19. JAMINAN KRISTUS UNTUK KEMENANGAN ATAS MAUT. (OK) pendahuluan jaminan Kristus untuk kemenangan atas dosa terdapat dalam Why 1:18, Aku telah mati, namum lihatlah, aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci neraka dan maut. Ayat ini adalah intisari dari semu7a pekabaran Alkitab mengenai kemengangan atas maut. Kunci kuburan ada ditangan seorang sahabat – sahabat kita yang terbaik, Yesus Kristus --seorang yang bisa kita kasihi dan percayai. Kepastian yang lebih menghiburkan dan positif apa lagi yang dapat diberikan kepada dunia yang penuh duka ini? Waktu Yesus berkata Ia memegang kunci kepada maut, apa yang dimaksudkan-Nya? Pertama , hanya Dia sendiri yang sanggup membuka rumah penjara maut yang gelap itu dan membebaskan semua tawanannya. Kedua, hanya Dia sendiri yang sanggup membuka rahasia maut yang gelap itu dan memberitahukan pada kta apa makananya. Dalam pelajaran ini kita akan membahas tujuh kunci kematian yang ditawarkan Yesus untuki menolong kita supaya kita mengerti kebenaran Alkitab mengenai kematian. 1. KUNCI PERTAMA – BAGAIMANA HIDUP MULAI Sebelum kita mengerti apa arti kematian dan bagaimana kematian itu terjadi, kita haris terlebih dulu mengerti apa arti hidup dan bagaimana gidup itu dimulai. Kej 2:7 Allah mengehembuskan napas hidup kedalam hidung manusia. Disinilah Allah dalam beberapa kata sederhana, menjawab pertanyaan yang membingungkan manusia ribuan tahun lamanya tentang Asal khidupan. Kehidupan itu adalah karunia yang langsung dari tangan Allah. Setelah hidup itu dikaruniakan, bagaimaa hidup itu bisa dipertahankan? Apakah dengan demikian manusia itu sudah menjadi sumber kehidupan dan tidak bergantung lagi pada Allah? Kej 2:9 Pohon kehidupan ditengahtengah tamanitu Pohon kehidupan itu adalah lambang ketergantungan manusia pada Allah secara keseluruhan, dan selamanya. Inilah peringatan yang kekal bahwa menausia itu tidak memiliki hidup dalam dirinya sendiri. Ita tidak kekal secara alamia. Hiduupnya teragantung pada penurutannya. Juka dia terputus daru fasilitas pohon pemberi hidup itu maka hiduupnya pun akan berhenti juga. 2. KUNCI KEDUA – BAGAIMANA KEMATIAN DIMULAI Kej 2:15-17. Pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Inilah pertama kali Alkitab menyebut tentang kematian. Peringatan Allah ini adalah rahasia yang sangat membingungkan bagi Adam dan Hawa. Tadinya mereka tahu bahwa dunia ini penuh dengan kehidupan. Kej 3:5,6 Manusia percaya pada kebohongan Setan mengatakan hal yang bertentangan dengan peringatan Allah. Kej 3:17-24 Akibat buruk dari ketidaktaatan – pemisahan dari pohon kehidupan. Rom 5:12. Demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang. CATATAN Tanpa mengindahkan fakta-fakta Alkitab yang sudah jrlas, suatu ide sudah tertanam dalam pikiran manusia bahwa walaupun sebagai seorang pendosa kita bisa kekal secata alamiah, yaitu sebagaian dari diri manusia itu tidak pernah mati. Jutaan manusia telah tertipu dengan kepastian yang palsu dari setan : SEKALI-KALI KAMU TIDAK AKAN MATI. Inilah yang menjadi akar tunggal dari semua kekacauan yang sudah menyebarluas mengenai hiduup, kematian, dan kekekalan. Namun kekacauan ini tidak perlu terjadi seandaianya manusia itu membaca serta percaya kepada kata kata terakhir dari buku kejadian pasal tiga. Suatu pertahanan yang pasti terhadap kebohongan setan ilah dengan menyadari bahwa dosa telam memutuskan hubungan manusia dengan fasilitas pohon kehidupan itu. Fakta Alkitab yagn mendsar seperti in tidak memberi kemungkinan bagi manusia pendosa untuk hidup kekal. 3. KUNCI KETIGA – BAGAIMANA KEMATIAN SETELAH KEMATIAN? Kej 3:19 Sampai engkau kembali lagi menjadi tanah sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu. Ayat ini tidak memerlikan penjelasan. Tidak ada unsur kerahasiaan di sini. Semua pengalamgan manusia membuktiakan sebutan Alkitab yang sederhana ini. 4. KUNCI KE EMPAT – BAGAIMANA DENGAN ROH SETELAH KEMATIAN? Karena adanya kebingungan diantara umat Kristen mengenai masalah ini, ktia akan mempelajari faktafakta Alkitab yang berikut secara teliti. Peng 12:7 “Roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya. Ayat ini tidak mengatakan bahwa roh oran gbaik kembali kepada Allah pada waktu kematian. Tidak dibedakan antara roh orang baik dan roh orang jahat pada waktu kematian. Menurut ayan itu roh semua orang kembali kepada Allah pad waktu kematian. Apakah Roh itu? Menurut Alkitab Roh adalah dasar kehidupan atau napas kehidupan yang dikaruniakan Allah kepada manusia. (Kej 2:7) dan kebada binatang (Kej 7:15,21,22). Kata Ibrani yang umum untuk napas (RUACH) diterjemahkan menjadi ROH (Lih Ay 33:4, 34:14 dimana Roh dan Napas digunakan secara bergantian. Peng 3:19,21 Roh atau napas kehidupan adalah karunia Allah yang sama-sama dinikmati oleh manusia dan hewan yang lebih rendah dari manusia, jadi dalam hal in manusia tidak ada kelebihannya dari mahluk hewan. Ayub 27:3 Roh atau napas dari Allah tinggal didalam lubang hidung manusia. Mzm 146:3,4 nyawa manusia melayang dan ia kembali ke tanah menurur ayat ini, kematian itu adalah proses perpisahan napas kehidupan dari tubuh lawannya daari proses Allah memberikan hidup itu kepada manusia pada permualaan hidupnya. Yak 2:26 “Tubuh tanpa Roh sama dengan mati. Jadi defenisi Roh yang paling sederhana adalah jika digunakan dalam konteks ini, yang mempertahankan hidup didalam tubuh dan yang kembali pada Alah pad waktu kematian CATATAN : Fakta yang lebih jauh dan lebih berarti yang kita perlu perhatiakn disini. Karena hidup dan kesadaran itu adalh hasil dari persenyawaan antara roh napas dan tubuh, Alkitab tidak pernah menyarankan bahwa roh itu adalah jiwa kehidupan yan gkedua pusat kesadaran yang terpoisah yang dapat menikmati keberadaan dri walaupun terpisah dari tubuh. Tidak ada diajarkan dalam Alkitab bahwa roh manusia mempunyai kuasa utnuk kesadaran yang terpisah inteligensia, meresa, sensasi, mengingat, atau kemauan sesudah atau sebelum bersenyawa dengan tubuh. Pengetahuan atas gakta ini akan menolong menyelamatkan kita dari kekacauan yan gbesar. 5. KUNCI KELIMA --- BAGAIMANA JIWA SESUDA KEMATIAN? Kej 2:7 “Sebagai hasil dari persenyawaan antara napas kehidupan dengan tubuh, manusia menjadi suatu jiwa yang hidup. Ayat itu tdak menyebutkan bahwa manusia itu diberikan suatu jiwa atau ia memiliki jiwa, tetapi ia adalah suatu jiwa. Apa artinya jiwa yang hidup? Menurut Alkitab suatu jiwa yang hidup adalah suatu mahluk yang hidup: seorang yang memiliki kesadaran, atau yang memiliki kepribadian; seseorang. Kej 12:5; 36:6: Im 4:2, dimana istilah jiwa itu mengartikan seorang manusia. Bandingkan Mat 16:26 dengan Luk 9:25 dimana Alkitab menggunakan istilah jiwa dan diri secara bergantian. Kenyataanya ialah bahwa jiwa itu berarti diri; manusia itu secara utuh, kepeibadian yang menyeluruh, sadar, hidup, dan bernapas sebagaimana berfungsi secara wajar dalam hidup. Perlu dicatat dengan telitai bahwa tubuh sendiri bukanlah diri atau jiwa secara keseluruhan. Roh itu sendiri bukan pula diri atau jiwa. Jiwa atauy diri hanya terjadi apabila tubuh dan roh bersenyawa. Jiwa yang hidup atau diri adalah organismen manusia yang memiliki kuasa kesadaran, inteligensia,ingatan, emosi, sensai, dan kemauan tetapi hanya jikalau napas dan tubuh itu masih bersenyawa. Dalam kematian, jiwa atau diri itu dengan segala kuasanya yang ajaib berhenti keberadaannya untuk sementara waktu. Jiwa atau diri itu dengan segala kuasanya yang ajaib berhenti keberadaannya untuk sementara waktu. Jiwa tidak pergi kemana-mana pada waktu kematian, ia hanya berubah dari keberadaanya sebagai mahluk yang sadar kepada non mahluk. Peng 9:5,6 “Orang mati tidak mengetahui apa-apa. Peng 9:10 “Tidak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan, dan hikmat dalam dunia orang mati. Mzm 6:5 “Didalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu” Mzm 115:7 “Anak-anak orang yang sudah mati itu menjadi mulia tetapi ia tidak tahu.” Kis 2:29,34 “Daud, walaupun sudah mati seribu tahun, ia belum naik kesurga” Olehkarena itu perpisahan yang lengkap antara kesadaran dan kepribadian pada kemaian disebut tidur kematian Mzm 13:4. lebih limapuluh kali dalam Alkitab, kematian itu diumpamakan dengan tidur karena tidur itu hanya keadaan sementara dengansuatu janji kebangkitan tertentu. Inilah cara jpemikiran yang terbaik, yang paling sederhana, yang paling positif, dan yang paling menghiburkan apabila kita memikirkan tentang kematian. KUNCI KEENAM – WAKTU KUASA MAUT DI PUTUSKAN. Syukur kepada Allah karena Alkitab mengajarkan tentang keadaan dan nasib seseorang tidak berakhir drngan perpisahan sementara dengan jiwa ataupun pribadi pada waktu kematian. Allah mempunyai kuasa bila Ia kehendaki untuk mengulangi mukjizat yang tertulis dalam kejadian 2:7 yang untuk memperstukan kembali tubuh dengan Roh atau memulihkan manusia yang sudah mati itu menjadi jiwa yang hidup atau diri yang mempunyai kesadaran. Inilah yang disebut dalam Alkitab sebagai kebangkitan orang mati. 1Kor 15:21,22: Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. 15:22 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristu Ayub 14:12-15 “ Ayub mengharapkan utuk menunggu akan perubahan didalam kubur, apabila Allah memanggil dan langit itu tidak akan ada lagi. Ayb 19:26 Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingku pun aku akan melihat Allah, Yoh 5:28,29 “Bahwa semua orang yang didalam kuburan akan mendengar suara-Nya akan keluar. 1 Kor 15:51-55 “ Orang-orang mati akan dibangkitakan dalam keadaan yang tidak dapat binasa. 1 Tes 4:16-16 “Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalm Karistus akan lebih dulu bangkit. 1 Kor 15:26 “Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Why 21:4 “Tidak ada lagi perkabungan, atau ratap tangis atau duka cita. Luk 20:36 “sebab mereka tidak dapat mati lagi. KUNCI KETUJUH – APA ARTINYA KEMATIAN BAGI ORANG KRISTEN? Bagi umat Kristen, kematian itu di umpamakan dengan a. tidur (Kis 7:60). Seribu tahun dalam kubur sampai seperti sejenak dalam kesunyian. b. Bayangan. Mzm 23:4 sebuah bayangan tidak berkuasa untuk menyakiti orang. c. Seorang musuh yang sengatnya sudah dipatahkan ( I Kor 15:55), karena itu umat Kristen tidak takut akan maut seperti musuh abadi dan berkuasa. Kesimpulan Rom 8:33,39: Kematian, sekalipun dalam bentuknya yan gpaling mengerikan, tidak dapat menjatuhkan kita dari tangan Kristus. Dengan keyakinan ini, kita seperti Paulus boleh menghadapi kematian itu dengan tidak takut. (II Tim 4:6-8).