pengaruh profitabilitas, leverage, kebijakan dividen, cash holding

advertisement
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN,
CASH HOLDING, UKURAN PERUSAHAAN DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
AHMAD DARMANTO
NIM: 1111082000065
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
i
Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen, Cash Holding, Ukuran
Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Ahmad Darmanto
NIM. 1111082000065
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Yahya Hamja, MM
Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc
NIP. 19490602 197803 1 002
NIDN. 2004068701
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 11 Agustus 2015 telah dilakukan ujian komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama
: Ahmad Darmanto
2. NIM
: 1111082000065
3. Jurusan
: Akuntansi Manajemen
4. Judul Skripsi
: Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen,
Cash Holding, Ukuran Perusahaan dan Corporate
Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009 – 2013)
Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 Agustus 2015
1. Najwa Khairina, M.Si
2. Dr. Amilin, SE.,Ak.,M.Si.,CA.,QIA.,BKP.
NIP. 19730615 200501 1 009
3. Dr. Rini, Ak., CA.
NIP. 19760315 200501 2 002
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Mahasiswa
: Ahmad Darmanto
NIM
: 1111082000065
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Akuntansi Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan ini, saya:
1.
Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mempu mengembangkan
dan tidak mempertanggungjawabkan.
2.
Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3.
Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya.
4.
Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5.
Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab
atas karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya,dan
telahn melalui pembuktian yang dapatdipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk
dikenakan sanksi berdasarkan peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 22 September 2015
(Ahmad Darmanto)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
Data Pribadi
Nama
: Ahmad Darmanto
Tempat/Tanggal Lahir
: Jakarta, 14 Jakarta 1993
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Nama Ayah
: Mukhidin
Nama Ibu
: Parjini
Anak Ke Dari
: 1 dari 2 bersaudara
Status
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Pasir Putih RT 04 RW 04 No. 48
Kel. Pasir Putih, Kec. Sawangan. Depok
II.
No. Telp
: 0812 8687 4498
E-mail
: [email protected]
Pendidikan Formal
1999 – 2005 : SDN 08 Pondok Labu
2005 – 2008 : SMPN 226 Jakarta Selatan
2008 – 2011 : SMAN 97 Jakarta Selatan
2011 – 2015 : S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
INFLUENCE OF PROFITABILITY, LEVERAGE, DIVIDEND
POLICY,CASH HOLDING, FIRM SIZE AND CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TO VALUE OF THE COMPANY
ABSTRACT
This research purposes is to analyze the influence of profitability, leverage,
dividend policy, cash holding, firm size and corporate social responsibility on
value of the company. This research uses samples of company who listed in index
LQ – 45 during 2009 - 2013 period. The number of company uses for sample is 8
companies with 5 years observation. Based on method purposive sampling, the
total of research sample is 40 financial statements. Hypothesis in this research
uses multiplier regression.
The Result of this research is indicates that profitability, dividend policy and
firm size have influence on value of the company. On the other hand, leverage,
cash holding and corporate social responsibility have no influence on value of the
company. On the determination of test there is influence of 69,7 % of the
independent variables (profitability, leverage, dividend polic, cash holding, firm
size and corporate social responsibility) of the dependent variable (value of
company). Meanwhlie, a total of 30,3 % is affected by other variables and not
included into this regression analysis, such as good corporate governance,
investment opportunity set, and return on assets.
Keyword : profitability, leverage, dividend policy, cash holding, firm size,
corporate social responsibility and value of company
vii
PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN,
CASH HOLDING, UKURAN PERUSAHAAN DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh profitabilitas, leverage,
kebijakan dividen, cash holding, ukuran perusahaan dan corporate social
responsibility terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel
perusahaan yang terdaftar di indeks LQ – 45 selama periode 2009-2013. Jumlah
perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 8 perusahaan dengan
pengamatan selama 5 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total
sampel penelitian adalah 40 laporan keuangan, pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, kebijakan dividen dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan leverage,
cash holding dan corporate social responsibility tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Pada uji determinasi terdapat pengaruh sebesar 69,7 % dari variabel
independen (profitabilitas, leverage, kebijakan dividen, cash holding, ukuran
perusahaan dan corporate social responsibility) terhadap variabel dependen (nilai
perusahaan). Sedangkan sebanyak 30,3 % di pengaruihi oleh variabel lain dan
tidak termasuk kedalam analisis regresi ini, seperti corporate governance,
investment opportunity set, dan return on assets.
Kata kunci : profitabilitas, leverage, kebijakan dividen, cash holding, ukuran
perusahaan, corporate social responsibility dan nilai perusahaan
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia dan rahmatnya bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen,
Cash Holding, Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek
Indonesia
Periode 2009 – 2013).”. Shalawat serta salam senantiasa selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW manusia paling
muliaa, yang telah memberikan teladan bagi semua umat manusia.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus dielesaikan sebagai syarat
guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang
telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, syukur
Alhamdulillah penulis haturkan atas kekuatan Allah SWT yang telah
anugerahkan. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tuaku, ibu Parjini dan Bapak Mukhidin tercinta atas segala
kasih sayang, cinta, perhatian, semangat, dukungan, dan doa yang tiada
pernah henti, yang merupakan motivator terbesar di hati peneliti sekaligus
guru kehidupan penulis.
2. Adikku Arianto yang telah memberikan semangat, motivasi, inspirasi,
serta doa terbaiknya kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga kita dapat menjadi anak-anak yang membanggakan bagi kedua
orang tua baik di dunia maupun di akhirat kelak.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
4. Ibu Yessi Fitri, SE., Msi., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM. selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang
telah bersedia menyediakan waktunya yang sangat berharga untuk
membimbing peneliti. Terima kasih
atas segala masukan guna
penyelesaian skripsi ini
6. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan, saran,
motivasi, dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih atas
segala bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama ini.
7. Seluruh Dosen dan karyawan Univeritas Islam Negeri yang telah
memberikan ilmu dan bantuan kepada peneliti selama menuntut ilmu
menjadi bekal bagi peneliti serta motivasi yang tidak henti-henti diberikan.
8. Sahabat seperjuangan seluruh keluarga akuntansi B angkatan 2011 dan
keluarga besar akuntansi angkatan 2011. Terima kasih telah menjadi
sepenggal bagian dari kehidupan peneliti sehingga membuatnya menjadi
lebih berwarna
9. Sevira Arta yang selalu ada saat penulis sedang mengerjakan skripsi dari
awal hingga akhir, terima kasih atas dukungan dan kesabarannya. Semoga
sukses dan tercapai cita-citanya aamiin.
10. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu. Terima kasih
atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini h jauh dari sempurna dikarenakan.
Oleh karena itu, peneliti mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 22 September 2015
(Ahmad Darmanto)
x
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan Skripsi....................................................................................ii
Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .............................................................iii
Lembar Pengujian Ujian Skripsi ............................................................................iv
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .........................................................v
Daftar Riwayat Hidup .............................................................................................vi
Abstract .....................................................................................................................vii
Abstrak ......................................................................................................................viii
Kata Pengantar ........................................................................................................ix
Daftar Isi ...................................................................................................................xii
Daftar Tabel..............................................................................................................xiv
Daftar Gambar .........................................................................................................xv
Daftar Lampiran ......................................................................................................xvi
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................13
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 13
D. Kegunaan Penelitian..................................................................... 14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................16
A. Tinjuan Literatur ..........................................................................16
1. Signalling Theory ...................................................................16
2. Agency Theory .......................................................................17
xi
3. Profitabilitas ...........................................................................18
4. Leverage .................................................................................20
5. Kebijakan Dividen..................................................................22
6. Cash Holding ..........................................................................25
7. Ukuran Perusahaan .................................................................27
8. Corporate Social Responsbility ..............................................28
9. Nilai Perusahaan .....................................................................32
B. Penelitian Terdahulu ....................................................................34
C. Keterkaitan antar Variabel ...........................................................39
1. Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan ..................................39
2. Levarage dengan Nilai Perusahaan ........................................39
3. Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan .........................40
4. Cash Holding dengan Nilai Perusahaan .................................40
5. Ukuran Perusahaan dengan Nilai Perusahaan ........................41
6. Corporate Social Responsibility dengan Nilai Perusahaan ....42
D. Kerangka Pemikiran .....................................................................44
BAB III
METODE PENELITIAN ................................................................45
A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..............................45
1. Variabel Independen ..............................................................45
a. Profitabilitas .....................................................................46
b. Leverage ...........................................................................46
c. Kebijakan Dividen ...........................................................47
d. Cash Holding....................................................................47
e. Ukuran Perusahaan...........................................................47
f. Corporate Social Responsbility ........................................48
2. Variabel Dependen .................................................................49
a. Nilai Perusahaan...............................................................49
B. Populasi Penelitian .......................................................................50
C. Metode Penentuan Sampel. ..........................................................51
D. Metode Penelitian Data ................................................................51
xii
E. Metode Analisis Data ...................................................................52
1. Analisis Stasistik Deskriptif ...................................................53
2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................53
a. Uji Normalitas ..................................................................53
b. Uji Multikolinieritas .........................................................54
c. Uji Autokorelasi ...............................................................54
d. Uji Heteroskedastisitas .....................................................56
F. Analisis Regresi Linier .................................................................57
1. Uji Koefisien Determinasi .....................................................57
2. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda ................................57
G. Pengujian Hipotesis (Uji Residual) ..............................................58
1. Uji Statistik F .........................................................................58
2. Uji Statistik T .........................................................................58
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ..............................................60
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................62
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .....................................................64
1. Uji Statistik Deskriptif............................................................64
2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................64
3. Uji Regresi Linier Berganda...................................................73
4. Uji Hipotesis ...........................................................................77
BAB V
PENUTUP .........................................................................................86
A. Kesimpulan .............................................................................86
B. Impilasi Teoritis .....................................................................88
C. Implikasi Untuk Kebijakan Perusahaan .................................90
D. Saran .......................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................93
LAMPIRAN ............................................................................................................98
xiii
DAFTAR TABEL
NO
KETERANGAN
HALAMAN
2.1
Penelitian Terdahulu ...............................................................................34
3.1
Pengambilan Keputusan Autokorelasi ....................................................55
3.2
Operasional Variabel ...............................................................................66
4.1
Rincian Sampel Penelitian ......................................................................68
4.2
Sampel Perusahaan Yang Digunakan .....................................................69
4.3
Uji Statistik Deskriptif ............................................................................70
4.4
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ....................................................74
4.5
Uji Multikolinieritas ................................................................................75
4.6
Uji Autokorelasi Durbin-Watson ............................................................76
4.7
Uji Autokorelasi Run Test ......................................................................77
4.8
Uji Heteroskedasisitas Glejser ................................................................80
4.9
Uji Koefisien Determinasi ......................................................................81
4.10
Uji Persamaan Regresi Linier Berganda .................................................82
4.11
Uji F (Simultan) ......................................................................................85
4.12
Uji t (Parsial) ...........................................................................................86
xiv
DAFTAR GAMBAR
NO
KETERANGAN
HALAMAN
2.1
Kerangka Pemikiran ................................................................................44
4.1
Uji Normalitas Secara Grafik ..................................................................72
4.2
Uji Normalitas Secara Grafik ..................................................................74
4.3
Uji Heteroskedastisitas ............................................................................80
xv
DAFTAR LAMPIRAN
NO
HALAMAN
1
Nama Sampel Perusahaan .......................................................................99
2
Data Mentahan Variabel Penelitian ........................................................99
3
Hasil Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Berganda dan Uji Hipotesis ........103
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini dunia usaha semakin berkembang pesat.
Semakin pesat dan ketatnya persaingan menyebabkan perusahaan harus lebih
efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan operasi agar dapat menjamin
kelangsungan hidup perusahaan. Mengembangkan skala usaha perusahaan
dibutuhkan peran investor, dimana investor disini memberikan pengaruh
positif terhadap nilai perusahaan secara keseluruhan, serta terhadap biaya
modal perusahaan secara keseluruhan pula. Adapun tujuan investor
menginvestasikan dananya di pasar modal yakni untuk dapat memiliki suatu
perusahaan dan memperoleh deviden yang dibagikan (Astiari, 2014).
Nilai perusahaan menurut Nurlela (2008) didefinisikan sebagai nilai
pasar. Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham
maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga
saham, maka semakin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai
nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaannya
kepada profesional.
Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka
panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga
pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat diamati
melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa
untuk perusahaan yang sudah go public. Proses memaksimalkan nilai
1
perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manajer dan
pemegang saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency problem
(Retno, 2012 ).
Saham dapat memberikan peluang keuntungan yang tinggi, namun
dengan risiko yang tinggi pula. Investor perlu melakukan analisis saham
secara tepat untuk meminimalisir risiko yang tidak diharapkan. Analisis
saham bisa dilakukan melalui analisis teknikal maupun analisis fundamental.
Analisis teknikal adalah analisis terhadap pola pergerakan saham di masa lalu
melalui suatu grafik untuk meramalkan pergerakan harga di masa mendatang,
sedangkan analisis fundamental adalah analisis berdasarkan kinerja keuangan
suatu perusahaan. Kinerja keuangan tersebut terangkum dalam laporan
keuangan
yang diterbitkan setiap tahunnya
oleh perusahaan
yang
bersangkutan. Analisis laporan keuangan menggunakan rasio keuangan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga saham
(Sambora, 2014).
Perusahaan diharapkan mampu melakukan pengambilan keputusan
keuangan yang dilakukan secara tepat, karena setiap keputusan keuangan
yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan yang lainnya yang
berdampak terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan meningkatkan
pendapatan pemegang saham secara maksimum apabila harga saham
perusahaan naik. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka
pendapatan para pemegang saham juga akan naik dan berdampak baik pula
pada meningkatnya nilai perusahaan (Taswan,2003).
2
Profitabilitas bisa di jadikan indikator untuk menilai suatu perusahaan.
Besar kecilnya suatu nilai ukuran profitabilitas bisa memberikan dampak
langsung bagi perusahaan karena akan berpengaruh bagi calon investor
apakah mereka akan menanamkan modalnya atau tidak.
Suatu perusahaan untuk dapat melangsungkan aktivitas operasinya,
haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan/profitable. Tanpa
adanya keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari
luar. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan
diminati sahamnya oleh investor. Sehingga, dengan demikian profitabilitas
dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Mardiyati, 2012).
Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan
keputusan manajemen, oleh karena itu rasio ini menggambarkan tentang hasil
akhir dari kebijakan dan keputusan operasional perusahaan (Mulyadi, 2006:
73).
Profitabilitas memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi nilai profit yang didapat maka
akan semakin tinggi nilai perusahaan. Karena profit yang tinggi akan
memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu
investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang
meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat (Mardiyati,
2012).
Profitabilitas menjadi penting karena perusahaan pada umumnya
bertujuan utama menghasilkan keuntungan, sedangkan hutang dapat memiliki
3
pengaruh baik ataupun buruk bagi perusahaan. Fenomena ini dibuktikan
dengan kenyataan bahwa di satu sisi, perusahaan harus dapat menghasilkan
keuntungan untuk dapat menutupi kewajibannya terhadap para pemegang
saham dan untuk menghindari melakukan pinjaman kepada pihak eksternal
demi kelangsungan hidup perusahaan. Namun hal ini tidak sepenuhnya benar
karena pada perusahaan tertentu yang bonafit, hutang digunakan sebagai alat
untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan, sehingga fenomena inilah
yang menarik untuk meneliti (Sambora, 2014).
Leverage adalah suatu kebjakan sebuah perusahaan untuk menggunakan
dana yang di dapat dari luar perusahaan. Dengan menggunakan dana yang
didapatkan dari luar perusahaan tentu saja akan ada risiko yang besar bagi
perusahaan apakah perusahaan mampu mengembalikan dana tersebut, selain
itu akan ada keuntungan juga yang dapat di ambil oleh perusahaan karena
akan mendapatkan suntikan dana lebih untuk kegiatan operasional
perusahaan.
Kebijakan hutang bisa digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan
yang diinginkan, namun kebijakan hutang juga tergantung dari ukuran
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan besar relatif lebih
mudah untuk mengakses ke pasar modal. Kemudahan ini mengindikasikan
bahwa perusahaan dengan aktiva besar relatif mudah memenuhi sumber dana
dari hutang melalui pasar modal (Nuraina, 2012).
4
Solvabilitas merupakan istilah yang sering digunakan perusahaan untuk
mengukur kemampuan perusahaan di dalam memenuhi seluruh kewajiban
finansialnya apabila perusahaan di likuidasi (Mulyadi, 2006: 70).
Menurut penelitian
Sholekah (2014) Leverage berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Semakin besar tingkat hutang yang dimiliki perusahaan
maka akan semakin besar pula risiko investasi yang akan berimbas pada
penurunan nilai perusahaan. Perusahaan yang menggunakan hutang
mempunyai kewajiban atas beban bunga dan beban pokok pinjaman.
Penggunaan hutang (external financing) memiliki risiko yang cukup besar
atas tidak terbayarnya hutang, sehingga penggunaan hutang perlu
memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Kebijakan dividen sering dianggap sebagai signal bagi investor dalam
menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena kebijakan
dividen dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan
(Mardiyati, 2012).
Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau
menahannya guna di investasikan kembali di dalam perusahaan. Kebijakan
dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan yang
menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di
masa datang (Astuti, 2004: 145).
Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal ini
sesuai dengan teori bird in the hand theory, karena saat harga saham
meningkat perusahaan mengumumkan kenaikan dividen, dan harga saham
5
perusahaan turun ketika perusahaan mengumumkan penurunan dividen.
Salah satu alasan dari reaksi pasar terhadap informasi pengumuman dividen
tersebut adalah karena pemegang saham lebih menyukai pendapatan
sekarang, sehingga dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar saham
(Rahayu, 2014).
Perusahaan perlu mendapatkan daya saing strategis agar dapat
meningkatkan nilai perusahaannya pada titik maksimum. Namun beberapa
bahkan banyak perusahaan gagal untuk melakukan aktivitas penciptaan nilai
tersebut. Kegagalan perusahaan berskala besar, skandal-skandal keuangan,
dan krisis-krisis di berbagai negara, telah memusatkan perhatian pada
pentingnya corporate governance. Buruknya praktik corporate governance
sering dituding menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis (Putri, 2011).
Kesimpulkannya adalah sebagian besar faktor yang menyebabkan
kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah terjadi
penyimpangan atau skandal keuangan. Bisa jadi karena pengelolaan dan
pengawasan keuangan atau kas yang kurang baik, sehingga bisa terjadi
skandal yang merugikan perusahaan.
Banyak penelitian menemukan bahwa pada perusahaan dengan corporate
governance yang lemah lebih cepat menghabiskan kepemilikan kas (cash
holdings) mereka untuk investasi yang tidak efisien. Isshaq (2009)
mengatakan bahwa investasi yang tidak efisien yang disebabkan oleh
corporate governance yang lemah, akan memberi konsekuensi pada
profitabilitas perusahaan juga nilai perusahaan.
6
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total
aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Besar kecilnya perusahaan
akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin
timbul dari berbagai situasi yang dihadapi perusahaan (Prasetyorini,2013).
Menurut Analisa (2011), ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang
berbeda terhadap nilai perusahaan suatu perusahaan. Ukuran perusahaan
dilihat dari total assets yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat
dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki
total asset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam mempergunakan
aset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki manajemen
ini sebanding dengan kekhawatiran yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya.
Jumlah asset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari
sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen,
kemudahan yang dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan
meningkatkan nilai perusahaan (Dewi, 2013 ).
Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan
dalam memperoleh dana dari pasar modal dan menentukan kekuatan tawarmenawar (bargaining power) dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar
biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk utang, termasuk
penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan
perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang terlibat, semakin
memungkinkan membuat kontrak yang dapat dirancang sesuai dengan
7
preferensi kedua pihak, sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar utang
(Hanawati, 2015).
Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang
mengemuka di dunia perusahaan multinational. Wacana ini digunakan oleh
perusahaan dalam rangka mengambil peran menghadapi perekonomian
menuju pasar bebas. Perkembangan pasar bebas yang telah membentuk
ikatan-ikatan ekonomi dunia dengan terbentuknya AFTA, APEC dan
sebagainya, telah mendorong perusahaan dari berbagai penjuru dunia untuk
secara bersama melaksanakan aktivitasnya dalam rangka mensejahterakan
masyarakat
di
sekitarnya.
Shemerhorn
(1993)
memberi
definisi
tanggungjawab sosial perusahaan (TSP) sebagai suatu kepedulian organisasi
bisnis untuk bertindak dengan cara-cara mereka sendiri dalam melayani
kepetingan organisasi dan kepentingan publik eksternal. Secara konseptual,
TSP adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintregasikan
kepedulian sosial dalam opersi bisnis dan interaksi mereka dengan para
pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan dan
kemitraan (Nuryana, 2005).
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan proses
pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi
perusahaan terhadap kelompok khusus yang berkepentingan terhadap
masyarakat secara keseluruhan. Perusahaan akan mengungkapkan suatu
informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Perusahaan dapat menggunakan informasi tanggung jawab sosial sebagai
8
keunggulan kompetitif perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja
lingkungan dan sosial yang baik akan direspon positif oleh investor melalui
peningkatan harga saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai
perusahaan (Astiari, 2014).
Meskipun sesungguhnya memiliki pendekatan yang relatif berbeda,
beberapa nama lain yang memiliki kemiripan atau bahkan identik dengan
TSP ini antara lain investasi sosial perusahaan (Corporate Social
Investment/investing),
pemberian
perusahaan,
(Corporate
Giving),
Kedermawanan perusahaan (Corporate Philantropy), Relasi kemasyarakatan
perusahaan (Corporate Community Relatins) dan pengembangan masyarakat
(Community Development) (Suharto, 102: 2007).
Munculnya konsep TSP di dorong oleh terjadinya kecenderungan pada
masyarakat industri yang dapat disingkat dengan fenomena DEAF (yang
dalam bahasa inggris berarti tuli) senuah akronim dari dehumanisasi,
equalisasi, aquariumisasi, dan feminisasi (Suharto,2005).
1. Dehumanisasi
industri,
efisiensi
dan
mekanisasi
yang
semakin
menguatbaik bagi kalangan buruh di perusahaan tersebut, maupun bagi
masyarakat di sekitar perusahaan. Merger mania dan perampingan
perusahaan telah menimbulkan gelombang pemutusan hubungan kerja dan
penggangguran, ekspansi, dan eksploitasi dunia industri telah melahirkan
polusi dan kerusakan lingkungan yang hebat.
9
2. Equalisasi hak-hak publik. Masyarakat kini semakin sadar akan haknya
untuk meminta pertanggungjwaban perusahaan atas berbagai masalah
sosial yang sering kali di timbulkan oleh beroperasinya perusahaan
kesadaran ini semakin menuntut akuntabilitas (accountability) perusahaan
bukan saja dalam proses produksi, melainkan pula dalam kaitannya
dengan kepedulian perusahaan terhadap berbagai dampak sosial yang di
timbulkannya.
3. Aquariumisasi dunia industri, Dunia kerja kini semakin transparan dan
terbuka laksana sebuah akuarium. Perusahaan yang hanya memburu rente
ekonomi dan mengabaikan hukum, prinsip etis, dan filantropis tidak akan
mendapat dukungan publik bahkan dalam banyak kasus, masyarakat
menuntut agar perusahaan seperti ini di tutup.
4. Feminisasi dunia kerja. Semakin banyaknya wanita yang bekerja, makin
menuntut penyesuain perusahaan, bukan saja terhadap lingkungan internal
organisasi, pemberian cuti hamil dan melahirkan, keselamatan dan
kesehatan kerja, melainkan pula terhadap timbulnya biaya-biaya sosial
seperti penelantaran anak, kenakalan remaja, akibat berkurangnya atau
hilangnya kehadiran ibu-ibu di rumah dan lingkungan masyarakat.
Pelayanan sosial seperti perawatan anak (child care), pendirian fasilitas
pendidikan dan kesehatan bagi anak anak, atau pusat-pusat kegiatan
olahraga dan rekreasi bagi remaja bisa merupakan sebuah “kompensasi”
sosial terhadap isu ini (Suharto, 104: 2007).
10
Pemikiran yang melandasi Corporate Social Responsibility (Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan) yang sering dianggap inti dari etika bisnis adalah
bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi
dan legal (artinya kepada pemengang saham atau shareholder) tetapi juga
kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan
(stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas.
Tanggung jawab sosial dari perusahaan terjadi antara sebuah perusahaan
dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan atau
customer, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier
bahkan juga kompetitor. (Nurlela, 2008)
Pentingnya tanggung jawab sosial telah diatur di dalam Undang-Undang
No. 25 Tahun 2001 tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang No. 40
Tahun 2001 tentang Perseroan Terbatas. Hal ini menjelaskan bahwa
tanggung jawab sosial itu merupakan suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan perusahaan, bukan berarti merupakan kegiatan sukarela.
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tanggung jawab yang sangat
melekat pada setiap perusahaan penanam modal untuk dapat tetap
menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan,
nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. (Setianingsih, 2014)
Corporate social responsibility merupakan bentuk tanggung jawab
perusahaan dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan
yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan. Semakin banyak bentuk
pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya,
11
image perusahaan menjadi meningkat. Investor lebih berminat pada
perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin
baiknya citra perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi sehingga dalam
waktu lama penjualan perusahaan akan membaik dan profitabilitas
perusahaan juga meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai
saham perusahaan akan meningkat.(Retno, 2012)
Corporate social responsibility sebagai sebuah gagasan, perusahaan
tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom
line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam
kondisi keuangannya (financial) saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus
berpijak pada triple bottom lines. Di sini bottom lines lainnya selain finansial
juga ada sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup
menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable).
Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan
memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta
bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu
muncul
kepermukaan
terhadap
perusahaan
yang
dianggap
tidak
memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya.
(Nurlela, 2008)
Nurlela dan Islahudin (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh
Corporate
Social
Responsibility
terhadap
nilai
perusahaan
dengan
kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating dan mengambil sampel
perusahaan-perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di BEJ untuk
12
tahun 2005. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social
Responsibility, presentase kepemilikan manajemen serta interaksi antara
Corporate Social Responsibility dengan prosentase kepemilikan manajemen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Astiari,
2014).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam latar belakang, maka
rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Apakah profitabilitas memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah leverage memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan?
3. Apakah kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan?
4. Apakah cash holding memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan?
5. Apakah ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan?
6. Apakah Corporate Social Responsibility memiliki pengaruh terhadap nilai
perusahaan ?
13
C. Tujuan Peneletian
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka
tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai
4. Untuk mengetahui pengaruh cash holding terhadap nilai perusahaan
5. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
6. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap
nilai perusahaan.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan
dan kontribusi sebagai berikut
1. Bagi calon investor
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
pertimbangan dan acuan pada saat melakukuan investasi. Sehingga bisa
lebih bijaksana dalam mengambil keputusan investasi.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dan acuan bagi perusahaan dalam
mempraktikkan
variabel-variabel
penelitian
ini
untuk
membantu
14
meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan
mengevaluasi kinerja manajemen dimasa yang akan datang.
3. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia
pendidikan khusus nya mengenai, profitabilitas, leverage, kebijakan
dividen, cash holding, ukuran perusahaan dan Corporate Social
Responsibility yang diterapkan pada suatu perusahaan serta pengaruhnya
terhadap nilai perusahaan.
4. Bagi penelitian yang akan datang
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi atau bahan wacana di
bidang keuangan sehingga dapat bermanfaat penelitian selanjutnya
mengenai nilai perusahaan.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
Sebuah penelitian seharusnya memiliki teori yang menunjang penelitian
tersebut.Penelitian ini akan membahas variabel–variabel yaitu profitabilitas,
leverage, kebijkan dividen, cash holding, ukuran perusahan, corporate social
responsibility dan nilai perusahaan. Berikut adalah teorinya:
1.
Signalling Theory
MM mengansumsikan bahwa investor memiliki ansumsi yang sama
mengenai prospek perusahaan seperti yang dimiliki para manajer-ini
disebut kesamaan informasi (symmetric information). Akan tetapi, dalam
kenyataan manajer manajer mempunyai informasi yang lebih baik dari
pada investor luar.Hal ini disebut ketidaksamaan informasi (asymmetric
information ) dan ini sangat berpengaruh terhadap keputusan struktur
modal yang optimal (Bringham, 2001: 36).
Jika manajer memiliki keyakinan bahwa prospek perusahaan baik,
dan karenanya ingin agar harga saham meningkat, manajer tersebut
tentunya ingin mengkomunikasikan hal tersebut kepada para investor.
Manajer bisa menggunakan utang yang lebih banyak, yang nantinya
berperan sebagai sinyal yang lebih terpercaya. Ini karena perusahaan
yang meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin
16
dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Investor
diharapkan
akan
menangkap
sinyal
tersebut,
sinyal
yang
mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang prospektif
di masa depan (Mardiyati, 2012).
2.
Agency Theory
Perkembangan dalam bisnis, pemilik menghadapi permasalahan
yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan. Pada kondisi ini pemilik
tidak dapat mengelola sendiri, akibatnya tanggung jawab pengelolaa
perusahaaan
didelegasikan
pada
pihak
kedua.
Keputusan
Inl
menyebabkan terjadinya pemisahan kepemilikan dan pengendalian
perusahaan antara pemilik sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen.
(Jensen, 1976). Pemisahan kepemilikan dan pengendalian tersebut
menyebabkan manajer bertindak tidak sesuai dengan kegiatan prinsipal.
Melaksanakan tugas manajerial, manajer memiliki tujuan pribadi yang
bersaingan
dengan
tujuan
prinsipal
didalam
memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham. Manajer membebankan biaya kepada
perusahaan sehingga mengurangi keuntungan dan pembayaran dividen.
Konflik yang disebabkan oleh pemisahan kepemilikan dan pengendalian
perusahaan disebut sebagai konflik keagenan (agency conflict) (Ahmad,
2008).
Penunjukkan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola
perusahaan, menurut Jensen dan Meckling (1976) akan memunculkan
17
perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Perbedaan
sangat mungkin terjadi karena para pengambil keputusan tidak perlu
menanggung risiko sebagai akibat adanya kesalahan dalam pengambilan
keputusan bisnis, begitu pula jika mereka tidak dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Risiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh para pemilik.
Karena tidak menanggung risiko dan tidak mendapat tekanan dari pihak
lain dalam mengamankan investasi para pemegang saham, maka pihak
manajemen cenderung membuat keputusan yang tidak optimal. Kondisi
ini akan menimbulkan masalah keagenan (Ahmad, 2009).
Hubungan keagenan (agency relathionship) terjadi ketika satu atau
lebih individu yang disebut dengan prinsipal menyewa individu atau
organisasi lainnya yang disebut sebgai agen. Untuk melakukan sejumlah
jasa dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan pada
agen tesebut. Hubungan keagenan utama dalam manajemen keuangan
terjadi di antara:
a. Pemegang saham dan manager
b.
3.
Manajer dan pemilik utang (Bringham, 2009: 26).
Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan
keputusan manajemen, oleh karena itu rasio ini menggambarkan tentang
hasil akhir dari kebijakan dan keputusan operasional perusahaan Mulyadi
18
(2006: 73). Menurut Bringham (2009: 107) Profitabilitas adalah hasil
akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen perusahaan.
Mulyadi (2006, 52) menyebutkan bahwa profitabilitas berusaha
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba,baik
menggunakan seluruh aktiva yang ada atau modal sendiri.
Ada beberapa cara pengukuran rasio profitabilitas, antara lain sebagai
berikut (Mulyadi, 2006: 74) :
a. Net Profit Margin (NPM)
Net profit margin dihitung dengan membagi laba bersih sesudah pajak
dengan penjualan.
b. Operatng Profit Margin (OPM)
Operating profit margin dihitung dengan membagi laba sebelum
bunga dan pajak dengan penjualan.
c. Gross Profit Margin (GPM)
Gros profit margin dihitung dengan membagi laba kotor dengan
penjualan.
d. Return on Asset (ROA)
Return on Asset dihitung dengan membagi laba bersih sesudah pajak
dengan total aktiva.
e. Return on Equity (ROE)
Return on equity dihitung dengan membagi laba bersih sesudah pajak
dengan modal sendiri
19
f. Earning Power
Earning power atau dikenal dengan juga dengan istilah Rentabilitas
Ekonomi dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak
dengan total altiva.
g. Earning Per Share (EPS)
Earning per share dihitung dengan membagi laba yang tersedia untuk
para pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar.
h. Dividend Per Share ( DPS)
Dividend per share dihitung dengan membagi jumlah dividen yang
dibayarkan dengan jumlah saham yang beredar.
i. Return on Common Stock Equity (RCSE)
Return on commo stock equity dihitung dengan membagi laba yang
tersedia bagi pemegang saham biasa dnegan modal sendiri minus
saham preferen.
4.
Leverage
Untuk mendanai operasional perusahaan yang terus meningkat,
kerapkali perusahaan memakai dana pinjaman yang di kenal dengan
leverage keuangan. Jadi leverage keuangan adalah pengunaan pmbiayaan
dengan hutang. Pembiayaan dengan hutang ini memiliki beberapa
kelebihan antara lain :
20
a. Memperoleh dana melalui hutang membuat pemegang saham dapat
mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi
yang terbatas.
b. Kreditur melihat ekuitas, atau dana yang di setor pemilik untuk
memberikan marjin pengaman, sehingga jika pemegang saham hanya
memberikan sebagian kecil dananya sebagai modal, maka kreditur
dapat
melihat
bahwa
sebagian
besar
risiko
perusahaan
ditanggungnya.
c. Jika perusahaan memperoleh pengembalian yang lebih besar di
banding pembayaran bunga, maka tingkat pengembalian modal
pemilik akan lebih besar (Astuti, 2004: 35).
Solvabilitas merupakan istilah yang sering digunakan perusahaan
untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam memenuhi seluruh
kewajiban finansialnya apabila perusahaan di likuidasi. (Mulyadi, 2006:
70)
Di dalam buku Mulyadi (2006, 71) ada beberapa pengukuran yang
sering di gunakan perusahaan untuk menilai kinerja perusahaan yakni
sebagai berikut:
a.
The debt ratio
The debt ratio dihitung dengan membagi total hutang (liability)
dengan total aset.
21
b.
Long term debt to equity ratio
Long term debt to equity ratio dihitung dengan membagi utang
jangka panjang dengan modal sendiri.
c.
Long term debt to capitalization ratio
Long term debt to capitalization ratio dihitung dengan
membagi
hutang jangka panjang dengan modal jangka panjang.
d.
Time interest earned
Time interest earned dihitung dengan membagi laba bersih operasi
atau laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan beban bunga.
e.
Total debt coverage
Total debt coberage dihitung dengan dengan membagi laba bersih
operasi atau aba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan
pembayaran pokok pinjaman dan beban bunga.
f.
The overall coverage ratio (OCR)
Rasio ini dihitung dengan membagi EBIT dan lease payment denga
pembayaran pokok pinjaman dan dividen saham preferen di lakukan
atas dasar sesudah pajak, maka harus di sesuaikan atas dasar sebelum
pajak.
5.
Kebijakan Dividen
Menurut Astuti (2004, 145) Kebijakan dividen menyangkut
keputusan untuk membagikan laba atau menahannya guna di
22
investasikan kembali di dalam perusahaan. Kebijakan dividen yang
optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan yang menciptakan
keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa datang.
a. Faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen :
1). Peraturan Pemerintah
Beberapa
negara
ikut
mengatur
kebijakan
dividen
bagi
perusahaan dengan tujuan melindungi kreditur.
2). Hambatan dalam perjanjian/kontrak
Bank akan membatasi pembayaran dividen tunai sampai batas
tetentu dari laba bisa di capai atau bank mengatur pembayaran
denda sampai jumlah tertentu.
3). Hambatan Internal
Jumlah pembayaran dividen tunai juga tergantung pada
tesediannya uang kas perusahaan.
4). Perkiraan pertumbuhan di masa yang akan datang
Bila pimpinan perusahaan melihat adanya banyak peluang
untuk mengembangkan perusahaan, maka pimpinan akan
cenderung
menahan
labanya
untuk
pembiayaa
rencana
pengembangan.
23
5). Pertimbangan pemilik Perusahaan
Dalam menentukan kebijakan dividen, pertama-tama perusahaan
harus sepakat untuk mengutamakan kesejahteraan pemilik.
6). Pertimbangan Pasar
Perusahaan hendaknya ikut mempertimbangkan reaksi pasar atas
kebijkan dividen yang diambilnya.
b. Ada beberapa teori mengenai kebijakan dividen yaitu:
1.) Dividen tidak relevan dari “MM”
Menurut Modligiani dan Miller (MM) nilai sutu perusahaan tidak
ditentukan oleh besar kecilnya Dividen Payout Ratio, Tapi di
tentukan oleh laba bersih perusahaan sebelum pajak EBIT dan
kelas risiko perusahaan.
2.) Teori The bird in the hand
Gondor dan Linter menyatakan bahwa biaya modal sendiri
perusahaan akan naik jika DPR rndah karena investor lebih suka
menerima dividen ketimbang capital gains.
3.) Teori perbedaan pajak
Teori ini di ajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Mereka
menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan
dividen dan capital gains, para invstor lebih menyukai capital
gains karena dapat menunda pembayaran pajak.
24
4.) Teori signaling Hypothesis
Ada bukti empiris bahwa jika ada kenaikan dividen, sering di
ikutin dengan kenaikan harga saham. Sebaliknya penurunan
dividen pada umumnya menyebabkan harga saham turun
(Atmajaya, 2008: 287).
6.
Cash Holding (Kepemilikan Kas)
Menurut PSAK no 2 Tahun (2009) Kas terdiri atas saldo kas (cash
on hand) dan rekening giro (demand deposits). Setara kas (cash
equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka
pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang
dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak
signifikan.
Kas meliputi uang logam, uang kertas, cek,wesel pos (kiriman uang
lewat pos; money orders), dan deposito. Perangko bukan lah kas
melainkan biaya yang dibayar di muka (prepaid expence) atau beban
yang di tangguhkan (deffered expence). Pada umumnya perusahaan
membagi kas menjadi dua kelompok yaitu uang yang teredia di kasir
perusahaan ( cash on hand ) dan uang yang tersimpan di bank (cash in
bank).
Menurut Sumarsan (2011, 2) Penggunaan atau pengeluaran kas bagi
sebuah perusahaan dapat disebabkan oleh adanya transaksi-transaksi
sebagai berikut :
25
a.
Adanya pembelian barang dagangan secara tunai.
b.
Adanya pembayaran beban operasional perusahaan secara tunai.
c.
Adanya pembayaran hutang dagang perusahaan.
d.
Adanya pembayaran dividen, bunga atau sewa dan lainnya.
Kas merupakan aktiva yang paling lancar dibanding aktiva lainnya.
Oleh karena itu, kas merupakan aktiva yang paling di gemari untuk di
curi, dimanipulasi dan diselewengkan (Hery, 2009: 232).
Dari uraian di atas bisa di katakan bahwa kas membutuhkan
pengendalian yang baik dan pengawasan yang baik dalam pengunaannya
oleh perusahaan. Alasannya adalah kas adalah aktiva lancar, sehingga
penggunaan dan penyimpanannya harus sangat hati – hati untuk
mengindari risiko kerugian karena hilang nya kas.
Untuk melakukan pengandalian yang baik terhadap kas, ada
beberapa prosedur yang dapat di lakukan oleh perusahaan:
a. Menyetorkan uang ke kas bank minimal satu kali sehari. Semua
tagihan yang diterima oleh perusahaan harus disetorkan ke bank
paling sedikit satu kali sehari, hal ini dapat mengecilkan
kemungkinan terjadi kecurangan dalam penggunaan kas.
b. Membentuk sistem kas kecil. Untuk pembayaran yang tidak terlalu
besar jumlah uangnya dikeluarkan dengan uang kas kecil. Metode
pencatatan kas kecil terdiri dari dua metode, yaitu sistem dana tetap
26
(imprest find system) dan sistem dana berubah/berfluktuasi (fluctuate
fund system).
c. Setiap pembayaran kepada pemasok dan penerimaan pembayaran.
sebaiknya sebaiknya ditransfer lewat rekening bank.
d. Digunakan CCTV untuk pengawas terhadap kas.
e. Menggunakan sistem voucher untuk setiap pembayaran, sehingga
setiap pembayaran melibatkan lebih dari satu karyawan.
f. Melakukan cek fisik uang kas secara mendadak.
g. Melakukan rekonsiliasi bank.
7.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total
aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran perusahaan
dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar
ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula
perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal
maupun eksternal (Prasetyorini, 2013).
Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung
memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor
untuk memiliki saham perusahaan. Kondisi ini menjadi penyebab atas
naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki
ekspektasi yang besar terhadap perusahaan besar.
27
Menurut Analisa dalam Dewi (2013), ukuran perusahaan mempunyai
pengaruh yang berbeda terhadap nilai perusahaan suatu perusahaan.
Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total assets yang dimiliki oleh
perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.
Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih
leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan tersebut.
Kebebasan yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan kekhawatiran
yang dilakukan oleh pemilik atas asetnya. Jumlah asset yang besar akan
menurunkan nilai perusahaan jika dinilai dari sisi pemilik perusahaan.
Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen, kemudahan yang
dimilikinya dalam mengendalikan perusahaan akan meningkatkan nilai
perusahaan.
8.
Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut The World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD) dalam (Rika 2008),
Corporate Social Responsibility atau
tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis
untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan,
melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka,
keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi
bisnis sendiri maupun untuk pembangunan. Konsep corporate social
responsibility melibatkan tanggung jawab kemitraan antara pemerintah,
lembaga sumberdaya masyarakat, serta komunitas setempat (lokal).
28
Kemitraan ini tidaklah bersifat pasif dan statis. Kemitraan ini merupakan
tanggungjawab
bersama
secara
sosial
antara
stakeholders.
Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan
yang disebut sustainibility reporting. Sustainibility reporting
adalah
pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh
dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan
berkelanjutan (sustainable development). Sustainibility reporting harus
menjadi dokumen strategis yang berlevel tinggi yang menempatkan isu,
tantangan dan peluang sustainibility development yang membawanya
menuju kapada core business dan sektor industrinya.( Nurlela, 2008).
Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau corporate social
resposibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara
sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke
dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi
tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin dalam retno, 2006,)
Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan
yang disebut sustainability reporting. Sustainability reporting adalah
pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, pengaruh
dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks pembangunan
berkelanjutan (sustainable development).
Dalam penelitian Zuhron (2003) menyebutkan indikator-indikator
dalam wacana akuntansi pertanggung jawaban sosial yaitu
29
a. Kemasyarakatan
b. Ketenagakerjaan
c. Produk dan Konsumen
d. Lingkungan Hidup
1). Kemasyarakatan
a) Dukungan pada kegiatan seni dan budaya
b) Dukungan
pada
kegiatan
sosial
kepada
olah
raga
(termasuk
masyarakat
(termasuk
sponsorship)
c) Partisipasi
sumbangan)
d) Dukungan ke lembaga kerohanian
e)
Dukungan
kelembaga
pendidikan
(termasuk
bea
siswa,kesempatan magang, kesempatan penelitian)
f)
Dukungan ke lembaga sosial lain
g) Fasilitas sosial dan fasilitas umum
h) Prioritas
lapangan
pekerjaan
bagi
masyarakat
sekitar(temasuk pemberian fasilitas dan motivasi oleh
perusahaan untuk berwiraswasta)
2). Ketenagakerjaan
a)
Jumlah tenaga kerja
b) Keselamatan kerja (kebijakan dan fasilitas keselamatan
kerja)
30
c)
Kesehatan (termasuk fasilitas dokter dan poliklinik
perusahaan)
d) Koperasi karyawan
e)
Gaji/upah
f)
Tunjangan dan kesehatan lain (termasuk UMR, dan
bantuan masa krisis,kesejahteraan untuk karyawan,
asuransi dan fasilitas transportasi)
g) Pendidikan dan latihan (termasuk kerjasama dengan
perguruan tinggi negeri)
h) Kesetaraan gender dalam kesempatan kerja dan karir
i)
Fasilitas peribadatan (termasuk peringatan hari besar
agama)
j)
Cuti karyawan (termasuk cuti yang diperlukan oleh
pekerja wanita)
k) Pensiun
(termasuk
pembentukan/pemilihan
dana
pensiun)
l) Serikat pekerja
m) Kesepakatan kerja Bersama
n) Turn over pekerja
3). Produk dan Konsumen
a)
Mutu produk
b) Penghargaan kualitas (termasuk sertifikat kualitas,
sertifikat halal dan penghargaan)
31
c)
Costomer Satisfication (upaya untuk meningkatkan
kepuasan konsumen)
4).
Lingkungan Hidup
a)
Kebijakan lingkungan
b) Sertifikasi lingkungan dan analisis mengenai dampak
lingkungan (AMDAL)
c)
Rating (termasuk penghargaan dibidang lingkungan)
d) Energi (termasuk energi saving, total energi yang
digunakan dan sebagainya)
e)
Pencegahan/pengolahan polusi (termasuk pengolahan
limbah)
f)
Dukungan pada konservasi satwa
g) Dukungan pada konservasi lingkungan
9.
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham.
Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai
perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada
kinerja perusahaan saat ini namun pada prospek perusahaan dimasa yang
akan datang. Semakin tinggi harga saham, maka akan semakin tinggi
pula kemakmuran pemegang saham. Memaksimalkan kemakmuran
pemegang saham juga berarti manajemen harus memaksimalkan nilai
32
sekarang dari return yang diharapkan di masa yang akan datang
(Sambora, 2014: 3).
Manajer yang sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai
perusahaan, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka nilai
kekayaannya sebagai individu pemegang saham akan ikut meningkat
pula (Christiawan, 2007).
Terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu
perusahaan antara lain:
a. Nilai nominal yaitu nilai yang tercantum secara formal dala
anggaran dasar perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca
perusahaan, dan juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif.
b. Nilai pasar, sering disebut kurs adalah harga yang terjadi dari proses
tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika
saham perusahaan dijual di pasar saham.
c. Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil
suatu perusahaan. Nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini
bukan sekadar harga dari sekumpulan aset, melainkan nilai perusahaan
sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan
keuntungan di kemudian hari.
d. Nilai buku, adalah nilai perusahaan yang dihitung dengan dasar
konsep akuntansi.
e. Nilai likuidasi itu adalah nilai jual seluruh aset perusahaan setelah
dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi. Nilai sisa itu
33
merupakan bagian para pemegang saham. Nilai likuidasi bisa dihitung
berdasarkan neraca performa yang disiapkan ketika suat perusahaan
akan likuidasi.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dijadikan acuan dalam
melakukan suatu penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan adalah
jurnal – jurnal. Berikut adalah tabel dari penelitian terdahulu:
34
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
1.
Umi Mardiyati, Gatot
Nazir Ahmad dan Ria
Putri
(2012)
Pengaruh Kebijakan
Dividen, Kebijakan
Hutang dan Profitabilitas
Terhadap Nilai
Perusahaan
yang Terdaftar di BEI
Periode (2005-2010)
2.
Metodologi Penelitian
Persamaan
Perbedaan
Varibel Independen:
Objek Penelitian dan
- Kebijakan Dividen
Periode Penelitian
- Kebijakan Hutang
- Profitabilitas
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Teknik Analisis Data:
- Analisis Regresi
Berganda
Dwita Ayu Rizqia dan Effect of Managerial
Variabel Indpenden:
Siti Aisjah Sumiati
Ownership, Financial
- Financial Leverage,
(2013)
Leverage, Profitability,
- Profitability
Firm Size, and Investment - Firm Size
Opportunity
on Deviden Policy and
Variabel Dependen:
Firm Value, Study
- Firm Value
Manufacturing Industries
during (2006-2009)
Variabel Independen:
-Managerial Ownership
- Investment
Opportunity
Variael Dependen:
- Dividend Policy
Objek Penelitian,
Periode Penelitian dan
Teknik Analisis Data
Hasil Penelitian
Kebijakan dividen memiliki
pengaruh yang tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan,
Kebijakan hutang berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan
terhadap nilai perusahaan,
Profitabilitas memiliki pengaruh
yang positif signifikan terhadap
nilai perusahaan
Managerial ownership and
investment opportunity negatively
affect on dividend policy.
Meanwhile, financial leverage,
profitability, and firm size did
not affect on dividend
policy,Managerial ownership,
financial leverage, Profitability,
firm size, investment opportunity,
and dividend policyhas a positive
effect on firm value
Tabel bersambung ke halaman berikutnya
35
Tabel 2.1 Lanjutan
No
3
Peneliti (Tahun)
Ayu Sri Mahatma,
dan Dewi Ary
Wirajaya
(2013)
Judul Penelitian
Pengaruh Struktur
Modal, Profitabilitas dan
Ukuran Perusahaan
Terhadap Nilai
Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur
(2009-2011)
Metodologi Penelitian
Persamaan
Variabel Independen:
- Profitabilitas
- ukuran Perusahaan
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Perbedaan
Variabel Indpenden:
- Struktur Modal
Objek Penelitian dan
Periode Penelitian
Teknik Analisis Data:
- Analisis Regresi
Linier Berganda
4.
Fitri Dwi Rahayu dan
,Nadia Asandi Mitra
(2014)
Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverege,
Profitabilitas, Kebijakan
Dividend an Cash
Holding Terhadap Nilai
Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur
(2008-2012)
Variabel Independen:
- Ukuran Perusahaan
- Leverege,
- Profitabilitas,
- Kebijakan Dividen
- Cash Holding
Objek Penelitian dan
Periode Penelitian
Hasil Penelitian
Struktur modal berpengaruh
negatif dan signifikan pada nilai
perusahaan,
Profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan pada nilai
perusahaan dan
Ukuran perusahaan tidak
berpengaruh pada nilai
perusahaan
Ukuran Perusahaan,.Leverage,
Profitabilitas, Cash Holding tidak
berpengaruh terhdap nilai
perusahaan Sedangkan Kebijakan
dividen berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan.
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Teknik Analisis Data:
- Analisis Regresi
Linier Berganda
Tabel bersambung ke halaman berikutnya
36
Tablel 2.1 Lanjutan
No
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
5.
Febrina Wibawati
Sholekah,
Lintang Venusita
(2014)
Pengaruh Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan
Institusional,Leverage,
Firm Size dan Corporate
Social Responsbility
Terhadap Nilai
Perusahaan pada
Perusahaan High Profile
yang Terdaftar di BEI
(2008-2012)
6.
Verawati Hansen dan
Juniarti
(2014)
Pengaruh Family
Control, Size, Sales
Growth, dan Leverage
Terhadap Profitabilitas
dan Nilai Perusahaan
pada Perusahaan Jasa dan
Investasi yang Terdaftar
di BEI Periode (20092011)
Metodologi Penelitian
Persamaan
Variabel Independen:
- Leverage
- Firm Size
- CSR
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Perbedaan
Variabel Dependen:
- Kepemilikan
Manajerial
- Kepemilikan
Institusional
Objek Penelitian
Teknik Analisis Data:
- Analisis Regresi
Linier Berganda
Periode Penelitian
Variabel Independen:
- Size
- Leverage
Variabel Independen:
- Family Control
- Sales Growth
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Variabel Dependen:
- Profitabilitas
Teknik Analisis Data:
- Analisis Regresi
Linier Berganda
Objek Penelitian dan
Periode Penelitian
Hasil Penelitian
Kepemilikan manajerial
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.Kepemilikan
institusional tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Leverage berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Firm size tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. CSR berpengaruh
terhadap nilai perusahaan
Family control berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas
namun tidakberpengaruh untuk
nilai perusahaan Firm size
memiliki pengaruh positif
terhadap profitabilitas dan nilai
perusahaan; Sales growth tidak
memiliki pengaruh terhadap
profitabilitas dan nilai perusahaan
Leverage tidak memiliki
pengaruh terhadap profitabilitas
namun memiliki pengaruh yang
positif terhadap nilai perusahaan
Tabel Bersambung Ke Halaman Berikutnya
37
Tabel 2.Lanjutan
No
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
7.
Olivia Tjia and
Lulu Setiawati
(2012)
Effect of CSR Disclosure
to Value of the Firm:
Study for Banking
Industry in Indonesia
(2008-2010)
8.
Bhekti Fitri
Prasetyorini
(2013)
Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Leverage,
Price Earning Ratio dan
Profitabilitas Terhadap
Nilai Perusahaan pada
perusahaan industri dasar
dan kimia yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
(2008-2011)
Metodologi Penelitian
Persamaan
Perbedaan
Variabel Independen : Objek Penelitian dan
- Corporate Social
Periode Penelitian
Responsibility
Teknik Analisis Data:
Variabel Dependen
- simple regression
- Value of The Firm
analysis
Variabel Independen:
- Ukuran Perusahaan
- Leverage
- Profitabilitas
Variabel Dependen:
- Nilai Perusahaan
Variabel Independen:
- Price Earning Ratio
Objek Penelitian dan
Periode Penelitian
Hasil Penelitian
Corporate social
responsibility disclosures
have no effect on firm value
Ukuran perusahaan, price
earning ratio, dan
profitabilitas berpengaruh
terhadap nilai perusahaan.
Sesangkan leverage tidak
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan
Teknik Analisis Data
- Analisis Regresi
Linier Berganda
38
C. Keterkaitan antar variabel
1.
Profitabilitas dengan Nilai Perusahaan
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, salah
satunya profitabilitas. Mardiyati (2012), Rizqia , (2012), menunjukkan
bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini
dinyatakan dengan tingkat perolehan laba yang besar dalam tingkat
pengembalian yang tinggi atas investasi perusahaan sehingga perusahaan
dikatakan memiliki kinerja yang baik.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis profitabilitas dengan nilai
perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut
H1 : Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2.
Leverage dengan Nilai Perusahaan
Untuk menandanai operasional perusahaan yang terus meningkat,
kerapkali perusahaan memakai dana pinjaman yang di kenal dengan
leverage keuangan. Jadi leverage keuangan adalah pengunaan pmbiayaan
dengan hutang.
Sujoko (2007) dan Khatab (2011) berpendapat bahwa leverage
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Rasio ini menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya dengan
modal sendiri. Semakin tinggi nilai rasio ini berarti modal sendiri
semakin sedikit dibanding dengan hutangnya.
39
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis leverage dengan nilai
perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut.
H2 : leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3.
Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan
Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba
atau menahannya guna di investasikan kembali di dalam perusahaan.
Kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan
yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan
pertumbuhan di masa datang (Astuti, 2004: 145).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizqia (2013) mengatakan
bahwa hubungan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan adalah
berpengaruh.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis kebijakan dividen dengan
nilai perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut.
H3 : Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan
4.
Cash Holding dengan Nilai Perusahaan
Kas merupakan aktiva yang paling lancar dibanding aktiva lainnya.
Oleh karena itu, kas merupakan aktiva yang paling di gemari untuk di
curi, dimanipulasi dan diselewengkan.(Hery, 2009: 232)
Zhang (2005) dan Isshaq (2009) berpendapat Cash Holding
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan bahwa
40
kepemilikan kas sebuah perusahaan merupakan ukuran bagi perusahaan
untuk mendapatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya
di perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis cash holding dengan nilai
perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut.
H4 : Cash Holding berpengaruh terhadap nilai perusahaan
5.
Ukuran Perusahaan dengan Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan dinyatakan sebagai deter-minan dari struktur
keuangan dalam hampir setiap studi dan untuk sejumlah alasan berbeda.
Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan
dalam memperoleh dana dari pasar modal dan menentukan kekuatan
tawar-menawar (bargaining power) dalam kontrak keuangan (Hasnawati,
2015).
Dalam penelitian Hansen (2014) dan Nuraina (2012) Firm size atau
ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis ukuran perusahaan dengan
nilai perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut
H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
41
6.
Corporate Social Responsibility dengan Nilai Perusahaan
Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial
perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan
kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama
dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka,
komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan
kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri
maupun untuk pembangunan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiangningsih (2014) dan
Sholekah (2014) mengatakan bahwa CSR berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Peningkatan CSR terhadap masyarakat akan menciptakan
citra yang baik terhadap perusahaan, Investor lebih berminat pada
perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin
baiknya citra perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi
Berdasarkan uraian diatas
maka hipotesis
corporate social
responsibility dengan nilai perusahaan bisa di rumuskan sebagai berikut:
H6 : Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai
perusahaan
42
D. Kerangka Pemikiran Teoristis
Berdasarkan pemaparan di atas, maka terdapat kerangka pemikiran
teoristis dalam penelitian ini adalah hubungan antara profitabilitas , leverage,
kebijakan dividen , cash holding , ukuran perusahaan dan corporate social
responsibility terhadap nilai perusahaan, dan gambarnya bisa kita lihat di
halaman berikutnya:
43
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Perusahaan yang terdaftar di LQ 45 2009-2013
Variabel Independen (X)
1. Profitabilitas 𝑿𝟏
2. Leverage 𝑿𝟐
3. Kebijakan Dividen 𝑿𝟑
Variabel Dependen (Y)
1. Nilai Perusahaan
4. Cash Holding 𝑿𝟒
5. Ukuran Perusahaan 𝑿𝟓
6. Corporate Social Responsibility 𝑿𝟔
Type equation here.
Uji Asumsi Klasik
Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Hipotesis
Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
dependen dan variabel independen.
a. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel
yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel profitabilitas, Leverage,
Kebijakan Dividen, Cash Holding ,Ukuran Perusahaan dan Corporate
Social Responsibility sebagai variabel independen.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen pada perusahaan ini adalah Nilai
Perusahaan.
45
2. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Independen
1). Profitabilitas (ROE)
Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan
keputusan manajemen. Oleh karena itu rasio ini menggambarkan
hasil akhir dari kebijakan dan keputusan-keputusan operasional
perusahaan. Secara umum, rasio profitabilitas di hitung dengan
membagi laba dengan modal. Rasio profitabilitas juga menunjukkan
pengaruh gabungan dari likuiditas, aktiva , dan utang terhadap hasil
operasi. Ada beberapa cara untuk menghitung rasio profitabilitas,
salah satunya adalah dengan ROE atau Return On Equity (Mulyadi,
2006: 75) . ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
ROE =
Laba Bersih
Modal Sendiri
Laba bersih
= laba kotor – beban operasi Modal Sendiri
Modal sendiri = saham biasa + tambahan modal disetor + laba
ditahan
2). Leverage (DER)
Leverage digambarkan untuk melihat sejauh mana asset
perusahaan dibiayai oleh hutang dibandingkan dengan modal sendiri.
46
Leverage yang semakin besar menunjukkan risiko investasi yang
semakin besar pula. Perusahaan dengan leverage yang rendah memiliki
risiko leverage yang rendah pula. Rasio Leverage yang menjadi
variabel bebas dalam penelitian ini adalah DER. Leverage bisa
menggunakan rasio debt to equity yaitu sebagai berikut (Sambora,
2014). :
DER
Total Hutang
=
Total Ekuitas
Dimana :
total hutang = hutang lancar + hutang tidak lancar Total Ekuitas
total aktiva = aktiva lancar+aktiva tetap
3). Kebijakan Dividen
Proxy dari kebijakan dividen yang dipilih untuk penelitian ini
Dividend Payout Ratio (DPR), dengan alasan bahwa, DPR lebih dapat
menggambarkan perilaku oportunistik manajerial yaitu dengan melihat
berapa besar keuntungan yang dibagikan kepada shareholders sebagai
dividen dan berapa yang disimpan di perusahaan (Mardiyati, 2012).
Rumus dividend payout ratio adalah sebagai berikut:
DPR =
Dividen per lembar saham
Laba per lembar saham
47
Dividen per lembar saham =
Laba per lembar saham
dividen yang dibayarkan
jumlah saham yang beredar
=
laba bersih setelah pajak − dividend saham preferen
rata – rata jumlah saham yang beredar
4). Cash Holding
Cash holding adalah jumlah kepemilikan kas yang dimiliki oleh
perusahaan. Penelitian yang dilakukan Isshaq, (2009) variabel cash
holdings dapat diukur dengan :
Cash Holding = Log Total Kas dan Setara Kas
5). Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besarnya aset yang dimiliki oleh
suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dalam dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut (Rahayu 2014.
SIZE = Log Total Assets
6). Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate social responsibility menggunakan suatu daftar
pengungkapan tanggung jawab sosial yang dijabarkan ke dalam 78
item pengungkapan yang telah disesuaikan dengan kondisi yang ada
48
di Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perhitungan untuk
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebagai
berikut:
a). Dengan menggunakan variabel dummy, yaitu:
Score 0 : jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada
daftar pertanyaan.
Score 1 : jika perusahaan mengungkapkan item pada daftar
pertanyaan.
b).
Perhitungan indeks tingkat pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan diukur dengan rasio total skor yang diperoleh
dengan skor maksimal yang diperoleh. Indeks diformulasikan
sebagai berikut (Amilia dalam Laras, 2012)
Indeks =
𝑛
𝑘
n : jumlah skor pengungkapan yang diperoleh
k : jumlah skor maksimal
b. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
perusahaan.
49
1) Nilai perusahaan
Variabel dependen adalah variabel yang diengaruhi oleh
variabel independen. Definisi operasional variabel terikat dalam
penelitian ini yaitu nilai perusahaan diukur dengan Tobin’s Q,
Tobin’s Q dihitung dengan rumus (Agustine, 2014).
Q =
MVE+D
BVE+D
Q
= Nilai Perusahaan
MVE
= Nilai pasar ekuitas (Equity Market Value), yang
diperoleh dari hasil perkalian harga saham penutupan
(closing price) akhir tahun dengan jumlah saham yang
beredar pada akhir tahun
BVE
= Nilai buku dari ekuitas (Equity Book Value), yang di
peroleh dari selisih total aset perusahaan dengan total
kewajiban
D
= Nilai buku dari total utang
B. Populasi Penelitian
Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang merupakan saham-saham
dengan transaksi terbanyak di BEI. Indeks LQ 45 hanya terdiri dari 45 saham
50
yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri
dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Ada dua
alasan utama yang menentukan suatu emiten dapat masuk dalam perhitungan
indeks LQ 45. Pertama, berada di top 95% dari total rata-rata tahunan nilai
transaksi saham di pasar regular, berada di top 90% dari rata-rata tahunan
kapitalisasi pasar. Kedua,
merupakan
urutan
tertinggi
yang
mewakili
sektornya dalam klasifikasi Industri BEI sesuai dengan nilai kapitalisasi
pasarnya,
merupakan
urutan
tertinggi
berdasarkan
frekuensi
transaksi.(Nurhayati,2012). Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di dalam BEI dan telah masuk ke
dalam perusahaan LQ 45 pada periode 2009-2013.
C. Metode Penentuan Sampel
Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling
yaitu,
pengembalian
sampel
yang
dilakukan
sesuai
dengan
tujuan
penelitian yang telah ditetapkan kriteria dalam pengambilan sampel
meliputi :
1.
Perusahaan yang konsiten di dalam list LQ 45 selama periode 2009-2013.
2.
Memiliki Laporan Keuangan tahunan.
3.
Memiliki Laporan Berkelanjutan.
4.
Memiliki informasi yang lengkap untuk di gunakan dalam penelitian ini.
51
D. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series dan data
kuantitatif berupa laporan keuangan dan laporan berkelanjutan yang
dipublikasikan tahunan oleh Bursa Efek Indonesia selama lima tahun tahun
serta laporan berkelanjutan berturut - turut dari periode tahun 2009 sampai
dengan tahun 2013. Sumber data yang digunakan ini diperoleh melalui
penelusuran dari, Indonesia Capital Market Directory (ICMD),website
www.idx.co.id, www.sahamok.com, Jakarta Stock Exchange (JSX), dan dari
media internet dan website.
E. Metode Analisis Data
Metode statistik dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, uji
asumsi klasik, dan uji hipotesis untuk menganalisis data dan menguji
hipotesis, dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2007 dan
SPSS versi 22.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi). (Ghozali ,2013:19) . Dalam Penelitian ini yang digunakan hanya
rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum dan minimum.
52
2. Uji Asumsi Klasik
Penggunaan uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan menguji
kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian ini. Tujuan
lainnya untuk memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan
mempunyai data yang terdistribusikan secara normal, bebas dari
autokorelasi, multikolinieritas serta heterokedistisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan f mengansumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal.
Untuk mendeteksi uji normalitas yaitu dengan analisis grafik.
Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat
Normal Probability Plot (P-P Plot) yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya (Ghozali, 2013: 161).
53
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independennya. Selanjutnya dijelaskan bahwa deteksi adanya
multikolinearitas dapat dilihat dari besaran Variance Inflation Factor
(VIF) dan tolerance, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, terjadi multikolinearitas.
b. Jika
nilai
tolerance
>
0,1
dan
VIF
<
10,
tidak terjadi
multikolinearitas (Ghozali, 2013: 105).
c. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2013) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang tahun berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena
residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke
observasi lainnya.
Kemudian, Ghozali (2013) juga menjelaskan bahwa uji autokorelasi
merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen
tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri
sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan
54
dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai variabel sebelumnya atau nilai
periode sesudahnya.
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat menggunakan uji
Durbin Watson (DW test), dimana hasil pengujian ditentukan
berdasarkan nilai Durbin-Watson (DW). Dasar pengambilan keputusan
ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson.
Hipotesis yang akan diujikan adalah :
H0 = tidak ada autokorelasi
H1 = ada autokorelasi
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi bisa dilihat di table 3.1
:
Tabel 3.1
Pengambilan Keputusan Autokorelasi
Hipotesis Nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No decision
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif
Tolak
4-dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif
No decision
4-du ≤ d ≤ 4-dl
Tidak ada autokorelasi, positif
dan negatif
Tidak
ditolak
du < d < 4-du
Sumber: Data Sekunder diolah Tahun 2015
55
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain .Jika variance dari reidual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya
heteroskedastisitas, salah satunya adalah Melihat grafik plot antara nilai
prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedestisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah di prediksi.
Dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah
di-studentized.
F. Analisis Regresi Linier
1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted 𝑹𝟐 )
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2013: 97). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel - variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
56
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel secara
bebas.
2. Uji Persaaan Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel Independen dalam mempengaruhi variabel Dependen. Persamaan
regresi dengan linier berganda dalam penelitian ini adalah :
𝑌
= 𝑎 + 𝛽𝑋1 + 𝛽𝑋2 + 𝛽𝑋3 + 𝛽𝑋4 + 𝛽𝑋5 + 𝛽𝑋6 + e
Y
= Nilai Perusahaan
a
= Konstanta
𝛽1.. 𝛽6
= Koefisien Regresi Terhadap Dugaan
𝑋1
= Profitabilitas
𝑋2
= Leverage
𝑋3
= Deviden Pay Out Ratio
𝑋4
= Cash Holding
𝑋5
= Ukuran Perusahaan
𝑋5
= Corporate Social Responsibility
e
= Error
57
G. Pengujian Hipotesis (Uji Residual)
1. Uji Statistik f (F-test)
Uji ini pada dasarnya menunujukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:101).
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan sebaliknya, jika nilai
signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak.
2. Uji Statstik t (T-test)
Uji ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasivariabel dependen (Ghozali, 2011:98). Langkah yang digunakan untuk
menguji hipotesis ini adalah dengan menentukan level of significance-nya.
Level of significance yang digunakan adalah sebesar 5 % atau (α) = 0,05.
Jika sign. t > 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign. t < 0,05 maka Ha
diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2013: 101).
Untuk lebih lengkapnya mengenai pengukuran variabel penelitian ini
bisa di lihat di table 3.2 di halaman berikutnya:
58
Tabel 3.2
Operasioanal Variabel
Variabel
Jenis
Indikator
Skala
Variabel
Profitabilitas
Independen
Rasio
ROE =
Leverage
Rasio
Total Hutang
Total Ekuitas
Independen
Dividen
Cash Holding
Modal Sendiri
Independen
DER =
Kebijakan
Laba Bersih
Rasio
DPR =
Dividen per Lembar Saham
Laba per Lembar Saham
Independen
Rasio
Cash Holding = Total Kas dan Setara
kas
Ukuran
Independen
Perusahaan
Corporate
Rasio
SIZE = Log Total Asset
Independen
Social
Rasio
Indeks =
𝑛
𝑘
Responsbility
Nilai
Perusahaan
Dependen
Rasio
Tobins’q =
MVE+D
BVE+D
Sumber: Data Sekunder diolah Tahun 2015
59
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Definisi Indeks LQ-45
Indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham yang telah terpilih yang memiliki
likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi yang terus direview setiap 6
bulan. Saham-saham pada indeks LQ 45 harus memenuhi kriteria dan
melewati seleksi utama sebagai berikut :
a. Masuk dalam ranking 60 besar dari total transaksi saham di pasar
reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
b. Ranking berdasar kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisasi pasar selama
12 bulan terakhir).
c. Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan.
d. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya,
frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar reguler.
Perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ 45 adalah perusahaan yang
memiliki profit yang cukup tinggi dan memiliki saham yang cukup besar.
Perusahaan yang terdaftar pada LQ 45 merupakan perusahaan yang
masuk ke dalam perusahaan yang telah Go Public. Di dalam indeks LQ
45 terdiri dari 45 perusahaan yang bervariasi dari berbagai sektor yang
telah memenuhi persyaratan dalam indeks LQ 45.
60
2. Perusahaan yang Menjadi Objek Penelitian
Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan yang
terdaftar pada bursa efek Jakarta yang masuk dalam kategori perusahaan
LQ - 45, yang terdaftar dari tahun 2009 – 2013, dan ditemukan sebanyak
8 perusahaan yang menjadi objek penelitian yang akan diteliti, adapun
daftar perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Rincian Sampel Penelitian
Kriteria
S
Perusahaan yang terdaftar di Indeks LQ - 45
Jumlah
Perusahaan yang konsisten berada di Indeks
LQ – 45 periode 2009-2013
Perusahaan yang tidak lengkap datanya
Perusahaan yang di jadikan sampel
45
25
(17)
8
Sumber: Data sekunder yang di olah tahun 2015
Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dilihat bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitan ini berjumlah 8 perusahaan, dengan tahun
pengamatan 5 tahun berturut-turut. Maka 5 tahun observasi x 8 sampel =
40 observasi. Sampel tersebut dipilih karena memenuhi semua kriteria
yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian. Berikut ini
adalah tabel sampel perusahaan yang terdaftar di LQ – 45 :
61
Tabel 4.2
Sampel Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ – 45 Periode 20092013
No
Kode
Emiten
1
AALI
PT. Astra Agro Lestari Tbk
2
ASII
PT. Astra Internasional Tbk
3
BBNI
PT. Bank Negara Indonesia Tbk
4
JSMR
PT. Jasa Marga Tbk
5
PTBA
PT. Perusahaan Tambang Bukit Asam Tbk
6
SMCB
PT. Holcim Indonesia Tbk
7
SMGR
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
8
TLKM
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Sumber: Data sekunder yang di olah tahun 2015
B.
Hasil Uji Instrumen Penelitian
1.
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran tentang suatu data
yang dilihat dari nilai minimum, makimum, rata-rata (mean) dan standar
deviasi yang dihasilkan dari variabel penelitian. Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi profitabilitas, leverage,
kebijakan dividen, cash holding, ukuran perusahaan dan corporate social
responsibility
sebagai variabel independen, serta nilai perusahaan
sebagai variabel dependen. Variabel variabel tersebut
diuji secara
62
statistik deskriptif dengan menggunakan program eviews 8 seperti yang
terlihat dalam tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3
Uji Statistik Deskriptif
N
NP
ROE
DER
DPR
CASH
ASET
CSR
Valid N
(listwise)
40
40
40
40
40
40
40
Minimum Maximum
,650
6,320
,110
,480
,180
10,800
,000
,870
5,357
9,603
6,861
8,587
,5600
,8700
Mean
2,44275
,23450
1,54975
,35525
6,62958
7,54524
,778750
Std.
Deviation
1,342745
,084336
2,411222
,194462
,695255
,561823
,0671083
40
Sumber: Data sekunder yang di olah tahun 2015
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.3 diatas
menunjukkan bahwa nilai minimum variabel profitabilitas (ROE) adalah
sebesar 0,110 dan nilai maksimum sebesar 0,480 dengan nilai rata-rata
sebesar 0,234 dan standar deviasinya sebesar 0,084. Nilai minimum
variabel levverage (DER) adalah sebesar 0,180 dan nilai maksimum
sebesar 10,800 dengan nilai rata-rata sebesar 1,549 dan standar
deviasinya sebesar 2,411. Variabel kebijakan dividen (DPR) memiliki
nilai minimum sebesar 0,000 dan maksimum sebesar 0,870 dengan nilai
rata-rata sebesar 3,552 dan standar deviasinya sebesar 0,194. Nilai
minimum variabel cash holding (CASH) adalah sebesar 5,357 dan nilai
63
maksimum sebesar 9,603 dengan nilai rata-rata sebesar 6,629 dan standar
deviasinya sebesar 0,695. Nilai minimum variabel ukuran perusahaan
(ASSET) adalah sebesar 6,861 dan nilai maksimum sebesar 8,587 dengan
nilai rata-rata sebesar 7,542 dan standar deviasinya sebesar 0,561. Nilai
minimum variabel corporate social responsbility (CSR) adalah sebesar
0,560 dan nilai maksimum sebesar 0,870 dengan nilai rata-rata sebesar
0,778 dan standar deviasinya sebesar 0,067. Pada variabel nilai
perusahaan nilai minimum sebesar 0,650 dan maksimum sebesar 6,320
dengan nilai rata-rata sebesar 2,442 dan standar deviasinya sebesar 1,342.
2.
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi
terhadap variabel independen dan variabel dependen. Adapun dalam
penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah profitabilitas,
leverage, kebijakan dividen, cash holding, ukuran perusahaan dan
corporate social responsibility, sedangkan variabel dependen yang
digunakan adalah nilai perusahaan. Agar model regresi yang dipakai
menghasilkan nilai yang sesuai, terlebih dahulu data harus memenuhi
empat uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan dan
hasilnya adalah sebagai berikut:
a.
Hasil Uji Normalitas
Tujuan dilakukannya uji normalitas adalah untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel
64
independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas data, penelitian ini
menggunakan analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik histogram
dan dengan melihat Normal Probability Plot (P-P Plot)
Gambar 4.1
Grafik histogram
Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2015
65
Gambar 4.2
Grafik Normal P-P Plot
Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2015
Dengan melihat tampilan grafik histogram (Gambar 4.) maupun
grafik normal plot (Gambar 4.2) dapat disimpulkan bahwa kedua
grafik ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Karena pada grafik histogram (Gambar 4.1) data
menunjukkan distribusi normal dan pada grafik normal plot (Gambar
4.2) data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal.
Untuk lebih meyakinkan pendapat diatas, maka peneliti juga
melakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Berikut adalah
tabel hasilnya :
66
Tabel 4.4
Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
40
Normal
Parametersa,b
Mean
Std. Deviation
,0000000
,73892058
Most Extreme
Absolute
,097
Differences
Positive
,097
Negative
-,071
Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed)
,097
,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data yang diolah tahun 2015
Dari hasil output pada tabel 4.4 bisa di lihat nilai Asymp. Sig.
(2-Tailed) adalah sebesar 0,200 dan barada di atas tingkat
kepercayaan sebesar 0,05 atau 5%. Berarti bisa disimpulkan bahwa
data terdistribusi dengan normal.
a. Hasil Uji Multikolinieritas
Tujuan dilakukan uji multikolinieritas adalah untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya problem multikolinieritas,
maka dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance
Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel
67
independen. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil uji
multikolinieritas.
Tabel 4.5
Uji Multikolonieritas
Collinearity Statistics
Model
Tolerance
VIF
1(Constant)
ROE
,799
1,252
DER
,467
2,140
DPR
,613
1,632
CASH
,624
1,603
ASET
,343
2,917
CSR
,553
1,809
b.
Dependent Variable: NP
Sumber : Data sekunder yang di olah tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji
multikolinieritas menunjukkan tidak ada variabel independen yang
memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada
korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hasil yang sama, tidak ada
satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel
independen dalam model regresi.
68
c.
Hasil Uji Autokorelasi
Tujuan dilakukanya uji autokorelasi adalah untuk menguji
apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya autokorelasi
dalam analisis regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi
yang bebas dari masalah autokorelasi. Berikut ini adalah tabel yang
menunjukkan hasil uji autokorelasi.
Tabel 4.6
Uji Autokorelasi
Adjusted DurbinModel
R
R Square R Square Watson
a
1
,835
,697
,642
1,692
a. Predictors: (Constant), CSR, DER, CASH, ROE,
DPR, ASET
b. Dependent Variable: NP
Sumber: Data sekunder yang di olah tahun 2015
Dari tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar
1,692. Dengan jumlah predictor sebanyak 6 buah (k-6) dan sampel
sebanyak 40 (n=40), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat
signifikansi 5%, maka dapat ditentukan nilai (dl) adalah sebesar
1,175 dan (du) adalah sebesar 1,853. Dengan demikian nilai D-W
ada di antara dl dan du maka menyebabkan kesimpulan yang tidak
pasti. Namun menurut Sarwono (2013: 52), untuk mendeteksi ada
atau tidaknya autokorelasi, maka dapat dilakukan dengan melihat
69
nilai Durbin-Watson. Regresi yang bebas dari autokorelasi memiliki
nilai Durbin-Watson diantara -2 sampai +2.
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa hasil uji
autokorelasi pada nilai Durbin-Watson adalah 1,692. Nilai yang
dihasilkan tersebut berada diantara angka -2 dan +2 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini bebas
dari autokorelasi.
Untuk menguatkan pendapat itu maka peneliti menambahkan uji
Run test. Uji run test dalam Ghozali (2013) adalah bagian dari
statistik parametik dapat pula di gunakan untuk menguji apakah
antar residual terdapat korelasi yang tinggi Berikut ini adalah tabel
hasil dari uji run test :
Tebel 4.7
Uji Run Test
Runs Test
Test Valuea
Cases < Test Value
Cases >= Test Value
Total Cases
Number of Runs
Z
Asymp. Sig. (2tailed)
a.
Unstandardized
Residual
-,13159
20
20
40
17
-1,121
,262
Median
Sumber : Data sekunder yang diolah tahun
2015
70
Hasil dari tabel 4.7 menunjukan bahwa nilai Asymp. Sig. (2tailed) yaitu 0,262 atau lebih tinggi dari tingkat kepercayaan sebesar
0,05 atau 5%. Hal ini menunjukan bahwa data cukup random dan
terbebas dari masalah autokorelasi.
d. Hasil Uji Heteroskedatisitas
Tujuan dilakukannya uji heteroskedastisitas adalah untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan
melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED. Jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik
yang
ada
membentuk
suatu
pola
tertentu
yang
teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi
heteroskedastis. Sebaliknya jika tidak terdapat pola yang jelas serta
titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
Adapun
hasil
uji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar
4.3.
71
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot
Sumber: data sekunder yang di olah tahun 2015
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas pada gambar 4.3 di atas
dapat dilihat bahwa grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model
regresi
layak
dipakai
untuk
memprediksi
nilai
perusahaan
berdasarkan masukan variabel independen return on equity (ROE),
Leverage (DER), kebijakan dividen (DPR), cash holding, ukuran
perusahaan dan corporate social responsbility (CSR).
Untuk lebih menguatkan pendapat diatas maka peneliti juga
melakukan uji glejser. Hasil bisa di lihat di tabel berikut :
72
Tabel 4.8
Uji Glejser
Coefficientsa
Model
1(Constant)
ROE
Standardize
d
Unstandardized
Coefficient
Coefficients
s
B
Std. Error
Beta
-3,003E-15
2,319
,000
1,707
,000
T
,000
,000
Sig.
1,000
1,000
DER
DPR
CASH
,000
,000
,000
,078
,845
,234
,000
,000
,000
,000
,000
,000
1,000
1,000
1,000
ASET
CSR
,000
,000
,391
2,578
,000
,000
,000
,000
1,000
1,000
a.
Dependent Variable: AbsUt
Sumber : Data sekunder yang di olah tahun 2015
Dari hasil uji pada tabel 4.8 bisa dilihat bahwa tingkat signifikan
dari semua variabel independen adalah 1,00 atau lebih tinggi dari
tingkat kepercayaan sebesar 0,05 atau 5%. Maka bisa disimpulkan
bahwa data terbebas dari masalah heteroskedastisitas.
3.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
a.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Uji
koefisien
determinasi
dilakukan
untuk
mengukur
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen. Adapun hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat dalam
tabel 4.9.
73
Tabel 4.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
Adjusted
R Square
,697
,642
a
,835
Std. Error
of the
Estimate
,803291
a. Predictors: (Constant), CSR, DER, CASH, ROE, DPR, ASET
b. Dependent Variable: NP
Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.9 menunjukkan nilai
Adjusted R Square (Adjusted R2) sebesar 0,697 atau 69,7% nilai ini
menunjukkan bahwa variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan
sebesar 69,7% oleh variabel, Profitabilitas, Leverage, Kebijakan
Dividen, Cash Holding, Ukuran perusahaan dan Corporate Social
Responsbiity, sedangkan sisanya 30,3% (100% - 69,7%) dijelaskan
oleh faktor- faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian
ini, seperti, good corporate givernance, Investment Opportunity Set,
Return on Assets dan sebagainya.
74
b. Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
Tabel 4.10
Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
1 (Constant)
10,212
2,319
ROE
8,284
1,707
,520
DER
,115
,078
,206
DPR
-1,886
,845
-,273
CASH
,223
,234
,115
ASET
-1,846
,391
-,772
CSR
4,152
2,578
,207
a.
Beta
Dependent Variable: NP
Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, maka dapat diperoleh model
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 10,212 + 8,284 𝑋1 + 0,115 𝑋2 – 1,886 𝑋3 + 0,223 𝑋4 – 1,846
𝑋5+ 4,152 𝑋6 + 2,319
Dimana :
Y = Nilai Perusahaan
𝑋1 = Profitabilitas
𝑋2 = Leverage
𝑋3 = Kebijakan Dividen
𝑋4 = Cash Holding
75
𝑋5 = Ukuran Perusahaan
𝑋6 = Corporate Social Responsbility
Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta
sebesar 10,212. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komite audit,
return on equity dan ukuran perusahaan dianggap konstan atau
bernilai 0 (nol), maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar
10,212 satuan.
Koefisien regresi pada variabel profitabilitas (ROE) sebesar
8,284, hal ini berarti jika variabel profitabilitas (ROE) bertambah
satu satuan maka variabel nilai perusahaan akan naik sebesar 8,284
satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.
Koefisien regresi pada variabel leverage (DER) sebesar -0115,
hal ini berarti jika variabel leverage (DER) bertambah satu satuan
maka variabel nilai perusahaan akan menurun sebesar 0,115 satuan,
dengan catatan variabel lain dianggap konstan.
Koefisien regresi pada variabel kebijakan dividen (DPR)
sebesar 1,886, hal ini berarti jika variabel kebijakan dividen (DPR)
bertambah satu satuan maka variabel nilai perusahaan akan nai
sebesar 1,886 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap
konstan.
Koefisien regresi pada variabel cash holding (CASH)) sebesar 0,223, hal ini berarti jika variabel cash holding (CASH) bertambah
76
satu satuan maka variabel nilai perusahaan akan naik sebesar 0,223
satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.
Koefisien regresi pada variabel ukuran perusahaan (ASET)
sebesar -1,846, hal ini berarti jika variabel ukuran
perusahaan
(ASET) bertambah satu satuan maka variabel nilai perusahaan
akan menurun sebesar 1,846 satuan, dengan catatan variabel lain
dianggap konstan.
Koefisien regresi pada variabel corporate social responsibility
(CSR) sebesar 4,152, hal ini berarti jika variabel corporate social
responsibility (CSR) bertambah satu satuan maka variabel nilai
perusahaan akan
naik sebesar 4,152 satuan, dengan catatan
variabel lain dianggap konstan.
4. Hasil Uji Hopotesis
a.
Hasil Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua
variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel independen. Berikut ini
adalah tabel 4.11 yang menunjukkan hasil uji statistik F.
77
Tabel 4.11
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Sum of
Model
Squares
df
Mean Square
1Regression
49,021
6
8,170
Residual
21,294
33
,645
Total
70,316
39
F
12,662
Sig.
,000b
a. Dependent Variable: NP
b. Predictors: (Constant), CSR, DER, CASH, ROE, DPR, ASET
Sumber : Data yang di olah tahun 2015
Tabel 4.11 diatas menunjukkan hasil uji statistik F dengan nilai
Fhitung sebesar 575,392 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.
Tingkat signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang dapat
disimpulkan bahwa variabel Profitabilitas, Leverage, Kebijakan
Dividen, Cash Holding, Ukuran perusahaan dan Corporate Social
Responsbiity berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
nilai perusahaan.
b. Hasil uji statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.
Hasil uji t dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 4.12 dibawah
ini.
78
Tabel 4.12
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
1
b.
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
10,212
2,319
ROE
8,284
1,707
DER
,115
DPR
Beta
T
Sig.
4,403
,000
,520
4,853
,000
,078
,206
1,468
,152
-1,886
,845
-,273
-2,232
,033
CASH
,223
,234
,115
,952
,348
ASET
-1,846
,391
-,772
-4,722
,000
CSR
4,152
2,578
,207
1,611
,117
Dependent Variable: NP
Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2015
Dari tabel 4.12 di atas Profitabilitas, kebijakan dividen dan
ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan
responsibility
leverage,
tidak
cash
holding
memiliki
dan
pengaruh
corporate
social
terhadap
nilai
perusahaan.Berikut ini adalah hasil penjelasan pengaruh variabel
independen terhadap nilai perusahaan:
1). Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.
Profiabilitas (ROE) memiliki t hitung sebesar 4,853
dengan probabilitas signifikansi adalah 0,000 dan nilai beta
yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,520. Hal tersebut
menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah
0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa profitabilitas (ROE)
79
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti H1
diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Dewi
(2013) dan Nurhayati (2012). Ini menunjukan bahwa
Profitabilitas
yang
tinggi
mempengaruhi
kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba yang tinggi bagi para
pemegang saham. Semakin besar laba yang diperoleh semakin
besar juga kemampuan perusahaan untuk membayarkan
dividennya, dengan begitu profitabilitas berpengaruh pada
kenaikan nilai perusahaan. Dengan rasio profitabilitas yang
tinggi yang dimilki sebuah perusahaan akan menarik minat
investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan.Tetapi
hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang di
lakukan oleh Carningsih (2009) dan Anzlina (2013) yang
menyatakan bahwa profitabilitas (ROE) tidak berpengaruh
signifikan terhadap perusahaan.
2). Pengaruh Leverage Terhadap Nilai Perusahaan.
Leverage (DER) memiliki t hitung sebesar 1,468 dengan
probabilitas signifikansi adalah 0,152 dan nilai beta yang
dihasilkan
adalah
positif
sebesar
0,206.
Hal
tersebut
menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di atas 0,05.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa leverage (DER) tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti H2
ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dibuat
oleh dan Sumanti (2015) dan Sambora (2014). Hasil dari
80
penelitian ini mengidentifikasikan bahwa sebagian besar
investor saham tidak begitu memperhatikan nilai Leverage,
karena nilai leverage cenderung tidak mempengaruhi harga
saham di pasar modal. Penilaian leverage menunjukaan
bagaimana tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya untuk membayar hutang. Semakin besar
leverage menandakan bahwa permodalan usaha lebih banyak
memanfaatkan dana yang disediakan oleh pihak luar untuk
menghasilkan laba. Tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung
penelitian yang di lakukan oleh Sujoko (2007) dan Khatab
(2011) yang menyatakan leverage berpengaruh terhadap nilai
perusahaan
3). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan.
Kebijakan dividen (DPR) memiliki t hitung sebesar -2,232
dengan probabilitas signifikansi adalah 0,033 dan nilai beta
yang dihasilkan adalah negatif sebesar -0,273. Hal tersebut
menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di bawah
0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen
(DPR) berpengaruh terhapap nilai perusahaan. Hal ini berarti
H3 di terima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang di
buat oleh Taswan (2003) dan Wijaya (2010) . Kebijakan
dividen meiliki hubungan yang tidak searah dengan nilai
perusahaan. , semakin tinggi dividen yang di bagikan ke pada
81
para pemegag saham semakin rendah laba ditahan yang
dimiliki perusahaan yang bisa di alokasikan untuk perbaikan
perusahaan sehingga berdampak
pada turunnya nilai
perusahaan. Perspektif dari para investor juga berpengaruh
karna mereka menganggap keuntungan perusahaan lebih baik
di gunakan untuk memperbaiki perusahaan sendiri agar terus
berkembang dan menghasilkan perusahaan yang lebih baik
dari segi keuntungan maupun sisi lainnya sosial budaya dan
keberlanjutan perusahaan.
Tetapi hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian yang di lakukan oleh Mardiyati (2012)
dan Sumanti (2015) yang menyatakan kebijakan dividen tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4). Pengaruh Cash Holding Terhadap Nilai Perusahaan.
Cash holding (CASH) memiliki t hitung sebesar 0,952
dengan probabilitas signifikansi adalah 0,348 dan nilai beta
yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,115. Hal tersebut
menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di atas 0,05.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa cash holding (CASH) tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini
berarti 𝐻4 ditolak. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
yang di buat oleh Rahayu (2014) dan Putri (2011). Hal ini
disebabkan bahwa kepemilikan kas sebuah perusahaan tidak
mempengaruhi perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan
82
dari investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan,
karena dengan besar kecilnya jumlah kepemilikan kas di
perusahaan,
mencerminkan
bahwa
manajemen
rentan
melakukan perilaku keurangan dalam melakukan manajemen
kas Sehingga manajemen cenderung melakukan sebuah
kegiatan ataupun aktivitas secara ilegal dalam mengelola kas
dan timbullah asimetri informasi antara perusahaan dan
pemegang saham. Tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung
penelitian yang di lakukan oleh Isshaq (2009) dan Rong (2005)
yang menyatakan cash holding berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
5). Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan.
Ukuran perusahaan (ASET) memiliki t hitung sebesar 4,772 dengan probabilitas signifikansi adalah 0,000 dan nilai
beta yang dihasilkan adalah negatif sebesar -0,772. Hal
tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di
bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ukuran
perusahaan (ASET) berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hal ini berarti H5 di terima. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang di buat Hansen (2014) dan Siallagan (2006)
.Ukuran perusahaan memiliki hubungan atau pengaruh yang
tidak searah dengan nilai perusahaan. Semakin tinggi ukuran
sebuah perusahaan semakin rendah harga saham.Perusahaan
83
yang besar tidak selalu memiliki nilai saham yang tinggi,.
Tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang di
lakukan oleh Sholekah (2014) dan Dewi (2013) yang
menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.
6). Pengaruh Corporate Social Responsbility Terhadap Nilai
Perusahaan
Corporate social responsbility (CSR) memiliki t hitung
sebesar 1,611 dengan probabilitas signifikansi adalah 0,117
dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,207. Hal
tersebut menunjukkan bahwa probabilitas signifikansinya di
atas 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa corporate social
responsbility (CSR) tidak berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. Hal ini berarti H6 ditolak. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang di buat oleh Ramadhani (2012)
dan Agustine (2014). Pada umumnya, investor lebih cenderung
untuk membeli saham untuk memperoleh keuntungan, tanpa
memperhatikan keberlangsungan perusahaan dalam jangka
panjang. Sedangkan CSR merupakan sebuah strategi jangka
panjang
perusahaan
dalam
usaha
untuk
menjaga
keberlangsungan perusahaan melalui kegiatan-kegiatan yang
bersifat sosial dan condong untuk kepentingan kesejahteraan
masyarakat, maka dari itu CSR tidak bisa dirasakan
84
pengaruhnya dalam jangka waktu yang singkat. Tetapi hasil
penelitian ini tidak mendukung penelitian yang di lakukan oleh
Retno (2012) dan Nurlela (2009) yang menyatakan CSR
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis
pengaruh antara variabel profitabilitas terhadap nilai perusahaan, leverage
terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan, cash
holding terhadap nilai perusahaan, ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan dan corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, dan dilakukan
pada perusahaan LQ – 45 yang listing di BEI periode 2009 – 2013. Hasil
penelitian bisa disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda pada penelitian ini
ditemukan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Hal ini mendukung penelitian Dewi (2013) dan Nurhayati
(2012) yang menyatakan bahwa variabel profitabilitas memiliki
pengaruh terhadap variabel nilai perusahaan. Namun penelitian tidak
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Carningsih (2009) dan
Anzlina (2013).
2. Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda pada penelitian ini
ditemukan bahwa variabel leverage tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Hal ini mendukung penelitian Sumanti (2015) dan Sambora
(2014) yang mengatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap
86
nilai perusahaan. Namun
penelitian ini tidak mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Sujoko (2007) dan Khatab (2011).
3. Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda pada penelitian ini
ditemukan bahwa variabel kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Hal ini mendukung penelitian Zumrotun (2013) dan Wijaya
(2010)
yang menyatakan
bahwa
variabel
kebijakan
dividen
berpengaruh terhadap variabel nilai perusahaan. Namun penelitian ini
tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati (2012) dan
Sumanti (2015).
4. Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda pada penelitian ini
ditemukan bahwa variabel cash holding tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Hal ini mendukung peneltitian Rahayu (2014) dan
Putri (2011) yang menyatakan bahwa variabel cash holding tidak
bepengaruh terhadap variabel nilai perusahaan. Namun penelitian ini
tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Isshaq (2009) dan
Rong (2005).
5. Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda pada penelitian ini
ditemukan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Hal ini mendukung penelitian Hansen (2014) dan
Siallagan (2006) yang menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan
memiliki pengaruh terhadap variabel nilai perusahaan. Namun penelitian
ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sholekah (2014)
dan Dewi (2013).
87
6. Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda pada penelitian ini
ditemukan bahwa variabel corporate social responsibility tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini mendukung penelitian
Ramadhani (2012) dan Agustine (2014) yang menyatakan bahwa
variabel corporate social responsibility tidak berpengaruh terhadap
variabel nilai perusahaan. Namun penelitian ini tidak mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Retno (2012) dan Nurlela (2009).
B. Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis yang di kembangkan dan di uji di dalam penelitian ini
diharapkan memberikan kontribusi pada pemahaman kita mengenai
profitabilitas, leverage, kebijakan dividen, cash holding, ukuran perusahaan,
dan corporate social responsibility terhadap
nilai perusahaan. Hasil
penelitian ini memiliki beberapa impilikasi penting baik dalam kontribusi
teoriris
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan ilmu pengetahuan
di bidang ilmu akuntansi khususnya mengenai pembahasan profitabilitas,
leverage, kebijakan dividen, cash holding, ukuran perusahaan, corporate
social responsibility terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ - 45 yang
listing di BEI periode 2009 – 2013. Pergantian perusahaan dalam indeks LQ45 yang dinamis, dapat menjadi bahan bagi para peneliti selanjutnya apakah
profitabilitas, leverage, kebijakan dividen, cash holding, ukuran perusahaan,
corporate social responsibility bisa berdampak pada nilai perusahaan yang di
nilai dari sahamnya pada peruahaan LQ - 45 yang listing di BEI periode
88
2009 – 2013, hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi bagi para
penelitian tersebut. Informasi tersebut juga bisa digunakan oleh perusahaan
itu sendiri untuk meningkatkan nilai perusahaan berupa kenaikan nilai saham.
Berdasarkan
kesimpulan
diatas
menunjukan
bahwa
variabel
profitabilitas, kebijakan dividen dan ukuran perusahaan memiliki penaruh
terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian
kebijakan
dan
keputusan
manajemen,
oleh
karena
itu
rasio
ini
menggambarkan tentang hasil akhir dari kebijakan dan keputusan operasional
perusahaan. Ini berarti semakin tinggi nilai profit yang didapat maka akan
semakin tinggi nilai perusahaan. Karena profit yang tinggi akan memberikan
indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk
ikut meningkatkan permintaan saham.
Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau
menahannya guna di investasikan kembali di dalam perusahaan. Maka dari itu
perusahaan harus bijak dalam memperlakukan labanya, apakah dibagikan
atau ditahan untuk kepentngan perusahaan.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total
aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Besar kecilnya perusahaan
akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin
timbul dari berbagai situasi yang dihadapi perusahaan
Sedangkan leverage, cash holding dan corporate social responsibiliy
tidak memiliki pengruh terhadap nilai perusahaan.
89
C. Implikasi Untuk Kebijakan Perusahaaan
Setelah dilakukannya pengujian dalam penelitian ini diharapkan bisa
menjadi
bahan
mempraktikkan
meningkatkan
pertimbangan
variabel-variabel
nilai
perusahaan
dan
acuan
bagi
penelitian
serta
ini
sebagai
perusahaan
untuk
bahan
dalam
membantu
pertimbangan
mengevaluasi kinerja manajemen dimasa yang akan datang. Dengan hasil
penelitian ini diharapkan para manajer juga bisa menggunakannya untuk
menetapkan kebijakan-kebijakan perusahaan yang akan berdampak pada
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Berikut adalah beberapa
kebijakan yang bisa diterapkan perusahaan berdasarkan pengujian penelitian
ini:
1. Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan
keputusan manajemen, oleh karena itu rasio ini menggambarkan tentang
hasil akhir dari kebijakan dan keputusan operasional perusahaan. Disini
diharapkan bagi perusahaan untuk menerapkan strategi-strategi yang baik
dalam menjalankan operasional bisnisnya supaya visi misi perusahaan
bisa tercapai. Tujuan pasti dari perusahaan adalah mencari laba, maka dari
itu untuk mendapatkan laba yang ditargetkan, manajer harus bijak dalam
menetapkan
kebijakan perusahaan agar tehrindar dari kerugian.
Perusahaan bisa meningkatkan kinerja manajemen agar hasil yang di
capai bisa lebih optimal. Selain itu manajer perusahaan harus melakukan
kegiatan
operasional
memaksimalkan
secara
efektif
dan
efisien
supaya
bisa
peluang mendapatkan laba. Untuk memperoleh
90
pinjaman dari kreditor maupun investasi dari pihak luar, perusahaan harus
terus berusaha untuk menjaga perusahaan
dalam kondisi yang
menguntungkan agar terus bisa dipercaya oleh investor dan calon investor
untuk menanamkan modalnya.
2. Kebijakan dividen adalah keputusan untuk membagikan laba atau
menahannya guna di investasikan kembali di dalam perusahaan.
Permasalahan yang sering timbul atau dihadapi oleh perusahaan adalah
apakah DPR (Dividend Payout Ratio) pada periode lalu tetap
dipertahankan atau harus diubah, jika dinaikkan apakah perusahaan dapat
mempertahankannya pada tahun-tahun mendatang dan bagaimana pula
reaksi investor terhadap dividen yang stabil dan dividen yang berfluktuasi
sesuai laba perusahaan. Maka dari itu diperlukan sebuah keputusan yang
baik dalam menanggapi permasalaham diatas, karena efeknya akan
memengaruhi minat para investor dan calon investor menanamkan
modalnya, dan juga secara otomatis mempengaruhi nilai saham
perusahaan.
3. Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara antara lain dengan total
aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Perusahaan yang
memiliki ukuran perusahaan yang besar memiliki beberapa keuntungan
kompetitif, antara lain market power dimana perusahaan yang besar dapat
menetapkan harga yang tinggi untuk produknya, dimana perusahaan yang
memiliki ukuran yang besar menunjukkan perusahaan mengalami
perkembangan. Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa keunggulan
91
dari perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan yang besar adalah bisa
menentukan harga jual produknya, maka dari itu perusahaan bisa
mengatur pendapatan labanya supaya lebih besar. Disini para manajer
dituntut dalam menentukan harga jual seoptimal mungkin supaya
perusahaan memiki keuntungan yang besar. Selain itu ukuran perusahaan
yang besar menunjukkan kondisi yang stabil terutama di dalam return
pengembalian saham untuk investor lebih tinggi. Karena semakin besar
ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan
memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun
eksternal. Hal ini akan direspon positif oleh investor dan membuat harga
saham perusahaan meningkat.
D. Saran
1.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan supaya jumlah periode tahun
penggambilan sampel di perpanjang dan di tambah supaya sampel
bertambah banyak dan hasil lebih tebat dan akurat.
2.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar mengganti atau menambah
variabel yang lain seperti, good corporate governance, investment
opportunity set, return on assets dan sebagainya.
3. Untuk penelitian selanjutnya, objek penelitian agar ditambah atau di
rubah klasifikasinya supaya hasil penelitian dapat digeneralisasi dan
lebih menjelaskan variabilitas data yang sesungguhnya.
92
DAFTAR PUSTAKA
Agustine, Ira, 2014,“ Pengaruh Corporate Social Responsbility Terhadap Nilai
Perusahaan,” Finiesta Vol 2, No 1 (2014) 42-47.
Ahmad, Afridian Wirahadi dan Yossi Septriani, 2008, “Konflik Keagenan:
Tinjauan Teoritis dan Cara Menguranginya”, Jurnal Akuntansi &
Manajemen Vol 3 No.2 Desember 2008 1SSN 1858-3687 hal 47-55.
Anzlina, Corry Winda, dan Rustam, 2013, “Pengaruh Tingkat Likuiditas,
Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.”,
Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013.
Astiari, Ni Luh Putu Arin, Anantawikrama Tungga Atmadja, dan Nyoman Ari
Surya Darmawan. 2014. “Pengaruh Pertanggung Jawaban Sosial Perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Laba sebagai
VariabelModerating.” Jurusan Akuntansi Program S1, Volume 2 No: 1
Tahun 2014.
Astuti,
Dewi, 2004, “Manajemen
PenerbitGhaliaIndonesia.
Keuangan
Perusahaan”
,
Jakarta:
Atmajaya, Lukas Setia, 2008, “Teori dan Praktik Manajemen Keuangan”,
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Brigham, Eugene F, 2001, “ Manajemen Keuangan”, Edisi Delapan, Jakarta:
Erlangga.
Brigham, Eugene F, 2009, “ Fundamental of Financial Management Dasar-Dasar
manajemen Keuangan “, Jakarta: Erlangga.
Carningsih. 2010, “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Hubungan
Antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan”. Universitas
Gunadarma.
Christiawan ,Yulius Jogi dan Josua Tarigan, 2007, “Kepemilikan Manajeral:
Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan” Jurusan Ekonomi
Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra, VOL, 9, NO, 1,
MEI 2007:1-8.
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. 2013. “Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas dan Ukuran pada Nilai Perusahaan.” E-Jurnal Akuntansi
Udayana 358-372.
Hasnawati, Sri dan Ages Sawir, 2015, “Keputusan Keuangan Ukuran
Perusahaan, Struktur Kepemilikan dan Nilai Perusahaan Publik
Indonesia”. JMK, Vol. 17, No. 1, Maret 2015, 65–75.
93
Hansen, Verawati dan Juniarti.2014. “Pengaruh family Control, Size, Sales
Growth,
dan Leverage Terhadap Profitabilitas dan Nilai
Perusahaan pada Sektor
Perdagangan Jasa dan Investasi.”Business
Acounting Review, VOL.2, NO.1, 2014.
Hery, 2009, “Akuntansi Keuangan Menengah I “, Jakarta: PT BumiAksara.
Isshaq, Zangina., Godfred A. Bopkin, dan Joseph Mensah Omunah. 2009.
“Corporate Governance, Ownership Structure, Cash Holdings, and Firm
Value on the Ghana Stock Exchange.” The Journal of Risk Finance,
Vol.10 No. 5,pp. 488-499.
Jensen, Michael C. 1986. “Agency Costs of Free Cash Flow, Corporate Finance,
and
Takeovers.” The American Economic Review, 76no 2 pp. 323-329.
Khatab, Humera, Maryam Masood, Khalid Zaman, Sundas Saleem, & Bilal
Saeed. 2011. “Coroprate Governance and Firm Performance: A Case
Study of
Karachi Stock Market.” International Journal of Trade,
Economics and
Finance.
Mardiyati, Umi, Gatot NazirAhmad ,& Ria Putri.2012. “Pengaruh Kebijakan
Dividen,Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan.” Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol. 3,
No. 1, 2012.
Mulyadi, 2006, “ Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif “,
Malang: Bayumedia Publishing.
Nafi'ah, Zumrotun. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
Dividen dan Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal STIE
Semarang, Vol 5, No 3, Edisi Oktober 2013 (ISSN : 2252 – 7826).
Nurhayati, Miranty, dan Henny Medyawati. 2012. “Analisis Pengaruh Kinerja
Keuangan, Good Corporate Governance dan Corporate Social
Responsibility terhadap Nilai Perusahaan.”Jurnal Akuntansi , 1-13.
Nurlela, Rika dan Islahuddin, 2009, “Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen
Sebagai Variabel Moderating” Simposium Nasional Akuntansi XI
Pontianak 23-24 2008.
Prasetyorini, Bhekti Fitri, 2013, “ Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverege, Price
Earning Ratio dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal Imu
Manajemen | Volume 1 Nomor 1 Januari 2013.
Putri, Rizka Kharisma. 2011. Analisis Pengaruh Corporate Governance, Struktur
Kepemilikan dan Cash Holdings terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus
pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun
2006-2009).
94
Rahayu, Fitri Dw idan Nadia Asandrimitra. 2014. “Pengaruh Ukuran Perusahaan
Leverage, Profitabilitas, Kebijakan Dividend and Cash Holding Terhadap
Nilai Perusahaan.” Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 2 Nomor 2 April
2014.
Ramadhani, Laras Surya dan Basuki Hadiprajitno. 2012. “Pengaruh Corporate
Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Presentasi
Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating.” Jurnal Akuntansi
& Auditing, 95-189.
Retno, Reny Dyah dan Denies Priantinah. 2012. “Pengaruuh Good Corporate
Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun
2012.
Rizqia, Dwita Ayu dan Siti Aisjah Sumiati.2013. “Effect of managerial
Ownership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment
Opportunity on Dividend Policy and Firm Value.”Research Journal of
Finance Accounting, 4 (11), 120-130.
Sambora, Mareta Nurjin, Siti Ragil Handayani, dan Sri Mangesti Rahayu. 2014.
“Pengaruh
Leverage
dan
Profitabilitas
Terhadap
Nilai
Perusahaan.”Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 8 No. 1 Februari
2014.
Sarwono, Jonathan, 2012,” 12 Jurus Ampuh SPSS Riset untuk Skripsi,”. PT Elex
Media Komputindo: Jakarta
Setianingsih Yeni Paramita, Ananta Wikrama Tungga Atmaja, dan Gede Adi
Yuniarta. 2014. “Pengaruh Good Governance dan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan dan Nilai
Perusahaan.” Jurusan Akuntansi SI (Volume: 2 No:1 Tahun 2014).
Sholekah, Febrina Wibawati, dan Lintang Venusia. 2014. “Pengaruh
KepemilikanManajerial Kepemilikan Istitusional Leverage, Firm Size and
Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal Ilmu
Manajerial. Volume 2 Nomor 3 Juli 2014.
Siallagan, Hmonangan dan Mas’ud Machfoed, 2006 “Mekanisme Corporate
Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”, Jurnal SNA IX
Padang.
Subramanyam, K.R, John J. Wild, 2010, “Analisis Laporan Keuangan Financial
Statement Analysis”, Edisi Sepuluh, Jakarta: Salemba Empat.
Suharto, Edi, 2007, ”Pekerjaan Sosial di Dunia Industri, Memperkuat
Tanggung jawab Sosial, Corporate Social Responsbility, Jakarta: PT
Reflika Aditama.
95
Sujoko, Ugy Soebiantoro, 2007, “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,
Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan,”
, Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen
Petra.
Sumanti, Jorenza Chiquita, Marjam Mangantar, 2015, ”Analisis Kepemilikan
Manajerial, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan
Dividen dan Nilai Perusahaan.” Jurnal EMBA Vol 3 no,1 maret 2015, Hal
1141 – 1151.
Sumarsan, Thomas, 2011, “Akuntansi Dasar & Aplikasi dalam Bisnis”, Jakarta:
PT Indeks..
Taswan, 2003, “Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Hutang, dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Serta Faktor – Faktor yang
Mempengaruhinya”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol 10, No. 2 September.
Tjia, Olivia dan Lulu Setiawati, 2012,” Effect of CSR Disclosure to Value of the
Firm: Study for Banking Industry in Indonesia”. World Journal of Social
Sciences Vol. 2. No. 6. September 2012 Issue. Pp.169 – 178.
Wijaya, Lihan Rini Puspo, Wandi dan Anas Wibawa, 2010, “ Pengaruh
Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan,” Jurnal SNA XIII, Purwokerto, 2010.
Zang, Rong. 2005. T”he Effects of Firm-And Country-Level Governance
Mechanisms On Dividend Policy, Cash Holdings, and Firm Value.
Working Papers Series. The University of Tennessee 1-35
96
Lampiran 1: Daftar Nama Perusahaan Yang Dijadikan Sampel.
No
Kode
Emiten
1
AALI
PT. Astra Agro Lestari Tbk
2
ASII
PT. Astra Internasional Tbk
3
BBNI
PT. Bank Negara Indonesia Tbk
4
JSMR
PT. Jasa Marga Tbk
5
PTBA
PT. Perusahaan Tambang Bukit Asam Tbk
6
SMCB
PT. Holcim Indonesia Tbk
7
SMGR
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk
8
TLKM
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
.
97
Lampiran 2: Data Mentah Variabel Penelitian
Data Perusahaan PT. Astra Agro Lestrari Tbk.
kode
Tahun
Y
X1
ROE
X2
DER
X3
DPR
X4
CASH
X5
ASET
X6
CSR
AALI
09
2009
4,88
0,27
0,18
0,21
5,896829 6,879176
0,63
AALI
10
2010
4,84
0,29
0,18
0,15
6,093695 6,944078
0,69
AALI
11
2011
3,52
0,3
0,21
0,2
5,923342 7,008792
0,72
AALI
12
2012
2,68
0,27
0,33
0,15
5,357495 7,094115
0,75
AALI
13
2013
2,96
0,18
0,46
0,14
5,850701 7,175024
0,78
Data Perusahaan PT. Astra Internasional Tbk
Kode
Tahun
Y
X1
ROE
X2
DER
X3
DPR
X4
CASH
X5
ASET
ASII
09
2009
2,03
0,25
1,01
0,11
6,941114 7,949087
0,62
ASII
10
2010
2,44
0,29
1,09
0,23
6,845408 8,052529
0,87
ASII
11
2011
2,46
0,28
1,02
0,26
7,117636 8,186168
0,84
ASII
12
2012
2,18
0,25
1,03
0,14
7,043559 8,260725
0,84
ASII
13
2013
1,8
0,21
1,02
0,13
7,268508 8,330402
0,84
98
X6
CSR
Data Perusahaan PT Bank Negara Indonesia Tbk
Kode
Tahun
Y
X1
ROE
X2
DER
X3
DPR
X4
CASH
X5
ASET
X6
CSR
BBNI
09
2009
1,04
0,13
10,8
0,35
6,69049
8,356976
0,78
BBNI
10
2010
1,17
0,12
6,5
0,25
6,738836 8,395467
0,75
BBNI
11
2011
1,15
0,15
6,9
0,2
6,792233 8,475756
0,75
BBNI
12
2012
1,08
0,16
6,65
0,3
6,901424
8,52284
0,84
BBNI
13
2013
1,07
0,19
7,11
0,3
7,003888 8,587323
0,84
Data Perusahaan PT. Jasa Marga Tbk.
Kode
Tahun
Y
X1
ROE
X2
DER
X3
DPR
X4
CASH
X5
ASET
JSMR
09
2009
1,28
0,14
1,17
0,6
6,520353 7,208825
0,72
JSMR
10
2010
1,79
0,15
1,37
0,6
9,603317 7,277658
0,75
JSMR
11
2011
1,9
0,14
1,32
0,4
6,575651 7,331065
0,75
JSMR
12
2012
2,13
0,16
1,53
0,4
7,393638 7,393638
0,81
JSMR
13
2013
1,75
0,11
0,62
0,4
6,545809 7,452344
0,81
99
X6
CSR
Data Perusahaan PT Perusahaan Tambang Bukit Asam.Tbk
Kode
Tahun
Y
X1
ROE
X2
DER
X3
DPR
X4
CASH
X5
ASET
X6
CSR
PTBA
09
2009
5,2
0,48
0,4
0,31
6,672938 6,907335
0,78
PTBA
10
2010
6,32
0,31
0,36
0,53
6,703642 6,940651
0,78
PTBA
11
2011
3,75
0,38
0,41
0,34
6,831952 7,060966
0,81
PTBA
12
2012
3,05
0,34
0,5
0,55
6,524254 7,104794
0,81
PTBA
13
2013
2,36
0,24
0,55
0,87
6,524254 7,067337
0,81
Data Perusahaan PT Holcim Indonesia. Tbk
Kode
Tahun
Y
X1
ROE
X2
DER
X3
DPR
X4
CASH
X5
ASET
SMCB
09
2009
2,18
0,27
1,19
0
5,580067 6,861257
0,56
SMCB
10
2010
1,99
0,12
0,53
0,21
6,029598 7,018586
0,72
SMCB
11
2011
1,83
0,14
0,45
0,16
6,05211
7,039434
0,72
SMCB
12
2012
2,13
0,16
0,44
0,18
5,744907 7,085238
0,78
SMCB
13
2013
1,58
0,11
0,7
0,3
5,574685
0,78
7,17304
100
X6
CSR
Data Perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Kode
Tahun
Y
X1
ROE
X2
DER
X3
DPR
X4
CASH
X5
ASET
X6
CSR
SMGR
09
2009
3,66
0,33
0,26
0,38
6,532788 7,112314
0,81
SMGR
10
2010
3,82
0,35
0,28
0,5
6,563988 7,192093
0,81
SMGR
11
2011
3,71
0,27
0,34
0,46
6,532788 7,293619
0,81
SMGR
12
2012
3,82
0,27
0,46
0,4
6,480312
7,42454
0,84
SMGR
13
2013
3,02
0,24
0,41
0,45
6,609647
7,48845
0,84
X4
CASH
X5
ASET
X6
CSR
Data Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia
Kode
Tahun
Y
X1
ROE
X2
DER
X3
DPR
TLKM
09
2009
0,8
0,29
1,24
0,5
6,892399 7,990402
0,78
TLKM
10
2010
0,75
0,26
0,97
0,55
6,959988
7,99895
0,81
TLKM
11
2011
0,86
0,25
0,69
0,65
6,983807 8,014957
0,84
TLKM
12
2012
0,65
0,27
0,66
0,65
7,117868 8,046764
0,84
TLKM
13
2013
2,08
0,26
0,65
0,7
7,167199 8,107044
0,84
101
Lampiran 3: Hasil Uji Asumsi klasik, Uji Regresi Linier Berganda dan Uji
Hipotesis
N
Minimum Maximum
Mean
Std.
Deviation
NP
40
,650
6,320
2,44275
1,342745
ROE
40
,110
,480
,23450
,084336
DER
40
,180
10,800
1,54975
2,411222
DPR
40
,000
,870
,35525
,194462
CASH
40
5,357
9,603
6,62958
,695255
ASET
40
6,861
8,587
7,54524
,561823
CSR
40
,5600
,8700
,778750
,0671083
Valid N
(listwise)
40
102
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,b
40
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed)
,0000000
,73892058
Absolute
,097
Positive
,097
Negative
-,071
,097
,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
103
Collinearity Statistics
Model
Tolerance
VIF
1(Constant)
ROE
,799
1,252
DER
,467
2,140
DPR
,613
1,632
CASH
,624
1,603
ASET
,343
2,917
CSR
,553
1,809
e.
Model
1
Dependent Variable: NP
R
R Square
Adjusted
R Square
,697
,642
,835a
DurbinWatson
1,692
a. Predictors: (Constant), CSR, DER, CASH, ROE, DPR,
ASET
b. Dependent Variable: NP
Sumber: Data sekunder yang di olah tahun 2015
104
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea
-,13159
Cases < Test Value
20
Cases >= Test Value
20
Total Cases
40
Number of Runs
17
Z
-1,121
Asymp. Sig. (2tailed)
c.
,262
Median
Sumber : Data sekunder yang diolah tahun
2015
Coefficientsa
105
Standardize
d
Coefficient
s
Unstandardized
Coefficients
Model
1(Constant)
B
Std. Error
-3,003E-15
2,319
ROE
,000
1,707
DER
,000
DPR
Beta
T
Sig.
,000
1,000
,000
,000
1,000
,078
,000
,000
1,000
,000
,845
,000
,000
1,000
CASH
,000
,234
,000
,000
1,000
ASET
,000
,391
,000
,000
1,000
CSR
,000
2,578
,000
,000
1,000
b.
Dependent Variable: AbsUt
Sumber : Data sekunder yang di olah tahun 2015
Model Summaryb
Model
R
1
,835a
R Square
,697
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
,642
,803291
a. Predictors: (Constant), CSR, DER, CASH, ROE, DPR, ASET
b. Dependent Variable: NP
.
106
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
1 (Constant)
10,212
2,319
ROE
8,284
1,707
,520
DER
,115
,078
,206
DPR
-1,886
,845
-,273
CASH
,223
,234
,115
ASET
-1,846
,391
-,772
CSR
4,152
2,578
,207
c.
Beta
Dependent Variable: NP
Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2015
ANOVAa
Sum of
Model
Squares
df
Mean Square
1Regression
49,021
6
8,170
Residual
21,294
33
,645
Total
70,316
39
F
12,662
Sig.
,000b
a. Dependent Variable: NP
b. Predictors: (Constant), CSR, DER, CASH, ROE, DPR, ASET
107
Coefficientsa
Model
1
d.
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
10,212
2,319
ROE
8,284
1,707
DER
,115
DPR
Beta
T
Sig.
4,403
,000
,520
4,853
,000
,078
,206
1,468
,152
-1,886
,845
-,273
-2,232
,033
CASH
,223
,234
,115
,952
,348
ASET
-1,846
,391
-,772
-4,722
,000
CSR
4,152
2,578
,207
1,611
,117
Dependent Variable: NP
Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2015
108
Download