A CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER Susunan Liturgi Ibadah Minggu Panggilan Beribadah Votum Bacaan Bertanggapan Pujian Pengakuan Dosa Doa Pengakuan Dosa Secara Pribadi Doa Pengakuan Dosa Berita Anugerah Petunjuk Hidup baru Pujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Pujian Syukur 1 Pujian Syukur 2 Pengakuan Iman Pujian Doa Firman Tuhan Khotbah Persembahan Doa Persembahan & Doa Syafaat Pengumuman & Seri Pembinaan Doxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Doa berkat Amin / “Thank You Lord” Theme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Jemaat Liturgos Liturgos Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Liturgos & Jemaat Pengkhotbah Pengkhotbah Liturgos & Jemaat Petugas Doa Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah Pengkhotbah 2 Hamba Tuhan REC GEMBALA SIDANG SENIOR Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M Telp : 0815 5055 985 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL NGINDEN Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A. Telp. 081-233780070 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL ESTE SQUARE Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected] GEMBALA LOKAL POS PI BATAM Ev. Samuel Sambudjo Budiman, M.K. Telp. 081-931003006 Email: [email protected] / [email protected] GEMBALA LOKAL CABANG BAVARIAN Pdt. Novida Lassa, M.Th. Telp. 081-13321904 Email: [email protected] 3 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Eksposisi 1 Korintus 15:12 (1 Korintus 15:12)| Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M “Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?” Inti persoalan A yat ini memberi petunjuk eksplisit tentang persoalan yang melanda jemaat Korintus: sebagian dari mereka berpendapat bahwa tidak ada kebangkitan orang mati. Sayangnya, teks tidak memberi petunjuk jelas tentang kebangkitan seperti apa yang ditolak oleh mereka. Juga tidak ada keterangan tentang seberapa luaskah pengaruh penolakan itu terhadap seluruh jemaat di Korintus. 4 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Ungkapan “ada di antara kamu” (lit. “sebagian dari kalian”) memberitahu kita bahwa tidak seluruh jemaat di Korintus menganut pendapat di atas. Namun, seberapa banyakkah yang terpengaruh oleh pandangan tersebut? Berdasarkan cara Paulus menguraikan persoalan yang ada di seluruh pasal 15, “sebagian dari kalian” kemungkinan hanya merujuk pada sebagian kecil dari jemaat. Mereka pun tampaknya bukan tokoh-tokoh penting di jemaat Korintus. • Jika jumlah mereka cukup besar, Paulus bisa saja menggunakan kata “sebagian besar dari mereka” (bdk. 15:6 “kebanyakan dari mereka masih hidup”). • Jika jumlahnya cukup besar, Paulus mungkin akan merespons secara lebih keras. Kenyataannya, uraian Paulus di pasal 15 tidak banyak diwarnai dengan kecaman, kecuali “Janganlah kamu sesat” (15:33) dan “Hai orang bodoh” (15:36). Paulus lebih banyak meluruskan dan menasihati. Ini sangat berbeda dengan cara Paulus menyikapi perselisihan antara jemaat di pasal 1-3 atau percabulan di pasal 5. • Jika persoalan ini sangat meresahkan, Paulus mungkin akan menguraikannya di awal surat. Bukankah penolakan terhadap kebangkitan orang mati merupakan kesalahan doktrinal yang serius? Mengapa isu ini justru dibahas pada bagian akhir surat 1 Korintus? Penjelasan di atas masih belum menerangkan kebangkitan seperti apa yang sedang dipersoalkan oleh sebagian kecil jemaat Korintus. Untuk mengetahui hal ini, kita bergantung sepenuhnya pada respons Paulus terhadap persoalan tersebut. Dari uraian yang ada kita mencoba menebak kira-kira apa yang menjadi inti persoalan seputar kebangkitan orang mati ini. Beberapa penafsir Alkitab menduga bahwa jemaat Korintus mungkin menolak kekekalan jiwa/roh. Pada saat kematian, jiwa seseorang langsung raib. Kemanusiaan benar-benar berhenti secara total dalam kematian: tubuh mengalami pembusukan, jiwa tidak ada lagi. Jika dugaan ini benar, jemaat Korintus mungkin terpengaruh oleh filsafat 5 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ Epikurian yang memang cukup populer pada waktu itu. Ajaran dalam filsafat ini dapat dirangkum sebagai berikut: “Kita tidak perlu takut dengan kematian. Pada saat kita hidup, kita tidak mati. Pada saat kita mati, kita tidak hidup”. Tidak mengherankan apabila ajaran ini diikuti oleh gaya hidup yang berfokus pada kekinian belaka: “Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati” (15:32b). Hidup untuk dinikmati selagi ada, begitu kira-kira pendapat mereka. Dugaan di atas mungkin kurang sesuai dengan seluruh uraian Paulus di pasal 15. Jemaat Korintus mempercayai pembaptisan untuk orang mati (15:29). Terlepas dari arti “baptisan bagi orang mati” ini, hal itu pasti mencakup kehidupan sesudah kematian. setiap orang percaya turut mati dan dibangkitkan bersama Kristus (Rm 6:4). Sebagian penafsir yang lain berpendapat bahwa sebagian jemaat Korintus telah terjebak pada eskhatologi kekinian (realized eschatology) yang ekstrim. Kebangkitan orang percaya sudah terjadi, sehingga kita tidak perlu menunggu kebangkitan di akhir zaman. Melalui sakramen baptisan, Inti penolakan terhadap kebangkitan di 15:12 sangat mungkin terletak pada aspek material dari kebangkitan itu. Maksudnya, jemaat Korintus memang mempercayai kehidupan sesudah kematian, tetapi hal itu hanya berkaitan dengan jiwa atau roh seseorang. Tubuh manusia benar-benar musnah dan tidak Dugaan di atas juga kurang tepat. Seandainya inti persoalan adalah eskhatologi kekinian yang ekstrim seperti itu, Paulus mungkin akan mengungkapkannya secara lebih jelas, seperti yang ia lakukan terhadap beberapa orang di jemaat Efesus. Di sana ia menyinggung tentang beberapa pengajar sesat “yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang” (2 Tim 2:18). Ungkapan “kebangkitan kita telah berlangsung” dengan “tidak ada kebangkitan” jelas dua hal yang sangat berbeda. 6 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ dibangkitkan. di ayat 13-58. Konsep semacam ini dipengaruhi oleh dualisme Yunani yang sudah sedemikian mengakar dalam budaya Yunani-Romawi. Tubuh (material) adalah jahat, dan menjadi penjara bagi jiwa (spiritual). Kematian adalah pembebasan jiwa dari tubuh. Dengan kerangka berpikir yang sangat dualistik ini, mereka jelas sukar menerima konsep tentang kebangkitan tubuh. Bagaimana mungkin sesuatu yang jahat/buruk (tubuh/materi) bisa mendapat tempat di alam roh yang baik? Bagaimana mungkin jiwa manusia nantinya bersatu kembali dengan tubuh? Itulah sebabnya, di bagian akhir uraiannya, Paulus lebih banyak mengupas tentang tubuh kebangkitan (15:35-57). Kebangkitan Yesus Kristus Jadi, persoalan di 15:12 dapat diungkapkan sebagai berikut: sebagian kecil jemaat Korintus yang tidak memiliki posisi signifikan di jemaat telah terpengaruh oleh dualisme Yunani (tubuh versus jiwa) sehingga mereka menolak kebangkitan tubuh. Persoalan inilah yang akan dikupas tuntas oleh Paulus Jika inti persoalan adalah tubuh kebangkitan, mengapa Paulus lebih menyoroti kebangkitan Yesus Kristus? Mengapa kebangkitan Kristus diletakkan di awal pembahasan (15:1-11)? Mengapa Paulus tidak langsung memberikan kritikan terhadap dualisme Yunani dan mengajarkan konsep tubuh kebangkitan? Kebangkitan Yesus Kristus memiliki dua peran dalam argumentasi Paulus di pasal 15. Yang pertama, sebagai pijakan bersama (common ground). Dalam semua diskusi, percakapan, atau perdebatan, adalah sangat penting untuk membangun pijakan bersama. Tanpa hal ini, pembicaraan akan menjadi liar dan percuma. Strategi ini juga diterapkan oleh Paulus di pasal 15. Baik dia maupun jemaat Korintus sama-sama mempercayai kebangkitan Yesus Kristus. Fakta historis ini merupakan pengakuan iman fundamental dari seluruh gereja mula-mula (15:35). Ini adalah injil yang dipercayai 7 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ oleh jemaat Korintus dan yang melaluinya mereka diselamatkan (15:1-2, 11). Jika jemaat Korintus meyakini kebangkitan Yesus Kristus, sangat mengherankan apabila mereka menolak kebangkitan tubuh. Mengapa demikian? Kebangkitan Yesus Kristus tidak terjadi secara spiritual. Kebangkitan ini bukan hanya secara jiwa atau roh. Jika kebangkitan Kristus secara tubuh adalah sebuah fakta, tidak ada alasan untuk meragukan kebangkitan tubuh di akhir zaman. Ada banyak data Alkitab yang mendukung kebangkitan Kristus secara tubuh. • Di awal pelayan-Nya Kristus sudah berkata kepada orang Yahudi: “Rombak bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali…tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan bait Allah adalah tubuh-Nya sendiri” (Yoh 2:19, 21) • Para nabi menubuatkan bahwa tubuh Kristus tidak akan mengalami kebinasaan (baca: “pembusukan,” Kis 2:27-32; Mzm 16:10) • Tubuh kebangkitan Kristus dapat diraba (Mat 28:9; Luk 24:37-43) Keyakinan gereja mula-mula terhadap kebangkitan Kristus secara tubuh merupakan hal yang patut digarisbawahi. Ini menambah bobot argumen untuk fakta kebangkitan Kristus. Seandainya kisah kebangkitan Kristus hanyalah karangan para rasul belaka, mereka mungkin lebih baik mengajarkan kebangkitan secara spiritual. Kebangkitan spiritual akan sukar untuk dilacak kebenarannya. Kenyataannya, semua rasul mengajarkan kebangkitan Kristus secara tubuh, dan untuk berita ini mereka harus kehilangan nyawa mereka. Yang kedua, sebagai dasar kebangkitan orang percaya. Kristus menjadi pokok kebangkitan kita (15:22-23). Kebangkitan-Nya bukan hanya menjadi peneguhan bahwa kebangkitan tubuh adalah sesuatu yang tidak 8 e Kh o tb ah M in gg u | #T E AC H I N G MAGZ mustahil, namun sekaligus sebagai jaminan bagi kebangkitan tubuh di akhir zaman. Poin ini akan diuraikan secara lebih detil di khotbah-khotbah selanjutnya. Cukuplah bagi kita sekarang untuk mengetahui dan meyakini bahwa siapa saja yang ada di dalam Kristus akan menerima kebangkitan tubuh. Semua kecacatan, kelemahan, dan penyakit pada tubuh kita akan diganti dengan tubuh kemuliaan yang sempurna. Setiap ibadah Minggu kita mengikrarkan poin keyakinan kita seturut Pengakuan Iman Rasuli: “[Aku percaya] kebangkitan orang mati dan hidup yang kekal”. Sesuai hurufiah, poin ini berbunyi “kebangkitan tubuh” atau “kebangkitan daging”. Kita tidak hanya mempercayai kebangkitan orang mati, tetapi kebangkitan tubuh. Jangan sampai ada ajaran apapun yang menggoyahkan keyakinan ini. Sebaliknya, marilah kita lebih memperhatikan tubuh kita. Jikalau Allah saja menghargai tubuh kita dan akan membangkitkan di akhir zaman (15:38), tidak ada alasan untuk memandang rendah tubuh kita. Jikalau Roh Kudus saja berkenan menjadikan tubuh kita sebagai bait-Nya, tidak ada bagi kita untuk menggunakan tubuh ini bagi kepuasan dosa (6:19). Jikalau Kristus saja menebus tubuh kita (6:20), tidak ada alasan untuk menggunakan tubuh kita secara sembarangan. Soli Deo Gloria. 9 e MAGZ 1. Po ko k Do a Syafaat | #T E AC H I N G POKOK DOA SYAFAAT Doakan untuk pembangunan di Kutisari. •Doakan untuk perijinan. •Doakan untuk kebutuhan dana. •Doakan untuk panitia pembangunan yang mengkoordinir jalannya pembangunan. 2. Doakan untuk persiapan Jumat Agung dan Paskah. •Doakan agar jemaat dapat memaknainya dengan baik •Doakan untuk panitia yang akan menyelenggarakan agar dapat bekerja dengan baik. 10 e MAGZ K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G KATEKISMUS WESTMINSTER Pertanyaan 108: Dosa apa yang dilarang dalam hukum yang kedua? Jawaban : Dosa yang dilarang dalam hukum yang kedua ialah, segala upaya mereka- reka, menganjurkan, memerintahkan, menggunakan, dan dengan cara apa pun membenarkan jenis ibadah apa pun yang tidak ditetapkan oleh Allah sendiri; membiarkan agama yang tidak benar; membuat sesuatu yang dianggap menggambarkan Allah, apakah ketiga Pribadi-Nya atau salah satu Pribadi dari mereka, apakah secara batin dalam roh kita atau secara lahir berbentuk gambar atau rupa makhluk apa pun; semua cara beribadah kepadanya, atau beribadah kepada Allah di dalam dan melaluinya; membuat apa saja yang hendak menggambarkan dewa-dewa yang direka-reka, dan semua cara beribadah atau berbakti kepadanya; semua rekaan penuh takhayul yang merusak ibadah kepada Allah, dan yang menambahkan unsurunsur tertentu di dalamnya, baik yang kita pikirkan dan prakarsai sendiri maupun yang kita terima karena diteruskan kepada kita oleh orang lain, meskipun dengan nama ketuaan, kebiasaan lama, kesalehan, maksud baik, atau dalih apa pun yang lain. Selanjutnya, simoni, penodaan barang kudus; segala perbuatan mengabaikan, 11 e MAGZ K atek ism us Wes t m i n s t e r | #T E AC H I N G KATEKISMUS WESTMINSTER menghina, menghalangi, dan menentang ibadah serta pranata yang telah ditetapkan oleh Allah. a. Bil 15:39. b. Ula 13:6-8. c. Hos 5:11; Mik 6:16. d. 1Ra 11:33; 12:33. e. Ula 12:30-32. f. Ula 13:6-12; Zak 13:2-3; Wah 2:2, 14-15, 20, Wah 17:12, 16-17. g. Ula 4:15-19; Kis 17:29; Rom 1:21-23, 25. h. Dan 3:18; Gal 4:8. i. Kel 32:5. j. Kel 32:8. k. 1Ra 18:26, 28; Yes 65:11. l. Kis 17:22; Kol 2:21-23. m. Mal 1:7-8, 14. n. Ula 4:2. o. Maz 106:39. p. Mat 15:9. q. 1Pe 1:18. r. Yer 44:17. s. Yes 65:3-5; Gal 1:13-14. t. 1Sa 13:11-12; 15:21. u. Kis 8:18. v. Rom 2:22; Mal 3:8. w. Kel 4:24- 26. x. Mat 22:5; Mal 1:7, 13. y. Mat 23:13. z. Kis 13:44- 45; 1Te 2:15-16. 12 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ TEROBOSAN MENJADI ORANGTUA Perlakukan anak tidak sebagaimana dia sekarang. Tapi sebagaimana dia nanti. Terobosan yang potensial bagi orangtua … pengharapan. Terobosan yang potensial bagi anak … kemampuan untuk meraih potensinya Membuka Kunci Pintu untuk Masuknya Potensi Sebagai orangtua, kita harus berupaya menggali potensi anakanak kita. Pada akhirnya, upaya ini akan menjadi hadiah terbesar yang etiap orang yang Allah ciptakan bisa kita berikan kepada mereka – memiliki potensi yang hampir untuk menolong mereka menjadi tidak ada batasnya. Karenanya, tidak orang seperti yang Allah maksudkan. masalah berapa usia anak-anak Anda – baru lahir atau siap kuliah, Meraih Potensi Itu Alkitabiah atau bahkan sedang terlibat dalam “Karena itu larilah begitu rupa, geng tidak bermoral – mereka semua sehingga kamu bisa menang” (1Kor memiliki potensi yang, bahkan 9:24, bdk. 1Tes 4:1). “Usahakanlah belum mereka sentuh. S 13 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ dirimu supaya sempurna” (2Kor 13:11). Hadapi Ketakutan Anda Ketakutan adalah musuh potensi MENGATASI RINTANGAN yang dahsyat. Ia merampas inisiatif seseorang termasuk kesediaannya TERHADAP POTENSI Mayoritas orang gagal meraih untuk mengambil resiko. Ia perubahan dan potensi mereka. Penyebabnya, merintangi karena mereka tidak pernah pertumbuhan serta membuyarkan mengatasi rintangan-rintangan impian-impian yang seharusnya yang lazim menghadang. Inilah lima dimiliki orang tersebut. penuntun yang akan membantu Kebanyakan orang yang takut juga Anda mengatasi rintangan yang takut gagal. Mereka menganggap kegagalan sebagai akhir dari paling lazim terjadi. segalanya atau fatal. Bukan Jangan Biarkan Lingkungan yang permasalahan mereka yang akhirnya Ada Mematahkan Semangat Anda mengalahkan mereka; pemikiran Robert Moffat, setelah bertahun- mereka tentang permasalahan itulah tahun melayani di Afrika Selatan, yang membuat mereka kalah. kembali ke Skotlandia. Suatu malam, ia dijadwalkan berkhotbah. Pakar Tidak Selalu Benar Karena khotbah yang ia persiapkan “Sebagai seorang komponis, dia ditujukan para pria, maka ia payah,” komentar guru musik sedih ketika yang hadir hanyalah Beethoven. Walt Disney pernah sekelompok kecil wanita. dipecat oleh seorang editor karena Kendati demikian, ia tetap dianggap tidak memiliki “ide-ide berkhotbah. Namun, tanpa terlihat yang bagus.” olehnya, di balkon ada seorang anak Jika anak Anda tengah bersemangat lelaki yang menghembuskan udara untuk belajar dan ingin mencoba ke dalam pipa-pipa orgel. Anak itu sesuatu yang baru, doronglah dia. mendengarkan Moffat. Kelak, anak Dan pikirkan dua kali sebelum Anda ini menjadi salah seorang misionaris menerima nasihat apa pun yang paling terkenal, David Livingstone. negatif dari para ahli. Kalau yang 14 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E bertumbuh, barangkali juga kita tidak akan bertumbuh. Dan jika kita tidak memberi teladan tentang pertumbuhan dan perkembangan kepada anak-anak kita, bisa saja mereka tidak akan bertumbuh menuju potensi mereka yang Jangan Tempuh Jalan Pintas Pengalaman, rasa syukur, seharusnya mampu mereka raih. kematangan, serta disiplin kita hilang dikarenakan adanya jalan BERFOKUS PADA POTENSI pintas. Jalan pintas juga membuat Menjadi orangtua yang mau anak-anak kita terperangkap dalam kebiasaan memandang mengandalkan diri sendiri, dan sebagaimana mereka nanti, bukannya bergantung pada Allah. membutuhkan waktu dan upaya Selain itu, pada akhirnya kita harus yang serius. Ini tidak terjadi menanggung akibat karena jalan semalam, tetapi benar-benar ada hasilnya. Kuncinya ialah fokus kita pintas itu. Kapan pun anak-anak Anda pada potensi anak-anak. mencoba sesuatu yang baru, sedapat mungkin lakukan sesuatu supaya Kembangkan Pola Pemikiran yang mereka memulainya dengan benar. Potensial perencanaan untuk Ajari mereka untuk menghindari Buatlah jalan pintas. Tunjukkan kepada menumbuhkan potensi Anda Kemudian mulailah mereka bahwa dengan bersusah- sendiri. susah dahulu, hasilnya akan memandang potensi orang-orang bertahan lama. MAGZ ingin dilakukan anak-anak Anda melanggar moralitas atau merugikan diri mereka, jangan izinkan. Tetapi bila sebaliknya, bantulah mereka selalu. Pilihlah Teman-teman Anda Dengan Bijaksana Kita jarang mempertimbangkan orang-orang yang kita pilih sebagai teman kita. Kalau teman kita tidak 15 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ lain. Kapanpun Anda melihat peluang untuk membantu orang lain bertumbuh, gunakan kesempatan itu. Semakin banyak potensi yang Anda lihat setiap hari untuk diri Anda sendiri dan orang lain, semakin Anda mampu membantu anak-anak Anda meraih potensi mereka. Model Orangtua yang Bertumbuh Orangtua yang senantiasa berupaya mengembangkan potensi mereka sendiri secara mental, rohani, emosional, dan fisik, memiliki anak-anak yang akan memandang proses tersebut sebagai sesuatu yang normal. Tidak ada yang lebih baik selain teladan orangtua. Harapkan Perkara Besar Terjadi Suatu kali, kami mengunjungi sebuah gereja kecil yang suasananya agak mati. Ayah melihat bunga-bunga di altar sebagai penghalang. Gembala di situ tampak enggan. “Sudah bertahun-tahun tidak ada satu pun yang menerima Kristus di gereja ini,” katanya. Namun Ayah berpengharapan luar biasa, ia berkata, “Ayo, anak-anak kita pindahkan bunga-bunga ini.” Dan imannya mendatangkan upah. Banyak orang yang maju ke depan malam itu dan menerimaYesus sebagai Juruselamat pribadi mereka. Bantulah Anak Anda Mengembangkan Citra Diri yang Sehat Orangtua mempunyai kuasa untuk mengangkat atau mencabik-cabik citra diri anak-anaknya. Cecil Osborn berkata, “Anak kecil tidak memiliki gambaran yang jelas tentang dirinya. Ia melihat dirinya hanya melalui cermin evaluasi orangtuanya tentang dirinya.” Abaikan Kepentingan Anda Sendiri . . . Investasikan untuk Anak Proses dalam menilai anak-anak Anda berdasarkan apa yang bisa mereka capai, mengenali dan mendorong potensi mereka, benar-benar 16 e Al l Ab o ut Mar r i age | #C AR E MAGZ dituntut untuk mengabaikan kepentingan diri sendiri dan lebih mementingkan anak-anak. Masa depan anak-anak terletak di tangan Anda. Orangtua saya memahami prinsip ini dengan baik. Sejak kecil, Larry, kakak saya sangat berminat memperoleh uang. Untuk itu ia pernah menjual majalah dari rumah ke rumah. Mereka mendorongnya untuk mendedikasikan semua itu kepada Tuhan. Mereka bahkan rela mengalah dan berkorban demi Larry. Tatkala Larry menyandang gelar bisnis dalam usia 21, ia sudah memiliki beberapa apartemen dan siap mandiri secara keuangan. Hari ini Larry menggunakan kekayaannya untuk Kerajaan Allah. DEDIKASIKAN ANAK-ANAK ANDA KEPADA ALLAH Akhirnya, apakah anak Anda baru saja lahir atau sudah masuk perguruan tinggi, dedikasikan mereka pada Allah. Apabila Anda melakukannya, Anda memberikan kesempatan kepada Allah untuk bekerja dalam kehidupan mereka. Anda menjadi kawan sekerja Allah. Ringkasan Terobosan No. 1: Breakthrough Parenting – John C. Maxwell bersambung … “Anak kecil tidak memiliki gambaran yang jelas tentang dirinya. Ia melihat dirinya hanya melalui cermin evaluasi orangtuanya tentang dirinya.” 17 e B agaim an a m eny i k ap i u an g h ar am u n t u k gereja? | #Q and A MAGZ Bagaimana menyikapi uang haram untuk gereja? Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M P ertanyaan ini seharusnya menjadi pergumulan setiap pemimpin gereja. Di antara semua uang yang dipersembahkan ke gereja, beberapa diperoleh dengan cara yang tidak sesuai Alkitab. Orang Kristen berbohong dan berbuat curang dalam bisnis. Sebagian bahkan mempunyai bisnis yang tidak baik. Sebagian lagi berbisnis tanpa menghiraukan aspek legalitas (peraturan bisnis). Bagaimana seharusnya gereja menyikapi situasi ini? Apakah gereja akan tetap menerima persembahan seperti itu? Sebagian orang mungkin dengan cepat akan menjawab secara tegas: “tidak!”. Gereja tidak boleh menerima uang yang diperoleh dengan caracara yang keliru. Ibadah kepada Allah harus dilakukan di dalam roh dan 18 e B agaim an a m eny i k ap i u an g h ar am u n t u k gereja? | #Q and A MAGZ kebenaran (Yoh 4:23-24). Allah menginginkan kita memberi persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada-Nya (Rm 12:1). Mereka yang menolak segala bentuk “uang haram” biasanya memberikan dua alasan utama. Allah menghukum Ananias dan Safira yang tidak jujur dengan persembahan mereka (Kis 5:1-11). Jika Allah tidak mau menerima persembahan seperti itu, gereja juga perlu menerapkan sikap yang sama. Alasan lain berkaitan dengan guru-guru palsu. Alkitab berkali-kali mengajarkan bahwa guru-guru palsu seringkali mengeruk keuntungan yang tidak benar dari pelayanan mereka (Rm 16:17-19; 2 Pet 2:1-3). Gereja yang benar tidak sepatutnya mencari keuntungan materi. Sekilas alasan-alasan di atas sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan bahwa gereja tidak boleh menerima uang haram. Jika kita menyelam lebih ke dalam lagi, kita akan menemukan bahwa persoalan yang ada tidak sesederhana itu. Yang menjadi masalah dalam kisah Ananias dan Safira bukanlah sumber uang. Uang mereka didapat dari cara yang halal, yaitu menjual aset mereka. Yang salah adalah motivasi mereka yang tidak lurus. Senada dengan hal di atas, persoalan utama dengan guru-guru palsu adalah motivasi mereka dalam pelayanan. Mereka menggunakan pelayanan untuk mendapatkan keuntungan materi. Jadi, TUHAN juga mempedulikan motivasi seseorang dalam memberi. Di sisi lain Alkitab menyediakan beberapa contoh yang menarik tentang persembahan kepada Yesus Kristus yang sumbernya mungkin bermasalah. Contoh pertama adalah perempuan berdosa (Luk 7:37-50). Pada saat Yesus sedang makan di rumah orang Farisi, seorang perempuan berdosa (baca: pelacur) datang dan meminyaki kaki-Nya dengan parfum yang mahal. Tatkala banyak orang mengecam tindakan perempuan ini, Yesus justru memberikan pembelaan. Apakah Dia tidak tahu bahwa perempuan ini orang berdosa? Apakah Dia tidak tahu bahwa parfum itu dibeli dengan 19 e B agaim an a m eny i k ap i u an g h ar am u n t u k gereja? | #Q and A MAGZ uang haram? Contoh lain adalah Zakheus (Luk 19:1-10). Sebagai seorang kepala pemungut cukai pada zaman dulu, tidak mungkin uang Zakheus diperoleh dengan cara-cara yang benar (bdk. 3:12-13). Dia sendiri menyadari hal ini, seperti tersirat dari perkataannya: “Sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat” (ayat 8). Menariknya, Yesus tidak menolak perjamuan makan yang diadakan oleh Zakheus untuk Dia. Apakah dua kisah Alkitab di atas memberi dukungan bagi gereja untuk menerima uang haram? Tidak juga. Dari pembelaan Yesus untuk perempuan yang berdosa tadi terlihat bahwa perempuan itu sudah bertobat. Ia tidak harus membuang seluruh harta yang dahulu ia peroleh dengan cara yang salah. Ia juga tidak mungkin mengembalikan semua uang itu kepada para laki-laki yang sudah bersetubuh dengan dia. Yang penting dia sekarang menggunakan harta itu untuk hal-hal yang baik. Dalam kisah Zakheus, kasusnya sedikit berbeda. Pada waktu bertemu dengan Yesus, Zakheus masih belum bertobat. Namun, Yesus tahu persis bahwa hal itu akan segera terjadi. Keputusan Yesus untuk menginap di rumah Zakheus tidak berarti bahwa Dia menghalalkan harta Zakheus. Sesudah Zakheus bertobat pun, Yesus tidak memaksa dia untuk membuang seluruh hartanya atau memaksa dia untuk memberikan hartanya bagi orang lain. Yang dipentingkan adalah transformasi hati. Orang yang hatinya sudah dijamah oleh kasih Allah seharusnya mengetahui bagaimana menggunakan uangnya untuk kemuliaan Allah. Bersambung……... 20 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ MISTERI YANG AGUNG (Lanjutan tgl 19 Maret 2017) K ita melihat bahwa Alkitab dan sejarah Gereja menunjukkan kekeliruan dari pandangan-pandangan yang menuduh Calvinisme sebagai suatu pengaruh yang mematikan – sesuatu yang harus disembunyikan dan tidak boleh dibicarakan, yang hanya boleh direnungkan ketika tidak ada orang lain di sekitar kita. Karena itu, kita hendaknya tidak perlu merasa takut untuk menerima kebenaran-kebenaran yang agung mengenai kedaulatan Aallah, tetapi marilah kita dengan penuh sukacita mengucapkan syukur kepada Allah atas kasih-Nya yang telah menetapkan dan memilih kita, yang meskipun menghadapi pemberontakan dan kebencian yang luar biasa dari pihak manusia, tetap kukuh dalam maksud-Nya untuk menyelamatkan orangorang pilihan-Nyadengan sempurna. Marilah kita menyatakan rasa terima 21 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ kasih kita kepada Allah yang bahkan memberikan iman kepada kita secara tidak dapat ditolak sehingga kita dapat menjadi orang percaya. Karena kita mengetahui bahwa kita ini pada dasarnya sudah sedemikian rusak sehingga bila Allah tidak bekerja dengan caraNya yang tidak dapat ditolak dan berkemenangan, kita tidak akan pernah menjadi orang percaya. Lebih dari itu, kita patut bersyukur kepada Allah karena Kristus tidak mati dengan cara yang tidak pasti dan lemah sehingga keselamatan seorang manusia tidak dapat dipastikan karena keselamatan tersebut ditentukan oleh dirinya sendiri yang sudah rusak total. Tetapi bersyukurlah kepada Allah karena kematian Kristus merupakan jaminan yang pastibahwa setiap orang pilihan Allah akan diselamatkan. Dan sekali kita diselamatkan, berterima kasihlah kepada Allah, kita tidak perlu gemetar ketakutan bahwa dikemudian hari kita mungkin akan menjadi murtad lalu terhilang untuk selamanya; tetapi kita dapat yakin bahwa kita akan tetap akan diselamatkan. Dengan kata lain: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan Kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Alah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan khendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia yang dikasihi-Nya” (Ef. 1:3-6). Dan akhirnya, jangan lupa untuk berusaha sungguh-sungguh “supaya pangilan dan pilihanmu makin teguh” (2Ptr. 1:10). Karena dapat saja terjadi bahwa Anda mengetahui segala sesuatu mengenai predestinasi tetapi masuk neraka, karena anda tidak sungguh-sungguh datang kepada Yesus dalam pertobatan dan tidak sungguh-sungguh meminta Ia menyelamatkan Anda dari dosa-dosa Anda. Karena itu, demi nama Allah, saya meminta dan mengajak Anda: percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus. Hal ini bergantung pada diri Anda. 22 e Do ctrin e Do es M at t e r | #T E AC H I N G MAGZ Tetapi bila Anda menjadi percaya, naikkanlah syukur kepada Allah karena Ia telah membuat Anda menjadi percaya. Soli Deo Gratia: Segala ucapan syukur hanya bagi Allah. Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer 23 e Men gap a wan it a s e r i n g b e r k u m p u l d i s u m u r?|#D OYO U KNOW MAGZ Mengapa wanita sering berkumpul di sumur? B eberapa peristiwa dalam Alkitab mencatat hubungan yang erat antara wanita dan sumur. Wanita acapkali ditemukan ketika mereka sedang mencari air dengan cara menimba di sumur. Ketika Saul hendak mencari pelihat, dia menemukan gadis-gadis yang hendak menimba air (1 Samuel 9:11). Yesus pun bertemu dengan perempuan Samaria juga ketika perempuan itu hendak menimba air di sumur Yakub (Yohanes 4:7). Bahkan beberapa peristiwa pertemuan yang selanjutnya menjadi semacam acara perjodohan antara laki-laki dan perempuan juga terjadi di area sumur. Hamba Abraham bertemu dengan calon pengantin untuk Ishak, yaitu Ribka, ketika dia berada di sumur (Kej. 24:11), tepat ketika para perempuan berdatangan ke sumur untuk menimba air. Yakub juga bertemu Rahel di sumur, tepat ketika Rahel mendak memberikan minum buat kambing dombanya (Kej. 29:9-10). Musa pun bertemu dengan calon istrinya, Zipora, di 24 e MAGZ 21). Men gap a wan it a s e r i n g b e r k u m p u l d i s u m u r?|#D OYO U KNOW sumur ketika Zipora dan saudara-saudaranya pergi ke sumur hendak memberi minum kambing domba mereka (Kel. 2:15- Jadi mengapa sumur diidentikkan dengan wanita pada era Alkitab? Meskipun fungsi utama sumur di Israel kuno adalah untuk menyediakan air bagi keperluan rumah tangga, namun kondisi sumur yang terletak di udara terbuka membuka kemungkinan lain bagi sumur untuk menjadi tepat berkumpulnya orang-orang (gathering place). Di budaya Timur Dekat kuno, semua wanita dari berbagai kalangan berkumpul di sumur untuk menimba air bagi seisi rumah dan binatang peliharaan mereka. Sering pula sumur menjadi tempat pertengkaran bagi orang-orang yang sedang mempeributkan sesuatu. Namun tidak jarang pula sumur menjadi tempat baik bagi orang yang tinggal di sekitarnya maupun para pendatang untuk memperoleh pendapatan atau rejeki dalam berbagai bentuknya. Dengan demikian sumur menjadi sesuatu yang penting bagi wanita dari berbagai latar belakang di masa tersebut. Mendapatkan air dari sumur setidaknya memiliki 2 fungsi yaitu memang memberikan air bagi berbagai kebutuhan hidup manusia serta menjadi sarana bagi hubungan sosial bagi para wanita. Dengan fungsi tersebut, tidaklah mengherankan jika sumur sering menjadi tempat bagi para laki-laki untuk mencari pasangan hidupnya. Para lakilaki tahu, dimana ada sumur, di situ mereka akan mendapat banyak wanita. Mengapa para wanita yang bertugas untuk menimba air dari sumur, bukan para lelaki? Bukankah menimba air dari sumur menjadi tugas fisik yang berat bagi seorang wanita? Bagi wanita era itu, menimba air memang menjadi salah satu tugas utama mereka. Tugas ini akan menjadi semakin berat mengingat tidak semua sumur berada pada posisi yang kemungkinan dekat dengan rumah mereka. Kebanyakan sumur terletak di luar kota dan 25 e Men gap a wan it a s e r i n g b e r k u m p u l d i s u m u r?|#D OYO U KNOW MAGZ hanya sedikit sekali sumur yang terletak di dalam atau tengahtengah kota. Para wanita bukan hanya menimba air dari sumur untuk keperluan rumah tangga mereka, tetapi juga untuk memberi minum ternak peliharaan mereka. Lihatlah Rahel, Kej. 29:9 mencatat bahwa Rahel muncul di sumur bersamaan dengan kambing domba ayahnya karena dialah yang menggembalakannya. Zipora, istri Musa, dan saudarasaudara perempuannya juga bertugas memberi minum kambing domba ayahnya, imam di Midian sebelum Zipora dikawini oleh Musa (Kel. 2:16). Para wanita akan menimba air di sumur dan memasukkanya di buyung air yang terbuat dari tembikar dan selanjutnya meletakkannya di kepala atau bahu mereka untuk dibawa pulang ke rumah. Namun jika memang persediaan air yang dibutuhkan jumlahnya besar, maka para pria akan membantu mereka membawakan semacam botel besar yang terbuat dari kulit domba atau kulit kambing. Mengingat lokasi sumur yang kebanyakan terletak di luar kota, agak jauh dari keramaian, maka biasanya para wanita akan datang bergerombol dengan wanita-wanita lain (Kej. 24:11; Kel. 2:16; 1 Sam 9:11) dan mereka memiliki jam-jam tertentu ketika harus datang menimba air di sumur. Hal itu terkait dengan keselamatan mereka. Keluaran 2:16 mencatat bahwa ketika anak-anak perempuan imam Midian pergi ke sumur untuk memberi minum kambing dombanya, para gembala laki-laki datang mengusir mereka. Hal ini tidak berlaku bagi perempuan Samaria yang bertemu Yesus di sumur Yakub (Yoh. 4). Dia datang sendirian, ada kemungkinan dia malu dengan status sosialnya yang berganti-ganti laki-laki yang bahkan bukan merupakan suaminya. NK_P 26 e B AB V | #MI S S I O N MAGZ HAK UNTUK MENGATUR SEGALANYA (Lanjutan tgl 19 Maret 2017) etapi apa yang terjadi di pos misi ke dua? Di sini situasi sangat jauh berbeda. Mereka telah menderita banyak kesusahan semasa perang, tetapi mereka menderita bersama Tuhan di sisi mereka. Melanjutkan pekerjaan gereja bukan masalah – mereka telah melakukannya sendiri sejak dahulu. Uang sulit diperoleh dan banyak orang muda harus pergi berperang; tetapi hati penduduk lokal lebih terbuka dari pada dahulu. T Mereka berkali-kali melangsungkan pembaptisan, mereka merasa sangat kehilangan bapak Trainer, tetapi mereka justru terdorong semakin dekat dan bergantung kepada Tuhan dan mendapati bahwa Dia cukup untuk semua kebutuhan mereka. Mudah sekali bagi kita untuk mengatakan bahwa misionaris yang satu sudah benar dan yang lain salah. Tetapi beberapa banyak dari kita yang akan mengikuti jejak bapak Beaver 27 e B AB V | #MI S S I O N MAGZ seandainya tidak ada yang memperingatkan lebih dahulu? Dan sekalipun kita sudah diperingatkan, berapa banyak dari kita para misionaris di masa kini yang cenderung menjadikan diri kita sebagai titik pusat, di mana seluruh kegiatan pos misi bisa bergerak hanya dengan adanya kita? Kita harus memberi tahu setiap jemaat apa yang harus dilakukannya dan memastikan bahwa hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan; di mata orang-orang yang baru percaya itu, kehidupan Kristen tidak lebih dari sekedar mengerjakan apa yang diucapkan si misionaris. Bukan seperti itu cara Paulus membangun jemaatnya. Sebagai sosok yang dinamis, dia mengajar dan membimbing kelompoknya yang terdiri dari orang-orang Kristen muda sedemikian rupa, sehingga ketika ia meninggalkan mereka setelah beberapa tahun atau bulan, mereka mampu untuk melanjutkannya sendiri dan bahkan bisa bertumbuh. Ia tidak mendirikan bangunan-bangunan gereja bagi mereka atau sekolahsekolah; ia juga tidak memberi mereka “bantuan dana.” Dia membimbing mereka sampai mereka mampu berfungsi gereja yang hidup, yang langsung menyatu dengan Sang Kepala dan tidak berpusat kepada dirinya sendiri. Semua upayanya dipusatkan untuk membangun gereja-gereja yang akan sanggup berdiri sendiri, sebab mereka berdiri dalam kekuatan dari Dia yang juga menopang Paulus. Mengapa kita para misionaris cenderung berpikir bahwa kita lebih tahu cara melaksanakan pekerjaan Tuhan dibandingkan dengan para petobat dari ladang misi, terlebih lagi jika kita yang membawa orang-orang itu untuk mengenal Tuhan? Melakukan pekerjaan Tuhan pada pokoknya bukan masalah pengetahuan, pelatihan atau bahkan pengalaman. Tetapi lebih memahami situasi dan kondisi setempat dan bagaimana cara terbaik dalam melakukannya. Bandingkan dengan pengalaman saya sendiri. Belajar di sekolah Alkitab selama bertahun-tahun, tetapi ibu yang menemani saya berkunjung itu tidak pernah sama sekali mengenyam pendidikan macam apapun dan dia belum pernah pergi sejauh tiga puluh 28 e B AB V | #MI S S I O N MAGZ mil dari tempat tinggalnya. Ketika sampai di rumah salah satu ibu tua yang belum percaya, saya mengeluarkan gambar dan dengan sabar menjelaskan Injil. Ibu tua itu mendengarkan dengan mulut ternganga dan setelah saya menyampaikan berita itu dengan sejelasjelasnya dan sesederhana mungkin selama dua puluh menit, ketika saya hampir mendekati klimaks berita, tiba-tiba ia menyentuh lengan saya dan bertanya dengan serius, “Apakah Anda menjahit gaun ini sendiri?” Hati saya menjadi sedih, itukah yang dipikirkannya sepanjang waktu? Itukah sebabnya ia menatap saya dengan begitu penuh perhatian? Kemudia ibu yang berkunjung bersama saya, mulai berbicara. Ia memahami kondisi ibu tua ini, bukankah dulu sebelum menjadi percaya ia adalah ibu yang sama dengan ibu tua ini? Ia berkata, “Lihatlah saya! Saya dahulu mempunyai banyak kesulitan dan kemudian saya datang kepada Yesus dan meminta Dia untuk mengampuni segala dosa saya. Dia melakukannya dan mengangkat semua kesulitan saya dan meberi saya kekuatan dan damai sejahtera, saya mendapat sukacita yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Datanglah pada Dia dan Anda juga pasti akan memiliki damai sejahtera itu!” Tiba-tiba ibu tua itu berkata, “Saya mau percaya juga,” maka hal ini terjadi melalui kesaksian ibu itu, dari pada berita Injil yang saya sampaikan! Bayangkanlah ibu itu tidak mengenal dengan jelas garis kehidupan Juruselamat, tetapi dengan memahami kondisi ibu tua itu, ia bisa memberikan kesaksian tentang sang Juruselamat. Bersambung……….. 29 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E RENUNGAN HARIAN Senin, 27 Maret 2017 DIA TUHAN YANG BERKUASA (Bacaan: Matius 22:23-33) Orang-orang Saduki tidak percaya pada kebangkitan. Orang-orang Saduki mendasari iman mereka pada Pentateukh (kelima buku pertama atau dari Kejadian sampai Ulangan). Bagi mereka ini adalah otoritas tertinggi dalam hal iman dan mereka mempertahankan bahwa di dalam Pentateukh mereka tidak dapat menemukan ajaran tentang Kebangkitan. Dalam perikop ini, Orang Saduki bertanya melalui cerita tentang seorang perempuan yang menikah lalu suaminya mati. Dasar cerita ini memang ada di PL yang disebut sebagai hukum levirat (Ul 25). Hukum ini digunakan untuk memelihara keturunan orang yang telah meninggal. Orang Saduki tidak mengerti kebenaran firman Allah sehingga mereka tersesat. Kesesatan mereka membuat mereka memiliki pemahaman yang salah. Mereka berpikir ada kawin mawin di sorga, sehingga mereka meminta Yesus menjelaskan siapa yang akan menjadi suami dari wanita tersebut kelak ketika berada di sorga. Cerita ini didramatisir untuk menunjukkan bahwa ajaran tentang kebangkitan orang mati itu tidak masuk akal. Tentunya ajaran ini selain disebabkan karena pemahaman yang salah terhadap kebenaran, mereka juga tidak mengerti kuasa Allah dengan menganggap kebangkitan sebagai kemustahilan. Mereka tidak percaya bahwa Allah bisa melakukan hal itu karena mereka bersandar pada logika. Jadilah orang yang mencintai kebenaran, teruslah belajar kebenaran Firman Tuhan agar kita tidak disesatkan oleh dunia ini. Dengan terus belajar Firman Tuhan kita akan semakin mengenal siapa ALlah kita. Allah yang hidup dan yang memiliki kuasa yang besar, yang sanggup membangkitakan setiap manusia. 30 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Selasa, 28 Maret 2017 PERCAYALAH PADANYA (Bacaan: Matius 28:1-10) Kebangkitan merupakan isu yang sangat sensitif dan besar di jaman Romawi dan juga dalam kehidupan orang Yahudi. Orang Yunani sangat sulit untuk percaya kepada kebangkitan karena dewa yang mereka sembah seperti dewi Osiris adalah dewa yang berkuasa atas kematian dan bukan kehidupan sehingga tidak dapat bangkit maupun membangkitkan. Itu sebabnya beberapa orang tidak percaya bahwa Tuhan Yesus benar-benar bangkit dari antara orang mati. Mereka percaya bahwa Yesus telah diambil dan pindahkan oleh murid-muridNya. Di dalam teks hari ini, dikatakan bahwa para penjaga tidak merasa yakin bahwa Yesus benar-benar sudah bangkit dari antara orang mati. Para penjaga ketakutan dan menjadi seperti orang mati (4). Demikian halnya dengan para perempuan yang tidak yakin bahwa Yesus benar-benar sudah bangkit. Malaikat Tuhan menampakkan diri dan berkata kepada mereka, “jangan takut, sebab Yesus telah bangkit.” Mereka pun segera memberitahukan peristiwa tersebut kepada murid-murid yang lainnya (5-8). Yesus benar-benar menepati janjiNya, yaitu Dia akan bangkit dari antara orang mati dan mendahuli murid-muridNya ke Galilea (9-10; Mat. 26:32). Tidak ada janji firmanNya yang tidak Dia tepati. KebangkitanNya membuktikan bahwa Yesus bukan hanya sebagai Juruselamat, tetapi juga sebagai Tuhan yang hidup dan berkuasa! Maut dan kematian tidak berkuasa lagi atas Dia. Ini adalah berita sukacita besar bagi orang percaya! Maukah saudara menyandarkan dirimu pada Allah yang hidup dan berkuasa itu? 31 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Rabu, 29 Maret 2017 HAMBA KEBENARAN (Bacaan: Markus 16:9-20) Ada seorang petugas pantai memberitahukan bahwa akan ada gelombang yang cukup besar. Para pengunjung dianjurkan untuk segera meninggalkan pantai. Tetapi ada seorang laki-laki yang tidak percaya bahwa akan ada gelombang yang besar. Karena pada waktu itu cuaca cerah di daerah pantai. Laki-laki yang tidak mempercayai petugas pantai tersebut pada akhirnya terbawa arus gelombang dan ditemukan dengan tidak bernyawa. Ketidakpercayaan seseorang akan membuat dirinya hanyut terbawa arus dunia dan pada akhirnya binasa. Dengan jelas Tuhan Yesus tidak ingin hal itu terjadi kepada murid-muridNya dan umat ciptaanNya. Murid-murid Tuhan Yesus sempat tidak percaya bahwa Tuhan Yesus sudah bangkit (913). Akhirnya Tuhan Yesus sendiri yang menampakkan diri kepada mereka. Setelah murid-murid melihat dengan mata kepala mereka sendiri, maka percayalah mereka bahwa Yesus benar-benar bangkit dari antara orang mati. Tuhan Yesus mengutus murid-muridNya untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Supaya setiap orang yang percaya diselamatkan. Tetapi bagi orang-orang yang tidak percaya ia akan dihukum (15-16). Kuasa kebangkitanNya telah mengalahkan kuasa maut. Kita yang percaya kepadaNya adalah orang-orang yang telah diselamatkanNya. Kita bukan lagi hamba dosa melainkan hamba kebenaran. Hiduplah sesuai dengan status barumu “hamba kebenaran”. 32 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Kamis, 30 Maret 2017 ASALKAN MEMULIAKANNYA (Bacaan: Yohanes 11: 25-26) Lazarus yang telah meninggal selama empat hari. Ketika Yesus mendengar kabar Lazarus sedang sakit, Yesus tidak langsung pergi untuk menjumpai Lazarus yang sedang sakit, malahan Tuhan Yesus sengaja menunggu dua hari lagi supaya Ia mengunjungi Lazarus. Ternyata Tuhan Yesus memiliki rencana yang indah dengan apa yang terjadi pada Lazarus, supaya Ia dapat bertindak melakukan suatu kebaikan. Kematian Lazarus membuat saudara-saudaranya Maria dan Marta terpukul dan berduka. Banyak orang Yahudi datang menghibur (11:19). Di dalam kesempatan inilah Yesus justru memutuskan untuk datang. Sekalipun menurut saudara-saudara Lazarus ini adalah sebuah keterlambatan. Namun, justru melalui kesempatan inilah Yesus menyatakan dua hal. Perta, menyatakan kuasa Allah bahwa Allah sanggup membangkitkan Lazarus sehingga semua orang yang hadir menjadi percaya kepada Yesus (11:42). 2). Kedua, ia menyatakan diriNya sendiri yang menjadi jaminan bagi orang yang percaya, sekalipun mati secara badani akan dibangkitkan dalam tubuh yang baru dan mempunyai Hidup Yang Kekal. Kita sering sekali menilai cara kerja Tuhan, waktunya Tuhan dengan logika kita yang terbatas. Kita sering kali merasa Tuhan terlalu berlama-lama di dalam bertindak. Namun tahukah kita bahwa cara kerja dan waktu Allah adalah yang terbaik untuk mendatangkan kemuliaan bagi namaNya? 33 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Jumat, 31 Maret 2017 CERITAKAN KEDAHSYATAN TUHAN (Bacaan: Kisah Para Rasul 4:1-4) Seorang anak kecil suka sekali bercerita tentang kejadian yang telah dialaminya. Suatu hari Nazareta mendapat hadiah dan juga pujian dari guru sekolah minggunya. Diapun tidak sabar untuk menemui mama dan menceritakan apa yang sudah dialaminya. Rasul Petrus dan Yohanes dalam perikop inipun melakukan hal yang sama, yaitu menceritakan tentang kebangkitan Tuhan Yesus kepada orang banyak. Tetapi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orangorang Saduki sangat marah mendengar apa yang diceritakan oleh Rausl Petrus dan Yohanes (1-2). Rasul Petrus dan Yohanes tidak takut kepada mereka. Meskipun mereka menangkap dan memenjarakannya (3). Karena Rasul Petrus dan Yohanes yakin bahwa di antara orang banyak yang mendengar akan percaya bahwa Yesus benar-benar bangkit dari antara orang mati (4). Bagaimana dengan saudara? Sudahkah saudara yakin bahwa Yesus telah bangkit dari antara orang mati dan menyelamatkan hidup saudara? Sekarang waktunya saudara untuk menceritakan kedahsyatan Tuhan kepada semua orang. Supaya setiap orang yang mendengar bahwa Yesus sudah bangkit dan mengalahkan kuasa maut mereka menjadi percaya dan menerima Yesus sebagai juruselamat serta memperoleh hidup yang kekal. 34 e MAGZ Fam ily Fel l ows h i p | #C AR E Sabtu, 01 April 2017 HIDUP YANG BARU (Bacaan: Roma 6:1-14) Saat kita telah dibaptis dalam Kristus, kita dipersatukan dengan Kristus, baik dalam kematianNya juga di dalam kebangkitanNya. Mati bagi dosa berarti menyalibkan keinginan daging kita karena Kristus telah menanggung dosa umat manusia (3-5), mematikan manusia lama dan tidak menjadi budak dosa (6), terbebas dari dosa (7), tidak membiarkan dosa berkuasa atas hidup kita (12), tidak menyerahkan diri untuk berdosa (13). Dampak dari anugerah keselamatan Allah adalah kita telah mati bagi dosa. Inilah yang telah dialami oleh Rasul Paulus. Saat berjumpa dengan Kristus Yesus hidupnya berubah 100%. Seorang pembunuh menjadi seorang Rasul Tuhan. Rasul Paulus memiliki keberanian untuk mengabarkan Injil Tuhan ke berbagai tempat. Tujuan akhir dari perjumpaan secara pribadi dengan Yesus bukan sekedar surga. Melalui perjumpaan itu, setiap orang yang percaya kepadaNya meninggalkan hidup yang lama dan memakai hidup yang baru. Hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus (11). Jika kita telah mengalami perjumpaan dengan Tuhan, Jika Allah telah mengampuni kita, apakah perubahan itu telah terjadi dalam hidup kita? Sekarang waktunya bagi saudara untuk meninggalkan cara hidup yang lama dan mengenakan hidup yang baru, yaitu hidup di dalam Kristus Yesus, hidup yang memuliakan Tuhan dan hidup yang berkenan kepadaNya. Kiranya Roh Kudus memberi kekuatan kepada saudara untuk melakukan kehendak Tuhan. 35 e MAGZ P E N G UM UM AN AGENDA MINGGU INI Hari / Tanggal Pukul Senin, 27 Maret 2017 23.00 Selasa, 28 Maret 2017 18.30 Rabu, 29 Maret 2017 19.00 Kamis, 30 Maret 2017 06.00 19.00 Jumat, 31 Maret 2017 Sabtu, 1 April 2017 06.00 18.30 22.00 Minggu, 2 April 2017 Keterangan Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Bahtera Yudha , 96,4 FM HUT: Sdri. Eveelyn Febe Gunawan HUT: Sdr. Ian Adianto Priadi HUT: Sdr. Ruben K LIBUR HUT: Sdri. Michelle Alda Gunawan HUT: Anak Micheline Chiesa Wijanto Latihan Musik KU 3 HUT: Sdr. Yosha Prayogo HUT: Anak Jurene Ivanamarnia GH Doa Pagi Latihan Musik KU 1 dan KU 2 HUT: Sdr. Elvan Rumfaker HUT: Anak Sharon Emmanuel HUT: Bp. Santoso Tejo P HUT: Sdr. Vicky Sanrio Angky Doa Pemuridan Persekutuan Pemuda Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM Sakramen Perjamuan Kudus KU 1, 2 dan 3 HUT: Ibu Titik Handayani HUT: Bp. Vincent Tanzil HUT: Ibu Ririn Setijorini 36 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 26 Maret 2017 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 10.00 WIB) Ibadah Umum I (Pk. 07.00) (Pk. 10.00) Ibadah Umum III (Pk. 17.00) Pengkhotbah Ev. Heri Kristanto Liturgos Sdri. Dewi Pelayan Musik Sdr. Michael Sdr. Arka Sdr. Evan Sdr. Andreas Pelayan LCD Sdr. Apin Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M. Doa Pra & pasca Ibadah Singer (Pk. 10.00) Ev. Edo Walla Sdri. Helen Ibu Maria Sdri. Grace Bp. Eliazar Sdr. Toni Sdr. Irsan Sdr. Hizkia Sdri. Jane TEAM Sdr. Kevin T Sdr. Andrew S d r i . Marlin Sdri. Ririt Sdri. Melissa Ibu Lusiana Ibu Vena Bp. Tontji Sdri. Debora Ibu Fenissa Sdr. Brenda Sdri. Fancy Ibu Herlin Sdr. Kevin Die Sdri. Fancy Ev. Yohanes Dodik Ibu Debby Bp. Willy T Sdr. Nobel Sdr. Yono Bp. Donny Ibu Ike Doa Syafaat Doa Persembahan (07.00) Eksposisi I Korintus Tema Penyambut Jemaat Ibadah Umum II Cab. Cab. Ba- Bavarivarian an Ibu Vena Bp. Tontji Ibu Carla Ev. Heri Bp. Willy Ev. Dodik Bp. Eddy Ibu Sisca Sdri. Kezia Sola Sdr. Haris Ibu Santi Ibu Dinna Bp. Sdri. Andrew L Nike Ibu Ruth Sdr. Andi Ibu Maria Sdri. Grace Bp. Andrew L Sdri. Nike Sdri. Clarine Sdri. Victory Sdr. Fredy Sdri. Enty 37 e JADWAL P E NATAL AYANAN IBADAH UMUM MAGZ Minggu, 2 April 2017 Penatalayanan Ibadah Remaja (Pk. 10.00 WIB) Ibadah Umum I (Pk. 07.00) Ibadah Umum II (Pk. 10.00) Ibadah Umum III (Pk. 17.00) Pengkhotbah Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M. Liturgos Pelayan Musik Bp. Koesoemo Ev. Edo Walla Bp. Eliazar Sdr. Ishak Sdr. Toni Sdr. Irsan Sdr. Hizkia Sdr. Ishak Bp. Haryadi TEAM Sdr. Evan Sdr. Kevin T Penyambut Jemaat Ibu Enggar W Ibu Naomi Sdr. Lutfi Sdr. James Sdr. Arka Sdr. Calvin Sdr. Aurel Sdr. Kevin Die Sdri. Brenda Sdri. Karina Sdr. Sebastian H GABUNG IBADAH UMUM Ev. Edo Walla Ibu Ike Sdri. Ririt Doa Syafaat Singer (Pk. 10.00) Ibu Wilis Pelayan LCD Doa Pra & pasca Ibadah (07.00) Kasih Yang Tak Terbantahkan (Roma 9:20-26) Tema Doa Persembahan Cab. Cab. Ba- Bavarivarian an Ev. Heri Ibu Wilis Bp. Stevi Ibu Vena Ev. Heri Ibu Wilis Bp. Stevi Ibu Carla Ibu May Sdri. Marlin Sdri. Victory Sdri. Ester Sdr. Mito Sdri. Eka Bp. Koesoemo Ev. Edo Walla Sdri. Ester Sdr. Mito TEAM Sdri. Dita Sdri. Virgin Ev. Dodik Sdri. Kezia S Sdri. Glory 38 e JADWAL P E NATAL AYANAN MAGZ Keterangan SEKOLAH MINGGU 26 Maret 2017 2 April 2017 (Pk. 09.30 WIB) (Pk. 09.30 WIB) Liturgis Kak Vena Kak Mei Pelayan Musik Kak Willy Kak Willy Doa Pra/Pasca SM Kak Dessy Kak Budi Tema Hari Sabat Kejatuhan Manusia Bahan Alkitab Kejadian 2:1-31; 1:28-30 Kejadian 3:1-26 Sion Kak Budi Kak Budi Getsemani Kak Suani Kak Suani Yerusalem Ksk Mei Ksk Venna Nazareth Kak Evelyn Kak Dessy Betlehem Kak Santi Kak Fenny IBADAH PEMUDA Keterangan Sabtu, 25 Maret 2017 (Pk. 18.30 WIB) Sabtu, 1 April 2017 (Pk. 18.30 WIB) Tema NOBAR Pengkhotbah Pdt. Reyco Litrugos Sdr. Fredy Pelayan Musik TEAM Pelayan LCD IBADAH GABUNGAN Sdr. Frans Penyambut Jemaat Sdri. Ida Sdr. Benzan Petugas Doa Sdri. Enty Singer Sdri. Jenny Sdri. Alince 39 e Data Keh adir an Je m aat MAGZ DATA KEHADIRAN JEMAAT Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Umum 1 40 orang Umum 2 104 Orang Umum 3 40 Orang Sekolah Minggu 34 Orang Remaja Pemuda Minggu, 19 Maret 2017 Keterangan 20 Orang 32 Orang Cab. Bavarian KU 1 28 Orang Cab. Bavarian KU 2 36 Orang SM : 3 Orang 20 Orang SM : 63 Orang Remaja : 39 Orang Batu Aji : 72 Orang POS Batam (Gabungan) 40