HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Siswa Kelas 12 Program Bina Lingkungan SMAN 7 B.Lampung) (Skripsi) Oleh Chairunnisa FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 ABSTRACT INTERNAL FACTOR RELATIONS AND EXTERNAL FACTORS ON STUDENT INTERESTS CONTINUE HIGHER EDUCATION EDUCATION (Study On Grade 12 Students of Community Development Program at SMAN 7 Bandar Lampung) By CHAIRUNNISA This study aims to determine whether there is or not the relationship of internal factors and external factors on the interest of continuing college education on 12th grade students of environmental development program at SMAN 7 Bandar Lampung. The type of research used is descriptive with quantitative approach. Subjects in this study were 12th graders of environmental development program of academic year 2015/2016 at SMAN 7 Bandar Lampung.Determination of respondent sample is done by proportional stratified. Data collection techniques used were questionnaire method, documentation, literature study and interview. After the research obtained the correlation results of 0.533 this shows that there is a moderate relationship between internal factors of interest to continue college education and obtained a result of 0.51 this shows no relationship of external factors on the interest to continue college education. Keywords: Internal Factors, External Factors, Interest in continuing higher education. ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Siswa Kelas 12 Program Bina Lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung) Oleh CHAIRUNNISA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, apakah ada atau tidak nya hubungan faktor internal dan faktor eksternal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi pada siswa kelas 12 program bina lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 12 program bina lingkungan tahun ajaran 2015/2016 di SMAN 7 Bandar Lampung. Penentuan sampel responden dilakukan dengan proporsional stratified. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket, dokumentasi, studi pustaka dan wawancara. Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil korelasi sebesar 0,533 hal ini menunjukan bahwa ada nya hubungan yang sedang antara faktor internal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi dan diperoleh hasil korelasi sebesar 0,51 hal ini menunjukan tidak adanya hubungan faktor eksternal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. Kata Kunci: Faktor Internal, Faktor Eksternal, Minat melanjutkan pendidikan peguruan tinggi. HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Siswa Kelas 12 Program Bina Lingkungan di SMAN 7 B.Lampung) Oleh Chairunnisa Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA SOSIOLOGI pada Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 02 Februari 1995. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Aslim dan Ibu Intan. Pendidikan yang pernah ditempuh penulis : 1. Taman Kanak-Kanak Kartika Jaya II-6 Bandar Lampung. 2. SD Kartika Jaya II-5 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2007. 3. SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2010. 4. SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Dalam perjalanan menempuh pendidikan di tahun 2016 penulis mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 60 hari di Desa Gedung Karya Jitu , Kecamatan Rawajitu Selatan, Kabupaten Tulang Bawang. Pada semester akhir tahun 2017 penulis telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Perguran tinggi (Studi Pada Siswa Kelas 12 Program Bina Lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung)”. MOTTO “MAN JADDA WAJADA” Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil “ MAN SHABARA ZHAFIRA “ Siapa yang bersabar pasti beruntung ” Manusia tidak merancang untuk gagal , mereka gagal untuk merancang” (William J. Siegel) ”Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh “ ( Confusius) “ Tidak ada kekayaan yang melebihi akal dan tidak ada kemelaratan yang melebihi kebodohan” PERSEMBAHAN Segala yang kuraih hanya karena Allah SWT dan doa restu dari orang-orang yang mencintai dan menyayangiku …………. Dengan segala kerendahan hati ku persembahkan karya sederhana ini untuk : Ayahku Aslim dan Ibuku Intan yang telah berkorban untukku disetiap cucuran keringatnya untuk menghantarkanku meraih gelar sarjana, terimakasih atas setiap pengorbanan yang kalian berikan untuk membesarkanku dengan penuh kasih sayang yang tak pernah berujung dan terimakasih untuk segala doa yang tak henti-hentinya demi keberhasilanku Adik-Adikku Ilham dan Diah yang selalu memberi semangat serta dukungan dan doa untukku, terimakasih kuucapkan kepada kalian Keluarga besarku yang selalu memberi semangat dan doa untukku, terimakasih kuucapkan kepada kalian Teman Hati dan Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemaniku dalam suka dan duka Almamater tercinta, Sosiologi FISIP Universitas Lampung SANWACANA AssalamualaikumWr. Wb Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT serta kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Perguruan Tinggi (Studi Pada Siswa Kelas 12 Program Bina lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung)” sebagai salah satu syarat mencapai gelar sarjana Sosiologi di Universitas Lampung. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan maupun saran dan kritik dari berbagai pihak dan sebagai rasa syukur penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada: 1. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Susetyo, M.si., selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 3. Bapak Drs. Ikram, M.si., selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 4. Ibu Drs. Yuni Ratna Sari.M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi, terimakasih yang sebesarnya atas segala masukan serta motivasi yang sangat berharga dari awal hingga akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan. Terimakasih ibu Yuni semoga silaturahmi akan selalu terjalin. 5. Dra. Paraswati Darilmilyan selaku dosen pembahas skripsi, terimakasih telah mengkoreksi dan banyak memberikan masukan, arahan dan motivasinya dalam penyusunan skripsi ini. Terimakasih Ibu Paras tersayang semoga selalu diberikan kesehatan dan semoga silaturahmi akan selalu terjalin. 6. Bapak Drs. Suwarno, M.H. selaku dosen pembimbing akademik, terimakasih atas saran dan arahannya yang diberikan selama menjadi mahasiswa. 7. Seluruh staff administrasi Sosiologi dan Staff administrasi FakultasI lmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang telah membantu dan melayani segala administrasi. 8. Kedua orangtua yang telah membimbing dan selalu memberikan nasehat. Begitu banyak energi, perhatian, kasih sayang serta doa yang tulus demi keberhasilanku. Terimakasih Ayah Ibu untuk setiap pengorbanan yang kalian berikan,jasa-jasa kalian tidak akan pernah terbalaskan. Kalian adalah orang yang berarti dalam hidupku, semoga Allah senantiasa memberikan umur panjang dan kesempatan bagiku untuk menjadi kebanggaan kalian. Aamiin 9. Kedua Adikku, Ilham dan Diah. Terimaksih telah menemani disaat suka dan duka, semoga kita dapat membahagiakan kedua orang tua bersama. 10. Keluargaku tercinta. Oma tersayang, Tante Ita, Om Ahmad, Naqa, Neng Safa dan untuk seluruh keluarga yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, terimakasih selalu memberikan doa untuk kesuksesanku. 11. Agung Saputra, teman terbaik ku yang selalu menasehati, memotivasi, dan memberi semangat untuk terus berjuang, terimakaih telah menjadi tempat berbagi cerita suka dan duka, selalu menemani dan membantu dalam setiap proses penyusunan skripsi ini. 12. Sahabat seperjuanganku dibangku perkuliahan, Dewi Lestari, Dwi Cintia Putri, Aulia Rahma Nurintan, Cyntia Chandra Jaya dan Rekan-rekan seperjuangan Sosiologi 2013 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Terimakasih untuk semua bantuan serta semangat yang luar biasa selama ini. Semoga kita selalu sukses untuk kedepannya. 13. Teman yang seperti kakakku Nastria Fitriana Sari. Terimakasih atas dorongan, motivasi dan hiburan yang selalu diberikan. 14. Ibu Enjar guru SMAN 7 Bandar Lampung. Terimakasih atas bantuannya dalam mendapatkan data-data yang diperlukan untuk penyelesaian skripsi ini. 15. Adik-adik kelas 12 SMAN 7 Bandar Lampung Terimakasih untuk semua bantuan dan kerjasamanya telah bersedia menjadi responden sehingga skripsi ini bisa terlaksana. 16. Untuk seluruh orang-orang baik di sekeliling penulis yang telah mendukung dan memotivasi yang tak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih, semoga Allah membalas segala ketulusan dan kebaikan kalian. Penulis hanya bisa berdoa semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan penulis semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Wassalamualaikum Wr. Wb Bandar Lampung, 04 Mei 2017 Penulis, Chairunnisa DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI................................................................................................ I DAFTAR TABEL ....................................................................................... III DAFTAR GAMBAR................................................................................... IV BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1 A. B. C. D. Latar Belakang .................................................................................. Rumusan Masalah ............................................................................. Tujuan Penelitian .............................................................................. Manfaat Penelitian ............................................................................ 1 6 7 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 9 A. Deskripsi Teori.................................................................................. 9 1. Pengertian Minat ................................................................... 9 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat ........................... 10 3. Minat Melanjutkan Pendidikan Peguruan Tinggi ................. 12 4. Faktor Internal....................................................................... 13 5. Faktor Eksternal .................................................................... 14 B. Kerangka Pikir .................................................................................. 17 C. Hipotesis Penelitian........................................................................... 18 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 20 A. B. C. D. E. F. G. Tipe Penelitian................................................................................... 20 Lokasi Penelitian ............................................................................... 21 Populasi dan Sampel ......................................................................... 21 Definisi Konseptual........................................................................... 24 Definisi Operasional.......................................................................... 24 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 28 Teknik Pengolahan Data ................................................................... 29 ii H. I. J. K. Teknik Penentuan Skor Jawaban....................................................... 30 Instrumen Penelitian.......................................................................... 31 Teknik Analisis Data ......................................................................... 32 Uji Hipotesis...................................................................................... 33 BAB IV GAMBARAN UMUM.................................................................. 35 A. Sejarah SMAN 7 Bandar Lampung .................................................. 35 B. Stuktur SMAN 7 Bandar Lampung................................................... 37 C. VISI, MISI, dan Tujuan SMAN 7 Bandar Lampung ........................ 38 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 40 A. B. C. D. E. F. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 40 Karakteristik Responden Berdasarkan Identitas ............................... 43 Analisis Faktor Internal..................................................................... 45 Analisis Faktor Eksternal .................................................................. 59 Analisis Minat Melanjutkan Pendidikan Perguruan Tinggi .............. 81 Analisis Data ..................................................................................... 93 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 100 A. Kesimpulan ....................................................................................... 100 B. Saran.................................................................................................. 101 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 102 LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Angka Partisipasi Murni Tingkat Pendidikan di Provinsi Lampung ................................................................................ 3 2. Daftar Siswa Kelas 12.......................................................................... 21 3. Jumlah Sampel ..................................................................................... 23 4. Definisi Operasional............................................................................. 25 5. Uji Validitas ......................................................................................... 41 6. Uji Reliabilitas ..................................................................................... 43 7. Identitas Responden Berdasarkan Kelas Belajar.................................. 44 8. Mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan baik dari yang sekarang................................................................................ 45 9. Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan menjanjikan masa depan yang lebik............................................ 46 10. Berusaha meningkatkan prestasi belajar agar dapat bersaing dengan siswa lain ................................................................................. 48 11. Selalu belajar dengan giat agar dapat masuk di perguruan tinggi yang memiliki kualitas bagus............................................................... 49 12. Lulusan perguruan tinggi akan memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik .............................................. 50 13. Berminat melanjutkan ke perguruan tinggi karena dapat mampu bersaing dalam mendapatkan pekerjaan............................................... 51 14. Dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan membuat saya menjadi lebih profesional/membanggakan .................................. 52 15. Memiliki pendidikan yang tinggi dapat menambah wawasan dan cara pandang menjadi lebih luas, kritis, dan selektif ........................... 53 16. Merasa kurang memiliki pengetahuan jika hanya lulus pada jenjang SMA sehingga harus melanjutkan ke perguruan tinggi ....................... 54 17. Rata-rata nilai kelas 11 semester 2....................................................... 55 18. Rata-rata nilai kelas 12 semester 1....................................................... 56 19. Jawaban responden keseluruhan variabel faktor internal..................... 58 20. Orang tua selalu perhatian dengan masalah pendidikan ...................... 60 21. Orang tua selalu mengingatkan untuk mengerjakan tugas sekolah ........................................................................................ 61 22. Orang tua selalu menanyakan hasil belajar disekolah.......................... 62 23. Orang tua selalu menanyakan kegiatan yang di lakukan di sekolah ............................................................................................. 63 24. Orang tua selalu memeriksa hasil belajar di sekolah ........................... 64 25. Orang tua selalu mendukung semua kegiatan yang di lakukan di sekolah ............................................................................................. 65 26. Orang tua selalu mendukung mengikuti kegiatan les .......................... 66 27. Orang tua memberikan nasehat dan motivasi untuk rajin belajar........................................................................................... 67 28. Kelengkapan alat-alat belajar terpenuhi............................................... 68 29. Orang tua menyiapkan buku latihan soal ............................................. 69 30. Mempunyai tempat belajar yang khusus di rumah .............................. 70 31. Orang tua selalu mengingatkan waktu jam belajar di rumah ............... 71 32. Orang tua membatasi waktu menonton televisi pada hari sekolah .......................................................................................... 72 33. Orang tua memberikan masukan tentang perguruan tinggi yang baik .............................................................................................. 73 34. Guru selalu memotivasi untuk rajin belajar agar berprestasi dan mendapatkan beasiswa ke perguruan tinggi......................................... 74 35. Guru memberikan gambaran tentang kerasnya dunia kerja sehingga perlu menambah ilmu ke perguruan tinggi .......................................... 75 36. Guru selalu memberikan informasi beasiswa di perguruan tinggi ............................................................................... 76 37. Guru selalu memberikan informasi tentang universitas yang baik ...... 77 38. Guru selalu memberikan informasi bagaimana agar dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.......................................................... 78 39. Jawaban responden keseluruhan variabel Faktor eksternal ................. 80 40. Merasa senang ketika membicarakan tentang perguruan tinggi .......... 82 41. Merasa senang ketika membicarakan perguruan tinggi disurat kabar dan cenderung mencari informasi tentang perguruan tinggi ...... 83 42. Merasa senang ketika berdiskusi tentang melanjutkan studi ke perguruan tinggi bersama teman-teman ............................................... 84 43. Selalu memperhatikan jika ada orang yang membicarakan tentang studi di perguruan tinggi ..................................................................... 85 44. Berusaha mencari informasi tentang perguruan tinggi melalui internet, koran, dan lain-lain ................................................................ 86 45. Sering membaca buku panduan memasuki perguruan tinggi .............. 87 46. Berusaha mengumpulkan brosur-brosur perguruan tinggi................... 88 47. Selalu mengikuti try out yang diadakan perguruan tinggi ................... 89 48. Jawaban keseluruhan responden variabel minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi ................................................................ 91 49. Tabel silang antara Faktor internal terhadap Minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi ................................................................ 93 50. Tabel silang antara Faktor eksternal terhadap Minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi ................................................................ 95 51. Hasil uji product moment faktor internal dengan minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi............................................ 96 52. Hasil Uji product moment faktor eksternal dengan minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi............................................ 98 DAFTAR SKEMA DAN GAMBAR Skema dan Gambar Halaman 1. Kerangka Pemikiran............................................................................. 2. Struktur SMAN 7 Bandar Lampung .................................................... 18 37 I.PENDAHULUAN A.Latar Belakang Dalam kehidupan, sebagai manusia sudah pasti tidak akan lepas dari proses pendidikan karena mulai dari lahir hingga dewasa kita pasti akan mengalami proses pendidikan mulai dari orangtua, sekolah, maupun lingkungan sekitar. Pendidikan sendiri merupakan salah satu faktor pembentukan kepribadian seseorang, selain itu pendidikan juga dapat membentuk sumber daya manusia menjadi lebih handal dan mampu bersaing untuk kemajuan suatu Negara. Menurut Engkowara dan Aan Komariah (2010:236), pendidikan merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik, pengaruh-mempengaruhi antara peserta didik dengan pendidik dalam berbagai situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Pada Undang-Undang Dasar Pasal 28c ayat (1) menyatakan bahwa “ Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.” Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar menyatakan “ Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan .” Kemudian pasal 31 ayat (1) diatas segera 2 diiukuti oleh pasal 31 ayat (2) yang menyatakan “ Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.” Selanjutnya pada Undang-Undang Dasar Pasal 31 ayat (3) menyatakan “ Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistim pendidikan nasional , yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.” Berdasarkan pasal-pasal diatas dapat disimpulkan bahwa setiap warga Negara diwajibkan mengenyam pendidikan yang baik, pemerintah pun selalu membuat program-program yang membantu masyarakat dalam menunjang pendidikan agar masyarakat Indonesia dapat mengerti pendidikan itu sangatlah penting dan dapat membantu untuk meraih prestasi. Di Indonesia, pada tahun 2008 Departemen Pendidikan Nasional mengeluarkan program wajib belajar 9 tahun. Pada program ini setiap warga di wajibkan untuk menempuh pendidikan wajib selama 9 tahun mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah pertama (SMP). Tetapi pada tahun 2012 Departemen Pendidikan Nasional merubah program wajib belajar 9 tahun menjadi wajib belajar 12 tahun, mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah akhir (SMA). Program ini dilakukan agar pendidikan di Indonesia menjadi berkualitas dan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mampu melakukan perubahan Negara agar menjadi lebih baik lagi. Setelah sekolah menengah akhir (SMA) seseorang dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pendidikan perguruan tinggi adalah pendidikan yang 3 mempersiapkan seseorang untuk memiliki tingkat kemampuan tinggi yang bersifat akademik dan profesional sehingga mampu menerapkan dan mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan seni. Pendidikan perguruan tinggi akan memberikan ilmu, wawasan, dan teknologi sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan menguasai ilmu serta handal dalam teknologi. Dengan melajutkan pendidikan ke perguruan tinggi seseorang akan memiliki bekal kemampuan dan keterampilan untuk mampu bersaing dan berkompeten pada dunia kerja. Dan semakin tinggi pendidikan seseorang akan mempengaruhi harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. (Ihsan, 2011:23) Namun pada kenyataannya yang terjadi semakin tinggi tingkat pendidikan atau jenjang pendidikan semakin rendah angka partisipasinya, seperti tabel berikut angka partisipasi pada provinsi lampung: Tabel 1. Angka Partisipasi Murni Menurut Kabupaten/Kota dan Tingkat Pendidikan di Provinsi Lampung Tahun 2013 Tingkat Pendidikan Kabupaten / Kota (1) SD SMP SMA PT (2) (3) (4) (5) 01. Lampung Barat 94,95 72,72 51,65 0,92 02. Tanggamus 96,75 79,25 48,44 5,33 03. Lampung Selatan 96,98 75,44 54,20 15,41 04. Lampung Timur 98,46 69,70 50,67 16,82 05. Lampung Tengah 97,91 78,81 55,09 14,74 06. Lampung Utara 98,93 77,82 55,91 14,45 07. Way Kanan 97,66 77,18 55,85 11,71 08. Tulang Bawang 97,65 72,00 45,87 1,58 4 09. Pesawaran 96,30 73,67 52,39 7,50 10. Pringsewu 93,47 72,11 58,85 17,58 11. Mesuji 98,42 67,04 27,82 0,66 12. Tulang Bawang Barat 98,33 63,49 55,94 3,56 13. Pesisir Barat --- --- 71. Bandar Lampung 98,15 76,19 97,41 74,96 72. Metro LAMPUNG 96,64 95,22 --57,08 67,43 53,48 --31,21 31,04 14,63 Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Dari data diatas menunjukan bahwa rendahnya partisipasi peserta didik untuk melanjutkan sekolah masih terjadi di Provinsi Lampung, terutama pada pendidikan perguruan tinggi ini dikarenakan tingginya biaya pendidikan. Seperti Kabupaten Mesuji menempati posisi paling terendah dalam angka partisipasi pendidikan, ini dikarenakan biaya pendidikan yang mahal dan mayoritas pekerjaan orang tua sebagai petani. Keterbatasan biaya mengakibatkan banyak orang tua yang enggan menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi sehingga tingkat partisipasi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi masih rendah. Seperti yang dikatakan oleh Sihombing (2003) bahwa dalam perkembangan pendidikan, masalah biaya menjadi masalah paling sentral untuk dipikirkan oleh para pengelola pendidikan, karena biaya dianggap akan menghambat proses pendidikan yang nantinya akan menyangkut pada 5 masalah sarana prasarana, proses pembelajaran, dan tenaga pendidik. (Ananda, 2016:10) Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai kebijakan agar anak yang penghasilan orang tua nya rendah untuk dapat melanjutkan pendidikan. Seperti program dana BOS dan Program Bina Lingkungan. Dana bos adalah penyediaan dana biaya non personalia untuk pelaksanaan program wajib belajar. Kemudian Bina Lingkungan adalah salah satu kebijakan Pemerintah Kota Bandar Lampung yang di pimpin oleh walikota Bandar Lampung Herman HN sebagai akses pendidikan kepada siswa yang kondisi ekonomi orangtua nya rendah. Program Bina Lingkungan sudah terbentuk mulai dari tahun 2012, program ini diperuntukan bagi siswa SD, SMP, SMA yang bertujuan untuk membantu meretas kemiskinan dan pemerataan pendidikan bagi siswa kurang mampu di Kota Bandar Lampung dengan memberikan kesempatan siswa kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan di sekolah negeri agar kedepan nya siswa program bina lingkungan dapat meraih masa depan yang lebih baik. Kemudian salah satu upaya pemerintah, agar siswa program bina lingkungan dan memiliki akademik yang bagus dapat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi adalah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi ( Ditjen Dikti ) Kementrian Pendidikan nasional pada tahun 2010 meluncurkan program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi berupa bantuan biaya pendidikan dan biaya bantuan hidup kepada siswa. Di SMAN 7 Bandar Lampung pada tahun ajaran 2015/2016 memiliki jumlah siswa program bina lingkungan sebanyak 122 siswa. Dari 122 siswa tersebut, 6 sebanyak 52 siswa atau sebesar 42,62% melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi harus diawali dari adanya rasa ketertarikan dan kebutuhan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Adanya minat dalam diri individu akan mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan dan partisipasi di dalamnya. Begitu juga dengan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan mendorong mereka untuk berusaha memasuki perguruan tinggi karena mereka ingin mengembangkan ilmu dan pengetahuan. Slameto (2010) mengemukakan, bahwa “Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor dorongan yang berasal dari dalam diri dan faktor dari luar diri seseorang. Seseorang yang mempunyai dan menaruh minat pada suatu hal akan berusaha dan melakukan tindakan untuk mencapai hal itu. ( Indriyanti, Siswandari, Ivada, 2013:3) Berdasarkan uraian diatas, Peneliti tertarik ingin mengetahui adakah hubungan faktor internal dan eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi dan seberapa besar minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi pada siswa 12 program bina lingkungan tahun ajaran 2016/2017 di SMAN 7 Bandar Lampung . B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 7 1. Adakah hubungan faktor internal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi? 2. Adakah hubungan faktor eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui apakah ada atau tidak nya hubungan faktor internal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. 2. Mengetahui apakah ada atau tidak nya hubungan faktor eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang gambaran seberapa besar minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi siswa kelas 12 program bina lingkungan dan hubungan faktor internal dan eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. 2. Secara Praktis a. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan agar dapat meningkatkan peranannya dalam mengarahkan siswa-siswi kelas 8 12 SMA Program Bina Lingkungan, apakah langsung bekerja atau tidak menutup kemungkinan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah lulus SMA. b. Sebagai bahan kajian dan landasan teori bagi peneliti berikutnya pada tempat yang sama maupun di tempat lainnya dalam lingkup yang lebih luas. c. Dan penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapi dan memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar sarjana SOSIAL pada program studi SOSIOLOGI FISIP. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1.Pengertian Minat Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan sengan keinginankeinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingan sendiri. (Sadirman, 2011:76) Menurut Muhibbin Syah (2011:152), minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Daryanto (2009:53), minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan dari dalam individu untuk tertarik pada sesuatu obyek atau menyenangi sesuatu obyek, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minatnya. Minat biasanya ditunjukan melalui pernyataan yang menunjukan lebih menyukai suatu hal dan dapat dinyatakan juga dalam bentuk 10 partisipasi dalam aktivitas yang diminatinya. Jadi, minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan yang terkandung di dalamnya selain itu minat akan muncul karena ada nya dorongan atau motif dari orang lain. Seseorang yang memiliki minat tinggi terhadap sesuatu yang dilakukannya maka dia akan cenderung merasa senang jika berkecimpungan dalam hal tersebut dan akan berusaha maksimal mungkin untuk mendalami hal itu agar mendapat hasil yang maksimal. 2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Minat Minat tidak dibawa dari lahir dan muncul secara tiba-tiba, melaikan muncul melalui suatu proses. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi minat: Menurut Suprapto (2007) faktor-faktor yang berhubungan dengan minat dibedakan menjadi beberapa faktor sebagai berikut : a) Faktor-faktor yang dapat menimbulkan minat : Faktor motif sosial Minat dapat timbul dengan adanya motifasi dan keinginan tertentu dari lingkungan sosialnya. Seseorang akan melakukuan sesuatu dengan maksud agar mendapat respon. Faktor Emosi Minat berhubungan dengan perasaan dan emosi. Suksesnya pelaksanaan sesuatu kegiatan membuat perasaan senang dan semangat untuk melakukankegiatan yang serupa, Sebaliknya kegagalan akan menurunkan minat atau malah sebaliknya menambah minat. Faktor lingkungan 11 Faktor lingkungan adalah faktor yang dapat memunculkan minat yang berasal dari keadaansekitar seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah. b) Faktor – Faktor yang dapat menurunkan minat Secara alami faktor-faktor yang dapat menurunkan minat sebagai berikut : Faktor ketidakcocokan Minat seseorang terhadap sesuatu hal akan berkembang jika hal tersebut menarik dan sesuai dengan dirinya dan minat tersebut akan turun apabila tidak sesuai dengan dirinya. Faktor kebosanan Melakukan suatu aktifitas secara terus menerus secara monoton akan membosankan, hal ini dapat menyebabkan menurunnya minat. Faktor kelelahan Orang yang karena minatnya terhadap sesuatu aktivitas, akan melakukan aktivitas tersebut dengan tidak memperhatikan batas waktu kerja. Hal ini dapat mengakibatkan kelelahan. Orang yang lelah akan malas melakukan pekerjaan. ( Suhirno, 2011:13-14) Menurut Sunarto dan Hartono (2002:196-198) faktor yang mempengaruhi minat ada beberapa macam, yaitu : 1) Sosial ekonomi, sosial ekonomi disini yaitu bagaimana kondisi sosial dan ekonomi orang tua dan masyarakat sekitar. 2) Lingkungan, lingkungan yang mempengaruhi minat seseorang ada beberapa macam, yaitu lingkungan masyarakat, lingkungan rumah tangga, dan lingkungan teman sebaya. 12 3) Pandangan hidup merupakan bagian yang terbentuk dari lingkungan yang meliputi pendirian seseorang dan cita – cita. 3. Minat Melanjutkan Pendidikan Perguruan Tinggi Menurut Muhibbin Syah (2000) minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi merupakan ketertarikan siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang tumbuh secara sadar dalam diri siswa. Ketertarikan tersebut menyebabkan siswa memberikan perhatian yang lebih terhadap perguruan tinggi yang akan mereka pilih. ( Febriani, 2015:12) Paparan mengenai pengertian minat menurut beberapa ahli yang dijelaskan sebelumnya dan menurut pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian minat melanjutkan keperguruan tinggi yang dimaksud adalah adanya keinginan dan dorongan serta perhatian siswa untuk dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Minat siswa untuk melanjutkan keperguruan tinggi timbul karena siswa memiliki keinginan dan harapan untuk menaikkan martabat dan memperoleh pekerjaan yang layak yang akan dapat meningkatkan taraf hidupnya. Siswa yang mempunyai minat besar dalam melanjutkan ke perguruan tinggi akan menaruh perhatian lebih terhadap perguruan tinggi yang dia minati dan akan berusaha semaksimal mungkin dalam belajar agar dapat memperoleh prestasi yang baik. 13 Menurut Cipta Ginting (2003) minat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. ( Febriyani, 2015:12). Berikut uraian mengenai faktor internal dan faktor Eksternal. 1. Faktor Internal Faktor Internal adalah faktor dari dalam diri seseorang itu sendiri. Menurut Suprapto (2007) salah satu yang mempengaruhi minat adalah motivasi. ( Suhirno, 2011:15) Berdasarkan uraian diatas, jadi faktor internal adalah motivasi. a) Motivasi Menurut Marno dan Trio Supriatno (2008) Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsang untuk melakukan tindakan-tindakan. Motivasi merupakan peransangan yang bersumber dari keinginan individu untuk melaksanakan tindakan, motivasi merupakan suatu energy yang menggerakan individu untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu, tetapi juga sebagai suatu yang merangsang aktivitas individu untuk melaksanakan tindakan. ( Hizam, 2014:5-6) Dalam konteks motivasi melanjutkan pendidikan perguruan tinggi merupakan pendorong bagi seseorang untuk berkeinginan melakukan kegiatan belajar ke perguruan tinggi sehingga menimbulkan semangat untuk melakukan kegiatankegiatan yang dapat mendukung keinginananya untuk mencapai tujuan tersebut. Siswa yang termotivasi melanjutkan pendidikan perguruan tinggi akan menunjukan minat, ketekunan dalam belajar, dan akan mempersiapkan diri untuk memenuhi tujuan nya tersebut. 14 b) Kemampuan ( Prestasi Belajar) Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar. Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar ( Slameto, 2010:17 ) Menurut Suryabarata ( 2006:297 ) “prestasi belajar sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait dengan kemajuan prestasi belajar siswa selama waktu tertentu.” Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, prestasi belajar ditunjukan dengan jumlah nilai raport. 2. Faktor Eksternal Faktor Eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri seseorang. Menurut Wiji Suwarno (2006) faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. (Suhirno, 2011:18) Berdasarkan uraian diatas faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga yang berupa dukungan orangtua dan lingkungan sekolah yang juga berupa dukungan guru. a) Dukungan Orang Tua Menurut House (2002) dukungan orangtua diklasifikasikan menjadi 3 jenis meliputi: 15 1) Dukungan emosional Dukungan emosional berupa empati dan perhatian orang tua terhadap anak, adapun bentuk-bentuk dukungan emosional sebagai berikut: Partisipasi orang tua dalam belajar anak Partisipasi atau peran serta dukungan orang tua didalam belajar anak sangatlah diperlukan, karena tidak mungkin bagi seorang anak belajar dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dan peran orang tua tidak terpenuhi secara baik. Segala bentuk kebutuhan tersebut meliputi: perhatian orang tua dalam mengingatkan tugas anak, menanyakan hasil belajar anak, memperhatikan kegiatan belajar anak dan memeriksa hasil belajar yang diperoleh anak di sekolah. Memberikan motivasi belajar kepada anak Sebagai mana telah diketahui bahwa motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri anak (instrinsik), dan motivasi yang datangnya dari luar diri anak (ekstrinsik). Yang akan dipaparkan oleh penulis dalam penelitian ini adalah motivasi yang datangnya dari luar diri anak, dalam hal ini motivasi yang dimaksud adalah motivasi yang berasal dari orang tua. Orang tua hendaknya mendukung kegiatan anak, mendorong anak untuk maju sehingga membangkitkan semangat anak untuk belajar. 2) Dukungan instrumental 16 Dukungan ini berupa kebutuhan langsung sesuai yang dibutuhkan anak. Berikut bentuk-bentuk dukungan instrumental: Penyediaan fasilitas belajar Fasilitas belajar merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh setiap anak didalam melakukan kegiatan belajar. Penyediaan fasilitas belajar dapat meliputi peralatan belajar dengan membelikan bukubuku penunjang, memenuhi semua keperluan sekolah anak dan menyediakan perlengkapan yang diperlukan oleh anak. Mengatur waktu belajar anak Pengunaan waktu belajar anak hendaknya diawasi oleh keluarga. Peran keluarga disini adalah dengan ikut serta dalam mengatur waktu belajar anak, memberikan jadwal belajar anak, membatasi waktu bermain anak dan membatasi waktu menonton televisi bagi anak. 3) Dukungan informasi Dukungan informasi meliputi memberikan petunjuk dan saran kepada anak. ( Afriansyah, 2014:17-19) b) Dukungan Guru Dalam proses belajar-mengajar guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Untuk melanjutkan ke perguruan tinggi para siswa membutuhkan motivasi dan informasi dari seorang guru sebagai media perantara antara pihak yang memberikan berbagai beasiswa bagi siswa yang kurang mampu atau berprestasi tetapi kekurangan biaya untuk 17 melanjutkan ke perguruan tinggi sehingga minat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bisa tercapai dan bisa mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Berdasarkan uraian diatas minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dicirikan dengan adanya motivasi. Dan faktor eksternal terdiri dari dukungan orang tua dan dukungan guru. B. Kerangka Pikir Minat siswa SMA untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sangatlah beragam karena memang minat seorang individu terhadap sesuatu didasarkan oleh banyak aspek. Minat tersebut akan muncul ketika terdapat rasa suka atau sayang terhadap sesuatu. Namun, minat dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor internal terdiri dari motivasi dan kemampuan ( prestasi belajar ) dan faktor eksternal yang terdiri dari dukungan orang tua dan dukungan guru merupakan beberapa faktor yang akan diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara faktor internal dan faktor eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas 12 program bina lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung. SMAN 7 Bandar Lampung siswa kelas 12 program bina lingkungan tahun ajaran 2016/2017 sejumlah 144 siswa. 18 Faktor Internal: 1. Motivasi 2. Kemampuan (Prestasi Belajar) Minat Siswa Melanjutkan Pendidikan Faktor Eksternal: Perguruan Tinggi 1. Dukungan Orang Tua 2. Dukungan Guru Bagan 1. Kerangka Pikir C. Hipotesis Penelitian Arikunto (2010:110) mengartikan hipotesis sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Maka, hipotesis dapat juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian dan belum terdapat jawaban yang empiris. Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang dikemukakan, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 19 Hipotesis 1: H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor internal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. Ha: Ada hubungan yang signifikan antara faktor internal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hipotesis 2: H0: Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi Ha: Ada hubungan yang signifikan antara faktor eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian merupakan proses penemuan kebenaran yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan yang sistematis dan terencana yang dilandasi metode ilmiah (Sumardjono dan Maria, 1997:27). Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif, pemilihan pendekatan kuantitatif dikarenakan pada analisis data penetapan pengukurannya menggunakan metode statistik sebagai alat ukurnya. Metode deskriptif merupakan pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu dilakukan dengan teknik menghimpun fakta dengan kuesioner (Singarimbun dan Effendi, 1989:4). Fakta yang dimaksudkan adalah peneliti menggambarkan fakta-fakta dengan sistematis secara factual dan akurat berdasarkan analisis tentang seberapa besar minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di SMAN 7 Bandar lampung dan hubungan faktor internal dan eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. 21 B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 7 Bandar Lampung yang beralamat di Jalan Teuku Cik Ditiro No. 2 Beringin Raya Kemiling Bandar Lampung. Di SMAN 7 Bandar Lampung terdapat siswa kelas 12 program bina lingkungan tahun ajaran 2016/2017 sejumlah 141 siswa. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi juga berupa objek atau subjek, populasi bisa berupa manusia, tumbuhan, produk dan dokumen. Populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda-benda alam. (Sugiono, 2012:80) Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 12 tahun ajaran 2016/2017 yang tercantum sebagai siswa Program Bina Lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung, dengan jumlah siswa sebanyak 141 siswa. Berikut detail jumlah siswa kelas 12 program bina lingkungan menurut kelas: Tabel 2. Daftar Siswa kelas 12 program Bina Lingkungan menurut kelas KELAS JUMLAH 12 IPA 1 8 12 IPA 2 6 22 12 IPA 3 13 12 IPA 4 9 12 IPA 6 2 12 IPS 1 9 12 IPS 2 13 12 IPS 3 17 12 IPS 4 23 12 IPS 5 16 12 IPS 6 25 Jumlah 141 2. Sampel Sampel merupakan sebagian yang diambil dari jumlah yang dimiliki oleh populasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan apabila populasinya kurang dari 100, maka lebih baik di ambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi tetapi jika jumlah populasinya lebih dari 100, maka dapat di ambil antara 10%-15%, 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2006:121). Dalam menentukan sample penulis menggunakan teknik proporsional stratified random sampling. Suatu cara disebut proporsional stratified random sampling jika kita pada waktu mengambil sampling secara random memperhatikan perimbangan atau proporsi individu dan stratum-stratum dalam populasi atau dengan kata lain dinamakan proporsional stratified 23 random sampling adalah proposional stratified sampling yang menggunakan randomisasi. ( Hadi, 2001:82) Dari penjelasan diatas maka dalam penelitian ini penulis akan mengambil sampel sebesar 25% dari setiap kelas, dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3. Jumlah sampel Dengan demikian sebanyak 35 siswa. KELAS JUMLAH 12 IPA 1 8 x 25% = 2 12 IPA 2 6 x 25% = 2 12 IPA 3 13x 25% = 3 12 IPA 4 9 x 25% = 2 12 IPA 6 2x 25% = 1 12 IPS 1 9 x 25% = 2 12 IPS 2 13 x 25% = 3 12 IPS 3 17 x 25% = 4 12 IPS 4 23 x 25% = 6 12 IPS 5 16 x 25% = 4 12 IPS 6 25 x 25% = 6 Jumlah 35 maka besarnya sampel siswa dalam penelitian ini adalah 24 D. Definisi Konseptual Definisi konseptual adalah gambaran tentang fenomena yang akan diteliti untuk memudahkan dalam proses memahami dan menafsirkan berbagai teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Dengan adanya definsi konseptual ini, peneliti berharap dapat menjelaskan tentang apa yang akan diteliti dengan bahasa yang lebih sederhana. Berdasarkan definisi tersebut maka definisi konseptual pada penelitian ini adalah: 1. Faktor Internal adalah faktor yang timbul dari diri sendiri, yang terdiri dari: Motivasi dan Kemampuan (prestasi belajar) 2. Faktor Eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri seseorang, yang terdiri dari: Dukungan Orang Tua dan Dukungan Guru. 3. Minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi adalah adanya keinginan, dorongan serta perhatian siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. E. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan suatu petunjuk tentang bagaimana variabel diukur, karena setiap variabel mempunyai variasi nilai. Oleh karena itu, dengan membaca definisi operasional dalam penelitian ini, maka akan mengetahui indikator-indikator variabel tersebut. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 25 Tabel 4. Definisi Operasional Variabel Definisi Faktor Internal Faktor dari dalam diri sendiri Dimensi Motivasi Indikator Masa depan lebih baik Prestasi belajar yang bagus di sekolah Mendapatkan posisi yang bagus di dunia kerja Menjadi lebih profesional atau membanggakan Prestasi Belajar 87,71 – 84,38 = Sangat Tinggi 84,37 – 81,57 = Tinggi 81,56 – 78, 86 = Cukup Tinggi 78,85 – 76,05 = Rendah 76,04 – 73,24 = Sangat Rendah Dengan Kategori: Faktor Internal sangat tinggi jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 47,2-55 Faktor Internal tinggi jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 38,4-46,2 Faktor Internal sedang jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 29,6-37,4 Faktor Internal rendah jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 20,8-28,6 Faktor Internal sangat rendah jika skor nilai 26 yang diperoleh berkisar antara 11-19,8 Faktor Eksternal Faktor yang timbul dari luar diri seseorang 1. Dukungan orang tua Dukungan Emosional Dukungan instrumental Dukungan informasi Partisipasi orang tua dalam belajar anak Memberikan motivasi belajar kepada anak Penyedian fasilitas belajar Mengatur waktu belajar anak Memberikan saran dan informasi Memberikan motivasi belajar Memberikan informasi tentang beasiswa 2. Dukungan guru Dukungan informasi,saran,dan memotivasi Dengan Kategori: Faktor Eksternal sangat tinggi jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 80,8-95 Faktor Eksternal tinggi jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 65,6-79,8 Faktor Eksternal sedang 27 Minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi adanya keinginan dan dorongan serta perhatian siswa untuk dapat melanjutkan ke perguruan tinggi Persaan senang Ketertarikan perhatian jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 50,4-64,6 Faktor Eksternal rendah jika nilai yang diperoleh berkisar antara 35,2-49,4 Faktor Eksternal sangat rendah jika nilai yang diperoleh berkisar antara 19-34,2 Merasa senang bila membicarakan perguruan tinggi Tertarik melanjutkan ke perguruan tinggi Selalu memperhatikan tentang segala yang terkait dengan perguruan tinggi Dengan Kategori: Minat sangat tinggi jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 34,6-40 Minat tinggi jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 28,2-33,6 Minat sedang jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 21,8-27,2 Minat rendah jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 15,4-20,8 Minat sangat rendah jika skor nilai yang diperoleh berkisar antara 8-14,4 28 F. Teknik Pengumpulan Data Data-data dikumpulkan dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut: 1. Metode Angket Metode angket merupakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini dipandang dari cara menjawabnya termasuk dalam angket tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dengan bentuk Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom- kolom yang menunjukan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat tidak setuju sampai ke sangat setuju. Kemudian skala yang digunakan peneliti dalam membuat angket adalah skala likert, karena skala likert dapat digunakan untuk mengukur minat siswa kelas 12 program bina lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung dan adakah hubungan fakor internal dan eksternal terhadap minat siswa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. 2. Metode Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang berupa dokumen dan dianggap penting serta berkaitan dengan permasalahan untuk melengkapi data primer, seperti jumlah siswa kelas 12 tahun ajaran 2016/2017 program bina lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung. 29 3. Metode Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang berasal dari berbagai sumber yang dibutuhkan oleh peneliti, seperti buku-buku dan artikel-artikel penting. 4. Metode Wawancara Metode wawancara yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data melalui komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan sebuah informasi melalui tanya jawab antara peneliti dengan responden. G. Teknik Pengolahan Data Setelah mengumpulkan data dari lapangan, maka tahap selanjutnya adalah mengadakan pengolahan data dengan teknik-teknik sebagai berikut: 1. Editing Editing adalah proses pemeriksaan dan penyelesaian kembali data yang telah diisi atau dijawab oleh responden. 2. Pengkodean Data (Data Coding) Data Coding merupakan suatu proses penyusunan dari data mentah atau data kuesioner agar mudah dibaca oleh mesin pengolah data seperti computer. 3. Pemindahan Data ke Komputer (Data Entering) Data Entering merupakan suatu proses pemindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam mesin pengolah data. Program komputer yang dapat dipakai untuk mengolah data adalah Stattistical Package for Social Science (SPSS). 30 H. Teknik Penentuan Skor Jawaban Setiap pertanyaan dalam kuesioner akan diberi lima alternatif jawaban yaitu a, b, c, d, dan e berdasarkan skala likert. Sugiyono (2012:93) menjelaskan, skala likert sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain: 1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Kurang setuju 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak setuju Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor sebagai berikut: 1. Sangat setuju diberi skor 5 2. Setuju diberi skor 4 3. Kurang setuju diberi skor 3 4. Tidak setuju diberi skor 2 5. Sangat tidak setuju diberi skor 1 ( Sugiyono, 2012:94 ) 31 I. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data yang benar, maka instrumen harus memenuhi persyaratan tertentu. Instrumen yang baik dalam penelitian harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliabel. Maka instrumen harus melalui tahap uji validitas dan reliabilitas sebagai berikut : 1. Uji validitas Validitas adalah ketepatan atau kecermataan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Apabila semua komponen yang diukur valid, maka hasil pengukuran dengan masing-masing komponen akan berkorelasi satu sama lain Cara yang digunakan untuk mengukur validitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: Rxy = Keterangan: Rxy = Koefisien Korelasi x = Skor Pernyataan ke-n y = Skor Total ( ∑ (∑ ) )( ∑ ) 32 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang di gunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Cara yang digunakan untuk mengukur uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus cronbach alpha sebagai berikut: = −1 1 ∑ ∑ 1 Keterangan: = nilai reliabilitas k = Jumlah item pertanyaan ∑ = Nilai varians masing-masing item ∑ 1 . = Varians total J. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan setelah data yang diperoleh melalui angket yang disebarkan ke responden telah terkumpul. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik deskriptif prosentase, karena dalam proses analisis ini data yang terkumpul berupa angka-angka. Menurut Ali Mohamad (1984), langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan teknik analisis ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan skor jawaban responden dengan ketentuan skor yang telah ditetapkan. 33 2. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. 3. Memasukan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut: P= P: Deskriptif prosentase 100 n: Jumlah skor yang diperoleh N: Jumlah skor ideal (ketetapan nilai x jumlah soal) (Suhirno, 2011:40-41) K. Uji Hipotesis Teknik yang dipakai dalam uji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisa data kuantitatif dengan analisa korelasi product moment dengan menggunakan perhitungan SPSS versi 18. Untuk menjawab ada tidaknya hubungan faktor eksternal dan faktor eksternal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi pada siswa kelas 12 program bina lingkungan di SMAN 7 Bandar Lampung. Adapun rumus persamaan utuk uji korelasi product moment, yaitu: Rxy= Keterangan: ( ∑ .∑ rxy = Koefisien korelasi Product Moment Sx = skor total Sy = skor item Sxy = hasil kali skor item dengan skor total N = jumlah subyek (∑ )(∑ ) (∑ )² ( ∑ (∑ ) ) 34 Menurut Arikunto, (2000: 20) untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan kedua variabel maka rumus yang digunakan sebagai berikut: 0,800 sampai dengan 1,000 korelasi sangat kuat 0,600 sampai dengan 0,799 korelasi kuat 0,400 sampai dengan 0,599 korelasi sedang 0,200 sampai dengan 0,399 korelasi lemah 0,000 sampai dengan 0,199 korelasi sangat lemah IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah SMAN 7 Bandar Lampung Pada awalnya, sekolah berdiri berdasarkan SK Mendikbud No. 0558/1984 tertanggal 20 November 1984. Pada saat itu sekolah bernama SMA Negeri 4 Tanjung Karang. Dari awal berdirinya sekolah, sekolah menempati gedung SMA Negeri 2 Bandar Lampung dengan menggunakan 4 lokal kelas dan pada tahun 1987 menggunakan 8 lokal kelas. Semula sekolah akan menempati gedung YP Unila tetapi hasil musyawarah staf pegawai dan dewan guru tidak mencapai mufakat dan kesepakatan maka sekolah tetap menempati gedung SMA Negeri 2 Bandar Lampung dengan belajar pada siang hari. Dan pada tahun 1995 SMA Negeri 7 Bandar Lampung memiliki bangunan sekolah sendiri yang beralamat kan di Jalan Teuku Cik Ditiro No. 2 Beringin Raya Kemiling Bandar Lampung, sekolah masih menggunakan nama SMA Negeri 4 Tanjung Karang. Pada tahun 1997 sekolah berubah nama dari SMA Negeri 4 Tanjung Karang menjadi SMU Negeri 7 Bandar Lampung dengan SK Kakanwil Dep Dik Bud Provinsi Lampung no.9563/I.12.1/1.B.I/U./1997 tertanggal 22 April 1997. 36 Pada tahun 2003 tertanggal 14 Oktober sekolah mengalami perubahan nama menjadi SMA Negeri 7 Bandar Lampung berdasarkan SK Mendikbud no.153/U/2003. SMAN 7 Bandar Lampung dari awal berdiri hingga saat ini sudah mengalami 9 kali pergantian pimpinan sekolah, yaitu: 1. Drs. W Siahaan, 1985 – 1990. 2. Drs. Syamsudin, 1990 – September 1990. 3. Drs. Rusli, Oktober 1990 – 1993. 4. Dra. Yohana A.R, 1993 – 1996. 5. Dra. Aslina Agim.M.Sc.M.M, 1996 – 2000. 6. Drs. Zulfuad Zahary, Februari 2000 – Agustus 2002. 7. Drs. Maksum, Agustus 2002 – 2007. 8. Hartono, S.Pd, 2007 s.d 2010. 9. Drs. Suharto, M.Pd 2010 s.d sekarang. 37 B. Struktur SMAN 7 Bandar Lampung Bagan 2. Struktur SMAN 7 Bandar Lampung 38 C. Visi, Misi, dan Tujuan SMAN 7 Bandar Lampung Visi: Unggul dalam prestasi berdasarkan imtaq. Indikator: 1. Unggul dalam pelaksanaan disiplin 2. Unggul dalam pelaksanaan kegiatan 7K 3. Unggul dalam etika dan keagamaan 4. Unggul dalam proses belajar mengajar 5. Unggul dalam penyelenggaraan evaluasi 6. Unggul dalam kegiatan perbaikan dan pengayaan 7. Unggul dalam perolehan Nilai Ujian Akhir (Output) 8. Unggul dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR). 9. Unggul dalam Lomba pidato bahasa Inggris 10. Unggul dalam lomba olah raga dan kesenian 11. Unggul dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Misi: 1. Menerapkan disiplin yang tinggi dengan mengedepankan contoh atau suri tauladan. 2. Meningkatkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak. 3. Mewujudkan proses pembelajaran dan system evaluasi yang efektif, serta melakukan perbaikan secara berkesinambungan. 39 4. Mengefektifkan pelaksanaan program perbaikan pembelajaran. 5. Mengoptimalkan pelaksanaan program Kegiatan 7K. 6. Meningkatkan pembinaan kegiatan ektrakurikuler. 7. Melengkapi fasilitas/ sarana-prasarana. Tujuan: Bertolak dari visi dan misi di atas, tujuan yang ingin dicapai sekolah pada jangka lima tahun yang akan datang adalah: 1. Memiliki selisih nilai rata-rata ujian akhir (output – input) = + 1,00 [ Tiap tahun +0,25 dimulai dari tahun pelajaran 2008/2009. ] 2. Memiliki guru yang berkualitas sesuai dengan Standar Kompetensi Guru. 3. Memiliki staf tata usaha yang siap melaksanakan komputerisasi administrasi persekolahan. 4. Memiliki Kelompok Ilmiah Remaja yang mampu siap lomba tingkat daerah/ nasional. 5. Memiliki tim olah raga (Karate, Yudo, Soft ball, basket, sepak bola, volley ball) yang siap tanding dalam turnamen daerah maupun nasional. 6. Memiliki tim kesenian (paduan suara, musik, tari, drama, teater) yang siap mengikuti kegiatan lomba atau tampil pada acara di kota Bandar Lampung. 7. Memiliki fasilitas ruang laboratorium IPA, Bahasa, Komputer, Ruang Aula, dan peralatan musik tradisional/kontemporer. VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahas yang diperolah dan telah dikemukakan pada bab sebelumnya dengan melakukan uji analisis data menggunakan product moment. Mengenai hubungan faktor internal dan faktor eksternal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil data nilai korelasi faktor internal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi sebesar 0,533. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang sedang antara faktor internal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. Dan nilai signifikan yang didapatkan adalah 0,01 oleh karena nilai signifikan < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara faktor internal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. 2. Berdasarkan hasil data nilai korelasi faktor eksternal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi sebesar 0,051. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat hubungan antara faktor eksternal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. Nilai signifikan yang didapat adalah 0,769 oleh 101 karena nilai signifikan >0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara faktor eksternal terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahas yang kemudian ditarik kesimpulan, maka terdapat beberapa saran yang diberikan oleh peneliti sebagai berikut: 1. Kepada siswa, diharapkan selalu memanfaatkan fasilitas yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya agar tingkat prestasi belajar tersebut tetap tinggi atau dapat ditingkatkan. 2. Penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan dan kekurangan. Dari beberapa faktor yang dibahas dalam penelitian ini masih memiliki hubungan yang sedang. Oleh sebab itu, perlu adanya penelitian lanjutan untuk mencari hubungan lain yang lebih dominan terhadap minat melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta Arikunto, S. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Daryanto. (2009). Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif. Jakarta: Publisher Engkowara, dan Komariah, Aan. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta Hadi, Sutrisno. (2001). Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta : Andi Ihsan, Fuad. (2011). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta Prof. Dr. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. (1989). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES 103 Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta Sunarto, dan Hartono, Agung. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Rineka Cipta. Suryabarata, Sumadi. (2006). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Syah, Muhubbin. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers. Skripsi dan Tesis Afriansyah, Donal. 2014. Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips di Kelas VI SD Negeri 68 Kota Bengkulu. http://repository.unib.ac.id/8942/2/I,II,III,I-14-don-FK.pdf ( diakses pada 02/01/2017, pukul 21.00) Ayu Dwi Febriani. 2015. Pengaruh Persepsi Tentang Pendidikan, Lingkungan Teman Sebaya, Jenis Sekolah, dan Status Sekolah Terhadap Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Jenjang Pendidikan Menengah yang Bertempat Tinggal di Desa Adiwerna Kecamatan Adiwerna Kabupaten tegal. http://eprints.uny.ac.id/17765/1/SKRIPSIFULL-AYUDWIFEBRIANI1040424139.pdf ( diakses pada 23/11/2016, pukul 20.00) Rafika Trisha Ananda. 2016. Implementasi Kebijakan Pendidikan Program Bina Lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung. http://digilib.unila.ac.id/22907/3/TESIS%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASA N.pdf ( diakses pada 29/10/2016, pukul 19.00) Suhirno. 2011. Minat Masuk Perguruan Tinggi Bagi Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Ototronik di SMK Negeri 1 Seyegan Jurnal Hizam, Ibnu. 2014. Dampak Persepsi Siswa Tentang Kondisi Ekonomi Keluarga Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di Kalangan Siswa Madrasah Aliyah Putra Al-Islahuddiny. Vol.12 No.2. 104 http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/society/article/view/642/846 ( diakses pada 27/11/2016, pukul 19.00) Indriyanti, Ninuk, Siswandari, dan Ivada, Elvia. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Negeri 6 Surakarta Tahun 2013. Vol.1 No.2. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/2382 (diakses pada 29/10/2016, pukul 17.00) Internet bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id/petunjuk/pedoman ( diakses pada 22/11/2016, pukul 20.00) BPS. 2013. Angka Partisipasi Murni Menurut Kabupaten/Kota dan Tingkat Pendidikan, 2013. https://lampung.bps.go.id/ ( diakses pada 15/10/2016, pukul 18.00) http://www.polsri.ac.id/pedoman-polsri/buku-himpunan-peraturan-tentang-perguruantinggi-di-indonesia ( diakses pada 23/11/2016, pukul 21.30)