KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM ATAS PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU SERTA TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor. 38/POJK.04/2014 pasal 4 ayat 1.a. Tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan Peraturan Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Bapepam-LK No. Kep 412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu yang dilakukan oleh PT Hanson International Tbk serta Peraturan Nomor X.K.1Tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami informasi kepada pemegang saham ini atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan perantara pedagang efek, manajer investasi, konsultan hukum, akuntan atau penasihat profesional lainnya. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan Struktur permodalan terakhir Perseroan adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 18 tanggal 23 Februari 2016 dibuat di hadapan Tri Firdaus Akbarsyah, SH, MH, Notaris di Jakarta sebagaimana kemudian telah dilakukan pemecahan nilai nominal melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 20 tanggal 28 Juli 2016 dibuat di hadapan Tri Firdaus Akbarsyah, SH, MH, Notaris di Jakarta, yaitu sebagai berikut : Modal Dasar : Rp3.601.400.000.000 (tiga triliun enam ratus satu miliar empat ratus juta rupiah) terbagi atas 3.503.500.000 (tiga milyar lima ratus tiga juta lima ratus ribu) saham seri A, dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus rupiah); 8.408.400.000 (delapan miliar empat ratus delapan juta empat ratus ribu) saham seri B, dengan nilai nominal Rp125 (seratus dua puluh lima rupiah); 100.000.000.000 (seratus miliar) saham seri C, dengan nilai nominal Rp22 (dua puluh dua rupiah); Modal ditempatkan : Rp.2.145.219.800.850 (dua triliun seratus empat puluh lima milyar dua ratus sembilan belas juta delapan ratus ribu delapan ratus lima puluh rupiah) terbagi atas 3.503.500.000 (tiga milyar lima ratus tiga juta lima ratus ribu) saham seri A, dengan nilai nominal sebesar Rp 350.350.000.000 (tiga ratus lima puluh miliar tiga ratus lima puluh juta rupiah) ; 1.120.995.000 (satu miliar seratus dua puluh juta sembilan ratus sembilan puluh lima ribu) saham seri B, dengan nilai nominal Rp140.124.375.000 (seratus empat puluh miliar seratus dua puluh empat juta tiga ratus tujuh puluh lima rupiah) 75.215.701.175 (tujuh puluh lima milyar dua ratus lima belas juta tujuh ratus satu ribu seratus tujuh puluh lima) saham seri C, dengan nilai nominal Rp1.654.745.425.850 (satu triliun enam ratus lima puluh empat milyar tujuh ratus empat puluh lima juta empat ratus dua puluh lima ribu delapan ratus lima puluh rupiah); Modal Disetor : Rp.2.145.219.800.850 (dua triliun seratus empat puluh lima milyar dua ratus sembilan belas juta delapan ratus ribu delapan ratus lima puluh rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam Perseroan. Susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagaimana tercantum dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per 30 September 2017 yang dilaporkan oleh PT Ficomindo Buana Register selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, adalah sebagai berikut : Keterangan PT Hanson International Tbk. Jumlah Saham Jumlah Nominal (“Perseroan”) Berkedudukan di Jakarta, Indonesia I. PENDAHULUAN. Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini disampaikan kepada para pemegang saham Perseroan sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, termasuk Ketentuan Peraturan OJK No. 38/POJK.04/2014 pasal 4 ayat 1.a serta Anggaran Dasar Perseroan, peningkatan modal Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Keterbukaan Informasi ini harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan. Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini, pihak yang akan mengambil bagian atas saham-saham yang akan dikeluarkan dalam kerangka pelaksanaan Rencana Transaksi adalah salah satu pemegang saham Perseroan yaitu Bapak Benny Tjokrosaputro.Sehingga pelaksanaan Rencana Transaksi merupakan suatu Transaksi Afiliasi atau suatu Transaksi Benturan Kepentingan, maka Perseroan akan mematuhi dan melaksanakan prosedur sebagaimana diisyaratkan dalam Peraturan No.IX.E.1, Lampiran Keputusan Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009. Benny Tjokrosaputro adalah salah satu pemegang saham lama sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan yang akan melakukan penyertaan saham sejumlah 7.984.019.617 (Tujuh Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Empat Juta Sembilan Belas Ribu Enam Ratus Tujuh Belas) saham Seri C, dengan nilai nominal Rp.22 dengan harga pelaksanaan Rp 127,- (seratus dua puluh tujuh rupiah) per lembar saham yang akan dikeluarkan dari portepel. Perseroan dan Benny Tjokrosaputro merupakan pihak yang terafiliasi, sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.1, karena Benny Tjokrosaputro merupakan pemegang saham lama Perseroan dan menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan, dimana Benny Tjokrosaputro memiliki 8.320.214.143 (Delapan milyar tiga ratus dua puluh juta dua ratus empat belas ribu seratus empat puluh tiga) saham seri C atau yang mewakili 10,42% dari modal disetor dan ditempatkan penuh dalam Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per 30 September 2017 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Register selaku Biro Administrasi Efek Perseroan. Setelah dilakukannya penyertaan ini, maka Benny Tjokrosaputro memiliki 16.304.233.760 (enam belas milyar tiga ratus empat juta dua ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus enam puluh) saham seri C atau yang mewakili 18,56% dari modal disetor dan ditempatkan penuh dalam Perseroan. Pelaksanaan Transaksi ini tidak menyebabkan perubahan pengendalian dalam Perseroan. Sebagai tambahan, Transaksi ini dilakukan untuk tambahan modal setor di PT Mandiri Mega Jaya (“MMJ), yang merupakan Entitas Anak dari Perseroan berdasarkan Peraturan No. IX.E.1 dan berdasarkan POJK 38/POJK.04/2014 pasal 16 dikecualikan dari pemenuhan ketentuan Peraturan No. IX.E.1. Maka Rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PMTHMETD”) Perseroan dilakukan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan hal sebagaimana disebutkan diatas, maka Direksi Perseroan menyampaikan informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini dengan maksud memberikan informasi maupun gambaran yang lebih lengkap kepada para pemegang saham Perseroan mengenai rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PMTHMETD”) yang akan dilakukan oleh Perseroan, sehingga para pemegang saham Perseroan diharapkan dapat memberikan persetujuannya dalam RUPS-LB Perseroan yang rencananya akan diselenggarakan pada hari Kamis, tanggal 23 November 2017. II. KETERANGAN MENGENAI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HMETD 3.503.500.000 350.350.000.000 Saham Seri B – nominal Rp 125 8.408.400.000 1.051.050.000.000 Saham Seri C – nominal Rp 22 100.000.000.000 2.200.000.000.000 Jumlah Modal Dasar 111.911.900.000 3.601.400.000.000 Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5%) 3.503.500.000 350.350.000.000 4,39 Jumlah Saham Seri A 3.503.500.000 350.350.000.000 4,39 Lili Somantry 120.943.000 15.117.875.000 0,15 Joeng Wie Fu 80.000.000 10.000.000.000 0,10 Nathaniel Tanaya 74.605.000 9.325.625.000 0,09 Saham Seri A – nominal Rp 100 Saham Seri B – nominal Rp 125 Keterbukaan Informasi sebagaimana tercantum dalam pengumuman ini disampaikan kepada para pemegang saham Perseroan sehubungan dengan rencana Perseroan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PMTHMETD”) dalam rangka memperkuat struktur permodalan Perseroan dengan mengacu pada Peraturan OJK No. 38/POJK.04/2014 pasal 4 ayat 1.a. (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) Berdasarkan hal tersebut Direksi Perseroan menyampaikan Keterbukaan Informasi kepada para pemegang saham Perseroan mengenai rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 10 % dari modal disetor yang tercantum dalam perubahan anggaran dasar yang telah diberitahukan dan diterima Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada saat pengumuman RUPS-LB atau 7.984.019.617 (Tujuh Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Empat Juta Sembilan Belas Ribu Enam Ratus Tujuh Belas) lembar saham pada harga Rp 127,- (seratus dua puluh tujuh rupiah) per lembar saham. (selanjutnya disebut “ Rencana Transaksi”). Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersamasama, bertanggung jawab sepenuhnya atas kelengkapan dan kebenaran semua informasi yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan setelah mengadakan penelitian dan pemeriksaan yang cukup, menegaskan bahwa informasi yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini adalah benar dan tidak ada fakta material yang disembunyikan atau tidak diungkapkan yang dapat membuat atau mengakibatkan informasi atau fakta material dalam pengumuman ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. Saham Seri A – nominal Rp 100 Modal ditempatkan dan disetor penuh : Kantor : Mayapada Tower lantai 21, Jl.Jend.Sudirman Kav.28 Jakarta-Indonesia Kode pos : 12920. Telp.021-5213555 Faks. 021-5214555 Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5%) 845.447.000 105.680.875.000 1,06 1.120.995.000 140.124.375.000 1,40 Benny Tjokrosaputro 8.320.214.143 183.044.711.146 10,42 PT Asabri (Persero) 5.535.683.500 121.785.037.000 6,93 Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5%) 61.359.803.532 1.349.915.677.704 76,85 Jumlah Saham Seri C 75.215.701,175 1.654.745.425.850 94,21 Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 79.840.196.175 2.145.219.800.850 100 - - Saham Seri B 7.287.405.000 910.925.625.000 Saham Seri C 24.784.298.825 545.254.574.150 Jumlah Saham Dalam Portepel 32.071.703.825 1.456.180.199.150 Jumlah Saham Seri B Jumlah Saham Dalam Portepel Saham Seri A Dalam rangka kegiatan usaha Perseroan, baik yang dilaksanakan oleh Perseroan sendiri maupun melalui Entitas Anaknya, Perseroan merasakan perlu untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan dalam rangka pengembangan usaha Perseroan maupun Entitas Anaknya. Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan berencana untuk melaksanakan Transaksi dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dijelaskan dalam Keterbukaan Informasi ini, setelah memperoleh persetujuan dari RUPS-LB Perseroan. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No 03 tertanggal 7 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Yurisa Martanti, SH,MH Notaris di Jakarta dengan Lampiran Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0939520.AH.01.02. Tahun 2015 tanggal 23 Juli 2015, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang menjabat pada tanggal Keterbukaan Informasi ini adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris : I Nyoman Tjager : Monang Situmeang : Tata Venkata Ramana : : : : : No Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 11 September 2017 12 September 2017 13 September 2017 14 September 2017 15 September 2017 18 September 2017 19 September 2017 20 September 2017 22 September 2017 25 September 2017 26 September 2017 27 September 2017 28 September 2017 29 September 2017 2 Oktober 2017 3 Oktober 2017 4 Oktober 2017 5 Oktober 2017 6 Oktober 2017 9 Oktober 2017 10 Oktober 2017 11 Oktober 2017 12 Oktober 2017 13 Oktober 2017 16 Oktober 2017 Harga Penutupan Saham 130 130 128 130 130 129 126 127 128 126 123 125 124 125 125 123 124 122 121 122 123 129 128 129 128 Berdasarkan data tersebut diatas, harga rata-rata dari harga penutupan saham-saham Perseroan dalam periode selama 25 hari hari bursa sebelum tanggal 17 Oktober 2017 adalah sebesar Rp 126,20,- ( seratus dua puluh enam koma dua puluh rupiah) dibulatkan menjadi Rp 127,- (seratus dua puluh tujuh rupiah) per lembar saham. Saham baru sebagai hasil pelaksanaan Rencana Transaksi yang akan dikeluarkan dari dalam Portepel Perseroan yaitu saham seri C dengan Nilai Nominal Rp.22,- dan dalam bentuk tanpa sertifikat dan akan dicatatkan di Bursa dengan menggunakan kode saham dan mekanisme yang sama dengan saham Biasa Perseroan yang dikeluarkan hingga saat ini. C. Keterangan Mengenai Perseroan Riwayat singkat PT Hanson International Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Mayer Textile Industri Indonesia berdasarkan Akta Notaris No. 13 dari Notaris Henk Limanow, S.H., tanggal 7 Juli 1971. Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/212/11 tanggal 22 Desember 1971 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 103 TambahanNo. 777 tanggal 26 Desember 1975. Perusahaan mengubah nama Perusahaan menjadi PT Hanson International Tbk yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C20651.HT.01.04.TH.2004 tanggal 16 Agustus 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Yurisa Martanti, S.H., MH., No. 03 tanggal 7 Juli 2015 untuk penyesuaian Anggaran Dasar mengikuti Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 dan POJK No.33/POJK.04/2014, penambahan pasal 3 Anggaran Dasar dan perubahan susunan direksi dan komisaris.Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-3534172.AH.01.11 Tahun 2015 tanggal 23 Juli 2015. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Mayapada Lantai 21, Jalan Jenderal Sudirman, Kav.28, Jakarta Selatan 12920. Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, Kegiatan usaha utama Perusahaan bergerak dalam bidang industri, perdagangan umum, jasa dan pembangunan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1997.Kegiatan Perusahaan saat ini adalah hanya melakukan penyertaan pada entitas anak. Perusahaan tidak memiliki entitas induk yang memiliki pengendalian atas Perusahaan. PT Hanson International Tbk adalah entitas induk terakhir dari entitas anak Perusahaan. Nilai Transaksi Nilai Transaksi yaitu sejumlah 7.984.019.617 (Tujuh Milyar Sembilan Ratus Delapan Puluh Empat Juta Sembilan Belas Ribu Enam Ratus Tujuh Belas) lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp 127- (seratus dua puluh tujuh rupiah) per lembar sahamnya atau seluruhnya sebesar Rp 1.013.970.491.359 (Satu trilyun tiga belas milyar sembilan ratus tujuh puluh juta empat ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus lima puluh sembilan rupiah) Pelaksanaan Rencana Transaksi akan dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPS-LB Perseroan yang akan ilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 23 November 2017 dan dengan mengingat kebutuhan modal Perseroan yang akan dilakukan sekaligus atau secara bertahap dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal persetujuan RUPSLB Perseroan pada tanggal 23 November 2017. Dan jangka waktu pelaksanaannya akan diumumkan kepada pemegang saham di surat kabar sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan PT Bursa Efek Indonesia. b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut diatas tidak tercapat, RUPS-LB kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS-LB kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS-LB paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, dan keputusan RUPS-LB kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS-LB. c. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS-LB kedua sebagaimana pada huruf b diatas tidak tercapai, RUPS-LB ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS-LB ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perusahaan Terbuka. PERISTIWA D. Penggunaan Dana, Manfaat dan Risiko Penerbitan Saham Baru Perseroan Penggunaan Dana yang diperoleh dari penerbitan Saham Baru Perseroan Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dana yang diterima Perseroan dari hasil pelaksanaan Rencana Transaksi akan dipergunakan sebagai tambahan setoran modal Perseroan pada PT. Mandiri Mega Jaya, Entitas Anak Perseroan yang 99,99% dari seluruh modal ditempatkannya dan disetor penuhnya dimiliki Perseroan. Setoran modal yang diperoleh oleh PT. Mandiri Mega Jaya dari Perseroan tersebut selanjutnya akan dipergunakan oleh PT. Mandiri Mega Jaya untuk belanja modal dan perluasan usaha di bidang properti dan/atau untuk melakukan investasi pada perusahaan yang bergerak di bidang properti. Tambahan setoran modal Perseroan pada PT. Mandiri Mega Jaya dilakukan dengan asumsi seluruh Saham Baru Perseroan yang akan diterbitkan dalam Rencana Transaksi akan dikeluarkan seluruhnya pada harga pelaksanaan Rp 127,- (seratus dua puluh tujuh rupiah) per lembar saham yang merupakan minimum harga pelaksanaan Saham Baru Perseroan berdasarkan Peraturan I-A yaitu sekurangkurangnya sama dengan rata-rata harga penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum tanggal 17 Oktober 2017. Tambahan setoran modal kepada PT. Mandiri Mega Jaya dilakukan oleh Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja PT. Mandiri Mega Jaya terkait dengan pengembangan usaha PT. Mandiri Mega Jaya yang akan dilaksanakan dengan cara membangun kawasan industri , pemukiman penduduk dll dan/atau melakukan kerjasama (joint operation) di bidang properti dan/atau melakukan investasi pada perusahaan yang bergerak dalam bidang properti dan jasa penunjang properti. PT. Mandiri Mega Jaya merupakan Entitas Anak Perseroan yang menjalankan kegiatan usaha dalam bidang jasa dan pembangunan, bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencana, pelaksanaan dan pemborongan pada umumnya (general contractor) antara lain pengembang kawasan perumahan (real estate), kawasan industri, gedung-gedung apartemen, kondominium, perkantoran pertokoan beserta fasilitas-fasilitasnya. Perkiraan Periode Pelaksanaan Sebagaimana diatur dalam Peraturan POJK No.38/POJK.04/2014, Perseroan akan melakukan pengumuman dan pemberitahuan pelaksanaan penambahan modal sebagai berikut : 1. Paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan modal Tanpa HMETD, Perseroan akan memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan serta mengumumkan kepada masyarakat mengenai waktu pelaksanaan penambahan modal tersebut. 2.Paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pelaksanaan penambahan modal Tanpa HMETD, Perseroan akan memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan serta mengumumkan kepada masyarakat mengenai hasil pelaksanaan penambahan modal tersebut, yang meliputi informasi antara pihak yang melakukan penyetoran, jumlah dan harga saham yang diterbitkan,serta rencana penggunaan dana. Berdasarkan alasan dan latar belakang di atas, maka manajemen Perseroan menyimpulkan bahwa Rencana Transaksi yang diusulkan akan memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut : 1.Perseroan akan mendapatkan tambahan dana yang akan memperkuat struktur permodalan Perseroan serta pengembangan usaha Perseroan dan anak-anak usaha Perseroan. 2.Jumlah saham beredar Perseroan akan bertambah yang akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan. Sesuai dengan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. I-A, Saham Baru Perseroan yang akan diterbitkan mempunyai hak yang sama dengan saham yang lain dan seluruh saham yang akan dikeluarkan dari portepel akan dicatatkan di BEI. Berikut adalah informasi harga penutupan saham Perseroan selama 25 (dua puluh lima) hari bursa berturut turut di pasar regular sebelum iklan pengumuman mengenai akan dilakukannya pemanggilan RUPS-LB : Pelaksanaan Transaksi ini tidak menyebabkan perubahan pengendalian dalam Perseroan. Sehubungan dengan Rencana Transaksi dan dengan asumsi seluruh Saham Baru Perseroan dikeluarkan, maka proforma struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Rencana Transaksi dilaksanakan adalah sebagai berikut : Sebelum PMTHMETD No Pemegang Saham Jumlah Saham Sesudah PMTHMETD Nilai Nominal (Rp) % Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 3.503.500.000 1. Saham Seri A – nominal Rp.100 3.503.500.000 2. Saham Seri B – nominal Rp.125 8.408.400.000 1.051.050.000.000 8.408.400.000 1.051.050.000.000 3. Saham Seri C – nominal Rp.22 100.000.000.000 2.200.000.000.000 100.000.000.000 2.200.000.000.000 Jumlah Modal Dasar 111.911.900.000 3.601.400.000.000 350.350.000.000 350.350.000.000 111.911.900.000 3.601.400.000.000 Modal ditempatkan dan disetor penuh : Saham Seri A – nominal Rp.100 1. Masyarakat (masing masing(dibawah 5%) 3.503.500.000 350.350.000.000 4,39 3.503.500.000 350.350.000.000 3,99 Jumlah Saham Seri A 3.503.500.000 350.350.000.000 4,39 3.503.500.000 350.350.000.000 3,99 Saham Seri B – nominal Rp.125 1. Lili Somantry 120.943.000 15.117.875.000 0,15 120.943.000 15.117.875.000 0,14 2. Joeng Wie Fu 80.000.000 10.000.000.000 0,10 80.000.000 10.000.000.000 0,09 3. Nathaniel Tanaya 74.605.000 9.325.625.000 0,09 74.605.000 9.325.625.000 0,08 4. Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5%) 845.447.000 105.680.875.000 1,06 845.447.000 105.680.875.000 0,96 . Jumlah Saham Seri B 1.120.995.000 140.124.375.000 1,40 1.120.995.000 140.124.375.000 1,28 16.304.233.760 358.693.142.720 18,56 5.535.683.500 121.785.037.000 6,30 Saham Seri C – nominal Rp.110 1. Benny Tjokrosaputro 8.320.214.143 183.044.711.146 10,42 2. PT Asabri (Persero) 5.535.683.500 121.785.037.000 3. Masyarakat (dengan kepemilikan di bawah 5%) 61.359.803.532 1.349.915.677.704 76,85 61.359.803.532 1.349.915.677.704 69,87 4. Jumlah Saham Seri C 75.215.701,175 1.654.745.425.850 94,21 83.199.720.792 1.830.393.857.424 94.73 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 79.840.196.175 2.145.219.800.000 100 87.824.215.792 2.320.868.232.424 100 6,93 Saham Dalam Portepel Seri A - - - - Seri B 7.287.405.000 910.925.625.000 7.287.405.000 910.925.625.000 Seri C 24.784.298.825 545.254.574.150 16.800.279.208 369.606.142.576 Total Saham Dalam Portepel 32.071.703.825 1.456.180.199.150 24.087.684.208 1.280.531.767.576 F. Pengaruh Rencana Transaksi Terhadap Pemegang Saham Perseroan Risiko atau Dampak dari Penerbitan Saham Baru Perseroan Akibat penerbitan Saham Baru Perseroan, maka jumlah saham yang dikeluarkan oleh Perseroan menjadi lebih banyak. Karenanya setelah penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dalam kerangka pelaksanaan Rencana Transaksi efektif, persentase total kepemilikan saham pemegang saham Perseroan (diluar kepemilikan Bapak Benny Tjokrosaputro selaku pihak yang melakukan penyertaan saham baru hasil PMTHMETD) akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar 8,14% (delapan koma empat belas persen) akan tetapi jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham tersebut sebelum dan setelah penerbitan Saham Baru Perseroan tidak mengalami perubahan. Dalam menentukan harga pelaksanaan dari Penambahan Modal Tanpa HMETD ini, Perseroan memastikan bahwa Perseroan akan mendapatkan hasil yang optimal dan menguntungkan dari penjualan saham baru dalam rangka Penambahan Modal Tanpa HMETD ini. Dalam hal ini, Perseroan akan selalu mengacu pada ketentuan harga minimum pelaksanaan yang diatur di dalam Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No I-A, dengan memperhatikan kepentingan Perseroan dan Pemegang Saham Minoritas Perseroan, serta memperhatikan kualitas dari investor yang akan menginvestasikan dananya dalam Perseroan. Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan Tabel berikut merupakan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang berasal dari Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 (tidak diaudit) dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) dengan pendapat Wajar Dalam Semua Hal Yang Material. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dalam satuan Rupiah penuh Keterangan TANGGAL Tanggal Pemberitahuan Kepada Pemegang Saham E. Struktur Permodalan Perseroan Sebelum dan Sesudah Penambahan Modal Tanpa HMETD Sedangkan untuk penentuan harga pelaksanaan Saham Baru Perseroan mengacu pada Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. I-A, dimana sekurang-kurangnya sama dengan rata-rata penutupan saham Perseroan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum iklan pengumuman mengenai akan dilakukannya pemanggilan RUPS-LB Perseroan yang mengagendakan persetujuan atas atas Rencana Transaksi Sehubungan dengan hal tersebut. Perseroan dan Benny Tjokrosaputro merupakan pihak yang terafiliasi, sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.1, karena Benny Tjokrosaputro merupakan pemegang saham lama Perseroan dan menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan, dimana Benny Tjokrosaputro memiliki 8.320.214.143 (Delapan milyar tiga ratus dua puluh juta dua ratus empat belas ribu seratus empat puluh tiga) saham seri C atau yang mewakili 10,42% dari modal disetor dan ditempatkan penuh dalam Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per 30 September 2017 yang dikeluarkan oleh PT Ficomindo Buana Register selaku Biro Administrasi Efek Perseroan. Setelah dilakukannya penyertaan ini, maka Benny Tjokrosaputro memiliki 16.304.233.760 (enam belas milyar tiga ratus empat juta dua ratus tiga puluh tiga ribu tujuh ratus enam puluh) saham seri C atau yang mewakili 18,56% dari modal disetor dan ditempatkan penuh dalam Perseroan. Benny Tjokrosaputro Raden Agus Santosa Rony Agung Suseno George Ignasius Ratulangi Adnan Tabrani Sesuai Ketentuan dalam Peraturan OJK Nomor 38/POJK.04/2014 Pasal 4 ayat 1.a.yaitu Penambahan Modal Perusahaan Terbuka tanpa memberikan HMETD kepada para pemegang saham dapat dilaksanakan sekaligus atau secara bertahap dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak RUPS-LB untuk penambahan modal tanpa HMETD, penambahan modal tersebut paling banyak 10% (sepuluh perseratus) dari modal disetor yang tercantum dalam perubahan perubahan anggaran dasar yang telah diberitahukan dan diterima Menteri yang berwenang pada saat pengumuman RUPS dan Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD tersebut selain dalam rangka Program Kepemilikan Saham. Adapun RUPS-LB terkait penambahan modal tanpa HMETD terakhir yang pernah dilakukan Perseroan adalah pada tanggal 16 November 2015. Seluruh Saham Baru Perseroan tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia(“BEI”) dan sesuai dengan Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014, Saham Baru Perseroan tersebut tidak dapat diperdagangkan sekurangkurangnya selama 1 (satu) tahun sejak dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan tujuan untuk melindungi kepentingan pemegang saham bukan pengendali. Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini, pihak yang akan mengambil bagian atas saham-saham yang akan dikeluarkan dalam kerangka pelaksanaan Rencana Transaksi adalah salah satu pemegang saham Perseroan yaitu Benny Tjokrosaputro. Sehingga pelaksanaan Rencana Transaksi merupakan suatu Transaksi Afiliasi, maka Perseroan akan mematuhi dan melaksanakan prosedur sebagaimana diisyaratkan dalam Peraturan No.IX.E.1, Lampiran Keputusan Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009. Berikut adalah tanggal-tanggal penting dalam kaitannya dengan RUPSLB Perseroan : Dewan Direksi B. Penerbitan Saham Baru Sesuai anggaran dasar Perseroan, Perseroan dapat menerbitkan saham baru, dan pihak yang akan mengambil bagian atas saham-saham yang akan dikeluarkan dalam kerangka pelaksanaan Rencana Transaksi adalah salah satu pemegang saham Perseroan dan juga merupakan Direktur Utama Perseroan yaitu Benny Tjokrosaputro, sehingga pelaksanaan Rencana Transaksi merupakan suatu Transaksi Afiliasi. Atas dasar hal tersebut, Perseroan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik independen untuk melakukan analisa pendapat kewajaran atas transaksi tersebut. G. Keterangan tentang Pihak Yang Mengambil Bagian Dalam Penambahan Modal Tanpa HMETD a. RUPS-LB dapat dilangsungkan jika dalam RUPS-LB lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, keputusan RUPS-LB sah jika disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS-LB. Manfaat penerbitan Saham Baru Perseroan A. Latar Belakang Selanjutnya penggunaan dana berupa penyertaan saham Perseroan pada PT.Mandiri Mega Jaya, Entitas Anak Perseroan diharapkan akan memberikan pengaruh pada pendapatan PT. Mandiri Mega Jaya dan Perseroan. Kuorum RUPS berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2014 pasal 26 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka tertanggal 8 Desember 2014 (“POJK No.32”), RUPSLB dapat dilangsungkan : Pengurusan dan Pengawasan Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Independen Sesudah pelaksanaan Rencana Transaksi, ekuitas Perseroan akan bertambah sebesar Rp 1.013.970.491.359 (Satu trilyun tiga belas milyar sembilan ratus tujuh puluh juta empat ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus lima puluh sembilan rupiah) yang terdiri dari modal disetor dan agio saham sehingga memperkuat permodalan guna menumbuhkan penjualan dan/atau laba Perseroan. Dengan bertambahnya ekuitas akan mengurangi risiko keuangan Perseroan dimata kreditur dan pemegang saham. H. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Kuorum RUPS Saham Seri C – nominal Rp 22 Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen c. Jumlah ekuitas akan meningkat sebesar 15,60% dari Rp 6.499.994.056.894 (Enam trilyun empat ratus sembilan puluh sembilan milyar sembilan ratus sembilan puluh empat juta lima puluh enam ribu delapan ratus sembilan puluh empat rupiah) menjadi Rp 7.513.964.548.253,- (Tujuh trilyun lima ratus tiga belas milyar sembilan ratus enam puluh empat juta lima ratus empat puluh delapan ribu dua ratus lima puluh tiga rupiah) sebagai akibat dari meningkatnya jumlah Modal Disetor dan Tambahan Modal Disetor dari hasil penambahan modal tanpa HMETD sebanyak Rp 1.013.970.491.359 (Satu trilyun tiga belas milyar sembilan ratus tujuh puluh juta empat ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus lima puluh sembilan rupiah). Benny Tjokrosaputro adalah salah satu pemegang saham lama sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan yang akan melakukan penyertaan saham sejumlah 7.984.019.617 (tujuh milyar sembilan ratus delapan puluh empat juta sembilan belas ribu enam ratus tujuh belas) saham Seri C, dengan nilai nominal Rp.22 dengan harga pelaksanaan Rp 127,- (seratus dua puluh tujuh rupiah) perlembar sahamnya yang akan dikeluarkan dari portepel. % Modal Dasar Kegiatan Usaha Utama Industri, Perdagangan Umum, Jasa dan Pembangunan b. Jumlah aset akan meningkat sebesar 10,61% dari Rp 9.554.343.633.162,- (Sembilan trilyun lima ratus lima puluh empat milyar tiga ratus empat puluh tiga juta enam ratus tiga puluh tiga ribu seratus enam puluh dua rupiah) menjadi Rp 10.568.314.124.521 (Sepuluh trilyun lima ratus enam puluh delapan milyar tiga ratus empat belas juta seratus dua puluh empat ribu lima ratus dua puluh satu rupiah) akibat meningkatnya jumlah kas dan setara kas sebesar Rp 1.013.970.491.359 (Satu trilyun tiga belas milyar sembilan ratus tujuh puluh juta empat ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus lima puluh sembilan rupiah) yang berasal dari penerimaan dana hasil penambahan modal tanpa HMETD. 30 Juni 2017 (tidak diaudit) 31 Desember 2016 (diaudit) Aset 9.554.343.633.162 8.410.268.542.375 Liabilitas 3.054.349.576.268 2.396.355.541.497 Ekuitas 6.499.994.056.894 6.013.913.000.878 Analisis dan Pembahasan Manajemen Mengenai Kondisi Keuangan Perseroan Sebelum dan Sesudah Penambahan Modal Tanpa HMETD 17 Oktober 2017 Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak hadir 31 Oktober 2017 Panggilan “RUPSLB ” melalui surat kabar 1 Nopember 2017 “RUPSLB” 23 Nopember 2017 Pengumuman hasil “RUPSLB” melalui surat kabar 27 Nopember 2017 Laporan ke OJK dan BEI tentang hasil “RUPSLB” 27 Nopember 2017 III. PIHAK INDEPENDEN YANG DITUNJUK DALAM TRANSAKSI Pihak Independen yang berperan dalam transaksi dan telah ditunjuk oleh Perseroan adalah : 1. Notaris Tri Firdaus Akbarsyah,SH. 2. KJPP Toto Suharto & Rekan IV. RINGKASAN LAPORAN DAN PENDAPAT PIHAK INDEPENDEN Pendapat kewajaran ini disusun oleh KJPP Toto Suharto dan Rekan berdasarkan laporan No. B.FO.17.00.0023 tanggal 18 Oktober 2017. A. Pihak-pihak yang bertransaksi Pihak-pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi yaitu : 1. PT Hanson International Tbk. (Perseroan) sebagai pihak yang akan melakukan Penambahan Modal Tanpa HMETD dan melakukan tambahan modal disetor kepada anak perusahaan. 2.Bapak Benny Tjokrosaputro sebagai pihak yang akan mengambil alih seluruh saham dari Penambahan Modal Tanpa HMETD. B. Obyek Penilaian Objek penilaian dalam laporan Pendapat Kewajaran adalah Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 10% atau sejumlah 7.984.019.617 lembar saham seri C dari total saham beredar sebelum Rencana Transaksi dengan nominal per lembar Rp.22,-. Saham tersebut seluruhnya akan dibeli oleh Bapak Benny Tjokrosaputro. C. Tanggal Penilaian Analisis kewajaran dilaksanakan menggunakan parameter dan laporan keuangan limited reviu per tanggal 30 Juni 2017. D. Maksud dan Tujuan Penilaian Laporan Pendapat Kewajaran ini bertujuan untuk mengkaji kewajaran atas Rencana Transaksi yaitu Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu E. Asumsi-asumsi Penting dan Independensi Penilai Dalam penyusunan pendapat independen ini, TnR menggunakan beberapa asumsi, antara lain: 1. TnR mengasumsikan bahwa tanggal penerbitan pendapat ini sampai dengan Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap Rencana Transaksi. 2. TnR berasumsi bahwa Perseroan mentaati semua peraturan yang ditetapkan pemerintah, khususnya yang terkait dengan operasional Perseroan, baik di masa lalu maupun di masa mendatang. 3. TnR berasumsi bahwa legalitas yang dimiliki oleh Perseroan tidak ada masalah baik secara hukum atau masalah lainnya baik sebelum maupun setelah Rencana Transaksi. 4. TnR berasumsi bahwa Perseroan telah dan akan memenuhi kewajiban yang berkenaan dengan perpajakan, retribusi dan pungutan-pungutan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. 5. Pendapat ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan bahwa penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari pendapat tersebut. Penyusunan pendapat ini merupakan suatu proses yang rumit dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap. 6. Lingkup dari kajian yang kami lakukan terbatas kepada rencana melakukan Penambahan Modal Tanpa HMETD yang akan diambil oleh Bapak Benny Tjokrosaputro yang merupakan transaksi afiliasi. 7. Semua data dan informasi yang TnR terima dalam penugasan ini, yang berdasarkan penjelasan manajemen Perseroan merupakan data dan informasi yang mendukung Rencana Transaksi Perseroan, TnR terima dan kami anggap benar. 8. TnR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian. 9. TnR bertanggung jawab atas laporan Pendapatan Kewajaran dan opini atau kesimpulan akhir. 10. TnR tidak bertanggung jawab terhadap kerugian sebagai akibat dari kesalahan opini atau kesimpulan yang terjadi karena adanya data atau informasi dari Perseroan yang relevan dan signifikan pengaruhnya terhadap opini atau kesimpulan TnR, yang tidak dan / atau belum TnR terima dari Perseroan. 11.TnR tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat TnR karena peristiwa yang terjadi setalah tanggal laporan ini. 12.Imbalan yang kami terima adalah sama sekali tidak dipengaruhi oleh kewajaran nilai yang dihasilkan dari proses analisis kewajaran ini dan TnR hanya menerima imbalan sesuai dengan yang tercantum pada surat penawaran Nomor : M.FO.17.00.0010, tanggal 24 September 2017. 13.Laporan Pendapat Kewajaran ini bersifat non-disclaimer opinion. 14.Laporan Pendapat Kewajaran ini terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional perusahaan. F. Pendekatan Penilaian Dalam melakukan evaluasi kewajaran atas Rencana Transaksi, TnR melakukan analisis dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Analisis kualitatif berupa analisis terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam Rencana Transaksi, alasan dilakukannya Rencana Transaksi, analisis perjanjian dan persyaratan Rencana Transaksi, analisis operasional dan prospek Perseroan, analisis manfaat dan risiko Rencana Transaksi. 2. Analisis kuantitatif berupa analisis historikal, analisis rasio, dan analisis kewajaran harga Rencana Transaksi. G. Hasil Analisis atas Kewajaran Rencana Transaksi 1. Berdasarkan riwayat singkat diatas, diketahui bahwa Rencana Transaksi adalah merupakan transaksi terafiliasi, dimana Perseroan dengan Bapak Benny Tjokrosaputro merupakan pihak yang terafiliasi, karena Bapak Benny Tjokrosaputro adalah pemegang saham Perseroan sebanyak 10,42% juga sebagai Direktur Utama Perseroan. 2. Berdasarkan perjanjian dan persyaratan antara Perseroan dengan Bapak Benny Tjokrosaputro, tidak ada persyaratan khusus yang akan merugikan pihak-pihak yang bertransaksi sehingga syarat-syarat yang ada pada Rencana Transaksi adalah wajar. 3. Manfaat Rencana Transaksi, yaitu 1) Perseroan akan mendapatkan tambahan dana yang akan memperkuat struktur permodalan Perseroan serta pengembangan usaha Perseroan. 2) Jumlah saham beredar Perseroan akan bertambah yang akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan. Risiko Rencana Transaksi yaitu Apabila Rencana Transaksi gagal maka untuk memperkuat struktur permodalan, Perseroan kemungkinan akan mencari alternatif sumber dana lain yang memiliki risiko yang lebih besar berbanding Rencana Transaksi. 4. Berdasarkan gambaran industri, diketahui bahwa industri properti di Indonesia masih memiliki prospek kedepannya. Dengan demikian keputusan Perseroan melakukan Rencana Transaksi untuk memperkuat struktur Permodalan dalam rangka pengembangan usaha dalam bidang properti adalah wajar. 5. Berdasarkan analisis historikal keuangan Perseroan bahwa Total debt to equity ratio (DER) per 30 Juni 2017 adalah sebesar 0,47 kali. Jika dilakukan Rencana Transaksi Total debt to equity ratio (DER) adalah sebesar 0,41 kali, dengan demikian rencana Perseroan melakukan Rencana Transaksi untuk memperkuat struktur Permodalan dalam rangka pengembangan usaha adalah wajar. 6. Persentase total kepemilikan saham pemegang saham Perseroan selain milik bapak Benny Tjokrosaputro akan mengalami penurunan (dilusi) sebesar 8,14% (delapan koma empat belas persen) akan tetapi jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham lainnya sebelum dan setelah penerbitan Saham Baru Perseroan tidak mengalami perubahan. 7. Berdasarkan perbandingan nilai Rencana Transaksi dengan nilai pasar saham, selisihnya berada dalam Batas atas dan batas bawah pada kisaran nilai yang tidak melebihi 7,5%, maka harga yang ditetapkan adalah wajar. H. Kesimpulan Analisis Kewajaran Berdasarkan analisa kualitatif dan kuantitatif tersebut diatas, TnR berpendapat bahwa Rencana Transaksi adalah WAJAR. V. REKOMENDASI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Berdasarkan kepercayaan dan keyakinan bahwa rencana PMTHMETD ini merupakan pilihan terbaik dalam usaha untuk mencapai manfaat yang telah diuraikan di atas, maka dengan ini Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan merekomendasikan kepada seluruh pemegang saham Perseroan dalam RUPSLB Perseroan untuk menyetujui usulan rencana PMTHMETD. Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah menelaah rencana transaksi termasuk mengkaji resiko dan manfaat dari rencana penambahan modal tanpa HMETD bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham, karenanya berkeyakinan bahwa rencana PMTHMETD merupakan pilihan terbaik bagi Perseroan dan seluruh pemegang saham. VI. PERTANGGUNG JAWABAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Keterbukaan Informasi ini telah disetujui oleh para Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dan mereka bertanggungjawab sepenuhnya atas kelengkapan dan kebenaran informasi yang disajikan dalam Keterbukaan Informasi ini dan mengkonfirmasikan setelah mengadakan penelitian dan pemeriksaan yang cukup menegaskan bahwa informasi yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini adalah benar dan tidak ada fakta material yang disembunyikan atau tidak diungkapkan yang dapat membuat atau mengakibatkan informasi atau fakta material dalam pengumuman ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. VII. PENUTUP Apabila pemegang saham Perseroan membutuhkan informasi secara lengkap mengenai rencana Perseroan untuk melakukan PMTHMETD ini, mohon dapat menghubungi Perseroan pada setiap hari kerja ( Senin s/d Jumat ) dan jam kerja ( 08.30 s/d 17.00 ) Pada alamat dibawah ini: a. Jumlah kas dan setara kas akan meningkat sebesar 137,20% dari Rp 739.069.310.521,- (Tujuh ratus tiga puluh sembilan milyar enam puluh sembilan juta tiga ratus sepuluh ribu lima ratus dua puluh satu rupiah) menjadi Rp 1.753.039.801.880,- ( Satu trilyun tujuh ratus lima puluh tiga milyar tiga puluh sembilan juta delapan ratus satu ribu delapan ratus delapan puluh rupiah) akibat dari hasil pengeluaran saham baru tanpa melalui HMETD sebesar Rp 1.013.970.491.359 (Satu trilyun tiga belas milyar sembilan ratus tujuh puluh juta empat ratus sembilan puluh satu ribu tiga ratus lima puluh sembilan rupiah). rev.4) PT HANSON Keterbukaan Informasi 8x540 hr. Bisnis Indonesia Corporate Secretary PT Hanson International Tbk Jakarta Tel : (62 21) 521-3555 Fax : (62 21) 521-4555 E-mail: [email protected] Hormat kami, Direksi PT Hanson International Tbk