Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI AKAR PANGKAT TIGA SUATU BILANGAN KUBIK DI KELAS VI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) Ismono Abstrak:Rumusan masalah yang dikemukakan dalam PTK ini adalah Bagaimana Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Teams-Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas VI SDN Karangnangka 3 Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan? Penelitian ini dilakukan di Kelas VI SDN Karangnangka 3 Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan, dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa, sedangkan kondisi siswa tingkat kemampuannya dan daya serap sangat bervariasi ada yang pintar dan ada yang kurang pintar. Penulis merupakan guru kelas VI di SDN Karangnangka 3 Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan Pada Tahun pelajaran 2014/2015.Hasil penelitian tindakan yang dilakukan diketahui bahwa Nilai ratarata pemahaman siswa tentang kompetensi dasar Memahami akar pangkat tiga suatu bilangan kubik dalam memeperhatikan permasalahan yaitu, pada siklus pertama sebesar 69,3 pada siklus kedua pada siklus kedua sebesar 75,6 sedangkan pada siklus ketiga sebesar 80,6, tergolong baik demikian juga tentang ketuntasan belajar pada siklus pertama 72 % dan pada siklus kedua menjadi 88 % sedangkan pada siklus ketiga menjadi 100 %. Kata Kunci: STAD,Akar pangkat, Kemampuan, dan Peningkatan Kemampuan Abstract: The formulation of the issues raised in this PTK is How to Increase Student Results Students Type Through Cooperative Learning TeamsAchievement Divisions (STAD) On the Subject of Mathematics in Class VI SDN Karangnangka 3 District of Blega Bangkalan? This research was conducted in Class VI SDN Karangnangka 3 District of Blega Bangkalan, the number of students by 30 students, while the condition of student ability levels and highly variable absorption there are no less clever and smart. The author is a sixth grade teacher at SDN Karangnangka 3 District of Blega Bangkalan In the school year 2014/2015 the results of research known that the actions undertaken average value of students' understanding of basic competences Understanding the cube root of a cubic numbers in memeperhatikan problems that, in the first cycle of 69.3 in the second cycle in the second cycle of 75.6, while the third cycle 80.6, is quite good as well as on mastery learning in the first cycle and 72% in the second cycle to 88%, while in the third cycle to 100%. Keywords: STAD, Square root and Ability 181 Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar pelajaran 2014-2015 menunjukkan bahwa Pendahuluan Matematika merupakan salah satu sarana siswa masih banyak yang mengalami berfikir ilmiah sangat diperlukan untuk kesulitan dalam memahami mata pelajaran menambah logis, Matematika. sistematis dan kritis dalam diri peserta didik. Berbagai kemampuan berfikir hasil dari pengamatan Demikian pula Matema-tika merupakan sementara yang telah dilakukan pada siswa pengetahuan dasar yang diperlukan peserta kelas VI ketika diberikan soal-soal yang didik berkaitan untuk menun-jang keberhasilan dengan materi belajarnya dalam menempuh pendidikan kebanyakan yang lebih tinggi. Bahkan Matematika diperoleh siswa tidak tuntas belajar. Salah berperan satu dalam meningkatkan kualitas nilai Matematika yang rata-ratanya perlu diupayakan yang dalam sumber daya manusia dan sebagai alat bantu pembelajaran Ma-tematika yang digunakan mengem-bangkan disiplin ilmu lainnya. untuk membantu para guru dalam mem- Oleh karena itu, diperlukan perbaikan yang berikan materi pembelajaran kepada siswa dapat Kelas VI SDN Karangnangka 3 Kecamatan meningkatkan prestasi belajar Matematika di setiap jenjang pendidikan. Blega Kabupaten Bangkalan adalah dengan Menurut Hudoyo (1998) Matematika menggu-nakan Pembelajaran Koope-ratif adalah berkenaan dengan ide-ide abstrak Tipe STAD. Dengan metode ini diharapkan yang tersusun secara hirarkis dan penalaran hasil belajar siswa lebih aktif, kreatif dan deduktif. timbul Matematika sering diferensi rasa senang sehingga dapat sebagai suatu kemampuan sistem dimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI masing-masing sistem mempunyai sistem pada mata pelajaran Matematika di SDN tersendiri dan bersifat deduktif aksiomatik. Karangnangka Menurut Kabupaten Bang-kalan. Herman Hudoyo (1990:48) matematika berke-naan dengan ide-ide atau 3 Kecamatan Blega Berdasarkan uraian tersebut, penulis konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis tertarik untuk mengadakan Penelitian dan penalarannya deduktif. Tindakan Kelas (PTK) dengan judul : “Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Berdasar pada uraian di atas persoalan pembelajaran atau kegiatan belajar di kelas Teams-Achievement dan hasil pengamatan dan studi dokumentasi Sebagai Upaya Meningkatkan Kemam-puan terhadap siswa kelas VI pada awal tahun Memahami 182 Akar Divisions Pangkat Tiga (STAD) Suatu Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar Bilangan Kubik Di Kelas VI SDN yang telah dikembangkan oleh pusat Karangnangka 3 Kecamatan Blega Ka- penelitian dan pengembangan, lembaga, bupaten Bangkalan”. proyek ataubahan ajar buatan guru. STAD Berdasarkan permasalahan selama ini lebih merupakan sebuah metode umum yang dihadapi oleh siswa kelas VI SDN dalam me-ngelola pembelajaran di kelas. Karangnangka 3 Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan penguasaan adalah materi Tujuan dalam Penelitian Tindakan Kelas rendahnya Matematika. (PTK) ini adalah untuk menge-tahui upaya Maka meningkatkan hasil be-lajar siswa melalui pertanyaan penelitian yang dapat diung-kap Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada adalah : Bagaimana Upaya Mening-katkan mata pelajaran Matematika di kelas VI SDN Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Karangnangka Kooperatif Kabupaten Bangkalan. Tipe Students Teams- 3 Kecamatan Blega Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Penelitian ini bermanfaat bagi siswa, Pelajaran Matematika Di Kelas VI SDN guru dan sekolah sebagai berikut : a. Karangnangka Manfaat bagi siswa : 1) Memberikan sajian 3 Keca-matan Blega Kabupaten Bangkalan? Dengan pembelajaran coba menarik dan penerapan memperhatikan modalitas belajar siswa, 2) Pembelajaran Kooperatif Tipe Students Mening-katkan hasil belajar siswa, 3) Dapat Teams-Achievement (STAD) menumbuhkan semangat yang tinggi untuk Penelitian belajar khususnya dikalangan siswa (peserta Tindakan Kelas ini, maka peneliti selaku didik). b.Manfaat bagi guru :1) Menentukan guru kelas VI SDN Karangnangka 3 alternatif model pembelajaran yang mampu Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan mening-katkan motivasi belajar dan hasil mengharapkan adanya suatu jalan peme- belajar siswa 2) Mengatasi problema pembe- cahan terhadap masalah dalam pembelajaran lajaran yang selama ini banyak dikeluh-kan yang ada di kelas VI, khususnya penurunan terutama tingkat berhasilan pembela-jaran Matematika. yang menguji yang Divisions dilaksanakan dalam pengua-saan materi yang mempengaruhi hasil belajar siswa. berkaitan dengan ketidak Menurut Suharsimi Arikunto (1999: 204) dengan ”Hasil belajar siswa adalah hasil yang menggunakan bahan ajar yang khusus diperoleh dari nilai ulangan harian, dimana dirancang untuk pembelajaran tim siswa ulangan-ulangan harian ini diberikan oleh STAD dapat diterapkan 183 Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar guru kepada para siswa untuk mengetahui dalam sejauh mana taraf keberhasilan mengajar kelompok pada pembelajaran kooperatif guru dan belajar siswa”. merupakan salah satu metode yang selama Pendapat lain menyatakan bahwa hasil ini dunia sudah pembelajaran. sering Diskusi digunakan atau belajar adalah perubahan tingkah laku yang dicantumkan oleh guru dalam menyu-sun diakibatkan dari hasil belajar (TIM MKDK, rencana pembelajaran. 1996:24). Dan menurut Bloom (1956 : 23) Sedangkan bentuk tingkah laku sebagai hasil belajar merupakan dapat melalui digolongkan sebagai berikut: pembelajaran pendekatan kelompok pembe-lajaran kecil siswa untuk Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Hasil bekerjasama belajar tingkat kondisi belajar dalam men-capai tujuan penguasaan siswa terhadap sasaran belajar belajar Holubec dalam (Nurhadi, 2003: 20). pada topik bahasan yang dieksperimenkan, Menurut yang diukur dengan berdasarkan jumlah pembelajaran skor jawaban benar pada soal yang disusun pembelajaran sesuai dengan sasaran belajar. Evaluasi sistematis mengem-bangkan interaksi yang merupakan suatu yang perlu saling asah, silih asih, dan silih asuh antara dilakukan guna melihat sejauh mana tujuan sesama siswa sebagai latihan hidup dalam pendidikan telah dapat dicapai atau dikuasai masyarakat nyata. Pembelajaran kooperatif oleh peserta didik dalam bentuk hasil belajar telah menjadi salah satu pembaharuan dalam yang diperlihat kannya setelah mereka pergerakan menempuh (proses dimaksud model Pembelajaran Kooperatif pembela-jaran). Di samping itu juga untuk Tipe STAD dalam penelitian ini adalah mengetahui keefektifan pengalaman belajar model pembelajaran stad ( student tems dalam mencapai hasil belajar yang optimal. achievment devisions ) ide dasar yang Dengan demikian evaluasi hasil belajar melatar belakangi model pembelajaran tipe diarahkan untuk mengetahui pencapaian stad ini adalah untuk memotivasi siswa kompetensi dalam usahanya meningkatkan pemahaman merupakan gambaran kegiatan perjalanan profesional belajar sesuai yang dipersyarat-kan dalam kurikulum. dalam koope-ratif memaksi-malkan Abdur-rahman dan Bintoro, kooperatif yang refomasi secara adalah sadar pendidikan. dan Yang materi yang telah disampaikan oleh guru Model Pembelajaran kooperatif bukanlah melalui kerja kelompok. Jika kelompoknya model pembelajaran yang baru sama sekali ingin mendapatkan nilai penghargaan yang 184 Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar terbaik maka diharapkan adanya saling penelitian dan pengembangan, lembaga, bantu proyek ataubahan ajar buatan guru. membantu diantara teman satu kelompok dalam memahami yang sudah Sebuah tim dalam STAD meru-pakan diberikan guru. sebuah kelompok terdiri dari empat atau STAD lebih merupakan sebuah metode lima siswa yang mewakili heteroginitas umum dalam mengelola pembe-lajaran di kelas ditinjau dari kinerja yang lalu, suku kelas. dan jenis kelamin. Tim empat orang dalam Langkah-langkah menggunakan model pem-belajaran STAD dapat terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan, diilustrasikan sebagai berikut : yang memiliki seorang anggota berkinerja a. Guru menyampaikan materi pembe- tinggi, seorang berkinerja rendah dan dua lajaran ke siswa secara klasikal. orang berki-nerja rata-rata. STAD terdiri b. Guru membagi siswa kedalam beberapa dari lima komponen utama : presentasi kelompok setiap kelom-pok terdiri dari kelas, kerja tim, kuis, skor perbaikan 4-5 siswa yang heterogen,baik dari segi individu dan penghargaan tim. kemam-puan, agama,jenis kelamin, atau Dari uraian diatas bahwa metode STAD lainnya adalah sebuah pembelajaran yang berbentuk c. Dilanjutkan diskusi kelompok untuk penguatan materi (saling sebuah tim yang dimana setiap siswa bantu mempunyai tim untuk membahas mata membantu untuk memper-dalam yang pelajaran yang diberikan oleh guru. Ada dua sudah diberikan ). macam faktor yang mempengaruhi hasil d. Guru memberikan tes individual, masing belajar yang dicapai siswa yaitu: Faktor dari –masing mengerjakan tes tanpa boleh dalam diri siswa itu sendiri dan Faktor dari saling bantu diantara teman anggota luar diri siswa yaitu lingkungan (Sudjana, kelompoknya 1989:39 ). e. Guru memberikan penghargaan kepada Faktor yang datang dari dalam diri siswa, kelompok. STAD antara lain kemampuan yang dimilikinya, dengan motivasi belajar, minat, perhatian, sikap dan menggunakan bahan ajar yang khusus kebiasaan belajar, ketekunan dan sosial dirancang untuk pembelajaran tim siswa ekonomi. Faktor-faktor dari luar diri siswa yang (lingkungan meliputi sarana dan prasarana, telah dapat diterapkan dikembangkan oleh pusat pengajar, metode mengajar, lingku-ngan 185 Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar sekolah dan sebagainya. Ling-kungan menumbuhkan belajar yang paling dominan mempengaruhi komunitas guru. hasil belajar di sekolah ialah kualitas Penelitian budaya penelitian Tindakan Kelas pada (PTK) pengajar (Sudjana, 1989 : 40). Bila kedua menggambarkan suatu proses yang dinamis faktor yang berpengaruh tersebut dapat meliputi diusahakan semaksimal mung-kin, maka observasi dan refleksi yang merupakan hasil belajar yang diperoleh akan optimal langkah berurutan dalam satu siklus atau pula. daur yang saling berhu-bungan dengan Berdasar pendapat-pendapat ter-sebut aspek Penelitian cara dilaksanakan bahan ajar tindakan siklus berikutnya. Se-dangkan obyek dalam diatas, yang menjadi perhatian penulis ialah peyajian perencanaan, dengan Tindakan Kelas di kelas ini VI SDN Kecamatan Blega memberikan penjelasan yang sedemikian Karangnangka rupa Kabupaten Bangkalan pada mata pelajaran sehingga materi tersebut mudah diterima / dipahami siswa. 3 (PTK) Matematika. Penelitian ini dilakukan di Kelas VI SDN Metode Penelitian Karangnangka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah tingkat kemampuannya dan daya serap dengan pe-nekanan pada peningkatan dan sangat bervariasi ada yang pintar dan ada pe-nyempurnaan kegiatan belajar me-ngajar yang kurang pintar. Penulis merupakan guru dalam usaha mencapai prestasi belajar yang Kelas (PTK) mening-katkan pembelajaran Penelitian untuk kualitas secara kelas Tindakan memperbaiki dan di SDN Karangnangka 3 Pada Tahun pelajaran 2014/2015. praktek Waktu dalam pelaksanaan penelitian ini berkesinam-bungan dilaksanakan pada waktu program pengajaran semester ganjil tahun 2014/2015 sional, mengembangkan ketram-pilan guru, relevansi, VI Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan sehingga meningkatkan mutu hasil instruk- meningkatkan Blega sebanyak 30 siswa, sedangkan kondisi siswa di kelas (sekolah) tempat mereka mengajar Tujuan Kecamatan Kabupaten Bangkalan, dengan jumlah siswa penelitian yang dilakukan oleh seorang guru maksimal. 3 yang disesuaikan dengan jadwal mata me-ningkatkan pelajaran, efisiensi pengelolaan ins-truksional serta maka dalam pelaksanaan pengajaran semester ganjil ini yang berjalan di sekolah . 186 Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar Kancana dan Sunartana, 1983 : 85). Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan, yaitu mulai bulan Agustus 2014 Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum sampai dengan November 2014, melalui tiga melakukan penelitian adalah memilih model siklus. Pada setiap siklus menggunakan pembelajaran yang dinilai sesuai dengan langkah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, materi yang akan disampaikan. pengamatan dan refleksi kegiatan. 1. Teknik Pengumpulan Data Permasalahan adalah kejadian yang dialami di waktu proses belajar Observasi adalah suatu penyeli-dikan mengajar ketika siswa tidak tuntas, yang dijalankan secara sistema-tis dan untuk menyelesaikan masalah tersebut sengaja diadakan dengan me-nggunakan alat maka peneliti menggunakan beberapa indera terutama mata terhadap kejadian- langkah diantaranya pada putaran I : kejadian yang lang-sung (Walgito, 1987:54). Planning 1 Observasi penelitian ini dilakukan secara Refleksi langsung pada saat pembelajaran Matematika bagi siswa kelas VI SDN Siklus I Karangnangka a. Perencanaan 3 Kecamatan Blega Kabupaten Bangka-lan dengan Kompetensi 1. Identifikasi masalah dan penetapan Dasar : Memahami akar pangkat tiga suatu alternatifpemecahan masalah. bilangan kubik. 2. Merencanakan Metode tes yang digunakan pada ini 3. Menetapkan standar kompetensi dan diinginkan. Sedangkan tes adalah suatu cara penelitian yang mengajar. akhir siklus guna memperoleh data yang mengadakan pembelajaran akan diterapkan dalam proses belajar adalah ulangan harian yang dilakukan pada untuk Observasi, Acting , kompetensi dasar. yang 4. Memilih bahan pelajaran yang sesuai berbentuk suatu tugas atau serangkaian Menentukan skenario pembelajaran. tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau 5. Mempersiapkan sumber, bahan, dan sekelompok anak sehingga menghasilkan alat bantu yang dibutuhkan. suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi 6. Mengembangkan format evaluasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan nilai 7. Mengembangkan format obser-vasi yang dicapai oleh anak –anak lain atau pembelajaran. dengan nilai standart yang ditetapkan (Nur 187 Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar 3. Memperbaiki pelaksanaan tinda-kan b. Tindakan 1. Menerapkan tindakan yang me-ngacu sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada skenario pembela-jaran. pada siklus berikutnya. 2. Siswa membaca materi yang terdapat 2. pada buku sumber. Pada permasalahan diselesaikan pertama sebagian dengan dapat me- 3. Siswa mendengarkan penje-lasan guru nggunakan putaran I, tetapi siswa masih tentang materi yang terdapat pada ada yang belum tuntas maka peneliti buku. menggunakan langkah pada putaran II : 4. Siswa mendengarkan penjela-san guru tentang materi yang dipelajari. 5. Siswa membahas materi pokok yang - Plainning 2 - Observasi - Acting Refleksi - Siklus II sudah dipersiapkan oleh guru. a. Perencanaan 1. Identifikasi masalah yang muncul c. Pengamatan pada siklus I dan belum teratasi dan 1. Melakukan observasi dengan memakai penetapan format observasi yang sudah disiapkan masalah. yaitu dengan catatan anekdot untuk 2. Menentukan mengum-pulkan data. 2. Menilai hasil menggunakan peme-cahan indikator pencapaian hasil belajar. tindakan format alternatif dengan 3. Pengembangan program tindakan II. pembahasan b. Tindakan materi. Pelaksanaan program tindakan II yang d. Refleksi mengacu pada identifikasi masalah yang 1. Melakukan evaluasi tindakan yang muncul pada siklus I, sesuai de-ngan telah dilakukan meliputi evaluasai alternatifpemecahan masalah yang sudah mutu, jumlah dan waktu dari setiap ditentukan, antara lain melalui: macam tindakan. 2. Melakukan membahas 1. Guru melakukan appersepsi pertemuan hasil evalusi untuk 2. Siswa yang diperkenalkan de-ngan tentang materi yang akan dibahas dan tujuan scenario pembelajaran. yang ingin pembelajaran. 188 dicapai dalam Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar 3. Siswa melakukan belajar ke-lompok belum tuntas perlu dioptimalkan agar sesuai dengan materi yang diberikan siswa dapat meningkatkan KBM. Maka oleh guru. peneliti menggunakan langkah pada 4. Siswa bertanya jawab tentang materi putaran III yaitu : yang belum di pahami. 5. Siswa menyelesaikan tugas yang - Planning 3 - Observasi - Acting - Refleksi diberikan guru pada setiap kelompok. 6. Siswa memahami materi dan hasilnya Siklus III untuk ditanyakan pada guru. a. Perencanaan c. Pengamatan (Observasi) 1. Identifikasi masalah yang muncul pada 1. Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan mencatat diperlukan semua dan hal-hal yang terjadi siklus II yang belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan ma-salah. yang 2. Menentukan indikator pencapaian hasil selama belajar. pelaksanaan tin-dakan berlangsung. 3. Pengembangan program tindakan III. 2. Menilai hasil tindakan sesuai dengan b. Tindakan format yang sudah dikembangkan. Pelaksanaan program tindakan III yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus II, sesuai dengan d. Refleksi alternatifpemecahan masalah yang sudah 1. Melakukan evaluasi tin- ditentukan, antara lain melalui: dakan pada siklus II berdasarkan data 1. Guru melakukan appersepsi yang terkumpul. 2. Siswa yang diperkenalkan dengan materi 2. Membahas hasil terhadap evaluasi tentang yang akan dibahas dan tujuan yang ingin scenario pembelajaran pada siklus II. dicapai dalam pembelajaran. 3. Memperbaiki pelaksanaan tinda-kan 3. Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan sesuai dengan hasil evaluasi untuk materi. digunakan pada siklus III 4. Siswa melakukan pemahaman materi 4. Evaluasi tindakan II 3. yang dikerjakan dalam kelompok. Pada permasalahan kedua peneliti harus c. Pengamatan (Observasi) melakukan bimbingan pada siswa yang 189 Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar 1. Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan Tipe STAD oleh siswa dan variabel hasil dan belajar Matematika, maka data penelitian mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang dikum-pulkan dengan menggunakan yang terjadi selama pelaksanaan tin- instru-men penelitian, serta sumber data dakan berlangsung. doku-mentasi yang digunakan untuk menge- 2. Menilai hasil tindakan sesuai dengan tahui nilai hasil belajar siswa. format yang sudah dikem-bangkan. Sedangkan dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi d. Refleksi Matematika pada kompetensi dasar 1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan Memahami akar pangkat tiga suatu bilangan pada siklus III berdasar-kan data yang kubik melalui pembelajaran berdasarkan terkumpul. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan 2. Membahas hasil evaluasi tentang mengadakan test, meliputi: scenario pembelajaran pada siklus III. 3. Memperbaiki pelaksanaan 1) Post test dilaksanakan setiap akhir siklus tindakan 2) Ulangan harian dilaksanakan sebelum sesuai dengan hasil evaluasi untuk dan setelah adanya pembelajaran dengan digunakan pada siklus III mengguna-kan putaran siklus 1 sampai 4. Evaluasi tindakan III Siswa telah 3. tuntas belajar jika Berdasarkan keterangan di atas mencapai skor 70 % atau nilai 70. Suatu terhadap instrumen yang diajukan mengenai kelas dinyatakan tuntas belajar jika terdapat keberadaan > 85 % dari jumlah siswa telah tuntas putaran siklus, maka selanjutya pada tabel belajar. berikut akan siswa dalam dikemukakan penggunaan hasil nilai mengenai hasil belajar siswa pada mata pela-jaran Matematika dalam penggunakan Hasildan Pembahasan Bagian ini akan menyajikan data siswa siklus adalah sebagai berikut. Tabel 1 terhadap variabel-variabel yang diteliti yaitu Perbandingan variabel Ketuntasan Belajar penggunaan Pembelajaran Nilai dan Prosentase Kooperatif Tipe STAD pada mata pelajaran Matematika menggunakan dengan siswa Pembela-jaran sebelum Siklus I-III Pembelajaran dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kooperatif 190 Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar Perencanaan, Siklus I Siklus II No. Nama L/P N Kt n N Kt n N Kt P 75 T 75 T 80 T 2 Wardatul L 75 T 80 T 85 T 3 Zahron L 75 T 80 T 85 T 4 Nur kamariyah P 65 TT 70 T 75 T 5 Dedy siswandi P 70 T 80 T 6 Miftahul ulum L 60 TT 55 TT 75 T 7 Fauzi P 70 T 75 T 75 T 8 Ahmad fauzi P 75 T 80 T 85 T 9 Ali wefa P 70 T 75 T 80 T 10 Azis .s P 55 TT 60 TT 75 T 11 azizah L 70 T 75 T 80 T 12 Fuat P 75 T 80 T 90 T 13 Hoiriyah. I P 70 T 85 T 90 T 14 Ma zuri L 60 TT 70 T 75 T 15 Misli L 70 T 75 T 80 T 16 Moh . wardi L 70 T 70 T 70 T 17 Samsul .a L 60 TT 60 TT 75 T 18 Nurmiasih L 65 TT 75 T 80 T 19 Riandi L 70 T 75 T 75 T 20 Risqiatul .h L 75 T 80 T 80 T 21 Rokayah P 70 T 85 T 80 T 22 Rosidah P 75 T 90 T 90 T 23 St. fadillah P 65 TT 75 T 80 T 24 St. romlah P 75 T 90 T 90 T 25 St zubaidah L 70 T 85 T 90 T 26 Suliami P 75 T 75 T 80 T 27 Sumiolah L 75 T 75 T 80 T 28 Samrati P 75 T 80 T 85 T 29 Sutiyah P 75 T 80 T 85 T 30 Syahrul bahri P 65 TT 70 T 75 T 69, 75, 80, 3 6 6 Ketuntasan siklus n Uswatul h Rata-rata dalam perencanaan Penelitian Tindakan Kelas pada III 1 75 T Pelaksanaan Siklus I ini Matematika dilakukan pada pada materi kompetensi dasar Memahami akar pangkat tiga suatu bilangan kubik . Perangkat pembelajaran yang disiapkan meliputi : Rencana Pembelajaran, Menggunakan Pembela-jaran Kooperatif Tipe STAD, Soal dan Evaluasi. Dengan perangkat pembelajaran tersebut maka kegiatan pendahuluan dapat dikerucutkan sebagai berikut : Apersepsi, Memberikan motivasi dan pre test pada siswa. Dan kegiatan inti yang telah direncanakan antara lain: 1. Menjelaskan materi Matematika pada kompetensi dasar Mema-hami akar pangkat tiga suatu bilangan kubik secara umum, 2. Melakukan pengelolaan kelas sebelum melaksanakan kegiatan pembagian kelompok kepada siswa secara heterogen 72 88 100 % % % untuk persiapan “Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD” dalam kelas agar kegiatan bisa lancar Selanjutnya akan dikemukakan hasil 3. Melaksanakan kegiatan “Pem-belajaran belajar siswa yang mengikuti pembe-lajaran Kooperatif Tipe STAD” di kelas dengan menggunakan putaran siklus 4. Mengadakan evaluasi sebelum kegiatan adalah sebagai berikut: pembelajaran ditutup pada siklus I ini diadakan tes soal. Siklus I 191 Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar Kegiatan yang dilakukan guru pada saat ditentukan meskipun demikian masih pembelajaran antara lain: banyak siswa yang mengisi waktu ini 1. Menyampaikan bahan materi Matematika dengan bersenda gurau. Setelah 30 menit, pada kompetensi dasar Memahami akar guru pangkat tiga suatu bilangan kubik secara dengan cara meminta wakil siswa dalam umum, melalui kelompok kooperatif kelompok yang ditunjukkan secara acak siswa dapat mempelajari materi tersebut untuk melaporkan hasil kerja mereka dan lebih didis-kusikan antar kelompok. mendalam dalam LKS dan Selanjutnya mengorganisasikan kelompok-kelompok dalam kooperatif siswa STAD” diarahkan untuk melatih siswa guru siswa pemahaman 3. Kegiatan “Pembelajaran Koopera-tif Tipe ditunjang dengan buku-buku lain yang relevan. me-ngecek memecahkan yang masa-lah-masalah yang dihadapi. masing-masing kelompok terdiri 8-10 Dengan harapan untuk mencapai tujuan siswa yang telah ditetapkan guru di awal pembelajaran yang telah di-tetapkan. Guru perte-muan. membimbing siswa “Pembelajaran 2. Siswa melaksanakan kegiatan pembe- melakukan Kooperatif TipeSTAD”, lajaran sesuai kelompok-kelompok yang memberikan bantuan bila diperlukan, dan ditunjuk. Transisi kelompok berlangsung mengawasi kegiatan siswa. Setelah diadakan agak lama, mengingat ini masih pertama kuis guru memberikan penghargaan kepada kalinya bagi siswa di organisasikan kelompok yang memperoleh skor atau nilai dalam kelompok yang heterogen, guru tertinggi. membagikan LKS dan menyuruh siswa membimbing mem-berikan kesimpulan dan untuk secara mem-beri tugas rumah untuk minggu depan. kelompok untuk memahami materi secara Dengan memperhatikan hasil obser-vasi mendalam. Sementara para siswa bekerja yang telah dilakukan maka terlihat adanya secara sebuah tuntas belajarn. Nilai tes awal yang mengerjakan LKS kooperatif, guru l me-ngamati Kemudian dengan “Pembelajaran kegiatan kelompok secara bergantian tidak dengan berke-liling sambil mengingatkan Kooperatif dan dicapai pada siklus I mencapai 69,3. Ketun- dalam memberikan bimbingan berdiskusi keterampilan koopera-tif supaya menggunakan yang tasan menggu-nakan ditutup TipeSTAD” klasikal pada rata-rata siklus I yang yang menggunakan “Pembela-jaran Ko-operatif telah 192 Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar TipeSTAD” meningkat men-jadi 72 %. pada siklus I maka siswa yang masih belum Siswa yang tidak tuntas pada siklus I paham dari sistem pembe-lajaran dengan sebanyak 9 anak. menggunakan “Pem-belajaran Koope-ratif Sesuai hasil pengamatan pada siklus I TipeSTAD” diberi yang telah dilakukan dan evaluasi/ refleksi nantinya siswa dengan ditemukan hambatan pada siklus I melaksanakannya. pemahaman biar mudah agar untuk kebanyakan siswa ada yang belum optimal Dalam pelaksanaan ini salah satunya dalam memahami belajar kelompok dalam adalah tindakan guru yaitu pada siklus II ini kelas yang dilakukan oleh guru sedangkan sesuai dengan yang direncanakan pada ada juga siswa yang sudah memahami dari pengalaman arti pembelajaran yang menggunakan “Pem- dilakukan belajaran Kooperatif Tipe STAD”, maka pelaksanaannya sama dengan siklus I, siswa dengan sehingga tidak banyak memakan waktu, pembelajaran yang menggunakan “Pem- siswa melak-sanakan kegiatan berdasarkan belajaran Kooperatif Tipe STAD” masih metode STAD sudah menunjukkan pola dioptimalkan bagi yang sudah paham dan yang lebih relevan dan kooperatif.. Sebelum pada banyak kegiatan pembelajaran selesai diadakan kuis menjelaskan materi yang akan dilakukan (tes) dan pemberian penghargaan kepada dalam kelas sehingga dianggap menyita siswa yang memperoleh nilai terbaik. yang siklus sudah I guru paham terlalu pembelajaran pada siklus yang telah I tetapi waktu proses belajar mengajar maka pada Sesuai observasi pada siklus II ini telah siklus berikutnya penjelasan guru perlu ditemukan adanya kenaikan jumlah siswa dikurangi. yang tuntas belajarnya. Pada siklus I Siklus II ketuntasan belajar secara klasikal 72 %, Sedangkan pada siklus II materi yang siklus II naik menjadi 88 % dan nilai rata- dibahas adalah materi Matematika yang juga rata siklus I sebesar 69,3, siklus II menjadi berkaitan dengan Memahami akar pangkat 75,6. Siswa yang tidak tuntas pada siklus I tiga suatu bilangan kubik , sedangkan sebanyak 9 anak sedangkan pada siklus II rencana pembelajaran tidak jauh beda ada 4 anak. Hal ini membuktikan adanya dengan siklus I tetapi pada siklus II ini sebuah pening-katan hasil belajar dalam penjelasan guru dikurangi agar tidak terlalu menggunakan banyak menyita waktu. Berdasarkan refleksi TipeSTAD”. 193 “Pembelajaran Kooperatif Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar Pada siklus II ini dilakukan sebuah refleksi sebuah rencana pembelajaran secara garis besar permasalahan atau tidak. Tetapi pada siklus masih sama dengan siklus I dan II. Namun II berdasarkan refleksi siklus II terdapat 4 ini lagi telah diantaranya apakah ditemukan kemampuan ada dan juga tes masih berjalan. Sedangkan permasalahan siswa untuk siswa yang belum tuntas, pada siklus III ini menjelaskan dengan teman masih terdapat siswa tersebut diberikan bimbingan yang kendala dalam hal komunikasi, sehingga lebih baik secara khusus. Penyediaan buku kreativitas guru untuk memberikan arahan selain buku paket Matematika dilengkapi dalam cara berdiskusi dan menyampaikan pinjaman dari perpustakaan untuk siswa. pendapat kepada siswa masih di perlukan, Dari hasil observasi pada siklus III serta masih mendominasi-nya pembicaraan menunjukkan ada peningkatan. Nilai rata- siswa yang pandai, sehingga perlu dibagi rata pada siklus II sebanyak 75,6, pada waktu bicara dan penyampaian pendapat siklus III naik menjadi 80,6. Persentase dalam kelompok-kelompok yang terbentuk, ketuntasan klasikal naik dari 88 % menjadi pada siklus ini masih ada 4siswa yang belum 100 %. Hal ini membuktikan bahwa adanya tuntas belajarnya. Bimbingan kepada siswa sebuah peningkatan hasil belajar yang yang belum tuntas pada saat KBM perlu signifikan dalam penggunaan “Pembelajaran dioptimalkan agar siswa ini bisa tuntas Kooperatif Tipe STAD”. dalam belajarnya. Dan pada siklus III ini menunjukkan adanya peningkatan dari berbagai hal. Tetapi Siklus III Selanjutnya akan dikemukakan berdasarkan refleksi siklus III ini masih ketuntasan belajar siswa yang menggu- ditemukan permasalahan yaitu: nakan Pembelajaran Koope-ratif Tipe STAD 1. Buku referensi siswa dan guru sudah pada siklus III keseluruhan siswa tuntas cukup, belajarnya metode sehingga dapat disimpulkan tetapi pembelajaran dengan kelompok perlu siswa, guna bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 100 dilanjutkan % tuntas. membiasakan mereka dalam proses Selanjutnya pada siklus III ini materi oleh masih siosialisasi belajar secara kooperatif. yang diajarkan adalah juga tidak jauh beda 2. Pada saat proses belajar mengajar dengan Memahami akar pangkat tiga suatu kurangnya sarana dan prasarana yang bilangan kubik , bahan pengamatan, evaluasi mendukung. 194 Untuk keter-capaian Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar tujuan, maka perlu adanya sarana dan arah/petunjuk) untuk membantu siswa jika prasarana pendukung agar kegiatan menemukan kesulitan dalam mempelajari pembelajaran dapat berlangsung lebih dan menyelesaikan masalah. Dalam model optimal. pembelajaran “Pembelajaran Kooperatif TipeSTAD” guru mengamati Dengan pembelajaran yang telah karakteristik dan keaktifan belajar masing- dilakukan dengan menggunakan “Pem- masing siswa. belajaran Kooperatif TipeSTAD” ini mampu meningkatkan aktifitas siswa Sehingga dapat dikemukakan bahwa dalam keberadaan, pembelajaran, dengan demikian dalam KBM khususnya tidak berpusat pembelajaran pada guru lagi. dapat Hasil pembelajaran metode kooperatif STAD yang secara adalah sadar dan pengamatan yang dilakukan oleh guru sistematis mengembangkan interaksi yang menunjukan saling asah, asih, dan asuh antara sesama pada pembahasan siklus pertama dengan judul Memahami akar siswa pangkat tiga suatu bilangan kubik , terlihat masyarakat nyata. Pembe-lajaran kooperatif para telah menjadi salah satu pembaharuan dalam siswa sangat antusias dalam mengajukan pertanya-an. Melalui model sebagai latihan hidup dalam pergerakan refomasi pendidikan. pembelajaran “Pembelajaran Kooperatif Tipe Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan STAD” Kelas (PTK) di atas persentasi ketercapaian terlihat hubungan siswa dengan guru sangat pada siklus pertama mengalami peningkatan signifikan karena guru tidak dianggap sosok yang signifikan pada siklus pertama, kedua yang menakutkan tetapi sebagai fasilitator dan tiga, maka dapat disimpulkan bahwa dan mitra untuk berbagi pengalaman sesuai temuan pada penelitian ini dapat menjawab dengan konsep pembelajaran. Dengan model semua dari hasil siklus ke siklus dalam pembelajaran menggunakan “Pembe-lajaran Kooperatif model pembelajaran Tipe STAD” guru hanya mengarahkan ““Pembelajaran strategi dan sebagai fasilitator yang efektif yang ternyata dapat meningkatkan hasil dan efisien yaitu belajar bagaimana cara belajar belajar (learning how to learn). Dalam Matematika pada siswa kelas VI di SDN “Pembelajaran Kooperatif TipeSTAD”guru Karangnangka hanya Kabupaten Bangkalan. sebagai guide (pemberi 195 siswa Kooperatif pada 3 TipeSTAD”, mata Kecamatan pelajaran Blega Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar pentingnya pe-ngelolaan kelas. Karena diketahui bahwa pengelo-laan kelas KESIMPULAN DAN SARAN Setelah peneliti cermati selama yang tepat, dapat melancarkan proses dalam kegiatan penelitian dari hal proses belajar mengajar di dalam kelas, sebab awal sampai akhir, ada beberapa temuan pembelajaran dengan me-nggunakan dalam penelitian tindakan kelas ini antara “Pembelajaran Ko-operatif Tipe STAD” lain : yang 1. Sesuai dengan rumusan masalah dalam mempermudah penelitian ini yaitu Bagai-mana Upaya mengajar yang baik, maka proses Meningkatkan pembelajaran Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe dalam kelas kelancaran yang akan belajar terganggu dan hasilnya kurang memuaskan. STAD Pada Mata Pelajaran Matematika 3. Berdasarkan hasil penelitian tersebut Di Kelas VI SDN Karangnangka 3 dapat Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan pembelajaran ? ternyata dari hasil penelitian tindakan “Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD” yang dilaku-kan diketahui bahwa Nilai dapat meningkatkan hasil belajar siswa rata-rata pemahaman siswa tentang dan dapat meningkat-kan kemampuan kompetensi siswa dalam mengidentifikasi sifat-sifat dasar Memahami akar disimpulkan yang hitung bahwa model menggunakan pangkat tiga suatu bilangan kubik dalam operasi memeperhatikan permasalahan yaitu, campuran pada siklus pertama sebesar 69,3 pada matematika di SDN Karangnangka 3 siklus kedua pada siklus kedua sebesar Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan 75,6 sedangkan pada siklus ketiga 2. baik pada termasuk mata operasi pelajaran Saran yang perlu diperhatikan sebesar 80,6, tergolong baik demikian sehubungan dengan pengggunaan juga tentang ketuntasan belajar pada “Pembelajaran Kooperatif Tipe siklus pertama 72 % dan pada siklus STAD”sebagai salah satu upaya dalam kedua menjadi 88 % sedangkan pada meningkatkan hasil belajar matematika yang siklus ketiga menjadi 100 %“ diselenggarakan di kelas VI SDN Pelaksanaan Pembelajaran Koopera-tif Karangnangka 3 Kecamatan Blega Tipe STAD, dapat membuat guru Kabupaten Bangkalan adalah sebagai semakin berikut: dapat memperhatikan 196 Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar 1. Penggunaan“Pembelajaran Koope-ratif Nurkancana, W. dan Sumartana. P.P.N. 1983. Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. Tipe STAD” juga hendaknya tidak menggantikan fasilitator fungsi dan guru motivator bagaimanapun sebagai sehingga Roestiyah, 2001, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta. canggih-nya “Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD” Ruseffendi, E.T. 1980. Pengajaran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid, Guru dan SPG. Bandung: Tarsito. yang digunakan fungsinya tetap sebagai alat mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran 2. Soejono. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial Matematika. Jakarta: Depdikbud. Hendaknya guru selalu memo-tivasi siswa untuk selalu belajar di rumah materi yang akan dibahas pada Sujana, nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. pertemuan berikut-nya supaya dalam pembelajaran siswa mempunyai gambaran materi 3. Perlunya kolaborasi dengan guru yang lain di dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas, de-ngan materi dan permasalahan yang lebih detail pada masa men-datang. DAFTAR PUSTAKA Andi Hakim Nasution. 1982. Landasan Matematika. Bogor: Bhratara Arikunto, Suharsimi, dkk, 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Bumi Aksara. Hudoyo, Herman. 1980. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. 197