ARTIKEL ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN FISIOLOGIS PADA

advertisement
ARTIKEL
ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN FISIOLOGIS PADA Ny. W UMUR
20 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU 6 HARI DENGAN
PENGURANGAN NYERI KALA I TEKNIK PELVIC ROCKING
DI BPM HENY SUHARNI, S.ST LANGENSARI UNGARAN
KABUPATEN SEMARANG
Oleh
DULCE DOS SANTOS
040114A036
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
UNGARAN
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Artikel Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “Asuhan Kebidanan ibu bersalin fisiologis pada
Ny W umur 20 tahun G1, P0, A0 hamil 39 minggu 6 hari dengan pengurangan nyeri kala I teknik
pelvic rocking di BPM Heni Suharni, S.ST Langensari kecamatan Ungaran Barat, yang disusun
oleh :
Nama
: Dulce dos santos
Nim
: 040114a036
Program Studi
: D III Kebidanan
Telah disetujui oleh pembimbing Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Kebidanan
Ungaran,
Agustus 2017
Rini Susanti, S. Si.T., M.Kes
NIDN : 0621098002
STUDI KASUS ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN FISIOLOGIS PADA NY.W
UMUR 20 TAHUNG1, P0, A0 UMUR KEHAMILAN 39 MINGGU 6 HARI
DENGAN PENGURANGANNYERI KALA I TEKNIK PELVIC ROCKING
DI BPMHENI SUHARNI, S.ST. LANGEN SARI, UNGARAN
Dulce Dos Santos*) Rini Susanti, S. SiT., M.Kes **)
Yulia Nur Khayati, S.SiT., MPH **)
PRODI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN
*) Mahasiswa Prodi D III Kebidanan UNW
**) Dosen pembimbing Prodi D III Kebidanan UNW
ABSTRAK
Latar belakang : Pada tahun 2015 AKI di kabupaten Semarang mengalami penurunan, menjadi
17 kasus dibandingkan AKI tahun 2014 sebesar 20 kasus. Upaya untuk menekan AKI adalah
meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan petugas kesehatan dengan berbagai ketrampilan dan
pelatihan termasuk Asuhan Persalinan Normal (APN) Tujuan : Mampu melakukan asuhan pada
ibu bersalin fisiologis dan mampu menerapkan metode pengurangan nyeri persalinan kala I
teknik Pelvic Rocking pada Ny.W sesuai manajemen 7 langkah Varney.
Metode : Penulisan studi kasus ini menggunakan pendekatan asuhan kebidanan dengan
pengumpulan data melalui : studi kepustakaan, studi pendahuluan, studi kasus, anamneses,
pemeriksaan fisik, observasi, studi dokukmentasi dan diskusi.
Hasil : Asuhan yang diberikan dari pengkajian sampai evaluasi diperoleh hasil : Ny.W. dapat
melakukan teknik pelvic rocking sesuai anjuran, bayi lahir spontan, jenis kelamin perempuan,
plasenta lahir lengkap, kontraksi uterus keras, tidak ada perdarahan, BB : 2800 gr, PB 48 cm,
LK: 33 cm.
Kesimpulan : Diharapkan tenaga kesehatan dapat mengadopsi ilmu baru yaitu teknik pelvic
rocking untuk mengurang nyeri pada kala I persalinan sesuai dengan evidence based yang
berlaku.
Kata kunci : Persalinan Normal, Nyeri Kala I, Pelvic Rocking
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
1
Background: Midwifery care of physiological Labour on Mrs W, 20 years old, G1, P0, A0,
39 weeks 6 days of pregnancy with reducing pain of 1 st phase ante Pelvic Rocking Tecnique
at Midewifery Clinic Heni Sugarni, S.ST, Langensari, Ungaran
ABSRACT
Bachground :In 2015 maternal mortality rate of Semarang Regency experienced decreasing
became 17 cases compared to maternal mortality rate in 2014 20 cases. The effort to decrease
maternal mortality rates by increasing skill and knowledge of health officer with various skill
and training including Normal Labour Care.
Objective: Objective of this research is to be able to do midwifery care of physiological labour
and can apply pain relief decreasing method in 1st phase labour with Pelvic rocking exercise
technique to Mrs. W according to 7 steps Varney management.
Method: The writing of this case study used midwifery care approach with data collecting using
literature study, preliminary, case study, anamneses, physical examination, observation,
documentation study and discussion.
Result: The care given from assessment until evaluation is obtained result that: Mrs.W can do
pelvic rocking technique according to suggestion, infant is born spontaneously, female gender,
placenta is born completely, contraction of uterus is hard, there is no hemorrhage, weight: 2800
gram, body length: 48 cm, head circumference: 33 cm.
Conclusion: It is expected to health officer to be able to adopt new science that is pelvic rocking
technique for reducing pain of 1st phase according to evidence based applied.
Keywords : Normal Labour, Pain of 1st phase labour, Pelvic Rocking.
LATAR BELAKANG
Di Kabupaten Semarang Angka
Kematian Ibu pada tahun 2015 mengalami
penurunan dibandingkan dengan Angka
Kematian Ibu tahun 2014. Bila pada tahun
2014 Angka Kematian Ibu sebesar 144,31
per 100.000 kelahiran hidup (20 kasus),
maka pada tahun 2015 menjadi 120,34 per
100.000 kelahiran hidup (17 kasus). Adapun
penyebab kematian ibu di Kabupaten
Semarang tahun 2015 adalah preeklamsi
atau eklamsia 5 kasus, Perdarahan 4 kasus,
penyakit Jantung 3 kasus, Infeksi 1 kasus.
Upaya yang dilakukan untuk menekan
angka kematian ibu antara lain dengan
dengan melaksanakan program Maternal
and Infant Mortality Meeting (M3) dari
tingkat dasar sampai tingkat kabupaten,
tujuannya untuk meningkatkan jejaring ibu,
bayi selamat dengan memperbaiki sistim
rujukan, upaya deteksi dini ibu hamil
dengan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) dan Ante
Natal Care terpadu serta peningkatan
ketrampilan dan pengetahuan petugas
dengan berbagai pelatihan, termasuk Asuhan
Persalinan Normal (APN), dan Pertolongan
Pertama pada Kegawat Daruratan Obstetrik
dan Neonatal (PPGDON) serta optimalisasi
puskesmas PONED (pelayanan obstetric,
neonatal dan emergensi dasar). Selain itu di
bentuk
satgas
penurunan
AKI,
mengoptimalkan jejaring nomor telepon call
center untuk menangani kasus kelahiran
(Profil Kesehatan Kabupaten Semarang,
2015).
Dari hasil data di Puskesmas Ungaran
Angka Kematian Ibu pada 2015 ada 1 kasus,
penyebab dari kasus kematian ibu adalah
perdarahan dan ditahun 2016 (Januari –
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
2
Oktober) tidak ada kasus kematian ibu
(PWS KIA Puskesmas Ungaran, 2016).
Di Kabupaten Semarang persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan tahun
2014 yaitu 99,72%, terjadi peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu
95,46% dan sudah melebihi target Nasional
(90%) (Profil kesehatan Dinkes. Kab.
Semarang, 2015). Sedangkan di Puskesmas
Ungaran persalinan oleh tenaga kesehatan
tahun 2015 sebanyak 528 (101,15%) dan
tahun 2016 (Januari – Oktober ) sebanyak
460 (89,15% (Lap.PWS KIA, 2016). Di
BPM Alamanda Heny Suharni, Langensari
persalinan oleh bidan tahun 2015 sebanyak
124 (94,66%), tahun 2016 (Januari –
Oktober) sebanyak 121 (90,30%) (Lap.PWS
KIA BPM Alamanda, 2016).
Bidan sebagai suatu profesi yang
disiapkan melalui pendidikan formal, agar
lulusannya dapat melaksanakan pekerjaan
yang menjadi tanggung jawabnya secara
professional,
untuk
meningkatkan
kesejahteraan ibu dan janinnya. Bidan dalam
melaksanakan tugas, peran dan fungsinya
didasarkan
pada
kompetensi
dan
kewenangan yang diberikan, diatur dalam
dalam
Permenkes
No.
900/Menkes/SK/VIII/2002.Wewenang bidan
mencakup : pelayanan ibu dan anak,
pelayanan keluarga berencana, menolong
persalinan normal, memberikan nasehat
pada wanita pada masa hamil, persalinan
dan pasca melahirkan, asuhan bayi baru
lahir, mendeteksi kondisi abnormal pada ibu
dan bayi, mengupayakan bantuan medis dan
melakukan tindakan pertolongan gawat
darurat pada saat tidak ada tenaga medis
( Dep.Kes.RI, 2004).
Persalinan normal
Persalinan dan kelahiran normal
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37 – 42
minggu), lahir spontan dengan presentase
belakang kepala yang berlangsung selama
18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Prawiraharjo, 2009).
Persalinan merupakan proses membuka dan
menipisnya serviks dan janin turun kedalam
jalan lahir kemudian berakhir dengan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau
hampir cukup bulan dan dapat hidup di luar
kandungan disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
melalui jalan lahir, dengan bantuan atau
tanpa bantuan (Marmi, 2012).
Pengurangan nyeri pada kala I
persalinan
Nyeri adalah rasa tidak enak akibat
perangsangan ujung-ujung saraf khusus,
selama
persalinan
dan
kelahiran
pervaginam, nyeri disebabkan karena
kontraksi rahim, dilatasi serviks dan distensi
perineum. Metode pengurangan rasa nyeri
yang diberikan oleh pendamping persalinan
secara
terus-menerus
mempunyai
keuntungan bersifat: caranya sederhana,
efektif, biaya rendah, resiko rendah, dapat
meningkatkan kemajuan persalinan, hasil
kelahiran bertambah baik, dan bersifat
sayang ibu. Rasa sakit yang dirasakan ibu
selama
persalinan
sangat
bervariasi
tingkatannya tergantung pada keadaan
jaringan saraf tubuh ibu dalam menerima
ransangan sakit atau nyeri. Pendekatan
pengurangan rasa sakit tersebut dapat
dilakukan
dengan
pendekatan
non
farmakologis dan farmakologis (Pastuty,
2010).
Pelvic Rocking Exercise
Pelvic Rocking exercise merupakan
salah satu gerakan dengan menggoyangkan
panggul ke sisi depan, belakang, sisi kiri dan
kanan. Gerakan ini digunakan untuk
mengurangi rasa kurang nyaman pada saat
proses persalinan dimana gerakan yang
dilakukan ini ternyata memberi banyak
manfaat (Aprilia, 2011). Menurut penelitian
Sih Rini Anjani, 2013 bahwa pemberian
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
3
tindakan Pelvic Rocking exercise dapat
memberikan pengaruh pada penurunan rasa
nyeri pinggang dalam kala I persalinan
sebagai berikut : Pelvic Rocking Exercise
dapat memperkuat otot-otot perut dan
pinggang, latihan ini dapat mengurangi
tekanan pada pinggang dengan menggerakan
janin ke depan dari pinggang ibu secara
sementara sehingga dapat mengurangi nyeri
pinggang persalinan kala II, dapat
mengurangi tekanan pembuluh darah uterus,
mengurangi tekanan pada kandung kemih
(vesika urinaria) ibu, membantu ibu untuk
relax, proses persalinan berlangsung lebih
cepat dan diharapkan dapat memilih yang
paling sesuai untuk klien mereka, agar
morbiditas akibat persalinan terkurangi dan
ibu mempunyai pengalaman positif terhadap
persalinan.
TUJUAN STUDI KASUS
Tujuan
umum
:
agar
mahasiswa
mendapatkan pengalaman nyata dalam
memberikan asuhan kebidanan pada kasus
persalinan
fisiologis
sesuai
standar
persalinan normal (APN) melalui penerapan
manajemen kebidanan tujuh langkah Varney
diBPM Heni Suharni, S.ST Langensari.
METODE
Metode yang digunakan dalam studi kasus
ini adalah dengan penerapan Manajemen
Asuhan Kebidanan 7 langkah Varney dan
catatan perkembangan 2 jam post partum
dalam bentuk SOAP.
Subyeknya adalah seorang ibu
dengan persalinan fisiologis di BPM Heni
Suharni, kelurahan Langensari, Ungaran
Barat. Data yang diperoleh dari hasil studi
kasus ini melalui studi kepustakaan, studi
pendahuluan, studi kasus, dokumentasi dan
diskusi.
HASIL
Pengumpulan data ( data subyektif )
identitas/ biodata, Nama Ny W, umur 20
tahun, G1, P0,A0, pendidikan SMU, agama
Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat
Setinggen RT 3/RW 3. Nama suami Tn M,
umur 19 tahun, pendidikan SD, pekerjaan
Wiraswasta.
Anamnese tanggal 3 Maret 2017, pukul
16.00 WIB alasan pada waktu masuk : Ibu
mengatakan ingin melahirkan. Keluhan
utama : Ibu mengatakan kencang-kencang
sejak tanggal 3 Maret 2017, jam 13.00 WIB
dirumah, kencang-kencangnya 2 - 3 x dalam
10 menit, keluar lendir bercampur darah dari
jalan lahir, kulit ketuban masih utuh.
Riwayat penyakit sekarang : ibu mengatakan
saat tidak sedang menderita batuk, pilek,
demam, serta penyakit lainnya. Riwayat
kesehatan dahulu ibu mengatakan dahulu
tidak pernah menderita penyakit sistemik
dan menular. Riwayat kesehatan keluarga :
ibu mengatakan dalam keluarganya tidak
ada yang menderita penyakit menurun dan
menular. Riwayat kehamilan sekarang : ibu
mengatakan hamil pertama belum pernah
keguguran, haid terakhir 29 Mei 2016,
tafsiran persalinan 7 Maret 2017, BB
sebelum hamil 48 kg, BB saat hamil TM III
63,5 kg, kenaikan BB selama hamil 15,5
kg.ANC dibidan 8 kali, TM I 2 kali, TM II 3
kali, TM III 3 kali. Data psikologi : ibu
mengatakan suami dan keluarga mendukung
ibu dalam menghadapi proses persalinan,
ibu tinggal bersama suami dan mertuanya,
ibu mengatakan belum tahu cara meneran.
Data Obyektif
Keadaan umum ibu baik, kesadaran
komposmentis, ibu meringis menahan sakit,
tanda-tanda vital : TD 120/70 mmHg, Nadi :
80 x/menit, Suhu : 36oC, Pernafasan: 20
x/meni, HPL : 7-3-2017. Pemeriksaan fisik :
Kepala : Bentuk mesocephal, kulit kepala
bersih, tidak Ketombe, distribusi rambut
merata, Muka : Simetris, tidak pucat, tidak
oedem, Mata : Conjungtiva merah muda,
sclera putih, hidung : bersih, tidak ada secret
dan tidak ada polip, telinga : bersih, tidak
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
4
ada penumpukan serumen, mulut : Lidah
bersih, tidk ada sariawan dan bibir lembab,
fungsi menelan baik, leher : tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran
vena jugularis, ketiak :
tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, dada
: tidak
ada retraksi dinding dada, tidak ada nyeri
tekan, abdomen : bersih, tidak ada bekas
operasi, perut membesar sesuai umur
kehamilan, punggung : punggung tidak
lordosis dan tidak ada nyeri tekan,
ekstermitas atas : jari lengkap, bawah : jari
lengkap. Genetalia : ada lendir darah, tidak
ada oedem pada vulva, anus : tidak ada
haemoroid.
Pemeriksaan obstetric : muka : tidak ada
closma gravidarum, tidak oedem, payudara :
Puting susu menonjol, areola mamae
menghitam, payudara tegang, dan colostum
sudah keluar, abdomen : Tidak ada striae
gravidarum, linea nigra, dan tidak ada bekas
operasi, palpasi :L I : TFU : 2 jari dibawah
prosesus xiphoideus, fundus teraba bulat,
lunak, tidak melenting ( bokong janin), L II:
kiri : teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstermitas) kanan : teraba satu bagian
keras, memanjang seperti papan (punggung
janin), L III : Teraba satu bagian bulat,
keras, tidak dapat dapat digoyangkan, L IV:
divergen. Punctum maximum janin kanan
bawah pusat ibu (+), frekwensi 144x/menit,
intensitas kuat, TBJ ( TFU -11X 155) ( 3211x155= 3255 gram. Pemeriksaan dalam
tanggal 3 Maret 2017, jam 16.15 WIB :
vagina : elastis, tidak ada tumor, vulva/
uretra : keluar lendir, darah, tidak oedem,
tidak varices, tidak ada benjolan, Portio :
lunak, pembukaan : 3 cm, penipisan : 30 40%, kulit ketuban : Utuh/ (+),
presentase/Penurunan: Kep/H III, Point of
direction : UUK kanan depan.
KALA I
INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa kebidanan : Ny.W umur 20 tahun,
G1, P0, A0 hamil 39 minggu 6 hari, janin
tunggal hidup intra uteri, letak memanjang,
presentase kepala, punggung
divergen, in partu, kala I fase laten
kanan,
DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
PENANGANAN SEGERA
Tidak dilakukan
INTERVENSI
15.15 WIB lakukan pengawasan 10, jam
16.20 WIB beri asupan cairan dan nutrisi,
jam 16.23 WIB beri ibu dukungan, minta
persetujuan ibu dan suami, 16.25 WIB
jelaskan teknik pelvic rocking pada ibu,
ajarkan cara menarik nafas dalam, ajarkan
ibu teknik pelvic rocking, jam 19.30 WIB
anjurkan ibu untuk BAK/BAB,jam 20.14
WIB lakukan pemeriksaan tiap 4 jam,
anjurkan ibu tidur miring kiri, jam 20.20
WIB awasi tanda gejala kala II, jam 21.15
WIB lakukan pemeriksaan atas indikasi
tanda gejala kala II
IMPLEMENTASI
Jam 16.15 WIB Melakukan pengawasan 10
yaitu : keadaan umum ibu, tensi, nadi,
respirasi, suhu, his, DJJ, PPV, bandle ring,
tanda gejala kala II. Jam 16.15 WIB : KU
ibu baik, tensi 120/70 mmHg, Suhu 36,80c,
nadi 80x/mt, pernafasan 22x/mt, his
2x/10mt/15 dtk, DJJ 144x/mt, PPV lendir
darah, KK utuh, bandle ring tidak ada. Jam
16.20 WIB, memberikan ibu makan biscuit
dan minum susu 1gelas diantara his, jam
16.23 memberikan ibu dukungan moril agar
ibu tabah dalam menghadapi persalinan, jam
16. 25 WIB meminta persetujuan ibu dan
suami untuk melakukan teknik pelvic
rocking dan ibu bersedia, 16.45 WIB,
mengajarkan ibu untuk menarik nafas dalam
melalui hidung dan menghembuskan lewat
mulut dan mengajarkan ibu untuk
melakukan teknik pelvic rocking dengan
menggoyangkan
panggul
kedepan
kebelakang sisi kiri dan kanan saat ada his
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
5
karena dapat memberikan pengaruh pada
penurunan nyeri kala I persalinan berhubung
ibu meringis kesakitan bila ada his. Jam
20.15 WIB Melakukan pemeriksan tiap 4
jam : KU baik, kesadaran komposmentis,
VT pembukaan 9 cm, penipisan 90%, KK
utuh, DJJ 147x/mt, tidak ada moulage, ibu
dalam persalinan kala I fase aktif dan
menganjurkan ibu tidur dengan posisi
miring kiri menarik nafas panjang bila ada
his. Mengobservasi dengan menggunakan
partograf.
EVALUASI
Tanggal 3 Maret 2017 jam 16.20 WIB sudah
dilakukan pengawasan 10, KU ib baik,
kesadaran komposmentis, TTV dalam batas
normal, ibu sudah makan biscuit 4 potong
dan minum susu 1 gelas, ibu dan suami
bersedia untuk melakukan teknik pelvic
rocking, ibu dapat melakukan teknik dengan
benar saat ada his, setelah melakukan teknik
pelvic rocking ibu merasa rileks dan tidak
meringis lagi bila ada his. Ibu sudah sudah
BAK ± 200 cc, ibu dapat tidur dengan posisi
tidur miring dapat menarik nafas dengan
benar.
KALA II
Tanggal 3 Maret 2017, jam 21.15 WIB.
Data subyektif : ibu mengeluh rasa sakit
yang semakin kuat dan ingin buang air besar
dan ibu merasakan keluar cairan jernih dari
jalan lahir.
Data obyektif : terlihat tanda gejala kala II
yaitu adanya dorongan kuat untuk meneran,
tekanan pada anus, vulva dan anus
membuka,
perineum
menonjol,
VT
pembukaan 10 cm, ketuban pecah jernih,
penipisan 100%, penurunan H IV, bandle
ring tidak ada, DJJ 140x/mt, his
5x/10mt/45dtk.
INTERPRETASI DATA
Diagnose kebidanan : Ny W umur 20 tahun,
G1, P0, A0 hamil 39 minggu 6 hari janin
tunggal hidup intra uteri letak memanjang
presentase kepala divergen dalam persalinan
kala II.
DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
PENANGANAN SEGERA
Tidak dilakukan
PERENCANAAN
Jam 21.15 WIB beritahu ibu dan keluarga,
jam 21.17 WIB atur posisi ibu agar nyaman
dan ajarkan ibu cara meneran, beri ibu
minum dan dengarkan DJJ diantara
kontraksi, 21.18 letakan handuk dan kain
1/3 pada perut dan bokong ibu dan pimpin
ibu meneran saat ada his, jam 22.19 WIB
instruksi bidan pasang infuse RL 500 ml,
jam 22.22 WIB tolong kelahiran bayi
PELAKSANAAN
Jam 21.15 WI memberitahu ibu dan
keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap,
sudah saatnya ibu melahirkan dan meminta
keluarga untuk mendampingi ibu. Jam 21.17
WIB mengatur posisi untuk meneran sesuai
keinginan ibu dibantu suami dan
mengajarkan pada ibu cara meneran yang
benar saat ada his dan dorongan kuat untuk
meneran, kedua tangan merangkul kedua
paha sampai siku, mata membuka
memandang keperut dan beristirahat bila
tidak ada his, memberi ibu minum air putih
1 gelas, untuk mencegah dehidrasi,
menambah tenaga dan mendengarkan DJJ
frek.147x/mt, jam 21.18 WIB meletakan
handuk diatas perut ibu dan kain bersih yang
dilipat 1/3 dibawah bokong ibu saat kepala
tampak dibawah vulva 5-6 cm, membuka
partus set, memakai sarung tangan steril
pada kedua tangan dan memimpin ibu untuk
meneran.
Jam
22.19
WIB
bidan
menginstruksikan untuk memasang infus RL
500 ml tetesan 20x/mt, karena ibu lelah dan
tak kuat untuk meneran. tolong kelahiran,
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
6
bayi menangis kuat, warna kulit kemerahan,
keringkan dan letakkan diatas perut ibu
untuk IMD.
EVALUASI
Jam 22.17 WIB ibu dan keluarga sudah tahu
bahwa pembukaan sudah lengkap, suami
bersedia mendampingi ibu dan ibu sudah
tahu posisi, cara meneran yang benar. Ibu
bersedia minum susu 1 gelas. Jam 21.18
wib. Handuk dan kain 1/3 sudah diletakan
diperut dan bawah bokong , ibu telah
dipimpin untuk meneran, jam 22.19 WIB
karena ibu lelah dan tak kuat meneran bidan
menginstruksikan untuk memasang infus RL
500 ml 20 tpm. Jam 22.22 WIB. Bayi lahir
spontan, perempuan, menangis kuat,
gerakan aktif, keringkan dan IMD.
KALA III
Tanggal 3 Maret 2017, jam 22.23 WIB
SUBYEKTIF : Ibu mengatakan perutnya
teras mules dan merasa lelah
OBYEKTIF : Bayi lahir spontan, tunggal,
hidup, menangis kuat, warna kulit
kemerahan, gerakan aktif, jenis kelamin
perempuan, TFU setinggi pusat, kontraksi
uterus keras, tali pusat memanjang didepan
vulva, plasenta belum lahir.
INTERPRETASI DATA
Diagnosa kebidanan : Ny W umur 20 tahun,
P1, A0 In partu kala III
DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
PENANGANAN SEGERA
Tidak dilakukan
PERENCANAAN
Jam 22.23 WIB lakukan penilaian Apgar
score menit pertama, jam 22.24 WIB
lakukan palpasi abdomen, suntikan oxytocin
10 UI secara IM, lakukan penjepitan dan
pemotongan tali pusat, jam 22.27 WIB
lahirkan plasenta, masase, periksa laserasi
perineum dan cek kelengkapan plasenta.
PELAKSANAAN
Jam 22.23 WIB melakukan penilaian Apgar
Score menit pertama meliputi : warna kulit,
denyut jantung, respon reflek, tonus otot,
pernafasan. Jam 22.24 WIB melakukan
palpasi
abdomen
janin
tunggal,
memberitahu ibu akan disuntik oxytocin 10
UI dipaha kanan ibu secara IM untuk
mempercepat lahirnya ari-ari agar tidak
terjadi perdarahan. Jam 22.25 WIB
melakukan penjepitan dan pemotongan tali
pusat dengan klem pertama 2-3 cm dari
pangkal tali pusat dorong isi tali pusat
kearah bayi, jepit dengan klem kedua potong
diantara kedua klem dan ikat dengan simpul
mati. Jam 22. 27 WIB melakukan
penegangan
tali
pusat
terkendali.
Memindahkan klem pada tali pusat 5-10 cm
didepan vulva, meletakan tangan kiri diatas
sympisis menahan bagian bawah uterus,
tangan kanan melakukan penegangan saat
uterus berkontraksi, tali pusat semakin
memanjang dan tampak didepan vulva
terima plasenta dengan kedua tangan dan
putar sesuai arah jarum jam hingga selaput
terpilin. masase agar uterus berkontraksi,
dengan telapak tangan secara sirkuler ± 15
detik searah jarum jam. Memeriksa
kelengkapan plasenta yaitu plasenta lahir
lengkap, kotiledon lengkap, tidak ada
selaput yang tertinggal, perineum lecet,
tidak ada perdarahan.
EVALUASI
Jam 22.24 WIB telah dilakukan penilaian
Apgar score menit pertama warna kulit
kemerahan, gerakan aktif, menangis kuat.
Jam 22.25 WIB palpasi abdomen bayi
tunggal, telah disuntikan oxytocin 10 UI IM
dipaha kanan ibu dan tali pusat telah
dipotong dan diikat. Jam 22.35 WIB sudah
dilakukan penegangan tali pusat terkendali,
plasenta lahir lengkap, masase kontraksi
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
7
uterus keras, TFU 2 jari bawah pusat,
perineum lecet tidak dihecting, perdarahan
± 100 cc
KALA IV
Tanggal 3 Maret 2017, jam 22.40 WIB
SUBYEKTIF : Ibu mengatakan senang
dengan kelahiran anaknya dan merasakan
perutnya mules seperti ditusuk-tusuk
OBYEKTIF : Keadaan umum ibu baik,
kesadaran komposmentis, tensi 110/70
mmHg, nadi 80x/mt, suhu 36,50c,
pernafasan 20 x/mt. Plasenta lahir spontan,
lengkap, kontraksi uterus keras, TFU 2 jari
bawah pusat, kandung kemih kosong
INTERPRETASI DATA
Diagnosa kebidanan : Ny W umur 20 tahun
P1, A0 in partu kala IV
DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
PENANGANAN SEGERA
Tidak dilakukan
PERENCANAAN
Jam 22.40 WIB lakukan prosedur paskah
persalinan dengan menilai ulang kontraksi
uterus. Jam 22.42 WIB ajarkan ibu dan
keluarga cara masase uterus. Jam 22.43 WIB
buang sampah dan dekontaminasi alat dan
bersihkan ibu. Jam 23.00 WIB pantau
persalinan kala VI. Jam 23.22 WIB berikan
gentamycin tetes mata 0,3% dan vitamin K 1
mg, lakukan antropometri. Jam 23.20 WIB
anjurkan ibu makan dan minum.JAM 23.33
WIB lanjutkan dokumentasi.
PELAKSANAAN
Tanggal 3 Maret 2017, jam 22.40 WIB
penilaian ulang kontraksi uterus ibu baik,
keras, perdarahan tidak ada. Jam 22.42 WIB
menjelaskan dan mengajari ibu dan keluarga
untuk melakukan masase uterus agar tidak
terjadi perdarahan, jika rahim ibu keras
berarti baik dan tidak terjadi perdarahan.
Jam 22.43 WIB membuang sampah sesuai
jenisnya, rendam alat dalam larutan klorin
0,5% selama 10 mt, membersihkan ibu
dengan air DTT dan bersihkan tempat tidur
dengan larutan klorin 0,5%, memakaikan
ibu pakaian dan pembalut dan pastikan ibu
nyaman. Jam 23.00 WIB
memantau
persalinan kala VI dengan mengevaluasi
tanda-tanda vital ibu yaitu TD 110/70
mmHg, N 80x/mt, S 360c, kontraksi uterus
keras, kandung kemih kosong. Jam 23.22
WIB memberikan gentamicyn 0,3% tetes
mata pada kedua mata bayi 2 tetes dan
menyuntikan vitamin K 1 gr secara IM
dengan dosis 0, 1 ml di pada kiri antero
lateral bayi. Jam 23.25 WIB melakukan
antropometri pada bayi yaitu : BB 2800 gr,
PB 48 cm, LK 33 cm. Jam 23.30 WIB
menjaga
kehangatan
bayi
dengan
memakaikan pakaian bayi, topi, dan beri ibu
makan dan minum, ibu minum susu 1 gelas.
Jam 23.33 WIB melengkapi dokumentasi
dan partograf
EVALUASI
Jam 22. 41 WIB kontraksi uterus baik,
keras, TFU 2 jari bawah pusat, perdarahan
batas normal, jam 22.43 WIB ibu dan
keluarga sudah mengerti dan akan
melakukan masase, jam 23.00 WIB sampah
sudah dibuang, alat sudah didekontaminasi
dalam larutan klorin 0,5%, ibu sudah bersih
dan merasa nyaman, jam 23.22 WIB
pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 80x/mt,
S 360c, kontraksi uterus keras, kandung
kemih kosong, jam 22.25 WIB tetes mata
Gentamicyn 0,3% sudah diberikan dan
vitamin K 1 mg sudah disuntikan, obat
masuk tidak ada reaksi alergi, jam 22.25
WIB timbang bayi : BB 2800 gr, PB 48cm,
LK 33 cm, jam 22.33 WIB bayi telah
dipakaikan pakaian dan ibu sudah minum
susu 1 gelas habis, jam 00.22WIB
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
8
melanjutkan
partograf.
pemantauan
kala
IV
da
PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis membahas tentang
Studi Kasus Manajemen Asuhan Kebidanan
ibu bersalin fisiologis pada Ny W di BPM
Heni Suharni, S.ST, di Langensari, Ungaran
Barat, mulai tanggal 3 Maret 2017, jam
16.00 WIB sampai dengan 4 maret 2017,
jam 00.25 WIB serta melihat kesenjangan
antara teori dan praktek
PENGKAJIAN
Data Subyektif yang diperoleh pada kasus
ini yaitu : klien bernama Ny. W. umur 20
tahun, hamil pertama dan belum pernah
keguguran, HPHTnya 29 Mei 2016, ibu
merasakan mules sejak tanggal 3 Maret
2017 mengeluarkan lendir darah sejak pukul
13.00 WIB dirumah. Data Obyektif yang
didapatkan yaitu : keadaan umum ibu baik,
kesadaran komposmentis, TD 120/70
mmHg, 36,8°C, nadi 80 ×/menit, pernafasan
22 ×/menit, tafsiran persalinan 7 Maret
2017, VT vagina elastis, V/U keluar lendir
darah, tidak ada varises,pembukaan 3 cm,
portio lunak, kulit ketuban utuh, presentase
kepala, Hodge III, DJJ frekwensi 144
x/menit, his 3x/10 menit lamanya 35 detik.
Pada jam 20.15 WIB dilakukan pemeriksaan
dalam sesudah 4 jam observasi : VT
pembukaan 9 cm, penipisan 90%, ketuban
utuh, DJJ 147x/menit, kontraksi 4x/10 menit
lamanya 45/detik. Menurut Prawiroharjo
(2009) tanda –tanda persalinan yaitu :
pembukaan serviks >3cm, his teratur
minimal 2-3 x/10 menit selama 40 detik,
adanya lendir darah, kemajuan persalinan
sesuai partograf. Pada pengkajian kasus ini
tidak ditemukan kesenjangan antara teori
dan praktek.
Interpretasi Data
Berdasarkan
data
yang
diperoleh diagnosa kebidanan klien pada
pada kala I adalah. Ny. W, umur 20
tahun, G1P0A0, umur kehamilan 39
minggu, 6 hari, janin tunggal, hidup intra
uteri, letak memanjang, presentase
kepala, punggung kanan, divergen, in
partu kala I fase laten. Menurut
Prawiroharjo, (2009), persalinan kala I
dibagi menjadi 2 fase, fase laten (8 jam)
serviks membuka sampai 3 cm dan fase
aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 cm
sampai 10 cm. Diagnose pada kala II
yaitu : Ny.W, umur 20 tahun, G1, P0,
A0, hamil 39 minggu 6 hari, janin
tunggal hidup intra uteri, letak
memanjang,
presentase
kepala,
punggung kanan, dalam persalinan kala
II, menurut Prawiroharjo (2009),
diagnosa persalinan kala II ditegakan
dengan melakukan pemeriksaan dalam
untuk memastikan pembukaan sudah
lengkap atau kepala janin sudah tampak
divulva dengan diameter 5-6 cm.
Diagnosa pada kala III yaitu : Ny. W,
umur 20 tahun, P1, A0 in partu kala III.
Menurut Prawiroharjo (2009), diagnose
kala III persalinan yaitu : persalinan
spontan melalui vagina, bayi tunggal,
cukup bulan. Diagnose kalaVI yaitu :
Ny.W, umur 20 tahun, P1,A0 in partu
kala VI. Menurut Prawiroharjo (2009)
diagnosisnya menilai involusi uterus,
uterus tetap berkontraksi, fundus uteri
dibawah
umbilicus,
tidak
ada
perdarahan. Jadi ada kesesuaian antara
teori dan praktek untuk diagnose
kebidanan dari kala I sampi kala IV.
Identifikasi Diagnosa Potensial dan
Antisipasi
Langkah ini membutuhkan antisipasi
bila
memungkinkan
dilakukan
pencegahan ( Suryani, 2008). Pada kasus
ini tidak ditemukan masalah potensial.
Identifiikasi kebutuhan yang
memerlukan Penanganan Segera
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
9
Langkah ini mengidentifikasi
sebuah situasi kegawatdaruratan yang
mengharuskan
bidan
mengambil
tindakan
secara
cepat
untuk
mempertahankan nyawa ibu dan bayinya
(Suryani, 2008). Pada kasus ini tidak
ditemukan komplikasi, karena persalinan
berlangsung normal.
Perencanaan
Menurut Sulistyawati (2012), pada
langkah ini direncanakan asuhan yang
menyeluruh
berdasarkan
langkah
sebelumnya, semua perencanaan harus
berdasarkan pertimbangan yang tepat.
Perencanaan asuhan yang diberikan pada
Ny W meliputi: asuhan kala I yang
dilaksana yaitu : lakukan pengawasan
10. Berikan asupan cairan dan
nutrisi,ajarkan ibu menarik nafas
panjang, ajarkan ibu tekni pelvic
rocking, Lakukan pemeriksaan dalam
tiap 4 jam, anjurkan ibu beristirahat,
tidur miring kiri. Tidak ada kesenjangan
teori dan praktek. Pada rencana asuhan
kala II beritahu ibu dan keluarga bahwa
pembukaan sudah lengkap, anjurkan ibu
memilih posisi meneran. menurut
Rahmawati ( Jurnal keperawatan, 2014)
posisi meneran yang dipilih ibu akan
memberikan sedikit rasa sakit dan nilai
Apgar lebih baik. Ajari cara meneran
yang benar, pimpin ibu meneran saat
kontraksi, instruksi bidan pasang infuse
RL 500 ml, tolong kelahiran bayi. Ada
kesenjangan pada pemasangan infuse
karena tanpa kolaborasi dengan dr SpoG.
Kala III rencana asuhan lakukan palpasi
abdomen untuk memastikan janin
tunggal, suntikan oxytocin 10 UI dipaha
ibu, jepit dan potong tali pusat, lahirkan
plasenta, masase. Kala IV rencana
asuahan yang diberikan ajarkan ibu dan
keluarga untuk pertahankan kontraksi,
bersihkan alat dan rapikan ibu, anjurkan
ibu untuk makan dan minum, berikan
salep mata dan injeksi vit.K 1 mg,
lakukan Antropometri, pengawasan kala
IV, lakukan dokumentasi pengisian
partograf. Untuk rencana asuhan kala III
dan kala IV tidak ada kesenjangan antara
teori dan praktek.
Pelaksanaan
Langkah ini merupakan pelaksanaan dari
rencana asuhan kebidanan pada klien
dan keluarga. Melaksanakan rencana
asuhan kebidanan secara efisien dan
aman
(Ambarwati
dkk,
2009).
Pelaksanaan asuhan kala I yaitu :
melakukan pengawasan 10 yang
meliputi : KU, Tensi, Nadi, Respirasi,
Suhu, His, DJJ, PPV, Bandle ring, tanda
gejala kala II, menganjurkan ibu untuk
makan dan minum untuk menambah
tenaga, memberikan dukungan pada ibu
agar tegar dalam menghadapi persalinan.
Menurut Sulistyawati dan Nugraheni
(2010), asuhan persalinan kala I yaitu :
memantau
terus
DJJ,
kemajuan
persalinan, pemberian hidrasi bagi klien
dan dukungan keluarga, jadi tidak ada
kesenjangan
teori
dan
praktek.
Mengajarkan ibu untuk menarik nafas
melalui hidung dan mengeluarkan
melalui mulut. Menurut Ristiasih dkk (
Jurnal Sains Psikologi, 2012) metode
pernafasan efektif untuk menurunkan
kecemasan
dalam
menghadapi
persalinan. Mengajarkan ibu melakukan
teknik
pelvic
rocking
dengan
menggoyangkan panggul saat ada
kontraksi dan beristirahat diantara
kontraksi (Aprilia, 2011), jam 20.15
WIB, VT pembukaan 9 cm, penipisan
90%, ketuban utuh, PPV lendir darah,
DJJ 147 ×/menit, kontraksi 4 ×/10
menit,lamanya 45/detik dan mengawasi
tanda gejala kala II. Dalam kasus Ny. W
ini tidak ditemukan kesenjangan antara
teori dan praktek dilapangan.
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
10
Kala II langkah ini penulis melakukan
pemeriksaan dalam pada jam 21.15 WIB
dan mendapatkan pembukaan serviks 10
cm, penipisan 100%, ketuban pecah
jernih, bau khas, tidak ada moulage, DJJ
140 ×/menit, kontraksi 5 ×/10 menit,
lamanya
45/detik,
menyiapkan
pertolongan persalinan yang meliputi :
menganjurkan ibu untuk memilih posisi
meneran dan didampingi suami,
mengajarkan ibu cara meneran yang
benar, menurut penelitian Rahmawati
(Jurnal Keperawatan 2014), menyatakan
bahwa posisi meneran yang dipilih ibu
dapat
memotivasi
agar
mampu
mengalami kala II lebih cepat, dan
dukungan emosional keluarga dapat
memberikan
rasa
nyaman
dan
mempercepat waktu yang dibutuhkan
dalam proses persalinan
menurut
Missiyati dkk ( Jurnal kebidanan, 2015).
Memberitahu ibu dan keluarga bahwa
pembukaan sudah lengkap, mencuci
tangan, memakai celemek, meletakkan
handuk diatas perut ibu dan kain
sepertiga dibawah bokong ibu saat
kepala 5 – 6 cm tampak divulva,
memakai sarung tangan steril pada
kedua tangan, memimpin ibu meneran,
pada
jam
22.18
WIB
bidan
menganjurkan untuk memasang infus
RL 500 ml dengan tetesan 20 ×/menit,
indikasi klien tidak kuat meneran dan
tampak kelelahan, memimpini ibu dan
tolong kelahiran bayi sesuai langkah
APN, jam 22.22 wib bayi lahir spontan,
mengis kuat, warna kulit kemerahan dan
gerakan bayi aktif. Pada langkah ini
terdapat kesenjangan antara teori dan
praktek dilahan, mengenai penggunaan
Alat Pelindung Diri. Menurut Depkes
RI (2008), Asuhan Persalinan Normal,
untuk
mencegah
infeksi
bidan
diharuskan menggunakan APD lengkap
yaitu : celemek, topi, masker, kaca mata,
sepatu bot dan sarung tangan. Sedangkan
dilahan
praktek
petugas
hanya
menggunakan celemek dan sarung
tangan untuk menolong persalinan.
Berdasarkan kewenangan bidan sesuai
Permenkes Nomor 1464 tahun 2010,
bidan diberi wewenang untuk menangani
persalinan normal. Pada kasus ini
terdapat kesenjangan antara teori dan
praktek dilahan.
Kala III langkah ini penulis akan
melakukan penilaian Apgar Score 1
menit pertama, melakukan manajemen
aktif kala III meliputi : palpasi abdomen
untuk menentukan janin tunggal atau
tidak, memberitahu ibu akan disuntik
oxitocin r, untuk mempercepat keluarnya
ari-ari agar tidak terjadi perdarahan.
Melakukan penyuntikan oxitocin 10 UI
dipaha kanan anterolateral ibu secara
IM, memindahkan klem 5 – 10 cm dari
vulva, melakukan PTT saat uterus
berkontraksi, melihat tanda pelepasan
plasenta yaitu adanya tali pusat
memanjang, adanya semburan darah,
uterus membulat (JNPK-KR, 2008).
Melahirkan plasenta, melakukan masase
uterus, mengecek kelengkapan plasenta,
mengecek laserasi, melakukan penilaian
Apgar Score ke 5 dan menit ke 10. Pada
langkah ini tidak terdapat kesenjangan
antara teori dan praktek.
Kala IV Pada langkah ini penulis
melakukan pengecekan ulang pada
kontraksi uterus dan
perdarahan,
mengajarkan ibu dan keluarga cara
melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi, dekontaminasi alat dalam
klorin 0,5%, membuang sampah sesuai
jenisnya, membersihkan tempat tidur
dengan
larutan
klorin
0,5%,
membersihkan ibu dengan air DTT, ,
menganjurkan ibu makan dan minum,
melakukan pengawasan kala VI.
Menurut Rohani (2009), secara umum
asuhan kala IV persalinan adalah
melakukan pemeriksaan TTV, TFU,
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
11
kontaksi, perdarahan, kandung kemih
setiap 15 menit pada jam pertama dan 30
menit pada jam ke dua. Pada langkah ini
tidak terdapat kesenjangan antara teori
dan praktek.
Evaluasi
Berdasarkan hasil evaluasi kala I, ibu
dan keluarga tahu dan mengerti tentang
hasil pemeriksaan, ibu bersedia untuk
melakukan teknik pelvic rocking dengan
benar, melakukan teknik pernafasan
dengan benar dan nyeri sedikit
berkurang dibuktikan dengan ibu tidak
meringis lagi. Ibu bersedia untuk makan
dan minum. Hasil evaluasi kala II ibu
dan keluarga sudah tahu hasil
pemeriksaan, ibu sudah memilih posisi
setengah duduk dan sudah tahu cara
meneran yang benar., sehingga ibu dapat
melalui proses persalinan dengan
normal. Hasil evaluasi kala III ibu dan
keluarga tahu dan mengerti tentang hasil
pemeriksaan
dan
tindakan
yang
dilakukan
seperti
melaksanakan
manajemen aktif kala III, menyuntikan
oxytocin, melakukan penegangan tali
pusat terkendali, melahirkan plasenta
dan memeriksa laserasi jalan lahir. Hasil
evaluasi kala IV ibu dan keluarga
mengerti hasil pemeriksaan dan bersedia
mengikuti
anjuran
yang
telah
disampaikan oleh bidan yaitu melakukan
masase uterus pada perut ibu agar tidak
terjadi perdarahan.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Penerapan
manajemen
asuhan
kebidanan pada persalinan normal
dengan menggunakan 7 langkah
Varney yang didapat dari data
subyektif dan obyektif mulai dari
kala I sampai kala IV, bahwa
keadaan umum ibu baik, kesadarn
komposmentis, Tanda-tanda vital
2.
3.
4.
5.
dalam batas normal, kemajuan
persalinan berjalan baik, pada
partograf tidak melewati garis
waspada.
Berdasarkan hasil interpretasi data
diagnose kebidanan pada kala I
yaitu : Ny. W umur 20 tahun,
G1P0A0 hamil 39 minggu 6 hari,
janin tunggal, hidup intra uteri,
letak
memanjang,
presentase
kepala, punggung kanan, divergen
inpartu kala I fase laten. Pada kala
II ditemukan diagnose kebidanan :
Ny. W umur 20 tahun, G1P0A0
hamil 39 minggu 6 hari, janin
tunggal, hidup intra uteri, letak
memanjang, presentase kepala,
punggung kanan, divergen dalam
persalinan kala II. Pada kala III
ditemukan diagnose kebidanan :
Ny.W, umur 20 tahun, P1, A0, in
partu kala III. Pada kala IV
diperoleh diagnose kebidanan :
Ny.W, umur 20 tahun, P1, A0 in
partu kala IV. tidak ada kesenjangan
antara teori dan praktek.
Pada kasus Ny.W. tidak didapatkan
diagnose potensial dan antisipasi.
Pada kasus Ny. W, ini tidak
dilakukan
tindakan penanganan
segera
karena
persalinan
berlangsung dengan normal.
Merencanaan asuhan kebidanan
secara menyeluruh, yang disesuikan
dengan ibu bersalin yaitu observasi
yang meliputi : Keadaan Umum ibu,
kesadaran,Tanda-tanda
vital,
kontraksi, detak jantung janin,
pengeluaran pervaginam, bandle
ring, beri asupan cairan dan nutrisi,
ajarkan pada ibu untuk menarik nafas
dalam dan teknik pelvic rocking,
ajarkan ibu posisi dan cara meneran,
pakai celemek, cuci tangan, instruksi
bidan pasang infus RL 500 ml/ 20
tpm. Terdapat kesenjangan antara
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
12
teori dan praktek pada pemasangan
infus dan APD.
6. Pada langkah ini tindakan yang
diberikan sesuai dengan rencana
yang sudah ditentukan yaitu:
mengobservasi keadaan umun ibu,
kesadaran, pengawasan 10 dalam
batas normal. asupan cairan dan
nutrisi pada ibu tercukupi, ibu dapat
menarik nafas panjang melalui
hidung dan menghembuskan lewat
mulut dan melakukan teknik pelvic
rocking dengan benar, ibu sudah tahu
memilih posisi dan cara meneran
dengan kedua lutut di tekuk,
melingkar tangan kebawah paha
sampai siku, kemudian tarik paha
kearah dada. memasang infus RL
500 ml/20 tpm, karena ibu lelah dan
tidak kuat meneran, pimpin ibu
meneran saat kontraksi. Terdapat
kesenjangan antara teori dan praktek
pada pemakaian alat pelindung diri
dan pemberian infus.
7. Evaluasi dilakukan secara sistimatis
untuk melihat keefektifan dari
asuhan yang sudah diberikan, dan
hasilnya ibu sudah tahu menarik
nafas panjang melalui mulut dan
mengeluarkan lewat hidung, dapat
melakukan teknik pelvic rocking dan
melakukannya dengan baik, nyeri
sedikit terkurangi terbukti ibu tidak
meringis. ibu memilih posisi
setengah duduk dan tahu cara
meneran yang baik, persalinan
berlangsung spontan, bayi lahir
tanggal 3 Maret 2017 jam 22.22
WIB, jenis kelamin perempuan, BB
2800 gram, PB 48 cm, LK 33 cm,
anus berlubang, cacat (-), Apgar
Score 9, 10, 10, IMD, sudah
diberikan tetes mata gentamicyn 0,3
% pada kedua mata bayi dan injeksi
vitamin k 1mg dipaha kiri bayi
dengan dosis 0,1 ml, tidak ada reaksi.
Ibu sehat dan bayi sehat tidak ada
komplikasi.
Saran
1. Bagi penulis
Diharapkan
mahasiswa
mendapatkan pengalaman dalam
mempelajari
dan menangani
persalinan normal sesuai standar
pelayanan kebidanan, yang telah
ditetapkan berdasarkan kewenangan
bidan.
2. Bagi institusi pendidikan
Diharapkan
dapat
meningkatkan kualitas pendidikan
bagi mahasiswa dengan penyediaan
fasilitas sarana dan prasarana yang
mendukung kompetensi mahasiswa
sehingga menghasilkan bidan yang
berkualitas
3. Bagi lahan praktek
Asuhan yang sudah diberikan
pada klien sudah cukup baik dan
hendaknya lebih meningkatkan mutu
pelayanan agar dapat memberikan
asuhan yang lebih baik sesuai standar
asuhan kebidanan dan melaksanakan
setiap
tindakan
sesuai
kewenangannya.
4. Bagi klien
Agar klien lebih memiliki
kesadaran untuk memeriksakan diri
secara rutin mulai hamil sampai
melahirkan dan menerapkan setiap
anjuran yang disampaikan bidan.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, dkk.2009.Asuhan kebidanan
Nifas.Yogyakarta : Mitra Cendika
press
Aprillia dkk. 2011. Gentle Birth :
Melahirkan Nyaman Tanpa Rasa
Sakit. Jakarta: PT. Gramedia Widia
Sarana Indonesia.
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
13
Depkes
RI. 2008. Asuhan Persalinan
Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.
JNPK-KR, Jakarta.
Hanjani, Sih Rini. 2013. Pelvic Rocking,
Nyeri
Pinggang
dan
Lama
Persalinan Kala I di Surakarta :
Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan.
Vol 2. No. 2. 2013.
Nugraheni, 2012. Asuhan kebidanan
patologi. Yogyakarta : Pustaka
Rihama.
Marmi, 2012. Intra Natal Care. Asuhan
Kebidanan
pada
persalinan.
Yogjakarta : Pustaka pelajar
Missiyati, dkk. 2015. Hubungan dukungan
emosional keluarga dengan lama
persalinan kala I. Jurnal Kebidanan
07. Vol VII. No 1. 2015
Prawiroharjo, Sarwono. 2009. Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta : YBPSP.
Pastuti, 2010. Asuhan Kebidanan Ibu
Bersalin (Ed). Monica Ester.
Jakarta : EGC.
Profil Kesehatan RI. 2015. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2015. Jakarta: Kemenkes RI.
Rahmawati, Ira. 2014 Posisi meneran, lama
persalinan kala II di RSIA
Kumalasiwi Pecangaan Jepara .
Jurnal keperawatan (ISSN 23386800) . Volume 1 no 2. 2014.
Ristiasih Umi, dkk.2012. Metode relaksasi
untuk menurunkan kecemasan
dalam menghadapi persalinan.
Jurnal Sains Psikologi (ISSN 20852223). Fakul.Pend. Psiko. Univ.
Neg. Malang.
Rohani, 2011. Asuhan Kebidanan pada
masa persalinan. Jakarta : salemba
Medika.
Sulistyawati, Ari. 2012. Asuhan Kebidanan
pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
Varney, Helen. 2006. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC
Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.
2014. Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa
Tengah
Tahun
2014.
Semarang: Dinkes. Prof. Jateng.
Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah.
2015. Dinas Kesehatan Propinsi
Jawa
Tengah
Tahun
2015.
Semarang : Dinkes Prof. Jateng.
Profil Kesehatan Kabupaten Semarang.
2014. Dinas Kesehatan Kabupaten
Semarang Tahun 2014. Semarang :
Dinkes Kab. Semarang.
Profil Kesehatan Kabupaten Semarang.
2015. Dinas Kesehatan Kabupate
Semarang Tahun 2015. Semarang :
Dinkes Kab. Semarang.
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Fisiologis Pada Ny W, Umur 20 tahun, G1 P0 A0, hamil 39 minggu +6 hari, dengan Pengurangan
Nyeri Kala 1 Teknik Pelvic Rocking, di BPM Heni Suharni S.ST Langensari, Ungaran Kabupaten Semarang, 2017
14
Download