assets that experienced the highest increase were Surat Berharga Syariah Negara, by 1,216% from Rp 189 billion in December 2008 to Rp 2.48 trillion in December 2009. Meanwhile, other assets that also increased their value significantly are Shares with an increase of 75.07% from Rp 657.70 trillion in 2008 to Rp 1,151.36 trillion at the end of 2009. Also Bank Indonesia Certificates increased up to 957% to Rp 5.29 trillion, Sukuk increased by 54.2% to Rp 5.29 trillion in 2009. On the other hand, some types of Securities showed a decline in their asset values, among others: Warrants which fell by 16.56% from Rp 1.57 trillion to Rp 1.31 trillion, while Rights was down to 59% to Rp 746.75 million. The highest decline in asset values occurred in Promissory Notes, which fell by 71.27%, thus, the initial value that reached Rp 97.45 billion in 2008 remained Rp 28 billion in 2009. No. Nilai Efek Assets Value Jenis Efek Types of Securities 2008 2009 1. Saham Shares Rp 657.70 trillion Rp 1,151.36 trillion 2. Obligasi Korporasi Corporate Bonds Rp 70.21 trillion Rp 83.80 trillion 3. Obligasi Pemerintah Government Bonds Rp 15.26 trillion Rp 15.38 trillion 4. Waran Warrants Rp 1.57 trillion Rp 1.31 trillion 5. HMETD Rights Rp 1.82 billion Rp 746.75 million 6. MTN Rp 7.71 trillion Rp 10.49 trillion 7. PN Rp 97.45 billion Rp 28 billion 8. Efek Beragun Aset Asset Backed Securities Rp 439.43 billion 9. Reksa Dana Mutual Funds Rp 724.57 billion Rp 556.96 billion 10. Sertifikat Bank Indonesia Bank Indonesia Certificate Rp 500 billion Rp 5.29 trillion 11. Sukuk Islamic Bonds Rp 3.43 trillion Rp 5.29 trillion 12. SPN Rp 220.93 billion 13. SBSN Rp 189 billion Rp 2.48 trillion Jumlah Total Rp 757.62 trillion Rp 1,276.43 trillion - - Tabel 4 - Nilai Aset yang Terdaftar di C-BEST tahun 2008 - 2009 Table 4 - Value of Assets Registered in C-BEST in 2008 - 2009 Jasa Penyelesaian Transaksi Efek Jasa penyelesaian transaksi Efek secara pemindahbukuan disediakan oleh KSEI untuk semua Efek yang tercatat di C-BEST, baik untuk Transaksi Bursa maupun Transaksi di Luar Bursa (Over The Counter Transaction). KSEI merupakan lembaga non perbankan yang tidak dapat menjalankan fungsi pemindahbukuan dana, terutama pembayaran dana kepada pemakai jasa, sehingga memerlukan kerja sama dengan Bank Pembayaran untuk melakukan penyelesaian transaksi Efek. Untuk periode tahun 2009 - 2011, sejak 17 Juli 2009 KSEI resmi menunjuk 4 (empat) bank umum yang bertindak sebagai Bank Pembayaran. Keempat bank tersebut yaitu: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Permata Tbk. Selama tahun 2009, penyelesaian Transaksi di Luar Bursa (Over The Counter) untuk seluruh jenis Efek yang tercatat di C-BEST mengalami kenaikan pada sisi volume, yaitu sebesar 27,10% jika dibandingkan dengan tahun 2008, sehingga menjadi 243,38 miliar unit di tahun 2009. Sementara itu dari sisi frekuensi transaksi terjadi penurunan 3,41%, dari 552.691 transaksi menjadi 533.829 transaksi. Securities Settlement Transaction Service The book-entry Securities settlement transaction services are provided by KSEI for all Securities registered in the C-BEST, both for Stock Exchange Transactions and Over The Counter Transactions. KSEI is a non-bank institution that has no authorities to perform book-entry transfer of funds, particularly the payment of funds to customers, thus it requires cooperation with the Payment Bank for Securities settlement transactions. For periods of 2009 - 2011, since 17 July 2009, KSEI officially appointed 4 (four) commercial banks that act as the Payment Bank. The four banks are PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Permata Tbk. During 2009, settlement of Over The Counter Transaction for all Securities types recorded in C-BEST increased in terms of volume as compared to the previous year, decreasing by 27.10% from 2008 to 243.38 billion units in 2009. Meanwhile, its frequency decreased by 3.41%, from 552,691 to 533,829 transactions. 2008 Frekuensi Frequency 2009 Jumlah (Unit) Total (Unit) Frekuensi Frequency Jumlah (Unit) Total (Unit) OTC FOP 119,881 92,137,383,169,079 97,969 121,109,352,003,426 OTC VP 432,810 99,342,542,053,702 435,860 122,269,696,617,373 Jumlah Total 552,691 191,479,925,222,781 533,829 243,379,048,620,799 Tabel 5 - Total Penyelesaian Transaksi Di Luar Bursa (OTC FOP + OTC VP) tahun 2008 - 2009 Table 5 - Settlement of Over The Counter Transactions (OTC FOP + OTC VP) in 2008 - 2009 AKSes for Trust 27 Selama tahun 2009, Transaksi di Luar Bursa dengan pembayaran (OTC Versus Payment) untuk seluruh jenis Efek yang tercatat di C-BEST adalah Rp 868,40 miliar, mengalami penurunan dibandingkan dengan pembayaran pada tahun 2008 yang mencapai Rp 1.119,42 miliar. Sementara itu, dari sisi jumlah yang ditransaksikan mengalami kenaikan di tahun 2009 sebesar 27,10% dibandingkan tahun 2008. During 2009, settlement of Over The Counter Transaction for all Securities types recorded in the C-BEST decreased was Rp 868.40 billion, compared to payments in 2008 which reached Rp 1,119.42 billion. Meanwhile, the amount transacted was increased of 27.10% in 2009, compared to 2008. 2008 Total 2009 Frekuensi Frequency Jumlah (Unit) Volume (unit) Pembayaran (Rp) Payment (IDR) 552,691 191,479,925,222,781 1,119,422,483,878,130 Frekuensi Frequency 533,829 Jumlah (Unit) Volume (unit) Pembayaran (Rp) Payment (IDR) 243,379,048,620,799 868,404,260,898,810 Tabel 6 - Penyelesaian Transaksi di Luar Bursa dengan Pembayaran tahun 2008 - 2009 Table 6 - Settlement of Over The Counter Transactions with Payment in 2008 - 2009 Jasa Distribusi Corporate Action Corporate Action yang dilakukan KSEI dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu Mandatory Corporate Action, seperti: pembagian dividen, pembayaran bunga/ pokok Obligasi, distribusi HMETD, Bonus Saham, Waran, Merger, Akuisisi, Stock Split/Reverse Split; dan Voluntary Corporate Action, seperti: pelaksanaan HMETD dan Waran. Corporate Action Distribution Service Corporate Action performed by KSEI is divided into 2 (two) categories, namely Mandatory Corporate Action such as dividend distribution, interest/principal Bonds payment, Rights distribution, Stock Bonus, Warrants, Merger, Acquisition, Stock Split/Reverse Split; and Voluntary Corporate Action, such as Rights and Warrants exercises. Kegiatan distribusi Corporate Action selama tahun 2009 dilaksanakan KSEI tepat waktu sesuai tanggal distribusi yang ditetapkan Emiten dengan jumlah 1.898 kegiatan, dengan rincian sebagaimana tercantum pada tabel berikut: The Corporate Action distribution activities during 2009 were performed in timely manner, according to the date set by Issuers with 1,898 activities. Details are mentioned in the following table: Jenis Corporate Action Type of Corporate Action No. 1. Amortisasi Amortization 2. Pembelian Kembali Buy Back 3. Dividen Tunai dan Interim Cash and Interim Dividend 173 4. Fee Ijarah Ijarah Fee 87 5. Penggabungan Perusahaan Merger 1 6. Dividen Campuran Mix Dividend 7. Pelunasan Pokok Principal Redemption 8. Pembayaran Bunga MTN Interest Payment for MTN 9. Pembayaran Bunga Obligasi Interest Payment for Bonds 10. Pembayaran Kompensasi / Consent Fee Compensation Payment / Consent Fee 11. Pembayaran Premi Payment of Premium 0 12.. Pendapatan Bagi Hasil Revenue Sharing 44 13. Restrukturisasi Restructuring 0 14. HMETD Right Issue 15. RUPS / RUPO AGM/EGM and Bondholder Meeting 16. Bonus Saham Stock Bonus 1 17. Dividen Saham Stock Dividend 0 18. Pemecahan / Penggabungan Nilai Nominal Saham dan Penyesuaian Waran 16 7 1 19. Penawaran Tender Tender Offer Jumlah Total Tabel 7 - Jenis Corporate Action yang didistribusikan melalui KSEI selama tahun 2009 Table 7 - Type of Corporate Action distributed through KSEI in 2009 AKSes for Trust 213 0 754 7 9 Stock Split / Reverse Stock and Warrant Adjusment 28 Kegiatan Activities 576 3 6 1,898 Jumlah dana yang didistribusikan selama tahun 2009 mencapai Rp 83,92 triliun dan USD 68,06 juta, sedangkan jumlah Efek yang dibagikan dalam bentuk Saham adalah 11.68 miliar unit, dalam bentuk Waran 0,51 miliar unit dan HMETD 13,40 miliar unit. Total funds distributed in 2009 reached Rp 83.92 trillion and USD 68.06 million, while the number of Securities distributed was 11.68 billion unit of Shares, 0.51 billion unit of Warrants and 13.40 billion unit of Rights. IDR Dana Fund Efek Bersifat Ekuitas (Dividen dan Exercise) USD 27.72 trillion 61.75 million 56.20 trillion 6.31 million 83.92 trillion 68.06 million Equity (Dividend and Exercise) Efek Bersifat Utang (Bunga dan Pokok) Debt (Interest Payment and Principal Redemption) Jumlah Dana Total Fund Jumlah (Unit Efek) Volume (Unit of Securities) Efek Securities 11.68 billion Saham Shares 0.51 billion Waran Warrants HMETD Rights 13.40 billion Jumlah Efek Total Securities 25.59 billion Tabel 8 - Jumlah Corporate Action yang didistribusikan melalui KSEI selama tahun 2009 Table 8 - Total of Corprate Action distributed through KSEI in 2009 Jasa Lainnya Selain jasa utama di atas, KSEI juga menyediakan jasa lain yang memberikan berbagai kemudahan bagi pemakai jasanya, sebagai berikut: Other Services Other than the primary services mentioned above, KSEI also offers other services that will provide convenience for its customers, as follows: • Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) Fasilitas ini mulai disediakan KSEI kepada investor yang merupakan nasabah Pemegang Rekening pada tanggal 18 Juni 2009, dengan nama sebelumnya Fasilitas Investor Area. Fasilitas ini memungkinkan investor untuk melihat dan memonitor catatan kepemilikan Efek miliknya yang tersimpan di Sub Rekening Efek di KSEI melalui website http://akses.ksei.co.id pada setiap saat tanpa dikenakan biaya. • AKSes Facility (Securities Ownership Reference) KSEI began to provide this facility to investors who are clients of Account Holder on 18 June 2009, with the previous name as Investor Area Facility. The facility allows investors to view and monitor the Securities ownership record deposited in Sub Securities Account at KSEI through the website of http://akses.ksei.co.id at any time and free of charge. Semua investor yang telah dibukakan Sub Rekening Efek di KSEI berhak mendapatkan akses atas Fasilitas AKSes melalui Pemegang Rekening dimana investor menjadi nasabah. Berdasarkan surat Bapepam-LK No.: S-4882/BL/2009 tanggal 8 Juni 2009, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian harus memenuhi permohonan investor untuk memperoleh Fasilitas AKSes. Investors who have opened Sub Securities Account at KSEI are entitled to access the AKSes Facility through the Account Holder where the investors become the clients. According to the letter of Bapepam-LK No.: S-4882/BL/2009 dated 8 June 2009, the Securities Company or Custodian Bank must meet the of investors’ request to get AKSes Facility. Berdasarkan data statistik per tanggal 30 Desember 2009, jumlah pengguna Fasilitas AKSes sebanyak 8.474 investor. Based on statistics data as of 30 December 2009, the number of AKSes Facility users were 8,474 investors. Jenis Investor Types of Investors Domestik Domestic Asing Foreign Jumlah Total Jumlah Investor Number of Investor 8,433 41 8,474 Tabel 9 - Jumlah Pengguna Fasilitas AKSes selama tahun 2009 Table 9 - Number of AKSes Facility Users in 2009 AKSes for Trust 29 • Fasilitas Penyimpanan dan Penyelesaian Transaksi Efek Beragun Aset, Sukuk Ritel dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas Seiring dengan perkembangan pasar modal Indonesia dan untuk memenuhi kebutuhan pemakai jasanya, KSEI melakukan penyimpanan atas instrumen Efek Beragun Aset (EBA) yang ditransaksikan melalui PT Bursa Efek Indonesia mulai tanggal 12 Februari 2009. Dengan demikian, penerbitan serta penyelesaian transaksi EBA telah dapat dilakukan secara elektronik sehingga dapat menciptakan efisiensi bagi penerbit dan pelaku pasar. Sementara itu, pada 26 Februari 2009 KSEI mulai melakukan penyimpanan dan penyelesaian transaksi Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Ritel) sebagai diversifikasi instrumen untuk memperluas basis investor individu yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan - RI. Sukuk Ritel ini diterbitkan berdasarkan akad Ijarah yang bisa dikatakan sebagai perjanjian Sale and Lease Back (Jual dan Sewa Kembali). Tidak ketinggalan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi atas instrumen Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang merupakan Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang dipakai untuk menghimpun dana dari pemodal profesional untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi pada portofolio Efek. KSEI mulai menyediakan layanan ini sejak tanggal 17 Juli 2009. Hadirnya produk-produk investasi baru ini, selain dapat memperkaya ragam produk investasi di pasar modal, juga dapat memberikan alternatif investasi bagi para investor dan juga sebagai sumber pengembangan usaha. Standar Kualitas Layanan Jasa - ISO 9001: 2000 Untuk menjamin bahwa para pemakai jasa memperoleh kualitas layanan yang terbaik, KSEI telah memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 sejak bulan Juli 2003. Pada 30 Oktober 2009, KSEI berhasil mempertahankan Sertifikasi ISO tersebut setelah melalui proses surveillance audit oleh PT SGS Indonesia. Pada tahun 2010, KSEI akan meningkatkan sertifikasi menjadi ISO 9001:2008. Hal ini dilatarbelakangi oleh keinginan KSEI untuk menerapkan Standar Manajemen Mutu yang lebih komprehensif, terutama mengenai penggunaan jasa pihak ketiga dan lingkungan kerja. 30 AKSes for Trust • Facilities of Depository and Settlement Transactions of Asset Backed Securities, Retail Sukuk and Limited Participation Mutual Fund Along with the progress of Indonesian capital market and the needs fulfilments of service users, KSEI performed depository of Asset Backed Securities (EBA) that are traded through the PT Bursa Efek Indonesia starting on 12 February 2009. Thus, the issuance and settlement of EBA transactions can be done electronically, so it creates efficiency for publishers and market participants. Meanwhile, on 26 February KSEI started Islamic Syariah Securities (Retail Sukuk) depository and settlement transactions as a diversified instrument for broadening the basis of individual investors issued by the Ministry of Finance - Republic of Indonesia. The Retail Sukuk was issued based on Ijarah agreement that can be termed as Sale and Lease Back agreement. In addition, the depository and settlement of Limited Participation Mutual Fund in the form of Collective Investment Contract used to raise funds from professional investors for further invested by the Investment Manager on portfolio Securities. KSEI began providing such services of since 17 July 2009. The presence of new investment products, in addition to enriching the range of investment products in the capital market, can also provide alternative investments for investors and also as a source of business development. Standard of Quality of Service - ISO 9001: 2000 To ensure that customers obtain the highest level of quality of service, KSEI has acquired the ISO 9001:2000 Certification since July 2003. On 30 October 2009, KSEI succeeded to maintain the ISO Certification after going through a surveillance audit conducted by PT SGS Indonesia. In 2010, KSEI will increase the certification to ISO 9001:2008. This is motivated by the desire of KSEI to implement the more comprehensive Quality Management Standard, in particular regarding the use of third-party services and work environment. Pengembangan Teknologi dan Produk Technology and Product Development Fasilitas AKSes diharapkan dapat memberikan perlindungan dan transparansi informasi atas kepemilikan Efek investor secara online dengan mudah dan tanpa biaya. AKSes Facility is expected to provide online protection and transparency of information on the investors’ ownership of Securities that can be accessed easily and free of charge. 32 Access for Trust Dengan semangat nilai-nilai inti Integrity, Excellence, Continual Development dan Togetherness, KSEI terus berupaya meningkatkan layanannya agar lebih inovatif dan efisien sesuai perkembangan pasar regional. Salah satu upaya yang telah berhasil KSEI lakukan yaitu memberikan kemudahan bagi para pemakai jasanya dengan membangun fasilitas yang memberikan keterbukaan informasi dan kemudahan secara online kepada investor untuk memonitor portofolio investasinya yang disimpan di KSEI. KSEI yakin dengan memberikan fasilitas keterbukaan informasi ini dapat lebih meningkatkan kepercayaan para investor akan kinerja KSEI serta pasar modal Indonesia secara keseluruhan. Rencana kerja tahun 2009 merupakan lanjutan dari rencana kerja 2008 yang tetap mengutamakan fungsi KSEI sebagai Kustodian sentral dan masih tetap melakukan penyempurnaan C-BEST sebagai sistem pendukung utama layanan jasa KSEI. Keamanan dan keandalan C-BEST merupakan hal yang mutlak mengingat C-BEST harus memenuhi kebutuhan pemakai jasa KSEI untuk mengelola 820 Efek dan 375.239 Sub Rekening Efek dan juga menyediakan akses penuh kepada 147 Pemegang Rekening pada tahun 2009. Fokus utama di tahun 2009 yaitu implementasi Fasilitas AKSes sebagai langkah awal penerapan Single Investor Identity. Fasilitas yang merupakan sarana online ini memungkinkan investor dapat memonitor posisi dan mutasi Efek miliknya yang tersimpan di Sub Rekening Efek dimana merupakan salah satu jawaban atas kebutuhan investor terhadap perlindungan dan transparansi informasi sebagai faktor utama dalam berinvestasi di pasar modal. Fasilitas AKSes diharapkan dapat mengantisipasi kasus-kasus penggelapan atau penyelewengan portofolio investor yang dipercayakan kepada Perusahaan Efek dan Bank Kustodian, yang mana hal ini dapat menurunkan tingkat kepercayaan para investor terhadap pasar modal Indonesia. Melalui Fasilitas AKSes diharapkan dapat memberikan perlindungan dan transparansi informasi atas kepemilikan Efek investor secara online dengan mudah dan tanpa biaya. Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Untuk menunjang performansi kerja sistem utama C-BEST agar dapat meningkatkan kecepatan pemrosesan data, pada bulan November 2009 KSEI melakukan pembaharuan mesin server versi HP-UX dengan Processor RISC RP 7420 dan storage EVA4000, menjadi Server HP-UX dengan Processor Itanium RP 7640 dan storage EVA8100. Sebelum melakukan pembaharuan sistem tersebut telah dilakukan proses proof of concept untuk memastikan bahwa aplikasi C-BEST berikut semua aplikasi pendukungnya seperti Oracle, Weblogic dan Java dapat berjalan di server baru tersebut. In the spirit of the core values - Integrity, Excellence, Continual Development and Togetherness, KSEI continuously improves its services so as to be more innovative and efficient in accordance with the development of regional markets. One effort that KSEI has successfully managed is accommodating simplicity for service users by developing facilities that provide online transparency in information and easiness for investors to monitor their investment portfolio deposited in KSEI. KSEI believes that providing this disclosure facility can further increase the confidence of investors in KSEI performance and Indonesian capital market as a whole. Year 2009 work plan is a continuation of the 2008 work plan which prioritizes KSEI function as a Central Securities Depository, and keeps making improvements of C-BEST as the primary support system of KSEI services. Security and reliability of C-BEST is an absolute thing as C-BEST has to meet the needs of KSEI customers to manage 820 Securities and 375,239 Sub Securities Accounts and also to provide full access to the 147 Account Holders in 2009. The main focus in 2009 was the implementation of AKSes Facility as the initial step of Single Investor Identity implementation. This online facility which allows investors to monitor the balance and Securities transfer position deposited in Sub Securities Account is one of the answers to the investor needs of protection and transparency of their investment portfolio as a major factor in investing in the capital market. The AKSes Facility is expected to anticipate the cases of fraud or mistreatment of investor portfolio entrusted to the Securities Company and Custodian Bank, in which case it can reduce the level of investor confidence in Indonesian capital market. Through KSI AKSes Facility, we are expected to provide online protection and transparency of information on the investors’ ownership of Securities that can be accessed easily and free of charge. Software and Hardware To support C-BEST main systems of work performance to increase data processing speed, in November 2009 KSEI upgraded its server machine HP-UX version with RISC processor RP 7420 and EVA4000 storage, to Server HP-UX with Itanium Processor RP 7640 and EVA8100 storage. Before the upgrading of the system was conducted, we had performed proof of concept process to ensure that the C-BEST application and all supporting applications such as Oracle, Weblogic and Java AKSes for Trust 33 Jaringan dan Infrastruktur Pada tahun 2009 ini, KSEI melakukan tender untuk pemilihan rekanan Private Network Provider. Sebelumnya sejak bulan Juli 2000 saat mulai diterapkannya scripless trading, KSEI telah bekerja sama dengan PT Pasifik Satelit Nusantara sebagai peyedia jasa Private Network bagi pemakai jasa KSEI. Mengingat perjanjian kerja sama tersebut telah berakhir, maka KSEI membuka peluang kerja sama dengan Private Network Provider lain dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi, seperti: High Availability Network Architecture, koneksi jaringan dari pemakai jasa, koneksi jaringan ke KSEI, pengalaman atas jasa penyediaan jaringan dan penyediaan perangkat jaringan yang sesuai dengan perangkat yang dimiliki oleh KSEI saat ini. Setelah melewati proses seleksi, maka sejak 6 Oktober 2009 telah tersedia 2 (dua) Private Network Provider yang ditetapkan sebagai rekanan KSEI untuk 4 (empat) tahun mendatang, yaitu: PT Pasifik Satelit Nusantara dan PT First Media Tbk. Dengan adanya 2 (dua) Private Network Provider ini, pemakai jasa dapat memilih salah satu atau mungkin keduanya sebagai penyedia jaringan data untuk koneksi ke sistem C-BEST dan pendukungnya, serta diharapkan kualitas, performa dan keamanan jaringan data pemakai jasa KSEI dapat lebih ditingkatkan. Network and Infrastructures In this 2009, KSEI performed a tender for the selection of Private Network Provider partners. Previously, since July 2000 when starting the application of scripless trading, KSEI worked together with PT Pasifik Satelit Nusantara as our Private Network provider for KSEI customers. As the cooperation agreement had expired, KSEI offered some cooperation opportunities with other Private Network Providers with a number of requirements to be met, such as: High Availability Architecture, a network connection from customers, a network connection to KSEI, experienced as a network services provider and appropriate network devices to those owned by KSEI today. After going through the selection process, since 6 October 2009 there has been 2 (two) Private Network Providers appointed as KSEI partner for the following 4 (four) years, i.e.: PT Pasifik Satelit Nusantara and PT First Media Tbk. With these 2 (two) Private Network Providers, customers can choose either or both of them as their data network provider to connect to the C-BEST system and its supporters and it is expected that quality, performance and security of KSEI customers’ data network services can be further increased. Fasilitas AKSes merupakan sarana informasi secara online atas portofolio investasi berupa Efek atau Sekuritas yang disimpan dalam Sub Rekening Efek di KSEI untuk para investor di pasar modal Indonesia. AKSes Facility is an online information facility regarding the investment portfolio of Securities owned by investor that are deposited in Sub Securities Account at KSEI. Keamanan Sistem Sebagai kegiatan rutin untuk memastikan bahwa semua rencana penanganan keadaan darurat selalu siap digunakan, pada tahun 2009 KSEI kembali mengadakan pengujian Disaster Recovery Centre (DRC) Live Test ke-12 pada 31 Juli 2009. DRC Live Test dilakukan untuk memastikan bahwa sistem operasional cadangan yang disiapkan oleh KSEI mampu mengambil alih keadaan pada saat terjadi keadaan darurat sehingga penyediaan layanan kepada pemakai jasa KSEI dapat terus dilakukan tanpa mengalami gangguan. DRC Live Test ini berjalan baik dan lancar sesuai dengan skenario yang direncanakan. 34 AKSes for Trust Security System As a regular activity to ensure that all emergency management plans are always ready for use, this year the 12th Disaster Recovery Center (DRC) Live Test is re-conducted on 31 July 2009. DRC Live Test is performed to ensure that the reserved operating system prepared by KSEI is always able to take over the emergency situations so that the provision of services to KSEI customers can be provided without interruption. DRC Live Test done at this time was running in accordance with the planned scenario. KSEI sebagai penyedia jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek senantiasa melayani industri pasar modal yang bisa dikatakan tidak pernah tidur. Oleh karena itu, diperlukan tingkat keamanan dan keandalan sistem yang tinggi. Untuk mengantisipasi risiko bencana yang akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan dan ketersediaan sistem, maka KSEI mengembangkan kebijakan keamanan Teknologi Informasi yang bernama Business Continuity Plan (BCP). BCP merupakan strategi perusahaan yang bertujuan untuk meminimalisir risiko kerugian yang akan timbul atau menghindari kerusakan yang fatal, mengurangi dampak gangguan serta meningkatkan kemampuan perusahaan dalam proses pemulihan sehingga proses dari bisnis utama dapat terus berlangsung apabila terjadi bencana. Sejak 30 September 2009, KSEI telah membentuk organisasi BCP yang terdiri dari 2 (dua) tim utama, yaitu: Emergency Response Team dan Crisis Management Team. Untuk memastikan BCP dapat berjalan lancar dan sesuai prosedur BCP umumnya, maka pada tanggal 21 November 2009 telah dilaksanakan BCP Testing untuk yang pertama kalinya. BCP Testing ini rencananya dilaksanakan minimal sekali dalam setahun. Selain memiliki DRC dan BCP, KSEI menggunakan jasa auditor sistem eksternal, terutama auditor keamanan sistem baik dari sisi jaringan, kinerja infrastruktur dan aplikasi. Pengembangan Produk dan Layanan Jasa KSEI sebagai back office senantiasa harus mendukung front office, yaitu PT Bursa Efek Indonesia, dan mempunyai strategi ke depan agar pasar modal Indonesia menjadi lebih kredibel sehingga volume transaksi di pasar modal dapat mengalami peningkatan. Terkait dengan strategi tersebut, fokus utama KSEI tahun 2009 ini adalah menitikberatkan pada pengembangan infrastruktur yang diawali dengan pengembangan Single Investor Identity dan peningkatan keterbukaan kepada nasabah. Pengembangan Single Investor Identity yang merupakan identitas tunggal bagi setiap investor di pasar modal Indonesia dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi otoritas pasar modal melakukan pengawasan atas seluruh transaksi Efek yang dilakukan oleh investor sehingga penyalahgunaan dan penyelewengan rekening nasabah dapat dihindari. Implementasi Single Investor Identity yang direncanakan pada tahun 2011 telah mulai diterapkan melalui Fasilitas AKSes. Pada 23 Desember 2009, bersamaan dengan HUT KSEI ke-12, Fasilitas Investor Area telah berubah nama menjadi Fasilitas AKSes. Perubahan nama ini diharapkan mampu meningkatkan minat pelaku pasar, terutama investor untuk menggunakan fasilitas ini. KSEI as the Central Securities Depository and Securities transactions settlement provider serves the never-sleeps capital market industry. Consequently, it needs the highest security and reliability of KSEI system. To anticipate the risks of disaster that would disrupt the company’s operational activities and the availability of the system, KSEI develops Information Technology security policy, namely Business Continuity Plan (BCP). BCP is a corporate strategy that aims to minimize the risk of losses that may arise or to avoid fatal damage, reduce the impact of interference and improve corporate capabilities in the recovery process so that the main business processes can continue to take place in the event of a disaster. KSEI BCP organization has been formed since 30 September 2009, which consists of 2 (two) main teams which are Emergency Response Team and Crisis Management Team. To ensure BCP can run smoothly and according to BCP procedures in general, on 21 November 2009 BCP Testing was conducted for the first time. BCP Testing is scheduled to be held at least once a year. Besides DRC and BCP, KSEI hires an external auditors for its system, particularly system security auditor for the network, infrastructure and application performance. Product and Service Development KSEI, being the back office that should always support the front office, which is PT Bursa Efek Indonesia, and has a forward strategy in order to make the Indonesian capital market more credible so that the volume of transactions in the capital market may increase. KSEI main focus in 2009 was to support this strategy, emphasizing on infrastructure development that began with the development of Single Investor Identity and increasement of transparency to customers. The development of Single Investor Identity as a single identity for each investor in the Indonesian capital market was intended to provide facilities for the capital market authority to conduct supervision over all Securities transactions made by investors so that any misapplication and deviation to customer account can be avoided. Single Investor Identity implementation which is scheduled in 2011 has begun to be applied through AKSes Facility. On 23 December 2009, in conjunction with the KSEI 12th anniversary, Investor Area Facility changed its name to AKSes Facility. The rebranding was expected to increase the interest of market participants, particularly the investors to use this facility. AKSes for Trust 35 Fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan rasa aman berinvestasi serta menciptakan transparansi di pasar modal Indonesia. Berkat dukungan dari PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia serta naungan Bapepam-LK, KSEI tengah mempersiapkan program komunikasi selama 1 (satu) tahun sebagai salah satu bentuk kegiatan sosialisasi Fasilitas AKSes di seluruh Indonesia, baik melalui kegiatan seminar, workshop, pameran atau publikasi melalui media massa. Diharapkan, sosialisasi ini dapat meningkatkan self urgency investor dalam menggunakan fasilitas keamanan dan transparansi informasi yang disediakan melalui Fasilitas AKSes. Dalam rangka menjaga keandalan dan kestabilan kinerja C-BEST, berbagai upaya terus KSEI lakukan, antara lain dengan menerapkan prosedur dan fitur baru terkait Sub Rekening Efek Tidak Aktif atau Dormant Account, implementasi pembekuan atau pemblokiran saldo Efek (Blocking Balances), penyediaan pembukaan Sub Rekening Efek Jaminan dan Pinjam Meminjam untuk nasabah Pemegang Rekening, penyelesaian transaksi Repurchase Agreement (REPO) dan penggunaan instruksi Delivery Free of Payment (DFOP). Seluruh layanan jasa ini telah mendapatkan persetujuan BapepamLK dan tertuang dalam Peraturan Jasa Kustodian Sentral di akhir tahun 2009, yaitu: • Dormant Account - Prosedur dan fitur Dormant Account bertujuan mengurangi beban sistem dengan banyaknya rekening yang tidak aktif (tanpa saldo Efek dan atau dana). Dengan fitur ini, sistem pada setiap akhir hari secara otomatis akan memblokir rekening yang selama 6 (enam) bulan tidak aktif dan selanjutnya tidak mengikutsertakannya dalam proses. Pemilik rekening mendapat kesempatan hingga bulan ke9 untuk memutuskan akan mengaktifkan kembali atau menutup rekening tersebut. Penerapan ketentuan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah rekening aktif dan menghindari penyalahgunaan rekening yang tidak aktif. Selain itu, penerapan ketentuan ini diharapkan untuk lebih mendisiplinkan Pemegang Rekening terkait pembukaan Sub Rekening Efek para investor yang menjadi nasabahnya. Sesuai Peraturan Jasa Kustodian sentral, maka ketentuan Dormant Account telah diterapkan pada 1 Januari 2010. • Pembekuan atau pemblokiran saldo Efek (Blocking Balances) - Fasilitas ini memberikan kemudahan bagi Pemegang Rekening untuk melakukan pembekuan atau pemblokiran saldo Efek dalam jumlah tertentu di Sub Rekening Efeknya, yang digunakan untuk keperluan agunan atau dengan alasan lain sesuai instruksi nasabah. Dengan fasilitas ini Pemegang Rekening dapat melakukan pemblokiran saldo Efek tanpa harus terlebih dahulu memindahkan saldo Efek tersebut ke dalam Sub Rekening Efek khusus. Sejumlah saldo Efek yang akan diblokir diberikan tanda khusus dan tetap berada dalam Sub Rekening Efek yang sama dengan posisi Efek lainnya. Fasilitas ini juga telah diimplementasikan pada 1 Januari 2010. 36 AKSes for Trust This facility aims to enhance confidence and security to invest and also to create transparency in the Indonesian capital market. Receiving supports from PT Bursa Efek Indonesia and PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia as well as Bapepam-LK, KSEI is currently preparing a communication program for 1 (one) year as a form of socialization activity of AKSes Facility in Indonesia, either through seminars, workshops, exhibitions or publication through the mass media. It is expected that the socialization program can enhance investors’ self urgency in using the security and transparency of information facilities provided through AKSes Facility. In order to maintain the reliability and stability of C-BEST performance, various efforts are continuously made by KSEI, partly by implementing new procedures and features of Inactive Sub Securities Account (Dormant Account), Blocking Balances, provision of opening Sub Securities Account with Collateral and Lending-Borrowing types for Account Holder Customers, Repurchase Agreement (REPO) transactions settlement and the utilization of Delivery Free of Payment (DFOP) Instructions. All these services have received the approval from Bapepam-LK and stipulated in Rule on Central Securities Depository Services by the end of 2009, namely: • Dormant Account - Dormant Account procedure and features aim at reducing the burden of the system with many inactive accounts (without the balance of Securities and or funds). With this feature, the system at each end of the day will automatically block the account which are 6 (six) months inactive and then not to include them in the process. Account Holders had a chance until the 9th month to decide to reactivate or close the account. Application of this provision is to determine the number of active accounts and avoid the misuse of inactive accounts. In addition, the application of this provisions is expected to discipline the Account Holders more when opening of the Sub Securities Account of the investors who become their customers. In accordance with Rules on Central Securities Depository Services the provisions have been applied to Dormant Account on 1 January 2010. • Freezing or blocking Securities Balance (Blocking Balances) - This facility enabling Account Holders to easily freeze or block the balance of Securities in a certain amount in their Sub Securities Account, which is used for collateral purposes or other reasons in accordance with customers’ instructions. This facility enables the Account Holder block their Securities balance without moving the balance of these Securities into the special Sub Securities Account. A number of Securities balance to be blocked is given the special sign and remains in the same Sub Securities Account with other Securities. This facility was also implemented on 1 January 2010. • Penyediaan Sub Rekening Efek Jaminan dan Sub Rekening Efek Pinjam Meminjam - Untuk memenuhi pengembangan di sistem e-CLEARS (Electronic Clearing and Guarantee System) milik PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Sub Rekening Efek yang dimiliki nasabah Anggota Kliring perlu memiliki rekening dengan tipe Jaminan dan Pinjam Meminjam. Sebelumnya di C-BEST hanya Rekening Efek milik Anggota Kliring yang memiliki rekening bertipe Jaminan dan Pinjam Meminjam. Namun saat ini Anggota Kliring dapat mengajukan pembukaan Sub Rekening Efek Jaminan dan Sub Rekening Efek Pinjam Meminjam untuk nasabahnya apabila diminta oleh nasabah dimaksud. Ketentuan ini mulai berlaku pada 1 Februari 2010. • Penyelesaian Transaksi REPO - Jasa ini digunakan untuk memfasilitasi transaksi Repurchase Agreement (REPO) yang berlaku baik untuk Efek bersifat Ekuitas maupun Efek bersifat Utang yang tercatat di C-BEST. Selama ini transaksi REPO belum diproses secara terpisah dalam C-BEST dan dilakukan dengan memanfaatkan layanan jasa penyelesaian Transaksi di Luar Bursa (Over The Counter Transaction). Melalui fasilitas REPO yang terdapat di C-BEST, maka para pihak yang melakukan transaksi REPO akan memperoleh kemudahan dalam proses penyelesaian transaksi tersebut terkait dengan tersedianya pembuatan instruksi REPO yang telah digabungkan untuk satu rangkaian transaksi. Penyelesaian transaksi REPO dengan menggunakan modul ini dapat memberikan identifikasi yang jelas dari tujuan Pemegang Rekening melakukan penyelesaian transaksi melalui KSEI. Layanan jasa ini akan mulai diimplementasikan pada 1 Juni 2010. • Penggunaan instruksi Delivery Free Of Payment (DFOP) - Dalam rangka menertibkan pemindahbukuan Efek antar Pemegang Rekening, ditetapkan persyaratan penggunaan instruksi DFOP dimana instruksi DFOP yang disampaikan Pemegang Rekening wajib sesuai dengan underlying transaksi instruksi tersebut, yaitu penyelesaian Transaksi Bursa dan Transaksi di Luar Bursa. Pada instruksi DFOP untuk penyelesaian Transaksi Bursa, Pemegang Rekening wajib mencantumkan referensi sesuai dengan yang diterapkan oleh Bursa Efek. Sementara itu, dalam menggunakan instruksi DFOP untuk penyelesaian Transaksi di Luar Bursa, Pemegang Rekening wajib mencantumkan underlying transaction yang menjadi dasar pencantuman DFOP, antara lain: jual beli, hibah, waris, subscription dan redemption ETF, Pinjam Meminjam Efek, putusan badan peradilan, agunan Efek, distribusi hasil IPO, pemindahbukuan Efek antar Sub Rekening Efek milik nasabah yang sama. Ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Jasa Kustodian Sentral ini akan mulai diimplementasikan pada 1 Juni 2010. • Provision of Sub Securities Account for Colateral as well as Lending-Borrowing - In order to meet the development of e-CLEARS (Electronic Clearing and Guarantee System) owned by PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, Sub Securities Account owned by the Clearing Members have to have accounts with the type of Collateral as well as Lending-Borrowing. Previously in C-BEST there was only Securities Account owned by the Clearing Members who had an account type and Collateral and LendingBorrowing. But this time the Clearing Members may propose the opening of Sub Securities Account with Collateral and Lending-Borrowing to their customers if requested by the customers. This provision was put into effect on 1 February 2010. • REPO Transaction Settlement - This service is used to facilitate Repurchase Agreement (REPO) transactions in both Securities which are Equity or Debt recorded at the C-BEST. REPO transactions so far have not been processed separately in C-BEST and processed by using Over The Counter Transaction settlement. Through REPO facility in C-BEST, the parties to do REPO transaction will get easier process in the settlement process as there is the availability of making REPO instructions which have been combined for a series of transaction. REPO transaction settlement using this module can also provide a clear transaction identification of objectives of the Account Holder’s transaction through KSEI settlement. These services will begin to be implemented on 1 June 2010. • The use of Delivery Free Of Payment (DFOP) instructions - To bring book entry of Securities among Account Holders into order, it is required to use DFOP instruction where the instruction of DFOP by KSEI’s Account Holder must be in accordance with the underlying transaction, which is the settlement of Stock Exchange Transactions and Over the Counter Transactions. In DFOP instructions for Stock Exchange Transactions settlement, Account Holders must include a reference in accordance with that stipulated by the Stock Exchange. Meanwhile, in using the DFOP instructions for completing Over The Counter Transactions, Account Holders must include the underlying transaction, which is the basis of inclusion DFOP, including: sales and purchase, gift, inheritance, subscription and redemption ETF, Securities Lending-Borrowing, the decision of the judiciary, collateral Securities, the distribution of the IPO, Securities book entry among Sub Securities Account owned by the same customers. Provisions as stipulated in the Rules on Central Securities Depository Services will begin implementation on 1 June 2010. AKSes for Trust 37 Menyadari bahwa sebagai Lembaga Penyimpanan Penyelesaian yang bertanggung jawab terhadap penitipan kolektif atas Efek di pasar modal Indonesia, KSEI harus memiliki sistem terintegrasi, lengkap dan konsisten terhadap berbagai sumber data yang dikelolanya, termasuk adanya kebutuhan data untuk pemakai jasa KSEI dengan berbagai jenis dan kepentingannya.Oleh karena itu, KSEI mengembangkan aplikasi Business Intelligence pada awal Februari 2009 ini. Dengan aplikasi ini, pemakai jasa dapat dengan mudah membuat sendiri laporan atau data statistik yang dibutuhkan untuk kebutuhan publikasi, riset serta pengambilan keputusan. Diharapkan, dengan menggunakan Business Intelligence maka penyediaan informasi jangka panjang dapat dilakukan tanpa harus query langsung ke database. Selain itu, aplikasi ini diharapkan akan menghasilkan pengelolaan data yang lebih berdaya guna sehingga membantu KSEI dalam berperan serta dalam pengembangan industri pasar modal. Sementara itu, pengembangan fasilitas C-BEST Straight Through Processing Back Office Interface terus menjadi titik perhatian pengembangan KSEI. Fasilitas STP Real Time Back Office Interface ini merupakan pengembangan C-BEST yang akan menghubungkan sistem utama KSEI dengan sistem back office Pemegang Rekening secara real time. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional Pemegang Rekening. Fasilitas tersebut selain akan mendukung dalam penggunaan format standar internasional, seperti: SWIFT, XML Message dan sebagainya, juga diharapkan dapat menggantikan aktivitas semi manual yang digunakan saat ini melalui proses upload dan download file yang telah dilakukan Pemegang Rekening KSEI. Kerja Sama Internasional KSEI memiliki komitmen untuk meningkatkan peran dan kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan Penyelesaian dalam pengembangan pasar modal Indonesia dengan memberikan layanan jasa Kustodian sentral yang inovatif dan efisien sesuai dengan perkembangan pasar regional dan internasional. Oleh karenanya, di tahun 2009 KSEI berinisiatif untuk melakukan kerja sama dengan beberapa Kustodian sentral lain melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum Of Understanding) dengan Thailand Securities Depository Co., Ltd pada 23 Maret 2009, dan pada 12 November 2009 dengan Japan Securities Depository Center, Inc. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menandai hubungan kerja sama saling menguntungkan dan pertukaran informasi antara KSEI dengan Central Securities Depository di Thailand dan Jepang. 38 AKSes for Trust Realizing that as the Central Securities Depository Institution which is responsible for collective custody of Securities in Indonesian capital market, KSEI must have a system that is integrated, complete and consistent with the various sources of data it manages, including the data need for KSEI service users with various types and interests.Therefore, KSEI developed Business Intelligence application in early February 2009. With this application, customers can easily create their own reports or statistical data required for the needs of publications, research and decision-making. It is expected that by using Business Intelligence the provision of long-term information can be done without having to directly query the database. In addition, Business Intelligence application is also expected to produce data management more efficiently, so helping KSEI in participating in the development of capital market industry. Meanwhile, the development of C-BEST Straight Through Processing Back Office Interface facility continues to be the focal point of KSEI development. STP Real Time Back Office Interface facility is a C-BEST development that connects KSEI main system with back office systems of Account Holders in real time. The objective is to improve the efficiency of operational activities of the Account Holders. This facility will not only support the use of international standard formats such as SWIFT, XML Message and so on, but will also replace the semi-manual activity currently used by the upload and download files that have been conducted by the KSEI’s Account Holder. International Cooperation KSEI is committed to improving KSEI role and contribution as the Central Securities Depository Institution in the Indonesian capital market development by providing Central Securities Depository services that are innovative and efficient in accordance with the development of both the regional and international markets. Therefore, in the year 2009 KSEI initiated cooperation with some of Central Securities Depository through the signing of the Memorandum Of Understanding with the Thailand Securities Depository Co., Ltd. on 23 March 2009 and on 12 November 2009 with the Japan Securities Depository Center, Inc. The signing of this Memorandum of Understanding marked the mutually beneficial cooperation and information exchange between KSEI with the Central Securities Depository in Thailand and Japan. Sumber Daya Manusia Human Resources Sesuai dengan nilai inti KSEI yaitu Continual Development, KSEI selalu mendukung karyawannya untuk melakukan pengembangan diri yang berkelanjutan melalui coaching, counseling, peningkatan pendidikan formal maupun non-formal. In accordance with KSEI’s core values of Continual Development, KSEI always supports its employees to conduct ongoing self-development through coaching, counseling, improvement of both formal and non-formal education. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aset terbesar yang dimiliki oleh KSEI sebagai perusahaan berbasis pelayanan. Peningkatan kompetensi, efektivitas kerja dan kapabilitas SDM selalu KSEI lakukan agar dapat terus mengikuti arah perkembangan perusahaan dan perkembangan pasar modal khususnya. Selain itu, SDM sebagai ujung tombak suatu perusahaan diharapkan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai inti KSEI, yaitu: Integrity, Excellence, Continual Development dan Togetherness. SDM yang berkualitas dapat menjadi mitra terpercaya yang senantiasa memberi nilai tambah bagi pemakai jasa. Hal-hal inilah yang membuat manajemen selalu menempatkan pengembangan kualitas SDM sebagai prioritas utama. Strategi Pengembangan Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan dan kinerjanya, sejak tahun 2007 KSEI telah mempersiapkan penerapan sistem pemantauan proses kinerja karyawan secara menyeluruh melalui sistem Balance Scorecard (BSC) yang selaras dengan sistem manajemen risiko. Di tahun 2009, sistem monitoring BSC ini telah siap diimplementasikan di lingkungan kerja KSEI. Penyempurnaan sistem Penilaian Kinerja Individu yang terintegrasi antara kompetensi sebagai penilaian proses kerja dengan Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) turut menjadi fokus strategi pengembangan SDM di tahun 2009 ini. Sesuai dengan tujuan perusahaan untuk menjadi organisasi berkelas dunia, di tahun 2009 kami telah melakukan pemetaan kompetensi organisasi dengan kompetensi yang dimiliki karyawan (competency assesment) dimana pada tahap awal, diterapkan pada level Kepala Divisi, Kepala Bagian dan staf senior. Kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan jasa konsultan independen menjadi acuan untuk perencanaan dan pengembangan individu yang tertuang dalam Personal Development Plan. Dengan adanya program-program ini, diharapkan di masa mendatang karyawan KSEI memiliki kemampuan yang sejalan dengan perkembangan perusahaan dan industri pasar modal, namun juga mampu memenuhi tuntutan persaingan global. Sepanjang tahun KSEI menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas dan kapabilitas SDM. Guna menanamkan budaya corporate culture dalam diri para karyawan, di awal tahun 2009 KSEI mengadakan Internalisasi Corporate Values di Padalarang - Jawa Barat. Melalui acara yang dipandu oleh konsultan independen ini dimaksudkan agar Misi, Visi dan Nilai Inti yang sudah pernah disosialisasikan kepada karyawan dapat diaplikasikan dan menjadi panduan seluruh karyawan sehingga kualitas SDM yang dimiliki KSEI dapat menjadi lebih baik lagi dan mampu mencerminkan nilai yang terkandung dalam Nilai Inti KSEI. As a service-based company, human resources is one of the biggest assets. In order to growth along with Indonesia capital market, KSEI will always improve it’s competencies, effectiveness and capabilities. In addition, human resources as the company’s frontliner is expected to be able to uphold the core values of KSEI, which are Integrity, Excellence, Continual Development and Togetherness. Competence human resources can be a trusted partner that always delivers added values to the customers. These factors always lead the management to put the development of human resources qualities as a priority of human resources development strategy. Development Strategy In order to optimize its services and performance, since 2007 KSEI has been thoroughly preparing the implementation of a system of monitoring employee’s performance process through Balance Scorecard (BSC) system which is in line with risk management system. In 2009, this BSC monitoring system was ready to be implemented in the KSEI work environment. Improvement of Individual Performance Appraisal system which was integrated between the competencies as the assessment of working process with Key Performance Indicators was a focus of human resources development strategy in the year 2009 as well. In accordance with the objectives of the company to become a world-class organization, in the year 2009 we mapped the organizational competencies with employees competency assessment. Which at this early stage, it was applied on Head of Division, Head of Department and senior staff level. The activity (which is held by independent consultant) was referred in planning and developing individuals as stated in the Personal Development Plan. With these programs, it is expected that KSEI employees will have the ability in line with the growth of the company and the capital market industries, and will also be able to meet the demands of global competition in the future. Throughout the year KSEI organized various events which is aiming to develop qualities and capabilities of human resources. To implement a corporate culture within the employees, in early 2009 KSEI held Corporate Values Internalization in Padalarang West Java. Through the event hosted by an independent consultant, this event was intended for employees to implement Mission, Vision and Core Values that had been socialized to employees and become a guide for all employees. Thus, the quality of human resources can be better and able to reflect the values contained in the KSEI Core Values. AKSes for Trust 41 Sesuai dengan salah satu nilai inti yang dimiliki, yaitu Continual Development, KSEI selalu mendukung karyawannya untuk melakukan pengembangan diri yang berkelanjutan. Peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui coaching, counseling, peningkatan pendidikan formal maupun non-formal. Pada tahun 2009 ini KSEI memberikan program bantuan pendidikan untuk jalur pendidikan formal maupun non-formal. Untuk pendidikan formal, pada tahun 2009 KSEI memberikan beasiswa 8 (delapan) karyawan untuk melanjutkan studi ke jenjang Strata-2 dan 7 (tujuh) karyawan untuk pendidikan Strata-1. Program untuk jalur non formal, salah satunya dilakukan melalui program sertifikasi. Saat ini terdapat 11 (sebelas) karyawan KSEI yang mempunyai sertifikasi di bidang pasar modal, misalnya Wakil Perantara Pedagang Efek, Wakil Penjamin Emisi Efek dan Wakil Manajer Investasi. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi karyawan, baik yang berada pada divisi inti maupun divisi pendukung selalu mendapatkan perhatian dari pihak manajemen. Tahun 2009, para karyawan telah mendapat kesempatan mengikuti berbagai pelatihan. Hal ini penting, mengingat seluruh divisi di KSEI merupakan satu kesatuan utuh yang tak dapat dipisah-pisahkan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Untuk mendukung kegiatan operasional layanan jasa, sepanjang tahun 2009 KSEI menyelenggarakan beberapa in house training yang diikuti karyawan KSEI. Selain itu, pelatihan dan seminar baik di dalam negeri maupun luar negeri yang mencakup topik-topik seperti pasar modal, keuangan, akuntansi, teknologi informasi dan lainnya juga diikuti oleh karyawan KSEI. Diantaranya adalah melakukan sharing best practice untuk menambah ilmu dan pengetahuan ke Kustodian sentral seperti India, pertukaran informasi sesama lembaga sejenis dan kerja sama dengan Central Securities Depository yang diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Thailand Securities Depository Co., Ltd pada 23 Maret 2009 dan pada 12 November 2009 dengan Japan Securities Depository Center, Inc. Penilaian Kinerja Karyawan Prestasi karyawan mendapatkan penilaian secara rutin setiap tahunnya. Sejak 2004 KSEI menerapkan penilaian kinerja karyawan pada level Kepala Divisi dan Kepala Bagian dengan metode penilaian 360º (penilaian dilakukan oleh atasan, bawahan dan rekan kerja), yang pelaksanaannya didukung oleh sistem otomasi penilaian kinerja. Sementara itu untuk level staf senior, mulai tahun 2008 diterapkan metode penilaian kinerja 180º (penilaian dilakukan oleh atasan dan rekan kerja). Dengan menerapkan strategi penilaian ini diharapkan dapat mengurangi unsur subyektivitas dan meningkatkan obyektivitas penilaian kinerja karyawan. 42 AKSes for Trust In accordance with core value, Continual Development, KSEI always supports its employees to conduct ongoing self-development. In order to develop competencies which is done through coaching, counseling, improvement of both formal and nonformal education. In 2009 KSEI provided scholarship for 8 (eight) employees in master degree and 7 (seven) employees in bachelor degree. For non-formal education, KSEI provided training for professional capital market certification program. Currently there are 11 (eleven) employees who have certification in capital market area, such as Securities Broker-Dealer, Underwriter and Investment Manager. Training and Development In 2009, KSEI put more emphasis in developing employee competencies’ through various training. Developing competencies is needed for employee from core and supporting Divisions. This is important, since all divisions in KSEI is integrated to achieve corporate goals. To support the operational of services, throughout the year 2009 KSEI held several in-house trainings. In addition, both domestic and overseas trainings and seminars that cover various topics include capital market, finance, accounting, information technology and many others were also attended. Among them were held to conduct best practice sharing to increase knowledge through other Central Securities Depositories such as India. The exchange of information and cooperation with the Central Securities Depository was initially started with the signing of the Memorandum Of Understanding with the Thailand Securities Depository Co., Ltd. on 23 March 2009 and with Japan Securities Depository Center on 12 November 2009, Inc. Employee’s Performance Appraisal Employee performance is assessed regularly every year. Since 2004 KSEI has been used 360º performance appraisal method (assessed by supervisors, subordinates and peers) on Head of Division and Head of Department, which implemented electronically. Meanwhile, at senior staff level, we adopted 180º performance appraisal method (assessed by supervisors and peers) in 2008. By applying this assessment strategy, it is expected that the element of subjectivity can be reduced while objectivity can be improved. Profil Karyawan Jumlah karyawan KSEI pada akhir 2009 mencapai 84 (delapan puluh empat) orang. Dengan jumlah karyawan serta tuntutan perkembangan pasar modal yang pesat, KSEI mendorong karyawannya untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang tinggi melalui berbagai usaha peningkatan kompetensi. Peningkatan kompetensi yang dimiliki oleh karyawan, baik itu melalui pendidikan formal maupun pendidikan non-formal merupakan hal yang mutlak. Hal ini sangatlah penting dalam pencapaian tujuan KSEI, baik jangka pendek maupun jangka panjang Profile of Employee The number of KSEI employees at the end of 2009 was 84 (eighty four) people. With the number of employees and the rapidly growing demands of capital market development, KSEI encouraged its employees to gain knowledge and insight through a variety of high competence improvement efforts. Increasing employee competencies, either through formal and non-formal education is a mandatory. It is important to achieve short-term and long-term of KSEI’s objectives. 2008 Tingkat Pendidikan Education Level S-2 Master S-1 Bachelor Perempuan Female Laki-laki Male 2009 Jumlah Total Perempuan Female Laki-laki Male Jumlah Total 0 6 6 1 8 9 18 31 49 16 32 48 D-3 Diploma 3 8 2 10 8 1 9 SMA High School 3 14 17 3 13 16 SMP Junior High School Jumlah Total 0 2 2 0 2 2 29 55 84 28 56 84 Tabel - Komposisi Karyawan KSEI Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Table - Composition of Employee Based on Education Level and Gender AKSes for Trust 43 Jasa Konsultan Dalam rangka peningkatan dan pengembangan sistem SDM yang merupakan tanggung jawab KSEI untuk menopang kinerja karyawan dalam mencapai Misi dan Visi perusahaan, maka KSEI juga bekerjasama dengan konsultan independen, yang meliputi konsultan bagi pengembangan BSC, pengembangan evaluasi jabatan dan sistem penggajian serta kompetensi SDM KSEI. Rencana Ke Depan Prioritas KSEI saat ini adalah penyempurnaan terhadap strategi dan kebijakan SDM yang berlaku,dengan berpedoman pada arah pencapaian Misi, Visi perusahaan dan penerapan nilai inti yang menjadi budaya perusahaan. Perusahaan sangat memahami, pengelolaan SDM yang baik merupakan investasi yang sangat bernilai guna mendukung pencapaian tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Setiap karyawan KSEI dianugerahi beragam potensi dan kemampuan yang unik dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan KSEI sebagai salah satu anggota keluarga besar pasar modal Indonesia. Diharapkan, kontribusi KSEI bagi dunia pasar modal Indonesia di masa mendatang semakin meningkatkan kinerja KSEI dan mampu bersaing hingga tingkat regional dan internasional. 44 AKSes for Trust Consultant Services It is KSEI’s responsibility to support the employees’ performance in order to achieve its Mission and Vision. KSEI also cooperates with independent consultants, which includes consultant for BSC development, job evaluation, payroll systems, and human resources competencies. Future Plan KSEI’s current priority is to improve human resources strategies and policies, inline with the directions to achieve company’s Mission, Vision and the application of its core values. KSEI realized that good human resources management is a valuable investment to support the achievement of company’s short-term and long-term objectives. Each KSEI employee is blessed with various potential and unique capabilities in contributing to the growth and development of KSEI as one of the members of Indonesian capital market. It is expected that KSEI contribution to the Indonesian capital market in the future will improve KSEI performance further and that KSEI can compete in the regional and international levels. Kepuasan Pemakai Jasa Customer Satisfaction KSEI menyelenggarakan Customer Survey setiap tahun dengan tujuan mengukur kepuasan para pemakai jasanya dan menilai seberapa jauh tingkat pelayanan KSEI sehingga dapat menjadi dasar pengembangan layanan KSEI di masa mendatang. KSEI’s Customer Survey has been conducted annually in order to measure the satisfaction of its customers and to assesses how far was the level of service provided by KSEI, so that it can be used as the basis of KSEI service development in the coming years. Di tengah krisis kepercayaan investor terhadap industri pasar modal Indonesia akibat banyaknya kasus penyalahgunaan portofolio investor yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, KSEI tetap berkomitmen untuk selalu memberikan layanan jasa terbaik bagi pemakai jasanya. Oleh karena itu, KSEI senantiasa melakukan berbagai perbaikan dan penyempurnaan kualitas layanan jasa untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasanya. Sejak tahun 2003 KSEI menyelenggarakan Customer Survey setiap tahun dengan tujuan untuk mengukur kepuasan para pemakai jasanya. Customer Survey juga menilai seberapa jauh tingkat pelayanan yang telah dilakukan KSEI kepada pemakai jasa sehingga dapat menjadi dasar pengembangan layanan KSEI di tahun mendatang. Pengukuran kepuasan pemakai jasa dinilai dari 5 (lima) aspek, yaitu: Pelayanan Pelanggan; Jasa Informasi dan Komunikasi; Teknologi; Proses Transaksi; serta Pengembangan Bisnis dan Sistem. Kegiatan ini sekaligus merupakan pemenuhan salah satu persyaratan ISO 9001:2000, yakni Fokus Kepada Pelanggan. Customer Survey 2009 diselenggarakan selama bulan Juli - Oktober 2009 dengan menggunakan jasa konsultan independen yang berperan sebagai pengolah data hasil kuesioner dan juga sebagai fasilitator dalam kegiatan kunjungan serta Focus Group Discussion. Customer Survey dilakukan kepada 4 (empat) kelompok pemakai jasa KSEI, yang meliputi: Pemegang Rekening, Emiten, Biro Administrasi Efek (BAE) dan Manajer Investasi. Metode pelaksanaan Customer Survey dilakukan dalam 3 (tiga) bentuk kegiatan, yang meliputi: 1. Penyampaian kuesioner kepada 4 (empat) kelompok pemakai jasa, yaitu: Perusahaan Efek dan Bank Kustodian, Emiten, BAE dan Manajer Investasi, dilakukan selama periode 29 Juli 11 September 2009. 2. Kunjungan ke beberapa pemakai jasa untuk mendapatkan masukan, komentar atau usulan pengembangan secara jelas dan lebih mendalam. Kunjungan ini dilaksanakan selama periode 12 - 28 Agustus 2009. 3. Focus Group Discussion berupa pertemuan dan diskusi dengan beberapa wakil pemakai jasa guna membahas hasil kuesioner dan kunjungan untuk menentukan Action Plan 2009 - 2010 guna meningkatkan layanan KSEI, dilakukan selama periode 21 - 22 Oktober 2009. Jumlah kuesioner yang masuk dinilai sudah cukup mewakili keseluruhan pemakai jasa KSEI. Dari kuesioner yang masuk diperoleh Customer Satisfaction Index (CSI) atau Indeks Kepuasan sebesar 76,66% yang menunjukkan bahwa pemakai jasa KSEI telah puas dengan layanan yang diberikan oleh KSEI. Nilai ini lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Indeks Kepuasan untuk lembaga/institusi keuangan di Singapura (67,00%) dan Amerika Serikat (76,00%) yang digunakan sebagai benchmark. In the middle of the crisis of confidence in Indonesian capital market industry due to many cases of misuse of investors’ portfolio conducted by the irresponsible parties, KSEI remains committed to always providing the best services for its customers. Therefore, KSEI constantly performs various repair and improvement of service quality to enhance customer satisfaction. Since 2003 KSEI’s Customer Survey has been conducted annually in order to measure the satisfaction of its customers. Customer Survey also assesses how far was the level of service provided by KSEI to its customers, so that its can be used as the basis of KSEI service development in the coming years. The measurement of customer satisfaction was assessed using 5 (five) aspects, i.e.: Customer Service; Information and Communication Services; Technology; Transaction Process; and Business and Systems Development. This activity was also the commitment to comply with requirement of ISO 9001:2000, i.e. Customer Focus. Customer Survey 2009 held in July to October 2009 utilized the service of independent consultant who processed the data processing from questionnaires and facilitated the visit and Focus Group Discussion activities. The Customer Survey was carried out to 4 (four) KSEI’s groups of customers, which covered Account Holder, Issuer, Registrar and Investment Manager. Customer Survey method was conducted in 3 (three) types of activities, which included: 1. Distribution of questionnaires to 4 (four) groups of customers i.e: Securities Company and Custodian Bank, Issuer, Registrar and Investment Manager, was conducted during the period of 29 July 11 September 2009. 2. Visits to some customers to obtain feedback, comments or suggestions of development clearly and more intensely, were conducted during the period of 12 - 28 August 2009. 3. Focus Group Discussion in forms of meetings and discussions with some customer representatives to discuss the results of questionnaires and visits to develop the 2009 - 2010 Action Plan, which was conducted during the period of 21 - 22 October 2009. The number of questionnaires collected was sufficient to represent the overall KSEI’s customers. From the questionnaires collected, Customer Satisfaction Index (CSI) or the Satisfaction Index of 76.66% was obtained, which shows that KSEI’s customers were satisfied with the services provided by KSEI. This Satisfaction Index score was significantly higher when compared to the financial institution/institutions in Singapore (67.00%), and the United States of America (76.00%), that were used as a benchmark. Namun demikian, Indeks Kepuasan tahun 2009 ini menunjukkan sedikit penurunan jika dibandingkan dengan Indeks Kepuasan tahun 2008 (77,34%), serta mengalami peningkatan bila dibandingkan Indeks Kepuasan tahun 2007 (75,95%). Kegiatan Customer Survey ini juga menghasilkan Action Plan 2009 - 2010, antara lain meliputi kegiatankegiatan berikut: • Peningkatan penguasaan personal terhadap aspek teknis dan teknik komunikasi pelayanan. • Peningkatan kecepatan informasi apabila terdapat gangguan teknis. • Penyempurnaan fungsi Customer Service dan perannya dalam mempercepat pelayanan. • Penambahan informasi di website, khususnya fasilitas Emiten Area agar dilengkapi dengan informasi volume transaksi. • Peningkatan performa sistem C-BEST serta konektivitas jaringan C-BEST, baik kapasitas maupun proses. • Penyelenggaraan pelatihan terkait Management Information System, bagaimana cara mengambil data, tips dan lainnya. Seluruh masukan serta saran yang diperoleh selama kegiatan Customer Survey tersebut akan menjadi dasar perbaikan, peningkatan dan pengembangan layanan jasa KSEI serta menjadi Action Plan tahun 2009 - 2010. Dengan penyediaan sistem, kemudahan akses penggunaannya serta keterbukaan informasi yang kami berikan, diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada investor sehingga dapat meningkatkan rasa percaya pemakai jasa terhadap kinerja KSEI. Diharapkan, di masa mendatang KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia semakin memberikan layanan terbaik bagi pemakai jasanya. Jenis Pemakai Jasa Types of Customer However, this Satisfaction Index in 2009 decreased compared to the Satisfaction Index in 2008 (77.34%) and has shown an increase compared to the Satisfaction Index in 2007 (75.95%). This Customer Survey activity also resulted the 2009 2010 Action Plan, which among other things, has covered the following activities: • Improve personal mastery of technical and service communication techniques. • Improve the speed of information should technical problems be occured. • Improve of Customer Service’s functions and roles in accelerating services. • Add information on the website, particularly Emiten Area facility to be equipped with transaction volume information. • Improve the performance of C-BEST system and network connectivity of C-BEST, both the capacity and processes. • Provide relevant training related to Management Information System how to download data, tips and others. All inputs and suggestions obtained during the Customer Survey activities will be the basis of KSEI’s service improvement and development and will be developed into the 2009 - 2010 Action Plan. By providing a system, its accessibility and transparency of the information we disclose, it is expected to provide a sense of security and comfort to the investors so as to increase the customers’ confidence toward KSEI’s performance. We expect that in the future KSEI as the Central Securities Depository Institution in Indonesian capital market will provide the best services for its customers. Kuesioner Masuk Returning Questionnaire Pemegang Rekening (AB & BK) Account Holder (AB & BK) 106 Emiten Issuer 196 BAE Registrar 10 Manajer Investasi Investment Manager 36 Tabel - Data Statistik Distribusi dan Pengembalian Kuesioner Table - Statistic of Distribution and Returning Questionnaire Data AKSes for Trust 47 Indeks Kepuasan Pemakai Jasa Satisfaction Index of Service Users 80.00% 75.00% 70.00% 65.00% 60.00% 55.00% 50.00% ACSI : American Customer Index CSISG : Customer Satisfaction Index Singapore Indeks Kepuasan Per Jenis Pemakai Jasa Satisfaction Index by Type of Service Users 80.00% 75.00% 70.00% 65.00% 60.00% 55.00% 50.00% Level Kepuasan 25% - 43,75% > 43,75% - 62,50% > 62,50% - 81,25% > 81,25% - 100% 48 AKSes for Trust : Sangat tidak puas : Tidak Puas : Puas : Sangat Puas Satified Level 25% - 43,75% > 43.75% - 62.50% > 62.50% - 81.25% > 81.25% - 100% : Very Unsatisfied : Unsatisfied : Satisfied : Very Satisfied AKSes for Trust 49 Pengembangan Pasar Modal dan Kegiatan Sosial Capital Market Development and Social Activities Sebagai salah satu Self Regulatory Organization di pasar modal Indonesia, KSEI berperan aktif dalam menunjang pengembangan pasar modal melalui berbagai sosialisasi dan edukasi bagi para pelaku pasar modal dan masyarakat luas. As one of the Self Regulatory Organizations in the Indonesian capital market, KSEI actively supports the development of the capital market through various socialization and education programs for capital market participants and public. Pengembangan Pasar Modal KSEI memiliki komitmen untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pengetahuan demi memajukan perekonomian Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia. Dalam kerangka peran KSEI sebagai salah satu Self Regulatory Organization di industri pasar modal Indonesia, KSEI berperan aktif dalam menunjang kegiatan pengembangan industri pasar modal melalui pelaksanaan berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi bagi para pelaku pasar modal dan masyarakat luas, baik yang dilakukan secara independen maupun bekerjasama dengan SRO lainnya. Pada 25 Februari 2009, bersama-sama dengan PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Danareksa (Persero), KSEI kembali membuka penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal untuk ke-4 (empat) kalinya. Kegiatan yang bertempat di Jakarta ini memiliki 3 (tiga) program kelas, yaitu: Kelas Basic untuk peserta yang masih awam tentang investasi di pasar modal, Kelas Intermediate untuk peserta yang telah mengikuti kelas Basic dan tertarik untuk mendalami transaksi Efek dan analisanya secara lebih lanjut dan Kelas Advance untuk peserta yang telah menjadi investor dan ingin mendalami tentang investasi di Pasar Modal. Penyelenggaraannya dibagi dalam per gelombang, yakni: Kelas Basic (10 gelombang), Kelas Intermediate (10 gelombang) dan Kelas Advance (3 gelombang), dimana setiap gelombang dilakukan 4 (empat) kali pertemuan setiap hari Rabu. Total jumlah peserta Sekolah Pasar Modal selama tahun 2009 sebesar 3.071 peserta. Kegiatan rutin lain yang diselenggarakan dalam rangka sosialisasi dan edukasi pasar modal adalah dengan menerima kunjungan mahasiswa dari berbagai lembaga dan institusi pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan bersama dengan SRO lainnya dengan memberikan pemaparan tentang pasar modal Indonesia secara umum, termasuk mekanisme, fungsi serta berbagai layanan jasa yang tersedia di pasar modal Indonesia. Capital Market Development KSEI is committed to improving access to education and knowledge to promote Indonesia’s economy and to improve the welfare of all Indonesian people. Within the framework of KSEI role as one of the Self Regulatory Organizations in the Indonesian capital market industry, KSEI actively supports the activities of developing the capital market industry through the implementation of various information dissemination and education for capital market participants and the public, both conducted independently or in cooperation with other SROs. On 25 February 2009, together with PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia and PT Danareksa (Persero), KSEI held the fourth Sekolah Pasar Modal (Capital Market School). Taking place in Jakarta, this activity comprised of 3 (three) classes program, i.e.: Basic Class for participants who has just started to get acquainted with investing in the capital market, Intermediate Class for those who have become investors already attendees of the Basic Class and are interested to deepen their understanding on Securities transaction and it analysis, and Advance Class for those who have become an investor and would like to have in-depth knowledge on investment in capital market. The implementation has been devided into waves, as follows: Basic Class (10 waves), Intermediate Class (10 waves) and Advanced Class (3 waves), which its waves is carried out into 4 (four) times session, every Wednesday. During the year 2009 program, the participants of this Capital Market School reached 3,071 participants. Other routine activity has been conducted in order to promote social market socialization and education program by receiving institution and college students’ visits request. This activity was carried out with other SROs by giving explanation about Indonesian capital market in general, including the mechanism, function and various services provided in Indonesian capital market. AKSes for Trust 51 Di tahun 2009, KSEI juga menyelenggarakan kegiatan sosialisasi untuk layanan jasa yang baru kepada Pemegang Rekening yaitu Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Kegiatan sosialisasi dari fasillitas yang semula bernama Fasilitas Investor Area ini dilakukan dalam 2 (dua) kegiatan, yaitu: tanggal 9 Februari 2009 di Financial Club - Graha Niaga, Jakarta dan 19 Maret 2009 di Hotel Mulia Jakarta. Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan agar Pemegang Rekening memahami layanan jasa perlindungan dan transparansi informasi atas portofolio investasi yang disediakan oleh KSEI kepada para investor yang menjadi nasabahnya. Tidak terbatas kepada Pemegang Rekening, KSEI turut menyelenggarakan kegiatan sosialisasi tentang Fasilitas AKSes kepada masyarakat luas melalui berbagai kegiatan seperti: seminar, workshop, pameran dan publikasi melalui media massa. Pada tahun mendatang, KSEI bersama SRO serta dukungan Bapepam-LK akan menjalankan program sosialisasi Fasilitas AKSes kepada masyarakat, khususnya investor, melalui rangkaian kegiatan sosialisasi yang terencana, berkesinambungan dan terpadu dengan dukungan strategi komunikasi yang efektif dan tepat sasaran agar tercipta self urgency untuk investor menggunakan haknya atas Fasilitas AKSes. Diharapkan, kedepannya jumlah investor yang menggunakan Fasilitas AKSes akan terus bertambah. Dalam rangka mewujudkan apresiasi KSEI terhadap Emiten yang sudah mencatatkan Efeknya, KSEI mengadakan program sosialisasi berbentuk seminar dengan topik “Dampak Krisis Global dan Peraturan Perpajakan Baru Terkait Perusahaan Terdaftar” di Jakarta, tanggal 29 April 2009. Seminar ini dihadiri lebih dari 350 peserta yang merupakan perwakilan dari Emiten. Selain itu, KSEI mengadakan Shareholders Seminar 2009 pada tanggal 6 - 9 Agustus 2009 di Nusa Dua - Bali dengan topik ”Securities Lending and Borrowing”. Seminar ini diselenggarakan melalui kerja sama dengan Deutsche Bank A.G Indonesia yang menghadirkan nara sumber dari Deutsche Bank A.G, Singapore, Taiwan Stock Exchange dan Korea Securities Depository. 52 AKSes for Trust In the year 2009, KSEI also organized socialization activities program of new services, namely AKSes Facility (Securities Ownership Reference). This socialization program which previously named Investor Area Facility was conducted 2 (two) times, on 9 February 2009 at the Financial Club - Graha Niaga, Jakarta and 19 March 2009 at Hotel Mulia - Jakarta. The implementation of this activity aimed at ensuring the Account Holders understand the protective and information transparency services on the investment portfolio provided by KSEI to investors who become its clients. Not limited to the Account Holders, KSEI conducted the socialization program of AKSes Facility to the public through various activities such as: seminars, workshops, exhibitions and publications through mass media. In the coming years, KSEI with SROs and with the support from Bapepam-LK will run the socialization program of AKSes Facility to the public, especially investors, through a series of socialization activities which are well planned, sustainable and integrated with the support from an effective and targeted communication strategy in order to create self urgency investors to use their rights of AKSes Facility, so the number of investors who use AKSes Facility will continue to be increased. In order to realize the KSEI appreciation to the Issuers who already registered their Securities, KSEI held a socialization program in a form of a seminar with the topic of “Global Crisis Impacts and the New Tax Regulations for Listed Companies“ in Jakarta, on 29 April 2009. This seminar was attended by more than 350 participants as representatives of the Issuers. In addition, on 6 - 9 August 2009, KSEI performed Shareholders Seminar 2009. Taken place in Nusa Dua Bali and this seminar was talking about “Securities Lending and Borrowing”. It was organized through cooperation with Deutsche Bank A.G that presenting a source from Deutsche Bank A.G, Singapore, Taiwan Stock Exchange and Korea Securities Depository. Sebagai bentuk perwujudan partisipasi dan aktualisasi SRO dan Bapepam-LK dalam upaya mengembangkan pasar modal di Indonesia, pada 17 Juni 2009 telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja sama Pendirian “Indonesian Capital Market Education Center” (ICMEC) oleh BEI, KPEI, KSEI dengan Universitas Indonesia. Kerja sama yang dilakukan melalui Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia ini diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang andal di bidang pasar modal. Sebagai bagian dari keluarga pasar modal dunia, KSEI juga berpartisipasi pada beberapa kegiatan yang bertujuan untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan meningkatkan kerja sama antara KSEI dan negara-negara anggota lainnya. Beberapa kegiatan yang dihadiri KSEI, antara lain: The 10th Conference of Central Securities Depositories di Hungaria pada tanggal 20 - 22 Mei 2009, The 11th Asia Pacific Central Securities Depository Group Cross Training Seminar di Bangladesh pada tanggal 2 - 4 Juli 2009 dan The 13th General Meeting of Asia Pacific Central Securities Depository Group di Vietnam pada tanggal 7 - 9 Oktober 2009. Partisipasi KSEI bersama SRO dan Bapepam-LK pada kegiatan internasional dilakukan antara lain dengan menyelenggarakan pameran pada The 42nd Annual Meeting of Governers Asian Development Bank (ADB) tanggal 2 - 5 Mei 2009 di Bali. Kegiatan pameran ini merupakan bagian dari rangkaian acara sidang serta seminar tahunan yang diikuti oleh sekitar 5.000 anggota delegasi dari 67 negara yang merupakan pemegang saham ADB. Dalam pameran ini, pengunjung diperkenalkan mengenai transaksi di pasar modal Indonesia termasuk produk serta fasilitas yang tersedia serta berbagai sarana pendukung lainnya. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kepercayaan pemodal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. As the actualization of SRO and Bapepam-LK participation in developing capital market in Indonesia, on 17 June 2009 an agreement namely Agreement of Cooperation to Establish “Indonesian Capital Market Education Center” (ICMEC) was signed by BEI, KPEI and KSEI with Universitas Indonesia. This cooperation carried out through the Perhimpunan Pendidikan Pasar Modal Indonesia is expected to generate reliable human resources in capital market area. As part of a global capital market, KSEI also participated in several events in order to facilitate information exchange and improve cooperation between KSEI and other countries. Some events attended by KSEI, as follows: The 10th Conference of Central Securities Depositories in Hungaria on 20 - 22 May 2009, The 11th Asia Pacific Central Securities Depository Group Cross Training Seminar in Bangladesh on 2 - 4 July 2009 and The 13th General Meeting of Asia Pacific Central Securities Depository Group in Vietnam on 7 - 9 October 2009. KSEI’s participation in international events was carried out with SROs and Bapepam-LK by conducting, i.e.: an exhibition at The 42nd Annual Meeting of Governers Asian Development Bank (ADB) on 2 - 5 May 2009 in Bali. This exhibition event was a part of assembly and annual seminar series participated by almost 5,000, delegation members from 67 countries which is ADB shareholders. The exhibitions enabled the visitors to be introduced about the Securities transaction in Indonesian capital market, including the products provided facilities and other supported facilities. It was expected, this event improve the investor’s trust in investing in Indonesian capital market. AKSes for Trust 53 Di penghujung tahun 2009, KSEI bekerja sama dengan Bapepam-LK dan segenap SRO menyelenggarakan Investor Summit dan Capital Expo 2009 di Jakarta pada tanggal 2 - 3 Desember 2009. Acara ini bertema “Strategi Investasi di Pasar Modal Indonesia 2010”, dimana salah satu tujuannya adalah mendorong masyarakat untuk menjadikan investasi di pasar modal sebagai salah satu bentuk portofolio dalam berinvestasi. Acara ini juga merupakan program edukasi dan promosi pasar modal untuk meningkatkan rasa optimisme investor dan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Untuk mempererat hubungan dan kerja sama KSEI dengan para pemakai jasa, maka pada tanggal 3 - 5 Juli 2009, KSEI menyelenggarakan kegiatan Team Building Pemakai Jasa 2009 di Bandung. Acara ini diikuti oleh 350 peserta yang berasal dari perwakilan Perusahaan Efek, Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek, Bank Pembayaran, BEI dan KPEI. Selain itu, untuk menciptakan kerja sama yang baik dengan Bank Pembayaran KSEI, diadakan kegiatan Team Building di Manado. Kegiatan yang dilaksanakan pada 4 - 6 Desember 2009 diikuti oleh perwakilan dari 4 (empat) Bank Pembayaran. 54 AKSes for Trust At the end of 2009, KSEI worked together with Bapepam-LK and all SRO organized Investor Summit and Expo 2009 in Jakarta on 2 -3 December 2009. The event was themed “Investment Strategy in the Indonesian Capital Market 2010”. One of the goals of this event was to encourage people to make investments in capital market as one form of portfolio in investment. In addition, this event was also an educational program and a promotion of capital market so as to enhance a sense of optimism in the investors and public to invest in the Indonesian capital market. To strengthen the relationship and cooperation between KSEI and its customers, on 3 - 5 July 2009 KSEI conducted an activity namely Team Building 2009 for Customers in Bandung. The event was attended by 350 participants coming from representatives of Securities Companies, Custodian Banks, Registrars, Payment Banks, BEI and KPEI. In addition, to create a good cooperation with KSEI Payment Banks, we held Team Building activity in Manado. It was carried out on 4 - 6 December 2009 and attended by representatives from the 4 (four) Payment Banks. Kegiatan Sosial Sebagai perusahaan, KSEI menyadari keberadaannya sebagai bagian dari masyarakat dan lingkungan dalam menjalankan usahanya. KSEI percaya bahwa komitmen dan tanggung jawab serta kepekaan sosial terhadap lingkungan akan memperkuat struktur sosial masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam mencapai Misi dan Visinya. Komitmen KSEI telah menyatu dengan budaya organisasi, sehingga perencanaan bisnis perusahaan setiap tahun selalu melibatkan pengembangan perencanaan program sosial serta pengalokasian dananya. Selama tahun 2009, KSEI bersama-sama dengan SRO lain telah menyelenggarakan kegiatan rutin untuk membantu sesama, antara lain: khitanan massal bagi anak dhuafa, donor darah, bantuan untuk pembangunan masjid dan bantuan pendidikan. Pada tanggal 31 Oktober 2009, KSEI menyelenggarakan kegiatan aksi sosial berupa pemberian bantuan perlengkapan serta bahan pokok kepada 2 (dua) panti asuhan di Solo, yaitu Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah - Cabang Kota Barat dan Panti Asuhan Karuna Surakarta. Terjadinya bencana gempa bumi di Indonesia pada tahun 2009 yang mengakibatkan banyaknya korban, tidak luput dari perhatian KSEI, dengan ikut mengirimkan bantuan dana kepada korban gempa di Sumatera Barat dan pembangunan rumah-rumah penduduk yang terkena gempa di Kuningan - Jawa Barat. Bertepatan dengan momentum perayaan 32 tahun Pasar Modal Indonesia, KSEI bersama SRO serta insan pasar modal lainnya menyelenggarakan rangkaian kegiatan berupa bantuan pembuatan sarana air bersih dan kamar mandi umum di Desa Cirukem, Kuningan - Jawa Barat dan di Kampung Muara, Teluk Naga - Tangerang. Selain itu, juga dilakukan pembangunan Taman Bacaan di Bojonegoro - Jawa Timur. Program-program tersebut merupakan wujud serta bentuk komitmen dan inisiatif tanggung jawab sosial dan lingkungan demi terciptanya masyarakat yang sehat dan berkualitas. Social Activities As a company, KSEI is aware of its presence as part of the community and the environment in conducts its business. KSEI believes that the commitment, responsibility and social sensitivity to the environment will strengthen the social structure of the society, which will ultimately improve the company’s ability to achieve its mission and vision. KSEI commitment has merged with its organizational culture, so every year the company’s business plan always involves the development of social program planning target and allocation of budget. During the year 2009, KSEI together with other SROs conducted regular activities to help others, among these are: mass circumcision of children from underprivileged families, blood donors, contribution to construct mosques and educational assistance. On 31 October 2009, KSEI conducted social activities in the form of providing supplies and equipment for 2 (two) orphanages in Solo; Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah - Cabang Kota Barat and Panti Asuhan Karuna Surakarta. Earthquakes happening in Indonesia in 2009 with so many victims did not escape the attention of KSEI; we donated funds to the victims in West Sumatera and also to help the construction of houses affected by the earthquake in Kuningan - West Java. Coincided with the momentum of 32 years of Indonesian capital market, KSEI with SROs and other capital market people held a series of activities in the form of accommodating clean water supply and public bathrooms in Desa Cirukem, Kuningan West Java and in Kampung Muara, Teluk Naga Tangerang. In addition, we also supported the development Taman Bacaan (small library) in Bojonegoro - East Java. These programs were held as our commitment and our social responsibility initiatives to the environment for the creation of healthy and qualified communities. AKSes for Trust 55 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Prinsip-prinsip yang merupakan inti dari Tata Kelola Perusahaan telah menyatu dengan budaya perusahaan dan terinternalisasi dalam diri kami. The principles which are the core of Good Corporate Governance are consolidaled with company’s culture and internalized in ourselves. 56 AKSes for Trust Access for Trust 57 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance KSEI senantiasa berkomitmen dalam menerapkan pengelolaan risiko yang berguna untuk pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. KSEI is ever commited to implement the beneficial of risk management to achieve the company’s goals and objectives. Prinsip Dasar Sebagai Self Regulatory Organization (SRO) yang memfasilitasi industri pasar modal, KSEI menjunjung tinggi 2 (dua) prinsip utama, yaitu: Kepercayaan dan Independensi. Prinsip kepercayaan menjadikan KSEI untuk menjalankan amanah yang baik di dalam memegang kepercayaan yang diberikan oleh segenap pelaku pasar modal Indonesia. Sementara itu, prinsip independensi merupakan simbolisasi KSEI sebagai fasilitator atas aktivitas penyelesaian transaksi di bursa maupun di luar bursa. Di dalam menjalankan prinsip kepercayaan dan independensi tersebut, adalah penting bagi KSEI untuk selalu menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam menjalankan operasional perusahaan. Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang mencakup transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian dan kewajaran serta kesetaraan telah menjadi bagian dari budaya perusahaan dan terinternalisasi dalam diri manajemen dan karyawan. Prinsip-prinsip tersebut selalu tercermin dalam setiap langkah pengambilan keputusan yang merupakan syarat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Komitmen untuk mempertahankan standar Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah hal mutlak bagi KSEI untuk melindungi dan memberikan manfaat bagi kepentingan para stakeholders. Terkait dengan hal tersebut, dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, KSEI selalu menjunjung tinggi etika bisnis dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik menuju standar tertinggi, dengan berlandaskan nilai-nilai inti yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu: Integrity, Excellence, Continual Development dan Togetherness. Sementara itu pengelolaan risiko dilakukan dengan suatu pendekatan komprehensif yang dikenal dengan istilah Enterprise Risk Management (ERM). Hal ini dilakukan agar pengelolaan risiko dapat lebih terintegrasi dan komprehensif. Pengelolaan risiko ERM mulai diterapkan KSEI sejak awal tahun 2008 dan merupakan suatu sistem yang mampu mengelola tingkat risiko dari setiap proses kegiatan perusahaan. ERM dikembangkan untuk meminimalisir besarnya risiko yang timbul (impact) dan kemungkinan terjadinya risiko (likelihood). ERM merupakan sebuah pendekatan yang komprehensif untuk mengelola risiko-risiko perusahaan secara menyeluruh, meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengelola ketidakpastian, meminimalisir ancaman dan memaksimalkan peluang. Tingkat risiko tersebut secara umum dibagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu: strategic risk, compliance risk, financial risk dan operating risk. Dalam ERM, keempat jenis risiko tersebut dipadukan dengan komponen risiko yang terdapat pada Public Central Securities Depository Rating dari Thomas Murray yang meliputi asset commitment risk, asset servicing risk, counterparty risk dan liquidity risk. Basic Principles As a Self Regulatory Organization (SRO) that facilitates capital market industry, KSEI has 2 (two) main principles, i.e.: Trust and Independence. The principle of trust enables KSEI to keep the trustworthiness given by all the Indonesian capital market participants. Meanwhile, the principle of independence is a symbol of KSEI as a facilitator of settlement activity for both Stock Exchange Transaction and Over The Counter Transaction. In carried out the trust and independence principles, it is essential for KSEI to always implement Good Corporate Governance principles in the company’s operational activities. The principles of Good Corporate Governance which includes transparency, accountability, responsibility, independency and appropriateness as well as equality has been embedded within the corporate culture and internalized in the mind of management and employees. These principles always reflected in every step of decision making, which is an important condition for achieving company’s objectives. The commitment to maintain the principles of Good Corporate Governance is an obligation for KSEI to protect the interests of stakeholders. Related to this, KSEI always performs its company’s operational activities within the framework of business ethics and Good Corporate Governance principles to the highest standard, based on the core values of the company, i.e.: Integrity, Excellence, Continual Development and Togetherness. Meanwhile, the risk management is developed by KSEI through a comprehensive approach, namely Enterprise Risk Management (ERM). It aims to make the risk management more integrated and comprehensive. Started since the beginning of 2008, the risk management of ERM is a system risk of each company’s operational activities. ERM is developed to minimize the risk occurred (impact) and the possibility risk (likelihood). ERM is a comprehensive approach to wholly manage corporate risks, to improve corporate capability in managing uncertainty, to minimize threats, and to maximize opportunities. The type of such risks is divided into 4 (four) types, as follows: strategic risk, compliance risk, financial risk and operating risk. In ERM, the risk type is combined with risk component of Public Central Securities Depository Rating from Thomas Murray, comprising of asset commitment risk, asset servicing risk, counterparty risk and liquidity risk. AKSes for Trust 59 Kepatuhan terhadap Ketentuan dan Peraturan Pasar Modal Sebagai bagian dari infrastruktur pasar modal Indonesia, KSEI senantiasa selalu mengacu dan patuh kepada seluruh ketentuan, undang-undang dan peraturan yang berlaku, maupun tata cara berusaha dari perusahaan. Terkait dengan fungsi perusahaan sebagai SRO, pembuatan peraturan selalu mengikuti prosedur rule of making rule yang telah ditetapkan oleh Bapepam-LK. Selama tahun 2009, KSEI telah menyampaikan Rancangan Peraturan Jasa Kustodian Sentral kepada Bapepam-LK terkait dengan penyediaan layanan jasa baru atau penyesuaian kegiatan operasional KSEI, yang dituangkan dalam peraturan sebagai berikut: 1. Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral sebagai Lampiran Keputusan Direksi KSEI No.: KEP-003/DIR/KSEI/0209 tanggal 3 Februari 2009 terkait dengan Fasilitas Investor Area dan layanan jasa sistem administrasi agunan Efek. 2. Perubahan Peraturan Jasa Kustodian Sentral sebagai Lampiran Keputusan Direksi KSEI No.: KEP-016/DIR/KSEI/1209 tanggal 9 Desember 2009 terkait dengan layanan jasa Repurchase Agreement (REPO), fasilitas Blocking Balance, pembukaan Sub Rekening Efek Jaminan dan Sub Rekening Efek Pinjam-Meminjam, penggunaan instruksi Delivery Free Of Payment serta ketentuan Dormant Account. Sementara itu, penyusunan laporan keuangan perusahaan dilakukan dengan memenuhi standar akuntansi yang berlaku dan kebijakan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan di pasar modal. Transaksi Berbenturan Kepentingan Pada tahun 2009, tidak terdapat transaksi yang dilakukan perusahaan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi Material Peraturan Bapepam No. IX.E.2 dan Anggaran Dasar perusahaan menjelaskan bahwa perusahaan yang melakukan Transaksi Material dengan nilai transaksi 20% - 50% dari Ekuitas perusahaan, maka tidak diwajibkan untuk memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Namun demikian perusahaan wajib menginformasikan kepada Pemegang Saham dan menyampaikan kepada Bapepam-LK termasuk dokumen terkait transaksi tersebut. Selama tahun buku 2009, tidak ada transaksi material yang dilakukan oleh perusahaan. Perkara-perkara Penting yang Dihadapi Dalam upaya penegakan hukum, KSEI harus menghadapi proses litigasi di pengadilan. Hingga akhir tahun 2009, KSEI terlibat dalam 3 (tiga) perkara. Perkara pertama diajukan oleh PT Pandu Dana Utama Berjangka terkait dengan masalah kredit di PT Bank Century Tbk. 60 AKSes for Trust Compliance to Capital Market Rule and Regulation As part of the Indonesian capital market infrastructure, KSEI always refer and comply with all existing rule, regulation and law including the company’s business procedure. Related to the company’s function as an SRO, preparation of regulation should always follow the “rule making rule” procedure that has been established by Bapepam-LK. During 2009, KSEI has been submitted draft rule to the Central Securities Depository Service to Bapepam-LK related to the new services or the adjustment of KSEI operational activities, which was described in the following rules: 1. Amendment of Rule on Central Securities Depository Services as an appendix to KSEI‘s Directors Decision No.: KEP-003/DIR/KSEI/0209 dated 3 February 2009 related to Investor Area Facility and collateral Securities administration system. 2. Amendment of Rule on Central Securities Depository Services as an appendix to KSEI’s Directors Decision No.: KEP-016/DIR/KSEI/1209 dated 9 December 2009 related to Repurchase Agreement (REPO), Blocking Balance facility, the opening of Collateral Securities Sub Account and Lending-Borrowing Sub Securities Account, application of Delivery Free Of Payment instruction and Dormant Account stipulation. Meanwhile, preparation of the company’s financial reports is carried out by conforming to the general accounting standard and policy issued by the Ikatan Akuntan Indonesia and capital market rule. Conflict of Interest Transaction In the year 2009, there was no transactions occurred between the company and specially related parties. Material Transaction Bapepam Rule No IX.E.2 and Company’s Article of Association explained that the Company made material transactions with a transaction value 20% 50% of the Equity of the company, is not required to obtain approval of the Shareholders General Meeting (AGM), but the company shall notify the Shareholders and submitted to Bapepam-LK including transactionrelated documents. In 2009, there was no such material transactions conducted by the company. Important Cases In the law enforcement, KSEI have to facing litigation in court. Until the end of 2009, KSEI involved in 3 (three) cases. The first case proposed by PT Pandu Dana Utama Berjangka related to credit issues in PT Bank Century Tbk. Perkara kedua dan ketiga diajukan oleh nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas terkait dengan masalah pembayaran dana yang tersimpan di PT Sarijaya Permana Sekuritas. Dalam keseluruhan perkara tersebut, KSEI berkedudukan sebagai Turut Tergugat. Sampai dengan akhir tahun 2009, untuk perkara PT Pandu Dana Utama Berjangka, penggugat telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi terkait dengan keputusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menyatakan menolak atas gugatan yang diajukan PT Pandu Dana Utama Berjangka, sedangkan untuk kasus Nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Struktur Pengelolaan Perseroan Rapat Umum Pemegang Saham Berlandaskan kepada Anggaran Dasar KSEI, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ penting dalam perusahaan selaku pemegang wewenang dan kekuasaan tertinggi. RUPS dalam perusahaan terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. RUPS Tahunan diselenggarakan setiap tahun paling lambat 6 (enam) bulan setelah tutup tahun buku perusahaan. Sedangkan RUPS Luar Biasa diselenggarakan selambat-lambatnya tanggal 31 Oktober setiap tahunnya untuk memberikan persetujuan atas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) tahun berikutnya. RUPS sebagai organ perusahaan tertinggi memiliki wewenang antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu pada RUPS Tahunan, Pemegang Saham dapat mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi serta pelaksanaan kewajiban utama mereka. Sedangkan kinerja Direksi diarahkan dan dievaluasi oleh Dewan Komisaris dalam rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS Tahunan diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 2009 yang dihadiri oleh 36 (tiga puluh enam) Pemegang Saham atau 82,22% dari jumlah saham yang mempunyai hak suara yang sah. RUPS Tahunan tersebut mengangkat Erry Firmansyah, Heri Sunaryadi dan Elwin Karyadi sebagai Dewan Komisaris baru periode 2009 - 2012 menggantikan susunan Dewan Komisaris periode sebelumnya. Beberapa keputusan penting lainnya yang dihasilkan oleh rapat, antara lain: persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2008, pemberian bonus bagi karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris, serta persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. Pada RUPS Tahunan ini juga dilakukan pemilihan dan pengangkatan Komite Anggaran Perseroan dan penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit buku perusahaan tahun buku 2009. The second and third cases proposed by investor of PT Sarijaya Permana Sekuritas related to payment issues of fund deposited in PT Sarijaya Permana Sekuritas. In all cases, KSEI’s position is defendants participated. Until the end of 2009, for the case of PT Pandu Dana Utama Berjangka, the litigant have submitted an appeal to the High Court related to decision of the Central Jakarta District Court’s judges that have rejected their claim, while the case of Customers of PT Sarijaya Permana Sekuritas still in the process of the trial in South Jakarta District Court. Structure of Management General Meeting of Shareholders Based on the KSEI’s Article of Association, the General Meeting of Shareholders (GMS) is an important organ in the company as the holder of highest power and authority. There was 2 (two) types of GMS, i.e.: Annual GMS and Extraordinary GMS. Annual GMS should be held annually, at the latest of 6 (six) months after the end of financial year. Meanwhile, the Extraordinary GMS should be held on 31 October at the latest annually to grant approval on the Annual Working and Budget Plan for the following year. The GMS as the highest organ in the company is authorized among other responsibilities, to assign and terminate members of the Board of Commissioners and Directors, evaluate their performance, approve the amendments to the Articles of Association, approve the annual report and determine remuneration form and value for members of the Board of Commissioners and Directors. In addition, Shareholders can evaluate the performance of the Board of Commissioners and Directors as well as the implementation of their main obligations at the Annual GMS. While the performance of the Directors was directed and evaluated by the Board of Commissioners in joint meetings of the Directors and Board of Commissioners. The Annual GMS organized on 23 June 2009 which was attended by 36 (thirty six) Shareholders or 82.22% of total Shares with lawful rights. The Annual GMS appointed Erry Firmansyah, Heri Sunaryadi and Elwin Karyadi as the new Board of Commissioners for 2009 - 2012, replacing the previous Board of Commissioners. Other important decisions made by Annual GMS, i.e.: the approval on the Company’s Annual Report and the endorsement of its Financial Statements for the financial year of 2008, granting bonus to employees, Directors and Board of Commissioners, as well as approval on the Amendment of Company’s Articles of Association. The Annual GMS was also selected and appointed the Budget Committee and the assignment of Public Accounting Office of to audit the company’s book for the financial year 2009. AKSes for Trust 61 Sementara itu, RUPS Luar Biasa dilaksanakan pada 29 Oktober 2009 dan dihadiri oleh 38 (tiga puluh delapan) Pemegang Saham atau 95,88% dari jumlah saham yang mempunyai suara sah perusahaan. Pada rapat yang membahas beberapa agenda tersebut, para Pemegang Saham secara aklamasi menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Tahun Buku 2010. Dewan Komisaris dan Direksi Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Sesuai Anggaran Dasar KSEI, fungsi Dewan Komisaris adalah mewakili kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggungjawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham, serta mengawasi kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris KSEI Tahun Buku 2009 terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, yaitu: 1. Erry Firmansyah Komisaris Utama 2. Heri Sunaryadi Komisaris 3. Elwin Karyadi Komisaris Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi merupakan organ perusahaan pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi. Tugas Direksi adalah melakukan pengendalian operasional perusahaan agar tetap dalam batas-batas yang ditentukan oleh Anggaran Dasar dan RUPS atas pengawasan Dewan Komisaris. Dalam Anggaran Dasar KSEI secara umum ditetapkan bahwa Direksi bertanggungjawab penuh melaksanakan tugasnya dalam mengurus dan memelihara kekayaan perusahaan secara independen dan cermat untuk kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Direksi KSEI Tahun Buku 2009 terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, yaitu: 1. Ananta Wiyogo Direktur Utama 2. Trisnadi Yulrisman Direktur 3. Risbadi Purbowo Direktur Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Selama tahun 2009, telah diselenggarakan 12 (dua belas) kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan jumlah kehadiran sebagai berikut: Meanwhile, the Extraordinary GMS held on 29 October 2009 and attended by 38 (thirty eight) Shareholders or 95.88% of total Shares with lawful rights. The meeting has approved the Annual Working and Budget Plan for 2010 in acclamation. Board of Commissioners and Directors Duties and Responsibilities of The Board of Commissioners According to the KSEI’s Articles of Association, Board of Commissioners represents the interests of Shareholders and responsible to the General Meeting of Shareholders, as well as supervises the Director’s policy in running the company and provides advice to the Directors. Board of Commissioners for the financial year 2009 comprised of 3 (three) members, as follows: 1. Erry Firmansyah Chairman 2. Heri Sunaryadi Commissioner 3. Elwin Karyadi Commissioner Duties and Responsibilities of the Directors The Directors is an organ of the company that holds the highest executive power. The duty of Directors is to control the day-to-day operations of the company as governed the Articles of Association and the GMS and operates under supervision of the Board of Commissioners. The Articles of Association of the company determines that the Directors assume the whole responsibility of management and maintenance of the company’s assets independently and for the interest of company to accomplish its goals and purposes. Directors for the financial year 2009 comprised of 3 (three) members, as follows: 1. Ananta Wiyogo President Director 2. Trisnadi Yulrisman Director 3. Risbadi Purbowo Director Meetings of the Board of Commissioners and Directors During the year 2009, 12 (twelve) joint meetings of the Board of Commissioners and Directors were held, with total attendance as follows: Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Meeting Board of Commissioner and Director Arys Ilyas* Susiana Suhendra* Uriep Budhi Prassetyo* Erry Firmansyah** Elwin Karyadi** Heri Sunaryadi** Ananta Wiyogo Trisnadi Yulrisman Risbadi Purbowo Tabel 1 - Jumlah Kehadiran pada Rapat Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2009 Table 1 - Total Attendance at the Board of Commissioner and Director’s Meeting in 2009 Notes: * ended term of office effective on 23 June 2009. ** started term of office effective on 23 June 2009. 62 AKSes for Trust Jumlah Total 4 4 4 8 8 7 12 12 11 Anak Perusahaan dan Afiliasi KSEI bersama-sama dengan PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia memiliki penyertaan pada PT Penilai Harga Efek Indonesia yang didirikan pada 28 Desember 2007. Maksud dan tujuan usahanya adalah menjalankan usaha di bidang jasa pengelolaan dan penyediaan data Efek serta menjalankan usaha di bidang penilai harga Efek. Kebijakan Remunerasi Prinsip transparansi dan akuntabilitas terhadap Pemegang Saham yang dijunjung tinggi oleh Perusahaan salah satunya diwujudkan dengan penetapan dasar penerimaan remunerasi yang jelas, transparan dan adil. Paket remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan dengan menggunakan indikator yang terukur, seperti acuan industri sejenis dan laba bersih usaha. Di tahun 2009, remunerasi (diluar bonus dan fasilitas lainnya) yang diterima Dewan Komisaris adalah sebesar Rp 910,22 juta dan yang diterima Direksi sebesar Rp 3,55 miliar. Komite Kerja Komite Kerja dibentuk dengan berlandaskan Peraturan Bapepam No. III.C.6 mengenai Prosedur Operasi dan Pengendalian Interen Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Komite Kerja terdiri atas Komite Usaha, Komite Peraturan dan Komite Pengendalian Interen. Pemilihan Anggota Komite Kerja dilakukan dengan melibatkan para Pemegang Saham KSEI yang aktif di pasar modal. Masing-masing anggota Komite Kerja harus mewakili Pemegang Saham berbeda. Calon-calon yang diajukan merupakan anggota Direksi atau pegawai setingkat di bawah direksi dari Pemegang Saham yang dimaksud. Adapun kriteria yang harus dipenuhi calon anggota Komite Kerja, antara lain: • Memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang pasar modal; • Mempunyai pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; dan • Mempunyai integritas serta komitmen terhadap pengembangan pasar modal. Sementara itu seluruh anggota Komite Pengendalian Interen merupakan perwakilan dari Bank Kustodian. Komite Usaha Tugas utama Komite Usaha adalah: • Memberikan saran dan masukan kepada Direksi KSEI baik diminta maupun tidak diminta berkaitan dengan pemberian layanan jasa KSEI, termasuk pengembangan jasa dan pengenaan biaya layanan jasa. • Memberikan rekomendasi atas rencana perubahan bisnis, layanan jasa baru, perubahan dalam biaya layanan jasa KSEI sebelum rencana dan perubahan tersebut dimintakan persetujuan kepada Bapepam-LK. Subsidiary and Affiliated Company KSEI together with PT Bursa Efek Indonesia and PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia possess ownership in PT Penilai Harga Efek Indonesia which was established on 28 December 2007. The purpose and objective of its business are to provide Securities data management and Securities valuation services. Remuneration Policy The principle of transparency and accountability to Shareholders of the company is realized by established a clear, transparent and fair basis of remuneration. Remuneration packages are determined using measurable indicators, such as benchmarking to typical industries and net operating profit. In 2009, remuneration (excluding bonus and other facilities) received by the Board of Commissioners and Directors amounted Rp 910.22 million and Rp 3.55 billion, respectively. Working Committee Working Committee was formed with Bapepam-LK Rule No.III.C.6 regarding Operational and Internal Control Procedure of Central Securities Depository Institution. The Working Committee consists of Business Committee, Regulation Committee and Internal Control Committee. The selection of Working Committee member was carried out by involving KSEI’s Shareholders who are active in capital market. Each member of Working Committee should represent different KSEI’s Shareholders. The proposed candidates should be member of Shareholder’s board of directors or one level under. The candidates should meet the following criterias: • Possess knowledge and expertise in the capital market area; • Have a clear understanding of rule and regulation in the capital market; and • Have an integrity as well as commitment to the capital market development. Meanwhile, all members of the Internal Control Committee are the representatives of Custodian Bank. Business Committee The main tasks of Business Committee are: • To provide suggestion and input to the Directors of KSEI both based on or without request, in regard with KSEI service, including development and service fee. • To provide recommendation on business change plan, new service and changes of KSEI service charges prior to the request for approval of the plan and proposal to Bapepam-LK. AKSes for Trust 63 Komite Peraturan Tugas utama Komite Peraturan adalah: • Memberikan saran dan masukan kepada Direksi KSEI baik diminta maupun tidak diminta berkenaan dengan peraturan layanan jasa KSEI. • Memberikan rekomendasi atas setiap rancangan peraturan KSEI sebelum rancangan peraturan tersebut dimintakan persetujuan Bapepam-LK. Regulation Committee The main tasks of Regulation Committee are: • To provide suggestion and input to the KSEI’s Directors based on or without request, in regard with the rule of KSEI services; • To provide recommendation on every draft of KSEI rule before it is proposed to Bapepam-LK for approval. Komite Pengendalian Interen Tugas utama Komite Pengendalian Interen adalah: • Memberikan saran dan masukan kepada Direksi KSEI baik diminta maupun tidak diminta berkaitan dengan pengendalian interen khususnya pengendalian sistem layanan jasa guna memastikan bahwa layanan jasa KSEI sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku. • Memberikan rekomendasi atas penunjukan kontraktor yang berkaitan dengan sistem layanan jasa yang digunakan secara langsung oleh Pemegang Rekening, termasuk penunjukan Bank Pembayaran. • Memberikan saran dan tanggapan atas laporanlaporan yang diterima dari KSEI berkenaan dengan prosedur audit, pengendalian interen, prosedur keamanan dan setiap penyimpangan material yang terjadi dalam pelaksanaan sistem operasional. Internal Control Committee The main tasks of Internal Control Committee are: • To provide suggestion and input to the Directors based on or without request, in regard with internal control, particularly control of service system to ensure that KSEI’s service comply with prevailing rule and procedure. • To provide recommendation on the assignment of contractor related to the service system directly used by Account Holder, including assignment of Payment Bank. • To provide suggestion and feedback on KSEI’s report regarding audit procedure, internal control, security procedure and any material discrepancies in the implementation of operational system. The active Working Committee member was determined by Annual GMS held on 11 June 2008, for the term of 2008 - 2010. Komite Kerja yang aktif saat ini ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan pada tanggal 11 Juni 2008 (periode 2008 - 2010). Anggota Komite Kerja KSEI Member of KSEI Working Committee Business Commitee A. Wishnu Handoyono 1) Antony Kristanto Michael Steven Lily Widjaja Margeret M. Tang Regulation Commitee Handrata Sadeli Hoesen Indrawati Widjaja Justitia Tripurwasani 2) Sumiaty Wilopo Internal Control Commitee Basuki Setyadjid 3) Jie Gunawan 4) Norvin Osel Naniwati Tanuwidjaja Nora Susana Sutiono 1) 2) 3) 4) President Director, PT Bhakti Securities President Director, PT HD Capital Tbk President Director, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk President Director, PT Merrill Lynch Indonesia Securities Country Manager Indonesia, Citibank N.A President Director, PT Panin Sekuritas Tbk President Director, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Director, PT Wanteg Securindo Director, PT Bursa Efek Indonesia Director, PT Sirca Datapro Perdana Head of Treasury, PT BRI (Persero) Tbk VP Operations Custody and Clearing HSBC Securities Services, The HSBC Corp. Ltd Head of Securities Services, Standard Chartered Bank AVP Solution Delivery, PT Bank Permata Tbk Head Securities Custody Operations, Deutsche Bank A.G January 2010 : Replaced by Wito Mailoa, President Director, PT Bhakti Securities October 2009 : Replaced by Wan Wei Yiong, Director, PT Bursa Efek Indonesia November 2009 : Replaced by Dede Suherman, Head of Treasury, PT BRI (Persero) Tbk May 2009 : Replaced by Cindralela Darsia, VP Operations Custody and Clearing HSBC Securities Services, The HSBC Corp Ltd Komite Anggaran Tugas Komite Anggaran, sesuai Anggaran Dasar KSEI adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam menelaah Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan untuk tahun berikutnya, setelah sebelumnya dipersiapkan terlebih dahulu oleh Direksi. 64 AKSes for Trust Budget Committee The task of Budget Committee, according to KSEI Article of Associations, is to support the Board of Commissioner in reviewing Annual Working and Budget Plan for the following year, after being prepared by the Directors. Anggota Komite Anggaran diangkat dari wakil Pemegang Saham dan ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 23 Juni 2009, (periode 2009 - 2010). The Budget Committee member was appointed from the representative of Shareholder, and determined by Annual GSM held on 23 June 2009, for term of service from 2009 to 2010. Anggota Komite Anggaran KSEI Member of KSEI Budget Committee Chaeruddin Berlian Daniel Wijono Supandi Erry Raksa Komara Novi Mariana Thamrin President Director, PT Indomitra Securities Vice President-Head of Product and Account Management, Citibank N.A Director, PT Bursa Efek Indonesia Senior Manager, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Senior Vice President, Head of Custody and Clearing - The HSBC Corp. Ltd. Penunjukan Auditor Independen Sesuai keputusan RUPS Tahunan tanggal 23 Juni 2009, Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, Member of Deloitte Touche Tohmatsu telah ditetapkan untuk melakukan audit terhadap buku Perseroan untuk tahun buku 2009. Penunjukkan Akuntan Publik dilatarbelakangi komitmen KSEI untuk memenuhi prinsip akuntabilitas dan transparansi perusahaan. Assignment of Independent Auditor In accordance to KSEI Annual GMS held on 23 June 2009, Public Accounting Office Osman Bing Satrio & Partners, Member of Deloitte Touche Tohmatsu has been appointed to audit the company’s book for the financial year 2009. The appointment of public accounting office was based on the commitment of KSEI to meet the principles of accountability and transparency. Penyebaran Informasi Perusahaan dan Laporan Berkala Tepat Waktu Informasi dan data kinerja KSEI secara transparan disampaikan kepada para stakeholders dan masyarakat luas dengan melakukan penerbitan laporan-laporan berkala seperti Laporan Triwulan untuk para Pemegang Saham, Buletin Forum Kustodian sentral (Fokuss) yang terbit 2 (dua) bulan sekali, Konperensi Pers Tengah dan Akhir Tahun dan beberapa kegiatan lainnya. Company’s Information Dissemination and On-time Regular Updates Information and data on KSEI’s performance were disseminated transparently by KSEI to the stakeholders as well as public in general by publishing regular reports such as Quarterly Reports for Shareholders, Bulletin Forum Kustodian sentral (Fokuss) - bimonthly bulletin, Press Conference - mid and end year and other activities. Selain itu, KSEI juga menyediakan berbagai media distribusi informasi melalui profil perusahaan dan brosur, serta website: http://www.ksei.co.id. Informasi mengenai kinerja operasional dan keuangan perusahaan disajikan dalam Laporan Tahunan perusahaan yang diterbitkan setiap tahun dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Laporan ini juga memuat upaya-upaya berkelanjutan yang dijalankan perusahaan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan. In addition, KSEI also offer various media of information’s distribution through company’s profile and brochures, as well as website: http://www.ksei.co.id. Information on operational and financial performances are presented in the Annual Report published annually both in Indonesian and English language. This report also presents the sustainable efforts conducted by the company with regard to the human resources development, company’s good corporate governance and social responsibility. Diskusi dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis Di tengah pengaruh situasi krisis global dan ketidakpastian perekonomian dan politik dalam negeri, melalui kerja keras dalam memperbaiki kualitas layanan jasa dan menekan biaya operasional melalui efisiensi dan penataan kembali maka kinerja keuangan KSEI masih dapat dijaga dengan baik. Among the impacts of gobal financial crisis as well as domestic economy and political uncertainly, with achievement reflects to improve the quality of its sevices and minimize its operational expenses by improving efficiency and conducting internal restructuring, the KSEI’s financial performance remained stable. Tinjauan Umum Pengaruh krisis keuangan global tahun sebelumnya masih membayangi aktivitas pasar modal di tahun 2009. Selain itu, pasar modal Indonesia juga mengalami guncangan di awal tahun 2009 dengan adanya kasus penyelewengan dana nasabah oleh salah satu Anggota Bursa yang sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, secara umum pelaku pasar mengambil sikap hati-hati dan menunggu dalam menyikapi situasi pasar. Namun demikian, Bursa Efek Indonesia masih mampu menunjukkan kinerja yang memadai. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada posisi 2.534,36 atau meningkat sebesar 87% dibanding tahun sebelumnya yang berada pada posisi 1.355,40. Namun total nilai transaksi menurun sebesar 8,6% yaitu menjadi sebesar Rp 975,1 triliun dibandingkan dengan total nilai transaksi tahun 2008 yang sebesar Rp 1.064,5 triliun. Situasi ini tentunya mempengaruhi kinerja keuangan KSEI. Untuk mengantisipasi pemulihan ekonomi ke depan, manajemen KSEI tetap mendedikasikan seluruh sumber dayanya untuk menciptakan pasar yang transparan, efisien, wajar dan teratur. General Overview The influences of the global financial crisis in the previous year still haunt the capital market activities in 2009. Besides, in the first half of 2009 the Indonesian Capital Market also experienced a shock caused by the cases of manipulation of customers’ fund by one of the brokerage, which was affect public confidence in the Indonesian capital market. Therefore, in general, market players take cautious stance in addressing the situation and wait for the market. However, Bursa Efek Indonesia continued to show an adequate performance. Stock Composite Index closed at 2,534.36, increasing by 87% over the previous year which positioned at 1,355.40. However, the value of transactions totalled decreased by 8.6% of Rp 975.1 trillion, compared with a total transaction value in 2008 of Rp 1,064.5 trillion. This situation would affect the financial performance of KSEI. However, to anticipate the future economic recovery, company’s management remains to dedicate all its resources to create a transparent, efficient, fair and regular marketplace. Dalam Juta Rupiah In Million Rupiah 2005 2006 2007 2008 2009 Pendapatan Usaha Operating Revenues Pendapatan Jasa Kustodian Sentral Central Custodial Fee 49,058 56,425 82,621 88,358 84,335 Pendapatan Jasa Transaksi Bursa 33,558 39,910 62,499 61,690 56,997 82,616 96,334 145,120 150,048 141,332 - - (10,884) (11,254) (10,600) Stock Exchange Transaction Settlement Fee Jumlah Pendapatan Total Revenues Biaya Tahunan - Setoran PNBP Annual Contribution on Non-Tax State Revenue Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenues 82,616 96,334 134,236 138,794 130,732 (46,362) (49,625) (62,946) (74,987) (82,563) Laba Usaha Operating Income 36,254 46,709 71,290 63,807 48,169 Penghasilan Lain-lain Bersih Net Other Income 16,655 23,241 25,012 49,013 48,741 Laba Sebelum Pajak Penghasilan Income Before Tax 52,909 69,950 96,302 112,820 96,909 (12,231) (16,033) (24,161) (22,862) (15,947) 40,678 53,916 72,141 89,958 80,962 Beban Usaha Operating Expenses Pajak Pengasilan Income Tax Laba Bersih Net Income Laba Usaha Pada tahun 2009, KSEI membukukan Laba Usaha sebesar Rp 48,17 miliar atau menurun 25% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 63,81 miliar. Operating Income from Operations In 2009, KSEI booked an operating income from operation of Rp 48.17 billion or decreasing by 25% compared to Rp 63.81 billion in 2008. Rasio Laba Usaha terhadap Pendapatan Usaha Bersih pada tahun 2009 sebesar 37% menurun dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 46%. Rasio Beban Usaha terhadap Pendapatan Usaha Bersih pada tahun 2009 sebesar 63% atau mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 54%. Peningkatan Beban Usaha ini tetap mengacu pada Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) yang telah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Bapepam-LK. The ratio of Operating Income to Operating RevenuesNet in 2009 was 37% declining compared to 2008 of 46%. The ratio of Operating Expenses to Operating Revenues - Net in 2009 was 63% or increasing compared to 2008 of 54%. The increase of Operating Expenses was still based on the Annual Working and Budget Plan (RKAT) that has been approved by Extraordinary General Meeting of Shareholders and Bapepam-LK. 68 AKSes for Trust Laba Bersih KSEI membukukan Laba Bersih sebesar Rp 80,96 miliar menurun 10% dari Laba Bersih tahun 2008 sebesar Rp 89,96 miliar. Penurunan Laba Bersih tersebut diakibatkan antara lain dari penurunan sebesar 6% pada Pendapatan Usaha Bersih, kenaikan sebesar 10% pada beban usaha dan penurunan sebesar 1% pada Penghasilan Lain-lain bersih. Rasio Laba Bersih terhadap Pendapatan Usaha Bersih mengalami penurunan dari 65% di tahun 2008 menjadi 62% di tahun 2009. Pendapatan Usaha Bersih Komponen Pendapatan Usaha KSEI terdiri dari Pendapatan Jasa Transaksi Bursa dan Pendapatan Jasa Kustodian sentral yang terdiri dari jasa penyimpanan Efek, jasa pemindahbukuan, jasa pengelolaan aset berupa biaya pendaftaran dan biaya tahunan serta jasa agen pembayaran. Pendapatan Usaha bersih KSEI setelah dikurangi dengan Biaya Tahunan - Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak mengalami penurunan sebesar 6% dari Rp 138,79 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 130,73 miliar di tahun 2009. Net Income KSEI recorded Net Income at an amount of Rp 80.96 billion, decreasing by 10% from 2008 Net Income of Rp 89.96 billion. The decrease of Net Income was resulted from 6% decrease in a Operating RevenuesNet, the increase 10% of operating expenses and 1% in Other income-Net. The ratio of Net Income to Net Operating Income has declined from 65% in 2008 to 62% in 2009. Operating Revenues-Net KSEI Operating Revenues component comprise of Stock Exchange Transaction Settlement Services Fee and Central Custodial Fee consisting of safekeeping fee, book entry fee, asset management fee in form of joining and annual fee, and paying agent fee. KSEI Operating Revenues-Net after deducted by Annual Contribution on Non-Tax State Revenue decreased by 6% from Rp 138.79 billion in 2008 to Rp 130.73 billion in 2009. Below is the graph and table of the KSEI Operating Revenues-Net for the last 5 (five) years: Dibawah ini grafik dan tabel atas Pendapatan Usaha Bersih KSEI selama 5 (lima) tahun: Pendapatan Jasa Transaksi Bursa (Juta Rupiah) Stock Exchage Transaction Settlement Fee (Million Rupiah) Pendapatan Jasa Kustodian Sentral (Juta Rupiah) Central Custodial Fee (Million Rupiah) Dalam Juta Rupiah In Million Rupiah 2005 2006 2007 2008 2009 Pendapatan Usaha Operating Revenues Pendapatan Jasa Transaksi Bursa 33,558 39,910 62,499 61,690 56,997 Jasa Kustodian Custodial Services 25,067 31,232 49,978 54,300 51,479 Transaksi OTC OTC Transaction 12,908 14,480 20,968 22,312 21,416 122 40 85 66 69 Joining dan Annual Fee Joining and Annual Fee 6,730 6,528 7,044 6,935 6,837 Jasa Agen Pembayaran Paying Agent Fee 4,231 4,145 4,546 4,745 4,534 49,058 56,425 82,621 88,358 84,335 82,616 96,334 145,120 150,048 141,332 - - (10,884) (11,254) (10,600) 82,616 96,334 134,236 138,794 130,732 Stock Exchange Transaction Settlement Fee Pendapatan Jasa Kustodian Sentral Central Custodial Fee Pendapatan dari Partisipan Revenues from Participant Penarikan Efek dan Pelaporan Withdrawal and Reporting Pendapatan dari Emiten Revenues from Issuer Jumlah Pendapatan Total Revenues Biaya Tahunan - Setoran PNBP Annual Contribution on Non-Tax State Revenue Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenues AKSes for Trust 69 Pendapatan Jasa Transaksi Bursa Pendapatan Jasa Transaksi Bursa merupakan porsi yang diterima KSEI sebagai salah satu SRO yang melakukan fungsi penyimpanan dan penyelesaian. Pendapatan Jasa Transaksi Bursa pada tahun 2009 sebesar Rp 56,99 miliar atau turun sebesar 8% dari Rp 61,69 miliar pada tahun 2008. Penurunan ini disebabkan adanya penurunan rata-rata nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia yakni yang semula Rp 4,44 trilliun pada tahun 2008 menjadi sebesar Rp 4,05 triliun pada tahun 2009. Pendapatan Jasa Kustodian Sentral Pendapatan Jasa Kustodian Sentral terdiri dari Pendapatan dari Partisipan dan Pendapatan dari Emiten. Pendapatan dari Partisipan Pendapatan dari Partisipan terdiri dari Jasa-jasa penyimpanan Efek, jasa pemindahbukuan, jasa penarikan Efek dan jasa pelaporan terkait dengan fungsi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Pada tahun 2009, pendapatan dari jasa penyimpanan Efek sebesar Rp 51,48 miliar atau turun sebesar 5% dari Rp 54,30 miliar pada tahun 2008. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya nilai rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia yakni yang semula 2.101 sepanjang tahun 2008 menjadi 1.981 pada tahun 2009. Pada tahun 2009, pendapatan dari jasa pemindahbukuan sebesar Rp 21,42 miliar atau turun sebesar 4% dari Rp 22,31 miliar pada tahun 2008. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya frekuensi pemindahbukuan Over the Counter (OTC) melalui C-BEST. Pendapatan dari Emiten Pendapatan dari Emiten terdiri dari jasa pengelolaan aset berupa biaya pendaftaran dan biaya tahunan serta jasa agen pembayaran. Pendapatan dari biaya pendaftaran dan biaya tahunan Emiten pada tahun 2009 sebesar Rp 6,84 miliar atau turun sebesar 1% dari Rp 6,94 miliar pada tahun 2008. Walaupun terdapat penambahan jumlah Emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia, namun biaya tahunan ditagihkan secara proporsional tergantung kapan Emiten mencatatkan Efeknya di Perusahaan. Pada tahun 2009, Pendapatan dari jasa agen pembayaran sebesar Rp 4,53 miliar atau turun sebesar 5% dari Rp 4,75 miliar pada tahun 2008. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan kegiatan Tindakan Korporasi dari Emiten berupa pembayaran obligasi baik pokok maupun bunga, dividen tunai, dividen saham, bonus saham, distribusi waran dan stock/reverse split. 70 AKSes for Trust Stock Exchange Transaction Settlement Fee Stock Exchange Transaction Settlement Services Fee is part of KSEI revenues as one of the SROs that perform depository and settlement functions. KSEI’s Stock Exchange Transaction Fee during 2009 amounted to Rp 56.99 billion or declining by 8% of Rp 61.69 billion in 2008. This decrease was attributed to - a drop in average daily transaction value of shares at the Bursa Efek Indonesia from Rp 4.44 trillion in 2008 to Rp 4.05 trillion in 2009. Central Custodial Fee Central Custodial Fee consists of fees from Participant and Issuer. Revenues from Participant Revenues from Participants comprise of safekeeping fees, book entry fee withdrawal fee and reporting fee related with KSEI’s function as the Central Securities Depository Institution. In 2009, safekeeping fee amounted to Rp 51.48 billion or decreasing by 5% from Rp 54.30 billion in 2008. This decrease was due to the drop of the Stock Composite Index average at Bursa Efek Indonesia from 2,101 during 2008 to 1,981 in 2009. In 2009, book entry fee totaled Rp 21.42 billion or decreasing by 4% from Rp 22.31 billion in 2008 as a result of decrease of Over the Counter (OTC) book entry frequency through C-BEST. Revenues of the Issuer Revenues of the Issuer consist of asset management fee in form of joining and annual fees, as well as paying agent fee. Revenues from Issuer’s joining and annual fee in 2009 was Rp 6.84 billion, slighty declining by 1% from Rp 6.94 billion in 2008. Despite the increasing number of Issuer listed on Bursa Efek Indonesia, annual fee are recognized proportionally over the year commencing from the Securities listing date in the company. In 2009, revenues from paying agent fee amounted Rp 4.53 billion or decreasing by 5% from Rp 4.75 billion in 2008. The decrease was attributed to the decreasing number of Corporate Actions by Issuer, both in form of payment of interest and redemption, cash dividend, stock bonus, warrant distribution and stock/reverse split. Beban Usaha Komponen Beban Usaha meliputi Beban Gaji dan Tunjangan, Beban Umum dan Administrasi, Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal dan Beban Penyusutan. Secara keseluruhan, Beban Usaha KSEI mengalami peningkatan sebesar 10% dari Rp 74,99 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 82,56 miliar di tahun 2009. Operating Expenses Operating Expenses components include Salaries and Allowances, General and Administrative, Business and Capital Market Development and Depreciation. Overall, KSEI Operating Expenses increased by 10% from Rp 74.99 billion in 2008 to Rp 82.56 billion in 2009. Beban Usaha (Juta Rupiah) Operating Expenses (Million Rupiah) Dalam Juta Rupiah In Million Rupiah 2005 2006 2007 2008 2009 Gaji, Honor dan Tunjangan Salaries, Honorarium and Allowances 17,058 21,293 25,158 34,956 32,520 Umum dan Administrasi General and Administrative 16,256 11,056 16,267 20,480 20,904 4,995 12,909 14,962 12,992 20,795 Pengembangan Usaha dan Pasar Modal Business and Capital Market Development Penyusutan Depreciation Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses Beban Gaji dan Tunjangan Beban Gaji dan Tunjangan terdiri dari biaya gaji dan tunjangan karyawan, direksi dan honor dewan komisaris serta beban imbalan pasca kerja dan bonus. Beban ini merupakan komponen terbesar dari seluruh komponen beban usaha KSEI. Pada tahun 2009, beban gaji dan tunjangan sebesar Rp 32,52 miliar atau turun sebesar 7% dari Rp 34,96 miliar pada tahun 2008. Penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan bonus dan tunjangan pajak atas bonus di tahun 2009. Beban Umum dan Administrasi Beban Umum dan Administrasi terdiri dari biaya sewa ruangan kantor, biaya pendidikan dan latihan, biaya konsultan, biaya telekomunikasi, biaya pemeliharaan dan perbaikan, biaya asuransi serta biaya umum dan administrasi lainnya. Pada tahun 2009, Beban Umum dan Administrasi mengalami kenaikan sebesar 2% dari Rp 20,48 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 20,90 miliar pada tahun 2009. 8,054 4,367 6,560 6,559 8,344 46,362 49,625 62,946 74,987 82,563 Salaries and Allowances Expenses Salaries and Allowances Expenses comprise of salaries and allowances for employees, directors and honorarium for board of commissioners and postemployment benefits and bonus. This account is the largest component amongst all of KSEI operating expenses. In 2009, salaries and allowances expenses totaled Rp 32.52 billion or decreasing by 7% from Rp 34.96 billion in 2008. The decrease was caused by the decline of bonus and taxes bonus in 2009. General and Administrative Expenses General and Administrative Expenses includes office space rental, education and training, consultant, telecommunication, maintenance and repairs, insurance, and other general and administrative expenses. In 2009, General and Administrative Expenses rose 2% from Rp 20.48 billion in 2008 to Rp 20.90 billion in 2009. AKSes for Trust 71 Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal terdiri dari biaya iklan dan sponsorship, biaya pelatihan pelaku pasar modal, corporate social responsibility dan biaya pengembangan usaha dan pasar modal. Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal mengalami peningkatan sebesar 60% yakni dari Rp 12,99 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 20,79 miliar pada tahun 2009. Peningkatan yang terjadi di tahun 2009 antara lain karena adanya program pemberian subsidi biaya jaringan kepada Partisipan KSEI serta berpartisipasi dalam pendirian Sekolah Tinggi Pasar Modal (Indonesian Capital Market Education Center) bersama SRO. Beban Penyusutan Beban Penyusutan tahun 2009 meningkat 27% dibanding sebelumnya yakni dari sebesar Rp 6,56 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 8,34 miliar di tahun 2009. Peningkatan ini disebabkan antara lain oleh adanya pengadaan penggantian komputer hardware berupa server untuk menggantikan server utama yang usianya sudah cukup lama, pengadaan sistem customer care dan business intelligent serta upgrade software SWIFT. Total penambahan Aset Tetap di tahun 2009 adalah sebesar Rp 8,85 miliar. Penghasilan Lain-lain - Bersih Penghasilan Lain-lain Bersih terdiri dari penghasilan bunga yang diperoleh dari penempatan investasi dalam bentuk deposito dan Surat Utang Negara (SUN), pendapatan dari Bank Pembayaran, pendapatan sewa jaringan data, dan pendapatan lainnya. Sedangkan biaya lain-lain terdiri dari biaya administrasi bank, rugi selisih kurs, biaya di luar usaha lainnya dan absorb kerugian dari investasi penyertaan saham di perusahaan asosiasi. Pada tahun 2009 Penghasilan Lain-lain Bersih KSEI turun sebesar 1% yakni dari Rp 49,01 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 48,74 miliar pada tahun 2009. Hal ini disebabkan oleh menurunnya penghasilan sewa jaringan komputer sebesar 35% dari Rp 415 juta di tahun 2008 menjadi Rp 268 juta di tahun 2009. Penurunan tersebut terkait adanya program perusahaan berupa pemberian subsidi biaya jaringan untuk partisipan KSEI. Sementara itu pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi deposito dan SUN hanya meningkat tipis sebesar 4% atau sebesar Rp 47,15 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 49,09 miliar pada tahun 2009. Selain itu, KSEI menderita kerugian selisih kurs sebesar Rp 1,08 miliar lebih besar dibandingkan tahun 2008 yakni sebesar Rp 46 juta. Hal ini berasal dari kerugian selisih kurs dari dana yang yang ditempatkan dalam bentuk deposito yang diperoleh dari Bank Pembayaran sebesar USD 600.000 yang baru dapat dicairkan setelah kontrak berjalan selama 1 tahun. 72 AKSes for Trust Business and Capital Market Development Expenses Business and Capital Market Development Expenses comprises of advertising and sponsorship, capital market participants training, corporate social responsibility as well as business and capital market development expenses. Business and Capital Market Development Expenses increased by 60%, from Rp 12.99 billion in 2008 to Rp 20.79 billion in 2009. This was because there was a network subsidy program to KSEI’s Participant, KSEI also participated in the establishment of the Indonesian Capital Market Education Center with SRO’s. Depreciation Expenses Depreciation expense in 2009 increased by 27% from Rp 6.56 billion in 2008 to Rp 8.34 billion in 2009. The increase was due to the capitalization of computer hardware, the new server to replace the old primary which was old enough, customer care system, software business intelligent and upgrading SWIFT software. Total Fixed Asset additions in the year 2009 amounted to Rp 8.85 billion. Other Income - Net Other Income - Net consists of interest income generated from placement of investment in form of time deposits and Government Bonds (SUN), Payment Bank’s contribution income, computer network payment income and miscellaneous. As for other expenses are included bank administration expenses, loss on foreign exchange, other operating expenses and absorption of loss from stock investments at associates. In 2009, KSEI Other Income-Net decreased by 1% from Rp 49.01 billion in 2008 to Rp 48.74 billion in 2009. This was due to the decrease in computer network paymet income that dropped 35% from Rp 415 million in 2008 to Rp 268 million in 2009. The decrease was attributing to the network subsidy program to KSEI’s participants. Meanwhile, interest income obtained from time deposits and SUN investment slightly increased by 4% or from Rp 47.15 billion in 2008 to Rp 49.09 billion in 2009. In addition, KSEI also suffered loss from foreign exchange amounted to Rp 1.08 billion, which was higher than 2008 amounted to Rp 46 million. This was due to the derived of loss of foreign exchange from the funds placed in the form of deposits acquired from Payment Bank amounting to USD 600,000 which only can liquidated after 1 year contract. Beban Pajak - Bersih Pada tahun 2009, KSEI mencatat Beban Pajak Bersih sebesar Rp 15,95 miliar atau turun sebesar 30%, dari semula Rp 22,86 miliar pada tahun 2008. Penurunan ini berkaitan dengan laba usaha yang diperoleh KSEI pada tahun 2009 lebih kecil dibandingkan tahun 2008. Arus Kas Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 2009 tercatat sebesar Rp 126,69 miliar, mengalami penurunan sebesar 40% dari Rp 212,10 miliar pada akhir tahun 2008. Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional sedikit menurun yaitu dari Rp 91,22 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 90,81 miliar pada tahun 2009. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan penerimaan pendapatan dari jasa transaksi bursa sebesar 39% dan peningkatan pembayaran untuk beban usaha dan aktivitas operasi lainnya sebesar 30%. Kas Bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi tercatat sebesar Rp 94,78 miliar pada tahun 2008 dan Rp 176,22 miliar pada tahun 2009 atau meningkat sebesar 86%. Peningkatan ini disebabkan oleh penambahan investasi jangka pendek yang diperoleh dari laba bersih setelah pajak tahun 2009. Posisi Keuangan Aset Lancar dan Kewajiban Lancar (Modal Kerja) Aset Lancar pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp 371,56 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 22% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 305,77 miliar. Sedangkan Kewajiban Lancar pada tahun 2009 tercatat sebesar Rp 36,29 miliar atau meningkat sebesar 1% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 36,14 miliar. Peningkatan Aset Lancar terutama disebabkan oleh kenaikan pada nilai investasi jangka pendek sebesar 249% yaitu dari Rp 60,45 miliar di tahun 2008 menjadi Rp 210,93 miliar di tahun 2009. Modal Kerja Bersih yang tercermin dari besarnya nilai Aset Lancar dikurangi Kewajiban Lancar mengalami kenaikan sebesar 24,3% dari Rp 269,63 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 335,26 miliar pada tahun 2009. Rasio lancar pada tahun 2009 sebesar 1.024% atau meningkat 21% dari yang semula 846% di tahun 2008. Peningkatan ini menunjukkan tingkat likuiditas yang dapat menjamin tersedianya dana untuk kegiatan operasional dan pengembangan usaha KSEI serta kegiatan untuk pengembangan pasar modal. Tax Expenses - Net During 2009, KSEI recorded Tax Expense - Net of Rp 15.95 billion or declining by 30%, from initially Rp 22.86 billion in 2008. This was related to the decrease in operating income that earned in 2009 KSEI is smaller than the year 2008. Cash Flows Cash and Cash Equivalents at end of 2009 amounted at Rp 126.69 billion, decreasing by 40% from Rp 212.10 billion at the end of 2008. Net Cash from operational activities slightly declined from Rp 91.22 billion in 2008 to Rp 90.81 billion in 2009. The decrease particularly resulted from the drop in stock transaction income amount to 39% and the increase operating expenses and other operating activities amounted to 30%. Net cash for investment activities recorded an amount Rp 94.78 billion in 2008, increasing by 86% from Rp 176.22 billion in 2009. This was caused by the addition of short-term investments acquired from the net Income after tax in 2009. Financial Position Current Assets and Current Liabilities (Working Capital) Current Assets in 2009 were recorded at Rp 371.56 billion or increasing by 22% compared to 2008 of Rp 305.77 billion. Meanwhile, Current Liabilities in 2009 was Rp 36.29 billion or increasing by 1% compared to 2008 of Rp 36.14 billion. Increase in Current Assets was mainly due to the increase of short-term investment amounted of 249%, from Rp 60.45 billion in 2008 to Rp 210.93 billion in 2009. Net Working Capital, which was reflected from Current Assets deducted by Current Liabilities, experienced an increase of 24.3% from Rp 269.63 billion in 2008 to Rp 335.26 billion in 2009. Current ratio in 2009 soared considerably to 1,024% or increased 21% from previously 846% in 2008. This reflects the liquidity level that guarantee the availability of funds for operational and business development activities, and also for capital market development. AKSes for Trust 73 Belanja Modal Pada tahun 2009, Belanja Modal untuk Aset Tetap difokuskan pada revitalisasi Sistem Depositori Sentral serta Pengembangan sistem lainnya untuk menunjang kinerja sistem utama KSEI. Hal ini dilakukan agar sistem utama KSEI mempunyai kualitas yang semakin andal. Pada tahun 2009, Belanja Modal untuk penambahan Aset Tetap tercatat sebesar Rp 8,85 miliar. Capital Expenditures In 2009, Capital Expenditures for Fixed Assets remained to be focusing on the revitalization of Central Depository System and other system development to support the performance of KSEI main system. This was carried out to enhance the reliability of the main system. In 2009, the Capital Expenditures for addition of Fixed Assets totaled Rp 8.85 billion. Nilai Aset Tetap Bersih pada tahun 2009 menurun sebesar 3% yakni Rp 20,99 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp 20,32 miliar pada tahun 2008. The value of Fixed Assets Net in 2009 decreased by 3%, from Rp 20.99 billion in 2008 to Rp 20.32 billion in 2008. Ekuitas Jumlah Ekuitas pada tahun 2009 sebesar Rp 421,44 miliar atau meningkat sebesar 24% dari Rp 340,48 miliar pada tahun 2008. Peningkatan tersebut berasal dari peningkatan saldo laba perusahaan. Equity Total Equity in 2009 amounted to Rp 421.44 billion or rising by 24% from Rp 340.48 billion in 2008. The rise was generated from the increases of company’s income. 74 AKSes for Trust Struktur Organisasi Organization Structure Shareholders General Meeting President Director Director I Director II Central Depository Service Division Information Technology Division Settlement of Transaction Department Information Technology Operational Department Corporate Communication Department Customer Relation Department Application Support Department Legal Departement Corporate Action Department BCP & Information Security Department Information System Development Division Research & Business Development Division Administration & Finance Division Human Resources Development Department Information System Development Department Research Department Accounting & Tax Department Internal Audit & Risk Management Department Quality Assurance Department Business Development Department Finance Department General Affairs Department AKSes for Trust 75 Tanggung Jawab Laporan Tahunan Responsibility for the Annual Report Laporan Tahunan 2009 ini telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada bulan Mei 2010. This 2009 Annual Report has been approved by all members of the Board of Commissioners and the Directors in May 2010. Dewan Komisasris Board of Commissioners Erry Firmansyah Komisaris Utama Chairman Heri Sunaryadi Komisaris Commissioners Elwin Karyadi Komisaris Commissioners Direksi Directors Ananta Wiyogo Direktur Utama Presiden Director Trisnadi Yulrisman Direktur Director Berkaitan dengan tindakan kami selaku Dewan Komisaris terhitung sejak tanggal 8 Maret 2006 sampai dengan tanggal 23 Juni 2009, kami menyetujui Laporan Tahunan Perseroan 2009 yang menyangkut kejadian sampai dengan tanggal 23 Juni 2009. Arys Ilyas 76 AKSes for Trust Risbadi Purbowo Direktur Director With regard to our duties as Board of Commissioners from 8 March 2006 to 23 June 2009, we herewith agree with the Annual Report of the Company for period 2009 that relates to accured until 23 June 2009. Susiana Suhendra Uriep Budhi Prassetyo Laporan Keuangan Financial Report Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 Independent Auditor’s Report and Financial Statements For The Years Ended 31 December 2009 and 2008 AKSes for Trust AKSes for Trust AKSes for Trust AKSes for Trust AKSes for Trust AKSes for Trust AKSes for Trust AKSes for Trust 10 AKSes for Trust AKSes for Trust 11 12 AKSes for Trust AKSes for Trust 13 14 AKSes for Trust AKSes for Trust 15 16 AKSes for Trust AKSes for Trust 17 18 AKSes for Trust AKSes for Trust 19 20 AKSes for Trust AKSes for Trust 21 22 AKSes for Trust AKSes for Trust 23 24 AKSes for Trust AKSes for Trust 25 26 AKSes for Trust AKSes for Trust 27 28 AKSes for Trust AKSes for Trust 29 30 AKSes for Trust AKSes for Trust 31 32 AKSes for Trust AKSes for Trust 33 34 AKSes for Trust AKSes for Trust 35 36 AKSes for Trust AKSes for Trust 37 PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower, 5th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Phone (+62 21) 5299 1099, Fax (+62 21) 5299 1199 Call Center: (+62 21) 515 2855 Toll Free: 0800 186 5734 www.ksei.co.id