upaya meningkatkan kemampuan memahami akar pangkat tiga

advertisement
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI AKAR
PANGKAT TIGA SUATU BILANGAN KUBIK DI KELAS VI MELALUI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
Ismono
Abstrak:Rumusan masalah yang dikemukakan dalam PTK ini adalah Bagaimana
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe
Students Teams-Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran Matematika
di Kelas VI SDN Karangnangka 3 Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan?
Penelitian ini dilakukan di Kelas VI SDN Karangnangka 3 Kecamatan Blega
Kabupaten Bangkalan, dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa, sedangkan
kondisi siswa tingkat kemampuannya dan daya serap sangat bervariasi ada yang
pintar dan ada yang kurang pintar. Penulis merupakan guru kelas VI di SDN
Karangnangka 3 Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan Pada Tahun pelajaran
2014/2015.Hasil penelitian tindakan yang dilakukan diketahui bahwa Nilai ratarata pemahaman siswa tentang kompetensi dasar Memahami akar pangkat tiga
suatu bilangan kubik dalam memeperhatikan permasalahan yaitu, pada siklus
pertama sebesar 69,3 pada siklus kedua pada siklus kedua sebesar 75,6 sedangkan
pada siklus ketiga sebesar 80,6, tergolong baik demikian juga tentang ketuntasan
belajar pada siklus pertama 72 % dan pada siklus kedua menjadi 88 % sedangkan
pada siklus ketiga menjadi 100 %.
Kata Kunci: STAD,Akar pangkat, Kemampuan, dan Peningkatan Kemampuan
Abstract: The formulation of the issues raised in this PTK is How to Increase
Student Results Students Type Through Cooperative Learning TeamsAchievement Divisions (STAD) On the Subject of Mathematics in Class VI SDN
Karangnangka 3 District of Blega Bangkalan? This research was conducted in
Class VI SDN Karangnangka 3 District of Blega Bangkalan, the number of
students by 30 students, while the condition of student ability levels and highly
variable absorption there are no less clever and smart. The author is a sixth grade
teacher at SDN Karangnangka 3 District of Blega Bangkalan In the school year
2014/2015
the results of research known that the actions undertaken average value of
students' understanding of basic competences Understanding the cube root of a
cubic numbers in memeperhatikan problems that, in the first cycle of 69.3 in the
second cycle in the second cycle of 75.6, while the third cycle 80.6, is quite good
as well as on mastery learning in the first cycle and 72% in the second cycle to
88%, while in the third cycle to 100%.
Keywords: STAD, Square root and Ability
181
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
pelajaran 2014-2015 menunjukkan bahwa
Pendahuluan
Matematika merupakan salah satu sarana
siswa
masih
banyak
yang
mengalami
berfikir ilmiah sangat diperlukan untuk
kesulitan dalam memahami mata pelajaran
menambah
logis,
Matematika.
sistematis dan kritis dalam diri peserta didik.
Berbagai
kemampuan
berfikir
hasil
dari
pengamatan
Demikian pula Matema-tika merupakan
sementara yang telah dilakukan pada siswa
pengetahuan dasar yang diperlukan peserta
kelas VI ketika diberikan soal-soal yang
didik
berkaitan
untuk
menun-jang
keberhasilan
dengan
materi
belajarnya dalam menempuh pendidikan
kebanyakan
yang lebih tinggi. Bahkan Matematika
diperoleh siswa tidak tuntas belajar. Salah
berperan
satu
dalam
meningkatkan
kualitas
nilai
Matematika
yang
rata-ratanya
perlu
diupayakan
yang
dalam
sumber daya manusia dan sebagai alat bantu
pembelajaran Ma-tematika yang digunakan
mengem-bangkan disiplin ilmu lainnya.
untuk membantu para guru dalam mem-
Oleh karena itu, diperlukan perbaikan yang
berikan materi pembelajaran kepada siswa
dapat
Kelas VI SDN Karangnangka 3 Kecamatan
meningkatkan
prestasi
belajar
Matematika di setiap jenjang pendidikan.
Blega Kabupaten Bangkalan adalah dengan
Menurut Hudoyo (1998) Matematika
menggu-nakan Pembelajaran Koope-ratif
adalah berkenaan dengan ide-ide abstrak
Tipe STAD. Dengan metode ini diharapkan
yang tersusun secara hirarkis dan penalaran
hasil belajar siswa lebih aktif, kreatif dan
deduktif.
timbul
Matematika
sering
diferensi
rasa
senang
sehingga
dapat
sebagai suatu kemampuan sistem dimana
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI
masing-masing sistem mempunyai sistem
pada mata pelajaran Matematika di SDN
tersendiri dan bersifat deduktif aksiomatik.
Karangnangka
Menurut
Kabupaten Bang-kalan.
Herman
Hudoyo
(1990:48)
matematika berke-naan dengan ide-ide atau
3
Kecamatan
Blega
Berdasarkan uraian tersebut, penulis
konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis
tertarik
untuk
mengadakan
Penelitian
dan penalarannya deduktif.
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul :
“Pembelajaran Kooperatif Tipe Students
Berdasar pada uraian di atas persoalan
pembelajaran atau kegiatan belajar di kelas
Teams-Achievement
dan hasil pengamatan dan studi dokumentasi
Sebagai Upaya Meningkatkan Kemam-puan
terhadap siswa kelas VI pada awal tahun
Memahami
182
Akar
Divisions
Pangkat
Tiga
(STAD)
Suatu
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
Bilangan
Kubik
Di
Kelas
VI
SDN
yang
telah
dikembangkan
oleh
pusat
Karangnangka 3 Kecamatan Blega Ka-
penelitian dan pengembangan, lembaga,
bupaten Bangkalan”.
proyek ataubahan ajar buatan guru. STAD
Berdasarkan permasalahan selama ini
lebih merupakan sebuah metode umum
yang dihadapi oleh siswa kelas VI SDN
dalam me-ngelola pembelajaran di kelas.
Karangnangka 3 Kecamatan Blega Kabupaten
Bangkalan
penguasaan
adalah
materi
Tujuan dalam Penelitian Tindakan Kelas
rendahnya
Matematika.
(PTK) ini adalah untuk menge-tahui upaya
Maka
meningkatkan hasil be-lajar siswa melalui
pertanyaan penelitian yang dapat diung-kap
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada
adalah : Bagaimana Upaya Mening-katkan
mata pelajaran Matematika di kelas VI SDN
Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran
Karangnangka
Kooperatif
Kabupaten Bangkalan.
Tipe
Students
Teams-
3
Kecamatan
Blega
Achievement Divisions (STAD) Pada Mata
Penelitian ini bermanfaat bagi siswa,
Pelajaran Matematika Di Kelas VI SDN
guru dan sekolah sebagai berikut : a.
Karangnangka
Manfaat bagi siswa : 1) Memberikan sajian
3
Keca-matan
Blega
Kabupaten Bangkalan?
Dengan
pembelajaran
coba
menarik
dan
penerapan
memperhatikan modalitas belajar siswa, 2)
Pembelajaran Kooperatif Tipe Students
Mening-katkan hasil belajar siswa, 3) Dapat
Teams-Achievement
(STAD)
menumbuhkan semangat yang tinggi untuk
Penelitian
belajar khususnya dikalangan siswa (peserta
Tindakan Kelas ini, maka peneliti selaku
didik). b.Manfaat bagi guru :1) Menentukan
guru kelas VI SDN Karangnangka 3
alternatif model pembelajaran yang mampu
Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan
mening-katkan motivasi belajar dan hasil
mengharapkan adanya suatu jalan peme-
belajar siswa 2) Mengatasi problema pembe-
cahan terhadap masalah dalam pembelajaran
lajaran yang selama ini banyak dikeluh-kan
yang ada di kelas VI, khususnya penurunan
terutama
tingkat
berhasilan pembela-jaran Matematika.
yang
menguji
yang
Divisions
dilaksanakan
dalam
pengua-saan
materi
yang
mempengaruhi hasil belajar siswa.
berkaitan
dengan
ketidak
Menurut Suharsimi Arikunto (1999: 204)
dengan
”Hasil belajar siswa adalah hasil yang
menggunakan bahan ajar yang khusus
diperoleh dari nilai ulangan harian, dimana
dirancang untuk pembelajaran tim siswa
ulangan-ulangan harian ini diberikan oleh
STAD
dapat
diterapkan
183
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
guru kepada para siswa untuk mengetahui
dalam
sejauh mana taraf keberhasilan mengajar
kelompok pada pembelajaran kooperatif
guru dan belajar siswa”.
merupakan salah satu metode yang selama
Pendapat lain menyatakan bahwa hasil
ini
dunia
sudah
pembelajaran.
sering
Diskusi
digunakan
atau
belajar adalah perubahan tingkah laku yang
dicantumkan oleh guru dalam menyu-sun
diakibatkan dari hasil belajar (TIM MKDK,
rencana pembelajaran.
1996:24). Dan menurut Bloom (1956 : 23)
Sedangkan
bentuk tingkah laku sebagai hasil belajar
merupakan
dapat
melalui
digolongkan
sebagai
berikut:
pembelajaran
pendekatan
kelompok
pembe-lajaran
kecil
siswa
untuk
Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Hasil
bekerjasama
belajar
tingkat
kondisi belajar dalam men-capai tujuan
penguasaan siswa terhadap sasaran belajar
belajar Holubec dalam (Nurhadi, 2003: 20).
pada topik bahasan yang dieksperimenkan,
Menurut
yang diukur dengan berdasarkan jumlah
pembelajaran
skor jawaban benar pada soal yang disusun
pembelajaran
sesuai dengan sasaran belajar. Evaluasi
sistematis mengem-bangkan interaksi yang
merupakan suatu
yang perlu
saling asah, silih asih, dan silih asuh antara
dilakukan guna melihat sejauh mana tujuan
sesama siswa sebagai latihan hidup dalam
pendidikan telah dapat dicapai atau dikuasai
masyarakat nyata. Pembelajaran kooperatif
oleh peserta didik dalam bentuk hasil belajar
telah menjadi salah satu pembaharuan dalam
yang diperlihat kannya setelah mereka
pergerakan
menempuh
(proses
dimaksud model Pembelajaran Kooperatif
pembela-jaran). Di samping itu juga untuk
Tipe STAD dalam penelitian ini adalah
mengetahui keefektifan pengalaman belajar
model pembelajaran stad ( student tems
dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
achievment devisions ) ide dasar yang
Dengan demikian evaluasi hasil belajar
melatar belakangi model pembelajaran tipe
diarahkan untuk mengetahui pencapaian
stad ini adalah untuk memotivasi siswa
kompetensi
dalam usahanya meningkatkan pemahaman
merupakan
gambaran
kegiatan
perjalanan
profesional
belajar
sesuai
yang
dipersyarat-kan dalam kurikulum.
dalam
koope-ratif
memaksi-malkan
Abdur-rahman
dan
Bintoro,
kooperatif
yang
refomasi
secara
adalah
sadar
pendidikan.
dan
Yang
materi yang telah disampaikan oleh guru
Model Pembelajaran kooperatif bukanlah
melalui kerja kelompok. Jika kelompoknya
model pembelajaran yang baru sama sekali
ingin mendapatkan nilai penghargaan yang
184
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
terbaik maka diharapkan adanya saling
penelitian dan pengembangan, lembaga,
bantu
proyek ataubahan ajar buatan guru.
membantu
diantara
teman
satu
kelompok dalam memahami yang sudah
Sebuah tim dalam STAD meru-pakan
diberikan guru.
sebuah kelompok terdiri dari empat atau
STAD lebih merupakan sebuah metode
lima siswa yang mewakili heteroginitas
umum dalam mengelola pembe-lajaran di
kelas ditinjau dari kinerja yang lalu, suku
kelas.
dan jenis kelamin. Tim empat orang dalam
Langkah-langkah
menggunakan
model
pem-belajaran
STAD
dapat
terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan,
diilustrasikan sebagai berikut :
yang memiliki seorang anggota berkinerja
a. Guru menyampaikan materi pembe-
tinggi, seorang berkinerja rendah dan dua
lajaran ke siswa secara klasikal.
orang berki-nerja rata-rata. STAD terdiri
b. Guru membagi siswa kedalam beberapa
dari lima komponen utama : presentasi
kelompok setiap kelom-pok terdiri dari
kelas, kerja tim, kuis, skor perbaikan
4-5 siswa yang heterogen,baik dari segi
individu dan penghargaan tim.
kemam-puan, agama,jenis kelamin, atau
Dari uraian diatas bahwa metode STAD
lainnya
adalah sebuah pembelajaran yang berbentuk
c. Dilanjutkan diskusi kelompok untuk
penguatan
materi
(saling
sebuah tim yang dimana setiap siswa
bantu
mempunyai tim untuk membahas mata
membantu untuk memper-dalam yang
pelajaran yang diberikan oleh guru. Ada dua
sudah diberikan ).
macam faktor yang mempengaruhi hasil
d. Guru memberikan tes individual, masing
belajar yang dicapai siswa yaitu: Faktor dari
–masing mengerjakan tes tanpa boleh
dalam diri siswa itu sendiri dan Faktor dari
saling bantu diantara teman anggota
luar diri siswa yaitu lingkungan (Sudjana,
kelompoknya
1989:39 ).
e. Guru memberikan penghargaan kepada
Faktor yang datang dari dalam diri siswa,
kelompok.
STAD
antara lain kemampuan yang dimilikinya,
dengan
motivasi belajar, minat, perhatian, sikap dan
menggunakan bahan ajar yang khusus
kebiasaan belajar, ketekunan dan sosial
dirancang untuk pembelajaran tim siswa
ekonomi. Faktor-faktor dari luar diri siswa
yang
(lingkungan meliputi sarana dan prasarana,
telah
dapat
diterapkan
dikembangkan
oleh
pusat
pengajar, metode mengajar, lingku-ngan
185
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
sekolah
dan
sebagainya.
Ling-kungan
menumbuhkan
belajar yang paling dominan mempengaruhi
komunitas guru.
hasil belajar di sekolah ialah kualitas
Penelitian
budaya
penelitian
Tindakan
Kelas
pada
(PTK)
pengajar (Sudjana, 1989 : 40). Bila kedua
menggambarkan suatu proses yang dinamis
faktor yang berpengaruh tersebut dapat
meliputi
diusahakan semaksimal mung-kin, maka
observasi dan refleksi yang merupakan
hasil belajar yang diperoleh akan optimal
langkah berurutan dalam satu siklus atau
pula.
daur yang saling berhu-bungan dengan
Berdasar
pendapat-pendapat
ter-sebut
aspek
Penelitian
cara
dilaksanakan
bahan
ajar
tindakan
siklus berikutnya. Se-dangkan obyek dalam
diatas, yang menjadi perhatian penulis ialah
peyajian
perencanaan,
dengan
Tindakan
Kelas
di
kelas
ini
VI
SDN
Kecamatan
Blega
memberikan penjelasan yang sedemikian
Karangnangka
rupa
Kabupaten Bangkalan pada mata pelajaran
sehingga
materi
tersebut
mudah
diterima / dipahami siswa.
3
(PTK)
Matematika.
Penelitian ini dilakukan di Kelas VI SDN
Metode Penelitian
Karangnangka
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
tingkat kemampuannya dan daya serap
dengan pe-nekanan pada peningkatan dan
sangat bervariasi ada yang pintar dan ada
pe-nyempurnaan kegiatan belajar me-ngajar
yang kurang pintar. Penulis merupakan guru
dalam usaha mencapai prestasi belajar yang
Kelas
(PTK)
mening-katkan
pembelajaran
Penelitian
untuk
kualitas
secara
kelas
Tindakan
memperbaiki
dan
di
SDN
Karangnangka
3
Pada Tahun pelajaran 2014/2015.
praktek
Waktu dalam pelaksanaan penelitian ini
berkesinam-bungan
dilaksanakan
pada
waktu
program
pengajaran semester ganjil tahun 2014/2015
sional, mengembangkan ketram-pilan guru,
relevansi,
VI
Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan
sehingga meningkatkan mutu hasil instruk-
meningkatkan
Blega
sebanyak 30 siswa, sedangkan kondisi siswa
di kelas (sekolah) tempat mereka mengajar
Tujuan
Kecamatan
Kabupaten Bangkalan, dengan jumlah siswa
penelitian yang dilakukan oleh seorang guru
maksimal.
3
yang disesuaikan dengan jadwal mata
me-ningkatkan
pelajaran,
efisiensi pengelolaan ins-truksional serta
maka
dalam
pelaksanaan
pengajaran semester ganjil ini yang berjalan
di sekolah .
186
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
Kancana dan Sunartana, 1983 : 85).
Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga)
bulan, yaitu mulai bulan Agustus 2014
Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum
sampai dengan November 2014, melalui tiga
melakukan penelitian adalah memilih model
siklus. Pada setiap siklus menggunakan
pembelajaran yang dinilai sesuai dengan
langkah kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
materi yang akan disampaikan.
pengamatan dan refleksi kegiatan.
1.
Teknik Pengumpulan Data
Permasalahan adalah kejadian yang
dialami
di
waktu
proses
belajar
Observasi adalah suatu penyeli-dikan
mengajar ketika siswa tidak tuntas,
yang dijalankan secara sistema-tis dan
untuk menyelesaikan masalah tersebut
sengaja diadakan dengan me-nggunakan alat
maka peneliti menggunakan beberapa
indera terutama mata terhadap kejadian-
langkah diantaranya pada putaran I :
kejadian yang lang-sung (Walgito, 1987:54).
Planning 1
Observasi penelitian ini dilakukan secara
Refleksi
langsung
pada
saat
pembelajaran
Matematika bagi siswa kelas VI SDN
Siklus I
Karangnangka
a. Perencanaan
3
Kecamatan
Blega
Kabupaten Bangka-lan dengan Kompetensi
1. Identifikasi masalah dan penetapan
Dasar : Memahami akar pangkat tiga suatu
alternatifpemecahan masalah.
bilangan kubik.
2. Merencanakan
Metode tes yang digunakan pada ini
3. Menetapkan standar kompetensi dan
diinginkan. Sedangkan tes adalah suatu cara
penelitian
yang
mengajar.
akhir siklus guna memperoleh data yang
mengadakan
pembelajaran
akan diterapkan dalam proses belajar
adalah ulangan harian yang dilakukan pada
untuk
Observasi, Acting ,
kompetensi dasar.
yang
4. Memilih bahan pelajaran yang sesuai
berbentuk suatu tugas atau serangkaian
Menentukan skenario pembelajaran.
tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau
5. Mempersiapkan sumber, bahan, dan
sekelompok anak sehingga menghasilkan
alat bantu yang dibutuhkan.
suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi
6. Mengembangkan format evaluasi
anak tersebut, yang dapat dibandingkan nilai
7. Mengembangkan format obser-vasi
yang dicapai oleh anak –anak lain atau
pembelajaran.
dengan nilai standart yang ditetapkan (Nur
187
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
3. Memperbaiki pelaksanaan tinda-kan
b. Tindakan
1. Menerapkan tindakan yang me-ngacu
sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan
pada skenario pembela-jaran.
pada siklus berikutnya.
2. Siswa membaca materi yang terdapat
2.
pada buku sumber.
Pada
permasalahan
diselesaikan
pertama
sebagian
dengan
dapat
me-
3. Siswa mendengarkan penje-lasan guru
nggunakan putaran I, tetapi siswa masih
tentang materi yang terdapat pada
ada yang belum tuntas maka peneliti
buku.
menggunakan langkah pada putaran II :
4. Siswa mendengarkan penjela-san guru
tentang materi yang dipelajari.
5. Siswa membahas materi pokok yang
-
Plainning 2 -
Observasi
-
Acting
Refleksi
-
Siklus II
sudah dipersiapkan oleh guru.
a. Perencanaan
1. Identifikasi masalah yang muncul
c. Pengamatan
pada siklus I dan belum teratasi dan
1. Melakukan observasi dengan memakai
penetapan
format observasi yang sudah disiapkan
masalah.
yaitu dengan catatan anekdot untuk
2. Menentukan
mengum-pulkan data.
2. Menilai
hasil
menggunakan
peme-cahan
indikator
pencapaian
hasil belajar.
tindakan
format
alternatif
dengan
3. Pengembangan program tindakan II.
pembahasan
b. Tindakan
materi.
Pelaksanaan program tindakan II yang
d. Refleksi
mengacu pada identifikasi masalah yang
1. Melakukan evaluasi tindakan yang
muncul pada siklus I, sesuai de-ngan
telah dilakukan meliputi evaluasai
alternatifpemecahan masalah yang sudah
mutu, jumlah dan waktu dari setiap
ditentukan, antara lain melalui:
macam tindakan.
2. Melakukan
membahas
1. Guru melakukan appersepsi
pertemuan
hasil
evalusi
untuk
2. Siswa yang diperkenalkan de-ngan
tentang
materi yang akan dibahas dan tujuan
scenario pembelajaran.
yang
ingin
pembelajaran.
188
dicapai
dalam
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
3. Siswa melakukan belajar ke-lompok
belum tuntas perlu dioptimalkan agar
sesuai dengan materi yang diberikan
siswa dapat meningkatkan KBM. Maka
oleh guru.
peneliti menggunakan langkah pada
4. Siswa bertanya jawab tentang materi
putaran III yaitu :
yang belum di pahami.
5. Siswa
menyelesaikan
tugas
yang
-
Planning 3
-
Observasi
-
Acting
- Refleksi
diberikan guru pada setiap kelompok.
6. Siswa memahami materi dan hasilnya
Siklus III
untuk ditanyakan pada guru.
a. Perencanaan
c. Pengamatan (Observasi)
1. Identifikasi masalah yang muncul pada
1. Melakukan observasi sesuai dengan
format yang sudah disiapkan
mencatat
diperlukan
semua
dan
hal-hal
yang
terjadi
siklus
II
yang
belum
teratasi
dan
penetapan alternatif pemecahan ma-salah.
yang
2. Menentukan indikator pencapaian hasil
selama
belajar.
pelaksanaan tin-dakan berlangsung.
3. Pengembangan program tindakan III.
2. Menilai hasil tindakan sesuai dengan
b. Tindakan
format yang sudah dikembangkan.
Pelaksanaan program tindakan III
yang mengacu pada identifikasi masalah
yang muncul pada siklus II, sesuai dengan
d. Refleksi
alternatifpemecahan masalah yang sudah
1. Melakukan evaluasi
tin-
ditentukan, antara lain melalui:
dakan pada siklus II berdasarkan data
1. Guru melakukan appersepsi
yang terkumpul.
2. Siswa yang diperkenalkan dengan materi
2. Membahas
hasil
terhadap
evaluasi
tentang
yang akan dibahas dan tujuan yang ingin
scenario pembelajaran pada siklus II.
dicapai dalam pembelajaran.
3. Memperbaiki pelaksanaan tinda-kan
3. Siswa mengerjakan tugas sesuai dengan
sesuai dengan hasil evaluasi untuk
materi.
digunakan pada siklus III
4. Siswa melakukan pemahaman materi
4. Evaluasi tindakan II
3.
yang dikerjakan dalam kelompok.
Pada permasalahan kedua peneliti harus
c. Pengamatan (Observasi)
melakukan bimbingan pada siswa yang
189
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
1. Melakukan observasi sesuai dengan
format
yang
sudah
disiapkan
Tipe STAD oleh siswa dan variabel hasil
dan
belajar Matematika, maka data penelitian
mencatat semua hal-hal yang diperlukan
yang dikum-pulkan dengan menggunakan
yang terjadi selama pelaksanaan tin-
instru-men penelitian, serta sumber data
dakan berlangsung.
doku-mentasi yang digunakan untuk menge-
2. Menilai hasil tindakan sesuai dengan
tahui nilai hasil belajar siswa.
format yang sudah dikem-bangkan.
Sedangkan dalam penelitian ini untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada materi
d. Refleksi
Matematika
pada
kompetensi
dasar
1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan
Memahami akar pangkat tiga suatu bilangan
pada siklus III berdasar-kan data yang
kubik melalui pembelajaran berdasarkan
terkumpul.
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan
2. Membahas
hasil
evaluasi
tentang
mengadakan test, meliputi:
scenario pembelajaran pada siklus III.
3. Memperbaiki
pelaksanaan
1) Post test dilaksanakan setiap akhir siklus
tindakan
2) Ulangan harian dilaksanakan sebelum
sesuai dengan hasil evaluasi untuk
dan setelah adanya pembelajaran dengan
digunakan pada siklus III
mengguna-kan putaran siklus 1 sampai
4. Evaluasi tindakan III
Siswa
telah
3.
tuntas
belajar
jika
Berdasarkan
keterangan
di
atas
mencapai skor 70 % atau nilai 70. Suatu
terhadap instrumen yang diajukan mengenai
kelas dinyatakan tuntas belajar jika terdapat
keberadaan
> 85 % dari jumlah siswa telah tuntas
putaran siklus, maka selanjutya pada tabel
belajar.
berikut
akan
siswa
dalam
dikemukakan
penggunaan
hasil
nilai
mengenai hasil belajar siswa pada mata
pela-jaran Matematika dalam penggunakan
Hasildan Pembahasan
Bagian ini akan menyajikan data siswa
siklus adalah sebagai berikut. Tabel 1
terhadap variabel-variabel yang diteliti yaitu
Perbandingan
variabel
Ketuntasan Belajar
penggunaan
Pembelajaran
Nilai
dan
Prosentase
Kooperatif Tipe STAD pada mata pelajaran
Matematika
menggunakan
dengan
siswa
Pembela-jaran
sebelum
Siklus I-III Pembelajaran dengan Pembelajaran
Kooperatif Tipe STAD
Kooperatif
190
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
Perencanaan,
Siklus I Siklus II
No. Nama
L/P
N
Kt
n
N
Kt
n
N
Kt
P
75 T
75 T
80
T
2
Wardatul
L
75 T
80 T
85
T
3
Zahron
L
75 T
80 T
85
T
4
Nur kamariyah
P
65 TT 70 T
75
T
5
Dedy siswandi
P
70 T
80
T
6
Miftahul ulum
L
60 TT 55 TT 75
T
7
Fauzi
P
70 T
75 T
75
T
8
Ahmad fauzi
P
75 T
80 T
85
T
9
Ali wefa
P
70 T
75 T
80
T
10
Azis .s
P
55 TT 60 TT 75
T
11
azizah
L
70 T
75 T
80
T
12
Fuat
P
75 T
80 T
90
T
13
Hoiriyah. I
P
70 T
85 T
90
T
14
Ma zuri
L
60 TT 70 T
75
T
15
Misli
L
70 T
75 T
80
T
16
Moh . wardi
L
70 T
70 T
70
T
17
Samsul .a
L
60 TT 60 TT 75
T
18
Nurmiasih
L
65 TT 75 T
80
T
19
Riandi
L
70 T
75 T
75
T
20
Risqiatul .h
L
75 T
80 T
80
T
21
Rokayah
P
70 T
85 T
80
T
22
Rosidah
P
75 T
90 T
90
T
23
St. fadillah
P
65 TT 75 T
80
T
24
St. romlah
P
75 T
90 T
90
T
25
St zubaidah
L
70 T
85 T
90
T
26
Suliami
P
75 T
75 T
80
T
27
Sumiolah
L
75 T
75 T
80
T
28
Samrati
P
75 T
80 T
85
T
29
Sutiyah
P
75 T
80 T
85
T
30
Syahrul bahri
P
65 TT 70 T
75
T
69,
75,
80,
3
6
6
Ketuntasan
siklus
n
Uswatul h
Rata-rata
dalam
perencanaan Penelitian Tindakan Kelas pada
III
1
75 T
Pelaksanaan
Siklus
I
ini
Matematika
dilakukan
pada
pada
materi
kompetensi
dasar
Memahami akar pangkat tiga suatu bilangan
kubik
.
Perangkat
pembelajaran
yang
disiapkan meliputi : Rencana Pembelajaran,
Menggunakan
Pembela-jaran
Kooperatif
Tipe STAD, Soal dan Evaluasi.
Dengan perangkat pembelajaran tersebut
maka
kegiatan
pendahuluan
dapat
dikerucutkan sebagai berikut : Apersepsi,
Memberikan motivasi dan pre test pada
siswa.
Dan kegiatan inti yang telah
direncanakan antara lain:
1. Menjelaskan materi Matematika pada
kompetensi
dasar
Mema-hami
akar
pangkat tiga suatu bilangan kubik secara
umum,
2. Melakukan pengelolaan kelas sebelum
melaksanakan
kegiatan
pembagian
kelompok kepada siswa secara heterogen
72
88
100
%
%
%
untuk persiapan “Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD” dalam kelas agar
kegiatan bisa lancar
Selanjutnya akan dikemukakan hasil
3. Melaksanakan kegiatan “Pem-belajaran
belajar siswa yang mengikuti pembe-lajaran
Kooperatif Tipe STAD”
di kelas dengan menggunakan putaran siklus
4. Mengadakan evaluasi sebelum kegiatan
adalah sebagai berikut:
pembelajaran ditutup pada siklus I ini
diadakan tes soal.
Siklus I
191
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
Kegiatan yang dilakukan guru pada saat
ditentukan meskipun demikian masih
pembelajaran antara lain:
banyak siswa yang mengisi waktu ini
1. Menyampaikan bahan materi Matematika
dengan bersenda gurau. Setelah 30 menit,
pada kompetensi dasar Memahami akar
guru
pangkat tiga suatu bilangan kubik secara
dengan cara meminta wakil siswa dalam
umum, melalui kelompok kooperatif
kelompok yang ditunjukkan secara acak
siswa dapat mempelajari materi tersebut
untuk melaporkan hasil kerja mereka dan
lebih
didis-kusikan antar kelompok.
mendalam
dalam
LKS
dan
Selanjutnya
mengorganisasikan
kelompok-kelompok
dalam
kooperatif
siswa
STAD” diarahkan untuk melatih siswa
guru
siswa
pemahaman
3. Kegiatan “Pembelajaran Koopera-tif Tipe
ditunjang dengan buku-buku lain yang
relevan.
me-ngecek
memecahkan
yang
masa-lah-masalah
yang
dihadapi.
masing-masing kelompok terdiri 8-10
Dengan harapan untuk mencapai tujuan
siswa yang telah ditetapkan guru di awal
pembelajaran yang telah di-tetapkan. Guru
perte-muan.
membimbing
siswa
“Pembelajaran
2. Siswa melaksanakan kegiatan pembe-
melakukan
Kooperatif
TipeSTAD”,
lajaran sesuai kelompok-kelompok yang
memberikan bantuan bila diperlukan, dan
ditunjuk. Transisi kelompok berlangsung
mengawasi kegiatan siswa. Setelah diadakan
agak lama, mengingat ini masih pertama
kuis guru memberikan penghargaan kepada
kalinya bagi siswa di organisasikan
kelompok yang memperoleh skor atau nilai
dalam kelompok yang heterogen, guru
tertinggi.
membagikan LKS dan menyuruh siswa
membimbing mem-berikan kesimpulan dan
untuk
secara
mem-beri tugas rumah untuk minggu depan.
kelompok untuk memahami materi secara
Dengan memperhatikan hasil obser-vasi
mendalam. Sementara para siswa bekerja
yang telah dilakukan maka terlihat adanya
secara
sebuah tuntas belajarn. Nilai tes awal yang
mengerjakan
LKS
kooperatif,
guru
l
me-ngamati
Kemudian
dengan
“Pembelajaran
kegiatan kelompok secara bergantian
tidak
dengan berke-liling sambil mengingatkan
Kooperatif
dan
dicapai pada siklus I mencapai 69,3. Ketun-
dalam
memberikan
bimbingan
berdiskusi
keterampilan
koopera-tif
supaya
menggunakan
yang
tasan
menggu-nakan
ditutup
TipeSTAD”
klasikal
pada
rata-rata
siklus
I
yang
yang
menggunakan “Pembela-jaran Ko-operatif
telah
192
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
TipeSTAD” meningkat men-jadi 72 %.
pada siklus I maka siswa yang masih belum
Siswa yang tidak tuntas pada siklus I
paham dari sistem pembe-lajaran dengan
sebanyak 9 anak.
menggunakan “Pem-belajaran Koope-ratif
Sesuai hasil pengamatan pada siklus I
TipeSTAD”
diberi
yang telah dilakukan dan evaluasi/ refleksi
nantinya
siswa
dengan ditemukan hambatan pada siklus I
melaksanakannya.
pemahaman
biar
mudah
agar
untuk
kebanyakan siswa ada yang belum optimal
Dalam pelaksanaan ini salah satunya
dalam memahami belajar kelompok dalam
adalah tindakan guru yaitu pada siklus II ini
kelas yang dilakukan oleh guru sedangkan
sesuai dengan yang direncanakan pada
ada juga siswa yang sudah memahami dari
pengalaman
arti pembelajaran yang menggunakan “Pem-
dilakukan
belajaran Kooperatif Tipe STAD”, maka
pelaksanaannya sama dengan siklus I,
siswa
dengan
sehingga tidak banyak memakan waktu,
pembelajaran yang menggunakan “Pem-
siswa melak-sanakan kegiatan berdasarkan
belajaran Kooperatif Tipe STAD” masih
metode STAD sudah menunjukkan pola
dioptimalkan bagi yang sudah paham dan
yang lebih relevan dan kooperatif.. Sebelum
pada
banyak
kegiatan pembelajaran selesai diadakan kuis
menjelaskan materi yang akan dilakukan
(tes) dan pemberian penghargaan kepada
dalam kelas sehingga dianggap menyita
siswa yang memperoleh nilai terbaik.
yang
siklus
sudah
I
guru
paham
terlalu
pembelajaran
pada
siklus
yang
telah
I
tetapi
waktu proses belajar mengajar maka pada
Sesuai observasi pada siklus II ini telah
siklus berikutnya penjelasan guru perlu
ditemukan adanya kenaikan jumlah siswa
dikurangi.
yang tuntas belajarnya. Pada siklus I
Siklus II
ketuntasan belajar secara klasikal 72 %,
Sedangkan pada siklus II materi yang
siklus II naik menjadi 88 % dan nilai rata-
dibahas adalah materi Matematika yang juga
rata siklus I sebesar 69,3, siklus II menjadi
berkaitan dengan Memahami akar pangkat
75,6. Siswa yang tidak tuntas pada siklus I
tiga suatu bilangan kubik , sedangkan
sebanyak 9 anak sedangkan pada siklus II
rencana pembelajaran tidak jauh beda
ada 4 anak. Hal ini membuktikan adanya
dengan siklus I tetapi pada siklus II ini
sebuah pening-katan hasil belajar dalam
penjelasan guru dikurangi agar tidak terlalu
menggunakan
banyak menyita waktu. Berdasarkan refleksi
TipeSTAD”.
193
“Pembelajaran
Kooperatif
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
Pada siklus II ini dilakukan sebuah
refleksi
sebuah
rencana pembelajaran secara garis besar
permasalahan atau tidak. Tetapi pada siklus
masih sama dengan siklus I dan II. Namun
II
berdasarkan refleksi siklus II terdapat 4
ini
lagi
telah
diantaranya
apakah
ditemukan
kemampuan
ada
dan juga tes masih berjalan. Sedangkan
permasalahan
siswa
untuk
siswa yang belum tuntas, pada siklus III ini
menjelaskan dengan teman masih terdapat
siswa tersebut diberikan bimbingan yang
kendala dalam hal komunikasi, sehingga
lebih baik secara khusus. Penyediaan buku
kreativitas guru untuk memberikan arahan
selain buku paket Matematika dilengkapi
dalam cara berdiskusi dan menyampaikan
pinjaman dari perpustakaan untuk siswa.
pendapat kepada siswa masih di perlukan,
Dari hasil observasi pada siklus III
serta masih mendominasi-nya pembicaraan
menunjukkan ada peningkatan. Nilai rata-
siswa yang pandai, sehingga perlu dibagi
rata pada siklus II sebanyak 75,6, pada
waktu bicara dan penyampaian pendapat
siklus III naik menjadi 80,6. Persentase
dalam kelompok-kelompok yang terbentuk,
ketuntasan klasikal naik dari 88 % menjadi
pada siklus ini masih ada 4siswa yang belum
100 %. Hal ini membuktikan bahwa adanya
tuntas belajarnya. Bimbingan kepada siswa
sebuah peningkatan hasil belajar yang
yang belum tuntas pada saat KBM perlu
signifikan dalam penggunaan “Pembelajaran
dioptimalkan agar siswa ini bisa tuntas
Kooperatif Tipe STAD”.
dalam belajarnya.
Dan pada siklus III ini menunjukkan
adanya peningkatan dari berbagai hal. Tetapi
Siklus III
Selanjutnya
akan
dikemukakan
berdasarkan refleksi siklus III ini masih
ketuntasan belajar siswa yang menggu-
ditemukan permasalahan yaitu:
nakan Pembelajaran Koope-ratif Tipe STAD
1.
Buku referensi siswa dan guru sudah
pada siklus III keseluruhan siswa tuntas
cukup,
belajarnya
metode
sehingga
dapat
disimpulkan
tetapi
pembelajaran dengan
kelompok
perlu
siswa,
guna
bahwa ketuntasan belajar siswa adalah 100
dilanjutkan
% tuntas.
membiasakan mereka dalam proses
Selanjutnya pada siklus III ini materi
oleh
masih
siosialisasi belajar secara kooperatif.
yang diajarkan adalah juga tidak jauh beda
2.
Pada saat proses belajar mengajar
dengan Memahami akar pangkat tiga suatu
kurangnya sarana dan prasarana yang
bilangan kubik , bahan pengamatan, evaluasi
mendukung.
194
Untuk
keter-capaian
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
tujuan, maka perlu adanya sarana dan
arah/petunjuk) untuk membantu siswa jika
prasarana pendukung agar kegiatan
menemukan kesulitan dalam mempelajari
pembelajaran dapat berlangsung lebih
dan menyelesaikan masalah. Dalam model
optimal.
pembelajaran
“Pembelajaran
Kooperatif
TipeSTAD”
guru
mengamati
Dengan
pembelajaran
yang
telah
karakteristik dan keaktifan belajar masing-
dilakukan dengan menggunakan “Pem-
masing siswa.
belajaran Kooperatif TipeSTAD” ini mampu
meningkatkan
aktifitas
siswa
Sehingga dapat dikemukakan bahwa
dalam
keberadaan,
pembelajaran, dengan demikian dalam KBM
khususnya
tidak berpusat
pembelajaran
pada
guru lagi.
dapat
Hasil
pembelajaran
metode
kooperatif
STAD
yang
secara
adalah
sadar
dan
pengamatan yang dilakukan oleh guru
sistematis mengembangkan interaksi yang
menunjukan
saling asah, asih, dan asuh antara sesama
pada
pembahasan
siklus
pertama dengan judul Memahami akar
siswa
pangkat tiga suatu bilangan kubik , terlihat
masyarakat nyata. Pembe-lajaran kooperatif
para
telah menjadi salah satu pembaharuan dalam
siswa
sangat
antusias
dalam
mengajukan pertanya-an.
Melalui
model
sebagai
latihan
hidup
dalam
pergerakan refomasi pendidikan.
pembelajaran
“Pembelajaran Kooperatif Tipe
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan
STAD”
Kelas (PTK) di atas persentasi ketercapaian
terlihat hubungan siswa dengan guru sangat
pada siklus pertama mengalami peningkatan
signifikan karena guru tidak dianggap sosok
yang signifikan pada siklus pertama, kedua
yang menakutkan tetapi sebagai fasilitator
dan tiga, maka dapat disimpulkan bahwa
dan mitra untuk berbagi pengalaman sesuai
temuan pada penelitian ini dapat menjawab
dengan konsep pembelajaran. Dengan model
semua dari hasil siklus ke siklus dalam
pembelajaran
menggunakan
“Pembe-lajaran
Kooperatif
model
pembelajaran
Tipe STAD” guru hanya mengarahkan
““Pembelajaran
strategi dan sebagai fasilitator yang efektif
yang ternyata dapat meningkatkan hasil
dan efisien yaitu belajar bagaimana cara
belajar
belajar (learning how to learn). Dalam
Matematika pada siswa kelas VI di SDN
“Pembelajaran Kooperatif TipeSTAD”guru
Karangnangka
hanya
Kabupaten Bangkalan.
sebagai
guide
(pemberi
195
siswa
Kooperatif
pada
3
TipeSTAD”,
mata
Kecamatan
pelajaran
Blega
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
pentingnya pe-ngelolaan kelas. Karena
diketahui bahwa pengelo-laan kelas
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah
peneliti
cermati
selama
yang tepat, dapat melancarkan proses
dalam kegiatan penelitian dari hal proses
belajar mengajar di dalam kelas, sebab
awal sampai akhir, ada beberapa temuan
pembelajaran dengan me-nggunakan
dalam penelitian tindakan kelas ini antara
“Pembelajaran Ko-operatif Tipe STAD”
lain :
yang
1.
Sesuai dengan rumusan masalah dalam
mempermudah
penelitian ini yaitu Bagai-mana Upaya
mengajar yang baik, maka proses
Meningkatkan
pembelajaran
Hasil
Belajar
Siswa
Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe
dalam
kelas
kelancaran
yang
akan
belajar
terganggu
dan
hasilnya kurang memuaskan.
STAD Pada Mata Pelajaran Matematika
3.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
Di Kelas VI SDN Karangnangka 3
dapat
Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan
pembelajaran
? ternyata dari hasil penelitian tindakan
“Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”
yang dilaku-kan diketahui bahwa Nilai
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
rata-rata pemahaman siswa tentang
dan dapat meningkat-kan kemampuan
kompetensi
siswa dalam mengidentifikasi sifat-sifat
dasar
Memahami
akar
disimpulkan
yang
hitung
bahwa
model
menggunakan
pangkat tiga suatu bilangan kubik dalam
operasi
memeperhatikan permasalahan yaitu,
campuran
pada siklus pertama sebesar 69,3 pada
matematika di SDN Karangnangka 3
siklus kedua pada siklus kedua sebesar
Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan
75,6 sedangkan pada siklus ketiga
2.
baik
pada
termasuk
mata
operasi
pelajaran
Saran yang perlu diperhatikan
sebesar 80,6, tergolong baik demikian
sehubungan dengan pengggunaan
juga tentang ketuntasan belajar pada
“Pembelajaran Kooperatif Tipe
siklus pertama 72 % dan pada siklus
STAD”sebagai salah satu upaya dalam
kedua menjadi 88 % sedangkan pada
meningkatkan hasil belajar matematika yang
siklus ketiga menjadi 100 %“
diselenggarakan di kelas VI SDN
Pelaksanaan Pembelajaran Koopera-tif
Karangnangka 3 Kecamatan Blega
Tipe STAD, dapat membuat guru
Kabupaten Bangkalan adalah sebagai
semakin
berikut:
dapat
memperhatikan
196
Peningkatan Pemanfaatan Kosep Sederhana, Imam Mochtar
1.
Penggunaan“Pembelajaran Koope-ratif
Nurkancana, W. dan Sumartana. P.P.N.
1983. Evaluasi Pendidikan. Surabaya
: Usaha Nasional.
Tipe STAD” juga hendaknya tidak
menggantikan
fasilitator
fungsi
dan
guru
motivator
bagaimanapun
sebagai
sehingga
Roestiyah,
2001,
Strategi
Belajar
Mengajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
canggih-nya
“Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”
Ruseffendi,
E.T.
1980.
Pengajaran
Matematika Modern Untuk Orang
Tua Murid, Guru dan SPG. Bandung:
Tarsito.
yang digunakan fungsinya tetap sebagai
alat mempermudah pencapaian tujuan
pembelajaran
2.
Soejono. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar
dan
Pengajaran
Remedial
Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Hendaknya guru selalu memo-tivasi
siswa untuk selalu belajar di rumah
materi yang akan
dibahas
pada
Sujana, nana. 1989. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru.
pertemuan berikut-nya supaya dalam
pembelajaran
siswa
mempunyai
gambaran materi
3.
Perlunya kolaborasi dengan guru yang
lain di dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran
melalui
Penelitian
Tindakan Kelas, de-ngan materi dan
permasalahan yang lebih detail pada
masa men-datang.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Hakim Nasution. 1982. Landasan
Matematika. Bogor: Bhratara
Arikunto, Suharsimi, dkk, 2005. Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung : Bumi
Aksara.
Hudoyo, Herman. 1980. Strategi Mengajar
Belajar
Matematika.
Jakarta:
Depdikbud Dirjen Dikti Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan.
197
Download