ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN DAN MAKRO

advertisement
ANALISIS PENGARUH KINERJA
KEUANGAN DAN MAKRO EKONOMI
TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI
KASUS PERUSAHAAN INDEKS KOMPAS
100) PERIODE 2011-2013
Irfan Egi Febrianto (1401126871)
Author, Binus University, Jakarta, Indonesia
Kartika Dewi S.E.,A.K. M.B.A
Advisor, Binus University, Jakarta, Indonesia
ABSTRAK
Tujuan penelitian ialah untuk meneliti secara empiris pengaruh variabel-variabel
kinerja keuangan perusahaan current ratio, return on assets dan debt equity ratio,
serta variable makroekonomi suku bunga terhadap harga saham perusahaan yang
masuk kedalam indeks kompas 100. Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data time series 3 tahun periode penelitian, pemilihan sample dengan
purposive sampling ditemukan perusahaan yang masuk kriteria berjumlah 42
perusahaan selama periode 2010-2013. Metode analisis yang digunakan pada
penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menemukan bahwa
hanya variable return on asset dan Current Ratio berpengaruh terhadap harga saham,
sedangkan variable debt equity ratio dan suku bunga tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Sementara secara simultan semua variable berpengaruh
terhadap harga saham.
Kata kunci : Current Ratio, Return On Asset, Debt Equity Ratio, Suku Bunga dan
Harga Saham.
PENDAHULUAN
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia dari
tahun ke tahun, persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Dalam menunjang persaingan tersebut,
orang melakukan kegiatan investasi dengan tujuan dasarnya untuk mengahasilkan sejumlah uang,
karena indikator dalam menunjang pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah investasi. Tujuan dari
investasi sendiri adalah keuntungan yang diharapkan (profit yang maksimum)
Saham adalah bentuk investasi yang paling populer dan diminati investor, karena tingkat
keuntungannya yang tinggi dan dengan risiko yang tinggi pula. Harga saham merupakan salah satu
indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu naik, maka
investor bisa menilai bahwa peruasahaan berhasil dalam mengelola usahanya dan perusahaan tersebut
akan semakin bernilai. Harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan
oleh investor dalam melakukan investasi, karena harga saham menunjukkan prestasi peursahaan.
Apabila perusahaan mempunyai prestasi yang semakin baik maka keuntungan yang dapat dihasilkan
dari operasi usaha semakin besar. Pada kondisi yang demikian, maka harga saham perusahaan yang
bersangkutan cenderung naik. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat
menaikkan harga saham tersebut. Dengan semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan tersebut dan sebaliknya. Oleh karena itu, setiap perusahaan yang menerbitkan saham
sangat memperhatikan harga sahamnya.
Indeks Kompas 100 adalah indeks harga saham di BEI (Bursa Efek indonesia) yang
dikeluarkan oleh BEI bekerja sama dengan harian KOMPAS. Secara resmi diterbitkan pada tanggal
10 agustus 2007. Kompas 100 merupakan indeks yang terdiri dari 100 saham-saham dengan kriteria
yaitu yang paling aktif diperdagangkan atau yang berlikuiditas tinggi serta nilai kapitalisasi pasar yang
besar, juga merupakan saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik. Saham yang
terdaftar dalam indeks kompas 100 akan berubah setiap periodenya bergantung pada tinggi rendahnya
perdagangan saham pada emiten-emiten tersebut. Hanya saham yang aktif diperdagangkan saja yang
akan masuk dalam indeks Kompas 100. Hal ini berarti indeks Kompas 100 merupakan saham dari
emiten yang banyak diminati oleh para investor, oleh sebab itu indeks Kompas 100 dapat dijadikan
sebagai acuan dalam menilai aktivitas kinerja perdagangan saham di pasar modal.
Peningkatan maupun penurunan harga saham dipengaruhi faktor internal dan ada pula faktor
eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi harga saham adalah seperti kondisi perekonomian,
kebijakan pemerintah, inflasi, kurs, suku bunga, kondisi politik, dan lain-lain. sedangkan faktor
internal yang mempengaruhi harga saham adalah seperti keputusan manajemen, kebijakan internal
perusahaan dan kinerja perusahaan. F-faktor ekonomi makro secara empiris telah terbukti mempunyai
pengaruh terhadap perkembangan investasi dibeberapa negara seperti produk domestik bruto,
pertumbuhan inflasi, tingkat suku bunga dan nilai tukar.
METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari data historis Bursa Efek Indonesia. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif time series (runtut waktu) yang
bersumber dari data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui informasi
yang didapatkan dari buku, dokumen, maupun situs lembaga tertentu.
Sumber data penelitian diperoleh dari :
1. Website resmi IDX dan yahoo finance untuk mendapatkan data laporan keuangan dan harga
saham.
2. Literatur – literatur yang terkait dengan penelitian CR,ROA,DER dan suku bunga (jurnal
ilmiah, buku, berita, majalah ilmiah dan lain – lain)
3. Situs resmi Bank Indonesia untuk memperoleh data suku bunga.
Dalam menentukan jumlah sample perusahaan dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dimana sampel yang ada dipilih menggunakan kriteria-kriteria tertentu sesuai
tujuan penelitian untuk mencapai hasil penelitian yang diinginkan. Berikut kriteria-kriteria yang
digunakan dalam penentuan sample :
1. Perusahaan-perusahaan indeks Kompas 100 yang menerbitkan laporan keuangan yang
telah diaudit pada periode 2011-2013 di Bursa Efek Indonesia.
2. Perusahaan perbankan/keuangan tidak termasuk dalam kriteria penelitian.
3. Perusahaan yang konsisten selalu masuk dalam indeks Kompas 100 selama periode
2011-2013, karena perusahaan yang pada periode tertentu keluar dari indeks kompas 100
otomatis tidak bisa dijadikan sample penelitian.
4. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama periode penelitian. Dilihat dari perolehan
laba perusahaan pada laporan keuangan akhir tahun.
Tabel Pemilihan Sample
Kriteria
Perusahaan dalam Indeks Kompas 100.
Perusahaan Perbankan /keuangan.
Perusahaan yang tidak konsisten (keluar dari indeks) selama periode 20112013.
Perusahaan yang mengalami kerugian.
Total Jumlah Sample
JumlahPerusahaan
100
(11)
(37)
(10)
42
METODE PENGUJIAN
Untuk memperoleh model analisis persamaan regresi linier berganda yang efisien, serta
memperoleh nilai statistik yang dapat menjadi parameter nilai regresi yang baik maka data dalam
penelitian ini harus memenuhi uji asumsi klasik sebagai berikut :
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan
nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Ada beberapa cara untuk mendeteksi
ada tidaknya gejala multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai cut off yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolinearitas yaitu jika nilai Tolerance < 0,10 atau nilai VIF
> 10 maka di katakan terjadi multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi multikolinearitas.
b.
Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear berganda ada
korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 (sebelumnya). Untuk data time series autokorelasi sering terjadi, tapi untuk data
crossection jarang terjadi karena variable pengganggu satu berbeda dengan yang lain. Jika
terjadi korelasi, maka dinilai telah terjadi masalah autokorelasi. Masalah ini timbul karena
residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model
regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Mendeteksi autokorelasi yaitu dengan
menggunakan nilai Durbin Watson dibandingkan dengan tabel Durbin Watson (dl dan du).
Kriteria jika du < d hitung < 4-du maka tidak terjadi autokorelasi.
c.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah
satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola
gambar scatterplot, yaitu tidak terjadi heteroskedastisitas jika:
1. Titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau disekitar angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali.
4. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.
Dalam pengujian hipotesis peneliti menggunakan metode regresi linier berganda dengan uji t
dan uji f. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, peneliti melakukan uji normalitas, agar pengujian
lebih valid.
a.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika asumsi normalitas tidak terpenuhi,
maka uji F dan uji t menjadi tidak valid. Diantara uji statistik yang dapat digunakan untuk
menguji normalitas residual adalah uji statistik nonparametrik Kolmogorov - Smirnov (K-S).
Pengambilan keputusan Uji K-S ini dilakukan dengan membuat hipotesis, jika tingkat
probabilitas signifikan < 0,05 yang berarti data residual terdistribusi tidak normal.
Sebaliknya, jika tingkat probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Pengujian hipotesis berarti mengetahui suatu anggapan bisa benar atau salah mengenai suatu
populasi atau lebih, sehingga untuk mengetahui nya diperlukan pengujian data sample. Dalam
penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara pengujian, yaitu :
a. Uji statistik - t
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial. Uji statistik t dilakukan untuk menguji seberapa
besar pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen, jika nilai signifikansi
dari suatu variabel independen < 0.05, maka variabel tersebut berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap variabel dependen, sebaliknya apabila nilai signifikansi dari suatu variabel
independen > 0.05, maka variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap variabel dependen.
b.
Uji statistic - f
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Jika nilai signifikansi dari variabel independen < 0.05, maka variabel
independen berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel
dependen, sebaliknya apabila nilai signifikansi dari variabel independen > 0.05, maka
variabel independen tidak berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap
variabel dependen.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen yang menunjukkan seberapa
besar sumbangan variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Dalam model
regresi linier berganda digunakan R-Square karena disesuaikan dengan banyaknya variabel
independen yang digunakan dan sebagai indikator untuk mengetahui pengaruhnya di antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R-Square dikatakan baik bila nilainya
di atas 0,5 karena nilai R-Square berkisar antara 0-. Bila nilai R-Square mendekati 1 maka
sebagian besar variabel independen menjelaskan variabel dependen sedangkan jika koefisien
determinasi adalah 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
c.
ANALISIS DAN BAHASAN
Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)
Pengujian F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama
(simultan) yaitu Current Asset, Return On Asset, Debt to Equity, Inflasi, Suku Bunga SBI, terhadap
variabel dependen yaitu Harga Saham.
ANOVAa
Model
Sum of Squares df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
8531.468
4
2132.867
6.066
.000b
Residual
34105.390
97
351.602
Total
42636.858
101
a. Dependent Variable: Stock_Transform
b. Predictors: (Constant), Suku Bunga, Debt Equity Ratio, Current Asset, Return On Asset
Sumber: Output SPSS, 2015
Dari Hasil pengolahan data tersebut, pada tabel menunjukkan nilai uji F adalah sebesar 6.066 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga Ho5 ditolak, yang berarti bahwa variabel Current
Ratio, Return On Asset, Debt to Equity, dan Suku Bunga, secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap Harga Saham.
4.3.2
Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen.
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model
B
Std. Error
1
(Constant)
42.524
11.484
Current Ratio
-2.855
1.327
Return On Asset
114.993
28.064
Debt Equity Ratio -1.869
1.451
Suku Bunga
-.772
1.724
a. Dependent Variable: Stock_Transform
Sumber: Output SPSS, 2015
1.
2.
3.
4.
Standardized
Coefficients
Beta
-.221
.422
-.134
-.041
t
3.703
-2.152
4.098
-1.288
-.448
Sig.
.000
.034
.008
.201
.655
Uji Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham. Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa
nilai Sig/Significance untuk variabel CR sebesar 0.034 < 0.05, sehingga Ho1 ditolak. Hal ini
berarti Current Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Uji pengaruh Return On Asset Terhadap Harga Saham. Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa
nilai Sig/Significance untuk variable ROA sebesar 0.00082 < 0.05, sehingga berarti Ho2
ditolak. Hal ini diasumsikan bahwa Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
Uji Pengaruh Debt Equity Ratio Terhadap Harga Saham. Dari tabel diatas, dapat dilihat
bahwa nilai Sig/Significance untuk variabel DER adalah sebesar 0.201 > 0.05, sehingga
berarti Ho3 diterima. Hal ini diasumsikan bahwa Debt Equity Ratio tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
Uji Pengaruh Suku Bunga Terhadap Harga Saham. Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa
nilai Sig/Significance untuk variabel Suku Bunga sebesar 0.655 > 0.05, sehingga berarti Ho4
diterima. Hal ini diasumsikan variable Suku Bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasakan analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, disimpulkan bahwa:
1. Dari analisis yang dilakukan pada bab 4, diketahui bahwa variable bebas untuk Current
Ratio (CR) hasil nya secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham,
dengan nilai signifikan sebesar 0.034. yang artinya lebih kecil dari 0.05. Hal ini
kemungkinan dikarenakan investor menyadari bahwa Current Ratio memiliki peran
yang penting dalam suatu kinerja keuangan dan menjadikan nya sebagai bahan untuk
mendukung keputusannya dalam menginvestasilan modal.
2.
Variable bebas kedua Return On Asset (ROA), hasilnya secara parsial ROA berpengaruh
signifikan terhadap harga saham dengan nilai Sig/Significance adalah sebesar 0.008.
Yang berarti 0.008 < 0.05. Hal ini dikarenakan ROA mengukur seberapa mampu suatu
perusahaan menghasilkan keuntungan, perusahaan dengan ROA tinggi artinya
perusahaan tersebut memiliki tingkat keuntungan yang tinggi. Artinya perusahaan dalam
indeks Kompas 100 ini efektif dalam memanfaatkan Asset, dan mampu menarik investor
untuk menanamkan modal, sehingga ROA ini bisa dijadikan sebagai pengukur kinerja
keuangan dan bahan untuk keputusan investasi yang kuat.
3.
Variable bebas ketiga Debt Equity Ratio (DER), Dari tabel diatas, hasil nya secara
parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham dengan nilai
Sig/Significance sebesar 0.201, yang artinya 0.201 > 0.05.
4.
Variable bebas ke 4 adalah Tingkat Suku Bunga. Dari tabel diatas, hasil nya secara
parsial suku bunga tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan
Indeks kompas 100, dengan nilai signifikan sebesar 0.655. yang berarti 0.655 > 0.05.
sehingga asumsinya tidak ada pengaruh dari suku bunga terhadap harga saham.
5.
Hasil dari uji secara simultan/bersama, pada tabel menunjukkan nilai uji F adalah
sebesar 7.994 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa variabel independent Current Ratio, Return On Asset, Debt to
Equity, dan Suku Bunga, secara simultan mempengaruhi Harga Saham.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang ada pada penelitian ini, maka
peneliti mengajukan saran antara lain:
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian serupa, jangan hanya
membatasi pada perusahaan Indeks Kompas 100. Gunakan indeks-indeks lain atau
perusahaan dengan sektor industri yang lain. Selain itu, karena penelitian ini terbatas data
yang hanya menggunakan 42 sample perusahaan, disarankan juga untuk menambah jumlah
data dan memperpanjang periode penelitian. Dan disarankan pula bagi para peneliti
selanjutnya untuk dapat menambahkan variable-variabel rasio keuangan lainnya.
2.
Bagi Investor
Untuk investor yang ingin menginvestasikan dananya ke perusahaan yang go public, maka
diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi dan sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan dalam berinvestasi. Bisa mempertimbangkan analisa rasio keungan
salah satunya Current Ratio dan juga rasio profitabilitas (Return On Asset) dengan tingkat ke
akuratan yang tinggi sebagai rasio yang dapat mencerminkan keadaan kinerja suatu
perusahaan.
3.
Bagi Pihak Perusahaan
Bagi perusahaan, informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan-keputusan penting dalam kinerja keuangan
perusahaan, tujuan nya adalah agar perusahaan mampu meningkatkan kinerja keuangan nya
karena kinerja yang baik akan mampu menarik minat investor untuk menanamkan modalnya
di perusahaan.
REFERENSI
Bolek Monica., WiliƄski Wojciech. (2012). The Influence of Liquidity on Profitability of
Polish Construction Sector Companies. E-Finance, 2012, vol. 8, no 1, diakses
Februari 2012.
Darmadji, T., Fakhrudin HM. (2011). Pasar Modal di Indonesia. (edisi 3). Jakarta: Salemba
Empat.
Fahmi, Irham. (2014) Manajemen Keuangan Perusahaan Dan Pasar Modal. (Edisi pertama).
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Farah Dita, Ines (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham. Skripsi
Universitas Brawijaya.
I Komang Arta W.Pande., Luh K. Sudjani. (2012). pengaruh kinerja keuangan terhadap
return saham perusahaan sektor food and beverages di bei. Skripsi universitas
Udayana Bali.
Ismail. (2010). Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. (edisi pertama). Jakarta:
Kencana.
asmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafino Persada
Meyti et al. (2011). Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis
Manajemen dan Ekonomi, Volume 10, No. 2, diakses Mei 2011.
Putong, I. (2010). Economics Pengantar Mikro dan Makro. (Edisi 4). Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Susilawati, Christine D. Karya. (2012). Analisis Perbandingan Pengaruh Likuiditas,
Solvabilitas, dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan LQ 45.
Jurnal Akuntansi, Volume 4, No.2, diakses November 2012.
Sukirno, S. (2013). Makroekonomi Teori Pengantar. (edisi ketiga). Jakarta: Rajawali Pers.
Sujarweni, V.Winata. (2014). SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Tendelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. (edisi pertama).
Yogyakarta: Kanisius.
Zuliarni, Sri, 2012. Pengaruh Kinerja Ke-uangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Mining and Mining Service di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Aplikasi Bisnis,
Volume. 3 No. 1, diakses Oktober 2012.
Diakses oleh web:
www.BI.co.id,
www.idx.co.id,
www.SahamOk.com,
Finance.yahoo.com.
RIWAYAT PENULIS
Irfan Egi Febrianto lahir di Jakarta 07 Februari 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 Akuntansi
di Universitas Bina Nusantara pada tahun 2015.
Download