pltmh-alternatif-penyedia-energi

advertisement
PLTMH SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN
SUMBER ENERGI LISTRIK DI KABUPATEN KLATEN
OLEH : BIBIT SUPARDI, S.Pd., MT*)
Pendahuluan
Kebutuhan energi di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya
terus meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola
konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sedangkan energi fosil
yang selama ini merupakan sumber energi utama ketersediaannya sangat terbatas
dan terus mengalami deplesi (depletion: kehabisan, menipis). Proses alam
memerlukan waktu yang sangat lama untuk dapat kembali menyediakan energi
fosil ini.
Direktur Direktorat Supervisi Ketenagalistrikan Departemen Energi
Sumber Daya Mineral (ESDM) Emmy Perdanahari, PhD (dikutip dari Solopos, 8
Desember 2007) menjelaskan, dengan asumsi pertumbuhan Gross Domestik
Produk (GDP) 6 persen per tahun maka dalam 20 tahun mendatang diperkirakan
kebutuhan listrik Indonesia meningkat hingga 7,1 persen dengan asumsi suplai
listrik terhambat. Kebutuhan tenaga listrik 4.000 – 5.000 Mega Watt per tahun
jelas tidak akan terpenuhi dengan sumber energi minyak karena harga minyak
dunia melonjak tinggi. Jika digunakan sumber energi lain seperti renewable
energy misalnya angin dan air, kapasitas energi yang dapat disuplai kecil.
Menurut data Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2005 – 2025 yang
dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) pada
tahun 2005, cadangan minyak bumi di Indonesia pada tahun 2004 diperkirakan
akan habis dalam kurun waktu 18 tahun dengan rasio cadangan/produksi pada
tahun tersebut. Sedangkan gas diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 61
tahun dan batubara 147 tahun.
*) Bibit Supardi, S.Pd., MT adalah guru SMAN 3 Klaten dan
Alumni S2 Mikrohidro Magister Sistem Teknik UGM.
2
PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro) dipilih sebagai salah
satu energi alternatif dikarenakan memiliki beberapa keunggulan dibanding
dengan pembangkit listrik jenis lainnya, seperti bersih lingkungan, renewable
energy, tidak konsumtif terhadap pemakaian air, lebih awet (tahan lama / long
life), biaya operasinya lebih kecil dan sesuai untuk daerah terpencil. Disamping
itu perawatan mekanik dan elektrik PLTMH lebih mudah.
PLTMH adalah salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) low
head dengan kapasitas kurang dari 500 Kilo Watt (kW). Potensi total PLTMH di
Indonesia tahun 2002 adalah sebesar 500 Mega Watt (MW), yang sudah
dimanfaatkan baru 21 MW. Potensi tersebut sebenarnya masih akan meningkat
sejalan dengan intensitas studi potensi yang dilakukan untuk menemukan lokasilokasi baru. Jika potensi PLTMH dapat di kembangkan maka paling tidak 12.000
MWh (Mega Watt hour) atau sebesar 14% dari kebutuhan energi total Indonesia
tahun 2005 dapat disumbang dari PLTMH. Jika studi potensi PLTMH dapat
diintensifkan, maka prosentase sumbangan PLTMH terhadap kebutuhan energi
nasional meningkat juga.
Berdasarkan kemanfaatan pembangunan PLTMH maka diharapkan
Kabupaten Klaten mulai mengembangkan PLTMH sebagai sumber energi
alternatif dan sekaligus bisa membangun sebuah kawasan Desa Mandiri Energi
(DME), karena dengan pembangunan PLTMH setidak-tidaknya akan dapat
menambah pendapatan masyarakat dan dapat mengurangi pengangguran.
Potensi mata air dan kondisi kelistrikan Kabupaten Klaten
1. Kondisi wilayah
Secara geografis Kabupaten Klaten terletak diantara 110o26'14″110o47'51″ BT dan 7o32'19″-7o48'33″ LS. Luas wilayah kabupaten Klaten
mencapai 665,56 km2. Di sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Sukoharjo.
Di sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Gunung Kidul (DIY). Di sebelah
barat berbatasan dengan kabupaten Sleman (DIY) dan di sebelah utara berbatasan
dengan kabupaten Boyolali.
3
Menurut topografi kabupaten Klaten terletak diantara gunung Merapi dan
pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter diatas permukaan laut
yang terbagi menjadi wilayah lereng Gunung Merapi di bagian utara areal miring,
wilayah membujur dataran rendah di sebelah Timur dan wilayah berbukit di
bagian selatan.
Ditinjau dari ketinggiannya, wilayah Kabupaten Klaten terdiri dari dataran
dan pegunungan, dan berada dalam ketinggian yang bervariasi, yaitu 9,72%
terletak di ketinggian 0 – 100 m dari permukaan air laut, 77,52% terletak di
ketinggian 100 - 500 m dari permukaan air laut dan 12,76% terletak di ketinggian
500 - 1000 m dari permukaan air laut.
Keadaan iklim Kabupaten Klaten termasuk iklim tropis dengan musim
hujan dan kemarau silih berganti sepanjang tahun, temperatur udara rata-rata 2830o Celsius dengan kecepatan angin rata-rata sekitar 153 mm setiap bulannya.
Berdasarkan data curah hujan milik Dinas Pekerjaan Umum Sub Dinas Pengairan
pada tahun 2006 curah hujan tertinggi bulan Mei (533 mm) dan curah hujan
terendah bulan Nopember (273 mm), dan bulan Juni sampai dengan Oktober
musim kemarau (curah hujan 0 mm). Diperoleh juga data sumber mata air untuk
wilayah Kabupaten Klaten, berdasarkan pengecekan lapangan ternyata ada 174
buah sumber mata air di wilayah Kabupaten Klaten.
2. Potensi energi mata air untuk PLTMH
Potensi energi air di daerah Kabupaten Klaten begitu besar. Potensi energi
air tersebut dapat dilihat dari grafik potensi PLTMH di bawah ini. Data potensi
energi air ini merupakan rekapan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh
Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kabupaten Klaten tahun 2004 dan hasil
penelitian penulis dalam rangka penulisan tesis untuk menyelesaikan studi di
Magister Sistem Teknik UGM Yogyakarta. Dari data yang ada terdapat 12 titik
potensi PLTMH dari beberapa bendung di Kabupaten Klaten, potensi PLTMH
yang dapat dibangkitkan sebesar 285,2 kW. Sedangkan potensi yang dibangkitkan
dari mata air sebesar 121,549 kW. Jadi potensi energi air total yang dapat
dibangkitkan adalah sebesar 406,749 kW.
4
45.0
Potensi Daya (kW)
40.0
40.0 39.1
Plosowareng
37.2
Taman
35.0
Wantil
30.2
Bagor
27.0 26.2
25.5 25.2
30.0
Dolikan
25.0
Bogem
18.1
20.0
Jetak
15.0
Kalikebo
9.1
10.0
2.7
5.0
Jeto
4.9
Talang
Klumpit
0.0
Gunden
Lokasi Potensi PLTMH
Gambar 1. Potensi PLTMH dari beberapa bendung di Kabupaten Klaten
40
36.383
Ponggok
35
Potensi Daya (kW)
29.804
Sal. Ploso Ke Timur
30
Sal. Ploso Ke Selatan
25
Bendung Cokro
20
15
10
Nilo
16.493
Jolotundo
13.010
11.731
Plosowareng
5.998
5.535
5
1.654
0.941
Pluneng
Pelem Manten
0
Lokasi Potensi PLTMH
Gambar 2. Potensi PLTMH dari beberapa mata air di Kabupaten Klaten
3. Perkembangan desa berlistrik dan pelanggan Kabupaten Klaten
Ratio Elektrifikasi adalah angka yang menunjukkan persentasi jumlah
rumah tangga yang telah menikmati listrik dengan jumlah rumah tangga (KK)
yang ada. Semakin besar prosentase ratio elektrifikasi, maka semakin banyak
penduduk yang telah menikmati listrik. Kabupaten Klaten terdiri dari 26
kecamatan, 401 desa, jumlah penduduk 1.293.242 jiwa, jumlah KK 336.588 dan
jumlah pelanggan rumah tangga 261.315. Ratio elektrifikasi Kabupaten Klaten
dapat dihitung sebagai berikut :
Ratio Elektrifikasi =
261.315
X 100% = 77,64%
336.588
5
4. Perkembangan listrik pedesaan Kabupaten Klaten
Kebutuhan energi listrik akan terus meningkat sejalan dengan roda
perekonomian. Sampai dengan tahun 2006 pelanggan listrik sejumlah 258.852
pelanggan, sedangkan jumlah pelanggan rumah tangga sebesar 94,78 persen dari
total pelanggan. KWH terjual tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar 8,11
persen dibanding tahun 2005.
Sampai akhir bulan Oktober 2007 jumlah pelanggan meningkat menjadi
278.420 pelanggan. Jumlah pelanggan paling besar berada di wilayah pelayanan
PLN Klaten Kota (98.049) dan diikuti oleh PLN pelayanan Pedan (79.229),
Tulung (59.182), dan Delanggu (41.960) dengan daya tersambung total sampai
akhir bulan Oktober 2007 sebesar 379.466.000 VA.
5. Kemampuan energi listrik PLN Kabupaten Klaten
Tabel 1. Laju Pertumbuhan Ketersediaan Listrik Desa, Pelanggan dan
Daya Di Kabupaten Klaten
Jumlah
Desa
Desa yg sdh
dialiri listrik
Prosentase Desa
yg sdh dialiri listrik
Jumlah
Pelanggan
Daya
Terpakai (MW)
2006
401
401
100
258.852
315,74
2007
401
401
100
278.420
379,47
0
7,56
20,18
Tahun
Laju Pertumbuhan (%)
Sumber : PT PLN APJ Klaten 2007
6. Laju pertumbuhan energi listrik
Konsumsi total energi listrik pada tahun 2007 adalah sebesar 379,5 Mega
Watt Hour (MWh). Konsumsi total energi listrik ini mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun sejak tahun 1998. Konsumsi energi listrik meningkat pada laju
rata-rata sekitar 11 % per tahun. Lonjakan konsumsi listrik terjadi pada tahun
1999 setelah Klaten lepas dari krisis ekonomi. Laju perkembangan antara tahun
2006 hingga tahun 2007 meningkat cukup tinggi sekali yaitu pada nilai sekitar
20,18 % per tahun.
6
Kebutuhan Daya (kW)
700000
y = 27304,229x - 54438066,838
2
R = 0,909
600000
500000
400000
300000
200000
100000
0
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
2016
Tahun
Gambar 3. Penggunaan daya listrik Kabupaten Klaten
7. Prediksi kebutuhan energi listrik di Kabupaten Klaten
Untuk mengetahui kebutuhan energi listrik di Kabupaten Klaten dimasa
yang akan datang (prediksi kebutuhan listrik) digunakan analisis regresi. Dari
gambar 3 diperoleh persamaan regresi : y = 27.304,229x – 54438066,838, dimana
y menunjukkan kebutuhan daya (kW) dan x menunjukkan tahun dengan nilai
koefisien regresi (R) = 0,9535. Sehingga pada tahun 2015 kebutuhan daya
Kabupaten Klaten :
y = 27.304,229(2015) – 54438066,838 = 579.954,605 kW = 579,96 MW.
Jadi, kebutuhan listrik Kabupaten Klaten pada tahun 2015 sebesar 579,96 MW.
8. Potensi daya PLTMH, kemampuan daya listrik PLN Kabupaten Klaten.
Berdasarkan perkiraan kebutuhan listrik Kabupaten Klaten pada tahun
2015 sebesar 579,96 MW, sedangkan kemampuan daya PLN akhir tahun 2007
sebesar 578,79 MW maka pada tahun 2015 akan terjadi krisis listrik sebesar 1,17
MW dengan demikian pembangunan PLTMH layak diperlukan untuk memenuhi
kekurangan energi listrik tersebut dan pengelolaan PLTMH secara optimal
sehingga betul-betul mampu mensuplai kebutuhan energi listrik.
7
Tabel 2. Potensi daya PLTMH, kemampuan daya PLN dan kelebihan daya di
Kabupaten Klaten.
Kebutuhan Listrik
Kabupaten Klaten
(kW)
26 Kecamatan
401 Desa
1.293.242 Jiwa
336.588 KK
Potensi Daya PLTMH
Kecamatan
(kW)
Polanharjo
Delanggu
Juwiring
Trucuk
Bayat
Cawas
Karanganom
Kebonarum
109,561
39,1
141,1
27,2
30,2
7,6
1,654
0,941
Tulung
379.467
Kemampuan
Daya PLN
(kW)
Kelebihan
Daya
(kW)
578.790,45
199.323,45
49,393
406,749
Sumber : PT PLN APJ Klaten 2007 dan penelitian
Kesimpulan
Setelah mengadakan penelitian dengan melakukan studi potensi PLTMH
yang ada di Kabupaten Klaten, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Potensi air yang dapat dikembangkan untuk PLTMH di Kabupaten Klaten dari
mata air ada 9 titik menghasilkan total 121,549 kW dan 12 titik dari beberapa
bendung menghasilkan total 285,2 kW, jadi potensi total 406,749 kW.
2. Pada akhir tahun 2007 : kebutuhan listrik Kabupaten Klaten sebesar 379.467
kW dan kemampuan penyediaan daya PLN sebesar 578.790,45 kW, maka
kelebihan dayanya sebesar 199.323,45 kW, akan tetapi pada tahun 2015 akan
terjadi krisis listrik sebesar 1,17 MW dengan demikian pembangunan PLTMH
layak diperlukan untuk memenuhi kekurangan energi listrik tersebut.
Download