1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia pasar modal dikenal istilah dividen (dividend). Dividen merupakan laba yang didistribusikan kepada para pemegang saham. Tujuan para pemegang saham (shareholders) menanamkan modalnya disuatu perusahaan adalah untuk mendapatkan pendapatan dividen atau capital gain. Umumnya shareholders lebih menyukai pendapatan dividen daripada capital gain karena dividen dianggap lebih mudah diperkirakakan dan cenderung dapat mengendalikan harga saham (Mulyadi, 2007). Pendapatan dividen yang diinginkan oleh shareholders adalah dividen yang selalu meningkat, tapi itu tidak mungkin terjadi karena laba perusahaan setiap tahun pasti selalu berubah. Untuk itu maka perusahaan perlu melakukan kebijakan dividen. Salah satu bentuk dari kebijakan dividen yang dilakukan adalah dividend smoothing. Menurut Lintner (1956) dividend smoothing adalah jumlah dividen yang bergantung akan keuntungan perusahaan sekarang dan dividen tahun sebelumnya. Jadi dividen yang dibagikan stabil setiap tahunnya. Manajer mengaku mengurangi dividen hanya bila mereka tidak punya pilihan lain dan meningkatkan dividen hanya jika mereka yakin bahwa arus kas masa depan dapat mempertahankan tingkat dividen yang baru. 2 Dalam suatu perusahaan seringkali terjadi masalah agensi (agency conflics) antara manajer dan pemegang saham (shareholders). Masalah agensi timbul karena adanya konflik kepentingan antara shareholders (principal) dan manajer (agent). Manajer memiliki kewajiban untuk memaksimalkan kekayaan shareholders, sedangkan kepentingan pribadi manajer sesungguhnya adalah untuk memaksimalkan kekayaannya. Sehingga tidak bertemunya utilitas yang maksimal diantara keduanya. Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan shareholders (pemegang saham). Oleh karena itu, sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada shareholders. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan. Akan tetapi informasi yang disampaikan terkadang diterima tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Kondisi ini dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi (information asymmetric). Asimetri informasi terjadi karena manajer lebih superior dalam menguasai informasi dibanding pihak lain (pemilik atau pemegang saham). Manajer sebagai pengelola perusahaan kadang suka melakukan perataan laba (income smoothing) perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari investor. Jika laba perusahaan bagus maka harga saham juga akan semakin tinggi, sehingga dividen yang akan dibagikan kepada investor pun juga bagus. Jadi, dengan melakukan perataan laba berarti secara tidak 3 langsung manajer juga melakukan dividend smoothing. Perataan laba tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga mau untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Begitu juga dengan dividend smoothing, dividen yang stabil dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di suatu perusahaan. Penelitian tentang dividen smoothing telah meningkat selama 50 tahun terakhir. Dividend smoothing menjadi pilihan perusahaan saat ini untuk menjaga citra perusahaan agar tetap bagus di mata investor. Beberapa peneliti yang meneliti tentang dividend smoothing masih sangat terbatas diantaranya adalah (Kumar (1988), Guttman et.al (2007)) yang mengaitkan dividend smoothing dengan information asymmetry. Laurence Booth and Zhaoxia Xu (2008) mengatakan bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat information asymmetry cenderung untuk menghaluskan dividen mereka. Perusahaan-perusahaan yang sering melakukan dividend smoothing adalah perusahaan di USA. Penelitian Thomas et.al (2010) menyatakan bahwa perusahaan di USA lebih sering melakukan dividend smoothing dibanding perusahaan-perusahaan di Hongkong. Sedangkan di Indonesia sendiri perusahaan yang melakukan smoothing terhadap dividen mereka hanya sedikit. Dari 400 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek indonesia (BEI) hanya 62 perusahaan yang membagikan dividen secara berturut-turut selama 3 tahun (2006, 2007, dan 2008). Dari hasil tersebut diperoleh hanya 12 perusahaan yang melakukan dividend smoothing. 4 Penelitian Booth dan Xu (2008) menyatakan bahwa information asymmetry berpengaruh terhadap dividend smoothing, semakin tinggi tingkat information asymmetry semakin besar kemungkinan perusahaan untuk melakukan dividend smoothing. Penelitian mereka juga mengatakan bahwa pembagian dividen perusahaan sangat tergantung pada lingkungan informasi perusahaan. Penulis ingin mengetahui lebih lanjut apakah asumsi di USA berlaku di Indonesia. Dilihat dari fungsinya dividend smoothing dapat menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya di suatu perusahaan karena iming-iming pembagian dividen setiap tahun yang stabil. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa antara information asymmetry mempunyai hubungan seperti yang terurai di atas. Penulis tertarik untuk meneliti tentang dividend smoothing karena penelitian ini masih sangat terbatas. Selain itu di Indonesia sendiri penelitian tentang dividend smoothintg belum ada. Selama ini penelitian di Indonesia hanya meneliti variabel kebijakan dividen saja. Penulis juga menggunakan pengukuran yang berbeda untuk information asymmetry yaitu idiosyncratic risk. Di penelitian Booth and Xu (2008) idiosyncratic risk berpengaruh terhadap dividend smoothing. Jadi penulis juga ingin mengetahui bagaimana dengan di Indonesia, apakah terdapat pengaruh juga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara information asymmetry terhadap dividend smoothing. Apakah ada perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan di USA. Untuk itu, penulis memberi judul skripsi ini “Pengaruh Information Asymmetry terhadap Dividend Smoothing“. 5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang akan penulis sajikan adalah “apakah terdapat pengaruh asimetri informasi (information asymetric) terhadap dividend smoothing ?.” C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah “untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara asimetri informasi (information asymmetry) terhadap dividend smoothing.” 2. Manfaat Penelitian Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi para manajemen perusahaan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan dividend smoothing sehingga dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dan meningkatkan kemakmuran pemegang saham. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan para akademisi khususnya di bidang Akuntansi Keuangan didalam pengetahuan mengenai dividend smoothing. 6 c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan penelitianpenelitian sejenis berikut.