laporan keuangan

advertisement
LAPORAN KEUANGAN
PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
PERIODE YANG BERAKHIR 31 Desember 2011
TAHUN ANGGARAN 2011
JL. Jend. Basuki Rahmat No. 11 Telp./Fax. (0736) 21225
Website: www.pa-bengkulukota.go.id email: [email protected]
2
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 10 tahun 2011 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011, Menteri/Pimpinan Lembaga
sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan Satuan Kerja yang dipimpinnya.
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A adalah entitas akuntansi dari Mahkamah
Agung RI yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun
laporan keuangan berupa Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan
Keuangan.
Penyusunan laporan keuangan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A mengacu
pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan nomor PER-51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah
disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sehubungan dengan Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2011, perlu
kami kemukakan hal-hal sebagai berikut:
1. Laporan Realisasi Anggaran memberikan informasi tentang realisasi pendapatan,
belanja, dan pembiayaan. Berdasarkan laporan ini, realisasi Pendapatan Negara dan
Hibah
untuk
periode
yang
berakhir
31
Desember
2011
adalah
sebesar
Rp. 35.951.840,- atau 199.73% dari Rp. 18.400.000,- yang ditetapkan dalam DIPA TA
2011 Sementara itu realisasi Belanja Negara adalah sebesar Rp. 4.111.703.231,- atau
113.41% dari yang dianggarkan dalam DIPA 2011.
2. Neraca menyajikan informasi tentang posisi aset, kewajiban, dan ekuitas kementerian
negara/lembaga periode yang berakhir 31 Desember 2011. Dari Neraca tersebut
diinformasikan bahwa nilai Aset adalah sebesar Rp. 6.718.193.832,- dan Kewajiban
sebesar Rp. 12.000.000,- sehingga Ekuitas Dana (kekayaan bersih) Pengadilan
Agama Bengkulu Kelas I A per semester II adalah sebesar Rp. 6.706.193.832,-
3. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar pengguna laporan keuangan
dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam
laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan
fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau
uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.
3
Kami menyadari bahwa Laporan Keuangan Semester II ini masih belum sempurna,
oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan, saran, maupun kritik yang membangun
dari para pengguna laporan keuangan ini.
Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan laporan
keuangan yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance). Diharapkan penyusunan Laporan Keuangan ini dapat
meningkatkan akuntabilitas publik.
Bengkulu, 31 Desember 2011
Ketua,
Drs. Syafri Amrul
NIP. 195804101987031006
4
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ...........................................................................................................
2
Daftar Isi ......................................................................................................................
4
Daftar Tabel .................................................................................................................
5
Daftar Singkatan ..........................................................................................................
6
Indeks Catatan atas Laporan Keuangan ......................................................................
7
Pernyataan Tanggung Jawab ......................................................................................
8
I.
Ringkasan
......................................................................................................
9
II.
Laporan Realisasi Anggaran ................................................................................
9
III. Neraca .................................................................................................................
10
IV. Catatan atas Laporan Keuangan ..........................................................................
11
A.
B.
C.
Penjelasan Umum .........................................................................................
11
A.1. Dasar Hukum .........................................................................................
11
A.2. Kebijakan Teknis Satuan Kerja ...............................................................
11
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan.........................................
14
A.4. Kebijakan Akuntansi ...............................................................................
15
Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran ..................................
21
B.1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran.....................................
21
B.2. Penjelasan Per Pos Laporan Realisasi Anggaran ..................................
21
Penjelasan atas Pos-pos Neraca ..................................................................
23
C.1. Penjelasan Umum Neraca ......................................................................
23
C.2. Penjelasan Per Pos Neraca....................................................................
23
Laporan-laporan Pendukung sesuai Perarturan Dirjen Perbendaharaan Nomor
PER-51/PB/2008
•
LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan
•
LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
•
Neraca Percobaan
Laporan Barang Pengguna
•
Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan
•
Laporan Kondisi Barang
Lampiran Laporan Keuangan dan Neraca BLU
Lampiran Laporan Rekening Pemerintah
Lampiran-lampiran lainnya sebagai pendukung CaLK
5
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
I
.................................................................................................................
9
Tabel
II
.................................................................................................................
10
Tabel III
.................................................................................................................
14
Tabel IV
.................................................................................................................
21
Tabel
V
.................................................................................................................
22
Tabel VI
.................................................................................................................
23
Tabel VII
.................................................................................................................
24
6
DAFTAR SINGKATAN
APBN
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P
:
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
BLU
:
Badan Layanan Umum
BPK
:
Badan Pemeriksa Keuangan
BUN
:
Bendahara Umum Negara
DIPA
:
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
LRA
:
Laporan Realisasi Anggaran
MA
:
Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran
PNBP
:
Penerimaan Negara Bukan Pajak
SIMAK-BMN
:
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara
SAI
:
Sistem Akuntansi Instansi
SAK
:
Sistem Akuntansi Keuangan
SAP
:
Standar Akuntansi Pemerintahan
SKPA
:
Surat Kuasa Pengguna Anggaran
UP
:
Uang Persediaan
TA
:
Tahun Anggaran
TAB
:
Tahun Anggaran Berjalan
TAYL
:
Tahun Anggaran Yang Lalu
TGR
:
Tuntutan Ganti Rugi
TPA
:
Tagihan Penjualan Angsuran
7
INDEKS CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Halaman
LAPORAN REALISASI APBN
Pendapatan Negara dan Hibah
Catatan B.2.1
Pendapatan Negara dan Hibah ....................................................... 21
Catatan B.2.2
Penerimaan Negara Bukan Pajak ................................................... 22
Catatan B.2.3
Belanja Negara ..................................................................................
22
Neraca
Aset
Aset Lancar
Catatan C.2.1
Kas di Bendahara Pengeluaran .........................................................
23
Catatan C.2.2
Kas di Bendara Penerimaan ..............................................................
23
Aset Tetap
Catatan C.2.2.1 Tanah ............................................................................................. 24
Catatan C.2.2.2 Peralatan dan Mesin ....................................................................... 24
Catatan C.2.2.3 Gedung dan Bangunan ................................................................... 24
Catatan C.2.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan .............................................................. 24
Catatan C.2.2.5 Aset tetap Lainnya .............................................................................
24
Kewajiban Jangka Pendek
Catatan C.2.4.1 Uang Muka dari KPPN .......................................................................
25
Ekuitas Dana Lancar
Catatan C.2.5.1 Cadangan Persediaan .......................................................................
25
8
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
KETUA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A yang terdiri dari:
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun
Anggaran 2011 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan
posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Bengkulu, 31 Desember 2011
Ketua,
Drs. Syafri Amrul
NIP. 195804101987031006
9
I.
RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007,
menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan
menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada
Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A semester II Tahun 2011 ini
telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
II.
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) TA 2011 dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur
pendapatan, belanja, selama periode 01 Januari 2011 s.d. 31 Desember 2011.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada semester II TA 2011 terdiri dari
Penerimaan Pajak sebesar Rp. 0,- atau mencapai 0,-%, Penerimaan Negara Bukan Pajak
sebesar
Rp. 35.951.840,- atau mencapai 199.73% dari anggaran, serta Penerimaan
Hibah sebesar Rp. 0,- atau mencapai 0% dari yang dianggarkan.
Realisasi Belanja Negara semester II pada TA 2011 adalah sebesar Rp. 4.111.703.231,atau mencapai 113.41% dari anggarannya. Jumlah realisasi Belanja tersebut terdiri dari
realisasi Belanja Rupiah Murni sebesar Rp. 4.111.703.231,- atau 113.41% dari
anggarannya, Belanja Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp. 0.- atau 0% dari anggarannya,
dan Belanja Hibah sebesar Rp. 0,- atau 0% dari anggarannya.
Ringkasan Laporan Realisasi Semester II Anggaran TA 2010 dan Semester II Anggaran
TA 2011 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel I: Ringkasan Laporan Realisasi Semester II Tahun Anggaran 2010
dan Semester II Tahun Angggaran 2011
Pendapatan Negara dan Hibah
Belanja Rupiah Murni
Belanja Pinjaman Luar Negeri
Belanja Hibah
JUMLAH
(dalam rupiah)
Semester II TA 2010
Semester II TA 2011
Anggaran
Realisasi
Anggaran
Realisasi
37.915.000
37.790.581
18.400.000
35.951.840
2.510.529.000 2.747.824.510 3.625.460.000 4.111.703.231
2.548.444.000
2.785.615.091
3.643.860.000
4.147.655.071
10
Selain yang dianggarkan dalam DIPA, terdapat Penerimaan Hibah yang belum
dianggarkan dalam DIPA TA 2011 sebesar Rp. 0,III. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada tanggal pelaporan dan dibandingkan dengan tanggal pelaporan sebelumnya.
Jumlah Aset adalah sebesar Rp. 6.718.193.832,- yang terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp. 1.277.900,-, Aset Tetap sebesar Rp. 6.674.413.932,- dan Aset Lainnya sebesar
Rp. 42.502.000,-. Jumlah Kewajiban adalah sebesar Rp. 12.000.000,- yang merupakan
Kewajiban Jangka Pendek. Sementara itu jumlah Ekuitas Dana adalah sebesar
Rp. 6.706.193.832,- yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp. -10.722.100,- dan
Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp. 6.716.915.932,-.
Ringkasan Neraca per (01 Januari 2010 s.d 31 Desember 2010) dan (01 Januari 2011 s.d.
31 Desember 2011) dapat disajikan sebagai berikut :
Tabel II: Ringkasan Neraca per 31 Des 2010 dan Per 31 Des 2011
31 Desember
2010
31 Desember
2011
(dalam rupiah)
Nilai kenaikan/
(penurunan)
Aset
Aset Lancar
Aset Tetap
Aset Lainnya
Kewajiban
Kewajiban
Pendek
Jangka
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi
1.087.600
5.457.499.688
65.858.250
1.277.900
6.674.413.932
42.502.000
Naik
Naik
Turun
28.810.776
12.000.000
Turun
-27.723.176
5.523.357.938
-10.722.100
6.716.915.932
Naik
IV. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan dasar hukum, metodologi
penyusunan Laporan Keuangan, dan kebijakan akuntansi yang diterapkan. Selain itu,
dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka
pengungkapan yang memadai.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pendapatan, dan belanja diakui
berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari Kas
Umum Negara (KUN). Sementara itu, dalam penyajian Neraca, aset, kewajiban, dan
ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset
dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dikeluarkan oleh dan dari KUN.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan
serta informasi tambahan yang diperlukan.
11
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A.
PENJELASAN UMUM
A.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 51/PB/2008 tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga.
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS I A
Rencana Strategis Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A
Renacana Strategis (RENSTRA) Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A adalah:
I.
Program Umum
1. Pada tahun 2011 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A melaksanakan :
a. Renovasi gedung kantor.
b. Pengadaan Kendaraan Pemerintah Roda 4.
c. Pengadaan Alat Pengolah Data.
2. Pada Tahun 2012 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A merencanakan:
a. Mengusulkan pengadaan Peralatan dan Aplikasi.
b. Mengusulkan pengadaan interior gedung ruang tunggu.
c. Mengusulkan pembangunan rumah dinas.
3. Pada tahun 2013 Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A akan merencanakan:
a. Mengusulkan pengadaan tanah untuk pembangunan rumah dinas Hakim.
b. Mengusulkan penambahan kendaraan roda 4 (empat) maupun roda 2 (dua)
c. Mengusulkan penambahan Alat pengolah data dan komunikasi.
d. Mengusulkan penambahan meubelair.
e. Mengusulkan pembangunan rumah dinas untuk Ketua dan Pansek.
f.
Mengusulkan Renovasi/Rehabilitasi Rumah dinas.
12
II. Bidang Yustisial/Pembinaan dan Pengawasan
1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada para pencari keadilan, dan berprinsip
sederhana, cepat dan biaya ringan.
2. Meningkatkan Tugas pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu.
3. Meningkatkan pengawasan tingkah laku Hakim, Panitera Pengganti, Jurusita dan
jurusita Pengganti dalam melaksanakan tugas kedinasan maupun tugas luar kedinasan.
4. Meningkatkan fungsi HAWASBID sesuai dengan bidang tugas yang telah
ditetapkan oleh Ketua.
5. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mengikuti pelatihan-pelatihan.
A. Administrasi Kepaniteraan
1. Meningkatkan penerapan pelaksanaan pola bindalmin sesuai dengan KMA Nomor:
KMA/001/SK/I/1991 tentang:
•
Pola penerimaan perkara sistem meja-meja
•
Pola pengisian register perkara
•
Pola keuangan perkara
•
Pola pengarsipan perkara
•
Pola pelaporan perkara
2. Meningkatkan dan memantapkan tertib administrasi Pengadilan Agama Bengkulu
Kelas I A sesuai dengan BUKU I dan II tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan
Administrasi Peradilan (SK Ketua Mahkamah Agung RI No. KMA/007/SK/IV/1994
tanggal 01 April 1994 serta ketentuan lainnya)
3. Memantapkan peranan penggunaan formulir administrasi perkara sebagaimana
Edaran Mahkamah Agung RI No. II Tahun 1993.
4. Menghimpun dan membukukan putusan/penetapan yang telah berkekuatan hukum
tetap di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A dalam bentuk buku setiap
tahunnya.
5. Melaksanakan pembuatan laporan perkara bulanan, empat bulanan, enam bulanan
dan tahunan serta menyampaikan tepat waktu dan benar kepada pejabat yang
telah ditentukan.
6. Mengolah, mendata dan membuat rekapitulasi laporan dari Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas I A serta menyajikan dalam bentuk papan statistik secara kontinyu
dan mengirimkan laporan rekapitulasi perkara ke Pengadilan Tinggi Agama dan
Mahkamah Agung RI.
B. Kesekretariatan
1. Administrasi Umum, Barang dan perlengkapan
•
Meningkatkan pelaksanaan kelengkapan sarana arsip dinamis dan sistem
arsip dinamis sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor:
143/KMA/SK/VIII/2007 tanggal 24 Agustus 2007.
13
•
Meningkatkan
pemahaman
tentang
tata
persuratan
yang
dikelola
di
Pengadilan Agama Bengkulu sesuai dengan Keputusan Ketua Mahkamah
Agung RI Nomor: 143/KMA/SK/VIII/2007 tanggal 24 Agustus 2007.
•
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang administrasi umum.
•
Mengusulkan penghapusan barang-barang inventaris kantor yang rusak berat
kepada Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu untuk diteruskan ke Mahkamah
Agung RI.
2. Keuangan
a. Administrasi Keuangan
•
Membuat pengajuan RKKAL ke Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu tepat
waktu
•
Membuat rencana penggunaan anggaran (RPA) per mata anggaran sesuai
dengan DIPA Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A tahun 2011.
•
Merealisasikan penggunaan dana dalam DIPA sesuai dengan RPA dan
menyampaikan realisasinya dalam bentuk SAI kepada instansi terkait
dalam bentuk laporan bulanan, triwulan dan semesteran.
b. Kepengurusan Keuangan
•
Mengajukan SPM dan SPP rutin, gaji, lembur dll.
•
Membukukan penerimaan SP2D dari KPPN.
3. Kepegawaian
•
Mengusulkan calon pegawai negeri sipil yang telah memenuhi syarat untuk
menjadi pegawai negeri sipil.
•
Mengusulkan kenaikan gaji berkala
•
Mengusulkan kenaikan pangkat bagi pegawai yang memenuhi syarat
•
Melakukan rapat Baperjakat
•
Membuat dan menyiapkan DP3, Was 1, 2, CPP 1 dan 2 pada setiap akhir tahun.
•
Mengusulkan Taspen, Karpeg, Karis, Karsu dan Askes bagi pegawai dan lain-lain
4. Pembangunan
•
Mengusulkan pengadaan peralatan dan aplikasi untuk tahun anggaran 2012.
•
Mengusulkan pengadaan interior gedung untuk Anggaran DIPA Tahun 2012.
•
Mengusulkan pembangunan rumah dinas untuk anggaran DIPA Tahun 2012.
Pendapatan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A
Realisasi pendapatan yang diterima oleh Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A pada
semester II Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar Rp. 43.461.881,- yang berasal dari
Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan rincian pendapatan tersebut dari
-
Pendapatan penjualan aset lainnya yang berlebih/rusak/dihapuskan Rp. 3.001.000,-
-
Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan Rp. 2.760.000,-
14
-
Pendapatan Ongkos perkara Rp. 15.829.000,-
-
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya Rp. 9.067.000,-
-
Penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL Rp. 5.080,-
-
Penerimaan Kembali persekot/Uang Muka Gaji Rp. 14.369.590,-
-
Pendaptan anggaran lain-lain Rp. 1.350.170,-
-
Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro) Rp. 81.041,-
Nilai realisasi pendapatan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A dibandingkan dengan
tahun angggaran yang lalu mengalami kenaikan disebabkan oleh faktor meningkatnya
kesadaran hukum yang berdampak pada meningkatnya jumlah perkara yang masuk
ke Pengadilan Agama Bengkulu sehingga meningkatkan jumlah pendapatan ongkos
perkara.
Belanja Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A
Realisasi belanja pada pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A periode semester II tahun
2011 terdiri dari Belanja Pegawai dengan pagu Rp. 2.077.238.000,- realisasi
Rp. 2.589.464.637,- atau 125%, Belanja Barang pagu Rp. 303.222.000,- realisasi
Rp. 287.919.594,- atau 95% dan Belanja Modal Pagu Rp. 1.245.000.000,- realisasi
Rp. 1.234.319.000,- atau 99%.
Sementara itu untuk belanja subsidi, belanja hibah dan belanja bantuan sosial Rp. 0,Tabel III: Ringkasan Belanja per 31 Desember 2010 dan Per 31 Desember 2011,
Uraian
Semester II 2010
Anggaran
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
1.986.699.000
298.830.000
225.000.000
Jumlah
2.510.529.000
Realisasi
2.236.612.010
286.720.000
224.492.500
2.747.824.510
Semester II 2011
Anggaran
2.077.238.000
303.222.000
1.245.000.000
3.625.460.000
Ket
Realisasi
2.589.464.637
287.919.594
1.234.319.000
4.111.703.231
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A Tahun 2011 merupakan
laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh entitas akuntansi
Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu.
Pengadilan Agama Bengkulu kelas I A Tahun 2011 ini memperoleh anggaran yang
berasal dari APBN sebesar Rp. 3.625.460.000,-.
Dari total anggaran di atas, rincian anggaran Satker BLU adalah sebagai berikut:
15
Tahun Anggaran
JENIS SUMBER DANA
APBN
BLU
2010
2.510.529.000
-
2011
3.625.460.000
-
Laporan Keuangan dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang terdiri dari
Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).
SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Catatan atas Laporan Keuangan
Data BMN yang disajikan dalam neraca ini telah seluruhnya diproses melalui SIMAKBMN.
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Laporan Realisasi Anggaran disusun menggunakan basis kas yaitu basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima pada Kas Umum Negara (KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
Penyajian aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca diakui berdasarkan basis
akrual, yaitu pada saat diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari KUN.
Penyusunan dan penyajian LK semester II Tahun 2011 telah mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dalam penyusunan
LKKL telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan.
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan LK Pengadilan Agama
Bengkulu Kelas I A adalah:
1. Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan KUN yang menambah ekuitas dana lancar
dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak
perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat. Pendapatan diakui pada saat kas
diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis
pendapatan.
16
2. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran KUN yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam
periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh pemerintah pusat. Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada
saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN). Belanja disajikan di muka (face) laporan keuangan
menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja, sedangkan di Catatan atas Laporan
Keuangan, belanja disajikan menurut klasifikasi organisasi dan fungsi.
3. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam
pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar
laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak
kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
a. Aset Lancar
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan
sejak tanggal pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas, piutang, dan persediaan.
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk
valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada
tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang
telah dikeluarkan surat keputusan penagihannya.
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan
jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian
lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.
17
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan:
-
Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian,
-
Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri,
-
Harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara
lainnya seperti donasi/rampasan.
b. Investasi **)
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik
seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat
meningkatkan
kemampuan
pemerintah
dalam
rangka
pelayanan
kepada
masyarakat.
Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat
segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun atau
kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
selama lebih dari setahun.
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu non
permanen dan permanen.
(i) Investasi Non Permanen
Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak termasuk
dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak
berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan penyertaan modal
saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang dimaksudkan untuk
pembiayaan investasi perusahaan negara/daerah, pemerintah daerah, dan
pihak ketiga lainnya.
Investasi Non Permanen meliputi:
Seluruh dana pemerintah yang bersumber dari dana pinjaman luar negeri
yang diteruspinjamkan melalui Subsidiary Loan Agreement (SLA) dan dana
dalam negeri dalam bentuk Rekening Dana Investasi (RDI) dan Rekening
Pembangunan Daerah (RPD) yang dipinjamkan kepada BUMN/BUMD dan
Pemda.
Seluruh dana pemerintah yang diberikan dalam bentuk Pinjaman Dana
Bergulir kepada pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM), nasabah Lembaga Dana Kredit Pedesaan
(LDKP),
nasabah
Usaha
Simpan
Pinjam/Tempat
(USP/TSP) atau nasabah BPR.
*)
jika terdapat transaksi investasi pada kementerian negara/lembaga yang bersangkutan
Simpan
Pinjam
18
(ii) Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki
secara
berkelanjutan.
Investasi
permanen
dimaksudkan
untuk
mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan dalam
jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan Modal
Negara (PMN) pada perusahaan negara, lembaga internasional, dan badan
usaha lainnya yang bukan milik negara. PMN pada badan usaha atau badan
hukum lainnya yang sama dengan atau lebih dari 51% disebut sebagai Badan
Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Hukum Milik Negara (BHMN). PMN pada
badan usaha atau badan hukum lainnya yang kurang dari 51% (minoritas)
disebut sebagai Non BUMN.
PMN dapat berupa surat berharga (saham) pada suatu perseroan terbatas dan
non surat berharga, yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada
perusahaan yang bukan perseroan.
Penilaian investasi jangka panjang diprioritaskan menggunakan metode
ekuitas. Jika suatu investasi bisa dipastikan tidak akan diperoleh kembali atau
terdapat bukti bahwa investasi hendak dilepas, maka digunakan metode nilai
bersih yang direalisasikan. Investasi dalam bentuk pinjaman jangka panjang
kepada pihak ketiga dan non earning asset atau hanya sebagai bentuk
partisipasi dalam suatu organisasi, seperti penyertaan pada lembaga-lembaga
keuangan internasional, menggunakan metode biaya.
Investasi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs tengah BI pada
tanggal transaksi. Pada setiap tanggal neraca, pos investasi dalam mata uang
asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs
tengah BI pada tanggal neraca.
c. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun
untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aset tetap dilaporkan pada neraca Satker per 30 Juni 2010 berdasarkan harga
perolehan.
Pengakuan aset tetap yang perolehannya sejak tanggal 1 Januari 2002 didasarkan
pada nilai satuan minimum kapitalisasi, yaitu:
1) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga
yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp. 300.000 (tiga ratus ribu rupiah),
dan
19
2) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
3) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi
tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan
barang bercorak kesenian.
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka panjang,
dan aset tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran
(TPA), Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun,
Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Dana yang Dibatasi Penggunaannya, Aset Tak
Berwujud, dan Aset Lain-lain.
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah
secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal
dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi
dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo
tagihan penjualan angsuran.
TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap bendahara/pegawai negeri
bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian
yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari
suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai
tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
TPA dan TGR yang akan jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai aset lainnya.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih
yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan
bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki.
Dana yang Dibatasi Penggunaannya merupakan kas atau dana yang alokasinya
hanya akan dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan tertentu seperti kas besi
perwakilan RI di luar negeri, rekening dana reboisasi dan dana moratorium Nias
dan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai
wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa
atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
20
Aset Tak Berwujud meliputi software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta
(copyright), paten, goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang
memberikan manfaat jangka panjang.
Aset Lain-lain merupakan aset lainnya yang tidak dapat dikategorikan ke dalam
TPA, Tagihan TGR, Kemitraan dengan Pihak Ketiga, maupun Dana yang Dibatasi
Penggunaannya. Aset lain-lain dapat berupa aset tetap pemerintah yang
dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah.
4. Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Dalam konteks
pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan
pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain, atau
lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan
pegawai yang bekerja pada pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut
hukum sebagai konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundangundangan.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal
pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan
Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued
interest) dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk
dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal
pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi pembayaran, perubahan penilaian
karena perubahan kurs mata uang asing, dan perubahan lainnya selain perubahan
nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
21
5. Ekuitas Dana
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara aset dan
utang pemerintah. Ekuitas dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas
Dana Investasi. Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan utang
jangka pendek. Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancar
dan kewajiban jangka panjang.
B.
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi anggaran sampai pada akhir periode semester II Tahun Anggaran 2011 yaitu
sebesar 4.111.703.231,- atau sebesar 113.41% dari anggarannya yang terdiri dari:
1. Realisasi Pendapatan Negara.
Realisasi pendapatan yang diterima oleh Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A pada
semester II Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar Rp. 43.461.881,- yang berasal dari
Pendapatan bukan Pajak (PNBP) dengan rincian pendapatan tersebut dari
-
Pendapatan aset lainnya yang berlebih/rusak/dihapuskan Rp. 3.001.000,-
-
Pendapatan Legalisasi Tanda Tangan Rp. 2.760.000,-
-
Pendapatan Ongkos perkara Rp. 15.829.000,-
-
Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya Rp. 9.067.000,-
-
Penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL Rp. 5.080,-
-
Penerimaan Kembali persekot/Uang Muka Gaji Rp. 14.369.590,-
-
Pendapatan anggaran lain-lain Rp. 1.350.170,-
-
Pendapatan jasa lembaga keuangan (jasa giro) Rp. 81.041,-
2. Realisasi Belanja Negara
Realisasi Belanja Negara yang ada di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A hanya
berasal dari Belanja Rupiah Murni yang tertuang dalam DIPA No. 0746/00501.2/VIII/2010 tanggal 31 Desember 2010.
Tabel IV: Rincian Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara
No
1
2
Uraian
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah
- Penerimaan Negara Bukan Pajak
Realisasi Belanja Negara
- Belanja Rupiah Murni
- Belanja PNBP
Anggaran
18.400.000
3.625.460.000
-
Realisasi
43.461.8811 236.20 %
4.111.703.231
-
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.2.1. Pendapatan Negara dan Hibah
%
113.41 %
-
22
Jumlah Pendapatan Negara dan Hibah pada periode semester II Tahun Anggaran 2011 di
Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A yang memuat dalam laporan realisasi anggaran ini
sebesar Rp. 43.461.881,- atau sebesar 236.20%.
B.2.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar
Rp 43.461.840 atau 236% dari estimasi anggarannya yang ada. Realisasi Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang ada di Tahun Anggaran ini mengalami peningkatan jika
dibandingkan dengan Tahun Anggaran lalu yaitu Rp. 37.790.581,-. Sedangkan
jumlah rupiah yang dianggarkan mengalami penurunan, karena jumlah anggaran
dan realisasi yang ada di Tahun Anggaran 2009 adalah sebesar Rp 46.023.728,-,
B.2.3 Belanja Negara
Pagu Belanja Negara Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar Rp. 3.625.460.000,- dari
jumlah anggaran tersebut merupakan belanja rupiah murni, yang nantinya akan digunakan
untuk pembiayaan setiap belanja-belanja yang ada di dalam DIPA Tahun Anggaran 2011,
yang sampai pada periode per 31 Desember 2011 ini telah terealisasi sebesar
Rp. 4.111.703.231,- atau sebesar 113.41% Jika dibandingkan dengan Tahun Anggaran
lalu sebesar Rp. 2.510.529.000,- pagu anggaran belanja negara tahun anggaran 2011
mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.114.931.000,-.
Belanja Pegawai
Rp. 2.077.238.000,- realisasi Rp. 2.589.464.637,- atau 123%
Pagu Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2011 adalah sebesar 2.077.238.000, sedangkan
yang telah terealisasi dalam Semester II Tahun Angaran 2011 adalah sebesar
2.589.464.637,- Jika dibandingkan dengan realisasi Belanja Pegawai pada periode Tahun
Angggaran lalu sebesar Rp. 2.236.612.010 terdapat kenaikan sebesar Rp. 352.852.627,Rincian realisasi Belanja Pegawai dapat dilihat di halaman berikut ini:
Tabel V: Rincian Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2010 & 2011
Uraian
31 Des 2010
31 Des 2011
Naik/Turun
Belanja Gaji Pokok PNS
Belanja Pembulatan Gaji PNS
Belanja Tunj. Suami/Istri PNS
Belanja Tunj. Anak
Belanja Tunj. Struktural PNS
Belanja Tunj. Fungsional PNS
Belanja Tunj. PPh PNS
Belanja Tunj. Beras PNS
Belanja Uang Makan PNS
Belanja Tunj. Umum PNS
Belanja Uang Lembur
117.668.220
2.416
8.157.968
2.671.020
2.010.000
29.890.000
4.270.394
6.774.300
39.440.000
2.745.000
0
1.588.735.760
58.645
108.687.404
35.334.435
26.130.000
358.330.000
70.194.443
101.515.950
221.960.000
38.630.000
39.888.000
Naik
Naik
Naik
Naik
Naik
Naik
Naik
Naik
Naik
Naik
Naik
Total
213.629.318
2.589.464.637
Naik
23
C.
PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
C.1. PENJELASAN UMUM NERACA
Posisi Neraca pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A pada per 31 Desember
2011
dapat
dijelaskan
dengan
rincian
sebagai
berikut:
Nilai
Aset
sebesar
Rp. 6.718.193.832, Nilai Kewajiban sebesar Rp. 0, dan Nilai Ekuitas Dana sebesar
Rp 6.718.193.832,-
Tabel VI: Komposisi Neraca per 31 Des 2010 & 2011
Uraian
Asset
Kewajiban
Ekuitas Dana
01 Jan/31 Des 2010
01 Jan/31 Des 2011
Naik/Turun
5.524.445.538
6.718.193.832
Naik
28.810.776
12.000.000
Turun
5.495.634.762
6.718.193.832
Naik
Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar 6.718.193.832 terdiri dari Aset Lancar
sebesar Rp. 1.277.900 dan Aset Tetap sebesar Rp. 6.674.413.932,-. Jumlah Kewajiban
per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 12.000.000,- yang merupakan kewajiban jangka
pendek. Sedangkan jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp.
6.718.193.832 terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp. 1.277.900 dan ekuitas dana
investasi sebesar Rp. 6.716.915.932,-.
C.2. PENJELASAN PER POS NERACA
C.2.1. Aset Lancar
C.2.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah
tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP yang belum
dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal neraca.
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 0 atau nihil.
Dan tidak terdapat saldo kas dalam rekening bank atau sebesar Rp. 0 atau nihil.
C.2.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank
maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab bendahara penerimaan
yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintah (Penerimaan Negara Bukan
Pajak), Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah
diterima oleh bendahara penerimaan selaku wajib pungut yang belum disetorkan ke kas
negara besarnya Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2011 adalah
Rp. 0 atau nihil.
24
C.2.2 Aset Tetap
Jumlah aset tetap pada per 31 Desember 2011 di Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A
adalah sebesar Rp. 6.718.193.832, di bandingkan dengan Tahun Anggaran 2010 lalu
yaitu Rp. 5.524.445.538,- mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.193.748.294,-.
Tabel VII: Rincian Posisi Aset Tetap
No.
Aset Tetap
1
2
3
4
5
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Per 31 Des 2010
Per 31 Des 2011
911.070.000
1.565.491.519
2.943.113.000
290.000
47.110.110
911.070.000
1.772.963.144
3.940.152.000
290.000
49.938.788
%
100
113.25
133.87
100
106
C.2.2.1 Tanah
Nilai tanah pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A per 31
Desember 2011 adalah sebesar Rp. 911.070.000, nilai perkiraan
tersebut sama atau tetap dari nilai tanah per Tahun Anggaran 2010.
C.2.2.2 Peralatan dan Mesin
Nilai peralatan dan mesin pada Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu per 31 Desember
2011 adalah sebesar Rp. 1.772.963.144, nilai perkiraan tersebut mengalami kenaikan
sebesar Rp. 207.471.625,- dari nilai peralatan dan mesin per 31 Desember Tahun
Anggaran 2010.
C.2.2.3 Gedung dan Bangunan
Nilai gedung dan bangunan pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A per 31
Desember 2011 adalah sebesar Rp. 3.940.152.000, nilai perkiraan tersebut mengalami
kenaikan sebesar Rp. 997.039.000,- dari nilai gedung dan bangunan per 31 Desember
Tahun Anggaran 2010.
C.2.2.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A per 31
Desember 2011 adalah sebesar Rp. 290.000, nilai perkiraan tersebut sama dengan nilai
Jalan, Irigasi dan Jaringan tahun anggaran 2010.
C.2.2.5 Aset Tetap Lainnya
Nilai Aset Tetap lainnya pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A per 31 Desember
2011 adalah sebesar Rp. 49.938.788,- Nilai perkiraan tersebut mengalami kenaikan
sebesar Rp. 2.828.678,- dari nilai aset tetap lainnya per 31 Desember Tahun Anggaran
2010.
25
C.2.4 Kewajiban Jangka Pendek (Uang Muka dari KPPN)
Nilai Uang muka dari KPPN yang ada pada Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu per 31
Desember 2011 adalah sebesar Rp. 0,C.2.5 Ekuitas Dana Lancar (Cadangan Persediaan)
Nilai cadangan persediaan pada Pengadilan Agama Kelas I A Bengkulu per 31 Desember
2011 adalah sebesar Rp. 1.277.900,- sedangkan nilai perkiraan pada 31 Desember Tahun
Anggaran 2010 adalah sebesar Rp. 1.087.600,-.
C.2.6 Ekuitas Dana Diinvestasikan
C.2.6.1. Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Nilai dana diinvestasikan dalam aset tetap pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A
per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 6.674.413.932,- nilai perkiraan tersebut
mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.216.914.244 dari nilai dana diinvestasikan dalam
aset tetap per 31 Desember tahun anggaran 2010.
C.2.6.2 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Nilai dana diinvestasikan dalam aset lainnya pada Pengadilan Agama Bengkulu Kelas I A
per 31 Desember 2011 adalah sebesar 42.502.000, nilai perkiraan tersebut mengalami
penurunan sebesar Rp. -23.356.250, dari nilai dana diinvestasikan dalam aset tetap per
31 Desember tahun anggaran 2010.
26
SISTEMATIKA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA
Dalam penyusunan laporan keuangan serta untuk mempermudah Satuan Kerja dalam
penyajian laporan keuangan, maka kami sampaikan sistematika penyajian laporan
keuangan sebagai berikut:
Sistematika penyajian laporan keuangan Satuan Kerja
1.
Sampul Luar
Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai
Satuan Kerja dan periode penyampaian laporan keuangan.
2.
Sampul Dalam
Merupakan sampul dalam dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai
satuan kerja dan periode penyampaian laporan keuangan.
3.
Kata Pengantar
Merupakan pengantar dari laporan keuangan yang ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang yang memberikan gambaran ringkas mengenai laporan keuangan
yang disampaikan.
4.
Daftar Isi
Merupakan daftar yang memuat isi laporan beserta nommor halamannya.
5.
Daftar Tabel
Merupakan daftar tabel yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut
memuat nama tabel, nomor tabel dan nomor halamannya.
6.
Daftar Grafik
Merupakan daftar grafik yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut
memuat nama grafik, nomor dan nomor halamannya.
7.
Daftar Lampiran
Merupakan daftar lampiran yang terdapat dalam laporan keuangan. Daftar tersebut
memuat nama lampiran, nomor lampiran dan nomor halamannya.
8.
Daftar Singkatan
Merupakan daftar yang memuat singkatan-singkatan yang digunakan dalam
laporan keuangan.
9.
Pernyataan Tanggung Jawab
Merupakan pernyataan tanggung jawab dari Pengguna Anggaran terhadap
penggunaan anggaran pada lingkup satuan kerja yang dipimpinnya. Pernyataan
Tanggung Jawab ditandatangani oleh pimpinan Satuan Kerja setiap periode
penyampaian laporan keuangan. Pernyataan tanggung jawab paling tidak memuat
pernyataan sebagai berikut:
• pernyataan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan isi laporan
keuangan yang disampaikan;
• pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAP
dan;
• pernyataan laporan keuangan telah disusun berdasarkan sistem
pengendalian intern yang memadai.
10.
Ringkasan
Merupakan gambaran ringkas mengenai kondisi laporan keuangan yang
dipertanggungjawabkan. Memuat gambaran ringkas mengenai anggaran, realisasi
anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan.
27
11.
Laporan Realisasi Anggaran Satuan Kerja
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan dan
belanja, yang masing-masing dibandingkan dengan anggarannya dalam satu
periode.
Laporan realisasi anggaran berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI, untuk laporan
keuangan periode semesteran, laporan yang disampaikan adalah laporan
Semester II. Untuk periode tahunan laporan yang disampaikan adalah laporan
komparatif dengan membandingkan anggaran dan realisasi tahun anggaran yang
lalu dengan tahun anggaran berjalan.
12.
Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi dan entitas
pelaporan mengenai aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu.
Laporan neraca berdasarkan cetakan dari aplikasi SAI, untuk laporan keuangan
periode semesteran, laporan yang disampaikan adalah laporan Semester II. Untuk
periode tahunan laporan yang disampaikan adalah laporan komparatif dengan
membandingkan anggaran dan realisasi tahun anggaran yang lalu dengan tahun
anggaran berjalan.
13.
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Merupakan laporan realisasi anggaran untuk pendapatan dan belanja berdasarkan
cetakan dari aplikasi SAI, laporan yang harus disampaikan dapat dilihat pada
lampiran laporan keuangan.
14.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan, daftar rinci, dan analisis atas
nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.
Merupakan unsur pokok, wajib dan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu
Laporan Keuangan Satuan Kerja.
15.
Lampiran Laporan Keuangan
a. Laporan-laporan pendukung sebagai lampiran
i) LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan
ii) LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
iii) Neraca Percobaan
(daftar laporan lihat lampiran III)
b. Laporan barang pengguna
i) Laporan Barang Pengguna Semesteran/Tahunan
ii) Laporan Kondisi Barang (khusus LKKL Tahunan)
iii) Rincian Saldo Awal
(daftar laporan lihat lampiran III)
c. Laporan Keuangan BLU
d. Laporan Rekening Pemerintah
e. Tindak Lanjut Atas Temuan BPK
f.
16.
Lampiran-lampiran lainnya sebagai pendukung CaLK
Lampiran lainnya sebagai pendukung Catatan
a. Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang Persediaan dll.
(Diisi dengan nilai realisasi belanja dan diuraikan per jenis belanja: belanja pegawai,
belanja barang, belanja modal, belanja subsidi, belanja hibah, dan belanja Bantuan Sosial.
Nilai realisasi belanja dibandingkan dengan nilai realisasi belanja periode yang sama
tahun anggaran yang lalu. Uraikan juga penyebab kenaikan/penurunan realisasi belanja
tersebut. Uraikan juga program (dalam tabel) yang dilaksanakan oleh Satker, realisasi
belanja program tersebut dan capaiannya)
Download