ISSN 2302-0172 pp. 28- 36 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI ACEH Andika Isma1, Mohd Nur Syechalad2, Sofyan Syahnur3 1) 2,3) Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh Email: [email protected] Abstract :The objective of this research is to analyze the effect of investment and labor to economic growth in province of Aceh, the economic growth be affected by labor and investment. The analyze method in this research is Ordinary Least Squares (OLS), the result show that there are positive effect of investment to economic growth, labor to economic growth and simultaneonsly investment and labor to economic based on F ratio > F Table 64.13 > 3.49. Keywords: Investment, Labor, and Economic Growth Abstrak :Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Aceh. Pada penelitian ini pertumbuhan konomi di pengaruhi oleh tenaga kerja, dan investasi. Metode analisis yang digunakan adalah metode linier berganda (OLS) dimana hasil penelitian terdapat pengaruh positif investasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan variabel tenaga kerja juga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dan secara simultan terdapat pengaruh antara investasi dan angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi hal ini ditandai dengan nilai Fhitung > dari Ftabel 64,13 > 3,49 Kata kunci : Investasi, Tenaga Kerja, dan Pertumbuhan Ekonomi prasarana. PENDAHULUAN Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan Pembentukan modal di bidang sarana dan kualitas manusia, yang dilakukan prasarana ini umumnya menjadi Social Overhead secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan Capital (SOC) yang sangat penting dalam dengan pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan pertumbuhan ekonomi. SOC ini sangat penting dan teknologi serta memperhatikan tantangan karena pihak swasta tidak akan mau menyediakan perkembangan global. Pembangunan yang terpusat berbagai fasilitas publik, namun tanpa adanya dan tidak merata yang dilaksanakan selama ini fasilitas publik ini maka pihak swasta tidak ternyata pertumbuhan berminat untuk menanamkan modalnya. Dengan ekonomi serta tidak diimbangi kehidupan sosial, adanya berbagai fasilitas publik ini akan mendorong politik, ekonomi yang demokratis dan berkeadilan. pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan hanya mengutamakan SumberAda empat faktor sebagai sumber Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi Faktor-faktor tersebut adalah ukuran dari hasil pembangunan yang telah (1) sumber daya manusia, (2) sumber daya alam, dilaksanakan (3) pembentukan modal, dan (4) teknologi. Dalam pembangunan dalam bidang ekonomi dimana hal ini pengeluaran pemerintah berperan dalam pertumbuhan tersebut merupakan agregat dari pembentukan pertumbuhan di setiap sektor ekonomi yang ada. modal melalui pengeluaran pemerintah di berbagai bidang seperti sarana dan oleh suatu daerah, khususnya Stok modal atau investasi merupakan salah Volume 2, No. 4, November 2014 - 28 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala satu faktor penting dalam mengurangi tingkat Di samping itu, tenaga kerja bertambah sebagai pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan akibat perkembangan penduduk seiring dengan masyarakat. Kegiatan investasi memungkinkan meningkatnya pendidikan dan keterampilan mereka. suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi kesempatan ekonom mendenifisikan kerja, pertumbuhan ekonomi dalam pengertian yang lebih meningkatkan pendapatan nasional dan taraf longgar. kenaikan GDP/GNP tanpa memandang kemakmuran. apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari Adanya dan Sebagian investasi-investasi baru memungkinkan terciptanya barang modal baru tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan struktur ekonomi terjadi atau tidak. sehingga akan menyerap faktor produksi baru yaitu menciptakan lapangan kerja baru atau kesempatan METODE PENELITIAN kerja yang akan menyerap tenaga yang pada gilirannya akan mengurangi pengangguran. Adapun model atau peralatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk melihat hubungan KAJIAN KEPUSTAKAAN antara pertumbuhan penduduk, pertumbuhan Investasi adalah arus pengeluaran yang menambah stok modal fisik atau dengan kata lain investasi adalah jumlah yang dibelanjakan sektor ekonomi dan investasi yang dapat dilihat sebagai berikut (Gujarati,2001:236): Yi = βo + β1 X1i + β2X2i + …. + βkXki + ei usaha untuk menambah stok modal dalam periode Di mana : tertentu. Investasi biasanya menempati proporsi yang relatif sedikit dari permintaan agregat, akan tetapi fluktuasi investasi menempati sebagian besar = Konstanta ei pertambahan/ perubahan pendapatan nasional (produksi nasional) dalam satu tahun tertentu, tanpa memperhatikan pertumbuhan penduduk dan aspek i prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainnya. Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini = Error Term = Jumlah data dari 1-n kemudian akan coba diformulasikan ke dalam model berikut ini : lainnya. Jadi pertumbuhan ekonomi mengukur pertambahan βo β1,2,k = Koefesien Variabel Independent pertumbuhan ekonomi adalah terjadinya oleh = Variabel Dependent X1,2,i = Koefesien Variabel Independent pergerakan siklus bisnis dalam PDB. disebabkan Yi Y = β0 + β1 Inv + β2 PP + ei Di mana : Y = PDRB Inv = Investasi Ak = Angkatan Kerja faktor-faktor β0 = Konstanta produksi baik dalam jumlah dan kualitasnya. β1 = Koefisien regresi untuk pertumbuhan Investasi akan menambah barang modal dan teknologi yang digunakan juga makin berkembang. 29 - Volume 2, No. 4, November 2014 penduduk β2 = Koefisien regresi untuk pertumbuhan Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ekonomi (PDRB) terhadap asumsi ini berakibat interval e = Error Term keyakinan terhadap hasil estimasi menjadi I = jumlah data dari 1 sampai dengan N melebar sehingga uji signifikansi tidak kuat. Uji ini dilakukan pada penelitian yang menggunakan Definisi Operasional Variabel Adapun definisi data time series. Oleh karena data dalam variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : penelitian ini merupakan gabungan antara data cross section dan time series, maka harus dilakukan uji autokorelasi terlebih dahulu. Uji 1. Investasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pembentukan modal domestik bruto yang digunakan dalam jangka waktu tahunan yang dihitung dalam miliaran rupiah. dengan uji Durbin-Watson (DW). Langkah pendeteksian adanya autokorelasi adalah dengan membandingkan nilai Durbin-Watson statistik table dengan Ho, tidak ada autokorelasi bila 2. PDRB yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah PDRB harga konstan yang di hItung setiap tahun dalam miliar rupiah. 3. Angkatan autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan kerja yang digunakan DW lebih besar dari DU dan lebih kecil dari 4-DU, syarat terjadinya uji autokorelasi adalah (du<dw<4-du). dlam penelitian ini adalah angkatan usia kerja 1555 tahun yang dihitung dalam jiwa di Provinsi Aceh. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan Uji Asumsi Klasik Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan shazam version 9.0. Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Uji asumsi klasik yang dilakukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut : a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel- peneliti meliputi : variabel independennya banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi ini digunakan untuk menguji asumsi regresi berkaitan variabel independen. Jika antar variabel dengan adanya autokorelasi. Model regresi independen ada korelasi yang cukup tinggi yang (umumnya di atas 0.90), maka hal ini baik mengandung klasik b. Menganalisis matriks korelasi variabel- adalah model autokorelasi. yang tidak Pelanggaran merupakan indikasi Volume 2, No. 4, November 2014 adanya - 30 Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala multikolinearitas. Tidak adanya korelasi Pengujian Hipotesis yang tinggi antar variabel independen Hipotesis tidak berarti bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas dapat dapat juga dilihat dari (a) nilai tolerance dan lawannya (b) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen pengertian lainnya. Dalam setiap variabel sederhana independen menjadi variabel dependen (terikat) dan di regres terhadap variable independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak ini menggunakan t-test dan f-test Uji Signifikan Parsial (Uji - t) Bentuk pengujiannya adalah : lebih variabel independen. Multikolinearitas penelitian disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau c. dalam dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai Ho : b1,b2,b3=0, artinya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi secara Parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran. Ha : b1,b2,b3≠0, artinya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi secara Parsial berpengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran. Pengujiandilakukan menggunakan uji-t dengan tingkat pengujian pada α 5% derajat kebebasan (degree of freedom) atau df=(n - k). Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika t hitung < t tabel Ha diterima jika t hitung > t tabel VIF tinggi (karena VIF = 1/ Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai untuk Uji Signifikan Simultan (Uji - F) Pengujian menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atas sama untuk menguji jika terjadi 1) Mengeluarkan satu atau lebih variabel tinggi dari yang mempunyai korelasi model regresi dan identifikasikan variabel independen lainnya untuk membantu prediksi. 2) Menggabungkan data cross section dan time series (pooling data). 3) Menambah data penelitian. 31 - Ho:b1=b2=0, artinya variabel pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi secara multikolinearitas, yaitu: independen antara nilai signifikansi F dengan nilai signifikansi yang digunakan yaitu 0,075. dengan nilai VIF > 10. Cara ini dengan membandingkan Volume 2, No. 4, November 2014 bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengangguran. Ha : b1≠b2≠0. artinya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi secara bersamasama berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika F hitung Ha diterima jika F hitung > F table < F tabel Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala HASIL PEMBAHASAN 0.68622 Uji Autokorelasi TK 1.000000 3 Uji auto korelasi ini digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi. Pelanggaran terhadap asumsi ini berakibat interval 1.00000 INVS 0.686223 0 Sumber :Hasil Estimasi Penelitian keyakinan melebar Pada uji multikolinearitas ini di uji sehingga uji signifikansi tidak kuat. Model signifikansi antara variabel-variabel bebas, regresi yang baik adalah model yang tidak seperti pada tabel di atas yang di uji dengan mengandung autokorelasi. pertumbuhan Investasi (Invs) terhadap tenaga terhadap hasil estimasi menjadi Uji autokorelasi menggunakan uji uji kerja (TK). Hasilnya diketahui bahwa tidak durbinwatson. Hasil dari uji autokorelasi dapat terjadi multikolinearitas yaitu variable tidak dilihat pada table berikutini : signifikan pada œ sebesar 5 persen atau nilai korelasi dari semua variable adalah kurang dari Tabel 1.Hasil Uji Autokorelasi DW 0,8. 1.34 Uji Heteroskedasitas Untuk membuktikan dugaan pada uji Sumber :Hasil Estimasi Penelitian heteroskedastisitas pertama, maka dilakukan uji Dari nilai DW tersebut maka dapat White Heteroscedasticity. Hasil yang disimpulkan bahwa nilai DW lebih besar dari diperhatikan dalam uji ini adalah nilai F danObs nilai Du, yaitu 1,34> 1,2 hal ini berarti dapat *R- Squared. Jika nilai Obs *R- Squared lebih disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi kecil dari model regresi ini. heteroskedastisitas, demikian juga sebaliknya. Jika antar variable independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas0.90) atau nilai variable signifikan pada œ sebesar 5 adanya maka hal ini merupakan indikasi multikolinearitas. multikolinearitas Hasil dapat dilihat dari uji pada table tidak terjadi Ho: tidak ada Heteroskedastisitas Ha : ada Heteroskedastisitas Jika P-value Obs *R-square < α, maka Ho di tolak, Oleh karena P-value Obs *R-square = 0.40> 0,05maka Ho diterima dan Ha ditolak. Kesimpulannya keyakinan berikut ini : adalah 95%, Heteroskedastisitas Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas TK maka Pengujian hipotesis Heteroskedastisitas : Uji Multikolinearitas persen, dari 𝑋 2 tabel, dengan tidak dalam model tingkat terdapat regresi penelitian ini. INVS Volume 2, No. 4, November 2014 - 32 Jurnal Ilmu Ekono Pascasarjana Universitas Syiah Ku Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedasitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic Obs*R-squared Scaled explained SS 2.914038 11.15568 14.82524 Prob. F(5,22) Prob. Chi-Square(5) Prob. Chi-Square(5) .0363 .4084 0111 Sumber : Hasil Estimasi Penelitian Hasil Uji Hipotesis dan Analisis Penelitian hubungan antara variable tenaga Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear berganda, kerja (TK) dan pertumbuhan Investasi (I) terhadap PDRB (Y). Hasil regresi dapat dilihat pada table berikut ini : dilakukan beberapa tahapan untuk mencari Tabel 4. Hasil Analisis Data Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Aceh Variable C INVS TK Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. -1899.092 1.796229 0.010084 3400.415 0.361682 0.002523 -0.558488 4.966326 3.996026 0.5815 0.0000 0.0005 R-squared 0.836893 Adjusted Rsquared 0.823845 S.E. of regression 2656.622 Sum squared resid 1.76E+08 Log likelihood -258.9184 F-statistic 64.13702 Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber :Hasil Estimasi Penelitian Dari tabel S.D. dependent var 6329.686 Akaike info criterion 18.70846 Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 18.85119 18.75209 1.009347 Koefesien ini menunjukkan setiap persamaan regresi linier berganda sebagai variable Investasi meningkat seratus ribu berikut: jiwa maka akan meningkatkan PDRB β0 = -1899,09 sebesar 1,79 juta dan berpengaruh terhadap konstanta dapat 18769.82 diketahui Nilai berikut Mean dependent var sebesar-1899,09 menunjukkan bahwa apabila variable l TK tingkat PDRB Aceh pada level signifikan 5 persen dengan asumsi variable lainnya dan I (β1 danβ2 = 0), dianggap konstan maka tetap(Ceteris Paribus). besarnya tingkat PDRB adalah sebesar Rp- β2 = 0,010 1899,09 juta. β1 = 1,796 33 - Volume 2, No. 4, November 2014 Tenaga Kerja mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap Pertumbuhan Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Ekonomi Aceh pada level signifikan 5 masih rendah, kecakapan dan kemampuan persen dengan nilaikoefisien 0,010 yang yang kurang memadai, ditambah lagi berarti apabila tenagakerja meningkat 1 dengan krisis ekonomi yang tidak juga jiwa, berakhir maka akan menaikkan PDRB berakibat pada peningkatan sebesar0,010 juta dengan asumsi variable jumlah pengangguran setiap tahunnya. lainnya dianggap tetap(Ceteris Paribus). Sedangkan nilai thitung untuk β2 sebesar 3,99 dan ttabel sebesar 1,70. Berdasarkan R-Squer Adj= 0.82 Nilai Koefesien Determinasi (RSquare) sebesar 0,82 menunjukan bahwa variabel PDRB dapat dijelaskan oleh investasi dan tenagakerja sebesar 82 persen. Sementara 18 persen lainnya dijelaskan oleh variabel lain diluar Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F, maka diperoleh nilaithitung untuk β1 sebesar4,96 sedangkan ttabel sebesar1,70. Berdasarkan hasil perbandingan dengan ttabel diperoleh hasil bahwa nilai thitung > ttabel. Hal ini berarti bahwa secara parsial variable investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB Aceh. Secara teori pertambahan jumlah investasi akan berdampak pada kerja, peningkatan pertambahan jumlah jumlah angkatan kerja selama ini tidak dapat diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja di Aceh, hal ini memungkinkan bahwa di Aceh pengangguran lebih besar dipengaruhi jumlah hasil bahwa nilai thitung 3,99 > ttabel 1,70 pada tingkat keyakinan (level of significant) 95 persen dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00. Maka hal ini berarti bahwa secara parsial variable investasi berpengaruh secara positif dan penelitian. tenaga hasil perbandingan dengan ttabel diperoleh oleh penduduk faktor-faktor selain seperti tingkat nyata signifikan terhadap PDRB Aceh dan konsisten secara teori. Uji F menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 64,13 dan uji Ftabel sebesar 3,39 dengan demikian maka nilai Fhitung 64,13 > Ftabel 3,39 hal ini berarti bahwa kedua variable bebas (β1dan β2) secara simultan berpengaruh terhadap PDRB Aceh KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dilihat dari tingkat pertumbuhan tahunan, tahun 1985 jumlah PDRB di Provinsi Aceh kenaikan terus hingga mengalami tahun jumlahnya mencapai 2012 5834939.26 miliaratau selama 28 tahun mengalami peningkatan rata-rata 3,5 % pertahunnya. kesempatan kerja di berbagai sektor, kurangnya informasi yang didapat oleh pencari kerja, tingkat pendidikan yang 2. Secara parsial diambil kesimpulan bahwa pengeluaran investasi (I) mempunyai pengaruh positif dan Volume 2, No. 4, November 2014 - 34 Jurnal Ilmu Ekono Pascasarjana Universitas Syiah Ku signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi tingkat (Y). dan pengalokasian anggaran terutama pada pengeluaran pemerintah daerah dalam tenaga kerja (TK) berpengaruh positif bidang sumberdaya manusia dan signifikan terhadap pertumbuhan ketenagakerjaan, ekonomi(Y), hal ini ditandai dengan tenaga kerja yang handal, baik yang nilai koefisien. mampu guna mengadopsi dan menciptakan teknologi- 3. Uji F menunjukkan maka nilai Fhitung teknologi baru sehingga dapat lebih 64,134 > Ftabel 3,49 dengan tingkat terserap dipasar tenaga kerja, yang signifikansi kemudian 0,00 atau berada pada membawa dampak taraf signifikan 99 persen, hal ini pengangguran yang terus menurun. berararti bahwa kedua variable bebas 3. Diharapkan kepada semua elemen (β1dan β2) secara simultan berpengaruh masyarakat harus memulai prinsip terhadap tenaga kerja di Provinsi Aceh. kewirausahaan, meningkatkan skil dan 4. Nilai koefisiende terminasi (R Square) daya saing agar dalam mencari kerja diperoleh sebesar 0,82 yang berarti 82 tidak hanya manunggu lowongan kerja, persen variabel pertumbuhan ekonomi tetapi mampu menciptakan lapangan dijelaskan bersama-sama oleh variabel kerja baru. investasi dan variabel tenagakerja, 4. Diharapkan kepada pemerintah dan sementara 18 persen lainnya dijelaskan lapisan masyarakat supaya mampu oleh variabel lain diluar penelitian ini. memperbaiki kualitas Sumberdaya Manusia (SDM) secara optimal dalam rangka Saran meningkatkan kualitas diri untuk dapat memperoleh pekerjaan. 1. Pemerintah daerah harus benar-benar menyadari indikator apa yang mampu DAFTAR KEPUSTAKAAN memacu Abimayu, A. 2000. Ekonomi Makro dan Sektor Riil Indonesia. Yogyakarta. Tingkat investasi guna menekan angka pengangguran, baik itu yang disebabkan oleh meningkatnya tingkat pendidikan dan pelatihan tenaga kerja lokal atau perubahan struktur ekonomi ke arah yang lebih modern, dsb. 2. Diharapkan kepada pemerintah daerah untuk lebih mamperhatikan kerjaan, 35 - serius kondisi dengan dalam ketenaga memperhatikan Volume 2, No. 4, November 2014 Abdullah. 2004. Dampak utang luar negeri terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Jurnal Ekonomi. Vol. 9. No. 12. Alfirman, L. dan Edy. S. 2006. Analisis Hubungan Pengeluaran Pemerintah dan Produk Domestik Bruto dengan MenggunakanPendekatan Granger Causality dan Vector Autoregression. Jurnal Keuangan Publik. Vol.4, No.1. Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Agus, S. 2005. Analisis Kepekaan Sektor Swasta terhadap Kebijakan Fiskal Ekspansif. Jurnal Ekonomi. Vol. 7. Asian Development Bank, 2005. Jalan Menuju Pemulihan: Memperbaiki Iklim Investasi di Indonesia. Asian Development Bank, Jakarta. Badan Pusat Statistik Propinsi, 2011. Statistik Indonesia. Banda Aceh. Badan Pusat Statistik, 2005. Statistik 60 Tahun Indonesia Merdeka, Jakarta. Bank Indonesia, 2011. Laporan Tahunan. Banda Aceh. Bank Indonesia, 2011. Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia. Banda Aceh. Deni, F. 2008. Determinasi Investasi di Indonesia. Jurnal Ekonomi. Vol. 8, No. 2. Dornbusch, R. dan Fisher. 2004. Makro Ekonomi. Edisi IV, Cetakan VI, Erlangga, Jakarta. Dumairy. 2009. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga. Enders, W. 2004. Applied Econometric Time Series. Second Edition. Hasibuan, 2005. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi keempat. PT Bumi Aksara. Jakarta. Kasmir. 2007. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 8. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sukirno, S. 2006. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Edisi Ketiga. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wira, K. 2005. Leading Indikator Investasi Indonesia dengan Menggunakan Metode OECD. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Vol. 3, No.2. Volume 2, No. 4, November 2014 - 36