perangkat lunak modul supply chain management

advertisement
PERANGKAT LUNAK MODUL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE S C R U M
DI PT. MUTU AGUNG LESTARI INTERNATIONAL
CIMANGGIS - DEPOK
1
Wendi Wirasta, 2Nurul Aqmarina
Program Studi Teknik Informatik STMIK LPKIA
2
Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA
Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282
Email : 1wirasta1330 @gmail.com, [email protected]
Abstrak
1
Survey The Software Alliance (BSA) menunjukkan masih 84 persen dari seluruh software yang dipasang pada
komputer pribadi di Indonesia selama tahun 2013 justru tidak berlisensi secara benar. "Kebanyakan orang tidak
tahu apa yang dipasang ke dalam sistem komputer mereka. Itulah yang harus diubah," kata Presiden dan CEO
BSA, Victoria Espinel. Kepastian akan jumlah barang yang keluar dan jumlah barang yang masuk dengan
berbagai macam jenis dan varian yang berbeda dan memiliki kode yang berbeda (unik) menjadi suatu hal mutlak
yang harus dipikirkan bagaimana agar semuanya dapat terkontrol dengan baik dan menghemat sumber daya.
Disamping itu kebutuhan akan pengelolaan keuangan perusahaan yaitu guna memberikan laporan yang akurat
tentang harga beli dari supplier, harga jual ke customer, sehingga dapat mengetahui dengan pasti berapa laba
atau rugi yang diperoleh perusahaan di tahun berjalan. Faktor kritis dalam rantai pasokan yang efisien adalah
pembelian, karena tugas pembeliaan untuk menyeleksi pemasok (berikut materialnya) dan kemudian
membangun hubungan yang saling menguntungkan. Tanpa pemasok yang baik dan tanpa pembelian yang
memadai, rantai pasokan tidak akan memiliki peran untuk kondisi pasar pada masa seperti sekarang ini. Dari
hasil analisa dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini memudahkan menampilkan dengan relevan informasi laporan
barang masuk dan barang keluar juga aplikasi ini meminimalisir ketidak tepatan pecatatan transaksi retur barang
antara faktur yang diterima dari vendor berselisih dengan jumlah barang yang ada dan memudahkan pengelolaan
yang baik terhadap stok barang dan pengontrolan penimbunan barang sehingga dapat mengurangi biaya
penyimpanan barang(inventory carrying cost) .
.
Kata kunci : Supply Chain, Yii framework, Scrum
1. Pendahuluan
Perusahaan memerlukan suatu hal yang sangat
ekonomis guna melakukan kegiatan memproduksi
untuk memperoleh keuntungan. Untuk mencapai
keinginan tersebut, kelancaran arus material yang
diperlukan pasti melibatkan lebih dari satu rantai
pasokan. Faktor kritis dalam rantai pasokan yang
efisien adalah pembelian, karena tugas pembeliaan
untuk menyeleksi pemasok (berikut materialnya)
dan kemudian membangun hubungan yang saling
menguntungkan. Tanpa pemasok yang baik dan
tanpa pembelian yang memadai, rantai pasokan
tidak akan memiliki peran untuk kondisi pasar pada
masa seperti sekarang ini
Kepastian akan jumlah barang yang keluar dan
jumlah barang yang masuk dengan berbagai macam
jenis dan varian yang berbeda dan memiliki kode
yang berbeda (unik) menjadi suatu hal mutlak yang
harus dipikirkan bagaimana agar semuanya dapat
terkontrol dengan baik dan menghemat sumber
daya. Disamping itu kebutuhan akan pengelolaan
keuangan perusahaan yaitu guna memberikan
laporan yang akurat tentang harga beli dari
supplier, harga jual ke customer, sehingga dapat
mengetahui dengan pasti berapa laba atau rugi yang
diperoleh perusahaan di tahun berjalan. Beberapa
perusahaan di Indonesia menemukan cukup banyak
celah yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan
laporan utamanya dalam penyajian laporan keluar
dan masuk barang yaitu dimulai dari proses
penerimaan barang hingga barang keluar dari
perusahaan untuk dijual.
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas dan
hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat di
identifikasikan permasalahan yang dihadapi pada
sistem yang sedang berjalan sebagai berikut:
1. Laporan barang masuk dan barang keluar yang
tidak sesuai sehingga membuat informasi yang
terbaru tidak ditampilkan secara relevan.
2. Sering terjadinya selisih antara faktur yang
diterima dari vendor dengan jumlah barang
yang ada dikarenakan ketidak tepatan
pencatatan retur barang.
3. Penimbunan barang didalam gudang yang tidak
terkontrol karena tidak adanya pengelolaan
yang baik terhadap stok barang, sehingga biaya
penyimpanan barang (inventory carrying cost)
melebihi anggaran perusahaan.
Berdasarkan permasalahan diatas maka
perlu
membatasi ruang lingkup dari permasalahan
tersebut. Adapun permasalahan yang akan dibahas
meliputi :
1. Membahas transaksi pembelian diantaranya
permintaan barang sampai invoicing.
2. Transaksi inventory diantaranya pengeluaran
barang dan transfer barang antar gudang.
3. Transaksi penjualan dan invoice penjualan.
Adapun tujuan dari perancangan sistem yang baru
adalah sebagai berikut :
1. Memudahkan laporan barang masuk dan
barang keluar yang sesuai sehingga membuat
informasi yang terbaru dapat ditampilkan
secara relevan.
2. Meminimalisir terjadinya selisih antara faktur
yang diterima dari vendor dengan jumlah
barang yang ada dikarenakan ketidak tepatan
pencatatan retur barang.
3. Menekan
biaya
penyimpanan
barang
(inventory carrying cost) dengan menyediakan
kontrol terhadap stok barang.
1.1. Landasan Teori
1.1.1. Perangkat Lunak
Menurut Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2011)
dalam bukunya Modul Pembelajaran Rekayasa
Perangkat Lunak menjelaskan bahwa, “Perangkat
lunak (software) adalah program komputer yang
terasosiasi dengan dokumentasi perangkat lunak
seperti dokumentasi kebutuhan, model desain, dan
cara penggunaan (user manual). Sebuah program
komputer tanpa terasosiasi dengan dokumentasinya
maka belum dapat dikatakan sebagai perangkat
lunak.”
Sekumpulan aktifitas yang memiliki tujuan untuk
pengembangan ataupun evolusi perangkat lunak.
Aktifitas generic dalam semua proses perangkat
lunak adalah:
 Spesifikasi – apa yang harus dilakukan oleh
perangkat
lunak
dan
batasan/kendala
pengembangannya
 Pengembangan – proses memproduksi sistem
perangkat lunak
 Validasi – pengujian perangkat lunak terhadap
keinginan penggunak
 Evolusi – perubahan perangkat lunak
berdasarkan perubahan keinginan
1.1.2. Supply Chain Management
Menurut R. Eko. I dan R Djokopran, Supply chain
(rantai pengadaan) adalah suatu sistem tempat
organisasi menyalurkan barang produksi dan
jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga
merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai
organisasi yang saling berhubungan mempunyai
tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin
menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran
barang tersebut.
Supply Chain Management atau disingkat SCM
dipandang sebagai manajemen dari semua aliranaliran dari informasi, produk, atau keuangan yang
menghasilkan biaya-biaya di dalam supply chain.
Manajemen supply chain melibatkan manajemen
dari aliran-aliran di antara dan di setiap tahap-tahap
dalam sebuah supply chain untuk memaksimalkan
keuntungan total dari supply chain. (Chopra dan
Meindl)
Menurut David Simchi Levi et al.
“Supply chain management is a set of approaches
utilized
to
efficiently
integrate
supplier
manufacturers warehouses, and store, so that
merchandise is produced and distributed at the right
quantities, to the right locations at the right time, in
order to minimize systemwide costs while
satisfying service level requirement”
Gambar 1 Supply Chain Management
SCM lebih merupakan sekumpulan pendekatan
yang digunakan untuk menginterasikan pemasok,
manufaktur, gudang, dan toko sehingga barang
dihasilkan dan didistribusikan dengan kuantitas
tepat, ke lokasi yang tepat, dan pada waktu yang
tepat, dengan tujuan meminimalkan biaya-biaya
keseluruhan sistem serta memenuhi tingkat layanan
yang dibutuhkan.
1.1.3. Komponen Rantai Supply
1. Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
Meliputi aktivitas dari suatu perusahaan
manufaktur dengan para penyalurannya (yang
mana dapat manufaktur, assembler, atau
kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada
pada penyalur mereka (para penyalur secondtrier). Hubungan para penyalur dapat diperluas
kepada beberapa strata, semua jalan dari asal
material
(contohnya
bijih
tambang,
pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream
supply chain, aktivitas yang utama adalah
pengadaan.
2.
3.
Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal
supply chain management
Meliputi semua proses pemasukan barang ke
gudang
yang
digunakan
dalam
mentransformasikan masukan dari para
penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal
ini meluas dari waktu masukan masuk ke
dalam organisasi. Di dalam rantai suplai
internal, perhatian yang utama adalah
manajemen
produksi,
pabrikasi,
dan
pengendalian persediaan.
Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream
supply chain segment
Meliputi semua aktivitas yang melibatkan
pengiriman produk kepada pelanggan akhir.
Di dalam downstream supply chain, perhatian
diarahkan pada distribusi, pergudangan,
transportasi, dan after-sales-service.
1.1.4. Hasil Riset Penelitian Lainnya
 Menurut jurnal “M. Hilman, F. Setiadi, I.
Sarika, J. Budiasto, dan R. Alfian” yang
berjudul “Supply Chain Management Berbasis
Layanan: Desain Dan Implementasi Prototipe
Sistem” Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Indonesia, Kampus Baru UI Depok, 16424.
Supply Chain Management adalah sebuah
konsep pengaturan aliran proses perdagangan
yang menghubungkan antara produsen,
supplier, dan konsumen secara langsung.
 Menurut buku Supply Chain Management: Text
and Cases, Janat Shah, 2009.
Mengenai Keputusan dalam supply chain
sebagai berikut :
1. Manajemen supply chain yang sukses
melibatkan beberapa keputusan dengan
berbagai kerangka waktu. kita secara luas
dapat mengklasifikasikan mereka sebagai
keputusan desain dan keputusan operasi
supply chain.
2. Desain supply chain (desain jaringan) atau
keputusan strategis melibatkan isu-isu
penting berikut:
3. Kegiatan apa yang harus dilakukan oleh
perusahaan sentral dan apa yang harus
outsourcing?
4. Bagaimana memilih lembaga / mitra untuk
melakukan kegiatan outsourcing dan apa
yang seharusnya menjadi sifat hubungan
dengan pihak tersebut? harus hubungan
transaksional secara alami atau harus itu
kemitraan jangka panjang?
5. Keputusan yang berkaitan dengan kapasitas
dan lokasi dari berbagai fasilitas.
1.1.5. Scrum
Menurut Ken Schwaber and Jeff Sutherlan, Scrum
merupakan Sebuah kerangka kerja di mana orangorang dapat menyelesaikan permasalahan kompleks
yang senantiasa berubah, di mana pada saat
bersamaan menghasilkan produk dengan nilai
setinggi mungkin secara kreatif dan produktif.
Scrum didasari oleh teori kontrol proses empiris,
atau dengan kata lain, empirisme. Empirisme
menekankan bahwa pengetahuan berasal dari
pengalaman dan pembuatan keputusan didasari oleh
pengetahuan yang telah dimiliki hingga saat ini.
Scrum menggunakan pendekatan berkala (iterative)
dan bertahap (incremental) untuk meningkatkan
prediktabilitas dan mengendalikan resiko.
Scrum adalah sebuah kerangka kerja yang
dilakukan secara berulang-ulang hingga mencapai
waktu yang telah ditentukan (deadline), hingga
produk yang dikembangkan telah memenuhi
kebutuhan yang diinginkan atau hingga proyek
tidak didanai lagi. Perulangan, putaran atau iterasi
ini memiliki batas waktu (time-box) selama 30 hari
atau kurang. Dalam Scrum, putaran ini dinamakan
Sprint. Durasi dari Sprint selalu sama/konsisten
sepanjang pengembangan produk berlangsung.
Artinya apabila Tim Scrum telah sepakat untuk
memilih durasi Sprint selama 2 minggu, maka
sepanjang pengembangan produk panjangnya
Sprint selalu konstan 2 minggu. Di akhir Sprint,
Tim Pengembang harus menyelesaikan sebuah
potongan produk (product increment) yang dapat
digunakan oleh pengguna dan berpotensi untuk
dirilis ke lingkungan produksi. Menurut Ken
Schwaber and Jeff Sutherlan, Sprint merupakan
pembungkus untuk semua event lainnya dalam
Scrum. Event-event lain dalam Scrum semuanya
dilakukan didalam Sprint.
2. Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak
2.1 Aliran Proses
2.1.1 Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas
yang diharapkan dari sistem dan merepersentasikan
interaksi antara actor dengan sistem. [4]
Gambar 2 Use Case Diagram
2.2 Class Diagram
Class diagram adalah suatu diagram yang
menyediakan sekumpulan class objek antar muka
interface dan relasinya, dan
memodelkan database logic.[4]
juga
untuk
Gambar 5 Antar muka Permintaan Barang
Gambar 3 Class Diagram
2.3 Perancangan Antar Muka
Perancangan antarmuka ini bertujuan untuk
memberikan gambaran mengenai bentuk antarmuka
dari perangkat lunak yang akan digunakan oleh user
untuk berinteraksi dengan perangkat lunak.
Rancangan antarmuka ini mempertimbangkan
berbagai kemudahan dan fungsionalitas dari
perangkat lunak itu sendiri.
2.3.1.
Antar muka Home
Penjelasan dialog screen Permintaan Barang:
1. Halaman ini akan muncul sesudah user
melakukan login dan menekan menu Purchase
Request.
2. Untuk menambah permintaan barang baru
maka menekan tombol Add Request kemudian
akan muncul form request dan diisikan dengan
data valid oleh user setelah itu menekan tombol
save.
3. Untuk melakukan update pada salah satu data
request yang salah dapat juga dilakukan
dengan cara memilih terlebih dahulu kode
request kemudian menekan icon edit request.
Akan muncul form yang telah berisikan data
sebelumnya yang dapat diubah oleh user sesuai
dengan kebutuhan lalu tekan tombol save.
4. Untuk menghapus data dapat dilakukan dengan
cara memilih terlebih dahulu kode request
kemudian menekan icon hapus request. Akan
muncul pesan konfirmasi kemudian user
memilih konfirmasi sesuai dengan kebutuhan
jika user menekan ya maka data akan terhapus
sedangkan jika tidak maka akan dikembalikan
lagi ke halaman sebelumnya.
5. Untuk berpindah halaman dapat menekan
tombol next page atau previous page untuk
pergi ke halaman sebelumnya
6. Untuk mencari data dapat dilakukan dengan
mengetikan data yang dicari sesuai kriteria
pada kolom di atas table
2.3.3.
Antar muka Invoice Sales
Gambar 4 Antar muka Login
Penjelasan dialog screen Login :
1. Halaman ini akan muncul pertama kali pada
saat mengakses alamat dari sistem aplikasi.
2. User memasukan username dan password
kemudian menekan tombol login.
3. Jika login valid, maka halaman utama akan
muncul sesuai dengan hak akses masingmasing pada saat melakukan login.
2.3.2.
Antar muka Permintaan Barang
Gambar 6 Antar muka Invoice Sales
Penjelasan dialog screen Invoice (Sales):
1. Halaman ini akan muncul sesudah user bagian
Finance melakukan login dan menekan menu
Invoice pada menu Sales.
2. Untuk melakukan invoicing maka user akan
memilih kode customer terlebih dahulu
kemudian memilih kode order yang akan
dijadikan invoice.
3. Untuk berpindah halaman dapat menekan
tombol next page atau previous page untuk
pergi ke halaman sebelumnya
4. Untuk mencari data dapat dilakukan dengan
mengetikan data yang dicari sesuai kriteria
pada kolom di atas tabel
3. Implementasi
Sub bab ini akan menjelaskan langkah-langkah
serta
rencana
jadwal
dalam
rangka
mengimplementasikan perangkat lunak media
informasi internal karyawan yang telah dirancang
pada bab sebelumnya.
Daftar Kegiatan
Daftar perencanaan kegiatan pengimplementasian
sistem yang akan dirancang sebagai berikut :
Tabel 1 Jadwal kegiatan
Aktivitas yang
No
Penjelasan
dilakukan
1
Analisis
Tahap awal
kebutuhan
menentukan kebutuhan
apa saja yang
diperlukan untuk
membangun aplikasi
2
Pengumpulan
Pengumpulan
dan
informasi, pencarian
perancangan
referensi sebagai acuan
data
perancangan dan
pembangunan aplikasi,
dan mempelajari
kebutuhan akan
perangkat keras dan
perangkat lunak yang
akan digunakan untuk
pembuatan aplikasi
3
Pembuatan
Membuat gambar–
gambar dan
gambar untuk tampilan
desain
antarmuka menu dan
menu lainya yang
dipergunakan dalam
aplikasi.
4
Penulisan kode
Penulisan kode
program
program berdasarkan
module module yang
paling diutamakan
5
Testing dan
Testing terhadap kode
perbaikan pada
program dan perbaikan
aplikasi
kesalahan saat program
dieksekusi dan
6
Implementasi
penggunaan
aplikasi
perbaikan kesalahan
logika.
Penerapan dan
pengujian aplikasi pada
web browser apakah
aplikasi ini sesuai
harapan atau tidak.
Gambar 7 Network Diagram Aktivitas Kegiatan
3.1 Lingkup dan Batasan Implementasi
Ruang lingkup dan batasan implementasi terdiri
dari: Penjelasan mengenai ruang lingkup dan
batasan implementasi, termasuk modul program
yang akan diimplementasikan, fungsional sistem
dan lain sebagainya termasuk lingkungan
implementasi.
1. Validasi pada setiap text field, combo box,
maupun button pada setiap form di dalam
program.
2. Input seluruh data lelang melalui form yang
terdapat pada perangkat lunak
3. Menyimpan data inputan dari user ke dalam
database.
4. Menampilkan semua isi data dalam database.
3.3 Implementasi Antarmuka
1. Halaman Tampilan Login
Gambar 8 Dialog Screen Tampilan Login
Penjelasan dialog screen Login :
1. Halaman ini akan muncul pertama kali pada
saat mengakses alamat dari sistem aplikasi.
2. User memasukan username dan password
kemudian menekan tombol login.
Jika login valid, maka halaman utama akan muncul
sesuai dengan hak akses masing-masing pada saat
melakukan login.
3.
2. Halaman Permintaan Barang
4.
Gambar 9 Dialog Screen Permintaan Barang
Penjelasan dialog screen Permintaan Barang:
1. Halaman ini akan muncul sesudah user
melakukan login dan menekan menu Purchase
Request.
2. Untuk menambah permintaan barang baru
maka menekan tombol Add Request kemudian
akan muncul form request dan diisikan dengan
data valid oleh user setelah itu menekan tombol
save.
3. Untuk melakukan update pada salah satu data
request yang salah dapat juga dilakukan
dengan cara memilih terlebih dahulu kode
request kemudian menekan icon edit request.
Akan muncul form yang telah berisikan data
sebelumnya yang dapat diubah oleh user sesuai
dengan kebutuhan lalu tekan tombol save.
4. Untuk menghapus data dapat dilakukan dengan
cara memilih terlebih dahulu kode request
kemudian menekan icon hapus request. Akan
muncul pesan konfirmasi kemudian user
memilih konfirmasi sesuai dengan kebutuhan
jika user menekan ya maka data akan terhapus
sedangkan jika tidak maka akan dikembalikan
lagi ke halaman sebelumnya.
5. Untuk berpindah halaman dapat menekan
tombol next page atau previous page untuk
pergi ke halaman sebelumnya
6. Untuk mencari data dapat dilakukan dengan
mengetikan data yang dicari sesuai kriteria
pada kolom di atas table
Untuk berpindah halaman dapat menekan
tombol next page atau previous page untuk
pergi ke halaman sebelumnya
Untuk mencari data dapat dilakukan dengan
mengetikan data yang dicari sesuai kriteria
pada kolom di atas tabel
.
4. Hasil Pengujian
Di bawah ini adalah hasil pengujian yang telah
dilakukan pada perangkat lunak media informasi
internal karyawan
Tabel 2 Hasil pengujian
N
o
1
Fungsi
yang diuji
Form login
dan hak
akses
2
Tampilan
halaman
Add (form)
3
Tombol
untuk
berpindah
halaman
4
Tampilan
Halaman
Mengelola
Supplier
5
Tampilan
Halaman
Mengelola
Customer
3. Halaman Invoice Sales
Gambar 10 Dialog Screen Kelola Artikel
1.
2.
Halaman ini akan muncul sesudah user bagian
Finance melakukan login dan menekan menu
Invoice pada menu Sales.
Untuk melakukan invoicing maka user akan
memilih kode customer terlebih dahulu
kemudian memilih kode order yang akan
dijadikan invoice.
Cara pengujian
Masukan
username dan
password.
Mencoba satu
persatu halaman
dengan hak akses
Purchasing,
Inventory,
Finance,
Marketing,
Manager Up.
Menekan tombol
Add (form) yang
ada pada bagian
atas tabel form
dalam sistem dan
Mengisi form
tambah (form).
Menekan satu
persatu semua
tombol dan menu
yang ada pada
setiap halaman.
Menekan menu
Supplier yang ada
pada halaman
dan user dapat
menambah
supplier,
melakukan update
supplier dan
menghapus
supplier pada
halaman tersebut.
Menekan menu
Customer yang
ada pada halaman
dan user dapat
menambah
customer,
melakukan update
customer dan
menghapus
customer pada
halaman tersebut.
Hasil
pengujian
[v] Sesuai
[ ] Belum
sesuai
[v] Sesuai
[ ] Belum
sesuai
[v] Sesuai
[ ] Belum
sesuai
[v] Sesuai
[ ] Belum
sesuai
[v] Sesuai
[ ] Belum
sesuai
Berdasarkan uraian dan penjelasan dari bab- bab
sebelumnya dan setelah melalui beberapa tahapan
analisa, perancangan dan implementasi, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Memudahkan menampilkan dengan relevan
informasi laporan barang masuk dan barang
keluar.
2. Meminimalisir
ketidaktepatan
pecatatan
transaksi retur barang antara faktur yang
diterima dari vendor berselisih dengan jumlah
barang yang ada.
3. Pengelolaan yang baik terhadap stok barang
dan pengontrolan penimbunan barang
sehingga
dapat
mengurangi
biaya
penyimpanan barang(inventory carrying cost).
Setelah perancangan aplikasi ini selesai, ada
beberapa saran yang akan dikemukakan untuk
melengkapi kekurangan dari aplikasi ini, saransaran tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Untuk akses yang lebih mudah bagi manager
up, diharapkan agar perangkat lunak ini dibuat
versi mobile sehingga untuk dokumen yang
memiliki persetujuan manager dapat dilakukan
dimana saja.
2. Diharapkan pengembangan perangkat lunak
supply chain management ini agar setiap menu
berfungsi dengan maksimal, lebih interaktif
dan menarik.
Sekiranya itulah yang dapat disimpulkan dan
berikan saran-sarannya, akhir kata dipanjatkannya
puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena atas
segala nikmat, petunjuk dan kemudahan-Nya
sehingga dapat diselesaikannya tugas akhir ini
dengan lancar. Semoga apa yang telah di paparkan
dalam tugas akhir ini dapat bermanfaat dan
memotivasi
baik
untuk
peneliti
yang
mengembangkan perangkat lunak ini maupun yang
akan memanfaatkannya. Terima kasih banyak atas
kerjasamanya serta partisipasi yang telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Rosa, A.S dan M. Shalahuddin. 2011. Modul
Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak
(Terstruktur dan Berorientasi Objek). Modula.
Bandung
[2] Janner, S. (2010). Rekayasa Web. Yogyakarta:
ANDI Yogyakarta.
[3] Janat Shah. 2009. Supply Chain Management:
Text and Cases, Pearson Education. Indian
[4] Winesett, J. (2010). Agile Web Application
Development with Yii 1.1 and PHP 5. Birmingham
B27 6PA, UK: Packt Publishing Ltd.
[5] Sondakh, D., Novalinda, & Priska, T. (2013).
SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS
MENGGUNAKAN FRAMEWORK Yii
PADA RS HERMANA. Konferensi Nasional
Sistem Informasi 2013 (pp. 72-77). Mataram:
STMIK Bumigora Mataram.
[6] David Simchi Levi et al. 2000. Simple Supply
Chain Management. Informs. Singapore:
Management Science
[7] M. Hilman, etc., . 2009. Supply Chain
Management Berbasis Layanan: Desain Dan
Implementasi Prototipe Sistem. Fakultas Ilmu
Komputer: Universitas Indonesia. Depok
[8] Anonymous.
Performance
of
Yii.
http://www.yiiframework.com/performance/.
Download tanggal 1 November 2014
Download