PEDOMAN PENYUSUNAN Dokumen Lingkungan Hidup Peraturan MENLH No. 16 Tahun 2012 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan 1 Pendahuluan secara Umum Referensi Rinci: Lampiran I, Lampiran II dan Lampiran III PERMENLH 16/2012 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 2 1 Proses Penyusunan Amdal Sekretariat KPA, Tim Teknis dan Komisi Penilai Amdal Pemrakarsa 1 Pengumuman dan Konsultasi Publik 2 Penyusunan Kerangka Acuan (KA) Catatan: Keputusan disampaikan kepada Pemrakarsa SPT dari Pengumuman = 10 hari Kerja Penilaian Kerangka Acuan 3 Pengajuan Penilaian Kerangka Acuan 30 hari kerja 5 Penilaian KA oleh Tim Teknis 4 Penilaian KA oleh Sekretariat KPA Penyusuna 7 n ANDAL dan RKL-RPL 6 Penerbitan Persetujuan KA oleh Ketua KPA Penilaian ANDAL dan RKL-RPL 8 Pengajuan Permohonan Izin Lingkungan dan Penilaian ANDAL dan RKL-RPL 75 hari kerja, termasuk 10 hari kerja SPT Pengumuman Penilaian ANDAL & RKL-RPL Sekretariat KPA Satu surat permohonan Catatan: Waktu penilaian tidak termasuk waktu perbaikan dokumen oleh pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota 10 9 Penilaian 11 ANDAL & RKL-RPL oleh Tim Teknis Pengumuman Permohonan Izin Lingkungan Penilaian 12 ANDAL & RKL-RPL oleh anggota KPA Rekomendasi KPA 13 Paling lambat 5 hari kerja setelah diterbitkan 15 14a Pengumuman Izin Lingkungan Penerbitan: 1. Keputusan Kelayakan Lingkungan; dan 2. izin Lingkungan Layak Lingkungan 14b 10 hari kerja Keputusan Ketidaklayakan LH Tidak Layak Lingkungan Proses Penyusunan UKL-UPL Pemrakarsa Penyusunan UKL-UPL Biaya Penyusunan UKL-UPL oleh Pemrakarsa Pemrakarsa Catatan: Jangka waktu Pemeriksaan Teknis UKLUPL: 14 Hari Kerja, termasuk pengumuman permohonan izin lingkungan DAN tidak termasuk perbaikan/ penyempurnaan Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota Permohonan Izin Lingkungan dan Pemeriksaan UKL/UPL Pemeriksaan Administrasi Pengumuman Permohonan Izin Lingkungan Pemeriksaan Substansi UKL/UPL Penerbitan Rekomendasi Persetujuan UKL-UPL & Izin Lingkungan Pengumuman Izin Lingkungan Pemeriksaan UKLUPL dan Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL dapat dilakukan oleh: a. Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri; b. Kepala Instansi LH Provinsi; atau c. Kepala Instansi LH Kab/Kota. Pasal 40 PP 27/2012 Jasa Pemeriksaan UKL-UPL dibebankan kepada Pemrakarsa – sesuai SBU/PNBP Biaya Adm Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL dan Izin Lingkungan dibebankan kepada Pemrakarsa (PNBP) 2 Konsep Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Environmental Impact Assessment- EIA) Identifikas i 1 2 PROSES Dampak Lingkungan (biogeofisik-kimia & Sosial-Ekonomi) dari Rencana Pembangunan Prediksi 3 4 Evaluasi EIA is a window for the Future: the process of identifying the future consequences of a current or proposed action. Pengambilan Keputusan Mitigasi Sumber: International Association for Impact Assessment (IAIA), 1999 Esensi Dasar Amdal & UKL-UPL dalam PP 27/2012 Amdal dan UKL:-UPL: Dokumen LH yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan (i.e. Penerbitan Izin Lingkungan, Kredit Perbankan, dokumen lelang untuk Proyek KPS dalam kaitannya dengan Penjaminan Investasi, Due Diligence, pengawasan lingkungan) Pengambil Keputusan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan AMDAL atau UKL-UPL = Menyediakan Informasi Izin Lingkungan Informasi yang disajikan dalam Amdal atau UKL-UPL: • • Dampak lingkungan yang terjadi akibat rencana usaha dan/atau kegiatan, dan Langkah-langkah pengendaliannya dari aspek teknologi,sosial dan 6 institusi, pemantauan lingkungannya serta komitmen pemrakarsa Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 3 Dokumen Lingkungan Hidup Dokumen lingkungan hidup yang diatur dalam Peraturan MENLH No. 16 Tahun 2012 mencakup: 1. Dokumen AMDAL (KA-ANDAL, ANDAL, RKLRPL); 2. Formulir UKL-UPL; 3. SPPL Muatan Dokumen Amdal – Pasal 25 UU No. 32/2009 Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Pasal 25 UU No. 32 Tahun 2009 tentang PPLH, dokumen Amdal memuat: Pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan/atau kegiatan a Rencana pengelolaan LH dan pemantauan LH f Evaluasi Dampak Penting Secara Holistik terhadap dampak yang terjadi out put rekomendasi Kelayakan/ Ketidaklayakan LH e Dokumen Amdal b Evaluasi Kegiatan di sekitar Lokasi Rencana Usaha dan/atau kegiatan c Saran, Masukan dan Tanggapan Masyarakat d Prakiraan Besaran Dampak & Sifat Penting Dampak Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 4 KERANGKA PIKIR PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL Saran, pendapat dan Tanggapan dari: •PENGUMUMAN ;dan • KONSULTASI PUBLIK AMDAL Prakiraan= Besaran dampak & sifat penting dampak sesuai hasil evaluasi dampak potensial = DPH DAMPAK POTENSIAL A RENCANA KEGIATAN DAMPAK POTENSIAL DAMPAK PENTING HIPOTETIK B KOMPONEN KEGIATAN IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL DAMPAK POTENSIAL EVALUASI DAMPAK POTENSIAL DAMPAK PENTING HIPOTETIK 2 PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK DAMPAK PENTING HIPOTETIK KOMPONEN LINGKUNGAN DAMPAK POTENSIAL 3 E RONA LINGKUNGAN DAMPAK POTENSIAL F Analisis atas Kegiatan di Sekitar Surat Persetujuan KA P+ ARAHAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN 2 D DAMPAK PENTING HIPOTETIK PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN P- 1 1 DAMPAK POTENSIAL C DAMPAK PENTING HIPOTETIK TP + DAMPAK PENTING HIPOTETIK 3 • Dampak Penting • Dampak lingkungan lainnya (dampak tidak penting tetapi tetap dkelola dan dipantau Evaluasi = telaahan terhadap keterkaitan dan interaksi seluruh DPH karekteristik dampak Surat Kelayakan Lingkungan lingkungan Izn lingkungan ANALISIS BERDASARKAN METODOLOGI DI KA-ANDAL (DPH YANG DIKAJI) PELINGKUPAN/METODOLOGI Dokumen KERANGKA ACUAN (KA) Dokumen ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL) PERENCANAAN PENGENDALIAN/ mitigasi Dokumen RKL-RPL 2 Pedoman Penyusunan Dokumen Amdal (KA, Andal dan RKL-RPL) Referensi Rinci: Lampiran I, Lampiran II dan Lampiran III PERMENLH 16/2012 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 5 Dokumen Amdal Dokumen Amdal dalam Rancangan Peraturan MENLH tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup 1.Dokumen Kerangka Acuan (KA); 2.Dokumen Andal; 3.Dokumen RKL-RPL Muatan KERANGKA ACUAN dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Latar Belakang • Tujuan/Manfaat Kegiatan • Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun dok Amdal, tenaga ahli dan asisten penyusun) PELINGKUPAN • Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan fokus pada kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan beserta alternatif, termasuk pengelolaan LH yang sudah ada/tersedia; • Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal (environmental setting): Komponen lingkungan terkena dampak dan usaha/kegiatan disekitar lokasi rencana usaha/kegiatan beserta dampak lingkungannya; • Hasil pelibatan masyarakat/pengumuman • Dampak penting hipotetik (DPH) • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian sesuai DPH METODE STUDI • Metode pengumpulan dan analisis data; • Metode prakiraan dampak sesuai DPH yang dikaji; dan • Metode evaluasi Dampak Penting dan Telaahan secara holitistik terhadap dampak lingkungan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 6 KA: Pendahuluan a. Tujuan dilaksanakannya rencana usaha dan/atau kegiatan; dan Latar Belakang b. justifikasi manfaat (masyarakat sekitar dan peranannya terhadap pembangunan nasional dan daerah) KA: Pendahuluan Tujuan a. Justitifikasi dilaksanakanya rencana usaha dan/atau kegiatan ini, termasuk persetujuan prinsip; b. Mengapa wajib amdal dan pendekatan studi yang digunakan (tunggal, terpadu atau kawasan); c. Mengapa ini dinilai oleh KPA Pusat, Provinsi atau Kab/Kota Pelaksana Studi a. Pemrakarsa dan penanggung jawab rencana usaha dan/atau kegiatan; dan b. Pelaksana studi amdal yang terdiri dari : • tim penyusun dokumen amdal (1 KTPA dan 2 ATPA); • tenaga ahli, dan ; • asisten penyusun dokumen amdal 13 KA: Pelingkupan • • • Status studi Amdal: terintegrasi, bersamaan,setelah FS; Kesesuaian dengan RTRW & PIPIB revisi 8 tahun 2015; Komponen kegiatan yang berpotensi penyebab dampak & Pengelolaan LH yang sudah disiapkan/direncanakan + ALTERNATIF Deskripsi Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Penyebab Dampak Lingkungan Deskripsi Rona LH Awal (Environmental Setting): • • Komponen Lingkungan Hidup yang terkena dampak; Usaha dan/atau kegiatan disekitar Hasil Pelibatan Masyarakat peta-peta yang relevan yang memenuhi kaidahkaidah kartografi dan/atau layout dengan skala yang memadai Menggunakan metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode penentuan dampak penting hipotetik dalam Amdal. Dampak Penting Hipotetik (DPH) • • • informasi apa yang dibutuhkan oleh pengambil keputusanterkait dengan hasil pelibatan masyarakat ini Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. Identifikasi dampak potensial, evaluasi dampak potensial Ringkasan Daftar DPH Setiap DPH yang dikaji memiliki batas waktu kajian tersendiri Batas Wilayah Studi Batas waktu Kajian (DPH) 1.Batas project; 2.Batas ekologis, 3.Batas Sosial, 4.Batas Adm Esensi dasar pelingkupan: membatasi kajian ANDAL pada hal yang penting untuk pengambilan keputusan 7 Bentuk Kajian Alternatif UNEP, EIA Resource Manual • • • • • • (mis. Penggunaan energi yang lebih efisien dibanding membangun pembangkit energi baru) kebutuhan input / supply aktifitas lokasi, proses penjadualan (mis : untuk operasional bandara dan sistem transportasi) kebutuhan (penggunaan bahan baku yang tidak beracun) input / supply Alternatif Alternatif dalam AMDAL aktifitas (mis- menyediakan transportasi umum dari pada menambah jaringan jalan) penjadualan proses lokasi (mis- penggunanaan teknologi yang ramah lingkungan, atau efisien energi) baik untuk seluruh kegiatan atau untuk komponen-komponen kegiatan (mis-lokasi bendungan atau saluran irigasi) 15 Bentuk Kajian Alternatif • Alternatif Alternatif dalam AMDAL – Lokasi – desain – kegiatan konstruksi, operasi dan decommisioning – skala / ukuran proyek – pentahapan proyek – waktu pelaksanaan – alternatif tanpa kegiatan 16 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 8 Studi Kasus: AMDAL PLTA Cirata 1 260m 3 232m 2 No Studi Kelayakan Dampak Ketinggian Waduk 260 meter 232 meter 1 Ekonomi Keuntungan besar secara ekonomi semakin besar tenaga listrik Modal investasi cepat kembali Masih cukup besar untuk menghasilkan energi listrik, modal investasi relatif lebi h lambat, namun masih memberikan keuntungan ekonomis 2. Teknis Resiko kegagalan waduk karena rawan gempa Resiko kegagalan waduk relatif lebih kecil karena air yang tertampung lebih sedikit 3. Lingkungan Potensi Konflik sosial dan lahan relatif lebih besar Potensi Konflik sosial dan lahan relatif lebih kecil Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (PIPIB) – Inpres 08/2015 Surat Keputusan Menteri LHK Nomor SK 141/MenlhkVIII/2015 pada 22 Mei tentang Penetapan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru Pemanfaatan HUtan, Penggunaan Kawasan Hutan, dan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan Lain. Lokasi yang masih boleh ada izin baru Lahan Gambut Hutan Alam Primer di dalam dan di luar kawasan Hutan Lokasi PIPIB (Moratorium) revisi VIII – Tidak Boleh Ada Izin Baru Revisi VIII Sebagai informasi “Dalam revisi VIII pada Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru (PIPPIB)”, luas areal penundaan izin baru mengalami perubahan. Jika dalam revisi VII luas areal (moratorium) sebesar 64.088.984 hektare atau mengalami pengurangan sebesar -36.494 hektare , kali ini luasnya menjadi sebesar 65.015.014 hektare. Atau mengalami pertambahan 926.030 hektare. Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 9 CONTOH TABEL RINGKASAN PROSES PELINGKUPAN Dampak Lingkungan yang Diidentifikasi 1.Dampak rencana usaha dan/atau kegiatan (Proyek) terhadap lingkungan 2.Dampak lingkungan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan (Proyek) Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 10 Dampak Lingkungan: Interaksi antara Kegiatan dan Lingkungan/Ekosistem Jenis Kegiatan:, Kehutanan, Perhubungan, PU, ESDM dll. Tipologi Ekosistem: DAS, Pesisir, Lahan Basah, Hutan dll Kegiatan/ Aktivitas Lingkungan atau Ekosistem Dampak 1. Deskripsi ringkas rencana kegiatan; 2. Rencana lokasi kegiatan, termasuk estimasi luas lahan yang dibutuhkan; 3. Deskripsi proses utama, termasuk perkiraan besarannya, kapasitas, input, dan output. 4. Sumber daya yang digunakan (bahan, air, energi, dan lainlain) dan perkiraan besarnya; 5. Limbah yang akan dihasilkan, jenis, dan perkiraan besarnya; 6. Rencana mitigasi dampak yang sudah direncanakan dari awal Komponen Lingkungan 1. Biogeofisik-kimia: i.e. Air, udara, lahan, flora, fauna, transportasi, dsb 2. Sosekbud: hubungan sosial, pola hidup 3. Kesehatan masyarakat: prevalensi penyakit, perubahan kesmas Contoh : Dampak Lingkungan : Pencemaran Lingkungan PPU Perkotaan Pencemaran Industri & Pembangkit Listik TPA Hujan Asam Erosi Angin Deposisi Erosi Tanah Muka Air Tanah Saluran air limbah, Bangunan Air bocor merembes Limbah ke air tanah: nitrogen dan Saluran air limbah, patogen dengan outfall di sungai: BOD, sediment dan bakteri Air Tanah (Ground Water) Leachate & seepage dari TPA dan permukaan lahan: residu minyak, senyawa organik, nitogen dan kontaminants lainnya Aliran sungai yang tercemar membawa nutrient, sediment dll. ke dalam danau Agriculture seepage Aliran permukaan dari (rembesan) ke air lahan pertanian: nitrogen, tanah: nitrogen fosfor dan pestidida and pestida Deposisi astmosferik: hujan asam dan sedimen Pencemaran air disebabkan oleh berbagai sumber dan proses yang berbeda, dan perubahan penggunaan lahan dapat secara signifikan mengubah jumlah dan tipe pencemaran pada sebuah sistem sungai Sumber: digambar ulang dari (Marsh, W.M. and J.M. Grosso (1996) Environmental Geography: Science, land use and Earth Systems. Kohn Wiley & Sons. New York Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 11 Contoh hasil prakiraan dampak Kegiatan PLTA Proses Pelingkupan: Metode Evaluasi Dampak Potensial Contoh Kriteria untuk Evaluasi Dampak Potensial 1 2 3 Evaluasi Dampak Potensial: Menghilangkan/ meniadakan (delisting) dampak potensial yang dianggap TIDAK RELEVAN atau TIDAK PENTING 4 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 12 KA: Metode Studi Bagian ini berisi metode pengumpulan data primer dan sekunder yang sahih serta dapat dipercaya (reliable) untuk digunakan dalam penyusunan rona lingkungan hidup awal yang rinci dan sebagai masukan dalam melakukan prakiraan besaran dan sifat penting dampak metode untuk mengevaluasi keterkaitan dan interaksi dampak lingkungan yang diprakirakan timbul (seluruh dampak penting hipotetik) secara keseluruhan dalam rangka penentuan karakteristik dampak rencana usaha dan/atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup Metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional dan/atau internasional di berbagai literatur Metode pengumpulan dan analisis data 1 Metode Studi 3 Metode Evaluasi Secara Holistik terhadap Dampak Lingkungan 2 Metode Prakiraan Dampak Penting metode untuk memprakirakan besaran dan sifat penting dampak dalam studi Andal untuk masingmasing DPH, termasuk rumusrumus dan asumsi prakiraan dampaknya disertai argumentasi/alasan pemilihan metode tersebut Konsep Dasar Metode Studi DPH 1 Data & Informasi yang dibutuhkan Metode Pengumpulan data Metode Analis data Metode Prakiraan Dampak DPH 2 Data & Informasi yang dibutuhkan Metode Pengumpulan data Metode Analis data Metode Prakiraan Dampak DPH 3 Data & Informasi yang dibutuhkan Metode Pengumpulan data Metode Analis data Metode Prakiraan Dampak Keterkaitan dan interaksi antar dampak lingkungan Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. Metode Evaluasi secara Holistik terhadap Dampak Lingkungan 13 Dampak Penting Hipotetik Pembangunan dan Operasional Pelabuhan secara umum No JenisKegiatan 1 SosialisasiKegiatan 2 MobilisasiTenagaKerja DampakPenting BatasWaktuKajian Hipotetik A.TahapPraKonstruksi Perubahansikapdan 3bulan,mengingatdurasipemberianinformasikepadamasyarakat persepsimasyarakat berlangsungdiperkirakandalamwaktu3bulanyangdilakukan secaraperiodiksetiapakankonstruksi Keresahanmasyarakat B.TahapKonstruksi 2 bulan, dengan asumsi mobilisasi tenaga kerja berlangsungdalam waktu2bulanyangdilakukansecaraperiodiksetiapakankonstruksi Kesempatankerja Perubahanpolaarus 5 tahun dengan asumsi kegiatan reklamasi selesai dilakukandalam waktu5tahun dansedimentasi Peningkatanmukaair banjir Penurunankualitasair laut(khususnyaTSS) 3 No 3 PekerjaanPengurugan perairandangkaluntuk interchangeareadan lapanganpenumpukan sertaareapendukung terminal 5 tahun dengan asumsi kegiatan reklamasi selesai dilakukandalam Gangguanbiotalaut waktu 5 tahun, sehingga besaran yang perlu dikelola dandipantau (planktondanbenthos) adalahdalam5tahunan Berkurangnyahabitat biotalaut,benthos Penurunankomposisi dankelimpahan plankton/nekton Penurunankualitas udara(debu) 1haridenganasumsibahwadalammasapenguruganselama5tahun, ritasi pembangunan dianggap sama sehingga besaran yangperlu dikeloladandipantauadalahsecarahariansaja Gangguanhabitat faunaPGalang 5 tahun dengan asumsi kegiatan reklamasi selesai dilakukandalam waktu5tahun Peningkatan kebisingan 1haridenganasumsibahwadalammasapenguruganselama5tahun, ritasipembangunandianggapsamasehinggabesaranyangperlu dikeloladandipantauadalahsecarahariansaja JenisKegiatan DampakPentingHipotetik BatasWaktuKajian B.TahapKonstruksi Gangguankenyamanan 5tahundenganasumsikegiatanreklamasiselesai lingkungan dilakukandalamwaktu5tahun Penurunanpemanfaatanarealaut untukmencariikan Penurunantingkatpendapatan Pekerjaan Penguruganperairan nelayan Keresahanmasyarakatnelayan dangkaluntuk 1haridenganasumsibahwadalammasapengurugan interchangeareadan Penurunankinerjajalan selama5tahun,ritasipembangunandianggapsama lapangan sehinggabesaranyangperludikeloladandipantauadalah penumpukanserta secarahariansaja areapendukung terminal PerubahanMataPencaharian 4 5 5tahundenganasumsikegiatanreklamasiselesai dilakukandalamwaktu5tahun C.TahapOperasi 2tahun,selamamasaoperasiTerminalMultipurposedan Persiapanoperasional: TersedianyaKesempatankerja pendukungnya Rekruitmentenaga Kesempatanberusaha kerja Peningkatanpendapatan Operasionalterminal Penurunankualitasudara 1haridenganasumsibahwadalammasapengurugan Multipurposedan selama5tahun,ritasipembangunandianggapsama Peningkatankebisingan Operasionalzona sehinggabesaranyangperludikeloladandipantauadalah Penurunankinerjajalan logistic,ZonaIndustri secarahariansaja (Processingcurah kering,danZona Industri(Packaging dansupporting facilitiesterminal petikemas) Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 14 No DampakPenting BatasWaktuKajian Hipotetik C.TahapOperasi Gangguankenyamananlingkungan 2tahun,selamamasaoperasiTerminalMultipurpose danpendukungnya Peningkatanangkakesakitan JenisKegiatan GangguanhabitatfaunaPGalang Penurunankualitasairlaut 5 Operasional terminal Multipurposedan Operasionalzona logistic,Zona Industri (Processingcurah kering,danZona Industri (Packagingdan supporting facilitiesterminal petikemas) Penurunankomposisidan kelimpahanplankton/bentos/nekton Berkurangnyapendapatannelayan Keresahanmasyarakatnelayan Alihfungsilahan Perubahanjenislapanganpekerjaan Perubahanpolakegiatansocial Gangguantransportasilaut 5Tahunpadatahapoperasi Gangguankeselamatanpelayaran PerubahanJumlahPenduduk 5tahundenganasumsikegiatanreklamasiselesai dilakukandalamwaktu5tahun Catatan: DPH dapat bertambah dan berkurang sesuai kondisi dilapangan dan kesiapan pemrakarsa merencanakan kegiatan dengan baik dan sudah disiapkan SOP atau pengelolaan sejak awal atau telah ada pengalaman pengelolaan eksisting yang baik. Batas wilayah Studi Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 15 Batas Wilayah Studi Legenda Batas Proyek Batas Ekologis Batas Sosial Batas Administrasi Batas Wilayah Studi Sumber: Andal & RKL-RPL PT Vale Contoh metode studi Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 16 CONTOH KEGIATAN BENDUNGAN No Uraian Besaran 1. Tipe Zonaldenganintitegak 2. TinggiBendungandaridasargalianpondasi 3 Elevasipuncakbendungan +194meterdpl 4 Panjangpuncakbendungan 699meter 5 LebarPuncak 6 KapasitasWadukBruto 7 Sedimen 8 Kapasitasefektifwaduk 9 Elevaidasarwaduk/tanahasli +84,00meterdpl 10 ElevasiMukaAirNormalmaksimal(NWL) +185meterdpl 11 Elevasimercupelimpah +185meterdpl 12 ElevasiMukaAirBanjir100Tahunan +187,09 meterdpl 13 ElevasiMukaAirBanjir1000Tahunan +187,69 meterdpl 14 ElevasiMukaAirBanjir +189,990meterdpl 15 ElevasiMukaAirrendah +129,00meterdpl 16 Kemiringanlerenghulu 1:3,00 17 Kemiringanlerenghilir 1:2,00 18 Totalluasgenangansecarahorizontal 120meter 14,00meter 486,85jutam3 36jutam3 450,85jutam3 1.716ha. Contoh Kegiatan BENDUNGAN • Komponen Uraian Jalan Masuk (Access Road) Jalan akan dibangun sepanjang 5,6 km dengan ROW 15 meter Bendungan* Timbunan Zonal Inti Tegak Tipe Urugan Berzonal setinggi 108m Genangan Seluas 2017,00 hektar dengan volume mencapai 370.469.962,84 m3 Quarry dan Borrow Area Sebagai sumber material konstruksi baik pasir, batu dan tanah urug Sarana Penunjang Berupa kantor dan utilitas pendukungnya *Termasuk bangunan pengambilan, pengelak, pelimpah dan terowongan Komponen Rencana Kegiatan Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 17 Dampak dari kegiatan PLTP Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 18 Metode Prakiraan Dampak Macam metode prakiraan dampak (untuk berbagai komponen atau paramater lingkungan, termasuk sosial & kesehatan): Metode Formal Model Fisik (physical model) Eksperimen (experimental method) Model matematik Metode Non Formal Teknik Analog Penilaian ahli (professional judgment) “Prakiraan dampak dapat dilakukan dengan metode formal dan informal. Sedapat-dapatnya diusahakan untuk digunakan metode formal ......dengan menghasilkan hasil kuantitatif” (Soemarwoto, Otto, 1999 hal 251) Jenis Data yang dibutuhkan untuk Dampak Penting Kenaikan Air Larian 1. Curah Hujan Dampak Penting: Kenaikan air larian Model Prakiraan Dampak: Q = CIA, Q = (Cp-Ch) x I x A 2. Jenis Data yang diperlukan 3. 4. Jumlah Hari-Hujan atau Intensitas Hujan di daerah proyek Koefiesien air larian berjenis tataguna lahan daerah terbangun dan daerah tidak terbangun di daerah proyek Luas masing-masing jenis tataguna lahan Dimana: Q = debit air larian (m3/hari-hujan) C = koefisien air larian, Cp koefisien air larian pertanian, Ch = koefisien air lairian hutan I = Intensitas hujan (m/hari-hujan) A = Luas Daerah proyek (m2), luas hutan yang diperkirakan akan mengalami kerusakan atau dikonversi menjadi lahan pertanian (perluasan lahan pertanian) (Chow, 1964) 38 Sumber: Soemarwoto, Otto. 1999. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, Hal 166 & 196 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 19 Jenis Data yang dibutuhkan untuk Dampak Penting Kenaikan Laju Erosi 1. Curah Hujan Dampak Penting: Kenaikan laju erosi Model Prakiraan Dampak: E = RKLSCP E= f{RKL, (C,P)} Dampak total erosi = E x luas kerusakan hutan 2. Jenis Data yang diperlukan 3. 4. 5. 6. Jenis tanah dan nilai K (lihat tabel nilai K dikaitkan dengan jenis tanah) Panjang lereng (m) Kemirigan lereng (%) Nilai CP untuk hutan dan tanaman campuran (lihat tabel nilai CP) Luas kerusakan hutan Dimana: E = rata-rata erosi tanah tahunan (ton/ha) R = indeks erosivitas hujan = 0.41 x H1.09 . H = curah hujan (mm/tahun) K = faktor erodibilitas tanah (lihat daftar jenis tanah dan nilai K) L = faktor panjang lereng = (Lo/22), Lo = panjang lereng (m) S = faktor kemiringan lereng = ((s)1,4)/9, s = kemiringan lereng (%) C = faktor pengelolaan tanah (lihat tabel nilai CP) P = faktor praktek pengawetan tanah (lihat tabel nilai CP) Sumber: Soemarwoto, Otto. 1999. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, Hal 166 & 196 Jenis Data yang dibutuhkan untuk Dampak Penting Pencemaran Air 1. Populasi penduduk daerah Dampak Penting: Pencemaran Air • • Model Prakiraan Dampak: Beban Pencemaran (BP) Kadar Zat pencemar dalam sungai di sebelah hilir (mg/liter) 2. 3. Jenis Data yang diperlukan 4. 5. 6. 7. 8. 9. hulu dan proyek serta proyeksinya kedepan; Produksi ton/tahun) Volume limbah (m3/unit produksi atau m3/orang/tahun Faktor emisi untuk setiap parameter i.e. BOD, COD dan TSS) Debit sungai, Kadar zat pencemar dalam sungai; Debit limbah; Kadar zat pencemar dalam limbah; Jenis sumber pencemar Sumber: Soemarwoto, Otto. 1999. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, Hal 166 & 196 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 20 Metode Pengumpulan dan Analisis Data No. Metode Pengumpulan Data Parameter Metode Analisis Data 1. BOD5 SNI 6989.57:2008 SNI 06-2530-1991 2. COD SNI 6989.57:2008 SNI 06-6989.15-2004 3. TSS SNI 6989.57:2008 SNI 06-6989.03-2004 4. Minyak dan Lemak SNI 6989.57:2008 SNI 06-6989.10-2004 5. pH SNI 6989.57:2008 SNI 06-6989.11-2004 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 21 CONTOH TABEL METODE STUDI No. DPH Peningkatan air larian permukaan dari kegiatan pembukaan lahan Metode Prakiraan Dampak Q = CAI ΔQ =(Cp-Ch) x I x A Data dan Informasi yang Relevan dan Dibutuhkan a. b. c. d. Curah hujan Jumlah hari hujan Koefisien air larian per jenis bukaan lahan (untuk area terbangun dan area non terbangun) Luas masingmasing jenis tataguna lahan Metode Pengumpulan Data Untuk Prakiraan a. b. c. d. a. Terbentuknya Medan Magnet dan Medan Listrik Menggunakan metode analogi terhadap timbulnya medan magnet dan medan listrik dari kegiatan serupa dan membandingkannya dengan standar WHO dan SNI untuk ambang batas medan magnet dan medan listrik (catatan: Kegiatan yang dijadikan acuan adalah: pembangunan dan pengoperasian SUTT 175 kV dari Kab X ke Kota Y, telah disetujui berdasarkan SKKL nomor … tahun 200x oleh Gubernur Provinsi Y. Catatan: Rona untuk kegiatan ini serupa dengan rencana kegiatan yang diusulkan, sehingga dapat digunakan sebagai analogi) a. b. Medan magnet yang dihasilkan operasional SUTT Medan listrik yang dihasilkan operasional SUTT a. b. Thornwaithe Data sekunder dari BMG Data sekunder dari buku Chay Asdak Lokasi titik-titik pengumpulan data adalah: 1) Desa U 2) Desa V 3) Desa W Tiga desa ini dipilih karena lokasinya berada di elevasi yang lebih rendah dari tapak kegiatan, sehingga ada kemungkinan besar air larian akan mengalir ke desa tersebut. Lokasi titik pengumpulan data digambarkan pada peta sampling (lihat peta pada lampiran….) Data medan magnet dan medan listrik alami akan menggunakan data sekunder dari buku”medan listrik dan magnet dari SUTT, karya Prof. Gundala Putra Petir, 1965) Data sekunder hasil pemantauan berkala operasional SUTT yang dianalogikan Metode Analisis Data Untuk Prakiraan a. b. c. sohyet Professional judgment oleh pakar hidrologi Dr. Joko Tingkir Hasil perhitungan ditransfer dalam bentuk geospasial menggunakan ARCGIS Metode Evaluasi (Tidak Per Individu Dampak Melainkan Secara Keseluruhan) Menggunakan metode bagan alir Keterangan: metode ini digunakan untuk menelaah hubungan holistik antar seluruh dampak Dilakukan dengan membandingkan data medan magnet dan medan listrik operasional SUTT dengan standar WHO dan SNI untuk ambang batas medan magnet dan medan listrik Daftar Pustaka dan Lampiran Daftar Pustaka Pada bagian daftar pustaka, penyusun menguraikan pustaka atau literatur yang digunakan untuk keperluan penyusunan dokumen KA. Pengambilan (pencuplikan) sumber referensi harus mengikuti tata cara penulisan akademis yang dikenal secara luas Lampiran Pada bagian lampiran, penyusun dokumen Amdal melampirkan informasi tambahan yang terkait dengan: a. Bukti Formal yang menyatakan bahwa jenis usaha kegiatan tersebut secara prinsip dapat dilakukan; b. copy sertifikat kompetensi penyusun Amdal; c. copy tanda registrasi lembaga penyedia jasa penyusunan (LPJP) d. Amdal untuk dokumen Amdal yang disusun oleh LPJP atau tanda registrasi penyusun perorangan, untuk dokumen amdal yang disusun oleh tim penyusun perorangan; e. Keputusan Pembentukan Tim Pelaksana Studi Amdal, untuk dokumen amdal yang disusun oleh tim penyusun perorangan; f. biodata singkat personil penyusun Amdal; g. surat pernyataan bahwa personil tersebut benar-benar melakukan penyusunan dan ditandatangani di atas materai; h. Informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika dianggap perlu); Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 22 Muatan ANDAL dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan; • Ringkasan dampak penting yang ditelaah/dikaji • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian DESKRIPSI RINCI RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL PRAKIRAAN DAMPAK PENTING Besaran dan sifat penting dampak untuk masingmasing DPH; EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN • Telaahan secara keseluruhan dan keterkaitan serta interaksinya atas dampak lingkungan yang diperkiraakan terjadi untuk menentukan karekteristik dampak lingkungan secara total terhadap lingkungan; • Arahan pengelolaan dampak lingkungan; • Kesimpulan kelayakan lingkungan dari pemrakarsa DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Muatan ANDAL dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan; • Ringkasan dampak penting yang ditelaah/dikaji • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian DESKRIPSI RINCI RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL PRAKIRAAN DAMPAK PENTING Besaran dan sifat penting dampak untuk masingmasing DPH; EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN • Telaahan secara keseluruhan dan keterkaitan serta interaksinya atas dampak lingkungan yang diperkiraakan terjadi untuk menentukan karekteristik dampak lingkungan secara total terhadap lingkungan; • Arahan pengelolaan dampak lingkungan; • Kesimpulan kelayakan lingkungan dari pemrakarsa Disadur dari Dokumen KA ( mengacu pada hasil pelingkupan dalam dokumen Kerangka Acuan. Surat Persetujuan Kesepakatan Kerangka Acuan atau Pernyataan Kelengkapan Administrasi Dokumen Kerangka Acuan) a. berisi uraian mengenai rona lingkungan hidup (environmental setting) secara rinci dan mendalamdi lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan b. Usaha dan/atau kegiatan yang ada di sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup Uraian hasil prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak untuk setiap dampak penting hipotetik (DPH) yang dikaji. Perhitungan dan analisis prakiraan dampak penting hipotetik tersebut menggunakan metode prakiraan dampak yang tercantum dalam kerangka acuan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 23 Muatan ANDAL dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN • Ringkasan deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan; • Ringkasan dampak penting yang ditelaah/dikaji • Batas wilayah studi dan batas waktu kajian DESKRIPSI RINCI RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL PRAKIRAAN DAMPAK PENTING Besaran dan sifat penting dampak untuk masingmasing DPH; EVALUASI SECARA HOLISTIK TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN • Telaahan secara keseluruhan dan keterkaitan serta interaksinya atas dampak lingkungan yang diperkiraakan terjadi untuk menentukan karekteristik dampak lingkungan secara total terhadap lingkungan; • Arahan pengelolaan dampak lingkungan; • Kesimpulan kelayakan lingkungan dari pemrakarsa menguraikan hasil evaluasi atau telaahan keterkaitan dan interaksiseluruh dampak penting hipotetik (DPH) dalam rangka penentuan karakteristik dampak rencana usaha dan/atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup Arahan pengelolaan dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan yang menimbulkan dampak, baik komponen kegiatan yang paling banyak memberikan dampak turunan (dampak yang bersifat strategis) maupun komponen kegiatan yang tidak banyak memberikan dampak turunan. Arahan pemantauan dilakukan terhadap komponen lingkungan yang relevan untuk digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi penaatan (compliance), kecenderungan (trendline) dan tingkat kritis (critical level) dari suatu pengelolaan lingkungan hidup DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN CONTOH TABEL RINGKASAN ANALISIS DAMPAK No DPH Rona Lingkungan Hidup Awal Tahap konstruksi Peningkata C = 0,2 (Hutan tropis) n air larian permukaa I = 200 mm/tahun n dari kegiatan A = 10.000 ha (hutan pembukaa tropis) n lahan Hasil Prakiraan Dampak (Catatan: Terdapat dua opsi melakukan prakiraan: 1. Ada opsi dimana prakiraan hanya membandingkan perubahan kondisi rona dengan adanya kegiatan dan tanpa adanya kegiatan.Pada opsi ini, perubahan rona secara alamiah tidak diperhitungkan 2. Opsi lain adalah membandingkan kondisi tanpa kegiatan dengan adanya kegiatan, namun juga memperhitungkan perubahan rona secara alamiah, sehingga untuk opsi ini wajib ada pula analisis/perhitungan perubahan rona secara alamiah) Besarnya dampak: Dengan perubahan rona menjadi kebun sawit maka diperkirakan Q’ menjadi 0,45 m3/tahun Sehingga terjadi peningkatan ΔQ = 0,05 m3/tahun Maka Q air larian Sifat penting dampak: awal = 0,4 m3/tahun Tidak penting, karena besarannya hanya naik + 10% dari nilai Q alamiah Gangguan estetika akibat perubahan bentang alam Rona awal lokasi kegiatan adalah perbukitan, namun dengan adanya kegiatan, akan ada dua bukit yang menjadi dataran dan terdapat kemungkinan adanya tiga cekungan bekas “borrow pit” Besarnya dampak: Berdasarkan indeks visual sensitivity-intencity pada Headley, 2009, maka besaran dampak gangguan estetika termasuk kelas “N” dimana merupakan dampak gangguan estetika yang tidak berpengaruh, mengingat tidak adanya pengurangan substansial pada kualitas visual Sifat penting dampak: Tidak penting, karena gangguan ini tidak berpengaruh terhadap masyarakat lokal Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. Hasil Evaluasi Dampak DPH 1 dan DPH 2 bertemu pada ruang waktu yang sama,karena kegiatan yang menyebabkan DPH1 dan DPH 2 dilakukan secara bersamaan, sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan bentang alam (khususnya terbentuknya cekungan), akan berinteraksi dengan peningkatan air aliran, dapat menjadikan cekungan terisi air yang memungkinkan menjadi tempat berkembangnya vector penyakit demam berdarah, maka dari analisis ini, DPH 1 dan DPH 2 menjadi dampak penting DPH 1 dan DPH 2 bertemu pada ruang waktu yang sama, karena kegiatan yang menyebabkan DPH1 dan DPH 2 dilakukan secara bersamaan, sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan bentang alam (khususnya terbentuknya cekungan), akan berinteraksi dengan peningkatan air aliran, dapat menjadikan cekungan terisi air yang memungkinkan menjadi tempat berkembangnya vector penyakit demam berdarah, maka dari analisis ini, DPH 1 dan DPH 2 menjadi dampak penting 24 Prinsip Dasar Prakiraan Dampak 1. Pendekatan “Dengan & Tanpa Proyek” Besar dampak lingkungan (magnitude of impact) dan arah dampak lingkungan yang akan terjadi di ruang dan waktu tertentu, diprakirakan dengan pendekatan sebagai berikut: Dampak proyek= Kondisi lingkungan dengan proyek Kondisi lingkungan tanpa proyek Dampak Lingkungan dalam AMDAL Konsep Dampak Lingkungan yang digunakan dalam AMDAL Kualtas Lingkungan (Q) Melakukan Prakiraan kondisi LH pada waktu t dengan proyek (Qdp) Dengan Proyek (Qdp) b Tanpa Proyek (Qdp) a Dampak yang ingin diperkirakan = Qdp - Qtp Melakukan Prakiraan kondisi LH pada waktu t tanpa proyek (Qdp) t0 t1 Waktu (T) Keterangan: a) Dampak pembangunan terhadap lingkungan : Perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada pembangunan dan yang diperkirakan akan ada setelah ada pembangunan; (Clarck, 1978); b) Dampak pembangunan terhadap lingkungan: perbedaan antara kondisi lingkungan yang diperkirakan akan ada tanpa pembangunan (baseline) dan yang diperkirakan akan ada dengan adanya pembangunan tersebut (SCOPE Munn 1979) 50 Sumber: Soemarwatoto, 2009. Analis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada Univerisity Press Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 25 Prinsip Dasar Prakiraan Dampak 2. Prinsip Keterkaitan antar Dampak dari Proyek Prakiraan dampak suatu komponen harus mempertimbangkan prakiraan komponen lingkungan lain yang terkait. ● Contoh, prakiraan dampak laju erosi dan kenaikan air larian harus hasil prakiraan dampak kerusakan hutan Besar Dampak & Penting Dampak Kualitas Lingkung an Hidup A c b Kondisi LH dengan proyek Standar Lingkunga n (BML/KBK L) Area Dampa k Pentin g O4 B O1 O5 O2 a C 0 O6 O3 T1 T2 T2n Besar Dampa k Kondisi LH tanpa proyek T3 52 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 26 Besar Dampak & Sifat Penting Dampak • Besar dampak (magnitude of impact): merujuk pada derajat perubahan lingkungan (besar/kecil) i.e. Suhu dalam oC, hasil dalam ton/ha, oksigen terlarut dalam mg/l; • Dampak besar (big magnitude of impact): merujuk pada perubahan lingkungan yang tergolong besar • Nilai penting Nilaiyang kita berikan pada dampak tersebut untuk pengambilan keputusan • Makna penting perubahan (dampak) lingkungan terhadap kehidupan sosial dan ekologi akibat adanya rencana kegiatan/usaha Dampak yang besar (big magnitude of impact ) tidak senantiasa berdampak penting (misal kematian 1.000 ekor burung gereja mempunyai nilai besar yang tinggi, tetapi nilai penting yang rendah; Dampak yang kecil (small magnitude of impact) dapat bersifat penting (misal kematian seekor badak Jawa mempunyai nilai besar rendah, tetapi nilai penting yang tinggi Soemarwoto, 2009 Kriteria Dampak Penting Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria: 1. besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan; 2. luas wilayah penyebaran dampak; 3. intensitas dan lamanya dampak berlangsung; 4. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak; 5. sifat kumulatif dampak; 6. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan 7. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan/atau Sumber: Pasal 22 ayat (2) UU 32/2009 dan Keputusan Kepala Bapedal 056/1994 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 27 Evaluasi secara Holistik terhadap Dampak Lingkungan Hidup Metode Ilmiah sesuai dengan metode ilmiah evaluasi dalam Amdal Evaluasi secara Holistik Dampak LH INTERAKSI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP Karakteristik Dampak Rencana Usaha dan/atau Kegiatan secara Total terhadap Lingkungan Hidup 1. Bentuk hubungan keterkaitan an interkasi DPH besertta karakteriknya i.e. Frekuensi terjadinya dampak, durasi dan intensitas; 2. Komponen rencana usaha dan/atau kegiatan yang paling banyak menimbulkan dampak lingkungan; 3. Area yang perlu mendapat perhatian Arahan Pengelolaan Lingkungan Hidup Penentuan Kelayakan Lingkungan Hidup Kriteria Kelayakan Lingkungan Hidup Bagan alir Dampak penting secara holistik Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 28 10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (1) 1. Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 2. Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya alam (PPLH & PSDA) yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; 3. Kepentingan pertahanan keamanan; 4. Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi Usaha dan/atau Kegiatan; 5. Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif; 6. Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam menanggulanggi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan dari Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan teknologi, sosial, dan kelembagaan; 10 Kriteria Kelayakan Lingkungan (2) 7. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai sosial atau pandangan masyarakat (emic view); 8. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan: • entitas dan/atau spesies kunci (key species); • memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance); • memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance); dan/atau • memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance). 7. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah ada di sekitar rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan; 8. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan dimaksud; dan Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 29 Contoh Kasus: Pembuangan air limbah hasil pengolahan IPAL Debit inlet TETAP IPAL Sungai yang debitnya fluktuatif [bergantung pada musim] Kolam Penampungan Air Limbah Hasil Pengolahan IPAL sungai Debit outlet TETAP Debit Pembuangan DIATUR 59 Kebijakan yang akan terpengaruh rencana usaha dan atau kegiatan Misal: Kebijakan pangan dan lahan pertanian nasional Contoh Kasus: Pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo-Ngawi [Kertosono], Propinsi DIYJawa Tengah-Jawa Timur Ruas [alignment] Jalan Tol Yogya-Solo akan melewati areal lahan pertanian yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian sebagai lahan ABADI. Total lahan pertanian yang akan dimanfaatkan untuk jalan tol sekitar 1800 ha, dengan potensi kehilangan beras ~9 juta ton beras per tahun. Diputuskan bahwa BP Jalan Tol, WAJIB mencari alignment baru dan menghindari areal lahan pertanian. 60 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 30 Nilai sosial atau pandangan masyarakat [social values/emic view] yang akan terpengaruh rencana usaha dan atau kegiatan Misal: Hal-hal terkait kepercayaan/agama, budaya dlsb Contoh Kasus: Ditolaknya rencana pembangunan jalur transmisi SUTET Paiton-Bali, Propinsi Jawa Timur-Bali P. Jawa 70 m P. Bali Selat Bali Pure Segara Rupek 61 Contoh Kasus: Ditolaknya rencana pelurusan dan pendalaman alur pelayaran di Tanjung Benoa, Propinsi Bali, karena lokasi karang mati diyakini oleh masyarakat lokal sebagai PUSER BUMI [pusat keseimbangan alam]. Daratan Laut Alur pelayaran lama Pelabuhan Tanjung Benoa Perbaikan alur pelayaran diusulkan Karang mati 62 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 31 TUMPANG TINDIH DENGAN JARINGAN BAWAH LAUT 63 Muatan RKL-RPL dalam Peraturan MENLH 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan PENDAHULUAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP • Matrik/tabel untuk dampak lingkungan (dampak penting hasil kajian Andal dan dampak lingkungan lainnya tetap dikelola, hasil dari evaluasi dampak potensial(tidak DPH) dan hasil prakiraan dampak (tidak penting); • Peta lokasi pengelolaan LH sesuai dengan kaidah kartografi RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP • Matrik/tabel untuk pemantauan dampak lingkungn (dampak penting hasil kajian Andal dan dampak lingkungan lainnya tetap dipantau, hasil dari evaluasi dampak potensial(tidak DPH) dan hasil prakiraan dampak (tidak penting);); • Peta lokasi pemantauan LH sesuai dengan kaidah kartografi JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN PERNYATAAN PELAKSANAAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 32 Dampak-Dampak Lingkungan yang tercantum dalam RKL-RPL Komponen Rencana Kegiatan Prakiraan dan Evaluasi (ANDAL) Pelingkupan (KA) Komponen Lingkungan Hidup Dampak Potensial Dampak Penting DPH Prakiraan Kegiatan Lain disekitarnya Evaluasi Holistik Evaluasi Dampak Potensial Saran, Pendapat danTanggapan (SPT) Masyarakat Dampak Tidak Penting DTPH Tidak Dikelola dan Dipantau Tidak Dikelola dan Dipantau keterangan Penekanan Dalam Revisi Pedoman Penyusunan dan Penilaian Amdal Arahan RKL-RPL Dikelola dan Dipantau RKL & RPL Dikelola dan Dipantau Matriks Pengelolaan Lingkungan Hidup Matrik atau tabel tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Dampak lingkungan yang dikelola (dampak penting dan dampak lainnya) sumber dampak (dampak penting & dampak lainnya) Indikator keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk Pengelolaan lingkungan hidup Lokasi pengelolaan lingkungan hidup Periode pengelolaan lingkungan hidup Institusi pengelolaan lingkungan hidup No Dampak LH yang dikelola Sumber Dampak Indikator Keberhasilan PLH 1. Bentuk PLH Lokasi PLH Periode PLH Institusi PLH • Instansi Pelaksana; • Instansi Pengawas • Instansi Penerima Laporan dst Keterangan: PLH = Pengelolaan Lingkungan Hidup Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 33 Contoh Matrik Pengelolaan Lingkungan Hidup Dampak Indikator keberhasilan Sumber Bentuk pengelolaan No. Lingkungan pengelolaan lingkungan Dampak lingkungan hidup yang dikelola hidup Dampak Penting Yang Dikelola (Hasil Arahan Pengelolaan pada ANDAL) 1. Penurunan Kegiatan Konsentrasi debu yang a. Melakukan kualitas udara mobilisasi alat timbul tidak melebihi penyiraman jalan ambien dan bahan baku mutu udara secara berkala (parameter pada tahap ambien untuk b. Memasang plat debu) konstruksi parameter debu penghalang pada ban kendaraan angkut Lokasi pengelolaan lingkungan hidup a. b. c. 2. Peningkatan laju sedimentasi di waduk Erosi tanah karena sebab alamiah maupun antropogenik pada area yang berdekatan dengan waduk Stabilnya laju sedimentasi di area sekitar waduk selama umur waduk a. b. Periode pengelolaan lingkungan hidup Institusi pengelolaan lingkungan hidup Di dalam tapak minimal sehari dua a. proyek yang menjadi kali sumber pencemar kualitas udara, b. Di jalan angkut yang melalui permukiman warga c. Lokasi rinci dapat dilihat pada peta 2.1 Menanami area sekitar a. waduk dengan tanaman penahan erosi b. Memberikan pemahaman kepada penduduk yang beraktivitas di daerah rawan erosi guna mengurangi kegiatan c. yang dapat menjadi sumber erosi antropogenik Di area sekitar waduk dalam radius 5 km d. Lokasi rinci dapat dilihat pada peta 2.1 Di batas sosial yang mungkin memberikan kontribusi terhadap peningkatan erosi antropogenik Di luar batas sosial yang masih mungkin memberikan kontribusi terhadap peningkatan erosi antropogenik a. Penanaman a. sekali dengan pemeliharaa n setiap b. bulan sekali b. Pemberian c. pemahama n dilakukan sekali d. setahun Instansi Pelaksana yaitu PT X selaku pemrakarsa dan kontrakor pelaksana kegiatan konstruksi Instansi Pengawas yaitu BLHD Kabupaten X, DInas PU Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y Instansi Penerima Laporan yaitu BLHD Kabupaten X, DInas PU Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y Instansi Pelaksana penanaman dan pemberian pemahaman di batas sosial yaitu PT X selaku pemrakarsa Instansi pelaksana pemberian pemahaman di luar batas sosial yaitu pemda kab X Instansi Pengawas yaitu BLHD Kabupaten X, DInas PU Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y Instansi Penerima Laporan yaitu BLHD Kabupaten X, DInas PU Kab X, BLH Provinsi Y, DInas PU Prov Y Dampak Lingkungan Lainnya yang Dikelola (pengelolaan lingkungannnya telah direncanakan sejak awal sebagai bagian dari rencana kegiatan, atau mengacu pada SOP, panduan teknis pemerintah, standar internasional, dll) 1. Timbulnya sampah domestic Kegiatan akomodasi pekerja konstruksi Sampah domestik a. dikelola sesuai dengan peraturan perundangan b. Mengumpulkan sampah domestic dengan dipilah antara organic dengan anorganik sesuai dengan SOP perusahaan nomor …. Di area akomodasi pekerja konstruksi Dilakukan sehari sekali Bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Kab Y untuk menyediakan jasa angkutan sampah domestic harian (diatur dalam MOU nomor … dengan Dinas Kebersihan) a. Instansi Pelaksana yaitu PT X selaku pemrakarsa b. Instansi Pengawas yaitu BLHD Kabupaten X, BLH Provinsi Y c. Instansi Penerima Laporan yaitu BLHD Kabupaten X, BLH Provinsi Y, Contoh RKL dari kegiatan Pelabuhan Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 34 Matrik Pemantauan Lingkungan Hidup Matrik atau tabel tersebut disusun dengan urutan sbb.: 1. Dampak yang dipantau, yang terdiri dari: jenis dampak yang terjadi, komponen lingkungan yang terkena dampak, dan indikator/parameter yang dipantau dan sumber dampak. 2. Bentuk pemantauan lingkungan hidup yang terdiri dari metode pengumpulan dan analisis data, lokasi pemantauan, waktu dan frekuensi pemantauan. 3. Institusi pemantau lingkungan hidup, yang terdiri dari pelaksana pemantauan, pengawas pemantauan dan penerima laporan pemantauan. No Dampak yang Dipantau Jenis dampak yang timbul Indikator/ parameter Metode Pemantauan Lingkungan Hidup Sumber dampak Metode Pengumpulan & Analisis Data Lokasi Pantau Waktu & Frek. Institusi Pemantau Lingkungan Hidup Pelak- Penga-was Penerima sana Laporan Contoh Matrik Pemantauan Lingkungan Hidup Dampak Lingkungan yang Dipantau Jenis Dampak yang Timbul Indikator No. (bisa di / Sumber ambien dan Paramete Dampak bisa di r sumbernya) 1 Penurunan Kedalam Dewateri muka air an/ ng dari tanah (MAT) ketinggia tahap n MAT operasio nal tambang Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Metode Pengumpul an & Analisis Data Pemantaua n langsung pada sumur pantau dengan menggunak an piezometer Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Pengawa s Sumur Satu PT XYZ BLHD pantau A, B, bulan dua selaku kab A, C, D dan E kali pemrakarsa BLHD yang berada dan seluruh Prov B, di kontraktor Dinas PU koordina penambang Prov B, t ……. Dst an Dinas PU Kab A (lokasi rinci pada peta di lampira n …..) Penerima Laporan BLHD kab A, BLHD Prov B, Dinas PU Prov B, Dinas PU Kab A 35 3 Pedoman Pengisian Formulir UKL-UPL Referensi Rinci: Lampiran IV PERMENLH 16/2012 Muatan Formulir UKL-UPL Konsep Formulir UKL-UPL dalam Rancangan Peraturan MENLH tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan A. B. C. D. E. Identitas pemrakarsa; Rencana usaha dan/atau kegiatan; Dampak lingkungan yang akan terjadi dan program pengelolaan serta pemantauan lingkungan; Jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dibutuhkan; Surat pernyataan Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 36 Konsep Dasar UKL-UPL Deskripsi Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Penyebab Dampak Lingkungan Dampak Lingkungan Peta lokasi rencana usaha dan/atau Kegiatan Peta-Peta Pendukung Besaran Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemantauan Lingkungan Hidup Peta Pengelolaan Lingkungan Hiduo Peta Pemantauan Lingkungan Hidup 73 Identitas Pemrakarsa Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 37 Rencana Usaha dan/atau Kegiatan 4. Garis besar komponen rencana usaha dan/atau kegiatan a. Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan tata ruang; b. Penjelasan mengenai persetujuan prinsip atas rencana kegiatan c. Uraian mengenai komponen rencana kegiatan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan Rencana Usaha dan/atau Kegiatan (lanjutan) CO N ME TOH T REN NGEN ABE LU CA A DA NA K I KOM RAIA N P DA AT M EGIAT PONE Contoh: Kegiatan Peternakan N MP E A AK NIMB N YA LIN N U GK LKAN G Tahap Prakonstruksi : UN GA 1) Pembebasan lahan (jelaskan secara singkat luasan lahan yang dibebaskan dan N status tanah). 2) dan lain lain…… Tahap Konstruksi: 1) Pembukaan lahan (jelaskan secara singkat luasan lahan, dan tehnik pembukaan lahan). 2) Pembangunan kandang, kantor dan mess karyawan (jelaskan luasan bangunan). 3) dan lain-lain….. Tahap Operasi: 1) Pemasukan ternak (tuliskan jumlah ternak yang akan dimasukkan). 2) Pemeliharaan ternak (jelaskan tahap-tahap pemeliharaan menimbulkan limbah, atau dampak terhadap lingkungan hidup). ternak yang 3) dan lain-lain… (Catatan: Khusus untuk usaha dan/atau kegiatan yang berskala besar, seperti antara lain: industri kertas, tekstil dan sebagainya, lampirkan pula diagram alir proses yang disertai dengan keterangan keseimbangan bahan dan air (mass balance dan water balance)) Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 38 Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan serta Pemantauan Lingkungan Hidup C. Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan serta Pemantauan Lingkungan Hidup Bagian ini pada dasarnya berisi satu tabel/matriks, yang merangkum mengenai: 1. Dampak lingkungan yang ditimbulkan rencana usaha dan/atau kegiatan 2. Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup 3. Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup 4. Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup Matrix Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan dan Upaya Pengelolaan serta Pemantauan Lingkungan Hidup Dampak lingkungan yang ditimbulkan rencana usaha dan/atau kegiatan Bentuk upaya pengelolaan lingkungan hidup Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. Bentuk upaya pemantauan lingkungan hidup Institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup 39 Izin PPLH dan Surat Pernyataan D. Jumlah dan Jenis Izin IZIN PPLH yang Dibutuhkan Dalam hal rencana usaha dan/atau kegiatan yang diajukan memerlukan izin PPLH, maka dalam bagian ini, pemrakarsa menuliskan daftar jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dibutuhkan berdasarkan upaya pengelolaan lingkungan hidup. E. Surat Pernyataan Bagian ini berisi pernyataan pemrakarsa untuk melaksanakan UKL-UPL yang ditandatangani di atas kertas bermaterai. Daftar Pustaka dan Lampiran F. Daftar Pustaka Pada bagian ini utarakan sumber data dan informasi yang digunakan dalam penyusunan UKL-UPL baik yang berupa buku, majalah, makalah, tulisan, maupun laporan hasil-hasil penelitian. Bahan-bahan pustaka tersebut agar ditulis dengan berpedoman pada tata cara penulisan pustaka. G. Lampiran Formulir UKL-UPL juga dapat dilampirkan data dan informasi lain yang dianggap perlu atau relevan, antara lain: 1. bukti formal yang menyatakan bahwa jenis usaha kegiatan tersebut secara prinsip dapat dilakukan; 2. bukti formal bahwa rencana lokasi Usaha dan/atau Kegiatan telah sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku (kesesuaian tata ruang ditunjukkan dengan adanya surat dari Badan Koordinasi Perencanaan Tata Ruang Nasional (BKPTRN), atau instansi lain yang bertanggung jawab di bidang penataan ruang); 3. informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika dianggap perlu); 4. peta yang sesuai dengan kaidah kartografi dan/atau ilustrasi lokasi dengan skala yang memadai yang menggambarkan lokasi pengelolaan lingkungan hidup dan lokasi pemantauan lingkungan hidup; dan 5. data dan informasi lain yang dianggap perlu. Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 40 Konsep Kriteria yang Dapat Digunakan sebagai Dasar Penerbitan Persetujuan UKL-UPL terhadap Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Wajib UKL-UPL 1. Rencana usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan Rencana tata ruang yang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 2. Rencana usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya alam (PPLH & PSDA) yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; 3. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu Kepentingan pertahanan keamanan; 4. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai sosial atau pandangan masyarakat (emic view); 5. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu entitas ekologis yang merupakan: (a) entitas dan/atau spesies kunci (key species); (b) memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance); (c) memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance); dan/atau (d) memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance). 6. Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang telah ada di sekitar rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan; 7. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal terdapat perhitungan daya dukung dan daya tampung lingkungan dimaksud; dan 4 Pedoman Pengisian SPPL Referensi Rinci: Lampiran V PERMENLH 16/2012 Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 41 Format SPPL (1) Kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ............................................................................ Jabatan : ............................................................................ Alamat : ............................................................................ Nomor Telp. : ............................................................................ Selaku penanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dari: Nama perusahaan/Usaha : ......................................................... Alamat perusahaan/usaha : ......................................................... Nomor telp. Perusahaan : ......................................................... Jenis Usaha/sifat usaha : ......................................................... Kapasitas Produksi : ......................................................... dengan dampak lingkungan yang terjadi berupa: 1. 2. 3. dst. merencanakan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan melalui: 1. 2. 3. dst. Pada prinsipnya bersedia untuk dengan sungguh-sungguh untuk melaksanakan seluruh pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan sebagaimana tersebut di atas, dan bersedia untuk diawasi oleh instansi yang berwenang. Tanggal, Bulan, Tahun Yang menyatakan, Materai dan tandatangan (...............NAMA…….........) Nomor bukti penerimaan oleh instansi LH Tanggal: Penerima: Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 42 Terima kasih Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan– Dit. PDLUK Jl. D.I. Panjaitan Kab. 24 Kebon Nanas Jakarta Timur 13410 Gedung A lanta 6, Telp/Fax: 021-85904925 http://www.menlh.go.id/ Dosen Pengampu AMDAL D-IV TBR & D-III Tambang : Salmani, ST, MS, MT. 43