Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 2 (2015) PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KEPUASAAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada UD. Karya Bakti Lodoyo Blitar) Hendri Waluyo Yudistira STIE Kesuma Negara Blitar Abstrak : Penelitian ini berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kepuasaan KerjaSerta Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada UD KaryaBakti Lodoyo). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1)Pengaruh Kepemimpinan dan Pengalaman Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada UD. Karya Bakti Lodoyo Blitar. 2) Pengaruh Kepemimpinan dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada UD. Karya Bakti Lodoyo Blitar 3) Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar yang Berjumlah 30 karyawan. Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan tidak dapat digunakan sebagai subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar hubungan.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan dan pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada UD. Karya Bakti Lodoyo Blitar 2) Terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan dan pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada UD. Karya Bakti Lodoyo Blitar. 3) Terdapat pengaruh yang signifikan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar. Kata Kunci: Kepemimpinan, Pengalaman Kerja, Kepuasaan Kerja dan Kinerja Karyawan PENDAHULUAN Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam suatu perusahaan, karena sumber daya manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan perusahaan dimana manusia menjadi perencana, pelaksana, serta penentu terwujudnya tujuan perusahaan. UD.Karya Bakti merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa dimana perusahaan tersebut dituntut untuk memiliki manajemen yang handal karena manajemen sangat memegang peranan penting di dalam suatu perusahaan. Kompleksitas masalah yang dihadapi manajemen akan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan pimpinan yang memiliki kualitas tinggi, yang dapat mengarahkan karyawankaryawan untuk meningkatkan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Kepemimpinan memiliki peranan penting pada peningkatan kinerja karyawan. Melalui gaya kepemimpinan, dapat diketahui potensi seorang pemimpin dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seseorang yang diteladani dan dipatuhi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan hubungan antara tujuan perorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi lemah. Kondisi 206 ISSN: 2407-2680 tersebut dapat menimbulkan situasi dimana individu bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya, sementara perusahaan menjadi tidak efisien dalam pencapaian yang sudah direncanakan. Hal itu mencerminkan betapa besar peran kepemimpinan dalam suatu organisasi, sehingga seorang pemimpin diharapkan mempunyai kemampuan untuk memotivasi, mengarahkan, mempengaruhi dan berkomunikasi dengan bawahannya supaya tujuan organisasi itu bisa tercapai secara efektif dan efisien. Ketangguhan suatu perusahaan baik itu pemerintah, bisnis maupun masyarakat tergantung pada kepemimpinan yang mampu memberikan motivasi yang benar dan menarik dalam keikutsertaan manajer dan karyawan dalam pengambilan keputusan. Sehingga mereka memiliki fondasi yang kuat dalam perusahaan seperti rasa ikut memiliki rasa ikut bertanggung jawab dan mawas diri untuk memberikan yang terbaik baik bagi perusahaannya. Dibalik fondasi tersebut tertanam unsur nilai-nilai luhur mengenai persepsi SDM terhadap kerja antara lain bahwa: kerja itu ibadah, kerja itu baik, kerja itu kepuasan, kerja itu menyenangkandan kerja itu kebutuhan hidup. Dalam bekerja karyawan akan menyadari bahwa ia berhubungan dengan lingkungan tempat kerjanya sehingga harus menjaga sikap saling menghormati, menyayangi dan sekaligus bersaing secara sehat. Pengalaman kerja merupakan salah satu hal yang mendasari pegawai dalam melaksanakan tugasnya. UD Karya Bakti memperhatikan keinginan dan tuntutan kedepan, maka kepemimpinan dan pengalaman kerja yang mampu meningkatkan kinerja dari karyawan diperlukan dalam setiap usaha kerja sama karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan adalah untukdapat memperoleh keuntungan yang maksimal dan mempertahankan perusahaan agar tetap berproduksi terlebih pada masa krisis ekonomi seperti sekarang ini yang menuntut perusahaan agar berusaha mengatasi kesulitan tersebut. Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang merasakan kepuasan dalam bekerja tentunya ia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Dengan demikian produktivitas dan hasil kerja pegawai akan meningkat secara optimal. Kinerja karyawan yang tinggi merupakan salah satu syarat dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan diperoleh dari upaya perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia yang berpotensi agar dapat meningkatkan hasil kerjanya. Pengelolaan sumber daya manusia yang dilakukan perusahaan tercermin dari kinerja karyawan yang dihasilkan dan dari pencapaian Tujuan perusahaan. Rumusan Masalah 1. Mengapa Karyawan UD Karya Bakti tidak setuju dengan gaya kepemimpinan dari pimpinan yang baru? 2. Apakah ada pengaruh antara gaya kepemimpinan yang baru dengan kinerja karyawan pada UD Karya Bakti? Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui mengapa karyawan UD Karya Bakti tidak setuju dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan baru. 207 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 2 (2015) 2. Untuk mengetahui adakah pengaruh gaya kepemimpinan yang baru dengan kinerja karyawan pada UD Karya Bakti. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijaksanaan yang berhubungan dengan kepemimpinan, pengalaman kerja dan Kinerja Karyawan di perusahaan. 2. Bagi Penulis Penelitian dapat menambah pengetahuan tentang sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan atau organisasi dalam menjalan Sistem menejemen sumber daya manusia. 3. Bagi Akademisi Manfaat penelitian ini bagi kampus adalah sebagai referensi perpustakaan dan dapat dijadikan sebagai contoh untuk melakukan suatu penelitian kembali serta dapat dijadikan sebagai penelitian terdahulu. Penelitian ini merupakan bentuk sumbangan pemikiran untuk menambah pengembangan ilmu pengetahuan yang khususnya menejemen sumber daya manusia. LANDASAN TEORI Penelitian Terdahulu 1. Puspita (2009) judul penelitian “Gaya Kepemimpinan Terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi Pada PT. PLN APJ Ponorogo) variabel penelitian nya adalah gaya kepemimpinan dan semangat kerja. 2. Nurjanah (2006) judul penelitian “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Komitmen Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan.” Variabel penelitiannya adalah gaya kepemimpinan, budaya organisasi, komitmen organisasi dan kinerja karyawan. 3. Dewita (2007) judul penelitian “Analisis Pengaruh Organisasi. Kepuasaan Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan. Dengan komitmen organisasional sebagai variabel intervesting (studi PT. PLN (Persero)APJ Semarang” Alat Analisis yang di gunakan adalah Strategi Equation Modelling (SEM) dengan terlebih dahalumelakukan pengujian dimensi-dimensi dan confirmatory factor analysis. Landasan Teori 1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan memegang peran penting dalam manajemen. Bahwa suatu organisasi tidak mungkin lepas dari keberadaan seorang pemimpin. Seorang pemimpin dalam organisasi memegang peran yang sangat penting supaya organisasi dapat berkembang dan kegiatan yang dilaksanakan lebih terarah, sehingga pencapaian tujuan dapat diwujudkan. Menurut Sutarto (2005:25) Kata “Kepemimpinan” sebagai terjemahan dari bahasa inggris “leadership” sering didengar dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak sedikit para praktisi mencoba mempelajarinya dan mengupasnya. Kepemimpinan berasal dari kata “to lead” yang berarti memimpin atau menunjukkan sedangkan “leader” adalah pemimpin atau orang yang menunjukkan jalan, dapat pula berarti mengepalai suatu pekerjaan. 208 ISSN: 2407-2680 2. Pengertian Pengalaman Kerja Pengalaman kerja karyawan dalam melaksanakan tugas pada sebuah organisasi sangatlah penting peranannya. Seorang karyawan yang memiliki pengalaman kerja lebih banyak tentu akan lebih mengerti apa yang harus dilakukan ketika menghadapi sebuah masalah yang muncul Menurut Hariandja (2004:120) Pengalaman kerja adalah seseorang pelamar hendaknya mendapat pertimbangan utama dalam proses seleksi. Orang yang berpengalaman merupakan calon karyawan yang siap pakai. Pengalaman kerja menurut pendapat Alwi (2006:717) adalah Masa kerja atau pengalaman kerja dalam jangka waktu atau lamanya seseorang bekerja pada suatu instansi, kantor atau sebagainya. Dengan banyaknya pengalaman kerja yang dimiliki seseorang pekerja maka orang tersebut akan lebih menguasai pekerjaannya, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik ini berarti orang tersebut mempunyai efektifitas kerja yang baik.pengalaman kerja lebih banyak tentu akan lebih mengerti apa yang harus dilakukan ketika menghadapi sebuah masalah yang muncul. Banyak perusahaan yang dalam proses rekruitmen tenaga kerja dipilih tenaga kerja yang sudah mempunyai pengalaman kerja, karena pengalaman kerja seseorang dianggap sebagai salah satu nilai lebih dari seorang tenaga kerja. 3. Pengertian Kepuasaan kerja Kebutuhan akan kepuasan kerja pada dasarnya diawali dengan adanya kebutuhan fisik dan dilanjutkan dengan keberadaan seseorang pada suatu pekerjaan tertentu. Menurut Handoko (2004:193) Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka. 4. Pengertian Kinerja Karyawan Kinerja bersumber dari bahasa Inggris, yaitu dari kata ”performance” yang berasal dari kata ”to perform”Menurut Prawirosentono (2004:2) menyatakan bahwa: Performance atau kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekolompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Menurut Siagian (2005:41) menekankan bahwa “Penilaian merupakan upaya pembanding antara hasil yang nyata dicapai setelah satu tahap tertentu selesai dikerjakan dengan hasil yang seharusnya dicapai untuk tahap tersebut”. METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel 1. Kepemimpinan Adalah suatu kondisi yang akan mempengaruhi lingkungan kerja, terutama kondisi psikis para karyawan saat bekerja. Karena itu gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan akan sangat menentukan terciptanya suasana kerja pada organisasinya. 2. Pengalaman kerja Adalah suatu keadaan yang mempengaruhi kinerja karyawan pengalaman kerja lebih banyak tentu akan lebih mengerti apa yang harus dilakukan ketika menghadapi sebuah masalah yang muncul. Pengalaman kerja Seorang. 209 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 2 (2015) 3. Kepuasan kerja Adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan mereka. 4. Kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekolompok orang dalam suatu organisasi. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisai yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar. Yang Berjumlah 30 karyawan. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi sebagai obyek penelitian.Untuk itu sampel yang diambil dari Pada pengambilan sampel penelitian seluruh karyawan UD Karya Bakti Lodoyo berjumlah 30 responden. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka dalam penelitian, dengan prosedur penelitian berdasarkan data deskriptif yaitu berupa lisan atau kata tertulis dari seseorang subjek yang telah diamati dan memiliki karatekteristik bahwa data yang diberikan merupakan data asli atau tidak diubah. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan metode: 1. Observasi Teknik observasi atau pengamatan langsung ini adalah dengann mengadakan pengamatan langsuung kepada obyek penelitian di lapangan sehingga denga demikian akan menjamin tingkatvaliditas data yang di peroleh dalam penelitian. 2. Interview Teknik interview ini adalah dengan menngadakann wawancara secara langsung kepada obyek penelitian dalam hal ini pimpinan perusahaan. 3. Kuesioner Teknik ini adalah dengan mengadakan tanya jawab pada lembaran-lembaran kertas yang harus diisi oleh respondensesuai denngan variabel yang sebelumnya telah ditentukan oleh peneliti sehingga akan mempermudah responden dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Kuesioner (Quesionaire) ialah penyelidikan mengenai suatu. Teknis Analisis Data Cara yang digunakan untuk dilakukan secara manual untuk memecahkan masalah pada penelitian ini adalah: 210 ISSN: 2407-2680 1. Uji Reliabilitas Merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. 2. Uji Validitas Digunakan mengukur sah atau valid tidaknya suatu koesioner. Validitas (uji kesahihan) mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut itu valid atau salah, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item pertanyaan . 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabelvariabel ini tidak ortogonal. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika variabel berbeda disebut heteroskedastisitas. 5. Analisis Jalur (Path Analysis) Mediasi atau intervening merupakan variabel antara yang berfungsi memediasi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menguji pengaruh variabel mediasi digunakan metode analisis jalur (path analysis). Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab akibat dan tidak dapat digunakan sebagai subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar hubungan variabel. HASIL DATA DAN PEMBAHASAN Data Perusahaan Perkembangan properti dan furnitur akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang signifikan itu terjadi karena banyaknya masyarakat yang membutuhkan properti dan furnitur untuk melengkapi perabot rumah mereka supaya enak dipandang dan terlihat bagus. Oleh sebab itu perusahaaan harus pintar membuat strategi dalam menembus standarisasi pasar agar tidak mengalami kemunduran. UD Karya Bakti merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang mebel. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1990 yang didirikan oleh Bapak Supriyanto. Awal mula perusahaan ini berdiri karena di sekitar daerah Lodoyo masih belum banyak usaha mebel maka dari itu Bapak Supriyanto mempunyai pemikiran untuk mendirikan usaha mebel tersebut yang awal mulanya diberi nama Mebel Karya Bakti. perusahaan ini memiliki surat ijin 211 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 2 (2015) usaha dengan nama perusahaan mebel “UD. Karya Bakti” dan mempunyai SIUP dengan nomor 28/13.31/PM/XI/2000. Visi UD Karya Bakti adalah melestarikan perkakas mebel dan bangunan dari kayu tetap terbaik dimata masyarakat. Misi dari UD Karya Bakti yang pertama adalah meningkatkan manfaat kayu, guna menghasilkan keuntungan untuk menjamin pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan Struktur organisasi bagi perusahaan merupakan suatu susunan untuk mengelompokkan suatu golongan dan tingkat pekerjaan yang dijalankan dalam sebuah perusahaan. Struktur organisasi bagi perusahaan merupakan suatu susunan untuk mengelompokkan suatu golongan dan tingkat pekerjaan yang dijalankan dalam sebuah perusahaan. Pengelompokan suatu golongan sangat berpengaruh bagi perusahaan karena suatu pengelompokan tersebut dapat mengetahui seberapa tingkat pekerjaan yang dilakukan dan wewenang yang harus diterima pada setiap divisi.Pada UD Karya Bakti mempunyai struktur organisasi yang sederhana namun sangat penting bagi kelangsungan perusahaan. Analisa Data 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk melihat valid tidaknya masing masing instrumen dalam variabel kepemimpinan, pengalaman kerja, kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Nilai kritik dari pengujian ini adalah 0,349 dengan DF= n-1 taraf signifikan 0,05 (5%) 2. Uji Reliabilitas Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel, hal tersebut dikarenakan koefisien Cronbach’s Alpha diatas 0,6. 3. Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan metode uji sampel Kolmogorov-Smirnov dengan test distribution normal dimana kriteria yang digunakan yaitu: jika Sig > taraf signifikansi (α= 0,05) maka data penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 4. Uji Multikorelasi Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikorelasi di antara variabel bebas. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikorelasi di antara variabel bebas. Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas dapat diketahui bahwa nilai VIF masing-masing variabel bebas di sekitar angka satu dan nilai tolerance mendekati angka 1. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan bebas multikolinearitas. 5. Uji Heteroskedastisitas Dari hasil lampiran 6 dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar secara acak baik dibagian atas angka 0 atau di bagian bawah angka 0 atau sumbu vertikal atau sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini. 6. Analisis Jalur (Path) Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat. Dengan demikian dalam model hubungan antar variabel terasebut terdapat variabel independen yang dalam ini disebut variabel eksogen. Dan variabel dependen yang disebut variabel endogen.Merancang model berdasarkan konsep dari teori Variabel (X1) 212 ISSN: 2407-2680 Kepemimpinan dan (X2) Pengalaman kerja berpengaruh secara langsung terhadap Kepuasaan (Y) Variabel (X1) kepemimpinan dan (X2) Pengalaman Kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap Kinerja karyawan (Z) melalui Kepuasaan kerja (Y) Pemeriksaan kepada asumsi yang melandasi penelitian analisis jalur. Pada model Path Analisis hubungan antar variabel adalah bersifat linear, adaptif dan bersifat normal. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang berbalik. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliabel) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung. Pembahasan 1. Pengaruh Kepemimpinan dan Pengalaman Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada UD. Karya Bakti Lodoyo Blitar. Hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan dan pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada UD. Karya Bakti Lodoyo Blitar. Hal ini membuktikan bahwa perubahan yang terjadi pada kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi pada variabel kepemimpinan dan pengalaman kerja. Kepemimpinan merupakan salah satu fenomena yang paling mudah diobservasi. Tetapi menjadi yang paling sulit untuk dipahami, karena pada dasarnya kepemimpinan merupakan suatu hal yang kompleks dan sulit karena sifat dasar kepemimpinan itu sendiri memang sangat kompleks. Akan tetapi perkembangan itu saat ini telah membawa banyak kemajuan sehingga pemahaman tentang kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif. Seorang pemimpin pada hakikatnya selalu dituntut untuk mengetahui apa kebutuhan (need), keinginan (want) dan harapan (expectation) bawahannya dengan mengamati mereka untuk kemudian memilih metode yang tepat digunakan supaya mereka mau berindak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran dan pengetahuan atau pengalaman dari karyawan merupakan variabel penting dalam menentukan gaya kepemimpinan yang efektif. Didalam prakteknya, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang manajer suatu organisasi (bisnis atau non-bisnis) dapat saja berubah seiring dengan perubahan dinamika yang berkembang dalam diri para karyawan. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan yang telah dipilih dalam suatu kondisi dan situasi tertentu barangkali tepat diterapkan pada saat itu, tetapi jika situasi dan kondisi yang telah berubah, gaya kepemimpinan yang diterapkan juga dapat berubah, demikian pula gaya kepemimpinan yang diterapkan pada perusahaan serta dukungan dari pengalaman kerja karyawan menjadi pendukung dalam upaya untuk memaksimalkan kepuasan dalam bekerja.Konsep kepemimpinan menurut Robbins (2006:432), menyatakan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran. Y= Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kepuasan kerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar yang nilainya diprediksi oleh kepemimpinan dan pengalaman kerja. a = 0, 34.630 merupakan nilai konstanta, dengan demikian nilai konstanta ini menunjukkan besarnya nilai variabel kepuasan kerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar jika variabel lain (bebas) sama dengan nol atau konstan. b1= 0,321merupakan slope atau koefisien arah 213 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 2 (2015) variabel kepemimpinan (X) yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar (Y). Koefisien regresi (b) sebesar 0,306dengan tanda positif. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa apabila variabel kepemimpinan berubah (naik atau turun) dalam satu satuan maka kepuasan kerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar akan naik sebesar 0,321. b2= 0,310merupakan slope atau koefisien arah variabel pengalaman kerja (X2) yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar (Y). Koefisien regresi (b2) sebesar 0,310dengan tanda positif. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa apabila variabel pengalaman kerja berubah (naik atau turun). 2. Pengaruh Kepemimpinan dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada UD. Karya Bakti Lodoyo Blitar. Hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan dan pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada UD. Karya Bakti Lodoyo Blitar. Adanya pengaruh yang signifkan menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada kinerja karyawan dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi pada variabel kepemimpinan dan pengalaman kerja. Hasil tersebut membuktikan bahwa hubungan kepemimpinan dengan kinerja karyawan fungsi kepemimpinan yang paling penting adalah memberikan motivasi kepada bawahannya, kepemimpinan diyakini memiliki pengaruh terhadap perusahaan dalam bentuk non keuangan. Pemimpin memotivasi pengikutnya untuk melakukan sesuatu (kinerja) diluar dugaan (beyond normal expectation) melalui transformasi pemikiran dan sikap mereka untuk mencapai kinerja diluar dugaan tersebut, pemimpin menunjukkan berbagai perilaku berikut: pengaruh idealisme, motivasi insporasional, stimulasi intelektual dan konsiderasi individual. Suatu determinasi penting dari kinerja individu adalah motivasi. Namun motivasi bukanlah satu-satunya determinan, variabel-variabel lain: seperti usaha yang diberikan, kemampuan pengalaman masa lalu juga mempengaruhi kinerja. Dengan adanya motivasi, maka terjadilah kemauan kerja dan dengan adanya kemauan untuk bekerja serta dengan adanya kerja sama. maka kinerja akan meningkat. Kinerja karyawan merupakan tolok ukur kinerja perusahaan, semakin tinggi kinerja karyawan semakin tinggi pula kinerja perusahaan. Menurut Mohyi (2005:161) yang dimaksud kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi, mengorganisir, menggerakkan, mengarahkan atau mempengaruhi orang lain (bawahan) untuk melaksanakan sesuatu dalam rangka mencapai tujuan. Z= Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar yang nilainya diprediksi oleh kepemimpinan dan pengalaman kerja. a = 0,25.496merupakan nilai konstanta, dengan demikian nilai konstanta ini menunjukkan besarnya nilai variabel kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar jika variabel lain (bebas) sama dengan nol atau konstan. b1= 0,194 merupakan slope atau koefisien arah variabel kepemimpinan (X) yang mempengaruhi kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar (Z). Koefisien regresi (b1) sebesar 0,194 dengan tanda positif. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa apabila variabel kepemimpinan berubah (naik atau turun) dalam satu satuan maka kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar akan naik sebesar 0,194. b2= 214 ISSN: 2407-2680 0,160 merupakan slope atau koefisien arah variabel pengalaman kerja (X2) yang mempengaruhi kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar (Z1). Koefisien regresi (b2) sebesar 0,160dengan tanda positif. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa apabila variabel pengalaman kerja berubah (naik atau turun) dalam satu satuan maka kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar akan naik sebesar 0,160. 3. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar. Hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikankepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar. Kenyataan tersebut dapat membuktikan bahwa dengan adanya perubahan kepuasan kerja maka kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar akan mengalami perubahan. Hasil tersebut juga membuktikan bahwa Kepuasan kerjaa sangat berepengaruh terhadap kinerja karyawan, karena semakin tidak puas nya karyawan terhadap suatu perusahaan maka akan semakin mendorong penurunan kualitas seorang karyaan, penerunan itu secara langsung dapat berimbas pada kondisi perusahaan, sebaliknya semakin tinggi tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan, maka akan berdampak pada peningkatan kualitas dan kinerja dari karyawan tersebut sehingga secara langsung akan berdampak pada kemajuan perusahaan. Y= Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja pegawai pada Seluruh karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar yang nilainya diprediksi oleh kepuasan kerja karyawan. b= 0,196merupakan slope atau koefisien arah variabel kepuasan kerja (Y) yang mempengaruhi kinerja pegawai pada Seluruh karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar (Z). Koefisien regresi (b) sebesar 0,196 dengan tanda positif. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa apabila variabel kepuasan kerja berubah (naik atau turun) dalam satu satuan maka kinerja pegawai pada Seluruh karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar akan naik sebesar 0,196. 4. Kesimpulan Hipotesis a. Hasil penelitian pada UD.Kelapa Sari Blitar menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan pengalaman kerja berpengaruh yang signifikan terhadap kepuasaan kerja. Ditunjukkan dengan nilai probabilitas 0,000 yang ≤ dari Sign. 0,05 artinya bahwa UD. Karya Bakti Blitar memiliki kepemimpinan dan pengalaman kerja yang baik. Pimpinan akan meberikan kepuasan kerja pada karyawan Karyawan supaya karyawan merasa puas dengan hasil kerjanya. b. UD. Karya Bakti Blitar menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan dan pengalaman kerja berpengaruh secara tidak langsung kepada kinerja karyawan melalui kepuasaan kerja Pengaruh tidak langsung terbentuk dari kepemimpinan dan pengalaman kerja terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasaan kerja dan juga memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Pada analisis jalur adalah besarnya kepemimpinan dan pengalaman kerja kepada kinerja karyawan melalui kepuasaan kerja yaitu 0,078 dan nilai probabilitas 0,000 yang ≤ dari Sig. 0,05. Jadi pada UD.Karya Bakti Blitar memiliki kepemimpinan dan pengalaman kerja terhadap kepuasaan serta kinerja karyawan yang baik.Tetapi dilihat dari jawaban responden ada beberapa orang 215 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 2, No. 2 (2015) memberikan jawaban negatif. Dalam hal ini memberikan bukti bahwa memotivasi dan memberikan kepuasaan kerja sertakinerja karyawan akan berdampak lebih baik lagi untuk perusahaan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kepemimpinan dan pengalaman kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada UD. Karya Bakti Lodoyo Blitar dengan nilainya adalah 0,321 dan 0,310. 2. Hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh kepemimpinan dan pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada UD. Karya Bakti Lodoyo Blitar dengan nilainya adalah 0,194 dan 0,160. 3. Hasil analisis dapat diketahui bahwa ada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada UD Karya Bakti Lodoyo Blitar dengan nilainya adalah 0,196. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1. Bagi UD Karya Bakti Lodoyo Blitar, dalam upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan maka perusahaan memberikan hak karyawan secara adil/ layak kepada karyawan. 2. Perusahaan harus secara aktif mendukung atau menciptakan kondisi hubungan antar karyawan diperusahaan sehingga tercipta hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dengan karyawan 3. Perusahaan harus mempekerjakan karyawan tanpa perlakukan yang diskriminatif, upaya ini dilakukan untuk menghindari terjadinya gap antar karyawan. 4. Perusahaan harus benar-benar mampu mengendalikan seluruh aktivitas karyawan diperusahaan. DAFTAR PUSTAKA Arep, Ishak, dan Tanjung, Hendri. 2004. Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Alwi, Syafarudin. 2006. MSDM. Yogyakarta: BPFE Dewita. 2007. Analisis Pengaruh Organisasi. Kepuasaan Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Ghazali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivarate dengan Program IBM SPSS 19”. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro. 2011. Hasibuan. H. Malayu S.P. 2005. Organisasi dan motivasi Dasar peningkatan produktivitas. Jakarta:Bumi Aksara. Hariandja. Marihot T.E. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Grasindo. Handoko, Hani.2004. Manajemen Personalia. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta 216 ISSN: 2407-2680 Kartini kartono. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan Abnormal. Jakarta : PT. Raja Grasindo Persada. Kreitner, Robert dan Kinicki, Anggelo. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat. 2005. Mathis, Robert L. Jackson, John H. (peng. bers.); Sadeli, Jimmy (penterj.); Hie, Bayu Prawira (penterj. bers.). 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Buku I. Jakarta : Salemba Empat. Nurjanah. 2006. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan.” Puspita. 2009. Gaya Kepemimpinan Terhadap Semangat Kerja Karyawan (Studi Pada PT. PLN APJ Ponorogo) Prawirosentono, Suyadi. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Sunarto. 2010. Perilaku Keorganisasian. Cetakan Pertama : Penerbit Amus Yogyakarta & Mahenoko Total Design Yogyakarta. Siagian, Sondang P. 2005. Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara. 217