67 PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BMT SURYA ASA ARTHA GAMPING, YOGYAKARTA Lena Muhayati Sri Haryani Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Yogyakarta [email protected] ABSTRACT This study aims to examine and analyze the influence of discipline and motivation on employee performance. Data collected through questionnaires to 30 employees. Analysis of the data using SPSS version 17.00. This study uses multiple linear regression analysis. Hypothesis test results show that the work discipline partially no effect on employee performance, motivation is partially influence on employee performance. Simultaneously, work discipline and motivation influence on employee performance. Keywords: Work Discipline, Motivation, Employee Performance, Baitul Maal Wat Tamwil dikenal PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi dengan perbankan Syariah Islam merupakan sistem perbankan yang pelak- akhir-akhir ini begitu pesat, yang ditandai sanaannya berdasarkan hukum Islam, yang dengan meningkatnya praktek bisnis yang didalamnya berdasarkan kaidah Islam. Peningkatan ini meminjamkan atau memberi pinjaman bukan hanya di Indonesia yang mayoritas dengan Islam namun juga di negara-negara yang (riba) mayoritas penduduknya non Islam, seperti pada usaha-usaha berkategori terlarang Inggris dan Amerika yang kemudian (haram). melakukan kajian ekonomi Islam. Meningkatnya praktek bunga untuk pinjaman serta larangan untuk berinvestasi Pada tahun 1991, bank syariah pertama yang lahir di Indonesia adalah melahirkan peluang-peluang bisnis yang bank Muamalat. Sebagai bank yang baru sesuai seperti berdiri, pada awalnya Bank Muamalat ini perbankan Islam. Perbankan Islam atau kurang popular. Namun setelah krisis kaidah Islam mengenakan larangan ini dengan ekonomi terdapat Islam, EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi E-ISSN 2503 - 2968 68 Ekonomi 1998 di mana banyak bank yang yang diberikan kepadanya. Karyawan dilikuidasi, ternyata bank Muamalat yang dengan relatif baru ini mampu bertahan. Kondisi mendorong gairah dan semangat kerjanya, ini menginspirasi kalangan perbankan serta untuk mendirikan bank Syariah serta karyawan, perusahaan, maupun masya- Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang rakat (Hasibuan, 2013). Disiplin yang baik dikenal dengan Baitul Maal Wat Tamwil tidak hanya bermanfaat bagi karyawan (BMT). Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) yang bersangkutan maupun perusahaan di sebagai suatu perusahaan atau organisasi mana ia bekerja, namun mempunyai standar perilaku yang harus masyarakat pada umumnya. Oleh karena ditaati oleh karyawannya, dengan harapan itu karyawan dapat meningkatkan produk- bawahannya dapat bekerja dengan disiplin tivitasnya. Dalam kenyataanya kadang- tinggi. kadang karyawan melanggar standar disiplin mendorong yang baik terwujudnya akan tujuan juga bagi setiap manajer selalu berusaha agar Disiplin preventif merupakan perilaku tersebut atau disebut dengan upaya untuk menggerakkan karyawan melanggar untuk mengikuti dan mematuhi pedoman disiplin. Peningkatan displin menjadi bagian penting dalam manajemen kerja sumberdaya manusia (MSDM), khususnya digariskan perusahaan. Disiplin preventif dalam peningkatan produktivitas. Secara ini berhubungan dengan kebutuhan kerja umum peningkatan disiplin menjadi tolok untuk semua bagian sistem yang ada di ukur pelaksanaan fungsi-fungsi MSDM perusahaan (Mangkunegara, 2013). Per- secara keseluruhan. usahaan yang menyusun deskripsi kerja Disiplin yang baik atau tinggi dan yang telah secara jelas dan tuntas akan membantu mencerminkan besarnya rasa tanggung karyawan jawab seseorang terhadap tugas-tugas bagaimana EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi aturan-aturan memahami apa melaksanakannya, tugasnya, kapan E-ISSN 2503 - 2968 69 pekerjaan mulai dan kapan selesai, seperti Penilaian kinerja merupakan alat apa hasil kerja yang diharapkan, dan yang bermanfaat kepada siapa mempertanggungjawabkan kinerja karyawan, mengembangkan dan pekerjaan tersebut (ide saya sendiri). sekaligus memotivasi karyawan. Dari Tanpa adanya pembagian kerja yang sudut pandang karyawan, kinerja menjadi tuntas, maka karyawan akan menghadapi cerminan kemampuan dan keterampilan- kesulitan tugasnya nya dalam pekerjaan tertentu yang akan dengan jelas, tidak tahu harus bertanggung berdampak pada reward atau punishment jawab kepada siapa, dan tidak tahu hasil dari perusahaan. kerja seperti apa yang diharapkan. Kondisi pandang perusahaan, ini menyebabkan karyawan tidak disiplin mencerminkan produktivitas perusahaan dan kinerjanya juga relatif rendah.( ide yang saya sendiri) tidaknya yang untuk memahami Sementara dari sudut kinerja karyawan mempengaruhi tujuan perusahaan. tercapai Dengan produktivitas yang tinggi, perusahaan menentukan karyawan tidak hanya mampu mencapai tujuannya Dalam kegiatan namun juga sekaligus dapat memenangkan kinerja seorang pemimpin perusahaan perlu untuk memahami motivasi bawahannya. mengevaluasi Motivasi menjadi salah satu faktor (Gibson et al., 1994). bisnis, akan untuk Dari pemahaman persaingan. Sebagai perusahaan jasa motivasi keuangan yang relatif baru, yang berdiri bawahannya ini selanjutnya pemimpin pada 9 Juli 2001, BMT SURYA ASA dapat memberikan motivasi sesuai dengan ARTHA menghadapi persaingan yang kebutuhan karyawan, sehingga kinerja tajam baik dengan sesama BMT, dengan karyawan dapat meningkat secara maksi- BPD, maupun dengan bank nasional baik mal sekaligus dapat mencapai tujuan swasta maupun pemerintah yang relatif perusahaan. besar. Perusahaan layanan jasa keuangan EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi E-ISSN 2503 - 2968 70 yang relatif besar mempunyai keunggulan perilakunya tidak menimbulkan permasa- dalam hal permodalan, jaringan layanan, lahan. teknologi, dan sumberdaya manusianya. membutuhkan BMT SURYA ASA ARTHA sebagai terhadap peraturan yang berlaku, sehingga suatu perusahaan perlu terus-menerus tujuan melakukan Kedisiplinan wannya peningkatan kinerja karya- sehingga tujuan perusahaan Kehidupan perusahaan ketaatan perusahaan kesediaan juga karyawannya dapat adalah tercapai. kesadaran seseorang mentaati dan semua tercapai dan sekaligus dapat memenang- peraturan perusahaan dan norma-norma kan persaingan. Salah satu cara yang sosial yang berlaku (Hasibuan, 20013). diyakini manajemen perusahaan dapat Disiplin meningkatkan kinerja karyawannya yaitu besarnya rasa tanggung jawab seseorang dengan menegakkan disiplin karyawannya terhadap serta kepadanya. memberikan motivasi kepada karyawannya. yang baik tugas-tugas Melihat dalam mencerminkan yang diberikan pentingnya pencapaian tujuan disiplin perusahaan, KAJIAN TEORI maka perusahaan perlu mengupayakan 1. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan agar karyawannya selalu dalam kondisi Manusia sebagai individu mem- disiplin tinggi. Terdapat dua bentuk punyai keinginan untuk hidup bebas, disiplin sehingga ada kalanya manusia ingin manajer agar karyawannya selalu dalam melepaskan diri dari segala peraturan yang kondisi disiplin tinggi membatasi pendapat dan perilakunya. preventif dan disiplin kuratif (Mangku- Sebagai mahluk sosial manusia perlu negoro, 2013). Disiplin preventif meru- melakukan penyesuaian-penyesuaian, se- pakan hingga karyawan agar mengikuti dan mematuhi perbedaan pendapat EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi dan kerja upaya yang dapat digunakan untuk yaitu disiplin menggerakkan E-ISSN 2503 - 2968 71 pedoman kerja dan aturan-aturan yang bekerja sungguh-sungguh dan disiplin digariskan dalam perusahaan. preventif dirinya Dengan cara karyawan dapat memelihara terhadap perusahaan. mengerjakannya. 2) Teladan pimpinan. Pimpinan menjadi teladan atau peraturan-peraturan contoh yang baik bagi karyawannya, Disiplin kuratif merupakan termasuk dalam hal kedisiplinan. 3) Balas upaya menggerakkan karyawan dalam jasa. Balas jasa akan memberikan menyatukan suatu peraturan dan kepuasan dan kecintaan kepada pekerjaan mengarahkan untuk tetap mematuhi maupun perusahaannya. Jika kepuasan dan peraturan sesuai dengan pedoman yang kecintaan karyawan semakin meningkat, berlaku di perusahaan. Adanya karyawan maka kedisiplinan karyawan juga semakin yang melanggar peraturan akan diberikan meningkat. 4) Keadilan. Keadilan ikut sanksi sesuai peraturan yang berlaku, mendorong dengan tujuan memperbaiki karyawan karyawan, karena sifat dan ego manusia yang melanggar, memelihara peraturan yang merasa dirinya penting dan ingin yang berlaku, dan memberikan pelajaran diperlakukan sama dengan yang lainnya. kepada yang melanggarnya. 5) Pengawasan melekat. Dengan adanya terwujudnya kedisiplinan Mangkunegoro (2013) menyebut- pengawasan melekat pada diri karyawan, kan adanya delapan (8) indikator yang tidak ada pengawasan atasanpun mereka mempengaruhi kedisiplinan karyawan. 1) tetap akan disiplin. 6) Sanksi hukuman. Tujuan dan kemampuan. Tujuan yang Dengan sanki hukuman yang semakin akan dicapai harus jelas, ditetapkan secara berat, karyawan semakin takut untuk ideal bagi melanggar yang sehingga serta kemampuan cukup menantang karyawan. Tujuan dibebankan kepada karyawan harus sesuai meningkat. dengan kemampuan karyawan, agar dia Pemimpin EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi peraturan kedisiplinan 7) harus juga Ketegasan tegas perusahaan, semakin pimpinan. dan berani E-ISSN 2503 - 2968 72 bertindak untuk menghukum setiap kerja secara parsial berpengaruh positif karyawan yang melanggar peraturan. 8) dan signifikan terhadap prestasi kerja yang Hubungan kemanusiaan. Hubungan ke- ditunjukkan dengan nilai t hitung (6,416) manusiaan yang harmonis antar sesama > t tabel (1,662) atau nilai signifikansi karyawan karyawan 0,000 < 0,05 dan koefisien korelasi mendorong sebesar 0,298. Penelitian yang dilakukan maupun dengan antara pimpinan akan Marpaung dkk. (2014) tentang “Pengaruh terciptanya kedisiplinan. Penelitian yang dilakukan Mulyadi Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap dan Marliana (2010) tentang “Pengaruh Kinerja Karyawan: Studi Pada Karyawan Motivasi dan Disiplin Kerja Karyawan Rumah Sakit Reksa Waluya Mojokerto” Terhadap Kinerja menunjukkan bahwadisiplin kerja secara Karyawan Pada Departemen Weaving PT. Adetex Cabang parsial berpengaruh Banjaran, Kabupaten Bandung” mengha- karyawan. terhadap kinerja silkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel Dari kajian teori dan penelitian ( 3,59 > 1,66) dan koefisien korelasi terdahulu di atas, maka hipotesis yang regresi 0,697. Disimpulkan bahwa secara diajukan adalah: parsial disiplin kerja berpengaruh signi- H1: disiplin kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan BMT SURYA ASA ARTHA. fikan positif terhadap kinerja karyawan. Silalahidan Lufti (2014) yang meneliti tentang ”Pengaruh Motivasi, Pengawasan, Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pengelola Daerah Dinas Keuangan Kabupaten menunjukkan bahwa 2. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Motivasi merupakan kekuatan Pendapatan, yang bekerja pada seorang karyawan yang Dan Kekayaan menginisiasi dan mengarahkan perilaku Tapanuli Tengah” (Gibson et al., 1994). Seorang karyawan variabel disiplin EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi yang bekerja dengan motivasi untuk E-ISSN 2503 - 2968 73 memenuhi kebutuhan dan keinginan meliputi kebutuhan tertentu pada umumnya lebih bersemangat pakaian, istirahat dan lebih bersedia untuk menggunakan kebutuhan keamanan relatif terpenuhi, seluruh kemampuanya. Dengan demikian muncul kebutuhan keamanan yang terdiri mereka lebih produktif dibanding mereka dari kebutuhan rasa aman, perlindungan yang bekerja tanpa motivasi. Misalnya dari ancaman, bahaya, pertentangan dan seseorang mempunyai motivasi mendapat- lingkungan hidup. Kebutuhan keamanan kan gaji yang tinggi, maka dalam bekerja merupakan kebutuhan pertahanan hidup akan menggunakan seluruh daya dan jangka panjang. Kebutuhan sosial meliputi kemampuannya untuk menunjang pen- kebutuhan untuk bersahabat, capaian keinginan tersebut. memiliki pasangan dan keturunan, dan Terdapat berbagai teori motivasi, makan, dan minum, seks.Sesudah diterima dalam kelompok. berafiliasi, Setelah ke- antaralain teori motivasi dari Abraham butuhan sosial relatif terpenuhi, seseorang Maslow, akan yang menyatakan bahwa mencari pemenuhan kebutuhan kebutuhan manusia tersusun dalam bentuk penghargaan yang meliputi kebutuhan hirarkhi Hirarkhi harga diri, status, ketenaran, kemuliaan, yang paling pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, atau berjenjang, kebutuhan ini dimulai dari rendah kebutuhan fisiologis, kebutuhan martabat, bahkan dominasi. keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan seseorang sudah dapat penghargaan, dan yang paling tinggi kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri (Gibson et al., untuk mencari pemenuhan kebutuhan 1994). Kebutuhan fisiologis merupakan aktualisasi diri. Dengan menggunakan yang paling penting untuk bertahan hidup kemampuan, keterampilan, dan potensinya dan kesehatan. Kebutuhan ini merupakan untuk memberikan ide-ide, pendapat, dan kebutuhan manusia yang paling dasar yang penilaian tentang sesuatu hal. EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi Apabila memenuhi mereka siap E-ISSN 2503 - 2968 74 Motivasi dapat muncul dari dalam besar 0,05 dan nilai koefisien regresi diri seseorang namun juga dapat berasal sebesar 0,260. Dapat disimpulkan bahwa dari hal yang berada di luar orang tersebut. motivasi secara parsial berpengaruh positif Di dalam perusahaan, pemimpin perlu dan signifikan terhadap kinerja karyawan. memahami berbagai motivasi yang dapat Demikian juga dengan penelitian Silalahi mendorong karyawannya untuk bertindak dan atau variabel berperilaku tertentu. Dengan Lutfi (2014) menunjukkan bahwa motivasi secara positif dan parsial pemberian motivasi yang sesuai dengan berpengaruh signifikan kebutuhannya, karyawan dapat mening- terhadap prestasi kerja yang ditunjukkan katkan kinerjanya sehingga memperoleh dari nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan hasil yang maksimal dan sekaligus dapat koefisien regresi sebesar 0,321. Penelitian mencapai tujuan perusahaan. yang dilakukan Marpaung dkk. (2014) dilakukan tentang “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Mulyadi dan Marliana (2010) menunjuk- Kerja Terhadap Kinerja Karyawan: Studi kan parsial Pada Karyawan Rumah Sakit Reksa berpengaruh signifikan positif terhadap Waluya Mojokerto” menunjukkan bahwa kinerja motivasi Penelitian bahwa yang motivasi secara karyawan. Hal ini ditunjukkan secara parsial berpengaruh dengan nilai t hitung 3,34 > t tabel 1,66 terhadap kinerja karyawan. dan koefisien korelasi 0,690. Penelitian Berdasar landasan teori dan Setiawan (2013) dengan judul “Pengaruh penelitian Disiplin Kerja Karyawan dan Motivasi hipotesis kedua: Terhadap Kinerja Karyawan Pada Rumah H2: Motivasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan BMT SURYA ASA ARTHA. Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Malang” menunjukkan bahwa terdahulu, maka disusun nilai 3. Kinerja Karyawan signifikansi motivasi sebesar 0,000 lebih EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi E-ISSN 2503 - 2968 75 Kinerja berasal dari kata prestasi kerja (performance) yaitu melakukan kinerja karyawan yaitu a) variabel individu yang meliputi kemampuan, keterampilan, suatu kegiatan dengan menyempurnakan latar belakang, pengalaman, dan sesuai tanggungjawabnya dengan hasil demografi b) variabel organisasi yang seperti yang diharapkan. meliputi sumber daya, kepemimpinan, Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat imbalan, struktur, dan desain pekerjaan c) dicapai oleh seseorang atau sekelompok variabel psikologis yang meliputi persepsi, orang dalam suatu perusahaan/organisasi sikap, kepribadian, belajar, kepuasan kerja sesuai wewenang dan tanggung jawab dan motivasi. masing-masing dalam upaya mencapai Berdasarkan kriteria-kriteria kiner- tujuan organisasi secara legal dan sesuai ja diatas, selanjutnya perusahaan akan dengan mengelompokkan moral dan etika. Kinerja kinerja karyawannya merupakan hal yang sangat penting baik apakah masuk kelompok di bawah standar, dari sudut pandang karyawan maupun sesuai perusahaan. Dari sudut pandang karyawan, Karyawan yang kinerjanya di bawah kinerja menjadi cerminan kemampuan dan standar dapat menerima punisment dari keterampilannya dalam pekerjaan tertentu perusahaan, namun dapat pula perusahaan yang akan berdampak pada reward atau memberikan punisment dari perusahaan. sehingga kinerjanya meningkat. Sedang Sementara standar atau pelatihan standar. dan karyawan karyawan melebihi standar pada umumnya akan produktivitas tingkat motivasi dari sudut pandang perusahaan kinerja mencerminkan yang diatas perusahaan yang akan mempengaruhi mendapat reward tercapai tidaknya tujuan perusahaan. finansial maupun non finansial. Gibson (1994) menyatakan adanya 3 kelompok variabel yang mempengaruhi EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi kinerjanya baik dalam bentuk Penelitian Silalahi dan (2014) menunjukkan bahwa Lufti secara E-ISSN 2503 - 2968 76 simultan variabel motivasi, pengawasan, karyawan ARTHA. BMT SURYA ASA dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung lebih METODE PENELITIAN besar dari F tabel (91,375 >2,71) atau 1. Obyek Penelitian signifikansi 0,000 < 0,05. Penelitian Pada penelitian obyek disiplin kerja, Mulyadi dan Marliana (2010) menunjuk- penelitiannya kan variabel motivasi, dan kinerja karyawan pada BMT motivasi dan disiplin kerja berpengaruh SURYA ASA ARTHA Gamping Yogya- signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal karta. ini ditunjukkan dengan 2. Populasi dan Sampel bahwa secara simultan nilai F hitung lebih besar dari F tabel (46,395> 2,33) meliputi ini Populasi merupakan wilayah atau signifikansinya 0,000 < 0,05. Pene- generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek litian yang dilakukan Marpaung dkk. yang mempunyai kualitas dan karakteristik (2014) tertentu yang ditetapkan oleh peneliti tentang “Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja untuk dipelajari dan kemudian ditarik Karyawan: Studi Pada Karyawan Rumah kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Popu- Sakit Reksa Waluya Mojokerto” menun- lasi dalam penelitian ini adalah karyawan jukkan bahwa motivasi dan disiplin kerja BMT SURYA ASA ARTHA Yogyakarta secara simultan berpengaruh yang keseluruhannya berjumlah 30 orang. terhadap kinerja karyawan. Melihat bahwa jumlah keseluruhan Mengacu pada kedua hipotesis di populasi hanya 30 orang, maka peneliti atasdan dari penelitian terdahulu, diaju- mengambil keseluruhan populasi menjadi kan hipotesis ketiga sebagai berikut: sampel penelitian atau disebut dengan H3: Disiplin kerja dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja sensus (Sugiyono, 2011). Seluruh populasi EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi E-ISSN 2503 - 2968 77 karyawan BMT SURYA ASA ARTHA Yogyakarta dijadikan sampel penelitian. Uji validitas dan uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan agar data yang diperoleh valid dan reliabel. Uji validitas merupakan 3. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan dilakukan indikator yang menunjukan dengan kuesioner, yaitu teknik pengum- seberapa besar item-item pulan data yang dilakukan dengan cara mewakili konsep memberi seperangkat pertanyaan atau validitas yang digunakan dalam penelitian pernyataan tertulis yang ditujukan kepada ini adalah uji validitas item, yaitu menguji responden terhadap kualitas item-itemnya (Wiyono data 2011). Skala yang tingkat instrumen diteliti. Uji dengan pengukuran dengan menggunakan skala menghitung korelasi antara setiap item likert dengan lima tingkatan. Responden dengan memberikan jawaban dari pernyataan/ validitasnya, (Wiyono, 2011). Taraf signi- pertanyaan dengan memilih salah satu fikansi yang digunakan adalah 5%. skor total sebagai kriteria jawaban diantara sangat setuju dengan Uji reliabilitas bertujuan untuk skor 5 sampai dengan sangat tidak setuju menguji sejauh mana alat pengukur dapat dengan skor 1. dipercaya atau diandalkan. Uji reliabilitas 4. Metode Analisis digunakan untuk mengetahui konsistensi Pada penelitian ini analisis datanya alat ukur, apakah alat pengukur yang meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji digunakan dapat diandalkan dan tetap hipotesis, uji asumsi klasik, dan regresi konsistensi linear berganda. Analisis data dengan diulang di waktu yang akan datang menggunakan Program SPSS for windows (Wiyono,2011). Pengukuran reliabilitas 17.00 . dilakukan dengan menggunakan koefisien jika pengukuran tersebut 5. Uji Instrumen EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi E-ISSN 2503 - 2968 78 Alpha Cronbach (α), dengan taraf signi- H0 ditolak jika probabilitas/ signifikansi < 0,05 fikansi 5%. 7. Uji Asumsi Klasik 6. Uji Hipotesis a. Uji Multikolinearitas a. Uji t (parsial) Uji multikolinearitas digunakan Uji t atau uji parsial digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimuntuk mengetahui apakah dalam model pangan asumsi klasik regresi variabel independen multikolinearitas. (X) secara Persyaratan yang harus dipenuhi dalam parsial berpengaruh signifikan terhadap model regresi adalah tidak ada hubungan variabeldependen (Y), (Wiyono, 2011). linear antar variabel independen dalam Penelitian ini menggunakan α sebesar 5% model regresi (tidak ada multikoli- atau pada tingkat kepercayaan 95%, nearitas). Pengujian multikolinearitas dengan kriteria pengujian: dengan nilai variance inflation factor H0 diterima jika probabilitas/ signifikansi > 0,05 H0 ditolak jika probabilitas/ signifikansi < 0,05 (VIF), apabila VIF kurang dari 5 maka antar variabel independen tidak terjadi masalah multikolinearitas (Wiyono, 2011). b. Uji F (simultan) Uji F atau uji serentak yaitu uji b. Uji Heterokedastisitas untuk melihat bagaimanakah pengaruh Uji heterokedastisitas digunakan seluruh variabel bebas secara simultan untuk mengetahui ada tidaknya penyim- atau variabel pangan asumsi klasik heterokedastisitas. terikatnya, (Wiyono, 2011). Penelitian ini Persyaratan yang harus dipenuhi dalam menggunakan α sebesar 5% atau pada model regresi adalah tidak adanya varian tingkat kepercayaan 95%, dengan kriteria dari residul untuk semua pengamatan pengujian: dalam bersama-sama terhadap H0 diterima jika probabilitas/ signifikansi > 0,05 model heterokedastisitas). regresi (tidak ada Pegujian heteroske- dastisitas dengan uji park, yaitu meregresiEFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi E-ISSN 2503 - 2968 79 kan nilai residual (Lnei2) dengan masing- pendidikan, dan lama kerja. Dari 30 masing variabel independen. Apabila –t kuesioner yang telah disebar kepada tabel ≤ t hitung ≤ t tabel tidak terjadi responden, diperoleh karakteristik sebagai masalah multikolinearitas (Wiyono, 2011). berikut: Jumlah karyawan laki-laki di BMT 8. Regresi Linear Berganda SURYA ASA ARTHAYogyakarta hanya Regresi ganda didasari pada sebanyak 30% dan jumlah karyawan hubungan fungsional maupun hubungan perempuan sebanyak 70%. Dari data kausal dari dua atau lebih variabel tersebut independen variabel mayoritas karyawan BMT SURYA ASA dependen. Adapun persamaanya ditulis ARTHA Yogyakarta adalah perempuan. berikut ini (Wiyono, 2011): Tingkat pendidikan tertinggi dengan satu Y = α + a.X1+ b.X2+ e dapat disimpulkan bahwa Karyawan BMT SURYA ASA ARTHA Yogyakarta Dimana: Y = Kinerja Karyawan α = Konstanta a = Koefisien Disiplin Kerja b = Koefisien Motivasi X1 = Disiplin Kerja X2 =Motivasi e = Random error atau gangguan di luar adalah Sarjana pendidikan pendidikan D3 (S1) sebanyak sebanyak SLTA 50%, 30% sebanyak dan 20%. Menurut pejabat di BMT SURYA ASA ARTHA, karyawan yang pendidikannya penelitian SLTA tersebut adalah karyawan-karyawan HASIL DAN PEMBAHASAN lama yang direkrut pada awal berdirinya 1. Gambaran Umum Responden perusahaan. Karyawan BMT SURYA ASA Karakteristik responden yang ARTHA Yogyakarta mayoritas (70%) merupakan karyawan BMT SURYA ASA karyawan yang relatif baru, dengan masa ARTHA kerja kurang dari 3 tahun, sisanya 30% Gamping berjumlah berdasarkan 30 Yogyakarta orang jenis yang dapat dilihat kelamin, usia, EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi memiliki masa kerja lebih dari 3 tahun. 2. Uji Validitas Dan Reliabilitas E-ISSN 2503 - 2968 80 a. Uji Validitas. Hasil uji validitas diatas dari semua variabel penelitian menunjukkan bahwa nilai r hitung menunjukkan sebesar 0,818. Nilai ini setiap indikator variabel disiplin kerja, > 0,60 sehingga dapat disimpulkan motivasi, dan kinerja karyawan lebih bahwa semua jawaban responden dari besar dibandingkan r tabel (0,361). semua Dengan demikian semua indikator pada tersebut adalah reliabel. Adapun Hasil kuesioner uji reliabilitas terhadap semua variabel yang digunakan untuk mengambil data primer dalam penelitian ini dinyatakan valid untuk digunakan items variabel penelitian nampak pada Tabel 2. Tabel 2. Reliability Statistics Cronbach’s Alpha 0,818 menjadi alat ukur variabel. Hasil uji N of items 17 validitas pada penelitian nampak pada Sumber: Olah data SPSS 17.00, 2015 Tabel 1. 3. Uji Hipotesis Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Hipotesis Pertanyaan r hitung r tabel Ket 1 0,667 0,361 Valid 2 0.568 0,361 Valid 3 0,464 0,361 Valid 4 0,652 0,361 Valid 5 0,492 0,361 Valid 6 0,640 0,361 Valid 7 0,710 0,361 Valid 8 0,841 0,361 Valid 9 0,702 0,361 Valid 10 0,807 0,361 Valid 11 0,504 0,361 Valid 12 0,590 0,361 Valid 13 0,833 0,361 Valid 14 0,552 0,361 Valid 15 0,503 0,361 Valid 16 0,685 0,361 Sumber: Olah data SPSS 17.00, 2015 Valid Disiplin Kerja (X1) Motivasi (X2) Kinerja Karyawan (Y) sementara merupakan terhadap hasil dugaan penelitian. Hipotesis akan diuji dengan menggunakan uji t dan uji F. a. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi secara parsial terhadap kinerja karyawan. Hasil dari uji t pada penelitian ini adalah sebagai berikut: b. Uji Reliabilitas. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, nilai Cronbach’s Alpha EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi E-ISSN 2503 - 2968 81 saja (tidak disertai dengan program yang lain), maka kinerja karyawan tidak Tabel 3. Hasil Uji t Unstandardized Coefficients Model B Coefficientsa Standardized Coefficients Std. Error 1 (Constant) 9.543 2.721 Disiplin Kerja (X1) .119 .029 Motivasi (X2) .343 .130 Beta akan meningkat secara signifikan. Hasil penelitian ini menT Sig. 3.508 .002 .166 .918 .367 .478 2.648 .013 dukung penelitian Setiawan (2013) tentang “ Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Motivasi Terhadap a. Dependent Variable: Kinerja karyawan Kinerja Karyawan Pada Rumah Sumber: Olah data SPSS 17.00, 2015 Sakit Umum Daerah (RSUD) Dari Hasil Uji t pada Tabel 3 dapat Kanjuruhan Malang” menunjukkan dinyatakan sebagai berikut: bahwa nilai probabilitas signifi- 1) Pengaruh disiplin kerja terhadap kansinya lebih besar dari 0,05 kinerja karyawan (0,768 Nilai signifikansi t untuk variabel bahwa disiplin kerja (X1) sebesar 0,367 parsial tidak berpengaruh terhadap lebih besar dari nilai taraf signifi- kinerja karyawan. kansi (0,05). Dengan demikian H0 Sakit diterima, artinya secara parsial Kanjuruhan tidak ada pengaruh antara variabel karyawan lebih difokuskan pada disiplin kerja terhadap variabel pelayanan jasa kesehatan pasien. kinerja Apabila Oleh karena itu disiplin kerja perusahaan bermaksud meningkat- hanya sebagai penunjang pada kan terlaksananya peraturan yang telah karyawan. kinerja karyawan, hanya dengan memberikan disiplin kerja EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi > 0,05). Disimpulkan disiplin kerja Umum ditetapkan Pada Rumah Daerah Malang, oleh secara pihak (RSUD) kinerja rumah E-ISSN 2503 - 2968 82 sakit.Demikian halnya dengan motivasi terhadap variabel kinerja disiplin karyawan BMT karyawan. Variabel motivasi (X2) SURYA ASA ARTHA, disiplin secara parsial berpengaruh signi- kerja sebagai penunjang terlaksa- fikan dalam meningkatkan kinerja nanya peraturan yang telah ditetap- karyawan. kan oleh pihak BMT. Kinerja bermaksud meningkatkan kinerja karyawan lebih difokuskan pada karyawannya, dapat pelayanan jasa perbankan. Namun, hanya hasil penelitian ini berbeda dengan variabel motivasi saja, baik dalam penelitian yang telah dilakukan bentuk oleh Silalahai dan Lufti (2014), keamanan, penelitian Mulyadi dan Marliana maupun aktualisasi. kerja (2010), dan penelitian Marpaung dkk (2014) yang Apabila dengan perusahaan dilakukan menggunakan motivasi fisiologis, sosial, pengakuan, Hasil penelitian ini men- menyatakan dukung penelitian yang telah dila- bahwa disiplin kerja secara parsial kukan oleh Mulyadi dan Marliana berpengaruh (2010), Setiawan (2013), Silalahi positif terhadap kinerja karyawan. 2) Pengaruh motivasi dan Lutfi (2014), dan Marpaung terhadap dkk. (2014) yang menyatakan kinerja karyawan bahwa motivasi memiliki penga- Nilai signifikansi t untuk varia- ruh positif terhadap kinerja karya- bel motivasi (X2) sebesar 0,013 wan. lebih kecil dari nilai taraf signi- b. Uji F fikansi (0,05). Dengan demikian Uji F digunakan untuk mengetahui H0 ditolak, artinya secara parsial pengaruh disiplin kerja dan motivasi ada secara pengaruh antara variabel EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi simultan terhadap kinerja E-ISSN 2503 - 2968 83 karyawan. Hasil uji F pada penelitian motivasi secara bersama-sama ini nampak pada Tabel 4. berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Tabel 4. Hasil Uji F ANOVAb Sum of Squares Model 1 Mean Square Df Sig. 2 19.780 6.751 .004a Regression 39.560 Residual 79.106 27 118.667 29 Total 4. Uji Asumsi Klasik F a. Uji Multikolinearitas 2.930 Hasil uji multikolinearitas, seperti a. Predictors: (Constant), disiplin kerja, Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber: Olah data SPSS 17.00, 2015 nampak pada Tabel 5., menunjukkan bahwa nilai variance inflation factor Pengujian dalam penelitian ini meng- (VIF) variabel disiplin kerja sebesar gunakan uji dua sisi dengan tingkat 1,318 dan variabel motivasi sebesar signifikasi (a) 5%. Hasil uji F pada 1,318. Kedua nilai VIF lebih kecil dari 5, tabel 4 menunjukkan nilai probabilitas sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi Pvalue(sig) sebesar 0,004 kurang dari multikolinearitas diantara variabel inde- 0,05 (tingkat signifikansi 5%). Hal ini penden. Tabel5. Uji Multikolinearitas berarti H0 ditolak, artinya bahwa variabel bebas yang terdiri dari variabel disiplin kerja dan motivasi Coefficientsa Unstandardized Stand. t Coefficients Coeff. Model secara bersama-sama berpengaruh B 9.543 Std. Error 2.721 Disiplin Kerja .119 .129 Motivasi .343 .130 terhadap kinerja karyawan. (Constant) Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh 1 Sig. Beta Collinearity Statistics Toleranc e 3.508 .002 .166 .918 .367 .759 1.318 .478 2.648 .013 .759 1.318 a. Dependent Variable: Kinerja Mulyadi dan Marliana (2010), Setiawan (2013), Silalahi dan Lutfi (2014), dan b. Uji Heterokedastisitas Hasil uji heterokedastisitas, penelitian Marpaung dkk. (2014) yang ditampilkan pada Tabel 6. menunjukkan menyatakan bahwa nilai t hitung variabel disiplin bahwa disiplin EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi dan VIF E-ISSN 2503 - 2968 84 kerja sebesar 1,439. dan untuk variabel motivasi sebesar -2,014. linear berganda dapat dilihat pada tabel 7. sedangkan Tabel 7. Hasil Uji Regresi Berganda Sumber: Olah data SPSS 17.00, 2015 besarnya t tabel df= 28 (30-2) sebesar Berdasar tabel 7, persamaan regresi linear 1,7011. Kedua t hitung berada pada –t berganda dapat disusun sebagai berikut: tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, sehingga dapat Y = 9,543 + 0,119X1 + 0,343X2 disimpulkan tidak terjadi heteroskedas- Coefficientsa Unstandardized Stand. Coefficients Coeff. B Std. Error Beta 1.738 1.622 .111 .077 .295 Model 1 (Constant) Disiplin Kerja Motivasi -.156 .077 -.413 t Keterangan: Y : Kinerja karyawan X1 : Disiplin Kerja X2 : Motivasi Sig. Dari hasil persamaan regresi berganda 1.072 1.439 .293 .162 -2.014 .054 berikut: a. Dependent Variable: ABS tisitas pada model regresi. a. Nilai konstanta sebesar 9,543 berarti, Tabel 6. Uji Heterokedastisitas 5. diatas, maka dapat diartikan sebagai bahwa apabila tidak ada disiplin kerja dan tidak ada motivasi kerja karyawan, Regresi Linear Berganda maka kinerja karyawan sebesar 9,543 Analisis regresi linear berganda satuan. bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel independen b. Koefisien regresi variabel motivasi (X2) disiplin kerja (X1) dan motivasi (X2) sebesar 0,343 menunjukkan bahwa terhadap variabel dependen kinerja apabila variabel motivasi mengalami karyawan (Y). Hasil pengolahan regresi kenaikan sebesar 1 satuan, dengan besar asumsi variabel disiplin kerja (X1) Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B (Constant) Std. Error tetap/konstan, maka kinerja karyawan Standardized Coefficients Beta T 9.543 2.721 Disiplin Kerja .119 .129 .166 Motivasi .343 .130 Sig. 3.508 .002 .918 .367 .478 2.648 .013 a. Dependent Variable: kinerja karyawan EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,343 satuan. 6. Koefisien Determinasi E-ISSN 2503 - 2968 85 Berdasarkan tabel model summa- motivasiberpengaruh terhadap kinerja ry nilai koefisien determinasi (Adjusted R karyawan. square) sebesar 0,284. Artinya 28,4% berganda menunjukkan bahwa disiplin variabel kinerja karyawan (Y) dapat kerja dan motivasi berpengaruh positif dijelaskan oleh variabel disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Pada penelitian (X1) ini variabel disiplin kerja (X1) dan motivasi (X2). Sedangkan Hasil analisis regresi linear dan sisanya sebesar 71,6% dijelaskan oleh motivasi (X2) hanya mampu menjelaskan variabel-variabel tidak 28,4% variabel kinerja karyawan, sedang- termasuk dalam penelitian ini seperti kan sisanya sebesar 71,6% dijelaskan oleh lingkungan variabel-variabel lain yang tidak termasuk Mo del 1 R .577 lain kerja, R Squar e .333 yang kompensasi, Adjuste dR Square .284 Std error of the estimate 1.71169 a pengawasan, kepemimpinan, SARAN budaya kerja dan lain sebagainya. Beberapa saran yang dapat diberikan oleh peneliti kepada perusahaan Tabel 8. Model Summary a. dalam penelitian. untuk meningkatkan kinerja yaitu untuk Predictor: (constant), disiplin kerja, motivasi KESIMPULAN meningkatkan usahaan Kesimpulan yang dapat ditarik dari kinerja perlu karyawan, per- mempertahankan dan meningkatkan motivasi. Meskipun secara penelitian pada BMT SURYA ASA parsial variabel disiplin kerja ARTHA Yogyakarta yaitu bahwa variabel berpengaruh terhadap kinerja karyawan, disiplin tidak namun secara simultan berpengaruh, maka berpengaruh terhadap kinerja karyawan, perusahaan tetap perlu memperhatikan sedang variabel motivasi berpengaruh disiplin kerja keryawan BMT SURYA terhadap ASA kerja secara parsial kinerja karyawaan. Secara bersama-sama variabel disiplin kerja dan EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi ARTHA Yogyakarta. tidak Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat E-ISSN 2503 - 2968 86 menambah variabel lain yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawanseperti lingkungan kerja, kompensasi, pengawasan, kepemimpinan, budaya kerja dan lain sebagainyasehingga dapat meningkatkan nilai adjusted R square. DAFTAR PUSTAKA Gibson, James L., John M. Ivancevich, and James H. Donnelly. 1994. Organization: Behavior, Structure, and processes. Eight Editon. USA: McGraw Hill Irwin. Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Malang. Jurnal Ilmu Manajemen, 1 (4). Silalahi, Bonar P. dan Muslich Lufti. 2014. Pengaruh Motivasi, Pengawasan Dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan Dan Kekayaan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah. Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif, 1(1). Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta. Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisis SPSS 17.0 & SmartPLS 2.0. Yogyakarta: UPP STIM YKPNYogyakarta. Hasibuan, Malayu S.P. 2013. Manajemen Sumberdya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Marpaung, Iga Mawarni dan Djamhur Hamid. 2014. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Rumah Sakit Reksa Waluya Mojokerto). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 15 (2). Mulyadi, Hari dan Nina Marliana. 2010. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Departemen Weaving PT. Adetex Cabang Banjaran, Kabupaten Bandung. Strategi, 9 (17). Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013. Manajemen. Sumberdaya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Setiawan, Agung. 2013. Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan dan Motivasi Terhadap Kinerja EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi E-ISSN 2503 - 2968