PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN RUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5 SD NEGERI CEMPAKA 03 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : MUHAMAD NASRULLAH SAPTONO NIM. X2707024 PROGRAM PJJ S-1 PGSD JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN RUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5 SD NEGERI CEMPAKA 03 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 Oleh : MUHAMAD NASRULLAH SAPTONO NIM. X2707024 Laporan Penelitian Tindakan Kelas Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan PROGRAM PJJ S-1 PGSD JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 ii PERSETUJUAN Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, Pembimbing, Supervisor, Drs. Chumdari, M.Pd. NIP. 19560512 198111 1 001 Susriyati, S.Pd.SD. NIP. 19630729 198304 2 003 iii PENGESAHAN Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari : Rabu Tanggal : 23 Juni 2010 Tim Penguji Laporan PTK Nama Terang Tanda Tangan Ketua : Dr. Riyadi, M.Si …….……….. Sekretaris : Taufiq Lilo, S.T, M.T ……………… Anggota I : Drs. Chumdari, M.Pd ……………… Anggota II : Drs. A. Dakir, M.Pd ...……………. Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001 iv ABSTRAK Muhamad Nasrullah Saptono. PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN RUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5 SD NEGERI CEMPAKA 03 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010. Laporan Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan kompetensi siswa mengenai konsep bangun ruang pada siswa dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pelaksanaan penggunaan alat peraga media tiga dimensi bangun ruang pada siswa kelas 5 SD. Penelitian ini disusun dengan metode Penelitian Tindakan Kelas subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SDN Cempaka 03 Bumijawa Tegal yang terdiri dari 40 siswa. Pengumpulan data menggunakan dokumen, observasi, dan wawancara. Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan pada kondisi awal, nilai rata-rata kelas 54. Dengan penggunaan media tiga dimensi bangun ruang yang disajikan pada siklus I, nilai rata-rata kelas menjadi 69. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 73. Dari keseluruhan siklus yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru telah mampu meningkatkan kompetensi siswa mengenai konsep bangun ruang. Setiap siklus selalu membawa dampak positif ke arah peningkatan kompetensi siswa kelas 5 SDN Cempaka 03 Bumijawa Tegal Tahun Ajaran 2009 / 2010. Kata kunci : Peningkatan Kompetensi, Media Tiga Dimensi Bangun Ruang, Pembelajaran Matematika. v KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menyusun penelitian tindakan kelas yang berjudul " PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN RUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5 SD NEGERI CEMPAKA 03 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010" Penulisan ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar itu dengan segala kerendahan hati penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun material sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Terlebih lagi ucapan terima kasih ini dihaturkan kepada : 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Dr. Rernat Sajidan, M.Si selaku Pembantu Rektor I Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS. 4. Drs. Chumdari, M.Pd. selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan, sehingga penulisan tindakan kelas ini dapat selesai tepat waktu. 5. Susriyati, S.Pd.SD. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Cempaka 03 / teman sejawat dan rekan – rekan Dewan Guru, atas segala bantuannya. 6. Siswa kelas V SDN Cempaka 03, yang dengan semangat telah membantu berhasilnya penelitian tindakan kelas. Atas segala bantuan yang telah diberikan, hanya doa yang dapat penulis panjatkan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan dan menjadikan amal ibadah yang mulia. Selanjutnya sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari segala kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf yang setulus-tulusnya. Oleh vi karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu penulis dalam penyempurnaan penyusunan selanjutnya. Surakarta, Juni 2010 Penulis Muhamad Nasrullah Saptono vii DAFTAR ISI SAMPUL HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………...iii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iv ABSTRAK ……………………………………………………………………….v KATA PENGANTAR…………………………………………………………....vi DAFTAR ISI……………………………………………………………………viii DAFTAR TABEL…………………………………………………………………x DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………..…………………….……………….1 B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya….....………….…………….2 C. Tujuan Penelitian …………………..……………….………………3 D. Manfaat Hasil Penelitian……………………..………..…………….4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori………………...……………………………………….5 1. Pembelajaran……………………………………………………5 2. Pembelajaran Matematika………………………………………5 3. MediaPembelajaran……………...……………………………..6 4. Media Tiga Dimensi……………………………………………8 5. Bangun Ruang…………………………………………………..8 6. Kompetensi……………………………………………………..9 B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan…...………………………10 C. Kerangka Berpikir………………...………………………………..11 D. Hipotesis Tindakan……………..………………………………….12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………13 B. Subyek Penelitian…………………………………………………..13 C. Teknik Pengumpulan Data……………..………………………….13 D. Teknik Analisis Data……………………………………………….14 viii E. Prosedur Penelitian……………...…………………………………14 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian………………..………………………18 B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian………...………………………..19 C. Deskripsi Hasil Penelitian………………………………………….26 D. Pembahasan Hasil Penelitian…………...………………………….29 1. Pembahasan Siklus I…………………………………………..29 2. Pembahasan Siklus II…………………………………………30 3. Pembahasan Antar Siklus……………………………………..31 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan…………...……………………………………………34 B. Saran……………………...………………………………………..34 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………36 LAMPIRAN ix DAFTAR TABEL 1. Diagram nilai siswa siklus I………………………………………………….26 2. Pengelompokan nilai siswa siklus I …………………………………………27 3. Diagram nilai siswa siklus II…………………………………………………28 4. Pengelompokan nilai siswa siklus II…………………………………………28 5. Diagram nilai siswa antara siklus I dan Siklus II…………………………….31 6. Pengelompokan nilai rata-rata siklus I dan II………………………………..32 7. Prosentase nilai rata – rata siswa siklus I dan siklus II………………………32 x DAFTAR LAMPIRAN a. Absensi Murid Pra Siklus……………………………………………………...1 b. Daftar Hadir Peneliti………………………………………………………......3 c. Daftar Nilai Pra Siklus…………………………………………………….......4 d. Penilaian Kepala Sekolah………………………………………………….......5 e. Penilaian Teman Sejawat………………………………………………….......5 f. Pendapat Siswa………………………………………………………………..6 g. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I.…………………………….........7 h. Absensi Murid Siklus I…………………….…………………………………14 i. Daftar Hadir Peneliti Siklus I…………………………………………….......16 j. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I..………………………….......17 k. Instrumen Penilaian RPP Siklus I...………………………………………….19 l. Lembar Observasi Aktivitas belajar Siswa Siklus I………………………….20 m. Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Sklus I…………………………….....21 n. Daftar Nilai Siklus I……………………………………………………….....22 o. Penilaian Kepala Sekolah Siklus I…………………………………………...23 p. Penilaian Teman SejawatSklus I……………………………………………..23 q. Pendapat Siswa Siklus I……………………………………………………...24 r. Foto Pelaksanaan Siklus I……………………………………………………25 s. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II.…………………………….....26 t. Absensi Murid Siklus II…………………….………………………………..34 u. Daftar Hadir Peneliti Siklus II……………………………………………......36 v. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II..………………………….....37 w. Instrumen Penilaian RPP Siklus II...…………………………………………38 x. Lembar Observasi Aktivitas belajar Siswa Siklus II…………………………39 y. Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Sklus II………………………………40 z. Daftar Nilai Siklus II…………………………………………………………41 aa. Penilaian Kepala Sekolah Siklus II………………………………………......42 bb. Penilaian Teman Sejawat Siklus II.………………………………………….42 cc. Pendapat Siswa Siklus II……………………………………………………..43 dd. Foto Pelaksanaan Siklus II…………………………………………………...44 xi ee. Personalia Peneliti……………………………………………………………45 ff. Curriculum Vitae…………………………………………………………….46 xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar siswa kelas 5 SD Negeri Cempaka 03 menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit bila dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Rumitnya materi matematika membuat siswa kelas 5 SD Negeri Cempaka 03 menjadi malas untuk berpikir lebih keras untuk memecahkan persoalan dalam mata pelajaran matematika. Jika melihat hasil rata-rata nilai prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri Cempaka 03 pada mata pelajaran matematika yaitu 54 , yang masih rendah di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 60. Hal ini menjadi keprihatinan bagi dunia pendidikan di Indonesia. Berdasarkan data hasil tes yang telah dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Cempaka 03 menunjukkan bahwa hanya 12 siswa atau 30 % yang tuntas belajar, sedangkan yang lain sebanyak 28 siswa atau 70 % belum tuntas belajar. Melihat kenyataan di atas tentunya tidak bisa serta merta menyalahkan siswa. Guru secara moral seharusnya mengevaluasi kekurangan dalam pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan di kelas. Mulai dari proses pembelajaran yang monoton, sampai kurangnya aktivitas guru untuk menggunakan media tiga dimensi dalam pembelajaran matematika. Agar kompetensi siswa bisa meningkat, maka perlu diperhatikan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan program pendidikan itu. Dari sekian factor penunjang keberhasilan dan kesuksesan siswa dalam proses pembelajaran merupakan salah satu factor yang sangat dominan. Untuk itu perlu sekali dalam proses pembelajaran diciptakan suasana yang kondusif, agar siswa benar – benar tertarik dan ikut aktif dalam proses tersebut. Dalam kaitannya dengan usaha menciptakan suasana yang kondusif, media merupakan salah satu factor yang turut menentukan keberhasilan siswa. Khususnya pada mata pelajaran matematika dengan materi bangun ruang yaitu menggunakan media tiga dimensi bangun ruang. xiii Harapan diterapkannya penggunaan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang pada mata pelajaran tentang materi bangun ruang di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Cempaka 03 adalah dapat menjadi penawar dari pembelajaran yang monoton serta guru dapat menggunakan media tiga dimensi secara baik dan maksimal. Selain itu dengan Media, siswa tidak lagi takut dan malas, melainkan menyenangi serta dapat meningkatkan kompetensi siswa pada mata pelajaran matematika. Sehingga, Matematika tidak lagi menjadi pelajaran sulit, tetapi siswa merasa mudah menerima materi dalam mempelajari matematika. Apabila semua itu terwujud, bukan tidak mungkin kompetensi siswa mata pelajaran matematika tentang materi bangun ruang akan meningkat yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal – hal diatas dapat mendorong guru untuk memanfaatkan penggunaan media dalam pembelajaran, sehingga siswa dimungkinkan dapat meningkatkan kompetensi siswa pada materi bangun ruang. B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya 1. Rumusan Masalah Adanya kesenjangan antara keinginan untuk meningkatkan kompetensi siswa dengan keadaan yang terjadi berupa prestasi belajar rendah yang disebabkan kurangnya kompetensi siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika dengan materi bangun ruang di SD. Negeri Cempaka 03, menjadi masalah pembelajaran di dalam kelas, sehingga perlu diambil tindakan. Berdasarkan masalah tersebut, dalam laporan ini terdapat rumusan permasalahan sebagai berikut : a. Apakah penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan kompetensi siswa pada mata pelajaran Matematika tentang bangun ruang kelas 5 SD. Negeri Cempaka 03 ? b. Seberapa besar peningkatan kompetensi yang akan dicapai dengan menggunakan media tiga dimensi bangun ruang siswa pada mata pelajaran Matematika tentang bangun ruang kelas 5 SD. Negeri Cempaka 03 ? xiv 2. Pemecahan Masalah Pembelajaran yang sesuai dengan proses berpikir siswa, tentunya akan membuat siswa menyenangi proses pembelajaran tersebut. Dengan melakukan pembelajaran matematika menggunakan Media Pembelajaran secara baik paling tidak akan mampu mendekatkan siswa dengan ide dan konsep matematika melalui pemecahan masalah-masalah yang dialami. Dalam Aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa. Media tiga dimensi bangun ruang paling umum digunakan dalam proses belajar mengajar, karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media tiga dimensi karena media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya sehingga tidak verbalistik. Demikian halnya dengan guru melakukan pembelajaran matematika menggunakan media tiga dimensi, dengan harapan hasil belajar siswa meningkat. Hal ini dikarenakan adanya matematisasi konsepsi atau proses pengembangan ide dan konsep-konsep matematika yang diawali dengan media tiga dimensi. Diharapkan siswa akan lebih mudah dan senang serta meningkatnya kompetensi dalam mempelajari matematika pada materi bangun ruang. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk meningkatkan kompetensi siswa khususnya pada mata pelajaran matematika pada materi bangun ruang. 2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kompetensi siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang pada materi bangun ruang. xv D. Manfaat Hasil Penelitian 1. Manfaat Teoritis Media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi, memelihara dan bahkan meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung, penggunaan media dalam pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar, meningkatkan aktivitas siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, serta meningkatkan kompetensi siswa. 2. Manfaat Praktis Manfaat hasil penelitian ini khususnya untuk perbaikan kualitas pembelajaran berupa terwujudnya pembelajaran matematika yang bermakna serta sesuai dengan minat dan proses berpikir siswa. Adapun manfaatnya bagi siswa, guru, dan sekolah yaitu : a. Siswa Meningkatkan kompetensi siswa dan memudahkan siswa dalam mempelajari matematika pada materi bangun ruang. b. Guru Menumbuhkan kreativitas guru dengan menggunakan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang pada mata pelajaran matematika. c. SD Negeri Cempaka 03 Meningkatkan Pemberdayaan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang agar kompetensi siswa lebih baik pada mata pelajaran matematika bangun ruang. xvi BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya merupakan aktivitas komunikasi antara guru dengan siswa, meskipun tidak semua pembelajaran melalui komunikasi/interaksi dengan guru. Pada dasarnya ada dua bentuk pembelajaran yang sering dilakukan, yaitu pembelajaran tatap muka dan pembelajaran system jarak jauh atau pembelajaran dengan media/bahan pembelajaran. Dalam aktivitas pembelajaran tatap muka, kehadiran guru merupakan syarat mutlak yang tidak dapat diabaikan, karena guru merupakan komponen penting dalam aktivitas pembelajaran. Guru memiliki banyak peran dalam pembelajaran tatap muka, termasuk diantaranya guru sebagai informatory harus berusaha menginformasikan materi/pesan pembelajaran secara jelas dan muddah diterima aleh siswa. Ini berarti bahwa harus menyiapkan bahan pembelajaran seperti alat peraga dan media pembelajaran yang dapat membantunya dalam menyajikan pesan pembelajaran dengan media (alat perantara penyampaian pesan) ini pembelajaran menjadi efektif dan efisien. 2. Pembelajaran Matematika a. Menurut Sutawijaya dalam Siti Hawa (2008:1) Mata Pelajaran Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam suatu sistim aksiomatis dengan menggunakan simbol (lambang) dan penalaran dedukatif. b. Menurut Hudoyo dalam Siti Hawa (2008:1) bahwa Mata Pelajaran Matematika berkenan dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis, sehingga Mata Pelajaran Matematika berkaitan dengan konsepkonsep abstrak. Sebagai guru Mata Pelajaran Matematika dalam hal menanamkan xvii pemahaman seseorang dalam belajar Matematika utamanya bagaimana menanamkan pengetahuan pada konsep-konsep dan pengetahuan prosedural. c. Menurut Bruner (dalam Hudoyo,1990:48) belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. d. Bruner, melalui teorinya itu, mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh siswa dalam memahami suatu konsep matematika. 3. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harviah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dengan kata lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. ( Gearlach dan Ely : 1971 ) Briggs menyatakan media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai efektifitas media, Brown (1970) menggaris bawahi bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar. Media pembelajaran adalah segala hal (alat, benda, metode, prosedur) yang difungsikan sebagai perantara penyampaian pesan dalam proses komunikasi pembelajaran. Perantara adalah pengantar pesan dari sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran juga termasuk dalam kategori bahan pembelajaran, apabila media pembelajarandiperankan sebagai desain materi pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran, baik pembelajaran klasikal, kelompok, ataupun mandiri. Dalam Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno ( 2007 ) mengatakan bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau xviii kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahun, keterampilan atau sikap. Atwi Suparman ( 1997 ) Mendefinisikan, media sebagai alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam Aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa. a. Fungsi Media dalam proses pembelajaran Menurut Pupuh Fathurrohman dan Sobry sutikno : 1) Menarik perhatian siswa 2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran. 3) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis 4) Mengatasi keterbatasan ruang 5) Pembelajaran yang komunikatif dan produktif 6) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan 7) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar 8) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan gairah belajar 9) Melayani gaya belajar yang beraneka ragam, serta 10) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran b. Langkah – langkah yang bisa ditempuh guru dalam mengajar yang mengguakan media, yakni : 1) Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media 2) Persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan 3) Persiapan kelas. Anak didik dan kelas dipersiapkan sebelum pelajaran dengan bermedia dimulai. Guru harus dapat memotivasi mereka agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran xix 4) Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media diperankan guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran 5) Langkah kegiatan belajar siswa. Pemanfaatan media oleh siswa sendiri dengan mempraktikannya atau oleh guru langsung baik di kelas atau di luar kelas 6) Langkah evaluasi pengajaran. Sampai sejauh mana pengajaran tercapai, sekaligus dapat dinilai sejauh mana penggunaan media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa 4. Media Tiga Dimensi Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Maka Media tiga dimensi bangun ruang merupakan sekelompok media yang penyajiannya secara visual tiga dimensi yaitu dengan menggunakan bangun ruang. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas. Media ini memberikan pengertian yang mendalam dan pemahaman yang lebih lengkap akan benda – benda yang nyata. Unsur manipulasi merupakan unsur penting dalam penggunaan media tiga dimensi, dengan memainkannya diharapkan siswa dapat belajar. 5. Bangun Ruang Bangun Ruang merupakan bangun yang memiliki tiga dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi. a. Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang datar berbentuk persegi yang kongruen. Unsur – unsur kubus sebagai berikut : pertemuan dua sisi disebut rusuk, titik temu ketiga rusuk disebut titik sudut, ruas garis yang xx menghubungkan dua titik yang sebidang namun tidak terletak dalam satu rusuk disebut diagonal sisi, bidang yang dibatasi oleh dua rusuk berhadapan dan dua diagonal sisi yang berhadapan disebut bidang diagonal, ruas garis yang menghubungkandua titik yang tidak terletak dalam sisi yang sama disebut diagonal ruang. b. Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi berupa persegi panjang yang masing – masing sisi berhadapannya kongruen. Balok memiliki unsur unsur yang sama seperti kubus, namun pad balok panjang rusuknya tidak selalu sama panjang. c. Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi berhadapan yang sejajar dan kongruen, sisi – sisi lain yang tegak lurus dengan kedua sisi berhadapan tersebut. Sisi yang sejajar dan kongruen yaitu sisi yang satu disebut alas, dan sisi yang lain disebut tutup. Sisi – sisi yang tegak lurus dengan alas dan tutup disebut sisi tegak. Nama suatu prisma tergantung dari jenis bangun datar alasnya yaitu prisma segi…..(tiga, empat, lima, dan seterusnya). d. Tabung merupakan bentuk khusus dari prisma dengan alas berbentuk lingkaran. e. Limas sering disebut juga piramida, yaitu bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah segitiga atau segi banyak sebagaialas dan beberapa buah bidang berbentuk segitiga yang bertemu pada satu titik. f. Kerucut adalah bentuk khusus dari limas dengan alas berbentuk lingkaran 6. Kompetensi Kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Menurut Martinis Yamin ( 2007 ) Kompetensi merupakan kemampuan yang dapat dilakukan siswa yang mencakup tiga aspek, yaitu pengetahuan ( kognitif ), sikap ( afektif ), dan ketrampilan ( psikomotor ). Kemampuan kognitif adalah merangsang kemampuan berfikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran. xxi Kemampuan afektif adalah kemampuan yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat, penerimaan, atau penolakan, terhadap suatu objek. Kemampuan psikomotorik adalah kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan, dan kemampuan yang berkaitan gerakan fisik, seperti kegiatan praktik, demonstrasi dari sebuah materi pelajaran. Association K.U.Leuven mendefinisikan bahwa kompetensi adalah pengintegrasian dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan untuk melaksanakan satu cara efektif. Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dalam pembelajaran matematika tentang bangun ruang dapat meningkatkan kompetensi siswa. B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan 1. Edy, sucipto. 2008. Upaya Peningkatan Pembelajaran Matematika dengan Media Bangun Ruang Pada Kelas V SD Negeri 01 Petanjungan UPPK Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2007 / 2008. Jakarta : Universitas Terbuka Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Dengan menggunakan media bangun ruang nilai rata-rata kelas pada siklus I yaitu 60, sedangkan nilai rata-rata kelas pada siklus II yaitu 70. Maka Prosentase siswa yang memperoleh nilai diatas 60 adalah 85 %. Dengan kata lain bahwa pembelajaran matematika pada materi bangun ruang dapat meningkat setelah menggunakan media bangun ruang. 2. Sukestiyarno, dkk. 2006. Upaya Menumbuhkan Semangat Siswa Mencapai Standar Kompetensi Dengan Model Pembelajaran Heroik dan Turnamen Matematika SMA. Semarang : Universitas Negeri Semarang Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Setelah melewati 3 siklus yang di dalamnya dilaksanakan refleksi, terlihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dan rata-rata skor kelas pada ketiga variable tersebut. Untuk jumlah siswa yang tuntas berturut-turut ,pada variable keaktifan 57%, 74%, dan 94%,keterampilan proses 51%, 77%, dan xxii 91%, dan hasil belajar 54%, 65%, dan 78%. Terlihat pada siklus terakhir, ketiga variable mencapai ketuntasan. Jadi pembelajaran dengan strategi tersebut di atas dapat meningkatkan, keterampilan proses dan hasil belajar. C. Kerangka Berpikir Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang paling sulit dikuasai siswa jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Oleh karena itu, dalam pembelajarannya perlu dicari inovasi baru yang mampu memudahkan siswa dalam belajar matematika, disamping dapat merangsang siswa untuk tertarik atau senang belajar matematika. Pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa dalam menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan penggunaan media, sehingga dapat membantu siswa dalam belajar matematika. Dengan begitu, kompetensi siswa dapat meningkat. Dengan demikian, gambar kerangka berpikirnya sebagai berikut : Kondisi Awal Pelaksanaan Tindakan Kondisi Akhir Tanpa media Kompetensi siswa rendah Menggunakan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang Siklus I Kompetensi siswa meningkat Siklus II Pembelajaran Bermakna Kerangka berpikir dalam penelitian ini, dengan menggunakan media tiga dimensi tentu siswa akan lebih mudah menemukan ide dan konsep matematika yang dipelajari. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna sehingga dimungkinkan kompetensi siswa dalam mata pelajaran matematika dapat meningkat. xxiii Gambar tersebut menjelaskan bahwa pembelajaran matematika yang disajikan dengan media tiga dimensi, siswa dapat menemukan ide dan konsep matematika sehingga pembelajaran lebih bermakna yaitu dengan meningkatnya kompetensi siswa dalam pembelajaran matematika. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir, maka penggunaan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan kompetensi siswa kelas 5 semester 2 SD. Negeri Cempaka 03. xxiv BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Cempaka 03 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan untuk kelas 5. pemilihan tempat didasarkan pada: a. Merupakan tempat peneliti mengajar sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian b. Tidak menganggu tugas mengajar peneliti c. Tidak menganggu proses belajar mengajar disekolah. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2009 / 2010. Dalam kurun tersebut untuk mengurus izin penelitian, menyusun instrument, pengumpulkan data dan pelaksanaan penelitian, analisis data dan menulis laporan penelitian. B. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas 5 dan Guru SD. Negeri Cempaka 03, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Adapun objek Penelitiannya adalah Kompetensi Siswa dan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah kuisioner, wawancara, catatan lapangan ( lembar observasi ) dan tes, serta penugasan. Kuisioner, lembar observasi, dan wawancara, digunakan untuk mengungkap sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang dialami. Tes xxv dan penugasan digunakan untuk mengungkap tingkat penguasaan siswa dalam pembelajaran matematika. D. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat pemahaman siswa terhadap materi matematika antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain itu digunakan juga teknik analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih memadai proses pembelajaran matematika. E. Prosedur Penelitian Siklus I a. Perencanaan 1. Mengidentifikasi masalah pembelajaran. 2. Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran 3. Penyiapan media pembelajaran 4. Penyiapan bahan dan alat pembelajaran 5. Penyiapan instrumen observasi pembelajaran 6. Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran 7. Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran b. Pelaksanaan tindakan dan observasi Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru bersama siswa melakukan proses pembelajaran sebagai berikut : 1) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan media tiga dimensi bangun ruang. 2) Siswa belajar Matematika pada konsep bangun ruang pada pelajaran Matematika. Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan monitoring serta evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria keberhasilan tindakan adalah bahwa para siswa mampu kalimat matematika baik secara tertulis maupun lisan. xxvi c. Evaluasi dan refleksi Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal materi bangun ruang. Tes digunakan untuk mengungkap tingkat pemahaman siswa mengenai ide dan konsep matematika agar penyelesaiannya dengan baik atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain itu digunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih detail hasil proses pembelajaran matematika menggunakan media tiga dimensi bangun ruang. Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil tindakan pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi gagasan umum atau mungkin memikirkan dan merencanakan kembali jenis tindakan berikutnya yang perlu diterapkan agar siswa dapat mudah mempelajari matematika dengan baik. Begitu seterusnya sampai tindakan ini tercapai. Dalam implementasi tindakan ini guru menggunakan media tiga dimensi bangun ruang. Pada tahap refleksi menggunakan prosedur berdiskusi dengan supervisor tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Alat yang digunakan untuk kegiatan refleksi adalah instrumen refleksi. Pelaksanaan kegiatan refleksi dengan sumber informasi berasal dari data-data berupa kuisioner, lembar observasi, dan wawancara. Data-data tersebut dianalisis dengan teknik deskripsi, antara lain rata-rata, persentase, dan sebagainya. Siklus II a. Perencanaan 1. Mengidentifikasi masalah pembelajaran hasil refleksi pada siklus I. 2. Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran yang telah disempurnakan 3. Penyiapan media pembelajaran 4. Penyiapan bahan dan alat pembelajaran 5. Penyiapan instrumen observasi pembelajaran xxvii 6. Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran 7. Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran b. Pelaksanaan tindakan dan observasi 1) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan media tiga dimensi bangun ruang. 2) Siswa belajar Matematika pada konsep bangun ruang pada pelajaran Matematika.. Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan monitoring serta evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria keberhasilan tindakan adalah bahwa para siswa mampu kalimat matematika baik secara tertulis maupun lisan. c. Evaluasi dan refleksi Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal yang berdasarkan masalah nyata dengan benar. Tes digunakan untuk mengungkap tingkat pemahaman siswa mengenai ide dan konsep matematika dalam masalahmasalah nyata dan penyelesaiannya dengan baik atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain itu digunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih detail hasil proses pembelajaran matematika menggunakan media tiga dimensi bangun ruang. Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil tindakan pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi gagasan umum atau mungkin memikirkan dan merencanakan kembali jenis tindakan berikutnya yang perlu diterapkan agar siswa dapat mudah mempelajari matematika dengan baik. Begitu seterusnya sampai tindakan ini tercapai. Dalam implementasi tindakan ini guru menggunakan metode dan teknik pembelajaran tanya jawab, ceramah, observasi, tugas, kerja kelompok, diskusi, presentasi, dan konstruktivisme. Pada tahap refleksi menggunakan prosedur diskusi dengan supervisor tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Alat yang digunakan untuk kegiatan refleksi adalah instrumen refleksi. Pelaksanakan kegiatan refleksi dengan xxviii sumber informasi berasal dari data-data berupa kuisioner, lembar observasi, dan wawancara. Data-data tersebut dianalisis dengan teknik deskripsi, antara lain rata-rata, persentase, dan sebagainya. xxix BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian SD Negeri Cempaka 03 adalah Sekolah Dasar yang terletak di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal Jawa Tengah. SD Negeri Cempaka 03 memiliki siswa sebanyak 256 anak yang terdiri dari enam kelas. Sekolah ini memiliki gedung sarana belajar mengajar digunakan untuk ruang kelas 5 buah, gedung PBS 1 buah, ruang UKS 1 buah, ruang kantor guru 1 buah dan kepala sekolah 1 buah, perpustakaan dan mushola. Terdapat pula halaman yang diperuntukkan untuk berbagai kegiatan seperti upacara bendera, olahraga dan bermain bagi siswa pada saat istirahat. Sebagai sekolah yang sedang giat – giatnya mengembangkan diri, SD Negeri Cempaka 03 tak pernah berhenti untuk meraih dan mengukir prestasi dalam segala bidang, baik akademis maupun non akademis. Tahun ini beberapa prestasi telah diraih baik oleh guru maupun siswanya. Seperti kejuaran olah raga, lomba mata pelajaran, porseni dan banyak prestasi yang telah diraih dan ingin selalu menambah rangkaian prestasi lainnya. Prestasi yang diraih tersebut tentu saja tidak lepas dari beberapa program kegiatan ekstrakurikuler yang selama ini diselenggarakan di SD Negeri Cempaka 03 diantaranya pramuka, seni tari dan seni suara. Disamping kegiatan pengembangan potensi siswa, pengembangan potensi guru dan karyawan juga dilaksanakan, dalam upaya meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam melaksanakn tugas. Kegiatan senam rutin dilaksanakan setiap hari jum’at mulai pukul 06.30 WIB, sementara pengembangan profesi dilaksanakan melalui kegiatan KKG, seminar dan Workshop pembelajaran, pendidikan dan kegiatan studi banding dengan SD lain. SD Negeri cempaka 03 diasuh oleh 11 guru yang terdiri dari guru kelas dan guru mata pelajaran yang sudah berpengalaman dan mempunyai loyalitas dan xxx dedikasi yang tinggi dalam bidangnya, serta pembimbing ekstra kulikuler yang handal. Tahun pelajaran 2009 / 2010 SD Negeri Cempaka 03 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan memiliki 10 guru. Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan pendidik 6 guru kelas, 1 guru agama (Islam), 1 guru Penjaskes, 1 guru Bahasa Inggris, dan 1 orang penjaga. Demi kelancaran program–program sekolah dan semakin meningkat mutu pendidikan di SD Negeri Cempaka 03, maka segenap komponen pengelola SD baik kepala sekolah, komite sekolah, guru dan karyawan senantias melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing – masing sebagai tertuang dalam program kerja yang telah direncanakan pada setiap tahun pelajaran. Mekanisme kerja segenap pengelola SD tersebut berada dibawah koordinasi dan pengawasan kepala sekolah. B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Siklus I a. Perencanaan Adapun pelaksanaan siklus I dilaksanakan waktu 140 menit. Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan pembelajaran mengidentifikasi bangun ruang. Perencanaan RPP mencakup penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pelajaran, strategi pembelajaran, langkahlangkah pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran dan penilaian. 2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah : a) Ruang Belajar Ruang belajar yang digunakan adalah gedung pusat sumber belajar. Guru menyiapkan kapur, penggaris. xxxi b) Buku Pelajaran Buku pelajaran Matematika BSE kelas V karangan RJ. Soenarjo, hal. 233-238, Penerbit Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 2007 c) Alat Peraga Alat peraga yang dipersiapkan media tiga dimensi bangun ruang 3) Menyiapkan Lembar Kerja Guru menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi diskusi. 4) Menyiapkan Lembar Evaluasi Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa 5) Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan yang hasilnya akan ditulis dalam lembar observasi. b. Pelaksanaan 1) Kegiatan Awal Agar siswa termotivasi guru memberi pertanyaan tentang bangun ruang pada siswa 2) Kegiatan Inti a) Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi bangun ruang b) Guru menjelaskan materi dengan tindakan : a) Tindakan 1 Guru memberi sedikit penjelasan dengan membawa kerangka kubus atau balok mengenai rusuk, titik sudut dan rusuk untuk mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. b) Tindakan 2 Guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok yaitu untuk menentukan sifat-sifat bangun ruang kubus, balok, tabung, prisma, kerucut, limas dan bola. c) Tindakan 3 xxxii Guru memberikan langkah – langkah membuat bangun ruang dengan memberikan beberapa contoh cara membuat bangun ruang. c) Siswa melakukan praktek menggambar bangun ruang d) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi e) Siswa mengerjakan evaluasi 3) Kegiatan Penutup a.Siswa merangkum materi pembelajaran bangun ruang b.Guru memberi PR (menggambar bangun ruang) c. Pengamatan / Observasi Pengamatan atau observasi adalah proses dimana teman sejawat memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Di sini teman sejawat akan melakukan pengamatan dan penilaian pada lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi : 1. Pra pembelajaran 2. Kegiatan Membuka Pelajaran 3. Kegiatan Inti Pembelajaran a. Pelaksanaan materi pelajaran b. Strategi pola pembelajaran c. Pemanfaatan media pembelajaran d. Penilaian proses dan hasil belajar e. Penggunaan bahasa 4. Penutup Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar meliputi : 1. Banyaknya siswa yang hadir dalam kegiatan pembelajaran 2. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas PR 3. Banyaknya siswa yang aktif bertanya xxxiii 4. Banyaknya siswa yang aktif menjawab pertanyaan/siap menjawab (tunjuk jari) 5. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas di depan/ siap mengerjakan 6. Banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran secara aktif 7. Banyaknya siswa yang menguasai konsep materi 8. Banyaknya siswa yang memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan 9. Banyaknya siswa yang mencatat informasi penting 10. Banyaknya siswa yang berinteraksi positif dengan temannya Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar pengamatan keaktifan siswa dapat dilihat pada bagian hasil penelitian dan lampiran. d. Refleksi Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar hasil observasi teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir yang bertujuan untuk memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran. 2. Siklus II a. Perencanaan Pada putaran siklus II dilaksanakan dengan waktu 4 x 35 menit. Tindakan yang dilakukan adalah : a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sebagaimana yang telah dilaksanakan pada siklus I, pada siklus II ini juga dilaksanakan dengan menyusun RPP mencakup penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pelajaran, strategi pembelajaran, pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran dan penilaian. Adapaun langkah-langkah pembelajaran xxxiv langkah-langkah a) Guru menjelaskan berbagai macam jaring-jaring bangun ruang b) Siswa melakukan praktek menggambar jaring – jaring bangun ruang c) Secara kelompok siswa berdiskusi mengenai bangun ruang di sekitar dihubungkan dengan masalah matematika d) Evaluasi b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pelajaran adalah : a) Ruang Belajar Ruang belajar untuk mata pelajaran Matematika di ruang kelas 5, karena belum memiliki ruangan khusus untuk pembelajaran Matematika akan tetapi alat peraga bangun ruang tersimpan di ruang kelas 5. Guru menata terlebih dahulu tempat duduk siswa, menyiapkan kapur dan penggaris. b) Buku Pelajaran Buku pelajaran Matematika BSE kelas V karangan RJ. Soenarjo, hal. 239-241 dan 258-261, Penerbit Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 2007 c) Alat Peraga Alat peraga yang dipersiapkan bangun ruang dan macam jaring - jaring bangun ruang c) Menyiapkan Lembar Kerja Guru menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi diskusi. d) Menyiapkan Lembar Evaluasi Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa e) Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan yang hasilnya akan ditulis dalam lembar observasi. b. Pelaksanaan xxxv 1) Kegiatan Awal Agar siswa termotivasi guru memberi pertanyaan pada siswa dengan pertanyaan materi yang lalu. 2) Kegiatan Inti a) Guru menampilkan contoh-contoh jaring-jaring bangun ruang b) Guru menjelaskan materi dengan tindakan : 1. Tindakan I Guru memberikan langkah – langkah membuat jaring – jaring bangun ruang 2. Tindakan 2 Siswa melakukan praktek menggambar jaring – jaring bangun ruang. 3. Tindakan 3 Melakukan diskusi mengenai bangun ruang di sekitar kemudian dihubungkan dengan masalah matematika. c) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi d) Siswa mengerjakan evaluasi 3) Kegiatan Penutup a) Siswa merangkum materi pembelajaran bangun ruang b) Guru memberi PR (menggambar jaring-jaring bangun ruang) c. Pengamatan / Observasi Seperti pada siklus I, di siklus II observasi juga dilakukan oleh teman sejawat. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi : 1. Pra pembelajaran 2. Kegiatan Membuka Pelajaran xxxvi 3. Kegiatan Inti Pembelajaran a) Pelaksanaan materi pelajaran b) Strategi pola pembelajaran c) Pemanfaatan media pembelajaran d) Penilaian proses dan hasil belajar e) Penggunaan bahasa 4. Penutup Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar meliputi : 1. Banyaknya siswa yang hadir dalam kegiatan pembelajaran 2. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas PR 3. Banyaknya siswa yang aktif bertanya 4. Banyaknya siswa yang aktif menjawab pertanyaan/siap menjawab (tunjuk jari) 5. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas di depan/ siap mengerjakan 6. Banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran secara aktif 7. Banyaknya siswa yang menguasai konsep materi 8. Banyaknya siswa yang memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan 9. Banyaknya siswa yang mencatat informasi penting 10. Banyaknya siswa yang berinteraksi positif dengan temannya Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar pengamatan keaktifan siswa dapat dilihat pada bagian hasil penelitian dan lampiran. d. Refleksi xxxvii Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar hasil observasi teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir yang bertujuan untuk memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran. C. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada hari dengan mengikutsertakan 40 siswa kelas 5 SDN Cempaka 03. Materi pokok yang diajarkan adalah mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Dalam penyampaian materi guru selain memberi penjelasan, demonstrasi, tanya jawab, sehingga siswa sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran. Data untuk perencanaan telah tertuang dalam RPP, yang dapat dilihat pada lampiran laporan ini. Sedangkan data pelaksanaan, berupa nilai evaluasi siswa dan hasil pengamatan siswa dapat adalah sebagai berikut : Tabel I Diagram Nilai Siklus I xxxviii Data Nilai Siklus I Dari data pada table 1 dapat disimpulkan bahwa, anak yang memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak 17 anak, nilai dari 60-70 sebanyak 16 anak, sedangkan yang memperoleh nilai kurang dari 60 sebanyak 7 anak,dengan nilai rata-rata 69. Hal ini dapat dilihat dalam tabel dan diagram berikut ini: Tabel 2 Pengelompokan nilai siswa pada siklus I Mata Pelajaran Matematika kompetensi dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana. Kelompok Nilai Jumlah siswa Persentase A >80 0 0% B 70-80 17 42,5% C 60-70 16 40% D <60 7 17,5% 40 100% Jumlah xxxix Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang dapat menguasai dengan baik materi ada 17 anak, siswa yang cukup baik menguasai materi ada 16 anak,dan yang kurang menguasai materi ada 7 anak Data singkat dari hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat adalah sebagai berikut: Adapun hasil dari refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat, diperoleh data sebagai berikut : a. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil meningkatkan kompetensi siswa. b. Dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. c. Siswa dapat belajar dengan perasaan senang tidak ada ketakutan / tekanan. d. Siswa dalam mengikuti KBM dapat kerjasama dalam kelompok. e. Hasil evaluasi belajar juga mengalami peningkatan walaupun masih ada yang belum tuntas. 2. Siklus II Siklus II (kedua) dilaksanakan pada hari ,07 April 2010 dengan mengikut sertakan 40 siswa kelas 5. Materi pokok yang diajarkan sama dengan siklus I, dimana siklus II ini adalah tidak lanjut dari siklus I selain memberikan penjelasan guru mengoptimalkan penggunaan alat peraga tiga dimensi bangun ruang. Kemudian mengerjakan soal-soal latihan. Data untuk perencanaan pada siklus II ini juga telah tertuang dalam RPP, untuk dapat dilihat pada lampiran laporan ini sedangkan data dari hasil pelaksanaan berupa nilai hasil evaluasi siswa pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 3 Diagram Nilai Siklus II xl Dari data pada table 3 tersebut di simpulkan bahwa anak yang memperoleh nilai 80 ke atas 6 anak,nilai antara 70-80 sebanyak 17 anak, nilai antara 60-70 sebanyak 16 anak, nilai 60 sebanyak 1 anak sedangkan yang memperoleh nulai kurang dari 60 tidak ada, dengan nilai rata-rata 73 Hal ini dapat dilihat dalam tabel dan diagram berikut: Tabel 4 Pengelompokkan nilai siswa pada siklus II Mata pelajaran Matematika Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana Kelompok Nilai Jumlah Siswa Prosentase A >80 6 15% B 70-80 17 42,5% C 60-<70 17 42,5% D <60 0 0 Jumlah 40 100% Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa siswa yang sangat baik menguasai materi adalah 23 anak,yang cukup menguasai materi 17 anak, sedangkan siswa yang kurang menguasai materi tidak ada xli Hasil dari Refleksi antara peneliti dan teman sejawat ,diperoleh data sebagai berikut : a. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil meningkatkan kompetensi siswa b. Dalam proses pembelajaran siswa aktif dan kreatif . c. Pembelajaran menjadi efektif ,karena anak dapat langsung melihat benda tiruan. d. Hasil evaluasi meningkat di atas KKM artinya siswa mampu memahami materi yang diajarkan dengan baik . D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri daridua siklus. Terdapat peningkatan dalam kegiatan belajar mengajar dari siklus I ke siklus II, seperti yang terlihat dalam rata-rata hasil belajar dan lembar pengamatan motifasi siswa. Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media tiga dimensi bangun ruang terlihat kompetensi siswa meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dalam kegiatan dengan bimbingan guru. Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat membuat siswa aktif dalam belajar sehingga siswa mampu memahami konsep bangun ruang yang mereka pelajari. 1. Pembahasan Siklus I Dari penelitian pada siklus I (pertama),ternyata hasil yang didapat kurang memuaskan . Dari hasil pembelajaran siswa pada table 1 dapat dilihat bahwa masih ada siswa yang belum menguasai materi. Walaupun nilai rata-rata kelas sudah 69 atau sudah diatas KKM ini dirasa masih belum maksimal. karena masih ada perbedaan nilai yang di bawah KKM. Untuk hail observasi implementasi RPP oleh teman sejawat dapat dilihat dalam lampiran, dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran laporan ini. xlii Adapun hasil pengamatan motivasi siswa juga kurang memuaskan dapat dilihat dalam table lampiran banyak siswa yang aktif bertanya masih ada anak yang tidak memberikan pendapatnya , kurang menguasai konsep dan lain-lain. Dari hasil pembelajaran siklus 1 kurang berhasil , maka perlu adanya langkah – langkah perbaikan yang harus dilakukan . langkah perbaikan yang harus dilakukan : Guru harus dapat menggunakan strategi yang tepat dalam penggunaan media tiga dimensi bangun ruang,agar anak lebih memahami tentang konsep bangun ruang. Guru juga harus memperhatikan materi-materi yang sulit dipahami anak. Siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran guru harus tetap memberi bimbingan. Serta perlu adanya perbaikan terhadap pembelajaran siklus berikut. 2. Pembahasan siklus II(kedua). Pada siklus II,pembelajarannya sudah berhasil dengan memuaskan. Semua siswa telah mampu memahami konsep bangun ruang,hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata siswa tidak ada lagi nilai yang di bawah KKM. Walaupun ada 17 anak yang nilai rataratanya antara 60-70. Hal ini dapat dilihat pada tabel ,nilai rata-rata kelaspun juga meningkat dari 73. Semua aspek yang dijadikan dijadikan observasi tiruan sejawatpun hasilnya lebih baik. Ini tidak terlepas dari perbaikan yang dilakukan pada siklus II. Adapun yang diperbaiki yaitu strategi penggunaan media tiga dimensi bangun ruang tiap kelompok dengan bimbingan guru, sehingga siswa dapat memahami konsep bangun ruang. Guru juga memberikan penekanan khusus pada materi yang sulit dipahami. Sehingga pelaksanaan pembelajaran juga sudah berhasil. Adapun dari hasil pangamatan motivasi siswa juga meningkat,hal ini dapat dilihat dalam lampiran, banyak siswa yang ingin bertanya 63%. Siswa yang ingin menjawab 35 anak, masih ada anak yang tidak memberikan pendapatnya , kurang menguasai konsep dan lain-lain. , tapi jumlahnya menurun. xliii Dengan demikian siklus II sudah memuaskan dan terlaksana pembelajaran yang disukai oleh siswa,maka pembelajaran tersebut membekas dibenak siswa dan akan teringat lama dipikiran mereka (dapat dilihat dari hasil angka pada lampiran). 3. Pembahasan antar siklus. Pada siklus 1 hasil belajar yang dicapai siswa belum memuaskan. Tindakantindakan yang dilakukan secara optimal. Tindakan-tindakan yang belum berhasil tersebut,antara lain: 1. Pemanfaatan waktu belum efektif,karena siswa belum mempersiapkan diri dengan baik. 2.Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang belum efektif, siswa belum puas dalam pemanfaatan. 3.Pengelolaan kelas kurang,karena masih ada anak yang bertindak yang menghambat kegiatan belajar mengajar lebih jelasnya dapat kita lihat perbandingannya antara siklus I dan II sebagai berikut: Tabel 5 Diagram Nilai Antara Siklus I dan Siklus II xliv Tabel 6 Pengelompokan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan II kelompok nilai Jumlah siswa Persentase Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II A >80 0 6 0% 15% B 70-80 17 17 42,5% 42,5% C 60-70 16 17 40% 42,5% D <60 7 - 17,5% 0% Jumlah 40 40 40 100% 100% Tabel 7 Dari table 6 di atas terlihat bahwa ada peningkatan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Matematika khususnya pada materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. Hal ini dapat kita lihat pada siklus I nilai rata rata siswa yang lebih dari 80 xlv berjumlah 0 anak yang memperoleh nilai rata-rata antara 70-80 ada 17,yang mendapat nilai rata-rata 60-70 ada 19 anak dan yang mendapat nilai rata-rata <60 ada 7 anak. Ini menunjukkan siswa masih kurang memahami materi. Sedangkan pada siklus II nilai ratarata >80 ada 6 anak,nilai rata-rata 70-80 ada 17 anak, nilai rata-rata 60-70 ada 17 anak dan nilai rata-rata kurang, 60 tidak ada. Untuk nilai rata-rata kelas siklus I = 69 ,sedang siklus II = 73.dengan demikian dapat dikatakan bahwa perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan berhasil dengan baik. Dari beberapa tabel di atas dapat di lihat ada peningkatan prestasi pada anak yaitu nilai rata-rata anak pada siklus II sudah diatas KKM dan motivasi anak meningkat. Dengan demikian dapat di katakan bahwa pelaksanaan siklus I dan siklus II berhasil,sehingga dapat pula dikatakan kompetensi siswa meningkat. xlvi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan suatu laporan pembelajaran akan di dapat suatu kesimpulan yang merupakan hasil dari masalah yang di bahas. Maka dari itu hasil pembahasan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan kompetensi siswa,yaitu: a. Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan keingintahuan siswa tentang bangun ruang. b. dengan media tiga dimensi bangun ruang verbalisme pada siswa dapat di atasi. 2. Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang bangun ruang, yaitu: Dengan media tiga dimensi bangun ruang anak akan lebih jelas dan nyata mengenai pemahaman konsep bangun ruang. Artinya siswa lebih jelas memahami sifat-sifat bangun ruang,dapat menggambar bangun ruang, dapat membuat jaring-jaring bangun ruang. 3. Dengan demikian siswa lebih jelas,tertarik,dan senang dengan penggunaan media tiga dimensi bangun ruang. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas,beberapa hal yang sebaiknya di lakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk memperoleh hasil yang memuaskan, di antaranya: 1. Guru perlu mengadakan evaluasi dalam setiap pembelajaran Matematika guru mengetahui kekurangan-kekurangan untuk di perbaiki dan keberhasilan-keberhasilan yang di capai untuk di pertahankan. 2. Guru hendaknya memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisa permasalahan yang terjadi dalam suatu pembelajara Matematika. xlvii 3. Guru harus pandai menumbuhkan miat dan daya tarik dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran Matematika khususnya materi bangun ruang. 4. Guru harus dapat memberi kesempatan untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. 5. Guru hendaknya menggunakan alat peraga dalam pembelajaran 6. Guru harus menciptakan lingkungan yang kondusif guna mendukung keberhasilan pembelajaran. xlviii DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman, dkk.2009. Glosarium Penelitian Pendidikan SD. Jakarta : Dirjen Dikti Cepi Riana, dkk.2007. Komputer dan Media Pembelajaran di SD. Jakarta : Dirjen Dikti Clara Ika Sari Budhayanti, dkk. 2008. Pemecahan Masalah Matematika. Jakarta : Dirjen Dikti Edy, sucipto. 2008. Upaya Peningkatan Pembelajaran Matematika dengan Media Bangun Ruang Pada Kelas V SD Negeri 01 Petanjungan UPPK Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2007 / 2008. Jakarta : Universitas Terbuka http:/www.docstoc.com/docs/26564667/Pengertian-Kompetensi. Diakses tanggal : 17 Februari 2010 Martinis Yamin. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta : Gaung Persada Pers M.Djauhar Siddiq, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta : Dirjen Dikti Nyimas Aisyah, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematik SD . Jakarta : Dirjen Dikti Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar Bandung : Refika Aditama RJ. Soenarjo. 2007. Matematika BSE Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas Santyasa. 2010. Media Pembelajaran. http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf. Diakses tanggal : 04 Januari 2010 Siti Hawa, 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Dirjen Dikti Depdiknas Sobry Sutikno. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect xlix Sukestiyarno, dkk. 2006. Upaya Menumbuhkan Semangat Siswa Mencapai Standar Kompetensi Dengan Model Pembelajaran Heroik dan Turnamen Matematika SMA. Semarang : Universitas Negeri Semarang l