HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP

advertisement
HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP
MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
(Studi Pada Siswa Kelas 12 Program Bina Lingkungan SMAN 7
B.Lampung)
(Skripsi)
Oleh
Chairunnisa
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRACT
INTERNAL FACTOR RELATIONS AND EXTERNAL FACTORS ON
STUDENT INTERESTS CONTINUE HIGHER EDUCATION
EDUCATION
(Study On Grade 12 Students of Community Development Program at
SMAN 7 Bandar Lampung)
By
CHAIRUNNISA
This study aims to determine whether there is or not the relationship of internal
factors and external factors on the interest of continuing college education on 12th
grade students of environmental development program at SMAN 7 Bandar
Lampung. The type of research used is descriptive with quantitative
approach. Subjects in this study were 12th graders of environmental development
program
of
academic
year
2015/2016
at
SMAN
7
Bandar
Lampung.Determination of respondent sample is done by proportional
stratified. Data collection techniques used were questionnaire method,
documentation, literature study and interview.
After the research obtained the correlation results of 0.533 this shows that there is
a moderate relationship between internal factors of interest to continue college
education and obtained a result of 0.51 this shows no relationship of external
factors on the interest to continue college education.
Keywords: Internal Factors, External Factors, Interest in continuing higher
education.
ABSTRAK
HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL
TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN PENDIDIKAN
PERGURUAN TINGGI
(Studi Pada Siswa Kelas 12 Program Bina Lingkungan di SMAN 7 Bandar
Lampung)
Oleh
CHAIRUNNISA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, apakah ada atau tidak nya hubungan
faktor internal dan faktor eksternal terhadap minat melanjutkan pendidikan
perguruan tinggi pada siswa kelas 12 program bina lingkungan di SMAN 7
Bandar Lampung. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 12
program bina lingkungan tahun ajaran 2015/2016 di SMAN 7 Bandar Lampung.
Penentuan sampel responden dilakukan dengan proporsional stratified. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket, dokumentasi, studi
pustaka dan wawancara.
Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil korelasi sebesar 0,533 hal ini
menunjukan bahwa ada nya hubungan yang sedang antara faktor internal
terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi dan diperoleh hasil
korelasi sebesar 0,51 hal ini menunjukan tidak adanya hubungan faktor eksternal
terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi.
Kata Kunci: Faktor Internal, Faktor Eksternal, Minat melanjutkan
pendidikan peguruan tinggi.
HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL
TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN
TINGGI
(Studi Pada Siswa Kelas 12 Program Bina Lingkungan di SMAN 7
B.Lampung)
Oleh
Chairunnisa
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA SOSIOLOGI
pada
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 02 Februari
1995. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari
pasangan Bapak Aslim dan Ibu Intan.
Pendidikan yang pernah ditempuh penulis :
1. Taman Kanak-Kanak Kartika Jaya II-6 Bandar Lampung.
2. SD Kartika Jaya II-5 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun
2007.
3. SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2010.
4. SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2013.
Pada tahun 2013 penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN
(Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Dalam perjalanan
menempuh pendidikan di tahun 2016 penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata
(KKN) selama 60 hari di Desa Gedung Karya Jitu , Kecamatan Rawajitu Selatan,
Kabupaten Tulang Bawang. Pada semester akhir tahun 2017 penulis telah
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Faktor Internal dan Eksternal
Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Perguran tinggi (Studi Pada Siswa
Kelas 12 Program Bina Lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung)”.
MOTTO
“MAN JADDA WAJADA”
Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil
“ MAN SHABARA ZHAFIRA “
Siapa yang bersabar pasti beruntung
” Manusia tidak merancang untuk gagal , mereka gagal untuk
merancang” (William J. Siegel)
”Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak
pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita
jatuh “ ( Confusius)
“ Tidak ada kekayaan yang melebihi akal dan tidak ada
kemelaratan yang melebihi kebodohan”
PERSEMBAHAN
Segala yang kuraih hanya karena Allah SWT dan doa restu dari
orang-orang yang mencintai dan menyayangiku ………….
Dengan segala kerendahan hati ku persembahkan karya sederhana ini
untuk :
Ayahku Aslim dan Ibuku Intan yang telah berkorban untukku
disetiap cucuran keringatnya untuk menghantarkanku meraih gelar
sarjana, terimakasih atas setiap pengorbanan yang kalian berikan
untuk membesarkanku dengan penuh kasih sayang yang tak pernah
berujung dan terimakasih untuk segala doa yang tak henti-hentinya
demi keberhasilanku
Adik-Adikku Ilham dan Diah yang selalu memberi semangat serta
dukungan dan doa untukku, terimakasih kuucapkan kepada kalian
Keluarga besarku yang selalu memberi semangat dan doa untukku,
terimakasih kuucapkan kepada kalian
Teman Hati dan Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemaniku
dalam suka dan duka
Almamater tercinta, Sosiologi FISIP Universitas Lampung
SANWACANA
AssalamualaikumWr. Wb
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT serta kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Faktor
Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan
Perguruan Tinggi (Studi Pada Siswa Kelas 12 Program Bina lingkungan di
SMAN 7 Bandar Lampung)” sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana
Sosiologi di Universitas Lampung.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan
maupun saran dan kritik dari berbagai pihak dan sebagai rasa syukur penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Susetyo, M.si., selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Ikram, M.si., selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
4. Ibu Drs. Yuni Ratna Sari.M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi,
terimakasih yang sebesarnya atas segala masukan serta motivasi yang
sangat berharga dari awal hingga akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan.
Terimakasih ibu Yuni semoga silaturahmi akan selalu terjalin.
5. Dra. Paraswati Darilmilyan selaku dosen pembahas skripsi, terimakasih
telah mengkoreksi dan banyak memberikan masukan, arahan dan
motivasinya dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih Ibu Paras
tersayang semoga selalu diberikan kesehatan dan semoga silaturahmi
akan selalu terjalin.
6. Bapak Drs. Suwarno, M.H. selaku dosen pembimbing akademik,
terimakasih atas saran dan arahannya yang diberikan selama menjadi
mahasiswa.
7. Seluruh staff administrasi Sosiologi dan Staff administrasi FakultasI lmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang telah membantu dan
melayani segala administrasi.
8. Kedua orangtua yang telah membimbing dan selalu memberikan nasehat.
Begitu banyak energi, perhatian, kasih sayang serta doa yang tulus demi
keberhasilanku. Terimakasih Ayah Ibu untuk setiap pengorbanan yang
kalian berikan,jasa-jasa kalian tidak akan pernah terbalaskan. Kalian
adalah orang yang berarti dalam hidupku, semoga Allah senantiasa
memberikan umur panjang dan kesempatan bagiku untuk menjadi
kebanggaan kalian. Aamiin
9. Kedua Adikku, Ilham dan Diah. Terimaksih telah menemani disaat suka
dan duka, semoga kita dapat membahagiakan kedua orang tua bersama.
10. Keluargaku tercinta. Oma tersayang, Tante Ita, Om Ahmad, Naqa, Neng
Safa dan untuk seluruh keluarga yang tidak dapat disebutkan namanya
satu persatu, terimakasih selalu memberikan doa untuk kesuksesanku.
11. Agung Saputra, teman terbaik ku yang selalu menasehati, memotivasi,
dan memberi semangat untuk terus berjuang, terimakaih telah menjadi
tempat berbagi cerita suka dan duka, selalu menemani dan membantu
dalam setiap proses penyusunan skripsi ini.
12. Sahabat seperjuanganku dibangku perkuliahan, Dewi Lestari, Dwi Cintia
Putri, Aulia Rahma Nurintan, Cyntia Chandra Jaya dan Rekan-rekan
seperjuangan Sosiologi 2013 yang tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu. Terimakasih untuk semua bantuan serta semangat yang luar biasa
selama ini. Semoga kita selalu sukses untuk kedepannya.
13. Teman yang seperti kakakku Nastria Fitriana Sari. Terimakasih atas
dorongan, motivasi dan hiburan yang selalu diberikan.
14. Ibu Enjar guru SMAN 7 Bandar Lampung. Terimakasih atas bantuannya
dalam mendapatkan data-data yang diperlukan untuk penyelesaian skripsi
ini.
15. Adik-adik kelas 12 SMAN 7 Bandar Lampung Terimakasih untuk semua
bantuan dan kerjasamanya telah bersedia menjadi responden sehingga
skripsi ini bisa terlaksana.
16. Untuk seluruh orang-orang baik di sekeliling penulis yang telah
mendukung dan memotivasi yang tak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Terimakasih, semoga Allah membalas segala ketulusan dan kebaikan
kalian.
Penulis hanya bisa berdoa semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan
bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan
penulis semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Bandar Lampung, 04 Mei 2017
Penulis,
Chairunnisa
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI................................................................................................ I
DAFTAR TABEL ....................................................................................... III
DAFTAR GAMBAR................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang ..................................................................................
Rumusan Masalah .............................................................................
Tujuan Penelitian ..............................................................................
Manfaat Penelitian ............................................................................
1
6
7
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 9
A. Deskripsi Teori.................................................................................. 9
1. Pengertian Minat ................................................................... 9
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat ........................... 10
3. Minat Melanjutkan Pendidikan Peguruan Tinggi ................. 12
4. Faktor Internal....................................................................... 13
5. Faktor Eksternal .................................................................... 14
B. Kerangka Pikir .................................................................................. 17
C. Hipotesis Penelitian........................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 20
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Tipe Penelitian................................................................................... 20
Lokasi Penelitian ............................................................................... 21
Populasi dan Sampel ......................................................................... 21
Definisi Konseptual........................................................................... 24
Definisi Operasional.......................................................................... 24
Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 28
Teknik Pengolahan Data ................................................................... 29
ii
H.
I.
J.
K.
Teknik Penentuan Skor Jawaban....................................................... 30
Instrumen Penelitian.......................................................................... 31
Teknik Analisis Data ......................................................................... 32
Uji Hipotesis...................................................................................... 33
BAB IV GAMBARAN UMUM.................................................................. 35
A. Sejarah SMAN 7 Bandar Lampung .................................................. 35
B. Stuktur SMAN 7 Bandar Lampung................................................... 37
C. VISI, MISI, dan Tujuan SMAN 7 Bandar Lampung ........................ 38
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 40
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 40
Karakteristik Responden Berdasarkan Identitas ............................... 43
Analisis Faktor Internal..................................................................... 45
Analisis Faktor Eksternal .................................................................. 59
Analisis Minat Melanjutkan Pendidikan Perguruan Tinggi .............. 81
Analisis Data ..................................................................................... 93
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 100
A. Kesimpulan ....................................................................................... 100
B. Saran.................................................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 102
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Angka Partisipasi Murni Tingkat Pendidikan di
Provinsi Lampung ................................................................................ 3
2. Daftar Siswa Kelas 12.......................................................................... 21
3. Jumlah Sampel ..................................................................................... 23
4. Definisi Operasional............................................................................. 25
5. Uji Validitas ......................................................................................... 41
6. Uji Reliabilitas ..................................................................................... 43
7. Identitas Responden Berdasarkan Kelas Belajar.................................. 44
8. Mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan baik
dari yang sekarang................................................................................ 45
9. Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
akan menjanjikan masa depan yang lebik............................................ 46
10. Berusaha meningkatkan prestasi belajar agar dapat bersaing
dengan siswa lain ................................................................................. 48
11. Selalu belajar dengan giat agar dapat masuk di perguruan tinggi
yang memiliki kualitas bagus............................................................... 49
12. Lulusan perguruan tinggi akan memperoleh kesempatan untuk
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik .............................................. 50
13. Berminat melanjutkan ke perguruan tinggi karena dapat mampu
bersaing dalam mendapatkan pekerjaan............................................... 51
14. Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan membuat
saya menjadi lebih profesional/membanggakan .................................. 52
15. Memiliki pendidikan yang tinggi dapat menambah wawasan dan
cara pandang menjadi lebih luas, kritis, dan selektif ........................... 53
16. Merasa kurang memiliki pengetahuan jika hanya lulus pada jenjang
SMA sehingga harus melanjutkan ke perguruan tinggi ....................... 54
17. Rata-rata nilai kelas 11 semester 2....................................................... 55
18. Rata-rata nilai kelas 12 semester 1....................................................... 56
19. Jawaban responden keseluruhan variabel faktor internal..................... 58
20. Orang tua selalu perhatian dengan masalah pendidikan ...................... 60
21. Orang tua selalu mengingatkan untuk mengerjakan
tugas sekolah ........................................................................................ 61
22. Orang tua selalu menanyakan hasil belajar disekolah.......................... 62
23. Orang tua selalu menanyakan kegiatan yang di lakukan
di sekolah ............................................................................................. 63
24. Orang tua selalu memeriksa hasil belajar di sekolah ........................... 64
25. Orang tua selalu mendukung semua kegiatan yang di lakukan
di sekolah ............................................................................................. 65
26. Orang tua selalu mendukung mengikuti kegiatan les .......................... 66
27. Orang tua memberikan nasehat dan motivasi untuk
rajin belajar........................................................................................... 67
28. Kelengkapan alat-alat belajar terpenuhi............................................... 68
29. Orang tua menyiapkan buku latihan soal ............................................. 69
30. Mempunyai tempat belajar yang khusus di rumah .............................. 70
31. Orang tua selalu mengingatkan waktu jam belajar di rumah ............... 71
32. Orang tua membatasi waktu menonton televisi pada
hari sekolah .......................................................................................... 72
33. Orang tua memberikan masukan tentang perguruan tinggi
yang baik .............................................................................................. 73
34. Guru selalu memotivasi untuk rajin belajar agar berprestasi dan
mendapatkan beasiswa ke perguruan tinggi......................................... 74
35. Guru memberikan gambaran tentang kerasnya dunia kerja sehingga
perlu menambah ilmu ke perguruan tinggi .......................................... 75
36. Guru selalu memberikan informasi beasiswa
di perguruan tinggi ............................................................................... 76
37. Guru selalu memberikan informasi tentang universitas yang baik ...... 77
38. Guru selalu memberikan informasi bagaimana agar dapat
melanjutkan ke perguruan tinggi.......................................................... 78
39. Jawaban responden keseluruhan variabel Faktor eksternal ................. 80
40. Merasa senang ketika membicarakan tentang perguruan tinggi .......... 82
41. Merasa senang ketika membicarakan perguruan tinggi disurat
kabar dan cenderung mencari informasi tentang perguruan tinggi ...... 83
42. Merasa senang ketika berdiskusi tentang melanjutkan studi ke
perguruan tinggi bersama teman-teman ............................................... 84
43. Selalu memperhatikan jika ada orang yang membicarakan tentang
studi di perguruan tinggi ..................................................................... 85
44. Berusaha mencari informasi tentang perguruan tinggi melalui
internet, koran, dan lain-lain ................................................................ 86
45. Sering membaca buku panduan memasuki perguruan tinggi .............. 87
46. Berusaha mengumpulkan brosur-brosur perguruan tinggi................... 88
47. Selalu mengikuti try out yang diadakan perguruan tinggi ................... 89
48. Jawaban keseluruhan responden variabel minat melanjutkan
pendidikan perguruan tinggi ................................................................ 91
49. Tabel silang antara Faktor internal terhadap Minat melanjutkan
pendidikan perguruan tinggi ................................................................ 93
50. Tabel silang antara Faktor eksternal terhadap Minat melanjutkan
pendidikan perguruan tinggi ................................................................ 95
51. Hasil uji product moment faktor internal dengan minat
melanjutkan pendidikan perguruan tinggi............................................ 96
52. Hasil Uji product moment faktor eksternal dengan minat
melanjutkan pendidikan perguruan tinggi............................................ 98
DAFTAR SKEMA DAN GAMBAR
Skema dan Gambar
Halaman
1. Kerangka Pemikiran.............................................................................
2. Struktur SMAN 7 Bandar Lampung ....................................................
18
37
I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam kehidupan, sebagai manusia sudah pasti tidak akan lepas dari proses
pendidikan karena mulai dari lahir hingga dewasa kita pasti akan mengalami
proses pendidikan mulai dari orangtua, sekolah, maupun lingkungan sekitar.
Pendidikan sendiri merupakan salah satu faktor pembentukan kepribadian
seseorang, selain itu pendidikan juga dapat membentuk sumber daya manusia
menjadi lebih handal dan mampu bersaing untuk kemajuan suatu Negara.
Menurut Engkowara dan Aan Komariah (2010:236), pendidikan merupakan suatu
proses interaksi atau hubungan timbal balik, pengaruh-mempengaruhi antara
peserta didik dengan pendidik dalam berbagai situasi pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan secara optimal.
Pada Undang-Undang Dasar Pasal 28c ayat (1) menyatakan bahwa “ Setiap orang
berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan
teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.”
Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar menyatakan “ Setiap warga Negara
berhak mendapatkan pendidikan .” Kemudian pasal 31 ayat (1) diatas segera
2
diiukuti oleh pasal 31 ayat (2) yang menyatakan “ Setiap warga Negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.”
Selanjutnya pada Undang-Undang Dasar Pasal 31 ayat (3) menyatakan “
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistim pendidikan
nasional , yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”
Berdasarkan pasal-pasal diatas dapat disimpulkan bahwa setiap warga Negara
diwajibkan mengenyam pendidikan yang baik, pemerintah pun selalu membuat
program-program yang membantu masyarakat dalam menunjang pendidikan agar
masyarakat Indonesia dapat mengerti pendidikan itu sangatlah penting dan dapat
membantu untuk meraih prestasi.
Di Indonesia, pada tahun 2008 Departemen Pendidikan Nasional mengeluarkan
program wajib belajar 9 tahun. Pada program ini setiap warga di wajibkan untuk
menempuh pendidikan wajib selama 9 tahun mulai dari sekolah dasar (SD)
sampai dengan
sekolah menengah pertama (SMP). Tetapi pada tahun 2012
Departemen Pendidikan Nasional merubah program wajib belajar 9 tahun
menjadi wajib belajar 12 tahun, mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah
pertama (SMP), dan sekolah menengah akhir (SMA). Program ini dilakukan agar
pendidikan di Indonesia menjadi berkualitas dan dapat menghasilkan sumber
daya manusia yang mampu melakukan perubahan Negara agar menjadi lebih baik
lagi.
Setelah sekolah menengah akhir (SMA) seseorang dapat melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi. Pendidikan perguruan tinggi adalah pendidikan yang
3
mempersiapkan seseorang untuk memiliki tingkat kemampuan tinggi yang
bersifat
akademik
dan
profesional
sehingga
mampu
menerapkan
dan
mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan seni. Pendidikan perguruan tinggi
akan memberikan ilmu, wawasan, dan teknologi sehingga menghasilkan sumber
daya manusia yang terampil dan menguasai ilmu serta handal dalam teknologi.
Dengan melajutkan pendidikan ke perguruan tinggi seseorang akan memiliki
bekal kemampuan dan keterampilan untuk mampu bersaing dan berkompeten
pada dunia kerja. Dan semakin tinggi pendidikan seseorang akan mempengaruhi
harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. (Ihsan, 2011:23)
Namun pada kenyataannya yang terjadi semakin tinggi tingkat pendidikan atau
jenjang pendidikan semakin rendah angka partisipasinya, seperti tabel berikut
angka partisipasi pada provinsi lampung:
Tabel 1. Angka Partisipasi Murni Menurut Kabupaten/Kota
dan Tingkat Pendidikan di Provinsi Lampung Tahun 2013
Tingkat Pendidikan
Kabupaten / Kota
(1)
SD
SMP
SMA
PT
(2)
(3)
(4)
(5)
01.
Lampung Barat
94,95
72,72
51,65
0,92
02.
Tanggamus
96,75
79,25
48,44
5,33
03.
Lampung Selatan
96,98
75,44
54,20
15,41
04.
Lampung Timur
98,46
69,70
50,67
16,82
05.
Lampung Tengah
97,91
78,81
55,09
14,74
06.
Lampung Utara
98,93
77,82
55,91
14,45
07.
Way Kanan
97,66
77,18
55,85
11,71
08.
Tulang Bawang
97,65
72,00
45,87
1,58
4
09.
Pesawaran
96,30
73,67
52,39
7,50
10.
Pringsewu
93,47
72,11
58,85
17,58
11.
Mesuji
98,42
67,04
27,82
0,66
12.
Tulang Bawang Barat
98,33
63,49
55,94
3,56
13.
Pesisir Barat
---
---
71.
Bandar Lampung
98,15
76,19
97,41
74,96
72.
Metro
LAMPUNG
96,64
95,22
--57,08
67,43
53,48
--31,21
31,04
14,63
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung
Dari data diatas menunjukan bahwa rendahnya partisipasi peserta didik untuk
melanjutkan sekolah masih terjadi di Provinsi Lampung, terutama pada
pendidikan perguruan tinggi ini dikarenakan tingginya biaya pendidikan. Seperti
Kabupaten Mesuji menempati posisi paling terendah dalam angka partisipasi
pendidikan, ini dikarenakan biaya pendidikan yang mahal dan mayoritas
pekerjaan orang tua sebagai petani. Keterbatasan biaya mengakibatkan banyak
orang tua yang enggan menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi
sehingga tingkat partisipasi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan
perguruan tinggi masih rendah. Seperti yang dikatakan oleh Sihombing (2003)
bahwa dalam perkembangan pendidikan, masalah biaya menjadi masalah paling
sentral untuk dipikirkan oleh para pengelola pendidikan, karena biaya dianggap
akan menghambat proses pendidikan yang nantinya akan menyangkut pada
5
masalah sarana prasarana, proses pembelajaran, dan tenaga pendidik. (Ananda,
2016:10)
Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai kebijakan agar anak yang penghasilan
orang tua nya rendah untuk dapat melanjutkan pendidikan. Seperti program dana
BOS dan Program Bina Lingkungan. Dana bos adalah penyediaan dana biaya non
personalia untuk pelaksanaan program wajib belajar. Kemudian Bina Lingkungan
adalah salah satu kebijakan Pemerintah Kota Bandar Lampung yang di pimpin
oleh walikota Bandar Lampung Herman HN sebagai akses pendidikan kepada
siswa yang kondisi ekonomi orangtua nya rendah. Program Bina Lingkungan
sudah terbentuk mulai dari tahun 2012, program ini diperuntukan bagi siswa SD,
SMP, SMA yang bertujuan untuk membantu meretas kemiskinan dan pemerataan
pendidikan bagi siswa kurang mampu di Kota Bandar Lampung dengan
memberikan kesempatan siswa kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan di
sekolah negeri agar kedepan nya siswa program bina lingkungan dapat meraih
masa depan yang lebih baik.
Kemudian salah satu upaya pemerintah, agar siswa program bina lingkungan dan
memiliki akademik yang bagus dapat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi
adalah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi ( Ditjen Dikti ) Kementrian
Pendidikan nasional pada tahun 2010 meluncurkan program bantuan biaya
pendidikan Bidikmisi berupa bantuan biaya pendidikan dan biaya bantuan hidup
kepada siswa.
Di SMAN 7 Bandar Lampung pada tahun ajaran 2015/2016 memiliki jumlah
siswa program bina lingkungan sebanyak 122 siswa. Dari 122 siswa tersebut,
6
sebanyak 52 siswa atau sebesar 42,62% melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi. Untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi harus diawali dari adanya rasa
ketertarikan dan kebutuhan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Adanya
minat dalam diri individu akan mendorong seseorang untuk melakukan suatu
tindakan dan partisipasi di dalamnya. Begitu juga dengan melanjutkan studi ke
perguruan tinggi, minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan
mendorong mereka untuk berusaha memasuki perguruan tinggi karena mereka
ingin mengembangkan ilmu dan pengetahuan. Slameto (2010) mengemukakan,
bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain faktor dorongan yang berasal dari dalam diri dan faktor dari
luar diri seseorang. Seseorang yang mempunyai dan menaruh minat pada suatu
hal akan berusaha dan melakukan tindakan untuk mencapai hal itu. ( Indriyanti,
Siswandari, Ivada, 2013:3)
Berdasarkan uraian diatas, Peneliti tertarik ingin mengetahui adakah hubungan
faktor internal dan eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan
perguruan tinggi dan seberapa besar minat siswa melanjutkan pendidikan
perguruan tinggi pada siswa 12 program bina lingkungan tahun ajaran 2016/2017
di SMAN 7 Bandar Lampung .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah:
7
1. Adakah hubungan faktor internal terhadap minat siswa melanjutkan
pendidikan perguruan tinggi?
2. Adakah hubungan faktor eksternal terhadap minat siswa melanjutkan
pendidikan perguruan tinggi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui apakah ada atau tidak nya hubungan faktor internal terhadap
minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi.
2. Mengetahui apakah ada atau tidak nya hubungan faktor eksternal terhadap
minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang gambaran
seberapa besar minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi siswa
kelas 12 program bina lingkungan dan hubungan faktor internal dan
eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi.
2. Secara Praktis
a. Sebagai
bahan
masukan
dan
pertimbangan
agar
dapat
meningkatkan peranannya dalam mengarahkan siswa-siswi kelas
8
12 SMA Program Bina Lingkungan, apakah langsung bekerja atau
tidak
menutup
kemungkinan
melanjutkan
pendidikan
ke
perguruan tinggi setelah lulus SMA.
b. Sebagai bahan kajian dan landasan teori bagi peneliti berikutnya
pada tempat yang sama maupun di tempat lainnya dalam lingkup
yang lebih luas.
c. Dan penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi
dan memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
sarjana SOSIAL pada program studi SOSIOLOGI FISIP.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1.Pengertian Minat
Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat
ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan sengan keinginankeinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang
dilihat seseorang sudah tentu membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat
itu mempunyai hubungan dengan kepentingan sendiri. (Sadirman, 2011:76)
Menurut Muhibbin Syah (2011:152), minat berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Menurut Daryanto (2009:53), minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah
kecenderungan dari dalam individu untuk tertarik pada sesuatu obyek atau
menyenangi sesuatu obyek, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka
semakin besar minatnya. Minat biasanya ditunjukan melalui pernyataan yang
menunjukan lebih menyukai suatu hal dan dapat dinyatakan juga dalam bentuk
10
partisipasi dalam aktivitas yang diminatinya. Jadi, minat tidak timbul
sendirian, ada unsur kebutuhan yang terkandung di dalamnya selain itu minat
akan muncul karena ada nya dorongan atau motif dari orang lain. Seseorang
yang memiliki minat tinggi terhadap sesuatu yang dilakukannya maka dia akan
cenderung merasa senang jika berkecimpungan dalam hal tersebut dan akan
berusaha maksimal mungkin untuk mendalami hal itu agar mendapat hasil
yang maksimal.
2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Minat tidak dibawa dari lahir dan muncul secara tiba-tiba, melaikan muncul
melalui suatu proses. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi minat:
Menurut Suprapto (2007) faktor-faktor yang berhubungan dengan
minat dibedakan menjadi beberapa faktor sebagai berikut :
a) Faktor-faktor yang dapat menimbulkan minat :

Faktor motif sosial
Minat dapat timbul dengan adanya motifasi dan keinginan tertentu
dari lingkungan sosialnya. Seseorang akan melakukuan sesuatu
dengan maksud agar mendapat respon.

Faktor Emosi
Minat berhubungan dengan perasaan dan emosi. Suksesnya
pelaksanaan sesuatu kegiatan membuat perasaan senang dan
semangat untuk melakukankegiatan yang serupa, Sebaliknya
kegagalan akan menurunkan minat atau malah sebaliknya
menambah minat.

Faktor lingkungan
11
Faktor lingkungan adalah faktor yang dapat memunculkan minat
yang berasal dari keadaansekitar seperti lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah.
b) Faktor – Faktor yang dapat menurunkan minat
Secara alami faktor-faktor yang dapat menurunkan minat sebagai
berikut :

Faktor ketidakcocokan
Minat seseorang terhadap sesuatu hal akan berkembang jika hal
tersebut menarik dan sesuai dengan dirinya dan minat tersebut
akan turun apabila tidak sesuai dengan dirinya.

Faktor kebosanan
Melakukan suatu aktifitas secara terus menerus secara monoton
akan membosankan, hal ini dapat menyebabkan menurunnya
minat.

Faktor kelelahan
Orang yang karena minatnya terhadap sesuatu aktivitas, akan
melakukan aktivitas tersebut dengan tidak memperhatikan batas
waktu kerja. Hal ini dapat mengakibatkan kelelahan. Orang yang
lelah akan malas melakukan pekerjaan. ( Suhirno, 2011:13-14)
Menurut Sunarto dan Hartono (2002:196-198) faktor yang mempengaruhi minat
ada beberapa macam, yaitu :
1) Sosial ekonomi, sosial ekonomi disini yaitu bagaimana kondisi sosial dan
ekonomi orang tua dan masyarakat sekitar.
2) Lingkungan, lingkungan yang mempengaruhi minat seseorang ada
beberapa macam, yaitu lingkungan masyarakat, lingkungan rumah tangga,
dan lingkungan teman sebaya.
12
3) Pandangan hidup merupakan bagian yang terbentuk dari lingkungan yang
meliputi pendirian seseorang dan cita – cita.
3. Minat Melanjutkan Pendidikan Perguruan Tinggi
Menurut Muhibbin Syah (2000) minat melanjutkan studi ke perguruan
tinggi merupakan ketertarikan siswa untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi yang tumbuh secara sadar dalam diri siswa. Ketertarikan
tersebut menyebabkan siswa memberikan perhatian yang lebih terhadap
perguruan tinggi yang akan mereka pilih. ( Febriani, 2015:12)
Paparan mengenai pengertian minat menurut beberapa ahli yang dijelaskan
sebelumnya dan menurut pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian minat
melanjutkan keperguruan tinggi yang dimaksud adalah adanya keinginan dan
dorongan serta perhatian siswa untuk dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Minat siswa untuk melanjutkan keperguruan tinggi timbul karena siswa memiliki
keinginan dan harapan untuk menaikkan martabat dan memperoleh pekerjaan
yang layak yang akan dapat meningkatkan taraf hidupnya. Siswa yang
mempunyai minat besar dalam melanjutkan ke perguruan tinggi akan menaruh
perhatian lebih terhadap perguruan tinggi yang dia minati dan akan berusaha
semaksimal mungkin dalam belajar agar dapat memperoleh prestasi yang baik.
13
Menurut Cipta Ginting (2003) minat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. ( Febriyani, 2015:12). Berikut uraian
mengenai faktor internal dan faktor Eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor dari dalam diri seseorang itu sendiri.
Menurut Suprapto (2007) salah satu yang mempengaruhi minat adalah
motivasi. ( Suhirno, 2011:15)
Berdasarkan uraian diatas, jadi faktor internal adalah motivasi.
a) Motivasi
Menurut Marno dan Trio Supriatno (2008)
Motivasi adalah
keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsang
untuk
melakukan
tindakan-tindakan.
Motivasi
merupakan
peransangan yang bersumber dari keinginan individu untuk
melaksanakan tindakan, motivasi merupakan suatu energy yang
menggerakan
individu
untuk
melakukan
tindakan-tindakan
tertentu, tetapi juga sebagai suatu yang merangsang aktivitas
individu untuk melaksanakan tindakan. ( Hizam, 2014:5-6)
Dalam konteks motivasi melanjutkan pendidikan perguruan tinggi merupakan
pendorong bagi seseorang untuk berkeinginan melakukan kegiatan belajar ke
perguruan tinggi sehingga menimbulkan semangat untuk melakukan kegiatankegiatan yang dapat mendukung keinginananya untuk mencapai tujuan tersebut.
Siswa yang termotivasi melanjutkan pendidikan perguruan tinggi akan
menunjukan minat, ketekunan dalam belajar, dan akan mempersiapkan diri untuk
memenuhi tujuan nya tersebut.
14
b) Kemampuan ( Prestasi Belajar)
Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha
belajar. Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk
mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang
prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam
belajar ( Slameto, 2010:17 )
Menurut Suryabarata ( 2006:297 ) “prestasi belajar sebagai nilai
yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh
guru terkait dengan kemajuan prestasi belajar siswa selama waktu
tertentu.”
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha
belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang
telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport.
2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri seseorang. Menurut
Wiji Suwarno (2006) faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah. (Suhirno, 2011:18)
Berdasarkan uraian diatas faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga
yang berupa dukungan orangtua dan lingkungan sekolah yang juga berupa
dukungan guru.
a) Dukungan Orang Tua
Menurut House (2002) dukungan orangtua diklasifikasikan menjadi 3
jenis meliputi:
15
1) Dukungan emosional
Dukungan emosional berupa empati dan perhatian orang tua
terhadap anak, adapun bentuk-bentuk dukungan emosional
sebagai berikut:

Partisipasi orang tua dalam belajar anak
Partisipasi atau peran serta dukungan orang tua didalam
belajar anak sangatlah diperlukan, karena tidak mungkin bagi
seorang anak belajar dengan baik dan mendapatkan hasil yang
memuaskan apabila kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dan
peran orang tua tidak terpenuhi secara baik. Segala bentuk
kebutuhan tersebut meliputi: perhatian orang tua dalam
mengingatkan tugas anak, menanyakan hasil belajar anak,
memperhatikan kegiatan belajar anak dan memeriksa hasil
belajar yang diperoleh anak di sekolah.

Memberikan motivasi belajar kepada anak
Sebagai mana telah diketahui bahwa motivasi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri anak
(instrinsik), dan motivasi yang datangnya dari luar diri anak
(ekstrinsik). Yang akan dipaparkan oleh penulis dalam
penelitian ini adalah motivasi yang datangnya dari luar diri
anak, dalam hal ini motivasi yang dimaksud adalah motivasi
yang berasal dari orang tua. Orang tua hendaknya mendukung
kegiatan anak, mendorong anak untuk maju sehingga
membangkitkan semangat anak untuk belajar.
2) Dukungan instrumental
16
Dukungan ini berupa kebutuhan langsung sesuai yang
dibutuhkan
anak.
Berikut
bentuk-bentuk
dukungan
instrumental:

Penyediaan fasilitas belajar
Fasilitas belajar merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh setiap
anak didalam melakukan kegiatan belajar. Penyediaan fasilitas
belajar dapat meliputi peralatan belajar dengan membelikan bukubuku penunjang, memenuhi semua keperluan sekolah anak dan
menyediakan perlengkapan yang diperlukan oleh anak.

Mengatur waktu belajar anak
Pengunaan waktu belajar anak hendaknya diawasi oleh keluarga.
Peran keluarga disini adalah dengan ikut serta dalam mengatur
waktu belajar anak, memberikan jadwal belajar anak, membatasi
waktu bermain anak dan membatasi waktu menonton televisi bagi
anak.
3) Dukungan informasi
Dukungan informasi meliputi memberikan petunjuk dan saran
kepada anak. ( Afriansyah, 2014:17-19)
b) Dukungan Guru
Dalam
proses
belajar-mengajar
guru
mempunyai
tugas
untuk
mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk
mencapai tujuan. Untuk melanjutkan ke perguruan tinggi para siswa
membutuhkan motivasi dan informasi dari seorang guru sebagai media
perantara antara pihak yang memberikan berbagai beasiswa bagi siswa
yang kurang mampu atau berprestasi tetapi kekurangan biaya untuk
17
melanjutkan ke perguruan tinggi sehingga minat untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi bisa tercapai dan bisa mengembangkan
potensi yang dimiliki secara optimal.
Berdasarkan uraian diatas minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dicirikan
dengan adanya motivasi. Dan faktor eksternal terdiri dari dukungan orang tua dan
dukungan guru.
B. Kerangka Pikir
Minat siswa SMA untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sangatlah
beragam karena memang minat seorang individu terhadap sesuatu didasarkan
oleh banyak aspek. Minat tersebut akan muncul ketika terdapat rasa suka atau
sayang terhadap sesuatu. Namun, minat dapat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor internal terdiri dari motivasi dan kemampuan ( prestasi belajar ) dan faktor
eksternal yang terdiri dari dukungan orang tua dan dukungan guru merupakan
beberapa faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara
faktor internal dan faktor eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi pada siswa kelas 12 program bina lingkungan di SMAN 7
Bandar Lampung. SMAN 7 Bandar Lampung siswa kelas 12 program bina
lingkungan tahun ajaran 2016/2017 sejumlah 144 siswa.
18
Faktor Internal:
1. Motivasi
2. Kemampuan
(Prestasi Belajar)
Minat Siswa
Melanjutkan Pendidikan
Faktor Eksternal:
Perguruan Tinggi
1. Dukungan Orang
Tua
2. Dukungan Guru
Bagan 1. Kerangka Pikir
C. Hipotesis Penelitian
Arikunto (2010:110) mengartikan hipotesis sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Hipotesis dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang
diperoleh dari pengumpulan data. Maka, hipotesis dapat juga dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian dan belum terdapat
jawaban yang empiris.
Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang dikemukakan, maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
19
Hipotesis 1:
H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor internal terhadap minat
siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi.
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara faktor internal terhadap minat siswa
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Hipotesis 2:
H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor eksternal terhadap minat
siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara faktor eksternal terhadap minat siswa
melanjutkan pendidikan perguruan tinggi.
III METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Penelitian merupakan proses penemuan kebenaran yang dijabarkan dalam bentuk
kegiatan yang sistematis dan terencana yang dilandasi metode ilmiah
(Sumardjono dan Maria, 1997:27). Dalam penelitian ini penulis menggunakan
tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif, pemilihan pendekatan
kuantitatif
dikarenakan
pada
analisis
data
penetapan
pengukurannya
menggunakan metode statistik sebagai alat ukurnya. Metode deskriptif
merupakan pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu dilakukan
dengan teknik menghimpun fakta dengan kuesioner (Singarimbun dan Effendi,
1989:4). Fakta yang dimaksudkan adalah peneliti menggambarkan fakta-fakta
dengan sistematis secara factual dan akurat berdasarkan analisis tentang seberapa
besar minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di SMAN 7 Bandar
lampung dan hubungan faktor internal dan eksternal terhadap minat siswa
melanjutkan pendidikan perguruan tinggi.
21
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 7 Bandar Lampung yang beralamat di Jalan
Teuku Cik Ditiro No. 2 Beringin Raya Kemiling Bandar Lampung. Di SMAN 7
Bandar Lampung terdapat siswa kelas 12 program bina lingkungan tahun ajaran
2016/2017 sejumlah 141 siswa.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek dengan
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi juga
berupa objek atau subjek, populasi bisa berupa manusia, tumbuhan, produk dan
dokumen. Populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda alam.
(Sugiono, 2012:80)
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 12 tahun ajaran 2016/2017 yang
tercantum sebagai siswa Program Bina Lingkungan di SMAN 7 Bandar
Lampung, dengan jumlah siswa sebanyak 141 siswa. Berikut detail jumlah siswa
kelas 12 program bina lingkungan menurut kelas:
Tabel 2. Daftar Siswa kelas 12 program Bina Lingkungan menurut kelas
KELAS
JUMLAH
12 IPA 1
8
12 IPA 2
6
22
12 IPA 3
13
12 IPA 4
9
12 IPA 6
2
12 IPS 1
9
12 IPS 2
13
12 IPS 3
17
12 IPS 4
23
12 IPS 5
16
12 IPS 6
25
Jumlah
141
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian yang diambil dari jumlah yang dimiliki oleh
populasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan apabila populasinya kurang
dari 100, maka lebih baik di ambil semua, sehingga penelitian merupakan
penelitian populasi tetapi jika jumlah populasinya lebih dari 100, maka dapat
di ambil antara 10%-15%, 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2006:121).
Dalam menentukan sample penulis menggunakan teknik proporsional
stratified random sampling. Suatu cara disebut proporsional stratified random
sampling jika kita pada waktu mengambil sampling secara random
memperhatikan perimbangan atau proporsi individu dan stratum-stratum
dalam populasi atau dengan kata lain dinamakan proporsional stratified
23
random sampling adalah proposional stratified sampling yang menggunakan
randomisasi. ( Hadi, 2001:82)
Dari penjelasan diatas maka dalam penelitian ini penulis akan mengambil
sampel sebesar 25% dari setiap kelas, dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 3. Jumlah sampel
Dengan demikian
sebanyak 35 siswa.
KELAS
JUMLAH
12 IPA 1
8 x 25% = 2
12 IPA 2
6 x 25% = 2
12 IPA 3
13x 25% = 3
12 IPA 4
9 x 25% = 2
12 IPA 6
2x 25% = 1
12 IPS 1
9 x 25% = 2
12 IPS 2
13 x 25% = 3
12 IPS 3
17 x 25% = 4
12 IPS 4
23 x 25% = 6
12 IPS 5
16 x 25% = 4
12 IPS 6
25 x 25% = 6
Jumlah
35
maka besarnya sampel siswa dalam penelitian ini adalah
24
D. Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah gambaran tentang fenomena yang akan diteliti untuk
memudahkan dalam proses memahami dan menafsirkan berbagai teori yang
berhubungan dengan penelitian ini. Dengan adanya definsi konseptual ini,
peneliti berharap dapat menjelaskan tentang apa yang akan diteliti dengan bahasa
yang lebih sederhana. Berdasarkan definisi tersebut maka definisi konseptual
pada penelitian ini adalah:
1. Faktor Internal adalah faktor yang timbul dari diri sendiri, yang terdiri dari:
Motivasi dan Kemampuan (prestasi belajar)
2. Faktor Eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri seseorang, yang
terdiri dari: Dukungan Orang Tua dan Dukungan Guru.
3. Minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi adalah adanya keinginan,
dorongan serta perhatian siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu petunjuk tentang bagaimana variabel
diukur, karena setiap variabel mempunyai variasi nilai. Oleh karena itu, dengan
membaca definisi operasional dalam penelitian ini, maka akan mengetahui
indikator-indikator variabel tersebut. Variabel-variabel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
25
Tabel 4. Definisi Operasional
Variabel
Definisi
Faktor Internal
Faktor dari dalam diri
sendiri
Dimensi

Motivasi
Indikator





Masa depan lebih baik
Prestasi belajar yang
bagus di sekolah
Mendapatkan posisi yang
bagus di dunia kerja
Menjadi lebih
profesional atau
membanggakan
Prestasi Belajar

87,71 – 84,38 = Sangat
Tinggi

84,37 – 81,57 = Tinggi

81,56 – 78, 86 = Cukup
Tinggi

78,85 – 76,05 = Rendah

76,04 – 73,24 = Sangat
Rendah
Dengan Kategori:
 Faktor Internal sangat
tinggi jika skor nilai yang
diperoleh berkisar antara
47,2-55
 Faktor Internal tinggi
jika skor nilai yang
diperoleh berkisar antara
38,4-46,2
 Faktor Internal sedang
jika skor nilai yang
diperoleh berkisar antara
29,6-37,4
 Faktor Internal rendah
jika skor nilai yang
diperoleh berkisar antara
20,8-28,6
 Faktor Internal sangat
rendah jika skor nilai
26
yang diperoleh berkisar
antara 11-19,8
Faktor
Eksternal
Faktor yang timbul
dari luar diri
seseorang
1. Dukungan orang
tua

Dukungan
Emosional




Dukungan
instrumental

Dukungan
informasi

Partisipasi orang tua
dalam belajar anak
Memberikan motivasi
belajar kepada anak
Penyedian fasilitas
belajar
Mengatur waktu belajar
anak

Memberikan saran dan
informasi

Memberikan motivasi
belajar
Memberikan informasi
tentang beasiswa
2. Dukungan guru

Dukungan
informasi,saran,dan
memotivasi

Dengan Kategori:
 Faktor Eksternal sangat
tinggi jika skor nilai yang
diperoleh berkisar antara
80,8-95
 Faktor Eksternal tinggi
jika skor nilai yang
diperoleh berkisar antara
65,6-79,8
 Faktor Eksternal sedang
27



Minat
melanjutkan
pendidikan
perguruan
tinggi
adanya keinginan dan
dorongan serta
perhatian siswa untuk
dapat melanjutkan ke
perguruan tinggi

Persaan senang

Ketertarikan

perhatian


jika skor nilai yang
diperoleh berkisar antara
50,4-64,6
Faktor Eksternal rendah
jika nilai yang diperoleh
berkisar antara 35,2-49,4
Faktor Eksternal sangat
rendah jika nilai yang
diperoleh berkisar antara
19-34,2
Merasa senang bila
membicarakan perguruan
tinggi
Tertarik melanjutkan ke
perguruan tinggi
Selalu memperhatikan
tentang segala yang
terkait dengan perguruan
tinggi
Dengan Kategori:
 Minat sangat tinggi jika
skor nilai yang diperoleh
berkisar antara 34,6-40
 Minat tinggi jika skor
nilai yang diperoleh
berkisar antara 28,2-33,6
 Minat sedang jika skor
nilai yang diperoleh
berkisar antara 21,8-27,2
 Minat rendah jika skor
nilai yang diperoleh
berkisar antara 15,4-20,8
 Minat sangat rendah jika
skor nilai yang diperoleh
berkisar antara 8-14,4
28
F. Teknik Pengumpulan Data
Data-data dikumpulkan dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Metode Angket
Metode angket merupakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran
kuesioner. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini dipandang
dari cara menjawabnya termasuk dalam angket tertutup sehingga
responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dengan bentuk
Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh
kolom- kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari
sangat tidak setuju sampai ke sangat setuju. Kemudian skala yang
digunakan peneliti dalam membuat angket adalah skala likert, karena
skala likert dapat digunakan untuk mengukur minat siswa kelas 12
program bina lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung dan adakah
hubungan fakor internal dan eksternal terhadap minat siswa melanjutkan
pendidikan perguruan tinggi.
2. Metode Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang berupa
dokumen dan dianggap penting serta berkaitan dengan permasalahan
untuk melengkapi data primer, seperti jumlah siswa kelas 12 tahun ajaran
2016/2017 program bina lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung.
29
3. Metode Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan metode yang dilakukan untuk
mengumpulkan data-data yang berasal dari berbagai sumber yang
dibutuhkan oleh peneliti, seperti buku-buku dan artikel-artikel penting.
4. Metode Wawancara
Metode wawancara yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data
melalui komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan sebuah informasi
melalui tanya jawab antara peneliti dengan responden.
G. Teknik Pengolahan Data
Setelah mengumpulkan data dari lapangan, maka tahap selanjutnya adalah
mengadakan pengolahan data dengan teknik-teknik sebagai berikut:
1. Editing
Editing adalah proses pemeriksaan dan penyelesaian kembali data yang telah
diisi atau dijawab oleh responden.
2. Pengkodean Data (Data Coding)
Data Coding merupakan suatu proses penyusunan dari data mentah atau data
kuesioner agar mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti computer.
3. Pemindahan Data ke Komputer (Data Entering)
Data Entering merupakan suatu proses pemindahkan data yang telah diubah
menjadi kode ke dalam mesin pengolah data. Program komputer yang dapat
dipakai untuk mengolah data adalah Stattistical Package for Social Science
(SPSS).
30
H. Teknik Penentuan Skor Jawaban
Setiap pertanyaan dalam kuesioner akan diberi lima alternatif jawaban yaitu a, b,
c, d, dan e berdasarkan skala likert. Sugiyono (2012:93) menjelaskan, skala likert
sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, yang berupa kata-kata antara lain:
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor
sebagai berikut:
1. Sangat setuju diberi skor 5
2. Setuju diberi skor 4
3. Kurang setuju diberi skor 3
4. Tidak setuju diberi skor 2
5. Sangat tidak setuju diberi skor 1 ( Sugiyono, 2012:94 )
31
I. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang benar, maka instrumen harus memenuhi
persyaratan tertentu. Instrumen yang baik dalam penelitian harus memenuhi dua
persyaratan yaitu valid dan reliabel. Maka instrumen harus melalui tahap uji
validitas dan reliabilitas sebagai berikut :
1. Uji validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermataan suatu instrumen dalam mengukur
apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu kuesioner. Apabila semua komponen yang diukur valid, maka
hasil pengukuran dengan masing-masing komponen akan berkorelasi satu sama
lain Cara yang digunakan untuk mengukur validitas kuesioner pada penelitian ini
menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
Rxy =
Keterangan:
Rxy
= Koefisien Korelasi
x
= Skor Pernyataan ke-n
y
= Skor Total
( ∑
(∑
)
)( ∑
)
32
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang di gunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Cara yang digunakan untuk mengukur uji reliabilitas pada
penelitian ini menggunakan rumus cronbach alpha sebagai berikut:
=
−1
1
∑
∑ 1
Keterangan:
= nilai reliabilitas
k
= Jumlah item pertanyaan
∑
= Nilai varians masing-masing item
∑ 1 . = Varians total
J. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data yang diperoleh melalui angket yang
disebarkan ke responden telah terkumpul. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik deskriptif prosentase, karena dalam
proses analisis ini data yang terkumpul berupa angka-angka.
Menurut Ali Mohamad (1984), langkah-langkah yang ditempuh dalam
penggunaan teknik analisis ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang
telah ditetapkan.
33
2. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.
3. Memasukan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut:
P=
P: Deskriptif prosentase
100
n: Jumlah skor yang diperoleh
N: Jumlah skor ideal (ketetapan nilai x jumlah soal)
(Suhirno, 2011:40-41)
K. Uji Hipotesis
Teknik yang dipakai dalam uji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisa data
kuantitatif dengan analisa korelasi product moment dengan menggunakan
perhitungan SPSS versi 18.
Untuk menjawab ada tidaknya hubungan faktor eksternal dan faktor eksternal
terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi pada siswa kelas 12
program bina lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung. Adapun rumus
persamaan utuk uji korelasi product moment, yaitu:
Rxy=
Keterangan:
( ∑
.∑
rxy = Koefisien korelasi Product Moment
Sx = skor total
Sy = skor item
Sxy = hasil kali skor item dengan skor total
N = jumlah subyek
(∑ )(∑ )
(∑ )² ( ∑
(∑ ) )
34
Menurut Arikunto, (2000: 20) untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan kedua
variabel maka rumus yang digunakan sebagai berikut:
0,800 sampai dengan 1,000
korelasi sangat kuat
0,600 sampai dengan 0,799
korelasi kuat
0,400 sampai dengan 0,599
korelasi sedang
0,200 sampai dengan 0,399
korelasi lemah
0,000 sampai dengan 0,199
korelasi sangat lemah
IV. GAMBARAN UMUM
A. Sejarah SMAN 7 Bandar Lampung
Pada awalnya, sekolah berdiri berdasarkan SK Mendikbud No. 0558/1984
tertanggal 20 November 1984. Pada saat itu sekolah bernama SMA Negeri 4
Tanjung Karang. Dari awal berdirinya sekolah, sekolah menempati gedung SMA
Negeri 2 Bandar Lampung dengan menggunakan 4 lokal kelas dan pada tahun
1987 menggunakan 8 lokal kelas. Semula sekolah akan menempati gedung YP
Unila tetapi hasil musyawarah staf pegawai dan dewan guru tidak mencapai
mufakat dan kesepakatan maka sekolah tetap menempati gedung SMA Negeri 2
Bandar Lampung dengan belajar pada siang hari. Dan pada tahun 1995 SMA
Negeri 7 Bandar Lampung memiliki bangunan sekolah sendiri yang beralamat
kan di Jalan Teuku Cik Ditiro No. 2 Beringin Raya Kemiling Bandar Lampung,
sekolah masih menggunakan nama SMA Negeri 4 Tanjung Karang.
Pada tahun 1997 sekolah berubah nama dari SMA Negeri 4 Tanjung Karang
menjadi SMU Negeri 7 Bandar Lampung dengan SK Kakanwil Dep Dik Bud
Provinsi Lampung no.9563/I.12.1/1.B.I/U./1997 tertanggal 22 April 1997.
36
Pada tahun 2003 tertanggal 14 Oktober sekolah mengalami perubahan nama
menjadi SMA Negeri 7 Bandar Lampung berdasarkan SK Mendikbud
no.153/U/2003.
SMAN 7 Bandar Lampung dari awal berdiri hingga saat ini sudah mengalami 9
kali pergantian pimpinan sekolah, yaitu:
1. Drs. W Siahaan, 1985 – 1990.
2. Drs. Syamsudin, 1990 – September 1990.
3. Drs. Rusli, Oktober 1990 – 1993.
4. Dra. Yohana A.R, 1993 – 1996.
5. Dra. Aslina Agim.M.Sc.M.M, 1996 – 2000.
6. Drs. Zulfuad Zahary, Februari 2000 – Agustus 2002.
7. Drs. Maksum, Agustus 2002 – 2007.
8. Hartono, S.Pd, 2007 s.d 2010.
9. Drs. Suharto, M.Pd 2010 s.d sekarang.
37
B. Struktur SMAN 7 Bandar Lampung
Bagan 2. Struktur SMAN 7 Bandar Lampung
38
C. Visi, Misi, dan Tujuan SMAN 7 Bandar Lampung
Visi:
Unggul dalam prestasi berdasarkan imtaq.
Indikator:
1. Unggul dalam pelaksanaan disiplin
2. Unggul dalam pelaksanaan kegiatan 7K
3. Unggul dalam etika dan keagamaan
4. Unggul dalam proses belajar mengajar
5. Unggul dalam penyelenggaraan evaluasi
6. Unggul dalam kegiatan perbaikan dan pengayaan
7. Unggul dalam perolehan Nilai Ujian Akhir (Output)
8. Unggul dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR).
9. Unggul dalam Lomba pidato bahasa Inggris
10. Unggul dalam lomba olah raga dan kesenian
11. Unggul dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
Misi:
1. Menerapkan disiplin yang tinggi dengan mengedepankan contoh atau suri
tauladan.
2. Meningkatkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga
budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
3. Mewujudkan proses pembelajaran dan system evaluasi yang efektif, serta
melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
39
4. Mengefektifkan pelaksanaan program perbaikan pembelajaran.
5. Mengoptimalkan pelaksanaan program Kegiatan 7K.
6. Meningkatkan pembinaan kegiatan ektrakurikuler.
7. Melengkapi fasilitas/ sarana-prasarana.
Tujuan:
Bertolak dari visi dan misi di atas, tujuan yang ingin dicapai sekolah pada jangka
lima tahun yang akan datang adalah:
1. Memiliki selisih nilai rata-rata ujian akhir (output – input) = + 1,00 [ Tiap
tahun +0,25 dimulai dari tahun pelajaran 2008/2009. ]
2. Memiliki guru yang berkualitas sesuai dengan Standar Kompetensi Guru.
3. Memiliki staf tata usaha yang siap melaksanakan komputerisasi
administrasi persekolahan.
4. Memiliki Kelompok Ilmiah Remaja yang mampu siap lomba tingkat
daerah/ nasional.
5. Memiliki tim olah raga (Karate, Yudo, Soft ball, basket, sepak bola,
volley ball) yang siap tanding dalam turnamen daerah maupun nasional.
6. Memiliki tim kesenian (paduan suara, musik, tari, drama, teater) yang
siap mengikuti kegiatan lomba atau tampil pada acara di kota Bandar
Lampung.
7. Memiliki fasilitas ruang laboratorium IPA, Bahasa, Komputer, Ruang
Aula, dan peralatan musik tradisional/kontemporer.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahas yang diperolah dan telah
dikemukakan pada bab sebelumnya dengan melakukan uji analisis data
menggunakan product moment. Mengenai hubungan faktor internal dan faktor
eksternal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil data nilai korelasi faktor internal terhadap minat
melanjutkan pendidikan perguruan tinggi sebesar 0,533. Hal ini berarti bahwa
terdapat hubungan yang sedang antara faktor internal terhadap minat
melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. Dan nilai signifikan yang
didapatkan adalah 0,01 oleh karena nilai signifikan < 0,05 maka terdapat
hubungan yang signifikan antara faktor internal terhadap minat melanjutkan
pendidikan perguruan tinggi.
2. Berdasarkan hasil data nilai korelasi faktor eksternal terhadap minat
melanjutkan pendidikan perguruan tinggi sebesar 0,051. Hal ini berarti bahwa
tidak terdapat hubungan antara faktor eksternal terhadap minat melanjutkan
pendidikan perguruan tinggi. Nilai signifikan yang didapat adalah 0,769 oleh
101
karena nilai signifikan >0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara faktor eksternal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan
tinggi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahas yang kemudian ditarik kesimpulan,
maka terdapat beberapa saran yang diberikan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Kepada siswa, diharapkan selalu memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia
dengan sebaik-baiknya agar tingkat prestasi belajar tersebut tetap tinggi atau
dapat ditingkatkan.
2. Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan dan kekurangan. Dari
beberapa faktor yang dibahas dalam penelitian ini masih memiliki hubungan
yang sedang. Oleh sebab itu, perlu adanya penelitian lanjutan untuk mencari
hubungan lain yang lebih dominan terhadap minat melanjutkan pendidikan
perguruan tinggi.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta:
Publisher
Engkowara, dan Komariah, Aan. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Hadi, Sutrisno. (2001). Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta : Andi
Ihsan, Fuad. (2011). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Prof. Dr. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES
103
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sunarto, dan Hartono, Agung. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka
Cipta.
Suryabarata, Sumadi. (2006). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Syah, Muhubbin. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Skripsi dan Tesis
Afriansyah, Donal. 2014. Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Hasil Belajar
Siswa Pada Pembelajaran Ips di Kelas VI SD Negeri 68 Kota Bengkulu.
http://repository.unib.ac.id/8942/2/I,II,III,I-14-don-FK.pdf ( diakses pada
02/01/2017, pukul 21.00)
Ayu Dwi Febriani. 2015. Pengaruh Persepsi Tentang Pendidikan, Lingkungan Teman
Sebaya, Jenis Sekolah, dan Status Sekolah Terhadap Minat Melanjutkan ke
Perguruan Tinggi Pada Siswa Jenjang Pendidikan Menengah yang Bertempat
Tinggal di Desa Adiwerna Kecamatan Adiwerna Kabupaten tegal.
http://eprints.uny.ac.id/17765/1/SKRIPSIFULL-AYUDWIFEBRIANI1040424139.pdf ( diakses pada 23/11/2016, pukul 20.00)
Rafika Trisha Ananda. 2016. Implementasi Kebijakan Pendidikan Program Bina
Lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung.
http://digilib.unila.ac.id/22907/3/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASA
N.pdf ( diakses pada 29/10/2016, pukul 19.00)
Suhirno. 2011. Minat Masuk Perguruan Tinggi Bagi Siswa Kelas XII Program Keahlian
Teknik Ototronik di SMK Negeri 1 Seyegan
Jurnal
Hizam, Ibnu. 2014. Dampak Persepsi Siswa Tentang Kondisi Ekonomi Keluarga Terhadap
Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di Kalangan Siswa
Madrasah Aliyah Putra Al-Islahuddiny. Vol.12 No.2.
104
http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/society/article/view/642/846 ( diakses
pada 27/11/2016, pukul 19.00)
Indriyanti, Ninuk, Siswandari, dan Ivada, Elvia. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII
Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta Tahun 2013. Vol.1 No.2.
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/2382 (diakses pada
29/10/2016, pukul 17.00)
Internet
bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/petunjuk/pedoman ( diakses pada 22/11/2016, pukul
20.00)
BPS. 2013. Angka Partisipasi Murni Menurut Kabupaten/Kota dan Tingkat Pendidikan,
2013. https://lampung.bps.go.id/ ( diakses pada 15/10/2016, pukul 18.00)
http://www.polsri.ac.id/pedoman-polsri/buku-himpunan-peraturan-tentang-perguruantinggi-di-indonesia ( diakses pada 23/11/2016, pukul 21.30)
Download