BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar, merupakan sekolah menegah tingkat atas yang berlokasi di kota Denpasar, Bali. Sebagai salah satu sekolah swasta yang berada dibawah binaan Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Denpasar, sekolah ini telah menjadi sekolah dengan sejarah yang cukup panjang di kota Denpasar. Saat ini SLUA memiliki 47 orang guru honorer, 19 orang guru tetap, 20 orang karyawan, dan 5 orang pimpinan yang terdiri dari kepala sekolah dan wakil kepala sekolah tiap bidangnya. Menangani siswa dengan jumlah hampir mencapai 1000 orang, sekolah ini masih menggunakan sistem konvensional selama bertahun-tahun. Mengelola seluruh siswanya ke dalam 25 kelas, yang terbagi kedalam tiga jenis peminatan kelas yaitu Kelas Laboratorium, Kelas IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), dan Kelas IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Saat ini sedang berlangsung proses implementasi Sistem Informasi Akademik yang bertujuan untuk mempermudah akses informasi yang berhubungan dengan kegiatan akademik siswa di lingkungan SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar. Bapak DR. Ir. Deden Ismail, M.Si. sebagai kepala kelas laboratorium berpendapat bahwa penerapan Sistemi Informasi Akademik ini juga merupakan bentuk keseriusan SLUA dalam menjamin mutu pelayanan kepada para stakeholder yaitu siswa dan orang tua siswa yang menitipkan anaknya di SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar. Dalam proses implementasi tentunya suatu sistem perlu diadaptasi dengan kondisi lingkungan pengguanaannya untuk memperoleh manfaat yang maksimal. Selain itu tentunya pasti aka nada hambatan dari pihak lingkungan yang juga perlu dievaluasi untuk menemukan alternatif terbaik dalam menentukan keputusan dalam pemanfaatan sistem di masa mendatang. Ada beberapa hal yang diperoleh sebagai hambatan dalam proses implementasi sistem informasi akademik di SMA (SLUA) Saraswati Denpasar 1 2 yang ditemukan melalui pengamatan langsung. Beberapa hambatan tersebut diantaranya : 1. Kurangnya pengetahuan mengenai pemanfaatan sistem informasi. 2. Ketidaknyamanan akan hasil dari implementasi yang belum jelas. 3. Budaya terbiasa bekerja dengan cara konvensional. Hambatan-hambatan yang muncul tersebut secara garis besar muncul karena memang sumber daya manusia yang berada pada SMA (SLUA) saat ini tergolong pada usia senior. Peran junior yang masih belumoptimal juga menjadi hambatan, namun kemampuan para junior dalam memanfaatkan teknologi informasi berbanding terbalik dengan pengalaman yang dimiliki oleh para karyawan maupun guru yang sudah senior. Metode TAM (Technology Acceptance Model) digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perceived ease of use dan perceived usefulness dalam proses implementasi sistem informasi akademik yang dilaksanakan pada SMA (SLUA) Saraswati 1 TAM diperkenalkan Oleh Davis (1986) dan merupakan hasil adopsi dari TRA (Theory of Reasoned Action). Technology Acceptance Model (TAM) (Davis, 1989; Davis, Bagozzi & Warshaw, 1989) derived from the Theory of Reasoned Action (TRA) (Fishbein & Ajzen, 1975) offers a powerful explanation for user acceptance and usage bahaviour of information technology (International Journal of Advance Research inComputer Science and Management Studies; 2013). Davis, Bagozzi, dan Warshaw menjelaskan bahwa penerimaan dan perilaku penggunaan TI oleh user memiliki pengaruh yang kuat dalam kesuksesan pemanfaatan TI. Dikarenakan hal itu, peneliti tertarik untuk membuktikan dan menerapkan Technology Acceptance Model (TAM) dalam penelitian ini. Davis et al. (1989) mendefinisikan persepsi atas kemanfaatan (perceived usefulness) sebagai “suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja” (p. 320). Sedangkan Marvine Hamner et al. (2008) menambahkan Persepsi atas manfaat untuk diri sendiri (Perceive Personal Utility), dimana lebih mengacu pada manfaat yang diperoleh untuk pribadi sedangkan Perceive Usefulness mengacu 3 pada manfaat untuk organisasi. Persepsi atas kemudahan penggunaan (Perceived ease of use), secara kontras, mengacu pada “suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tersebut tak perlu bersusah payah. Ini mengikuti definisi dari “mudah” (“ease”): “freedom from difficulty or great effort” atau “tidak memiliki kesulitan atau atau upaya keras. Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan ataupenolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponenākomponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components). Sedangkan Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi. Dari penjabaran tersebut peneliti tertarik untuk melakukan evaluasi terhadap penerimaan pada proses implementasi sistem informasi akademik dengan menggunakan pendekatan TAM (Technology Acceptance Model) sebagai penelitian dengan jalur internship project. Besar harapan peneliti untuk melaksanakan penelitian ini demi keberhasilan dalam pemanfaatan sistem informasi akademik pada institusi pendidikan selain institusi pendidikan tinggi yang telah berhasil memanfaatkan sistem informasi akademik dalam pengelolaan berbagai macam informasi yang dapat mempercepat proses kerja dan mengefisienkan penggunaan sumber daya pada institusi pendidikan lainnya seperti SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar. 1.2. Perumusan Masalah Evaluasi merupakan suatu tahapan yang dapat menjamin berbagai macam proses sudah dapat memberikan manfaat dan sesuai dengan tujuan awal dari suatu proses dilaksanakan. Sedangkan implementasi merupakan suatu proses eksekusi yang menjadi penentu suatu system dapat dimanfaatkan dengan baik bagi proses bisnis organisasi. Pada penelitian ini rumusan masalah yang diangkat adalah : 4 1. Bagaimana mengevaluasi penerimaan Sistem Informasi Akademik pada SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model? 2. Apakah hasil evaluasi penerimaan dengan pendekatan Technology Accepatance Model dapat disusun sebuah rekomendasi Sistem Informasi Akademik yang memiliki nilai usefulness dan ease of use di masa mendatang? 1.3. Tujuan dan Manfaat Dari rumusan masalah yang telah disusun, dapat peneliti simpulkan bahwa tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah : 1. Mengevalusai penerimaan SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar mengenai implementasi Sistem Informasi Akademik menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model. 2. Menyusun rekomendasi pengembangan Sistem Informasi Akademik yang dapat diterima dengan lebih baik di masa mendatang. Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Mengefektifkan proses implementasi Sistem Informasi Akademik yang sedang berlangsung pada SMA (SLUA) Saraswati 1 Denpasar. 2. Mengevaluasi penerimaan sistem dengan menggunakan TAM untuk mengetahui besarnya manfaat dan kemudahan penggunaan dari Sistem Informasi Akademik yang diimplementasikan. 3. Merekomendasikan pengembangan Sistem Informasi Akademik yang merupakan hasil evaluasi dengan pendekatan TAM yang lebih mudah diterima di masa mendatang. 1.4. Ruang Lingkup Ruang lingkup yang membatasi dalam penelitian ini adalah : 1. Sistem Informasi Akademik yang diamati mencakup fungsi : a. Penerimaan Siswa Baru 5 b. Manajemen Departemen (Pengelolaan Kelas, Angkatan, Tingkat, Tahun Ajaran, dan Semester) c. Manajemen Guru dan Mata Pelajaran d. Manajemen Jadwal Mengajar e. Manajemen Data Kesiswaan f. Penilaian Hasil Belajar Siswa g. Kenaikan Kelas dan Kelulusan Siswa h. Mutasi Siswa 2. Evaluasi dilaksanakan pada tingkat perceived ease of use dan perceived usefulness dari Sistem Informasi Akademik yang digunakan dan para user yang akan memanfaatkan sistem tersebut. 3. Objek penelitian pada penelitian ini adalah guru dan karyawan yang menggunakan sistem informasi akademik Jumlah keseluruhan guru dan karyawan adalah 81 orang. Dengan menggunakan metode Slovin yang menjadi responden dalam penelitian sejumlah 67 orang. 4. Murid tidak digunakan sebagai objek penelitian karena hanya menggunakan Sistem Informasi Akademik untuk memperoleh informasi dan tidak ikut dalam mengelola berbagai macam data yang ada pada sistem. 5. Hasil evaluasi dijabarkan dengan menggunakan metode kuantitatif dan tidak menutup kemungkinan menggunakan pendekatan kualitatif jika diperlukan. 1.5. Kontribusi Penelitian Kontribusi yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah : 1. Kepada pihak sekolah (user): Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pemanfaatan sistem terkomputerisasi dalam pengelolaan berbagai macam kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data sekolah. 2. Kepada pihak manajemen sekolah: Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam menilai kemampuan para staff dalam 6 memanfaatkan teknologi terkomputerisasi dalam mengelola proses bisnis sekolah. 3. Kepada pihak pengembang (developer): Penelitian ini dapat dijadikan alat ukur manfaat sistem yang dikembangkan khususnya Sistem Informasi Akademik. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan sistem informasi akademik di masa mendatang.