Disertasi Rauf A. Hatu: Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Dikirim oleh humas1 pada 23 Juni 2010 | Komentar : 0 | Dilihat : 9652 Rauf A Hatu Proses alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan tebu untuk kepentingan pabrik gula di Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo menyisakan berbagai macam persoalan. Kondisi masyarakat petani setelah lahan pertaniannya beralih menjadi lahan perkebunan tebu pabrik gula mengalami pergeseran sebab lahan pertanian sudah berkurang sehingga kesempatan untuk mengembangkan usaha dalam bidang pertanian semakin terbatas. Keterbatasan pengembangan usaha dalam bidang pertanian sangat mempengaruhi penurunan pendapatan petani serta berbagai hal yang sangat bersentuhan dengan pola kehidupan masyarakat petani sehari-hari. Demikian disampaikan Rauf A. Hatu dalam disertasinya yang berjudul "Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Perkebunan Tebu dan Dampaknya terhadap Masyarakat Pedesaan (Studi Kasus Perubahan Sosial Petani di Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo)". Ujian terbuka disertasi dilaksanakan pada hari Rabu (22/06) di gedung pasca sarjana UB. Disertasi dipromotori oleh Prof.Dr.Ir.Sugiyanto,MS; Prof.Dr.Ir.Sanggar Kanto,MS; Prof.Dr.Ir.Keppi Sukesi,MS; Prof.Dr.Ir.Kliwon Hidayat,MS. Tim majelis penguji terdiri dari Dr.Ir.Djoko Kustiono,MS; Dr.Ir.Yayuk Yuliati,MS; dan Dr.Ir.H.Gusnar Ismail,MM (Gubernur Gorontalo). Menurut Hatu, alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan tebu telah berdampak kepada kondisi kehidupan petani itu sendiri. Ia berdampak pada kondisi ekonomi, peran sosial, orientasi nilai budaya, stratifikasi sosial, dan kesempatan kerja serta kesempatan berusaha. Beberapa perubahan yang tercermin adalah terjadinya peningkatan tenaga kerja yang bergerak di luar sektor pertanian. Meskipun seharusnya dapat meningkatkan tingkat ekonomi maupun pendapatan petani, namun realitasnya tidak demikian. Terbukti terjadi peningkatan pekerja buruh musiman pada masa tebang tebu. Perubahan terbesar terjadi pada komponen status dalam masyrakat yang menimbulkan perubahan status antara orang yang memiliki lahan dengan orang yang tidak memiliki lahan atau buruh tani. Pemilik lahan tetap memiliki posisi stratifikasi sosial yang lebih tinggi bila dibandingkan dengfan petani yang tidak memiliki lahan. Bahkan orang yang tidak memiliki lahan semakin memiliki peluang yang semakin sempit dalam memperbaiki nasibnya, karena hanya tetap bertahan pada buruh tani. Menurut Hatu, pemerintah perlu menerapkan regulasi terhadap proses alih fungsi lahan terutama lahan pertanian yang subur dan produktif, sebab fenomena yang terjadi sekarang ini masalah lahan pertanian setiap tahun mulai menyempit atau berkurang. Pemerintah juga perlu meningkatkan berbagai program-program pembangunan yang berpihak kepada masyarakat pedesaan. Diperlukan pula sosialisasi, musyawarah atau kesepakatan bersama dengan masyarakat terutama para pemilik lahan untuk menghindari permasalahan atau konflik. Pihak perusahaan diharapkan memiliki tanggung jawab sosial (corporate sosial responsibility) misalnya dengan memberdayakan masyarakat sekitar pabrik. Adapun bentuk pemberdayaan adalah dengan memberikan bantuan terhadap pengembangan ekonomi masyarakat petani dan lebih utamanya adalah tenaga kerja generasi muda. Tanggung jawab sosial ini dimaksudkan untuk menghindari kesenjangan sosial masyarakat yang pada akhirnya bermuara pada konflik sosial di masyarakat pedesaan. Rauf A. Hatu saat ini menjadi dosen tetap pada Fakultas Imu Sosial Universitas Negeri Gorontalo dan pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan III pada sejak tahun 2001 sampai 2005. Pendidikan sarjana ia selesaikan pada tahun 1987 di IKIP Manado dan S2 di Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1999. Setelah menempuh pendidikan S3 selama 2 tahun 10 bulan dan berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan majelis penguji ia berhak menyandang gelar doktor ilmu pertanian minat sosiologi pedesaan dengan predikat sangat memuaskan dan IPK 3.85.[fjr] Artikel terkait Disertasi Oski Illiandri: Peran SRE dalam Proses Pengapuran Pembuluh Darah Identifikasi Kelenjar Saliva Nyamuk Anopheles untuk Cegah Malaria Peningkatan Risiko Osteoporosis pada Penderita PPOK FK UB Adakan Ujian Disertasi Nurida Finahari Disertasi Titin Andri Wihastuti