BELAJAR #2 | AGUSTUS 2010 | HALAMAN 11 GUNAWAN WICAKSONO (TEMPO) RAHASIA MENABUH GAMELAN Biasanya seseorang yang terbiasa bermain alat musik, piano atau gitar, cenderung cepat menangkap pelajaran gamelan. amelan bukan peranti musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Gamelan yang berkembang adalah gamelan Jawa, sebuah bentuk gamelan yang berbeda dengan gamelan Bali ataupun gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut, berbeda dengan gamelan Bali yang rancak serta gamelan Sunda yang sangat mendayudayu dan didominasi suara seruling. Etnis Jawa memang memiliki G pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya, yakni keselarasan kehidupan jasmani dan rohani. Keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak agar memunculkan toleransi antarsesama. Adalah sekolah Jaya Suprana di Mall Of Indonesia yang berencana membuka kursus gamelan. Menurut Hendry, anggota staf sekolah Jaya Suprana, niat membuka kursus gamelan merupakan upaya melestarikan kebudayaan Tanah Air. “Rencananya pertengahan bulan ini kursus gamelan dilaksanakan. Sekarang tinggal menyelaraskan waktu antara pengajar dan peserta kursus,” kata Hendry, Senin lalu, kepada Tempo Gading. Ari Prasetio, SS, MSi, pengajar gamelan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, menjelaskan, gamelan adalah pertunjukan yang bertempo dan berirama. Untuk pemula yang ingin belajar, terlebih dulu akan diberikan dasar-dasar mengenal pola lagu-lagu yang sangat sederhana yang notasinya tidak terlalu banyak, seperti lagu Suwe Ora Jamu. Sebelumnya, nama-nama alat-alat gamelan diperkenalkan, kemudian cara memainkan, mengenali nada tiap alat, cara memukul alat, serta cara memegang alat. Setelah peserta mengetahui dasar-dasarnya, barulah diperkenalkan cara memainkan alatalat gamelan, dari saron kemudian kenong, kethuk, gong, bonang, kendhang, hingga gendher. Semua alat memiliki tanda-tanda (kode) yang diletakkan sesuai dengan bagiannya masing-masing berdasarkan lagu yang dimainkan. Ia mencontohkan, kendhang memiliki notasi sendiri. Kendhang kecil mempunyai tanda P kanan (memukul dengan tangan kanan), T kiri (memukul dengan tangan kiri), dan B untuk kendhang besar (memukul dengan tangan kanan). Sementara itu, untuk bonang hanya dipukul berdasarkan pada ketukan ke-4 (melihat nada lagu yang telah ada). Gamelan Jawa adalah alat musik dengan nada pentatonis. Satu permainan gamelan komplet terdiri atas dua putaran, yaitu slendro dan pelog. Slendro memiliki 5 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 5 6 [C- D E+ G A] dengan perbedaan interval kecil. Pelog memiliki 7 nada per oktaf, yaitu 1 2 3 4 5 6 7 [C+ D EF# G# A B] dengan perbedaan interval yang besar. “Komposisi musik gamelan diciptakan dengan beberapa aturan, yaitu terdiri atas beberapa putaran dan pathet, dibatasi oleh satu gongan serta melodinya diciptakan dalam unit yang terdiri atas 4 nada sehingga menghasilkan nada yang indah,” ujarnya kepada Tempo Gading, Rabu lalu. Menurut Ari, cara paling mudah untuk menguasai permainan gamelan adalah dipandu melalui tulisan nada lagu pada papan tulis. Dengan panduan itu, peserta bermain alat gamelan setelah diperkenalkan pada alat-alat gamelan dan cara memainkannya. “Dalam waktu sepuluh menit dapat menguasai alat, tapi tentu belum bisa selaras (match) dengan alat lainnya,” ucapnya. Perkembangan kemampuan peserta bisa dilihat dari kecepatan dan kelincahannya ketika memainkan. Harus diingat bahwa permainan gamelan adalah pertunjukan yang bertempo dan berirama. Sejauh mana peserta mengikuti tempo, kecepatan, dan kelincahan dapat menentukan kematangan peserta dalam memainkan gamelan. Dari situlah dapat diketahui seorang peserta memainkan alat gamelan yang mana. Tapi biasanya seseorang yang terbiasa bermain alat musik, piano atau gitar, cenderung cepat menangkap pelajaran gamelan. Nah, untuk dapat memainkan satu lagu secara utuh, dapat dilihat dari seberapa lama pelajaran tentang lagu itu bisa diserap. Pengajar memberikan materi kurang-lebih dua jam, yang terbagi dalam satu jam untuk pengenalan alat dan satu jam untuk praktek alat plus membawakan satu lagu secara utuh. Untuk dapat menguasai gamelan, diperlukan keselarasan yang utuh dengan pemain alat lainnya sehingga menghasilkan nada yang indah. ● M. FAHRIZAL