bab v kapasitor

advertisement
1
BAB V
KAPASITOR
Contoh 5.1 Definisi kapasitas
Sebuah kapasitor 0,4 F dimuati oleh baterai 12 volt. Berapa muatan yang tersimpan dalam
kapasitor itu?
Jawab :
Kapasitas C = 0,4 F = 4 ×10-7 F ; beda potensial V = 12 volt. Muatan dalam kapasitor, q,
dihitung dengan persamaan :
C=
q
v
atau q = C V
= ( 4×10-7)(12) = 48 × 10-7 = 4,8 C
Contoh 5.2 Kapasitas kapasitor keping sejajar
Sebuah kapasitor keping sejajar memiliki keping persegi dengan panjang sisinya 10 cm yang
dipisahkan oleh jarak 1,5 mm. (a) Hitung kapasitasnya. (b) Jika kapasitor itu dimuati oleh
baterai 6V, berapa banyak muatan yang dipindahkan dari satu keping ke keping lainnya?
Jawab :
Panjang sisi persegi a = 10 cm = 10-1m ; jarak pisah d = 1,5 mm = 1,5 × 10-3 m; 0 = 8,85 × 10-12
dalam SI
(a) Untuk kapasitas kapasitor keping sebelumnya kita harus menghitung luas keping, A,
terlebih dahulu
A = a 2 = (10 −1 ) 2 = 10−2 m2
C=
ε0 A
d
=
(8,85 × 10 −12 )(10 −2 )
= 59 × 10 −10 F = 5,9 nF
−5
1,5 × 10
(b) Beda potensial V= 6 volt. Muatan kapasitor, q, dihitung dengan persamaan
C=
q
⇔ q = CV
V
= (59 × 10-10)(6)
= 35,4 × 10-9 C = 35,4 nC
Contoh 5.3 Kapasitas kapasitor bola
Berapakah besar muatan yang dapat disimpan dalam sebuah kapasitor bola dengan garis tengah
10 cm ketika diberi beda potensial 100 kV?
Jawab:
Garis tengah D = 10 cm
jari-jari r =
10cm
= 5 × 10− 2 m.
2
Beda potensial V = 100 kV = 100 × 103 V ; k = 9 × 109 dalam SI. Kapasitas kapasitor bola dapat
kita hitung dengan persamaan
C=
R 5 × 10 −2 5
=
= × 10−11 F
k
9 × 109 9
Muatan yang dapat disimpan dalam kapasitor dapat kita hitung dengan persamaan
5
q = CV = ( × 10−11 )(100 × 103 ) = 5,56 × 10− 7 C = 0,556 nC
9
http://atophysics.wordpress.com
2
Contoh 5.4 Kapasitor dengan dielektrik kertas
Sebuah kapasitor keping sejajar memiliki keping berukuran 2,0 cm × 3,0 cm. Keping-keping
dipisahkan oleh selembar kertas dengan tebal 1,0 mm. (a) Tentukan kapasitas kapasitor ini. (b)
Tentukan muatan maksimum yang dapat disimpan kapasitor.
Jawab:
Luas keping A = 2,0 cm × 3,0 cm = 6,0 cm2 = 6,0 × 10-4 m2 ; jarak pisah antarkeping d = 1,0
mm= 1,0 × 10-3 m.
(a) Kita dapat menghitung kapasitas kapasitor, CD, dengan persamaan CD =
ε rε 0 A
d
dimana
permitivitas relatif kertas, r = 3,7
CD =
ε rε 0 A
d
=
3,7 × (8,85 × 10 −12 )(6,0 × 10−4 )
1,0 × 10 − 3
= 1,96 × 10-11 F = 19,6 pF
(b) Untuk menghitung muatan maksimum, qmaks, dengan persamaan Emaks =
Vmaks
kita harus
d
menghitung dahulu beda potensial, Vmaks, antar keping. Beda potensial, Vmaks, dapat
diperoleh dari kekuatan dielektrik kertas yaitu Emaks = 16 × 106 V/m
Vmaks
⇔ Vmaks = Emaks d
d
= CDVmaks = CD ( Emaks d )
Emaks =
qmaks
= (1,96 × 10-11) (16 ×106) (1,0 ×10-3)
= 3,14 × 10-7 C = 314 nC
Contoh 5.5 Kapasitor keping sejajar diberi dielektrik dan baterai tidak dihubungkan
Sebuah kapasitor 6 F dengan jarak pisah antarkeping 1 mm diisi dengan udara dan dimuati oleh
baterai 12 V. Kemudian baterai dilepas dari kapasitor dan ruang antarkeping diisi dengan
minyak ( r=2,5). Tentukan : (a) kapasitas ; (b) muatan ; (c) beda potensial antarkeping dan (d)
kuat medan listrik dalam ruang antarkeping
Strategi:
Untuk kapasitor diisi dielektrik dan baterai tidak dihubungkan, kita pegang prinsip bahwa
muatan listrik adalah tetap. Ini berarti muatan listrik sesudah disisipkan dielektrik sama dengan
muatan listrik sewaktu berisi udara. Kapasitas, beda potensial, dan kuat medan listrik setelah
disisipkan dielektrik berubah sesuai dengan persamaan:
CD = ε r C0 ;VD =
V0
εr
; ED =
E0
Er
Jawab:
Mula-mula kapasitor berisi udara dengan kapasitas C0 = 6 F; beda potensial V0 = 12 V.
Kemudian kapasitor diisi minyak dengan permitivitas relatif r = 2,5
(a) Kapasitas setelah diisi minyak, CD adalah
CD = ε r C0 = (2,5) (6 F) = 15 F
(b) Muatan kapasitor adalah tetap, sehingga muatan setelah diisi minyak sama dengan ketika
berisi udara
qD = q0 = C0V0 = (6 F) (12V) = 72 C
(c) Beda potensial setelah diisi minyak, VD, adalah
VD =
V0
εr
=
12
= 4,8 volt
2,5
(d) Kuat medan listrik setelah diisi minyak, ED, adalah
http://atophysics.wordpress.com
3
ED =
ED =
Ed =
E0
εr
sedang E0 =
V0 / d
εr
=
V0
sehingga
d
V0
dε r
12
= 4.800 V/m
(10 )(2,5)
−3
Contoh 5.6 Kapasitor keping sejajar diberi dielektrik dan baterai tetap dihubungkan
Dua keping sejajar disusun sebagai sebuah kapasitor dengan udara sebagai dielektrik. Jarak
pisah kedua keping adalah 0,5 cm. Kapasitas kapasitor adalah 20 pF dan ujung-ujung keping
dihubungkan ke baterai 200 V. (a) Berapa muatan yang tersimpan dalam kapasitor? Bila mika
dengan permitivitas relatif 6 disisipkan diantara kedua keping, tentukan : (b) Kapasitas sekarang
dan (c) penambahan muatan dalam kapasitor
Strategi:
Untuk kapasitor diisi dielektrik dan baterai tetap dihubungkan, kita pegang prinsip bahwa beda
potensial antarkeping adalah tetap. Ini berarti, beda potensial sesudah dan sebelum disisipkan
dielektrik adalah sama besarnya. Muatan keping setelah disisipi dielektrik mengalami kenaikan,
sesuai dengan persamaan
qD = ε r q0
Jawab :
Mula-mula kapasitor berisi udara dengan jarak pisah d = 0,5 cm = 5 × 10-3 m ; beda potensial V0
= 200 V; kapasitas C0 = 20 pF = 20 × 10-12 F
(a) Muatan yang tersimpan dalam kapasitor mula-mula, q0, dihitung dengan persamaan
q0 = C0V0 = (20 × 10−12 )(200) = 4 × 10−9 C= 4 nC
(b) Kapasitor sekarang diisi mika dengan permitivitas relatif r = 6. Kapasitas sekarang CD,
dapat dihitung dengan persamaan
CD = ε r C0 = 6(20 × 10−12 ) = 120 × 10−12 F = 120 pF
(c) Beda potensial sekarang, VD, sama dengan beda potensial mula-mula, V0
VD = V0 ⇔ VD = 200V
Muatan kapasitor sekarang, qD, mengalami kenaikan, sesuai dengan persamaan:
qD = ε r q0 = 6(4nC ) = 24nC
Dengan demikian, pertambahan muatan dalam kapasitor, ∆q , adalah
∆q = qD − q0 = 24nC − 4nC = 20nC
Contoh 5.7 Pemahaman susunan seri kapasitor
http://atophysics.wordpress.com
4
Pada gambar 5.18, misalkan C1 = 6,0 µF, C2 = 3,0 µF, dan Vab = 18 V. Tentukan (a) kapasitor
ekivalen, dan (b) muatan dan beda potensial tiap kapasitor.
Jawab :
(a) Kapasitas ekivalen, Cek susunan seri dapat Anda hitung dari persamaan
1
1
1
1
1
3,0 + 6,0
=
+
=
+
=
Cek C1 C2 6,0 3,0
18
Cek =
18
= 2,0 µF
9,0
(b) Kita dapat menghitung muatan ekivalen, qek, untuk kapasitor pengganti seri pada gambar
5.18b
C=
q
⇔ qek = CekVab = (2,0 µF )(18V ) = 36 µC
V
Untuk susunan seri, muatan pada tiap kapasitor sama dengan muatan ekivalennya.
Jadi, q1 = q2 = qek
q1 = q2 = 36 µC
Beda potensial tiap kapasitor dihitung dengan persamaan
q
q
atau
V =
V
C
q1 3,6 µC
V1 =
=
=6 V
C1 6,0 µF
q
3,6 µC
V2 = 2 =
= 12 V
C2 3,0 µF
C=
Perhatikan nilai kapasitas ekivalen susunan seri yang Anda peroleh pada (a). Tampak bahwa
susunan seri kapasitor akan memperkecil nilai kapasitas.
Contoh 5.8 Pemahaman susunan paralel kapasitor
Pada gambar 5.19, misalkan C1 = 6,0 µF, C2 = 3,0 µF, dan Vab = 18 V. Tentukan (a) kapasitas
ekivalen, (b) muatan dan beda potensial tiap kapasitor
Jawab:
(a) Kapasitor ekivalen, Cek susunan paralel dapat Anda hitung dari persamaan
Cek = C1 + C2 = 6,0 + 3,0 = 9,0 µF
(b) Untuk susunan paralel, beda potensial pada tiap kapasitor sama dengan beda potensial
ekivalennya.
Jadi, V1 = V2 = Vab = 18 V
Muatan pada tiap kapasitor dihitung dengan persamaan
http://atophysics.wordpress.com
5
q1 = C1V1 = (6 µF )(18V ) = 108 µC
q2 = C2V2 = (3µF )(18V ) = 54µC
Perhatikan nilai kapasitas ekivalen susunan paralel yang Anda peroleh pada (a). Tampak
bahwa susunan paralel kapasitor akan memperbesar nilai kapasitas.
Contoh 5.9 Menentukan kapasitas ekivalen rangkaian
1. Tentukan kapasitas ekivalen antara a dan b untuk susunan kapasitor-kapasitor yang
ditunjukkan pada gambar 5.20a. Semua kapasitas dinyatakan dalam microfarad
Strategi:
Penyederhanaan rangkaian langkah demi langkah sampai Anda peroleh sebuah kapasitor
ekivalen dapat diselesaikan dengan memperhatikan kotak strategi pemecahan masalah langkah 1
sampai dengan langkah 3
Jawab:
Dengan menggunakan persamaan Cek =
C1 × C2
untuk susunan seri dua kapasitor dan
C1 + C2
persamaan Cek = C1 + C2 + C3 + .... untuk susunan paralel dua buah kapasitor, kita
menyederhanakan rangkaian awal pada gambar 5.20a langkah demi langkah sampai diperoleh
sebuah kapasitor ekivalen pada gambar 5.20d. Penyederhanaan kita mulai dari rangkaian awal
pada gambar 5.20a. Kapasitor 1,0 µF dan 3,0 µF pada bagian atas disusun paralel dan dapat kita
ganti dengan sebuah kapasitor dengan kapasitas Cek1 . Sesuai dengan persamaan
Cek1 = C1 + C2 = 1,0 + 3,0 = 4,0 µF
Kapasitor 6,0 µF dan 2,0 µF pada bagian bawah juga disusun paralel dan dapat kita ganti
dengan sebuah kapasitor dengan kapasitas Cek 2 .
Cek 2 = 6,0 + 2,0 = 8,0 µF
Rangkaian pada gambar 5.20a sekarang dapat kita sederhanakan menjadi seperti pada gambar
5.20b. Kapasitor 4,0 µF dan kapasitor Cek1 =4,0 µF pada bagian atas disusun seri. Kedua
http://atophysics.wordpress.com
6
kapasitor ini dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor dengan kapasitor Cek 3 . Sesuai dengan
persamaan
Cek 3 =
C1 × C2 4,0 × 4,0
=
= 2,0 µF
C1 + C2 4,0 + 4,0
Kapasitor Cek 2 = 8,0 µF juga disusun seri dan dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor dengan
kapasitas Cek 4 .
Cek 4 =
8,0 × 8,0
= 4,0 µF
8,0 + 8,0
Rangkaian pada gambar 5.20b sekarang dapat kita sederhanakan menjadi seperti pada gambar
5.20c. Sekarang mari kita periksa gambar 5.20c. Kapasitor Cek 3 = 2,0 µF dan kapasitor
Cek 4 = 4,0 µF disusun paralel. Kedua kapasitor ini dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor
ekivalen dengan kapasitas Cek , seperti ditunjukkan pada gambar akhir 5.20d.
Cek = 2,0 + 4,0 = 6,0 µF
Jadi, kapasitor ekivalen antara a dan b adalah 6,0 µF
2. Semua kapasitor pada gambar 5.21a adalah identik, dengan C = 1 µF. Tentukan kapasitas
ekivalen antara a dan b.
Jawab:
Mari kita mulai menyederhanakan rangkaian awal pada gambar 5.21a. Ketiga buah kapasitor
dengan kapasitas masing-masing C, yang diberi tanda bulatan putus-putus, disusun seri. Ketiga
kapasitor ini dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor dengan kapasitas C1 . Karena ketiga
kapasitor adalah identik, maka kita dapat menggunakan persamaan
http://atophysics.wordpress.com
7
Cek =
C C
=
n 3
Selanjutnya, pada gambar 5.21b, kapasitor C dan C1 (dalam bulatan putus-putus disusun
paralel, dan dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor C2 . Sesuai dengan persamaan
C2 = C + C1 = C +
C
3
C2 =
4C
3
Selanjutnya pada gambar 5.21c, kapasitor C ,C2 dan C (dalam bulatan putus-putus) disusun
seri, dan dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor C3 . Sesuai dengan persamaan
1
1 1 1 1
3
1 4 + 3 + 4 11
= +
+ = +
+ =
=
C3 C C2 C C 4C C
4C
4C
C3 =
4C
11
Selanjutnya pada gambar 5.21d kapasitor C dan C3 (dalam bulatan putus-putus) disusun paralel
dan dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor C4 .
C4 = C + C3 = C +
4C
11
C4 =
15C
11
Akhirnya dari gambar 5.21e kita dapat menentukan kapasitor ekivalen rangkaian antara a dan b,
Cek . Disini Cek adalah kapasitor ekivalen dari C, C4 dan C yang disusun seri.
1
1 1 1
= +
+
Cek C C4 C
1
11
1
= +
+
C 15C C
15 + 11 + 15
=
15C
1
41
15
=
Cek = C
Cek 15C
41
Karena diberikan C= 1 µF maka:
Cek =
15
15
(1µF ) =
µF
41
41
5.10 Beda potensial dan muatan pada rangkaian kapasitor
Tentukan beda potensial dan muatan tiap-tiap kapasitor pada rangkaian gambar 5.22a jika antara
a dan b diberi beda potensial 12 volt. (semua kapasitas dinyatakan dalam microfarad)
http://atophysics.wordpress.com
8
Strategi:
Lakukan dahulu penyederhanaan rangkaian langkah demi langkah dengan menggunakan
susunan seri dan paralel sampai Anda memperoleh sebuah kapasitor ekivalen. Kemudian, Anda
melangkah mundur langkah demi langkah dari rangkaian terakhir ke rangkaian semula dengan
menerapkan prinsip seri dan prinsip paralel dan menggunakan C=q/V (lihat langkah 4 pada
kotak strategi pemecahan masalah)
Jawab:
Mari kita mulai menyederhanakan rangkaian awal pada gambar 5.22a. Kapasitor 2 µF dan 4 µF
(dalam bulatan putus-putus) disusun paralel, dan dapat kita ganti dengan sebuah kapasitor C1.
Sesuai persamaan
C1 = 2 µF + 4 µF = 6 µF
Selanjutnya, pada gambar 5.22b, kapasitor 3 µF, C1 = 6 µF dan 6 F disusun seri, dan dapat kita
ganti dengan sebuah kapasitor ekivalen Cek, sesuai dengan persamaan
1
1 1 1
= + +
Cek 3 6 6
2 +1+1 4
=
=
6
6
6 3
Cek = = µF
4 2
Sekarang kita dapat menghitung beda potensial dan muatan pada tiap-tiap kapasitor dari
rangkaian terakhir pada gambar 5.22c dan melangkah mundur ke rangkaian awal pada gambar
5.22a dengan menerapkan sei dan paralel, dan menggunakan persamaan dasar C=q/V. Pada
gambar 5.22c.
Vab = 12 V dan Cek =
3
µF, sehingga
2
3
qek = CekVab = ( µF )(12V ) = 18 µC
2
Rangkaian gambar 5.22c berasal dari rangkaian gambar 5.22b, yang mana Cek adalah susunan
seri dan kapasitor-kapasitor 3 µF, C1 dan 6 µF. Menurut prinsip seri, muatan pada tiap-tiap
kapasitor adalah sama yaitu sama dengan muatan pada kapasitor ekivalennya. Dengan
demikian,
q3µF = qC1 = q6 µF = qek = 18 µC
q3µF = 18 µC qC1 = 18 µC q6 µF = 18 µC
Karena q3µF, qC1 dan q6µF telah kita tentukan maka beda potensialnya dapat kita ketahui dengan
menggunakan C=q/V atau V=q/C.
q3 µF
18µC
= 6V
3µF
3µF
q
18µC
V6 µF = 6 µF =
= 3V
6 µF
6 µF
q
18µC
VC1 = C1 =
= 3V
C1
6 µF
V3 µF =
=
Rangkaian gambar 5.22b berasal dari rangkaian gambar 5.22a, yang mana C1 adalah susunan
paralel dari kapasitor 2 µF dan 4 µF. Menurut prinsip paralel, beda potensial pada tiap kapasitor
sama, yaitu sama dengan beda potensial kapasitor ekivalennya. Dengan demikian,
V2 µF = V4 µF = VC1 = 3 V
V2 µF = 3 V
V4 µF = 3 V
http://atophysics.wordpress.com
9
Karena V2µF dan V4µF telah kita tentukan, maka muatan pada kapasitor 2 µF dan 4 µF dapat kita
tentukan dengan menggunakan C=q/V atau q=CV.
q2 µF = (2 µF )V2 µF = (2 µF )(3V ) = 6 µC
q4 µF = (4 µF )V4 µF = (4 µF )(3V ) = 12 µC
Contoh 5.11 Rangkaian listrik dengan kapasitor dalam keadaan tunak
Dalam rangkaian seperti gambar, kapasitor awalnya tak bermuatan dan saklar S1 dan S2 dalam
keadaan terbuka. Berapakah arus baterai dan tegangan akhir pada C1 dan C2 lama setelah:
(a) saklar S1 saja yang ditutup
(b) saklar S1 ditutup dan lalu saklar S2 ditutup
Strategi :
Untuk saklar S2 terbuka jelas kapasitor C2 tak dapat dimuati hingga tegangan akhir pada C2
pastilah nol. Untuk saklar S1 ditutup dan S2 terbuka (kasus (a)) maka kapasitor C1 akan dimuati
sampai penuh. Setelah C1 mencapai keadaan tunak, cabang rangkaian yang mengandung C1
akan terbuka sehingga rangkaian soal akan menjadi seperti rangkaian pada gambar 5.25. Untuk
pertanyaan (b), di mana saklar S1 dan S2 ditutup, tentu saja tegangan akhir pada C1 dan C2 tidak
nol. Setelah C1 dan C2 mencapai keadaan tunak, cabang rangkaian yang mengandung C1 dan C2
akan terbuka sehingga rangkaian soal akan menjadi seperti rangkaian pada gambar 5.26.
Jawab:
(a) Rangkaian soal untuk saklar S1 ditutup, S2 dibuka dan C1 dalam keadaan tunak adalah
seperti pada gambar 5.25 berikut ini
Tegangan akhir pada C2 jelas nol karena saklar S2 terbuka. Karena tak ada rangkaian tertutup
melalui baterai 12 V maka kuat arus baterai i=0. Tegangan akhir pada C1 adalah Vab yaitu jalan
dari A ke B. Jalan dari A ke B menentang kuat arus I yang melalui hambatan 100 dan melalui
kutub + baterai 12 V terlebih dahulu. Jadi,
VC1 = VAB = −i × 100 + 12 = 0 × 100 + 12 = 12 V
http://atophysics.wordpress.com
10
(b) Rangkaian soal untuk saklar S1 dan S2 ditutup dan C1 dan C2 dalam keadaan tunak adalah
seperti pada gambar 5.26 berikut ini.
V = iRtotal
12=i (100+50+150)
i=
12
A=0,04A (arus baterai)
300
Tegangan akhir pada C1 adalah VAB, yaitu jalan dari A ke B. Jalan dari A ke B melalui
hambatan 100 sambil menentang arus i, dan melalui kutub + baterai 12 V terlebih dahulu.Jadi
VAB = −i × 100 + 12 = −0,04(100) + 12 = 8 V (tegangan akhir pada C1)
Tegangan akhir pada C2 adalah VCD, yaitu jalan dari C ke D. Jalan dari C ke D melalui
hambatan 150 sambil searah dengan i. Jadi
VCD = i × 150 = 0,04 × 150 = 6 V (tegangan akhir pada C2)
Contoh 5.12 Energi yang tersimpan dalam kapasitor
Sebuah kapasitor 50 µF dimuati oleh baterai 12 V. Kapasitor diputuskan dari baterai dan jarak
pisah kedua kepingnya dinaikkan dari 2,00 mm menjadi 3,00 mm. (a) Berapakah muatan yang
tersimpan dalam kapasitor? (b) Berapa banyak energikah yang mula-mula tersimpan dalam
kapasitor? (c) Berapakah kenaikan energi ketika jarak pisah kedua kepingnya diubah?
Jawab:
Kapasitas kapasitor C = 50 µF
(a) Muatan, q, yang tersimpan dalam kapasitor ketika dimuati oleh baterai V=12V adalah
Q=C V=(50 µF)(12V)= 600 µJ
(b) Banyak
energi,
W
yang
tersimpan
dalam
kapasitor
adalah
W =
1
1
qV = (600µJ )(12V ) = 3600 µJ
2
2
Energi kapasitor dapat juga Anda hitung tanpa harus menghitung muatan, q, dengan
persamaan
W =
1
1
CV 2 = (50µF )(12V ) 2 = 3600 µJ
2
2
(c) Setelah kapasitor dipindahkan dari baterai, maka prinsip yang kita pegang bahwa muatan q
adalah tetap. Karena muatan q tetap, maka rapat muatan =q/A juga tetap. Kuat medan
listrik dalam ruang antarkeping E= / 0; karena tetap, maka E juga tetap. Beda potensial
kedua keping V=E.d; karena jarak pisah kedua keping, d. Mula-mula d1 = 2,0 mm dan V1 =
12V; sekarang d2= 3,00 mm. Beda potensial sekarang, V2, dapat dihitung dari perbandingan
V2/V1 sebagai berikut
V2 Ed 2
=
V1 Ed1
http://atophysics.wordpress.com
11
V2 =
d2
3,0mm
(V1 ) =
(12V ) = 18 V
d1
2,0mm
Energi yang tersimpan dalam kapasitor ketika jarak pisah 3,0 mm adalah
W =
1
1
qV = (600 µJ )(18V ) = 5400 µJ
2
2
Dengan demikian, kenaikan energi yang tersimpan dalam kapasitor, W, adalah
W = 5400 µJ – 3600 µJ = 1800 µJ
Contoh 5.13 Rapat energi maksimum di udara
Kuat medan tembus (“breakdown”) yang menyebabkan udara kering akan kehilangan
kemampuan isolasinya, sehingga pelepasan muatan dapat melalui udara, kira-kira 3×106 m.
Berapakah rapat energi pada kuat medan itu?
Jawab:
Kuat medan tembus atau kekuatan dielektrik untuk udara E = 3×106 m; 0 = 8,85×10-12 dalam
SI. Rapat energi w dapat dihitung dengan persamaan
1
2
1
= (8,85 × 10− 2 )(3 × 106 ) 2 = 40 J/m3
2
ρw = ε 0 E 2
Karena rapat energi ini berhubungan dengan kuat medan tembus, maka ini menampilkan rapat
energi maksimum yang dapat dicapai dalam suatu medan listrik di udara.
http://atophysics.wordpress.com
Download