aspek yuridis atas eksistensi perjahjian perdamaiah plo

advertisement
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ASPEK YURIDIS ATAS EKSISTENSI PERJAHJIAN
PERDAMAIAH PLO - ISRAEL
MEMO HUKUM
OLEH
ERRY
t
WID1JANTORO
038913017
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS A1RLANGGA
SURABAYA
1994
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ASP^K Y’
JRI^IS A^V?
E K S I S T E S S I PER.TANJT*'! P E ^ A M A T A N
PLO- I S R A E L 13 S E P T E M B E R 1993
MEMO HUKUM
D I A J U K A N ST3B A G A I PENULISAtf S K R I P 3 I
P R O G R A M S A R J A N A B I D A N G IL M U H U K U M
EMAN, SH., MS
NIP.
SKRIPSI
1 3 1 236715
VIM. 0 3 8 9 13017
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
FANITIA PENGUJI
KETUA
: HERMAWAN1 P s NOTODIPOE
R O f S h J, MS*
SSKRETARIS : I WAYAW TITI3 SULAKSA
NA, S H . f MS.
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
T~T
LEMBM* JUDUL
M F T A R TSI
1- URAIAN FAKTA
....................................... 1
2. permasalahan
................................... 5
3. DASAR HUKUM
................................... 6
4. PEMBAHASAW
4.1. STATUS PALESTINA SEBAGAI SUnYRK H’
JKUM IN­
TERN ASIONAL.................................. 6
4.2. KEWENANGAN YASSER ARAPAT UNTUK MENGADAKAN
xPERJAN.TIAN PERUA.MAIAN PIQ-TSRAEL.......... 15
4.3. SAH TIDAKNYA PflRJANJIAN PT5RDAMAIAN
P L O - I S R A B L .... ........................... .18
5. KESIMPULAN DAN SARAN ............................ 23
DAFTAR BACAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1
M 1L 1K
P'
^
_
M
' AK
IN
1 > A iiL 1.^GGA*
^ o j i_jf > Y A
1. TTralan Faktr^
*"obu'ih s c j i n h baru ^imu^ Ton^-ib t***»1
-'iiu H r« n«r-
juangan 45 tohun bangsa palestina untuk mendipatksn wilayah negara mulai menampakkan haoilnya, dengan ditandatanganinya perjanjian perdaraaian antara Arabic M^nazzamat at Tahrir pilistiniyah atau yang lebih dikenal dengan nama
Palestine Liberation organization ( selan.jutnya disebut
PIiO ). dengan Israel, perjanjian ini dita.ndatangani oleh
Mahmoud Abbas sebagai wakil dari PLO, dan menteri luar negeri Israel, Shimon peres. penandatanganan ini dilakukan
di Gedung putih, Washington B.C.,Amerika Serikat.
pokok-pokok dari perjanjian. ini adalah; ..
1, peraerintahan sendiri palestina akan diraulai dalam beberapa -bulan mendatang di jalur oaza dan kota Jericho.
2. segera setelah.pemerintahan sendiri terbentuk, Israel
akan menyerahkan semua tanggung jawab atas fungsi pe•merintahan sehari-hari termasuk tuga,s kepolisian dan
keamanan lokal, pelayanan kesehatan* pendidikan, dan
kesejahteraan, turieme, dan pemungutan pa’
jak.
5. Israel masih akan bertanggung'jawab atas. koamanan secara keseluruhan, termasuk penjagaan perbatasan.
4. 'Pemukiman yahudi didaerah pendudukan akan tetap dipertahankan dan dijaga oleh tentara Israel.
5. K^putusan tentang status kota jerussTlem ak^n fiitetap!nn dal^m perundinp-'m yrsnr ak^n d-,-|- vvr.
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
6 . ^T,0 nkan meninggalkan perlawanan b^rnonj ‘
ita terhad^p
Israel.
perjanjian ini bisa tercapai setelah melalui pro­
ses perundingan rahasia yang cukup panjang, yakni sejak
tanggal 20 januari 1993» yang berterapat di Oslo, tforwegia.
t
perundingan yang pertama ini ditutup tanggal 22 Januari
1993 dengan keputusan, perundingan akan dilanjutkan kembali pada bulan Maret 1993.
Sesuai dengan keputusan perundingan tanggal 22 januari
1993, maka pada bulan fflaret 1993* perundingan kembali dii
adakan di Oslo, Norwegia. perundingan ini berlaajut sampai lebih kurang selama 6 bulan, hingga dibukanya perun­
dingan damai putaran ke-11 di Washington D.C.
perjanjian tersebut akhirnya ditandatangani pada
tanggal 13 September 1993, disaksikan oleh kefcua PLO/.yasser Arafat, perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin, presi*
den Amerika serikat, Bill Clinton dan tokoh-tokoh dunia
lainnya. Mengapa Mahmoud Abbas yang menandatangani perjanjian, adalah suatu sikay yang dapat dimengerti, oleh karena Israel hanya mengutus inenteri luar negerinya, Shimon
peres untuk menandatangani perjanjian itu. protokoler Diplomatik sebenarnyo mensyaratkan bahv/a suatu perjanjian
harus ditandatangani-oleh pejabat yang setara* Apabila
Israel mengirimkan mentcri luar riegcrinyo, maka PLO juga
tnrus mengirimkan monteri luar negerinya, ynkni parcuk
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
Kaddoumi. Hanya saja, Farouk Kaddoumi termasuk tokoh y'lng
aecrtra terbuka m e m l ’
ik keras perj--J:iji in perd-n.uian tjr.;ebut. Karena situnsi inilah, maka ^LO mengutus Mahmoud Ab­
bas untuk menandatangani perjanjian itu, karena kedudukannya sebagai anggota Komi^e eksekutif yang dalam dtruktur
organisasi PLO adalah setingkat dengan raenteri, telah memenuhi syarat untuk menandatangani perjanjian itu.^
perjanjian perdama.ian ini ternyata ttLdak selamanya
membawa perdamaian. Banyak pihak ya.ng menentang'isi dari
perjanjian itu. Kelompcjk kanan ekatrem Israel yang dipimpin oleh partai kanan iikud, kelompok militan Hamas diwilayah pendudukan dan bahkan organisasi radikal <lala*n tubuh
PLO menjadi penentang utama dari perjanjian tersebut.. Si-r
kap menentang ini dapat dimengerti akibat dari rahasianya
perundingan -enam bulan di Oslo, Norwegia.
Dikalangan palestina, perjanjian itu dianggap sangat merugiican dan tidak sesuai dengan tujuan utaraa per juangan bangsa palestina, yakni memperoleh kembali tariah
airnya -dan mendapatkan kembali kota sudi Jerussalem. MereKd berang^apan bahwa perdamaian yang sesungguhnya bisa .
terjadi apabila tujuan utama itu telah tercapai. Dengan
ditandatanganinya perjanjian itu, bukan perdamaian yang
di.iapatkan melainkan perpecahan yang tidak bisa dihindarkan lagi, b-ihlon sudih menjurus kearah kekerasan yang aKnirny s n*nLi d'ipnt dinerkinkan n k m terjadi perang s:iu-
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
dara di palestina, Hal ini terlihat dari banyaknya faksif
y ia;% m o n c n t u a f ^ e b i j a k s a n a a u Ya-SoO.r Ara fit tent-iar
perjanjian itu. paksi-fnksi tersebut adalah;*"
1. popular Front for the Liberation of Palestine ( PFLP )
2. popular Front for the Liberation of Palestine- General
Command ( PFLP-GC ).
3. popular Democratic Front for the Liberation of Palesti­
ne ;( PDFLP ).
4- Palestine comunist party,
5. As-Saiqa
6. Harakat al Muqawwamti al islamiyah ( HAMAS ).
71. Palestine Liberation Front.
Faksirfaksi tersebut a-dalah faksi yan* menentang tindakan
Yasser Arafat baik yang sangat ekstrem dengan mengancam
akan membunuhnya maupun yang hanya sekedar mengecamnya.
Selain dari tujuan utama perjuangan baiigsa palestina, proses pembentukan perjanjian perdamaian itu sendiri
telah mendapat kecaman keras dari komisi eksekutif p l g .
Kecaman ini tim’
bul karena Yasser Arafat tidak berkonsultasi terlebih dahulu dengan komisi tersebut. Bahkan, komisi"Sksekutif belum memberikan persetujuannya dan bahkan tidak
membahas tentang apa yang disebut dengan rencana Gaza-.Tericho itu. Dari sini, timbul suatu kesan seolah-olah Yas­
ser Arafat membuat sendiri perjanjiannya dengan Israel,
s e n i n ^ a d'lo^. dimaklu-ni sdanya ang,Tn-rm bihvo o*r.ianjian
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
janjian itu bukanlah perjanjiin rmrdamairm antara pt,^irir-iel, to to .’
i lehih cenderung dik it-it' v.» p^r.yinj i'in perda­
maian Yasser Arafat-lsrael.
Sehingga raasih ada keragu-raguan tentang keahsahan
perjanjian itu„ dalam arti, apakih Yasser Arafat mempunyai kewenangan untuk membuat perjanjian itu, apakah kedudukan Yasser Arafat sebagai ketua PLO bisa dijadikan
dasar untuk membuat perjanjian itu, sekaligus menentukan
masa de pan bangsa palestina. Kalaupun perjanjian itu bi sja mengikat seluruh bangsa palestina, apakah dengan demi*
kian berarti semua ketua organisasi pembebasan palestina,
selain Pio, bisa dan berwenan# untuk membuat perjanjian
yang telah dibuat oleh Yasser Arafat.
Seiaih itu, timbul suatu keragu-raguan terhadap sta­
tus perjanjian itu sendiri, dalam artian, apakah perjanjian
itu berstatus sebagai perjanjian internasional ataukah bukan, mengingat salah satu pihak penandatangan belum diakui
status kenegaraannya oleh semua negara didunia ini.
I, permasalahan
Dari tfraian Fakta diatas, maka timbullah beberapa
permasalahan yang akan dicoba untuk diba.hos disini. perma­
salahan tersebut adalah;
1. Apakah palestina bisa bertindak sebagai suhyek hukum
interna si jnal ?
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
I. Apakah Yasser Arafat memnunyai kewenangan untuk menr'tdi.k)n I'urj i:\yx.n. terse out ?
3. Apak'ih perjanjian PLO-Xsrael itu suriah sah menurut Hu­
kum Internasional *?
3. pasar Hukum
Untuk membahas tiga permasalahan diatas, maka akan
digunakan beberapa konvensi yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. Konvensi tersebut adalah;
1. Konvensi Montevideo, 1933 tentang hak-hak dan kewajiban negara { selanjutnya disebut dengan konvensi Monte­
video, 1933 ), khususnya dalam pasal 1.
2* Konvensi wina, 1969 tentang huk’
^ perjanjian internasional ( selanjutnya disebut dengan konvensi v/inat
1969 ).
4. pembahasan Masalah
4.1. Status palestina sebagai subyek hukum international
ditinjau dari pasal 1 konvensi Montevideo, 1933.
Dalam Hukum internasional, dikenal beberapa macam
x
subyek hukum internasional, yakni;
1. Negara
?. Takhta suci
3. Malang Me rah Internasional
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
4. Organisasi internasional.
5. O n n r peronnpin.
6. pemberontak dan pihak dalom sen^ketn.
Dalam membahas status subyek hukum internasional
Palestina ini, akan lebih difokuskan pada status subyek
hukum internasional negara.. Hal ini dikarenakan telah a.da
n.ya proklamasi *dari bangsa palestina. untuk membahasnya,
akan digunakan dasar hukum Konvensi Montevideo 1933.
pada tanggal 26 Desember 1933, telah ditandatangani suatu konvensi yang mengatur tentang hak-hak dan kewajiban-kewajiban negara. Konvensi ini disebut dengan Monte­
video Convention
on Rights and duties of state, 1933.
s*
penandatanganan itu berlangsung dalx;* sebuah konferensi
internasional hegara-negara Amerika yang ke-7 dikota Mon­
tevideo, Uruguay, Amerika Latin, pembentukannya berdasarkan prinsip the condemnation of intervention by a state
in the internal or external affairs of another. Yakni,
penghapusan campur tangan suatu negara terhadap urusan urusan dalam -dan luar negeri' negara lain.
Mengenai unsur-unsur negara bagi syarat berdirinya
suatu negara sebagai subyek hukum internasional, secara
khusus disebutkan dalam article 1 konvensi Montevideo,1933.
Dalam article 1 konvensi Montevideo, 1933 tersebut disebut­
kan;
"the state as n person of intonnti onn] h w should
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
possns the following qualifications. ( a ) a perma­
nent ptpul <ti on (b> a ;lefinrt'J
tory fc) rovorriment and (d) capacity to en^er i n t o relations with
the other state”.
Yang merupakan penduduk suatu negara adalah semUa orang
yang pada waktu tertentu mendiami wilayah negara. penduduk
yang merupakan warga negara disuatu negara disebut rakyat.
Tentang unsur ini, disebut dalam artid'6. 1 (a) konvensi
Montevideo, 1933 yaitu, "a permanent population", dan un­
sur ini adalah esensiil bagi suatu negara. secara yuridis
rakyat merupakan warga negara dalan suatu eilayah negara
yang mempunya.i ikatan hukum dengannya,
Wilayah tertentu tnerupdKan unsur yang penting pula
untuk eksistensi suatu negara' dan ini disebutkan dalam ar­
ticle 1 (b) konvensi Montevideo, .1933, yaitu " a defined teritory". wilayah dalam arti.luas meliputi,wilayah geografis, laut teritorial dan udara. sedangkan luasnya tidak
menjadi masalah, yang penting adalah bahwa wilayah itu harus dikuasai oleh negara yang mengklaim sebagai wilayah negaranya. i,uas negara itu ditentukan oleh perbatasan-perbatj-sannya,- dan didalam batas-batas negara itu., negara menjalankan yurisdiksi teritorial atas orang dan benda yang berada diwilayahnya, kecuali untuk perwaki.lan diplomatik ne­
gara asing, diterapkan aturan sendiri.
Unsur ketiga adalah unsur pemerintah yang berdaulat
citJs wilayah Itu* H^l ini penting karena tanpi pemorintah,
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
tidak mungkin ada negara, karena y a n ^ e n ^ a t u r dan mengendali^'in kehjdupun rakvat dan ne^ira itu aJalah pemortntjh.
pemerintahlah yang mengatur kepentingan rakyatnya agar tercipta ketertiban, keamanan, dan kesejahteraan. Apabila ada
pelanggaran atas suatu hukum yang berlaku diwilayahnya, maka pemerintah yang akan memberikan sanksi. Oleh karena itu,
pemerintah harus berdaulat, baik itu keluar raaupun kedalam.
Kedaulatan kedalam adalah hubungan dengan kekuasaan terhadap rakyatqya, sedangkan kedaulatan keluar adalah dalam kaitannya derjgan hubungan internasional,
Unsijr terakhir dalam pasal 1 konvensi Montevideo,
1933 adalah, capacity to enter into relatip&Stfwdth the ei­
ther state. Unsur ini- erat kaitannya dengan lembaga penga^ uan dalam hukum internasional.
Dalam hukum internasional, dikenal tiga macam teori. ten tang pengakuan yakni;
1. Teori Konstitutif \ constitutive theory ).
2. Teori Deklaratif
{ declaratif theory j.
3. Teori Gabungan
( -composite theory ).
Men-urut teoti konstitutif, pengakuan itu memberikan.
akibat mendirikan negara, dalam arti, hanya dengan penga­
kuan, maka suatu negara itu dapat disebut sebagai subyek
hukjm internasional. jadi, yang menentukan suatu negara
Ita 3ubyek hukum internasional ataukah bukan adalah adanya
pr?nga‘
' n a ,1 iri negara lain.
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
Mcnurut teori yang kedua, yakni teori deklaratif,
eksistensi nsgarj yan^ b.->ru la"hir oei n ^ ’
i uufoye*? Muk'jm
internasional itu tidak digontungkan pada adanya pengakuan yang diberikan oleh negara lain, pengakuan disini hanya
mempunyai sifat menyatakan ( to declare ) tentang adanya
fakta atas kesatuan yang baru lahir sebagai negara baru.
Teori yang ketiga, yakni teori gabungan, adalah me­
rupakan gabungan antara dua teori yang telah disebutkan
terdahulu. Menurut teori ini, didalam pengakuan terkandung
dua teori. Yang pertama, dari sudut pandang negara yang
memberikan pengakuan, maka negara itu telah menganggap
bahwa telah ada kesatuan yang baru lahir sebagai negara.
merdeka ( perbuatan yang bersifat de’
-laratif ). Yang kedua, jika pengakuan*itu dilanjutkan dengan pembukaan hubungan dengan negara yang diakuinya ( perbuatan yang bersifat konstitutif ).
Berdasarkan pada uraian diatas, maka akan dicoba
untuk membahas status kenegaraan palestina.
palestina adalah sebuah republik parlenenter yang dipro'-lamasikan pada tanggal 15 November 1988 di Aljiria, ibu
kDta Aljazair. pengumuman berdirinya negara ini dilakukan
ketua PLO, Yasser- Arafat'.^ pengumuman ini didasarkan pada
basil sidang Palestine National Council ( selanjutnya1 di­
sebut pNC ) ke M
SKRIPSI
luar biasa intifadah yaag diadakan pada
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
tan ftp: )1 12 svnn-il 15 Movcnber 198'* (11 \l.jiria, \13 usair.
^la-n pengumunwn itu ditetapknn ju*Ta bahwi Yerussaler,i *1kan dijcidik'jn ibukota palestina, dan rnenunjuk PLO sebagai
wa-kil sah bangsa palestina, serta secarj resmi menerima
ketentuan resolusi perserikatan Bangsa Bangsa ( selanjut
nya disebut PBB ) sejak tahun 1947. Berarti, secara yuridis palestina telah tnenerima dua resolusi yang penting
bagi perdamaian Timur Tengan, yaitu resolusi Dewan Keaaanan ( selanjutnya disebut DK ) PBB 242 tahun 1967 dan Re­
solusi DK PBB 338 tahun 1973, serta resolusi, yang berkaitan dengan pembagian wilayah Israel dan palestina yaitu
resolusi Majelis-Umum (. selan^jutnya disebut MU ) PBB
^1
(II) tahun 1947, yang dikenal ddngan sebutan the plan
of portition with economic union, yang dilengkapi 4 do­
kumen. Dari 4 dokumen itu, maka yang penting yang berkaitan -dengan unsur negara adalah dokumen tentang batas-batas
wilayah negara, Dalam dokumen itu dinyatakan;
‘"The teritory of-Palestine was devided into 8 parts.
3 were allbted to the Jewish state-and 3 to the
. Arab state.. The seventh, Jaffa was to form an Arab
■enclave in the Jewish teritory. The eight part
would be jerussalem. jerussalem would be a corpus
separatum under a special international regime.
It was to be administrated by the United Nations
trusteeship council for a period of 10 years, at
the end of which the plan would be examined and
the residents of jerussalem should be free to ex­
press their wishes by means of referendum ... Re­
solution 181 (1 1 ) stated that the constituent assem­
bly of each state shall embody chapter 1 and ?
of the resolution and include inter
provisi-
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
ons for guaranteeing to all persons e^ual ond non
discriminatory rights in civil, political, econo­
mic and incl-jd inr f r?i **ion of r'%11 on, 1jnr’
j >-r^ f
.;p;*vch on i ouhlic^ti^o,
>4 L )n , >
j.nd
'v.j.;oc io t ion''.
Wilayah palestina meliputi tepi barat sungai Yordon, jalur Gaza, dari lembah Astraleon sampai ke Beersheba dan
Galilee barat. Jaffa merupakan enclave di negara yahudi
yang membentang diatas Galilee timur. sedangkan jerussalem
berada dibawah administrasi PBB yang dilaksanakan oleh
Dewan perwalian ( trusteeship council ).
Dengan adanya resolusi pBB 181 (ll)t tahun 194-7
dan proklamasi kemerdekaan palestina, maka palestina secara yuridis telah memiliki wi^dyah negara yang pasti, walaupun padakenyataannya wilayah it^ masih dikuasai .Israel.
Dengan kata'lain, secara de facto, palestina belum'berdaulat diatas wilayah negaranya, namun secara de yure, pales\
■
tina mempunyai kedaulatan atas-wilayah yang diklaimnya sesuai dengan resolusi m u pBB 181 (IT), 194-7 serta prokla.masi kemerdekaan Palestina. oleh karena secara de facto pa­
lestina belum berdaulat diatas wilayahnya, maka palestina
Dexum memenuhi konsep negara seperti rurnusan dalam pasal
1 konvensi Montevideo, 1933, sebab yang dimaksud pemerintah dalam pasal ini adalah pemerintah yong berdaulat atas
wilayah negaranya.
DTlam proclamation of the constitution of the state of
- i) jnt in ■
» provisional government, di.?fjb'itk»n;
M I L IK
P E R P U S It
SKRIPSI
-UNIVHRMI 4
ASPEK YURIDIS ATAS ...S U R A
v
.GGA\ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
national Palestinian Council invests the pa1 mtine f.i borati cn o r r v i z itl 'n with tho prorogative and responsi b i1 i t i°o of t’
no a^ovi :si >n ;1 go vernment untill the constitution nf the govc-rnrnenV*.
jadi, menurut konstitusi ini, jelas bahwa PLO adalah organisasi yang ditunjuk oleh PNC untuk melaksanakan tugas
pemerintahan sementara. Hal ini secara otomatis akan mengakibatk/jn ketua PLO menjadi kepala pemerintahan, atau
dengan kata lain, siapa yang menjadi ketua
akan men-
jadi kepala pemerintahan.
Dewan ini berhak melakukan hal tersebut karena la
identik dengan parlemen palestina. Dewan ini beranggotakan
500 orang yang terdiri atas;^
s
1. Komite ^ksekutif
2. Kesatuan Lembaga penerangan
3. Dembaga kemiliteran palestina
4. pusat ri3et palestina
5. Pusat Tata perencanaan palestina
jadi, ’
neskipun pemerintahan itu masih dalam pengasingan,
la adalah pemerintahan yang sah dari negara. palestina.
Unsur yang keempat dari k.mvensi Montevideo, 1933,
p a s a l '1, adalah, capacity to enter into relation with the
other state, yang erat kaitannya dengan lembaga pengakuan.
Hingga saat ini, sudah lebih dari 100 negara yang telah
mongakui ak3istensi palestina sebagai auitu negara yang merdeka, termasuk pula pengakuan d iri n r^ara ki *
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
Indonesia.
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
Hal mengenai nenp;akuan ini sebenarnya tergantung pada kebi .iakaanaan 'lal-vi H mi 1
* >ri d^ H. no pa ra van:7 monb -
rikan pennkinnny if dan ternyata bihwi r^'nb-'
an nongaku-
an itu tidaklah didasarkan pada konsep-konsep negara me nurut konvensi Montevideo, 1933* namun lebih did;sarkan
pada hak untuk menentukan nasib sendiri ( right of self
determination ), kemerdekaan ( independence ), dan kedaulata.n ( souvereignity ).
Dengan adanya pengakuan terhadap palestina sebagai
negara, maka palestina telah dianggap sebagai subyek hu­
kum internasional yang sempurna, oleh karena itu, ia dapat mengadakan hubungan hukusn aengan negara lain, terma­
suk didalamnya. membuat perjanjian-DerJanjian baik yang
bersifat bilateral maupun multilateral.
Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan, bahwa walaupun secara yuridis palestina belum sempurna untuk
dapat dikatakan sebagai negara, namun eksistensinya seba­
gai negara yang merdeka telah diterima oleh masyarakat
Internasional. sehingga dalam pergaulan masyarakat inter­
actional, palestina dapat dan harus bertindak sebagai su­
byek hukum internasional.
Kewenangan Yasser Arafat untuk menridakan perjanjian
perdamaian p^o-Israel tanggal 13 September 1993.
ini-'-i article ? (a) Vienna convent.i
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
jnth' 1 *w of
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
treaties, 1969, dikatakan;
"treaty m a m ; intern'jti ti *» vr«. :*:n n+ conclu­
ded between ot'i‘«3 in written form 3 nd governed
by international law, whether embodied in a single
instrument or in two or.more related instrument
and whatever its particular designation".
perjanjian internasional ( treaty ) adalah suatu perjanjian internasional yang ditutup diantara negara-negara didalam bentuk t-ertulid dan diatur oleh hukum internasional
baik dalam satu instrument tunggal atau dua- atau lebih ..
instrument yang b.erhubungan dan apapun yang sesuai dengan
tujuan pokoknya.
Ada beberapa bentuk utama dimana perjanjian inter­
nasional itu dibuat, yakni;
a. palam bentuk antar kepala negara
Dalam hal ini, perjanjian dirancang lewat persetujuan kepala-kepala negara yang bersangkutan dan kewajiban
yang dituangkan dalam perjanjian itu .mengikat mereka sebagai high contracting parties. Bentuk ini lazimnya hanya
digunakan dalam hal-hal khusus, misalnya konvensi konsuler
dan hal-hal lain yang bersifat formal.
b. Tnter government
perjanjian yang bersangkutan dirancang lewat dua atau lebih negara. perbedaan antata a dan b bukan mengenai
subat-ansinya atau isi perja.njia.nnya, namun bentuk antar
pemerintahan ini digunakan untuk persetu.1 inn v.anf bersifat
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
tehnis d"-M non pnlitis.
^ » Ttit^r -oti:cte (
nagara )
perjanjian ini dirancanj secara tegas atau diamdiam selaku persetujuan diantara nepnra-negara yang bersangkutan. Dalam perjanjian ini, para penafrdatangan di namakan parties.
d. Antar menteri
Suatu perjanjian bisa saja dirundingkan da.n ditandatangani oleh menteri negara-negara yang bersangkutan.
Umumnya yang menandatangani adalah menterL luar negeri.
e. Antar pepartemen
perjanjian juga bisa b.erupa perjanjian antar departemen pemerintahan. Dalam hal ini ying.bertemu adalah wakil yang ditunjuk oleh departemen yang bersangkutan.
-
Dalam kasus perjanjian perdamaian PLO-Israel, per
janjian itu lebih cenderung dikatakan atau dikategorikan
sebagai perjanjian antar negara,jneskipun dalam teks per­
janjian tidak disebutkan negara palestina, nelainkan bang­
sa palestina. Hal ini disebabkan adanya unsur politis diperjanjian itu. unsur politis disini adalah bahwa
belum adanya pengakuan tentang status kenegaraan dari kedua belah pihak. Meskipun sudah banvak negara yang momberik°n pengakuan kepada palestina sebagai negara yang merleka, pihak Israel belum mt'tigakm eksislonai palestina sen^cr'i-‘
t variK mer.!eka. ^elintan 1 i.lut
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
injian ini
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
bisa dianggap sebagai perjanjian antar bangsa, knreni digunakannyii i 111 ih
rr’
mun, hal in- k-.u* :ng tejn* ka­
rena baik Israel maupun palestina telah berstatus negara,
meskipun mereka tidak saling mengakui. Oleh karena pertimbangan-pertimbangan politis itulah, maka istilah negara
tidak digunakan. Hal ini diterima.'oleh kedua belah pihak
dengan tujuan yang lebih besar yakni, untuk menciptaka.n
perdamaian dikawasan Timur Tengah.
Sedangkan tindakan Yasser Arafat itu bukan tidak didasarkan
atas ketentuan hukum yang telah berlaku dinegara palestina.
Tindakan Yasser Arafat itu didasarkan atas kewenangannya.
selaku kepala pemerintahan negara palestina, sesuai dengan
apa yang termuat dalam proclamation of the constitution
of the Palestine provisional government, yang sekaligus
telah mengangkat ketua PLO sebagai kepala pemerintahan
negara palestina. Berkaita'n dengan masalah ini, dalam ar­
ticle 7 angka 2 huruf a disebutkan;
"invirtue of their functions and without having to
produce full powers, the following are considered
as representating their state, (a) Heads of state,
Heads of government and ministers for foreign affairs
for the purpose of performing all acts relating to
the conclusion of a treaty.
Atas dasar fungsi-fungsi mereka dan tanpa memiliki atau tanpa mengharuskan mempcrlihatkan full powers, yang berikut ini
mewakili negara mereka;
(a> Kepala negara, kepala pemorintahan dan menteri luar nege vi untuk tui’
r m me 1ak ak’
in s c m ? t •*n.l'.k in
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
her-
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
hubungan dengan penutupan suatu oerjanjian;
Jadi, Yasser Ararat, menurut konvensi ini, sudah dianggap mempuny?i kewenangan untuk menyetujui ataupun mengesahkan teks suatu perjanjian atau untuk. menyatakan setujunya negara::itu terikat pada perjanjian, dalam kapasitasnya
sebagai kepala pemerintahan negara palestina.
Hal ini berbeda dengan kedudukan organisasi-organisasi pembebasan palestina yang lainnya, karena organisasi-organisasi itu bukanlah sebagai pemerintah yang sah dari negara pa­
lestina.
j
Sehingga dapat diambil: kesimpulan bahwa, berdasarkan pada proclamation of the constitution of the state of
Palestine provisional government dan article 7* angka 2,
huruf a, konvensi Wina 1969, maka. Yasser Arafat mempunyai
kewenangan untuk mengadakan.perjanjian internasional tersebut.
4.3. Sah tidaknya perjanjian perdamaian PLO-Israel
Tentang tidak sahnya suatu perjanjian internasional,
dimuat dalam pasal 46 sampai' pasal 53 konvensi Wina, 1969.
Tidak sahnya suatu perjanjian internasional menurut kon­
vensi ini adalah;
1 * Kecakapan
Menurut
SKRIPSI
1 46 kcnvensi Wina, 1969, dikatakan;
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19-
"1, A state may not invoke the fact that is consent
to be bound by a treaty has been expressed in vio­
lation of a provision of i tr> internal law regardinr
competence to conclude treaties
invaliditing its
consent unless that violation was manifests and con­
cerned a rule of its internal law fundamental impor­
tance, 2. A violation is manifest if it would be
objectively evident to any state conducting itself
In the matter in accordance with normal practice
and in good faith
Suatu negara tidak dapat mengand^lkan fakta bahwa wakilnya melampaui kewenangan menurut hukum intern negaranya,
kecuali jika hal itu;
1. Sangat menyolok, yakni secara obyektif terbukti bagi pa­
ra perunding negara lain yang telah berbuat secara n o r ­
mal dan berlandas pada itikad baik, tapi ternyata wakil
negara tersebut secara menyolok melampaui wewenangnya.
2. Mertgenai suatu aturan hukum intern yang sangat fundamen­
tal.
pasal 47 konvensi V/ina, 1969 iriemuat tentang pembatasanpembatasan khusus ata-s kewenangan untuk memlerikan persetujuan negara. Pasal ini bisa disimpangi dengan syarat, pembatasan itu sudah diteritahukan kepada perunding dari nega­
ra yan^ lainnya.
2. Error
Suatu negara berhak mendalilkan error sebagai alasar untuk menyatakan tidak sahnya perjanjian jika kekhilafan tersebut mengenai fakta atau situayi yang dinilai ada
pada waktu perjan.jian itu dibuat dan yang merupakan landa-
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20,
san esensiil bagi kesepakatan ne^ar" tersebut. Dalam pa­
sal At konvensi wiro, 1969 tidak dikut'-k-.« error of lav/,
tapi error related to situation of the fact. Juga dalam
konvensi V/ina terse!ut, tid-k dibedalcan antara kek-ellruan
sepihak atau kekeliruan bersama.
5. Fraud ( penipuan )
3)alam article 49, konvensi Wina, 1969, dikatakan;
"If a state has been induced to conclude a treaty
by the fraudulent conduct ©f another negotiating
state, the state may invoke the fraud as invalid!;ting its consent to be bound by the treaty".
Alasan^ini dapat diajukan oleh suatu negara jika wakilnya
telah dibujuk raelalui tingkah laku yang bersifat menipu
\
, *
oleh perunding yang mewakili negara lain, sehingga ia ter- *
gerak untuk menyetujui pefjanjian.tersebut. Kesulitan dalam
pasal ini adalah bahwa terminologi Fraud tidak dikemukakan
definisinya dan sampai sekarangpun belum ada kesepakatan
internasional mengenainya.
4. Corruption ( perongrongan )
Dalam article '50 konvensi' Wina, 1969, dikatakan;
"If the expression of the state's consent to be
bound by a treaty has been procured through the
corruption of its representative directly by another
negotiating state, the state may invoke such corrup
tion as invaliditing its consent to be bound by the
treaty".
Yang dimaksud corruption disini adalah corruption terhadap
seorang perunding, baik secara lan i,sung ataupun tidak langoung oleh wakil negara lain. Dalam h:-i1 demiki^n, ns ar-i ber
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
hak mengajuknn bahwa ia tidak terikat dalain peijanji^n tadi.
5. Coercion ( paksaan )
mengenai coercion ini, diatur dalam pasal 51
dan
52 konvensi wina, 1969. pasal 50 konvensi Wina'menyatakan;
11The expression of a statefs consent to be bound by
a treaty which has been procured by the coercion
of its representanive through acts or threats direc­
ted against him shall be without any legal effect”*
Dalam pasal 52 konvensi Wina, 1969, dinyatakan;
" A treaty is void if its conclusion has been procuree by the threats or use of force ifi violation
of the principles of international law; embodied in
the charter of the United Nations".
Syarat untuk menyatakan coercion akan terpenuhi jika,
a. Kesepakatan sesuatu negara terhadap perjahjian telah diperoleh melalui paksaan atas wakilnya baik melalui tin­
dakan atau ancaman-ancaman terhadap wakil tadi.
b, Penutupan perjanjian itu.telah dilakukan melalui ancaman
atau penggunaan kekerasan yang bertentangan dengan prinsip hukum internasional yang ada dalam piagam PBB.'
Istilah force, dalam pasal- 52 konvensi Wina, 1969 ini,
bukan hanya dalam arti fisik, karena ada kekerasan non fisik yang ternyata lebih efektif dari kekerasan fisik. Fisalnya, tekanan ekononii, politik dan lain-lain sejenisnya,
yan^ pada w'ktu i i serii.; dikatakan sebap'ai neokolonia lism
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22.
6. Bertentangan dengan Jus Cogens ( hukum y:>ng bersifat
meing-ksn )
Hal ini diatur dalam article 53 konvensi Wina,
1969, yang menyatakan;
"A treaty is void, at the time of its conclusion,
it conflict with a peremptory norm of general in­
ternational law* For the purposes of the present
convention, a peremptory norm of general i n t e m a t i - onal law is a norm accepted and recognized by the
international community of state as a whole as a
norm from which no derogations is permitted and
which can be modified only by a subsequent norm of
general international law having the same character".
Suatu perjanjian tidak sah apabila pada waktu ditutupnya
perjanjian itu bertentangan dengan norma-norma yang tidak
dapat diubah dari hukum internasional umum. Untuk tujuan
konvensi wina, 1969 ini, norma yang tidak dapat diu"bah da­
ri hukum internasional umum ialah norma yang telah diterima dan diakui oleh mesyarakat internasional. negara-negara
secara -keseluruhan sebagai suatu norma yang tiada penyimpangan darinya itu diperbolehkan dan yang hanya dapat di­
ubah oleh norma sesudahnya dari hukum internasirnal umum
yang mempunyai karakter yang sama.
Suatu negara yang mengandalkan alasan-alasan ketidak sahan perjanjian internasional itu harus memberitahukan hal-hal itu kepada pihak lain.
Dari uraian diatas, d^pat disimpulkan bahwa sah
atau tidrknya suatu perjanjian itu timbul sebagai suatu a —
m i l i k
PERPLVfAJ
•UNIVEHSII ,
S U R ; i
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
\
vOOA*
x
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23,
kibat adanya satu pihak atau lebih yang mengklaim tidak
n l-nya po ■janji^n i1n. Seliing^a seliii;:s tidak ada klaim
dari negara peserta perjanjian, maka perjinjian itu dianggap sah, dan tetap mengikat para pihak.
Berkaitan dengan kaaus perjanjian perdamaian PLOIsrael, hingga saat ini belum ada satu pihakpun dari negara-negara penandatangan perjanjjtan yang mengklaim ti­
dak sah perjanjian perdamaian tersebut, sehingga dapat dianggap bahwa perjanjian itu adalah sah menurut hukum inter­
nasional.
5. Kesimpulan dan saran
Dari uraian diatas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yakni;
1 ♦ Bahwa palestina adalah suatu subyek hukum intema s i o nal- penuh, karena kedudukannya didunia i.nternasional sudah dianggap sebagai suatu negara. Oleh karena la ada­
lah suatu negara ( subyek hukum ), maka la dapat mengadakan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan-ketentuan
hukum internasional, termasuk didalamnya mengadakan
perjanjian internasional dengan subyek hukum i n t e m a s i o nal manapun, baik itu bersifat bilateral maupun multila­
teral.
M M
I jv
P IK P L Jm ^ H
* U N IV E 3 tS l'I/* -J
S U R A H
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
*N
ANGOA'
U A
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
2. Berdasarkan sidT;i* Palestine w a t i o m l Oonnri1 ( ™jo ^
ke 10 1 M'ir bi *\v\ Trai fiiilha y;nr dilTka i m k m pada tv *rn.l 12 sampai 15 November 1988, mako, pT,o adalah sebagai wakil palestina yang sah dan secara otomatis menjadikan Yasser Arafat sebagai kepala pemerintahan yang
sah dari riegara palestina. 3erdasarkan pada article 7,
angka 2 huruf a, konvensi wina, 1969, maka Yasser Ara­
fat mempunyai kewenangan untuk menutup perjanjian per­
damaian PIjQ-Israel tersebut.
3. Pada dasapiya, dalam setiap perjanjian terkandung asas
kebebasan' berkontrak, yakni para pihak bebas untuk menentukan apa yang akan diperjanjikan. Ta.pi, '-dalam kon­
vensi wina, 1969, diatur 6-syarat umum untuk menentukan
tidak sahnya suatu perjanjian internasional. syarat da­
lam konvensi ini baru bisa berlaku apabila ada klaim
dari satu atau lebih negara anggota peserta perjanjian
internasional itu.-Hingga saat ini, belum ada satupun
klaim yang diajukan oleh para pihak .penandatangan perjanjian perdamaian PLO-lsrael, sehingga perjanjian yang
■ditandotangani pada tanggal 13 September 1993 di Washing­
ton D.C., Amerika Serikat, masih bisa dikatakan sah se­
cara hukum internasional.
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
Setelah 0161111)803 pembahasan dan kesimpulan serta
dikaitkan dengan keadaan sekaran^ ini, ada satu saran
yang penting diperhatikan oleh para pihak pembuat per­
janjian internasional, yakni ketentuan pasal 26 konven­
si Wina, 1969 yakni, tentang pacta Sunt Servanda.
Setiap perjanjian yang akan dibuat hendaknya didasarkan
pasa itikad baik dan berlaku mengikat terhadap pihak-pihak pada perjanjian.
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
■ROOT
1"Yasser Arafat; Ini pistol perdnmaian", jawa poc,
13 September, 1993, h.1.
2
"Faksi-faksi penentang Arafat1’
, jawapos, 3 Sep­
tember, 1993, h.1.
Mochtar Ku3umaatmaja, pengantar Hukum internasio­
n a l , Bina cipta, Jakarta, 1990, h.68,
^■"palestina”, Bnsiklopedia Nasional Indonesia, jilid 12, cipta pustaka, Jakarta, 1990, h. 67.
^Ibid, h* 68.
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kusumantma.ja, vochtnr., pengantar Hukum internasional, Pi­
na cipta, Jakarta, 1990
Situni, Y’
hisnu. identifikasi dan Reformulasi Sumber-Sumber
Hukum internasional, bandar Maju, Bandung, 1989
Majalah
Tempo, no.28 tahun XXTTI-11 September 1993
Koran
Jawa pos, 1 September 1993
____ t 3 September 1993
____ , 12 September 1993
____ , 13 September 1993
. 14 September 1993
____ , 15 September 1993
Kompas, 15 September 1993
____ , 16 September 1993
'Bnniklopedia
"Encyclopaedia Britanica, Encyclopaedia Bri. tanica, Inc.,
Chicago, TJ^A, vol.9, 1985 .
Ensiklopedi:! ?ra;; ionn.l
T n d o n o s La, O i p t a ^ustak't, J a k a r t a ,
■
m '\ ] 1*
■(
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
puUVtui k'e-11 perundii^an perdamaian Timur.
'Tenga^ (^PTT) dicnikakemtyali at Washington. Menjelang perundin^n. berlangsung pertemuan rahasia antara Meiuu Israel Shi­
mon Peres dengan pedabat tinggi PLO Mahmoud Abbas di Oslo, ibu
' kctaNonregia, yangW hasil mcnyetujui^Rencana Gaza-Jericho”,
tentang rencana pemberlau otonomi di Gaza dan Jericho*
Berikutini pokok-pokok keeepakatan yang dihasilkan dari pertemuan teracout:
"1, Pemerintflhan-sendiri Palestina akan dimulai dalam bebcrapa
bulan mendatang di Jalur Gaza dan kota Jericho. Selama 2 bulan
PLO Israel akan melakukan perundingan untuk merinci rencann
tersebut dan 4 bulan berikutnya untuk pelaksanaannya. Kencann
ilu mcrupaknn batu uji batfi pembonUikun pemermtah-sendiri di
senuin wiluyah pendudukan secara bcrtahap dalam waktu I>Uihun.
2. Scgera setelah pemerintahan-sendiri terbentuk, Israel akan
•menyerahkan semua tanggung jawab atas fungsi pemerintahan
K
(Bcnambung ke hal IB kol 5)
P o k o k ...
/* g
(Sorabungan dari lial 1)
sehari-harL termasuk taga^icepolisian dan keamanan lokal, pelayanan ke&enatan, pendiaikan, dan kesejahteraan, turieme, dan
pemungutan priak.
3. Israel masm akan bcrtanggung jawab atas keamanan Mcara
keseluruhan, termasuk penjagaan perbatasan. Tentara Israel wkun
ditarik dari daerah-daerah bcrpenduduk padatrimtuk dipuaatkon di
daerah pantai dan perbatasan.
4. PerauJdman Yahudi di daerah pendudukan yang kini beijumlah
140 dan dihuni oleh'tidak kurang dari1130.000 orang nV<in tetap
dipertahankan.danidijaga oleh tentara Israel. Pembongkaran
pcmuldman^teriebut ‘akanmenjadi pokok perundingain pada masa
mendatang.
i-'
'
..'r
1
6. Keputusan tentang status kota Jerusalem yang dianggap sangat
•ensitifitu juga akan -ditetapkan. dalam perunmngan yang akan
6^e[jagai imbol-balik pengakuan Israel, PLO akan nieninggalkan
perlawanan bersenjata a an mengubah konstitudinj^dengan mengnapus bugian Uyuan PLO untuk "mengusirbengftRYahudidairi tanah
Palestina-dan inciniisnahkkn negara ljrael dari mukabumi.'Kher)
•> •
~
yt"*
JAW A P0S, 1 SEPTEMBER 1993
M I L I
rF.RPfSiA?
-U N IV F K S I1
i ' t
S U R A :
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
K
N
,N G G A *
(jA _
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Arafat...
3' 9 *•?* :
wmpal kemarin sudah menye- peqaiyian itu,
t w
lenggarakan penmdiogan teraj- Di antaranya, menurut ketekhJrdi Paris dengan Menteri Luar rangan «umber*uniber diploma'
Negeri Norwegia Johan Joergei tik di Kairo kemarin; Israel masft
Hoist, girna menuntaskan pcrjanf berkeiftginan tetapmengangkan
jian otonomi yang prinsipnya su r i perbatasan internasional; d
dah disetiyui.
Gaza dan Jericho dan mempertaMenurut iuru bicara Keinente • hankan koberadaan paiukanny*
.
4y'-yj.
rianLuarNegerilngyardHavnen, di daerah pemukiman Yahudi d
PM Holst benar-benar terlibat Gaza di bawah ketentuan peijan
H a m a s SerukariPejabatPLOMiiiidur
langBung dalam perundingan- jian pemerintahan aendin Pales
K airo, Rtr/AFP.Arafat. Namun, ia morasa yakin perundingan akhir untuk mem* tina. Menvyut keterangan sum
Sidang Dcwan EksekufcjfPLO di bahwa pjhaknya akan mampu buat perjanjian tentang saling bcr-sumber yang tahu banyal
mcmberiKan pengakuan antara tentang perundingan tersebut
Tunis menggugat tarbagai kebi- menghadapi gugatan berat itu.
Israel juga ingin tetap menguasa
jaksanaan Ararat yang berkaitan *Sementara itu di Gaza, parti negara Yahudi itu dan PLO.
Kcdua pihak pekan silam me- daerah koridor utara-sehitan d
dengan pcrsciujuan otonomi de­ pendukung organisasi militan
ngan Israel. Dua dari 18 anggota Hamas menyerukan anggota- ngumumkan bahwa mereka telah sebagian besar wilayah Jericht
Dewan Ekaekutif kemarin meng- anggota PLOmaupun pqabatnya mencapai Buatu rancangan per- dan .mengendalikan jalan-jalai
undurkan diri sebagai protes, se- agar beramai-ramai meningeal- jai\jian tentang pemerintahan utama dari kawasan pemukimai
dan^kan dua lainnya yang me- kan organisasi itu. MenurutHa- sendiri Palestina di Jalur Gaza Yahudi tersebut ke Israel melalu
wakili kelompok radikal rFL P mas, hal itu perlu dilakukan karc- dan Jericho. Ini merupakan lang* Jalur Oaza.
dan DFLP menyatakan mem- na pimpinan PLO telah' terlibat kah pertama menuju suatu pe- Ketua PLO Yasser Arafat dai
boikot pertcmuan puncak itu.
konspirasi dengan IeraK'., dalam nyelesaian menyeluruh terhadap para pejabat penting PLO telal
konflik Iarael-Paleatina, setelan berusaha keras mengembangkai
Arafat sendiri memimpin perte- persetujuan otonomi. $ ,/
muan di Tunis setolah berkun- ‘Yang didapat dari pcreetiyuan diselenggarakannya.perunding- ide tentang penarikan segera pa
jung ke Oman untuk bertemu •itu hanya otonomi lemairdan ha* an-perundingan rahasia gelama 4sukan Isr
' tersebut Karena hal itu merupe
dengan Sultan Qabooe bin ffay- ny& 2 persen dari tan ah Palesti- beberapa bulan.
i, meskipun persoalan* kan suatu telling point untu 1
mur. Pemimpin Oman itu tanpa na, seaangkan wilayah' lainnya
Bm prinsipil hampir. ber- membiyuk orang Palestina aga
•egan-segan menyatakan^bantu- . termasuk Jem salei^tSap beraxapai seluruhnya, dimana menerima peijaryian tentang pe
anjdan dukungan sepenuhnya da di tangan Zionis*^)$mUdan
PLO akan dapat membentuk
pei
merintahan
sendiri di Tepi Bare
ipersetqjuanotonomiitu. Per- ^rn y a ta k n yang ^'c
xnerintahan sendiri di Gazidan
aari
Jalur Gaza nantinya.
temuan Arafat dengan 'Sultan
Jericho, namun negara Yahudiitu Tetapi Direktur Jenderal Ki
Qaboo* ini adalah yang pertama 1Kelompo)^‘]pulitan
tampaknya tetap mempertahanf mflnterian Luar Negeri Israel Ui
■eiak Perang Teluk yang lalu.
kanbeberapa pd»n tei
Savir.'yang oleh janngan televii
Berbekal dengan dukungan _________ ____ __ ^
dapat dipandangtaet
'Israel.disebut. telah mengepah
Oman dan negara-negara Teluk* pada pendukungnya4
kah-langkah ( yang
perundingan rahasia dengan pai
lainnva. Arafat J-akin .ia «Vaiu memboikot dajl liiela'
meodapat* rtrs'etujuap Dewarf tBfunasi p u n ^eh y ataJ
EkjekudfPLO. Hanya aaja, taij- '^etep meJiWm3lsrwI*j
tangan dangugatanyangdatang ^naiitisudah'b^jrdu* ^ "
a
dantok^h^JkflhPLQyangddduk^jOtoaflmiPalestiiia'
dalam lembaga tfirifcebut m e r u it
KhakTIgrael *’ 4
JAWA POS^ 9 SEPTEMBER 1993
^ v.ft'-'uV-i-'it'ji
' (Sam bunffan d a r i h o lo tn ail 1)
__jn ta n g peH\ tetap bertahan ai Wbftrapa.;tem- b u t Tetapi irierckaj tidak jdap£t
i sCTdiri Palestina ter- (pat tertentudi‘G aia dan Jericho'. niemaitikan di taftgan ^apAnanit. telah mengambil sikap-' Sumber-auniber djplomatik'fne- ti p en g en d ^ an m e h ^ u r u h ter^
i lebih hati-hati. Dia bahkan ’ ngatakan bahwa Israel menaruh hadap wilayah tersebut tertetak.
1» *uka
. mengatakan
. ... i
*^ l
_i____
.HimVTalBVdtt’fiAlaaa lain
redepoperhatian
besar1_L^L!
t^hadap isubah- Ai^atmengatakiin_Selaaa
lalu
loyment (pencmpatan kembali) waJr^lompok-kel9mp6k. ’raidik*!
»menimtut adanya pe^
langananitu.bilaaegalanya'ber- akan melancarkan aerangan k«
iangsungseauaidengandeklarasi dalam wilayah Israel dan kemuditentangDerbagaimasalahprirui- an melarikan diriimelalui perpil, Israel akan molakukan usaha batasan yang-dikendalikan Pa-penyempurnaan , penempatan ' lestina- Karenaitu, n e ^ i» Yahudi
kembalipasukannyadi Gaia dan itu akan membangun tuabxbuffer
Jericho, katanya kepada radio zone atau Bemacam,tonapenyangIsrael Senin lalu.
ga seluas beberapa ratus meter,
Pemimpin Palestina radikal sehingga aetiap orang yang akan
Nayef Hawatmeh, kepala Front memasuki G aia tetap dapat diDemokratik untuk Pembebasan .kontzxjlsebagaimanasebelumnya.
PaJertina (DFLP), menolak ang- Sumber-sumber PLO mengataIjapan bahwa petjar^jian itu seba- kanbahwa mereka ingin agar po*
•gai suatu pertukaran penuh (de* lisi-poliei Palestinalah yang^mengan penwmaian), Dia bahkan lakukan peiyagaankeamanandi
mengatakan bahwa Israel akan beberapa pos perbatasan. tet^e-
Barat, tetapi juga tidak’menentang keinginan Israel (intuk tetap
berkuasa di sana.- ■ *
> '
, “Toe perbatasan antara Tepi Barat dan Yordania adalah daerah
pemukiman orang-drang Palegtina dan karena itu k'ami meminta
agar daerah itu bqrada di bawah
kendali.kekuatan pengamatintemaaiohal,* ungkapnya fceperti
dikutip surat kabar Mesir, AlAhram.
Pasukan Israel juga akan dipertahankandi 16 daerah pemukim­
an Yahudi yang terdiri atas sekitar 20 persen wilayah Gaza, (naa)
ketimbang penankan diri.
dan fUndamentalia yaiogTheneni ngamat^^ in te rn a sio n a l^
‘=i
'
la- tanfi
-pen'aniian jperdamaian iitu nyeberangan Yordafua, don Tepi
•Tttjuh bman setelah‘',penanda-.
taing'-periai\jianjp^damaian
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Menlu Palestin a Membangkang
W ashington, JP .«
soroti seluruh media dunia.
lam hal ini Menlu PLO Farouk
Presiden Clinton kem arin Panggung politlk itu akan mem- Kaddoumi. Repotnya, Kadm eraia lega setelah Yasser berikan pamor baru bagi Arafat, doumi termasuk tokoh yang
Arafat dan PM Israel Y itzhak’ khastisnya di a n tara negara* cara terbuka menolak peijanRabin m enyatakrogtarscdia ^ n ^& ra B arat,dari figui/teroris’ ' jian otonomi Gaza-Jericno ter*
menghadiri upacara penanda* jtmenjadi* figur "kepala pemerin-, se b u t Sikap opoeiei Menlu Pa*
tanganan pAxJamaian di Ge-'s ta h a ^ ty a n g inewakili seluruh lestina ini cukup menyulitkan 1
dungPutih-Upacarayangakany wargaPpleatinft. Ia akan diaftg- {poiiai Arafat. ,
dihadi^^sekitar l.OOO tokoh^gap«ebagaV&egarawan yang in- f'.Dpkumen rpeqaniiaOr yang,
beptin^'faji^urt- dunia i t u 'd i ^ a k i a r
'—
" ‘ ...........
u s w l ^ b i s a m e ^ a d ij^ fu ti- itu tic
' .W i^pe^^arahjiyafi^^-sM gat , bangs
. p e n ta n ^ s e t^ a J m J ^ p jiJ a w d ^ TCetuilPLOTMierAraCeaftka^ p^entfdtui’'se c a ra _
sja d a 1979> ,;r'
7^ ^ > ^ ^ m e n a n d f t t a p g a n i ^ t ^
i t u ' pembentukan daapelai
artaw an
H tiiJ .b ^ a rM * « a r^ ^ .> d e n g a n f PM p em ertd ta h ^ ^ e n d iri^ ale stji
A t t m a d i ^ t i d i w ijalam’t m e^i ^ t r h a k j ^ l r t ^ c a t a jubir''i'IX), *ba dj Gudtdan, J« p d ^ .ffe rn u ^
[^fkikhaiLlYatier.Abed-RaobOvjIfetecaiwan^ #ult dQ dalam nya’ p eaarik^o.
ij& k a^ d ii> u n e eb ^ .tela m ^ k o n n n n asik an , m u n d v ~ —1— '■»£—-» J —
IShiriu>nlPer6a* olehkantorEMATitihak'Rabindi.i
ida 'Hari'' Ju in alfd an •Sab&i
f-haTSEHfraCiaia"
lalui PLO dan’tsrael telah
J^sura^fiipianatoafflng^j
nbal-balik. PLO m 6*2
daan israeLisra*,-.
'm e t r f a k u y i ^ ^
ibainu^UctiHWtunyaliwi
K\" |Vi
^
[
mmvtmuumaujmu u ic ic u u n u w L fu iu m u viLuu in tr i
^ d e p a n i) l^ a u ‘tidak7pad^-Sem n "nambahkan, ^A rafat.'ak an di-*
J" ■f ■
m ^ i>l}ilap6rk an ^,bunuholehseoranganakatauibu
VIVMWVI HIIKMIAa^WiU MU f
rCV' ma«h a,d af^‘s^uM ahganjalan Palestina, karena ia tidakciikup
peijanjiao Jordan-' berharga ujtuk dibunuhdleh ses ~ ’’
/•VI - dalamTiaskah
Israel tersebut.
•> AMn »orang
u » u lelaki Palestina."
» i* ' *)^> ^
. — .- j,
v
/ ,l?ila d a k ^ la k liir Dekaniiii pe-1 Tantangan juga d a t a n g d a r i■
‘ nindm ^ah'di Deparlu A S an tara Presiden Libya Muammar Qa*
' delegasi Jordania.dan Israel ber- thafi, "Pengakuan PLO kepadaj
hfifiu mengatari garyalan terse- Israel adalah Iclucon dan tidak '
but,,be'sar kemuogkinan Senin perlu dianggap se riu s” kata
atau Selasa perjaiyian tersebut Qathafi.- Ia menyatakan akan tertelahdapatditandatanganLTeta* us melanjutkan barituannya kepi, kecilkemungkinan Raja Hus­ pada kelompok-kelompok pejuasein dan PM Yitzhak Rabm akan ng Palestina scjati yang menunm enandatangani
perjaitfian tu t kemerdekaan dan kehorma*
tersebut dalam eatu panggung tan bangBa Palestina.
*
dengan Yasser A rafat
Sementara itu, upaya AS dan
Sekalipun proses diplomatik ke Norwegia untuk mengerahkan
arah tercapainya penyelesaian dana bagi pembangunan di Gaza
konflik Palestina-Israel tampak dan Jericho dilaporkan mulai
cerah.oposisi terhadap peijamian memperoleh tanggapan. Scbagai
PLO-leraol belum juga ber- "dana awal” pemerintali AS telah
kurang. Sejumlah tokoh PUD menyediakAn dana USD 25 juta.
yang menolakpeqaiyian, sepcrti D ana tersebut diambil dari'ang'<
«
. .
_ ii.,
- •
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Naskah Perjanjian PLO-Israel
DI bawah ini adalah naskah
perjanjian antara Organisasi
Pem bebasan Palestina <PLO)
flan Israel mengcnai pemcrinUihan sendiri interim bagi
bangsa Palestine di wilayahwitayah pendudukan Israel.
Naskah perjaryian ini diUtndaUmi'aui di Washington pada
Ii.im Stnill V.’. Septem ber l$CJ3.
Doklnrnsl tentang Prinsipprinsip rcngat»nan Pcmerintiilmn Sendiri ScmcnLira
ngan tujuan untuk melaksana- kuasaan ini bersifat persiapan
kan pemilu tidak lebih dari sampai pclanlikan Dcwan.
scm bilan bulan setelah diber2. Segera setelah diberlakulakulcannya Dcklarasi Prinsip- kannya Deklarasi Prinsipprinsip dan penarikan m undur
prinsip ini.
3. Pemilu ini akan mcrupa- dari Jalu r Gaza dan kawasan
kan sebuah langkah persiapan Jericho, dengan melihat upaya
interim yang pcntini' menuju mf'tnpromosikan pembnngunWcnlisnsinya hnk.hnk rakykt an ekonomi di Tepi Barat dan
Palestina dan kcLuUiliaii-ke- Jalur Gaza, kekuasaun akan
dialihkan pada pihak Palestina
buluhonnya yang add.
Kcv/enangan dari Dcwan dalam iint'kup f.cbaf;ni bciitersebut akan mcncakup wi­ kut: peiuiidikan dan kebulayah Tepi Barat dan Jalu r dayaan, keschatan, kcscjahteGaza, kecuaii atas isu-isu yang raan sosinl, pcrpojakan langakan dincgosiasikan alas dasar sung, serla turismc. Pihak Panegosiasi-negosiasi berstatus lestina akan mcmulai pembenpermanen. Kedua belah pihak tukan kckuatan polisinya, scmclihat Tepi Barat dan Jalur ncrti ynng telah disepakati. SeGaza sebagai sebuah u nit leri- bclum pelantikan Dcwan, ke­
torial tunggai, yang intcgritas- dua belah pihak akan mencgonya akan dlpertahankan sela- siasikan pengalihan kekuasama pcriodc interim.
an-kekuasaan tambahan dan
tanggung jawab, seperti yang
disepakati.
Pcm erintah Israel dan tim
bangsa Palestina (dalam delenasi Yordania-Palestina di
Kunferunsl Perdam aian Tim ur
Tcngoh), yang mcwakili rakyat
Palestina, sepakal bahwa su­
dah waktunya untuk mengakhiri masa-masa konfrontasi
dan konflik, saling m cngakui
It.'i’iiirnasi dan hak-hak politik
masing-masing, dan berjuang
Bagian Pertama
untuk hidup dalam koeksis*
P asat VH P erjanjian Interim A
dari
Dua Tullsan
leusi dam ai scrta kehormaUm
1. Delcgasi Israel dan Pale*dan keamanan masing-ma*
tina akan mencgosiasikan se- •
sing, dan mencapai suatu pc- P asal IV Y urlsdiksl
buah perjanjian tentang pcrio­
nyelesaian damai yang kom-- Yurisdilcsi Dewan tersebut dc interim (Petfanjian Inte­
prehensif dan langgcng scrta akan m cncakup wilayah Tepi rim).
rekonsiliasi sejarah melalui B arat dan Ja lu r Gaza, kecuaii
2. Perjanjian Interim ini
proses politik yang disepakati. isu-isu yang akan dincgosiasi- akan mcnetapkan, antara lain,
Berdasarkan hal ini, k eau a be- • kan dalam negosiasi-negosiasi struklur
Dewan,
jum lah
lah pihak scpakat,
berstatus perm anen. Kedua keanggotaannya, ccrta peralih*.
belah pihak melihat Tepi Barat an kekuasaan daii tanggung
Pasal I T ujuan Negoslasl
dan Ja lu r Gaza sebagai suatu jaw ab dari pemerintahan millTujuan dari negoslasi-nego- unit tcritorial tunggal, di mana ter Israel dan Administrasi Siliasi pihak Israel-Palostina de* integritasnya akan dijaga scla*
iilnya ke Dewan. Perjanjian
ngan proses perdam aian Ti- m a periode interim.
ntcrim ini juga akan menetapm ur Tengah sckarang ini, anta­
kan kekuasaan eksekutif Dc­
ra lain, untuk m cnciplakan tse- P asal V Periode T ransisi dao wan, kekuasaan legislatif sobuah K ekuasaan Pem erintah­ Ncgosi&sL-negosi&sl B erstatu s suai dengan Pasal IX di baw8,
an Sendiri. Interim Bangsa Pa- Perm anen
scrta organ-organ yudikatif
lestina, pemiiihan Dcwan (De*
1. Periode transisi lim a ta> m andiri bangsa Palestina.
wan) bagi rakyat Palestina di hun akan dim ulai bersamnan
3. Perjanjian Interim akan
Tepi Barat dan jalu r Gaza, bagi dengan penarikan m undur da­ term asuk perjanjfan-perjanjiri
Ja
lu
r
Gaza
dan
kawasan
suatu pcriodc transisi yang tian, yang akan dilaksanakan
dak melebihi dari kurun wak- Jericho.
pada saat dilantiknya Dewan,
2. Negosiasi-negosiasi ber­ pencrimaan oleh Dewan sclu*
tu lima tahun, meniyu ke suatu penyolesaian perdam aian status perm anen akan dimulai ruh kekuasaan dan tanggung
berdasarkan Resolusi Dcwan sesegera. mungkin, tapi tidak iawab yang dialihkan s e b c -.
Keam anan no. 242 dan no. 236. melebihi dimuTainya tahun ke- lum nya sesuai dengan Pasal
Kcdua pihak m cngerti bah­ tiga pcriodc interim , antara pe* ■VI di atas.
wa pengaturan-pengaturan in* mcrintah Israel dan wakil-wa4. Agar Dewan bisa mcmpro- ;
lerim ini m erupakan sebuah kil rakyat Palestina.
, mosikan pcrtum buhan ekono- <
banian integral dari seluruh
3. Kedua pihak mcngerti ,mi, setelah pelanllkannya, De- <
proses perdam aian, dan nego- bahwa. negosiasi-negoslasl ini • wan akan menciptakan, antara
Siasi-negosiasi mengenai sta­ akan m cncakup isu-isu yang lain, sebuah Otoritas Listrik 1
tus perm anen akan mengarah tersisa, term asuk: Jerusalem , Palestina, sebuah Otoritas Pe- ;
pada pelaksanaan Resolusi para pcngungsi, pemukiman, labuhan Laut Qaza, sebuah
Dt*wan Keamanan PBB no. pengaturan-pengaturan
ke- Bank Pembungunan Palesti­
amanan, perbatasan-perbatas- na, sebuah Dewan Promosi242 dan no. 338.
an, hubungan dan kerja sama Ekspor Palestina, sebuah Oto­
Pasal II K erangka K erja Bagi dengan ncgara-ncgara tetang- ritas Lingkungan Palestina, sePcriude Interim
ga, dan isu-isu lainnyo sesuai bual\ Otoritas Tanah Palestina,
Kcrangka kerja yang disepa* kcpcntingan bersama.
dan sebuah Otoritas Adminis­
4. Kcdua belah pihak juga trasi Air Palestina, scrta badan
kati bagi pcriodc interim sudull diujukan dalam Dcklarasi scpakat bahwa hasii dari ncgo- otoritas lainnya yang akan di­
Prinslp-prinsip ini.
siasi-ncgosiasi berstatus per- sepakati, sesuai dengan Permancn ini tidak akan bcrpra- janjlan Interim yang akan mePasal 111 Pcmilu
sangka atau m cndahulul alas nclapkun kekuasaan dan lang1. Agar litkyat Palestine di pcrjanjiaii-pcrjanjlan yang te- gung jawabnya.
5. Setelah pelantikan De­
Tepi Barat dan Ja lu r Gaza bisa lah dicapai bagi periode inte­
wan, Administrasi Sipil akan
mem erintah,
berdasarkan rim.
n tin sip p rin sip
demokrasi, P asal VI Pcrslapan Pcralilian dibubarkan, dan pemerintah­
bebas, dan politik K ekuasaan dan Tanggunc an militcr Isrool akan ditarik
um um , pcmilu akan dilaksann- Jaw ab
mundur.
kun untuk mcmtliU Dcwan di
1.
P ada saat diberJsikukan- Pnsiil VIU K ctertiban Dmnm
bawiih pengawasan yang dise- nya Dcklarasi Prinsip-prinsip dan Keam anan
sedangkan polisi Pales- ini dan penarikan m undur dari
Agar bisa menjsimin Icrtertma akan menjnmih kctcrtiban Jalur Gaza dan kawasan Jeric­ tiban umum dan lUNitniiiinn
u n i'cn .
ho, sebuah pcralihnn kekuasa- internal bagi bangsa PaU'stlna
2. S e b u a h p»Tjariji;,n a k ; t n nn dari pem erintahan militor di Tepi Bnrut dun Jnlur G uta,
d i l . i n i k i l i k a n rii cn ije iui) ln*i*- Israel dati Admmistrasi SipilDcwan alum membun^un sqink w iifj te p a t d a n kondisi
nya krpadn pihak Palestina l)ii.ill angkatan polisi yang
l>;»i;i p e i a k s u n i i u n p c m i l u , se- yang berwenang bagt tugas mi,
kuat, SL'diiiif'kiiu Israel akan
s m i d e n g a n p r o t o c o l I c r l m n - seperti yang dirmci di sini,
tcrus memikul tanggung ja ­
p i r s e b a g a i T a n i b a h a n I, d e ­ akan bcrlaku. PL-ialihan ku- wab untuk pcrtahanan terha-
:15
KOMPAS,
_______________
SE PT K M PT ^R
f
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
199
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Deklarasi Prinsip-prinsip ini,
dan tidak lebih aari malum
hiari dilaksanakannya pcmtlu
Dewan, 5uatu penempaian
kembali
kekuatan
militcr
dap ancaman-ancaman ekster- Israel di Tepi Barat dan Jalur
nai, term asuk tanggung Jawab Gaza akan berlangsung, sebukeam anan menyeluruh bangsa gai tam bahan pada pcnurikan
Israel dengan tujuan untuk
m undur pasukan Israel yang
menjaga keamanan internal dilaksanakan sesuai dengan
dan ketertiban um um nya.
Pasal XIV.
2. D a l a m p e n e m p a t a n k e m Tasnl X Undanfoundnug dan
b a li k e k u a t a n - k e k u n t a n millT n la T eriib MJ liter
ternya, Israel a k a n diu ru h k an
1. Dewan akan diberikan kcp a d a pvin.iip-piinsip b a h w a
kunsaan untuk rncmbu.it tinkek< .l U m -k c k u iita ii m i iit e r n y ii
dnniMindrmg, si'siiiii dengan
t
id ak ak an d itc m p a lk .m kemPerjmgian Interim , yang tcrcnb uli d i l u a r
kup dalam kekuasaairyang dialihkan nadanyn.
padat penduduk.
3. Penempatan keiphali se2. K eaua belah pihak alien
laryutnya ke lokasi-lokusi yan ^
mcnilai kcmbali undang-unditetapkan akan dilaksanakan
dang dan tata tertib militcr
secara bertahap sepadun deyang sekarang diberlakukan
ngnn anggapan tanggung judalam lingkup-lingkup yang
tersisa.
wab bagi ketertiban ttmtmi
dan keamanan internal oleh
Tasal X Komlte Pengliubung
kekuatan polisi Palwtiriu scG abungan Israel'P alestfna
pertl yang tercantum dalam
Agar biaa mem berikan suatu
Pasal VIII di atas.
pelaksanaan yang m u lu s bog!
Deklarasi Prinsip-prinsip ini
Pasal XIV Penarlkan M undur
dan peijanjian-pctjar\)ian beriIsrael d ari J a lu r Gazu dan
ku t iainnya mengenai periodo
Kawasan Jcrlcho
interim, bersamaan dengan di*
Israel akan menarik m undur
berlakukannya Deklarasi Prin- dari Jalur Gaza dan kuwusun
sip-prinslp ini, sebuah Komite Jericho, seperli yang dirinci
Penghubung G abungan Israel* dalam protokol yang tedam pir
Palestina akan didirikan un­ sebagai Tam bahan II.
tuk mengatasi isu-isu yang me* Pasal XV Penyelesalan Pertlmerlukun koordlnasi, lsu-isu • kalan-pcrtlkalan
kepentingan bereama lalnnya,
].
Pcrtikoion-pomiknian
dan pertikaian-pertikaian.
yang muneul sebagat husil dari
Pasal XI K erja Sam a Israel* petalisanaan InterRretasi DekPalestina dalam Bldang-bt- laraii Prinsip-prinsip ini, atau
pcrjanjian-perjanjian berikutdang Ekonoml
*
Mengakui adanya keuntung- nya mengenai periodo interim,
an bcrsama bagi kerja sama harus diselesaikun melalui nom cm prom oiikon pembangun- gosiasi-negosiasi dalam Komian Tepi Barat, Jalu rG aza, dan te Pcngfiubung Gabungan
Israel, bersamaan dengan di-. yang didirikan sesuai dengnn
berlakukalnnya Deklarasi Prin- Pasal X di-atas.
2.
Pertikaian-pcrUkaiah
sip-prinslp ini, sebyah Komite
K erja Sam a Ekonoml Israel- yang tid ak bisa diselesaikun
Palestina akan didirikan un­ melalui negosiasi-negosiasi bi­
tuk mengem bangkan dan me* sa diselesaikan melalui auolti
flaksanakan dalam suatu sikap mekanism e konsiliasi yang dikeija sama program-program sepakati oleh kedua belah pi­
yang dUdentQlkasl dalam pro- hak.
3. Kedua belah pihak bisa
tokol-protokol terlam plr sebaj
*1 Tambahan III -dan Tam- sepakat untuk mengajukan kepada
arbitrmsi pertikaian-peitlahan IV,
Pasal X II Penghubung dan kaian y&ng berkailan dt-ngan
K erja Sam a dengan Y ordanla pcriode interim, yang tidak bi­
sa dlselesaikan melalui konsidan M eilr
Kedua belah pihak akan liasi. Sampai pada tuhup ini,
1mengundang Pem erintah Yor- berdasarkan perjanjiun keduu
!dania dan M eslr untuk berpar- belah pihak, kedua bd ali pi­
tisipasi dalam m enciptakan hak akan mendirikan subuuh
suatu pengaturan penghubung Komite Arbilrasi.
lanjutan dan keiju sama anlura Pasal XVI Kerja Sonin IsraelUerkaKau
ProPem erintah Israel dan perwa* P nlcsttna
kilan bangsa Palestina, di satu gram -program tlcgiunal
K edua belah pihak mulihat
pihak, don Pem erintah Jordakcrjn
nia dan Mesir, di pihak lain, kelompok-kelompok
untuk m em prom osikan kerja multilateral sebagai instiumen
.yang
mcmadai
untuk
mempro.
sama di antara mereka. Pongaturan-pengaturan ini akan m osikan sebunh ''Mun»ltull
meneakup anggaran dasar dari Plan" program-program rej'iosebuah Komite Lai\jutan yang nat dan program-program lainakan menetapkan berdasarkan nya, termasuk pri>graut-pnt.
pcrjanjiaa tentang modalilas gram khusus bagi Tepi liarut
petierimaan omiig-or.ing yang dan Jalu r Gaza, scpeili yang
|»ji)lukol 1lttelantar dari Tepi Barat dan icccanlutn
Jalur Gaza pada tahun 19G7, lampir sebagai Tambuhun IV.
berswna-soma dengan lang- Ps.fal XVII K etclapnu 1/uin. kah-lungkah yang diperlukan laln
untuk mencegah torjadinya
I. D e k l a r a s i r r i n s i p p i i t i s i p
gancguan dan kckacauon. fluC* Ini a k a n b e r l u k u s a t u b u l a n
hal lain berdasarkan kekhawa- S' l c . a h d i t a n d a t a n ^ a n i . S e m i u i
(iron bcrsnrna akan diatur oleh p r o t o k o l sL-iiagai ( . u n h n t i a u
Komite ini.
aUis D e k l a r a s i V i m s i p p rii iM p
I'nsftl XIH Pcncm patan Kent* m i d a n L a p o r a n K i- ^ r p .i k .U a n
hi, II
Kckuatftn-kcktmtan y a n g b e r k a i l a n dciii;«umy.i
d k u n li iu n g j’ a p s e b a g a i b.iu'-.n
J.MilCl
I, Sutelah diberlakukannya i n l e g r a l t i y a . (Ittr/rlp)
KOMPAS, 15 SBPTBJVTprn Innv
Rencana Otonomi Palestina
di Gaza & Jericho
6
m m
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
r
CUB
----i*;•J.WWnb
-
ERRY WIDIJANTORO
[
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI bfiwnh ini adolnh posalpasal tam bnhftn d ari Dcklarnni P rin slp -p rln slp P en g atu rnn P cm crln to h an S en d iri Sc*
m cntnra yang d itandntangnnl
di W ashington 13 S cp lc m b c r
ynng lalu.
P a sa l T a m b a h a n I P ro to k o l
le n ta n g C a r* d a n K o n d lsl
P em ilu
1. O rnng-orang P alestin a di
Je ru salem yang tinggal d i sa ­
tin nknn m em punyai nok berpnrlisiposi dalam p ro ses pciniiu, sesuai dengan perjarvjinn nnlnrk ed u c pihnk.
2. Scbopoi tam bahftn, perJanjian len ta n g pem ilu ini linr\is m cn ca k u p , o ntera lain,
Isu-isu ini: a. S istem pem ilu;
b. C ora m ongenal pengaw asnn yang Ictnh d lscpnkntl don
ncngnw os intcm uslonnl sertn
kom posisl persunnlnya; c.
bcrbngfli h u k u m dnn p ernturan b crk altan d en g an kampn*
n y c pem ilu, term asu k pcng*
nU irnn-pengnturan y an g disc*
pnkati m engcnai tncngorganlsnslknn m ed ia m aia dnn
k cm u n g k lh a n lisen sl bagi
sta siu n penylaron d n n televi-
*1
3. N asib selonjutnya sta tu s
orang-orong P alestin a tcrlanta r y sn g tc r d s n a r p a d s tanggnl 4 J u n l 1667 tid ak aaa
prasangka, k aren a m erek a ti*
d ak bisa b crp artlslp asj d alam
p ro ses pem ilu k aren a nlasanflloson prakU s.
P asal T am bahan II Protokol
Penarikan Kekuatnn M illter
Is ra e l dari Jnfur G a ia dan
. K a w u a n Jericho
. I. K edua p ih ak a k a n me*
nyelcssikon d an m enanda*
tonganl dalam w a k tu d u s b u '
Ian setelah d lb e rla k u k a n n y a
D cklarasi P rin slp -p rinsip , sc*
bunh pcrjnnjinn m engcnai
p en arik an k c k u ato n m llllcr
Israel dori J a lu r G n ta d a n
k n w tin n Jcfle h o . PcijanJInn
Ini iuga term asu k perjanjian*
pcrjonJIsn
k o m p rch c n slf
ynng u itcra p k a n d i J a lu r Gam d a n knw osan Je ric h o sesudah
p en arik an
pnsukatt
Israel.
2. Israel a k an m olaksannk an su a tu pen arik an keku at*
nn m iliternya sccara cepnt
don terjodw al dari J a lu r C a u
d a n k aw asan Jeric h o , dim u*
lal segera setelah ditan d atan g an ln y e p erjsn jlan ten*
tang J c lu rG a z a d a n k aw asan
Jc ric h o d a n ak an dlselesal*
knn dolnm su atu periode ti*
dnk lebih d ari e m p a t buian
setelah
p cn an d atan g an an
perjanjian te rseb u t.
3. Perjnnjion di atas akan
m cn cak u p , an tara lain: n.
I’o n g atu ran -p cn g alu ran bn^i
su a tu pcrolihnn kckuasoan
y ang m ulu s d a n d am al d ari
p cm erln U h m illter Israel dan
A d m in lstrasl S ip lin y a kepndn
perw okllan-perw akilan
Pnlcstfna; b . S tru k tu r, kekun*
jinan, don Inngg u n g jo w n b pengtinsa Palestinn di bidongbld an e Ini. kecuaii: konmminn ck slcm n l, pem ukim nn,
oran g-oren g Israel, h u b u n g a n lu ar n cccri, d a n hal-hal
Inlti yang a lse p n k att b trso -
SKRIPSI
Baglan TerakW r
dari D u a Tullsan
m e: c. P engatu ran -p en g atu ra n bagi p en erim aan k eam an ­
an In tern al d an k etertlban
u m u m oleh k ek u atan polls!
P alestin a y an g terd iri dari
perw ira-perw lra polisi yang
d ir c k n jt d a ri p en d u d u k se(em p at a tau d ari luar negcri
(ornng-orang yang memo*
gnng paspor Y ordania (dan
d o k u m en -d o k u m en
orang
P alestin e yang dikeluackan
oleh Mesir). M ereka yang
in c in b crpnrtlslpasi dalam
kcK uatan po lisi Palestina
b erasal d ari lu ar negeri harus
dilntih sebagai polls! d an perw ira-pcrw lra polisi; d. S uolu
kchndiron intcrnasionnt atau
asing, sep erti ynng telnh disc*
nkntl; e. P em b c n tu k n n se*
unh K om ltc K erja S am a don
K qordlnasl Potcstlna-IsracI
bag! tiO uan'tufunn kenroonan
bcrsam a; f. S e b u a h pemba*
n g u n a n ekonornl d an pro*
g ram stabilises!, term ssu k
p e m b e n tu k a n seb u ah D ana
D aru ral, u n tu k m end o ro n g
in v cslasl asing, serta d u ­
k u n g a n kounngan d s n eko*
nom l, K edua b elah pihak
a k an k o o rd in asi d a n kerja
sam a secara b ersam a d a n
u n ilateral d en g an pihak-plh n k k aw asan d a n Internosio*
nal u n tu k m e n d u k u n g tujua n -tu ju sn Ini; g , P en g atu ran p e n g a tu ra n m engenal scb u a h Ja lu r a m a n bagi orango rong d a n tra n sp o rta sl tn la ra
J a lu r Gaxa d a n k aw asan J e ­
richo.
4. P erjan jian di atas Juga
a k a n m c n ca k u p p en g atu ran p e n g a tu ra n bogt koo rd ln asi
• n ta ra k e d u a beloh pih ak
b erk a lta n d en g an Jalur.Jnlur:
a. Gnw*M cslr, d a n u. Jerich o Jo rd n h la.
5. K ontor-kantor yatig bcrta n g g u n g Jaw ab mclnksana*
knn
kckURsann-kckuasRon
d n n tan g g u n g Jaw ab k ckuaanon P alestin a dl b aw ah P a­
sal T a m b ah an U dan Pasnl VI
D cklarasi
P rln slp -p rin slp
nkan b crlokasi d l T epi Darot
dnn J a lu r G rkr, d an tid ak
a k an b e ru b ah selam a periode
Interim .
E
P a sa l T a m b a h a n 111 P ro to k o l te n ta n g K e rja S a m a
Is ra e l-P a lc a iln a d a la m Pro*
gram -pt-ogram R konom l d n n
P em b an g v n a n
K edua pih ak sc p a k st menc tp ta k an se b u ah IComite Berk ela n ju ta n
Isracl-Palestino
bagi K erla S am a Ekonom t,
m cm u sn tk an . a n tara lain, hal*
hal d i baw ah ini:
1. K erja sam a di bidong air,
te rm a su k Progrom Pcngem b en g an A ir y an g dipcrsiap*
k an oleh ahll-ahll k cd u a beinh pihak, yang Juga akan
m cn cn tu k n n enro kerja sam n
dalnm m nnnjem en sum bersu m b er nlr dl Tepi Bnrnt don
Jn lu r Gnzn, dnn Jugn lermnsu k u su lan -u su lan pcnclltlan -p en clitlan scrta renennnrcncantt ten tan g h ak a ir bogi
m asing-m aslng p ih ak , Juga
term asu k pem anfoatan yang
te lm b a n g d ari sum ber*sum b e r air b ersam a bagi pelaksa*
n aan se lsm a d an setelah p e ­
riode interim .
2. K erja sam a di bidang
llstrik, te rm a su k se b u ah P ro ­
gram P e n g em b an g a n L fstrik,
y a n f Juga akon m e n en tu k an
cara kerja sam a b sg l pro d u k si, pemeUharaan» pem belian,
d an p ei\|u alan sum ber-sum *
b e r llstrik.
3. Kcrjo sam a di b idang
cnergl, term asu k se b u ah P ro ­
grom P en g em b an g an Enerji,
yang a k a n d ised iak an bagi
eksploitnsl m lnvak d an gas
bag! kcpcrluan-K cpcrluan ind u stri, teru lam o di J a lu r Gou d an N cgcv. dan akan m en-,
d o ro n g cksnioltasi bcrsam a
Innjutan d a n sum bcr*sum bcr
cncrji lainnya. P rogram Ini
uga akan m cnyedinKan bngi
o n stm k si sebunh k om plcks
ind u strl pctrokim in di Ja lu r
G aza don k o n slru k si ja lu r pipo-pipa m fnyak d o n gas.
4. K erja sam a di bidang
k eu an g an , term asu k se b u ah
P ro g ram A ksl d an P en g em ­
b an g an
K euangan u n tu k
m end o ro n g Invostnsi In tern a­
sional d lT e p i B arat d en J a lu r
G aze, d e n d i Israel, term asu k
ju g a p e m b e n tu k a n seb u ah
B ank re n g e m b a n g a n P ales­
tina.
5. K erja sam a di btd sn g
tra n sp o rta sl d a n kom unikasi,
te rm a su k se b u ah P rogram ,
y an g a k a n m e n e n tu k a n pe- t
d o m an -p ed o m an b ael pem^ ■,
b e n tu k an se b u a h K aw asan \
P e lab u h o n L a u t G aza, d a n
a k an m en y ed iak an bagi p em ­
b e n tu k a n jalur-Jalur transportasf d a n k o m u n ik asi ke
d an d ari T epi B arat d an J a lu r
G aza ke Israel d sn negaranegara lainnya. Seboffal ta m ­
b ah an , p ro g ram ini ak an m en y ed isk an p elak san aan y a n g
d ib u tu h k e n u n tu k ko n siruk sljnlan-jalnn, Ja lu r k erete apf,
ja lu r ko m u n ik asi, d a n lainIain.
0.
K erja sam a d i b idang
p erdngangan, lerm n su k pe*
n elitlan-pcnelitinn, dnn P ro ­
gram P rom osl P erdagangen,
y an g a k a n m end o ro n g perdagRngah lokal, regional, d an
m tra-reglonel, te rm asu k su a­
tu atu d i k elay e k an u n tu k .
m e n cip tak an
kaw asan-kaw asen p erd ag an g en b eb as dl
J a lu r u a z a d a n dl Israel, akse s b ersam a k e kaw asan-kaw asnn ini, dnn kerja sam a di
b idang-bldong v an g b erkeitan d en g an p crd ag an g an d an
p em lafo an .
i
7.
Kerja snm a dl b idang
Industrl, term asu k P rogram
P engem bangan
Industrie
yang a k an m en y ed iak an bagi
p em b en tu k an b ersam a P u sn t I
P cn g cm b ang on d a n Penellti*
an In d u strl Isracl-P alestlna, 1
a k an m em p ro m o sik an usaha J
b ersam a Pateslinn-Isracl, dnn
m enyediakan pedom an-pe1
dom on bagi kcrjn somn di
bidang In d u stri-in d u strt tekstil, m akanan, farm asl. clcktro n lk , b atu perm nta, kom pute r d sn ilm u p en g eta h u an .
ASPEK YURIDIS ATAS ...
ERRY WIDIJANTORO
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ccsual
d e n g an
D bkierasl
8.
S e b u ah program bagi ngah, sebagoi langkah kedua;
P rin sip -p rin sip d i bidang-bl*
kcrjn sam a dl, dan p eratu ran
2. P en g em b an g an bagi sed an g Ini: p e n d ld lk a n d an kem engenai,
hub u n g an -h u b uah g abu n g an
R encana
b u d ay aan , k eseh aU n , keie*
b u n g an b u ru h dan kerjo saIsrael-P alesllna-Jordania u n ­
m i dl b id an g k esejahternan
ahteraan soslal, pem ajakan
tu k koordinnst eksploltasl
angsung, turfsm e, serta ke*
soslal.
k aw asan L aut Mati; 3. Terusw en an g an lainnya y a n g disean L au t T cn g ah (Gaza)-Laut
0. S e b u a h R encana Kerja
p ak atl; 2. D im en g ertl b ah w a
Mati:
'■ Sam a d a n Pengem bang& n
h a k -h ak d a n kew ajiban-ke4. D csallnasl R egional dan
; S u m b c r D aya M nnusia, diaew ojlban d a ri b ad an Inl Udak
proyck-proyck pem bangundlnkan bagi sem inar-scm lnor
akan d lb u at-b u at; 3. S etlap
a n air lolnnya;
d an
lokakarya
g ab u n g an
lingkup yang d iu raik an dl
Isrncl-Pnlestlnn, d an bagi
alas akan te ru s m cm pcroleh
5. S e b u ah rencana regional
''p c m b c n tu k n n p u snl-pusat lanlokasl d an a y an g eda sesuai
bagi p cn g o m b im ttm pcrlanltihnn kcjurtum , InjJlllut-lnstldengan
pcngaturan-pcngan. tcrm asuk seb u ah upnyn
Uit pcnelllian, d an banknturnn yang akan d iscpakati
koordlnasi regional u n tu k
b ank dnta gabungan.
bcrsnrna. P en g aturan-pengm cn ce aah
penggurunnn
atu ran Inl ju g a a k a n mekcm
bnll:
10. S cb un h R cncann Pcrllnn yedlakan penyesualan me. d u n g an L ln g k u u g an , me*
' G. Soling k clcrk n ltan Jatnadal yang d ip erlu k an u n ­
I n y cd lak a n
bagi
langkah*
rlngan-Jarlngan llstrik; 7.
tu k m c n g u m p u lk an pajak*
! langkah g ab u n g an dan/otau
K erja sam a regional bagi
pajak oleh k a n to r pem ajakan
I k o ordlnasi di b idang inl.
p engalihan, d lslrib u sl, dan
iangsung; 4. P ad a saat pelokeksploitasl
in
d
u
stri
gas.
mlsanaan D eklarasi P rinslp! I I . S eb u a h pro g ram bagi
n
yak,
serta
su
m
b
e
M
u
m
b
c
r
p h n sip , delegasl Israel d an
, k o o rd ln asi
p en g em b a n g an
enerji lainnya; 6. S eb u ah
P alestin a akan segera melad an kerja sam a di b idang
R
encona
P
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n
Tuk u k an
negosiasT-negosiasi
kom u n lk asi d an m edia.
rism c, T ransp o rtasi, d a n Tem engenai ren can a terinci ba12. P ro gram -p ro g ram laln ­
lekom unikasl R egional; 9.
gi perallh an k ek u asaan m enya y an g sesu ai d e n g an ke­
K erja sam a regional d l bingcnai k an to r-k an to r tersep en tin g an bersam a.
d an g -b id an g falnnya; 3. K e­
bu t sesu ai d e n g an pengertlan
d u a pih ak ak an m end o ro n g
d l alas.
kelom pok-kelom pok
kerja
, P a sa l T a m b a h a n IV P rotoP asal VII (2) p erjan jlsn In -,
m u ltilateral, d an ak an m engi kol te n ta n g K erja S am a
terim Juga a k an m eneakup
k oo rd in asik an n y a
supaya
{ l.irael-P alcstln a U erkaU nn
p e n g atu ran -p en g atu ran bagi,
b crhasll. K edua b elah p m ak
'd e n g a n P ro g ra m Pem ba*
Koordlnasi don Kerja sam a. •
a k an m en d o ro n * kegiatan|
n g u n a n R eg io n al
Pasnl VII (S) p cn arik an ml*
kegiatan an tarb ia a n g , tcrm a1. K edua p ih a k nknn bckcrliter Udak ak an m encegah
s u k slu d i pra-keloyakan d an
ja snmn dnlnm k o n lck s upoIsrael m clak san ak an kekuakclayakan, d i dalam berbngai
! ya-upaya p e rd a m a ia n mulli*
seian d o n tan g g u n g jaw ab
k elo m pok-kelom pok
kcrjo
i lateral d alam m em prom osiy an g d ialih k an ke D ewan. '
m ultilateral.
i kon seb u a h P rogram P em baP asal VIII d im en g erti b lh ' n g u n an bag! kaw asan, tcrm aw a PerjanJIan In terim d alsm
B u llr-b u tlr
K e se p a k a ta n
( suk T epi B arat d an J a lu r Gahal Ini a k an m en eak u p p en g i
a U s D e k la ra si te n ta n g Prin*
ite , y an g a k an dlp rak arsai
a tu ran -p en g atu ran bagi k e n a
sip -p rin slp P e n g a tu ra n Pe*
sam a d an k o o rd ln a si antara
I oleh negara-negara anggota
m e rln U h a n S e n d iri Seraen;G-7. K ed ua belan p ih ak akan
k e d u a betah p ih ak . Ju g a dlta r a
. m em ln ta C -7 u n tu k m encarl
sek ap atl b ahw a perallh an ke*
A. PerjanJIan d an K esepa1partlalpasl
negara-negara
k u a saan d an tan g g u n g Jaw ab
k ata n U m um
kepada polls! P ale stin a akan
'y a n g bermln&t d alam pro-.
‘ gram in i, sep erll anggota
d i& le sa ik an secara bertahap,*
S e tla p k ek u asa a n d an ta n g ­
; O rganises! bagi P em b an g u n scp erti y an ^ d isep ak ati da-;
g ung jaw a b yong dialih k an
I an dnn K erja S am a E konom l,
lam Pcrjarijian In terim .
k e pihak P atcstln a sesuai do*
1negara-negara atau instilu siP asal X d isep ak ati bahw a;
n gan D eklarasi P rlm ip prlnfin stitu si A rab regional, terpada sa a t b erlak u n y a Dekla*.
sip sam pal dilnnlikttya De1m asuk ju g a te k to r sw asta.
ro il P rin sip -p rin sip , d elegul*
w an a k an d ib e rta k u k a n sam a
Israel d an P atestin a a k a n tu*
d en g an prin sip -p rin sip set 2. P rog ram P e m b an g u n an
kar m e n u k a r n am a-nam a in* '
pcrlT yong lerm a k tu b dalam
ini a k a n terdiri dari duo clediv ld u yang d(lur\juk olehPas8t IV, y an g d iu ra ik a n d a ­
m en: «. se b u ah P rogram
m erek a seb ag al anggota )6>-t
lam B u tir-b u u r K esepakatan
P em b an g u n a n E konom l bagi
m ile P en g h u b u n g -G ab u n g an
d i baw ah Ini.
T epi B ara t d an 4 a lu r G aza: b.
Israel-P atestlna. J u g a disepa*.
B. PerjanJIan d an K esepa­
jie b u a h
P rog ram
Pemba*
kali bahw a setlap pih ak a k in
k a tan K h u su s P asal IV dise>ngunan E k on o m l R egional.
m em punyal Jum lah anggota'
pakati bahw a:
I A. P rog ram P em b o n g u n an
1.
K cw cnangan D ew an
ang sam a d alam K om ltcG a*
jE k o n o m lb a g lT e p i U a ra td a n
akan m en eak u p w ilayah T epi
ungan. K om ite 'G a b u n g an
iJa h ir G aza aknn terd lrl dari
B arat d a n w ilavah J a lu r G a­
akan m cncapal k ep u tu san
;elem cn*clem cn b erik u t inl: 1.
za, kecuall Isu-lsu yang aknn
b crdasarkon
k csep ak atan ,
S ebuah P rogram n eh o b llita.
dlncg o slasik an dalam ncgoK om ite -G abungan bisa tneli S oslal, tcrm asu k seb u ah
tlasl-ncgosiasl sta tu s p e rm a ­
n nm bah p a ra tck n lsl d an ahll,
{Program K o n stru k si dnn Penent Je ru sale m , pem ukltnon,
kalau dl(>erlukan, K om ite
‘-ram ahaa; 2. S e b u ah P rogram
lokasi-iokaal m ilitcr. dnn
C n b u n g an akan mem ulus*
I’cm bungunnn nisn lx Monoorang-orang Isrncl; 2. Kcwcknn tcm p al a tau tem p at4 cm ngnh d an Kecll;
nnngan D ew an akan d ltcrappnt d an d llak san ak an n y a perknn scsunl d en g an kcscpatcm uon.
i 3. S eb u a h Progrnm P em bakntan ynng dlcapnl ten tan g
Pasal T am b ah an II dtme*
.ngunan In fro stru k tu r(o lr, lisk ek u asaan , tan g g u n g jaw ab,
n g crll bah w a, U ersam aan de-,
jink, tran ap orto sl d an kom ulingkup, d an k ek u asaan yang
ngan ■ p cn arik an
m illter
'jiikosl, serta Inlnnya); 4. S c ­
d ialihkan padanya.
Israel, Israel ak an te ru s b e r* .
bunh Rcncnnn S u m b c r Doya
P asal VI <2) d isep ak ati bnhtan g g u n g Jaw ab bag! ke­
M anusia; 5. Program -prowe pcrolilinn kckuoseon akan
am anan e k ste m a l, d an ke­
{rum toinnya.
d llak so n ak an aebagal bcrtam anan in tern al d an k ete r­
k u t: 1. PUiak P alestin a akan
tib an u m u m para pem ukim
Q. P rogram P e m b an g u n an
m em b eritah u k an
- pihak
dan o ranc-orang Israel. Ke-,
Ekonom l Regional bisa lerdiIsrael m engenai nom a-nam a
kuatan m ilitcr AS don orangri dari elcm en-clem en bcrlo ran g P alestin a yang diljlno rang sipll akan te ru s m engkut inl: 1. P c m b c n tu k an sekan u n tu k m em egang kckunu n ak an jnlan-Jalan secara
bunli D ana P em b an g u n an T i­
snan, k ew cn an g an , dan tongcbns dl dalam J a lu r G a ta
m ur T engnh, sebngaT langkah
g ung jaw ab yang akan dlnlihd an k aw asan Jeric h o .
1
portnma, dan seb u ah B ank
(R tr/rtp )
kan kepada p ih ak P alestina
P em b an g u n a n T im u r To-
i
t
SKRIPSI
ASPEK YURIDIS ATAS ...
Y
0
M
P
A
S
16
S
JE
P
T
E
K
B
E
R
1993
ERRY WIDIJANTORO
Download