BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV.1. Keadaan Geografis Watang Pulu adalah salah satu dari 11 kecamatan di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, Indonesia. Kecamatan Wattang Pulu terletak kurang lebih 7 Km disebelah Barat Kota Pangkajene (Ibukota Kabupaten Sidenreng Rappang). Batas-batas kecamatan ini: - Sebelah Barat : Kotamadya Pare-pare dan Kabupaten Pinrang - Sebelah Timur : Kecamatan Baranti dan Kecamatan MaritengngaE - Sebelah Selatan: Kecamatan Tellu LimpoE - Sebelah Utara: Kecamatan Baranti Wilayah Kecamatan Watang Pulu dengan Luas 151,31 Km2 dan memiliki jumlah penduduk sebanyak 28.932 Jiwa yang terbagi dalam 5 (lima) Kelurahan dan 5 (lima) Desa, salah satunya adalah Desa Arawa dengan luas desa 12,21 km2 dan Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Sidrap adalah 1 km. IV.2. Keadaan Demografis Kondisi kependudukan (demografi) merupakan hal yang harus menjadi perhatian pihak pemerintah dan masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jumlah penduduk merupakan suatu gambaran tentang kependudukan pada suatu wilayah secara kuantitatif yang dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan wilayah dalam konteks pembangunan agar tepat sasaran, dimana penduduk merupakan dalam setiap kegiatan yang terjadi di suatu wilayah, sehingga dibutuhkan sumber daya yang baik untuk memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia baik dari segi kualitas maupun dari segi kauntitasnya. 22 Jumlah penduduk di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Penduduk di Desa Arawa Dirinci Menurut Jenis Kelamin Akhir Tahun 2012. No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (100%) 1 Laki-laki 1.562 48,74 2 Perempuan 1.643 51,26 Jumlah 3.205 100 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sidrap, 2012. Tabel 3, menunjukkan jumlah penduduk di Desa Arawa yang berjenis kelamin perempuan hampir sebanding dengan penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 1.562 : 1.643, jumlah penduduk yang ada tersebut merupakan salah satu faktor pendukung dalam pengembangan subsektor peternakan sebagai sumber tenaga kerja. IV.3. Penggunaan Lahan Dilihat dari kondisi objektif penggunaan lahan yang meliputi kondisi topografi daerah dan kondisi fisik lainnya, penggunaan tanah di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap secara garis besar dapat dibedakan atas daratan, tanah berbukit, dan pegunungan. Adapun penggunaan tanah di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap secara rinci dapat dilihat pada tabel 4. 23 Tabel 4. Kondisi Topografi menurut Penggunaan Lahan di Desa Arawa Akhir Tahun 2012. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Desa/kelurahan Daratan Tanah Pegunungan (%) Berbukit (%) (%) Mattirotasi 30 25 45 Buae 40 15 45 Lainungan 20 30 45 Lawawoi 50 30 45 Bangkai 70 10 50 Uluale 95 20 Arawa 85 5 20 Batilappa 40 20 Ciro-ciroe 100 15 Carawali 100 40 Sumber : BPS Kecamatan Watang Pulu, Kab. Sidrap, 2012. Tabel 4, menunjukkan penggunaan lahan di Desa Arawa, Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap, yang paling tinggi lahan yang digunakan yaitu di daratan dengan persentase 85 % dan yang paling terendah adalah di tanah berbukit dengan persentase 5 %. Adapun penggunaan tanah di Desa Arawa Kecamatan watang Pulu Kabupaten Sidrap, secara garis besar dapat dibedakan atas tanah sawah dan tanah kering dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Luas Tanah Sawah dan Tanah Kering Menurut Desa Arawa, Akhir Tahun 2012. No. 1. 2. Uraian Luas (ha) Persentase (%) Sawah Tanah 645,42 52,86 Tanah Kering : - Pekarangan 66,94 5,48 - Perkebunan 375, 94 30,79 - Padang Rumput - Hutan 50,00 4,1 - Lainnya 82,70 6,77 1.221 100 Jumlah Sumber : BPS Kecamatan Watang Pulu, Kab. Sidrap, 2012. 24 Tabel 5, menunjukkan penggunaan tanah di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap sebagian besar digunakan untuk persawahan yaitu sebesar 645,42 ha dengan persentase 52,86 %, yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk sawah tanaman padi dan sebagian lagi sebagai tanah kering untuk usaha ternak. IV.4. Keadaan Peternakan Adapun jenis dan populasi ternak yang terdapat di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Populasi Ternak Dirinci menurut Jenisnya Keadaan Akhir Tahun 2012 di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap. No. 1 2 3 4 5. 6. 7. Jenis Ternak Populasi (Ekor) Sapi 1.529 Kerbau Kuda 8 Kambing 213 Itik 28.682 Ayam Buras 22.967 Ayam Ras : - Pedaging 450.000 - Petelur 43.285 Sumber : BPS Kecamatan Watang Pulu, Kab. Sidrap, 2012. Tabel 6, menunjukkan ternak yang dipelihara oleh penduduk di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap terdiri dari ternak besar, ternak kecil, dan unggas. Populasi ternak bukan unggas yang terbanyak adalah Sapi yaitu sebanyak 1.529 ekor, sedangkan populasi ternak unggas yang terbanyak adalah ayam ras pedaging sebanyak 450.000 ekor. Hal ini menunjukkan bahwa populasi sapi lebih banyak dipelihara oleh penduduk di Desa Arawa Kecamatan Kabupaten Sidrap. 25 BAB V KEADAAN UMUM RESPONDEN V.1. Umur Responden Umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang. Tingkat umur seseorang akan berpengaruh terhadap kemampuannya dalam mengerjakan pekerjaannya, karena terjadi peningkatan kemampuan fisik seiring dengan meningkatnya umur dan pada umur tertentu akan terjadi penurunan produktivitas. Adapun klasifikasi responden berdasarkan umur di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap. No 1 Umur (tahun) 25 – 31 Jumlah (orang) 13 Persentase (%) 35,14 2 32 – 38 16 43,24 3 39 – 45 6 16,22 4 46 – 52 1 2,70 5 53 – 59 - - 6 60 – 66 1 2,70 Jumlah 37 Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2012. 100 Tabel 7, menunjukkan sebagian besar responden berumur antara 32 - 3 8tahun yaitu 16 orang atau 43,24 %, hal ini berarti bahwa rata-rata peternak di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap, masih berada pada kelompok usia produktif untuk melakukan pekerjaan atau menjalankan usahanya. Kemampuan bekerja seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor umur. Hal ini sesuai dengan pendapat Soekartawi (1986), bahwa makin muda petani biasanya 26 mempunyai semangat untuk ingin tahu apa yang belum mereka ketahui, sehingga dengan demikian mereka berusaha untuk lebih cepat , melakukan adopsi inovasi walaupun sebenarnya mereka masih belum berpengalaman dalam soal adopsi inovasi tersebut. V.2. Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam usaha peternakan, hal ini sangat diharapkan dapat membantu masyarakat dalam upaya peningkatan produksi ternak yang dipelihara. Tingkat pendidikan yang memadai akan berdampak pada kemampuan manajemen usaha peternakan yang digeluti. Adapun tingkat pendidikan peternak yang ada di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikkan di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap. No Tingkat Pendidikan 1 2 3 4 Jumlah (Orang) Tidak Sekolah (TS) 9 Rendah ( ≤ Sekolah Dasar) 16 Menengah (SLTP) 8 Tinggi (SLTA) 4 JUMLAH 37 Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2012. Persentase (%) 24,32 43,24 21,62 10,82 100 Tabel 8, menunjukkan sebagian besar responden berada pada tingkat pendidikan rendah sebanyak 16 orang atau 43,24 %, mayoritas peternak berpendidikan rendah, mereka masih menganggap bahwa usaha perternakan tidak perlu adanya pendidikan, mereka dalam mengadopsi hanya berdasarkan pengalaman dan melihat usaha peternakan yang sudah ada. Hal ini merupakan salah satu faktor penghambat dalam pengembangan usaha tani. Hal ini sesuai dengan pendapat Risqina (2011), bahwa pendidikan sangat mempengaruhi pola 27 pikir seseorang, terutama dalam hal pengambilan keputusan dan pengatur manajemen dalam mengelola suatu usaha. V.3. Pengalaman Beternak Pengalaman merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh peternak maka akan semakin terampil dalam mengelola suatu usaha peternakan. Pengalaman beternak akan diperoleh seseorang berdasarkan lama mereka bergelut dalam suatu usaha peternakan. Semakin lama mengelola suatu usaha maka semakin luas pengalaman dan semakin besar kemampuan yang diperoleh. Pengalaman beternak merupakan faktor penting yang harus dimiliki oleh seseorang peternak dalam meningkatkan produktivitas dan kemampuan kerjanya dalam usaha peternakan (Priyanto dan Yulistiani, 2005). Adapun klasifikasi responden berdasarkan lama beternak di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap dapat dilihat Tabel 9. Tabel 9. Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Beternak Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap. No 1 2 3 4 Lama Beternak (tahun) Jumlah (Orang) 3–4 17 5–6 13 7–8 6 9 – 10 1 Jumlah 37 Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2012. Persentase (%) 45,94 35,14 16,22 2,70 100 Tabel 9, menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengalaman beternak masih kurang dari 5 tahun sebanyak 17 orang atau 45,94 %, Usaha ternak Itik di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap masih tergolong baru dan masih rendah pengalamannya dalam beternak. Peternak yang sudah berpengalaman beternak akan sulit untuk menerima suatu inovasi jika tidak sesuai dengan pengalaman peternak sebelumnya, sedangkan peternak yang belum 28 berpengalaman beternak akan mudah dalam mengadopsi inovasi, sehingga pengalamn beternak menjadi salah satu ukuran kemampuan seseorang dalam mengelolah suatu usaha peternakan, hal ini sesuai pendapat Nitisemito dan Burhan (2004), bahwa semakin banyak pengalaman maka semakin banyak pula pelajaran yang diperoleh di bidang tersebut. V.4. Pekerjaan Status pekerjaan merupaka hal yang terpenting karena menentukan besarnya curahan waktu seseorang terhadap usaha yang dijalaninya. Penggolongan pekerjaan ada 2 yaitu pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan. Pekerjaan pokok adalah pekerjaan yang secara rutin dilakukan dan menjadi sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Sedangkan pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dikerjakan hanya jika ada waktu senggang dan hasil yang didapatkan hanya sebagai tambahan penghasilan saja. Adapun klasifikasi responden berdasarkan pekerjaan di Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap, dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan Desa Arawa Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap. No. Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%) 1 Petani 16 43,24 2 Peternak 13 35,14 3 Wiraswasta 8 21,62 37 100 Jumlah Sumber : Data Primer yang Telah Diolah, 2012. 29 Berdasarkan Tabel 10, bahwa pekerjaan yang paling banyak dikerja responden adalah pekerjaan sebagai petani dan sebagian dari mereka menjalankan usaha ini karena warisan dari orang tua mereka. Hal ini terlihat dari potensi desa yang sangat cocok untuk usaha pertanian. Dan sebagain besar responden memiliki pekerjaan dalam usaha ternak itik pedaging untuk menambah penghasilan keluarga. Sekitar 2 minggu sebelum panen padi, mereka mulai beternak itik supaya setelah panen disaat ternak sudah beranjak dewasa bisa di tempati ternak itik dipagi hari untuk mencari makan yang mempunyai sumber pakan yang alami, hal ini sesuai pendapat Syanur (2012), menyatakan bahwa pemeliharaan dengan sistem Semi Intesif, dimana ternak-ternak yang dipelihara sudah memperhatikan kandang ternak dan diberi makan tetapi sewaktu waktu dilepas untuk mencari makan sewaktu ada peluang pada saat panen padi ataupun pada tempat-tempat yang mempunyai potensi sumber pakan yang alami. 30