Ringkasan Khotbah

advertisement
Ringkasan Khotbah - 15 Desember 2013
Predestinasi Kristus
1 Ptr. 1:20-21
Ev. Calvin Renata
Pada bulan lalu kita telah belajar tentang Kristus yang mati disalibkan untuk menebus kita dari
hidup yang sia-sia bukan dengan emas atau perak tetapi dengan darah yang mahal,
dipersembahkan kepada Allah sebagai ganti keadilan Allah. Beberapa pandangan tentang
penebusan Kristus adalah bahwa kita ditebus supaya umat pilihan dibebaskan dari iblis dan
sebagai persembahan untuk iblis. Ini adalah pandangan yang salah yang telah ditafsirkan oleh
bapak-bapak gereja seperti Origen, Gregory of Nyssa. Namun pandangan Reformed
mengatakan bahwa pengorbanan Kristus di atas kayu salib bukan supaya kita dipersembahkan
kepada iblis, karena sesungguhnya kita adalah milik Allah, tetapi semata-mata untuk memenuhi
keadilan Bapa atas dosa manusia.
Pada ayat 20-21 ini, Petrus ingin menyampaikan kepada pembacanya tentang siapakah Kristus
yang mati di atas kayu salib itu. Ini adalah bagian yang unik yang tidak kita temukan di bagian
manapun dari Alkitab, yaitu Ia (Kristus) telah dipilih sebelum dunia dijadikan. Ini adalah
satu-satunya bagian dalam Perjanjian Baru yang mengatakan bahwa Kristus adalah juga objek
dari predestinasi Allah.
Di dalam Alkitab kita mengenal 3 objek predestinasi, yang pertama adalah pemilihan manusia
atau umat pilihan Allah, ini adalah bagian yang paling banyak dibicarakan di dalam Perjanjian
Baru di mana Allah sudah menetapkan orang-orang untuk diberikan keselamatan atau
anugerah khusus. Baik dalam surat-surat Paulus, surat Petrus juga mengatakan demikian dan
Tuhan Yesus sendiri dalam beberapa kali khotbah-Nya mengatakan tentang pemilihan
manusia.
Hal ini adalah sebuah doktrin yang begitu penting, tetapi juga adalah sebuah doktrin yang
begitu banyak misteri di dalamnya. Di dalam doktrin predestinasi tidak dikatakan siapakah umat
pilihan Tuhan, berapakah jumlah umat pilihan Tuhan, dan kapankah genap jumlah umat pilihan
Tuhan. Hal ini memang tidak dijelaskan ataupun dipaparkan di dalam Alkitab tetapi Alkitab
menyatakan bahwa pilihan Allah itu jelas ada dan pemilihan Allah itu berdasarkan anugerah
dan kedaulatan Allah semata-mata. Bukan karena manusia berbuat baik lalu dipilih, bukan juga
karena manusia hidupnya saleh lalu dipilih tetapi hanya karena anugerah Tuhan semata-mata.
Pemilihan Allah yang kedua adalah pemilihan malaikat (1Tim.5:21). Selain pemilihan manusia,
malaikat juga dipilih oleh Tuhan tetapi hanya muncul satu kali dalam Perjanjian Baru. Tuhan di
1/5
Ringkasan Khotbah - 15 Desember 2013
dalam kekekalan ternyata bukan sekedar memilih manusia tetapi juga malaikat-malaikat-Nya.
Di dalam predestinasi antara manusia dan malaikat, terdapat sedikit perbedaan yang penting
sekali yaitu Allah memilih manusia dari dosa, tetapi malaikat dipilih supaya tidak jatuh di dalam
dosa. Perbedaan kedua adalah tujuan predestinasi: manusia dipilih supaya manusia menerima
karya penebusan di dalam Yesus Kristus (kita dipilih supaya diselamatkan dan menikmati karya
penebusan di dalam Kristus), sedangkan malaikat tidak.
Mengapa Tuhan menyelamatkan dan menebus manusia yang berdosa, sedangkan malaikat
yang jatuh di dalam dosa tidak menerima penebusan dan pengampunan? Alkitab tidak memberi
jawaban karena hal ini merupakan misteri bagi kita tetapi beberapa teolog penting di dalam
sejarah memberikan argumentasi yang dapat dijadikan acuan bagi kita.
Bernard of Clairvaux, seorang teolog abad ke 11 mengatakan bahwa Yesus Kristus tidak
pernah mengambil wujud sebagai seorang malaikat maka dari itu tidak pernah ada malaikat
yang menikmati karya penebusan Kristus. Ini adalah argumentasi dari Bernard of Clairvaux
bahwa Yesus Kristus berinkarnasi menjadi manusia untuk menebus umat manusia, jika Yesus
mau menebus malaikat maka Yesus harus berinkarnasi menjadi malaikat. Tetapi hal itu tidak
terjadi, oleh karena itu malaikat tidak pernah menikmati anugerah keselamatan daripada Tuhan.
Kedua, Bernard mengatakan mengapa malaikat tidak pernah menikmati karya penebusan
karena di dalam Alkitab, Rasul Paulus tidak pernah memakai kalimat “Dipilih di dalam Kristus”
untuk predestinasi malaikat. Sedangkan untuk predestinasi manusia, Rasul Paulus mengatakan
dalam Ef.1:4 bahwa, “di dalam Dia, kamu telah dipilih sebelum dunia dijadikan.”
Francis Turretin mengatakan mengapa Tuhan tidak menebus malaikat sebab dosa malaikat
berbeda kualitas dengan dosa manusia. Francis mengatakan manusia jatuh ke dalam dosa
karena suatu kelemahan (weaknesses), tetapi malaikat jatuh dalam dosa karena suatu
(wickedness) kejahatan. Manusia jatuh di dalam dosa karena kelemahan tetapi malaikat jatuh
ke dalam dosa karena kejahatannya memberontak kepada Allah. Kedua Francis Turretin
mengatakan bahwa manusia jatuh ke dalam dosa karena dicobai oleh iblis tetapi malaikat jatuh
ke dalam dosa karena keinginannya sendiri. Hal ini menunjukkan kualitas dosa yang berbeda
antara manusia dan malaikat. Ketiga Francis Turretin mengatakan bahwa di dalam kejatuhan
malaikat dalam dosa tidak semua malaikat terseret jatuh di dalam dosa tetapi ketika manusia
jatuh ke dalam dosa semua keturunan Adam dan Hawa terimbas efek kejatuhan dosa sehingga
tidak ada manusia yang lahir di dunia bebas dari dosa, kecuali Yesus Kristus. Dari beberapa
argumen ini kita mengerti mengapa malaikat yang dipilih Allah adalah malaikat yang tidak jatuh.
Poin ketiga dari Predestinasi adalah Predestinasi Kristus (1Ptr. 1:20). Tiga objek predestinasi ini
memiliki tujuan masing-masing; manusia diselamatkan dari dosa untuk menikmati karya
2/5
Ringkasan Khotbah - 15 Desember 2013
penebusan; Malaikat dipilih Allah agar tidak semua malaikat jatuh ke dalam dosa; Kristus untuk
apakah dipilih? Untuk membereskan dosa. Maka kita lihat di sini kaitan predestinasi dengan
dosa erat sekali. Yang satu dipilih untuk ditebus dari dosa, yang lain dipilih untuk tidak jatuh ke
dalam dosa, dan Kristus dipilih untuk membereskan dosa. Ini adalah hal yang luar biasa
indahnya yang dilakukan oleh Tuhan kita.
Di dalam pemilihan Kristus, Petrus menuliskan bahwa Ia dipilih sebelum dunia dijadikan.
Kalimat ini sangat mirip dengan yang dituliskan Paulus dalam Ef.1:4 bahwa kita dipilih sebelum
dunia dijadikan. Hal ini menunjukkan keterbatasan manusia untuk mengungkap waktu di dalam
kekekalan. Allah telah menetapkan segala sesuatu menunjukkan bahwa tidak ada yang lolos
dari kedaulatan Tuhan. Alfred North Whitehead memberikan sebuah pandangan yaitu Process
Theology di mana Tuhan yang muncul di dalam Alkitab adalah Tuhan yang berproses.
Berproses berarti mengikuti alur waktu. Pandangan ini adalah pandangan yang salah karena
menurut pandangan mereka Tuhan tidak tahu masa yang akan datang. Sesungguhnya Tuhan
memiliki rencana dari Alfa sampai Omega, semua sudah tersusun menurut kedaulatan-Nya.
Ketika penderitaan tiba, penyakit menyebar, perang melanda dunia, orang-orang seringkali
mengambil kesimpulan bahwa Allah tidak berkuasa ataupun Allah tidak ada. Hal ini telah
diungkap oleh Epicurus, seorang filsuf dari Yunani pada zaman sebelum Kristus, ia
mengeluarkan sebuah diktum yang berisi bahwa jika Tuhan ada maka semua penderitaan &
sakit penyakit tidak ada, tetapi jika penderitaan dan sakit penyakit ada maka ada dua
kesimpulan yaitu Tuhan tidak ada atau Tuhan tidak berkuasa. Diktum itu sudah menjadi
landasan dasar ajaran Atheisme.
Kita melihat realita di sekeliling kita atas dasar keterbatasan kita, keberdosaan kita, itu
sebabnya kita sangat cepat untuk menilai bahwa Allah tidak ada. Sebuah ilustrasi tentang
menyulam, ketika seseorang memulai menyulam maka terlihat sangat jelek atau tidak beraturan
tetapi ketika hasil sulam tersebut jadi maka terlihat sebuah gambar yang indah. Inilah yang
Petrus ingin pembacanya mengerti bahwa Yesus yang menjadi Juruslamat umat-Nya sudah
Allah rencanakan sejak kekekalan.
Kita bersyukur memiliki Allah yang berdaulat yang mengendalikan segala sesuatu meskipun
seringkali nampak buruk di dalam realita kehidupan. Petrus sewaktu ia berkhotbah di hari
Pentakosta mengatakan bahwa, “Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya,
telah kamu salibkan dan kamu bunuh”. Hal ini menjelaskan suatu hal kepada kita yaitu
kematian Kristus di kayu salib bukanlah sebuah kebetulan melainkan ada di dalam rencana
kekekalan Allah.
Paulus mengatakan dalam Gal. 4:4, “Ketika sudah genap waktunya Allah mengutus anak-Nya
3/5
Ringkasan Khotbah - 15 Desember 2013
lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum taurat.” Antara rencana Allah yang
kekal dengan penggenapan di dalam sejarah menjadi penantian manusia di sepanjang sejarah.
Ketika Tuhan pertama kali menyatakan di dalam Kej. 3:15 Tuhan berkata kepada Iblis bahwa
Tuhan akan mengadakan permusuhan antara Iblis dan keturunan perempuan itu, Iblis akan
meremukkan tumit keturunan perempuan itu dan keturunan perempuan itu akan meremukkan
kepala Iblis. Janji itu sangat kabur sekali sehingga diulang-ulang oleh Tuhan di dalam kitab
Perjanjian Lama sampai pada kitab Yesaya yang mengatakan bahwa seorang perempuan
muda akan melahirkan seorang anak laki-laki dan Ia akan diberi nama Immanuel. Kapan dan
dimana waktunya Tuhan tidak menjawab sampai pada masa Perjanjian Baru Gabriel datang
kepada Maria dan menyatakan bahwa ia akan mengandung.
Mengapa Yesus datang pada masa itu? Saya memberikan penafsiran saya sendiri yaitu Yesus
datang ke dalam dunia dan memberikan jawaban adalah di saat manusia sedang bergumul
dalam berbagai pertanyaan-pertanyaan yang sangat penting. Zaman Tuhan Yesus lahir adalah
zaman yang sedang dikuasai oleh beberapa hal, baik secara filsafat maupun secara agama. Di
dalam dunia barat muncul tiga filsuf penting, yaitu: Sokrates, Plato dan Aristoteles. Ketiga orang
ini mempengaruhi dunia barat hingga hari ini. Mereka memikirkan apa itu kebenaran, etika,
hidup berbahagia, dsb. Begitu mengherankan bagaimana mereka memikirkan semua hal
tersebut pada masa lampau. Di dalam dunia timur sedang dipengaruhi oleh Konfusius yang
diteruskan oleh Mensius. Ini adalah dua arus besar yang mempengaruhi dunia pada masa itu.
Di dunia timur ada istilah “Tao” yang berarti jalan, yang dipikirkan oleh filsuf timur. Mereka
memikirkan bagaimana manusia bisa memperoleh pengampunan melalui kehidupan beragama.
Maka ketika Tuhan Yesus datang ke dunia, Ia memberikan jawaban atas pertanyaan manusia.
Sekaligus jawaban Tuhan Yesus menjadi titik balik di dalam pemikiran manusia yaitu bahwa
Dialah jalan, kebenaran dan hidup.
Kekristenan berbeda dengan pandangan dunia, agama dan filsafat. Filsafat berhenti pada
anugerah umum Tuhan, mereka memikirkan kebenaran, mereka memikirkan hidup yang kekal,
mereka mencari jalan tetapi berhenti pada satu titik dan semuanya kabur & tidak jelas.
Heraklitos sebelum Kristus lahir juga memikirkan suatu konsep tentang Logos tetapi hanya
berhenti dalam prinsip universal mind, universal reason sehingga Logos itu siapa, tidak jelas.
Baru ketika Yohanes memakai istilah Logos dalam Injilnya ia menuliskan bahwa Logos itu
bersama-sama dengan Allah dan Logos itu adalah Allah sendiri. Siapakah dia? Yesus Kristus.
Di dalam ayat 21 Petrus mengatakan bahwa Kristus adalah Mediator antara umat-Nya dengan
Allah. Karena Kristuslah kita bisa percaya kepada Allah. Peran Kristus dalam bagian ini tidak
mungkin digantikan oleh siapapun. Bahkan di dalam jaman Post Modern yang menekankan
pluralisme Agama, iman Kristen tetap konsisten untuk mengatakan bahwa Yesus adalah
satu-satunya jalan menuju kekekalan. Spirit Pluralisme bukan ajaran Alkitab. Alkitab
mengatakan dengan tegas bahwa Pengantara satu-satunya untuk bertemu dengan Bapa
4/5
Ringkasan Khotbah - 15 Desember 2013
adalah melalui Kristus.
Jemaat pembaca surat Petrus ini adalah orang-orang gentile (kafir) yang bukan orang Yahudi
namun beralih kepada kekristenan. Mereka mengalami penyiksaan dan penderitaan yang
begitu dalam. Petrus tidak memberikan penghiburan-penghiburan seperti pada zaman
sekarang di mana mereka mengatakan bahwa Yesus adalah penyembuh, sumber kekayaan,
kebahagiaan, kesuksesan, dsb. Tetapi Petrus ingin memperkenalkan Yesus pada pembacanya
bahwa Yesus adalah Juruselamat yang menjadi satu-satunya Pengantara kepada Allah yang
sejati. Setiap kali kita merenungkan bagian ini, hati kita juga harus ikut merenungkan: Siapakah
Kristus bagi hidup kita secara pribadi? (Ringkasan ini belum diperkisa oleh pengkhotbah, KN).
5/5
Download