pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keputusan mahasiswa

advertisement
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): 358-369
ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2015
PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP
KEPUTUSAN MAHASISWA UNMUL UNTUK
MENABUNG PRODUK TABUNGANKU
DI BANK KALTIM KANTOR
KAS UNMUL
Ockta Viana Prima Sari1
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
variabel-variabel bauran pemasaran jasa yang terdiri dari produk, harga,
tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses baik secara simultan maupun
parsial terhadap keputusan mahasiswa Unmul untuk menabung produk
Tabunganku di Bank Kaltim Kantor Kas Unmul. Alat analisis yang digunakan
adalah regresi linier berganda dengan bantuan software statistik SPSS versi 16.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan accidental
sampling dan sampel yang digunakan sebanyak 100 responden mahasiswa Unmul
yang menabung produk Tabunganku Bank Kaltim. Grand teori dalam penelitian
ini adalah manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan,
membangun,
dan
mempertahankan
pertukaran
yang
menguntungkan dengan target pembeli untuk mencapai sasaran organisasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel bauran pemasaran
berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa Unmul untuk menabung
produk Tabunganku di Bank Kaltim Kantor Kas Unmul. Hal ini dilihat dari nilai
Sig. F-hitung = 0,000 < Alpha 0,05. Sedangkan secara parsial diperoleh hasil
variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan menabung
(Y). Dari hasil regresi diketahui bahwa nilai standardized coefficients beta yang
terbesar adalah variabel promosi yaitu sebesar 0,404 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel promosi memiliki pengaruh paling besar terhadap
variabel keputusan menabung (Y).
Kata kunci : Bauran Pemasaran Jasa, Keputusan Menabung, Tabunganku
Bank Kaltim
PENDAHULUAN
Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan
tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan
jenis jasa yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan oleh munculnya jenis jasa
baru, sebagai akibat dari tuntutan dan perkembangan teknologi.
1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Pengaruh Bauran Pemasaan Jasa terhadap Keputusan Menabung (Ockta)
Kondisi ini memaksa para pelaku di Industri jasa melakukan aktivitas
pemasaran dalam menarik konsumen. Untuk mencapai tujuan pemasarannya,
perusahaan harus dapat merasakan dan memahami kebutuhan konsumen lebih
dari para pesaingnya sehingga dapat menciptakan produk jasa keuangan yang
memiliki nilai tinggi dihadapan konsumen. Oleh karena itu, diperlukan strategi
pemasaran yang diformulasikan melalui pembauran pemasaran jasa (service
marketing mix) yang direspon langsung oleh konsumen.
Pasalnya, apabila kebutuhan konsumen terpenuhi dengan kinerja
pembauran pemasaran yang ditawarkan, maka akan mencapai keunggulan
bersaing yang dapat bertahan lama dan akhirnya akan mencapai tujuan
perusahaan.
Pembauran pemasaran adalah alat-alat pemasaran yang terdiri dari tujuh
faktor bauran pemasaran jasa yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang bukti
fisik, dan proses yang semua faktor tersebut dapat dikendalikan dan dimanipulasi
oleh suatu perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing.
Perusahaan yang bergerak dibidang jasa menggunakan pembauran
pemasaran jasa ini untuk membantu strategi mereka dalam mencapai nilai jasa
atau konsumen yang tinggi menurut konsumen, yang akhirnya menentukan posisi
persaingan pada pasar sasarannya.
Penelitian ini dikhususkan pada Bank Kaltim. Bank Kaltim selain sebagai
Bank Daerah Kalimantan Timur. Bank Kaltim juga merupakan salah satu Bank
yang menjadi Kantor Kas di Unmul. Pada tahun 2013 lalu Bapak Awang Faroek
Ishak sebagai Gubernur Kalimantan Timur melakukan MOU dengan pihak Bank
Kaltim terutama Kantor Kas di Unmul untuk dapat menjadi media penyalur
beasiswa khususnya beasiswa Kaltim Cemerlang yang diperuntukkan bagi
mahasiswa dari jenjang D3, S1, S2, dan S3 yang berada di daerah Kalimantan
Timur atau mahasiswa yang kuliah diluar daerah namun berdomisili di Kaltim.
Tabunganku merupakan produk yang dimiliki oleh Bank Indonesia dan
dipasarkan secara bersama-sama oleh Bank umum yang menjadi peserta produk
Tabunganku. Dengan tujuan untuk memberikan respon positif terhadap kebutuhan
masyarakat kecil terhadap produk tabungan yang berbiaya murah, agar dapat
menjangkau masyarakat secara lebih luas dalam waktu yang relatif singkat dan
wujud kepedulian sosial perbankan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
produk tabungan yang tidak dibebani biaya administrasi. Selain itu juga dengan
adanya produk ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan, keuntungan, dan
kenyamanan bagi mahasiswa dan sebagai media dalam penyaluran beasiswa
selain itu juga karena fitur-fitur Tabunganku relatif cocok dengan kondisi
mahasiswa yang mempunyai dana terbatas.
Berdasarkan uraian yang telah dituliskan diatas, maka penulis mengambil
konsep bauran pemasaran jasa yang terdiri dari 7 variabel (7P) yaitu produk,
harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses yang umumnya dapat
mempengaruhi minat mahasiswa Unmul dalam menggunakan produk
Tabunganku.
359
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015:358-369
Untuk itu penulis tertarik mengambil penelitian tentang bauran pemasaran
jasa dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Mahasiswa Unmul Untuk Menabung Produk Tabunganku Di Bank Kaltim Kantor
Kas Unmul.
Kerangka Dasar Teori
Pemasaran
Menurut Daryanto (2011:1) pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai
satu sama lain.
Manajemen Pemasaran
Menurut Daryanto (2011: 2) manajemen pemasaran adalah analisis,
perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang dirancang untuk
menciptakan,
membangun,
dan
mempertahankan
pertukaran
yang
menguntungkan dengan target pembeli untuk mencapai sasaran organisasi.
Jasa
Menurut Lovelock, Wirtz, dkk definisi jasa adalah suatu aktivitas ekonomi
yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Sering kali kegiatan
yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu (time-based), dalam bentuk suatu
kegiatan (performances) yang akan membawa hasil yang diinginkan kepada
penerima, obyek, maupun aset-aset lainnya yang menjadi tanggung jawab dari
pembeli. Jadi, dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan sesuatu yang tidak
berwujud, tidak mengakibatkan adanya peralihan hak atau kepemilikan dan
terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.
Karakteristik Jasa
Menurut Zeithnaml dan Bitner (2003:20) jasa memiliki empat ciri utama
yang sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu sebagai berikut:
a. Tidak berwujud
Hal ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat, mencium, meraba,
mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. Untuk
mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari bukti kualitas jasa tersebut.
b. Tidak terpisahkan
Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya yaitu perusahaan jasa yang
menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Jika
konsumen membeli suatu jasa maka ia akan berhadapan langsung dengan
sumber atau penyedia jasa tersebut, sehingga penjualan jasa lebih diutamakan
untuk penjualan langsung dengan skala operasi terbatas.
360
Pengaruh Bauran Pemasaan Jasa terhadap Keputusan Menabung (Ockta)
c. Bervariasi
Jasa yang diberikan sering kali berubah-ubah bergantung siapa yang
menyajikannya, kapan dan dimana penyajian jasa tersebut dilakukan. Ini
mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa berdasarkan suatu standar.
d. Mudah musnah
Jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak dapat dijual pada masa yang akan
datang. Keadaan mudah musnah ini bukanlah suatu masalah jika
permintaannya stabil karena mudah untuk melakukan persiapan pelayanan
sebelumnya.
Pemasaran Jasa
Menurut Zeithaml dan Bitner (2003:319) bahwa pemasaran jasa adalah
mengenai janji-janji yang dibuat kepada pelanggan yang harus dijaga.
Perusahaan, Pelanggan dan Pemberi Jasa. Pemberi jasa dapat seorang pegawai
perusahaan, sub kontraktor, atau pihak luar yang menyampaikan jasa perusahaan.
Bauran Pemasaran Jasa
Menurut Zeithaml dan Bitner (2001:25) bauran pemasaran jasa adalah
faktor-faktor organisasi perusahaan yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam
melakukan komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan
konsumen. Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang
disebut bauran pemasaran (marketing mix). Faktor-faktor bauran pemasaran
terdiri dari semua variabel yang bisa dikontrol perusahaan dalam komunikasinya
dengan dan akan dipakai untuk memuskan konsumen sasaran.
Bauran pemasaran jasa terdiri dari 7p yaitu produk, harga, tempat, promosi,
partisipan atau orang, bukti fisik dan proses berikut definisinya adalah sebagai
berikut:
a. Produk
Menurut Kotler (2005) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan pasarnya.
Menurut Daryanto (2011:81) produk adalah hasil dari proses produksi
perusahaan yang nantinya akan dijual perusahaan atau barang yang dibeli untuk
dijual kembali kepada konsumen akhir (bagi perusahaan dagang). Produk jasa
merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih
dapat dirasakan daripada dimiliki, serta konsumen lebih dapat berpartisipasi aktif
dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.
Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan
sejumlah nilai manfaat konsumen, yang perlu diperhatikan dalam produk adalah
konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat
dan value dari produk tersebut. Produk berarti yang menjadi fokus utama adalah
kualitas. Untuk jasa kualitas sangat bergantung pada reliabilitas, responsivitas,
jaminan, empati, dan bukti fisik.
361
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015:358-369
b. Harga
Menurut Zeithaml dan Bitner (2001:25) harga adalah sejumlah uang yang
dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah nilai yang konsumen tukarkan dalam
rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang dan jasa.
Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran jasa karena harga
menentukan pendapatan dari suatu usaha bisnis. Strategi penentuan harga sangat
signifikan dalam pemberian nilai kepada konsumen dan mempengaruhi image
produk, serta keputusan konsumen untuk membeli.
c. Tempat
Menurut Zeithaml dan Bitner (2001:25) tempat dalam jasa merupakan
gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi. Pentingnya lokasi
untuk jasa tergantung pada jenis dan tingkat interaksi yang terjadi. Interaksi
antara penyedia jasa dengan pelanggan tersebut terdiri dari pelanggan mendatangi
penyedia jasa, penyedia jasa mendatangi pelanggan, atau penyedia jasa dan
pelanggan mentransaksikan bisnis dalam jarak jauh.
d. Promosi
Menurut Zeithaml dan Bitner (2001:25) promosi adalah salah satu cara
yang dapat dipergunakan untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih
cepat atau lebih kuat oleh konsumen. Promosi berkaitan dengan upaya untuk
mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu
memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian membeli dan selalu
ingat akan produk itu.
e. Orang
Menurut Zeithaml dan Bitner (2001:25) orang merupakan semua pelaku
yang memainkan sebagian penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi
pembeli. Yang termasuk dalam faktor ini adalah personel perusahaan, konsumen,
dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Dalam hubungannya dengan
pemasaran jasa, maka orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat
mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam hal ini
berhubungan dengan seleksi, training, motivasi dan manajemen sumber daya
manusia.
f. Bukti Fisik
Menurut Zeithaml dan Bitner (2001:25) bukti fisik merupakan lingkungan
fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya
berinteraksi, serta setiap komponen tangible memfasilitasi penampilan atau
komunikasi jasa tersebut.
g. Proses
Menurut Zeithaml dan Bitner (2001:25) proses merupakan gabungan semua
aktivitas umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, aktivitas, dan hal-hal
rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dalam
jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa.
362
Pengaruh Bauran Pemasaan Jasa terhadap Keputusan Menabung (Ockta)
Perilaku Konsumen Jasa
Suatu perusahaan agar dapat sukses dalam persaingan adalah berusaha
mencapai tujuannya untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Untuk
itu perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada dasar
sasarannya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi
yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat
tergantung pada perilaku konsumennya.
Mengenali konsumen tidaklah mudah, kadang mereka terus terang
menyatakan kebutuhan dan keinginannya, namun sering pula mereka bertindak
sebaliknya. Mungkin mereka tidak memahami motivasi mereka secara mendalam,
sehingga mereka sering mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir
sebelum melakukan keputusan pembelian. Untuk itu para pemasar perlu
mempelajari keinginan, persepsi, preferensi, dan perilakunya agar dapat
menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang
yang ada dan dapat mengungguli para pesaing.
Menurut Dharmmesta dan Handoko (2000:10) Perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat
dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk di
dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatankegiatan tersebut.
Tahapan Dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen
Titik tolak memahami pembeli berdasarkan model rangsangan tanggapan.
Karakteristik dan proses pengambilan keputusan pembeli akan menghasilkan
keputusan pembelian tertentu. Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi
pembeli agar bersedia membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
pada saat dibutuhkan.
Selanjutnya, Dharmmesta dan Handoko (2000:106-112) ada lima tahap
dalam proses pengambilan keputusan pembelian yaitu:
1) Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan dari dalam muncul karena seseorang merasakan sesuatu
kebutuhan yang harus dipenuhinya atau suatu kebutuhan dapat timbul karena
disebabkan rangsangan eksternal seseorang, seperti ketika seseorang melewati
toko roti dan melihat roti yang baru selesai dibakar dapat merangsang rasa
laparnya.
2) Pencarian informasi
Konsumen yang terpengaruh kebutuhannya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak pencarian informasi dapat di bagi ke dalam dua
level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan
penguatan perhatian. Pada level ini orang akan hanya sekedar lebih peka
terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu mungkin mulai
363
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015:358-369
aktif mencari informasi, mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan
mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Informasi tersebut bisa
bersumber dari pribadi, sumber komersial, dan sumber umum.
3) Evaluasi alternatif
Dalam memproses informasi tentang pilihan merk untuk membuat keputusan
akhir konsumen, tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan
oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi
pembelian.
4) Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merk-merk
yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat
untuk membeli merk yang paling disukai. Tujuan pembelian juga akan
dipengaruhi oleh faktor-faktor keadaan yang tidak terduga.
Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti
pendapatan, keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat
produk yang diharapkan.
5) Perilaku pasca pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpastian. Kepuasan atau
ketidakpastian terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen
selanjutnya. Derajat kepentingan konsumen pasca pembelian menunjukkan
bahwa para penjual harus menyebutkan akan seperti apa kinerja produk yang
sebenarnya.
Bank
Bank merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan
keuangan mereka. Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan berbagai
transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti tempat mengamankan uang,
melakukan investasi, pengiriman uang, melakukan pembayaran atau melakukan
penagihan.
Fungsi Bank
Menurut Kasmir (2004:10-11) fungi bank adalah sebagai lembaga perantara
keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang
kekurangan dana. Masyarakat kelebihan dana maksudnya adalah masyarakat yang
memiliki dana yang berlebihan kemudian disimpan di bank. Dana yang disimpan
di bank aman, karena terhindar dari kehilangan atau kerusakan. Penyimpanan
uang di bank di samping aman juga menghasilkan bunga dari uang yang
disimpannya. Oleh bank dana simpanan masyarakat ini disalurkan kembali
kepada masyarakat yang kekurangan dana (membutuhkan dana).
Bagi masyarakat yang kekurangan dana atau membutuhkan dana dalam
rangka membiayai suatu usaha atau kebutuhan rumah tangga mereka dapat
menggunakan pinjaman ke bank. Kepada masyarakat yang akan diberikan
364
Pengaruh Bauran Pemasaan Jasa terhadap Keputusan Menabung (Ockta)
pinjaman diberikan berbagai persyaratan yang harus segera dipenuhi. Masyarakat
peminjam juga dikenakan bunga dan biaya administrasi yang besarnya tergantung
masing-masing bank.
Strategi Pemasaran Bank sebagai Perusahaan Jasa
Usaha perbankan juga memerlukan adanya strategi pemasaran. Strategi
pemasaran untuk bank adalah suatu masalah pemasaran terpadu yang diciptakan
untuk memuaskan keinginan nasabah. Strategi pemasaran bank merupakan suatu
keputusan pemasaran terpadu (marketing mix) yang terdiri dari 7p yaitu produk,
harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses.
Diperlukannya strategi pemasaran untuk bank adalah karena keberadaan
dalam suatu lingkungan ekonomi yang bersaing. Untuk menghadapi persaingan
tersebut maka pihak yang harus mampu merancang strategi pemasaran yang
efektif untuk dapat menguasai pasar. Salah satu strategi pemasaran yang dapat
dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah pihak bank harus mengetahui
keinginan pasar sasarannya. Dalam hal ini pihak bank perlu melakukan penelitian
serta analisis yang tajam terhadap atribut yang dipertimbangkan oleh nasabah
dalam memilih menabung pada suatu bank dimana analisis atribut tersebut
mengacu kepada dimensi kualitas jasa yang dapat memuaskan mereka.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Berdasarkan jenis masalah yang diteliti, teknik dan alat yang digunakan
pada penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif.
Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat tujuh variabel bebas (X) yang akan diteliti
yaitu (produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses) dan yang
menjadi variabel terikat (Y) adalah keputusan mahasiswa Unmul untuk menabung
produk Tabunganku di Bank Kaltim Kantor Kas Unmul Samarinda
Populasi, Sampel, dan Sampling
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang menjadi
nasabah dalam menabung Tabunganku pada Bank Kaltim Kantor Kas Unmul dari
bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2014 sebanyak 2.175
mahasiswa.
Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui jumlah sampel dalam
penelitian ini yaitu dengan rumus Slovin adalah sebagai berikut:
Berdasarkan rumus slovin tersebut, maka diperoleh besarnya sampel
sebagai berikut:
365
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015:358-369
2.175
1+2.175(0,1)²
Jadi besarnya sampel adalah 99,5 dibulatkan menjadi 100 responden.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk menunjang hasil penelitian, maka penulis melakukan teknik
pengumpulan data yang terdiri dari:
a. Penelitian Lapangan
b. Penelitian Kepustakaan
Alat Pengukur Data
Pengisian kuesioner diukur dengan menggunakan metode Skala likert.
Dengan menggunakan skala likert yaitu skala yang memberikan skor 1-5 untuk
mengetahui derajat responden terhadap serangkaian pertanyaan yang terdapat
dalam kuesioner.
Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda
dengan bantuan software SPSS versi 16.
HASIL PENELITIAN
Dari ketujuh variabel bebas yang terdiri dari product, price, place,
promotion, people, physical evidence dan process, berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa ketujuh variabel tersebut memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat. Hal ini dibuktikan dengan nilai R yang
diperoleh sebesar 0,553 atau 55,3% dan Nilai R2 (Koefisien Determinasi) sebesar
0,253 atau 25,3% yang berarti bahwa variabel yang dikemukakan dalam
penelitian ini dapat menerangkan 25,3% artinya bahwa kemampuan variabelvariabel bebas (produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses)
secara serentak mampu menjelaskan variasi atau perubahan variabel terikat (Y)
sebesar 25,3%, sedangkan sisanya 100% - 25,3% = 74,7% ditentukan atau
dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan di dalam penelitian.
Pada uji f secara serentak, ketujuh variabel bebas yang terdiri dari product,
price, place, promotion, people, physical evidence dan process secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan menabung
dilihat dari nilai sig. F- hitung = 0,000 < 0,05 dan berdasarkan hasil analisis
tersebut pihak Bank Kaltim telah mengkombinasikan ketujuh variabel bauran
pemasaran di dalam menjalankan kegiatannya. Hal ini dikarenakan ketujuh
variabel bauran pemasaran jasa tersebut antara variabel yang satu dengan variabel
yang lain saling berkaitan dan sangat penting dalam kegiatan pemasaran dan
dengan mengkombinasikan ketujuh variabel bauran pemasaran jasa secara tepat
maka kedepannya pihak bank itu sendiri diharapkan untuk dapat menyediakan
ragam produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya, dan
366
Pengaruh Bauran Pemasaan Jasa terhadap Keputusan Menabung (Ockta)
untuk meningkatkan kinerja bank itu sendiri, serta untuk meningkatkan kualitas
pelayanan bank dalam hal memasarkan dan menawarkan produk-produk bank
yang ditawarkan kepada nasabah menjadi lebih cepat dan efisien. Karena tanpa
kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya
akan terpenuhi.
Oleh karena itu, bagi dunia usaha apalagi seperti usaha-usaha perbankan
perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus-menerus
melakukan riset pasar.
Pada uji t hasil analisis diketahui bahwa hanya variabel promosi (X4) secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan menabung produk
Tabunganku di Bank Kaltim Kantor Kas Unmul (Y). Sedangkan variabel produk
(X1), harga (X2), tempat (X3), orang (X5), bukti fisik (X6), dan proses (X7) tidak
berpengaruh signifikan.
Pada uji variabel yang berpengaruh paling besar diketahui bahwa variabel
promosi (X4) mempunyai pengaruh paling besar terhadap variabel keputusan
menabung produk Tabunganku di Bank Kaltim Kantor Kas Unmul (Y).
Dikarenakan dalam kenyataannya mayoritas responden menjawab setuju
bahwa promosi yang dilakukan Bank Kaltim Kantor Kas Unmul melalui berbagai
media secara umum menarik yaitu sebanyak 48% dan responden yang menjawab
setuju bahwa brosur-brosur yang disediakan Bank Kaltim Kantor Kas Unmul
tampak menarik dan profesional yaitu sebanyak 45% dan mengingat bahwa
sumber informasi responden tentang produk Tabunganku Bank Kaltim paling
banyak di ketahui melalui teman yaitu sebanyak 56% daripada melalui iklan dan
staf bank kaltim sehingga penyampaian informasi melalui testimoni jauh lebih
berjalan meskipun melalui iklan dan staf Bank Kaltim juga berjalan dan ini
menjadi point penting bagi Bank Kaltim kedepannya.
Untuk variabel promosi (X4) sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Zeitnaml dan Bitner (2001:25) bahwa promosi adalah salah satu cara yang dapat
dipergunakan untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih cepat atau lebih
kuat oleh konsumen.
PENUTUP
Secara simultan variabel bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap
keputusan mahasiswa Unmul untuk menabung produk Tabunganku di Bank
Kaltim Kantor Kas Unmul.
Secara parsial hanya variabel promosi yang berpengaruh signifikan
terhadap keputusan mahasiswa Unmul untuk menabung produk Tabunganku di
Bank Kaltim Kantor Kas Unmul sedangkan variabel harga, tempat, orang, bukti
fisik, dan proses tidak berpengaruh signifikan.
Variabel promosi merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap
keputusan mahasiswa Unmul untuk menabung produk Tabunganku di Bank
Kaltim Kantor Kas Unmul.
367
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015:358-369
Mengingat promosi adalah variabel yang paling berpengaruh bagi
mahasiswa Unmul dalam memutuskan menabung produk Tabunganku maka
disarankan bagi Bank Kaltim khususnya Kantor Kas Unmul dan Bank Kaltim
pada umumnya agar promosi lebih digencarkan tetap mempertahankan intensitas
maupun kualitasnya atau bila memungkinkan lebih ditingkatkan lagi contohnya
dengan meningkatkan lagi promosinya secara online yaitu dengan memanfaatkan
media-media sosial yang ada seperti facebook, twitter, memanfaatkan media cetak
seperti meneribitkan majalah Bank Kaltim setiap bulannya, membuat spandukspanduk di area yang sering dilihat oleh masyarakat umum dan mahasiswa
khususnya dan media elektronik seperti mempromosikan lewat radio, dan lebih
aktif lagi dalam mensponsori kegiatan-kegiatan mahasiswa yang diadakan di area
kampus khususnya karena Bank Kaltim juga aktif dalam mengikuti acara-acara
pameran pembangunan Kaltim.
Sebaiknya pihak Bank Kaltim melakukan evaluasi secara berkala untuk
dapat meningkatkan kualitas produk dan keinginan, kebutuhan, dan kepuasan
nasabah.
Untuk variabel-variabel bauran pemasaran yang lain khususnya variabel
produk, harga, tempat, orang, bukti fisik, dan proses, meskipun tidak berpengaruh
terhadap keputusan mahasiswa Unmul untuk menabung produk Tabunganku di
Bank Kaltim Kantor Kas Unmul agar tetap dipertahankan lagi kinerjanya.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memperbanyak jumlah
indikator-indikator pernyataan di kuesioner dengan merelevansikan teori-teori
yang ada untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku:
Agus, Erwan Purwanto dan Ratih, Dyah Sulistiyastuti. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media.
Bahsan, M. 2005. Giro dan Bilyet Giro Perbankan Indonesia. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Baudrillard, Jean. 2004. Masyarakat Konsumsi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Daryanto. 2011. Manajemen Pemasaran. Bandung: Satu Nusa.
Ghazali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
IBI dan LSPP. 2014. Strategi Sukses Bisnis Bank. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Kasmir. 2004. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Pemasaran Bank. Jakarta: PT Prenada Media.
368
Pengaruh Bauran Pemasaan Jasa terhadap Keputusan Menabung (Ockta)
Lovelock Christoper, Wirtz Jochen, dkk. 2010. Pemasaran Jasa Manusia,
Teknologi, Strategi. Jakarta: Erlangga.
Misbahuddin dan Hasan, Iqbal. 2013. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pabundu, Mohammad Tika. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elex
Komputindo.
Sumarni, Murti dan Wahyuni, Salamah. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: Andi.
Swastha, Basu Dharmmesta dan Hani, T. Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran
Analisa Perilaku Konsumen Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Swastha, Basu Dharmmesta. 2007. Azas-Azas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, Fandy. 2012. Pemasaran Strategik Edisi 2. Yogyakarta: Andi.
Yazid. 2001. Pemasaran Jasa( Konsep dan Implementasi). Yogyakarta: Ekonisia.
Dokumen:
Wundi, Eka Lilis Kustiningsih. 2014. Variabel-variabel Yang Mempengaruhi
Keputusan Menjadi Nasabah Tabungan Faedah BRI Syariah Cabang
Samarinda. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarman, Samarinda. UNMUL. Samarinda
Harlyani, Henny. 2013. Faktor-faktor Bauran Pemasaran yang Mempengaruhi
Keputusan Nasabah Mengajukan Kredit Usaha Mikro Pada “Sahabat
UKM-Sampoerna Micro Finance Cabang Samarinda”. Skripsi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman, Samarinda.
UNMUL. Samarinda
369
Download