peningkatan kompetensi siswa tentang bangun ruang dengan

advertisement
PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN
RUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5
SD NEGERI CEMPAKA 03 KECAMATAN
BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN
2009 / 2010
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh :
MUHAMAD NASRULLAH SAPTONO
NIM. X2707024
PROGRAM PJJ S-1 PGSD
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN
RUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5
SD NEGERI CEMPAKA 03 KECAMATAN
BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL
TAHUN PELAJARAN
2009 / 2010
Oleh :
MUHAMAD NASRULLAH SAPTONO
NIM. X2707024
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan
Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
PROGRAM PJJ S-1 PGSD
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
ii
PERSETUJUAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan
di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
Pembimbing,
Supervisor,
Drs. Chumdari, M.Pd.
NIP. 19560512 198111 1 001
Susriyati, S.Pd.SD.
NIP. 19630729 198304 2 003
iii
PENGESAHAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim
Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari
: Rabu
Tanggal
: 23 Juni 2010
Tim Penguji Laporan PTK
Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Dr. Riyadi, M.Si
…….………..
Sekretaris
: Taufiq Lilo, S.T, M.T
………………
Anggota I
: Drs. Chumdari, M.Pd
………………
Anggota II
: Drs. A. Dakir, M.Pd
...…………….
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP. 19600727 198702 1 001
iv
ABSTRAK
Muhamad Nasrullah Saptono. PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA
TENTANG BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA
DIMENSI BANGUN RUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
KELAS 5 SD NEGERI CEMPAKA 03 KECAMATAN BUMIJAWA
KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010. Laporan Penelitian
Tindakan Kelas, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Juni 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media tiga
dimensi bangun ruang dapat meningkatkan kompetensi siswa mengenai konsep
bangun ruang pada siswa dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi
guru dan siswa dalam pelaksanaan penggunaan alat peraga media tiga dimensi
bangun ruang pada siswa kelas 5 SD.
Penelitian ini disusun dengan metode Penelitian Tindakan Kelas subyek penelitian
adalah siswa kelas 5 SDN Cempaka 03 Bumijawa Tegal yang terdiri dari 40
siswa. Pengumpulan data menggunakan dokumen, observasi, dan wawancara.
Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan pada
kondisi awal, nilai rata-rata kelas 54. Dengan penggunaan media tiga dimensi
bangun ruang yang disajikan pada siklus I, nilai rata-rata kelas menjadi 69. Pada
siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 73. Dari keseluruhan siklus yang
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru telah mampu meningkatkan kompetensi
siswa mengenai konsep bangun ruang. Setiap siklus selalu membawa dampak
positif ke arah peningkatan kompetensi siswa kelas 5 SDN Cempaka 03
Bumijawa Tegal Tahun Ajaran 2009 / 2010.
Kata kunci : Peningkatan Kompetensi, Media Tiga Dimensi Bangun Ruang,
Pembelajaran Matematika.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian
dan
menyusun
penelitian
tindakan
kelas
yang
berjudul
"
PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN RUANG
PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5 SD NEGERI CEMPAKA
03 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN
2009 / 2010" Penulisan ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh
gelar itu dengan segala kerendahan hati penulis juga menyampaikan terima kasih
dan penghargaan
yang setulus-tulusnya
kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan
moril maupun material sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Terlebih
lagi ucapan terima kasih ini dihaturkan kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Prof. Dr. Rernat Sajidan, M.Si selaku Pembantu Rektor I Fakultas keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS.
4. Drs. Chumdari, M.Pd. selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan,
sehingga penulisan tindakan kelas ini dapat selesai tepat waktu.
5. Susriyati, S.Pd.SD. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Cempaka 03 / teman
sejawat dan rekan – rekan Dewan Guru, atas segala bantuannya.
6. Siswa kelas V SDN Cempaka 03, yang dengan semangat telah membantu
berhasilnya penelitian tindakan kelas.
Atas segala bantuan yang telah diberikan, hanya doa yang dapat penulis
panjatkan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan dan menjadikan
amal ibadah yang mulia. Selanjutnya sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari
segala kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf yang setulus-tulusnya. Oleh
vi
karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu
penulis dalam penyempurnaan penyusunan selanjutnya.
Surakarta, Juni 2010
Penulis
Muhamad Nasrullah Saptono
vii
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………...iii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iv
ABSTRAK ……………………………………………………………………….v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………....vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………………viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………x
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………..…………………….……………….1
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya….....………….…………….2
C. Tujuan Penelitian …………………..……………….………………3
D. Manfaat Hasil Penelitian……………………..………..…………….4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori………………...……………………………………….5
1. Pembelajaran……………………………………………………5
2. Pembelajaran Matematika………………………………………5
3. MediaPembelajaran……………...……………………………..6
4. Media Tiga Dimensi……………………………………………8
5. Bangun Ruang…………………………………………………..8
6. Kompetensi……………………………………………………..9
B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan…...………………………10
C. Kerangka Berpikir………………...………………………………..11
D. Hipotesis Tindakan……………..………………………………….12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………13
B. Subyek Penelitian…………………………………………………..13
C. Teknik Pengumpulan Data……………..………………………….13
D. Teknik Analisis Data……………………………………………….14
viii
E. Prosedur Penelitian……………...…………………………………14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian………………..………………………18
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian………...………………………..19
C. Deskripsi Hasil Penelitian………………………………………….26
D. Pembahasan Hasil Penelitian…………...………………………….29
1. Pembahasan Siklus I…………………………………………..29
2. Pembahasan Siklus II…………………………………………30
3. Pembahasan Antar Siklus……………………………………..31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………...……………………………………………34
B. Saran……………………...………………………………………..34
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………36
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
1. Diagram nilai siswa siklus I………………………………………………….26
2. Pengelompokan nilai siswa siklus I …………………………………………27
3. Diagram nilai siswa siklus II…………………………………………………28
4. Pengelompokan nilai siswa siklus II…………………………………………28
5. Diagram nilai siswa antara siklus I dan Siklus II…………………………….31
6. Pengelompokan nilai rata-rata siklus I dan II………………………………..32
7. Prosentase nilai rata – rata siswa siklus I dan siklus II………………………32
x
DAFTAR LAMPIRAN
a. Absensi Murid Pra Siklus……………………………………………………...1
b. Daftar Hadir Peneliti………………………………………………………......3
c. Daftar Nilai Pra Siklus…………………………………………………….......4
d. Penilaian Kepala Sekolah………………………………………………….......5
e. Penilaian Teman Sejawat………………………………………………….......5
f. Pendapat Siswa………………………………………………………………..6
g. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I.…………………………….........7
h. Absensi Murid Siklus I…………………….…………………………………14
i. Daftar Hadir Peneliti Siklus I…………………………………………….......16
j. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I..………………………….......17
k. Instrumen Penilaian RPP Siklus I...………………………………………….19
l. Lembar Observasi Aktivitas belajar Siswa Siklus I………………………….20
m. Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Sklus I…………………………….....21
n. Daftar Nilai Siklus I……………………………………………………….....22
o. Penilaian Kepala Sekolah Siklus I…………………………………………...23
p. Penilaian Teman SejawatSklus I……………………………………………..23
q. Pendapat Siswa Siklus I……………………………………………………...24
r. Foto Pelaksanaan Siklus I……………………………………………………25
s. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II.…………………………….....26
t. Absensi Murid Siklus II…………………….………………………………..34
u. Daftar Hadir Peneliti Siklus II……………………………………………......36
v. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II..………………………….....37
w. Instrumen Penilaian RPP Siklus II...…………………………………………38
x. Lembar Observasi Aktivitas belajar Siswa Siklus II…………………………39
y. Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Sklus II………………………………40
z. Daftar Nilai Siklus II…………………………………………………………41
aa. Penilaian Kepala Sekolah Siklus II………………………………………......42
bb. Penilaian Teman Sejawat Siklus II.………………………………………….42
cc. Pendapat Siswa Siklus II……………………………………………………..43
dd. Foto Pelaksanaan Siklus II…………………………………………………...44
xi
ee. Personalia Peneliti……………………………………………………………45
ff. Curriculum Vitae…………………………………………………………….46
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar siswa kelas 5 SD Negeri Cempaka 03 menganggap bahwa
matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit bila dibandingkan dengan
mata pelajaran yang lain. Rumitnya materi matematika membuat siswa kelas 5 SD
Negeri Cempaka 03 menjadi malas untuk berpikir lebih keras untuk memecahkan
persoalan dalam mata pelajaran matematika.
Jika melihat hasil rata-rata nilai prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri
Cempaka 03 pada mata pelajaran matematika yaitu 54 , yang masih rendah di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 60. Hal ini menjadi keprihatinan bagi
dunia pendidikan di Indonesia. Berdasarkan data hasil tes yang telah dilaksanakan
di kelas 5 SD Negeri Cempaka 03 menunjukkan bahwa hanya 12 siswa atau 30 %
yang tuntas belajar, sedangkan yang lain sebanyak 28 siswa atau 70 % belum
tuntas belajar.
Melihat kenyataan di atas tentunya tidak bisa serta merta menyalahkan
siswa. Guru secara moral seharusnya mengevaluasi kekurangan dalam
pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan di kelas. Mulai dari proses
pembelajaran
yang
monoton,
sampai
kurangnya
aktivitas
guru
untuk
menggunakan media tiga dimensi dalam pembelajaran matematika.
Agar kompetensi siswa bisa meningkat, maka perlu diperhatikan segala
sesuatu yang mendukung keberhasilan program pendidikan itu. Dari sekian factor
penunjang keberhasilan dan kesuksesan siswa dalam proses pembelajaran
merupakan salah satu factor yang sangat dominan. Untuk itu perlu sekali dalam
proses pembelajaran diciptakan suasana yang kondusif, agar siswa benar – benar
tertarik dan ikut aktif dalam proses tersebut. Dalam kaitannya dengan usaha
menciptakan suasana yang kondusif, media merupakan salah satu factor yang
turut menentukan keberhasilan siswa. Khususnya pada mata pelajaran matematika
dengan materi bangun ruang yaitu menggunakan media tiga dimensi bangun
ruang.
xiii
Harapan diterapkannya penggunaan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang
pada mata pelajaran tentang materi bangun ruang di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri
Cempaka 03 adalah dapat menjadi penawar dari pembelajaran yang monoton serta
guru dapat menggunakan media tiga dimensi secara baik dan maksimal. Selain itu
dengan Media, siswa tidak lagi takut dan malas, melainkan menyenangi serta
dapat meningkatkan kompetensi siswa pada mata pelajaran matematika. Sehingga,
Matematika tidak lagi menjadi pelajaran sulit, tetapi siswa merasa mudah
menerima materi dalam mempelajari matematika.
Apabila semua itu terwujud, bukan tidak mungkin kompetensi siswa mata
pelajaran matematika tentang materi
bangun ruang akan meningkat yang
berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Hal – hal diatas dapat mendorong guru untuk memanfaatkan penggunaan
media dalam pembelajaran, sehingga siswa dimungkinkan dapat meningkatkan
kompetensi siswa pada materi bangun ruang.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
1. Rumusan Masalah
Adanya kesenjangan antara keinginan untuk meningkatkan kompetensi
siswa dengan keadaan yang terjadi berupa prestasi belajar rendah yang disebabkan
kurangnya kompetensi siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika dengan
materi bangun ruang di SD. Negeri Cempaka 03, menjadi masalah pembelajaran
di dalam kelas, sehingga perlu diambil tindakan.
Berdasarkan masalah tersebut, dalam laporan ini terdapat rumusan
permasalahan sebagai berikut :
a.
Apakah penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan
kompetensi siswa pada mata pelajaran Matematika tentang bangun ruang
kelas 5 SD. Negeri Cempaka 03 ?
b.
Seberapa besar peningkatan kompetensi yang akan dicapai dengan
menggunakan media tiga dimensi bangun ruang siswa pada mata pelajaran
Matematika tentang bangun ruang kelas 5 SD. Negeri Cempaka 03 ?
xiv
2. Pemecahan Masalah
Pembelajaran yang sesuai dengan proses berpikir siswa, tentunya akan
membuat siswa menyenangi proses pembelajaran tersebut. Dengan melakukan
pembelajaran matematika menggunakan Media Pembelajaran secara baik paling
tidak akan mampu mendekatkan siswa dengan ide dan konsep matematika melalui
pemecahan masalah-masalah yang dialami.
Dalam Aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu
yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara pendidik dengan siswa.
Media tiga dimensi bangun ruang paling umum digunakan dalam proses
belajar mengajar, karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah
dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media tiga dimensi karena
media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat
pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya sehingga tidak verbalistik.
Demikian halnya dengan guru melakukan pembelajaran matematika
menggunakan media tiga dimensi, dengan harapan hasil belajar siswa meningkat.
Hal ini dikarenakan adanya matematisasi konsepsi atau proses pengembangan ide
dan konsep-konsep matematika yang diawali dengan media tiga dimensi.
Diharapkan siswa akan lebih mudah dan senang serta meningkatnya kompetensi
dalam mempelajari matematika pada materi bangun ruang.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk meningkatkan kompetensi siswa khususnya pada mata pelajaran
matematika pada materi bangun ruang.
2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kompetensi siswa pada
pembelajaran matematika dengan menggunakan Media Tiga Dimensi
Bangun Ruang pada materi bangun ruang.
xv
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi, memelihara dan bahkan
meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung,
penggunaan media dalam pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar,
meningkatkan aktivitas siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, serta
meningkatkan kompetensi siswa.
2. Manfaat Praktis
Manfaat hasil penelitian ini khususnya untuk perbaikan kualitas
pembelajaran berupa terwujudnya pembelajaran matematika yang bermakna
serta sesuai dengan minat dan proses berpikir siswa.
Adapun manfaatnya bagi siswa, guru, dan sekolah yaitu :
a. Siswa
Meningkatkan kompetensi siswa dan memudahkan siswa dalam
mempelajari matematika pada materi bangun ruang.
b. Guru
Menumbuhkan kreativitas guru dengan menggunakan Media Tiga
Dimensi Bangun Ruang pada mata pelajaran matematika.
c. SD Negeri Cempaka 03
Meningkatkan Pemberdayaan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang
agar kompetensi siswa lebih baik pada mata pelajaran matematika
bangun ruang.
xvi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan aktivitas komunikasi antara guru
dengan siswa, meskipun tidak semua pembelajaran melalui komunikasi/interaksi
dengan guru. Pada dasarnya ada dua bentuk pembelajaran yang sering dilakukan,
yaitu pembelajaran tatap muka dan pembelajaran system jarak jauh atau
pembelajaran dengan media/bahan pembelajaran.
Dalam aktivitas pembelajaran tatap muka, kehadiran guru merupakan syarat
mutlak yang tidak dapat diabaikan, karena guru merupakan komponen penting
dalam aktivitas pembelajaran. Guru memiliki banyak peran dalam pembelajaran
tatap muka, termasuk diantaranya guru sebagai informatory harus berusaha
menginformasikan materi/pesan pembelajaran secara jelas dan muddah diterima
aleh siswa. Ini berarti bahwa harus menyiapkan bahan pembelajaran seperti alat
peraga dan media pembelajaran yang dapat membantunya dalam menyajikan
pesan pembelajaran dengan media (alat perantara penyampaian pesan) ini
pembelajaran menjadi efektif dan efisien.
2. Pembelajaran Matematika
a. Menurut Sutawijaya dalam Siti Hawa (2008:1) Mata Pelajaran Matematika mengkaji
benda abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam suatu sistim aksiomatis dengan
menggunakan simbol (lambang) dan penalaran dedukatif.
b. Menurut Hudoyo dalam Siti Hawa (2008:1) bahwa Mata Pelajaran Matematika
berkenan dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang
diatur secara logis, sehingga Mata Pelajaran Matematika berkaitan dengan konsepkonsep abstrak. Sebagai guru Mata Pelajaran Matematika dalam hal menanamkan
xvii
pemahaman
seseorang
dalam
belajar
Matematika
utamanya
bagaimana
menanamkan pengetahuan pada konsep-konsep dan pengetahuan prosedural.
c. Menurut Bruner (dalam Hudoyo,1990:48) belajar matematika adalah belajar
mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di
dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep-konsep
dan struktur-struktur matematika itu.
d. Bruner, melalui teorinya itu, mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak
sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang
dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh siswa dalam memahami
suatu konsep matematika.
3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harviah
berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dengan kata lain media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. ( Gearlach dan
Ely : 1971 )
Briggs menyatakan media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi
siswa supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai efektifitas media, Brown
(1970) menggaris bawahi bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan
baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar.
Media pembelajaran adalah segala hal (alat, benda, metode, prosedur) yang
difungsikan sebagai perantara penyampaian pesan dalam proses komunikasi
pembelajaran. Perantara adalah pengantar pesan dari sumber pesan (guru) kepada
penerima pesan (siswa) dalam kegiatan pembelajaran.
Media pembelajaran juga termasuk dalam kategori bahan pembelajaran,
apabila media pembelajarandiperankan sebagai desain materi pembelajaran yang
digunakan dalam proses pembelajaran, baik pembelajaran klasikal, kelompok,
ataupun mandiri.
Dalam Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno ( 2007 ) mengatakan
bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau
xviii
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahun, keterampilan atau sikap. Atwi Suparman ( 1997 ) Mendefinisikan,
media sebagai alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari
pengirim kepada penerima pesan.
Dalam Aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu
yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang
berlangsung antara pendidik dengan siswa.
a. Fungsi Media dalam proses pembelajaran Menurut Pupuh Fathurrohman dan
Sobry sutikno :
1) Menarik perhatian siswa
2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.
3) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis
4) Mengatasi keterbatasan ruang
5) Pembelajaran yang komunikatif dan produktif
6) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan
7) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar
8) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan
gairah belajar
9) Melayani gaya belajar yang beraneka ragam, serta
10) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran
b. Langkah – langkah yang bisa ditempuh guru dalam mengajar yang mengguakan
media, yakni :
1) Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media
2) Persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana yang
akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan
3) Persiapan kelas. Anak didik dan kelas dipersiapkan sebelum pelajaran
dengan bermedia dimulai. Guru harus dapat memotivasi mereka agar dapat
menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media
pengajaran
xix
4) Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media diperankan
guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran
5) Langkah kegiatan belajar siswa. Pemanfaatan media oleh siswa sendiri
dengan mempraktikannya atau oleh guru langsung baik di kelas atau di
luar kelas
6) Langkah evaluasi pengajaran. Sampai sejauh mana pengajaran tercapai,
sekaligus dapat dinilai sejauh mana penggunaan media sebagai alat bantu
dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa
4. Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya
secara visual tiga dimensional. Maka Media tiga dimensi bangun ruang merupakan
sekelompok media yang penyajiannya secara visual tiga dimensi yaitu dengan
menggunakan bangun ruang. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli
baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung
ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda
asli itu berada. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke
dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas.
Media ini memberikan pengertian yang mendalam dan pemahaman yang lebih
lengkap akan benda – benda yang nyata. Unsur manipulasi merupakan unsur
penting dalam penggunaan media tiga dimensi, dengan memainkannya diharapkan
siswa dapat belajar.
5. Bangun Ruang
Bangun Ruang merupakan bangun yang memiliki tiga dimensi yaitu
panjang, lebar, dan tinggi.
a. Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang datar berbentuk
persegi yang kongruen. Unsur – unsur kubus sebagai berikut : pertemuan dua
sisi disebut rusuk, titik temu ketiga rusuk disebut titik sudut, ruas garis yang
xx
menghubungkan dua titik yang sebidang namun tidak terletak dalam satu rusuk
disebut diagonal sisi, bidang yang dibatasi oleh dua rusuk berhadapan dan dua
diagonal sisi yang berhadapan disebut bidang diagonal, ruas garis
yang
menghubungkandua titik yang tidak terletak dalam sisi yang sama disebut
diagonal ruang.
b. Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi berupa persegi panjang
yang masing – masing sisi berhadapannya kongruen. Balok memiliki unsur unsur yang sama seperti kubus, namun pad balok panjang rusuknya tidak
selalu sama panjang.
c. Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi berhadapan yang sejajar
dan kongruen, sisi – sisi lain yang tegak lurus dengan kedua sisi berhadapan
tersebut. Sisi yang sejajar dan kongruen yaitu sisi yang satu disebut alas, dan
sisi yang lain disebut tutup. Sisi – sisi yang tegak lurus dengan alas dan tutup
disebut sisi tegak. Nama suatu prisma tergantung dari jenis bangun datar
alasnya yaitu prisma segi…..(tiga, empat, lima, dan seterusnya).
d. Tabung merupakan bentuk khusus dari prisma dengan alas berbentuk lingkaran.
e. Limas sering disebut juga piramida, yaitu bangun ruang yang dibatasi oleh
sebuah segitiga atau segi banyak sebagaialas dan beberapa buah bidang
berbentuk segitiga yang bertemu pada satu titik.
f. Kerucut adalah bentuk khusus dari limas dengan alas berbentuk lingkaran
6. Kompetensi
Kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Menurut Martinis Yamin ( 2007 ) Kompetensi merupakan kemampuan
yang dapat dilakukan siswa yang mencakup tiga aspek, yaitu pengetahuan (
kognitif ), sikap ( afektif ), dan ketrampilan ( psikomotor ).
Kemampuan kognitif adalah merangsang kemampuan berfikir, kemampuan
memperoleh pengetahuan, kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan
pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran.
xxi
Kemampuan afektif adalah kemampuan yang berkaitan dengan perasaan, emosi,
sikap, derajat, penerimaan, atau penolakan, terhadap suatu objek.
Kemampuan psikomotorik adalah kemampuan melakukan pekerjaan dengan
melibatkan anggota badan, dan kemampuan yang berkaitan gerakan fisik, seperti
kegiatan praktik, demonstrasi dari sebuah materi pelajaran.
Association
K.U.Leuven
mendefinisikan
bahwa
kompetensi
adalah
pengintegrasian dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan
untuk melaksanakan satu cara efektif.
Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dalam pembelajaran matematika
tentang bangun ruang dapat meningkatkan kompetensi siswa.
B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan
1.
Edy, sucipto. 2008. Upaya Peningkatan Pembelajaran Matematika dengan
Media Bangun Ruang Pada Kelas V SD Negeri 01 Petanjungan UPPK
Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2007 / 2008. Jakarta :
Universitas Terbuka
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
Dengan menggunakan media bangun ruang nilai rata-rata kelas pada siklus I
yaitu 60, sedangkan nilai rata-rata kelas pada siklus II yaitu 70. Maka
Prosentase siswa yang memperoleh nilai diatas 60 adalah 85 %. Dengan
kata lain bahwa pembelajaran matematika pada materi bangun ruang dapat
meningkat setelah menggunakan media bangun ruang.
2.
Sukestiyarno, dkk. 2006. Upaya Menumbuhkan Semangat Siswa Mencapai
Standar Kompetensi Dengan Model Pembelajaran Heroik dan Turnamen
Matematika SMA. Semarang : Universitas Negeri Semarang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
Setelah melewati 3 siklus yang di dalamnya dilaksanakan refleksi, terlihat
adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dan rata-rata skor kelas pada
ketiga variable tersebut. Untuk jumlah siswa yang tuntas berturut-turut ,pada
variable keaktifan 57%, 74%, dan 94%,keterampilan proses 51%, 77%, dan
xxii
91%, dan hasil belajar 54%, 65%, dan 78%. Terlihat pada siklus terakhir,
ketiga variable mencapai ketuntasan. Jadi pembelajaran dengan strategi
tersebut di atas dapat meningkatkan, keterampilan proses dan hasil belajar.
C. Kerangka Berpikir
Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang paling sulit
dikuasai siswa jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Oleh karena itu,
dalam pembelajarannya perlu dicari inovasi baru yang mampu memudahkan siswa
dalam belajar matematika, disamping dapat merangsang siswa untuk tertarik atau
senang belajar matematika. Pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa
dalam menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan penggunaan
media, sehingga dapat membantu siswa dalam belajar matematika. Dengan begitu,
kompetensi siswa dapat meningkat.
Dengan demikian, gambar kerangka berpikirnya sebagai berikut :
Kondisi Awal
Pelaksanaan
Tindakan
Kondisi Akhir
Tanpa media
Kompetensi
siswa rendah
Menggunakan Media
Tiga Dimensi
Bangun Ruang
Siklus I
Kompetensi siswa
meningkat
Siklus II
Pembelajaran
Bermakna
Kerangka berpikir dalam penelitian ini, dengan menggunakan media tiga
dimensi tentu siswa akan lebih mudah menemukan ide dan konsep matematika
yang dipelajari. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna sehingga
dimungkinkan kompetensi siswa dalam mata pelajaran matematika dapat
meningkat.
xxiii
Gambar tersebut menjelaskan bahwa pembelajaran matematika yang
disajikan dengan media tiga dimensi, siswa dapat menemukan ide dan konsep
matematika sehingga pembelajaran lebih bermakna yaitu dengan meningkatnya
kompetensi siswa dalam pembelajaran matematika.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir, maka penggunaan Media
Tiga Dimensi Bangun Ruang pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan
kompetensi siswa kelas 5 semester 2 SD. Negeri Cempaka 03.
xxiv
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Cempaka 03 Kecamatan
Bumijawa Kabupaten Tegal. Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan untuk
kelas 5. pemilihan tempat didasarkan pada:
a.
Merupakan tempat peneliti mengajar sehingga mempermudah peneliti dalam
melakukan penelitian
b.
Tidak menganggu tugas mengajar peneliti
c.
Tidak menganggu proses belajar mengajar disekolah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2009 / 2010. Dalam
kurun
tersebut
untuk
mengurus
izin
penelitian,
menyusun
instrument,
pengumpulkan data dan pelaksanaan penelitian, analisis data dan menulis laporan
penelitian.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas 5 dan Guru SD. Negeri
Cempaka 03, Kecamatan
Bumijawa, Kabupaten Tegal. Adapun objek
Penelitiannya adalah Kompetensi Siswa dan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
kuisioner, wawancara, catatan lapangan ( lembar observasi ) dan tes, serta
penugasan. Kuisioner, lembar observasi, dan wawancara, digunakan untuk
mengungkap sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang dialami. Tes
xxv
dan penugasan digunakan untuk mengungkap tingkat penguasaan siswa dalam
pembelajaran matematika.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat
pemahaman siswa terhadap materi matematika antara sebelum dan sesudah
tindakan. Selain itu digunakan juga teknik analisis deskriptif kualitatif untuk
mengetahui secara lebih memadai proses pembelajaran matematika.
E. Prosedur Penelitian
Siklus I
a.
Perencanaan
1. Mengidentifikasi masalah pembelajaran.
2. Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran
3. Penyiapan media pembelajaran
4. Penyiapan bahan dan alat pembelajaran
5. Penyiapan instrumen observasi pembelajaran
6. Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran
7. Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran
b.
Pelaksanaan tindakan dan observasi
Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru bersama siswa melakukan proses
pembelajaran sebagai berikut :
1) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan media tiga
dimensi bangun ruang.
2) Siswa belajar Matematika pada konsep bangun ruang pada pelajaran
Matematika.
Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan monitoring
serta evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria
keberhasilan tindakan adalah bahwa para siswa mampu kalimat matematika baik
secara tertulis maupun lisan.
xxvi
c. Evaluasi dan refleksi
Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal
materi bangun ruang. Tes digunakan untuk mengungkap tingkat pemahaman
siswa mengenai ide dan konsep matematika agar penyelesaiannya dengan baik
atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain itu digunakan analisis
deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih detail hasil proses
pembelajaran matematika menggunakan media tiga dimensi bangun ruang.
Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil tindakan
pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi gagasan umum atau
mungkin memikirkan dan merencanakan kembali jenis tindakan berikutnya yang
perlu diterapkan agar siswa dapat mudah mempelajari matematika dengan baik.
Begitu seterusnya sampai tindakan ini tercapai. Dalam implementasi tindakan ini
guru menggunakan media tiga dimensi bangun ruang.
Pada tahap refleksi menggunakan prosedur berdiskusi dengan supervisor
tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Alat yang digunakan untuk
kegiatan refleksi adalah instrumen refleksi. Pelaksanaan kegiatan refleksi dengan
sumber informasi berasal dari data-data berupa kuisioner, lembar observasi, dan
wawancara.
Data-data tersebut dianalisis dengan teknik deskripsi, antara lain rata-rata,
persentase, dan sebagainya.
Siklus II
a.
Perencanaan
1. Mengidentifikasi masalah pembelajaran hasil refleksi pada siklus I.
2. Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran yang
telah disempurnakan
3. Penyiapan media pembelajaran
4. Penyiapan bahan dan alat pembelajaran
5. Penyiapan instrumen observasi pembelajaran
xxvii
6. Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran
7. Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran
b.
Pelaksanaan tindakan dan observasi
1) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan media tiga
dimensi bangun ruang.
2) Siswa belajar Matematika pada konsep bangun ruang pada pelajaran
Matematika..
Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan monitoring
serta evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria
keberhasilan tindakan adalah bahwa para siswa mampu kalimat matematika baik
secara tertulis maupun lisan.
c. Evaluasi dan refleksi
Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal yang
berdasarkan masalah nyata dengan benar. Tes digunakan untuk mengungkap
tingkat pemahaman siswa mengenai ide dan konsep matematika dalam masalahmasalah nyata dan penyelesaiannya dengan baik atau tepat antara sebelum dan
sesudah tindakan. Selain itu digunakan analisis deskriptif kualitatif untuk
mengetahui
secara
lebih
detail
hasil
proses
pembelajaran
matematika
menggunakan media tiga dimensi bangun ruang.
Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil tindakan
pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi gagasan umum atau
mungkin memikirkan dan merencanakan kembali jenis tindakan berikutnya yang
perlu diterapkan agar siswa dapat mudah mempelajari matematika dengan baik.
Begitu seterusnya sampai tindakan ini tercapai. Dalam implementasi tindakan ini
guru menggunakan metode dan teknik pembelajaran tanya jawab, ceramah,
observasi, tugas, kerja kelompok, diskusi, presentasi, dan konstruktivisme.
Pada tahap refleksi menggunakan prosedur diskusi dengan supervisor tentang
pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Alat yang digunakan untuk
kegiatan refleksi adalah instrumen refleksi. Pelaksanakan kegiatan refleksi dengan
xxviii
sumber informasi berasal dari data-data berupa kuisioner, lembar observasi, dan
wawancara.
Data-data tersebut dianalisis dengan teknik deskripsi, antara lain rata-rata,
persentase, dan sebagainya.
xxix
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
SD Negeri Cempaka 03 adalah Sekolah Dasar yang terletak di Desa
Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal Jawa Tengah. SD Negeri
Cempaka 03 memiliki siswa sebanyak 256 anak yang terdiri dari enam kelas.
Sekolah ini memiliki gedung sarana belajar mengajar digunakan untuk ruang
kelas 5 buah, gedung PBS 1 buah, ruang UKS 1 buah, ruang kantor guru 1 buah
dan kepala sekolah 1 buah, perpustakaan dan mushola. Terdapat pula halaman
yang diperuntukkan untuk berbagai kegiatan seperti upacara bendera, olahraga
dan bermain bagi siswa pada saat istirahat.
Sebagai sekolah yang sedang giat – giatnya mengembangkan diri, SD
Negeri Cempaka 03 tak pernah berhenti untuk meraih dan mengukir prestasi
dalam segala bidang, baik akademis maupun non akademis. Tahun ini beberapa
prestasi telah diraih baik oleh guru maupun siswanya. Seperti kejuaran olah raga,
lomba mata pelajaran, porseni dan banyak prestasi yang telah diraih dan ingin
selalu menambah rangkaian prestasi lainnya.
Prestasi yang diraih tersebut tentu saja tidak lepas dari beberapa program
kegiatan ekstrakurikuler yang selama ini diselenggarakan di SD Negeri Cempaka
03 diantaranya pramuka, seni tari dan seni suara. Disamping kegiatan
pengembangan potensi siswa, pengembangan potensi guru dan karyawan juga
dilaksanakan, dalam upaya meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam
melaksanakn tugas. Kegiatan senam rutin dilaksanakan setiap hari jum’at mulai
pukul 06.30 WIB, sementara pengembangan profesi dilaksanakan melalui
kegiatan KKG, seminar dan Workshop pembelajaran, pendidikan dan kegiatan
studi banding dengan SD lain.
SD Negeri cempaka 03 diasuh oleh 11 guru yang terdiri dari guru kelas dan
guru mata pelajaran yang sudah berpengalaman dan mempunyai loyalitas dan
xxx
dedikasi yang tinggi dalam bidangnya, serta pembimbing ekstra kulikuler yang
handal.
Tahun pelajaran 2009 / 2010 SD Negeri Cempaka 03 Kecamatan Bumijawa
Kabupaten Tegal dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan memiliki 10 guru.
Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan pendidik 6 guru kelas, 1
guru agama (Islam), 1 guru Penjaskes, 1 guru Bahasa Inggris, dan 1 orang
penjaga. Demi kelancaran program–program sekolah dan semakin meningkat
mutu pendidikan di SD Negeri Cempaka 03, maka segenap komponen pengelola
SD baik kepala sekolah, komite sekolah, guru dan karyawan senantias
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing – masing sebagai
tertuang dalam program kerja yang telah direncanakan pada setiap tahun
pelajaran. Mekanisme kerja segenap pengelola SD tersebut berada dibawah
koordinasi dan pengawasan kepala sekolah.
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Adapun pelaksanaan siklus I dilaksanakan waktu 140 menit. Tindakan
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam
rangka
implementasi
tindakan
perbaikan
pembelajaran
mengidentifikasi bangun ruang. Perencanaan RPP mencakup penentuan
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
dampak pengiring, materi pelajaran, strategi pembelajaran, langkahlangkah pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran dan penilaian.
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah :
a) Ruang Belajar
Ruang belajar yang digunakan adalah gedung pusat sumber belajar. Guru
menyiapkan kapur, penggaris.
xxxi
b) Buku Pelajaran
Buku pelajaran Matematika BSE kelas V karangan RJ. Soenarjo, hal. 233-238,
Penerbit Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 2007
c) Alat Peraga
Alat peraga yang dipersiapkan media tiga dimensi bangun ruang
3) Menyiapkan Lembar Kerja
Guru menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang diajarkan
dan menyiapkan materi diskusi.
4) Menyiapkan Lembar Evaluasi
Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa
5) Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat
Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang
dilakukan yang hasilnya akan ditulis dalam lembar observasi.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
Agar siswa termotivasi guru memberi pertanyaan tentang bangun ruang pada
siswa
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi bangun ruang
b) Guru menjelaskan materi dengan tindakan :
a) Tindakan 1
Guru memberi sedikit penjelasan dengan membawa kerangka
kubus atau balok mengenai rusuk, titik sudut dan rusuk untuk
mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
b) Tindakan 2
Guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok
yaitu untuk menentukan sifat-sifat bangun ruang kubus, balok,
tabung, prisma, kerucut, limas dan bola.
c) Tindakan 3
xxxii
Guru memberikan langkah – langkah membuat bangun ruang
dengan memberikan beberapa contoh cara membuat bangun
ruang.
c) Siswa melakukan praktek menggambar bangun ruang
d) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi
e) Siswa mengerjakan evaluasi
3) Kegiatan Penutup
a.Siswa merangkum materi pembelajaran bangun ruang
b.Guru memberi PR (menggambar bangun ruang)
c. Pengamatan / Observasi
Pengamatan atau observasi adalah proses dimana teman sejawat
memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang disampaikan oleh
guru. Di sini teman sejawat akan melakukan pengamatan dan penilaian pada
lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam
pengamatan meliputi :
1. Pra pembelajaran
2. Kegiatan Membuka Pelajaran
3. Kegiatan Inti Pembelajaran
a. Pelaksanaan materi pelajaran
b. Strategi pola pembelajaran
c. Pemanfaatan media pembelajaran
d. Penilaian proses dan hasil belajar
e. Penggunaan bahasa
4. Penutup
Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam
proses belajar mengajar meliputi :
1. Banyaknya siswa yang hadir dalam kegiatan pembelajaran
2. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas PR
3. Banyaknya siswa yang aktif bertanya
xxxiii
4. Banyaknya siswa yang aktif menjawab pertanyaan/siap menjawab
(tunjuk jari)
5. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas di depan/ siap mengerjakan
6. Banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran secara aktif
7. Banyaknya siswa yang menguasai konsep materi
8. Banyaknya siswa yang memberikan pendapatnya ketika diberikan
kesempatan
9. Banyaknya siswa yang mencatat informasi penting
10. Banyaknya siswa yang berinteraksi positif dengan temannya
Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar pengamatan keaktifan siswa
dapat dilihat pada bagian hasil penelitian dan lampiran.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau
kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar hasil
observasi teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangan-kekurangan
dalam proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir yang bertujuan untuk
memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada putaran siklus II dilaksanakan dengan waktu 4 x 35 menit. Tindakan
yang dilakukan adalah :
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sebagaimana yang telah dilaksanakan pada siklus I, pada siklus II ini juga
dilaksanakan
dengan
menyusun
RPP
mencakup
penentuan
standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak
pengiring,
materi
pelajaran,
strategi
pembelajaran,
pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran dan penilaian.
Adapaun langkah-langkah pembelajaran
xxxiv
langkah-langkah
a) Guru menjelaskan berbagai macam jaring-jaring bangun ruang
b) Siswa melakukan praktek menggambar jaring – jaring bangun
ruang
c) Secara kelompok siswa berdiskusi mengenai bangun ruang di sekitar
dihubungkan dengan masalah matematika
d) Evaluasi
b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pelajaran adalah :
a) Ruang Belajar
Ruang belajar untuk mata pelajaran Matematika di ruang kelas 5, karena
belum memiliki ruangan khusus untuk pembelajaran Matematika akan
tetapi alat peraga bangun ruang tersimpan di ruang kelas 5. Guru menata
terlebih dahulu tempat duduk siswa, menyiapkan kapur dan penggaris.
b) Buku Pelajaran
Buku pelajaran Matematika BSE kelas V karangan RJ. Soenarjo, hal.
239-241 dan 258-261, Penerbit Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 2007
c) Alat Peraga
Alat peraga yang dipersiapkan bangun ruang dan macam jaring - jaring
bangun ruang
c) Menyiapkan Lembar Kerja
Guru menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang
diajarkan dan menyiapkan materi diskusi.
d) Menyiapkan Lembar Evaluasi
Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa
e) Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat
Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang
dilakukan yang hasilnya akan ditulis dalam lembar observasi.
b. Pelaksanaan
xxxv
1) Kegiatan Awal
Agar siswa termotivasi guru memberi pertanyaan pada siswa dengan
pertanyaan materi yang lalu.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menampilkan contoh-contoh jaring-jaring bangun ruang
b) Guru menjelaskan materi dengan tindakan :
1.
Tindakan I
Guru memberikan langkah – langkah membuat jaring – jaring
bangun ruang
2.
Tindakan 2
Siswa melakukan praktek menggambar jaring – jaring bangun
ruang.
3.
Tindakan 3
Melakukan diskusi mengenai bangun ruang di sekitar
kemudian dihubungkan dengan masalah matematika.
c) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi
d) Siswa mengerjakan evaluasi
3) Kegiatan Penutup
a) Siswa merangkum materi pembelajaran bangun ruang
b)
Guru memberi PR (menggambar jaring-jaring bangun
ruang)
c. Pengamatan / Observasi
Seperti pada siklus I, di siklus II observasi juga dilakukan oleh teman
sejawat. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi :
1. Pra pembelajaran
2. Kegiatan Membuka Pelajaran
xxxvi
3. Kegiatan Inti Pembelajaran
a) Pelaksanaan materi pelajaran
b) Strategi pola pembelajaran
c) Pemanfaatan media pembelajaran
d) Penilaian proses dan hasil belajar
e) Penggunaan bahasa
4. Penutup
Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses
belajar mengajar meliputi :
1. Banyaknya siswa yang hadir dalam kegiatan pembelajaran
2. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas PR
3. Banyaknya siswa yang aktif bertanya
4. Banyaknya siswa yang aktif menjawab pertanyaan/siap menjawab (tunjuk
jari)
5. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas di depan/ siap mengerjakan
6. Banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran secara aktif
7. Banyaknya siswa yang menguasai konsep materi
8. Banyaknya siswa yang memberikan pendapatnya ketika diberikan
kesempatan
9. Banyaknya siswa yang mencatat informasi penting
10. Banyaknya siswa yang berinteraksi positif dengan temannya
Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar pengamatan keaktifan siswa
dapat dilihat pada bagian hasil penelitian dan lampiran.
d. Refleksi
xxxvii
Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau kembali
pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar hasil observasi
teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam
proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir yang bertujuan untuk
memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran.
C. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan pada hari dengan mengikutsertakan 40 siswa kelas 5
SDN Cempaka 03. Materi pokok yang diajarkan adalah mengidentifikasi sifat-sifat
bangun ruang. Dalam penyampaian materi guru selain memberi penjelasan, demonstrasi,
tanya jawab, sehingga siswa sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran.
Data untuk perencanaan telah tertuang dalam RPP, yang dapat dilihat pada
lampiran laporan ini. Sedangkan data pelaksanaan, berupa nilai evaluasi siswa dan hasil
pengamatan siswa dapat adalah sebagai berikut :
Tabel I
Diagram Nilai Siklus I
xxxviii
Data Nilai Siklus I
Dari data pada table 1 dapat disimpulkan bahwa, anak yang memperoleh nilai 70 ke atas
sebanyak 17 anak, nilai dari 60-70 sebanyak 16 anak, sedangkan yang memperoleh nilai
kurang dari 60 sebanyak 7 anak,dengan nilai rata-rata 69.
Hal ini dapat dilihat dalam tabel dan diagram berikut ini:
Tabel 2
Pengelompokan nilai siswa pada siklus I Mata Pelajaran Matematika
kompetensi dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana.
Kelompok
Nilai
Jumlah siswa
Persentase
A
>80
0
0%
B
70-80
17
42,5%
C
60-70
16
40%
D
<60
7
17,5%
40
100%
Jumlah
xxxix
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang dapat menguasai dengan baik
materi ada 17 anak, siswa yang cukup baik menguasai materi ada 16 anak,dan yang
kurang menguasai materi ada 7 anak
Data singkat dari hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat adalah sebagai
berikut:
Adapun hasil dari refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat,
diperoleh data sebagai berikut :
a. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil
meningkatkan kompetensi siswa.
b. Dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.
c. Siswa dapat belajar dengan perasaan senang tidak ada ketakutan / tekanan.
d. Siswa dalam mengikuti KBM dapat kerjasama dalam kelompok.
e. Hasil evaluasi belajar juga mengalami peningkatan walaupun masih ada yang
belum tuntas.
2.
Siklus II
Siklus II (kedua) dilaksanakan pada hari ,07 April 2010 dengan mengikut
sertakan 40 siswa kelas 5. Materi pokok yang diajarkan sama dengan siklus I, dimana
siklus II ini adalah tidak lanjut dari siklus I selain memberikan penjelasan guru
mengoptimalkan penggunaan alat peraga tiga dimensi bangun ruang. Kemudian
mengerjakan soal-soal latihan.
Data untuk perencanaan pada siklus II ini juga telah tertuang dalam RPP,
untuk dapat dilihat pada lampiran laporan ini sedangkan data dari hasil pelaksanaan
berupa nilai hasil evaluasi siswa pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Diagram Nilai Siklus II
xl
Dari data pada table 3 tersebut di simpulkan bahwa anak yang memperoleh nilai 80
ke atas 6 anak,nilai antara 70-80 sebanyak 17 anak, nilai antara 60-70 sebanyak 16 anak,
nilai 60 sebanyak 1 anak sedangkan yang memperoleh nulai kurang dari 60 tidak ada,
dengan nilai rata-rata 73
Hal ini dapat dilihat dalam tabel dan diagram berikut:
Tabel 4
Pengelompokkan nilai siswa pada siklus II Mata pelajaran Matematika
Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana
Kelompok
Nilai
Jumlah Siswa
Prosentase
A
>80
6
15%
B
70-80
17
42,5%
C
60-<70
17
42,5%
D
<60
0
0
Jumlah
40
100%
Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa siswa yang sangat baik menguasai materi adalah
23 anak,yang cukup menguasai materi 17 anak, sedangkan siswa yang kurang menguasai
materi tidak ada
xli
Hasil dari Refleksi antara peneliti dan teman sejawat ,diperoleh data sebagai berikut :
a. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil
meningkatkan kompetensi siswa
b.
Dalam proses pembelajaran siswa aktif dan kreatif .
c. Pembelajaran menjadi efektif ,karena anak dapat langsung melihat benda
tiruan.
d. Hasil evaluasi meningkat di atas KKM artinya siswa mampu memahami
materi yang diajarkan dengan baik .
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri daridua siklus.
Terdapat peningkatan dalam kegiatan belajar mengajar dari siklus I ke siklus II, seperti
yang terlihat dalam rata-rata hasil belajar dan lembar pengamatan motifasi siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media tiga dimensi bangun
ruang terlihat kompetensi siswa meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dalam kegiatan
dengan bimbingan guru. Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat membuat
siswa aktif dalam belajar sehingga siswa mampu memahami konsep bangun ruang yang
mereka pelajari.
1. Pembahasan Siklus I
Dari penelitian pada siklus I (pertama),ternyata hasil yang didapat kurang
memuaskan . Dari hasil pembelajaran siswa pada table 1 dapat dilihat bahwa masih
ada siswa yang belum menguasai materi. Walaupun nilai rata-rata kelas sudah 69
atau sudah diatas KKM ini dirasa masih belum maksimal. karena masih ada
perbedaan nilai yang di bawah KKM.
Untuk hail observasi implementasi RPP oleh teman sejawat dapat dilihat dalam
lampiran, dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran laporan ini.
xlii
Adapun hasil pengamatan motivasi siswa juga kurang memuaskan dapat dilihat
dalam table lampiran banyak siswa yang aktif bertanya masih ada anak yang tidak
memberikan pendapatnya , kurang menguasai konsep dan lain-lain.
Dari hasil pembelajaran siklus 1 kurang berhasil , maka perlu adanya langkah –
langkah perbaikan yang harus dilakukan . langkah perbaikan yang harus dilakukan :
Guru harus dapat menggunakan strategi yang tepat dalam penggunaan media tiga dimensi
bangun ruang,agar anak lebih memahami tentang konsep bangun ruang. Guru juga harus
memperhatikan materi-materi yang sulit dipahami anak. Siswa dalam melakukan kegiatan
pembelajaran guru harus
tetap memberi bimbingan. Serta perlu adanya perbaikan
terhadap pembelajaran siklus berikut.
2. Pembahasan siklus II(kedua).
Pada siklus II,pembelajarannya sudah berhasil dengan memuaskan. Semua siswa
telah mampu memahami konsep bangun ruang,hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata
siswa tidak ada lagi nilai yang di bawah KKM. Walaupun ada 17 anak yang nilai rataratanya antara 60-70. Hal ini dapat dilihat pada tabel ,nilai rata-rata kelaspun juga
meningkat dari 73.
Semua aspek yang dijadikan dijadikan observasi tiruan sejawatpun hasilnya lebih
baik. Ini tidak terlepas dari perbaikan yang dilakukan pada siklus II. Adapun yang
diperbaiki yaitu strategi penggunaan media tiga dimensi bangun ruang tiap kelompok
dengan bimbingan guru, sehingga siswa dapat memahami konsep bangun ruang. Guru
juga memberikan penekanan khusus pada materi yang sulit dipahami. Sehingga
pelaksanaan pembelajaran juga sudah berhasil.
Adapun dari hasil pangamatan motivasi siswa juga meningkat,hal ini dapat
dilihat dalam lampiran, banyak siswa yang ingin
bertanya 63%. Siswa yang ingin
menjawab 35 anak, masih ada anak yang tidak memberikan pendapatnya , kurang
menguasai konsep dan lain-lain.
, tapi jumlahnya menurun.
xliii
Dengan demikian siklus II sudah memuaskan dan terlaksana pembelajaran yang
disukai oleh siswa,maka pembelajaran tersebut membekas dibenak siswa dan akan
teringat lama dipikiran mereka (dapat dilihat dari hasil angka pada lampiran).
3. Pembahasan antar siklus.
Pada siklus 1 hasil belajar yang dicapai siswa belum memuaskan. Tindakantindakan yang dilakukan secara optimal. Tindakan-tindakan yang belum berhasil
tersebut,antara lain:
1. Pemanfaatan waktu belum efektif,karena siswa belum mempersiapkan diri
dengan baik.
2.Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang belum efektif, siswa belum puas
dalam pemanfaatan.
3.Pengelolaan kelas kurang,karena masih ada anak yang bertindak yang
menghambat kegiatan belajar mengajar lebih jelasnya dapat kita lihat
perbandingannya antara siklus I dan II sebagai berikut:
Tabel 5
Diagram Nilai Antara Siklus I dan Siklus II
xliv
Tabel 6
Pengelompokan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan II
kelompok
nilai
Jumlah siswa
Persentase
Siklus I
Siklus II
Siklus I
Siklus II
A
>80
0
6
0%
15%
B
70-80
17
17
42,5%
42,5%
C
60-70
16
17
40%
42,5%
D
<60
7
-
17,5%
0%
Jumlah
40
40
40
100%
100%
Tabel 7
Dari table 6 di atas terlihat bahwa ada peningkatan pemahaman siswa terhadap
mata pelajaran Matematika khususnya pada materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun
ruang. Hal ini dapat kita lihat pada siklus I nilai rata rata siswa yang lebih dari 80
xlv
berjumlah 0 anak yang memperoleh nilai rata-rata antara 70-80 ada 17,yang mendapat
nilai rata-rata 60-70 ada 19 anak dan yang mendapat nilai rata-rata <60 ada 7 anak. Ini
menunjukkan siswa masih kurang memahami materi. Sedangkan pada siklus II nilai ratarata >80 ada 6 anak,nilai rata-rata 70-80 ada 17 anak, nilai rata-rata 60-70 ada 17 anak
dan nilai rata-rata kurang, 60 tidak ada. Untuk nilai rata-rata kelas siklus I = 69 ,sedang
siklus II = 73.dengan demikian dapat dikatakan bahwa perbaikan pembelajaran yang telah
dilakukan berhasil dengan baik.
Dari beberapa tabel di atas dapat di lihat ada peningkatan prestasi pada anak
yaitu nilai rata-rata anak pada siklus II sudah diatas KKM dan motivasi anak meningkat.
Dengan demikian dapat di katakan bahwa pelaksanaan siklus I dan siklus II
berhasil,sehingga dapat pula dikatakan kompetensi siswa meningkat.
xlvi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan suatu laporan pembelajaran akan di dapat suatu kesimpulan yang
merupakan hasil dari masalah yang di bahas. Maka dari itu hasil pembahasan dapat di
tarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan kompetensi
siswa,yaitu:
a. Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan keingintahuan
siswa tentang bangun ruang.
b. dengan media tiga dimensi bangun ruang verbalisme pada siswa dapat di atasi.
2.
Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan pemahaman
siswa tentang bangun ruang, yaitu: Dengan media tiga dimensi bangun ruang anak
akan lebih jelas dan nyata mengenai pemahaman konsep bangun ruang. Artinya
siswa lebih jelas memahami sifat-sifat bangun ruang,dapat menggambar bangun
ruang, dapat membuat jaring-jaring bangun ruang.
3.
Dengan demikian siswa lebih jelas,tertarik,dan senang dengan penggunaan
media tiga dimensi bangun ruang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,beberapa hal yang sebaiknya di lakukan oleh guru
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk memperoleh hasil yang memuaskan, di
antaranya:
1. Guru perlu mengadakan evaluasi dalam setiap pembelajaran Matematika guru
mengetahui kekurangan-kekurangan untuk di perbaiki dan keberhasilan-keberhasilan
yang di capai untuk di pertahankan.
2. Guru hendaknya memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisa permasalahan
yang terjadi dalam suatu pembelajara Matematika.
xlvii
3. Guru harus pandai menumbuhkan miat dan daya tarik dan motivasi siswa terhadap
mata pelajaran Matematika khususnya materi bangun ruang.
4. Guru harus dapat memberi kesempatan untuk berperan aktif dalam proses
pembelajaran.
5. Guru hendaknya menggunakan alat peraga dalam pembelajaran
6. Guru harus menciptakan lingkungan yang kondusif guna mendukung keberhasilan
pembelajaran.
xlviii
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, dkk.2009. Glosarium Penelitian Pendidikan SD. Jakarta : Dirjen
Dikti
Cepi Riana, dkk.2007. Komputer dan Media Pembelajaran di SD. Jakarta : Dirjen Dikti
Clara Ika Sari Budhayanti, dkk. 2008. Pemecahan Masalah Matematika. Jakarta : Dirjen
Dikti
Edy, sucipto. 2008. Upaya Peningkatan Pembelajaran Matematika dengan Media
Bangun Ruang Pada Kelas V SD Negeri 01 Petanjungan UPPK
Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2007 / 2008. Jakarta :
Universitas Terbuka
http:/www.docstoc.com/docs/26564667/Pengertian-Kompetensi. Diakses tanggal : 17
Februari 2010
Martinis Yamin. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta : Gaung Persada Pers
M.Djauhar Siddiq, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta :
Dirjen Dikti
Nyimas Aisyah, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematik SD . Jakarta :
Dirjen Dikti
Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar
Bandung : Refika Aditama
RJ. Soenarjo. 2007. Matematika BSE Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan
Depdiknas
Santyasa.
2010.
Media
Pembelajaran.
http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf.
Diakses tanggal : 04 Januari 2010
Siti Hawa, 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Dirjen Dikti
Depdiknas
Sobry Sutikno. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect
xlix
Sukestiyarno, dkk. 2006. Upaya Menumbuhkan Semangat Siswa Mencapai
Standar Kompetensi Dengan Model Pembelajaran Heroik dan
Turnamen Matematika SMA. Semarang : Universitas Negeri Semarang
l
Download