7 BAB II LANDASAN TEORI Secara garis besar dari landasan teori adalah pemahaman materi skripsi secara teoritis yang didapat dari buku-buku / literatur-literatur, diktat (modul) dan catatan kuliah yang digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan tugas akhir. 2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Ada beberapa pengertian sistem yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain : menurut Jogiyanto (2005:2) sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dan menurut Djon Irwanto (2007:2) sistem adalah sekumpulan komponen- komponen yang mengimplementasikan model dan fungsionalitas yang dibutuhkan, komponen-komponen tersebut saling berinterksi di dalam sistem guna mentrans-formasikan input yang diberikan kepada sistem tersebut menjadi output yang berguna dan bernilai bagi actor-nya. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi, bekerjasama atau berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. 8 2.1.2 Karakteristik Sistem Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainya: a. Batasan (boundary) Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem dan mana yang diluar sistem b. Lingkungan (environment) Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem. c. Masukan (input) Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi, dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem. d. Keluaran (output) Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. e. Komponen (component) Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi(output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem. 9 f. Penghubung (interface) Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkunganya bertemu atau berinteraksi. g. Penyimpanan (storage) Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga di antara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama. 2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi Ada beberapa pengertian informasi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu : menurut Jogiyanto (2005:8) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya. Menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information Sistem” menjelaskan bahwa Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan serta lebih berarti bagi yang menerimanya (kami, 2008). Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah ke dalam bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya, sehingga dapat dipahami dalam mengambil keputusan. 10 2.2.2 Kualitas Informasi Kualitas informasi (quality of information) sangat di pengaruhi atau ditentukan oleh 3 hal yaitu : a. Relevan. Informasi harus mempunyai mamfaat untuk pemakainnya. Relefansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang berbeda. b. Akurat. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. c. Tepat waktu. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. 2.2.3 Pengertian Sistem Informasi Beberapa pengertian tentang sistem informasi yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut : menurut jogiyanto (2005:11) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam orgnisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis di dalam suatu organisasi dan menyedikan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sementara Burch dan Grudnistki (1986) berpendapat, sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen diatas disebut dengan istilah 11 blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan blok kendali (control block) sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. a. Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. b. Blok Model. Model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dalam basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan berguna. d. Blok Teknologi. Teknologi merupakan alat dari sistem informasi, digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. e. Blok Basis Data Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memenipulasinya. 12 f. Blok Kendali Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 2.3 Analisa Sistem 2.3.1 Pengertian Analisa sistem Analisa sistem dilakukan sebelum tahap perancangan sistem, beberapa pengertian tentang analisa sistem yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut : menurut Jogiyanto (2005:129) analisa adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat disimpulkan perbaikan – perbaikannya. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut: a. Identify Identify yaitu mengidentifikasi masalah. b. Understand Understand yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. c. Analyze Anlyze yaitu menganalisis sistem. d. Report 13 Report yaitu membuat laporan hasil analisis 2.4 Perancangan Sistem 2.4.1 Perancangan Berorientasi Object Perancangan berorientasi objek merupakan tahap lanjutan setelah analisa sistem yang merupakan proses spesifikasi yang terperinci atau pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Menurut Sholiq (2006:21) berorientasi objek merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan dari objek-objek disikrit yang saling berinteaksi, yang dimaksud berorientasi objek adalah bahwa pengorganisasian perangkat lunak sebagai kumpulan objek-objek disikrit yang berkerja sama antara informasi dan struktur data dan prilaku yang mengaturnya. Untuk mengembangkan suatu sistem baru dilakukan dengan menguruaikan hubungan proses - proses dalam bentuk diagram - diagram. Focus dari desain obyek adalah perancangan struktur data dan algoritma yang diperlukan untuk implementasi setiap kelas. Perancangan berorientasi objek bertujuan untuk : a. Sistematika proses desain b. Menghasilkan pendesainan model diagram. 2.4.2 Beberapa Istilah Berorientasi Objek : Menurut Sholiq beberapa istilah berorientasi objek antara lain : a. Abstraksi (abstraction) 14 Abstraksi atau abstraction secara sederhana dikatakan sebagai proses memilah beberapa atribut dan beberapa operasi suatu objek hanya sampai pada apa-apa yang diperlukan saja, dan membuang atribut dan operasi yang tidak diperlukan untuk persoalan yang dihadapi. b. Pewarisan (inheritance) Objek adalah anggota suatu kelas, dan sebaliknya kelas adalah sebuah kategori dari beberapa objek yang mempunyai atribut atau operasi yang sama, maka objek mempunyai sebuh karakteristik dari suatu kelas. Atribut dan operasi yang ditentukan dalam kelas dapat diwariskan ke masing-masing objek dalam kelas tersebut. c. Banyak Bentuk (polymorphism) Banyak Bentuk atau polymorphism yaitu suatu operasi dengan nama yang sama, tetapi bila diberikan pada objek yang berbeda akan mengakibatkan suatu operasi yang berbeda, misalkan; membuka pintu, membuka jendela, membuka percakapan. d. Pembungkusan (encapsulation) Pembungkusan (encapsulation) yaitu menyembunyikan kompeksitas dari luar dan hanya membuka operasi-operasi yang hanya diperlukan saja terhadap objek-objek lain. e. Pengiriman pesan (message sending) Bagaimana objek-objek dalam sistem bekerja sama?. Mereka melakukannya dengan mengirimkan pesan dari suatu objek ke objek lainnya. Suatu objek mengirimkan pesan ke objek lain untuk melakukan 15 sebuah operasi, dan juga dapat menerima pesan dari objek lain untuk melakukan operasi lainnya. f. Assosiasi (assosiation) Sebuah objek di assosiasikan dengan objek lainnya dengan menggunakan lebih dari satu cara. Sebuah kelas dapat diassosiasikan pada beberapa kelas sekaligus dengan contoh sesorang dapat mengendarai mobil, dan seseorang dapat mengendarai bis. Sehingga dapat dikatakan kelas mobil dan sekaligus berassosiasi dengan kelas bis. g. Aggregasi (aggregasition) Aggregasi (aggregasition) adalah bentuk khusus dari assosiasi yang lebih kuat, salah satu bentuk aggregasi meliputi hubungan yang kuat antara satu objek dengan objek-objek lainnya sebagai komponen pembentuknya, hal ini dikenal dengan nama lain yaitu komposisi. 2.5 Teknik Dan Alat Perancangan Sistem 2.5.1 Pengertian UML (Unified Modelling Language) Beberapa pengertian tentang Unified Modeling Language (UML) menurut para ahli: Menurut sofiyan (20-maret-2009) Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). Menurut Adi Nugroho (2004:105) “Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek”. 16 Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented)”. 2.5.2 Langkah-langkah pengunaan UML Berikut ini adalah tips pengembangan piranti lunak dengan menggunakan UML: 1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul. 2. Petakan Use Case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus Use Case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain. 3. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem. 4. Berdasarkan Use Case diagram, mulailah membuat activity diagram. 5. Definisikan objek - objek level atas package atau domain dan buatlah sequence atau collaboration untuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah Use Case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir. 6. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario Use Case. 17 7. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain. 8. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik. 9. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: a. Pendekatan Use Case dengan mengassign setiap Use Case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test. b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu. 10. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. 11. Perangkat lunak siap dirilis. 12. 2.5.3 Diagram UML Ada 8 (delapan) macam diagram dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu : a. Use Case Diagram Diagram Use Case menyajikan inteaksi antara Use Case dengan actor. Dimana aktor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lainnya 18 yang berinteraksi dengan sistem yang sedang di bangun, Use Case menggambarkan fungsional sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus di penuhi sistem dari pandangan pemakai. Simbol-simbol yang sering di gunakan dalam Use Case diagram Tabel 2.1 simbol-simbol Use Case Simbol Nama Simbol Keterangan Aktor Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem. Use Case Menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem. Aliran Event Untuk mendokumentasikan aliran-aliran logika dalam setiap Use Case. 19 Include dan Include Extends Use memungkinkan Case menggunakan untuk fungsional yang di sediakan oleh Use Case lainnya. Extends memungkinkan suatu Use Case memiliki kemungkinan memperluas fungsionalitas yang di sediakan oleh Use Case lainnya. Generalisasi Digunakan untuk memperlihatkan beberapa aktor bahwa atau usecase memiliki sesuatu yang bersifat umum. 20 Gambar 2.1 Contoh Use Case Diagram b. Sequence Diagram Sequance diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku scenario. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh objek dengan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek ini didalam Use Case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical. Gambar 2.2 Contoh Sequence Diagram 21 c. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan aliran fungsional sistem, pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukan aliran kerja bisnis dan untuk menggambarkan aliran kejadian dalam Use Case. Simbol-Simbol Yang Sering Digunakan Pada Saat Pembuatan Activity Diagram. Tabel 2.2 Simbol-simbol activity Diagram Simbol Keterangan Titik awal Titik akhir Activity pilihan untuk pengambilan keputusan fork : digunakan untuk menunjukn kegiatan yang dilakukan secara parallel atau untuk meggabungkan dua kegiatan parallel menjadi satu tanda pengiriman 22 tanda penerimaan Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram d. Class Diagram Class diagram menggambarkan class dan hubungan antar-class di dalam sistem. Class diagram dibangun berdasarkan Use Case diagram, sequence diagram, atau collaboration diagram yang telah dibuat sebelumnya. 23 HelloWorld public $teks public sayHello() Gambar 2.4 Contoh Class Diagram e. Collaboration Diagram Collaboration Diagram manunjukan informasi yang sama persis dengan sequence digram tetapi bentuk dan tujuannya berbeda pada sequence diagram seluruh interaksi berdasarkan urutan waktu tetapi berdasarkan collaboration diagram interaksi antara objek atau aktor ditunjukan dengan arah panah tanpa ketetangan waktu. Gambar 2.5 Contoh Collaboration diagram 24 f. Statechard digram Statechard digram menyediakan sebuah cara untuk memodelkan bermacam-macam keadan yang mungkin dialami oleh sebuah objek, Statechard digram digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem atau menunjukan kegiatan objek. Gambar 2.6 Simbol Statechard diagram g. Component diagram Component diagram menunjukan model secara fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar objek, relasi yang terjadi antar komponen hanya satu tipe relasi yaitu dependensi yang menunjukan ketergantungan antar komponen - komponen, komponen terhubung oleh garis putus putus yang menampilkan dependensi antar komponen. Diagram komponen di gunakan oleh siapapun yang bertanggung jawab untuk melalukan kompilasi sistem, komponen diagram memperlihatkan pemetaan dari kelas - kelas ke komponen komponen sebagai implementasi kelas. 25 Gambar 2.7 Contoh Component diagram 2.6 Normalisasi 2.6.1 Pengertian Normalisasi Di dalam merancang suatu basis data untuk suatu sistem relational, prioritas utama dalam mengembangkan model data logical adalah dengan merancang suatu representasi data yang tepat bagi relationship dan constrainnya ( batasan ). Teknik dalam mengidentifikasi suatu set relasi - relasi dinamakan Normalisasi. Menurut Yakub (2008:67) Normalisasi adalah merupakan salah satu cara pendekatan atau teknik yang di gunakan dalam membangun disain logik basis data relation dengan menerapkan sejumlah aturan kriteria standar atau teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Teknik normalisasi adalah upaya agar disan logik tabel-tabel berada dalam ”normal form” ( bentuk normal ) yang dapat didefinisikan ketergantungan fungsi (functional dependency) dengan menggunakan 26 2.6.2 Tujuan dari normalisasi : 1. Struktur record yang konsisten secara logic. 2. Struktur record yang mudah dimengerti. 3. Struktur record yang sederhana dalam pemeliharaan. 4. Stuktur record yang mudah ditampilkan kembali. 5. Meminimalkan kerangkapan data guna meningkatkan kinerja sistem. 2.6.3 Proses Normalisasi 1 Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. 2 Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal. 2.6.4 Tahapan Normalisasi Bentuk Tidak Normal Menghilangkan perulangan group Bentuk Normal Pertama (1NF) Menghilangkan ketergantungan sebagian / partial Bentuk Normal Kedua (2NF) Menghilangkan ketergantungan transitif Bentuk Normal Ketiga (3NF) Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional. 27 1) Bentuk Normal Kesatu (1NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data. 2) Bentuk Normal Kedua (2NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap key - nya. 3) Bentuk Normal Ketiga (3NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap key - nya. 2.6.5 Teknik Normalisasi a. Bentuk tidak normal Langka pertama dalam melakukan normalisasi data adalah dengan membentuk unnormalisasi data, dengan cara mencantumkan semua atribut data yang ada apa adanya, bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. b. Bentuk Normal Kesatu (1NF) Bentuk normal kesatu yaitu dengan memisah - misahkan data pada atribut - atribut yang tepat yang bernilai antomok, juga seluruh record 28 atau baris harus lengkap adanya dan bentuk file adalah flat file, dengan normal pertama dapat membuat satu tabel yang terdiri dari atribut - atribut. Pada normal pertama masih terjadi banyak kelemahan terutama pada proses insert, update, dan delete. c. Bentuk normal kedua (2NF) Bentuk normal kedua dengan melakukan dekomposisi tabel menjadi beberapa tabel dan mencari kunci primer dari tiap-tiap tabel tersebut dan atribut kunci harus unik. d. Bentuk normal ketiga (3NF) Bentuk normal ketiga mempunyai syarat, setiap tabel tidak mempunyai atribut yang tergantung transitif, harus tergangantung dari kunci utama dan harus memenuhi bentuk normal kedua (2NF). 2.7 Sistem Basis Data 2.7.1 Pengertian Data Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan nyata. Ada beberapa pengertian informasi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu : menurut Yakub (2008:1) data merupakan representsi fakta dunia nyata yang mewaliki suatu objek seperti manusia, barang, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, teks, simbol, gambar, atau kombinasinya, sedangkan menurut Adi Nugroho (2004:5) data adalah fakta tentang sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan di media komputer. 29 Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk. 2.7.2 Pengertian Sistem Basis Data Beberapa pengertian tentang sistem basis data ( data base) menurut para ahli: Menurut yakub (2008:1) sistem basis data (data base) merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan-kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan dan memungkinkan beberap pemakai mengakses atau memanipulasinya. Sistem basis data juga merupakan sistem yang menyusun dan mengelola data, sehingga mampu menyediakan informasi yang di perlukan oleh pemakai. Sistem basis data merupakan lingkup yang lebih luas dari pada basis data, dan menurut Adi nugroho (2004:5) sistem basis data adalah kumpulan terorganisasi dari data - data yang berhubungan dari sedemikian rupa sehinga mudah di simpan di manipulasi atau di panggil oleh pengguna. 2.7.3 Komponen sistem basis data: Didalam sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu : perangkat keras (hardware), sistem operasi (oprating sistem), basis data (database), program aplikasi (application program), Database Manajement sistem (DBMS), dan pemakai (user). 30 a. Perangkat Keras Perangkat keras (hardware) yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis data adalah komputer untuk sistem jaringan, memori skunder yang on-line, memori skunder yang off-line, dan perangkat komunikasi untuk sistem jaringan. b. Sistem Operasi Sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan sistem komputer, mengendalikan seluruh sistem sumber daya dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer, pengelolahan file dan lain-lain. c. Basis Data Basis data merupakan koleksi dari data yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah disimpan dan di manipulasi. d. Database Manajement sistem (DBMS) Database manajement sistem (DBMS) merupakan kumpulan program aplikasi yang di gunakan untuk memuat dan mengelola basis data. e. Pemakai User atau pemakai adalah beberapa jenis atau tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara dia berinteraksi pada sistem basis data diantaranya program aplikasi, pemakai mahir, pemakai umum, dan pemakai khusus. 31 f. Administrator Basis Data Administrator Basis Data adalah orang yang bertanggung jawab dan berkerja sama dengan analis sistem dan user lain guna melengkapi berbagai tugas. 2.7.4 Struktur data dari sebuah database adalah : a. Karakter, merupakan bagian data terkecil, dapat berupa karakter numeric, huruf, ataupun special character. b. Field, setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entity, misalnya nama, nim, alamat, hobi. Atribut disebut sebagai data elemen, data field, atau data item. c. Record, kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan untuk menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap dan direkam dalam satu record. d. File, kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, namun berbeda-beda data value-nya. e. Database, Kumpulan file - file yang saling berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan. Aplikasi DBMS biasanya menyediakan jendela pemakai, sehingga user dapat dengan mudah menggunakannya. Saat ini, karena kemajuan teknologi di dunia perangkat lunak, para pengembang perangakat lunak tidak terikat pada DBMS tertentu, misalnya suatu basis data yang 32 diimplementasikan pada Microsoft Acces dengan menggunakan aplikasi Visual basic, hal ini memungkinkan suatu basis data terpusat dapat diakses oleh banyak aplikasi, sehingga memudahkan programmer untuk melakukan pengolahan data dengan program yang sesuai dengan keahlianya. 2.8 VISUAL BASIC Visual Basic (VB) adalah bahasa pemrograman berdasarkan DOS bahasa aslinya bernama BASIC (Beginners' All-purpose Symbolic Instruction Code). VB.NET 2005, sebuah cabang dari Visual Basic, adalah berorientasi objek berdasarkan bahasa pemrograman VB yang dilaksanakan dengan menggunakan Microsoft. NET framework. Sintaks dasar dari bahasa Visual Basic VB.NET tetap tidak berubah di tahun 2005, tetapi menyertakan fitur tambahan seperti struktur pengecualian penanganan dan singkat circuited biasa untuk meningkatkan infrastruktur di bahasa pemrograman. Pengembang telah menemukan VB.NET menjadi kontroversial karena beberapa perangkat lunak dan pembangunan perubahan ketidakserasian dengan yang asli dalam bahasa VB dan telah menyebabkan masalah kompatibilitas. Visual Studio.NET utama adalah lingkungan pengembangan terpadu (IDE) yang mempekerjakan pengembang VB.NET. Mendukung Visual Basic programmer VB.NET menunjukkan bahwa bahasa constructs fitur dan user interface yang lebih baru di sistem telah menyebabkan masalah dalam pemrograman VB sistem yang asli. Pengembang menggunakan VB.NET mengakui bahwa upgrade sistem VB juga kontemporer paradigma 33 pemrograman berorientasi obyek di lingkungan yang lebih stabil dari pada awalnya pikir mungkin. Visual Basic. NET adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat winforms atau webapp dan membuat program aplikasi berbasis objek apapun dalam bahasa pemrograman berorientasi (oop), ADO.NET, Multithreading atau Windows Services. VB.NET pemrograman memanfaatkan konsep terhubung ke string enkripsi, bentuk warisan, ekspresi reguler dan deployment. 2.9. SQL SERVER 2005 SQL Server 2005, diluncurkan pada bulan Oktober 2005, merupakan penerus ke SQL Server 2000. Bangunan pada kekuatan SQL Server 2000, SQL Server 2005 akan menyediakan suatu data solusi manajemen dan analisis yang akan membantu organisasi dalam: a. Membangun dan menyebarkan perusahaan aplikasi yang lebih aman, scalable, dan handal. b. Memaksimalkan produktivitas TI dengan mengurangi kerumitan, menciptakan,dan mengelola aplikasi database. c. Memberdayakan pengembang melalui modern yang kaya, fleksibel, modern lingkungan untuk pengembangan menciptakan lebih aman aplikasi database. d. Berbagi data di antara beberapa platform, aplikasi, dan perangkat untuk memudahkan menghubungkan internal dan eksternal sistem. 34 e. Menyampaikan kuat, terpadu intelijen bisnis solusi yang dapat membantu berkendara informasi keputusan bisnis dan meningkatkan produktivitas di seluruh organisasi. f. Kontrol tanpa biaya mengorbankan kinerja, ketersediaan, atau skalabilitas. SQL Server 2005 akan mencakup data perangkat tambahan ke perusahaan data manajemen di bidang berikut ini: Ketersediaan. Investasi dalam tinggi ketersediaan teknologi, tambahan cadangan dan memulihkan kemampuan, dan replikasi akan mengaktifkan perangkat tambahan perusahaan untuk membangun dan menyebarkan aplikasi yang sangat handal. Skalabilitas. Skalabilitas seperti partisi, snapshot isolasi, 64-bit dan mendukung akan memungkinkan Anda untuk membangun dan menyebarkan Anda yang paling menuntut aplikasi yang menggunakan SQL Server 2005. Keamanan. Fitur tambahan seperti "Aman secara default" dan pengaturan keamanan yang ditingkatkan akan membantu tinggi tingkat untuk keamanan data perusahaan. Manageability. Baru alat manajemen suite, diperluas self-tuning kemampuan, dan kuat pemrograman model baru akan meningkatkan produktivitas database administrator. 35 Interoperabilitas. Melalui dukungan untuk standar industri, Layanan web, dan Microsoft .NET Framework, SQL Server 2005 akan mendukung interoperabilitas dengan multi-platform, aplikasi dan perangkat. 2.10 INVENTORY (PERSEDIAAN BARANG) 2.10.1 Pengertian Inventory Persediaan barang adalah persediaan barang-barang yang menjadi objek usaha pokok perusahaan. Yang termasuk dalam persediaan barangbarang tersebut adalah persediaan bahan mentah, beserta bahan pembantu, persediaan barang-barang yang harus dicatat dalam pembukuan, baik yang menyangkut pengeluaran (penjualan) dan pemasukan (pembelian) barangbarang. Dengan melihat pada pembukuan tersebut, perusahaan dapat mengetahui nilai persediaan yang ada di gudang. Dengan demikian adanya pembukuan/pencatatan persediaan barang-barang yang menghindari adanya pengeluaran-pengeluaran terhadap persediaan barang-barang. 2.10.2 Cara penilaian inventory Ada beberapa cara atau metode yang dapat digunakan untuk penilaian inventory : metode first in first out, metode last in first out, metode weighted average, metode At. Retail dan metode moving average. Penilian persediaan dapat dilakukan dengan cara specifik identification method, average cost, fifo dan lifo. Kemudian dilanjutkan 36 dengan memilih antara penilaian berdasarkan "cost" atau "harga terendah antara cost dan market". Penilaian persediaan barang untuk perusahaan berbeda dengan penilaian persediaan barang untuk perusahaan dagang, khususnya yang menyangkut perhitungan equivalent unit. Equivalent unit adalah jumlah unit yang seharusnya dapat di produsir baik pada awal maupun akhir periode pembukuan. Persediaan barang perusahan dagang: Persediaan merupakan barangbarang yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali dengan tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang, atau dapat dikatakan tidak ada proses produksi sejak barang dibeli sampai dijual kembali oleh perusahaan. Persediaan barang perusahaan industri: Pengertian persediaan untuk perusahaan industri adalah barang-barang atau bahan yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi atau setengah jadi atau mungkin menjadi bahan baku bagi perusahaan lain, hal ini tergantung dari jenis dan proses usaha utama perusahaan. Misalnya : Perusahaan industri permintaan kapas, bahan bakunya adalah kapas dari petani atau perkebunan, diolah menjadi benang, benang merupakan barang jadi baginya. Sedangkan perusahaan industri kain bahan bakunya adalah benang yang diolah menjadi kain sebagai barang jadi, dan perusahaan industri pakaian jadi membutuhkan bahan baku kain dan seterusnya. 37 Dengan gambaran diatas maka persediaan untuk perusahaanperusahaan manufaktur pada umumnya mempunyai tiga jenis persediaan yaitu: 1. Bahan baku (direct material) 2. Barang dalam proses ( Work in proses) 3. Barang jadi (Finished goods) a. Bahan Baku (direct material) Barang baku adalah barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melalui proses produksi, sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sesuai dengan kegiatan perusahaan. Besarnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh perkiraan produksi, sifat musiman produksi, dapat diandalkannya pihak Pemasok serta tingkat efisiensi penjadualan pembelian dan kegiatan produksi. b. Barang dalam proses ( Work in proses) Barang dalam proses adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk menjadi barang jadi, sehingga persediaan barang dalam proses sangat dipengaruhi oleh lamanya produksi, yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk keproses produksi sampai dengan saat penyelesaian barang jadi. Perputaran persediaan bisa ditingkatkan dengan jalan memperpendek memperpendek waktu produksi lamanya salah produksi. satu cara Dalam rangka adalah dengan 38 menyempurnakan tekhnik-tekhnik rekayasa, sehingga dengan demikian proses pengolahan bisa dipercepat. Cara lain adalah dengan membeli bahanbahan dan bukan membuatnya sendiri. c. Barang jadi (Finished goods) Barang jadi adalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga dapat segera dijual, pada persediaan ini besar kecilnya persediaan barang jadi sebenarnya merupakan masalah koordinasi produksi dan penjualan. Manajer keuangan dapat merangsang peningkatan penjualan dengan cara mengubah persyaratan kredit atau dengan memberikan kredit untuk resiko yang kecil (marginal risk). Tetapi tidak peduli apakah barangbarang tercatat sebagai persediaan atau sebagai piutang dagang, manajer keuangan harus tetap membiayainya. Sebenarnya perusahaan lebih suka menjualnya (dan tercatat sebagai piutang dagang), karena dengan demikian untuk menuju realisasi kas tinggal satu langkah saja. Dan laba potensial dapat menutup tambahan resiko penagihan piutang. Dari uraian tersebut dapat kita artikan bahwa dalam proses akuntansi persediaan, persediaan memerlukan adanya penilaian (valuation), karena persediaan merupakan bagian dari cost yang akan di match dengan revenue, dan akan menghasilkan income dan penyajian laporan arus kas. Dengan melihat sifat-sifat dasar persediaan dalam hubungannya dengan kegiatan perusahaan dan tujuan serta konsep dasar akuntansi, maka persediaan merupakan input values. Metode tersebut merupakan salah satu 39 konsep penilaian terhadap persediaan barang yang akan menjadi dasar dalam penyajian di neraca. Penekanan pembahasan tujuan teori akuntansi terhadap persediaan barang, adalah menentukan alternative pedoman untuk mengevaluasi prosedur yang dapat memberikan penilaian (pengukuran) yang lebih baik dan memberikan informasi yang lebih baik tentang arus kas perusahaan dikemudian hari. Beberapa dasar pengukuran inventory (persediaan barang) dari segi kadar interpretasi dan revaluasi bagi pengambil keputusan investasi. 3.10.3 Tujuan penilaian inventory Pertama adalah dalam upayanya untuk me-match cost terhadap revenue yang berkaitan, sehingga dihasilkan income, proses ini merupakan tujuan dasar akuntansi tradisional. Penekanan pada perhitungan net income yang didasarkan kepada revenue pada saat penjualan memerlukan adanya alokasi biaya ke peiode dimana revenue dilaporkan yaitu cost of goods sold. Sedangkan nilai inventory yang belum terjual akan dibawa ke periode berikutnya dalam laporan keuangan perusahaan. Jadi dalam proses pengukuran income sangat mirip dengan ciri-ciri umum pada penilaian prepaid expense dan aktiva tetap atau disebut penangguhan expenses, yaitu atas dasar input prices, kemudian untuk menentukan nilai cost of goods sold dapat juga dilakukan melalui perhitungan (rumus) yang lazim digunakan dalam persediaan. Namun demikian dalam keadaan tertentu persediaan dinilai berdasarkan output values (harga jual) untuk memperoleh penilaian income. 40 Tujuan kedua pengukuran inventory (persediaan barang) lainnya adalah untuk menyajikan nilai barang-barang perusahaan didalam komponen neraca (laporan keuangan). Tujuan ketiga pengukuran inventory (persediaan barang) adalah membantu investor untuk memprediksi arus kas dikemudian hari, yaitu dipandang dari jumlah inventory (persediaan barang) sebagai resources yang akan mendukung arus kas dan jumlah inventory (persediaan barang) yang akan dijual kemudian hari dan akan mempengaruhi arus kas keluar. 2.11 Pengertian Restoran Menurut Marsur (1994:44) restoran atau rumah makan adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisirkan secara komersil, yang menyelengarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makanan atau minuman. Tujuan dari restoran adalah menyediakan sebuah tingkat dan kualitas pelayanan, sehubungan dengan gaya operasi dari restoran itu sendiri, yang selanjutnya akan memberi semangat kepada pelanggan restoran itu untuk kembali lagi dan menciptakan kepuasan dalam rangka “ Return of investment” sedangkan sasaran dari restoran itu dapat dijabarkan sebagai : 1. Menambah persentase tingkat pesanan sebanyak dua point. 2. Menambah tingkat pelanggan restoran yang kembali sebanyak lebih dari 10 %. 41 3. Mengusahakan pelanggan restoran sudah berada ditempatnya efesien secara dengan pengurangan waktu mereka berada pada front desk sebanyak kurang dari dua menit. 4. Mengurangi keluhan pelanggan restoran sebanyak kurang dari tiga keluhan untuk setiap bulan. Macam-macam tipe restoran : 1. A’ la carte Restaurant A’ la carte restaurant adalah restoran yang telah mendapatkan izin penuh untuk menjual makanan lengkap dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih sendiri sendiri makanan yang mereka ingini. Tiap-tiap makanan di dalam restoran ini mempunyai harga tersendiri. 2. Table D’Hotel Restaurant Table D’Hotel restaurant ialah suatu restoran yang khusus menjual menu Table D’Hotel t, yaitu susunan menu yang lengkap, dari hidangan pembuka sampai hidangan penutup dengan harga yang telah ditentukan. 3. Coffe Shop or Brasserie Coffe Shop or Brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu bisa mendapatkan makan pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang tidak terlalu mahal. Terkadang penyajiannya dilakukan dengan cara buffet atau prasmanan. 42 4. Cafetaria Cafetaria adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake, sandwict, kopi dan teh, pilihan makananya terbatas dan tidak menjual minuman yang beralkohol. 5. Canteen Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik atau sekolah, tempat dimana para pekerja atau pelajar bisa mendapatkan makan siang dan kopi. 6. Continental Restaurant Continental Restaurant adalah suatu restoran yang menitikberatkan hidangan continental pilihan dengan pelayanan mewah. Suasana santai, susunannya agak rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan dan santai. 7. Dinning Room Dinning room yang terdapat di hotel kecil, motel. Merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis daripada tempat makan biasa. Pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel iti, namun terbuka juga bagi para tamu dari luar. 8. Discotheque Discotheque ialah suatu restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat dansa sambil menikmati alunan musik, terkadang menampilkan live music. Bar adalah salah satu fasilitas utama untuk sebuah diskotik, hidangan yang tersedia biasanya berupa snack. 43 9. Grill Room Grill Room adalah suatu restoran yang menyediakan bermacam-macam daging panggang. Pada umumnya antara restoran dan dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendaki dan melihat sendiri bagaiamana cara memasaknya, biasa juga disebut Steak House. 10. Specialty Restaurant Specialty Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasinya disesuaikan dengan tipe khas makanana yang disajikan atau temanya. 11. Family Type Restaurant Family type restaurant adalah suatu restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan harga yang tidak terlalu mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga dan rombongan.