Perspektif Lebih Luas tentang Kelapa Sawit di Indonesia Ekonomi Indonesia Kelapa sawit merupakan sektor industri yang semakin penting bagi Indonesia. Pada tahun USD 2015, industri ini mencetak nilai ekspor senilai 3,8 miliar, atau 6% dari total ekspor non migas Indonesia. Pada tahun 2009, nilai ekspor CPO Indonesia mencapai USD 10,4 miliar atau 11% dari ekspor non minyak dan gas Indonesia. Dalam Miliar USD 2005 2006 2007 2008 2009 Ekspor CPO & Turunannya - Indonesia 3,8 4,8 7,9 12,4 10,4 Ekspor Non Minyak & Gas - Indonesia 66,4 79,6 92 107,9 97,5 Dalam % 6% 6% 9% 11% 11% Sumber: www.indonesia.go.id, Statistics Indonesia, dan Kantor Berita Pengentasan Kemiskinan Kelapa sawit telah diakui secara luas sebagai industri yang berperan penting dalam mengentaskan kemiskinan dan didukung oleh penggunaan lahan yang efisien di negara berkembang. Pengelolaan dan panen perkebunan kelapa sawit merupakan aktivitas padat karya, dan industri ini telah menjadi sumber lapangan kerja yang menyediakan lapangan kerja secara langsung dan tidak langsung bagi sekitar 4,5 juta orang. Industri ini terdiri dari petani swadaya dan perkebunan besar. Menurut data dari Kementerian Pertanian Indonesia, pada tahun 2008, petani swadaya mengelola 39% dari kebun kelapa sawit nasional, perkebunan swasta menguasai 53%, dan BUMN mengelola 8% dari total areal perkebunan sawit di Indonesia. Petani swadaya mewakili 33% dari total produksi kelapa sawit di Indonesia. Sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia, perusahaan perkebunan kelapa sawit, yang dikenal sebagai kebun inti, didorong untuk mengembangkan perkebunan baru yang dimiliki dan dioperasikan oleh petani swadaya. Bentuk bantuan kepada petani swadaya ini pada umumnya dikenal sebagai "Program Kemitraan Plasma”. Melalui kemitraan ini, kebun inti kelapa sawit berkomitmen untuk membeli Tandan Buah Segar (TBS) dari plasma dengan rumusan harga yang diatur oleh Pemerintah Indonesia, dengan memperhitungkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen CPO dalam pemrosesan dan penjualan TBS. Sejak tahun 1980-an, pemerintah Indonesia mendukung pembiayaan Program Plasma, melalui bank-bank milik pemerintah, dan sekarang bank swasta, dengan persetujuan Bank Indonesia dan Direktorat Jenderal Perkebunan. Kontribusi pada Masyarakat Industri kelapa sawit Indonesia memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat setempat. Bagi Golden Agri-Resources Ltd (“GAR”), induk perusahaan PT SMART Tbk (“SMART”), salah satu perusahaan berbasis sawit terbesar di dunia, perusahaan membantu pembiayaan untuk membangun dan memperbaiki sekolah-sekolah serta fasilitas pendidikan di perkebunan. Ini melengkapi upaya pemerintah daerah untuk menyediakan pendidikan yang baik bagi anak-anak karyawan dan penduduk sekitar perkebunan. Hingga saat ini, GAR telah membangun dan mengelola lebih dari 125 sekolah dengan 1.000 guru yang mengajar lebih dari 20.000 siswa di daerah pedalaman perkebunan yang hanya memiliki sedikit sekolah. Kami juga menyediakan transportasi gratis dari dan menuju sekolah bagi yang membutuhkan. Perusahaan juga berusaha memenuhi kebutuhan karyawan dan masyarakat sekitar daerah operasi, dengan membangun dan memelihara infrastruktur publik seperti jalan dan jembatan, klinik, dan tempat-tempat ibadah seperti masjid dan gereja; menyediakan fasilitas dan pelatihan untuk mengelola koperasi yang memastikan ketersediaan kebutuhan dasar dengan harga terjangkau; membangun tempat tinggal dan fasilitas olahraga; serta memberikan bantuan keuangan bagi masyarakat untuk mengadakan perayaan dan acara-acara keagamaan. Perusahaan juga membantu mengembangkan ekonomi mikro dengan menyediakan lapangan kerja tidak langsung kepada pengusaha daerah setempat di sekitar perkebunan, misalnya, dengan menggunakan angkutan untuk mengangkut produk dan melibatkan kontraktor setempat untuk mengembangkan perkebunan baru. Penggunaan Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit dikenal karena aplikasinya yang luas, seperti produk makanan, kesehatan, kosmetik, dan bahan bakar nabati. Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku yang murah untuk beragam produk konsumen. Minyak kelapa sawit juga merupakan bagian pokok dari produk pangan nasional di Indonesia. Penggunaan utamanya didalam negri adalah minyak goreng untuk pengguna rumah tangga dan pedagang kaki lima. Minyak kelapa sawit juga digunakan sebagai bahan dalam berbagai makanan olahan. Minyak kelapa sawit juga mengandung banyak nutrisi. Produknya mengandung lemak tak jenuh tunggal yang tinggi. Minyak ini tidak membutuhkan hidrogenasi untuk menjadi padat dan menghindari penciptaan asam lemak trans yang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia. Minyak ini juga mengandung karoten (vitamin A) dan vitamin E. Minyak Sawit dibanding Minyak Nabati Lainnya Minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang paling berkelanjutan secara lingkungan. Hanya 0,26 hektar lahan yang dibutuhkan untuk memproduksi satu ton minyak kelapa sawit. Sementara kedelai, bunga matahari, dan kanola masing-masing membutuhkan 2,2, 2,0, dan 1,5 hektar untuk memproduksi satu ton minyak kelapa sawit. Selain itu, minyak sawit menghasilkan hampir 10 kali energi yang digunakan, dibandingkan dengan rasio 2,5 untuk kedelai dan 3,0 untuk kanola. Kelapa sawit bekerja seefektif hutan yang dikelola dalam menyerap karbon dioksida. Perkebunan sawit sangat rimbun, terdiri dari ribuan pohon dengan daur hidup lebih dari 25 tahun, dan memiliki dampak karbon positif terhadap lingkungan. Peran dan Komitmen Kami PT SMART tetap berkomitmen untuk melanjutkan produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan. Secara khusus, perusahaan berkomitmen untuk melestarikan lahan Stok Karbon Tinggi, yaitu hutan primer dan lahan gambut; serta melindungi keanekaragaman hayati di areal yang memiliki Nilai Konservasi Tinggi (NKT). Komitmen ini diumumkan pada tanggal 4 Februari 2010, dan berlaku untuk semua perkebunan yang dimiliki dan dikelola oleh GAR. Perusahaan tidak melakukan pengembangan lahan di hutan primer dan lahan gambut. SMART hanya melakukan pembangunan kebun kelapa sawit di atas lahan kritis yang tidak memiliki NKT. Selain itu, penanaman pohon kelapa sawit di lahan kritis memiliki dampak karbon positif terhadap lingkungan. PT SMART berupaya untuk mematuhi hukum dan peraturan nasional serta prinsipprinsip dan kriteria Roundtable on Sustainable Palm Oil ("RSPO"). Perubahan menjadi anggota RSPO sejak tahun 2005, dan selama ini telah menjalani proses verifikasi RSPO. GAR berusaha agar semua unit operasi kelapa sawitnya memperoleh sertifikasi pada tahun 2015. PT SMART merupakan pelopor kebijakan tanpa bakar dan perusahaan secara komitmen menerapkan kebijakan itu tahun 1997. Pemerintah Indonesia menyusun kebijakan yang sama pada tahun 1999. PT SMART berkomitmen untuk melestarikan orangutan yang terancam punah, dan bersama-sama dengan organisasi konservasi lingkungan dan orangutan terkemuka serta Dinas Kehutanan Indonesia, berperan aktif dalam Kelompok Kerja orangutan nasional dalam menyusun Strategi dan Rencana Aksi pelestarian orangutan. Hingga saat ini, perusahaan telah mengalokasikan 1.400 hektar cagar alam di Kalimantan Tengah untuk habitat orangutan. Selain itu, perusahaan juga telah menyelenggarakan International Conference on Palm Oil and Environment (“ICOPE”), yang diselenggarakan oleh SMART bulan Februari 2010. Lebih dari 400 ilmuwan dan praktisi dari 14 negara berpartisipasi dalam forum penting ini untuk berbagi praktik terbaik dalam industri yang selalu berkembang. Acara ini juga diselenggarakan bersama-sama dengan Centre de Coopération Internationale en Recherche Agronomique pour le Dévelopement (“CIRAD”), Prancis, dan WWF. 23 Juni 2010 Untuk informasi lebih lanjut, hubungi: Pelham Bell Pottinger Asia Carolina Ruhman / Ang Shih-Huei :(65) 6333 3449 Telp. Hp :(65) 8133 7504 / (65) 9189 1039 Email :[email protected] / [email protected]