BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu aktivitas dan sarana. Dalam suatu perusahaan penjualan merupakan puncak dari kegiatan pemasaran secara keseluruhan, karena seluruh kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada akhirnya mengarah pada produk yang dihasilkan baik berupa barang maupun jasa untuk dipasarkan. Perusahaan harus mencapai laba yang maksimal. Laba yang maksimal diperoleh melalui peningkatan volume penjualan. Semakin tinggi volume penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh (Fajar Laksana, 2008:2). Namun untuk mencapai tujuan yang diinginkan banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah masalah internal perusahaan yang berhubungan dengan penjualan. Perlu adanya struktur pengendalian internal yang memadai agar hasil penjualan dapat dipertanggung jawabkan dan tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai. Masalah ini sepenuhnya berada dalam tanggung jawab dan kendali manajemen sehingga manajemen dituntut untuk hati-hati dalam masalah penjualan. Apabila terjadi penyimpangan maka manajemen harus segera bertindak cepat dan mengarahkan kembali kepada tujuan yang telah ditetapkan, aktivitas tersebut dinamakan pengendalian, adapun alat pengendalian diantaranya adalah pengendalian internal (Basu Swastha, 2009: 38-39). 1 2 Pengendalian internal perusahaan terdiri dari rencana, metoda, prosedur, dan kebijakan yang didesain oleh manajemen untuk memberi jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional, kehandalan pelaporan keuangan, pengemanan terhadap aset, ketaatan atau kepatuhan terhadap undang-undang, kebijakan dan peraturan lain. Pengendalian internal pun merupakan proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud maupun tidak berwujud (Valery G. Kumaat, 2011:15). Untuk menunjang keefektivan suatu pengendalian internal maka diperlukan suatu sistem pengendalian, dimana sistem pengendalian terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan kepastian yang layak bagi manajemen, bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Sebuah sistem pengendalian internal yang baik memberikan kesempatan kepada pihak manajemen untuk meminimalkan peluang yang menyebabkan kerugian. Untuk mengetahui seberapa jauh tersedia sistem pengendalian internal yang baik dapat dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap rancangan struktur pengendalian internal dan menguji ketaatan dalam pelaksanaannya (Herry, 2011:87). Pada dasarnya auditor internal merupakan fungsi penilai independen yang ada dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas organisasi sebagai pemberian jasa kepada organisasi. Tujuan audit internal meliputi 3 penganalisian, konsultasi, menilai anggota-anggota organisasi atas efektivitas dalam melaksanakan tanggung jawab mereka, menginformasikan tindakantindakan yang telah direview dan memberikan rekomendasi. Auditor internal bertugas untuk membantu melayani kepentingan manajemen organisasi, mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan pengelolaan, melakukan pengujian laporan keuangan, melakukan audit untuk efisiensi, efektivitas dan ekonomis, dan memastikan apakah karyawan perusahaan telah memenuhi kebijakan dan peraturan organisasi (Wuryan Andayani, 2011:2-4). Menurut Dadan Hadian, S.H selaku bagian Hukum dan Sumber Daya Manusia (SDM) PDAM Tirtawening Bandung mengatakan bahwa produk AMDK hanaang merupakan produk baru dari PDAM sejak tahun 2002, dalam perjalanannya terdapat banyak hambatan dan permasalahan penjualan AMDK Hanaang dari kapasitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan, baru sekitar 3040% yang terjual dengan alasan produk tersebut belum banyak diminati dan dikenal orang pada umumnya. Selain itu, sekitar bulan Desember tahun 2007 AMDK Hanaang mengalami penurunan penjualan, hal ini dikarenakan mulai banyak pembisnis AMDK baru yang mampu menawarkan kebijakan harga yang kompetitif serta mampu melakukan strategi pemasaran dengan baik dan berpengalaman. Penurunan penjualan dapat dilihat dari tabel berikut : 4 Tabel 1.1 Permintaan Pasar Galon Hanaang Bulan Tahun 2006 Tahun 2007 Januari 10.201 11.163 Februari 10.669 9.224 Maret 11.473 10.595 April 10.347 9.610 Mei 11.860 11.720 Juni 10.743 9.961 Juli 10.657 10.616 Agustus 11.638 11.682 September 11.013 10.579 Oktober 11.155 11.187 November 13.770 11.316 Desember 10.690 10.573 Total 134.216 128.226 Rata-rata 11.185 10.686 Sumber : Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) PDAM Kota Bandung 2007 Bila hal ini didiamkan secara berlarut-larut maka akan menganggu eksistensi perusahaan, sehingga diduga perlu dilakukan upaya untuk menawarkan kebijakan harga yang lebih baik kepada pengecer agar AMDK Hanaang tidak mengalami kerugian terus menerus. 5 Melihat pentingnya keberadaan internal audit yang dilakukan auditor untuk membantu manajemen dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna menyusun skripsi dalam rangkaian memenuhi salah satu syarat untuk menempuh sidang sarjana pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, dengan judul : “Peranan Audit Internal Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan” 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang penelitian tersebut, penulis mengidentifikasi masalahmasalah yang akan menjadi pokok pembahasan dalam skripsi ini, yaitu : 1) Apakah pelaksanaan kegiatan audit internal atas penjualan yang diterapkan perusahaan telah memadai 2) Apakah pengendalian intern penjualan yang telah dijalankan oleh perusahaan telah efektif 3) Bagaimana peranan audit internal sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang keefektivan pengendalian internal atas penjualan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi tentang pelaksanaan audit internal dan pengendalian internal mengenai aktivitas penjualan di AMDK PDAM Tirtawening Bandung. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 6 1) Untuk Mengetahui memadai tidaknya pelaksanaan audit internal penjualan yang dijalankan perusahaan 2) Untuk Mengetahui efektivitas pengendalian intern penjualan yang dijalankan oleh perusahaan 3) Untuk Mengetahui peranan audit internal sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang keefektivan pengendalian intern atas penjualan 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis dapat mempunyai daya manfaat yang luas antara lain : 1.4.1 Kegunaan Pengembangan Ilmu Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu Akuntansi, khususnya Audit Internal dengan mengkaji terhadap bagaimana peranan Audit Internal, aktivitas manajamen dan aktivitas pengendalian internal dalam menunjang penjualan di AMDK PDAM Tirtawening Bandung. 1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemecahan masalah khususnya kepada AMDK PDAM Tirtawening Bandung guna mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi masalah penjualan dengan mengkaji bagaiman peranan audit internal, aktivitas manajemen dan aktivitas pengendalian Internal. 7 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan untuk penyusunan skripsi dilaksanakan pada AMDK PDAM Tirtawening Bandung yang berlokasi di Reservoir XI Ledeng Bandung. Adapun waktu penelitian direncanakan mulai bulan Maret 2014 sampai dengan selesai.