II. 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas (Rangkuti, 2004). Menurut Stanton (2001), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997). Pemasaran merupakan aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut. Sebuah perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan utama, yaitu mencapai tingkat keuntungan tertentu, pertumbuhan perusahaan atau peningkatan pangsa pasar. Di dalam pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan ini dicapai melalui 7 8 keputusan konsumen. Keputusan konsumen diperoleh setelah kebutuhan dan keinginan konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu. Pemasaran mempunyai tujuan membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan pihak-pihak yang memiliki kepentingan utama pelanggan, pemasok, distributor dalam rangka mendapatkan serta mempertahankan referensi dan kelangsungan bisnis jangka panjang mereka (Kotler, 2002). 2.2 Perencanaan Strategi Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Perencanaan Strategis (Strategic Planning) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi di masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan (Kerzner, dalam Tamami 2012). Tujuan perencanaan strategi adalah untuk memungkinkan suatu perusahaan memperoleh seefisien mungkin, kedudukan paling akhir yang dapat dipertahankan dalam menghadapi pesaing-pesaingnya. Jadi strategi perusahaan merupakan upaya mengubah kekuatan perusahaan yang sebanding dengan kekuatan pesaing-pesaingnya dengan cara yang paling efisien. 9 Untuk mencapai sebuah strategi yang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses perencanaan strategis atau strategic planning (Brown, dalam Tamami 2012). Kemampuan manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah perencanaan stategi (Skinner, dalam Tamami 2012). 2.3 Pengertian Strategi Pemasaran Strategi pemasaran pada umumnya mempunyai peranan yang sangat penting untuk menghadapi lingkungan yang dinamis, dan pada akhirnya memperoleh keunggulan tertentu atau berhasil untuk meningkatkan laba tertentu. Strategi pemasaran yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian, strategi pemasaran harus dapat memberi gambaran yang jelas dan terarah apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau peluang pada beberapa pasar sasaran. Menurut Assauri (2008), strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing 10 tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagian tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Ciri penting rencana strategi pemasaran (Assauri, 2008) adalah : 1. Titik tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan. 2. Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh. 3. Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang mempengaruhi perkembangan perusahaan. 4. Jadwal dan waktu (timing) yang ditentukan adalah yang sesuai dan mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan. 5. Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi. Strategi pemasaran adalah meliputi seleksi dan analisis target pasar dan menciptakan, memelihara bauran pemasaran yang tepat untuk kepuasan atau memuaskan masyarakat/orang/konsumen. 2.4 Jenis-Jenis Strategi Pemasaran Menurut Assauri (2008), secara umum strategi pemasaran dapat dibedakan menjadi tiga jenis strategi, yaitu : 1. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferentiated Marketing). Strategi ini sering disebut sebagai strategi kepemimpinan biaya, karena di dalam melaksanakan strategi ini perusahaan tidak membutuhkan modal yang besar. Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu 11 keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum. Oleh karena itu perusahaan hanya menghasilkan dan memasarkan satu macam produk saja dan berusaha menarik semua pembeli dan calon pembeli dengan suatu rencana pemasaran saja. 2. Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar (Differentiated Marketing). Dengan strategi ini, perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi pada prinsipnya perusahaan membuat produk yang unik yang akan ditawarkan kepada konsumen. Faktor – faktor yang perlu diperhatikan adalah modal yang tidak sedikit, promosi yang kuat, tenaga kerja yang kompeten di bidangnya, sumber daya yang bekualitas, dan memproduksi dalam volume yang standart. 3. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated Marketing). Dengan strategi ini, perusahaan mengkhususkan atau memfokuskan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya perusahaan. Dalam hal ini perusahaan produsen memilih segmen pasar tertentu dan menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen yang ada pada segmen pasar itu, yang tentunya lebih spesifik. 2.5 Lingkungan Internal Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai kekuatan dan kelemahan. Menurut David (2004), tidak ada perusahaan yang sama kuat dalam semua fungsinya, sehingga 12 perusahaan harus menentukan kemampuan utamanya dan mengidentifikasikan kelemahan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan internal menurut merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis, termasuk manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen. Dalam menganalisis lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis, yaitu diantaranya : 1. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi perusahaan merupakan pola hubungan di dalam perusahaan atau bentuk formal peraturan dan hubungan antar orang sehingga setiap pekerja dapat diarahkan dalam mencapai tujuan dan misi perusahaan. 2. Budaya Perusahaan Budaya perusahaan adalah sekumpulan kepercayaan, harapan dan nilai yang dipahami serta dilaksanakan oleh tiap-tiap anggota perusahaan dan akan membentuk perilaku orang-orang di dalam perusahaan tersebut. 3. Sumberdaya Perusahaan Sumberdaya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan sumberdaya guna mendukung perkembangan manusia, sumberdaya produksi, pemasaran serta penelitian dan pengembangan. perusahaan, sumberdaya diantaranya keuangan, 13 Menurut Rangkuti (2004), data internal dapat diperoleh di dalam perusahaan itu sendiri, seperti : a. Laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laba-rugi, cash-flow, dan struktur pendanaan b. Laporan kegiatan sumber daya manusia seperti jumlah karyawan, pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, dan turn-over. c. Laporan kegiatan operasional d. Laporan kegiatan pemasaran 2.6 Lingkungan Eksternal Perusahaan 2.6.1 Lingkungan mikro perusahaan Menurut Lubis (2004) lingkungan mikro perusahaan terdiri dari para pelaku dalam lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pasar. Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari : 1. Perusahaan Perusahaan merupakan struktur organisasi perusahaan itu sendiri. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh bagian manajemen pemasaran harus memperhitungkan kelompok lain di perusahaan dalam merumuskan rencana pemasarannya, seperti manajemen, keuangan perusahaan, penelitian dan pengembangan, pembeli, produksi, dan akuntasi serta sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, karena manajer pemasaran juga harus bekerja sama dengan para staf di bidang lainnya. 14 2. Pemasok (Supplier) Para pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Kadang kala perusahaan juga harus memperoleh tenaga kerja, peralatan, bahan bakar, listrik dan faktor-faktor lain dari pemasok. Perkembangan dalam lingkungan pemasok dapat memberi pengaruh yang amat berarti terhadap pelaksaan pemasaran suatu perusahaan. Manajer pemasaran perlu mengamati kecendrungan harga dari masukanmasukan terpenting bagi kegiatan produksi perusahaan mereka. Kekurangan sumber-sumber bahan mentah, pemogokan tenaga kerja, dan berbagai kejadian lainnya yang berhubungan dengan pemasok dapat mengganggu strategi pemasaran yang dilakukan dan dijalankan perusahaan. 3. Para Perantara Pemasaran Para perantara pemasaran adalah perusahaan-perusahaan yang membantu perusahaan dalam promosi, penjualan dan distribusi barang dan jasa kepada para konsumen akhir. Para perantara pemasaran ini meliputi : a. Perantara, adalah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan untuk menemukan konsumen. Perantara terbagi menjadi dua macam, yaitu agen perantara dan perwakilan produsen. b. Perusahaan Distribusi Fisik, perusahaan seperti ini membantu perusahaan dalam penyimpanan dan pemindahan produk dari tempat asalnya ketempat-tempat yang dituju. 15 c. Para Agen Jasa Pemasaran, seperti perusahaan atau lembaga penelitian pemasaran, agen periklanan, perusahaan media, dan perusahaan konsultan pemasaran, kesemuanya membantu perusahaan dalam rangka mengarahkan dan mempromosikan produknya ke pasar yang tepat. d. Perantara Keuangan seperti bank, perusahaan kredit, perusahaan asuransi, dan perusahaan lain yang membantu dalam segi keuangan. 4. Para Pelanggan Para pelanggan merupakan pasar sasaran suatu perusahaan yang menjadi konsumen atas barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan apakah individuindividu, lembaga-lembaga, ataupun organisasi-organisasi. 5. Para Pesaing Dalam usahanya melayani kelompok pasar pelanggan, perusahaan tidaklah sendiri. Sistem pemasaran dan strategi yang diterapkan perusahaan dikelilingi dan dipengaruhi oleh sekelompok pesaing. 6. Masyarakat Umum Sebuah perusahaan juga harus memperhatikan sejumlah besar lapisan masyarakat yang tentu saja menaruh perhatian terhadap metode dari perusahaan dalam menjalankan usahanya. Masyarakat umum dapat memperlancar atau sebaliknya dapat sebagai penghambat kemampuan perusahaan untuk mencapai sasarannya. 16 2.6.2 Lingkungan makro perusahaan Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan mikro dalam perusahaan. Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari : a. Lingkungan Demografis (Kependudukan) Lingkungan demografis (kependudukan) menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, seperti distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatannya, kecendrungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia, kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur keagamaan. Ternyata hal diatas dapat mempengaruhi strategi pemasaran suatu perusahaan dalam memasarkan produknya karena publiklah yang membentuk suatu pasar. b. Lingkungan Ekonomi Lingkungan ekonomi menunjukkan sistem ekonomi yang diterapkan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan ekonomi, penurunan dalam pertumbuhan pendapatan nyata, tekanan inflasi yang berkelanjutan, dan perubahan pada pola belanja konsumen. c. Lingkungan Fisik Lingkungan fisik menunjukkan kelangkaan bahan mentah tertentu yang dibutuhkan oleh perusahaan, peningkatan biaya energi, peningkatan angka pencemaran, dan peningkatan angka campur tangan pemerintah dalam pengelolaan dan penggunaan sumber-sumber daya alam. 17 d. Lingkungan Teknologi Lingkungan teknologi menunjukkan peningkatan kecepatan pertumbuhan teknologi, kesempatan pembaharuan yang tak terbatas, biaya penelitian dan pengembangan, yang tinggi, perhatian yang lebih besar tertuju kepada penyempurnaan bagian kecil produk daripada penemuan yang besar, dan semakin banyaknya peraturan yang berkenaan dengan perubahan teknologi. e. Lingkungan Sosial Budaya Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat mengenai aturan kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya yang merumuskan hubungan antar sesama dengan masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya. 2.7 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Menurut David (2004), matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktorfaktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting, khususnya dalam bidang fungsional. Matriks ini juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antar bidang. Dalam membuat matriks ini dibutuhkan penilaian yang bersifat intuitif. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima langkah berikut: 1. Membuat daftar faktor-faktor internal utama perusahaan seperti kekuatan dan kelemahan organisasi. 18 2. Memberikan bobot pada setiap faktor tersebut yang berkisar dari 0,00 ( tidak penting) sampai 1,00 (sangat penting). Bobot ini mengindikasikan signifikasi relatif dari suatu faktor terhadap keberhasilan organisasi. Faktor-faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja organisasional harus diberi bobot tertinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,00. 3. Memberikan peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor untuk mengindikasikan apakah faktor tersebut sangat lemah (peringkat 1), lemah (peringkat 2), kuat (peringkat 3), atau sangat kuat (peringkat 4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapat peringkat 3 atau 4 sedangkan kelemahan harus mendapat peringkat 1 atau 2. 4. Mengalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot. 5. Menjumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total untuk organisasi. Skor bobot total berkisar antara 1,00 sebagai titik terendah dan 4,00 sebagai titik tertinggi, dengan skor rata-rata 2,50. Skor bobot total di bawah 2,50 mencirikan organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor yang secara signifikan berada di atas 2,50 mengindikasikan posisi internal yang kuat. 2.8 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Matriks EFE merupakan sebuah daftar yang membuat serangkaian faktor strategis eksternal yang terdiri atas peluang dan ancaman. Kelebihan alat analisis matriks EFE adalah agar para penyusun strategi dapat merangkum dan mengevaluasi 19 informasi ekonomi, sosial, demografi, lingkungan dan budaya, politik, hukum dan pemerintahan, serta teknologi dan lingkungan industri (David, 2004). Matriks EFE dapat dikembangkan dalam lima langkah : 1. Membuat daftar faktor-faktor eksternal utama perusahaan seperti peluang dan ancaman perusahaan. 2. Memberikan bobot pada setiap faktor tersebut yang berkisar dari 0,00 (tidak penting) sampai 1,00 (sangat penting). Bobot ini mengindikasikan signifikasi relatif dari suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Bobot yang sesuai dapat ditentukan dengan cara membandingkan pesaing yang berhasil dengan yang tidak berhasil atau melalui diskusi untuk mencapai konsensus kelompok. Jumlah total seluruh bobot yang diberikan pada faktor tersebut harus sama dengan 1,00. 3. Memberi peringkat antara 1 sampai 4 pada setiap faktor eksternal utama untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut, di mana 4 = responnya sangat bagus, 3 = responnya di atas rata-rata, 2 = responnya rata-rata, dan 1 = responnya di bawah rata-rata. Peringkat didasarkan pada keefektifan strategi perusahaan. Oleh karenanya, peringkat tersebut berbeda antar perusahaan. Penting untuk diperhatikan bahwa baik ancaman maupun peluang dapat menerima peringkat 1, 2, 3, dan 4. 4. Mengalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot. 5. Menjumlahkan skor rata-rata untuk setiap variabel guna menentukan skor bobot total untuk organisasi. 20 Skor bobot total tertinggi yang mungkin dicapai untuk sebuah organisasi adalah 4,00 dan skor bobot terendah adalah 1,00. Rata-rata skor bobot total adalah 2,50. Skor bobot total sebesar 4,00 mengindikasikan bahwa sebuah organisasi merespon secara sangat baik peluang dan ancaman yang terdapat di industrinya. Dengan kata lain, strategi perusahaan secara efektif mampu menarik keuntungan dari peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal. Skor total sebesar 1,00 menandakan bahwa strategi perusahaan tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman yang muncul. 2.9 Matriks Boston Consulting Group (BCG) Menurut Rangkuti (2004), metode pendekatan yang paling banyak dipakai untuk analisis korporat adalah BCG, yang diciptakan pertama kali oleh Boston Consulting Group (BCG). Tujuan dari Matriks BCG ini adalah sebagai berikut : a. Mengembangkan strategi pangsa pasar untuk portofolio produk berdasarkan karakteristik cash flow-nya. b. Mengembangkan portofolio produk perusahaan sehingga jelas kekuatan dan kelemahannya. c. Memutuskan apakah perlu meneruskan investasi untuk produk yang tidak menguntungkan. d. Mengalokasikan anggaran pemasaran produk guna memaksimalkan cash flow jangka panjang. e. Mengukur kinerja manajemen berdasarkan kinerja produk di pasaran. 21 Cara penggunaan matriks BCG adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi unit analisis Produk dapat berupa individual product, untuk segmen pasar tertentu, serta dapat digunakan untuk menganalisis strategi unit bisnis, korporat maupun nasional. 2. Mengumpulkan data statistik yang diperlukan untuk analisis seperti data penjualan tahunan tiap produk, data penjualan tahunan pesaing utama (untuk produk yang sama), tingkat pertumbuhan tahunan tiap produk. 3. Menghitung pangsa pasar relatif dengan cara membagi penjualan tahunan produk terhadap total penjualan pesaing utama. Dengan kriteria pangsa pasar relatif sebagai berikut. a. Apabila pangsa pasar = 1, perusahaan ini memiliki pangsa pasar sama dengan kompetitor utama. b. Apabila pangsa pasar < 1, perusahaan ini memiliki pangsa pasar lebih kecil dari kompetitor utama. c. Apabila pangsa pasar > 1, perusahaan ini memiliki pangsa pasar lebih besar dari kompetitor utama. 4. Membuat plot pangsa pasar pada diagram matriks BCG. Berikut ini langkahlangkah penyusunan plot pangsa pasar pada diagram matriks BCG. a. Masing-masing perusahaan dibuatkan plot sesuai dengan market growth rate (persentase pertumbuhan penjualan) dan posisi relatif dengan pesaing (market share). Market growth rate adalah proyeksi tingkat penjualan 22 untuk pasar yang akan dilayani. Biasanya diukur dengan peningkatan persentase dalam nilai/volume penjualan dua tahun terakhir. b. Market growth rate merupakan indicator relative attractiveness dari pangsa pasar dibagi dengan pangsa pasar dari pesaing yang paling dominan. c. Posisi relative competition merupakan perbandingan dasar dari relative strength dari berbagai bisnis yang berbeda dalam portofolio bisnis, dalam kaitannya dengan kekuatan masing-masing posisi di business’s respective market. d. Apabila ingin mengetahui posisi relatif antara masing-masing SBU (Strategic Business Unit), maka SBU tersebut dapat dibuatkan plotnya dalam matriks BCG. Tetapi masing-masing SBU tersebut harus dihitung besarannya terlebih dahulu dalam bentuk pie diagram. Masing-masing lingkaran mewakili satu bisnis unit. Luas lingkaran mewakili proporsi tingkat pendapatan perusahaan yang dihasilkan oleh masing-masing bisnis unit. Secara keseluruhan, hal ini dapat memberikan gambaran kekuatan masing-masing bisnis unit di dalam menghasilkan pendapatan. 5. Rumusan setiap kuadran Tingkat pertumbuhan pasar pada umumnya dibedakan berdasarkan klasifikasi tinggi dan rendah. Sedangkan posisi relatif kompetitif dibedakan berdasarkan market share antara 1,0 dan 1,5 sehingga posisi tergolong tinggi (High) disebut pemimpin (leader). Selanjutnya, setelah semua bisnis unit tersebut 23 dibuatkan plotnya dalam matrik BCG, pengaruhnya dapat dilihat dalam strategi di tingkat korporat secara keseluruhan. a. Pertumbuhan Tinggi/Posisi Persaingan Tinggi (The Stars) Bisnis pada posisi ini menghadapi pertumbuhan pasar yang sangat cepat dengan pangsa pasar yang sangat besar. Stars merupakan kemungkinan jangka panjang terbaik (growth and profitability). Bisnis ini mermerlukan investasi untuk memperkuat posisi dominannya di dalam pasar yang sedang tumbuh. Tetapi suatu perusahaan perlu berhati-hati, karena pada tahap ini, meskipun posisi dan cash flow kuat, hal itu mungkin tidak cukup untuk membiayai pertumbuhan yang cepat. Perusahaan tersebut sebaiknya mengurangi kas yang berlebihan (excess cash) terutama jika pasar telah dewasa atau pertumbuhan menurun. b. Pertumbuhan Rendah/Posisi Persaingan Tinggi (Cash Cows) Pada posisi ini, pasar dalam kondisi telah dewasa, tingkat pertumbuhan relatif rendah. Hal ini disebabkan karena posisi relatif kuat. Karena itu, perusahaan itu disarankan untuk mengadakan investasi pada sel The Stars atau sel Question Mark. c. Pertumbuhan Rendah/Posisi Persaingan Rendah (The Dogs) Perusahaan dalam kondisi ini menghadapi pangsa pasar yang sangat rendah, yang terjadi pada pertumbuhan yang lamban. Cash flow yang rendah dan sering negatif disebabkan oleh posisi kompetisi yang lemah. Jika perusahaan memerlukan investasi untuk mempertahankan pangsa 24 pasar pada sel Dogs, mungkin lebih baik baginya untuk melaksanakan divest dan inventasi direlokasikan untuk membiayai Question Mark/Stars. d. Pertumbuhan Tinggi/Posisi Persaingan Rendah (Question Mark) Perusahaan dalam kondisi ini menghadapi masalah pangsa pasar yang rendah dan terjadi justru dalam kondisi pertumbuhan yang tinggi. Kondisi ini seolah-olah member kesan bahwa cash flow lemah. Investasi sangat diperlukan dan diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar dan menciptakan kondisi ke arah Stars, tetapi hal ini sangat berbahaya. BCG Matrik merupakan model yang sangat baik untuk mengevaluasi strategi bisnis pada tingkat korporat. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui strategi korporat yang terbaik. 2.10 Karakteristik Produk Buah Segar Menurut Rismunandar (dalam Ahyani, 2009), tanaman buah-buahan merupakan tanaman yang dapat bertahan lebih dari dua tahun yang oleh orang diyakini sebagai sumber kesegaran dari rasa dan aromanya, serta sebagai makanan yang bergizi. Buah adalah bahan makanan yang kaya akan vitamin, mineral, lemak, protein, dan serat. Selain itu setiap jenis buah memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri dalam hal rasa, aroma atau bentuk yang mengandung nilai keindahan. Sebagaimana produk hortikultura lainnya, buah – buahan dikonsumsi dalam keadaan segar. 25 Menurut Roendhy Poerwanto (2009), ciri – ciri produk hortikultura sebagai berikut. 1. Komoditas ini (sebagian besar) dipasarkan dalam keadaan segar. Artinya suatu saat akan rusak dan tidak ada nilainya. 2. Komoditas ini mudah rusak. Artinya komoditas ini tidak dapat disimpan lama, harus segera dipasarkan dan dikonsumsi. 3. Komoditas ini diperdagangkan dengan kandungan air tinggi dan meruah (voluminous). Artinya untuk pengangkutan dan penggudangan memerlukan ruang yang luas. 4. “Kualitas” adalah kata kunci pada komoditas ini. Produk hortikultura yang tidak berkualitas tidak ada harganya. Perbedaan kualitas menimbulkan perbedaan harga yang menyolok. 5. Komoditas ini tidak dikonsumsi sebagai karbohidrat, tetapi sebagai sumber vitamin, mineral atau kesenangan. 6. Komoditas ini diproduksi secara intensif. 2.11 Kerangka Pemikiran Operasional Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting dari sebuah aktivitas perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya dapat diukur dari sejauh mana perusahaan tersebut dapat memasarkan produknya sampai ke tangan konsumen. Pelaksanaan strategi pemasaran dilakukan oleh perusahaan agar mampu meningkatkan nilai jual produknya dan memperoleh laba. 26 Dalam melakukan strategi pemasaran maka perusahaan harus dapat melihat kondisi lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Penelitian di bagi menjadi dua tahap. Tahap pertama diawali dengan pengenalan UD Wika Mitra guna mengetahui visi dan misi UD Wika Mitra dan melakukan analisis lingkungan perusahaan dengan mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan kondisi lingkungan eksternal menggunakan Matriks IFE dan EFE. Tahap kedua adalah menggunakan analisis Matriks BCG untuk mengetahui posisi bisnis dari UD Wika Mitra dan pesaing utamanya. Setelah melakukan dua tahap tersebut, penulis dapat melihat dan merumuskan alternatif strategi yang dapat direkomendasikan kepada UD Wika Mitra (Gambar 2.1). 27 Visi dan Misi UD Wika Mitra Strategi Pemasaran UD Wika Mitra Lingkungan UD Wika Mitra Analisis Matriks IFE (Lingkungan Internal) Analisis Matriks BCG Analisis Matriks EFE (Lingkungan Eksternal) Tingkat Pertumbuhan Pasar Perumusan Alternatif Strategi Rekomendasi Alternatif Strategi Untuk UD Wika Mitra Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Operasional Pangsa Pasar Relatif